CINTA - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
CINTA
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
A. GOLONGAN YANG BERHASIL MERAIH CINTA ALLAH
1. Al-Muttaqun (Orang-orang yang Bertaqwa).
Term muttaqun berakar dari kata w - q - y yang kata kerjanya waqa - yaqi - wiqayah yang artinya memelihara dari kesakitan. Pelakunya ialah muttaqun yang artinya takut. At-taqwa artinya takut akan Allah. Ada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. kualitas pribadi muttaqun yang sebanarnya dapat dilihat dalam firman Allah, surah Al Baqarah (2) ayat 177, di mana taqwa disamakan dengan kebajikan (albirr), artinya : "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." Dengan demikian, muttaqun ialah mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin.
Term muttaqun berakar dari kata w - q - y yang kata kerjanya waqa - yaqi - wiqayah yang artinya memelihara dari kesakitan. Pelakunya ialah muttaqun yang artinya takut. At-taqwa artinya takut akan Allah. Ada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. kualitas pribadi muttaqun yang sebanarnya dapat dilihat dalam firman Allah, surah Al Baqarah (2) ayat 177, di mana taqwa disamakan dengan kebajikan (albirr), artinya : "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." Dengan demikian, muttaqun ialah mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin.
2. Al-Muhsinun (Orang-orang yang Berbuat Baik).
Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 134, artinya : "(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Disimpulkan dalam banyak ayat Al Quran bahwa seorang muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar.
Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 134, artinya : "(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Disimpulkan dalam banyak ayat Al Quran bahwa seorang muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar.
3. Ash-Shabirun (Orang-orang yang Sabar).
Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 146, artinya : "Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." Dapat dicirikan orang yang sabar kekasih dan cinta Allah SWT adalah memiliki iman yang kuat, tidak ragu, tidak bimbang, memiliki integritas pribadi yang kokoh dan konsisten, bekerja dengan tekun, ulet, tabah, tidak gugup menghadapi cobaan dan malapetaka kehidupan, bertawakkal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah mencurahkan upaya maksimal.
Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 146, artinya : "Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." Dapat dicirikan orang yang sabar kekasih dan cinta Allah SWT adalah memiliki iman yang kuat, tidak ragu, tidak bimbang, memiliki integritas pribadi yang kokoh dan konsisten, bekerja dengan tekun, ulet, tabah, tidak gugup menghadapi cobaan dan malapetaka kehidupan, bertawakkal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah mencurahkan upaya maksimal.
4. Al-Muqsithun (Orang-orang yang Adil).
Dalam surah Al-Mumtahanah (60) ayat 8, artinya : "Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai (mencintai) orang-orang yang berlaku adil."
Dalam surah Al-Mumtahanah (60) ayat 8, artinya : "Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai (mencintai) orang-orang yang berlaku adil."
5. Al-Mutathahhirun (Orang-orang yang Suci).
Tentang cinta Allah kepada orang-orang yang suci dapat dilihat dalam surah At-Taubah (9) ayat 108. Artinya : "Janganlah kamu salat dalam masjid itu selamanya (Masjid Dirar, masjid orang munafik yahudi). Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Taqwa di desa Quba, Kota Madinah), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah mencintai orang-orang yang suci (bersih)."
Tentang cinta Allah kepada orang-orang yang suci dapat dilihat dalam surah At-Taubah (9) ayat 108. Artinya : "Janganlah kamu salat dalam masjid itu selamanya (Masjid Dirar, masjid orang munafik yahudi). Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa (Masjid Taqwa di desa Quba, Kota Madinah), sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah mencintai orang-orang yang suci (bersih)."
6. Al-Mujahidun fi Sabilillah (Pejuang di Jalan Allah).
Dalam surah Ash-Shaff (61) ayat 4. Artinya : "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." Berjuang di jalan Allah tidak harus diartikan dengan mengangkat senjata seperti masa lalu, ummat Islam diperangi. Berjuang pada masa kini dapat melalui dakwah dengan lisan (billisan), dengan tulisan (bilkitabah), dengan amal nyata (bilhal). Berjuang melawan kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, kedzaliman, dan membela hak-hak asasi manusia. Bahkan, berjuang yang paling berat, yang paling besar (jihadul-akbar) adalah melawan hawa (keinginan) nafsu (diri) yang jahat, memperturutkan hawa nafsu yang berada di dalam diri sendiri (jihadunnafsi). Dengan demikian, Islam menjadi rahmatal lil - 'alamin (kasih sayang bagi seisi alam). Dapat dipahami, jihad (berjuang) serta mujahid (pejuang) fi sabilillah (di jalan Allah) penciriannya adalah beriman, berani menghadapi resiko dalam membela agama Allah jika dianiaya, menjaga kesehatan jasmani dan ruhani, rajin belajar dan menimba ilmu pengetahuan, cermat, ikhlas dan selalu hanya mencari serta berharap kerelaan Allah SWT (li mardhatillah).
Dalam surah Ash-Shaff (61) ayat 4. Artinya : "Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh." Berjuang di jalan Allah tidak harus diartikan dengan mengangkat senjata seperti masa lalu, ummat Islam diperangi. Berjuang pada masa kini dapat melalui dakwah dengan lisan (billisan), dengan tulisan (bilkitabah), dengan amal nyata (bilhal). Berjuang melawan kebodohan, keterbelakangan, kemiskinan, kedzaliman, dan membela hak-hak asasi manusia. Bahkan, berjuang yang paling berat, yang paling besar (jihadul-akbar) adalah melawan hawa (keinginan) nafsu (diri) yang jahat, memperturutkan hawa nafsu yang berada di dalam diri sendiri (jihadunnafsi). Dengan demikian, Islam menjadi rahmatal lil - 'alamin (kasih sayang bagi seisi alam). Dapat dipahami, jihad (berjuang) serta mujahid (pejuang) fi sabilillah (di jalan Allah) penciriannya adalah beriman, berani menghadapi resiko dalam membela agama Allah jika dianiaya, menjaga kesehatan jasmani dan ruhani, rajin belajar dan menimba ilmu pengetahuan, cermat, ikhlas dan selalu hanya mencari serta berharap kerelaan Allah SWT (li mardhatillah).
7. Al-Mutawakkilun (Orang-orang yang Bertawakkal).
Firman Allah SWT, artinya : "Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah (merapat) dengan mereka dalam urusan mereka. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad (azam), maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". ( Ali Imran ayat 159 ). Dapat dikenal tanda-tanda orang yang bertawakkal, diantaranya beriman kepada Allah, suka memaafkan, berlemah lembut (tidak kasar, tidak bengis), berserah diri kepada Allah, suka bermusyawarat bermufakat, cermat dan hikmat, sabar, tabah dan tahan uji menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan selalu memohon pertolongan Allah dengan doa, sabar dan salat.
Firman Allah SWT, artinya : "Maka disebabkan rahmat dari Allahlah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah (merapat) dengan mereka dalam urusan mereka. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad (azam), maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". ( Ali Imran ayat 159 ). Dapat dikenal tanda-tanda orang yang bertawakkal, diantaranya beriman kepada Allah, suka memaafkan, berlemah lembut (tidak kasar, tidak bengis), berserah diri kepada Allah, suka bermusyawarat bermufakat, cermat dan hikmat, sabar, tabah dan tahan uji menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan selalu memohon pertolongan Allah dengan doa, sabar dan salat.
B. GOLONGAN YANG GAGAL MERAIH CINTA ALLAH
1. Al-Mu'tadun (Orang-orang yang Melampaui Batas)
Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 190, artinya : "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangimu. (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." Tidak melampaui batas artinya tidak membunuh orang tua, perempuan, dan anak-anak, kecuali menjadi mata-mata musuh, tidak merusak tempat ibadah, tidak membunuh yang telah menyerah, dilarang membunuh yang telah mengucapkan syahadat dan salam, dilarang mencincang orang yang telah mati.
Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 190, artinya : "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangimu. (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." Tidak melampaui batas artinya tidak membunuh orang tua, perempuan, dan anak-anak, kecuali menjadi mata-mata musuh, tidak merusak tempat ibadah, tidak membunuh yang telah menyerah, dilarang membunuh yang telah mengucapkan syahadat dan salam, dilarang mencincang orang yang telah mati.
2. Adz-Dzalimun (Orang yang Aniaya)
Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
3. Al-Mufsidun (Para Pelaku Kerusakan)
Surah Al-Qasas (28) ayat 77, artinya : "Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan nasibmu di dunia, dan berbuat baiklah seperti Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan." Adapun ciri mufsid adalah berbuat kerusakan di darat, laut dan udara, tidak konsisten, tidak peka terhadap lingkungan, memikirkan kepentingan dan kesenangan pribadi, merusak tanaman dan hewan ternak.
4. Al-Kha'inun (Para Pengkhianat)
Dalam Ensiklopedi Hukum Islam dijelaskan bahwa, "khianat/alkhiyanah adalah sikap mental seseorang yang tidak konsisten dengan amanah yang diberikan kepadanya, seseorang yang menyia-nyiakan amanah yang dipercayakan kepadanya, seseorang yang ingin mengambil hak orang lain tanpa hak." Firman Allah dalam surah An-Nisa (4) ayat 107, artinya : "Dan janganlah kamu berdebat (untuk membela) orang-orang yang mengkhianati dirinya. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa." Adapun ciri pengkhianat adalah suka menyalahi (menyelisihi) janji, tidak bisa dipercaya, suka bertengkar untuk membenarkan pengkhianatannya, tidak malu berbuat dosa, tidak konsisten, mengambil hak orang lain tanpa hak, tidak memiliki tenggang rasa.
5. Mukhtal fakhur (Suka Membanggakan Diri)
Surah Luqman (31) ayat 18 : "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." Ayat di atas menggambarkan sikap tercela orang sombong yang biasanya suka membanggakan diri, memalingkan muka karena merendahkan orang lain. Ia lupa bahwa sebenarnya manusia sangat lemah dan selalu memerlukan kerja sama dengan manusia lain dan bahkan selalu memerlukan pertolongan Allah SWT. Demikian dapat disimpulkan pencirian orang yang mukhtal fakhur diantaranya suka berkhayal menjadi orang besar, suka memalingkan wajah ketika bertemu dengan orang yang lebih rendah derajatnya, suka membusungkan dada dan membanggakan diri, suka memamerkan kekayaan atau pangkat, derajat, ketampanan atau kecantikan.
6. Al- Farihun (Orang yang Membanggakan Diri)
Firman Allah dalam surah Al-Hadid (57) ayat 23. Artinya : "(Kami jelaskan yang demikian itu) supaya kamu jangan berduka cita terhadap apa yang luput darimu, supaya kamu jangan terlalu bergembira terhadap apa yang diberikanNya kepadamu. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
7. Al-Musrifun (Orang yang Boros)
Surah Al-Furqan (25) ayat 67, "Dan orang-orang yang apabila membelanjakan harta, mereka tidak berlebihan dan tidak pula kikir. Dan adalah (pembelanjaan itu) di tengah-tengah antara yang demikian." Pencirian al-musrifun adalah boros, kikir, makan dan minum yang berlebihan, berbelanja barang yang tidak atau kurang diperlukan.
Sumber : Tafsir Cinta, karangan Muhammad Asyhari. Penerbit Hikmah Mizan, Bandung, 2005.
Tugas: Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan !
Nama :DWI CAHYANI
BalasHapusNIM : F1071201018
KELAS :1-A1
PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
Surah Luqman (31) ayat 18 : "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri." Ayat di atas menggambarkan sikap tercela orang sombong yang biasanya suka membanggakan diri, memalingkan muka karena merendahkan orang lain. Ia lupa bahwa sebenarnya manusia sangat lemah dan selalu memerlukan kerja sama dengan manusia lain dan bahkan selalu memerlukan pertolongan Allah SWT. Demikian dapat disimpulkan pencirian orang yang mukhtal fakhur diantaranya suka berkhayal menjadi orang besar, suka memalingkan wajah ketika bertemu dengan orang yang lebih rendah derajatnya, suka membusungkan dada dan membanggakan diri, suka memamerkan kekayaan atau pangkat, derajat, ketampanan atau kecantikan.
Nama : Eria Fitriani
BalasHapusNIM : F1071201013
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian hidup di dunia maupun akhirat.Sebagai mana firman Allah Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Āli ‘Imrân/3: 31).Jika seseorang telah dicintai oleh Allah, maka hidup ini terasa tenang, damai, dan tentram penuh kasih sayang, perlindungan dan rahmat- Nya Ta’ala. Apa yang diminta akan diberi, apa yang diinginkan akan terkabul. Segala kebutuhannya akan dipenuhi, dan di akhirat mendapatkan ridha dan perlindungan-Nya dari siksa api neraka. Takwa juga adalah standar tertinggi tingkat kemuliaan manusia. Semakin tinggi tingkat ketakwaannya, semakin tinggi pula derajat kemuliaannya di sisi Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: “… Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13).
Perbuatan zalim terlarang dalam Islam. Terdapat banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang mencela dan melarang perbuatan zalim. “Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).Dari ayat ini kita dapat melihat bahwa allah sangat membenci hambanya yang berbuat Dzalim.
Nama : Nasreen Nischka Minderman
BalasHapusNIM : F1071201026
Kelas : I-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah : 7)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang orang, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Allah mencintai orang bertakwa karena orang bertakwa tidak hanya mampu menahan amarahnya tapi juga mampu memaafkan semua orang yang berbuat salah kepadanya. Memaafkan adalah sesuatu yang sulit karena berhubungan dengan ego dan harga diri. Tapi orang bertakwa akan mampu melenyapkan egonya. Orang bertakwa selalu menafkahkan hartanya baik di waktu luang maupun sempit. Memberi saat kita punya itu baik, tapi berbagi saat kita juga kekurangan itu hal yang luar biasa. Orang bertakwa tidak takut hartanya berkurang hanya karena memberi kepada orang lain. Orang bertakwa adalah mampu menahan amarah. Ia tidak melampiaskannya meskipun sanggup melakukannya. Secara naluri, manusia tentunya akan marah ketika dihina, difitnah, dan dirampas haknya. Namun, orang bertakwa akan mampu menahan diri untuk tidak melawannya.
Allah membenci orang yang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
Nama : Tiara Marantika Natalia
BalasHapusNim : F1071201027
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A1
Dalam salah satu haditsnya, Rasulullah SAW mengemukakan, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril seraya berfirman: ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala mencintai Fulan, maka cintailah ia’. Kemudian Jibril mencintai orang itu dan berkata kepada penghuni langit: ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia’ Penghuni langit pun akhirnya mencintai orang itu. Setelah itu kecintaannya diteruskan kepada penghuni bumi.” (HR Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah).
Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..".
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang artinya “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Ananda Dwi Putri
BalasHapusNIM : F1071201012
Kelas : I-A1
Prodi : Pendidikan biologi
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān/3: 76) Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Seorang hamba yang bertakawa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah, dan Allah pun akan selalu memberikan pewrlindungan-Nya dari serangan musuh. Seorang yang bertakwa dengan benar, maka Allah juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik di dunia maupun kelak nanti di akhirat. Allah akan membalas semua amal ibadahnya dengan balasan Surga sebagai tempat ia kembali di akhirat. Seorang hamba yang taat kepada Allah, ia pasti akan melakukan dan melaksanakan ketataatannya kepada Allah dengan berbagai kondisi, karena taat kepada Allah tidak menjadi penghalang bagi siapapun dan dimanapun ia berada.Rasulullah Saw dalam sebuah haditsnya telah menyampaikan bahwa, “Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.”(HR. At Tirmidzi)
Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”
Nama:Alda
BalasHapusNim:F1071201015
Prodi:Pendidikan Biologi
Kelas:I-A1
Allah berfirman yang artinya,Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah :07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt.
ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Juliarti
BalasHapusNIM : F1071201010
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I-A1
Kenapa Allah Swt mencintai orang yang bertakwa karena Takwa menurut bahasa adalah menjaga diri atau berhati-hati. Sedangkan menurut istilah syari’at, takwa diartikan seorang hamba menjadikan sebuah benteng bagi dirinya untuk melindunginya dari kemurkaan Allah dan siksa-Nya. Benteng tersebut ialah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.Menurut Imam Al Hafizh Ibnu Rajab berkata, termasuk takwa yang sempurna adalah melaksanakan seluruh kewajiban dan meninggalkan segala bentuk keharaman dan syubhat lalu disertai dengan melaksanakan amalan Sunnah dan meninggalkan yang makruh, itulah derajat takwa yang sempurna.
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Dan mengapa Allah Swt membenci orang yang dzalim sebab di karenakan Allah Swt tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
Artinya :
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : AZFA FADHILAH
BalasHapusNIM : F1071201044
Prodi/Kelas : Pendidikan Biologi/I-A2
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Hari/Tanggal : Selasa/22 Desember 2020
Takwa adalah sesuatu yang hanya Allah yang dapat melihat, mengetahui dan mengukurnya.
Sifat–Sifat Orang yang Bertakwa antara lain :
- Senantiasa mengagungkan Allah Subhanahu Wa Ta’ala
- Melaksanakan setiap ibadah wajib dan menambahnya dengan ibadah sunnah
- Menjauhi kemaksiatan
- Menunaikan setiap kewajibannya
- Menafkahkan sebagian rezekinya
- Mendirikan shalat
- Beriman kepada Allah dan Rasulnya
- Senantiasa melakukan kebaikan.
Allah sangat menyukai perbuatan taqwa, oleh sebab itu Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa.
Allah SWT berfirman : “… Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13). Hal ini juga dijelaskan QS At-Taubah : 07 Allah berfirman yang artinya, “...Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.”
Namun sebaliknya, Allah sangat tidak menyukai perbuatan zalim, sehingga orang-orang yang berbuat zalim tidak akan mendapatkan cinta dari Allah SWT.
Hal ini dijelaskan dalam ayat suci Al-Quran "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Ali 'Imran: 57). Dan "Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." (QS. Yusuf: 23).
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Nuruliza Nabila
BalasHapusNIM : F1071201050
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I-A2
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Takwa adalah kita bertakwa kepada Allah Swt. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan menjalankan segala perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangan Allah Swt, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim.
Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang dibenci oleh Allah Swt. Hal ini dikarenakan perbuatan zalim akan membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun kepada orang lain. Sebagai mana tercantum pada surah Ali Imran ayat 57 yaitu :
"Dan Allah tidak menyukai orang zalim." (Ali Imran 57)
Nama : Dhian Permata Suwandi
BalasHapusNim : F1071201029
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
Nama: Dea Fitri Natasya
BalasHapusNIM: F1071201033
Prodi: Pendidikan Biologi
Kelas: IA2
Manusia diciptakan Allah SWT untuk bertakwa dan beriman kepada-Nya, agar tidak tersesat dalam menjalani kehidupan di dunia, karena sesungguhnya kehidupan di dunia ini hanyalah sementara. Firman Allah dalam Q.S Al-Maidah Ayat 54 yang artinya "Hai orang-orang yang beriman, siapa di antara kamu yang murtad dari agamanya, maka kelak Allah akan mendatangkan suatu kaum yang Allah mencintai mereka dan merekapun mencintai-Nya, yang bersikap lemah lembut terhadap orang yang mukmin, yang bersikap keras terhadap orang-orang kafir, yang berjihad dijalan Allah, dan yang tidak takut kepada celaan orang yang suka mencela. Itulah karunia Allah, diberikan-Nya kepada siapa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya), lagi Maha Mengetahui." Dari ayat tersebut dapat kita ketahui bahwa Allah sangat mencintai orang-orang yang berbuat kebajikan, bertakwa dan mencintai-Nya. Sedangkan perbuatan zalim, sangat dibenci oleh Allah STW. Di dalam Al-Qur'an maupun hadist, banyak disebutkan tentang larangan berbuat zhalim. Dalam firman Allah STW Q.S Yusuf Ayat 23 yang artinya "Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung."
Maka dari itu Allah memerintahkan hambanya untuk bertakwa dan menjauhi perbuatan zalim.
Nama: Serina
BalasHapusNIM: F1071201011
Kelas: 1A-1
Alasan Allah lebih menyayangi orang yang bertakwa adalah karna orang-orang bertakwa adalah orang yang selalu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Orang-orang yang selalu berhati-hati dalam berbuat. Yang dalam menjalankan kehidupan sehari-harinya selalu mengharap keridhaan Allah. Sedangkan orang zalim adalah kebalikannya. Orang-orang yang lebih mencintai dunia dibanding akhirat. Orang-orang yang tidak bisa menyeimbangkan antara urusan dunia dan akhirat. Mereka lebih cenderung mencari kepuasan dunia dan sering kali lupa akan akhirat.
Oleh karena itu, Allah tentu lebih menyayangi orang-orang yang selalu dekat dengannya, yang selalu mengingatnya dimanapun dan kapanpun, dan selalu takut untuk melakukan maksiat. Berbeda dengan orang-orang zalim yang rela melakukan apa saja demi tujuan nafsu dunianya.
Nama : Agus Kurniasi
BalasHapusNim : F1071201038
Kelas : 1-A2
Prodi : Pendidikan Biologi
Bismillahirrahmanirrahim
Allah Ta'ala mencintai orang-orang yang bertakwa. Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu menjaga dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin. Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta'ala.
Allah Ta'ala berfirman,
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat) nya dan bertakwa, maka dalam Allah ada orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān / 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta'ala. Takwa sesungguhnya adalah ketika kita bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang kita lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seorang hamba yang beriman, ia dituntut untuk bertakwa, karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya. Perintah bertakwa bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi ia menjadi sebuah keharusan yang mutlak. Dalam surat Al Baqarah ayat 117, Allah menetapkan seperangkat ciri-ciri orang yang bertakwa, yaitu: beriman kepada Allah, beriman kepada hari akhir, beriman kepada Malaikat, beriman kepada kitab-kitab suci yang diturunkan Allah, beriman kepada para Nabi, memberikan harta kepada kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, para musafir, peminta-minta dan memerdekan sahaya. Kemudian ciri berikutnya adalah mendirikan shalat, menunaikan zakat, menepati janji, bersabar disaat melarat, menderita dan pada masa peperangan, jujur dalam segala tindakan baik perkataan maupun perbuatan. Allah mencintai orang yang bertakwa karena orang yang bertakwa tidak akan dzolim kepada Allah, akan sentiasa takut dengan hal yang Allah larang ,serta selalu berbuat kebaikan terhadap sesamanya.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi.
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Dwi Cahyani
HapusNim :F1071201018
Kelas :1-A1
Prodi :Pendidikan Biologi
Ayat di atas menggambarkan sikap tercela orang sombong yang biasanya suka membanggakan diri, memalingkan muka karena merendahkan orang lain. Ia lupa bahwa sebenarnya manusia sangat lemah dan selalu memerlukan kerja sama dengan manusia lain dan bahkan selalu memerlukan pertolongan Allah SWT. Demikian dapat disimpulkan pencirian orang yang mukhtal fakhur diantaranya suka berkhayal menjadi orang besar, suka memalingkan wajah ketika bertemu dengan orang yang lebih rendah derajatnya, suka membusungkan dada dan membanggakan diri, suka memamerkan kekayaan atau pangkat, derajat, ketampanan atau kecantikan.
Nama:Nika Susanti
BalasHapusKelas:1-A1
Nim:F1071201022
Prodi:Pendidikan Biologi
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
Allah Ta’ala berfirman,
بَلَىٰ مَنْ أَوْفَىٰ بِعَهْدِهِ وَاتَّقَىٰ فَإِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān/3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
Itulah sebab kenapa Allah mencintai hambanya yg bertakwa
Allah membenci hambanya yg dzalim sebab itu adalah perbuatan yg jahat dan Allah akan murka...
Sekian komentar dari saya,Assalamualaikum Warahmatullah Wabarokatuh
Nama : Sarah Gunarti
BalasHapusNim : F1071201001
Prodi : pendidikan biologi
Kelas : 1-A1
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76).Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4.
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak
Nama : Putri sekarayu
BalasHapusNIM : F1071201006
Kelas : 1-A1
Cinta menurut pandangan islam merupakan kasih sayang yang terjalin antara sesama hamba Allah. Seperti halnya cinta manusi terhadap pencipta-Nya, cinta antara orang tua dengan anak dan sebaliknya, istri dengan suami dan sebaliknya, adek dengan kakak dan sebaliknya, sesama saudara, dan lain sebagainya.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron : 14)
Cara Islam Memandang Cinta
Bukanlah Allah telah menciptakan manusia untuk hidup berpasang – pasangan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Di dalam Al Quran terdapat firman Allah mengenai hal ini :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Ruum: 21)
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nur: 32)
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (Adz Dzariyaat: 49)
Cinta menurut pandangan islam bisa dikatakan seperti halnya keimananan, yakni yang sudah diyakini dalam hati, kemudian diucapkan dengan lisan, dan juga sudah dibuktikan dengan perilaku. Karena menurut saya pribadi bahwa mencintai antara satu orang dengan yang lainnnya merupakan tanda – tanda serta salah satu ciri sebagau orang yang mempunyai iman.
1.Diyakini dalam Hati
Maksudnya disini cinta itu bisa datang tapi bukan karena adanya dorongan nafsu belaka. Tetapi, cinta itu bisa datang karena ada iman dari dalam diri sehingga akan mengutamakan akhlak yang mulia dan juga tingkat ketaqwaan kepada Allah Swt.
Pada dasarnya cinta yang berlandaskan nafsu tidak akan lama untuk bertahan, tidak mendatangkan kebahagiaan dan juga ketentraman dari dalam jiwa, melainkan hanya akan merasakan kesengsaraan serta suatu kehinaan yang berlangsung secara berkepanjangan.
2.Diucapkan Dengan Lisan
Maksudnya disini cinta hanya akan diucapkan secara langsung kepada seseorang yang memang benar – benar kita cintai. Hal tersebut juga termasuk dalam kategori sunnah karena Rasulullah Saw sendiri memberikan anjuran untuk melakukannya.
Meskipun demikian tetap ada aturan mainnya, yakni rasa cinta yang kita rasakan hanya boleh diucapkan kepada seseorang yang memang sudah menjadi mukhrim (halal), sahabat atau teman yang shalih, dan yang perlu anda perhatikan serta menjadi hal paling penting ialah rasa sayang kepada orang tua.
3.Dibuktikan Dengan Perilaku
Tanpa adanya bukti dan suatu tindakan yang nyata terhadap cinta yang kita rasakan, itu artinya kita tidak sungguh – sungguh mencintai seseorang. Karena Rasulullah saw sendiri pernah memberi suatu penjelasan bahwa apabila ada seorang laki-laki mengaku mencintai seorang perempuan, maka ia wajib segera melakukan niat baiknya tersebut dengan langsung melamarnya untuk dijadikan seorang istri.
Hal yang demikianlah merupakan bentuk nyata dari sebuah pembuktian yang dilakukan karena adanya cinta. Apabila memang kita benar – benar sudah yakin menyukainya, segerakanlah untuk menikahinya.
Namun jika belum merasa mampu untuk melaksanakannya, maka sebaiknya sementara waktu berpuasa atau menahannya, yakni dengan cara mengontrol hawa nafsu dan rasa cintai yang ada dengan berdiam terlebih dahulu.
Nama : Putri Shaumi Ramadhaniah
BalasHapusNIM : F1071201036
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I-A2
Allah mencintai orang yang bertakwa karena seseorang yang bertakwa akan taat kepada Allah dengan bentuk melaksanakan perintah-Nya dengan ikhlas dan menjauhi segala larangan-Nya. Orang yang bertakwa akan bersungguh-sungguh menjauhi seluruh perbuatan yang menimbulkan dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan dengan sungguh-sungguh melaksanakan segala bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunnah dengan semampunya. Takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakannya.
Allah membenci orang yang zalim karena Allah melarang perbuatan zalim , orang yang zalim gemar melakukan kemungkaran, mengingkari kebenaran dan suka membuat pembenaran, serta gemar berperilaku tercela. Zalim melambangkan kekejaman, orang yang zalim senang melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan. Sifat zalim merupakan sifat yang sangat bertentangan dengan akhlak manusia, yang seharusnya menggunakan akal untuk melakukan kebaikan.
Nama : Inne Aqmarina Filza
BalasHapusNIM : F1071201031
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I-A2
Takwa adalah melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah, yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4). Dan Allah akan mengancam kepada mereka yang tidak bertakwa dengan ancaman yang keras, yaitu dicampakkan ia ke dalam neraka jahanam sebagai tempat kembali di akhirat kelak.
Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah SWT. Hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Sebagaimana tercantum pada surah QS. Ali 'Imran: 57, yaitu :
"Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim."
Nama : Inayah Dzil Izzati Hartono
BalasHapusNIM : F1071201030
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I-A1
Nabi Muhammad SAW mengharamkan perbuatan zalim dan melarang umatnya saling berbuat zalim. Dalam buku Syarah Arba'in, An-Nawawi dijelaskan bahwa kezaliman terbagi dua. Pertama, zalim seorang hamba terhadap dirinya sendiri dan kezaliman yang paling besar adalah syirik atau mempersekutukan Allah SWT. Kedua, kezaliman seorang hamba terhadap orang lain.
Orang-orang yang zalim tidak akan beruntung.
إِنَّهُ لَا يُفْلِحُ الظَّالِمُونَ
"Sesungguhnya orang-orang yang zalim tidak akan beruntung." (QS. Yusuf: 23)
Juga tidak dicintai Allah SWT:
وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ الظَّالِمِينَ
"Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Ali 'Imran: 57).
Serta mereka tidak mendapatkan petunjuk dari Allah SWT:
إِنَّ اللَّهَ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
"Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al Maidah: 51).
Dan mereka juga tidak selamat dari api neraka:
وَإِنْ مِنْكُمْ إِلَّا وَارِدُهَا ۚ كَانَ عَلَىٰ رَبِّكَ حَتْمًا مَقْضِيًّا
ثُمَّ نُنَجِّي الَّذِينَ اتَّقَوْا وَنَذَرُ الظَّالِمِينَ فِيهَا جِثِيًّا
"Dan tidak ada seorangpun daripadamu, melainkan mendatangi neraka itu. Hal itu bagi Tuhanmu adalah suatu kemestian yang sudah ditetapkan. Kemudian Kami menyelamatkan orang-orang yang bertakwa dan membiarkan orang-orang yang zalim di dalam neraka dalam keadaan berlutut." (QS. Maryam: 71-72.).
Allah Ta’ala berfirman:
أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).
وَكَذَلِكَ أَخْذُ رَبِّكَ إِذَا أَخَذَ الْقُرَى وَهِيَ ظَالِمَةٌ إِنَّ أَخْذَهُ أَلِيمٌ شَدِيدٌ
“Dan begitulah azab Tuhanmu, apabila Dia mengazab penduduk negeri-negeri yang berbuat zalim. Sesungguhnya azab-Nya itu adalah sangat pedih lagi keras” (QS. Hud: 102).
نَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ
“Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: “Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu” (QS. Saba: 40).
مَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ حَمِيمٍ وَلا شَفِيعٍ يُطَاعُ
“Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya” (QS. Ghafir: 18).
Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang mensucikan diri." (QS. Al Baqarah: 222).
Dan karena cintanya, Ia akan mengganti semua keburukan yang pernah dilakukan orang bertobat dengan berbagai macam kebaikan. "... Kecuali orang-orang yang bertobat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka keburukan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS al-Furqon [25]: 70).
Uraian di atas sejalan dengan penjelasan beberapa ayat Al-Quran tentang ciri orang takwa. Menurut Alquran, orang takwa bukan orang yang tidak pernah berbuat dosa, melainkan yang peka terhadap dosa, yakni yang apabila berbuat dosa langsung ingat kepada Allah, memohon ampun pada-Nya, dan tidak melanjutkan perbuatan tersebut.
Hal tersebut ditegaskan oleh ayat, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan. Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui" (QS Ali Imran [3]: 135).
Nama: Fadhelia Maudy
BalasHapusNIM : F1071201032
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A2
Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk jalan menuju kebenaran. Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya, begitu pula tidak ada pertentangan sedikit pun di sana. Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan. Golongan yang kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07). Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Menurut Alquran, orang takwa bukan orang yang tidak pernah berbuat dosa, melainkan yang peka terhadap dosa, yakni yang apabila berbuat dosa langsung ingat kepada Allah, memohon ampun pada-Nya, dan tidak melanjutkan perbuatan tersebut. Selain itu Allah mencintai orang bertakwa karena mereka menjadi penolong bagi sebagian yang lain, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya,
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana artinya: “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Secara istilah, zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas. Zalim juga diartikan sebagai perbuatan menggunakan milik orang lain tanpa hak. Oleh karena itu zalim berporos pada dua hal ini, baik berupa meninggalkan kewajiban atau melakukan yang haram”. Nabi Muhammad SAW mengharamkan perbuatan zalim dan melarang umatnya saling berbuat zalim. "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Ali 'Imran: 57).
Nama : Ariswandi
BalasHapusNim : F1071201041
Kelas : I-A2
Prodi : Pendidikan Biologi
Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Allah swt. naluri yang menjadikannya gemar memperoleh manfaat dan menghindari mudharat. Beribadah dan melaksanakan tugas sebagai khalifah adalah tujuan penciptaan manusia, sedangkan ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan duniawi merupakan sebuah kewajiban. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat.
Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama.
Sifat dan Perilaku yang Disukai Allah
Dalam menjalani hidup, manusia harus menjadikan Allah sebagai tujuan dengan senantiasa mengharap ridha-Nya dan menjadikan surga sebagai cita-cita (Dasuqi, 2008). Demikian juga hendaknya memandang kesuksesan. Untuk memperoleh kesuksesan dunia dan akhirat, tentu kita harus senantiasa mendekatkan diri pada Allah swt. dan menjadi orang yang disukai-Nya. Berikut ini uraian tentang macam sifat atau perilaku manusia yang disukai oleh Allah swt. berdasarkan dalil dalam al-Qur’an.
Kunci sukses adalah iman. Iman adalah fondasi dalam beramal shalih sebab Allah hanya akan menerima amal shalih makhluk yang beriman kepada-Nya. Kemampuan beramal shalih inilah yang dapat dikatakan sebagai kesuksesan dunia dan akhirat. Hadis Nabi Muhammad saw. yang banyak dikenal umat Muslim, “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia” merupakan landasan pokok bagi manusia untuk menyikapi kesuksesan yang telah dimiliki. Sejatinya, semakin tinggi kesuksesan yang diraih, semakin besar pula tanggung jawab dan kebermanfaatan yang dilakukan. Semakin tinggi gelar pendidikan yang dan ilmu yang diperoleh, semakin besar amanah untuk menyampaikannya kepada orang lain. Semakin banyak kekayaan yang didapat, semakin banyak zakat mal dan shadaqah yang harus dikeluarkan untuk orang lain. Semakin tinggi jabatan, semakin besar tanggung jawab dan amanah untuk membantu dan menyejahterakan rakyatnya.
Nama : Ragilia An'nur Fadilah
BalasHapusNIM : F1051201026
Kelas : I-A2
Prodi : Pendidikan Fisika
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān/3: 76) Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt.
ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Manda Melinda
BalasHapusNIM : F1071201009
kelas : 1-A1
Prodi: pendidikan biologi
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Firman Allah, ”Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102)
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Kezaliman manusia kepada Penciptanya adalah dengan kufur kepada Allah, seperti firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 254: وَالْكَافِرُونَ هُمُ الظَّالِمُونَ "Dan orang-orang kafir itulah orang-orang zalim."
Ayat lain dalam Alquran juga menyebut kezaliman seorang mahluk juga ditandai dengan berbuat syirik atau menyekutukan Allah dengan zat lain. Allah berfirman dalam surat Luqman ayat 13: إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ "Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar."
Seorang Muslim diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan zalim atau aniaya kepada orang lain dan bagi dirinya sendiri. Allah SWT bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19: وَمَنْ يَظْلِمْ مِنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."
Nama : Rini Munawirah
BalasHapusNIM : F1051201022
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA2
Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya". ( Ali Imran ayat 159 ).
Karena orang yang bertakwa menjalani perintah Allah dan menjauhi semua larangan Alllah, dan selalu ingat Allah dimanapun dia berada, Dapat dikenal tanda-tanda orang yang bertawakkal, diantaranya beriman kepada Allah, suka memaafkan, berlemah lembut (tidak kasar, tidak bengis), berserah diri kepada Allah, suka bermusyawarat bermufakat, cermat dan hikmat, sabar, tabah dan tahan uji menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan selalu memohon pertolongan Allah dengan doa, sabar dan salat.
Jika dicintai Allah maka segala urusan menjadi mudah. “..Dan barang siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Allah menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya” (Qs 64: 4).
Allah melarang kita berbuat zalim karena sesungguhnya berbuat zalim itu banyak merugikan orang lain bahkan dirinya sendiri, Islam adalah agama yang penuh keadilan dan jauh dari kezaliman. Oleh karena itu Islam juga memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang berbuat zalim.
نَقُولُ لِلَّذِينَ ظَلَمُوا ذُوقُوا عَذَابَ النَّارِ الَّتِي كُنتُم بِهَا تُكَذِّبُونَ
“Dan Kami katakan kepada orang-orang yang zalim: “Rasakanlah olehmu azab neraka yang dahulunya kamu dustakan itu”” (QS. Saba: 40)
Jelas sudah bahwa Allah dan Rasul-Nya melarang kezaliman dalam bentuk apapun. Dan wajib untuk berbuat adil dalam segala sesuatu, Allah Ta’ala berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَى أَلَّا تَعْدِلُوا اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَى
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa” (QS. Al Maidah: 8).
Karena sesungguhnya perbuatan zalim itu akan mendapatkan laknat dari Allah, mendapat kegelapan di hari akhir, dan jauh dari hidayah Allah SWT.
Oleh sebab itu Allah membenci orang yang zalim.
Semoga kita termasuk orang yang di cintai ALLAH SWT, aamiin dan dijauhkan dari yang namanya zalim, aamiin allahumma aamiin,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama:istiqomah
BalasHapusNim:F1051201041
Prodi:pendidikan fisika
Kls:IA2
Bismillah assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
عَنْ أَبِيْ ذَرٍّ جُنْدُبِ بْنِ جُنَادَةَ وَ أَبِيْ عَبْدِ الرَّحْمَنِ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ رَضِيَ اللهُ عَنْهُمَـا عَنْ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : «اِتَّقِ اللهَ حَيْثُمَا كُنْتَ ، وَأَتْبِعِ السَّيِّئَةَ الْـحَسَنَةَ تَمْحُهَا ، وَخَالِقِ النَّاسَ بِخُلُقٍ حَسَنٍ». رَوَاهُ التِّرْمِذِيُّ ، وَقَالَ : حَدِيْثٌ حَسَنٌ. وَفِي بَعْضِ النُّسَخِ : حَسَنٌ صَحِيْحٌ Dari Abu Dzar Jundub bin Junâdah dan Abu Abdirrahman Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhuma , dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Betakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah sesama manusia dengan akhlak mulia.” HR. At-Tirmidzi dan beliau berkata, “Ini adalah Hadits hasan,” dan di sebagian naskah disebutkan, “Hadits ini hasan shahîh
-Takut kepada Allah dengan menjauhi segala perbuatan maksiat dan melaksanakan semua kewajiban” (al-Ṭabari: ... Seorang Muttaqīn itu memiliki benteng atau ketahanan diri dari hal-hal yang tidak Allah ridai, sehingga ia senantiasa melaksanakan perintah Allah dan menjauhi larangannya.
-dimaksud dengan sikap MUHSININ adalah perilaku seseorang yang senantiasa berbuat IHSAN. ... Mereka yang disebut muhsinin ini adalah yang senantiasa berbuat ihsan atau KEBAIKAN. Ihsan ini sendiri mengakar pada kata Ihsana, ahsana, yuhsinu yang artinya kurang lebih adalah kebaikan
-Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Sekian komentar dari saya kurang dan lebih nya mohon maaf sebesar besar nya Terima kasih banyak pak atas ilmu yang telah bapak berikan semoga bermanfaat aamiin
Summassalammualaikum. Warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Veren Pramestya Anantasa
BalasHapusNIM : F1051201029
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA 2
bismillah,
Ibnu Taimiyah rahimahullah memberikan kita penjelasan menarik mengenai pengertian takwa. Beliau rahimahullah berkata,
“Takwa adalah seseorang beramal ketaatan pada Allah atas cahaya (petunjuk) dari Allah karena mengharap rahmat-Nya dan ia meninggalkan maksiat karena cahaya (petunjuk) dari Allah karena takut akan siksa-Nya. Tidaklah seseorang dikatakan mendekatkan diri pada Allah selain dengan menjalankan kewajiban yang Allah tetapkan dan menunaikan hal-hal yang sunnah.
Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَىَّ عَبْدِى بِشَىْءٍ أَحَبَّ إِلَىَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيْهِ ، وَمَا يَزَالُ عَبْدِى يَتَقَرَّبُ إِلَىَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ
“Tidaklah seorang hamba mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan wajib yang Aku cintai. Dan hamba-Ku senantiasa mendekatkan diri pada-Ku dengan amalan sunnah hingga Aku mencintainya.” Inilah hadits shahih yang disebut dengan hadits qudsi diriwayatkan oleh Imam Bukhari.” (Al Majmu’ Al Fatawa, 10: 433)
Mengapa Allah membenci orang yang zalim?
Berikut adalah perkataan Syaikh Abdul Muhsin dalam Fath Al-Qawi, “Kezaliman adalah meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Allah telah mengharamkan kezaliman atas dirinya dan menghalanginya dari dirinya. Padahal Allah itu memiliki qudrah (kemampuan), namun tidak ada kezaliman dari Allah selamanya. Hal ini disebabkan kesempurnaan keadilan Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman,
وَمَا اللَّهُ يُرِيدُ ظُلْمًا لِلْعِبَادِ
“Dan Allah tidak menghendaki berbuat kezaliman terhadap hamba-hamba-Nya.” (QS. Al-Mukmin: 31)
وَمَا رَبُّكَ بِظَلَّامٍ لِلْعَبِيدِ
“Dan sekali-kali tidaklah Rabb-mu menzalimi hamba-hambaNya.” (QS. Fushshilat: 46)
إِنَّ اللَّهَ لَا يَظْلِمُ النَّاسَ شَيْئًا
“Sesungguhnya Allah tidak berbuat zalim kepada manusia sedikit pun.” (QS. Yunus: 44)
Semoga kita semua dikaruniai sifat taqwa dan dijauhkan dari sifat zalim.
aamiin allahumma aamiin.
Nama : Abdul Aziz
BalasHapusNIM : F1051201048
Kelas : IA 1
Prodi : Pendidikan Fisika
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān/3: 76) Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 134, artinya : "(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Disimpulkan dalam banyak ayat Al Quran bahwa seorang muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar.
Ash-Shabirun (Orang-orang yang Sabar).
Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 146, artinya : "Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." Dapat dicirikan orang yang sabar kekasih dan cinta Allah SWT adalah memiliki iman yang kuat, tidak ragu, tidak bimbang, memiliki integritas pribadi yang kokoh dan konsisten, bekerja dengan tekun, ulet, tabah, tidak gugup menghadapi cobaan dan malapetaka kehidupan, bertawakkal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah mencurahkan upaya maksimal.
Al-Muqsithun (Orang-orang yang Adil).
Dalam surah Al-Mumtahanah (60) ayat 8, artinya : "Allah tiada melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak mengusirmu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai (mencintai) orang-orang yang berlaku adil.
"Mukhtal fakhur (Suka Membanggakan Diri)
Surah Luqman (31) ayat 18 : "Dan janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia (karena sombong), dan janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri."
Nama : Dini Tiara Andini
BalasHapusNim : F1071201017
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I AI
Ketika kita mendengar firman Allâh Azza wa Jalla :
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ
Sesungguhnya Allâh mencintai orang-orang yang bertakwa.[At-Taubat/9: 7]
Ini mengharuskan kita bertakwa kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala . Kita tidak takwa kepada makhluk, dengan arti jika di dekat kita ada orang yang kita malu kepadanya, kita meninggalkan maksiat, namun jika dia tidak ada, maka melakukan maksiat. Takwa adalah kita bertakwa kepada Allâh Azza wa Jalla dan manusia tidak penting bagi kita di dalam berbuat ketaqwaan. Allah mencintai orang yang bertakwa karena seseorang yang bertakwa akan taat kepada Allah dengan bentuk melaksanakan perintah-Nya dengan ikhlas dan menjauhi segala larangan-Nya. Takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakannya.
Allah membenci orang orang yang zalim karena allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Ari fatul fadila
BalasHapusProdi : pendidikan fisika
Nim : F1051201043
Kelas : IA2
Manusia hidup tiada lain yaitu dituntut untuk beribah kepada nya orang yang dapat melaksanakan tugas nya dengan baik (taqwa) maka kecintaan Allah pasti kepada nya sebagaimana dalam hadis qudsi Allah mengatakan انا عند ظني عبدي بي bila kita mencintai Allah dengan melakukan perintah nya dan menjauhkan larangan nya disitulah hati manusia mulai terpatri dan tertanam kecintaan kepada Allah dengan beribadah dengan ikhlas dan beramaal soleh adapun taqwa salah satu proses untuk mencapai derajat yang baik pada diri kita kepada Allah sednagkan orrang yang dzalim jelas Allah tidak senang kepada nya bahwa manusia oleh Allah sudah diberikan hak nya masing 2 sesuai dengan cara manusia bagaiamana untuk dekat kepada nya dan manusia tidak boleh mengambil hak nya serta berlaku dhzalim sesama manusia, perbuatan dzalim salah satu perbuatan yang merusak dan tak ad manfaat nya sebagaimana Allah memberikn larangan terhadapa manusia untuk tidak melakukan hal 2 kerusakan di bumi ini ان الله لا يحب المحسنين Allah tidak menyukai orang 2 yang berbuat kerusakan dalam arti mufsidin bukan hanya merusak Alam merusak hak 2 Alam atay makhluk juga dalat membuat kerusakan maka nya dari itu Allah tidak munyukai otang yang dzalim selama pekerjaan tidak berubah dan apabila ia bertaubat maka tidak ada kata tiada bagi mereka taubat sebelum nyawa berada ditenggorokan.
Nama : Sulastri
BalasHapusNim: F1051201039
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA2
اِنَّ اللّٰہَ یُحِبُّ الۡمُتَّقِیۡنَ
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Takwa adalah kita bertakwa kepada Allah Swt. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan menjalankan segala perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangan Allah Swt, seperti
1.mendirikan salat, 2.beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW
3. kitab-kitab sebelumnya, 4.menginfakkan sebagian harta mereka
5.meyakini akan adanya hari kiamat
seperti di surah Al-Baqarah ayat 3 dan 4.
Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim.
Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang dibenci oleh Allah Swt. Hal ini dikarenakan perbuatan zalim akan membawa kepada kemudharatannya baik pada dirinya maupun kepada orang lain. Sebagai mana tercantum pada surah Ali Imran ayat 57 yaitu :
وَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَ
"Dan Allah tidak menyukai orang zalim." (Ali Imran 57)
Nama : Dayang AyuWandira
BalasHapusNIM : F1051201015
Prodi : Pendidikan Fisika
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh
At-taqwa artinya takut akan Allah. Ada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. kualitas pribadi muttaqun yang sebanarnya dapat dilihat dalam firman Allah, surah Al Baqarah (2) ayat 177, di mana taqwa disamakan dengan kebajikan (albirr), artinya : "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Allah membenci orang yang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
Nama : Muhammad Irfan
BalasHapusNim : F1051201027
Kelas : IA2
Prodi : Pendidikan Fisika
taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian hidup di dunia maupun akhirat.Sebagai mana firman Allah Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Āli ‘Imrân/3: 31).Jika seseorang telah dicintai oleh Allah, maka hidup ini terasa tenang, damai, dan tentram penuh kasih sayang, perlindungan dan rahmat- Nya Ta’ala. Apa yang diminta akan diberi, apa yang diinginkan akan terkabul. Segala kebutuhannya akan dipenuhi, dan di akhirat mendapatkan ridha dan perlindungan-Nya dari siksa api neraka. Takwa juga adalah standar tertinggi tingkat kemuliaan manusia.
Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih
Nama: Alya Zatira
BalasHapusNIM: F1071201037
Prodi: Pendidikan Biologi
Kelas: I-A2
Seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seorang hamba yang beriman, ia dituntut untuk bertakwa, karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya. Perintah bertakwa bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi ia menjadi sebuah keharusan yang mutlak.
Allah akan mengancam kepada mereka yang tidak bertakwa dengan ancaman yang keras, yaitu dicampakkan ia ke dalam neraka jahanam sebagai tempat kembali di akhirat kelak. Sebaliknya bagi seorang hamba yang secara totalitasnya bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan banyak keutamaan yang sangat besar, dimana salah satu keutamaan yang akan didapat adalah akan menjadi penghuni Surga. Firman Allah, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluardan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS At Thalaq: 2-3)
Dan ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4)
Menjadi orang yang dicintai Allah adalah kebahagiaan yang sangat besar dan tak ternilai, dan Allah telah membuka jalan bagi kita bagaimana agar kita dapat meraih cinta-Nya, yaitu dengan menjadi orang yang bertakwa. Yaitu bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang oleh-Nya.
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
BalasHapusPertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Golongan yang kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Golongan yang ketiga adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,“…Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Dan lebih banyak lagi, semoga Allah menempatkan kita termasuk didalam orang orang yang dicintainya.
Nama : Friza Isnaeni
BalasHapusNIM : F1071201004
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan !
Karena seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. At-taqwa artinya takut akan Allah.hamba Allah yang sungguh-sungguh bertakwa, takut sekali maksiat. “Maka sungguh, Allah mencintai hamba hamba-Nya yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 76). Selain itu, adapun penjelasan dari takwa yaitu takwa merupakan sebuah komplekasitas dari seluruh tindakan dan amal perbuatan seseorang dalam beribadah kepada Allah.Takwa sesungguhnya adalah ketika kita bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang kita lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar.Kualitas ketakwaan seorang hamba sejatinya dapat dilihat dari sejauhmana ia dapat secara konsisten menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang oleh-Nya. Semakin konsisten dalam menjalankan perintah-Nya, maka ia semakin tinggi kadar ketakwaanya kepada Allah.
Sedangkan Allah membenci orang yang dzalim ini sesuai dengan Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas. Adapun balasan untuk orang orang yang dzalim di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Nur Annisa
BalasHapusNim : F1071201002
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1 A-1
Al-Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan bahwa kualitas diri yang taat senantiasa berbuat kebajikan untuk meraih cinta rabb-nya. Sedangkan, orang yang berbuat dzalim dibenci Allah karena dengan peebuatan ini akan memunculkan permusuhan diantara tiap orang.
Nama : Qadrin Jeniria
BalasHapusNIM : F1051201021
Prodi : Pendidikan Fisika (IA 2)
Iman dan taqwa adalah sarana untuk mengokohkan ibadah, tanpa iman dan taqwa, ibadah yang kita lakukan gersang dan tidak bermakna, dia akan bercampur dengan syirik, bid’ah, kurafat dan tahyul sehingga ibadah itu sia-sia belaka. Justru itu Lukman Al Hakim mengajarkan dan menamamkan iman kepada anaknya sebelum menunaikan ibadah lebih dahulu. Ini digambarkan Allah dalam firman-Nya di surat Lukman ayat 13, ”Hai anakku jangan berbuat syirik karena syirik itu adalah kezhaliman yang besar”. Demikian pula halnya firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21,”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang menjadikanmu dan orang-orang sebelummu agar kamu bertaqwa”.
Iman dan taqwa berperan dalam rangka menangkal datangnya penyakit wahnun. Rasul pernah meramalkan bahwa nanti ummat Islam itu seperti hidangan yang terletak di meja yang akan diserbu dan dibinasakan oleh seluruh manusia. Bahkan ummat Islam itu nanti seperti buih yang ada di laut, akan hancur berantakan dikala diterpa oleh angin dan ombak.
Nama : Mas Akhbar Faturrahman
BalasHapusNIM : F1071201053
Kelas : I-A2
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Salah satu penjelasan Al-Qur'an yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Salah satu dari golongan tersebut adalah orang-orang yang bertakwa. Takwa adalah istilah dalam Islam yang merujuk kepada kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut Allah. Allah mencintai orang-orang bertakwa sesuai dengan firmannya (Q.S. At-Taubah : 7). Al-Qur'an memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat - karena pada dasarnya, takwa adalah melakukan ketaatan kepada Allah berdasarkan cahaya dari Allah karena mengharap pahala dari-Nya meninggalkan segala bentuk kemaksiatan kepada-Nya berdasarkan cahaya dari-Nya karena takut terhadap siksa-Nya.
Dzalim merupakan salah satu dari golongan yang gagal meraih cinta Allah. Zalim, artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebihi batas sehingga masuk pada kebatilan dan menjadi poros maksiat dan perilaku yang diharamkan. "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim," arti dari Q.S. Ali 'Imran : 57, menunjukkan betapa tidak senangnya Allah terhadap orang-orang yang zalim, bahkan mereka tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah.
Bismillah
BalasHapusNama : Nur Afifah Fitriana
NIM : F1071201040
Prodi : Pendidikan Biologi [I-A2]
Dijelaskan dalam Al-Quran bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Karena seiring sejalan dengan amal kebaikan kita yang kita persembahkan, hiasilah hidup kita dengan ketakwaan paripurna dalam menjalankan syariatNya dengan dibingkai unsur-unsur kesabaran dalam menjalani segala ujian yang diberikan. Semoga Allah menganugerahi kita sifat-sifat orang yang bertakwa, sesuai tujuan dalam berpuasa yang sebenarnya, yaitu meraih predikat takwa. Wallahu a’lam bisshowab.
allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nabi Muhammad juga telah melarang kita untuk tidak berperilaku zalim.Beliau juga bersabda:
المسلم أخو المسلم، لا يظلمه، ولا يسلمه
“Seorang Muslim itu adalah saudara bagi Muslim yang lain, tidak boleh menzaliminya dan tidak boleh menelantarkannya” (HR. Muslim no. 2564).
Terimakasih ilmunya pak.
Jazakallah khair
Nama : Filza Asqurini
BalasHapusNim : F1071201046
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A2
Mengapa Iman Saja tak Cukup, Perlu Cinta kepada Allah SWT?
Orang beriman harus mempunyai rasa cinta kepada Allah SWT. Seseorang yang beriman belum tentu akan merasakan manisnya beriman. Sedangkan, manisnya beriman sendiri hanya bisa didapatkan apabila seorang hamba mencintai Allah SWT melebihi cintanya kepada segala sesuatu yang lain.
Rasulullah SAW pernah berkata sebagaimana yang diriwayatkan Anas bin Malik:
لنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ ثَلَاثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ، وَجَدَ حَلَاوَةَ الْإِيمَانِ ؛ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ، أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لَا يُحِبُّهُ إِلَّا لِلَّهِ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِي الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِي النَّارِ
Yang artinya: “Ada tiga perkara yang jika ketiganya dimiliki seseorang maka dia (dapat) merasakan manisnya iman. Yaitu orang yang hanya mencintai Allah dan RasulNya, orang yang hanya mencinta atau tidak mencinta karena Allah, dan orang yang enggan kembali dalam kekufuran setelah Allah menyelamatkannya dari kekufuran itu sebagaimana dia enggan dilemparkan ke dalam neraka,".
Imam Ibnu Qayyim Al-Jauzi dalam kitabnya berjudul Raudhah Al-Muhibbin menjelaskan, cinta seseorang kepada Rasulullah juga sudah termasuk cintanya kepada Allah. Sedangkan, cintanya seseorang kepada Allah itu maka semua yang dimaksudkan kepadanya adalah karena Allah SWT.
Jika seorang hamba mencintai bukan karena Allah, kecintaannya kepada Allah pasti akan berkurang, bahkan semakin lemah. Cinta seseorang akan menjadi benar jika dia membenci apa yang dibenci Allah, yakni kekufuran.
Sebagaimana yang telah dijabarkan dalam hadits di atas, kebencian itu harus seperti kebencian seseorang jika dilemparkan ke dalam neraka. Tidak dapat diragukan lagi, inilah cinta yang paling agung yaitu mencintai Allah melebihi cinta terhadap segala sesuatu.
Rasulullah –shallallahu alaihi wa
sallam- bersabda :
وَأَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَحُبَّ عَمَلٍ يُقَرِّبُ إِلَى حُبِّكَ
“Aku memohon kepada-Mu agar dapat mencintai-Mu, mencintai orang-orang yang mencintai-Mu dan mencintai amal yang mendekatkan diriku untuk mencinta-Mu.”
Suatu kecintaan yang apabila telah melekat di hati seseorang dan memuncak, akan menjadi al-Walah (ketundukan/peribadatan), dan al-Walah adalah kecintaan yang sangat dalam. Karenanya at-taalluh (ketundukan dan peribadatan) kepada Allah adalah bentuk kecintaan yang dalam kepada Allah dan kecintaan terhadap perkara yang datang dari sisi Allah
Nama : Putri Chairunisa
BalasHapusNIM : F1051201023
Prodi : Pendidikan Fisika
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT bila mencintai hamba-Nya memanggil Jibril seraya berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.’” Rasulullah bersabda, “Maka, Jibril pun mencintai si fulan.” Lalu, Jibril menyeru semua penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan.” Nabi bersabda, “Maka, si fulan dicintai penduduk langit dan dia pun diterima oleh penduduk bumi.”
Orang orang yg dibenci Allah karena ia melakukan kemaksiatan, menentang ajaran islam, yg menolak kebenaran karena kesombongan, yg sombong dihadapan makhluk.
Orang orang yg dicintai Allah itu karena ia mencintai Allah dan Rasul-Nya, orang-orang yang berbuat adil (muqsithin), ia juga berlaku sabar (shabirin), orang-orang yang bertawakal (mutawakilin), dan juga orang-orang yang menyucikan diri (mutathohhirin).
Sikap dan perilaku golongan yang dicintai Allah ini harus dicontoh dalam kehidupan. Sebab, sikap dan perilaku itu membawa kemaslahatan bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Nama : Siti Nurhasanah
BalasHapusNIM : F1071201039
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A2
Bismillah hirrahmanirahim
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim :
Dalam firman Allah SWT.
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Sedangkan orang yang di benci Allah ialah orang yang dzalim, Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Sebab zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Nama : Siti Rahma Yunita
BalasHapusNIM : F1051201011
Kelas : IA1
Prodi : Pendidikan Fisika
Allah menyukai orang yang bertakwa karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya. Orang yang bertakwa selalu melaksanakan seluruh kewajiban dan meninggalkan segala bentuk keharaman dan syubhat lalu disertai dengan melaksanakan amalan Sunnah dan meninggalkan yang makruh. Sedangkan orang yang dzalim (semena-mena, aniaya) memiliki sifat tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas. Oleh karena itu Allah lebih menyukai orang yang takwa daripada orang yang dzalim, sesungguhnya Allah menyukai orang yang berbuat baik bukan yang berbuat kerusakan.
Nama : ARDI
BalasHapusNIM : F1051201028
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA2
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🌺
BalasHapusNama : Rizki Amalia
Nim : F1051201036
Prodi : Pendidikan Fisika
Kenapa allah mencintai orang yang bertaqwa di banding orang yang dzalim? karena, salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”
Tidak mudah untuk lulus dari segala cobaan dan ujian keimanan yang Allah syaratkan. Tak heran jika mereka yang lulus adalah mereka yang dicintai oleh Allah SWT.
Ketahuilah bahwa kesabaran adalah bagaikan lautan tak bertepi, sungai tak berujung. Maka, jika ada orang yang mengatakan kesabaran saya sudah habis, maka itulah batas kesabaran yang dia ciptakan sendiri. Atau ada yang mengatakan, saya sudah bersabar, dan kesabaran itu ada batasnya. Orang itu keliru, karena ujung kesabaran itu tidak akan pernah ada hingga kita sendiri yang menciptakannya.
Golongan yang kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Golongan yang ketiga adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,“…Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Orang yang berbuat baik adalah golongan yang dicintai oleh Allah. Dalam ayat itu disebutkan bahwa memaafkan, termasuk perbuatan baik yang dicintai Allah SWT. At-Tabari di dalam kitabnya menjelaskan perbuatan baik adalah mereka yang menjaga diri dari terjerumus ke dalam larangan-larangan Allah dan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan perintah-perintahNya, menegakkan kewajiban terhadapNya.
Nama : Azijah
BalasHapusNim : F1071201042
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : I-A2
Allah mencintai orang yang bertakwa, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang menghadang serta selalu berbuat baik. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang menghadang.”
“Dan berapa banyaknya nabi yang berperang bersama-sama mereka
sejumlah besar dari pengikut (nya) yang bertakwa. Mereka tidak menjadi
lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang
yang sabar.” (Ali Imrān [3]: 146)
Sedangkan orang-orang yang dzalim adalah orang-orang yang berbuat kerusakan dan menentang perintah Allah SWT. Allah membenci orang-orang tersebut. Allah Swt mengancam para pelaku kezaliman tersebut dengan firmannya : QS. Asysyura: 42
Artinya: sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang menzalimi manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu bakal merasakan azab yang amat pedih.
Nama : Maharani
BalasHapusNIM : F1051201025
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1A2
At-taqwa artinya takut akan Allah. Ada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. kualitas pribadi muttaqun yang sebanarnya dapat dilihat dalam firman Allah, surah Al Baqarah (2) ayat 177, di mana taqwa disamakan dengan kebajikan (albirr), artinya : "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa." Dengan demikian, muttaqun ialah mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin.
Allah mencintai orang orang yang bertaqwa karena mereka taat, mereka menjauhkan diri dari perbuatan dzolim, menghindari riba, menghindari adu domba, menghindari sesuatu hal yang dapat membuat perpecahan sehingga mereka takut akan siksa Allah. Makan Allah begitu menyayangi mereka
Sedangan orang yang dzolim tidak peduli berbuat apapun. Tidak percaya akan adanya Allah. Tidak percaya akan sesuatu rezeki datang nya dari Allah. Mereka suka adu domba, suka ghibah, dan suka lalai akan perintah Allah. Mereka banyak meremehkan kuasa Allah hingga Allah hadirkan adzab untuk mereka yang dzolim
Mohon maaf kalau banyak yang salah. Kesempurnaan datang nya dari Allah 🙏
Nama : Al Husairi
BalasHapusNIM : F1051201006
Kelas : IA 1
Prodi : Pendidikan Fisika
Masya Allah, Allahu Akbar. Tiada tuhan selain Allah,
Di dunia ini ada golongan-golongan orang yang berhasil meraih cinta Allah dan ada juga golongan-golongan orang yang gagal meraih cinta Allah.
Dari penjelasan ilmu yang telah bapak berikan mengenai golongan yang berhasil meraih cinta Allah dan golongan yang gagal meraih cinta Allah dapat disimpulkan bahwa, orang yang berhasil meraih cinta Allah berarti mereka dicintai Allah. Allah mencintai mereka karena iman, takwa, dan ketaatan dalam menjalankan perintah agama serta sikap dan perilaku yang baik kepada sesama manusia dan makhluk lain.Sikap dan perilaku golongan yang dicintai Allah ini harus kita contoh dalam kehidupan. Sebab, sikap dan perilaku itu membawa kemaslahatan bagi diri kita sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Adapun golongan yang gagal meraih cinta Allah Artinya orang- orang tersebut telah melakukan hal-hal yang dibenci Allah dan tidak mengikuti ajaran yang telah disampaikan lewat Rasul-nya. Mereka tersebut termasuk orang-orang yang dzalim. Sesuai dengan firman Allah "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." (QS. Ali 'Imran: 57).
Itulah mengapa Allah SWT hanya mencintai orang-orang yang bertakwa dan sangat membenci orang-orang yang dzalim.
Semoga kita selalu berada dalam golongan orang-orang yang bertakwa dan dicintai oleh Allah SWT.
Nama : Erni Sulistiyowati
BalasHapusNIM : F1071201049
Prodi : Pendidikan biologi
Kelas : I-A2
Allah mencintai orang yang bertakwa karena sifat takwa merupakan pondasi dari iman. Semakin tinggi ketakwaan seseorang, maka semakin ia menyadari kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Takwa merupakn tujuan dari manusia diciptakan. Manusia diciptakan untuk beribadah dan menyembah Allah dengan cara melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Seseorang yang beriman dituntut untuk memiliki sifat takwa karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya. Perintah bertakwa bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi ia menjadi sebuah keharusan yang mutlak. Allah akan mengancam kepada mereka yang tidak bertakwa dengan ancaman yang keras, yaitu dicampakkan ia ke dalam neraka jahanam sebagai tempat kembali di akhirat kelak. Sebaliknya bagi seorang hamba yang secara totalitasnya bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan banyak keutamaan terutama menjadi penghuni surga, sebagaima terdapat dalam Q.S. At-Thalaq ayat 2-3 “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluardan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Di dalam Al Qur’an terdapat banyak perintah kepada untuk bertakwa kepada Allah. Seperti firman-Nya,“Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya” (QS. Al Maidah [5]: 35) Dalam surat lain, Allah berfirman, “Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS At-Taubah [9]: 119).
Islam merupakan agama yang penuh keadilan dan jauh dari kezaliman. Oleh karena itu Islam juga memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang berbuat zalim. Sikap zalim berarti melewati koridor kebenaran hingga masuk pada kebatilan dan merupakan suatu maksiat yang membawa kemudharatan baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Allah membenci oran-rang yang berbuat kezaliman. Bahkan pada Q.S Hud ayat 18, Allah dengan jelas melarang orang zalim karena kelak orang yang zalim akan ditimpa laknat dan azab yang pedih oleh Allah. Orang yang zalim tidak akan menerima syafa’at dari Allah. Selain itu, orang yang zalim akan dijauhkan dari kebaikan di dunia maupun di akhirat serta jauh dari hidayah/petunjuk Allah.
Nama : Khairunnisa Afiqah
BalasHapusNIM : F1051201003
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA1
At-Taqwa artinya takut kepada Allah.
Allah mencintai orang yang bertakwa kepada-Nya karena orang yang bertakwa akan patuh serta taat pada setiap hal yang Allah perintah tanpa membangkang. Orang yang bertakwa takut kepada Allah, takut akan melakukan hal-hal yang dilarang Allah, karena sadar Allah Maha Kuasa dan Maha mengetahui setiap hal yang diakukan makhluk-Nya.
Allah membenci orang yang dzalim karena dzalim termasuk sifat tercela yang dilarang Allah. Orang yang dzalim juga memberikan dampak bagi dirinya dan orang yang didzalimi. Kedzaliman
juga bisa menghantarkan pada sifat dendam.
Nama : Desti Priandiani
BalasHapusNim : F1071201052
Prodi : Pendidikan Biologi
Class : IA-2
Allah mencintai orang-orang yang bertakwa , hal itu tertuang dalam QS At-Taubah ayat 7 "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” karena, orang yang bertakwa akan selalu menjaga dirinya dari segala kemusyrikan, menghindari dan menjauhi segala larangan dari Allah. Hanya takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa. Itulah mengapa Allah mencintai orang yang bertakwa
Golongan orang yang zalim sangat dibenci oleh Allah, hal itu tertuang dalam Al-quran QS Ali 'Imran ayat 57 "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim." Ada dua jenis orang yang zalim, yaitu zalim pada dirinya sendiri dan zalim pada orang lain. Kezaliman yang paling di benci oleh Allah adalah syirik atau mempersekutukan Allah SWT. Tertuang dalam al quran al-baqarah dan al-luqman "Dan orang-orang kafir itulah orang-orang zalim" (QS al-Baqarah : 254) dan "Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar." (Qs Al-Luqman: 13). Orang yng zalim tidak akan pernah beruntung dan akan merasakan azab yang besar dari Allah. Hal ini ditegaskan dalam QS Al-Furqan ayat ke-19: "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."
Darmiati F1051201007 Pend. Fisika
BalasHapusDalam Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 134, artinya : "(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Disimpulkan dalam banyak ayat Al Quran bahwa seorang muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar. Firman Allah SWT dalam surah Ali Imran (3) ayat 146, artinya : "Dan berapa banyak nabi yang berperang bersama-sama mereka sejumlah besar dari pengikutnya yang bertaqwa. Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar." Dapat dikenal tanda-tanda orang yang bertawakkal, diantaranya beriman kepada Allah, suka memaafkan, berlemah lembut (tidak kasar, tidak bengis), berserah diri kepada Allah, suka bermusyawarat bermufakat, cermat dan hikmat, sabar, tabah dan tahan uji menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan selalu memohon pertolongan Allah dengan doa, sabar dan salat. Kemaa Allah SWT membenci orang orang yg dzalim karena merugikan diri sendiri dn org lain, dalam Firman Allah SWT dalam surah Al-Baqarah ayat 190, artinya : "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangimu. (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas." ,Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas. carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu (kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu lupakan nasibmu di dunia, dan berbuat baiklah seperti Allah telah berbuat baik kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan."
Nama : nufitasari
BalasHapusNim: F1071201048
Prodi: pendidikan biologi / A2
Sesuai dengan firman Allah yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.Seiring sejalan dengan amal kebaikan kita yang kita persembahkan, hiasilah hidup dengan ketakwaan paripurna dalam menjalankan syariatNya dengan dibingkai unsur-unsur kesabaran dalam menjalani segala ujian yang diberikan.
Dan juga Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim. (QS. Ali 'Imran: 57). Secara bahasa, zalim atau azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Disebutkan dalam Lisaanul Arab:
“Azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya”
Secara istilah , zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas. Al Asfahani mengatakan: zalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada posisinya yang tepat baginya, baik karena kurang maupun karena adanya tambahan, baik karena tidak sesuai dari segi waktunya ataupun dari segi tempatnya”.Nabi Muhammad SAW mengharamkan perbuatan zalim dan melarang umatnya saling berbuat zalim.
Nama : Fitria Salwa Nadia
BalasHapusNIM : F1071201023
Kelas : I-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
• Allah SWT. mencintai orang yang taqwa karena Ketika kita mendengar firman Allâh Azza wa Jalla : إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُتَّقِينَ Sesungguhnya Allâh mencintai orang-orang yang bertakwa.
[At-Taubat/9: 7]
Ini mengharuskan kita bertakwa kepada Allâh Subhanahu wa Ta’ala .
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT,
Mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin.
•Allah membenci orang-orang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Nama : Retno Tri Wahyuni
BalasHapusNIM : F1071201003
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A1
Menurut saya, Allah lebih menyukai orang yang bertakwa dibandingkan dengan orang yang dzalim karena Allah lebih menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Saya pernah membaca sebuah surah dikatakan (kira-kira seperti ini) bahwa apabila seseorang melakukan kerusakan maka sama saja dengan dia melakukan kerusakan di seluruh muka bumi. Dan apabila dia melakukan kebaikan maka sama saja dengan ia melakukan kebaikan di seluruh muka bumi. Allah SWT memiliki sifat yang mulia, maka dari itu Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya dari pada orang yang dzalim, karna itu sudah berlawanan dengan sifat-sifat-Nya. Banyak lagi surah di dalam Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. Allah akan mengazab orang yang dzalim dan Allah akan memberikan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai untuk mereka yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Sekian pendapat saya
Terima kasih
Nama : Retno Tri Wahyuni
BalasHapusNIM : F1071201003
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A1
Menurut saya, Allah lebih menyukai orang yang bertakwa dibandingkan dengan orang yang dzalim karena Allah lebih menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Saya pernah membaca sebuah surah dikatakan (kira-kira seperti ini) bahwa apabila seseorang melakukan kerusakan maka sama saja dengan dia melakukan kerusakan di seluruh muka bumi. Dan apabila dia melakukan kebaikan maka sama saja dengan ia melakukan kebaikan di seluruh muka bumi. Allah SWT memiliki sifat yang mulia, maka dari itu Allah SWT menyukai orang-orang yang bertaqwa kepada-Nya dari pada orang yang dzalim, karna itu sudah berlawanan dengan sifat-sifat-Nya. Banyak lagi surah di dalam Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa. Allah akan mengazab orang yang dzalim dan Allah akan memberikan surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai untuk mereka yang bertaqwa kepada Allah SWT.
Sekian pendapat saya
Terima kasih
Nama : Muflih Yogo Walangga
BalasHapusNIM : F1051201014
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1 A1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sebelum menjawab pertanyaan Bapak saya akan berkomentar tentang materi hari ini dimana terima kasih kepada bapak telah berikan materi ini yang di mana golongan yang berhasil meraih cinta Allah yang pertama yaitu adalah Al muttaqun atau orang-orang yang bertakwa yang kedua itu ada Al muhsinun orang-orang yang berbuat baik yang ketiga ada ash - sabirun yaitu orang-orang yang sabar keempat ada al-muqsithun yaitu orang-orang yang adil yang ke-5 ada muthohirun yaitu orang-orang yang suci yang ke-6 ada Al Mujahidin fisabilillah yaitu berjuang dijalan Allah yang ke-7 ada Al mutawakkilun yang berarti orang-orang yang yang bertawakal Brain ada golongan yang mendapatkan cinta Allah dan ada juga golongan yang gagal meraih cinta Allah yang pertama adalah Al Al muhtadun yaitu orang-orang yang melampaui batas yang kedua ada adz-dzalimun orang yang aniaya yang ketiga ada al-al-mufsiDun yaitu para pelaku kerusakan yang keempat ada Al kHa'iNun yang berarti para penghianat yang ke-5 ada mukhtal fakhur suka membanggakan diri yang ke-6 ada Al farihoen orang yang membanggakan diri yang ke-7 ada al-musrifun orang yang boros
Yastra ini saya akan menjawab Kenapa Allah Subhanahu Wa Ta'ala mencintai orang yang Taqwa dan membenci orang yang zalim yang pertama-tama kita harus tahu bahwa pengertian dari Taqwa ini adalah dimana dia menjalankan syariat syariat Allah yang sudah Allah berikan kepadanya dan tidak melakukan apa yang dilarang oleh Allah subhanahu wa ta'ala itu merupakan salah satu orang yang Taqwa sedangkan orang yang zalim itu adalah orang yang tidak mengikuti syariat syariat Allah ataupun menyimpang dari ajaran ajaran Allah subhanahu wa ta'ala yang di mana larangan-larangan Allah itu selalu dikerjakannya itulah orang zalim Oleh karena itu Mengapa Allah sangat mencintai orang yang Taqwa dan membenci orang yang zalim karena alasan saya yang diatas Sekian dari saya wabillahi Taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Khairin Herawati
Nim: F1051201042
Prodi: pendidikan fisika
Kelasf IA2
Dalam islam dan sebagai umat islam Iman dan taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian hidup di dunia maupun akhirat.Sebagai mana firman Allah Katakanlah: “Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu.” Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (QS Āli ‘Imrân/3: 31).Jika seseorang telah dicintai oleh Allah, maka hidup ini terasa tenang, damai, dan tentram penuh kasih sayang, perlindungan dan rahmat- Nya Ta’ala. Apa yang diminta akan diberi, apa yang diinginkan akan terkabul. Segala kebutuhannya akan dipenuhi, dan di akhirat mendapatkan ridha dan perlindungan-Nya dari siksa api neraka. Takwa juga adalah standar tertinggi tingkat kemuliaan manusia. Semakin tinggi tingkat ketakwaannya, semakin tinggi pula derajat kemuliaannya di sisi Allah. Allah membenci orang yang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."Perbuatan zalim terlarang dalam Islam. Terdapat banyak sekali ayat-ayat Al Qur’an dan hadits-hadits Nabi yang mencela dan melarang perbuatan zalim. “Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).Dari ayat ini kita dapat melihat bahwa allah sangat membenci hambanya yang berbuat Dzalim.
Nama:Alan
BalasHapusKelas: IA1
Prodi: Pendidikan Fisika
Allah menyukai orang-orang yang bertakwa karena orang yang bertakwa menyukai perkara yang bertujuan untuk mencari ridho Allah. Adapun perkara yang dapat mendatangkan ridho Allah adalah beribadah kepada Allah dan tidak menyekutukannya.Orang- orang yang berpegang teguh dengan agamanya dan tidak terpecah belah.
Adapun Allah membenci orang-orang yang zalim karena mereka ingkar kepadanya. Selain ingkar , ternyata Allah SWT juga membenci orang yang terlalu mencintai dunia tetapi enggan belajar agama Islam. Dan orang yang paling dibenci Allah adalah orang yang alim terhadap perkara dunia tapi jahil(bodoh) terhadap perkara akhirat . Mereka tidak tertarik belajar ilmu agama , dan merasa tidak penting belajar ilmu akhirat. Allah berfirman" Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian berpaling dari nya? Sungguh, kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa" (Q.S AS-SAJDAH 22).
Oleh karena itu, sebagai seorang muslim dilarang untuk mengerjakan segala sesuatu yang Allah larang dan diwajibkan untuk mengerjakan kebaikan yang diperintahkan oleh Allah dan Rasulnya.
Nama : Rizky Rahmadani
BalasHapusNIM : F1051201018
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA 1
Bismillah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk jalan menuju kebenaran. Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya, begitu pula tidak ada pertentangan sedikit pun di sana. Barang siapa yang mendalaminya dan mengamalkannya akan beruntung dan barang siapa yang menjauhinya akan celaka. nah yang menarik di dalam al-qur'an itu penjelasan tentang golongan orang yang di cintai oleh Allah SWT. Golongan yang dicintai Allah SWT adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian.
Yang pertama : yaitu orang yang sabar , yang kedua : yaitu orang yang berbuat kebaikan dan yang ketiga : yaitu orang yang bertaqwa nah disini kita akan menuju pada soal yaitu mengapa allah lebih mencintai orang yang bertaqwa dan membenci orang yang dzalim ?
Ada sebuah ayat yang menjelaskan tentang Allah SWT meyukai orang yang bertaqwa : Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07). Nah kita sudah tau ya bahwa apa yang sudah di firman kan oleh Allah SWT di dalam al Qur'an sudah tentu pasti kebenaran nya bahwa Allah lebih menyukai orang bertaqwa. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat.
Mengapa Allah SWT membenci orang yang dzalim ?
Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa itu dzalim. Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Ada satu ayat yang menerangan bahwa Allah membenci irang yang dzalim
"Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak". ( Q.S Ibrahim ayat 42)
Sudah ada juga ayat yang menjelaskan tentang Allah membenci orang yang dzalim karena allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih.
Sekian dari saya,
Semoga kita semua tergolong orang-orang yang bertaqwa kepad Allah SWT.aamiin.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Nur Ulviani
BalasHapusNIM: F1051201032
Kelas: IA 2
Prodi: Pendidikan Fisika
Allah mencintai orang-orang yang bertakwa , hal itu tertuang dalam QS At-Taubah ayat 7 "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” karena, orang yang bertakwa akan selalu menjaga dirinya dari segala kemusyrikan, menghindari dan menjauhi segala larangan dari Allah. Hanya takut kepada Allah berdasarkan kesadaran dengan mengerjakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya serta takut terjerumus dalam perbuatan dosa. Itulah mengapa Allah mencintai orang yang bertakwa.
Allah membenci orang-orang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42. “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Nama : Sapna Yulianti
BalasHapusNim : F1051201033
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1A2
Allah mencintai hambanya yang taat karena seperti yang sudah tertulis pada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. kualitas pribadi muttaqun yang sebanarnya.
Dalam Firman Allah SWT surah Ali Imran (3) ayat 134, artinya : "(Yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik diwaktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan.
Allah membenci hambanya yang dzalim karena seperti yang sudah tertulis dalam
Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
Nama : Detya Anfaal Saputri
BalasHapusNIM : F1051201031
Prodi : Pendidikan Fisika
Subhanallah terima kasih untuk ilmunya pak, semoga bermanfaat bagi kita semua🙏
Kesimpulan dari materi diatas yaitu dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan bahwa seseorang yang bertakwa maka Allah akan mencintai orang tersebut, maka kita sebagai umat Islam, sudah seharusnya kita bertaqwa kepada Allah SWT. Karena Orang yang bertaqwa termasuk orang yang berhasil meraih cinta Allah. Selain orang yang bertaqwa, orang yang berbuat baik (Al-Muhsinun), orang yang sabar (Ash-Shabirun), orang yang adil (Al-Muqsithun), orang yang suci (Al-Mutathahhirun), orang yang berjuang dijalan Allah (Al-Mujahidun fi Sabilillah), dan orang yang bertawakkal (Al-Mutawakkilun) juga termasuk orang yang berhasil meraih cinta Allah.
Diantara orang yang berhasil meraih cinta Allah, tentunya ada orang yang masih gagal atau belum berhasil dalam meraih cinta Allah yaitu orang yang melampaui batas (Al-Mu'tadun), orang yang aniaya (Adz-Dzalimun), para pelaku kerusakan (Al-Mufsidun), para pengkhianat (Al-Kha'inun), suka membanggakan diri (Al- Farihun), dan orang yang boros (Al-Musrifun), semua termasuk kedalam orang-orang yang masih gagal dalam meraih cinta Allah, dimana orang tersebut masih melakukan hal yang tidak Allah sukai. Semoga kita semua termasuk dalam orang-orang yang berhasil meraih cinta Allah.. Aamiin..
Nama : Hairun Nisa
BalasHapusNim : F1071201045
Kelas : 1-A2
Prodi: Pendidikan Biologi
Sebagai seorang muslim dituntut untuk bertakwa pada Allah SWT. Ketakwaan adalah tujuan hidup bagi setiap Muslim. Setiap orang harus menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segenap larangan-Nya, semata hanya mengharapkan ridho-Nya.Mewujudkan ketakwaan kepada Allah dengan mendekatkan diri kepada-Nya dan bukan justru menjauh. Di sinilah letak perbedaan takut kepada Allah dengan sesama makhluk.Menjalankan perintah-perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya adalah inti dari bertakwa. Ketaatan muncul sebagai wujud rasa takut tertinggi kepada satu-satunya Dzat yang pantas ditakuti, yaitu Allah SWT. Dengan bertaqwa lah seseorang akan dicintai oleh Allah SWT. Sebaliknya allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama: Ardha Ardianti
BalasHapusNIM: F1051201030
Prodi: pendidikan fisika
kelas: IA2
Allah mencintai orang-orang yang bertakwa , hal itu tertuang dalam QS At-Taubah ayat 7 "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” karena, orang yang bertakwa akan selalu menjaga dirinya dari segala kemusyrikan, menghindari dan menjauhi segala larangan dari Allah. seorang muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar. Dan Allah menyukai orang-orang yang sabar." Dapat dicirikan orang yang sabar kekasih dan cinta Allah SWT adalah memiliki iman yang kuat, tidak ragu, tidak bimbang, memiliki integritas pribadi yang kokoh dan konsisten, bekerja dengan tekun, ulet, tabah, tidak gugup menghadapi cobaan dan malapetaka kehidupan, bertawakkal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah mencurahkan upaya maksimal.
Allah membenci orang-orang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42. “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Nama : Muhammad Fadhel Ishak
BalasHapusNIM : F1051201001
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA 1
Bismillah
Takwa berarti memelihara hubungan dengan Allah SWT agar tidak terjerumus dalam hal yang dilarang-Nya dan melakukan segala perintah-Nya. Orang yang bertakwa dicintai Allah karena mereka akan senantiasa melakukan segala perintah Allah dan tidak melakukan hal yang dilarang oleh Allah. Dengan bertakwa akan mendekatkan orang itu kepada Allah dan menumbuhkan rasa cinta dalam diri orang itu kepada Allah begitupun sebaliknya.
Sementara Allah membenci orang-orang yang dzalim. Karena kedzaliman adalah sifat yang sangat buruk. Orang yang dzalim akan membawa mudharat bagi orang lain maupun dirinya sendiri. Sedangkan Allah tidak menyukai perbuatan yang demikian. Orang yang berbuat dzalim juga akan mendapat balasan siksaan yang sangat berat dari Allah.
Nama : Utin Selviana
BalasHapusNim : f1051201040
Prodi : pendidikan fisika
Bismillah
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah serta orang-orang yang sabar.”
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”
Tidak mudah untuk lulus dari segala cobaan dan ujian keimanan yang Allah syaratkan. Tak heran jika mereka yang lulus adalah mereka yang dicintai oleh Allah SWT.
Vitra Arya
BalasHapusF1051201013
IA 1
secara bahasa, zalim atau azh zhulmu artinya meletakkan sesuatu bukan pada tempatnya. Secara istilah, zalim artinya melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas. Al Asfahani mengatakan: zalim adalah meletakkan sesuatu bukan pada posisinya yang tepat baginya, baik karena kurang maupun karena adanya tambahan, baik karena tidak sesuai dari segi waktunya ataupun dari segi tempatnya” (Mufradat Allafzhil Qur’an Al Asfahani 537, dinukil dari Mausu’ah Akhlaq Durarus Saniyyah).
Zalim juga diartikan sebagai perbuatan menggunakan milik orang lain tanpa hak. Al Jurjani mengatakan zalim artinya melewati koridor kebenaran hingga masuk pada kebatilan, dan ia adalah maksiat. Disebut oleh sebagian ahli bahasa bahwa zalim adalah menggunakan milik orang lain, dan melebihi batas” (At Ta’rifat, 186, dinukil dari Mausu’ah Akhlaq Durarus Saniyyah).
Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin dalam Syarah Riyadush Shalihin memiliki penjelasan yang bagus dalam memaknai zalim. Beliau mengatakan ketahuilah bahwa zalim itu adalah an naqsh (bersikap kurang). Allah Ta’ala berfirman (yang artinya): ‘Kedua buah kebun itu menghasilkan buahnya, dan kebun itu lam tazhlim (tidak kurang) buahnya sedikitpun‘. Maksudnya tidak kurang buahnya sedikit pun. Bersikap kurang itu bisa jadi berupa melakukan hal yang tidak diperbolehkan bagi seseorang, atau melalaikan apa yang diwajibkan baginya. Oleh karena itu zalim berporos pada dua hal ini, baik berupa meninggalkan kewajiban atau melakukan yang haram”
Nabi Muhammad SAW mengharamkan perbuatan zalim dan melarang umatnya saling berbuat zalim. Dalam buku Syarah Arba'in, An-Nawawi dijelaskan bahwa kezaliman terbagi dua. Pertama, zalim seorang hamba terhadap dirinya sendiri dan kezaliman yang paling besar adalah syirik atau mempersekutukan Allah SWT. Kedua, kezaliman seorang hamba terhadap orang lain.
Maka dari itu Orang yg dzalim sangat dibenci allah sedangkan orang yang bertakwa akan mendapatkan posisi suatu kelak.
Nama : Evianti
BalasHapusNIM : F1071201051
Kelas : I-A2
Prodi : Pendidikan Biologi
Taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian hidup di dunia maupun akhirat.Allah mencintai orang-orang yang bertakwa sebagaimana Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS At-taubah : 07).Takwa juga adalah standar tertinggi tingkat kemuliaan manusia. Semakin tinggi tingkat ketakwaannya, semakin tinggi pula derajat kemuliaannya di sisi Allah. Hal ini sesuai dengan firman Allah SWT: “… Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha Mengenal.” (QS al-Hujurat: 13).Alasan Allah lebih menyayangi orang yang bertakwa adalah karna orang-orang bertakwa adalah orang yang selalu menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang artinya “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.” (Qs.Ibrahim:42)
Nama : Diena Khairunnisa
BalasHapusNIM : F1051201019
Program Studi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1A1
Bismillah
Dari Abu Dzar Jundub bin Junâdah dan Abu Abdirrahman Mu’âdz bin Jabal Radhiyallahu anhuma , dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda, “Betakwalah kepada Allah di mana pun engkau berada. Dan ikutilah kejelekan dengan kebaikan, niscaya kebaikan itu akan menghapusnya. Dan pergaulilah sesama manusia dengan akhlak mulia.” HR. At-Tirmidzi
Menurut bahasa, takwa berarti menjaga diri atau berhati-hati. Dikatakan:
” اِتَّقَيْتُ الشَّيْءَ وَتَقَيْتُهُ أَتَّقِيْهِ وَأَتْقِيْهِ تُقًى وَتَقِيَّةً وَتِقَاءً ”
Artinya: aku menjaga diri dari sesuatu atau aku berhati-hati terhadapnya.
Allah Ta’ala berfirman :
هُوَ أَهْلُ التَّقْوَىٰ وَأَهْلُ الْمَغْفِرَةِ “
…Dialah (Allah) yang patut (kita) bertakwa kepada-Nya dan Dia-lah yang berhak memberi ampunan.”
[Q.S Al-Muddatstsir (74) : 56]
Orang yang bertakwa adalah orang yang berhati-hati dalam bertindak serta senantiasa takut kepada Allah dan selalu mentaati perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Orang yang bertakwa berarti orang yang mencintai Allah
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”. (Qs. At-Taubah : 4) . Satu hal yang perlu kita ketahui Allah mencintai hamba yang juga mencintai-Nya maka dari itu jika kita ingin dicintai oleh Allah , dijaga oleh Allah hendaklah kita senantiasa bertakwa kepada-Nya
Allah membenci orang yang dzalim hal ini karena dzalim merupakan sifat yang sangat tercela dan banyak membawa keburukan bagi dirinya sendiri dan orang lain
Dalam hadist Nabi Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:
قال الله تبارك وتعالى: يا عبادي، إني حرمت الظلم على نفسي، وجعلته بينكم محرمًا؛ فلا تظالموا
“Allah Tabaaraka wa ta’ala berfirman: ‘wahai hambaku, sesungguhnya aku haramkan kezaliman atas Diriku, dan aku haramkan juga kezaliman bagi kalian, maka janganlah saling berbuat zalim’”
(HR. Muslim no. 2577).
Dzalim yang paling besar adalah dzalim terhadap Allah yaitu kesyirikan, sungguh Allah sangat membenci hal ini.
Semoga kita semua senantiasa menjadi orang yang bertakwa dan senantiasa melakukan hal hal yang baik dan kita dijauhkan dari maksiat dan perbuatan tercela. Aamiin.....
Nama : Jihan Shakina Nilanti
BalasHapusNIM : F1071201057
Kelas : 1-A2
Firman Allah, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluardan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS At Thalaq: 2-3)
Dan ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4)
Seorang hamba yang bertakawa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah, dan Allah pun akan selalu memberikan pewrlindungan-Nya dari serangan musuh. Seorang yang bertakwa dengan benar, maka Allah juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik di dunia maupun kelak nanti di akhirat. Allah akan membalas semua amal ibadahnya dengan balasan Surga sebagai tempat ia kembali di akhirat. Seorang hamba yang taat kepada Allah, ia pasti akan melakukan dan melaksanakan ketataatannya kepada Allah dengan berbagai kondisi, karena taat kepada Allah tidak menjadi penghalang bagi siapapun dan dimanapun ia berada.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak
Nama: Linda Rahmawati
BalasHapusNIM: F1071201047
Prodi: Pendidikan Biologi
Kelas: 1-A2
Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Firman Allah, ”Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102)
Rasulullah menyampaikan bahwa sesungguhnya Allah telah berfirman: “Wahai hamba-Ku, sesungguhnya Aku mengharamkan kezaliman atas diri-Ku dan Aku menjadikan kezaliman itu haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzalimi. Wahai hamba-Ku, kalian semua sesat kecuali orang yang telah Kami beri petunjuk, maka hendaklah kalian minta petunjuk kepada-Ku, pasti Aku memberinya.
Nama : Nada Liah
BalasHapusNim : F1051201009
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA 1
Dalam menjalani hidup ini, semua manusia pasti ingin menggapai kesuksesan. Manusia dianugerahi oleh Allah swt. naluri yang menjadikannya gemar memperoleh manfaat dan menghindari mudharat. Beribadah dan melaksanakan tugas sebagai khalifah adalah tujuan penciptaan manusia, sedangkan ibadah tidak dapat terlaksana dengan baik bila kebutuhan manusia tidak tercukupi. Oleh sebab itu, pemenuhan kebutuhan duniawi merupakan sebuah kewajiban. Akan tetapi, pemenuhan kebutuhan dunia untuk mencapai sukses itu dapat dijalankan bersamaan dengan menggapai kesuksesan akhirat.
Kesuksesan hidup tidak hanya diukur oleh capaian duniawi semata, seperti berderetnya gelar akademik, menterengnya karier, atau melimpahnya penghasilan. Kesuksesan sejati diraih jika seluruh capaian itu memberi manfaat bagi orang lain sehingga mengalirkan pahala jariah, dan kelak, saat menutup usia dalam keadaan husnul khatimah. Hal ini penting dipahami agar umur yang Allah berikan kepada manusia tidak sia-sia, tetapi justru memberikan banyak kebermanfaatan bagi diri sendiri dan sesama.
Nama : Citra Ardini
BalasHapusNIM : F1071201058
Kelas : I-A2
Prodi : Pendidikan Biologi
Seorang yang bertakwa dengan benar dan sungguh-sungguh, maka Allah juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik di dunia maupun kelak nanti di akhirat. Allah akan membalas semua amal ibadahnya dengan balasan Surga sebagai tempat ia kembali di akhirat. Seorang hamba yang taat kepada Allah, ia pasti akan melakukan dan melaksanakan ketataatannya kepada Allah dengan berbagai kondisi, karena taat kepada Allah tidak menjadi penghalang bagi siapapun dan dimanapun ia berada.Rasulullah Saw dalam sebuah haditsnya telah menyampaikan bahwa, “Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.”(HR. At Tirmidzi). Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin. Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān/3: 76) Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS. Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Seorang hamba yang bertakwa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah, dan Allah pun akan selalu memberikan perlindungan-Nya dari serangan musuh
Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah SWT. Hal ini di karenakan perbuatan dzalim membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, Allah SWT akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Al-Quran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi: “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”
Nama : Chindy Aurellia Novithania
BalasHapusKelas : IA2
Prodi : Pendidikan Fisika
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan !
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah SWT bila mencintai hamba-Nya memanggil Jibril seraya berfirman, ‘Sesungguhnya Aku mencintai si fulan, maka cintailah dia.’” Rasulullah bersabda, “Maka, Jibril pun mencintai si fulan.” Lalu, Jibril menyeru semua penduduk langit, “Sesungguhnya Allah mencintai si fulan.” Nabi bersabda, “Maka, si fulan dicintai penduduk langit dan dia pun diterima oleh penduduk bumi.”
Seiring sejalan dengan amal kebaikan kita yang kita persembahkan, hiasilah hidup kita dengan ketakwaan paripurna dalam menjalankan syariatNya dengan dibingkai unsur-unsur kesabaran dalam menjalani segala ujian yang diberikan. Semoga Allah menganugerahi kita sifat-sifat orang yang bertakwa, sesuai tujuan dalam berpuasa yang sebenarnya, yaitu meraih predikat takwa. Wallahu a’lam bisshowab.
Kemudian Allah SWT berfirman: "Dan barang siapa yang tidak bertaubat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim".
Nama : Atthirilla Binuri
BalasHapusNIM : F1071201005
Kelas/Prodi : 1-A1/Pendidikan Biologi
Arti takwa sendiri secara umum adalah melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.Terdapat beberapa golongan yang dicintai oleh Allah salah satunya ialah golongan yang orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07).
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.Kualitas ketakwaan seorang hamba sejatinya dapat dilihat dari sejauhmana ia dapat secara konsisten menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang oleh-Nya.
Allah SWT mengharamkan perbuatan zalim seorang hamba karena dalam buku Syarah Arba'in An-Nawawi dijelaskan bahwa kezaliman terbagi dua. Pertama, zalim seorang hamba terhadap dirinya sendiri dan kezaliman yang paling besar adalah syirik atau mempersekutukan Allah SWT. Kedua, kezaliman seorang hamba terhadap orang lain.
Arti zalim secara istilah adalah melakukan sesuatu yang keluar dari koridor kebenaran, baik karena kurang atau melebih batas.
Allah Ta’ala berfirman:
أَلاَ لَعْنَةُ اللّهِ عَلَى الظَّالِمِينَ
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18).
Dan dalil-dalil yang mencela dan melarang perbuatan zalam datang dalam bentuk muthlaq, sehingga perbuatan zalim dalam bentuk apapun dan kepada siapa pun terlarang hukumnya. Bahkan kepada orang kafir dan kepada binatang sekalipun, tidak diperkenankan berbuat zalim.Jadi jelas sudah bahwa Allah dan Rasul-Nya melarang kezaliman dalam bentuk apapun. Dan wajib untuk berbuat adil dalam segala sesuatu.
Nama : Elsa Nora Ariesta Dewi
BalasHapusNim : F1071201019
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Allah SWT mencintai orang yang bertaqwa karena sebagai seorang muslim kita harus bertakwa pada Allah SWT. Ketakwaan adalah tujuan hidup bagi setiap Muslim. Setiap orang harus menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segenap larangan-Nya, semata hanya mengharapkan ridho-Nya. hamba Allah yang sungguh-sungguh bertakwa, takut sekali maksiat. “Maka sungguh, Allah mencintai hamba hamba-Nya yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 76). ketika Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka Dia akan memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya itu. Tentunya, hal terbaik yang akan diperoleh oleh hamba Allah ialah keselamatan hidup di dunia dan akhirat. Dari Abu Hurairah Rasulullah ﷺ bersabda, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, maka Allah memanggil Jibril seraya berfirman, ‘Sesungguhnya Allah Ta’ala mencintai Fulan, maka cintailah ia.’ Kemudian Jibril mencintai orang itu dan berkata kepada penghuni langit, ‘Sesungguhnya Allah mencintai Fulan, maka cintailah ia.’ Penghuni langit pun akhirnya mencintai orang itu. Setelah itu kecintaannya diteruskan kepada penghuni bumi,” (HR. Bukhari dan Muslim).
Allah membenci orang yang dzalim.
Hukum berbuat dzalim kepada orang lain adalah HARAM, artinya dilarang keras oleh agama dan apabila dilakukan maka akan mendapat dosa dan balasan dari Allah SWT. Selain larangan berbuat dzalim pada orang lain, seorang mukmin juga dilarang berbuat dzalim pada diri sendiri juga berbuat dzalim kepada Allah SWT.Larangan berbuat dzalim ini disebutkan dalam banyak ayat Al-Quran juga hadis sahih Rasulullah SAW. Salah satu ayat al-quran yang di mana Allah SWT berfirman sebagai berikut:‘..padahal Allah SWT tidak menghendaki kedzhaliman terhadap hamba-hamba-Nya’(QS Ghafir: 31).
Yang dimaksud berbuat dzalim adalah berbuat aniaya terhadap diri sendiri atau diri orang lain atau berbuat hal-hal yang keluar dari apa-apa yang disyariatkan oleh agama. Perbuatan dzalim ini juga bisa diartikan sebagai melakukan sesuatu yang tidak pada tempatnya, asal kata dari dzalim sendiri dimaknai sebagai sesuatu yang berlebih-lebihan atau melampaui batas.
Nama : Laras prameswari
BalasHapusNIM : F1051201037
Prodi : Pendidikan Fisika
Allah mencintai orang yang bertakwa karena Di dalam Al Qur’an terdapat banyak Perintah kepada kita untuk bertakwa kepada Allah. Seperti firman-Nya, “Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya” (QS. Al Maidah [5]: 35) Dalam surat lain, Allah berfirman, “Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS At-Taubah [9]: 119). Seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seorang hamba yang beriman, ia dituntut untuk bertakwa, karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya. Perintah bertakwa bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi ia menjadi sebuah keharusan yang mutlak. Allah akan mengancam kepada mereka yang tidak bertakwa dengan ancaman yang keras, yaitu dicampakkan ia ke dalam neraka jahanam sebagai tempat kembali di akhirat kelak. Sebaliknya bagi seorang hamba yang secara totalitasnya bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan banyak keutamaan yang sangat besar, dimana salah satu keutamaan yang akan didapat adalah akan menjadi penghuni Surga. Ada pun hal yang dapat dilakukan seorang manusia untuk menjadi hamba Allah yang bertakwa yaitu memperbanyak ilmu agama(syar'i), konsisten dan bersungguh-sungguh beribadah hanya untuk mendekatkan diri kepada Allah Swt., berteman di kalangan orang bertakwa, menjauhi perbuatan maksiat dan dosa, mengetahui perbedaan bisikan jebakan syetan yang buruk.
Selain itu Allah membenci orang-orang yang dzalim, seperti dalam surat Ibrahim ayat 42 “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”
Karna sifat dzalim termasuk sifat yang sangat kejam, tidak berprikemanusiaan, menyukai seseorang yang menderita dan sengsara. Sehingga sifat ini merupakan sifat yang keji dan hina.
