Kesultanan Shafawi - Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag

 Sejarah Peradaban Islam II -
Kesultanan Shafawi
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf Zahran,
S.Ag, M.Ag 
A. Pendahuluan
    Mendengar nama Kesultanan Shafawi mungkin bagi sebagian orang terdengar asing bahkan akan muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini.
   Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
   Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

B. Kesultanan Shafawi
1. Sejarah Kesultanan Shafawi
  Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. 
    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
  Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
a. Bidang Politik
b. Bidang Ekonomi
c. Bidang Keagamaan
d. Bidang Pengetahuan 
e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
   Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
   Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

D. Penutup
   Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

Komentar

  1. Nama: MAULIZA DHEA
    NIM: 11901085
    kelas: PAI 3A

    BISMILLAH, kesimpulan yg dapat saya ambil adalah
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Bismillah assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
      Nama: Wiwid Siti Hidayah
      Nim: 11901106
      Kelas: PAI 3G
      Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi:a. Bidang Politik
      b. Bidang Ekonomi
      c. Bidang Keagamaan
      d. Bidang Pengetahuan
      e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
      Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi: a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
      b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
      c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
      d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
      e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
      f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
      a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
      b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
      c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
      d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

      Hapus
    2. Assalamualaikum wr wb
      Nama : Putri Alivia Alvi
      Nim : 11901226
      Kelas : PAI 3H

      Kesimpulan :
      Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
      Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
      Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya .
      Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
      a. Bidang Politik
      b. Bidang Ekonomi
      c. Bidang Keagamaan
      d. Bidang Pengetahuan
      e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.

      Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
      a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
      b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
      c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
      d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
      e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
      f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil

      Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
      a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
      b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
      c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
      d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana

      Hapus
    3. NAMA : Nur Hakiki
      NIM : 11901348
      Kelas : PAI 3H

      Kesultanan syafawi dipersia merupakan kesultanan yang menyatakan Syiah sebagai madzhab negaranya. Yang menjadi dasar pertama terbentuknya Iran sekarang. Syafawiyah memiliki tarekat yang terkenal yang berasal dari Ardabil, Azerbaijan yang diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Al -Din (1252-1334 M). Tarekat ini dipergunakan untuk politik pada masa Syafawiyah dan asal mulanya dipergunakan untuk memerangi orang-orang ingkar dan golongan bid'ah. Setelah tarekat itu berubah menjadi tasawuf ajarannya menjadi lebih luas dari persia, syiria hingga anatolia.
      Pada masa kepemimpinan Juneid I syafawi memperluas kekuasaan dan mencapai masa kejayaan pada masa kepemimpinan sultan Abbas I. Yang berhasil memajukan beberapa sektor seperti politilk, ekonomi, pengetahuan hingga seni.
      Tetapi setelah meninggalnya Sultan Abbas I, kesultanan syafawiyah mengalami fase kemunduran hingga keruntuhan.
      Hal ini disebabkan dengan naik tahtanya sultan-sultan yang lemah, lalimz dan serakah. Seperti :
      -Safi Mirza yang kejam
      -Abbas II yang pemabuk
      -Sulaiman yang peminum dan kejam
      - Shah Husein yang semena-mena terhadap sunni
      -Tahmasp II yang mengkaim kuasa atas Astarabad
      - Abbas III yang diangkat saat kecil.

      Faktor lain yang memperkat keruntuhan kesultanan Syafawiyah diantaranya :
      a. Konflik dengan Ustmani
      b. Pasukan Ghulam (budak) dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat juang seperti Qizilbash
      c. Moral yang rendah pada penguasa Syafawiyah
      d. Perebutan kekuasaan.

      Hapus
    4. Nama : Khalifatur Rahman
      Nim : 11901082
      Kelas : PAI 3 H

      Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
      Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
      a. Bidang Politik
      b. Bidang Ekonomi
      c. Bidang Keagamaan
      d. Bidang Pengetahuan
      e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

      Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
      a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
      b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
      c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
      d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.

      Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

      Hapus
  2. Nama : Erma Yunita Sari
    Kelas : PAI 3A
    NIM : 11901191

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya . Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana

    BalasHapus
  3. Bismillahirrahmanirrahim,
    Assalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh.
    Nama :Ulfa Handaliyani
    Kelas : PAI 3A
    NIM :11901123


    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi diatas yaitu,
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
    Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan

    BalasHapus
  4. Nama: Bayu
    Nim: 11901105
    Kelas: Pai3A
    Kesimpulan yamg dapat saya ambil dari materi di atas adalah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  5. Nama : Selsmat Setiyo
    NIM :11901144
    Kelas: PAI 3A
    Kesimpulan:
    Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi.

    Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Selamat Setiyo
      NIM:11901144
      Kelas:PAI 3A

      Hapus
  6. Nama:Mutiatul Adawiyah
    Nim:11901153
    Kelas:PAI 3A

    Bismillahirrohmanirrohim,baiklah kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi Kesultanan Shafawi itu ialah,bahwa Shafawi adalah Kesultanan islam yang berdiri di tanah persia,sebuah wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan Kerajaan inggris saat ini,dan dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara romawi,bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran,hingga saat ini kekaisaran persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara,dengan demikian tanah persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.Terkait dengan peradaban Islam,ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu:
    1.Dinasti Buwaihi
    2.Dinasti Shafawi
    -Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    ~Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab negara.karena itu,kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik,dan Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi,ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani,dan terdapat beberapa bidang yaitu:
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Dan Masa kemunduran kesultanan shafawi yaitu Sepeninggalan Abbas I,kesultanan shafawi ini diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk,hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan,sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    -Safi Mirza
    -Abbas ll
    -Sulaiman
    -Shah Husein
    -Tahmasp II
    -Abbas III



    BalasHapus
  7. Nama : muhammad parizurrahman
    Kelas : PAI 3A
    NIM : 11901274
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.

    BalasHapus
  8. Nama:Cholik Hermawan
    Nim:11901038
    Kelas:PAI 3A

    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  9. Nama : Nurdin Amin
    Nim :11901008
    Kelas :PAI/3G

    Dari penjelasan diatas, dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.

    -Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi

    - Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    - Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  10. Nama : Annisa Rezki Eka Putri Wahyudi
    Nim :11901263
    Kelas : III/G
    KESIMPULAN PERTEMUAN 4 KESULTANAN SHAFAWI
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini,Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    da dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  11. nama: suci syafitri
    kelas: PAI 3/A
    nim:11901118


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi. Dan Masa kemunduran kesultanan shafawi yaitu Sepeninggalan Abbas I,kesultanan shafawi ini diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk,hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan,sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    -Safi Mirza
    -Abbas ll
    -Sulaiman
    -Shah Husein
    -Tahmasp II
    -Abbas III

    BalasHapus
  12. Bismillahirrahmanirrahim
    Nama : Fatiha Azha
    Kelas : PAI 3 A
    NIM : 11901208

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din.
    Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi berada pada masa kekuasaan Abbas I. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara. Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus

  13. Nama : Rocy wahyudi
    Nim : 11901283
    Kelas : PAI 3A


    Kesimpulan yang bisa saya dapat mengenai kesultanan Safawi ialah, bahwa kesultanan Safawi merupakan salah satu kesultanan yang berdiri di tanah Persia, Kesultanan Safawi ini berdiri ketika kesultanan ustmani telah mencapai puncak kemajuannya. Kesultanan Safawi ini berkembang sangat cepat dan pesat berbeda dengan kesultanan Islam lainnya Ustmani dan Mughal, dikarenakan kesultanan Safawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab negara. Kesultanan Safawi mengalami kejayaan ketika dipimpin pada masa kekuasaan Abbas I, karena ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang menganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah yang pernah direbut oleh kerajaan Tabriz dan Sirwan terutama di bidang politik, ekonomi, keagamaan, pengetahuan, fisik dan seni.
    Kemunduran kesultanan Safawi dikarenakan sepeninggalan Abbas I, kesultanan Safawi dipimpin oleh sultan-sultan yang lemah sehingga membuat kesultanan Safawi mengalami kehancuran, membuat rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahannya.

    BalasHapus
  14. Bismillahirrahmanirrahim. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
    Nama: Dhea Ananda
    Nim : 11901270
    Kelas :3G Pai
    Kesimpulan dari saya mengenai kesultanan shafawi yaitu,Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya.
    Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
    Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.

    Sekian dari kesimpulan saya. Kurang dan lebihnya saya mohon maaf. Terimakasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

    BalasHapus
  15. Nama : Salsabila Sarah Qanitah
    Nim :11901313
    Kelas : PAI 3A

    Kesimpulan Kesultanan Shafawi menurut saya, yaitu :

    Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Kekaisaran Persia berubah nama menjadi Kesultanan Shafawi.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi.

    - Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan
    - Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.

    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.

    Masa kemajuan
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Masa kemunduran
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.


    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    BalasHapus
  16. Nama :Ainun Fitriyah
    Kelas : PAI 3C
    NIM : 11901084
    -Kesimpulan

    Kesultanan Shafawi merupakan Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani yaitu,
    -Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan , Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.

    BalasHapus
  17. Nama : Lasmini
    Nim : 11901264
    Kelas : PAI 3D


    Bismilahirahmanirrahim, baik kesimpulan yg dapat saya ambil dari blog diatas ialah :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus

  18. Nama:Rabani
    NIM:11901115
    Kelas :PAI 3 C
    Kesimpulan

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    BalasHapus
  19. Nama : Wina Aprili
    NIM : 11901072
    Kelas : PAI 3G

    Bismillahhirohmanirrohim baiklah jdi kesimpulan dari saya bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu
    1.Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan
    2.Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna.

    BalasHapus
  20. Nama : Tri Nurhafuza
    Kelas : 3G PAI
    NIM : 11901016
    Peletak utama adanya terbentuk negara Iran adalah kesultanan Shafawi. Kesultanan shafawi ini letaknya di Persia. Shafawi merupakan kesultanan yang berbeda dari kesultanan ustmani dan moghol karena kesultanan shafawi menjadikan syiah sebagai ideologi mereka. Kesultanan shafawi berdiri pada masa periode pertengahan Islam tahun 1501-1722 M. Munculnya kesultanan ini dikarenakan adanya gerakan tarekat di Ardabil, yang disebut dengan tarekat shafawiyah dan didirikan oleh Safi al-Din pada 1252-1334 M. Tarekat ini pada akhirnya menjadi gerakan politik. Masa kejayaan kesultanan ini terjadi pada saat Abbas 1. Kesultanan ini berhasil menyelesaikan masalah internal pemerintahan dan mampu merebut serta memperluas wilayah kekuasaan. Tentu saja kemajuan terjadi juga di bidang lainnya, seperti bidang keagamaan, bidang pengetahuan, bidang pembangunan fisik dan seni, bidang ekonomi dan politik. Kehancuran kesultanan ini disebabkan khalifah yang bersikap masa bodoh dan terjadi setelah Abbas 1 dan faktor internal lainnya. Pengaruh persis terhadap sejarah peradaban islam ini tidak lepas dari adanya insiden atau kejadian oleh faqih , sufi, dan filosof.

    BalasHapus
  21. NAMA: KHAIRUS SYA'BANI
    NIM: 11901102
    KELAS: PAI 3 D

    Baiklah kesimpulan yang dapat saya tarik dari blog disini ialah bahwa Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan. Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.

    BalasHapus
  22. Nama : Raden Ayu Indriani
    Nim : 11901159
    Kelas : PAI 3A
    Baiklah dari penjelasan di atas saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.

    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.

    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.

    Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
    Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  23. Nama: Sulastri
    Nim: 11901285
    Kelas: 3D

    Kesimpulan yang dapat saya petik ialah;
    Kesultanan syafawi merupakan kesultanan Islam yang tinggal di tanah persia. Persia juga merupakan negara adidaya yang sama dg kerajaan inggris. Kekaisaran persia telah hancur kerana adanya pertempuran, hal ini dikarenakan kekaisaran persia berganti nama menjadi kesultanan Shafawi yang menganut Republik Islam iran sebagai negara yang berpaham syi'ah sebagai dasar negaranya.

    Berkembangnya kesultanan Shafawi di persia akibat kesultanan utsmani sudah mencapai kemajuannya. Kesultanan shafawi sangat pesat perkembangannya, hal ini dikarenakan mereka menggunakan paham syi'ah sebagai madzab negaranya.
    Kesultanan syafawi sesuai dengan nama pendirinya yaitu safi al-Din. Atas nama pendiri tersebut, maka dari itu jadi nama kesultanannya menjadi Syafawi dan dipertahankan hingga menjadi gerakan politik. Pendiri kesultunan syafawi berasal dari keturunan orang berada yang memilih jalan sufi sebagai jalan hidupnya.
    Gerakan tasawuf shafawiyah untuk memerangi orang yang ingkar dan orang yang bergolongan ahli bi'ah.
    Kemudian, ia mengubah tarekat menjadi pengajian tasawuf yang mengakibatkan adanya murid dan wakil. Wakil yang disebut khalifah.
    Sebuah ajaran agama yang dipegang membuat banyak kelangan penganut agama untuk berkuasa. Alhasil dari tarekat shafawiyah tersebut menjadikan murid-muridnya yang berubah menjadi tentara teratur, akibatnya mereka menentang orang yang yang bermahdzab selain syi'ah.

    Masa kejayaan kesultanan syafawi tidak terlepas dari masa kekuasaan Abbas 1. Ia berhasil merebut kembali wilayah kekuasaannya yang pernah direbut oleh kerajaan lainnya. Adapun bidang yang dimasa kejayaan kesultanan shafawi ialah.
    1. Bidang politik
    2. Bidang ekonomi
    3. Bidang keagamaan
    4. Bidang pengetahuan
    5. Bidang pembangunan fisik & mental

    Masa kemunduran kesultanan shafawi, juga tidak terlepas dari sepeninggalan Abbas I. Kesultanan shafawi yang diperintah oleh sultan yang lemah yang memiliki perangai atau sifat buruk. Dengan begitu, rakyat kurang respon dan bersikap bodoh atas pemerintahan.

    Faktor yang menjadi penyebab keruntuhan kesultanan shafawi ialah,
    1. Memiliki konflik dg utsmani
    2. Dekadensi moral yang di miliki sebagian pemimpin kesultanan syafawi
    3. Pasukan gluman yang dibentuk sangat lemah.
    4. Sering terjadi konflik intern dalam keluarga untuk memperebutkan kekuasaan.

