MENJADI SAHABAT ALQURAN

 


MENJADI SAHABAT ALQURAN

Oleh

Ma’ruf Zahran Sabran

Bercermin kepada negeri Saba' yang aman, sejahtera, sentosa, adil dalam kemakmuran, dan makmur dalam keadilan itulah cita dan harap bangsa-bangsa di dunia ini. Alquran telah menghadirkan negeri Saba' dalam realita, sebagai contoh baik. Negeri Saba' dalam statistik berkemakmuran dan berkeadilan.

Memilih skala prioritas, antara pembangunan jiwa dan mental lebih diarusutamakan daripada pembangunan fisik material. Sebab, pembangunan fisik akan roboh pada waktunya. Terlebih parah, saat apa yang dibangun bermasalah di kemudian hari. Mungkin akan mengembang-biakkan korupsi berjamaah dan viral.

Tidak mengapa mereka korupsi. Bukankah akibatnya, dampaknya untuk diri sendiri. Biarkan orang-orang yang mendurhakai Arrahman (maha pengasih), hidup dengan nyaman. Akan Kami buatkan atap dan tingkat-tingkat rumah mereka terbuat dari perak. Demikian pula tangga-tangga yang mereka naiki. Di rumah mereka terdapat pintu yang terbuat dari permata, emas, perak. Demikian pula dipan-dipan tempat mereka bersandar. Kehidupan mereka berstandar (bermutu) mewah, terbaik. Dan bukankah semua itu adalah kesenangan kehidupan dunia. Dan akhirat yang ada di sisi Tuhanmu, hanya untuk orang-orang yang bertakwa (baca: Azzukhruf ayat 33-35). Apakah kehidupan mewah di dunia, sanggup merintangi siksa kubur, dan siksa alam akhirat?

Penyakit koruptor yang sudah mendalam dan merasuk ke stadium empat, sungguh sulit untuk disadarkan. Eksekusi tembak mati dan jeruji besi bagi para koruptor, belum sanggup untuk memantik efek jera mereka. Sebab, syaitan telah menjadi qarin (teman karib) yang setia selalu menemani sebagai pembisik dan saudara kembar. Berdasarkan surah Azzukhruf ayat 36-37: "Siapa yang berpaling dari peringatan Arrahman, Kami biarkan syaitan sebagai teman setianya (qarin). Syaitan (qarin) benar-benar menyesatkan mereka dari jalan Allah. Dan mereka menyangka telah mendapat petunjuk."

Jadi, betapa baik salat seseorang, jika dia tidak melazimi membaca dan menelaah kitab suci Alquran, siapa yang akan dijadikan pembela saat Tuhan gelar perkara sidang, ketika saksi, bukti, dalil harus dihadirkan? Bagi orang-orang yang rajin salat, namun malas untuk mengkaji Alquran, ketika ditanya soal ujian akhir, dengan dasar apa engkau salat?

Betapa sempurna puasa seorang mukmin, tetapi tidak mempelajari Alquran dan hukum-hukumnya, belum disebut puasa sempurna. Ketika ditanya, untuk siapa engkau berpuasa. Kenapa dan mengapa harus puasa, mana buktinya, siapa saksinya, apa dalilnya? Dimana, kapan? Sehingga, lima item pertanyaan tersebut sering direka ulang. Siapa Tuhanmu? Siapa Nabimu? Apa imam (kitab) mu? Dimana kiblatmu? Siapa saudara-saudaramu?

Betapa layak zakat seorang muslim, tapi belum menjadikan Alquran sebagai sahabat untuk bertanya, dan sebagai wadah untuk memadah. Belum dapat dikata yang bersangkutan muzakki yang sempurna lagi makbul. Sebab, Alquran menjadi hujjah di hadapan Allah. Alquran dalam multi fungsi, dia selalu bersinergi yang memberi energi amal. Di dunia, Alquran menjadi sahabat. Di akhirat, Alquran menjadi syafaat. Di kubur, Alquran menjadi penghibur yang menghibur (munisa). Menjadi cahaya yang menerangi jalan titian (nura). Menjadi pendekat jalan ke surga (rafiqa), dan menjadi penghalang jalan ke neraka (hijaba). Jelasnya, Alquran selaku argumen dan statemen di hadapan Tuhan yang telah menurunkan kitab mulia-Nya, selalu hadir pada hari kiamat. Dan Alquran memberikan kesaksian dan pembelaan bagi pencintanya (hujjata wa dalila).

Haji mabrur dan hajah mabrurah tidak lepas dari peran Alquran. Penuntun, petunjuk semua rangkaian manasik haji. Mulai niat haji, wukuf di Arafah, tawaf, sai, tahallul dan tertib, merupakan rukun ibadah haji. Landasan beragama adalah firman Tuhan, yang dibuat-buat atau minta dibuatkan. Para tokoh agama tidak berhak membuat atau menyelisihi hukum agama yang sudah pasti benar (qath'i). Apalagi menjual ayat Allah dengan harga yang murah (dunia). Menambah, mengurang, mengali, membagi agama menjadi bertambah doktrin atau berkurang. Mengali atau membagi agama seenak hati. Jelas, mereka menjadi musuh Allah SWT dan Rasulullah SAW.

Intinya, Alquran adalah sahabat kita semua. Jangan tinggalkan dia, meski banyak salat sunah yang didirikan. Meski sering puasa sunah. Meski kerap sedekah subuh. Justru Alquran yang akan memuluskan jalan saat hari keputusan diputuskan. Menjadi hujjah bagi salat, puasa dan sedekah subuh. Bacalah Alquran sepanjang siang dan sepanjang malam. Jadikan dia sebagai pemimpin (imam), pelajaran, cahaya, petunjuk, dan kasih sayang. Ingatkan kami ketika lupa, ajarkan kami ketika tidak tahu. Berikan anugerah berkemampuan membacanya, di semua masa. Jadikan bagi kami, Alquran sebagai pembela. Wahai Tuhan, pemelihara alam semesta. Wallahua'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN