KORESPONDENSI MAKNA HURUF AL-QURAN DALAM DIRI



KORESPONDENSI MAKNA HURUF AL-QURAN DALAM DIRI

Oleh

Ma’ruf Zahran Sabran

Rujukan kitab Futuhat Almakkiyah, karangan Ibnu Arabi, dan kitab tasawuf lainnya tentang ilmu dan rahasia huruf Arab dalam Alquran. Telah memantik pencarian yang mendalam di tradisi spiritual, tertulis karya (literasi) Alghazali, Aljauzi, Rumi dan seterusnya. Uraian berikut menjelaskan simbol, makna, representasi dan posisi huruf pada tubuh kasar (biologis) manusia:

Huruf Alif, dialah simbol keesaan Tuhan. Kesadaran sejati spiritual (tauhid). Alif, dialah representasi awal, tengah, akhir. Semakna batin dengan uraian pertanyaan, dari mana, dimana, kemana, dan akan menjadi apa? Alif itu sendiri, tidak bisa terbagi-bagi. Alif bukan terbagi. Urgensi alif ibarat pintu gerbang menuju pengetahuan spiritual. Tujuan kesadaran spiritual tertinggi. Posisinya di kepala, presisinya di otak.

Huruf ba, dialah simbol keberadaan dan manifestasi Tuhan dalam ciptaan-Nya (Muhammad). Simbol pembuka (bi) untuk nama Tuhan yang maha pengasih lagi maha penyayang (bismillah). Ba titik, selain sebagai simbol kesempurnaan (selawat) dan pembuka kekuatan (salam). Ba titik, juga rahasia awal keberimanan, rahasia awal penciptaan dan penghadiran kehidupan. Huruf ba terletak di posisi tangan tangan. Ba bertitik (batik).

Huruf ta, berarti isyarat simbol keseimbangan, keadilan, kekuatan, penyelaras, lalu kesempurnaan. Representasi huruf ta, mewakili keseimbangan alam semesta dan menjaganya. Lahir-batin salam keselarasan. Laras dan sambung dalam keseimbangan baik-buruk. Pada tubuh, huruf ta berposisi di tangan sebelah kiri.

Huruf tsa. Dia adalah simbol kebijaksanaan dan pengetahuan. Huruf tsa mewakili ketersanggupan untuk membedakan yang benar dan salah. Namun, huruf tsa bekerja secara batin dengan kelembutan dan penyambutan santun. Lembut dalam beramar ma'ruf, dan santun dalam bernahi mungkar. Huruf tsa ibarat hujan rahmat (ghaits). Rahmat penghidup bagi hati yang telah mati (qalbun-mayyit). Presisi huruf tsa di tubuh, terletak pada posisi dahi.

Huruf jim, dialah simbol batin keindahan, keagungan, kegagahan, kesempurnaan (jamal, jalal, qahar, kamal). Huruf jim keterwakilan dari jiwa yang kuat dan tahan uji. Posisi jim menempati rangka punggung (bahu) di tubuh kasar ('adam). Dia bekerja menuruti petunjuk ilahi, dan menjadi titian untuk mengenal-Nya, kembali kepada-Nya. Menyatu kepada sang kemuliaan.

Huruf ha, dialah simbol kehidupan, semangat, kejuangan dan vitalitas. Huruf ha menjadi representasi energi spiritual seperti cinta, kasih, sayang, perhatian, pengorbanan, dan hubungan harmoni, meski tersakiti. Energi spiritual yang menghidupkan, di saat semua orang mematikan. Posisinya terletak di sekitar dada dan susu. Simbol penghidup, penyawa. Dia adalah perwakilan Tuhan yang terletak di tubuh insani. Maknanya, menjadi utusan Tuhan berupa kitab (literasi) diri.

Huruf kha, menjadi simbol karakter sabar, kuat, mengatur emosi, tabah. Huruf kha, merepresentasikan kesanggupan untuk pengendalian diri dari keinginan jahat. Juga berfungsi, sebagai alarm (peringatan dini) sebelum ucapan dikeluarkan. Huruf kha, memiliki korespondensi dengan leher dan struktur tenggorokan. Alat bagi ketersampaian pesan. Dengannya, orang saling berkomunikasi. Menyampaikan hajat, maksud, dan tujuan yang dikehendaki. Meski ada juga melalui tangan, mimik, gerak, yaitu bahasa isyarat.

Huruf dal, merupakan simbol dari sebuah arti kekuatan (chakra), keteguhan, ketenangan, dan stabilitas. Dalam tradisi spiritual, huruf dal dikaitkan dengan beberapa karakter. Karena posisinya di tulang belakang, niscaya karakter yang dia sandang adalah kuat, sabar, ulet, rajin, gigih, tahan uji. Tulang belakang merupakan struktur yang kuat untuk menopang tubuh manusia. Kecuali itu, huruf dal dikaitkan dengan otot. Otot juga menciri kekuatan, keperkasaan. Digunakan dalam rangka melakukan aktivitas keseharian, perlindungan dalam menghadapi tantangan.

Huruf dzal, selalu berkonotasi kekuatan, stabilitas yang menunjuk pada posisi tulang, otot dan kaki. Artinya, lambang keteguhan. Huruf ra menempati urutan ke-sepuluh. Ra berkorespondensi pada tubuh manusia di leher, mulut dan rongganya. Mengeluarkan huruf secara ekspresif. Bisa dengan lembut (tarqiq), dan bisa dengan keras (tafkhim). Huruf ra disini, pembacaan dengan sikap adaptif ketika fathah, kasrah, dhammah, sukun. Elastisitas relasi yang dikandungnya, ibarat kekayaan (tambang) social berupa penerimaan jiwa (reseptif) yang wajar. Kemampuan untuk berdamai dengan Tuhan, diri, alam. Tiga eksistensi yang perlu disikapi dengan akomodatif sebagai hasil pembacaan terhadap lingkungan

Huruf zai berkorespondensi dengan tubuh manusia di pusar, perut, dan usus. Huruf zai ibarat kerja pencernaan dengan dua fungsi. Pertama, menyerap nutrisi yang baik, guna kelangsungan kehidupan manusia di bumi. Kedua, ikut mendorong keluarnya kotoran di usus, guna pembersihan dari racun tubuh. Artinya, kemampuan untuk membedakan mana yang berguna dan tidak berguna, telah Tuhan titipkan pada "coding" huruf zai. Sekaligus kesanggupan pada tubuh untuk memanfaatkan yang berguna (bakteri baik), sekaligus membuang bakteri buruk. Kecuali itu, resonansi batin huruf zai ikut membentuk symbol kesadaran spiritual, bahwa kemerdekaan diri akan memantik kebaruan (novelty) keilmuan dan kearifan. Dan mengundang rahmat Allah SWT, semakin memperbaiki budi, semakin mempermulia adab dan kata. Sebab, manusia dipenjara oleh kata yang diucapkannya sendiri. Lebih jauh, manusia dipenjara oleh batang tubuhnya. Artinya, raga adalah penjara, tubuh kasar adalah kubur. Memerdeka diri dari penjara raga dan tubuh, merupakan simbol huruf zai. Melepaskan ancaman, tahanan dan tawanan imitasi duniawi yang berbalut kesibukan, menjadi tugas setiap diri yang masih terjajah. Hari ini, banyak manusia yang menjadi tawanan perang (konflik) masa lalu. Hingga hari ini, belum berdamai. Kini, berada dalam masa tahanan. Artinya, nafsu menambah beban, badan tidak sanggup. Selain itu, tulang semakin rapuh, seiring penambahan umur. Kemudian, kecemasan menghadapi ancaman masa depan yang tidak pasti dan tidak menentu, sukar ditebak.

Huruf sin dan syin. Huruf sin merupakan simbol kesucian dan kemurnian. Representasi dari jiwa yang suci dan murni. Huruf syin merupakan simbol kesadaran spiritual berupa keluasan rahmat Tuhan. Sehingga, tidak ada yang bisa ditahan dari-Nya, Dialah Tuhan sang pemberi kasih yang tulus. Lalu, huruf syin bersignifikansi dengan kesatuan pemahaman, dan pengatahuan yang berada di atas takdir. Berarti, representasi pengatahuan tentang Tuhan dan diri. Keduanya (huruf sin dan syin) dalam tubuh biologis manusia, tersimpan pada struktur gigi, gusi, lidah.

Huruf shad dan dhad. Huruf shad merupakan simbol kesabaran dan ketabahan. Menunjukkan indikator kesanggupan menghadapi kesulitan. Maksud sabar, bukan untuk melawan, namun mengambil sikap menyabarinya. Tabah, bukan untuk lari, namun menanggung kelaparan dan kemiskinan. Dari dua karakter sabar dan tabah, akan memantik akhlak terpuji, yaitu sifat pemurah (sakha'). Sedang huruf dhad melambangkan kesadaran tanggungjawab. Huruf dhad mewakili kemampuan untuk mengatakan yang benar adalah benar. Dan kemampuan untuk mengatakan yang salah adalah salah. Berarti huruf dhad merupakan. filosofi ketegasan, dan perlambang keberanian. Keduanya (shad dan dhad) berposisi di perut, lambung dan usus.

Huruf tha. Huruf tha adalah simbol kesucian dalam pertahanan hati. Dia bekerja mempresentasikan jiwa yang bebas dari sifat jahat, malas, dusta dan curang (khianat). Namun, menumbuhkan benih sifat baik, rajin beribadah, jujur dan amanah (dapat dipercaya). Mengembangkan kekuatan, menjaga stabilitas lahir-batin, serta kesanggupan menahan beban. Huruf tha dianggap memiliki korespondensi pada paha dengan pinggul.

Huruf zha. Huruf zha adalah simbol kesadaran terhadap hakikat kehidupan. Mampu memandang wujud sang sejati disebalik fenomena alam dan sosial. Artinya, huruf zha merupakan representasi pengetahuan tentang diri sendiri dan Tuhan. Juga, bermakna kekuatan dan ketahanan beribadah. Huruf zha berkondensasi pada paha dan pinggul.

Huruf 'ain. Huruf 'ain berposisi pada mata dan areanya. Simbol pandangan tauhid, dan pengetahuan spiritual yang mendalam. Bahkan, 'ain akan membangun jaringan kesadaran pada seluruh fakultas diri (dzikir kullu jasad). Representasi 'ain juga berfungsi kesadaran bertuhan di dalam diri.

Huruf ghain. Terletak di posisi telinga dan labirin-labirinnya. Simbol kesadaran akan misteri kehidupan. Telinga juga perlambang awal membangun diri dari tidur panjang (lalai). Kecuali itu, sebagai pengetahuan tentang bisikan batin (ilham).

Huruf fa. Berposisi di hidung. Mengandung simbol kemampuan untuk menyerap dan memahami intuisi. Huruf fa mempresentasikan pikiran yang tajam, dan jiwa yang cerdas. Huruf qaf. Berposisi di mulut. Mengandung simbol kekuatan spiritual. Dan kesadaran akan Tuhan. Bahkan kedekatan dengan-Nya. Lebih dekat daripada urat leher. Gambaran jiwa yang kuat, serta keyakinan diri untuk senantiasa bersama dan memandang-Nya (jannah wa ziyadah).

Huruf kaf. Dalam tradisi spiritual, huruf kaf adalah simbol jari-jari tangan, jari-jari kaki, dan kulit. Memaknai kerja, melambangkan kemampuan untuk merangkum dan merangkul. Kompas bagi kaki yang berjalan. Sanggup memberikan kebaikan bagi orang banyak, berupa sentuhan dan perabaan persahabatan. Juga, mempresentasikan peran manusia, sebagai khalifah di bumi. Dalam arti, memberi petunjuk dan pengaruh.

Huruf lam. Huruf lam berkorespondensi di siku, persendian, saraf, otot dan daging. Huruf lam sebagai simbol kesempurnaan penampilan, cahaya, arah bimbingan yang cerah, cerdas, cermat. Presentasi dari cahaya jiwa, hidayah, taufik, pengetahuan, kebenaran, keadilan, kebijaksanaan tertinggi (summum-bonum). Intinya, tujuan huruf lam menuntun ke arah Tuhan Allah (lillah).

Huruf mim. Mim menunjuk kepada sang raja (malik). Dan mengakui kerajaan-Nya (muluk). Representasi dari kesadaran manusia, betapa mulia sang raja yang tak terbantah. Betapa mutlak keagungan kekuasan-Nya yang tak terkalah. Huruf mim berkorespondensi pada wajah. Selain itu, huruf mim menjelaskan kekuasan-Nya di alam nyata (syahadah). Mim juga menerangkan kekuasan-Nya di alam batin (ghaibah).

Huruf nun. Berkorespondensi pada tulang, urat, punggung. Sebagai simbol kekuatan, ketahanan dalam menjalankan ibadah. Kecuali itu, sebagai simbol literasi pengetahuan Tuhan dalam pena. Pena takdir yang tertulis tiada putus. Huruf nun mempresentasikan kemampuan manusia untuk memahami hakikat kehidupan. Menelusuri kejadian bersebab dan tanpa sebab, tertulis maupun kosong.

Huruf waw. Berkorespondensi pada kemaluan, rambut, bulu, urat. Menjadi simbol bagi kesetiaan cinta, ketaatan tulus, kebahagiaan yang selalu hangat, kesenangan bersama, dan kepuasan lahir-batin (kerelaan). Mempresentasikan harmoni sesama manusia. Sebagai pembelajaran bagi harmoni yang lebih tinggi, untuk Tuhan. Urgensi huruf waw, saling melengkapi dan membutuhkan. Terwujudnya kesatuan, dalam bentuk saling memberi dan menerima.

Huruf ha (besar). Pemilik simbol kesadaran akan kehadiran Tuhan dan pengawasanNya. Mempresentasikan ilmu dan hayat. Pengetahuan tentang diri dan Tuhan. Menjadi wadah menghimpun keduanya. Selain itu, huruf ha menjadi jalan rahasia. Posisinya, pada tubuh kasar manusia, terletak di pantat.

Huruf alif lam atau lam alif. Berkedudukan di posisi hati, jantung, paru. Alif lam adalah simbol penyatuan alif dan lam (Allah dan Muhammad). Kesadaran spiritual yang tinggi, individu dapat memaknai kehidupan terluar dan terdalam. Memaknai kehidupan yang terucap dan diam. Kehidupan yang tertulis dan kosong. Kehidupan yang terbaca dan hilang. Artinya, rahasia alif diketahui lam, dan rahasia lam diketahui alif. Dampaknya, pemahaman yang mendalam, dan pandangan cahaya yang terang (nurul-bashirah). Alif lam, lam alif, sanggup mencapai sifat ilmu dan hayat. Ilmu adalah pengenalan ma'rifatullah. Hayat, dialah hayatullah berupa roh, napas, nyawa yang keluar-masuk.

Huruf ya, berposisi di betis dan kaki. Simbol kekuatan pondasi beragama (tapak-pijak) yang kuat, tak tergoyah. Huruf ya berpotensi makna batin, yaitu yakin. Kecuali itu, dia juga representasi dari kemenangan, kejayaan. Selalu berada di pihak yang benar. "Dan sembahlah Tuhanmu, sampai tiba waktu bagimu, sebuah keyakinan." (Alhijr:99).

Meski demikian perlu diingat. Bahwa korespondensi antara huruf hijaiyah dalam Alquran dengan bagian tubuh manusia yang berbeda. Tergantung kepada sumber, pengalaman spiritual, tradisi kesufian, dan perguruan yang mereka tempuh. Intinya adalah, Tuhan sangat memuliakan manusia (baca Al-Isra:70). Jadi, jangan sesekali menghinakan manusia. Sebab, dirinya mengandung rahasia firman-Nya. Ilmu dan hayat dari Allah SWT. Memuliakan manusia (makhluk), artinya sama dengan memuliakan sang pencipta (khalik). Salam hangat dan doa tulus. Kepada-Nya, kita berserah diri.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

DUNIA DUPLIKAT AKHIRAT