    Pada saat sejarah Islam di iran, dipenuhi dengan insiden faqih, sufi, dan filosofis. Adanya insiden tersebut, membuat prakter mistime sebagai jalan langsung menuju Allah dan ditentang oleh kaum militan, karena mistime dipandang kurang bernilai.
    Kemudian munculnya seorang pemimpin Khomeini, dengan adanya berbagai permasalah di persia. Hingga akhirnya, Khomeini mengartinyakan manusia sempurna adalah pemegang rantai eksistensi yang melengkapi siklusnya dan di adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  24. Nama: Sulastri
    Nim: 11901285
    Kelas: 3D

    Kesimpulan yang dapat saya petik ialah;
    Kesultanan syafawi merupakan kesultanan Islam yang tinggal di tanah persia. Persia juga merupakan negara adidaya yang sama dg kerajaan inggris. Kekaisaran persia telah hancur kerana adanya pertempuran, hal ini dikarenakan kekaisaran persia berganti nama menjadi kesultanan Shafawi yang menganut Republik Islam iran sebagai negara yang berpaham syi'ah sebagai dasar negaranya.

    Berkembangnya kesultanan Shafawi di persia akibat kesultanan utsmani sudah mencapai kemajuannya. Kesultanan shafawi sangat pesat perkembangannya, hal ini dikarenakan mereka menggunakan paham syi'ah sebagai madzab negaranya.
    Kesultanan syafawi sesuai dengan nama pendirinya yaitu safi al-Din. Atas nama pendiri tersebut, maka dari itu jadi nama kesultanannya menjadi Syafawi dan dipertahankan hingga menjadi gerakan politik. Pendiri kesultunan syafawi berasal dari keturunan orang berada yang memilih jalan sufi sebagai jalan hidupnya.
    Gerakan tasawuf shafawiyah untuk memerangi orang yang ingkar dan orang yang bergolongan ahli bi'ah.
    Kemudian, ia mengubah tarekat menjadi pengajian tasawuf yang mengakibatkan adanya murid dan wakil. Wakil yang disebut khalifah.
    Sebuah ajaran agama yang dipegang membuat banyak kelangan penganut agama untuk berkuasa. Alhasil dari tarekat shafawiyah tersebut menjadikan murid-muridnya yang berubah menjadi tentara teratur, akibatnya mereka menentang orang yang yang bermahdzab selain syi'ah.

    Masa kejayaan kesultanan syafawi tidak terlepas dari masa kekuasaan Abbas 1. Ia berhasil merebut kembali wilayah kekuasaannya yang pernah direbut oleh kerajaan lainnya. Adapun bidang yang dimasa kejayaan kesultanan shafawi ialah.
    1. Bidang politik
    2. Bidang ekonomi
    3. Bidang keagamaan
    4. Bidang pengetahuan
    5. Bidang pembangunan fisik & mental

    Masa kemunduran kesultanan shafawi, juga tidak terlepas dari sepeninggalan Abbas I. Kesultanan shafawi yang diperintah oleh sultan yang lemah yang memiliki perangai atau sifat buruk. Dengan begitu, rakyat kurang respon dan bersikap bodoh atas pemerintahan.

    Faktor yang menjadi penyebab keruntuhan kesultanan shafawi ialah,
    1. Memiliki konflik dg utsmani
    2. Dekadensi moral yang di miliki sebagian pemimpin kesultanan syafawi
    3. Pasukan gluman yang dibentuk sangat lemah.
    4. Sering terjadi konflik intern dalam keluarga untuk memperebutkan kekuasaan.

    Pada saat sejarah Islam di iran, dipenuhi dengan insiden faqih, sufi, dan filosofis. Adanya insiden tersebut, membuat prakter mistime sebagai jalan langsung menuju Allah dan ditentang oleh kaum militan, karena mistime dipandang kurang bernilai.
    Kemudian munculnya seorang pemimpin Khomeini, dengan adanya berbagai permasalah di persia. Hingga akhirnya, Khomeini mengartinyakan manusia sempurna adalah pemegang rantai eksistensi yang melengkapi siklusnya dan di adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  25. Nama : Nildaul Riskiana
    Nim : 11901109
    Kelas : PAI 3G

    Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, kesimpulan yang dapat saya ambil dari blogspot tentang Kesultanan Shafawi yang ditulis oleh Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag, yaitu Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. Kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    Sekian kesimpulan dari saya, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan😊 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  26. NAMA : Dwi Agusnandar
    NIM : 11901100
    KELAS : 3/D PAI

    Dari penjelasan materi di atas saya berkesimpulan bahwa kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad.

    BalasHapus
  27. Nama : Lufthanithalia Viennantika
    Nim : 11901228
    Kelas : PAI 3D

    Baik kesimpulan yg dapat saya ambil dari blog diatas ialah :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  28. Nama: ROZACKY HANISDHA SUBAGIO
    NIM: 11901055
    Kelas: PAI 3 A
    KESIMPULAN :

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din , dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani.

    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi

    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi

    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.

    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    BalasHapus
  29. Nama : Meriyani
    Kelas : PAI 3G

    Dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, dahulu diberi nama kekaisaran Persia dan kemudian telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan sekarang menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Ada dua dinasti yang sangat berperan penting dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam dan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuan dan berkembang dengan cepat karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M) yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. 
    Kejayaan Kesultanan Shafawi terjadi pada Masa kekuasaan Abbas I karena berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan berhasil merebut kembali wilayah Tabriz, Sirwan dan lainnya yang pernah direbut oleh kesultanan utsmani. Adapun kejayaan lainnya yg dicapai seperti di Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi ialah karena Konflik berkepanjangan, Dekadensi moral, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi dan Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.Pengaruh Persia Pada Peradaban IslamBermula dari Sejarah Islam di Iran yg mengalami insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
    Kurang lebihnya mohon maaf 🙏



    BalasHapus
  30. Nama : Meriyani
    Kelas : PAI 3G

    Dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, dahulu diberi nama kekaisaran Persia dan kemudian telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan sekarang menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Ada dua dinasti yang sangat berperan penting dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam dan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuan dan berkembang dengan cepat karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M) yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. 
    Kejayaan Kesultanan Shafawi terjadi pada Masa kekuasaan Abbas I karena berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan berhasil merebut kembali wilayah Tabriz, Sirwan dan lainnya yang pernah direbut oleh kesultanan utsmani. Adapun kejayaan lainnya yg dicapai seperti di Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi ialah karena Konflik berkepanjangan, Dekadensi moral, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi dan Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.Pengaruh Persia Pada Peradaban IslamBermula dari Sejarah Islam di Iran yg mengalami insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
    Kurang lebihnya mohon maaf 🙏



    BalasHapus
  31. Nama : Ahmad Sahrin septiandy
    Klas : PAI
    Nim : 11901326


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  32. Nama: Asyitha Anisny
    kelas : PAI 3D
    NIM: 11901023

    Menurut kesimpulan saya, Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  33. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  34. NAMA : dony haryandi
    NIM : 11901176
    KELAS : 3/A PAI

    kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad

    BalasHapus
  35. Nama : Lhaila Juli Styaningsih
    NIM : 11901322
    Kelas : PAI 3A
    Kesimpulan yang bisa saya ambil adalah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    >Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    >Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  36. Nama : Andri
    Nim : 1190292
    Kelas : PAI 3C

    Menurut saya buk

    Yaitu Kerajaan Safawi berasal dari sebuah tarekat yang berdiri di Ardabil, tarekat tersebut bernama Safawi. Kerajaan Safawi berada di puncak kejayaan pada masa kekuasaan Abbas I. Banyak kemajuan yang dicapai Kerajaan Safawi antara lain dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan arsitektur dan seni. Akan tetapi setelah Abbas meninggal, Kerajaan Safawi mengalami kemunduran, disebabkan raja yang memerintah sangat lemah, sering terjadinya konflik inter dalam perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana. Hanya dalam satu abad setelah ditinggalkan Abbas, Kerajaan Safawi hancur.

    BalasHapus
  37. Nama : Deka Safitri
    Nim. : 11901265
    Kelas : PAI 3D

    Baiklah dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana

    BalasHapus
  38. Nama: Nurul hafizah
    NIM: 11901186
    Kelas: PAI 3 D

    Kesimpulan yang dapat saya ambil :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din , dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani.

    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi

    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi

    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.

    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    BalasHapus
  39. Nama: Teguh Maulana
    Nim: 11901216
    Kelas: Pai 3D

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.

    BalasHapus
  40. Bismillahirrahmanirrahim
    Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Nama : Mala Azizah
    NIM : (12901288)
    Kelas
    Setelah membaca materi di atas dapat di simpulkan bahwa
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Untuk saat ini kekaisaran Persia telah berganti nama menjadi kesultanan Syafawi.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Jadi intinya Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara.
    Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
    kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
    Alhamdulillah sekian kesimpulan yang dapat saya pahami kurang dan lebihnya saya mohon maaf saya akhiri assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ��

    BalasHapus
  41. Nama: Sulis Sutiawati
    Nim: 11901210
    Kelas: PAI 3G

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani dalam bidang politik, bidang ekonomi, bidang keagamaan, didang pengetahuan, bidang pembangunan fisik dan seni
    Setelah kepemimpinan Abbas I berakhir justru mengalami kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti safawiyah, hal itu disebabkan oleh faktor konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Utsmani, dekandensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kesultanan shafawi, pasukan Ghulam yang dibentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang terjadinya konflik intern.
    Pengaruh persia pada masa peradaban Islam yaitu pada masa sejaraha Islam di Iran diwarnai insiden insiden faqih, sugi dan filosof. Faqih menilai dengan menggunakan wahyu yang paling sederhana. Dalam praktek tersebut mistisme dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju ke Allah SWT

    BalasHapus
  42. Nama :Mujibburrahman
    Nim : 11901096
    Kelas : PAI 3G

    BISMILLAH, kesimpulan yg dapat saya ambil adalah
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  43. Nama : Arul Almuharaji Hairani
    Nim : 11901140
    Kelas : PAI 3D
    Baiklah saya akan memberikan kesimpulan terhadap apa yang telah saya baca dan saya pahami dari blogspot tersebut.
    Menurut saya Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani. Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  44. Bismillahirrahmanirrahim
    Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatu
    Nama : Nely Agustina
    NIM :11901185
    Kelas : PAI 3C
    kesimpulan dari materi diatas yaitu, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. .Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
    Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  45. Nama: Erani Kholifah
    Nim: 11901022
    Kelas: PAI 3D

    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari blog ini ialah:
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.
    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  46. Nama: Juliati
    Nim: 11901317
    Kelas: 3 Pai C

    Bismillahirrahmanirrahim
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
    Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. Seringnya terjadi konflik intern.

    C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  47. Nama: Fina Syapit
    Nim: 11901302
    Kelas: PAI 3C

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. 
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. 
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. 
    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. 
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.

    a. Bidang Politik

    b. Bidang Ekonomi

    c. Bidang Keagamaan

    d. Bidang Pengetahuan 

    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. 
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah

    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. 

    BalasHapus
  48. Nama : jarwandi
    Kelas : Pai 3/A
    Nim : 11901262

    Kesimpulan dari kesultanan Syafawi adalah Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi, Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  49. Nama : Sepri Nanda
    NIM : 11901090
    Kelas : PAI 3G

    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M). Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia
    Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu pada masa kekuasaan Abbas I. Setelah Abbas I meninggal, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi diantaranya :
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  50. Nama: Syarif Muhammad Fiqri Alydrus
    Kelas: PAI 3A
    Nim: 11901078

    Bismillah, Jadi dapat saya simpulkan dari Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam.

    BalasHapus
  51. Nama : Hendri
    Kelas : Pai 3D
    Nim : 11901018

    Kesimpulan saya dapat saya ambil yaitu :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya . Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana

    BalasHapus
  52. Nama Hendra
    Kls 3 d
    Kesimpulan yang dapat saya ambil
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
    Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.

    BalasHapus
  53. Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatu
    Nama:Mikuranda
    NIM: 11901204
    Kelas: PAI 3 D

    Kesimpulan dari materi di atas ialah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Dan, Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  54. Nama : MAULIDIA
    NIM :11901230



    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi diatas yaitu,
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
    Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan

    BalasHapus
  55. Nama : Juniarti
    Nim : 11901314
    Kelas : Pai 3 D
    Assalamualaikum wr wb
    Baiklah, kesimpulan yang dapat saya ambil dari blog bapak yaitu Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  56. Nama : Puji Wismaningrum
    NIM. : 11711004
    KELAS : PAI 3 D

    Bismillah, assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh.. Disini saya akan memberikan hasil kesimpulan yang dapat saya berikan :
    Kesultanan shafawi adalah kesultanan islam yang berdiri di tanah persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan wilayah adidaya yang setara dengan kerajaan inggris saat ini. Pada masa itu kekaisaran persia merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Kekaisaran persia yang berganti nama menjadi kesultanan shafawiyah dan trakhir berubah menjadi Republik islam iran sebagai negara faham aliran syi'ah sebagai ideologi negara.
    Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di persia yaitu dinasti Buwaihi (932-1055 M ) berada pada priode klasik islam, sedangkan dinasti shafawi (1501-1722 M) pada masa priode pertengahan islam.
    Kesultanan shafawi di persia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya,kesultanan shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di ardabil, sebuah kota di azerbaijan.
    Tarekat shafawiyah diambil dari nama pendirinya safi al - Din (1252-1334 M) dan nama shafawi di pertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik.Safi al - Din berasal dari keturunan yang memilih sufi sebagai jalan hidupnya, safi al - Din Mendirikan shafawiyah setelah menggantikan guru sekaligus mertuanya wafat tahun 1301 M.
    Mulanya gerakan tasawuf shafawiyah tujuan nya memerangi orang yang ingkar kemudian diganti menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di persia, syiria, dan anatolia.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kesultanan shafawi, ia berhasil mengatasi gejolak politik yang menganggu kestabilitas negara. Berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah di rebut oleh kerajaan seperti tabriz, sirwan, dan sebagainya. Yang sebelumnya lepas direbut oleh kesultanan utsmani :
    a. Bidang politik
    b. Bidang ekonomi
    c. Bidang keagamaan
    d. Bidang pengetahuan
    e. Bidang pembangunan fisik dan seni.
    Sepeninggalan Abbas I kesultanan shafawi di pimpin oleh sultan-sultan yang lemah dan sifat yang buruk hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh sultan yang memerintah Abbas 1 adalah :
    a. Safi Mirzan ia adalah sultan yang kejam.
    b. Abbas II ia suka minum-minuman berakohol.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk.
    d. Shah Husein pemimpin yang baik dan alim.
    e. Tah masp II ia memproklamasikan diri sebagai sultan yang berkuasa.
    f. Abbas III ia pengganti Tah masp II.
    Faktor yang menyebabkan berakhirnya kesultanan shafawi :
    a. Konflik berkepanjangan
    b. Dekadensi moral
    c. Pasukan ghulam(budak-budak) dibentuk Abbas 1.
    d. Seringnya terjadi konflik intern.

    BalasHapus
  57. Nama : khairul yuda
    Kelas : PAI 3 A
    Nim : 11901251


    Dari penyataan tersebut dapat lah saya tarik kesimpulan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.

    BalasHapus
  58. Nama : Muhammad irfan
    Kelas : PAI 3 A
    NIM : 11901170
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi Masa kekuasaan Abbas I Berhasil menghadapi gejolak politik di berbagai bidang : Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan ,Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Adapun faktor-faktor kemunduran yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani,Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash, Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam yaitu Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat

    BalasHapus
  59. Nama : Ahmad Andika Hermawan
    Kelas. :PAI 3C
    NIM. :11901298
    Kesultanan shafawi berdiri di tanah persia pada saat masa puncak kejayaan kesultanan Usmani, kesultanan shafawi adalah peletakan pertama negara irak, kesultanan shafawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri dikota ababil, pada masa kesultanan abasia 1 merupakan puncak kejayaan kesultanan shafawi, karena mampu mengatasi gejolak politik yg mengganggu stabilitas, dan juga mampu merebut kembali bekas wilayah nya, dan kesultanan shafawi mengalami kemunduran pada saat turunnya atau lepasnya kekuatan abasia 1, karena kesultanan shafawi dipimpin oleh orang orang yang lemah dan membuat masyarakat menjadi masa bodo atau tidak peduli terhadap pemerintah

    BalasHapus
  60. Nama: Ulfa Rahmaniah Al Qadri
    NIM: 11901132
    Kelas: PAI/3C

    Kesultanan Safawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kejayaan, kesultanan ini berkembang sangat cepat.Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Masa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia di masa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Safawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi paham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kesultanan Safawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.

    BalasHapus
  61. Nama : Deti Ayuni
    Kelas : 3G PAI
    Nim : 11901116

    Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din.

    Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi ini berada pada masa kekuasaan abbas I. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani dalam Bidang Politik,bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan,Bidang Pengetahuan,Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.

    Kemudian Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan, dan terjadilah masa kemunduran kesultanan shafawi pada saat itu

    BalasHapus
  62. Nama : Nur Hajiati Arafah
    Nim : 11901268
    Kelas : PAI 3C


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan.

    BalasHapus
  63. NAMA : MUHAMMAD KHOTIB
    NIM : 11901217
    KELAS : PAI 3C

    KESIMPULANNYA : Dapat saya pahami bahwa Pembentukan Pemerintahan Daulah Safawiyah (1501-1736 M) berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, Iran. Oleh sebab itu, Daulah ini dapat dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran sekarang. Tarekat ini diberi nama tarekat Safawiyah didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan Daulah Turki Usmani di Asia Kecil. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), nama tersebut tetap dipertahankan sampai tarekat ini berubah menjadi gerakan politik, bahkan menjadi nama bagi Daulah yang mereka dirikan, yaitu Daulah Safawiyah. Safi al-Din adalah seorang yang kaya dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan Imam Syi’ah yang keenam Musa Al-Kazhim. Gurunya bernama Syekh Taju al-Din Ibrahim Zahiri (1216-1301 M) yang dikenal dengan panggilan Zahid al-Gilani. Karena prestasi dan ketekunannya dalam kehidupan tasawuf diambil menantu oleh gurunya tersebut.

    Masa Kemajuan Daulah Safawiyah, selama Daulah Safawiyah berkuasa di Persia (Iran) di sekitar abad ke-16 dan ke-17 M, masa kemajuannya hanya ada di tangan dua Sultan, yaitu : Ismail I (1501-1524 M), dengan puncak kejayaannya pada masa Sultan Syah Abbas I (1558-1622 M). Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    Adapun kemajuannya dibagi dalam beberapa bidang, diantaranya :
    a). Bidang Politik
    b). Bidang Ekonomi
    c). Bidang Keagamaan
    d). Bidang Pengetahuan
    e). Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    f). Bidang Kebudayaan.

    Masa Kemunduran Daulah Safawiyah, sepeninggal Abbas I Daulah Safawiyah berturut-turut diperintah oleh enam Sultan yaitu Safi Mirza (1628-1642 M), Abbas II (1642-1667 M), Sulaiman (1667-1694 M), Husein (1694-1722 M), Tahmasp II (1722-1732 M) dan Abbas III (1732-1736 M). Pada masa Sultan-Sultan tersebut Daulah Safawiyah mengalami kemunduran yang membawa kepada kehancurannya, seperti Safi Mirza (1628-1642 M), adalah pemimpin yang lemah dan sangat kejam kepada pembesar-pembesar kerajaan, sehingga pemerintahannya menurun secara drastis. Kota Kandahar (sekarang termasuk wilayah Afghanistan) lepas dari kekuasaan Daulah Safawiyah direbut oleh Daulah Mughal yang ketika itu dipimpin oleh Sultan Syah Jehan tidak dapat dipertahankannya. Sementara itu Abbas II (1642-1667 M) adalah Sultan yang suka minum-minum keras sehingga jatuh sakit dan meninggal dunia, Sulaiman juga seorang pemabuk dan bertindak kejam kepada para pembesar Daulahnya yang dicurigainya.

    BalasHapus
  64. Nama: Mayang Marlinda
    NIM: 11901350
    Kelas: PAI 3C
    Semester: 3
    Mata kuliah: Sejarah Peradaban Islam II

    Kesimpulan:
    Dinasti Safawiyah di Persia berkuasa antara tahun 1501-1722 M. Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota diAzerbaijan. Tarekat ini di beri nama tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Usmani. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan, nama itu terus di lestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan.
    Masa Kejayaan Kesultanan Safawi:
    1. Politik
    2. Ekonomi
    3. Keagamaan
    4. Pengetahuan
    5. Bangunan fisik dan seni
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  65. Nama: Julia Kurniati
    Nim: 11901293
    Kelas: PAI 3G

    Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
    Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  66. Nama : Dewi Septiningrum
    Nim : 11901286
    Kelas : Pai 3C

    kesimpulan yang dapat saya ambil ialah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  67. NAMA : WULAN WIDYANTI ASIH
    KELAS : PAI 3A
    NIM : 11901033

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani. Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah, Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani, Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi, pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash, Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  68. Nama : Weni Ayu Sundari
    NIM : 1190118
    Kelas : 3G/PAI
    Kesimpulan :
    Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
    a. Safi Mirza
    b. Abbas II
    c. Sulaiman
    d. Shah Husein Ia
    e. Tahmasp II
    f. Abbas III Ia
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.

    BalasHapus
  69. Nama: Anggita
    Nim: 11901034
    Kelas: PAI 3/D

    Assallamuallaikum, yang daapt saya simpulkan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini ialah yang mana kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
    tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Yang mana Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Dan selanjutnya Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara, yang mana antara lain ialah di bidang : a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Dan yang mana pada saat itu ia mengalami kemunduran Karen berbagai faktor dan adanya pemimpin yang lemah atau sultan sultan yang lemah.

    BalasHapus
  70. Nama : Defia Wahyufi
    NIM : 11901169
    Kelas : PAI 3A

    Kesimpulan :
    Kesultanan Syafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah persia. Kesultanan Shafawi berdiri ketika kesultanan Ustman telah mencapai puncak kemajuannya. Ada 2 dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham Syi'ah di persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat tersebut diberi nama tarekat shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya safi al-din (1252-1334 M) dan nama Shafawi di pertahankan sampai tarekat menjadi gerakan politik.
    Masa puncak kerajaan shafawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pada masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang kesenian. Kemunduran kesultanan Shafawi dikarenakan sepeninggalan Abbas I.

    BalasHapus
  71. NAMA : MARINA
    NIM : 11901221
    KELAS : PAI 3C



    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
    Masa kejayaannya terjadi pada masa Abbas I yang berhasil mengambil wilayah kekuasaan yang telah direbut oleh kerajaan lain seperti Tarbiz, Sirwan dan sebagainya dalam bidang politik, keagamaan, pengetahuan, ekonomi, dan bidang pembangunan seni dan fisik.
    Adapun kemundurannya terjadi setelah sepeninggal Abbas I yaitu munculnya sultan-sultan yang memerintah dengan lemah dan memiliki perangai sifat yang buruk sehingga orang-orang saat itu pun merasa masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Adapun nama sultan-sultannya adalah :
    a. Safi Mirza
    b. Abbas II
    c. Sulaiman
    d. Shah Husein
    e. Tahmasp II
    f. Abbas III

    BalasHapus
  72. Assalamu'alaikum warohmatulohi wabarokatu
    Nama: Nurjati
    NIM: 11901060
    Kelas: PAI 3, A

    Bismillahirohmanirrohim,
    Kesimpulan dari materi di atas ialah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Dan, Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Wassalamualaikum, warohmatullahi, wabarokatuh.

    BalasHapus
  73. Nama : Norman Safutra
    NIM : 11901045
    Kelas : PAI/3D

    Kesimpulan yang saya dapatkan setelah membaca tentang Kesultanan Syafawi yaitu, Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
    a. Safi Mirza
    b. Abbas II
    c. Sulaiman
    d. Shah Husein Ia
    e. Tahmasp II
    f. Abbas III Ia
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.

    BalasHapus
  74. Nama : Budi
    Kelas : PAI 3 G
    NIM. : 11901203

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

    KESIMPULAN:

    Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.
    Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.

    Kejayaan
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Sekian wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

    BalasHapus
  75. Nama : Rudiansyah
    NIM : 11901015
    Kelas : 3G PAI


    Dapat saya simpulkan bahwaKesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.
    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi

    BalasHapus
  76. Nama : Dini Herlinda
    Nim : 11901165
    Kelas : PAI 3G
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Puncak kejayaan Kesultanan Syafawi pada masa kekuasaan Abbas I . Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri dan berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani..
    Masa kejayaan Kesultanan Syafawi terdapat beberapa kemajuan dalam berbagai bidang yaitu: Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    1) Safi Mirza adalah sultan yang kejam, 2) Abbas II yaitu sultan yang suka minum-minuman yang beralkohol, 3) Sulaiman sultan yang pemabuk, 4) Shah Husein pemimpiin yang alim, memberi kesempatan untuk ulama syi'ah dan memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni, 5) Tahmasp II memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad, 6) Abbas III diangkat menjadi sultan ketika msih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    Konflik yang tak kunjung selesai dengan Kesultanan Utsmani.
    Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    Seringnya terjadi konflik intern untuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga Istana.Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof.

    BalasHapus
  77. Nama : Muhammad As'ad
    NIM : 11901323
    kelas : PAI 3 C
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Dari penjelasan dan uraian diatas perjalanan Islam pada masa Turki Utsmani dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Utsmani diambil dari nama Sultan pertama bernama Usman. Beliau dengan gigihnya meneruskan cita-cita ayahnya sehingga dapat menguasai suatu wilayah yang cukup luas dan dapat dijadikan sebuah kerajaan yang kuat. Bangsa Turki Utsmani berasal dari suku Qoyigh, salah satu kabilah Turki yang amat terkenal. Pada abad ke-13 mereka mendapat serangan dari bangsa Mongol. Akhirnya mereka mencari perlindungan dari saudaranya. yaitu Turki Seljuk. DIbawah pemerintahan Ortoghul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan Aluadin yang sedang melawan Bizantium. Karena bantuan mereka, Sultan Alaudin dapat mengalahkan Bizantium. Kemudian Sultan Alaudin memberi imbalan Tahan di ASia Kecil yang berbatasan dengan Bizantium. Setelah Sultan Alaudin wafat (1300 M), orang-orang Turki segera memproklamirkan Negara baru bernama Kesultanan Turki Utsmani dengan Usman I sebagai sultannya.

    BalasHapus
  78. Nama : Wanda Ditha Utama
    Kelas : Pai 3A
    Nim. : 11901063

    kesimpulan : Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.

    BalasHapus
  79. Nama : Ika Fitriani
    NIM : 11901240
    Kelas : 3/D PAI

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.

    Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi.

    - Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam,

    -Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.

    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun filsafat.

    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam

    BalasHapus
  80. Nama : Heni Kurniati
    NIM : 11901073
    Kelas : PAI 3A
    Kesimpulan dari saya yaitu Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  81. NAMA: RATNA WULAN SARI
    NIM: 11901039
    KELAS: PAI 3A
    Kesimpulan:
    Jadi Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi terletak pada Masa kekuasaan Abbas I, antara lain kejayaa di bidang:
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Namun sepeninggalan pemerintahan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan dan mengalami kemunduran.

    BalasHapus
  82. Nama : Indri aulia
    Nim : 11901143
    Kelas :PAI 3D
    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.
    a. Safi Mirza
    b. Abbas II
    c. Sulaiman
    d. Shah Husein Ia
    e. Tahmasp II
    f. Abbas III Ia
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.

    BalasHapus
  83. Nama : Hamidun
    Nim : 11901087
    Kelas : PAI 3A

    Kesimpulan dari pembahasan kali ini iyalah yang membahas kesultanan Syafawi ?

    Muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    Kesimpulan yang dapat saya ambil kali ini yaitu dimana dari tiga khalifah bersatu dalam menyebarkan agama islam, hingga kepenjuru. dimana mereka ini meyebarakan agama serta berjiwa politik yang berjiwa keislaman. dalam hal tersebut mereka memiliki kekuatan dan kegigihan. sekian

    BalasHapus
  84. Nama : Muhammad Haidir
    NIM : 11901037
    Kelas : PAI 3G

    Dari penjelasan tersebut,dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.

    Dua dinasti yang berperan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu :
    1. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam,
    2.
    Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.

    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun filsafat.

