Kesultanan Shafawi - Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag
Sejarah Peradaban Islam II -
Kesultanan Shafawi
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf Zahran,
S.Ag, M.Ag
A. Pendahuluan
Mendengar nama Kesultanan Shafawi mungkin bagi sebagian orang terdengar asing bahkan akan muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini.
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
D. Penutup
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Nama: MAULIZA DHEA
BalasHapusNIM: 11901085
kelas: PAI 3A
BISMILLAH, kesimpulan yg dapat saya ambil adalah
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Bismillah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
HapusNama: Wiwid Siti Hidayah
Nim: 11901106
Kelas: PAI 3G
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi:a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi: a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Assalamualaikum wr wb
HapusNama : Putri Alivia Alvi
Nim : 11901226
Kelas : PAI 3H
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya .
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
NAMA : Nur Hakiki
HapusNIM : 11901348
Kelas : PAI 3H
Kesultanan syafawi dipersia merupakan kesultanan yang menyatakan Syiah sebagai madzhab negaranya. Yang menjadi dasar pertama terbentuknya Iran sekarang. Syafawiyah memiliki tarekat yang terkenal yang berasal dari Ardabil, Azerbaijan yang diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Al -Din (1252-1334 M). Tarekat ini dipergunakan untuk politik pada masa Syafawiyah dan asal mulanya dipergunakan untuk memerangi orang-orang ingkar dan golongan bid'ah. Setelah tarekat itu berubah menjadi tasawuf ajarannya menjadi lebih luas dari persia, syiria hingga anatolia.
Pada masa kepemimpinan Juneid I syafawi memperluas kekuasaan dan mencapai masa kejayaan pada masa kepemimpinan sultan Abbas I. Yang berhasil memajukan beberapa sektor seperti politilk, ekonomi, pengetahuan hingga seni.
Tetapi setelah meninggalnya Sultan Abbas I, kesultanan syafawiyah mengalami fase kemunduran hingga keruntuhan.
Hal ini disebabkan dengan naik tahtanya sultan-sultan yang lemah, lalimz dan serakah. Seperti :
-Safi Mirza yang kejam
-Abbas II yang pemabuk
-Sulaiman yang peminum dan kejam
- Shah Husein yang semena-mena terhadap sunni
-Tahmasp II yang mengkaim kuasa atas Astarabad
- Abbas III yang diangkat saat kecil.
Faktor lain yang memperkat keruntuhan kesultanan Syafawiyah diantaranya :
a. Konflik dengan Ustmani
b. Pasukan Ghulam (budak) dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat juang seperti Qizilbash
c. Moral yang rendah pada penguasa Syafawiyah
d. Perebutan kekuasaan.
Nama : Khalifatur Rahman
HapusNim : 11901082
Kelas : PAI 3 H
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Nama : Erma Yunita Sari
BalasHapusKelas : PAI 3A
NIM : 11901191
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya . Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
Bismillahirrahmanirrahim,
BalasHapusAssalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh.
Nama :Ulfa Handaliyani
Kelas : PAI 3A
NIM :11901123
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi diatas yaitu,
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan
Nama: Bayu
BalasHapusNim: 11901105
Kelas: Pai3A
Kesimpulan yamg dapat saya ambil dari materi di atas adalah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Selsmat Setiyo
BalasHapusNIM :11901144
Kelas: PAI 3A
Kesimpulan:
Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi.
Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi
Nama :Selamat Setiyo
HapusNIM:11901144
Kelas:PAI 3A
Nama:Mutiatul Adawiyah
BalasHapusNim:11901153
Kelas:PAI 3A
Bismillahirrohmanirrohim,baiklah kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi Kesultanan Shafawi itu ialah,bahwa Shafawi adalah Kesultanan islam yang berdiri di tanah persia,sebuah wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan Kerajaan inggris saat ini,dan dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara romawi,bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran,hingga saat ini kekaisaran persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara,dengan demikian tanah persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.Terkait dengan peradaban Islam,ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu:
1.Dinasti Buwaihi
2.Dinasti Shafawi
-Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
~Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab negara.karena itu,kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik,dan Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi,ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani,dan terdapat beberapa bidang yaitu:
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Dan Masa kemunduran kesultanan shafawi yaitu Sepeninggalan Abbas I,kesultanan shafawi ini diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk,hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan,sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
-Safi Mirza
-Abbas ll
-Sulaiman
-Shah Husein
-Tahmasp II
-Abbas III
Nama : muhammad parizurrahman
BalasHapusKelas : PAI 3A
NIM : 11901274
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Nama:Cholik Hermawan
BalasHapusNim:11901038
Kelas:PAI 3A
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Nurdin Amin
BalasHapusNim :11901008
Kelas :PAI/3G
Dari penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
-Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
- Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
- Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Annisa Rezki Eka Putri Wahyudi
BalasHapusNim :11901263
Kelas : III/G
KESIMPULAN PERTEMUAN 4 KESULTANAN SHAFAWI
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini,Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
da dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
nama: suci syafitri
BalasHapuskelas: PAI 3/A
nim:11901118
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi. Dan Masa kemunduran kesultanan shafawi yaitu Sepeninggalan Abbas I,kesultanan shafawi ini diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk,hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan,sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
-Safi Mirza
-Abbas ll
-Sulaiman
-Shah Husein
-Tahmasp II
-Abbas III
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusNama : Fatiha Azha
Kelas : PAI 3 A
NIM : 11901208
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din.
Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi berada pada masa kekuasaan Abbas I. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara. Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
BalasHapusNama : Rocy wahyudi
Nim : 11901283
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan yang bisa saya dapat mengenai kesultanan Safawi ialah, bahwa kesultanan Safawi merupakan salah satu kesultanan yang berdiri di tanah Persia, Kesultanan Safawi ini berdiri ketika kesultanan ustmani telah mencapai puncak kemajuannya. Kesultanan Safawi ini berkembang sangat cepat dan pesat berbeda dengan kesultanan Islam lainnya Ustmani dan Mughal, dikarenakan kesultanan Safawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab negara. Kesultanan Safawi mengalami kejayaan ketika dipimpin pada masa kekuasaan Abbas I, karena ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang menganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah yang pernah direbut oleh kerajaan Tabriz dan Sirwan terutama di bidang politik, ekonomi, keagamaan, pengetahuan, fisik dan seni.
Kemunduran kesultanan Safawi dikarenakan sepeninggalan Abbas I, kesultanan Safawi dipimpin oleh sultan-sultan yang lemah sehingga membuat kesultanan Safawi mengalami kehancuran, membuat rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahannya.
Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama: Dhea Ananda
Nim : 11901270
Kelas :3G Pai
Kesimpulan dari saya mengenai kesultanan shafawi yaitu,Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya.
Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
Sekian dari kesimpulan saya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Terimakasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Nama : Salsabila Sarah Qanitah
BalasHapusNim :11901313
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan Kesultanan Shafawi menurut saya, yaitu :
Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Kekaisaran Persia berubah nama menjadi Kesultanan Shafawi.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi.
- Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan
- Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Masa kemajuan
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa kemunduran
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Nama :Ainun Fitriyah
BalasHapusKelas : PAI 3C
NIM : 11901084
-Kesimpulan
Kesultanan Shafawi merupakan Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani yaitu,
-Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan , Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Nama : Lasmini
BalasHapusNim : 11901264
Kelas : PAI 3D
Bismilahirahmanirrahim, baik kesimpulan yg dapat saya ambil dari blog diatas ialah :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
BalasHapusNama:Rabani
NIM:11901115
Kelas :PAI 3 C
Kesimpulan
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Nama : Wina Aprili
BalasHapusNIM : 11901072
Kelas : PAI 3G
Bismillahhirohmanirrohim baiklah jdi kesimpulan dari saya bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu
1.Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan
2.Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna.
Nama : Tri Nurhafuza
BalasHapusKelas : 3G PAI
NIM : 11901016
Peletak utama adanya terbentuk negara Iran adalah kesultanan Shafawi. Kesultanan shafawi ini letaknya di Persia. Shafawi merupakan kesultanan yang berbeda dari kesultanan ustmani dan moghol karena kesultanan shafawi menjadikan syiah sebagai ideologi mereka. Kesultanan shafawi berdiri pada masa periode pertengahan Islam tahun 1501-1722 M. Munculnya kesultanan ini dikarenakan adanya gerakan tarekat di Ardabil, yang disebut dengan tarekat shafawiyah dan didirikan oleh Safi al-Din pada 1252-1334 M. Tarekat ini pada akhirnya menjadi gerakan politik. Masa kejayaan kesultanan ini terjadi pada saat Abbas 1. Kesultanan ini berhasil menyelesaikan masalah internal pemerintahan dan mampu merebut serta memperluas wilayah kekuasaan. Tentu saja kemajuan terjadi juga di bidang lainnya, seperti bidang keagamaan, bidang pengetahuan, bidang pembangunan fisik dan seni, bidang ekonomi dan politik. Kehancuran kesultanan ini disebabkan khalifah yang bersikap masa bodoh dan terjadi setelah Abbas 1 dan faktor internal lainnya. Pengaruh persis terhadap sejarah peradaban islam ini tidak lepas dari adanya insiden atau kejadian oleh faqih , sufi, dan filosof.
NAMA: KHAIRUS SYA'BANI
BalasHapusNIM: 11901102
KELAS: PAI 3 D
Baiklah kesimpulan yang dapat saya tarik dari blog disini ialah bahwa Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan. Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.
Nama : Raden Ayu Indriani
BalasHapusNim : 11901159
Kelas : PAI 3A
Baiklah dari penjelasan di atas saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Nama: Sulastri
BalasHapusNim: 11901285
Kelas: 3D
Kesimpulan yang dapat saya petik ialah;
Kesultanan syafawi merupakan kesultanan Islam yang tinggal di tanah persia. Persia juga merupakan negara adidaya yang sama dg kerajaan inggris. Kekaisaran persia telah hancur kerana adanya pertempuran, hal ini dikarenakan kekaisaran persia berganti nama menjadi kesultanan Shafawi yang menganut Republik Islam iran sebagai negara yang berpaham syi'ah sebagai dasar negaranya.
Berkembangnya kesultanan Shafawi di persia akibat kesultanan utsmani sudah mencapai kemajuannya. Kesultanan shafawi sangat pesat perkembangannya, hal ini dikarenakan mereka menggunakan paham syi'ah sebagai madzab negaranya.
Kesultanan syafawi sesuai dengan nama pendirinya yaitu safi al-Din. Atas nama pendiri tersebut, maka dari itu jadi nama kesultanannya menjadi Syafawi dan dipertahankan hingga menjadi gerakan politik. Pendiri kesultunan syafawi berasal dari keturunan orang berada yang memilih jalan sufi sebagai jalan hidupnya.
Gerakan tasawuf shafawiyah untuk memerangi orang yang ingkar dan orang yang bergolongan ahli bi'ah.
Kemudian, ia mengubah tarekat menjadi pengajian tasawuf yang mengakibatkan adanya murid dan wakil. Wakil yang disebut khalifah.
Sebuah ajaran agama yang dipegang membuat banyak kelangan penganut agama untuk berkuasa. Alhasil dari tarekat shafawiyah tersebut menjadikan murid-muridnya yang berubah menjadi tentara teratur, akibatnya mereka menentang orang yang yang bermahdzab selain syi'ah.
Masa kejayaan kesultanan syafawi tidak terlepas dari masa kekuasaan Abbas 1. Ia berhasil merebut kembali wilayah kekuasaannya yang pernah direbut oleh kerajaan lainnya. Adapun bidang yang dimasa kejayaan kesultanan shafawi ialah.
1. Bidang politik
2. Bidang ekonomi
3. Bidang keagamaan
4. Bidang pengetahuan
5. Bidang pembangunan fisik & mental
Masa kemunduran kesultanan shafawi, juga tidak terlepas dari sepeninggalan Abbas I. Kesultanan shafawi yang diperintah oleh sultan yang lemah yang memiliki perangai atau sifat buruk. Dengan begitu, rakyat kurang respon dan bersikap bodoh atas pemerintahan.
Faktor yang menjadi penyebab keruntuhan kesultanan shafawi ialah,
1. Memiliki konflik dg utsmani
2. Dekadensi moral yang di miliki sebagian pemimpin kesultanan syafawi
3. Pasukan gluman yang dibentuk sangat lemah.
4. Sering terjadi konflik intern dalam keluarga untuk memperebutkan kekuasaan.
Pada saat sejarah Islam di iran, dipenuhi dengan insiden faqih, sufi, dan filosofis. Adanya insiden tersebut, membuat prakter mistime sebagai jalan langsung menuju Allah dan ditentang oleh kaum militan, karena mistime dipandang kurang bernilai.
Kemudian munculnya seorang pemimpin Khomeini, dengan adanya berbagai permasalah di persia. Hingga akhirnya, Khomeini mengartinyakan manusia sempurna adalah pemegang rantai eksistensi yang melengkapi siklusnya dan di adalah tanda agung Allah.
Nama: Sulastri
BalasHapusNim: 11901285
Kelas: 3D
Kesimpulan yang dapat saya petik ialah;
Kesultanan syafawi merupakan kesultanan Islam yang tinggal di tanah persia. Persia juga merupakan negara adidaya yang sama dg kerajaan inggris. Kekaisaran persia telah hancur kerana adanya pertempuran, hal ini dikarenakan kekaisaran persia berganti nama menjadi kesultanan Shafawi yang menganut Republik Islam iran sebagai negara yang berpaham syi'ah sebagai dasar negaranya.
Berkembangnya kesultanan Shafawi di persia akibat kesultanan utsmani sudah mencapai kemajuannya. Kesultanan shafawi sangat pesat perkembangannya, hal ini dikarenakan mereka menggunakan paham syi'ah sebagai madzab negaranya.
Kesultanan syafawi sesuai dengan nama pendirinya yaitu safi al-Din. Atas nama pendiri tersebut, maka dari itu jadi nama kesultanannya menjadi Syafawi dan dipertahankan hingga menjadi gerakan politik. Pendiri kesultunan syafawi berasal dari keturunan orang berada yang memilih jalan sufi sebagai jalan hidupnya.
Gerakan tasawuf shafawiyah untuk memerangi orang yang ingkar dan orang yang bergolongan ahli bi'ah.
Kemudian, ia mengubah tarekat menjadi pengajian tasawuf yang mengakibatkan adanya murid dan wakil. Wakil yang disebut khalifah.
Sebuah ajaran agama yang dipegang membuat banyak kelangan penganut agama untuk berkuasa. Alhasil dari tarekat shafawiyah tersebut menjadikan murid-muridnya yang berubah menjadi tentara teratur, akibatnya mereka menentang orang yang yang bermahdzab selain syi'ah.
Masa kejayaan kesultanan syafawi tidak terlepas dari masa kekuasaan Abbas 1. Ia berhasil merebut kembali wilayah kekuasaannya yang pernah direbut oleh kerajaan lainnya. Adapun bidang yang dimasa kejayaan kesultanan shafawi ialah.
1. Bidang politik
2. Bidang ekonomi
3. Bidang keagamaan
4. Bidang pengetahuan
5. Bidang pembangunan fisik & mental
Masa kemunduran kesultanan shafawi, juga tidak terlepas dari sepeninggalan Abbas I. Kesultanan shafawi yang diperintah oleh sultan yang lemah yang memiliki perangai atau sifat buruk. Dengan begitu, rakyat kurang respon dan bersikap bodoh atas pemerintahan.
Faktor yang menjadi penyebab keruntuhan kesultanan shafawi ialah,
1. Memiliki konflik dg utsmani
2. Dekadensi moral yang di miliki sebagian pemimpin kesultanan syafawi
3. Pasukan gluman yang dibentuk sangat lemah.
4. Sering terjadi konflik intern dalam keluarga untuk memperebutkan kekuasaan.
Pada saat sejarah Islam di iran, dipenuhi dengan insiden faqih, sufi, dan filosofis. Adanya insiden tersebut, membuat prakter mistime sebagai jalan langsung menuju Allah dan ditentang oleh kaum militan, karena mistime dipandang kurang bernilai.
Kemudian munculnya seorang pemimpin Khomeini, dengan adanya berbagai permasalah di persia. Hingga akhirnya, Khomeini mengartinyakan manusia sempurna adalah pemegang rantai eksistensi yang melengkapi siklusnya dan di adalah tanda agung Allah.
Nama : Nildaul Riskiana
BalasHapusNim : 11901109
Kelas : PAI 3G
Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kesimpulan yang dapat saya ambil dari blogspot tentang Kesultanan Shafawi yang ditulis oleh Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag, yaitu Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. Kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Sekian kesimpulan dari saya, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan😊 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
NAMA : Dwi Agusnandar
BalasHapusNIM : 11901100
KELAS : 3/D PAI
Dari penjelasan materi di atas saya berkesimpulan bahwa kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad.
Nama : Lufthanithalia Viennantika
BalasHapusNim : 11901228
Kelas : PAI 3D
Baik kesimpulan yg dapat saya ambil dari blog diatas ialah :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Nama: ROZACKY HANISDHA SUBAGIO
BalasHapusNIM: 11901055
Kelas: PAI 3 A
KESIMPULAN :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din , dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Nama : Meriyani
BalasHapusKelas : PAI 3G
Dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, dahulu diberi nama kekaisaran Persia dan kemudian telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan sekarang menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Ada dua dinasti yang sangat berperan penting dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam dan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuan dan berkembang dengan cepat karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M) yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Kejayaan Kesultanan Shafawi terjadi pada Masa kekuasaan Abbas I karena berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan berhasil merebut kembali wilayah Tabriz, Sirwan dan lainnya yang pernah direbut oleh kesultanan utsmani. Adapun kejayaan lainnya yg dicapai seperti di Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi ialah karena Konflik berkepanjangan, Dekadensi moral, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi dan Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.Pengaruh Persia Pada Peradaban IslamBermula dari Sejarah Islam di Iran yg mengalami insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Kurang lebihnya mohon maaf 🙏
Nama : Meriyani
BalasHapusKelas : PAI 3G
Dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, dahulu diberi nama kekaisaran Persia dan kemudian telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan sekarang menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Ada dua dinasti yang sangat berperan penting dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam dan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuan dan berkembang dengan cepat karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M) yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Kejayaan Kesultanan Shafawi terjadi pada Masa kekuasaan Abbas I karena berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan berhasil merebut kembali wilayah Tabriz, Sirwan dan lainnya yang pernah direbut oleh kesultanan utsmani. Adapun kejayaan lainnya yg dicapai seperti di Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi ialah karena Konflik berkepanjangan, Dekadensi moral, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi dan Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.Pengaruh Persia Pada Peradaban IslamBermula dari Sejarah Islam di Iran yg mengalami insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Kurang lebihnya mohon maaf 🙏
Nama : Ahmad Sahrin septiandy
BalasHapusKlas : PAI
Nim : 11901326
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama: Asyitha Anisny
BalasHapuskelas : PAI 3D
NIM: 11901023
Menurut kesimpulan saya, Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA : dony haryandi
BalasHapusNIM : 11901176
KELAS : 3/A PAI
kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad
Nama : Lhaila Juli Styaningsih
BalasHapusNIM : 11901322
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan yang bisa saya ambil adalah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
>Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
>Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Andri
BalasHapusNim : 1190292
Kelas : PAI 3C
Menurut saya buk
Yaitu Kerajaan Safawi berasal dari sebuah tarekat yang berdiri di Ardabil, tarekat tersebut bernama Safawi. Kerajaan Safawi berada di puncak kejayaan pada masa kekuasaan Abbas I. Banyak kemajuan yang dicapai Kerajaan Safawi antara lain dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan arsitektur dan seni. Akan tetapi setelah Abbas meninggal, Kerajaan Safawi mengalami kemunduran, disebabkan raja yang memerintah sangat lemah, sering terjadinya konflik inter dalam perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana. Hanya dalam satu abad setelah ditinggalkan Abbas, Kerajaan Safawi hancur.
Nama : Deka Safitri
BalasHapusNim. : 11901265
Kelas : PAI 3D
Baiklah dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
Nama: Nurul hafizah
BalasHapusNIM: 11901186
Kelas: PAI 3 D
Kesimpulan yang dapat saya ambil :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din , dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Nama: Teguh Maulana
BalasHapusNim: 11901216
Kelas: Pai 3D
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Mala Azizah
NIM : (12901288)
Kelas
Setelah membaca materi di atas dapat di simpulkan bahwa
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Untuk saat ini kekaisaran Persia telah berganti nama menjadi kesultanan Syafawi.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Jadi intinya Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara.
Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
Alhamdulillah sekian kesimpulan yang dapat saya pahami kurang dan lebihnya saya mohon maaf saya akhiri assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ��
Nama: Sulis Sutiawati
BalasHapusNim: 11901210
Kelas: PAI 3G
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani dalam bidang politik, bidang ekonomi, bidang keagamaan, didang pengetahuan, bidang pembangunan fisik dan seni
Setelah kepemimpinan Abbas I berakhir justru mengalami kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti safawiyah, hal itu disebabkan oleh faktor konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Utsmani, dekandensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kesultanan shafawi, pasukan Ghulam yang dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang terjadinya konflik intern.
Pengaruh persia pada masa peradaban Islam yaitu pada masa sejaraha Islam di Iran diwarnai insiden insiden faqih, sugi dan filosof. Faqih menilai dengan menggunakan wahyu yang paling sederhana. Dalam praktek tersebut mistisme dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju ke Allah SWT
Nama :Mujibburrahman
BalasHapusNim : 11901096
Kelas : PAI 3G
BISMILLAH, kesimpulan yg dapat saya ambil adalah
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama : Arul Almuharaji Hairani
BalasHapusNim : 11901140
Kelas : PAI 3D
Baiklah saya akan memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah saya baca dan saya pahami dari blogspot tersebut.
Menurut saya Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani. Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu
Nama : Nely Agustina
NIM :11901185
Kelas : PAI 3C
kesimpulan dari materi diatas yaitu, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. .Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama: Erani Kholifah
BalasHapusNim: 11901022
Kelas: PAI 3D
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari blog ini ialah:
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Nama: Juliati
BalasHapusNim: 11901317
Kelas: 3 Pai C
Bismillahirrahmanirrahim
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. Seringnya terjadi konflik intern.
C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Nama
BalasHapusNama: Fina Syapit
BalasHapusNim: 11901302
Kelas: PAI 3C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Nama : jarwandi
BalasHapusKelas : Pai 3/A
Nim : 11901262
Kesimpulan dari kesultanan Syafawi adalah Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi, Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Sepri Nanda
BalasHapusNIM : 11901090
Kelas : PAI 3G
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M). Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia
Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu pada masa kekuasaan Abbas I. Setelah Abbas I meninggal, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi diantaranya :
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Nama: Syarif Muhammad Fiqri Alydrus
BalasHapusKelas: PAI 3A
Nim: 11901078
Bismillah, Jadi dapat saya simpulkan dari Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam.
Nama : Hendri
BalasHapusKelas : Pai 3D
Nim : 11901018
Kesimpulan saya dapat saya ambil yaitu :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya . Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
Nama Hendra
BalasHapusKls 3 d
Kesimpulan yang dapat saya ambil
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatu
BalasHapusNama:Mikuranda
NIM: 11901204
Kelas: PAI 3 D
Kesimpulan dari materi di atas ialah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Dan, Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : MAULIDIA
BalasHapusNIM :11901230
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi diatas yaitu,
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan
Nama : Juniarti
BalasHapusNim : 11901314
Kelas : Pai 3 D
Assalamualaikum wr wb
Baiklah, kesimpulan yang dapat saya ambil dari blog bapak yaitu Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Nama : Puji Wismaningrum
BalasHapusNIM. : 11711004
KELAS : PAI 3 D
Bismillah, assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. Disini saya akan memberikan hasil kesimpulan yang dapat saya berikan :
Kesultanan shafawi adalah kesultanan islam yang berdiri di tanah persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan wilayah adidaya yang setara dengan kerajaan inggris saat ini. Pada masa itu kekaisaran persia merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Kekaisaran persia yang berganti nama menjadi kesultanan shafawiyah dan trakhir berubah menjadi Republik islam iran sebagai negara faham aliran syi'ah sebagai ideologi negara.
Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di persia yaitu dinasti Buwaihi (932-1055 M ) berada pada priode klasik islam, sedangkan dinasti shafawi (1501-1722 M) pada masa priode pertengahan islam.
Kesultanan shafawi di persia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya,kesultanan shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di ardabil, sebuah kota di azerbaijan.
Tarekat shafawiyah diambil dari nama pendirinya safi al - Din (1252-1334 M) dan nama shafawi di pertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik.Safi al - Din berasal dari keturunan yang memilih sufi sebagai jalan hidupnya, safi al - Din Mendirikan shafawiyah setelah menggantikan guru sekaligus mertuanya wafat tahun 1301 M.
Mulanya gerakan tasawuf shafawiyah tujuan nya memerangi orang yang ingkar kemudian diganti menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di persia, syiria, dan anatolia.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kesultanan shafawi, ia berhasil mengatasi gejolak politik yang menganggu kestabilitas negara. Berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah di rebut oleh kerajaan seperti tabriz, sirwan, dan sebagainya. Yang sebelumnya lepas direbut oleh kesultanan utsmani :
a. Bidang politik
b. Bidang ekonomi
c. Bidang keagamaan
d. Bidang pengetahuan
e. Bidang pembangunan fisik dan seni.
Sepeninggalan Abbas I kesultanan shafawi di pimpin oleh sultan-sultan yang lemah dan sifat yang buruk hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh sultan yang memerintah Abbas 1 adalah :
a. Safi Mirzan ia adalah sultan yang kejam.
b. Abbas II ia suka minum-minuman berakohol.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk.
d. Shah Husein pemimpin yang baik dan alim.
e. Tah masp II ia memproklamasikan diri sebagai sultan yang berkuasa.
f. Abbas III ia pengganti Tah masp II.
Faktor yang menyebabkan berakhirnya kesultanan shafawi :
a. Konflik berkepanjangan
b. Dekadensi moral
c. Pasukan ghulam(budak-budak) dibentuk Abbas 1.
d. Seringnya terjadi konflik intern.
Nama : khairul yuda
BalasHapusKelas : PAI 3 A
Nim : 11901251
Dari penyataan tersebut dapat lah saya tarik kesimpulan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Nama : Muhammad irfan
BalasHapusKelas : PAI 3 A
NIM : 11901170
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi Masa kekuasaan Abbas I Berhasil menghadapi gejolak politik di berbagai bidang : Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan ,Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Adapun faktor-faktor kemunduran yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani,Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash, Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam yaitu Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat
Nama : Ahmad Andika Hermawan
BalasHapusKelas. :PAI 3C
NIM. :11901298
Kesultanan shafawi berdiri di tanah persia pada saat masa puncak kejayaan kesultanan Usmani, kesultanan shafawi adalah peletakan pertama negara irak, kesultanan shafawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri dikota ababil, pada masa kesultanan abasia 1 merupakan puncak kejayaan kesultanan shafawi, karena mampu mengatasi gejolak politik yg mengganggu stabilitas, dan juga mampu merebut kembali bekas wilayah nya, dan kesultanan shafawi mengalami kemunduran pada saat turunnya atau lepasnya kekuatan abasia 1, karena kesultanan shafawi dipimpin oleh orang orang yang lemah dan membuat masyarakat menjadi masa bodo atau tidak peduli terhadap pemerintah
Nama: Ulfa Rahmaniah Al Qadri
BalasHapusNIM: 11901132
Kelas: PAI/3C
Kesultanan Safawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kejayaan, kesultanan ini berkembang sangat cepat.Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Masa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia di masa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Safawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi paham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kesultanan Safawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Nama : Deti Ayuni
BalasHapusKelas : 3G PAI
Nim : 11901116
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din.
Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi ini berada pada masa kekuasaan abbas I. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani dalam Bidang Politik,bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan,Bidang Pengetahuan,Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Kemudian Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan, dan terjadilah masa kemunduran kesultanan shafawi pada saat itu
Nama : Nur Hajiati Arafah
BalasHapusNim : 11901268
Kelas : PAI 3C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan.
NAMA : MUHAMMAD KHOTIB
BalasHapusNIM : 11901217
KELAS : PAI 3C
KESIMPULANNYA : Dapat saya pahami bahwa Pembentukan Pemerintahan Daulah Safawiyah (1501-1736 M) berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, Iran. Oleh sebab itu, Daulah ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran sekarang. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan Daulah Turki Usmani di Asia Kecil. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), nama tersebut tetap dipertahankan sampai tarekat ini berubah menjadi gerakan politik, bahkan menjadi nama bagi Daulah yang mereka dirikan, yaitu Daulah Safawiyah. Safi al-Din adalah seorang yang kaya dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan Imam Syi’ah yang keenam Musa Al-Kazhim. Gurunya bernama Syekh Taju al-Din Ibrahim Zahiri (1216-1301 M) yang dikenal dengan panggilan Zahid al-Gilani. Karena prestasi dan ketekunannya dalam kehidupan tasawuf diambil menantu oleh gurunya tersebut.
Masa Kemajuan Daulah Safawiyah, selama Daulah Safawiyah berkuasa di Persia (Iran) di sekitar abad ke-16 dan ke-17 M, masa kemajuannya hanya ada di tangan dua Sultan, yaitu : Ismail I (1501-1524 M), dengan puncak kejayaannya pada masa Sultan Syah Abbas I (1558-1622 M). Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
Adapun kemajuannya dibagi dalam beberapa bidang, diantaranya :
a). Bidang Politik
b). Bidang Ekonomi
c). Bidang Keagamaan
d). Bidang Pengetahuan
e). Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
f). Bidang Kebudayaan.
Masa Kemunduran Daulah Safawiyah, sepeninggal Abbas I Daulah Safawiyah berturut-turut diperintah oleh enam Sultan yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M) dan Abbas III (1732-1736 M). Pada masa Sultan-Sultan tersebut Daulah Safawiyah mengalami kemunduran yang membawa kepada kehancurannya, seperti Safi Mirza (1628-1642 M), adalah pemimpin yang lemah dan sangat kejam kepada pembesar-pembesar kerajaan, sehingga pemerintahannya menurun secara drastis. Kota Kandahar (sekarang termasuk wilayah Afghanistan) lepas dari kekuasaan Daulah Safawiyah direbut oleh Daulah Mughal yang ketika itu dipimpin oleh Sultan Syah Jehan tidak dapat dipertahankannya. Sementara itu Abbas II (1642-1667 M) adalah Sultan yang suka minum-minum keras sehingga jatuh sakit dan meninggal dunia, Sulaiman juga seorang pemabuk dan bertindak kejam kepada para pembesar Daulahnya yang dicurigainya.
Nama: Mayang Marlinda
BalasHapusNIM: 11901350
Kelas: PAI 3C
Semester: 3
Mata kuliah: Sejarah Peradaban Islam II
Kesimpulan:
Dinasti Safawiyah di Persia berkuasa antara tahun 1501-1722 M. Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota diAzerbaijan. Tarekat ini di beri nama tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Usmani. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan, nama itu terus di lestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan.
Masa Kejayaan Kesultanan Safawi:
1. Politik
2. Ekonomi
3. Keagamaan
4. Pengetahuan
5. Bangunan fisik dan seni
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama: Julia Kurniati
BalasHapusNim: 11901293
Kelas: PAI 3G
Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Dewi Septiningrum
BalasHapusNim : 11901286
Kelas : Pai 3C
kesimpulan yang dapat saya ambil ialah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
NAMA : WULAN WIDYANTI ASIH
BalasHapusKELAS : PAI 3A
NIM : 11901033
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani. Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah, Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani, Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash, Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Nama : Weni Ayu Sundari
BalasHapusNIM : 1190118
Kelas : 3G/PAI
Kesimpulan :
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
a. Safi Mirza
b. Abbas II
c. Sulaiman
d. Shah Husein Ia
e. Tahmasp II
f. Abbas III Ia
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
Nama: Anggita
BalasHapusNim: 11901034
Kelas: PAI 3/D
Assallamuallaikum, yang daapt saya simpulkan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini ialah yang mana kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Yang mana Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Dan selanjutnya Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara, yang mana antara lain ialah di bidang : a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Dan yang mana pada saat itu ia mengalami kemunduran Karen berbagai faktor dan adanya pemimpin yang lemah atau sultan sultan yang lemah.
Nama : Defia Wahyufi
BalasHapusNIM : 11901169
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan :
Kesultanan Syafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah persia. Kesultanan Shafawi berdiri ketika kesultanan Ustman telah mencapai puncak kemajuannya. Ada 2 dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham Syi'ah di persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat tersebut diberi nama tarekat shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya safi al-din (1252-1334 M) dan nama Shafawi di pertahankan sampai tarekat menjadi gerakan politik.
Masa puncak kerajaan shafawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pada masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang kesenian. Kemunduran kesultanan Shafawi dikarenakan sepeninggalan Abbas I.
NAMA : MARINA
BalasHapusNIM : 11901221
KELAS : PAI 3C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
Masa kejayaannya terjadi pada masa Abbas I yang berhasil mengambil wilayah kekuasaan yang telah direbut oleh kerajaan lain seperti Tarbiz, Sirwan dan sebagainya dalam bidang politik, keagamaan, pengetahuan, ekonomi, dan bidang pembangunan seni dan fisik.
Adapun kemundurannya terjadi setelah sepeninggal Abbas I yaitu munculnya sultan-sultan yang memerintah dengan lemah dan memiliki perangai sifat yang buruk sehingga orang-orang saat itu pun merasa masa bodoh terhadap pemerintahan.
Adapun nama sultan-sultannya adalah :
a. Safi Mirza
b. Abbas II
c. Sulaiman
d. Shah Husein
e. Tahmasp II
f. Abbas III
Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatu
BalasHapusNama: Nurjati
NIM: 11901060
Kelas: PAI 3, A
Bismillahirohmanirrohim,
Kesimpulan dari materi di atas ialah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Dan, Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Wassalamualaikum, warohmatullahi, wabarokatuh.
Nama : Norman Safutra
BalasHapusNIM : 11901045
Kelas : PAI/3D
Kesimpulan yang saya dapatkan setelah membaca tentang Kesultanan Syafawi yaitu, Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
a. Safi Mirza
b. Abbas II
c. Sulaiman
d. Shah Husein Ia
e. Tahmasp II
f. Abbas III Ia
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
Nama : Budi
BalasHapusKelas : PAI 3 G
NIM. : 11901203
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
KESIMPULAN:
Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
Kejayaan
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sekian wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Nama : Rudiansyah
BalasHapusNIM : 11901015
Kelas : 3G PAI
Dapat saya simpulkan bahwaKesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Nama : Dini Herlinda
BalasHapusNim : 11901165
Kelas : PAI 3G
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Puncak kejayaan Kesultanan Syafawi pada masa kekuasaan Abbas I . Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani..
Masa kejayaan Kesultanan Syafawi terdapat beberapa kemajuan dalam berbagai bidang yaitu: Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
1) Safi Mirza adalah sultan yang kejam, 2) Abbas II yaitu sultan yang suka minum-minuman yang beralkohol, 3) Sulaiman sultan yang pemabuk, 4) Shah Husein pemimpiin yang alim, memberi kesempatan untuk ulama syi'ah dan memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni, 5) Tahmasp II memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad, 6) Abbas III diangkat menjadi sultan ketika msih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
Konflik yang tak kunjung selesai dengan Kesultanan Utsmani.
Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
Seringnya terjadi konflik intern untuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga Istana.Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
Nama : Muhammad As'ad
BalasHapusNIM : 11901323
kelas : PAI 3 C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Dari penjelasan dan uraian diatas perjalanan Islam pada masa Turki Utsmani dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Utsmani diambil dari nama Sultan pertama bernama Usman. Beliau dengan gigihnya meneruskan cita-cita ayahnya sehingga dapat menguasai suatu wilayah yang cukup luas dan dapat dijadikan sebuah kerajaan yang kuat. Bangsa Turki Utsmani berasal dari suku Qoyigh, salah satu kabilah Turki yang amat terkenal. Pada abad ke-13 mereka mendapat serangan dari bangsa Mongol. Akhirnya mereka mencari perlindungan dari saudaranya. yaitu Turki Seljuk. DIbawah pemerintahan Ortoghul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Aluadin yang sedang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka, Sultan Alaudin dapat mengalahkan Bizantium. Kemudian Sultan Alaudin memberi imbalan Tahan di ASia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Setelah Sultan Alaudin wafat (1300 M), orang-orang Turki segera memproklamirkan Negara baru bernama Kesultanan Turki Utsmani dengan Usman I sebagai sultannya.
Nama : Wanda Ditha Utama
BalasHapusKelas : Pai 3A
Nim. : 11901063
kesimpulan : Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.
Nama : Ika Fitriani
BalasHapusNIM : 11901240
Kelas : 3/D PAI
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi.
- Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam,
-Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun filsafat.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam
Nama : Heni Kurniati
BalasHapusNIM : 11901073
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan dari saya yaitu Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
NAMA: RATNA WULAN SARI
BalasHapusNIM: 11901039
KELAS: PAI 3A
Kesimpulan:
Jadi Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi terletak pada Masa kekuasaan Abbas I, antara lain kejayaa di bidang:
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Namun sepeninggalan pemerintahan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan dan mengalami kemunduran.
Nama : Indri aulia
BalasHapusNim : 11901143
Kelas :PAI 3D
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
a. Safi Mirza
b. Abbas II
c. Sulaiman
d. Shah Husein Ia
e. Tahmasp II
f. Abbas III Ia
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
Nama : Hamidun
BalasHapusNim : 11901087
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan dari pembahasan kali ini iyalah yang membahas kesultanan Syafawi ?
Muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Kesimpulan yang dapat saya ambil kali ini yaitu dimana dari tiga khalifah bersatu dalam menyebarkan agama islam, hingga kepenjuru. dimana mereka ini meyebarakan agama serta berjiwa politik yang berjiwa keislaman. dalam hal tersebut mereka memiliki kekuatan dan kegigihan. sekian
Nama : Muhammad Haidir
BalasHapusNIM : 11901037
Kelas : PAI 3G
Dari penjelasan tersebut,dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Dua dinasti yang berperan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu :
1. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam,
2.
Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun filsafat.
Nama : Hamidun
BalasHapusNim : 11901087
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan dari pembahasan kali ini iyalah yang membahas kesultanan Syafawi ?
Muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Kesimpulan yang dapat saya ambil kali ini yaitu dimana dari tiga khalifah bersatu dalam menyebarkan agama islam, hingga kepenjuru. dimana mereka ini meyebarakan agama serta berjiwa politik yang berjiwa keislaman. dalam hal tersebut mereka memiliki kekuatan dan kegigihan. sekian
Nama: Ramadhan Ansyahri
BalasHapusNim : 11901077
Kelas :PAI 3 A
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Nama: Ramadhan Ansyahri
Nim : 11901077
Kelas :PAI 3 A
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Nama : Samzul Rizal
BalasHapusKelas : PAI 3F
Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
Berikut urutan penguasa Kerajaan Safawi:
1. Isma’il I (1501-1524 M)
2. Tahmasp I (1524-1576 M)
3. Isma’il II (1576-1577 M)
4. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)
5. Abbas I (1587-1628 M)
6. Safi Mirza (1628-1642 M)
7. Abbas II (1642-1667 M)
8. Sulaiman (1667-1694 M)
9. Husein I (1694-1722 M)
10. Tahmasp II (1722-1732 M)
11. Abbas III (1732-1736 M)
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara.
Nama : Intan Kurniyawati
BalasHapusNIM. : 11901001
Kelas. : PAI 3A
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi, yaitu :
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Safa alsya Febrina
BalasHapusNim : 11901187
Kls : PAI /3C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Kemajuan yang mencangkupi yaitu : bidang ekonomi, politik, keagamaan, pengetahuan, pembangunan, fisik dan seni.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
Konflik berkepanjangan,Dekadensi moral yang melanda,Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Siti Nurmaulina
BalasHapusNim : 11901369
Kelas : PAI 3D
Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Yang menyatakan syi'ah sebagai mazhab negara karena al-Din keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Dan menjadikan sufi sebagai jalan hidupnya.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Selain khalifah Abbas I, Kesultanan Shafawi juga di pimpin oleh beberapa sultan yaitu Safi Mirza, Abbas II, Sulaiman, Shah Husein, Tahmasp II dan Abbas III. Selain kemajuan ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kesultanan Shafawi Antara lain
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
BISMILLAH
BalasHapusNAMA:MUHAMMAD RENDI
NIM:11901099
KELAS: PAI 3D
KESIMPULAN
Kesultanan shafawi berdiri di persia, kesultanan ini merupakan salah satu kesultunan terbesar di masa kekhalifahan. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M).pada mulanya tasawuf shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
Pada Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
setelah sepeninggalan masa kekuasaan Abbas I, kesultanan shafawi mengalami kemunduran akibat dari pemimpin yang memliki sifat buruk,sehingga rakyat bersifat masa bodoh terhadap pemerintahan.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun filsafat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Reza Mukti
BalasHapusNim : 11901075
Kelas : PAI 3/H
Kesimpulan dari saya adalah Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmaniyah telah mencapai puncaknya kemajuan,Kesultanan Shafawi berawal dari gerakan sektarian yang berbasis di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Ordo ini diberi nama Ordo Shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi terus dipertahankan hingga Ordo ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang-orang yang dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.Masa pemerintahan Abbas I merupakan puncak kesuksesan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh pemerintahan lain seperti Tabriz, Sirwan dan lainnya yang sebelumnya direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah.
Sebuah. Bidang Politik
b. Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Perkembangan Fisik dan Seni
3. Ketertinggalan Kesultanan Shafawi
Selain khalifah Abbas I, Kesultanan Syafi'i juga dipimpin oleh beberapa sultan yaitu Safi Mirza, Abbas II, Sulaiman, Syah Hussein, Tahmasp II dan Abbas III. Selain kemajuan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab runtuhnya Kesultanan Shafawi antara lain
Sebuah. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmaniyah.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. Pasukan Ghulam (budak) bentukan Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringkali terjadi konflik internal berupa perebutan kekuasaan antar keluarga istana.
Nama : Amalia Ambarita
BalasHapusNIM : 11901089
Kelas : PAI 3/H
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu:
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : indri apriliani
BalasHapusNim : 11901151
Kelas : pai 3 H
Bismillah jadi kesimpulannya adalah Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
B. Masa kesultanan syafawi
Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Nama :Rilia Anzani
BalasHapusNim : 11901182
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhalifahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. Kekhalifahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua kesultanan besar Islam lainnya seperti kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi Mazhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di banding ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaa, kesenian dan politik.
NAMA : M fijai nuramin
BalasHapusKelas :PAI c3
NIM : 11901334
NIM Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Nama: Arief Hidayat
BalasHapusNim: 11901064
Kelas: PAI H3 2020
KesultananShafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Nama : Merry Rahmawati
BalasHapusNim : 11901206
Kelas : PAI 3C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Pada masa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Tanah Persia telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu
📌Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam
📌Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M). Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah diubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Nama : m fijai nuramin
BalasHapusnim : 11901334
kelas : Pai c3
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
BalasHapusNama: Deny Rahmawati
Nim: 11901112
Kelas: PAI/3C
Kesimpulan saya tentang materi Kesultanan Shafawi :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya, yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan Usmani. Kemajuan-kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan.
BalasHapusNama: Deny Rahmawati
Nim: 11901112
Kelas: PAI/3C
Kesimpulan saya tentang materi Kesultanan Shafawi :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya, yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan Usmani. Kemajuan-kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan.
Nama: Tri Wulandari
BalasHapusKelas: PAI 3C
Nim: 11901301
Bismillah.
Kesimpulan yang dapat saya simpulkan: Kesultanan Shafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia (Iran) yang berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil di kota Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M).
Masa kejayaan kesultanan Shafawi terdapat pada masa kekuasaan Abbas 1 yang berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri serta kemajuan diberbagai bidang seperti Politik, Ekonomi, Keagamaan, Pengetahuan dan Pembangunan Fisik dan Seni.
Faktor yang menyebabkan berakhirnya kesultanan Shafawi ini dikarenakan konflik berkepanjangan, dekadensi moral, pasukan Ghulam (budak-budak) yang kurang semangat, serta terjadinya perebutan kekuasaan.
Nama : Ridho ananto
BalasHapusKelas : PAI 3A
Nim : 11901305
Bismillahirrahmanirrahim, dari blog tersebut dapat saya tarik kesimpulan nya bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama : Yudistira Ripani Maulana Kelas : PAI 3H NIM : 11901074 Kesimpulan : Kesultanan Shafawi
BalasHapusKesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi, Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
Nama : Sri Mata Sari
BalasHapuskelas : PAI 3 H
Nim : 11901175
bismillahirrahmanirrahim disini saya menyimpulkan Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
1. Bidang Politik
2. Bidang Ekonomi
3. Bidang Keagamaan
4. Bidang Pengetahuan
5. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Nama : Dian pronika
BalasHapusKelas : Pai 3 H
Nim : 11901161
Bismillah
Kesimpulan dari sejarah kesultanan shafawi ialah kesultanan shafawi di Persia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuan nya , kesultanan ini berkembang sangat cepat . Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya ( Utsmani dan Mughal),karena kesultanan shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab negara . Karena itu , kesultanan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran saat ini . Masa kejayaan kesultanan shafawi :
a. Bidang politik
b. Bidang ekonomi
c. Bidang pengetahuan
d. Bidang keagamaan
e. Bidang pembangunan fisik dan seni.
Sepeninggalan Abbas I kesultanan shafawi di perintah oleh Sultan sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat buruk . Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintah .
Nama : diar shalihah
BalasHapusNim : 11901050
Kelas : PAI 3H
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Nama: Bandi
BalasHapusNim: 11901079
Kelas: pai 3H
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama :Regina Sari
BalasHapusNim :11901014
Kelas :PAI /H
Kesimpulan:
Kerajaan Safari berasal dari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily.
2) Kemajuan kerajaan Safawi terjadi pada masa pemerintahan Syah Abbas I, ia berhasil memperbaiki system politik dan perekonomian kerajaan sehingga banyak gedung-gedung yang di bangun pada masa pemerintahan. Gedung yang di bangun oleh Abbas I antara lain 162 unit Mesjid, 48 unit perguruan tinggi, 1082 unit Losmen untuk tamu syah, 237 unit pemandian umum. Bangunan yang palin terkenal adalah Mesjid Lutfullah, Istana Chihil Sutun, jemabatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman Bunga Empat Penjuru.
3) Kemunduran Safawi terjadi karena setelah Abbas I tidak ada lagi pemimpin Safawi yang secakap Abbas I dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik internal di dalam Kerajaan Safawi sendiri, di tambah lagi konflik dengan Turki Usmani.
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
NAMA YAHYA(11901122)
BalasHapusKELAS PAI 3 G
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din.
Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi berada pada masa kekuasaan Abbas I. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara. Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Bismillah.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nurhasanah
NIM : 11901032
Kelas : PAI 3H
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Wilayah yang dulunya merupakan Negara adidaya dan sekarang sejajar dengan kerajaan Inggris. Kekaisaran Persia berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan menggunakan faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negaranya. Ada 2 dinasti yg berperan dalam menyebarkan faham syiah di persia yaitu Dinasti Buwaihi (932-1055 M) yang berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) yang hidup pada masa periode pertengahan Islam. Berdirinya kesultanan syafawi saat kesultanan usmani sudah menuju puncak kemajuan. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, kota yang ada di Azerbaijan. Penama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya yaitu Safi al-Din (1252-1334 M). Masa kejayaan kesultanan persia adalah saat masa kekuasaan abbas 1, ia berhasil merebut kembali wilayah yang pernah dirampas. Salah satu faktor berakhrinya kesultanan syafawi adalah Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
Nama : Widya Pitaloka
BalasHapusNim : 11901211
Kelas : PAI 3C
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza .
b. Abbas II
c. Sulaiman
d. Shah Husein
e. Tahmasp II
f. Abbas III
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
assalamua'alaikum warahmatullahiwabarakatuh
BalasHapusnama : Minggu
nim : 11901081
kelas : pai 3 H
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Nama : Muhammad Fachrulli
BalasHapusNIM : 11901080
Kelas : PAI 3G
Assalamu'alaikum, dari karya Ustadz H. Ma'ruf Zahran, dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa kemunduran Kesultanan shafawi.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
adala
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
Demikian yg dapat saya simpulkn, mohon maaf jika ada kekurangan
Wassalamu'alaikum.
Nama: Abdul Halim
BalasHapusKelas: Pai 3B
Nim: 11901280
Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah:
Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
NAMA : EGA A'LIFIYA RASMANIAH
BalasHapusNIM : 11901154
KELAS : 3/H ( PAI )
Kesimpulan : KESULTANAN SHAFAWI
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah Safi mirza, Abbas II, sulaiman, shah husein, tehmasp II, Abbas III.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya kesulitan shafawi :
1. Konflik kepanjangan
2. Dekadensi moral
3. Pasukan Ghulam (budak-budak)
4. Konflik intern
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Nama : Ummi Kalsum
BalasHapusNim : 11901058
Kelas : PAI 3C
Kesimpulannya ialah :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Nama : Tri Noviliana
BalasHapusNim :11901290
Kelas : PAI 3C
Makul: Sejarah Peradaban Islam II
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Nama: Sukma Ningsih
BalasHapusKelas: PAI 3F
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Nama : Rudiansyah (11901306)
BalasHapusKelas : FTIK/PAI 3F
Makul : Sejarah Peradaban Islam 2
Kesimpulan :
Negara adidaya tepatnya tanah persia merupakan tempat berdirinya kesultanan Islam yakni kesultanan shafawi. Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran. Dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu :
1. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam.
2. Dinasti Shafawi (1501-1722 M) periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijian). Faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M). Didirikan untuk menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, kesultanan Shafawi di perintah oleh sultan yang lemah dan rakyat yang masa bodoh terhadap pemerintahan.
Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Pengaruh Persia pada peradaban Islam
konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
BalasHapusNama: Nova Tania Sari
Kelas : PAI 3 C
Kesimpulan:
Kesimpulan yang saya dapatkan dari blog ini adalah Kesultanan Shafawi merupakan Kesultanan Islam di Persia. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu:
1. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam.
2. Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
🏵️Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani. Kemajuan meliputi beberapa bidang, yakni; Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
🏵️Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Sepia Cahayani Dwi Putri
BalasHapusKelas : PAI 3H
Nim : 11901097
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Assalammualikum wr wb
BalasHapusNama : khoirun nisa
Nim : 11901047
Kls : pai 3c
Kesimpulan ; kesultanan safawi adalam kesultanan islam yang berdiri ditanah persia. Wilayah yang dulu merupakan wilayah adidaya yang setara dgn kerajaan inggris saat ini. Kekaisaran persia yang telah berganti nama menjadi kesultanan shafawi dan terakhir menjelma menjadi republik islam iran sebagai negara yang faham aliran syiah sebagai ideologi negara. Terkait dengan peradaban islam ada dua dinasti yang sangat berperan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syiah dipersia yaitu dinasti buwaihidi dan dinasti shafawi.
Kesultanam safawi dipersia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuan. Kesultanan safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri diardabil disebuah kota azerbaijan. Nama shafawi itu terus dipertahankan aampai tarekat ini menjadi politik. Safi al din berasal dari keturunan orang yanv berada dan mengikuti sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari imam syiah yang keenam musa al khazim. Pada mulanya gerakan tasawuf thasawiyah berusaha memerangi orang orang ingkar kemudian memerangi golongan yg bid ah.
Nama: Muhammad Rifqi
BalasHapusNIM: 11901150
Kelas: PAI 3/B
Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam 2
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
Awalnya kerajaan Shafawi adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, yang diambil dari nama pendirinya yaitu
Shafi Al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai
tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah
gerakan ini berhasil mendirikan sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Shafawi.3
Pada mulanya gerakan tarekat Shafawiyah bertujuan memerangi orang-
orang yang ingkar pada agama, kemudian selanjutnya beralih pula pada
memerangi golongan-golongan yang disebut ahli bid’ah. Dari sinilah Shafi Al-Din
mulai mengubah bentuk tarekat yang dipimpinnya dari pengajian tasawuf murni
yang bersifat lokal berubah menjadi gerakan keagamaan
Assalamualaikum
BalasHapusNama : Fina
Kelas : PAI 3H
Nim : 11901335
Kesultanan shafawi berasal dari dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di ardabil, yakni sebuah kota di Azerbaijah. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya safi al-din (1252-1334m), dan nama shafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik.pada mulanya gerakan tasawuf shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang uang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
- masa kejayaan kesultanan shafawi
Masa kekuasaan abbas I merupakan puncak kejayaan kesultanan shafawi. Ia berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang perna direbut oleh kerajaan lain, seperti tabriz, sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan utsmani.
a. Bidang politik
b. Bidang ekonomi
c. Bidang keagamaan
d. Bidang pengetahuan
e. Bidang pembangunan fisik dan seni
- masa kemunduran kerajaan shafawi
Sepeninggalan abbas I, shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangkai serta sifat yang buruk.
Sultan-sultan yang memerintah setelah abbas I adalah:
a. Safi mirza
b. Abbas II
c.Sulaiman
d. Shah husein
e. Tahmasp II
d. abbas III
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya kesultan shafawi adalah
a. Konflik kepanjangan dengan kesultanan utsmani
b. Dedikasi moral yang melanda sebagian para pemimpin kesultanan shafawi
c. Pasukan Ghulam (budak- budak) yang dibentuk oleh abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilibash
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perbuatan kekuasaan dikalangan keluarga istana
- pengaruh persia pada peradaban islam
Sejarah islam diiran diwarnai dengan insiden-insiden faqih, sufi, filosofi.
Dalam beberapa hal ini khoimeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi kesultanan islam.
Kepribadian khomeini yang berkembang selaras dengan tradisi islam. Manusia sempurna bagi khomeini adalah pemegang rantai eksistensi yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
BalasHapusNama : Nicka afrida
Nim : 11901327
Kelas : PAI 3F
Kesimpulannya ialah
Kesultanan shafawi kesultanan shafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah persia.sebuah wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan kerjaan ingris saat ini
Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran.
Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Nama: muhammad al arrafiq
BalasHapusKelas : PAI 3H
Nim : 11901320
Menurut pendapat dan pandangan saya KesultananShafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.
Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
BalasHapusNama : NIKEN HAJIJAH
Nim : 11901354
Kelas : 3 F / PAI
Mendengar nama Kesultanan Shafawi mungkin bagi sebagian orang terdengar asing bahkan akan muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi.
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Nama : Nur Indah Pajarina
BalasHapusNIM : 11901024
Kelas : PAI 3G
Kesultanan Shafawi berdiri di tanah Persia. Berdirinya kesultanan ini ketika Kesultanan Ustmani sudah mencapai puncak kemajuannya, dan berkembang sangat cepat. Kesultanan ini menyatakan Syi’ah sebagai madzhab negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, Azerbaijan. Tarekat ini bernama Shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi al-Din.
Masa kejayaan Kesultanan Shafawi pada saat masa kekuasaan Abbas I, yang berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut wilayah Tabriz, Sirwan, dsb.. kemudian kemajuan ini juga dapat dilihat dari bidang politik, ekonomi, keagamaan, pengetahuan, dan pembangunan fisik dan seni.
Sepeninggal Abbas I, kesultanan ini diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai sifat buruk. Berakhirnya kesultanan ini disebabkan oleh beberapa factor, yaitu adanya konflik dengan kesultanan Ustmani, dekanasi moral, pasukan Ghulam yang tidak memiliki semangat perang yang tinggi, dan sering terjadi konflik internal.
Sejarah Islam di Iran juga diwarnai dengan insiden-insiden faqih, sufi, dan filosof.faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara 3 risalah baik mistisme maupun filsafat.
Bismillah..
BalasHapusNama : Hafizah
Nim : 11901358
Kelas : PAI 3H
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi ialah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat, Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini, Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
• Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
• Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
• Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum Wr. Wb
BalasHapusNama : Agustina
NIM : 11901129
Kelas : PAI 3H
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Evilia Wandari
BalasHapusKelas : PAI 3B
Nim : 11901145
Kesimpulan
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
A. Keberhasilan yang telah didapat oleh kesultanan syahafawi diwilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
B. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Rio Reonaldy
BalasHapusNim 12001258
Pai 3G
Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil adalah kesultanan Shafawi di persia bediri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, dan kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya ( utsmani dan mughal, karena kesultanan shafawi menyatakan syi'ah sebagai madzhab neraka. Karena itu kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara mulanya gerakan Iran saat ini.
Kemudian pada mulanya gerakan tasawuf shafawiyah bertujuan memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
Sekalipun kesultanan shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa klasik, tetapi kesultanan ini telah memberikan sumbangan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian, politik
1.Sejarah Kesultanan Shafawi
BalasHapusKesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
4. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah.
Nama: Hasibah
BalasHapusNim: 11901019
Kelas: PAI 3B
Bismillah
Kesimpulan dari sejarah kesultanan shafawi dari yang saya tangkap adalah: Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran ini.
Kerajaan Safawibersaldari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily.
Kemajuan kerajaan Safawi terjadi pada masa pemerintahan Syah Abbas I, ia berhasil memperbaiki system politik dan perekonomian kerajaan sehingga banyak gedung-gedung yang di bangun pada masa pemerintahan. Gedung yang di bangun oleh Abbas I antara lain 162 unit Mesjid, 48 unit perguruan tinggi, 1082 unit Losmen untuk tamu syah, 237 unit pemandian umum. Bangunan yang palin terkenal adalah Mesjid Lutfullah, Istana Chihil Sutun, jemabatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman Bunga Empat Penjuru.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan
Kemunduran Safawi terjadi karena setelah Abbas I tidak ada lagi pemimpin Safawi yang secakap Abbas I dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik internal di dalam Kerajaan Safawi sendiri, di tambah lagi konflik dengan Turki Usmani
Nama : Lailatul
BalasHapusKelas : pai 3H
Nim : 11901333
1.Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
4. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah.
Nama: Hasibah
BalasHapusNim: 11901019
Kelas: PAI 3B
Bismillah
Kesimpulan dari sejarah kesultanan shafawi dari yang saya tangkap adalah: Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran ini.
Kerajaan Safawibersaldari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily.
Kemajuan kerajaan Safawi terjadi pada masa pemerintahan Syah Abbas I, ia berhasil memperbaiki system politik dan perekonomian kerajaan sehingga banyak gedung-gedung yang di bangun pada masa pemerintahan. Gedung yang di bangun oleh Abbas I antara lain 162 unit Mesjid, 48 unit perguruan tinggi, 1082 unit Losmen untuk tamu syah, 237 unit pemandian umum. Bangunan yang palin terkenal adalah Mesjid Lutfullah, Istana Chihil Sutun, jemabatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman Bunga Empat Penjuru.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan
Kemunduran Safawi terjadi karena setelah Abbas I tidak ada lagi pemimpin Safawi yang secakap Abbas I dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik internal di dalam Kerajaan Safawi sendiri, di tambah lagi konflik dengan Turki Usmani
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
BalasHapusNama: Mud Maindah
Nim: 11901307
Kelas: PAI 3F
KESIMPULAN:
Kesultanan shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri ditanah persiapan. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan sasaniyah sebagai Kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan ditanah Persia pula jutaan nyawa orang melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi republik islam orang sebagai negara yang menjadi paham aliran syiah sebagai ideologi negara. Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebutuhan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah kewilayah lainnya. Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syiah dipersiapkan. Yaitu dinasti buwaihi dan dinasti shafa. Dinasti buwaihi (932-1055M) berada pada periode klasik islam, sedangkan dinasti shafa (1502-1722) hidup pada masa periode pertengahan islam.
Kesultanan shafa dipersiapkan berdiri ketika Kesultanan Utsmaniyah sudah mencapai puncak kemajuannya, Kesultanan ini berkembang sangat cepat berbeda dari dua Kesultanan besar islam lainnya (utsmani dan mughal). Karena Kesultanan shafawi mengatakan syariah sebagai mazhab negara. Kesultanan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara iran saat ini. Kesultanan shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawi yah yang diambil dari nama shafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh Kerajaan lain seperti tabriz, sorean dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah .
a. Bidang politik
b. Bidang ekonomi
c. Bidang keagamaan
d. Bidang pengetahuan
e. Bidang pembangunan fisik dan seni.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan shafawi adalah.
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan shafawi
c. Pasukan ghulam(budak-budak) yang dibentuk oleh abas Indonesia tidak memiliki semangat perangkat yang tinggi seperti qizibash
e. Seringnya terjadi konflik intel dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.
Sekian terimakasih 😊
Nama: Muhammad Riansyah Noer
BalasHapusNIM: 11901133
kelas: PAI 3A
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
A. Keberhasilan yang telah didapat oleh kesultanan syahafawi diwilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
B. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama: Putri Anggraini
BalasHapusKelas:PAI 3/B
NIM: 11901135
Materi: Sejarah Peradaban Islam 2
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Wilayah yang sebelumnya merupakan beranda yang setara dengan Pemerintah Inggris saat ini. Keberhasilan Sasaniyah sebagai jelasnya Persia adalah keseimbangan kekuatan luar biasa. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam mengubah dan menyebarkan paham shi'ite di Persia, dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada di zaman klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan-Muslim.
Kesulthanan Shafawi sebagai madzhab nasional. Karena itu, kesultanan dianggap sebagai penempatan pertama kebijakan Iran yang saat ini terbentuk. Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat tersebut diberi nama Tarekat Shafawiyah yang diambil dari nama erectornya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi terus dipertahankan hingga Tarekat menjadi gerakan politik. Ajaran fanatisme biasanya sering kali memicu keinginan di antara ajaran-ajaran untuk kekuasaan. Karena itu, generasi tua murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang tertib dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang berada di wajah selain Syiah. Kecenderungan untuk memasuki dunia politik mendapatkan eksistensi konkretnya pada saat kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dari dinasti Shafawi memperluas gerakannya dengan menambahkan kegiatan keagamaan.
Pada masa wewenang Abbas I adalah puncak keberhasilan Kesultanan Shafawi. Adapun puncak keberhasilannya yaki
a) Bidang Politik
b) Ekonomi
c) Bidang Keagamaan
d) Bidang Pengetahuan
e) Bidang Pengembangan Fiskal dan Seni
Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan yang lemah dan memiliki temperamen dan sifat miskin. Hal ini menyebabkan rakyat tidak memiliki respon dan timbul dari sikap waktu bodoh terhadap aturan tersebut.. Para sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah:
a) Safi Mirza
b) Abbas II
c) Sulaiman Sulaiman
d) Shah Husein
e) Tahmasp II
f) Abbas III
Adapun faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
a) Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b) Dekade moral yang melanda beberapa pemimpin Kesultanan Shafawi.
c) Tim Ghulam (anak laki-laki) yang dibentuk oleh Abbas saya tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d) Seringkali terjadi konflik magang berupa perebutan kekuasaan di antara keluarga-keluarga istana.
Sejarah Islam di Iran diwarnai dengan insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih mengevaluasi dan menggunakan wahyu yang paling sederhana antara tiga selebaran mistisme atau flsafat yang baik. Dalam prakteknya mistime dipandang sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Pemerintah Shafawi memiliki presentasi dari dua Kesultanan Islam Besar lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan menyatakan sebagai pengabdi Syiah dan aliran ini kemudian menjadi madhhab Bangsa. Dibandingkan dengan waktu Utsmani Turki, waktu pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Meskipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai oleh Islam pada saat Klasik, tetapi Kesultanan ini telah berkontribusi secara signifikan dalam bidang peradaban melalui kemajuan dalam bidang pengetahuan, ekonomi, agama, seni dan politik.
Nama : MUHAMMAD ZULKARNAEN
BalasHapusNim : 11901065
Kelas : PAI 3/B
Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat.dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani. Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran dewasa ini.kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil(kota di Azerbaijan).Tarekat ini bernama tarekat Safawiyah,waktu berdirinya hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani. Nama safawiyah diambil dari nama pendiri nya,safi al-din( M) dan nama safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Karena itu, lamakelamaan mrid-murid tarekat ini berubah menjadi tentara yang teratur,fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syi ah.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Kemunduran kerajaan Safawi Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu safi Mirza ( M), Abbas II ( M), Sulaiman ( ), Husain ( M), Tahmasp II ( M), dan Abbas III ( M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran. Safi Mirza, cucu Abbas I, adalah seorang pemimpin yg lemah. Ia sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburuannya. Kemajuan yg penuh dicapai oleh Abbas I segera menurun. Kota Qandahar (sekarang termasuk wilayah Afganistan) lepas dari kekuasaan kerajaan safawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yg ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara Baghdad direbut oleh kerajaan Usmani. Abbas II adalah raja yg suka minum minuman keras sehingga ia jatuh sakit dan meninggal. Meskipun demikian, dengan bantuan wazir-wazirnya, pada masanya kota qondahar dapat direbut kembali. Sebagaimana Abbas II, Sulaiman juga seorang pemabuk. Ia bertindak kejam terhadap para pembesar yg dicurigainya. Akibatnya, rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintah. Ia diganti oleh Shah Husein yg alim. Pengganti Sulaiman ini memberi kekuasaan yg besar kepada para ulama Syi ah yg sering memaksakan pendapatnya terhadap penganut aliran Sunni. Sikap ini membangkitkan kemarahan golongan Sunni Afganistan, sehingga mereka berontak dan berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Safawi.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
BalasHapusNama : Abdul Kholik
Nim : 11901179
Kelas : PAI 3 A
Kesimpulan
Kesultanan Syafawi
1.Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni Kerajaan Safawi.
2.Pemerintahan Ismail I berlangsung selama 23 tahun yaitu sejak 1501-1524. Sepuluh tahun pertama, dikonsentrasikan untuk ekspansi keluar. Ismail I sukses menghancurkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamdan (1503), menduduki propinsi Kapsis di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504), Diyar Bakr (1505-1507), Baghdad dan daerah barat daya Persia (1508), Sirwan (1509) dan Khurasan (1510). Ketika Syah Abbas naik menjadi pimpinan Safawiyah dari tahun 1558 sampai dengan 1628 M, Kerajaan Safawi mengalami masa keemasannya, ada kemajuan-kemajuan pada masa Abbas I, baik di bidang politik, ekonomi, fisik dan seni, maupun di bidang ilmu pengetahuan dan agama.
3.Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi ialah konflik berkepanjangan dengan Kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani,
berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliran Syi’ah merupakan ancaman
langsung terhadap wilayah kekuasaan. Penyebab lainnya adalah dekadansi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kerajaan Safaw
BalasHapusNama : Cintya Bela
NIM : 11901300
Kelas : PAI 3B
Kesimpulan :
Dinasti Safawiyah di Persia berkuasa antara tahun 1502-1722 M. Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini di beri nama tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Usmani. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi it terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan, nama itu terus di lestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan.
Kemajuan Pada Masa Kerajaan Safawi:
1. Politik dan Sosial
2. Ekonomi
3. Keagamaan
4. Pengetahuan
5. Bangunan fisik dan seni
Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan safawi:
1. Ketidakcakapan para pemimpin dekadensi moral yang melanda pemimpinnya
2. Gagalnya kebijakan pemusatan pemerintahandan ekonomi
3. Lemahnya system pertahanan serta keamanan
4. Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
5. Terjadinya konflik intern dan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama: Arief Akbar Jailani
Nim: 11901304
Kelas: Pai 3F
Makul: sejarah peradaban Islam 2
Di sini saya akan menyimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam mengubah dan menyebarkan paham shi'ite di Persia, dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada di zaman klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan-Muslim.
A. Keberhasilan yang telah didapat oleh kesultanan syahafawi diwilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
B. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Sekian kesimpulan dari saya mohon maaf jika blm benar kesimpulannya mohon di maafkan, saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama:mayang sari
BalasHapusNim:11901114
Kelas:PAI 3B
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
Nama:mayang sari
BalasHapusNim:11901114
Kelas:PAI 3B
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
Nama:mayang sari
BalasHapusNim:11901114
Kelas:PAI 3B
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
BalasHapusNama : Meldasari
Nim : 11901066
Kelas : PAI 3C
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam.
Nama : Cintiya
BalasHapusKelas : PAI 3H
Nim :11901076
Kesimpulan:
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza
b. Abas II
c. Sulaiman
d. Shah Husein
e. Tahmasp II
F. Abbas
C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.
Bismillahirrohmanirrohiim
BalasHapusNama:Aditya islami
Kelas: PAI3B
NIM:11901355
kesimpulan
Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni Kerajaan Safawi.
A. Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat.dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
2 kerajaan islam . Ia sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburuannya. Kemajuan yg penuh dicapai oleh Abbas I segera menurun. Kota Qandahar (sekarang termasuk wilayah Afganistan) lepas dari kekuasaan kerajaan safawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yg ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara Baghdad direbut oleh kerajaan Usmani.Kemajuan Pada Masa Kerajaan Safawi:
1. Politik dan Sosial
2. Ekonomi
3. Keagamaan
4. Pengetahuan
5. Bangunan fisik dan seni
Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan safawi:
1. Ketidakcakapan para pemimpin dekadensi moral yang melanda pemimpinnya
2. Gagalnya kebijakan pemusatan pemerintahandan ekonomi
3. Lemahnya system pertahanan serta keamanan
Nama : Jody Pramoja
BalasHapusNim : 11901209
Kelas : PAI 3B
Setelah saya membaca dari artikel diatas dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
Adapun puncak kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu ketika Masa kekuasaan Abbas I. Seperti dalam bidang :
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sedangkan Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi yaitu ketika Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Dan faktor-faktornya sebagai berikut :
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
Nama: Lydia mar'atus Syarifah
Nim:11901223
Kelas: PAI 3 H
Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi.
Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.
Nama : Yuliana
BalasHapusNim : 11901257
Kelas : PAI 3 C
Kesimpulannya ialah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti shafawi. Kesultanan ini berkembang sangat cepat, masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri diantaranya : Bidang Politik, Ekonomi, Keagamaan, Pengetahuan, Pembangunan
Fisik dan Seni
Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. kesultanan ini berkembang sangat cepat. Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.
Dinasti Shafawi hidup pada masa periode pertengahan Islam tahun (1501-1722 M) penyebab kemunduran Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
Nama : kris wanto
BalasHapusNim : 11901321
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.
Nama : Fikri Azhari Lilwalidain
BalasHapusNim : 11901158
Kelas : PAI/3B
Kesimpulan :
Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.
Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.
Assalamualaikum
BalasHapusNama:Muhammad Akmal
Nim. :11901248
Kelas :PAI 3 H
Menurut kesimpulan saya sejarah berdirinya dan berkembangan kerajaan Safawi ini yaitu
Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat. Dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi
menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran dewasa ini.
Penyebab kemunduran kerajaan Safawi
Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja,
yaitu
1.safi Mirza (1628-1642 M),
2.Abbas II (1642-1667 M),
3.Sulaima (1667-1694M),
4.Husain (1694-1722 M),
5.Tahmasp II (1722-1732 M),
6. Abbas III (1733-1736
M).
Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan safawi tidak menunjukkan
grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang
akhirnya membawa kepada kehancuran.
Perbedaan kemajuan masa ini dengan masa klasik Sebagai mana diuraikan terdahulu, pada masa kejayaan tiga kerajaan besar ini,
umat islam kembali mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai
berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik islam. Kemajuan pada
masa klasik jauh lebih kompleks.
Assalamualaikum wr.wbr
BalasHapusNama : Dedi rianto
NIM : 11901091
Kelas : PAI 3 H
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama : Muhammad Taufiek Pratama
BalasHapusNim : 11901054
Kelas : PAI 3H
Dari bacaan di atas saya dapat menyimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Dewi halimah
BalasHapusNIM :11901253
Kelas :3D PAI
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam mengubah dan menyebarkan paham shi'ite di Persia, dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada di zaman klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan-Muslim.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
NAMA : ADE GENTA MAZARI
BalasHapusNIM : 11711131
KELAS : PAI 3H
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
NAMA : ADE GENTA MAZARI
HapusNIM : 11711131
KELAS : PAI 3D
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Nyemas Dinny Citra Ayu
BalasHapusNim : 11901343
Kelas : PAI 3B
Kerajaan Safawi berdiri sejak cucu dari Junaid bin Ibrahim (pemimpin tarekat Safawiyah)Ismail 1 menjadikan Tabriz sebagai ibu kota kerajaan. Pada tahun 1511 ia berhasil melakukan ekspansi hingga merebut wilayah Iran dan Turki. Lalu suku Uzbek yang berasal dari Turki berhasil diusir oleh Ismail. Pada abad ke-15 Kesultanan Utsmaniyah berupaya merebut wilayah Turki untuk menjadikannya wilayah kekuasaan. Hal tersebut menyebabkan peperangan dan berhasil dimenangkan oleh Safawi dan mereka mendapatkan wilayah Tabriz dan Turki. Persia yang disebut Iran menjadi pusat teologi Syiah dan ditetapkan sebagai teologi resmi di sana. Puncak kejayaan kerajaan ini berada saat di bawah kepemimpinan Syah Abbas yang memerintah sejak tahun 1588-1629. Safawi menjadi kerajaan yang kuat baik secara ekonomi, ilmu pengetahuan dan arsitektur. Kerajaan ini sempat melemah semasa peninggalan Syah Ismail. Tarekat Shafawiyah adalah sebuah tarekat yang dinisbatkan oleh seorang
sufi yang bernama Shafi Al-Dhin Ishak. Ia lahir pada tahun 1252 M/650 H, 6
tahun sebelum Hulagu Khan menghancurkan Baghdad dan mengakhiri Dinasti
Abbasiyah. Ia lahir di kota Ardabil, sebuah kota paling timur di Azerbaijan. Sejak
kecil ia sudah menggemari amalan keagamaan dan kehidupan sufisfik. Shafi Al-Din mulai memimpin ribath dan mendirikan tarekat
Shafawiyah pada 1301 M sampai kepada Syah Ismail I memproklamasikan
berdirinya kerajaan Shafawi pada 1501 M, ada dua tahap perjuangan yang dilalui mereka. Pertama, sebagai gerakan
keagamaan (kultural) dan kedua, sebagai gerakan politik (struktural).
Pada mulanya gerakan tarekat Shafawiyah bertujuan untuk memerangi
orang-orang yang ingkar pada agama, kemudian selanjutnya beralih pula kepada
memerangi golongan yang disebut ahli bid’ah. Dari sinilah Shafi Al-Din mulai
mengubah bentuk tarekat yang dipimpinnya, dari pengajian tasawuf murni yang
bersifat lokal menjadi gerakan politik yang besar pengaruhnya di Persia, Syria,
dan Anatolia. Mayoritas pengikut-pengikutnya adalah suku-suku Turki yang
masih seminomad yang dikenal dengan sebutan Turkman yaitu diantaranya suku
Ustajlu, Rumlu, Shamlu, Dulgadir, Takkalu, Ashfar dan Qajar.
Pada fase pertama ini, gerakan Shafawiyah tidak mencampuri masalah
politik sehingga ia berjalan dengan aman dan lancar. Dalam konstelasi politik
dapat dimengerti mengapa kehidupan tarekat sufi dapat tumbuh subur dan mendapat simpati masyarakat banyak. Umat umumnya hidup dalam suasana
apatis dan pasrah melihat anarki politik yang berkecamuk. Hanya dengan
kehidupan keagamaan lewat sufisme, mereka mendapat kekuatan mental. Hanya
lewat persaudaraan tarekat mereka merasa aman dalam menjalin persaudaraan
antar muslim. Menurut P.M. Holt, selama fase pertama ini gerakan Shafawi
mempunyai dua warna. Pertama, bernuansa Sunni, yaitu pada masa pimpinan
Shafi Al-Din Ishak (1301-1344 M) dan anaknya Shadruddin Musa (1344-1399 M)Kedua, berubah menjadi Syiah pada masa pimpinan Khawaja Ali anak
Shadruddin (1399-1427 M). Perubahan tersebut tampaknya wajar saja terjadi
karena disamping alasan yang sudah disebutkan, juga ada kemungkinan
bertambahnya pengikut Shafawiyah di kalangan Syiah
sehingga kepemimpinannya berusaha menyesuaikan diri dengan aliran mayoritas
pendukungnya. Ketika pemimpin tarekat dipegang oleh Junaid (1447-1460). Aliran
keagamaan ini memperluas gerakannya ke wilayah politik, hingga muncul hingga
muncul keinginan untuk mendirikan pemerintahan sendiri. Hingga tahap ini
keinginan pendirian pemerintahan barangkali masih dapat dipahami sebagai
motivasi jernih (ikhlas) untuk memperluas syariat Islam sesuai dengan paham
yang diyakini Junaid dan jamaah tarekatnya. Setengah abad kemudian ternyata
keinginan Junaid tersebut dapat terwujud dengan berdirinya kerajaan Shafawi
yang dibawah proklamatornya Syah Ismail. Sejak itu pula paham Syiah (Syiah
dua belas) ditetapkan sebagai agama resmi pemerintah.
Nama : Selvi Marsendi
BalasHapusNIM : 11901245
Kelas : PAI 3/F
Kesimpulan:
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan ini berkembang sangat cepat.
karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi. Sepeninggalan Abbas I,Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
NAMA : MEILANI WAHYU PUTRI
BalasHapusNIM : 11901316
KELAS : PAI 3B
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama : Armes Savira (11901006)
BalasHapusKelas : Pai 3 H
Menurut kesimpulan tentang Kesultanan Shafawi
Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia tanah Persia ini banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan banyak yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah.Termaksut dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
2.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
4.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Nama : Rezky Wulandari
BalasHapusNim : 11901344
Kelas : PAI 3 B
KESIMPULAN :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kerajaan Safawi berdiri sejak cucu dari Junaid bin Ibrahim (pemimpin tarekat Safawiyah) yang bernama Ismail berhasil mengalahkan Alaq Koyunlu. Pada sebelumnya, Safawiyah sempat memiliki konflik dengan salah satu suku di Turki, Kara Koyunlu. Lalu ia mengajak Alaq Koyunlu untuk bersekutu melawan Kara Koyunlu dan berhasil memenangkannya. Tetapi setelah keberhasilannya itu, Alaq Koyunlu yang justru merasa tersaingi melakukan pemberontakan. Hingga pada akhirnya pemberontakan tersebut berhasil diredam dan dimenangkan oleh Safawiyah dan Ismai’il membangun kerajaan ini.
Syah Ismail, biasa ia disebut, adalah pendiri sekaligus raja pertama dari dinasti ini. Ia berhasil melakukan perluasan wilayah hingga meliputi seluruh Iran dan Persia. Ia menjadikan Tabriz sebagai ibu kota kerajaan. Pada tahun 1511 ia berhasil melakukan ekspansi hingga merebut wilayah Iran dan Turki. Lalu suku Uzbek yang berasal dari Turki berhasil diusir oleh Ismail. Sebelumnya sempat terjadi penyerangan dari Kesultanan Utsmaniyah sebelum Safawi menjadi kerajaan. Pada abad ke-15 Kesultanan Utsmaniyah berupaya merebut wilayah Turki untuk menjadikannya wilayah kekuasaan. Hal tersebut menyebabkan peperangan dan berhasil dimenangkan oleh Safawi dan mereka mendapatkan wilayah Tabriz dan Turki.
Nama : hajiah triningsih
BalasHapusNim 11901202
Kelas PAI 3F
*Kesimpulan
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya,Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
Nama: Muhammad Syaiful
BalasHapusNim: 11901124
Kelas: PAI 3B
Kerajaan Shafawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi. Pada awalnya gerakan tarekat tasawuf Safawiyah ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid'ah.Safi Al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya, sehingga dalam perkembangannya penganut tarekat Safawiyah sangat fanatik terhadap ajaran-ajarannya ( ajaran Syi’ah). Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.
BalasHapusNama : Indah permata sari
Kelas : PAI 3 B
NIM : 11901362
No. Absen : 30
Bismillah, yang dapat saya simpulkan yaitu sebagai berikut :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Titik temu perubahan nama tarekat resebut ialah saat Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Nama Safawi ini terus dipertahankan sampai Tarekat Safawiyah menjadi suatu gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang disebut Kerajaan Safawi. Dalam perkembangannya, Kerajaan Safawi sering berselisih dengan Kerajaan Turki Usmani.
Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di daerah Ardabil kota Azerbaijan. Tarekat ini bernama Safawiyah sesuai dengan nama pendirinya Safi Al-Din, salah satu keturunan Imam Syi’ah yang keenam “Musa al-Kazim”. Pada awalnya Tarekat ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid’ah. Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia mengubah bentuk Tarekat itu dari pengajian Tasawuf murni yang bersifat local menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia.
Gerakan Tarekat Syafawi muncul pada abad ke-13 M di Ardabil, sebuah kota di Azerbeyjan,1 wilayah Iran bagian Barat.2 Ardabil pada saat itu merupakan wilayah kekuasaan Qara> Qiyunlu yang berasal dari suku Turki yang menganut Syi’ah. Pendiri Tarekat Syafawi adalah Safi ad-Di>n (1252-1334).
Nama : Awaliyah Nur Aeni
BalasHapusNim : 11901119
Kelas : Pai 3F
*Kesimpulan
Kesultanan Shafawi ialah kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, yakni wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan kerajaan Inggris saat ini. Di tanah peristiwa ini pula terdapat jutaan nyawa orang-orang yang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Saat ini ke kekaisaran Persia telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan menjadi Republik Islam Iran sebagai negara dengan paham aliran Syiah sebagai ideologi negara. Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan untuk menghidupkan dan menyebarkan paham Syiah di Persia yaitu dinasti buwaihi (932 - 1055 M) pada periode klasik sedangkan dinasti Sjafawi (1501-1722 M) pada periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din (1252-1334 M) dan namanya terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Kecenderungan memasuki dunia politik pada masa kepemimpinan Juneid(1447-1460 M) dengan memperluas geraknya dan menambah kegiatan keagamaan. Masa kejayaan Kesultanan Shafawi ialah masa kekuasaan Abbas 1 karena ia berhasil mengatasi Gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut wilayah kekuasaan yang pernah direbut kerajaan tabriz, sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani meliputi bidang politik ekonomi keagamaan pengetahuan dan pembangunan fisik dan seni. Masa kemunduran Kesultanan Shafawi disebabkan karena diperintah oleh sultan sultan yang lemah dan memiliki Perangai serta sifat yang buruk sehingga menyebabkan rakyat Acuh Tak Acuh dan masa bodoh terhadap pemerintahan. Pengaruh Persia pada peradaban Islam yakni telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ekonomi keagamaan kesenian dan politik.
nama : elisa
BalasHapusnim: 11901215
kls : pai/3B
bismillahirrahmanirrahim..
Kerajaan Safawi berasal dari sebuah tarekat yang berdiri di Ardabil, tarekat tersebut bernama Safawi. Kerajaan Safawi berada di puncak kejayaan pada masa kekuasaan Abbas I. Banyak kemajuan yang dicapai Kerajaan Safawi antara lain dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan arsitektur dan seni. Akan tetapi setelah Abbas meninggal, Kerajaan Safawi mengalami kemunduran, disebabkan raja yang memerintah sangat lemah, sering terjadinya konflik inter dalam perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana. Hanya dalam satu abad setelah ditinggalkan Abbas, Kerajaan Safawi hancur.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ela Pratiwi
BalasHapusNim : 11901040
Kelas: PAI 3 A
Kesimpulan
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
BalasHapusNama: Dela Wulandari
Nim: 11901071
Kelas: PAI 3F
Kesimpulan:
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi:
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama : Ika Dini
BalasHapusNim : 11901336
Kelas : PAI/3C
📓Kesimpulan dari hasil bacaan kesultanan shafawi.
✏️Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
✏️Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
✏️Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
✏️Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
✏️Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
✏️Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Oda Sintya
Nim :11901276
Kelas : PAI 3F
Kesimpulannya :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk seperti :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Nama:Devi Anggreni
BalasHapusNim:11901261
Kelas:PAI 3B
Kesimpulan :
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya .
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
NAMA : khairul hambali
BalasHapusNIM : 11901273
Kelas : PAI 3G
Kesultanan syafawi dipersia merupakan kesultanan yang menyatakan Syiah sebagai madzhab negaranya. Yang menjadi dasar pertama terbentuknya Iran sekarang. Syafawiyah memiliki tarekat yang terkenal yang berasal dari Ardabil, Azerbaijan yang diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Al -Din (1252-1334 M). Tarekat ini dipergunakan untuk politik pada masa Syafawiyah dan asal mulanya dipergunakan untuk memerangi orang-orang ingkar dan golongan bid'ah. Setelah tarekat itu berubah menjadi tasawuf ajarannya menjadi lebih luas dari persia, syiria hingga anatolia.
Pada masa kepemimpinan Juneid I syafawi memperluas kekuasaan dan mencapai masa kejayaan pada masa kepemimpinan sultan Abbas I. Yang berhasil memajukan beberapa sektor seperti politilk, ekonomi, pengetahuan hingga seni.
Tetapi setelah meninggalnya Sultan Abbas I, kesultanan syafawiyah mengalami fase kemunduran hingga keruntuhan.
Hal ini disebabkan dengan naik tahtanya sultan-sultan yang lemah, lalimz dan serakah. Seperti :
-Safi Mirza yang kejam
-Abbas II yang pemabuk
-Sulaiman yang peminum dan kejam
- Shah Husein yang semena-mena terhadap sunni
-Tahmasp II yang mengkaim kuasa atas Astarabad
- Abbas III yang diangkat saat kecil.
Faktor lain yang memperkat keruntuhan kesultanan Syafawiyah diantaranya :
a. Konflik dengan Ustmani
b. Pasukan Ghulam (budak) dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat juang seperti Qizilbash
c. Moral yang rendah pada penguasa Syafawiyah
d. Perebutan kekuasaan.
Nama : subandi
BalasHapusKelas : PAI 3 f
Nim : 11901322
Kesimpulannya adalah bahwa Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad.
Assalamualaikum waramhmattulahi wabarakatuh
BalasHapusNama:Juliani
Nim:11901147
Kesultanan shafawi adalah kesultanan yang bediri di tanah persia.Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan kerajaan inggris.Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama : putri mifta maharani
BalasHapusKelas : pai 3f
Matkul : sejarah peradaban islam
Nim : 11901281
Kesimpulan
Kesultanan safawi adalah kesultanan yang berdiri di tanah persia. Sebuah wialyah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan kerajaan inggris saat ini kekaisaran persia yang telah bergantinama menjadi republik islam iran sebagai negara yang menjadi rumah aliran syi'ah sebagai ideologi negara.
Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi,ah di persia, yaitu dinasti buwaiyhi dan dinasti safawi. Dinasti buwaihi (1501-1055 M) berada pada periode kelasik islam, sedangkan dinasti safawi (1501-1722 M) hidup padamasa periode pertengahan islam.
Kesultanan safawi di persia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat pesat. Kesultanan syafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di ardabil sebuah kota di arzebaijan. Tarekat ini di berinama tarekat safawiyah yang diambil dengan nama pendirinya safi al-din (1252-1334 M), dan nama safi itu terus di pertahankan sampai tarekat ini mencapai gerakan politik, pada mulanya gerakan tasawuf safiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongn yang memerangi yang mereka sebut ahli bid'ah setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yg bersifat lokal dan menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di persia, syiria dan antolia.
Junerd (1447-1460) dengan memperluas gerakan dan menambah kegiatan keagamaan masa kejayaan keaultannan syafawi ialah kekuasaan abas 1 karena ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negri yg mengganggu kestabilitas negara sekaligus dapat merebut wilayah kekuasaan yang oernah di rebut kerajaan tabris sirwana sebagianya yang pernah di rebut oleh kesultanan utsmani meliputi bidang politik ilmu keagamaan.
Pengetahuan dan pembangunan fisik dan seni. Masa kemunduran kesultanan safawi disebabkan karena diperintahkan oleh sulatan sulatan yang lemah dan memiliki perangai serta sifat yang buruk sehingga menyebabkan rakyat acuh tak acuh dan masa bodoh terhadap pemerintahan. Pengaruh persia pada peradaban islam ini yakni telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Sekian dan terimakasih
Nama masodi
BalasHapusNim. 11901311
Kelas Pai 3 H
Makul. Sejarah peradaban Islam
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi di atas adalah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Assalamualaikum waramhmattulahi wabarakatuh
BalasHapusNama: Nurul ain
Nim: (11901011)
Kesultanan shafawi adalah kesultanan yang bediri di tanah persia.Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan kerajaan inggris.Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani dan Seni.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Nama : Gebby Sintia
BalasHapusNim: 11901207
Kelas : PAI 3F
KESIMPULAN UANG DAPAT SAYA AMBIL ADALAH
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
Assalamualaikum
BalasHapusNama : mita
Nim : 11901214
Kelas pai 3H
Kesimpulan
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
Nama : Lidiya
BalasHapusNim : 11901026
Kelas : PAI 3 F
Kesultanan syafawi adalah kesultanan islam yang berdiri ditanah persia. Dimasa kejayaan sasaniah sebagai kekaisaran persia dimasa itu merupakan penyemibang kekuatan tentara romawi. Hingga saat ini kekaisaran persia yang telah berganti menjadi kesultanan syafawi dan berakhir menjelma menjadi republik islam iran sebagai negara yang menjadi faham aliran syi'ah sebagai ideologi negara. Kesultanan syafawi berdiri setelah kesultanan usman mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan syafawi berasal dark sebuah gerakan tarekat yang berdiri diardabil, sebuah kota diazerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya safi al-dinn (1252-1334 m) dan nama syafawi ini terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan abbas 1 merupakan puncak kejayaan sultan syafawi, adapun sepeninggalan abbas 1, kesultanan syafawi mengalami kemunduran.
Nama : Lidiya
BalasHapusNim : 11901026
Kelas : PAI 3 F
Kesultanan syafawi adalah kesultanan islam yang berdiri ditanah persia. Dimasa kejayaan sasaniah sebagai kekaisaran persia dimasa itu merupakan penyemibang kekuatan tentara romawi. Hingga saat ini kekaisaran persia yang telah berganti menjadi kesultanan syafawi dan berakhir menjelma menjadi republik islam iran sebagai negara yang menjadi faham aliran syi'ah sebagai ideologi negara. Kesultanan syafawi berdiri setelah kesultanan usman mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan syafawi berasal dark sebuah gerakan tarekat yang berdiri diardabil, sebuah kota diazerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya safi al-dinn (1252-1334 m) dan nama syafawi ini terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan abbas 1 merupakan puncak kejayaan sultan syafawi, adapun sepeninggalan abbas 1, kesultanan syafawi mengalami kemunduran.
Nama : Taufik Hidayat
BalasHapusNim : 11901243
Kelas : PAI 3F
Ada pun kesimpulan yg dapat saya pahami ialah
Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Bismillah
BalasHapusNama : Arsih Rahmadani (11901120)
Prodi : PAI 3 H
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBismillahirrahmanirrahim
BalasHapusKaltian Oktaviana
11901346
Pai 3F
(Kesimpulan)
Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara. Terutama dalam bidang :
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi, dikarenakan Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.