Nama : Nala Ranelia Putri
BalasHapusNIM : F1071201043
Kelas : I-A2
Program Studi : Pendidikan Biologi
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Allah Ta'ala berfirman yang asrtinya, "Bagaimana bisa ada perjanjian (aman) dari sisi Allah dan Rasul-Nya dengan orang-orang musyrikin, kecuali orang-orang yang kamu telah mengadakan perjanjian (dengan mereka) di dekat Masjidil haraam? maka selama mereka berlaku lurus terhadapmu, hendaklah kamu berlaku lurus (pula) terhadap mereka. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa" (Q.S. At-Taubah:7).
At-Takwa merupakan kepercayaan akan adanya Allah, membenarkannya, dan takut akan Allah. Allah mencintai orang yang bertkawa, Karena orang yang bertakawa senantiasa beribah dan takut kepada Allah.
Allah Ta'ala berfirman yang artinya "Dan Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim," (Q.S. Ali 'Imran : 57). Ayat ini menunjukkan bahwa Allah tidak menyukaiorang-orang yang berbuat zalim, bahkan mereka tidak akan mendapatkan petunjuk dari Allah.
Nama : Rita Lisnawati
BalasHapusNIM : F1071201035
Prodi : Pend. Biologi
Kelas : I-A2
“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah : 7)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang orang, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Allah mencintai orang bertakwa.
Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”
Nama : Wiwin Saraswati
BalasHapusNIM : F1071201055
Prodi : Pendidikan Biologi
Semester/Kelas : 1-A2
Allah mencintai orang yang bertakwa karena Di dalam Al Qur’an terdapat banyak Perintah kepada kita untuk bertakwa kepada Allah. Seperti firman-Nya, “Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya” (QS. Al Maidah [5]: 35) Dalam surat lain, Allah berfirman, “Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS At-Taubah [9]: 119). Seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seorang hamba yang beriman, ia dituntut untuk bertakwa, karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya.
Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah SWT. Hal ini di karenakan perbuatan dzalim membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu, Allah SWT akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Al-Quran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi: “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”
Nama : Bagus Pratomo Nusantoro
BalasHapusNIM : F1071201025
Kelas : 1-A1
Term muttaqun berakar dari kata w - q - y yang kata kerjanya waqa - yaqi - wiqayah yang artinya memelihara dari kesakitan. Pelakunya ialah muttaqun yang artinya takut. At-taqwa artinya takut akan Allah. Ada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al.
Ayat yang menggambarkan ku. « Mereka itulah orang-orang yang benar , dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa.» Dengan demikian, muttaqun ialah mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin. « Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan. Disimpulkan dalam banyak ayat Al Quran bahwa seorang muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar. »
Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak menyerah . Allah menyukai orang-orang yang sabar. « Dapat dicirikan orang yang sabar kekasih dan cinta Allah SWT adalah memiliki iman yang kuat, tidak ragu, tidak bimbang, memiliki integritas pribadi yang kokoh dan konsisten, bekerja dengan tekun, ulet, tabah, tidak gugup menghadapi cobaan dan malapetaka kehidupan, bertawakkal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah mencurahkan upaya maksimal. » Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.
«Tentang cinta Allah kepada orang-orang yang suci dapat dilihat dalam surah At-Taubah ayat 108. » Sesungguhnya masjid yang didirikan atas dasar taqwa , sejak hari pertama adalah lebih patut kamu salat di dalamnya. Di dalamnya ada orang-orang yang ingin membersihkan diri. Dan Allah mencintai orang-orang yang suci .
«Dalam surah Ash-Shaff ayat 4. « Berjuang di jalan Allah tidak harus diartikan dengan mengangkat senjata seperti masa lalu, ummat Islam diperangi. Bahkan, berjuang yang paling berat, yang paling besar adalah melawan hawa nafsu yang jahat, memperturutkan hawa nafsu yang berada di dalam diri sendiri . Dapat dipahami, jihad serta mujahid fi sabilillah penciriannya adalah beriman, berani menghadapi resiko dalam membela agama Allah jika dianiaya, menjaga kesehatan jasmani dan ruhani, rajin belajar dan menimba ilmu pengetahuan, cermat, ikhlas dan selalu hanya mencari serta berharap kerelaan Allah SWT . »
» Karena itu, maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan mereka. Kemudian, apabila kamu telah membulatkan tekad , maka bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya«. Dapat dikenal tanda-tanda orang yang bertawakkal, diantaranya beriman kepada Allah, suka memaafkan, berlemah lembut , berserah diri kepada Allah, suka bermusyawarat bermufakat, cermat dan hikmat, sabar, tabah dan tahan uji menghadapi berbagai persoalan kehidupan, dan selalu memohon pertolongan Allah dengan doa, sabar dan salat.
Adz-Dzalimun
« Sifat-sifat orang dzalim diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas. » .
Al-Mufsidun
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. « Adapun ciri mufsid adalah berbuat kerusakan di darat, laut dan udara, tidak konsisten, tidak peka terhadap lingkungan, memikirkan kepentingan dan kesenangan pribadi, merusak tanaman dan hewan ternak.
Al-Kha'inun
«Dalam Ensiklopedi Hukum Islam dijelaskan bahwa, »khianat/alkhiyanah adalah sikap mental seseorang yang tidak konsisten dengan amanah yang diberikan kepadanya, seseorang yang menyia-nyiakan amanah yang dipercayakan kepadanya, seseorang yang ingin mengambil hak orang lain tanpa hak. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.
Al- Farihun
Firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 23. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
BalasHapusNama : Winda Alya Rani Sonalinda
NIM : F1072211011
Kelas : 1-B (PPAPK)
Sebagai seorang hamba Allah, kita haruslah mengejar cinta Allah. Pertama caranya adalah dengan bertaqwa. At-taqwa artinya takut akan Allah. Muttaqun ialah mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin. Kedua, berbuat baik. Muhsin ialah yang memiliki ciri-ciri beriman, dermawan, ikhlas, berakhlak mulia, sopan, santun, dan halus dalam bersikap dan berbicara, tidak kasar. Ketiga, menjadi orang yang sabar. Dicirikan orang yang sabar adalah memiliki iman yang kuat, tidak ragu, tidak bimbang, memiliki integritas pribadi yang kokoh dan konsisten, bekerja dengan tekun, ulet, tabah, tidak gugup menghadapi cobaan dan malapetaka kehidupan, bertawakkal dan menyerahkan segala urusan kepada Allah setelah upaya yang maksimal. Keempat, menjadi orang yang adil. Kelima, orang yang suci. Keenam, berjuang di jalan Allah swt. Ketujuh, bertawakal. Namun ada pula orang yang gagal menggapai cinta Allahswt., yaitu orang yang melampaui batas, dzalim, pelaku kerusakan, penghianat, sombong, suka membanggakan diri, dan boros.
Semoga kita semua bisa mencapai cinta Allah swt dan dihindari dari sikap yang dapat menjauhkan kita dari Allah swt..
Sekian, terimakasih. wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusBismilahirahmanirahim,Assalamu'alaikum Warhanatulahi wabarakatuh
Nama : Armelya Novieyanti
Nim:F1051211013
Prodi:Pendidikan Fisika
Kelas :1 A1
Angkatan :2021
Allah berfirman yang artinya,Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah :07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt.
ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Sekian komentar saya,Wasalmu'alaikum Warahmatulahi Wabarajatuh
BalasHapusBismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakkatuh
Nama : Putri Maulindah
NIM : F1051211028
Kelas : 1 A2
Prodi : Pendidikan Fisika
Masyaallah, terimakasih pak atas ilmu yang bapak berikan..
"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Takwa adalah kita bertakwa kepada Allah Swt. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan menjalankan segala perintah Allah Swt dan menjauhi segala larangan Allah Swt, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim.
Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang dibenci oleh Allah Swt. Hal ini dikarenakan perbuatan zalim akan membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun kepada orang lain. Sebagai mana tercantum pada surah Ali Imran ayat 57 yaitu :
"Dan Allah tidak menyukai orang zalim." (Ali Imran 57)
Sekian dari saya,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : LILI
BalasHapusNim : F1051211026
Prodi : PENDIDIKAN FISIKA
Kelas : 1-A1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh...
Sebelumnya terimakasih atas ilmunya pak...
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76).Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4.
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak
Sekian dari saya, kurang lebihnya saya mohon maaf , terimakasih...
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Dea Roihatul Jannah
NIM : F1051211014
Kelas : 1-A1
Prodi : pendidikan Fisika
Fakultas : keguruan dan Ilmu Pendidikan
Karena sudah tertera jelas dalam surah Al Baqarah (2) ayat 177,"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
Sedangkan untuk orang yang dzalim tertera pada surah Al-Baqarah ayat 190, artinya : "Dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang memerangimu. (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas."
Sekian dari sayadan mohon maaf jika terdapat tulisan saya yang dapat menyinggung perasaan pembaca yang membaca, terimakasih.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Rusdeviani
NIM : F1071211001
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1 A1
Allah mencintai orang bertaqwa karena didalam Al Qur'an sendirian ada banyak ayat yang menjelaskan keistimewaan atau janji Allah dengan orang yang bertaqwa seperti salah satunya, sebagai mana firman Allah dalam surah Al-Baqarah ayat 194 yang artinya “Bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa Allah beserta orang-orang yang bertakwa.“ orang yang bertaqwa adalah orang yang memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir dan batin. Allah membenci orang yang dzalim sebagaimana dalam salah satu ayat di dalamnya Al-quran surah Asy-syura Ayat 42 yang artinya "Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih." Orang yang dzalim adalah orang yang melampaui batas dan Allah tidak menyukainya.
Terimakasih atas ilmu yang bapak berikan.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Mira Tirta Yani
BalasHapusNim : F1071211010
Kelas : 1A-1
Prodi : Pendidikan Biologi
Takwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut, yang lebih jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan bahkan merasa hatinya yang paling dalam senantiasa diketahui oleh Allah swt. Sehingga ia senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya, dan Allah sangat mencintai orang-orang yg takwa kepada-Nya serta tunduk akan segala perintahnya. Seperti yg telah diterangkan dalam surah At-Taubah ayat 7 "Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa''.
Sedangkan zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain
BalasHapusNam:Nia Daniati
Nim: f1071211011
Prodi: Pendidikan Biologi
Kelas: 1-A1
Cinta kepada Allah memotivasi untuk menjalankan semua perintah-Nya dengan ridha. Allah berfirman, ''Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 3: 31).
Nama : Muthia Kumalasari
BalasHapusNIM : F 1071211027
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Jawaban
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan. Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”. Orang yang bertaqwa tentunya beribadah kepada Allah dan selalu menaati segala yang diperintahkan dan menjauhi segala yang dilarang
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Alvina Damaiyanti
Nim : F1051211011
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : Reg 1-A1
Semester : 1
Alquran merupakan kitab suci yang diturunkan Allah SWT kepada manusia sebagai petunjuk jalan menuju kebenaran. Tidak ada keraguan sedikit pun di dalamnya, begitu pula tidak ada pertentangan sedikit pun di sana. Barang siapa yang mendalaminya dan mengamalkannya akan beruntung dan barang siapa yang menjauhinya akan celaka. Keberuntungan itu diperoleh karena terdapat penjelasan yang gamblang tentang golongan mana saja yang akan dirahmati dan golongan yang dilaknati.
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Seperti di jelaskan dalam (Qs. At-Taubah:7)
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”.
Nah kita sebagai hamba Allah SWT patut beriman kepada Allah, dan jika ingin dicintai Allah Ta’ala hendaknya kita menghiasi diri dengan sifat-sifat mulia yang disebutkan di atas, seperti Taqwa, Tawakkal, Sabar, Ihsan (senantiasa berbuat baik), selalu bertaubat (tawwab), senantiasa mensucirkan diri (tathhir), dan berjuang di jalan Allah secara tertib, teratur dan dalam barisan yang rapi.
Mengapa Allah SWT membenci orang yang zalim hal ini dikarenakan Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim, maupun zalim terhadap dirinya sendiri Oleh Karena Allah Akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 42 yang artinya:
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan Oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah mengangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan-pandangan terbelalak.”
Sekian dari saya,
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Nama: Wafik Azizah
BalasHapusNIM: F105121105
Prodi: pendidikan fisika
Kelas: lA2
Bismillahirrahmanirrahim,
Allah SWT mencintai hambanya yang bertakwa karena orang yang bertakwa akan menaati perintah dan menjauhi segala larangan Allah SWT.
"Sesungguhnya Allah Azza wa Jalla memberikan dunia kepada orang yang dicintai dan kepada yang tidak dicintai, namun tidak memberikan agama kecuali kepada orang yang dicintai-Nya. Maka, barangsiapa yang Allah berikan agama, berarti Allah mencintainya.” (HR Ahmad).
Allah akan mengisi lidah orang yang dicintainya dengan dzikir dan mengisi anggota tubuhnya dengan ketaatan, menghiburnya, serta menghindarkan dari kelalaian. Dengan demikian, hamba yang dicintainya tersebut akan selalu terhubung dengan Allah.
Jika Allah sudah mencintai hamba-Nya, maka Allah akan memenuhi semua permintaannya dan akan melindunginya. Dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya Allah berfirman: Barangsiapa yang memusuhi wali- Ku, sungguh Aku mengumumkan perang kepadanya. Tidaklah Hamba-Ku mendekat kepada- Ku dengan sesuatu yang lebih Aku cintai dari pada hal-hal yang Aku wajibkan kepadanya. Hamba-Ku tidak henti-hentinya mendekat kepada-Ku dengan Ibadah-Ibadah Sunnah hingga Aku mencintainya."
Nama : Luviana Putri
BalasHapusKelas : 1(A1)
Prodi : Pendidikan Biologi
Allah mencintai orang bertakwa karena orang bertakwa tidak hanya mampu menahan amarahnya tapi juga mampu memaafkan semua orang yang berbuat salah kepadanya. Memaafkan adalah sesuatu yang sulit karena berhubungan dengan ego dan harga diri. Tapi orang bertakwa akan mampu melenyapkan egonya. Orang bertakwa selalu menafkahkan hartanya baik di waktu luang maupun sempit. Memberi saat kita punya itu baik, tapi berbagi saat kita juga kekurangan itu hal yang luar biasa. Orang bertakwa tidak takut hartanya berkurang hanya karena memberi kepada orang lain. Orang bertakwa adalah mampu menahan amarah. Ia tidak melampiaskannya meskipun sanggup melakukannya. Secara naluri, manusia tentunya akan marah ketika dihina, difitnah, dan dirampas haknya. Namun, orang bertakwa akan mampu menahan diri untuk tidak melawannya.
Allah membenci orang yang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
Nama: Aisya Annurulhaq Akdaputri
BalasHapusNIM: F1071211023
Kelas: 1-A1
Prodi: Pendidikan Biologi
Allah berfirman dalam QS. At-Taubah yang artinya:
“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS At-Taubah : 07).
Alquran memberikan arti yang jelas tentang ciri-ciri orang yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat. Dari sini jelas bahwa Allah SWT. mencintai orang yang bertakwa karena mereka selalu melakukan hal-hal yang baik dan bermanfaat bagi dirinya dan orang lain. Dan firman Allah SWT. dalam QS. Hud : 18 yang artinya:
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18). Dan pada QS. Ghafir: 18, yang artinya :
“Orang-orang yang zalim tidak mempunyai teman setia seorangpun dan tidak (pula) mempunyai seorang pemberi syafa’at yang diterima syafa’atnya” (QS. Ghafir: 18)
Jelas sudah bahwa Allah dan Rasul-Nya melarang kezaliman dalam bentuk apapun dan mewajibkan umat Islam untuk berbuat adil dalam segala sesuatu.
Nama : Arielda Putri Aditya
BalasHapusNIM : F1071211021
Prodi/kelas : Pendidikan Biologi/1-A1
Asal : Pontianak
Terima kasih pak atas ilmu dan pengetahuan yang telah bapak sampaikan.
Allah pastinya lebih menyukai orang yang bertakwa daripada orang yang dzalim. Allah berfirman dalam surah At-Taubah ayat 7 yang artinya :
"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa''.
Dikarenakan orang yang bertakwa pastinya berusaha untuk selalu menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, orang yang bertakwa juga mengerjakan hal tersebut dengan ikhlas dan hanya mengharapkan ridho Allah Swt.
Adapun Allah berfirman dalam Qs. Ali 'Imran ayat 57 yang artinya :
"Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zalim."
Dalam arti surah di atas Allah mengatakan bahwa Dia tidak menyukai orang yang zalim, karena orang yang zalim termasuk orang yang melampaui batas. Orang yang zalim itu adalah orang yang melanggar perintah Allah dan Allah tidak menyukai orang yang berbuat seperti itu. Allah berfirman dalam Qs. Hud ayat 18 yang artinya :
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim”
nama : putri novahisa
BalasHapusnim : f1071211028
kelas : 1-A1
prodi : pendidikan biologi
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan. di dalam hadist pun disebutkan Dari Sa’ad bin Abi Waqqash ra, dia berkata: Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: ”Sesungguhnya Allah mencintai seorang hamba yang bertakwa, kaya (hatinya), dan tersembunyi (yakni: orang yang fokus beribadah dan mengurusi dirinya sendiri-pent)”. (HR. Muslim, no. 2965).
Nama : Dwi Safitri
BalasHapusNIM : F1071211003
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A1
Asal : Batu ampar
Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Seorang Muslim diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan zalim atau aniaya kepada orang lain dan bagi dirinya sendiri. Allah SWT bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim. Perbuatan zalim terlarang dalam Islam. Salah satu ayat yang mengatakan akan terlarangnya perbuatan zalim bagi seorang muslim adalah
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18)
Pada ayat tersebut tergambar nyata bertapa terlarangnya perbuatan zalim. Karena perbuatan zalim dapat mendatangkan Laknat atau azab dari Allah SWT.
Nama: Rifka Elsya Suhardi
BalasHapusNIM: F1071211022
Kelas: 1-A1
Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Firman Allah, ”Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102)
Dan ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4)
Zalim merupakan perbuatan yang dilarang agama. Allah SWT menunda siksaan mereka dan ajal mereka, agar mereka kian bertambah zalim dan melampaui batas.
Sesungguhnya Kami memberi tangguh kepada mereka hanyalah supaya bertambah-tambah dosa mereka; dan bagi mereka azab yang menghinakan." (QS Ali Imran 178).
Hal itu mungkin ditangguhkan juga untuk memberi kesempatan kepada orang-orang zalim agar bertaubat dan kembali ke jalan Allah, yang memiliki sifat Al-Halim (Yang Mahalembut). Perbuatan zalim merupakan perbuatan yang sangat tidak disukai oleh Allah SWT bahkan Allah melaknat perbuatan tersebut. Tidak hanya Allah yang tidak menyukainya. Malaikat dan sesama manusiapun sangat tidak suka dengan orang yang berbuat zalim.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Sulistyawati
NIM : F1051211054
Kelas : 1-A2
Prodi : Pendidikan Fisika
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan !
Karena seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. At-taqwa artinya takut akan Allah.hamba Allah yang sungguh-sungguh bertakwa, takut sekali maksiat. “Maka sungguh, Allah mencintai hamba hamba-Nya yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 76). Selain itu, adapun penjelasan dari takwa yaitu takwa merupakan sebuah komplekasitas dari seluruh tindakan dan amal perbuatan seseorang dalam beribadah kepada Allah.Takwa sesungguhnya adalah ketika kita bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang kita lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar.Kualitas ketakwaan seorang hamba sejatinya dapat dilihat dari sejauhmana ia dapat secara konsisten menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang oleh-Nya. Semakin konsisten dalam menjalankan perintah-Nya, maka ia semakin tinggi kadar ketakwaanya kepada Allah.
Sedangkan Allah membenci orang yang dzalim ini sesuai dengan Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas. Adapun balasan untuk orang orang yang dzalim di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Sekian dari saya, terima kasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Cici Rahmayani
NIM : F1071211006
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Maha suci Allah dengan segala firman-nya,Taqwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut, yang lebih jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan bahkan merasa hatinya yang paling dalam senantiasa diketahui oleh Allah swt. Sehingga ia senantiasa menjalankan perintah Allah dan menjauhi segala larangannya. Sesuai dengan firman Allah SWT Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Disini jelas bahwa Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang bertaqwa kepada-nya adapun orang-orang yang bertaqwa itu seperti orang yang beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Sedangkan sebaliknya Allah SWT sangat membenci orang yang dzalim karena Makna dzalim adalah menempatkan sesuatu bukan pada tempatnya, baik mengurangi, menambahi, ataupun menyimpang. Sesungguhnya Allah telah menciptakan manusia dan menurunkannya di bumi dengan satu tujuan yang jelas , yakni untuk beribadah kepada Allah SWT,serta menjalani segala perintah dan menjauhi larangan-Nya.karena manusia adalah makhluk yang lemah dan tak luput dari dosa, terkadang mereka lupa hingga akhirnya berbuat sesuatu yang tidak seharusnya. Adapun perbuatan dzalim itu seperti syirik,Riya',Fitnah dan ghibah dan perbutan dzalim ini ada terdapat di dalam Al-Qur'an salah satunya Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.dari sini sudah jelas bahwa Allah SWT mencintai orang-orang yang bertaqwa dan membenci orang-orang yang zalim .semoga kita selalu senantiasa di dalam lindungan Allah SWT dan tergolong kedalam orang-orang yang beriman sehingga kita mendapatkan balasan surga-nya Allah di akhirat kelak,amin ya rabbal Alamin
Sekian dari saya apabila ada kata-kata yang salah mohon dimaafkan sebesar-besarnya terimakasih wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 🙏
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
BalasHapusNama : Achmad Dwi Juniarto
NIM : F1052211006
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1-B (PPAPK)
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
h orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07). Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
karena zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Sekian dari saya,terimakasih
wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh. Perkenalkan:
BalasHapusNama: Rifki Aldiansyah
NIM: F1071211017
Kelas: 1-A1
Asal: Kapuas Hulu
Jawaban:
At-taqwa artinya takut akan Allah. Ada ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..".
Manusia yang bertaqwa akan disayangi oleh Allah swt. Hal ini dikarenakan, taqwa adalah suatu perilaku atau akhlak mulia yang harus dimiliki oleh setiap umat muslim. Segala sesuatu yang dikerjakan dan didasari oleh rasa dan sikap taqwa, akan mendapatkan keberkahan dan kemudahan dari Allah swt. Taqwa artinya takut kepada Allah, dalam artian tersebut, umat muslim harus mengerjakan sesuatu yang diperintahkan oleh Allah swt dan menjauhi larangan yang tidak diperbolehkan oleh Allah swt. Apabila manusia mengerjakan semua perintah Allah, maka manusia tersebut akan mendapat hal yang baik dan Allah akan mecintai orang yang bertaqwa, serta selalu ingat kepada nya dalam mengerjakan sesuatu. Allah memberikan perintah untuk bertaqwa, dengan tujuan agar umat-Nya mendapatkan keberkahan dalam dunia dan akhirat. Maka dari itu, manusia diwajibkan memiliki sifat atau rasa taqwa untuk memperoleh kecintaan Allah swt.
Manusia dapat dicintai oleh Allah swt, namun dapat dibenci oleh Allah swt. Orang yang dibenci oleh Allah swt, pada umumnya dikarenakan tidak memiliki sifat taqwa kepada Allah, oleh karena itu banyak orang yang melakukan hal-hal yang semena-mena, misalnya perbuatan dzalim. Perbuatan dzalim bisa menjadi suatu hal yang menjadi alasan mengapa Allah swt membenci orang tersebut. Dzalim merupakan perbuatan yang tidak sesuai dengan nilai ketqwaan kepada Allah swt. Dalam Surah Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas. Dalam surah tersebut, manusia sebagai makhluk yang diciptakan oleh Allah, harus memiliki kesadaran dalam mengerjakan sesuatu dan memikirkan apa dampak atau akibat yang mana Allah swt akan selalu melihat apa yang manusia kerjakan.
Komentar: Terima kasih banyak pak, atas ilmunya hari ini, semoga menjadi keberkahan bagi kita semua. Golongan orang yang dicintai dan dibenci oleh Allah swt dapat menjadi ilmu atau sumber yang digunakan untuk kita semua dalam menumbuhkan kesadaran dalan diri sendiri, agar bisa menjadi umat yang dicintai Allah swt.
Sekian jawaban dari tugas yang saya sesuaikan dengan materi hari ini dan komentar yang dapat saya sampaikan. Wassalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Wafa Nafiah
BalasHapusNIM : F1071211024
Kelas : I-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Taqwa pada dasarnya merujuk pada sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan takut, yang lebih jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu atas dirinya dan bahkan merasa hatinya yang paling dalam senantiasa diketahui oleh Allah swt. Seperti yang tertera pada surah berikut "Sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa" (Ali-Imran 3:78). Allah mencintai orang yang bertaqwa karena sikap tersebut menunjukkan rasa patuh dan taat atas apa yang diperintahkan oleh Allah SWT, alasan mengapa Allah membenci orang-orang yang dzalim karena itu adalah sikap buruk yang menunjukkan ketidakpatuhan kepada Allah SWT.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Rezkiana Nurfadillah
NIM : F1071211016
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Terdapat golongan orang yang dicintai Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam Alquran. Mereka dicintai Allah karena iman, takwa, dan ketaatan dalam menjalankan perintah agama serta sikap dan perilaku yang baik kepada sesama manusia dan makhluk lain.ayat Al Quran yang mengaitkan taqwa dengan menepati janji, seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya :"sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..".Takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakannya.Dari golongan tersebut terdapat juga golongan yang gagal meraih cinta Allah yaitu orang yang melampaui batas,orang yang aniaya,orang-orang yang membuat kerusakan,para penghianat,yang suka membanggakan diri atau sombong ,orang yang boros.
Allah membenci orang yang zalim karena Allah melarang perbuatan zalim , orang yang zalim gemar melakukan kemungkaran, mengingkari kebenaran dan suka membuat pembenaran, serta gemar berperilaku tercela. Zalim melambangkan kekejaman, orang yang zalim senang melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan. Sifat zalim merupakan sifat yang sangat bertentangan dengan akhlak manusia.
Sekian dari saya Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Nadia Salsabila
BalasHapusNim : f1051211031
Prodi : pendidikan Fisika
Kelas : 1a2
Karena menurut Al Qur'an yang artinya Sungguh, Allah beserta orang-orang yang bertakwa dan orang-orang yang berbuat kebaikan” (Qs 16: 128).
Bertaqwa artinya takut kepada Allah SWT. Kita harus mempercayai bahwa Allah maha mengetahui segala sesuatu perbuatan hamba Nya ,oleh karena itu,kita harus perbanyak kebaikan. Orang yang bertaqwa adalah orang yang mengerjakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-nya. Seperti yang telah di jelaskan orang yang bertaqwa seperti orang yang rajin melaksanakan sholat,sedekah,zakat,puasa,dan kebaikan lainnya.
Allah mencintai orang-orang yang bertakwa” (Qs 3: 76.
Sedangkan orang yang di dzalimi Allah,karena ia tidak patuh kepada Allah,ia melanggar apa yang di larang Allah,dan mengerjakan hal yang di benci oleh Allah,seperti Allah tidak menyukai hamba Nya yang tidak melaksanakan solat dan ia tidak melaksanakan solat. Allah tidak menyukai dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim dengan dirinya sendiri,oleh karena itu Allah akan memberikan balasan yang amat pedih ,sesuai dengan q.s Ibrahim ayat 42 yang artinya dan jangan lah sekali kali engkau menyangkan Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang orang yang berbuat zalim.sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan pandang an terbelalak.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Feren Setya Ningsih
NIM : F1051211044
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA2
• Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa.
Karena Allah mencintai orang-orang yang melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.
Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.
(Surat Ali 'Imran, Ayat 76)
Al-Quran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4.
(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka,
(Surat Al-Baqarah, Ayat 3)
Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur`ān) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin adanya akhirat.
(Surat Al-Baqarah, Ayat 4)
• Kenapa Allah membenci orang yang dzalim.
Karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau dzalim, maupun dzalim terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu Allah akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim ayat 42 yang artinya :
Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
(Surat Ibrahim, Ayat 42)
Sekian dari saya, mohon maaf apabila terdapat kesalahan dan kata-kata yang kurang berkenan.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : muhammad fhahrul rizki
BalasHapusNIM : F10522111008
Kelas : 1B(PPAPK)
Prodi : Pendidikan Fisika
Bismillahirrahmanirrahim,
Allah mencintai orang yang bertaqwa ,dimana Allah berfirman yang artinya,"Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah :07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya. Inti takwa ialah seorang hamba meletakkan pelindung antara dirinya dengan sesuatu yang ia takutkan dan khawatirkan. Jadi, takwa seseorang kepada Rabb-nya ialah ia meletakkan antara dirinya dan apa yang ia takutkan dari Rabb-nya berupa kemarahan dan hukuman-Nya, sebuah pelindung yang melindungi dirinya dari itu semua yang dia takutkan itu. Pelindung tersebut ialah mengerjakan ketaatan dan menjauhi larangan
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt.
firman Allah Azza wa Jalla , “Dan Aku menjadikannya haram di antara kalian, maka janganlah kalian saling menzhalimi.” Maksudnya, Allah Azza wa Jalla mengharamkan perbuatan zhalim atas hamba-hamba-Nya serta melarang mereka saling menzhalimi, karena kezhaliman itu sendiri adalah haram secara mutlak.
ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Yuri Aniasari
NIM : F1051211042
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA2
• Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa.
Karena Allah mencintai orang-orang yang melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya.
Sebenarnya barang siapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.
(Surat Ali 'Imran, Ayat 76)
Al-Quran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4.
(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang gaib, melaksanakan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang kami berikan kepada mereka,
(Surat Al-Baqarah, Ayat 3)
Dan mereka yang beriman kepada (Al-Qur`ān) yang diturunkan kepadamu (Muhammad) dan (kitab-kitab) yang telah diturunkan sebelum engkau, dan mereka yakin adanya akhirat.
(Surat Al-Baqarah, Ayat 4)
• Kenapa Allah membenci orang yang dzalim.
Karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau dzalim, maupun dzalim terhadap dirinya sendiri. Oleh karena itu Allah akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga dijelaskan dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim ayat 42 yang artinya :
Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
(Surat Ibrahim, Ayat 42)
Sekian dari saya
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Gadis Maghfirah
NIM : F1052211007
Kelas : 1B / PPAPK
Prodi : Pendidikan Fisika
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Allah Ta’ala berfirman, “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān/3: 76) Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala. Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Seorang hamba yang bertakawa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah, dan Allah pun akan selalu memberikan pewrlindungan-Nya dari serangan musuh. Seorang yang bertakwa dengan benar, maka Allah juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik di dunia maupun kelak nanti di akhirat. Allah akan membalas semua amal ibadahnya dengan balasan Surga sebagai tempat ia kembali di akhirat. Seorang hamba yang taat kepada Allah, ia pasti akan melakukan dan melaksanakan ketataatannya kepada Allah dengan berbagai kondisi, karena taat kepada Allah tidak menjadi penghalang bagi siapapun dan dimanapun ia berada.Rasulullah Saw dalam sebuah haditsnya telah menyampaikan bahwa, “Bertakwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.”(HR. At Tirmidzi)
Dzalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.”
Sekian dari saya,jika ada salah dalam penulisan saya, saya minta maaf
Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Esty Kamalah
NIM : F1051211020
Kelas: 1 A1
Prodi: Pendidikan Fisika
Seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seorang hamba yang beriman, ia dituntut untuk bertakwa, karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya. Perintah bertakwa bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi ia menjadi pilihan,tetapi ia menjadi keharusan yang mutlak.
Nabi Muhammad SAW mengharamkan perbuatan zalim dan melarang umatnya saling berbuat zalim.
Dalam buku Syarah Arba'in An-Nawawi dijelaskan bahwa kezaliman terbagi dua. Pertama, zalim seorang hamba terhadap dirinya sendiri dan kezaliman yang paling besar adalah syirik atau mempersekutukan Allah SWT. Kedua, kezaliman seorang hamba terhadap orang lain.
Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19: "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."
Sekian dari saya,terima kasih.
Wassalamualaikum Warrahmatulahi Wabarakatuh
Nama : Sucy Indah Lestari
BalasHapusKelas : Reguler 1 A-2
NIM : F10712111055
Prodi : Pendidikan Biologi
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Mengapa Allah mencintai orang yang bertaqwa??
Karena Allah mencintai hamba-nya yang selalu melaksanakan segala perintahnya yaitu sholat mengaji bersabar bersedekat dan hal hal yang diperintahkan Allah. Serta menjauhi larangannya yaitu hal hal tercela.
Mengapa Allah mencela orang yang dzalim ??
Karena Allah tidak suka akan hambanya yang lupa akan segala hal yang Allah berikan dan tidak melakukan segala perintahnya.
Nama : Jihansyah
BalasHapusNIM : F1051211036
Kelas : 1 A2
Prodi : Pendidikan Fisika
Mengapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, hal ini di karenakan terdapat golongan orang yang dicintai Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam Alquran. Mereka dicintai Allah karena iman, takwa, dan ketaatan dalam menjalankan perintah agama serta sikap dan perilaku yang baik kepada sesama manusia dan makhluk lain.
Ketahuilah bahwa orang-orang yang bertakwa akan mendapatkan keridhaan Allah dalam setiap amal perbuatan yang dilakukannya, karena sesungguhnya orang bertakwa adalah orang yang takut akan kebesaran Allah. Allah berfirman, “Sesungguhnya Allah bersama orang-orang bertakwa” (QS. An- Nahl [16]: 16)
Ketika Allah sudah memberikan ridha kepada hamba-hamba-Nya, maka ketahuilah bahwa hal tersebut adalah puncak dari kecintaan Allah kepada hamba-hamba-Nya. Hanya orang yang dicintai-Nya saja yang diberikan ridha.
Orang-orang yang bertakwa adalah mereka yang memenuhi janji, berhati-hati terhadap hal-hal yang telah diharamkan oleh Allah, mentaati Allah, dan mengikuti syari’at yang diturunkan kepada para penutup nabi, yaitu Muhammad Saw. Dan jika semua itu dilakukan dengan keimanan yang benar, maka Allah akan mengampuni dan menghaspus atas segala kesalahan yang pernah diperbuatnya.
Firman Allah, “Barang siapa yang bertakwa kepada Allah, Niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan melipat gandakan pahala baginya”. (QS. At-Thalaq [65]: 5)
Menjadi orang yang dicintai Allah adalah kebahagiaan yang sangat besar dan tak ternilai, dan Allah telah membuka jalan bagi kita bagaimana agar kita dapat meraih cinta-Nya, yaitu dengan menjadi orang yang bertakwa. Yaitu bertakwa dengan sebenar-benarnya takwa, menjalankan perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang oleh-Nya
Sebaliknya, mengapa Allah SWT membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan Allah tidak suka dengan orang yang alim terhadap perkara dunia tapi jahil (bodoh) terhadap perkara akhirat. Mereka tidak tertarik belajar ilmu agama, dan merasa tidak penting belajar ilmu akhirat.
Allah SWT membenci umatnya yang ingkar kepada-Nya. Selain ingkar, ternyata Allah SWT juga membenci orang yang terlalu mencintai dunia tapi enggan belajar mengenai agama Islam.
Allah SWT berfirman: "Dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? Sungguh, Kami akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berdosa." (QS. As-Sajdah 32: Ayat 22).
Mereka yang didunia tidak mau belajar ilmu agama akan dicabut kenikmatan dari beribadahnya serta disibukkan pada perkara yang tidak bermanfaat dan itu merupakan tanda hukuman dari Allah SWT.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamualaikum Warahmatullahi Wabarokatuh
Nama : Lidiya Rahmawati
NIM : F1051211029
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : IA 2
Hari/Tanggal : Selasa, 23 November 2021
Alhamdulillah, MasyaAllah.
Terimakasih banyak pak atas ilmu yang bapak berikan, ilmu ini sangat bermanfaat untuk saya dan menambah wawasan saya.
Baik saya akan menjawab pertanyaan dari bapak, pertanyaannya yaitu kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan !
~Jawab~
• Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim karena orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu menaati perintah-Nya dan menjauhi semua yang dilarang oleh Allah,
mereka yang bertakwa akan selalu mengingat Allah dan tidak
melupakan-Nya, karena mereka yang melupakan-Nya ialah
mereka yang selalu melakukan perbuatan maksiat kepada-Nya,
jika kita selalu mengingat Allah kita tidak akan bermaksiat kepada-Nya. Sedangkan orang yang dzalim adalah orang yang jika melakukan sesuatu dalam hal yang tidak wajar (diharamkan) dari apa yang telah digariskan Allah Swt dan Rasul-Nya sehingga merugikan orang lain.
• Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Hal tersebut sudah dijelaskan di dalam Al-Qur'an. Allah mencintai orang yang bertakwa karena sifat takwa merupakan pondasi dari iman. Semakin tinggi ketakwaan seseorang, maka semakin ia menyadari kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Takwa merupakn tujuan dari manusia diciptakan. Manusia diciptakan untuk beribadah dan menyembah Allah dengan cara melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya. Perintah bertakwa bukan menjadi sebuah pilihan, tetapi ia menjadi sebuah keharusan yang mutlak. Allah akan mengancam kepada mereka yang tidak bertakwa dengan ancaman yang keras, yaitu dicampakkan ia ke dalam neraka jahanam sebagai tempat kembali di akhirat kelak. Sebaliknya bagi seorang hamba yang secara totalitasnya bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan banyak keutamaan terutama menjadi penghuni surga, sebagaima terdapat dalam Q.S. At-Thalaq ayat 2-3 “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluardan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” Di dalam Al Qur’an terdapat banyak perintah kepada untuk bertakwa kepada Allah. Di dalam Al-Qur'an surah At-Taubah : 07, Allah Swt berfirman yang artinya "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa".
• Selain di dalam Al-Qur'an, juga ada dijelaskan di dalam Hadis Riwayat Muslim yang artinya "Sungguh Allah Swt menyukai hamba yang bertakwa, berkecukupan dan menyendiri" (H.R.Muslim)
Itulah mengapa Allah Swt mencintai orang yang takwa dan membenci orang yang dzalim, karena itu semua sudah dijelaskannya di dalam Al-Qur'an dan di dalam Hadis.
• Islam juga memerintahkan untuk berbuat adil dan melarang berbuat zalim. Sikap zalim berarti melewati koridor kebenaran hingga masuk pada kebatilan dan merupakan suatu maksiat yg membawa kemudharatan baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain. Allah membenci orang yg berbuat kezaliman. Dalam Q.S Hud ayat 18, Allah dengan jelas melarang orang zalim karena kelak orang yg zalim akan ditimpa laknat dan azab yang pedih oleh Allah. Orang yg zalim tidak akan menerima syafa’at dari Allah. Selain itu, orang yg zalim akan dijauhkan dari kebaikan di dunia maupun di akhirat serta jauh dari hidayah/petunjuk Allah.
Sekian jawaban dari saya, mohon maaf apabila terdapat kata-kata yang kurang berkenan ataupun terdapat kesalahan dalam menjawab.
Terimakasih.
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama: Melyani
Nim: F1051211018
Kelas: 1 A1
Prodi: Pendidikan Fisika
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Takwa merupakn tujuan dari manusia diciptakan. Manusia diciptakan untuk beribadah dan menyembah Allah dengan cara melaksanakan semua perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya.
Dalam Q.S Hud ayat 18, Allah dengan jelas melarang orang zalim karena kelak orang yg zalim akan ditimpa laknat dan azab yang pedih oleh Allah. Orang yg zalim tidak akan menerima syafa’at dari Allah. Selain itu, orang yg zalim akan dijauhkan dari kebaikan di dunia maupun di akhirat serta jauh dari hidayah/petunjuk Allah.
Sekian komentar dari saya, wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Mithahul Jannah
Nim : F1071211037
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1A-2
#CINTA
Allah menginformasikan dalam Alquran tentang golongan orang yang dicintai-Nya. Mereka dicintai Allah karena iman, takwa, dan ketaatan dalam menjalankan perintah agama serta sikap dan perilaku yang baik kepada sesama manusia dan makhluk lain.
Pertama, orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Bagi Muslim, yang paling dicintai adalah Allah dan Rasul-Nya (al mahabbatul ula). Kecintaan kepada keduanya merupakan tolok ukur mencintai yang lain, seperti istri, suami, anak, keluarga, harta, pangkat, dan jabatan.
Cinta kepada Allah memotivasi untuk menjalankan semua perintah-Nya dengan ridha. Allah berfirman, ''Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 3: 31).
Kedua, orang-orang yang berbuat adil (muqsithin). Adil berarti melakukan suatu perbuatan dengan tidak menzalimi orang lain dan diri sendiri. Adil juga berarti melaksanakan kewajiban sesuai ketentuan dan menerima hak sebagai imbalan. Keadilan harus ditegakkan dalam semua aspek kehidupan manusia, baik sosial, politik, ekonomi, maupun hukum.
Allah berfirman, ''Jika mereka (orang Yahudi) datang kepadamu (untuk meminta putusan), maka putuskanlah (perkara itu) di antara mereka, atau berpalinglah dari mereka, jika kamu berpaling dari mereka maka mereka tidak akan memberi mudharat kepadamu sedikit pun. Dan jika kamu memutuskan perkara mereka, maka putuskanlah di antara mereka dengan adil, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang adil.'' (QS 5: 42).
Ketiga, berlaku sabar (shabirin). Sabar yang sempurna terwujud manakala seseorang tunduk sepenuhnya tanpa syarat kepada kehendak Allah. Allah berfirman, ''Mereka tidak menjadi lemah karena bencana yang menimpa mereka di jalan Allah, dan tidak lesu dan tidak (pula) menyerah (kepada musuh). Allah menyukai orang-orang yang sabar.'' (QS 3: 146).
Keempat, orang-orang yang bertawakal (mutawakilin). Tawakal adalah menyerahkan apa yang telah dilakukan kepada Allah. Sikap ini muncul karena keyakinan bahwa apa saja yang diperbuat manusia, hasilnya tidak bisa dipastikan. Allah berfirman, ''Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.'' (QS 3: 159).
Kelima, orang-orang yang menyucikan diri (mutathohhirin). Setiap Muslim dilatih selalu suci secara fisik dengan bersuci dari hadas besar dan kecil ketika akan shalat. Kebiasaan ini diharapkan memberikan pengaruh positif untuk bersih diri dan lingkungan. Allah berfirman, ''Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang tobat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.'' (QS 2: 222).
Sikap dan perilaku golongan yang dicintai Allah ini harus dicontoh dalam kehidupan. Sebab, sikap dan perilaku itu membawa kemaslahatan bagi diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Sekian dari saya wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 🙏
Assalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Doni Hariansah
NIM : F1071211019
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : IA1
Asal Daerah : Kabupaten Sambas
Kenapa Allah mencintai orang yang bertaqwa?
Karena orang-orang yang bertaqwa kepada Allah SWT adalah mereka yang takut dan menjalankan perintah dan meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah SWT.
Jadi orang-orang tersebut mendapatkan rahmat dari Allah SWT
Kenapa Allah membenci orang Dzalim?
Dzalim merupakan perbuatan-perbuatan yang melanggar ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dzalim terbagi menjadi 3 yaitu Dzalim kepada Allah, Dzalim kepada diri sendiri dan Dzalim kepada orang lain.
Perbuatan tersebut mendapat murka dari Allah dan orang yang melakukan perbuatan dzalim ini, baik itu dzalim kepada Allah, diri sendiri maupun dzalim kepada orang lain. Hal tersebutlah yang membuat Allah membenci bagi siapa saja yang melakukan perbuatan Dzalim tersebut.
Sekian dari saya
Wassalamu'alaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻
BalasHapusNama : Ni'mah Rahmayanti
NIM : F1071211018
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Asal : Kota Singkawang
Mengapa Allah SWT sangat mencintai orang-orang yang bertakwa? Allah sangat mencintai orang-orang yang bertakwa karena Allah menyukai orang-orang taat, patuh, dan menjalankan segala perintah-Nya. Allah Maha Melihat lagi Maha Mengetahui. Oleh karena itu, Allah tau siapa saja yang menepati semua janji-janjinnya kepada Allah dan yang melakukan segala sesuatu hanya karena Allah, serta dapat menghindari segala larangan-Nya.
Lalu, mengapa Allah SWT sangat membenci orang-orang yang dzalim? Karena Allah sangat tidak suka kepada hamba-hamba-Nya yang ingkar dan berbuat kejahatan di muka bumi ini, apalagi berbuat kerusakan di muka bumi ini.
Oleh sebab itu, kita sebagai umat muslim sudah seharusnya patuh dan tunduk terhadap perintah Allah SWT.. Memang tidak mudah, dan tentunya banyak sekali godaan yang akan menguji kita, tapi jika kita sudah terbiasa taat, maka sudah pasti kita termasuk pada orang-orang yang Allah cintai.
Sekian dari saya,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh 🙏🏻
Nama : Isyatirradhiyah
BalasHapusNIM : F1071211030
Prodi/Kelas/Semester : Pend. Biologi/1-A2/ganjil
Bismillahirrahmanirrahim
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Terimakasih atas ilmunya pak
Allah mencintai orang yang beriman salah satunya karena orang yang beriman pasti menjauhkan dirinya dari perbuatan yang tidak baik dan senantiasa berbuat baik. Sebaliknya, Allah membenci orang yang zhalim karena mereka tidak mengerjakan kebaikan. Dan Allah akan memberikan balasan kepada mereka yang berbuat dosa. surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : ... "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa..". Ayat yang menggambarkan ku. At-taqwa artinya takut akan Allah.hamba Allah yang sungguh-sungguh bertakwa, takut sekali maksiat. “Maka sungguh, Allah mencintai hamba hamba-Nya yang bertakwa.” (QS Ali Imran: 76).
Nama : Neli
BalasHapusNim : F1051211049
Kelas : IA2
Prodi : Pendidikan Fisika
Karena Allah SWT sangat mencintai umatnya yang selalu bertakwa kepada-nya dan tidak lupa akan adanya Allah SWT. mereka yang Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Firman Allah, ”Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102)
Dan Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Mitha
BalasHapusNIM : F1071211040
Kelas : Reguler 1-A2
Prodi : Pendidikan Biologi
Allah Swt., mencintai orang bertakwa karena orang bertakwa tidak hanya mampu menahan amarahnya tapi juga mampu memaafkan semua orang yang berbuat salah kepadanya. Seperti dalam Q.S At-Taubah ayat 7 yang berbunyi "Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” Orang bertakwa akan mampu melenyapkan egonya dan menahan amarahnya, tidak melampiaskan kepada siapapun. Orang bertakwa selalu menafkahkan hartanya baik di waktu luang maupun sempit. Memberi saat kita punya itu baik, tapi berbagi saat kita juga kekurangan itu hal yang luar biasa. Orang bertakwa tidak takut hartanya berkurang hanya karena memberi kepada orang lain.
Allah membenci orang yang dzalim karena Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Irvan Ariyansyah
BalasHapusNIM : F1071211004
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan
Karena seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah. Seorang hamba yang beriman, ia dituntut untuk bertakwa, karena takwa merupakan bukti kepatuhan dan ketaatan seorang hamba terhadap Allah yang telah menciptakan dan memeliharanya.
Firman Allah, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS At Thalaq: 2-3)
•zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
Assalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Agung Mulyono
NIM : F1071211020
Kelas : REG 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Asal daerah : kubu Raya
Jawaban:
Bertakwa kepada Allah Swt. Adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah Swt, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran dan kecintaan Allah Swt. Dan ingatlah bahwa Allah Swt. Mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaima firman Allah Swt dalam Al-Qur'an.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
"Kecuali orang-orang musyrik yang telah mengadakan perjanjian dengan kamu dan mereka sedikit pun tidak mengurangi (isi perjanjian) dan tidak (pula) mereka membantu seorang pun yang memusuhi kamu, maka terhadap mereka itu penuhilah janjinya sampai batas waktunya. Sungguh, Allah menyukai orang-orang yang bertakwa."
(QS. At-Taubah [9] Ayat 4)
Seorang hamba yang bertakwa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah Swt. Dan Allah pun akan selalu memberikan perlindungan-nya dari serangan musuh. Seorang yang bertakwa dengan benar, maka Allah Swt juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik didunia maupun diakhirat kelak nanti di akhirat.
Sedangkan perbuatan Dzalim adalah perbuatan yang sangat tercela dalam pandangan agama Islam.
Secara bahasa zalim adalah meletakkan sesuatu tidak pada tempatnya atau melakukan sesuatu yang tidak semestinya. Orang disebut zalim jika melakukan sesuatu yang tidak wajar dari apa yang telah digariskan Allah dan rasul-Nya sehingga merugikan orang lain.
Semua manusia memiliki potensi untuk berbuat zalim. Itu karena manusia memiliki hawa nafsu. Contoh perbuatan zalim adalah seorang penguasa yang selalu menekan bawahannya agar tetap pada posisinya.
Zalim adalah salah satu perbuatan yang diharamkan oleh Allah, sebagaimana dijelaskan dalam hadist Qudsi berikut.
“Wahai hamba-Ku, sesungguhnya aku telah mengharamkan zalim atas diri-Ku. Dan, aku jadikan perbuatan harap di antara kalian. Oleh karena itu, janganlah kalian saling berbuat zalim.”
Sekian dari jawaban saya. Mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekhilafan dari jawaban saya.
Wabillahi taufik wal hidayah
Wassalamu'alaikum Warohmatullahi wabarokatuh 🙏
Nama : Fazrika Syafharla
BalasHapusNIM : F1071211032
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Reg 1-A2 (semester 1)
Takwa sesungguhnya adalah ketika kita bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang kita lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar. Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Yaitu orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya, “…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07). Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Dan ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4).
Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain. Seorang Muslim diajarkan untuk tidak melakukan perbuatan zalim atau aniaya kepada orang lain dan bagi dirinya sendiri. Allah SWT bahkan menyebut akan memberi azab bagi orang yang zalim. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat ke-19: وَمَنْ يَظْلِمْ مِنْكُمْ نُذِقْهُ عَذَابًا كَبِيرًا "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar." Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih.
Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Nanda Emilia
Nim : F1071211033
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Reg 1-A2
Semester : 1
Golongan yang dicintai Allah adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
kita sebagai hamba Allah SWT patut beriman kepada Allah, dan jika ingin dicintai Allah Ta’ala hendaknya kita harus menjadi manusia yang bertakwa, Seperti di jelaskan dalam (Qs. At-Taubah:7)
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”.
Mengapa Allah SWT membenci orang yang zalim? Zalim adalah salah satu perbuatan tercela yang sangat di benci oleh Allah, dikarenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada induvidu itu sendiri maupun orang lain. Allah tidak menyukai orang yang membuat orang lain susah ( zalim ), maupun zalim terhadap dirinya sendiri Oleh Karena itu, Allah Akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Al-Qur’an surah (Ibrahim ayat 42 ) yang artinya:
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan Oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan-pandangan terbelalak.”
Sekian dari saya,
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Sri Wulan Sari
BalasHapusNim : F1071211042
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Reg A2
Semester : 1 (ganjil)
Cinta Allah
Allah SWT mencintai para hamba yang senantiasa taat kepada-Nya. Seperti dalam Al. Quran surah Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa". Allah mencintai orang yang bertaqwa karena orang yang bertaqwa adalah orang yang beriman yang sudah pasti menjauhi larangan Allah dan mematuhi perintah Allah.
Allah tidak menyukai orang-orang yang zalim karena orang zalim gemar melakukan kemungkaran dan gemar berperilaku tercela. Zalim melambangkan kekejaman, orang yang zalim senang melihat orang dalam penderitaan dan kesengsaraan. Orang yang zalim adalah orang yang bergelimang dosa. Perbuatan zalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
Semoga kita termasuk orang yang di cintai Allah.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusNama : Sri Wahyu Ningsih
NIM : F1051211002
Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1 A1
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan !
Jawaban :
Allah mencintai orang yang bertakwa karena Di dalam Al-Qur'an terdapat banyak Perintah kepada kita untuk bertakwa kepada Allah. Seperti firman-Nya, “Bertakwalah kepada Allah dan carilah jalan yang mendekatkan diri kepada-Nya” (QS. Al Maidah [5]: 35) Dalam surat lain, Allah berfirman, “Bertakwalah kepada Allah dan hendaklah kamu bersama orang-orang yang benar” (QS At-Taubah [9]: 119).
Seorang hamba selalu diperintahkan oleh Allah dan Rasul-Nya untuk meningkatkan ketakwaan kepada-Nya dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa sesungguhnya adalah ketika kita bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang kita lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar.
Seorang hamba yang bertakwa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah, dan Allah pun akan selalu memberikan pewrlindungan-Nya dari serangan musuh. Seorang yang bertakwa dengan benar, maka Allah juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik di dunia maupun kelak nanti di akhirat. Allah akan membalas semua amal ibadahnya dengan balasan Surga sebagai tempat ia kembali di akhirat.
Zalim merupakan salah satu perbuatan tercela yang snagat di benci oleh Allah SWT karena perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada diri sendiri maupun orang lain oleh karena itu Allah membenci orang yang zalim dikarenakan Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim kepada dirinya sendirioleh karena itu Allah memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga dijelaskan dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 42 yang artinya :
"Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,"
Sekian dari saya, terima kasih
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatu
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Filardha Azelia Vallahayil
NIM : F1071211025
Kelas : 1 A1
Prodi : Pendidikan Biologi
MasyaAllah, terimakasih atas ilmunya pak.
Allah berfirman yang artinya,
" Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah :07)
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang bertakwa adalah orang menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Seperti yang tertera di Q.S Ali Imran 3:76
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.”
Ada beberapa golongan yang gagal mendapatkan cinta Allah. Karena mereka memiliki sifat yang zalim. Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih. Dijelaskan dalam Al-Qur'an Q.S. Ibrahim ayat 42
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
Sekian dari saya, terimakasih 🙏🏻
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Rahmad
BalasHapusNim : F1071211046
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas/Semester : 1-A2/ganjil
• Mengapa Allah SWT mencintai orang yang bertaqwa, dan membenci orang yang dzalim ?
Adapun menjawab pertanyaan tersebut dapat kita lihat dalam Al-Qur'an Surah At-Taubah Ayat 7. Allah berfirman yang artinya, Sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertakwa.” Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang ghaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di Q.S Al-Baqarah pada Ayat 3 dan 4, itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Kemudian orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa ini adalah Allah SWT.
Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah, dikarenakan Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu Allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana telah di jelaskan dalam Al-Qur'an Surah Ibrahim Ayat 42 yang Artinya: “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak." Hal ini juga telah ditegaskan dalam Al-Qur'an pada surah Al-Furqan Ayat 19. Artinya: "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar." dan zalim ini merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah SWT hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya sendiri maupun orang lain.
Sekian dari saya, terimakasih. Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Anggun Lestari
BalasHapusNIM : F1071211029
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A2
Semester : 1/Ganjil (2021/2022)
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin. Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah SWT. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah SWT, yaitu beribadah dan menyembah Allah SWT dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah SWT. Ingatlah bahwa Allah SWT mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah SWT akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. “(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76). Orang yang paling mulia disisi Allah SWT adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07). Allah SWT membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan Allah SWT tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu Allah SWT akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Q.S Ibrahim ayat 42.
Nama : Rosi Desfitri
BalasHapusKelas : 1-A2
Nim : F1071211036
Prodi : Pendidikan Biologi
Allah mencintai orang yang bertaqwa, bukan orang dzalim
Karena orang yang bertaqwa telah diuji dalam hidupnya di dunia karena dunia bagi orang yang bertaqwa adalah ujian. Dan juga bertaqwa merupakan orang yang dicintai Allah sampai sampai sering di sebutkan di dalam Alqur'an
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya; dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam." (QS. Ali Imran: 102).
Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim dikarenakan menganggap dunia ini adalah kesenangan sampai lupa akan hari akhir yang akan menunggu. Dan allah telah menjelaskan dalam alquran Allah jelas-jelas tidak menyukai orang dzalim dan akan memberikan azab yang besar.
Dalam surat Al-Furqan ayat ke-19: "Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya kami rasakan kepadanya azab yang besar."
Nama : Putri Yolasari
BalasHapusNIM : F1071211044
Kelas : 1A-2
Prodi : Pendidikan Biologi
Karena umat yg bertakwa adalah mereka yang bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang ia lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar. Maka dari itu Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun bahagia.
Dan kenapa Allah SWT membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Al-Quran Surah Ibrahim ayat 42 yang Artinya sebagai berikut :
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak."
BalasHapusNama : Wanda pramita lestari
Kelas : 1B Ppapk
NIM : F1072211013
Prodi : Pendidikan Biologi
Assalamualaikum warahmatulahi wabarakatu
Assalamualaikum
Dr Abdullah Nashih Ulwan dalam bukunya Cinta dalam Pandangan Islam (terj), menjelaskan bahwa cinta merupakan perasaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri, dan terpautnya hati orang yang mencintai pada pihak yang dicintainya, dengan semangat yang menggelora dan wajah yang selalu menampilkan keceriaan.
Waalaikumsalam.warahmatulahi wabarakatu
Nama : Marseli
BalasHapusNIM : F1071211047
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Reg 1-A2
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Sebab, salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah SWT ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan. Dengan kata lain, orang yang taqwa jauh dicintai oleh Allah karena orang yang taqwa ia lebih tunduk dan menjalankan segala perintah serta menjauhi segala larangan dari Allah SWT. Orang yang taqwa juga taat beribadah dan selalu berbuat kebaikan sebagai ladang pahala baginya. Sedangkan orang yang dzalim adalah orang yang suka berbuat kejahatan dan melalaikan segala perintah Allah SWT. Bagaimana Allah mencintai orang yang dzalim jika orang tersebut masih melakukan perbuatan-perbuatan yang melampaui kemanusiaan dan melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT.
Sekian dari saya,
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama: Putri Natasya
BalasHapusNIM : F1071211034
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1 A-2
Semester : Ganjil 2021/2022( Semester 1)
Taqwa adalah melaksanakan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya.
Orang yang bertaqwa ialah orang yang selalu mendirikan salat, beriman kepada Allah SWT, bersedekah, dan menyakini akan adanya hari kiamat. Itu merupakan ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Allah SWT berfirman yang artinya :
"... Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa." (Q.S. At-Taubah (9): 7 )
Itulah mengapa Allah SWT mencintai orang yang bertaqwa.
Mengapa Allah SWT membenci orang yang zalim? Itu karena zalim adalah salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh Allah SWT karena perbuatan ini banyak membawa kepada kemudharatan pada dirinya maupun orang lain dan Allah SWT tidak suka dengan orang yang membuat orang lain kesulitan apalagi zalim terhadap dirinya sendiri, oleh karena itu Allah SWT akan memberikan balasan yang teramat pedih. Di dalam Al-Qur'an surah Ibrahim ayat 42 yang artinya:
"Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,"
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Rendi ihza Pahlupi
Nim : F1071211053
Prodi : pendidikan biologi
Kelas : Reg1A-2 semester 1
Kenapa Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan
Seorang hamba yang bertakawa, maka ia akan selalu mendapatkan pertolongan dari Allah, dan Allah pun akan selalu memberikan pewrlindungan-Nya dari serangan musuh. Seorang yang bertakwa dengan benar, maka Allah juga akan menganugerahkan kemuliaan dan kehormatan, baik di dunia maupun kelak nanti di akhirat. Allah akan membalas semua amal ibadahnya dengan balasan Surga sebagai tempat ia kembali di akhirat. Seorang hamba yang taat kepada Allah, ia pasti akan melakukan dan melaksanakan ketataatannya kepada Allah dengan berbagai kondisi, karena taat kepada Allah tidak menjadi penghalang bagi siapapun dan dimanapun ia berada.
Dan ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4)
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Nama : Indah Puspita Sari
BalasHapusNIM : F1071211054
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Reguler 1-A2
Semester : 1 (Ganjil)
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, pak.
Allah SWT mencintai orang yang taqwa, dan membenci orang yang dzalim karena orang yang bertakwa itu benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir batin. Sedangkan Allah SWT membenci orang yang dzalim disebabkan zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya sendiri maupun orang lain.
Sekian yang dapat saya sampaikan. Terimakasih atas waktu dan kesempatannya. Mohon maaf jika terdapat kata yang kurang berkenan. Asbab yang baik datangnya dari Allah SWT dan yang buruk itu datangnya dari saya pribadi.
Akhirul kalam, Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama: Fuad Zairofi Prasetyo
BalasHapusNim:F1071211035
Prodi:Pendidikan Biologi
Kelas: 1 A2
Firman Allah SWT yang artinya, Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa." (QS-Attaubah :07)
Alquran memberikan definisi tentang ciri mereka,yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman kepada Allah dan kepada Nabi Muhammad SAW serta kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat. Takwa adalah perisai diri dan orang yang bertakwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga diri baik(lahir&batin). Dan orang yang bertakwa dicintai
oleh Allah SWT.
Sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa." (Ali Imrān 3: 76)
Dzalim adalah perbuatan yang tidak disukai Allah Swt. Allah SWT tidak suka dengan orang yang membuat orang lain kesusahan baik ke orang lain maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mereka balasan diakhirat kelak.
(QS. Ibrahim Ayat :42)
Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak.
BalasHapusNama : Putri Anggini
Nim : F1071211015
Kelas : I A-1
Prodi : Pendidikan Biologi
taqwa adalah sebaik-baik bekal di dalam meraih kebahagian hidup di dunia maupun akhirat. Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala. Takwa sesungguhnya adalah ketika kita bersungguh-sungguh menjauhi seluruh dosa, baik yang besar maupun yang kecil. Dan bersungguh-sungguh melakukan seluruh bentuk keta’atan, baik yang wajib maupun yang sunah dengan semampunya, dengan harapan semoga ibadah Sunnah yang kita lakukan dapat menutupi kekurangan yang ada pada saat melakukan kewajiban, dan menjauhi dosa-dosa kecil sebagai benteng yang kuat antara seorang hamba dengan dosa-dosa besar.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76).
Allah membenci orang orang yang zalim karena allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Q.S Ibrahim : 42 berbunyi :
وَلَا تَحْسَبَنَّ اللَّهَ غَافِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظَّالِمُونَ إِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيهِ الْأَبْصَارُ
Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
NAMA: WIWIN SULISTYOWATI
BalasHapusNIM: F1052211002
Prodi/Kelas: PENDIDIKAN FISIKA/PPAPK (IB)
Hari/Tanggal : Selasa, 23 NOVEMBER 2021
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh bismillahhh berikut penjelasan dari jawaban saya:..
Bertakwa kepada Allah adalah awal dari segalanya, semakin tebal ketakwaan seseorang kepada Allah, maka akan semakin tinggi kemampuannya merasakan kehadiran Allah. Allah memerintahkan kepada kita untuk bertakwa dengan yang sebenar-benarnya takwa dan melarang kita untuk mati melainkan dalam keadaan sebagai orang Muslim. Firman Allah, ”Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam.” (QS Ali Imran [3]: 102)
Takwa yang sempurna adalah melaksanakan seluruh kewajiban dan meninggalkan segala bentuk keharaman dan syubhat lalu disertai dengan melaksanakan amalan Sunnah dan meninggalkan yang makruh, itulah derajat takwa yang sempurna. Seseorang bertakwa adalah ketika ia mampu secara ikhlas mengerjakan segala perintah-perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-larangan-Nya. Takwa merupakan tujuan manusia diciptakan Allah; yaitu beribadah dan menyembah Allah dengan jalan melaksanakan semua yang diperintahkan dan meninggalkan hal-hal yang dilarang oleh Allah.
Zalim itu merupakan salah satu sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah SWT dikarenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Mengapa Allah SWT membenci orang yang berbuat zalim Hal ini dikarenakan Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri, oleh karena itu Allah akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih seperti yang dijelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 dan artinya: "dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan-pandangan terbelalak.
Jdiii intinya ginii,,, mengapa Allah cinta dengan orang bertaqwa, dikarenakan semakin orang itu bertaqwa, semakin bertambah pula lah iman seseorang ituu.
Dan mengapa Allah membenci orang yang zalim, hal ini sebab zalim itu termasuk hal maksiat yang bisa membuat berkurangnya iman seseorang itu dan Allah juga tidak suka dengan orang yang membuat orang lain sudah/zalim terhadap dirinya sendiri sebab Allah akan memberikan balasan yang amat pedih kelak. Sekian dari saya jazakumullahu khair🙏🏻 wassalamu'alaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Dwi Seftiany
BalasHapusNIM : F1071211043
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : Reg. 1-A2
Semester : ganjil 2021/2022 (semester 1)
Allah berfirman yang artinya,Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah :07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT. Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih mat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana berbunyi
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak"
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain.
Nama :Irna Sari
BalasHapusNIM :F1071211009
Prodi :Pendidikan biologi
Kelas :1-A1
-Pada surah Ali Imran ayat 78 yang artinya sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertakwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertakwa. Ayat yang menggambarkan ku titik kualitas pribadi yang sebenarnya dapat dilihat dari firman Allah Surah Albaqarah ayat 177 di mana Taqwa disamakan dengan kebajikan, artinya bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu adalah beriman kepada Allah dan hari kemudian, malaikat kitab nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat anak yatim, miskin kau musafir, orang yang meminta, hamba sahaya kau mendirikan shalat menunaikan zakat menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan penderitaan dan dalam peperangan titik mereka itulah orang-orang yang benar imannya, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa. Dengan demikianlah mutlak ialah mereka yang benar-benar memiliki integritas pribadi yang sempurna lahir dan batin.
- Allah membenci orang yang berbuat zalim dikarenakan Allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah maupun zalim terhadap dirinya sendiri Oleh karena itu Allah akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga dijelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42.Artinya : dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan-pandangan terbelalak. Zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat dibenci oleh Allah subhanahu wa ta'ala Hal ini dikarenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain
Nama : Fazrin Rizkha Nafasati
BalasHapusNIM : F1071211050
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A2
orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Bagi Muslim, yang paling dicintai adalah Allah dan Rasul-Nya (al mahabbatul ula). Kecintaan kepada keduanya merupakan tolok ukur mencintai yang lain, seperti istri, suami, anak, keluarga, harta, pangkat, dan jabatan. Cinta kepada Allah memotivasi untuk menjalankan semua perintah-Nya dengan ridha. Allah berfirman, ''Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 3: 31).
BalasHapusNama : Kurnia Hendra Yani
NIM : F1051211024
Kelas : 1 A1
Prodi : Pendidikan Fisika
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh Golongan yang dicintai Allah adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
kita sebagai hamba Allah SWT patut beriman kepada Allah, dan jika ingin dicintai Allah Ta’ala hendaknya kita harus menjadi manusia yang bertakwa, Seperti di jelaskan dalam (Qs. At-Taubah:7)
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”.
Mengapa Allah SWT membenci orang yang zalim? Zalim adalah salah satu perbuatan tercela yang sangat di benci oleh Allah, dikarenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada induvidu itu sendiri maupun orang lain. Allah tidak menyukai orang yang membuat orang lain susah ( zalim ), maupun zalim terhadap dirinya sendiri Oleh Karena itu, Allah Akan memberikan mereka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam Al-Qur’an surah (Ibrahim ayat 42 ) yang artinya:
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan Oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari dimana pandangan-pandangan terbelalak.”
Sekian dari saya,
Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Sulistia Ningsih
NIM : F1051211035
Kelas : IA2
Prodi : Pendidikan Fisika
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Golongan yang kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Golongan yang ketiga adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,“…Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
BalasHapusNama : Sidik Wijaya
NIM : F1051211046
Prodi : Pendidikan Fisika
Fakultas : keguruan dan ilmu pendidikan
Masya Allah terimakasih pak atas ilmunya. Mengapa Allah SWT lebih mencintai orang yang yang bertaqwa karena orang yang bertakwa itu lebih dekat dengan Allah SWT, selalu ingat Allah SWT dalam hidup nya, mengikuti semua perintah dan menjauhi semua larangan Allah SWT, serta orang bertakwa itu memberikan maslahat atau kebaikan untuk dirinya sendiri dan orang disekitarnya sedangkan untuk orang yang dzalim itu kebalikkannya dan kezhaliman sangat di benci Allah SWT. Sekian dari saya wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Nama : Farah Sada Andina
BalasHapusNIM : F1051211047
Kelas: I A2
Prodi : Pendidikan Fisika
Takwa berarti melaksanakan perintah-perintah Allah dan menjauhi semua larangan-larangan-Nya. Terdapat beberapa golongan yang dicintai oleh Allah salah satunya ialah golongan yang orang-orang yang bertakwa. Sebagaimana yang di jelaskan dalam Al-Qur'an yang artinya: "…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS. Attaubah : Ayat 7).
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri orang-orang yang bertakwa yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT Serta Kualitas ketakwaan seorang hamba sejatinya dapat dilihat dari sejauhmana ia dapat secara konsisten menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan apa yang dilarang oleh-Nya.
Sedangkan mengapa Allah SWT. membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan Allah SWT. tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu Allah SWT. akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih Sebagaimana yang di jelaskan dalam Al-Qur'an yang Artinya: “Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak." (QS. Ibrahim: Ayat 42)
Nama : Sugiyanto
BalasHapusNIM :.F1071211048
Kelas : 1 A2
Takwa adalah menjalankan segala perintah Allah SWT. dan meninggalkan semua larangannya. Allah SWT.mencintai orang yang bertakwa karena orang yang bertakwa selalu baik amalnya baik kepada Allah SWT.maupun kepada manusia.Dia selalu takut berbuat dosa kepada Allah SWT. dan takut akan siksa Allah SWT.
dan Allah SWT. tidak menyukai orang dzalim karena orang dzalim adalah orang yang melanggar perintah Allah SWT.dan tidak takut kepada Allah SWT.
Sekian Wassalamualaikum warahmatullah hiwabarakatuh
Nama : VERA EVRIANI
BalasHapusNIM : F1051211007
KELAS : 1A1
Prodi : Pendidikan Fisika
FKIP, UNTAN
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Salah satu penjelasan Alquran yang terpenting adalah mengenai golongan yang dicintai Allah. Golongan yang dicintai Allah ini adalah golongan yang beruntung di dunia dan akhirat. Merekalah yang akan mendapatkan pertolongan dari segala kesulitan, kabar gembira dan segala kesedihan, keamanan dari segala ketakutan dan kepastian dari setiap keraguan.
Pertama, orang yang bersabar. Allah berfirman dalam surat Al-Baqarah ayat 153 yang artinya,"Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) salat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”
Golongan yang kedua adalah orang-orang yang bertakwa. Allah berfirman yang artinya,“…Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah : 07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Golongan yang ketiga adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Sesuai firman Allah dalam surat Al-Maidah ayat 13 yang artinya,“…Maka maafkanlah mereka dan biarkanlah mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
Orang yang berbuat baik adalah golongan yang dicintai oleh Allah. Dalam ayat itu disebutkan bahwa memaafkan, termasuk perbuatan baik yang dicintai Allah SWT. At-Tabari di dalam kitabnya menjelaskan perbuatan baik adalah mereka yang menjaga diri dari terjerumus ke dalam larangan-larangan Allah dan berupaya sekuat tenaga untuk memberikan yang terbaik dalam menjalankan perintah-perintahNya, menegakkan kewajiban terhadapNya.
Mengapa allah swt membenci orang yang berbuat zalim hal ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang Artinya :“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Orang-orang yang dzalim adalah orang-orang yang berbuat kerusakan dan menentang perintah Allah SWT. Allah membenci orang-orang tersebut. Allah Swt mengancam para pelaku kezaliman tersebut dengan firmannya : QS. Asysyura: 42
Artinya: sesungguhnya kesalahan hanya ada pada orang-orang yang menzalimi manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa mengindahkan kebenaran. Mereka itu bakal merasakan azab yang amat pedih.
Sekian jawaban saya, terimakasih pak
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Assalaamiu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
BalasHapusNama: Muhammad Fahrizal Arya Pratama
NIM: F1052211001
Kelas: 1B (PPAPK)
Prodi: Pendidikan Fisika
orang yang mencintai Allah dan Rasul-Nya. Bagi Muslim, yang paling dicintai adalah Allah dan Rasul-Nya (al mahabbatul ula). Kecintaan kepada keduanya merupakan tolok ukur mencintai yang lain, seperti istri, suami, anak, keluarga, harta, pangkat, dan jabatan. Cinta kepada Allah memotivasi untuk menjalankan semua perintah-Nya dengan ridha. Allah berfirman, ''Katakanlah, 'Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu'. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.'' (QS 3: 31).
GOLONGAN YANG BERHASIL MERAIH CINTA ALLAH
1. Al-Muttaqun (Orang-orang yang Bertaqwa).
2. Al-Muhsinun (Orang-orang yang Berbuat Baik).
3. Ash-Shabirun (Orang-orang yang Sabar).
4. Al-Muqsithun (Orang-orang yang Adil).
5. Al-Mutathahhirun (Orang-orang yang Suci).
6. Al-Mujahidun fi Sabilillah (Pejuang di Jalan Allah).
7. Al-Mutawakkilun (Orang-orang yang Bertawakkal).
GOLONGAN YANG GAGAL MERAIH CINTA ALLAH
1. Al-Mu'tadun (Orang-orang yang Melampaui Batas)
2. Adz-Dzalimun (Orang yang Aniaya)
3. Al-Mufsidun (Para Pelaku Kerusakan)
4. Al-Kha'inun (Para Pengkhianat)
5. Mukhtal fakhur (Suka Membanggakan Diri)
6. Al- Farihun (Orang yang Membanggakan Diri)
7. Al-Musrifun (Orang yang Boros)
Sekian yang dapat saya sampaikan
Wassalaamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh..
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Auliasyura Lestari
NIM : F1051211009
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : I A1
Masyaallah, terima kasih atas materinya yang sangat luar biasa bermanfaat tentang "Cinta Allah" pak🙏🏻🙏🏻
Kenapa Allah Swt. mencintai orang yang taqwa dan membenci orang yang dzalim. Jelaskan!
Jawaban :
✓ Sesuai dengan tujuan penciptaan manusia di muka bumi. Allah menciptakan manusia di bumi untuk beribadah kepada Allah serta menjalankan apa yang diperintahkan dan meninggalkan larangan-Nya. Manusia ditugaskan untuk mencari amal baik sebanyak-banyaknya sebagai bekal di akhirat nanti. Orang-orang yang bertaqwa adalah mereka yang memenuhi janji, berhati-hati terhadap hal-hal yang telah diharamkan oleh Allah, mentaati Allah, dan mengikuti syari’at yang diturunkan kepada para penutup nabi, yaitu Muhammad Saw.
Sudah disebutkan di dalam Al-Quran, dalam Surat Ali-Imran ayat 76 yang artinya :
"Sebenarnya barangsiapa menepati janji dan bertakwa, maka sungguh, Allah mencintai orang-orang yang bertakwa."
Pada ayat diatas, dijelaskan bahwa Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa. Orang-orang yang bertaqwa itu tentunya yang selalu menjalankan apa yang diperintahkan Allah dan yang selalu melakukan serta memberikan dampak positif bagi dirinya maupun orang lain hingga selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, maka orang tersebut termasuk orang yang dicintai oleh Allah.
Disebutkan pula dalam Surah At-Taubah ayat 4, yang artinya :
"....Sungguh Allah menyukai orang-orang yang bertakwa"
✓ Kemudian orang yang dzalim. Ciri-ciri orang dzalim itu seperti melakukan kemungkaran, senantiasa mengingkari kebenaran dan suka membuat pembenaran, serta berperilaku tercela, bahkan kedzaliman dapat menimbulkan keburukan bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Hal ini berkebalikan dengan tujuan penciptaan manusia di muka bumi ini yang ditugaskan untuk beribadah dan melakukan kebaikan di dunia. Maka dari itu, Allah Swt. membenci orang-orang yang dzalim. Hal ini sebagaimana ditegaskan dalam firman-Nya surat Al-Furqan ayat 19 yang artinya :
"Barangsiapa di antara kamu yang berbuat zalim, niscaya Kami rasakan kepadanya azab yang besar."
Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah Swt. akan memberikan balasan kepada orang-orang yang berbuat kedzaliman.
Disebutkan pula dalam Surah Ali Imran ayat 57 yang artinya:
"Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim."
Sekian jawaban dari saya, terima kasih
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Elika Agustin
Nim : f1051211041
Fakultas : keguruan dan ilmu pendidikan
Prodi : pendidikan fisika
Kelas : 1A 2
bagi seorang hamba yang secara totalitasnya bertakwa kepada Allah, Dia akan memberikan banyak keutamaan yang sangat besar, dimana salah satu keutamaan yang akan didapat adalah akan menjadi penghuni Surga. Firman Allah, “Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluardan memberinya rizki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (QS At Thalaq: 2-3)
Dan ingatlah bahwa Allah mencintai orang yang bertakwa, sehingga Allah akan selalu bersamanya dalam keadaan susah maupun dalam keadaan susah. Sebagaimana janji-Nya, “Maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (QS At Taubah [9]: 4)
Kezaliman merupakan perbuatan tidak terpuji yang tentu dilarang oleh Allah SWT. Berbuat zalim memiliki makna berbuat tercela yang begitu banyak ragamnya. Ada puluhan sinonim dari kata zalim dalam bahasa Indonesia. Zalim bisa bermakna bengis, kasar, kejam, jahat, nakal, tercela, keji, jahil, dan sebagainya,” tutur Ustaz Rois mengawali tausiah, Senin (14/6/2021).
Dijelaskan kata zalim telah 289 kali disebut dalam Alquran. Ini berarti soal zalim bukan sesuatu yang sepele dan tidak boleh dianggap sepele. Sebagai umat Islam harus mewaspadai, mencegah, dan menjauhi perkataan, perilaku, dan tindakan yang zalim. Kezaliman akan mendatangkan mudarat dan dosa.
Makanya Allah SWT sangat membenci orang yg berbuat Dzalim.
Sekian dari saya
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh
Nama : Mandarini Salwa Salsabil
BalasHapusNIM : F1052211009
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : PPAPK
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Terimakasih pak atas ilmunya bahwa
Terdapat 7 golongan yang dapat cintanya Allah yaitu
1 Al-Muttaqun (Orang-orang yang Bertaqwa).
2. Al-Muhsinun (Orang-orang yang Berbuat Baik).
3. Ash-Shabirun (Orang-orang yang Sabar).
4. Al-Muqsithun (Orang-orang yang Adil)
5. Mukhtal fakhur (Suka Membanggakan Diri)
6. Al-Mujahidun fi Sabilillah (Pejuang di Jalan Allah).
7. Al-Mutawakkilun (Orang-orang yang Bertawakkal).
Nama : Ayu Tri Wulandari
BalasHapusNIM : F1071211007
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A1
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh. Sebelumnya terimakasih atas ilmu yang telah bapak berikan pada hari ini.
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt.
ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Adz-Dzalimun
Sifat-sifat orang dzalim diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
Al-Mufsidun
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. « Adapun ciri mufsid adalah berbuat kerusakan di darat, laut dan udara, tidak konsisten, tidak peka terhadap lingkungan, memikirkan kepentingan dan kesenangan pribadi, merusak tanaman dan hewan ternak.
Al-Kha'inun
Dalam Ensiklopedi Hukum Islam dijelaskan bahwa, »khianat/alkhiyanah adalah sikap mental seseorang yang tidak konsisten dengan amanah yang diberikan kepadanya, seseorang yang menyia-nyiakan amanah yang dipercayakan kepadanya, seseorang yang ingin mengambil hak orang lain tanpa hak. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang selalu berkhianat lagi bergelimang dosa.
Al- Farihun
Firman Allah dalam surah Al-Hadid ayat 23. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang sombong lagi membanggakan diri.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusNama : muhammad abrorza alruni
NIM : F1051211023
Prodi : Pendidikan Fisika
Kelas : 1 A1
Kenapa Allah Swt mencintai orang yang bertakwa karena Takwa menurut bahasa adalah menjaga diri atau berhati-hati. Sedangkan menurut istilah syari’at, takwa diartikan seorang hamba menjadikan sebuah benteng bagi dirinya untuk melindunginya dari kemurkaan Allah dan siksa-Nya. Benteng tersebut ialah dengan melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya.
Dan mengapa Allah Swt membenci orang yang dzalim sebab di karenakan Allah Swt tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih
Assalamu'alaikum
BalasHapusNama : Desi Rianita
Kelas : 1-A1
Nim : F1071211008
Prodi : Pendidikan Biologi
Orang yang menunaikan hal-hal yang wajib dengan sempurna berarti ia mencintai Allâh Azza wa Jalla . Sedangkan orang yang masih menambahnya dengan amalan-amalan sunnah, ia dicintai Allâh Azza wa Jalla. Ini seperti dalam hadits qudsi:
وَمَا تَقَرَّبَ إِلَيَّ عَبْدِي بِشَيءٍ أَحَبَّ إِلَيَّ مِمَّا افْتَرَضْتُ عَلَيهِ ، وَمَا يَزالُ عَبْدِي يَتَقَرَّبُ إِلَيَّ بِالنَّوَافِلِ حَتَّى أُحِبَّهُ ، فَإِذَا أحْبَبْتُهُ ، كُنْتُ سَمْعَهُ الَّذِي يَسْمَعُ بِهِ ، وَبَصَرَهُ الَّذِي يُبْصِرُ بِهِ ، ويَدَهُ الَّتي يَبْطِشُ بِهَا ، وَرِجْلَهُ الَّتِي يَمْشِي بِهَا وَإنْ سَألَنِي أعْطَيْتُهُ ، وَلَئِن اسْتَعَاذَنِي لَأُعِيذَنَّهُ
Dan tidaklah seorang hamba mendekat kepada-Ku; yang lebih aku cintai daripada apa-apa yang telah Aku fardhukan kepadanya. Hamba-Ku terus-menerus mendekat kepada-Ku dengan ibadah-ibadah sunnah hingga Aku pun mencintainya. Bila Aku telah mencintainya, maka Aku pun menjadi pendengarannya yang ia gunakan untuk mendengar, menjadi penglihatannya yang ia pakai untuk melihat, menjadi tangannya yang ia gunakan untuk berbuat, dan menjadi kakinya yang ia pakai untuk berjalan. Bila ia meminta kepada-Ku, Aku pun pasti memberinya. Dan bila ia meminta perlindungan kepada-Ku, Aku pun pasti akan melindunginya.”[HR. Al-Bukhâri 6502 Fathul Bârî (11/348)].
Jadi, orang yang bertaqarrub dengan yang sunnah setelah yang wajib mempunyai keistimewaan lebih tinggi dari yang sekedar menunaikan yang wajib. Karena tuntutan asal atas hamba adalah melaksanakan yang wajib, di mana ia akan berdosa bila teledor atau meninggalkannya. Sehingga maksud dari bertaqarrub dengan yang sunnah adalah ketika yang wajib sudah ditunaikan, bukan orang yang melalaikannya.
BalasHapusAssalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Wilma
Nim : F1071211012
Kelas : 1-A1
Prodi : Pendidikan Biologi
Asal : Kabupaten Sambas
Allah berfirman yang artinya,Sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertakwa.” (QS Attaubah :07)
Alquran memberikan definisi yang jelas tentang ciri mereka, yaitu mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
Takwa adalah perisai diri dan maqom tertinggi. Orang yang takwa adalah mereka yang selalu memelihara dan menjaga dirinya baik lahir maupun batin.
Dan orang yang bertakwa dicintai oleh Allah Ta’ala.
“(Bukan demikian), sebenarnya siapa yang menepati janji (yang dibuat)nya dan bertakwa, maka sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa.” (Ali Imrān 3: 76)
Orang yang paling mulia disisi Allah adalah orang-orang yang bertakwa. dan kekasih dari orang yang bertakwa adalah Allah Ta’ala.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt.
ini di karenakan allah tidak suka dengan orang yang membuat orang lain susah atau zalim maupun zalim terhadap dirinya sendiri oleh karena itu allah akan memberikan mareka balasan yang teramat pedih yang mana juga di jelaskan dalam alquran surah Ibrahim ayat 42 yang mana Artinya
“Dan janganlah sekali-kali engkau menyangka Allah lalai dari apa yang dilakukan oleh orang-orang yang berbuat zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari di mana pandangan-pandangan terbelalak.
Sekian dari saya,
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama: Tati Arianti
BalasHapusNim: F1072211012
Prodi: Pendidikan Biologi
Kelas: 1-B
Karena taqwa ialah sebuah sikap yang terdiri dari cinta dan ketakutan, yang lebih jelas lagi adalah adanya kesadaran terhadap segala sesuatu di atas dirinya dan bahkan merasa paling bahagia dalam selalu diketahui oleh Allah swt. Oleh karena itu menjalankan perintah Allah dan segala larangannya. takwa adalah sikap mental yang positif terhadapnya berupa waspada dan waspada sehingga dapat melaksanakan perintahnya dan segala larangannya, sebanyak 232 kata takwa dalam berbagai macam bentuk. Bahwa kata awal dari taqwa adalah pemeliharaan diri, tidak perlu pememliharaan kecuali terhadap apa yang ia takuti. Yang paling dia takuti adalah Allah Swt. Oleh sebab itu yang berilmu tentang Allah akan takut kepada-Nya, yang takut kepada Allah akan bertakwa kepada-Nya,Muttaqin adalah orang-orang yang memelihara diri mereka dari azab dan menghargai. Sedangkan Zalim adalah tabiat dan watak yang ada dalam diri manusia ini merupakan akhlak yang tercela dan sifat buruk yang dapat merusak agama, menghilangkan kebaikan dan mendatangkan keburukan, bahkan bisa memutuskan tali silaturahmi.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Kanif Mohammad Kafi
NIM : F1051211034
Kelas : 1A2 Pendidikan fisika
Allah menyukai orang-orang yang bertakwa karena sudah tertulis jelas dalam Quran Surah Attaubah ayat ke-4 yang bunyinya “.....Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertakwa”. (Qs. At-Taubah:4). Allah mencintai orang-orang yang bertakwa juga Karena orang-orang yang bertakwa itu selalu menjalankan perintah Allah dalam artian ia tidak zalim terhadap dirinya dan terhadap lingkungan sekitarnya sehingga dia tidak merusak lingkungan dan ciptaan Allah karena itu termasuk kufur nikmat yang telah Allah berikan sedang Allah tidak menyukai kekufuran. Seperti yang disebutkan dalam Quran Surah Albaqarah ayat 205 yang berbunyi "Dan apabila dia berpaling (dari engkau), dia berusaha untuk berbuat kerusakan di bumi, serta merusak tanam-tanaman dan ternak, sedang Allah tidak menyukai kerusakan." Dan juga disebutkan dalam Quran Surah Ibrahim ayat 7 yang berbunyi “(Ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan maklumat, ‘Sungguh jika kalian bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu. Tetapi jika kalian mengingkari (nikmat-Ku), maka pasti azab-Ku sangat berat,’".
secara khusus Allah juga sudah mewanti-wanti manusia agar tidak berbuat zalim seperti yang tertuang pada Quran Surah Ali Imron ayat 57 yang berbunyi "Dan adapun orang yang beriman dan melakukan kebajikan, maka Dia akan memberikan pahala kepada mereka dengan sempurna. Dan Allah tidak menyukai orang zalim."
Selain itu kategori zalim ini ini juga cukup banyak yaitu zalim terhadap sesama manusia yang mana hal itu tidak disenangi oleh Allah dan rasul-nya yang tertuang pada sebuah hadis yang berbunyi "Barangsiapa yang berbuat zalim kepada saudaranya, baik terhadap kehormatannya maupun sesuatu yang lainnya, maka hendaklah ia meminta kehalalannya darinya hari ini juga sebelum dinar dan dirham tidak lagi ada. Jika ia punya amal salih, maka amalannya itu akan diambil sesuai dengan kadar kezaliman yang dilakukannya. Dan jika ia tidak punya kebaikan, maka keburukan orang yang ia zalimi itu dibebankan kepadanya." (HR Bukhari)
Dan kezaliman yang paling mendatangkan murkanya Allah adalah zalim terhadap Allah atau bersekutu terhadap Allah seperti yang tertuang pada Quran Surah Luqman Ayat 13 yang berbunyi "Sesungguhnya mempersekutukan Allah adalah benar-benar kezaliman yang besar."
Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam juga sudah mewanti-wanti kita untuk tidak berbuat dzalim seperti yang tersebut pada sebuah hadis yang berbunyi "Jagalah diri kalian dari perbuatan zalim, karena sesungguhnya kezaliman itu akan menjadi kegelapan pada hari kiamat”. (Hadits Shahih, Riwayat Ahmad. Lihat Shahiihul jaami' No.101).
Maka sebaik-baik orang zalim adalah orang yang bertaubat dari kezaliman tersebut karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat seperti yang tertuang pada Quran surah al-baqarah ayat 222 yang berbunyi "....Sungguh, Allah menyukai orang yang tobat dan menyukai orang yang menyucikan diri."
Semoga kita dapat menjadi orang-orang yang yang mampu bertaubat jika memang kita pernah berbuat maksiat dan terhindar dari golongan orang-orang yang zalim.
Sekian jawaban dari saya kurang lebih nya mohon dimaafkan wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Nur Salsabila
BalasHapusNIM : F1071211049
Kelas : Reguler 1-A2
Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala. Mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang. Allah berfirman,“Allah mencintai orang yang bersabar, karena merekalah yang membuktikan cinta dan pengorbanan yang tulus untuk Allah ta’ala, mereka pulalah orang yang lulus dari segala ujian yang mengadang.”mereka yang beriman dengan yang gaib, mendirikan salat, beriman terhadap agama yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW dan kitab-kitab sebelumnya, menginfakkan sebagian harta mereka serta meyakini akan adanya hari kiamat, seperti yang didefinisikan di QS Al-Baqarah ayat 3 dan 4. Itulah ciri-ciri orang yang bertakwa yang dicintai oleh Allah SWT.
zalim merupakan salah satu sifat tercela yang sangat di benci oleh allah swt hal ini di karenakan perbuatan ini membawa kepada kemudharatan baik pada dirinya maupun orang lain
Nama : Fadhiilah Nur Jannah
BalasHapusKelas : Ia1
Prodi : Pendidikan fisika 2021
Nim : F1051211027
Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh
Iman dan taqwa adalah sarana untuk mengokohkan ibadah, tanpa iman dan taqwa, ibadah yang kita lakukan gersang dan tidak bermakna, dia akan bercampur dengan syirik, bid’ah, kurafat dan tahyul sehingga ibadah itu sia-sia belaka. Justru itu Lukman Al Hakim mengajarkan dan menamamkan iman kepada anaknya sebelum menunaikan ibadah lebih dahulu. Ini digambarkan Allah dalam firman-Nya di surat Lukman ayat 13, ”Hai anakku jangan berbuat syirik karena syirik itu adalah kezhaliman yang besar”. Demikian pula halnya firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 21,”Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang menjadikanmu dan orang-orang sebelummu agar kamu bertaqwa”.
Iman dan taqwa berperan dalam rangka menangkal datangnya penyakit wahnun. Rasul pernah meramalkan bahwa nanti ummat Islam itu seperti hidangan yang terletak di meja yang akan diserbu dan dibinasakan oleh seluruh manusia. Bahkan ummat Islam itu nanti seperti buih yang ada di laut, akan hancur berantakan dikala diterpa oleh angin dan ombak.
Nama : Nambisas Arum Kusuma Ayu
BalasHapusProdi : Pendidikan Biologi
Nim : F1071211052
Kelas : 1-A2
Dalam islam kata cinta diperlukan dalam artian kita sebagai umat muslim adalah iman dan takwa yang artinya dengan keimanan kita yang kuat akan lebih meyakinkan kita terhadap kecintaannya kita kepada sang maha kuasa dan takwa akan ibadah dan menjauhi segala larangan ya merupakan sebuah bentuk pembuktian kita mencintai tuhan kita.
Allah SWT menyeru seluruh hamba ya untuk berlomba dalam meningkatkan keimanan dan ketakwaan yang akan berujung pada kecintaannya yang telah Allah SWT janjian kelak kepada kita. Bentuk kecintaannya Allah SWT terlihat pada umatnya ketika umatnya beriman dan bertakwa dijalan-Nya.
Segala bentuk kecintaannya Allah SWT adalah sebuah jaminan kita akan mendapatkannya kita perlindungan dan ketenangan jiwa di dunia. Bentuk kecintaannya kita terhadap Allah SWT adalah beribadah dan selalu mengerjakan kebajikan semata-mata untuk mendapatkan ridha dari Allah Swt.
Nama: Dimas Ananda Virda
BalasHapusNIM: F1071211038
Prodi: Pendidikan Biologi
Kelas : REG 1-A2
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Orang yang bertakwa kepada Allah berati taat dan mau beribadah kepada Allah, dan Takwa sebagai bentuk upaya pembersihan hati dari noda dan dosa. Di jelaskan dalam Al - Qur'an:
"Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah sebenar-benar takwa kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu mati melainkan dalam keadaan beragama Islam."(Ali - Imran ayat 102).
"Dan barang siapa yang taat kepada Allah dan rasul-Nya dan takut kepada Allah dan bertakwa kepada-Nya, maka mereka adalah orang-orang yang mendapat kemenangan." (An - Nur ayat 52).
Orang-orang yang bertakwa memiliki ciri - ciri yang mengerti dan paham ilmu agama, menegakkan ibadah shalat, menjauhi maksiat dan kejahatan, serta senantiasa menyiapkan bekal untuk kehidupan akhirat. Artinya Orang yang bertakwa di cintai oleh Allah SWT, karena orang yang bertaqwa senantiasa mengingat Allah, senantiasa mengerjakan perintah dari Allah dan selalu berperilaku baik, hal itu yang membuat orang-orang bertakwa di cintai Allah.
Allah SWT membenci orang dzalim bahkan melaknat orang yang melakukan kedzaliman. Sesuai dalam Al - Qur'an:
“Ingatlah, laknat Allah (ditimpakan) atas orang-orang yang zalim” (QS. Hud: 18). Orang dzalim rata - rata memiliki perilaku yang tidak terpuji atau tidak baik, dijelaskan dalam Materi diatas Sifat-sifat orang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
Bismillahirrahmanirrahim..
BalasHapusAssalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Aulia Anisa
NIM : F1071211045
Kelas : 1-A2
Prodi : Pendidikan Biologi
Terima kasih atas penjelasannya pak, semoga menjadi amal baik bapak.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Widya Astuti
NIM : F1071211031
Prodi : Pendidikan Biologi
Kelas : 1-A2
Maha Suci Allah Tuhan Semesta Alam, terima kasih atas ilmunya pak.
Allah menyukai orang-orang yang bertaqwa karena arti dari At taqwa sendiri adalah takut akan Allah. Adapun ciri dari orang yang bertaqwa terdapat dalam firman Allah, yaitu QS. Al Baqarah (2) ayat 177, di mana taqwa disamakan dengan kebajikan (albirr), artinya : "Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat, kitab, nabi, memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, miskin, musafir, orang yang meminta, hamba sahaya, mendirikan salat, menunaikan zakat, menepati janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar (imannya), dan mereka itulah orang-orang yang bertaqwa."
Dalam firman-Nya, yaitu QS. Ali Imran (3) ayat 78. Artinya : "sebenarnya siapa yang menepati janji dan bertaqwa, maka sungguh Allah mencintai orang-orang yang bertaqwa".
Allah membenci orang-orang yang dzalim, seperti yang disebutkan dalam firman-Nya, yaitu QS. Ali Imran (3) ayat 57, artinya : "Dan adapun orang-orang yang beriman dan beramal saleh, maka Allah akan memberikan kepada mereka dengan sempurna pahala amalan-amalan mereka, dan Allah tidak menyukai orang-orang yang dzalim." Adapun sifat-sifat orang yang dzalim (semena-mena, aniaya) diantaranya tidak mau berbuat adil, merugikan orang lain, perbuatan dzalim adalah syirik, suka menyakiti baik dengan perkataan dan perbuatan, kasar serta suka melampaui batas.
Sekian dari saya,
Wasalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Bismillah
BalasHapusAssalamu'alaikum
Nama : Selvi
Nim : F1051211043
Prodi : pendidikan Fisika
Kelas 1A2
Cinta menurut pandangan islam merupakan kasih sayang yang terjalin antara sesama hamba Allah. Seperti halnya cinta manusi terhadap pencipta-Nya, cinta antara orang tua dengan anak dan sebaliknya, istri dengan suami dan sebaliknya, adek dengan kakak dan sebaliknya, sesama saudara, dan lain sebagainya.
Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik.” (QS. Ali Imron : 14)
Cara Islam Memandang Cinta
Bukanlah Allah telah menciptakan manusia untuk hidup berpasang – pasangan dan saling melengkapi antara satu dengan yang lainnya. Di dalam Al Quran terdapat firman Allah mengenai hal ini :
“Dan diantara tanda-tanda kekuasaanNya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikanNya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (Ar-Ruum: 21)
“Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah Swt akan mengkayakan mereka. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya) dan Maha Mengetahui.” (An Nur: 32)
“Dan segala sesuatu kami jadikan berpasang-pasangan, supaya kamu mengingat kebesaran Allah.” (Adz Dzariyaat: 49)
Cinta menurut pandangan islam bisa dikatakan seperti halnya keimananan, yakni yang sudah diyakini dalam hati, kemudian diucapkan dengan lisan, dan juga sudah dibuktikan dengan perilaku. Karena menurut saya pribadi bahwa mencintai antara satu orang dengan yang lainnnya merupakan tanda – tanda serta salah satu ciri sebagau orang yang mempunyai iman.
1.Diyakini dalam Hati
Maksudnya disini cinta itu bisa datang tapi bukan karena adanya dorongan nafsu belaka. Tetapi, cinta itu bisa datang karena ada iman dari dalam diri sehingga akan mengutamakan akhlak yang mulia dan juga tingkat ketaqwaan kepada Allah Swt.
Pada dasarnya cinta yang berlandaskan nafsu tidak akan lama untuk bertahan, tidak mendatangkan kebahagiaan dan juga ketentraman dari dalam jiwa, melainkan hanya akan merasakan kesengsaraan serta suatu kehinaan yang berlangsung secara berkepanjangan.
2.Diucapkan Dengan Lisan
Maksudnya disini cinta hanya akan diucapkan secara langsung kepada seseorang yang memang benar – benar kita cintai. Hal tersebut juga termasuk dalam kategori sunnah karena Rasulullah Saw sendiri memberikan anjuran untuk melakukannya.
Meskipun demikian tetap ada aturan mainnya, yakni rasa cinta yang kita rasakan hanya boleh diucapkan kepada seseorang yang memang sudah menjadi mukhrim (halal), sahabat atau teman yang shalih, dan yang perlu anda perhatikan serta menjadi hal paling penting ialah rasa sayang kepada orang tua.
3.Dibuktikan Dengan Perilaku
Tanpa adanya bukti dan suatu tindakan yang nyata terhadap cinta yang kita rasakan, itu artinya kita tidak sungguh – sungguh mencintai seseorang. Karena Rasulullah saw sendiri pernah memberi suatu penjelasan bahwa apabila ada seorang laki-laki mengaku mencintai seorang perempuan, maka ia wajib segera melakukan niat baiknya tersebut dengan langsung melamarnya untuk dijadikan seorang istri.
Hal yang demikianlah merupakan bentuk nyata dari sebuah pembuktian yang dilakukan karena adanya cinta. Apabila memang kita benar – benar sudah yakin menyukainya, segerakanlah untuk menikahinya.
Namun jika belum merasa mampu untuk melaksanakannya, maka sebaiknya sementara waktu berpuasa atau menahannya, yakni dengan cara mengontrol hawa nafsu dan rasa cintai yang ada dengan berdiam terlebih dahulu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBismillahirrahmanirrahim…
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Tiara Tis’atun Hasanah
NIM/Kelas : F1072211001/1-B
Prodi : Pendidikan Biologi
Alhamdulillah saya mendapatkan banyak sekali pengetahuan, terimakasih atas penjelasannya semoga bisa menjadi amal baik bapak
Didalam Islam memang kata cinta diperlukan yang berarti sebagai umat muslim ialah iman dan taqwa yang dapat diartikan bahwa dengan keimanan yang kuat kita akan lebih meyakinkan kecintaan kita terhadap Allah SWT. Sedangkan taqwa akan ibadah dan menjauhi semua larangannya, ini merupakan salah satu bukti kita mencintai Allah SWT.