    BalasHapus
  85. Nama : Hamidun
    Nim : 11901087
    Kelas : PAI 3A

    Kesimpulan dari pembahasan kali ini iyalah yang membahas kesultanan Syafawi ?

    Muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi dengan perkembangan Sejarah Peradaban Islam khususnya perkembangan politik dunia saat ini. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    Kesimpulan yang dapat saya ambil kali ini yaitu dimana dari tiga khalifah bersatu dalam menyebarkan agama islam, hingga kepenjuru. dimana mereka ini meyebarakan agama serta berjiwa politik yang berjiwa keislaman. dalam hal tersebut mereka memiliki kekuatan dan kegigihan. sekian

    BalasHapus
  86. Nama: Ramadhan Ansyahri
    Nim : 11901077
    Kelas :PAI 3 A
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Nama: Ramadhan Ansyahri
    Nim : 11901077
    Kelas :PAI 3 A
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    BalasHapus
  87. Nama : Samzul Rizal
    Kelas : PAI 3F

    Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.

    Berikut urutan penguasa Kerajaan Safawi:
    1. Isma’il I (1501-1524 M)
    2. Tahmasp I (1524-1576 M)
    3. Isma’il II (1576-1577 M)
    4. Muhammad Khudabanda (1577-1587 M)
    5. Abbas I (1587-1628 M)
    6. Safi Mirza (1628-1642 M)
    7. Abbas II (1642-1667 M)
    8. Sulaiman (1667-1694 M)
    9. Husein I (1694-1722 M)
    10. Tahmasp II (1722-1732 M)
    11. Abbas III (1732-1736 M)

    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara.

    BalasHapus
  88. Nama : Intan Kurniyawati
    NIM. : 11901001
    Kelas. : PAI 3A


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi, yaitu :
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Adapun faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  89. Nama : Safa alsya Febrina
    Nim : 11901187
    Kls : PAI /3C

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.
    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Kemajuan yang mencangkupi yaitu : bidang ekonomi, politik, keagamaan, pengetahuan, pembangunan, fisik dan seni.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    Konflik berkepanjangan,Dekadensi moral yang melanda,Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan.

    BalasHapus
  90. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  91. Nama : Siti Nurmaulina
    Nim : 11901369
    Kelas : PAI 3D
    Dari bacaan di atas dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Yang menyatakan syi'ah sebagai mazhab negara karena al-Din keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Dan menjadikan sufi sebagai jalan hidupnya.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Selain khalifah Abbas I, Kesultanan Shafawi juga di pimpin oleh beberapa sultan yaitu Safi Mirza, Abbas II, Sulaiman, Shah Husein, Tahmasp II dan Abbas III. Selain kemajuan ada beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya Kesultanan Shafawi Antara lain
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  92. BISMILLAH
    NAMA:MUHAMMAD RENDI
    NIM:11901099
    KELAS: PAI 3D

    KESIMPULAN
    Kesultanan shafawi berdiri di persia, kesultanan ini merupakan salah satu kesultunan terbesar di masa kekhalifahan. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M).pada mulanya tasawuf shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
    Pada Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    setelah sepeninggalan masa kekuasaan Abbas I, kesultanan shafawi mengalami kemunduran akibat dari pemimpin yang memliki sifat buruk,sehingga rakyat bersifat masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun filsafat.

    BalasHapus
  93. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  94. Nama : Reza Mukti
    Nim : 11901075
    Kelas : PAI 3/H
    Kesimpulan dari saya adalah Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmaniyah telah mencapai puncaknya kemajuan,Kesultanan Shafawi berawal dari gerakan sektarian yang berbasis di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Ordo ini diberi nama Ordo Shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi terus dipertahankan hingga Ordo ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang-orang yang dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.Masa pemerintahan Abbas I merupakan puncak kesuksesan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh pemerintahan lain seperti Tabriz, Sirwan dan lainnya yang sebelumnya direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah.
    Sebuah. Bidang Politik
    b. Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Perkembangan Fisik dan Seni
    3. Ketertinggalan Kesultanan Shafawi
    Selain khalifah Abbas I, Kesultanan Syafi'i juga dipimpin oleh beberapa sultan yaitu Safi Mirza, Abbas II, Sulaiman, Syah Hussein, Tahmasp II dan Abbas III. Selain kemajuan ada beberapa faktor yang menjadi penyebab runtuhnya Kesultanan Shafawi antara lain
    Sebuah. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmaniyah.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. Pasukan Ghulam (budak) bentukan Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringkali terjadi konflik internal berupa perebutan kekuasaan antar keluarga istana.

    BalasHapus
  95. Nama : Amalia Ambarita
    NIM : 11901089
    Kelas : PAI 3/H

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.

    Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.

    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu:
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.

    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  96. Nama : indri apriliani
    Nim : 11901151
    Kelas : pai 3 H

    Bismillah jadi kesimpulannya adalah Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    B. Masa kesultanan syafawi
    Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    BalasHapus
  97. Nama :Rilia Anzani
    Nim : 11901182
    Kelas : PAI 3A
    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhalifahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. Kekhalifahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua kesultanan besar Islam lainnya seperti kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi Mazhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di banding ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaa, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  98. NAMA : M fijai nuramin
    Kelas :PAI c3
    NIM : 11901334


    NIM Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.

    BalasHapus
  99. Nama: Arief Hidayat
    Nim: 11901064
    Kelas: PAI H3 2020

    KesultananShafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    BalasHapus
  100. Nama : Merry Rahmawati
    Nim : 11901206
    Kelas : PAI 3C

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Pada masa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.

    Tanah Persia telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu
    📌Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam
    📌Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M). Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.

    Mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah diubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah

    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi

    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  101. Nama : m fijai nuramin
    nim : 11901334
    kelas : Pai c3

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.

    BalasHapus

  102. Nama: Deny Rahmawati
    Nim: 11901112
    Kelas: PAI/3C


    Kesimpulan saya tentang materi Kesultanan Shafawi :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya, yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan Usmani. Kemajuan-kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan.

    BalasHapus

  103. Nama: Deny Rahmawati
    Nim: 11901112
    Kelas: PAI/3C

    Kesimpulan saya tentang materi Kesultanan Shafawi :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan kerajaan Safawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya, yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan Usmani. Kemajuan-kemajuan yang dicapai kerajaan Safawi tidak hanya terbatas di bidang politik, melainkan bidang lainnya juga mangalami kemajuan.

    BalasHapus
  104. Nama: Tri Wulandari
    Kelas: PAI 3C
    Nim: 11901301

    Bismillah.
    Kesimpulan yang dapat saya simpulkan: Kesultanan Shafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia (Iran) yang berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil di kota Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M).

    Masa kejayaan kesultanan Shafawi terdapat pada masa kekuasaan Abbas 1 yang berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri serta kemajuan diberbagai bidang seperti Politik, Ekonomi, Keagamaan, Pengetahuan dan Pembangunan Fisik dan Seni.

    Faktor yang menyebabkan berakhirnya kesultanan Shafawi ini dikarenakan konflik berkepanjangan, dekadensi moral, pasukan Ghulam (budak-budak) yang kurang semangat, serta terjadinya perebutan kekuasaan.

    BalasHapus
  105. Nama : Ridho ananto
    Kelas : PAI 3A
    Nim : 11901305

    Bismillahirrahmanirrahim, dari blog tersebut dapat saya tarik kesimpulan nya bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  106. Nama : Yudistira Ripani Maulana Kelas : PAI 3H NIM : 11901074 Kesimpulan : Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi, Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai.

    BalasHapus
  107. Nama : Sri Mata Sari
    kelas : PAI 3 H
    Nim : 11901175

    bismillahirrahmanirrahim disini saya menyimpulkan Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara


    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    1. Bidang Politik
    2. Bidang Ekonomi
    3. Bidang Keagamaan
    4. Bidang Pengetahuan
    5. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    BalasHapus
  108. Nama : Dian pronika
    Kelas : Pai 3 H
    Nim : 11901161
    Bismillah
    Kesimpulan dari sejarah kesultanan shafawi ialah kesultanan shafawi di Persia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuan nya , kesultanan ini berkembang sangat cepat . Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya ( Utsmani dan Mughal),karena kesultanan shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab negara . Karena itu , kesultanan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran saat ini . Masa kejayaan kesultanan shafawi :
    a. Bidang politik
    b. Bidang ekonomi
    c. Bidang pengetahuan
    d. Bidang keagamaan
    e. Bidang pembangunan fisik dan seni.
    Sepeninggalan Abbas I kesultanan shafawi di perintah oleh Sultan sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat buruk . Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintah .

    BalasHapus
  109. Nama : diar shalihah
    Nim : 11901050
    Kelas : PAI 3H

    Kesimpulan :

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    BalasHapus
  110. Nama: Bandi
    Nim: 11901079
    Kelas: pai 3H
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.

    a. Bidang Politik

    b. Bidang Ekonomi

    c. Bidang Keagamaan

    d. Bidang Pengetahuan 

    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. 

    BalasHapus
  111. Nama :Regina Sari
    Nim :11901014
    Kelas :PAI /H

    Kesimpulan:
    Kerajaan Safari berasal dari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily.
    2) Kemajuan kerajaan Safawi terjadi pada masa pemerintahan Syah Abbas I, ia berhasil memperbaiki system politik dan perekonomian kerajaan sehingga banyak gedung-gedung yang di bangun pada masa pemerintahan. Gedung yang di bangun oleh Abbas I antara lain 162 unit Mesjid, 48 unit perguruan tinggi, 1082 unit Losmen untuk tamu syah, 237 unit pemandian umum. Bangunan yang palin terkenal adalah Mesjid Lutfullah, Istana Chihil Sutun, jemabatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman Bunga Empat Penjuru.
    3) Kemunduran Safawi terjadi karena setelah Abbas I tidak ada lagi pemimpin Safawi yang secakap Abbas I dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik internal di dalam Kerajaan Safawi sendiri, di tambah lagi konflik dengan Turki Usmani.
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.

    BalasHapus
  112. NAMA YAHYA(11901122)
    KELAS PAI 3 G

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din.
    Puncak kejayaan Kesultanan Shafawi berada pada masa kekuasaan Abbas I. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara. Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  113. Bismillah.

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Nama : Nurhasanah
    NIM : 11901032
    Kelas : PAI 3H

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Wilayah yang dulunya merupakan Negara adidaya dan sekarang sejajar dengan kerajaan Inggris. Kekaisaran Persia berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan menggunakan faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negaranya. Ada 2 dinasti yg berperan dalam menyebarkan faham syiah di persia yaitu Dinasti Buwaihi (932-1055 M) yang berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) yang hidup pada masa periode pertengahan Islam. Berdirinya kesultanan syafawi saat kesultanan usmani sudah menuju puncak kemajuan. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, kota yang ada di Azerbaijan. Penama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya yaitu Safi al-Din (1252-1334 M). Masa kejayaan kesultanan persia adalah saat masa kekuasaan abbas 1, ia berhasil merebut kembali wilayah yang pernah dirampas. Salah satu faktor berakhrinya kesultanan syafawi adalah Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.

    BalasHapus
  114. Nama : Widya Pitaloka
    Nim : 11901211
    Kelas : PAI 3C

    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza .
    b. Abbas II
    c. Sulaiman
    d. Shah Husein
    e. Tahmasp II
    f. Abbas III
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  115. assalamua'alaikum warahmatullahiwabarakatuh
    nama : Minggu
    nim : 11901081
    kelas : pai 3 H

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  116. Nama : Muhammad Fachrulli
    NIM : 11901080
    Kelas : PAI 3G

    Assalamu'alaikum, dari karya Ustadz H. Ma'ruf Zahran, dapat disimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya.  Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan 
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa kemunduran Kesultanan shafawi.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk.
    adala
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana

    Demikian yg dapat saya simpulkn, mohon maaf jika ada kekurangan
    Wassalamu'alaikum.

    BalasHapus
  117. Nama: Abdul Halim
    Kelas: Pai 3B
    Nim: 11901280
    Kesimpulan yang dapat saya ambil adalah:

    Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  118. NAMA : EGA A'LIFIYA RASMANIAH
    NIM : 11901154
    KELAS : 3/H ( PAI )

    Kesimpulan : KESULTANAN SHAFAWI
    Oleh : Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag

    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah Safi mirza, Abbas II, sulaiman, shah husein, tehmasp II, Abbas III.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya kesulitan shafawi :
    1. Konflik kepanjangan
    2. Dekadensi moral
    3. Pasukan Ghulam (budak-budak)
    4. Konflik intern
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  119. Nama : Ummi Kalsum
    Nim : 11901058
    Kelas : PAI 3C

    Kesimpulannya ialah :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  120. Nama : Tri Noviliana
    Nim :11901290
    Kelas : PAI 3C
    Makul: Sejarah Peradaban Islam II

       Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Sejarah Kesultanan Shafawi
      Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
        Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
        Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan 
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
     Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
       Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.
        Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    BalasHapus
  121. Nama: Sukma Ningsih
    Kelas: PAI 3F


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.

    BalasHapus
  122. Nama : Rudiansyah (11901306)
    Kelas : FTIK/PAI 3F
    Makul : Sejarah Peradaban Islam 2

    Kesimpulan :
    Negara adidaya tepatnya tanah persia merupakan tempat berdirinya kesultanan Islam yakni kesultanan shafawi. Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran. Dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu :
    1. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam.
    2. Dinasti Shafawi (1501-1722 M) periode pertengahan Islam.

    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil (Azerbaijian). Faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M). Didirikan untuk menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.


    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.

    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, kesultanan Shafawi di perintah oleh sultan yang lemah dan rakyat yang masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.

    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    Pengaruh Persia pada peradaban Islam
    konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  123. بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ
    Nama: Nova Tania Sari
    Kelas : PAI 3 C
    Kesimpulan:
    Kesimpulan yang saya dapatkan dari blog ini adalah Kesultanan Shafawi merupakan Kesultanan Islam di Persia. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu:
    1. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam.
    2. Dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    🏵️Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani. Kemajuan meliputi beberapa bidang, yakni; Bidang Politik, Bidang Ekonomi, Bidang Keagamaan, Bidang Pengetahuan, Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    🏵️Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  124. Nama : Sepia Cahayani Dwi Putri
    Kelas : PAI 3H
    Nim : 11901097
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  125. Assalammualikum wr wb

    Nama : khoirun nisa
    Nim : 11901047
    Kls : pai 3c

    Kesimpulan ; kesultanan safawi adalam kesultanan islam yang berdiri ditanah persia. Wilayah yang dulu merupakan wilayah adidaya yang setara dgn kerajaan inggris saat ini. Kekaisaran persia yang telah berganti nama menjadi kesultanan shafawi dan terakhir menjelma menjadi republik islam iran sebagai negara yang faham aliran syiah sebagai ideologi negara. Terkait dengan peradaban islam ada dua dinasti yang sangat berperan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syiah dipersia yaitu dinasti buwaihidi dan dinasti shafawi.
    Kesultanam safawi dipersia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuan. Kesultanan safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri diardabil disebuah kota azerbaijan. Nama shafawi itu terus dipertahankan aampai tarekat ini menjadi politik. Safi al din berasal dari keturunan orang yanv berada dan mengikuti sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari imam syiah yang keenam musa al khazim. Pada mulanya gerakan tasawuf thasawiyah berusaha memerangi orang orang ingkar kemudian memerangi golongan yg bid ah.

    BalasHapus
  126. Nama: Muhammad Rifqi
    NIM: 11901150
    Kelas: PAI 3/B
    Mata Kuliah: Sejarah Peradaban Islam 2

    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
    Awalnya kerajaan Shafawi adalah sebuah gerakan tarekat yang berdiri di
    Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan, yang diambil dari nama pendirinya yaitu
    Shafi Al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai
    tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah
    gerakan ini berhasil mendirikan sebuah kerajaan, yaitu kerajaan Shafawi.3
    Pada mulanya gerakan tarekat Shafawiyah bertujuan memerangi orang-
    orang yang ingkar pada agama, kemudian selanjutnya beralih pula pada
    memerangi golongan-golongan yang disebut ahli bid’ah. Dari sinilah Shafi Al-Din
    mulai mengubah bentuk tarekat yang dipimpinnya dari pengajian tasawuf murni
    yang bersifat lokal berubah menjadi gerakan keagamaan

    BalasHapus
  127. Assalamualaikum
    Nama : Fina
    Kelas : PAI 3H
    Nim : 11901335
    Kesultanan shafawi berasal dari dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di ardabil, yakni sebuah kota di Azerbaijah. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya safi al-din (1252-1334m), dan nama shafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik.pada mulanya gerakan tasawuf shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang uang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
    - masa kejayaan kesultanan shafawi
    Masa kekuasaan abbas I merupakan puncak kejayaan kesultanan shafawi. Ia berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang perna direbut oleh kerajaan lain, seperti tabriz, sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh kerajaan utsmani.
    a. Bidang politik
    b. Bidang ekonomi
    c. Bidang keagamaan
    d. Bidang pengetahuan
    e. Bidang pembangunan fisik dan seni
    - masa kemunduran kerajaan shafawi
    Sepeninggalan abbas I, shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangkai serta sifat yang buruk.
    Sultan-sultan yang memerintah setelah abbas I adalah:
    a. Safi mirza
    b. Abbas II
    c.Sulaiman
    d. Shah husein
    e. Tahmasp II
    d. abbas III
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya kesultan shafawi adalah
    a. Konflik kepanjangan dengan kesultanan utsmani
    b. Dedikasi moral yang melanda sebagian para pemimpin kesultanan shafawi
    c. Pasukan Ghulam (budak- budak) yang dibentuk oleh abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilibash
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perbuatan kekuasaan dikalangan keluarga istana
    - pengaruh persia pada peradaban islam
    Sejarah islam diiran diwarnai dengan insiden-insiden faqih, sufi, filosofi.
    Dalam beberapa hal ini khoimeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi kesultanan islam.
    Kepribadian khomeini yang berkembang selaras dengan tradisi islam. Manusia sempurna bagi khomeini adalah pemegang rantai eksistensi yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus

  128. Nama : Nicka afrida
    Nim : 11901327
    Kelas : PAI 3F

    Kesimpulannya ialah
    Kesultanan shafawi kesultanan shafawi adalah kesultanan Islam yang berdiri di tanah persia.sebuah wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan kerjaan ingris saat ini
    Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran.
    Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  129. Nama: muhammad al arrafiq
    Kelas : PAI 3H
    Nim : 11901320

    Menurut pendapat dan pandangan saya KesultananShafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim.
    Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus

  130. Nama : NIKEN HAJIJAH

    Nim : 11901354

    Kelas : 3 F / PAI




    Mendengar nama Kesultanan Shafawi mungkin bagi sebagian orang terdengar asing bahkan akan muncul berbagai pertanyaan tentang apa dan bagaimana hubungan Kesultanan Shafawi.
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  131. Nama : Nur Indah Pajarina
    NIM : 11901024
    Kelas : PAI 3G
    Kesultanan Shafawi berdiri di tanah Persia. Berdirinya kesultanan ini ketika Kesultanan Ustmani sudah mencapai puncak kemajuannya, dan berkembang sangat cepat. Kesultanan ini menyatakan Syi’ah sebagai madzhab negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, Azerbaijan. Tarekat ini bernama Shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi al-Din.
    Masa kejayaan Kesultanan Shafawi pada saat masa kekuasaan Abbas I, yang berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara dan sekaligus berhasil merebut wilayah Tabriz, Sirwan, dsb.. kemudian kemajuan ini juga dapat dilihat dari bidang politik, ekonomi, keagamaan, pengetahuan, dan pembangunan fisik dan seni.
    Sepeninggal Abbas I, kesultanan ini diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai sifat buruk. Berakhirnya kesultanan ini disebabkan oleh beberapa factor, yaitu adanya konflik dengan kesultanan Ustmani, dekanasi moral, pasukan Ghulam yang tidak memiliki semangat perang yang tinggi, dan sering terjadi konflik internal.
    Sejarah Islam di Iran juga diwarnai dengan insiden-insiden faqih, sufi, dan filosof.faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara 3 risalah baik mistisme maupun filsafat.

    BalasHapus
  132. Bismillah..
    Nama : Hafizah
    Nim : 11901358
    Kelas : PAI 3H

    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi ialah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat, Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini, Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan.
    Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.

    • Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    • Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    • Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. Manusia sempurna bagi Khomeini adalah pemegang rantai eksistensi, yang melengkapi siklusnya, dia adalah tanda agung Allah.

    BalasHapus
  133. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  134. Assalamualaikum Wr. Wb
    Nama : Agustina
    NIM : 11901129
    Kelas : PAI 3H

    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  135. Nama : Evilia Wandari
    Kelas : PAI 3B
    Nim : 11901145

    Kesimpulan


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.

    A. Keberhasilan yang telah didapat oleh kesultanan syahafawi diwilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    B. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  136. Rio Reonaldy
    Nim 12001258
    Pai 3G

    Jadi kesimpulan yang dapat saya ambil adalah kesultanan Shafawi di persia bediri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, dan kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya ( utsmani dan mughal, karena kesultanan shafawi menyatakan syi'ah sebagai madzhab neraka. Karena itu kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara mulanya gerakan Iran saat ini.
    Kemudian pada mulanya gerakan tasawuf shafawiyah bertujuan memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah.
    Sekalipun kesultanan shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa klasik, tetapi kesultanan ini telah memberikan sumbangan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan kemajuan dibidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian, politik

    BalasHapus
  137. 1.Sejarah Kesultanan Shafawi
      Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.

    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi

      Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan 
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni


    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
       Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
        Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    4. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
       Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah.

    BalasHapus
  138. Nama: Hasibah
    Nim: 11901019
    Kelas: PAI 3B

    Bismillah
    Kesimpulan dari sejarah kesultanan shafawi dari yang saya tangkap adalah: Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
    Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran ini.
    Kerajaan Safawibersaldari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily.

    Kemajuan kerajaan Safawi terjadi pada masa pemerintahan Syah Abbas I, ia berhasil memperbaiki system politik dan perekonomian kerajaan sehingga banyak gedung-gedung yang di bangun pada masa pemerintahan. Gedung yang di bangun oleh Abbas I antara lain 162 unit Mesjid, 48 unit perguruan tinggi, 1082 unit Losmen untuk tamu syah, 237 unit pemandian umum. Bangunan yang palin terkenal adalah Mesjid Lutfullah, Istana Chihil Sutun, jemabatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman Bunga Empat Penjuru.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan

    Kemunduran Safawi terjadi karena setelah Abbas I tidak ada lagi pemimpin Safawi yang secakap Abbas I dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik internal di dalam Kerajaan Safawi sendiri, di tambah lagi konflik dengan Turki Usmani

    BalasHapus
  139. Nama : Lailatul
    Kelas : pai 3H
    Nim : 11901333

    1.Sejarah Kesultanan Shafawi
      Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.

    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi

      Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan 
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni


    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
       Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
        Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    4. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
       Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah.

    BalasHapus
  140. Nama: Hasibah
    Nim: 11901019
    Kelas: PAI 3B

    Bismillah
    Kesimpulan dari sejarah kesultanan shafawi dari yang saya tangkap adalah: Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat .Dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
    Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran ini.
    Kerajaan Safawibersaldari sebuah Tarekat Sufi. Nama Safawi di ambil dari nama pendiri tarekat tersebut Safi Al-din Ishak Al-Ardabily.

    Kemajuan kerajaan Safawi terjadi pada masa pemerintahan Syah Abbas I, ia berhasil memperbaiki system politik dan perekonomian kerajaan sehingga banyak gedung-gedung yang di bangun pada masa pemerintahan. Gedung yang di bangun oleh Abbas I antara lain 162 unit Mesjid, 48 unit perguruan tinggi, 1082 unit Losmen untuk tamu syah, 237 unit pemandian umum. Bangunan yang palin terkenal adalah Mesjid Lutfullah, Istana Chihil Sutun, jemabatan besar di atas sungai Zende Rud dan Taman Bunga Empat Penjuru.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan

    Kemunduran Safawi terjadi karena setelah Abbas I tidak ada lagi pemimpin Safawi yang secakap Abbas I dalam hal kepemimpinan. Dan terjadi konflik internal di dalam Kerajaan Safawi sendiri, di tambah lagi konflik dengan Turki Usmani

    BalasHapus
  141. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
    Nama: Mud Maindah
    Nim: 11901307
    Kelas: PAI 3F

    KESIMPULAN:
    Kesultanan shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri ditanah persiapan. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan sasaniyah sebagai Kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan ditanah Persia pula jutaan nyawa orang melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi republik islam orang sebagai negara yang menjadi paham aliran syiah sebagai ideologi negara. Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebutuhan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah kewilayah lainnya. Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syiah dipersiapkan. Yaitu dinasti buwaihi dan dinasti shafa. Dinasti buwaihi (932-1055M) berada pada periode klasik islam, sedangkan dinasti shafa (1502-1722) hidup pada masa periode pertengahan islam.
    Kesultanan shafa dipersiapkan berdiri ketika Kesultanan Utsmaniyah sudah mencapai puncak kemajuannya, Kesultanan ini berkembang sangat cepat berbeda dari dua Kesultanan besar islam lainnya (utsmani dan mughal). Karena Kesultanan shafawi mengatakan syariah sebagai mazhab negara. Kesultanan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara iran saat ini. Kesultanan shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawi yah yang diambil dari nama shafawi itu terus dipertahankan sampai tarekat menjadi gerakan politik.
    Masa kekuasaan Abas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh Kerajaan lain seperti tabriz, sorean dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmaniyah .
    a. Bidang politik
    b. Bidang ekonomi
    c. Bidang keagamaan
    d. Bidang pengetahuan
    e. Bidang pembangunan fisik dan seni.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan shafawi adalah.
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan shafawi
    c. Pasukan ghulam(budak-budak) yang dibentuk oleh abas Indonesia tidak memiliki semangat perangkat yang tinggi seperti qizibash
    e. Seringnya terjadi konflik intel dalam bentuk perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana.
    Sekian terimakasih 😊

    BalasHapus
  142. Nama: Muhammad Riansyah Noer
    NIM: 11901133
    kelas: PAI 3A

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.

    A. Keberhasilan yang telah didapat oleh kesultanan syahafawi diwilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    B. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  143. Nama: Putri Anggraini
    Kelas:PAI 3/B
    NIM: 11901135
    Materi: Sejarah Peradaban Islam 2

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Wilayah yang sebelumnya merupakan beranda yang setara dengan Pemerintah Inggris saat ini. Keberhasilan Sasaniyah sebagai jelasnya Persia adalah keseimbangan kekuatan luar biasa. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam mengubah dan menyebarkan paham shi'ite di Persia, dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada di zaman klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan-Muslim.
    Kesulthanan Shafawi sebagai madzhab nasional. Karena itu, kesultanan dianggap sebagai penempatan pertama kebijakan Iran yang saat ini terbentuk. Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat tersebut diberi nama Tarekat Shafawiyah yang diambil dari nama erectornya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi terus dipertahankan hingga Tarekat menjadi gerakan politik. Ajaran fanatisme biasanya sering kali memicu keinginan di antara ajaran-ajaran untuk kekuasaan. Karena itu, generasi tua murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang tertib dan fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang berada di wajah selain Syiah. Kecenderungan untuk memasuki dunia politik mendapatkan eksistensi konkretnya pada saat kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dari dinasti Shafawi memperluas gerakannya dengan menambahkan kegiatan keagamaan.
    Pada masa wewenang Abbas I adalah puncak keberhasilan Kesultanan Shafawi. Adapun puncak keberhasilannya yaki
    a) Bidang Politik
    b) Ekonomi
    c) Bidang Keagamaan
    d) Bidang Pengetahuan
    e) Bidang Pengembangan Fiskal dan Seni

    Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan yang lemah dan memiliki temperamen dan sifat miskin. Hal ini menyebabkan rakyat tidak memiliki respon dan timbul dari sikap waktu bodoh terhadap aturan tersebut.. Para sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah:
    a) Safi Mirza
    b) Abbas II
    c) Sulaiman Sulaiman
    d) Shah Husein
    e) Tahmasp II
    f) Abbas III
    Adapun faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
    a) Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b) Dekade moral yang melanda beberapa pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c) Tim Ghulam (anak laki-laki) yang dibentuk oleh Abbas saya tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d) Seringkali terjadi konflik magang berupa perebutan kekuasaan di antara keluarga-keluarga istana.

    Sejarah Islam di Iran diwarnai dengan insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih mengevaluasi dan menggunakan wahyu yang paling sederhana antara tiga selebaran mistisme atau flsafat yang baik. Dalam prakteknya mistime dipandang sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Pemerintah Shafawi memiliki presentasi dari dua Kesultanan Islam Besar lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan menyatakan sebagai pengabdi Syiah dan aliran ini kemudian menjadi madhhab Bangsa. Dibandingkan dengan waktu Utsmani Turki, waktu pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Meskipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai oleh Islam pada saat Klasik, tetapi Kesultanan ini telah berkontribusi secara signifikan dalam bidang peradaban melalui kemajuan dalam bidang pengetahuan, ekonomi, agama, seni dan politik.

    BalasHapus
  144. Nama : MUHAMMAD ZULKARNAEN
    Nim : 11901065
    Kelas : PAI 3/B
    Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat.dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani. Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(usmani dan Mughal),kerajaan Safawi menyatakan Syi ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran dewasa ini.kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil(kota di Azerbaijan).Tarekat ini bernama tarekat Safawiyah,waktu berdirinya hampir bersamaan dengan berdirinya kerajaan Usmani. Nama safawiyah diambil dari nama pendiri nya,safi al-din( M) dan nama safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Karena itu, lamakelamaan mrid-murid tarekat ini berubah menjadi tentara yang teratur,fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermazhab selain Syi ah.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Kemunduran kerajaan Safawi Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja, yaitu safi Mirza ( M), Abbas II ( M), Sulaiman ( ), Husain ( M), Tahmasp II ( M), dan Abbas III ( M). Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan safawi tidak menunjukkan grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya membawa kepada kehancuran. Safi Mirza, cucu Abbas I, adalah seorang pemimpin yg lemah. Ia sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburuannya. Kemajuan yg penuh dicapai oleh Abbas I segera menurun. Kota Qandahar (sekarang termasuk wilayah Afganistan) lepas dari kekuasaan kerajaan safawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yg ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara Baghdad direbut oleh kerajaan Usmani. Abbas II adalah raja yg suka minum minuman keras sehingga ia jatuh sakit dan meninggal. Meskipun demikian, dengan bantuan wazir-wazirnya, pada masanya kota qondahar dapat direbut kembali. Sebagaimana Abbas II, Sulaiman juga seorang pemabuk. Ia bertindak kejam terhadap para pembesar yg dicurigainya. Akibatnya, rakyat bersikap masa bodoh terhadap pemerintah. Ia diganti oleh Shah Husein yg alim. Pengganti Sulaiman ini memberi kekuasaan yg besar kepada para ulama Syi ah yg sering memaksakan pendapatnya terhadap penganut aliran Sunni. Sikap ini membangkitkan kemarahan golongan Sunni Afganistan, sehingga mereka berontak dan berhasil mengakhiri kekuasaan Dinasti Safawi.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus

  145. Nama : Abdul Kholik
    Nim : 11901179
    Kelas : PAI 3 A

    Kesimpulan

    Kesultanan Syafawi

    1.Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni Kerajaan Safawi.

    2.Pemerintahan Ismail I berlangsung selama 23 tahun yaitu sejak 1501-1524. Sepuluh tahun pertama, dikonsentrasikan untuk ekspansi keluar. Ismail I sukses menghancurkan sisa-sisa kekuatan AK Koyunlu di Hamdan (1503), menduduki propinsi Kapsis di Nazandaran, Gurgan dan Yazd (1504), Diyar Bakr (1505-1507), Baghdad dan daerah barat daya Persia (1508), Sirwan (1509) dan Khurasan (1510). Ketika Syah Abbas naik menjadi pimpinan Safawiyah dari tahun 1558 sampai dengan 1628 M, Kerajaan Safawi mengalami masa keemasannya, ada kemajuan-kemajuan pada masa Abbas I, baik di bidang politik, ekonomi, fisik dan seni, maupun di bidang ilmu pengetahuan dan agama.

    3.Diantara sebab-sebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi ialah konflik berkepanjangan dengan Kerajaan Usmani. Bagi Kerajaan Usmani,
    berdirinya Kerajaan Safawi yang beraliran Syi’ah merupakan ancaman
    langsung terhadap wilayah kekuasaan. Penyebab lainnya adalah dekadansi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kerajaan Safaw

    BalasHapus

  146. Nama : Cintya Bela
    NIM : 11901300
    Kelas : PAI 3B

    Kesimpulan :

    Dinasti Safawiyah di Persia berkuasa antara tahun 1502-1722 M. Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini di beri nama tarekat Safawiyah, didirikan pada waktu yang hampir bersamaan dengan berdirinya Kerajaan Usmani. Nama Safawiyah diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi it terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan, nama itu terus di lestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan.

    Kemajuan Pada Masa Kerajaan Safawi:
    1. Politik dan Sosial
    2. Ekonomi
    3. Keagamaan
    4. Pengetahuan
    5. Bangunan fisik dan seni

    Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan safawi:
    1. Ketidakcakapan para pemimpin dekadensi moral yang melanda pemimpinnya
    2. Gagalnya kebijakan pemusatan pemerintahandan ekonomi
    3. Lemahnya system pertahanan serta keamanan
    4. Konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani
    5. Terjadinya konflik intern dan perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  147. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Nama: Arief Akbar Jailani
    Nim: 11901304
    Kelas: Pai 3F
    Makul: sejarah peradaban Islam 2

    Di sini saya akan menyimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam mengubah dan menyebarkan paham shi'ite di Persia, dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada di zaman klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan-Muslim.
    A. Keberhasilan yang telah didapat oleh kesultanan syahafawi diwilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    B. Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Sekian kesimpulan dari saya mohon maaf jika blm benar kesimpulannya mohon di maafkan, saya akhiri wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  148. Nama:mayang sari
    Nim:11901114
    Kelas:PAI 3B

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.

    BalasHapus
  149. Nama:mayang sari
    Nim:11901114
    Kelas:PAI 3B

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.

    BalasHapus
  150. Nama:mayang sari
    Nim:11901114
    Kelas:PAI 3B

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.

    BalasHapus

  151. Nama : Meldasari
    Nim : 11901066
    Kelas : PAI 3C


    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. 
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik

    b. Bidang Ekonomi

    c. Bidang Keagamaan

    d. Bidang Pengetahuan 

    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi

       Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. 
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.

    Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme. Sehingga konsep manusia sempurna menguasai imajinasi Khomeini, karena hal ini memberi Khomeini cara baru yang lebih efektif untuk mengungkapkan kemunduran Islam. 

    BalasHapus
  152. Nama : Cintiya
    Kelas : PAI 3H
    Nim :11901076

    Kesimpulan:
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    2. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza
    b. Abas II
    c. Sulaiman
    d. Shah Husein
    e. Tahmasp II
    F. Abbas
    C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Kepribadian Khomeini yang berkembang, selaras dengan tradisi Islam, menjadikan Khomeini sebagai seorang pemuda yang cerdas dan kecewa terhadap keadaan yang ada disekelilingnya dengan agama versi ortodoks yang begitu lazim dikalangan mayoritas ulama, ditambah dengan kemunduran dan keruntuhan kemapanan ulama, menjadikan Khomeini menemukan pencerahan bathin melalui mistisme.

    BalasHapus
  153. Bismillahirrohmanirrohiim
    Nama:Aditya islami
    Kelas: PAI3B
    NIM:11901355

    kesimpulan
    Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, Safi Al-Din (1252-1334 M) dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni Kerajaan Safawi.
    A. Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat.dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
    2 kerajaan islam . Ia sangat kejam terhadap pembesar-pembesar kerajaan karena sifat pencemburuannya. Kemajuan yg penuh dicapai oleh Abbas I segera menurun. Kota Qandahar (sekarang termasuk wilayah Afganistan) lepas dari kekuasaan kerajaan safawi, diduduki oleh kerajaan Mughal yg ketika itu diperintah oleh Sultan Syah Jehan, sementara Baghdad direbut oleh kerajaan Usmani.Kemajuan Pada Masa Kerajaan Safawi:
    1. Politik dan Sosial
    2. Ekonomi
    3. Keagamaan
    4. Pengetahuan
    5. Bangunan fisik dan seni

    Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan safawi:
    1. Ketidakcakapan para pemimpin dekadensi moral yang melanda pemimpinnya
    2. Gagalnya kebijakan pemusatan pemerintahandan ekonomi
    3. Lemahnya system pertahanan serta keamanan

    BalasHapus
  154. Nama : Jody Pramoja
    Nim : 11901209
    Kelas : PAI 3B

    Setelah saya membaca dari artikel diatas dapat saya simpulkan bahwa Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.  Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. 

    Adapun puncak kejayaan Kesultanan Shafawi yaitu ketika Masa kekuasaan Abbas I. Seperti dalam bidang :

    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan 
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sedangkan Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi yaitu ketika Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang  buruk. Dan faktor-faktornya sebagai berikut :
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.








    BalasHapus
  155. Bismillahirrahmanirrahim
    Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh

    Nama: Lydia mar'atus Syarifah
    Nim:11901223
    Kelas: PAI 3 H

    Kerajaan safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi.
    Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.

    BalasHapus
  156. Nama : Yuliana
    Nim : 11901257
    Kelas : PAI 3 C

    Kesimpulannya ialah Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berbeda dari dua kesultanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti shafawi. Kesultanan ini berkembang sangat cepat, masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri diantaranya : Bidang Politik, Ekonomi, Keagamaan, Pengetahuan, Pembangunan
    Fisik dan Seni
    Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. kesultanan ini berkembang sangat cepat. Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya.
    Dinasti Shafawi hidup pada masa periode pertengahan Islam tahun (1501-1722 M) penyebab kemunduran Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.

    BalasHapus
  157. Nama : kris wanto
    Nim : 11901321
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya.

    BalasHapus
  158. Nama : Fikri Azhari Lilwalidain
    Nim : 11901158
    Kelas : PAI/3B

    Kesimpulan :

    Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di kota Azerbaijan. Nama Sfawiyah diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din. Kerajaan Safawiyah adalah salah satu kerajaan yang pernah ada dalam periode pertengahan dan banyak menghasilkan capaian-capaian kemajuan dalam bidang plitik, ekonomi, ilmu pengetahuan, dan seni arsitektur yang monumental.

    Semenjak mencapai kemajuan, kerajaan ini mulai mengalami gerak menurun hingga membawa keruntuhannya. Dua faktor penyebab internal dan eksternal. Internal antara lain setelah Abbas I tidak ada pengganti yang kuat dan berwibawa, penguasa di belakangnya sudah cacat moral yang hanya suka hidup bersenang-senang dan tidak mengurus pemerintahnnya. Eksternal adanya konflik berkepanjangan dengan kerajaan Usmani.

    Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.

    BalasHapus
  159. Assalamualaikum
    Nama:Muhammad Akmal
    Nim. :11901248
    Kelas :PAI 3 H

    Menurut kesimpulan saya sejarah berdirinya dan berkembangan kerajaan Safawi ini yaitu
    Kerajaan safawi di Persia baru berdiri ketika kerajaan Usmani sudah mencapai puncak kemajuan nya. Kerajaan ini berkembang dengan cepat. Dalam perkembangan nya,kerajaan safawi sering bentrok dengan Kerajaan Usmani.
    Berbeda dari 2 kerajaan islam lainnya(Usmani dan Mughal),kerajaan Safawi
    menyatakan Syi’ah sebagai mazhab negara. Karena itu kerajaan ini dianggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya negara Iran dewasa ini.
    Penyebab kemunduran kerajaan Safawi
    Sepeninggal Abbas I kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja,
    yaitu
    1.safi Mirza (1628-1642 M),
    2.Abbas II (1642-1667 M),
    3.Sulaima (1667-1694M),
    4.Husain (1694-1722 M),
    5.Tahmasp II (1722-1732 M),
    6. Abbas III (1733-1736
    M).
    Pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan safawi tidak menunjukkan
    grafik naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang
    akhirnya membawa kepada kehancuran.
    Perbedaan kemajuan masa ini dengan masa klasik Sebagai mana diuraikan terdahulu, pada masa kejayaan tiga kerajaan besar ini,
    umat islam kembali mengalami kemajuan. Akan tetapi kemajuan yang dicapai
    berbeda dengan kemajuan yang dicapai pada masa klasik islam. Kemajuan pada
    masa klasik jauh lebih kompleks.

    BalasHapus
  160. Assalamualaikum wr.wbr
    Nama : Dedi rianto
    NIM : 11901091
    Kelas : PAI 3 H

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.

    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik

    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  161. Nama : Muhammad Taufiek Pratama
    Nim : 11901054
    Kelas : PAI 3H

    Dari bacaan di atas saya dapat menyimpulkan bahwa Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Di negeri-negeri diluar Ardabil Safi al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya. Wakil itu diberi gelar Khalifah.Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  162. Nama : Dewi halimah
    NIM :11901253
    Kelas :3D PAI
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
    Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam mengubah dan menyebarkan paham shi'ite di Persia, dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada di zaman klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan-Muslim.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah:
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. Pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  163. NAMA : ADE GENTA MAZARI
    NIM : 11711131
    KELAS : PAI 3H

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
    Balasan
    1. NAMA : ADE GENTA MAZARI
      NIM : 11711131
      KELAS : PAI 3D

      Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi.
      Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
      Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
      Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
      a. Bidang Politik
      b. Bidang Ekonomi
      c. Bidang Keagamaan
      d. Bidang Pengetahuan
      e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

      Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
      a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
      b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
      c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
      d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
      e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
      f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
      Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
      a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
      b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
      c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
      d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

      Hapus
  164. Nama : Nyemas Dinny Citra Ayu
    Nim : 11901343
    Kelas : PAI 3B

    Kerajaan Safawi berdiri sejak cucu dari Junaid bin Ibrahim (pemimpin tarekat Safawiyah)Ismail 1 menjadikan Tabriz sebagai ibu kota kerajaan. Pada tahun 1511 ia berhasil melakukan ekspansi hingga merebut wilayah Iran dan Turki. Lalu suku Uzbek yang berasal dari Turki berhasil diusir oleh Ismail. Pada abad ke-15 Kesultanan Utsmaniyah berupaya merebut wilayah Turki untuk menjadikannya wilayah kekuasaan. Hal tersebut menyebabkan peperangan dan berhasil dimenangkan oleh Safawi dan mereka mendapatkan wilayah Tabriz dan Turki. Persia yang disebut Iran menjadi pusat teologi Syiah dan ditetapkan sebagai teologi resmi di sana. Puncak kejayaan kerajaan ini berada saat di bawah kepemimpinan Syah Abbas yang memerintah sejak tahun 1588-1629. Safawi menjadi kerajaan yang kuat baik secara ekonomi, ilmu pengetahuan dan arsitektur. Kerajaan ini sempat melemah semasa peninggalan Syah Ismail. Tarekat Shafawiyah adalah sebuah tarekat yang dinisbatkan oleh seorang
    sufi yang bernama Shafi Al-Dhin Ishak. Ia lahir pada tahun 1252 M/650 H, 6
    tahun sebelum Hulagu Khan menghancurkan Baghdad dan mengakhiri Dinasti
    Abbasiyah. Ia lahir di kota Ardabil, sebuah kota paling timur di Azerbaijan. Sejak
    kecil ia sudah menggemari amalan keagamaan dan kehidupan sufisfik. Shafi Al-Din mulai memimpin ribath dan mendirikan tarekat
    Shafawiyah pada 1301 M sampai kepada Syah Ismail I memproklamasikan
    berdirinya kerajaan Shafawi pada 1501 M, ada dua tahap perjuangan yang dilalui mereka. Pertama, sebagai gerakan
    keagamaan (kultural) dan kedua, sebagai gerakan politik (struktural).
    Pada mulanya gerakan tarekat Shafawiyah bertujuan untuk memerangi
    orang-orang yang ingkar pada agama, kemudian selanjutnya beralih pula kepada
    memerangi golongan yang disebut ahli bid’ah. Dari sinilah Shafi Al-Din mulai
    mengubah bentuk tarekat yang dipimpinnya, dari pengajian tasawuf murni yang
    bersifat lokal menjadi gerakan politik yang besar pengaruhnya di Persia, Syria,
    dan Anatolia. Mayoritas pengikut-pengikutnya adalah suku-suku Turki yang
    masih seminomad yang dikenal dengan sebutan Turkman yaitu diantaranya suku
    Ustajlu, Rumlu, Shamlu, Dulgadir, Takkalu, Ashfar dan Qajar.
    Pada fase pertama ini, gerakan Shafawiyah tidak mencampuri masalah
    politik sehingga ia berjalan dengan aman dan lancar. Dalam konstelasi politik
    dapat dimengerti mengapa kehidupan tarekat sufi dapat tumbuh subur dan mendapat simpati masyarakat banyak. Umat umumnya hidup dalam suasana
    apatis dan pasrah melihat anarki politik yang berkecamuk. Hanya dengan
    kehidupan keagamaan lewat sufisme, mereka mendapat kekuatan mental. Hanya
    lewat persaudaraan tarekat mereka merasa aman dalam menjalin persaudaraan
    antar muslim. Menurut P.M. Holt, selama fase pertama ini gerakan Shafawi
    mempunyai dua warna. Pertama, bernuansa Sunni, yaitu pada masa pimpinan
    Shafi Al-Din Ishak (1301-1344 M) dan anaknya Shadruddin Musa (1344-1399 M)Kedua, berubah menjadi Syiah pada masa pimpinan Khawaja Ali anak
    Shadruddin (1399-1427 M). Perubahan tersebut tampaknya wajar saja terjadi
    karena disamping alasan yang sudah disebutkan, juga ada kemungkinan
    bertambahnya pengikut Shafawiyah di kalangan Syiah
    sehingga kepemimpinannya berusaha menyesuaikan diri dengan aliran mayoritas
    pendukungnya. Ketika pemimpin tarekat dipegang oleh Junaid (1447-1460). Aliran
    keagamaan ini memperluas gerakannya ke wilayah politik, hingga muncul hingga
    muncul keinginan untuk mendirikan pemerintahan sendiri. Hingga tahap ini
    keinginan pendirian pemerintahan barangkali masih dapat dipahami sebagai
    motivasi jernih (ikhlas) untuk memperluas syariat Islam sesuai dengan paham
    yang diyakini Junaid dan jamaah tarekatnya. Setengah abad kemudian ternyata
    keinginan Junaid tersebut dapat terwujud dengan berdirinya kerajaan Shafawi
    yang dibawah proklamatornya Syah Ismail. Sejak itu pula paham Syiah (Syiah
    dua belas) ditetapkan sebagai agama resmi pemerintah.

    BalasHapus
  165. Nama : Selvi Marsendi
    NIM : 11901245
    Kelas : PAI 3/F

    Kesimpulan:
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam. Kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi. Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi. Sepeninggalan Abbas I,Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.
    Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam. Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  166. NAMA : MEILANI WAHYU PUTRI
    NIM : 11901316
    KELAS : PAI 3B

    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  167. Nama : Armes Savira (11901006)
    Kelas : Pai 3 H

    Menurut kesimpulan tentang Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia tanah Persia ini banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan banyak yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah.Termaksut dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.
    2.Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk.

    4.Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  168. Nama : Rezky Wulandari
    Nim : 11901344
    Kelas : PAI 3 B

    KESIMPULAN :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kerajaan Safawi berdiri sejak cucu dari Junaid bin Ibrahim (pemimpin tarekat Safawiyah) yang bernama Ismail berhasil mengalahkan Alaq Koyunlu. Pada sebelumnya, Safawiyah sempat memiliki konflik dengan salah satu suku di Turki, Kara Koyunlu. Lalu ia mengajak Alaq Koyunlu untuk bersekutu melawan Kara Koyunlu dan berhasil memenangkannya. Tetapi setelah keberhasilannya itu, Alaq Koyunlu yang justru merasa tersaingi melakukan pemberontakan. Hingga pada akhirnya pemberontakan tersebut berhasil diredam dan dimenangkan oleh Safawiyah dan Ismai’il membangun kerajaan ini.

    Syah Ismail, biasa ia disebut, adalah pendiri sekaligus raja pertama dari dinasti ini. Ia berhasil melakukan perluasan wilayah hingga meliputi seluruh Iran dan Persia. Ia menjadikan Tabriz sebagai ibu kota kerajaan. Pada tahun 1511 ia berhasil melakukan ekspansi hingga merebut wilayah Iran dan Turki. Lalu suku Uzbek yang berasal dari Turki berhasil diusir oleh Ismail. Sebelumnya sempat terjadi penyerangan dari Kesultanan Utsmaniyah sebelum Safawi menjadi kerajaan. Pada abad ke-15 Kesultanan Utsmaniyah berupaya merebut wilayah Turki untuk menjadikannya wilayah kekuasaan. Hal tersebut menyebabkan peperangan dan berhasil dimenangkan oleh Safawi dan mereka mendapatkan wilayah Tabriz dan Turki.

    BalasHapus
  169. Nama : hajiah triningsih
    Nim 11901202
    Kelas PAI 3F


    *Kesimpulan
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya,Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kkali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    3. Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat.

    BalasHapus
  170. Nama: Muhammad Syaiful
    Nim: 11901124
    Kelas: PAI 3B

    Kerajaan Shafawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi Ad-din (1252-1334 M), dan nama Safawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil mendirikan kerajaan, yakni kerajaan Safawi. Pada awalnya gerakan tarekat tasawuf Safawiyah ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid'ah.Safi Al-Din menempatkan seorang wakil yang memimpin murid-muridnya, sehingga dalam perkembangannya penganut tarekat Safawiyah sangat fanatik terhadap ajaran-ajarannya ( ajaran Syi’ah). Masa puncak kerajaan safawiyah adalah pada saat kepemimpinan Abbas I, pda masa itu kerajaan ini mengalami banyak kemajuan diantaranya kemajuan dalam bidang politik dan sosial, bidang agama, ekonomi, ilmu pengetahuan dan yang terakhir adalah bidang kesenian. Tapi pada masa setelah kepemimpinan Abbas I justru mengalami banyak kemunduran yang akhirnya mengakibatkan hancurnya dinasti Safawiyah, hal itu disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya, konflik berkepanjangan dengan kerajaan Turki Ustmani, terjadinya degradasi moral pada sebagian petinggi negara,pasukan budak yang di bentuk Abbas I tidak mempunyai semangat yang tinggi, perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana, lemahnya para sultan dan ekonomi.

    BalasHapus

  171. Nama : Indah permata sari
    Kelas : PAI 3 B
    NIM : 11901362
    No. Absen : 30

    Bismillah, yang dapat saya simpulkan yaitu sebagai berikut :

    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia.
    Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Titik temu perubahan nama tarekat resebut ialah saat Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Nama Safawi ini terus dipertahankan sampai Tarekat Safawiyah menjadi suatu gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang disebut Kerajaan Safawi. Dalam perkembangannya, Kerajaan Safawi sering berselisih dengan Kerajaan Turki Usmani.
    Kerajaan Safawi berasal dari sebuah gerakan Tarekat yang berdiri di daerah Ardabil kota Azerbaijan. Tarekat ini bernama Safawiyah sesuai dengan nama pendirinya Safi Al-Din, salah satu keturunan Imam Syi’ah yang keenam “Musa al-Kazim”. Pada awalnya Tarekat ini bertujuan memerangi orang-orang yang ingkar dan pada akhirnya memerangi orang-orang ahli bid’ah. Tarekat ini menjadi semakin penting setelah ia mengubah bentuk Tarekat itu dari pengajian Tasawuf murni yang bersifat local menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria dan Anatolia.
    Gerakan Tarekat Syafawi muncul pada abad ke-13 M di Ardabil, sebuah kota di Azerbeyjan,1 wilayah Iran bagian Barat.2 Ardabil pada saat itu merupakan wilayah kekuasaan Qara> Qiyunlu yang berasal dari suku Turki yang menganut Syi’ah. Pendiri Tarekat Syafawi adalah Safi ad-Di>n (1252-1334).

    BalasHapus
  172. Nama : Awaliyah Nur Aeni
    Nim : 11901119
    Kelas : Pai 3F
    *Kesimpulan
    Kesultanan Shafawi ialah kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, yakni wilayah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan kerajaan Inggris saat ini. Di tanah peristiwa ini pula terdapat jutaan nyawa orang-orang yang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Saat ini ke kekaisaran Persia telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan menjadi Republik Islam Iran sebagai negara dengan paham aliran Syiah sebagai ideologi negara. Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan untuk menghidupkan dan menyebarkan paham Syiah di Persia yaitu dinasti buwaihi (932 - 1055 M) pada periode klasik sedangkan dinasti Sjafawi (1501-1722 M) pada periode pertengahan Islam. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya Safi Al-Din (1252-1334 M) dan namanya terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Kecenderungan memasuki dunia politik pada masa kepemimpinan Juneid(1447-1460 M) dengan memperluas geraknya dan menambah kegiatan keagamaan. Masa kejayaan Kesultanan Shafawi ialah masa kekuasaan Abbas 1 karena ia berhasil mengatasi Gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut wilayah kekuasaan yang pernah direbut kerajaan tabriz, sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani meliputi bidang politik ekonomi keagamaan pengetahuan dan pembangunan fisik dan seni. Masa kemunduran Kesultanan Shafawi disebabkan karena diperintah oleh sultan sultan yang lemah dan memiliki Perangai serta sifat yang buruk sehingga menyebabkan rakyat Acuh Tak Acuh dan masa bodoh terhadap pemerintahan. Pengaruh Persia pada peradaban Islam yakni telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ekonomi keagamaan kesenian dan politik.

    BalasHapus
  173. nama : elisa
    nim: 11901215
    kls : pai/3B

    bismillahirrahmanirrahim..
    Kerajaan Safawi berasal dari sebuah tarekat yang berdiri di Ardabil, tarekat tersebut bernama Safawi. Kerajaan Safawi berada di puncak kejayaan pada masa kekuasaan Abbas I. Banyak kemajuan yang dicapai Kerajaan Safawi antara lain dalam bidang politik, ekonomi, ilmu pengetahuan dan bidang pembangunan arsitektur dan seni. Akan tetapi setelah Abbas meninggal, Kerajaan Safawi mengalami kemunduran, disebabkan raja yang memerintah sangat lemah, sering terjadinya konflik inter dalam perebutan kekuasaan dikalangan keluarga istana. Hanya dalam satu abad setelah ditinggalkan Abbas, Kerajaan Safawi hancur.

    BalasHapus
  174. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  175. Nama : Ela Pratiwi
    Nim : 11901040
    Kelas: PAI 3 A
    Kesimpulan
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  176. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatu
    Nama: Dela Wulandari
    Nim: 11901071
    Kelas: PAI 3F
    Kesimpulan:
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi:
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  177. Nama : Ika Dini
    Nim : 11901336
    Kelas : PAI/3C

    📓Kesimpulan dari hasil bacaan kesultanan shafawi.
    ✏️Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.
    ✏️Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik.
    ✏️Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Suatu ajaran agama yang dipegang secara fanatik biasanya kerap kali menimbulkan keinginan di kalangan penganut ajaran itu untuk berkuasa. Karena itu, lama kelamaan murid-murid tarekat Shafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermahzab selain Syi'ah.
    ✏️Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni
    ✏️Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    ✏️Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  178. Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
    Nama : Oda Sintya
    Nim :11901276
    Kelas : PAI 3F
    Kesimpulannya :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk seperti :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  179. Nama:Devi Anggreni
    Nim:11901261
    Kelas:PAI 3B

    Kesimpulan :
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat.
    Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pada mulanya gerakan tasawuf Shafawiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut ahli bid'ah. Setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yang bersifat lokal menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di Persia, Syiria, dan Anatolia. pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya .
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.

    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk diantaranya yaitu :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil

    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  180. NAMA : khairul hambali
    NIM : 11901273
    Kelas : PAI 3G

    Kesultanan syafawi dipersia merupakan kesultanan yang menyatakan Syiah sebagai madzhab negaranya. Yang menjadi dasar pertama terbentuknya Iran sekarang. Syafawiyah memiliki tarekat yang terkenal yang berasal dari Ardabil, Azerbaijan yang diambil dari nama pendirinya yaitu Safi Al -Din (1252-1334 M). Tarekat ini dipergunakan untuk politik pada masa Syafawiyah dan asal mulanya dipergunakan untuk memerangi orang-orang ingkar dan golongan bid'ah. Setelah tarekat itu berubah menjadi tasawuf ajarannya menjadi lebih luas dari persia, syiria hingga anatolia.
    Pada masa kepemimpinan Juneid I syafawi memperluas kekuasaan dan mencapai masa kejayaan pada masa kepemimpinan sultan Abbas I. Yang berhasil memajukan beberapa sektor seperti politilk, ekonomi, pengetahuan hingga seni.
    Tetapi setelah meninggalnya Sultan Abbas I, kesultanan syafawiyah mengalami fase kemunduran hingga keruntuhan.
    Hal ini disebabkan dengan naik tahtanya sultan-sultan yang lemah, lalimz dan serakah. Seperti :
    -Safi Mirza yang kejam
    -Abbas II yang pemabuk
    -Sulaiman yang peminum dan kejam
    - Shah Husein yang semena-mena terhadap sunni
    -Tahmasp II yang mengkaim kuasa atas Astarabad
    - Abbas III yang diangkat saat kecil.

    Faktor lain yang memperkat keruntuhan kesultanan Syafawiyah diantaranya :
    a. Konflik dengan Ustmani
    b. Pasukan Ghulam (budak) dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat juang seperti Qizilbash
    c. Moral yang rendah pada penguasa Syafawiyah
    d. Perebutan kekuasaan.

    BalasHapus
  181. Nama : subandi
    Kelas : PAI 3 f
    Nim : 11901322

    Kesimpulannya adalah bahwa Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad.

    BalasHapus
  182. Assalamualaikum waramhmattulahi wabarakatuh
    Nama:Juliani
    Nim:11901147
    Kesultanan shafawi adalah kesultanan yang bediri di tanah persia.Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan kerajaan inggris.Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  183. Nama : putri mifta maharani
    Kelas : pai 3f
    Matkul : sejarah peradaban islam
    Nim : 11901281

    Kesimpulan

    Kesultanan safawi adalah kesultanan yang berdiri di tanah persia. Sebuah wialyah yang dahulu merupakan negara adidaya yang setara dengan kerajaan inggris saat ini kekaisaran persia yang telah bergantinama menjadi republik islam iran sebagai negara yang menjadi rumah aliran syi'ah sebagai ideologi negara.
    Ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi,ah di persia, yaitu dinasti buwaiyhi dan dinasti safawi. Dinasti buwaihi (1501-1055 M) berada pada periode kelasik islam, sedangkan dinasti safawi (1501-1722 M) hidup padamasa periode pertengahan islam.
    Kesultanan safawi di persia berdiri ketika kesultanan utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat pesat. Kesultanan syafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di ardabil sebuah kota di arzebaijan. Tarekat ini di berinama tarekat safawiyah yang diambil dengan nama pendirinya safi al-din (1252-1334 M), dan nama safi itu terus di pertahankan sampai tarekat ini mencapai gerakan politik, pada mulanya gerakan tasawuf safiyah bertujuan memerangi orang-orang ingkar, kemudian memerangi golongn yang memerangi yang mereka sebut ahli bid'ah setelah ia mengubah bentuk tarekat itu dari pengajian tasawuf murni yg bersifat lokal dan menjadi gerakan keagamaan yang besar pengaruhnya di persia, syiria dan antolia.
    Junerd (1447-1460) dengan memperluas gerakan dan menambah kegiatan keagamaan masa kejayaan keaultannan syafawi ialah kekuasaan abas 1 karena ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negri yg mengganggu kestabilitas negara sekaligus dapat merebut wilayah kekuasaan yang oernah di rebut kerajaan tabris sirwana sebagianya yang pernah di rebut oleh kesultanan utsmani meliputi bidang politik ilmu keagamaan.
    Pengetahuan dan pembangunan fisik dan seni. Masa kemunduran kesultanan safawi disebabkan karena diperintahkan oleh sulatan sulatan yang lemah dan memiliki perangai serta sifat yang buruk sehingga menyebabkan rakyat acuh tak acuh dan masa bodoh terhadap pemerintahan. Pengaruh persia pada peradaban islam ini yakni telah memberikan kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    Sekian dan terimakasih

    BalasHapus
  184. Nama masodi
    Nim. 11901311
    Kelas Pai 3 H
    Makul. Sejarah peradaban Islam

    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi di atas adalah, Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini. Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Masa Kejayaan Kesultanan Shafawi
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan. Sultan-sultan yang memerintah setelah Abbas I adalah :
    a. Safi Mirza ia adalah Sultan yang kejam terhadap pembesar-pembesar Kesultanan Shafawi.
    b. Abbas II ia adalah Sultan yang suka meminum-minuman beralkohol sehingga jatuh sakit dan meninggal.
    c. Sulaiman ia juga seorang pemabuk dan sering berintan kejam terhadap pembesar yang dicurigainya.
    d. Shah Husein Ia adalah pemimpiin yang alim, Ia memberi kesempatan kepada ulama syi'ah yang sering memaksakan kehendak terhadap penganut aliran sunni.
    e. Tahmasp II dengan dukungan dari suku Qazar Rusia, ia memproklamirkan diri sebagai sultan yang berkuasa atas Persia dengan pusat kekuasaan di Astarabad
    f. Abbas III Ia adalah pengganti Tahmasp II yang diangkat pada saat masih kecil.Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  185. Assalamualaikum waramhmattulahi wabarakatuh
    Nama: Nurul ain
    Nim: (11901011)
    Kesultanan shafawi adalah kesultanan yang bediri di tanah persia.Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan kerajaan inggris.Dimasa kejayaan Sasaniyah sebagai kekaisaran Persia dimasa itu merupakan penyeimbang kekuatan tentara Romawi. Bahkan di tanah Persia ini pula jutaan nyawa orang telah melayang dalam berbagai pertempuran. Hingga saat ini Kekaisaran Persia yang telah berganti nama menjadi Kesultanan Shafawi dan terakhir menjelma menjadi Republik Islam Iran sebagai Negara yang menjadi faham aliran Syi'ah sebagai Ideologi negara.
    Dengan demikian tanah Persia ini telah banyak mengukir kenangan dan peristiwa dari kebrutalan manusia yang ingin menguasai suatu wilayah ke wilayah lainnya. Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani dan Seni.Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.

    BalasHapus
  186. Nama : Gebby Sintia
    Nim: 11901207
    Kelas : PAI 3F
    KESIMPULAN UANG DAPAT SAYA AMBIL ADALAH
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari gerakan tarekat Shafawiyah di Ardabil, sebuah kota di Azarbaijan. Nama Shafawi diambil dari nama pemimpin tarekat Safi al-Din. Kerajaan Shafawi mempunyai perbedaan dari dua Kesultanan besar Islam lainnya seperti Kesultanan Turki Utsmani dan Kesultanan Mughal. Kesultanan ini menyatakan sebagai penganut Syi'ah dan aliran ini kemudian menjadi madzhab Negara. Dibanding dengan masa Turki Utsmani, masa pemerintahan Shafawi tidak terlalu lama, hanya sekitar dua setengah abad. Sekalipun Kesultanan Shafawi tidak sebanding dengan kemajuan yang dicapai Islam pada masa Klasik, tetapi Kesultanan ini telah memberikan sumbangan Kontribusi yang cukup besar dalam bidang peradaban melalui kemajuan-kemajuan di bidang ilmu pengetahuan, ekonomi, keagamaan, kesenian dan politik.

    BalasHapus
  187. Assalamualaikum
    Nama : mita
    Nim : 11901214
    Kelas pai 3H

    Kesimpulan
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Sebuah wilayah yang dahulu merupakan Negara adidaya yang setara dengan Kerajaan Inggris saat ini.
    Terkait dengan peradaban Islam, ada dua dinasti yang sangat berperan dan dominan dalam menghidupkan dan menyebarkan paham syi'ah di Persia, yaitu dinasti Buwaihi dan dinasti Shafawi. Dinasti Buwaihi (932-1055 M) berada pada periode klasik Islam, sedangkan dinasti Shafawi (1501-1722 M) hidup pada masa periode pertengahan Islam.

    B. Kesultanan Shafawi
    1. Sejarah Kesultanan Shafawi
    Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini.
    C. Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus
  188. Nama : Lidiya
    Nim : 11901026
    Kelas : PAI 3 F

    Kesultanan syafawi adalah kesultanan islam yang berdiri ditanah persia. Dimasa kejayaan sasaniah sebagai kekaisaran persia dimasa itu merupakan penyemibang kekuatan tentara romawi. Hingga saat ini kekaisaran persia yang telah berganti menjadi kesultanan syafawi dan berakhir menjelma menjadi republik islam iran sebagai negara yang menjadi faham aliran syi'ah sebagai ideologi negara. Kesultanan syafawi berdiri setelah kesultanan usman mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan syafawi berasal dark sebuah gerakan tarekat yang berdiri diardabil, sebuah kota diazerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya safi al-dinn (1252-1334 m) dan nama syafawi ini terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan abbas 1 merupakan puncak kejayaan sultan syafawi, adapun sepeninggalan abbas 1, kesultanan syafawi mengalami kemunduran.

    BalasHapus
  189. Nama : Lidiya
    Nim : 11901026
    Kelas : PAI 3 F

    Kesultanan syafawi adalah kesultanan islam yang berdiri ditanah persia. Dimasa kejayaan sasaniah sebagai kekaisaran persia dimasa itu merupakan penyemibang kekuatan tentara romawi. Hingga saat ini kekaisaran persia yang telah berganti menjadi kesultanan syafawi dan berakhir menjelma menjadi republik islam iran sebagai negara yang menjadi faham aliran syi'ah sebagai ideologi negara. Kesultanan syafawi berdiri setelah kesultanan usman mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Kesultanan syafawi berasal dark sebuah gerakan tarekat yang berdiri diardabil, sebuah kota diazerbaijan. Tarekat ini diberi nama tarekat shafawiyah yang diambil dari nama pendirinya safi al-dinn (1252-1334 m) dan nama syafawi ini terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi gerakan politik. Masa kekuasaan abbas 1 merupakan puncak kejayaan sultan syafawi, adapun sepeninggalan abbas 1, kesultanan syafawi mengalami kemunduran.

    BalasHapus
  190. Nama : Taufik Hidayat
    Nim : 11901243
    Kelas : PAI 3F

    Ada pun kesimpulan yg dapat saya pahami ialah
    Kesultanan Shafawi adalah salah satu dari ketiga kekhilafahan Islam yang dikategorikan besar di masa sejarah Islam masa pertengahan. kekhilafahan ini berpusat di Persia (Iran). Kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M.
    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara sekaligus berhasil merebut kembali beberapa wilayah kekuasaan yang pernah direbut oleh kerajaan lain seperti Tabriz, Sirwan dan sebagainya yang sebelumnya lepas direbut oleh Kesultanan Utsmani.
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni.
    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi
    Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    BalasHapus
  191. Bismillah
    Nama : Arsih Rahmadani (11901120)
    Prodi : PAI 3 H
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia, kesultanan Shafawi berasal dari sebuah gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Safi al-Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi sebagai jalan hidupnya. Ia keturunan dari Imam Syi'ah yang keenam Musa al-Khazim. Gurunya bernama Syeikh Taj al-Din Ibrahim Zahidi al-Gilani. Safi al-Din mendirikan tarekat Shafawiyah setelah ia menggantikan guru dan sekaligus mertuanya yang wafat tahun 1301 M. Pengikut tarekat ini sangat teguh memegang ajaran agama.Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi.

    BalasHapus
  192. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  193. Bismillahirrahmanirrahim

    Kaltian Oktaviana
    11901346
    Pai 3F
    (Kesimpulan)
    Kesultanan Shafawi adalah Kesultanan Islam yang berdiri di tanah Persia. Kesultanan Shafawi di Persia berdiri ketika Kesultanan Utsmani sudah mencapai puncak kemajuannya, kesultanan ini berkembang sangat cepat. Berbeda dari dua kesulthanan besar Islam lainnya (Utsmani dan Mughal), karena Kesulthanan Shafawi menyatakan Syi'ah sebagai madzhab Negara. Karena itu, kesultanan ini di anggap sebagai peletak pertama dasar terbentuknya Negara Iran saat ini. Tarekat ini diberi nama Tarekat Shafawiyah yang di ambil dari nama pendirinya Safi al-Din (1252-1334 M), dan nama Shafawi itu terus dipertahankan sampai Tarekat ini menjadi gerakan politik. Kecenderungan memasuki dunia politik itu mendapat wujud kongkritnya pada masa kepemimpinan Juneid (1447-1460 M) dinasti Shafawi memperluas geraknya dengan menambah kegiatan keagamaan.

    Masa kekuasaan Abbas I merupakan puncak kejayaan Kesultanan Shafawi. Ia berhasil mengatasi gejolak politik dalam negeri yang mengganggu stabilitas negara. Terutama dalam bidang :
    a. Bidang Politik
    b. Bidang Ekonomi
    c. Bidang Keagamaan
    d. Bidang Pengetahuan
    e. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

    Masa Kemunduran Kesultanan Shafawi, dikarenakan Sepeninggalan Abbas I, Kesultanan Shafawi diperintah oleh sultan-sultan yang lemah dan memiliki perangai dan sifat yang buruk. Hal ini menyebabkan rakyat kurang respon dan timbul sikap masa bodoh terhadap pemerintahan.
    Faktor-faktor yang menyebabkan berakhirnya Kesultanan Shafawi adalah
    a. Konflik berkepanjangan dengan Kesultanan Utsmani.
    b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin Kesultanan Shafawi.
    c. pasukan Ghulam (budak-budak) yang di bentuk oleh Abbas I tidak memiliki semangat perang yang tinggi seperti Qizilbash.
    d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana.

    Pengaruh Persia Pada Peradaban Islam
    Sejarah Islam di Iran di warnai dengan insiden-insiden faqih, sufi dan filosof. Faqih menilai dan menggunakan wahyu yang paling sederhana di antara tiga risalah baik mistisme maupun flsafat. Dalam prakteknya mistime dilihat sebagai jalan yang paling langsung menuju Allah. namun kaum militan memandang mistisme itu kurang bernilai. Dalam beberapa hal inilah Khomeini sebagai pemimpin baru yang menaklukan dominasi Kesultanan Islam muncul sebagai salah satu diantara sedikit orang yang menjadi faqih terkemuka.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

AN NURIYAH

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN