Gerakan Menghancurkan Islam - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
Sejarah Peradaban Islam II - Gerakan Menghancurkan Islam
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
Dua abad perang salib (1092 - 1291) telah memerangi kaum Muslimin melalui daya dan dana negara eropa adi kuasa, tapi hasilnya nihil. Oleh sebab itu, abad ini mereka melancarkan perang konsep secara ilmiah untuk missi merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua. Gerakan (movement) terpelajar ini adalah : Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi.
Tugas : Uraikan definisi, fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi !
Nama : Reza Mukti
BalasHapusNim : 11901075
Kelas : Pai 3 / H
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama Putri Alivia Alvi
BalasHapusKelas : PAI 3H
NIM : 11901226
Disini saya akan menyimpulkan yang telah saya baca Diatas
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama:Mayang sari
BalasHapusNim:11901114
Kelas:PAI 3B
Bismillahirahmanirahim,
Di sini saya akan menyimpulkan, Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Cholik Hermawan
BalasHapusNIM:11901038
Kelas:PAI 3A
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Nama : m fijai nuramin
BalasHapusNim :11901334
Kelas : PAI 3c
Perang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
Perang Salib dimulai ketika Kaisar Alexios I dari Byzantium meminta bantuan Paus Urbanus II untuk melawan kekuatan Turki Seljuk yang mulai mengancam dan membuat Kekaisaran Byzantium kian terpojok. Permintaan ini disambut gembira oleh Sang Paus yang merasa kekuasaan spiritualnya semakin terdesak. Konspirasi Kaisar dan Paus ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan akbar di Clermont, Perancis Selatan, tahun 1095. Dalam pidato yang berapi-api, Paus Urbanus membakar emosi ummat Kristen.
Nama: Khairus Sya'bani
BalasHapusNim: 11901102
Kelas: PAI 3D
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Perang Salib dimenangakan oleh
umat Islam, akan tetapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perang salib sangat
banyak, termasuk dalam segi perekonomian, karena Perang Salib terjadi di daerah
kekuasaan Islam, meskipun umat Kristen juga tidak kalah merugi.
Meskipun pihak Kristen Eropa menderita kekalahan dalam Perang Salib, namun
mereka telah mendapatkan hikmah yang tidak ternilai harganya karena mereka
dapat berkenalan dengan kebudayaan dan peradaban Islam yang sudah sedemikian
majunya. Bahkan kebudayaan dan peradaban yang mereka peroleh dari Timur-
Islam menyebabkan lahirnya renaisans di Barat.
Perang salib adalah serangkaian perang agama selama hampir dua abad sebagai
reaksi Kristen Eropa terhadap Islam di Asia. Perang ini terjadi karena kota-kota dan tempat
suci kaum Kristen diduduki Islam di seperti Suriah, Asia Kecil, Spanyol dan Sicilia
terutama kota suci Baitul Maqdis (Yerussalem). Nama perang Salib dia,bil karena militer
pasukan Salib menggunakan Salib dalam peperangannya. Perang Salib I dimulai ketika Paus Urbanus II yang terpilih pada tahun 1108 M.
Dan menjadi penguasa yang dipatuhi semua kaum Kristen, ia mengajak semua pemimpin
Kuntuk melakukan peperangan melawan kaum Muslimin untuk merebut Baitul Maqdis. Angkatan pertama Perang Salib I bergerak dari Perancis dan Jerman pada awal
tahun 1096 M. Angkatan ini terdiri dari masyarakat jelata dan dipimpin oleh seorang
pendeta bernama Peter. Namun pasukan yang pertama ini tidak berpengalaman, setelah
beberapa kali konflik dengan penduduk Bulgaria dan Byzantium serta melakukan
penjarahan selama di perjalanan, pasukan yang tidak berpengalaman ini akhirnya
dihancurkan oleh pasukan Kilij Arslan di Asia Kecil. Angkatan pertama ini dikenal sebagai
People’s Crusade atau Popular Crusade.
Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya perang salip. Adapun yang
menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya perang salib, ada tiga hal, yaitu
agama, politik, dan sosial ekonomi.
a. Faktor agama
Sejak dinasti Saljuk merebut Baitul Maqdis dari tangan Dinasti
Fathimiyah pada tahun 1070 M, pihak Kristen merasa tidak bebas lagi
menunaikan ibadah ke sana karena penguasa Saljuk menetapkan sejumlah
peraturan yang dianggap mempersulit mereka yang hendak melaksanakan
ibadah ke Baitul Maqdis. Umat Kristen merasa perlakuaan apara penguasa
Dinasti Saljuk sangat berbeda dari para penguasa islam lainnya yang pernah
berkuasa di kawasan itu sebelumnya.
b. Faktor politik
Ketika itu dinasti Saljuk di Asia Kecil sedang mengalami perpecahan,
dan Dinasti Fathimiyah di Mesir dalam keadaan lumpuh, sementara kekuasaan
islam di Spanyol semakin goyang. Situasi yang demikian, mendorong para
penguasa Kristen di Eropa untuk merebut satu persatu daerah kekuasaan islam,
seperti dinasti kecil di Edessa dan Baitul Maqdis.
c. Faktor sosial ekonomi
Stratifikasi sosial masyarakat eropa ketika itu terdiri dari tiga kelompok,
yaitu kaum gereja, kaum bangsawan, serta kesatria, dan rakyat jelata. Perang Salib menimbulkan beberapa akibat penting dalam sejarah dunia. Perang
Salib membawa Eropa kedalam kontak langsung dengan dunia muslim dan
terjadinya hubungan antara timur dan barat. Kontak ini menimbulkan saling tukar
pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang maju memberi
daya dorong besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat.
Keuntungan Perang Salib bagi Eropa adalah menambah lapangan perdagangan,
mempelajari kesenian, dan penemuan penting,seperti kompas pelaut, kincir angin
dan sebagainya dari orang Islam. Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang
maju dan mempelajari kehidupan industri timur yang lebih berkembang. Ketika
kembali ke Eropa, mereka mendirikan sebuah pasar khusus untuk barang-barang
timur. Orang barat mulai mnyadari kebutuhan akan barang-barang timur, dan
karena kepentingan ini perdagangan antara timur dan barat menjadi lebih
berkembang.
Nama : Sofia
BalasHapusNim : 11901260
Kelas : PAI 3B
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama: mauliza dhea
BalasHapusKelas: PAI 3A
NIM: 11901085
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler.
Macam-Macam Sekularisasi
1. Sekulariasasi Budaya
2. Sekularisasi Agama
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Nama : Ika Fitriani
BalasHapusNIM : 11901240
Kelas : 3/D Pendidikan Agama Islam
Sekulerisme banyak dipahami sebagai ideologi yang memisahkan agama dari dunia. Dalam peradaban Barat, sekulerisme menjadi pandangan hidup dan ruh bagi dinamikanya, khususnya ketika Gereja mulai menunjukkan problematika teologisnya. Hal itu karena manusia modern percaya, bahwa dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
Respon kaum muslim terdapat perbedaan terhadap kemajuan
Barat. Sebagian mengajak orang agar menolak dan bertahan,
sedangkan sebagian lagi memiliki semangat untuk belajar dan menyaingi Eropa-Barat untuk menjadi modern. Para penguasa
Muslim berkiblat ke Barat untuk mendongkrak progam modernisme
politik, ekonomi dan militer dengan merujuk pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Eropa. Mereka menjadi
kekuatan penyeimbang bagi Barat, merestrukturisasi militer juga
birokrasi modern secara sangat baik, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan persenjataan modern. Mereka juga
mendatangkan para pendidik dari sekolah-sekolah Eropa. Selain itu,
juga dilakukan mengirim pendidik ke Eropa, yang bertujuan untuk
dapat belajar bahasa, ilmu pengetahuanm juga politik. Juga
mendirikan pusat-pusat penerjemahan penerbiatan dalam rangka
menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya yang berasal dari
Barat. Akibat semua itu maka muncul kaum elite baru ditubuh umat
Islam sehingga memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu
minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas tradisional
yang berpegang pada ajaran agama Islam.
Nama : Teguh renaldi
BalasHapusNim :11901101
Kelas : Pai 3 D
Disini saya teguh renaldi akan menyimpulkan yang telah saya baca blogspot di atas
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri
Nama : Ikbal Romadon
BalasHapusNIM : 11901098
Kelas : PAI 3G
MK : Sejarah Peradaban Islam
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : khoirun nisa
BalasHapusNim :11901047
Kelas : pai 3c
Kesimpulan :
Paham liberal menjadi tantangan tersendiri bagi umat untuk mempertahankan ajaran syariat agama islam. Liberasi adalah upaya membebaskan manusia dati sistem pengetahuan, sosial, ekonomo yg membelenggu manusia.
Sekularisasi adalah hal hal yang membawa kearah kehidupan yg tidak didasarkan pada ajaran agama. Sekularisasi mengarah pada leyakinan bahwa ketika masyarakat berkembang terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi agama kehilangan kekuasaannya disemua aspek kehidupan sosial.
Westernisasi yaitu sebuah proses dimana kehidupan masyarakat meniru budaya barat. Salah satu strategi barat untuk memadamkan syariat islam. Sebuah gerakan yang menjadikan seluruh umat manusia mengikuti pola pikir dan pola sikap barat.
Nama: Muhammad Rifqi
BalasHapusNIM: 11901150
Kelas: PAI 3B
Liberalisasi adalah ideologi tentang kebebasan manusia yang tidak lagi terkait dengan nilai-nilai warisan pendahulu yang mana hal itu dianggap tidak relevan dan tidak sesuai zaman serta menghilangkan nilai-nilai agama yang dianggap tidak perlu lagi untuk dijalankan.
Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut faham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimiliki nya selama hal itu tidak merugikan orang lain.
Westernisasi adalah gerakan yang mengubah budaya suatu bangsa menjadi seperti budaya negara-negara barat / eropa yang cendrung liberal dan sekuler.
Nama : Cahya Heru Saputra
BalasHapusKelas : PAI 3D
NIM : 11901156
Fakta adalah hal-hal atau peristiwa yang benar-benar terjadi ( Suyono 2004:8)
Akibat atau dampak Secara etimologis berarti pelanggaran, tubrukan atau
benturan (Soerjono Soekanto, 2005:429).
Term “liberal” diambil dari bahasa Latin liber artinya bebas dan bukan budak atau suatu keadaan dimana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain. Makna bebas kemudian menjadi sebuah sikap kelas masyarakat terpelajar di Barat yang membuka pintu kebebasan berfikir (The old Liberalism). Dari makna kebebasanberfikir inilah kata liberal berkembang sehingga mempunyai berbagaimakna. Puncak liberalisasi politik terjadi pada abad ke 19 ketika dibeberapa negara Eropa paham liberalisme terus menggelinding dalam bentuk ide-ide kebebasan dan gerakan-gerakan revolusioner.Akibatnya tahun 1830 banyak raja dan bangsawan Eropa yang kehilangan kekuasaan mereka. Pada tahun 1848, banyak negara berhasil memperjuangkan hak-hak sipil, meskipun sedikit sekali yang berubah menjadi negara demokrasi. Pada tahun-tahun itu pula hampir seluruh negara Eropa berhasil menghapuskan sistem perbudakan. Sedangkan tahun 1865 Amerika Serikat melakukan amandemen ke-13 pada Konstitusi Negara itu untuk menghapuskan perbudakan. Amandemen ke-15 yang kemudian diadopsi pada tahun 1870 memberikan hak pilih kepada para budak.
Secara bahasa, sekuler berasal dari bahasa Latin, saeculum yang bermakna ganda, yakni 'ruang' dan 'waktu'. Istilah ruang merujuk pada pengertian dunia atau duniawi, sedangkan waktu mengandung pengertian sekarang atau kini. Kata secular akhirnya berkembang menjadi sebuah istilah yang bermakna atau bersifat duniawi atau kebendaan. Pada abad ke-17 dan 18 M, di Barat, berkembang periode sekularisme moderat. Pada masa itu, agama dipandang sebagai masalah individu yang tak berkaitan dengan masalah negara. Memasuki abad ke-19, berkembang sekularisme ekstrem, ditandai dengan munculnya pemikiran materialisme historis Marxisme. Zia Gokalp (1875-1924) seorang sosiolog terkemuka dan politikus nasional Turki yang pertama kali memopulerkan istilah "sekuler" di dunia Islam. Ia menggulirkan perlunya pemisahan antara masalah ibadah serta keyakinan dan muamalah. Sehingga, terjadi pemisahan antara kekuasaan spiritual khalifah dan kekuasaan duniawi sultan di Kesultanan Turki Usmani.
Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan teknologi. Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Hendri
BalasHapusKelas : Pai 3D
Nim : 11901018
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Nama Resha Melinda
BalasHapusNim (11901171)
Kelas : PAI 3E
Baiklah disini saya akan menyimpulkan definisi, fakta, dampak serta sejarah dari liberalisasi, sekularisme, dan westernisasi.
Munculnya Amerika Serikat sebagai kekuatan dominan dunia. Posisi Amerika Serikat yang dianggap sebagai negara adidaya, memudahkannya menyebarkan pengaruh konsep kerangka pembangunan modern ke seluruh dunia.Pada saat hampir bersamaan, Amerika Serikat yang terlibat perebutan pengaruh dengan Uni Soviet berusaha meluaskan pengaruh ke berbagai belahan dunia, bahkan hingga mencapai negara-negara yang letaknya sangat jauh dari Amerika Serikat.
modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri Negara barat yang stabil.
Dampak Positif Modernisasi
-Perubahan Cita-cita dan Sikap
-Sebagai Teknologi Dan Ilmu Pengetahuan
-Tingkat Kehidupan yang Lebih Baik
Dampak Negatif Modernisasi
-Pola Hidup Konsumtif
-Sikap Individualistik
-Gaya Hidup Kebarat-baratan
-Kesenjangan Sosial
Pengertian Sekularisasi
Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”. Dan selain itu, paham sekularisme digaungkan sebagai sistem pemerintahan yang baru.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Dampak Positif
Meminimalkan dalam penyalahgunaan agama untuk instrumen sebagai mengatur terhadap masyarakat.Mendorong terhadap masyrakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.Menghindari adanya sebuah konflik horizontal yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
Dampak Negatif
Hilangnya sebuah identitas negara, khususnya yang terjadi di Indonesia, yang secara historis mempunyai kepercayaan terhadap yang gaib.Penggunaan sumber daya alam sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat.Munculnya sikap individualistis.
Sejarah Westernisasi
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat.
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Menurut Soerjono Soekanto, Westernisasi adalah suatu proses kehidupan yang mengutamakan industrialisasi dan juga sistem ekonomi kapitalis sehingga kehidupannya meniru atau berusaha sama persis dengan kehidupan masyarakat yang berada di negara Barat.
Dampak Westernisasi
Terjadinya perubahan perilaku masyarakat seperti menggunakan istilah atau kata bahasa asing saat berinteraksi dengan orang lain.Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal.Terjadinya perubahan cara hidup, seperti kebiasaan minum minuman keras.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusNama : Tri Nurmahmudi
Kelas : 3E PAI
Kesimpulan
Kurang lebih selama dua abad (1092-1291) perang salib telah memerangi para kaum muslimin dengan melalui bantuan daya dan dan dari negara Eropa Adi kuasa, namun hasilnya nihil. Maka dari itu, pada abad ke dua ini mereka menggunakan cara merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua melalui konsep ilmiah. Gerakan (movement) terpelajar ini terdiri dari liberalisasi (kebebasan berpikir), sekuralisasi (kehidupan yang tidak disasarkan pada ajaran agama) dan westernisasi (dengan mengikuti gaya hidup, hukum dan pergaulan seperti bangsa barat)
Liberalisasi adalah ideologi tentang kebebasan manusia yang tidak lagi terkait dengan nilai-nilai warisan pendahulu yang mana hal itu dianggap tidak relevan dan tidak sesuai zaman serta menghilangkan nilai-nilai agama yang dianggap tidak perlu lagi untuk dijalankan.
Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun (tanpa landasan ajaran agama) selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut faham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimiliki nya selama hal itu tidak merugikan orang lain.
Westernisasi adalah gerakan yang mengubah budaya suatu bangsa menjadi seperti budaya negara-negara barat.
Nama : Annisa Rezki Eka Putri Wahyudi
BalasHapusNim : 11901263
Kelas : Pai 3 / G
Definisi Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Sekularisme berasal dari kata saeculum yang artinya dunia dalam konteks waktu, yaitu dunia yang sekarang. Lawan katanya saeculum adalah eternum, atau dunia yang nanti. Eternum sering diartikan sebagai keabadian. Berdasrkan asal kata ini, sekularismemerupakan faham yang lebih mementingkan, mengutamakan, atau berorientasi kepada kehidupan di dunia (yang sekarang), dari pada urusan kehidupan di dinia nanti (eternum). Dalam berbagai agama dunia nanti atau eternum disebut sebagai akhirat.. Pada tingkatnya yang ekstrim, faham sekularisme merupakan faham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dr. Nurcholish Masjid menyatakan bahwa puncak dari sekularisme adalah atheisme.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme.
"Sekularisme berfungsi sebagai ideologi yang dipaksakan dari luar oleh para penjajah," ungkap John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford. Salah satu negara Muslim yang menerapkan sekularisme dan memilih menjadi negara sekuler adalah Turki. Semua bermula ketika Kekhalifahan Turki Usmani mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.
Lalu, muncullah negara baru Turki di era kepemimpinan Mustafa Kemal yang dikenal sebagai Ataturk. Di bawah kepemimpinannya, Turki berubah 360 derajat. Ia memilih menjadikan negeri Muslim itu sebagai negara sekuler. "Dia menghapus kesultanan yang bersifat politik dan kekhalifahan yang bersifat keagamaan," tutur Esposito yang juga guru besar Studi Islam pada Universitas Georgetown, Amerika Serikat. Di era awal Republik Turki, kalender Islam diganti dengan kalender masehi. Tulisan Arab tak lagi digunakan dan diganti dengan tulisan Latin.
Proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain sebagainya.
Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi
informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain. Proses transfer budaya
Barat ke Indonesia terjadi melalu berbagai media teknologi tersebut sehingga tanpa disadari
sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh westernisasi.
Selain teknologi, proses westernisasi juga dapat terjadi secara besar-besaran ketika
pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan yang berisi doktrin mendukung
westernisasi. Hal tersebut terjadi di negara Jepang, yaitu pada masa kekaisaran Meiji dimana
Pangeran Yorihito Higashifushimi yang merupakan salah satu pemimpin Jepang pada waktu
itu melakukan westernisasi melalui gaya berpakaian
Nama : Tri Nurhafuza
BalasHapusNIM : 11901016
Kelas : 3G PAI
Gerakan Liberalisasi, pada awalnya merupakan gerakan yang memiliki upaya bebas individu di bidang politik dan ekonomi. Kemudian, mengalami perubahan dan perluasan hingga ruang lingkup keyakinan (agama). Liberarisasi masuk ke ajaran Islam melalui 3 metode dan pendekatan, yaitu relativisme, kebenaran, reinterprestasi Al Qur’an, dan dekonstruksi syariah.Gerakan Sekularisasi, sekularisasi memiliki arti pembebasan utama manusia dari agama dan kemudian metafisika yang mengatur nalar dan bahasanya. Sekularisasi memiliki arti terlepasnya dunia dari religius dan religius semu, patahnya mitos supranatural dan lambang-lambang suci, serta penemuan manusia atas kenyataan bahwa dia tinggal di dunia dengan tangannya sehingga tidak lagi menyalahkan nasib dan kemalaman atas ia perbuat dengannya. Gerakan Westernisasi, merupakan gerakan yang berupaya menjadikan pola pikir dan pola sikap barat. Gerakan ini memiliki tujuan dasar yaitu mengubah terhadap seluruh ajaran Islam. Jadi dapat disimpulkan , bahwa ketiga gerakan ini memiliki tujuan yang sama yaitu menghancurkan Islam dengan merubah pola pikir dan pola bertindak umat Islam sehingga bertolak belakang dengan ajaran Islam itu sendiri.
Nama : Nicka afrida
BalasHapusNim : 11901327
Kelas : Pai 3 F
Disini saya akan menyimpulkan yang telah saya baca Diatas
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamualaikum warohmatullohi wabarakatuh. Perkenalkan
Nama : Ulfa Handaliyani
Nim : 11901123
Kelas :PAI 3 A
KESIMPULAN
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi.
Nama: Sulastri
BalasHapusNim: 11901285
Kelas: 3D/PAI
Kesimpulan dari ketiga aliran adalah
Liberalisasi adalah paham/landasan suatu pemikiran. Liberalisasi Islam Pada era sekarang prinsip Aswaja sangat relevan dan dapat memberikan panduan dalam menghadapi pemikiran-pemikiran para penyimpang. Karena, saat ini kita berhadapan dengan golongan yang terus saling bertentangan, yaitu ekstrem kiri (liberalisme) dan ekstrem kanan (ekstremisme).
perkembangan pemikiran Islam liberal dapat dilacak dalam berbagai gerakan pembaruan dan modernisme Islam di Indonesia pada akhir abad ke-20. Kemunculannya di Indonesia boleh dikatakan lebih belakangan dibandingkan di negara-negara Islam lainnya, seperti Mesir dan Pakistan yang lebih dahulu mengenalkan pemikiran ini
sekularisme sebagai suatu aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak segala bentuk yang diimani dan diagungkan oleh agama atau keyakinan harus terpisah sama sekali dari masalah kenegaraan (urusan duniawi).
Adalah Zia Gokalp (1875-1924) seorang sosiolog terkemuka dan politikus nasional Turki yang pertama kali memopulerkan istilah "sekuler" di dunia Islam. Sekularisme semakin merebak di dunia Islam pada era imperialisme atau penjajahan. Dalam perkembangannya, masyarakat Muslim ternyata kurang cocok dengan sistem negara sekuler. Akibat dari perkembangan ini, Aliran sekulerisme ini dimusnahkan karena dianggap dapat menghancurkan Islam.
westernisasi merupakan perbuatan pemujaan yang berlebihan terhadap Barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola kehidupan mereka tanpa ada filter yang menyaringnya.
Kemunculan aliran weternisasi akibat dari muncul ketika Islam di bawahkepemimpinan Abbasyiah II. Westernisasi muncul di masa kepemimpinan Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang memberi peluang modernisasi westernisasi.
Akibat munculnya westernisasi pada masyarakat
1. Keraguan terhadap Syari’at Islam
2. Akidah Ummat Islam Menjadi Rusak
3. Adanya Kehidupan Individualis
4. Adanya Pemikiran yang diwarnai oleh Sekulerisasi
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Dhea Ananda
BalasHapusNim : 11901270
Kelas : 3G Pai
Kesimpulan :
Liberalisasi adalah paham/landasan suatu pemikiran. Liberalisasi Islam Pada era sekarang prinsip Aswaja sangat relevan dan dapat memberikan panduan dalam menghadapi pemikiran-pemikiran para penyimpang. Karena, saat ini kita berhadapan dengan golongan yang terus saling bertentangan, yaitu ekstrem kiri (liberalisme) dan ekstrem kanan (ekstremisme).
perkembangan pemikiran Islam liberal dapat dilacak dalam berbagai gerakan pembaruan dan modernisme Islam di Indonesia pada akhir abad ke-20. Kemunculannya di Indonesia boleh dikatakan lebih belakangan dibandingkan di negara-negara Islam lainnya, seperti Mesir dan Pakistan yang lebih dahulu mengenalkan pemikiran ini
sekularisme sebagai suatu aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak segala bentuk yang diimani dan diagungkan oleh agama atau keyakinan harus terpisah sama sekali dari masalah kenegaraan (urusan duniawi).
Adalah Zia Gokalp (1875-1924) seorang sosiolog terkemuka dan politikus nasional Turki yang pertama kali memopulerkan istilah "sekuler" di dunia Islam. Sekularisme semakin merebak di dunia Islam pada era imperialisme atau penjajahan. Dalam perkembangannya, masyarakat Muslim ternyata kurang cocok dengan sistem negara sekuler. Akibat dari perkembangan ini, Aliran sekulerisme ini dimusnahkan karena dianggap dapat menghancurkan Islam.
westernisasi merupakan perbuatan pemujaan yang berlebihan terhadap Barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola kehidupan mereka tanpa ada filter yang menyaringnya.
Kemunculan aliran weternisasi akibat dari muncul ketika Islam di bawahkepemimpinan Abbasyiah II. Westernisasi muncul di masa kepemimpinan Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang memberi peluang modernisasi westernisasi.
Akibat munculnya westernisasi pada masyarakat
1. Keraguan terhadap Syari’at Islam
2. Akidah Ummat Islam Menjadi Rusak
3. Adanya Kehidupan Individualis
4. Adanya Pemikiran yang diwarnai oleh Sekulerisasi
NAMA : ROZACKY HANISDHA SUBAGIO
BalasHapusNIM: 11901055
KELAS: PAI 3A
1. LIBERALISASI
Adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Dalam kebijakan sosial, liberalisasi dapat merujuk kepada pelonggaran pembatasan hukum, seperti perceraian, aborsi, atau obat-obatan psikoaktif. Terkait hak sipil, ini dapat merujuk kepada eliminasi hukum yang melarang homoseksualitas, hak properti, kepemilikan pribadi senjata api, pernikahan sesama jenis, pernikahan antar-ras, atau pernikahan antar-kepercayaan.
2. SEKURALISASI
Adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.
Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. Teori bersosialisasi seperti misalnya karl marx, sigmund freud, max weber dan emile durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
Sekularisasi yang pernah dikenakan pada properti gereja melibatkan pelepasan barang oleh gereja dan dijual berikut pemerintah menyita rumah. Hal ini sering terjadi setelah negosiasi dan otorisasi praktis berhasil tercapat.
Dalam teologi katolik, ini juga dapat menunjukkan izin atau wewenang yang diberikan kepada pendeta seseorang (biasanya, yang menjadi pendeta sekuler) untunk tinggal di luar koloni agama (biara) dengan waktu tertentu atau secara permanen.
Sekularisasi dan masa depan Agama. Sekularisasi dalam hal ini mendudukkan agama sebagai aspek sentral dalam membicarakan dan memerikan penilaian terhadap konsep-konsep tentang sekularisasi, serta agama sebagai kacamata untuk melihat proses atau fenomena sekularisasi tersebut.
3. WESTERNISASI
Westernisasi secara umum dan khusus dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk menjadi sama dengan negara Barat. Westernisasi paling mudah dilihat dalam perilaku seseorang yang kebarat-baratan.
Dampak yang ditimbulkan dari westernisasi salah satunya dapat melunturkan rasa nasionalisme seseorang dan menghilangkan jati din bangsa. Selain itu, westernisasi dapat mematikan kreativitas seseorang akibat peniruan budaya Barat secara berlebihan.
Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain.
Ada beberapa ciri yang melekat pada istilah westernisasi, diantaranya adalah sebagai berikut;
1) Gaya hidup mengikuti perkembangan yang ada di dunia barat, misalnya berkehidupan mewah dan juga boros dalam membelanjakan sesuatu hal.
2) Terjadinya hubungan sesama jenis yang hal tersebut sangatlah dilarang di Indonesia.
3) Terjadinya kasus atau perniakahan yang tidak sah.
4) Maraknya penyebaran video porno yang dapat merusak generasi bangsa.
5) Menyukai kehidupan yang menggunakan minuman keras, tarian dansa di bar, dan lain sebaginya.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ,saya Mala Azizah (11901288_PAI 3G)
BalasHapusMemberikan kesimpulan mengenai tiga konsep dan gerakan yang menghancurkan Islam
Liberalisme
- Pengertian Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Faktanya Liberalisasi atau liberalisme kini menjadi paham yang banyak di takuti oleh dunia.Pengaruh liberalisme dalam masyarakat Islam di Indonesia telah menyebabkan berbagai gerakan Islam liberal.
Westernisasi
- Pengertian westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Dampak Semakin maraknya pergaulan bebas serta juga perilaku seksual menyimpang di tengah-tengah masyarakat. Fakta Westernisasi yang terjadi di Indonesia bisa atau dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme serta jati diri Bangsa, banyak mengikuti kebudayaan barat.
Sekuralisasi
Sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Fakta Tradisi Topeng di Bali Indonesia, Proses sekularisasi dalam kesenian topeng terjadi, yang dahulu dianggap sakral dan hanya dapat ditarikan pada waktu-waktu tertentu atau pada hari suci sekarang sudah dapat dinikmati setiap saat.Pergeseran dari masyarakat riligus magis ke masyarakat yang lebis bersifat sekuler
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ,saya Mala Azizah (11901288_PAI 3G)
BalasHapusMemberikan kesimpulan mengenai tiga konsep dan gerakan yang menghancurkan Islam
Liberalisme
- Pengertian Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Faktanya Liberalisasi atau liberalisme kini menjadi paham yang banyak di takuti oleh dunia.Pengaruh liberalisme dalam masyarakat Islam di Indonesia telah menyebabkan berbagai gerakan Islam liberal.
Westernisasi
- Pengertian westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Dampak Semakin maraknya pergaulan bebas serta juga perilaku seksual menyimpang di tengah-tengah masyarakat. Fakta Westernisasi yang terjadi di Indonesia bisa atau dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme serta jati diri Bangsa, banyak mengikuti kebudayaan barat.
Sekuralisasi
Sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Fakta Tradisi Topeng di Bali Indonesia, Proses sekularisasi dalam kesenian topeng terjadi, yang dahulu dianggap sakral dan hanya dapat ditarikan pada waktu-waktu tertentu atau pada hari suci sekarang sudah dapat dinikmati setiap saat.Pergeseran dari masyarakat riligus magis ke masyarakat yang lebis bersifat sekuler
Nama:Selamat Setiyo
BalasHapusNim: 11901144
Kelas : PAI 3A
Kesimpulan saya :
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Sekularisme berasal dari kata saeculum yang artinya dunia dalam konteks waktu, yaitu dunia yang sekarang. Lawan katanya saeculum adalah eternum, atau dunia yang nanti. Eternum sering diartikan sebagai keabadian. Berdasrkan asal kata ini, sekularismemerupakan faham yang lebih mementingkan, mengutamakan, atau berorientasi kepada kehidupan di dunia (yang sekarang), dari pada urusan kehidupan di dinia nanti (eternum). Dalam berbagai agama dunia nanti atau eternum disebut sebagai akhirat.. Pada tingkatnya yang ekstrim, faham sekularisme merupakan faham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dr. Nurcholish Masjid menyatakan bahwa puncak dari
sekularisme adalah atheisme.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme.
"Sekularisme berfungsi sebagai ideologi yang dipaksakan dari luar oleh para penjajah," ungkap John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford. Salah satu negara Muslim yang menerapkan sekularisme dan memilih menjadi negara sekuler adalah Turki. Semua bermula ketika Kekhalifahan Turki Usmani mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.
Lalu, muncullah negara baru Turki di era kepemimpinan Mustafa Kemal yang dikenal sebagai Ataturk. Di bawah kepemimpinannya, Turki berubah 360 derajat. Ia memilih menjadikan negeri Muslim itu sebagai negara sekuler. "Dia menghapus kesultanan yang bersifat politik dan kekhalifahan yang bersifat keagamaan," tutur Esposito yang juga guru besar Studi Islam pada Universitas Georgetown, Amerika Serikat. Di era awal Republik Turki, kalender Islam diganti dengan kalender masehi. Tulisan Arab tak lagi digunakan dan diganti dengan tulisan Latin.
Proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain sebagainya.
Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi
informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain. Proses transfer budaya
Barat ke Indonesia terjadi melalu berbagai media teknologi tersebut sehingga tanpa disadari
sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh westernisasi.
Selain teknologi, proses westernisasi juga dapat terjadi secara besar-besaran ketika
pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan yang berisi doktrin mendukung
westernisasi. Hal tersebut terjadi di negara Jepang, yaitu pada masa kekaisaran Meiji dimana
Pangeran Yorihito Higashifushimi yang merupakan salah satu pemimpin Jepang pada waktu
itu melakukan westernisasi melalui gaya berpakaian
Nama: Mikuranda
BalasHapusNIM: 11901204
Kelas: PAI 3D
Bisa di simpulkan bahwa Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia.
Nama : Mutiatul Adawiyah
BalasHapusNim : 11901153
Kelas :PAI 3A
Bismillahirrohmanirahim...
Di sini saya akan menyimpulkan materi dari Sejarah Peradaban Islam II yang materi nya yaitu Gerakan Menghancurkan Islam
- Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Macam-Macam Sekularisasi yaitu:
1. Sekulariasasi Budaya
2. Sekularisasi Agama
- Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
- Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Nama : Rudiansyah
BalasHapusNIM : 11901015
Sekularisme berasal dari kata saeculum yang artinya dunia dalam konteks waktu, yaitu dunia yang sekarang. Lawan katanya saeculum adalah eternum, atau dunia yang nanti. Eternum sering diartikan sebagai keabadian. Berdasrkan asal kata ini, sekularismemerupakan faham yang lebih mementingkan, mengutamakan, atau berorientasi kepada kehidupan di dunia (yang sekarang), dari pada urusan kehidupan di dinia nanti (eternum). Dalam berbagai agama dunia nanti atau eternum disebut sebagai akhirat.. Pada tingkatnya yang ekstrim, faham sekularisme merupakan faham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dr. Nurcholish Masjid menyatakan bahwa puncak dari
sekularisme adalah atheisme.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme.
"Sekularisme berfungsi sebagai ideologi yang dipaksakan dari luar oleh para penjajah," ungkap John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford. Salah satu negara Muslim yang menerapkan sekularisme dan memilih menjadi negara sekuler adalah Turki. Semua bermula ketika Kekhalifahan Turki Usmani mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.
Lalu, muncullah negara baru Turki di era kepemimpinan Mustafa Kemal yang dikenal sebagai Ataturk. Di bawah kepemimpinannya, Turki berubah 360 derajat. Ia memilih menjadikan negeri Muslim itu sebagai negara sekuler. "Dia menghapus kesultanan yang bersifat politik dan kekhalifahan yang bersifat keagamaan," tutur Esposito yang juga guru besar Studi Islam pada Universitas Georgetown, Amerika Serikat. Di era awal Republik Turki, kalender Islam diganti dengan kalender masehi. Tulisan Arab tak lagi digunakan dan diganti dengan tulisan Latin.
Proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain sebagainya.
Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi
informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain. Proses transfer budaya
Barat ke Indonesia terjadi melalu berbagai media teknologi tersebut sehingga tanpa disadari
sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh westernisasi.
Selain teknologi, proses westernisasi juga dapat terjadi secara besar-besaran ketika
pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan yang berisi doktrin mendukung
westernisasi. Hal tersebut terjadi di negara Jepang, yaitu pada masa kekaisaran Meiji dimana
Pangeran Yorihito Higashifushimi yang merupakan salah satu pemimpin Jepang pada waktu
itu melakukan westernisasi melalui gaya berpakaian.
Dari bacaan diatas dapat saya simpulkan yaitu :
BalasHapus1. Secara politis liberalisasi adalah ideologi politik yang berpusat
pada individu, dianggap sebagai memiliki hak dalam pemerintahan,
termasuk persamaan hak dihormati, hak berekspresi dan bertindak
serta bebas dari ikatan-ikatan agama dan ideologi. Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno,
salah satu elemen terpenting dari peradaban Barat. Namun, jika dilacak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistem
ekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal. Sementara itu pada abad ke 19 liberalisme dalam pemikiran
keagamaan Katholik Roma berbentuk gerakan yang mendukung
demokrasi politik dan reformasi gereja, namun secara teologis tetap mempertahankan ortodoksi. Sedangkan dalam pemikiran Kristen
Protestan liberalisme merupakan tren kebebasan intelektual yang
menekankan pada substansi etis dan kemanusiaan Kristen dan mengurangi penekanan pada teologi yang dogmatis.
2. Sekularisasi biasanya disamakan dengan Sekularisme walaupun sebenarnya keduanya sangat berbeda, karena keduanya menawarkan jawaban yang berbeda. Sekularisasi muncul sebagai
dampak dari proses modernisasi yang terjadi pada masa
pencerahan. Ini terjadi di dunia Barat ketika nalar Agama (The Age
of Religion) digantikan oleh nalar akal (The Age of Reason).
Sedangkan Sekularisme adalah pemusatan pikiran pada dunia
materi lebih banyak daripada dunia spiritual. Masyarakat sekular
hanya memikirkan kehidupan dunia dan benda-benda materi. Tetapi sebenarnya dapat disimpulkan juga bahwa
Sekularisasi merupakan sebuah Ideologi, mengapa demikian? Karena Sekularisasi yang diasumsikan proses menuju Sekuler,
tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang melaksanakan
Sekularisasi dalam hidupnya pada akhirnya akan menjadi Sekuler
dan akan menganut paham Sekularisme, karena sekularisasi pada akhirnya akan mengantar penganutnya ke Sekularisme. Faktor lain yang mendorong sekularisai di Barat ialah
gerakan Reformasi protestan awal abd ke-16 yang mengatakan
bahwa Gereja telah menggunakan wewenangnya untuk
kepentingan pribadi. Yusuf Qardhawi telah memprediksi akan kemunculan
paham sekularisme khususnya di dunia Islam. Yusuf Qardhawi
mengatakan bahwa telah terjadi konflik antara pemikiran Islam,
pemikiran Sekuler, dan pemikiran Atheis. Konflik ini terjadi akibat
kolonialisme yang mencengkram dunia Islam dan penjajah bermaksud mencabut Islam ke akar-akarnya.
3. Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Dengan gerakan ini maka kebudayaan maupun iman seseorang dapat terpengaruh karena adanya gaya hidup kebarat-baratan.
بسم الله الرحمن الرحيم
BalasHapusNama: Nisha Putriani
NIM: 11901309
Kelas: PAI 3 E
Makul: SPI 2
Disini saya akan memberikan kesimpulan mengenai materi Gerakan Menghancurkan Islam. (liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi).
Dua abad perang salib (1092 - 1291) telah memerangi kaum Muslimin melalui daya dan dana negara Eropa. Gerakan (movement) terpelajar ini adalah : Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi.
Liberalisme atau liberalisasi adalah paham yang meyakini bahwa kebebasan politik dan ekonomi merupakan hak setiap individu dan ketidakadilan sosial merupakan hal yang wajar terjadi.
Sekularisasi adalah paham yang mengutamakan kepentingan
dunia. Sekularisasi merupakan fenomena yang ditandai oleh adanya
pemisahan nilai-nilai dan norma keagamaan dengan kehidupan
sehari-hari terutama dalam bidang politik dan ekonomi.
Sekularisasi merupakan pandangan hidup yang berprinsip
bahwa agama tidak boleh masuk dalam pemerintahan. Begitu juga
yang menyangkut pertimbangan-pertimbangan agama tidak
diperkenankan masuk ke dalam wilayah pemerintahan. Sekularisasi
bahkan memisahkan agama dari kehidupan individu maupun sosial
dalam arti bahwa agama tidak boleh berperan dalam bidang
pendidikan, kebudayaan, maupun hukum.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
Sekularisme merupakan sebuah ideologi yang dimana sebuah institusi negara haruslah terpisah dengan hal yang berurusan agama. Sekularisme atau sekularisasi dapat menunjang kebebasan dalam memeluk agama serta kebebasan dalam meyakini siatu keparcayaan, yang kemudian menciptakan suatu sikap netral dalam menghadapi suatu masalah dan tidak memihak kepada agama tertentu. Sekularisme ini cenderung mengarah pada anggapan bahwa segala aktivitas manusia seperti politis, harus berdasarkan pada apa yang telah menjadi fakta dan berwujud konkret, bukan berdasar pada pengaruh agama. Adapun untuk karakteristik yang dimiliki dari sekularisme adalah sebagai berikut: meyakini bahwa nilai keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh aspeknya, menyebarkan paham melalui prinsip pragmatisme dan ulitarianisme dan kegiatan yang sifatnya politis bebas dari pengaruh agama. Berikut beberapa faktor yang mempengaruhi timbulnya sekularisme: agama, pola pikir, psikologis, sejarah dan realitas sosial.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai. Serta westernisasi adalah sikap dan tindakan masyarakat di negara-negara timur yang cenderung meniru perilaku dan kebiasan masyarakat di negara Barat. Misalnya, gaya berpakaian, perilaku, dan kebiasaan sehari-hari yang kebarat-baratan. Westernisasi yang terjadi di Indonesia dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme dan jati diri bangsa. Selain itu, westernisasi juga dapat mengakibatkan budaya asli Indonesia semakin terkikis dan dilupakan oleh generasi muda karena menganggap kebudayaan Barat lebih baik. Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan.
Nama : Jody Pramoja
BalasHapusNim : 11901209
Kelas : PAI 3B
Jadi dapat saya simpulkan bahwa Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu sedangkan Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut faham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimiliki nya selama hal itu tidak merugikan orang lain. AdapunWesternisasi adalah gerakan yang mengubah budaya suatu bangsa menjadi seperti budaya negara-negara barat / eropa yang cendrung liberal dan sekuler.
Nama: Nurdin Amin
BalasHapusNim:11901008
Kelas: PAI 3 G
KESIMPULAN:
modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri Negara barat yang stabil.
Dampak Modernisasi
Terdiri atas:
1. Dampak Positif Modernisasi
Dampak positif modernisasi teknis adalah sebagai berikut :
Perubahan Cita-cita dan Sikap
Modernisasi cukup di titik waktu ini terlihat dari budaya cara berpikir irasional menjadi rasional.
Sebagai Teknologi Dan Ilmu Pengetahuan
Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih baik untuk bergerak dan mendorong lebih maju pemikirannya, pengembangan riset dan teknologi yang kondisi masa depan dalam hal apapun modernisasi terus berkembang dan maju sebagai zaman sekarang ini.
Tingkat Kehidupan yang Lebih Baik
Awal dari pasar atau industrialisasi didasarkan pada teknologi yang dikembangkan untuk membantu membuat nilai dalam menciptakan metode komunikasi dan transportasi yang canggih, dan di samping salah satu upaya untuk mengurangi pengangguran dan meningkatkan kehidupan masyarakat, selain itu hal ini dipengaruhi oleh baik tingkat-dikenal teknologi dan teknologi yang mendorong modernisasi.
2. Dampak Negatif Modernisasi
Terdiri atas:
Pola Hidup Konsumtif
Perkembangan industri yang pesat membuat penyediaan barang kebutuhan masyarakat melimpah. Dengan begitu masyarakat mudah tertarik untuk mengonsumsi barang dengan banyak pilihan yang ada.
Sikap Individualistik
Masyarakat merasa dimudahkan dengan teknologi maju membuat mereka merasa tidak lagi membutuhkan orang lain dalam beraktivitasnya. Kadang mereka lupa bahwa mereka adalah makhluk sosial.
Gaya Hidup Kebarat-baratan
Tidak semua budaya Barat baik dan cocok diterapkan di Indonesia. Budaya negatif yang mulai menggeser budaya asli adalah anak tidak lagi hormat kepada orang tua, kehidupan bebas remaja, dan lain-lain.
Kesenjangan Sosial
Apabila dalam suatu komunitas masyarakat hanya ada beberapa individu yang dapat mengikuti arus modernisasi dan globalisasi maka akan memperdalam jurang pemisah antara individu dengan individu lain yang stagnan. Hal ini menimbulkan kesenjangan sosial.
Pengertian Sekularisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Dalam teologi Katolik, ini juga dapat menunjukkan izin atau wewenang yang diberikan kepada pendeta seseorang (biasanya, yang menjadi pendeta sekuler) untunk tinggal di luar koloni agama (biara) dengan waktu tertentu atau secara permanen.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Assalamualaikum nama saya Wina Aprilia (11901072) dari kelas PAI 3G
BalasHapusPerang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
Perang Salib dimulai ketika Kaisar Alexios I dari Byzantium meminta bantuan Paus Urbanus II untuk melawan kekuatan Turki Seljuk yang mulai mengancam dan membuat Kekaisaran Byzantium kian terpojok. Fakta dari perang salib ini adalah umat islam pernah kalah dalam menghadapi tentara Salib pada periode pertama itu dikarenakan kekuatan mereka sedang melemah akibat perpecahan Dinasti Seljuk di wilayah Asia Kecil (Sekarang Yunani dan Turki). Namun pada kepemimpinan Nuruddin Zanki, ia dapat membebaskan Yerusalem dari cengkeraman Pasukan Salib. Sebagaimana prestasi ayahnya, Nuruddin juga berhasil membebaskan wilayah-wilayah yang telah dikuasai Pasukan Salib
Perang Salib memberikan dampak terhadap baik bagi dunia Islam dan Barat.
Perang Salib memberikan dampak terhadap baik bagi dunia Islam dan Barat.
Bagi dunia Islam, Perang Salib lebih memantapkan dan mengokohkan nilai-nilai persatuan dan kesatuan umat dalam membela serta mempertahankan eksistensi agama Islam.Bagi dunia Barat, Perang Salib menjadi salah satu faktor pendukung lahirnya renaisans di Barat yang mana kebudayaan dalam bidang perdagangan, perindustrian, pertanian, pertahanan, pendidikan dan lain-lain berkembang. Oleh sebab itu mereka melancarkan perang konsep secara ilmuah untuk misi merusak tatanan kehidupan kaum muslim diseluruh benua. Gerakan itu diberi nama gerakan(movement) konsep ini mempelajari tiga konsep yaitu: Liberalisasi, Sekularisasi, dan Westernisasi.
Term “liberal” diambil dari bahasa Latin liber artinya bebas dan bukan budak atau suatu keadaan dimana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain. Makna bebas kemudian menjadi sebuah sikap kelas masyarakat terpelajar di Barat yang membuka pintu kebebasan berfikir (The old Liberalism). Dari makna kebebasan berfikir inilah kata liberal berkembang sehingga mempunyai berbagai makna. Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno,
salah satu elemen terpenting dari peradaban Barat. Namun, jika dilacak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistem ekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal. Di dalam sistem ini, raja dan bangsawan memiliki hak-hak istimewa, sedangkan rakyat jelata tidak diberi kesempatan secara leluasa untuk menggunakan hak-hak mereka, apalagi hak untuk ikut serta dalam mobilisasi sosial yang dapat mengantarkan mereka menjadi kelas atas.
Istilah sekular berasal dari kata sa^ulum yang menunjuk pada dua konotasi yaitu waktu sekarang (saat ini) dan ruang (di sini), yang mengandung arti "peristiwa-peristiwa di dunia ini" dan "peristiwa-peristiwa masa kini". Sekularisme moderat yang tumbuh pada abad ke-17 dan ke-18, memandang agama sebagai masalah individuyang tidak ada hubungannya dengan negara, kendati demikian negara masih berkewajiban untuk memelihara Gereja (agama) seperti dalam hal upeti dan pajak. Pemikir-pemikir sekularisime moderat
antara lain Voltaire, Leasing, John Locke, Leibniz, Thomas Hobbes, David Hume, dan
J.J. Rousseau. Sekularisme ekstrem yang tumbuh pada abad ke-19, menunjuk pada pandangan yang menempatkan agama
tidak hanya sebagai urusan pribadi tetapi sekaligus dianggap sebagai musuh negara.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai. Perjalanan westernisasi dapat
ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui
para zending Kristen.
Nama : Evilia Wandari
BalasHapusKelas : PAI 3B
Kesimpulan
1. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
2. Istilah “sekularisasi” dimaksudkan sebagai proses yang diperlukan yang akan
memungkinkan masyarakat Islam membedakan antara nilai temporal dan transenden.
Bagi Nurcholish “sekularisasi” yang dipahami sebagai kondisi yang membebaskan
adalah juga kondisi sebab akibat yang harus ada dan sejalan dengan fungsi manusia
sebagai khalifah di muka bumi. Antara lain adalah mengaitkan universalisme Islam . Pengertian Sekularisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
3. Pengertian Westernisasi
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Gerakan westernisasi selain beridealisme Barat, menonjolkan juga
ide-ide sekularisme dalam basis kekuatannya. Mereka yang sejalan berusaha
mengadopsi pemikiran Barat secara intensif, sehingga aspek sosial-
kemasyarakatan selalu diteropong dengan pandangan-pandangan sekular.
Nama : Milda
BalasHapusNim : 11901035
Kelas : PAI 3E
Dari bacaan diatas dapat saya simpulkan yaitu :
1. Secara politis liberalisasi adalah ideologi politik yang berpusat
pada individu, dianggap sebagai memiliki hak dalam pemerintahan,
termasuk persamaan hak dihormati, hak berekspresi dan bertindak
serta bebas dari ikatan-ikatan agama dan ideologi. Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno,
salah satu elemen terpenting dari peradaban Barat. Namun, jika dilacak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistem
ekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal. Sementara itu pada abad ke 19 liberalisme dalam pemikiran
keagamaan Katholik Roma berbentuk gerakan yang mendukung
demokrasi politik dan reformasi gereja, namun secara teologis tetap mempertahankan ortodoksi. Sedangkan dalam pemikiran Kristen
Protestan liberalisme merupakan tren kebebasan intelektual yang
menekankan pada substansi etis dan kemanusiaan Kristen dan mengurangi penekanan pada teologi yang dogmatis.
2. Sekularisasi biasanya disamakan dengan Sekularisme walaupun sebenarnya keduanya sangat berbeda, karena keduanya menawarkan jawaban yang berbeda. Sekularisasi muncul sebagai
dampak dari proses modernisasi yang terjadi pada masa
pencerahan. Ini terjadi di dunia Barat ketika nalar Agama (The Age
of Religion) digantikan oleh nalar akal (The Age of Reason).
Sedangkan Sekularisme adalah pemusatan pikiran pada dunia
materi lebih banyak daripada dunia spiritual. Masyarakat sekular
hanya memikirkan kehidupan dunia dan benda-benda materi. Tetapi sebenarnya dapat disimpulkan juga bahwa
Sekularisasi merupakan sebuah Ideologi, mengapa demikian? Karena Sekularisasi yang diasumsikan proses menuju Sekuler,
tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang melaksanakan
Sekularisasi dalam hidupnya pada akhirnya akan menjadi Sekuler
dan akan menganut paham Sekularisme, karena sekularisasi pada akhirnya akan mengantar penganutnya ke Sekularisme. Faktor lain yang mendorong sekularisai di Barat ialah
gerakan Reformasi protestan awal abd ke-16 yang mengatakan
bahwa Gereja telah menggunakan wewenangnya untuk kepentingan pribadi. Yusuf Qardhawi telah memprediksi akan kemunculan
paham sekularisme khususnya di dunia Islam. Yusuf Qardhawi
mengatakan bahwa telah terjadi konflik antara pemikiran Islam,
pemikiran Sekuler, dan pemikiran Atheis. Konflik ini terjadi akibat
kolonialisme yang mencengkram dunia Islam dan penjajah bermaksud mencabut Islam ke akar-akarnya.
3. Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Dengan gerakan ini maka kebudayaan maupun iman seseorang dapat terpengaruh karena adanya gaya hidup kebarat-baratan.
Nama: Muhammad Syaiful
BalasHapusNim: 11901124
Kelas: PAI 3B
Dapat disimpulkan: Liberalisme adalah suatu paham ditegakkan nya kebebasan bagi setiap
individu serta memandang setiap individu berada pada posisi yang sederajat dalam hal kemerdekaan dan hak-hak dasarnya. Awal kemunculan paham liberalisme adalah peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad 18 silam. Peristiwa tersebut disebabkan karena kepincangan sistem dan kesenjangan sosial di masyarakat yang sangat mencolok.
Akibatnya: Setiap orang bebas menganut agama yang diyakininya tanpa ada paksaan dari siapapun
Sekularisme adalah paham yang menyangkut tentang ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasanya berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya.Paham sekularisme merupakan bentuk dari kekecewaan masyarakat eropa pada abad ke 15. Yang mana pada masa itu eropa jatuh para krisis yang dikenal sebagai masa kegelapan (the dark age). Pada masa itu, pihak Kristen yang sudah melembaga (Gereja) menguasai segala macam aspek pemerintahan, ekonomi, politik, pendidikan dan semuanya
Akibatnya: Mendorong terhadap masyarakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.
Westernisasi, Pengertian westernisasi merupakan suatu proses yang mana masyarakat di negara timur itu mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti misalnya industri, teknologi, ekonomi, hukum, politik, gaya hidup, cara pakaian, agama, filsafat, gaya bahasa, alfabet serta nilai-nilai. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, orang-orang yang berpandangan Timur di dunia Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim kader-kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat untuk mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern
Akibatnya: Banyak kalangan remaja saat ini menganggap budaya Barat lebih baik dari budaya lokal sehingga jati diri bangsa serta budaya lokal akan luntur dengan secara perlahan.
Nama : Lufthanithalia Viennantika
BalasHapusNIM : 11901228
Kelas : 3/D Pendidikan Agama Islam
Sekulerisme banyak dipahami sebagai ideologi yang memisahkan agama dari dunia. Dalam peradaban Barat, sekulerisme menjadi pandangan hidup dan ruh bagi dinamikanya, khususnya ketika Gereja mulai menunjukkan problematika teologisnya. Hal itu karena manusia modern percaya, bahwa dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
Respon kaum muslim terdapat perbedaan terhadap kemajuan
Barat. Sebagian mengajak orang agar menolak dan bertahan,
sedangkan sebagian lagi memiliki semangat untuk belajar dan menyaingi Eropa-Barat untuk menjadi modern. Para penguasa
Muslim berkiblat ke Barat untuk mendongkrak progam modernisme
politik, ekonomi dan militer dengan merujuk pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Eropa. Mereka menjadi
kekuatan penyeimbang bagi Barat, merestrukturisasi militer juga
birokrasi modern secara sangat baik, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan persenjataan modern. Mereka juga
mendatangkan para pendidik dari sekolah-sekolah Eropa. Selain itu,
juga dilakukan mengirim pendidik ke Eropa, yang bertujuan untuk
dapat belajar bahasa, ilmu pengetahuanm juga politik. Juga
mendirikan pusat-pusat penerjemahan penerbiatan dalam rangka
menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya yang berasal dari
Barat. Akibat semua itu maka muncul kaum elite baru ditubuh umat
Islam sehingga memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu
minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas tradisional
yang berpegang pada ajaran agama Islam.
1. Sekulerisasi
BalasHapusSekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
Sekularisasi memiliki banyak tingkatan arti, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. Teoris sosial seperti Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber, dan Émile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan mendorong penurunan tingkat religiusitas. Penelitian dalam proses ini bertujuan untuk menentukan kelakuan yang menyebabkan kepercayaan, praktik dan institusi keagamaan kehilangan pengaruh publik. Sejumlah teoris membantah bahwa sekularisasi peradaban modern disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk mengadopsi kebutuhan etis dan spiritual manusia agar sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat.
Sebutan ini juga memiliki arti tambahan yang historis. Sekularisasi pernah diberlakukan pada properti gereja yang melibatkan pengabaian barang oleh gereja dan dijual setelah pemerintah menyita properti tersebut. Ini sering terjadi setelah negosiasi dan persetujuan yang masuk akal berhasil tercapat. Dalam teologi katolik, sebutan ini juga dapat menandakan izin atau kekuasaan yang diberikan kepada seseorang (biasanya rohaniwan, yang menjadi rohaniwan sekuler) untunk tinggal di luar koloni religiusnya (biara) dengan waktu yang ditentukan atau permanen.
2. Liberalisasi
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Dalam kebijakan sosial, liberalisasi dapat merujuk kepada pelonggaran pembatasan hukum, seperti perceraian, aborsi, atau obat-obatan psikoaktif. Terkait hak sipil, ini dapat merujuk kepada eliminasi hukum yang melarang homoseksualitas, hak properti, kepemilikan pribadi senjata api, pernikahan sesama jenis, pernikahan antar-ras, atau pernikahan antar-kepercayaan.
3. Westerenisasi
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Secara wilayah Sunting
"Barat" awalnya didefinisikan sebagai dunia Barat. Romawi Kuno membedakan antara budaya Oriental (Timur, atau Asia) yang sekarang berada di Mesir dan budaya Oksidental yang berada di Barat. Seribu tahun kemudian, Skisma Timur-Barat memisahkan Gereja Katolik and Gereja Ortodoks Timur.
Sipilisasi Barat umumnya dikatakan meliputi Amerika Utara (A.S. dan Kanada), Eropa (di setidaknya Uni Eropa, negara-negara EFTA, negara-negara mikro Eropa), Australia dan Selandia Baru.
Turki
Meskipun secara geografi hanya 3% wilayah Turki yang berada di Eropa, Turki memiliki sistem ekonomi yang mirip, memiliki sebuah serikat pabean dengan Uni Eropa selain menjadi kandidat resmi untuk keanggotaannya, dan anggota organisasi-organisasi bergaya Barat seperti OECD, Dewan Eropa, dan NATO. Negara tersebut sering menjadi anggota organisasi untuk acara-acara olahraga dan kebudayaan Eropa seperti UEFA dan Kontes Menyanyi Eurovision.
Nama : Hendra
BalasHapusKls : 3 d pai
Nim : 11901231
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama : Rifa A’tul Mahmudah
BalasHapusNIM : 11901157
Kelas : PAI 3B
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler.
Sekularisasi terbagi menjadi 2 yaitu:
- Sekulariasasi Budaya
-Sekularisasi Agama
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya:
industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai.
Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Nama : Nurul Hafizah
BalasHapusNim : 11901186
Kelas : Pai 3D
Bismillahirahmanirahim,
Di sini saya akan menyimpulkan, Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Nursyifa
BalasHapusKelas : Pai 3 D
Nim : 11901028
Di sini saya akan menarik ksimpulkan, Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Sepri Nanda
BalasHapusNIM :11901090
Kelas : PAI 3G
1. Liberalisasi
Liberal diambil dari bahasa Latin "liber" artinya bebasdan bukan budak atau suatu keadaan dimana seseorang itu bebasdari kepemilikan orang lain.
Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno,salah satu elemen terpenting dari peradaban Barat. Namun, jika dila-cak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistemekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal. Di dalamsistem ini, raja dan bangsawan memiliki hak-hak istimewa, sedangkan rakyat jelata tidak diberi kesempatan secara leluasa untuk meng-gunakan hak-hak mereka, apalagi hak untuk ikut serta dalam mo-bilisasi sosial yang dapat mengantarkan mereka menjadi kelas atas gerakan liberalisasi pemikiran keagamaan ini telah meng-giring beberapa intelektual Muslim untuk anti nilai-nilai keagama-an. Bahkan di khawatirkan, jumlah mereka akan semakin ber-tambah ketika menghadapi era globalisasi.17 Kini yang mengata-kan semua agama sama, al-Qur’an bukan wahyu Allah, ajaran Islamitu menindas kaum wanita, dan sebagainya, bukan lagi orientalis,tapi para cendekiawan Muslim sendiri.
2. Sekularisasi
Istilah sekularisasi mengandung arti
sebagai pembebasan manusia pertama-tama dari agama dan kemudian dari meta-fisika yang mengatur nalar dan bahasanya, yang berarti terlepasnya dunia dari
pengertian-pengertian religius dan religius-semu, terhaiaunya semua pandangan-pandangan dunia yang tertutup, terpatah-kannya semua mitos supranaturai danlambang-lambang suci.
Sekularisme
moderat yang tumbuh pada abad ke-17
dan ke-18, memandang agama sebagai
masalah individuyang tidak ada hubungan-nya dengan negara, kendati demikian negaramasih berkewajiban untuk memelihara Gereja (agama) seperti dalam hal upeti dan
pajak.bSekularisme ekstrem yang
tumbuh pada abad ke-19, menunjuk padapandangan yang menempatkan agama tidak hanya sebagai urusan pribadi tetapi sekaligus dianggap sebagai musuh negara.
Dampak sekularisasi antara lain Merubah nash-nash syar’i dengan penjelasan yang serampangan dan tidak lengkap, Larang mempelajari beberapa teks yang mengungkapkan kesalahpahaman duniawi, Jadikan materi agama sebagai materi tambahan, Sebarkan pemikiran duniawi yang menjadi bahan bagi siswa, Hilangkan perbedaan antara Muslim dan kafir.
3. Westwrnisasi
westernisasi merupakan suatu proses yang mana masyarakat di negara timur itu mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti misalnya industri, teknologi, ekonomi, hukum, politik, gaya hidup, cara pakaian, agama, filsafat, gaya bahasa, alfabet serta nilai-nilai.
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Dampak westernisasi ialah sebagai berikut:
a. Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi dengan melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing pada saat berinteraksi dengan orang lain.
b. Lunturnya jati diri bangsa serta budaya lokal; generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi.
c. Perubahan cara hidup; Salah satu cara hidup masyarakat di negara Barat yang banyak dilakukan di Indonesia ialah kebiasaan minum minuman keras.
Nama : Mayang Marlinda
BalasHapusKelas : PAI 3C
NIM : 11901350
Kesimpulan :
Tragedi perang salib yang berlangsung selama hampir 2 abad mempengaruhi banyak hal, baik itu persepsi masyarakat islam terhadap dunia barat (Kristiani) dan cara pandang Kristen terhadap agama islam yang saling menyerang dan mebunuh. Hal ini terjadi karena berbagai kepentingan yang bercampur aduk.
1. Protestan liberalisme merupakan tren kebebasan intelektual yang menekankan pada substansi etis dan kemanusiaan Kristen dan mengurangi penekanan pada teologi yang dogmatis.
2. Sekularisasi biasanya disamakan dengan Sekularisme walaupun sebenarnya keduanya sangat berbeda, karena keduanya menawarkan jawaban yang berbeda. Sekularisasi muncul sebagai dampak dari proses modernisasi yang terjadi pada masa pencerahan. Ini terjadi di dunia Barat ketika nalar Agama (The Age of Religion) digantikan oleh nalar akal (The Age of Reason). Sedangkan Sekularisme adalah pemusatan pikiran pada dunia materi lebih banyak daripada dunia spiritual.
3. Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan.
Nama : Meriyani
BalasHapusNim : 11901148
Kelas : PAI 3G
Jadi dapat disimpulkan bahwa liberalisme adalah Tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama artinya bahwa Paham liberalisme ini menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Lahirnya paham liberalisme merupakan awal dari perjuangan kaum liberal yang menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu sebenarnya telah ada di Inggris sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarki, dimana setiap orang harus tunduk terhadap kekuasaan bangsawan dan agama dengan adaya kekangan tersebut orang-orang ingin melepaskan diri dan memperjuangkan kemerdekaan individu. Adapun dampak serta fakta dari liberalisme adalah sebagai berikut : Dampak Magna Charta yakni Artinya adalah Piagam besar, piagam ini menyatakan bahwa raja Inggris harus membatasi kekuasaan raja pada rakyatnya, yang intinya tidak melakukan semena-mena pada rakyat, pintu politk mulai terbuka, terjadinya revolusi industri di Perancis dan Amerika, propoganda liberalisme masa perang dingin, dan dihapusnya politik Apertheid.
Sekuralisme adalah Konsep sekularisme yaitu suatu paham yang menyangkut ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasa berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan ke dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya. Fakta & Sejarah Sekuralisme adalah Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme. Sekularisme berfungsi sebagai ideologi yang dipaksakan dari luar oleh para penjajah. Adapun Akibat dari Sekuralisme adalah sebagai berikut : Organisasi massa, partai politik dan negara tidak boleh berdasarkan agama, Aspek kehidupan, politik, ekonomi, budaya, dll. Tidak harus didasarkan pada agama, Negara tidak perlu khawatir tentang agama karena agama adalah urusan pribadi, Blokir campur tangan Tuhan (agama) dalam urusan duniawi.
Westernisasi adalah sikap dan tindakan orang-orang di negara-negara timur yang cenderung meniru perilaku dan kebiasaan orang-orang di negara-negara Barat. Sejarah westernisasi bermula Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, orang-orang yang berpandangan Timur di dunia Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim kader-kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat untuk mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern. Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa.
Akibat dari westernisasi ialah sebagai berikut : Dengan adanya westernisasi membuat masyarakat semakin banyak unsur kebudayaan yang masuk, keteraturan sosial terancam, pola interaksi sosial berubah, dan globalisasi menjadi tidak aman.
Nama : Indah Permata Sari
BalasHapusKELAS : PAI 3B
NIM : 11901362
1. Liberalisasi
Liberal diambil dari bahasa Latin "liber" artinya bebasdan bukan budak atau suatu keadaan dimana seseorang itu bebasdari kepemilikan orang lain.
Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno,salah satu elemen terpenting dari peradaban Barat. Namun, jika dila-cak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistemekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal. Di dalamsistem ini, raja dan bangsawan memiliki hak-hak istimewa, sedangkan rakyat jelata tidak diberi kesempatan secara leluasa untuk meng-gunakan hak-hak mereka, apalagi hak untuk ikut serta dalam mo-bilisasi sosial yang dapat mengantarkan mereka menjadi kelas atas gerakan liberalisasi pemikiran keagamaan ini telah meng-giring beberapa intelektual Muslim untuk anti nilai-nilai keagama-an. Bahkan di khawatirkan, jumlah mereka akan semakin ber-tambah ketika menghadapi era globalisasi.17 Kini yang mengata-kan semua agama sama, al-Qur’an bukan wahyu Allah, ajaran Islamitu menindas kaum wanita, dan sebagainya, bukan lagi orientalis,tapi para cendekiawan Muslim sendiri.
2. Sekularisasi
Istilah sekularisasi mengandung arti
sebagai pembebasan manusia pertama-tama dari agama dan kemudian dari meta-fisika yang mengatur nalar dan bahasanya, yang berarti terlepasnya dunia dari
pengertian-pengertian religius dan religius-semu, terhaiaunya semua pandangan-pandangan dunia yang tertutup, terpatah-kannya semua mitos supranaturai danlambang-lambang suci.
Sekularisme
moderat yang tumbuh pada abad ke-17
dan ke-18, memandang agama sebagai
masalah individuyang tidak ada hubungan-nya dengan negara, kendati demikian negaramasih berkewajiban untuk memelihara Gereja (agama) seperti dalam hal upeti dan
pajak.bSekularisme ekstrem yang
tumbuh pada abad ke-19, menunjuk padapandangan yang menempatkan agama tidak hanya sebagai urusan pribadi tetapi sekaligus dianggap sebagai musuh negara.
Dampak sekularisasi antara lain Merubah nash-nash syar’i dengan penjelasan yang serampangan dan tidak lengkap, Larang mempelajari beberapa teks yang mengungkapkan kesalahpahaman duniawi, Jadikan materi agama sebagai materi tambahan, Sebarkan pemikiran duniawi yang menjadi bahan bagi siswa, Hilangkan perbedaan antara Muslim dan kafir.
3. Westwrnisasi
westernisasi merupakan suatu proses yang mana masyarakat di negara timur itu mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti misalnya industri, teknologi, ekonomi, hukum, politik, gaya hidup, cara pakaian, agama, filsafat, gaya bahasa, alfabet serta nilai-nilai.
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Dampak westernisasi ialah sebagai berikut:
a. Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi dengan melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing pada saat berinteraksi dengan orang lain.
b. Lunturnya jati diri bangsa serta budaya lokal; generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi.
c. Perubahan cara hidup; Salah satu cara hidup masyarakat di negara Barat yang banyak dilakukan di Indonesia ialah kebiasaan minum minuman keras.
Nama : Andri
BalasHapusNim : 11901292
Kelas : PAI 3C
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai.
Nama : Andri
BalasHapusNim : 11901292
Kelas : PAI 3C
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai.
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Agustina
NIM : 11901129
Kelas : PAI3H
Kesimpulan :
Liberalisasi adalah proses untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Dalam kebijakan sosial, liberalisasi dapat merujuk kepada pelonggaran pembatasan hukum, seperti perceraian, aborsi, atau obat-obatan psikoaktif.
Di bidang perdagangan telah mendorong Indonesia untuk turut serta menerapkan kebijakan liberalisasi perdagangan. Bagi Indonesia, liberalisasi perdagangan menjadi tantangan sekaligus peluang untuk meningkatkan perekonomian. Liberalisasi perdagangan secara signifikan berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 0,05. Artinya, 1 persen kenaikan perubahan keterbukaan perdagangan menyebabkan perubahan pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 0,05 persen.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Dampaknya Kurangi jam belajar yang direncanakan untuk materi keagamaan, singkirkan guru yang mematuhi ajaran agama, merubah nash-nash syar’i dengan penjelasan yang serampangan dan tidak lengkap, larang mempelajari beberapa teks yang mengungkapkan kesalahpahaman duniawi, jadikan materi agama sebagai materi tambahan, Sebarkan pemikiran duniawi yang menjadi bahan bagi siswa, hilangkan perbedaan antara Muslim dan kafir, tolak kewajiban untuk mengenakan jilbab dan menerapkan pakaian terbuka dan selebritas antara pria dan wanita di lembaga pendidikan, dan hukum yang melegalkan amoralitas.
Westernisasi Westernisasi, atau juga dikenal oksidentalisasi adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Dampaknya pada perubahan perilaku misalnya menggunakan istilah atau kata- kata bahasa asing pada saat berinteraksi dengan orang lain, lunturnya jati diri serta budaya lokal generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi dan perubahan cara hidup salah satu cara hidup masyarakat di negara Barat yang banyak dilakukan di Indonesia ialah kebiasaan minum minuman keras.
Sekian Terima Kasih.
Wassalamualikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nama : Nurdiana
BalasHapusNim :11901036
Kelas : PAI 3 E
Di sini saya akan menyimpulkan, Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan.
Westernisasi adalah sikap dan tindakan orang-orang di negara-negara timur yang cenderung meniru perilaku dan kebiasaan orang-orang di negara-negara Barat. Sejarah westernisasi bermula Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, orang-orang yang berpandangan Timur di dunia Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim kader-kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat untuk mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern.
Nama: Nildaul Riskiana
BalasHapusNIM: 11901109
Kelas: PAI 3G
Bismillahirrahmanirrahim, assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, baiklah langsung saja, dapat disimpulkan bahwa Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Leberalisasi juga merupakan gerakan yang memiliki upaya bebas individu di bidang politik dan ekonomi. Kemudian, mengalami perubahan dan perluasan hingga ruang lingkup keyakinan (agama).
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam. Dampak positif: menekan pada pembangunan phisik, teknologi maju pesat, fasilitas hdup modern, dampak negatif: mengabaikan pembangunan mental sptitual, boros bahan baku, penyerobotan dan kerakusan terhadap sumber daya ekonomi negara lain, kapitalistik, individualistik.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat mengamati "oksiden" dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah dibawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, orang-orang yang berpandangan Timur di dunia Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim kader-kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat untuk mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern. Hal ini dilakukan dalam rangka menghadapi usaha keras orang-orang Barat dalam memperluas pengaruh kolonialisme mereka sesudah masa kebangkitan Eropa. Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M Kemudian pada tahun 1924 M pemerintahan Turki baru yang dipimpin Kamal Ataturk menghapus sistem khilafah Utsmaniyyah. Perubahan inilah yang menyeret Turki ke jurang sekularisme modern. Dengan keras dan kejam gerakan westernisasi dalam segala bentuknya dipaksakan di bumi Turki. Dampak Positif: Dengan adanya westernisasi membuat masyarakat semakin banyak unsur kebudayaan yang masuk, hal ini tentu saja menjadi salah satu faktor pendorong perubahan sosial dalam masyarakat, dapat menguasai IPTEK, terjadinya Akulturasi budaya sehingga tidak mengalami kebosanan budaya karena
masyarakat selalu menginginkan hal-hal yang baru, dapat mengikuti mode pakaian dan gaya hidup yang sedang popular, penggunaan bahasa-bahasa lain dalam komunikasi dalam meningkatkan wawasan
ilmu pengetahuan, munculnya ide-ide baru yang dapat membantu kemajuan IPTEK. Kemudian dampak negatif nya ialah westernisasi melahirkan sekularisasi, westernisasi memunculkan demokratisasi dan liberalisasi, hilangnya tradisi dan budaya asli, keteraturan sosial terancam Berkembangnya westernisasi dalam masyarakat akan menjadi kerusakan dalam keteraturan sosial, kondisi ini sangat dipengaruhi pada keadaan yang berbeda dalam kehidupan masyarakat, pola interaksi sosial berubah, dan globalisasi menjadi tidak aman.
Sekian, mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan, kurang dan lebihnya mohon dimaafkan😊 wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama :Regina Sari
BalasHapusNim :11901014
Kelas :PAI 3H
Kseimpulan yang dapat saya ambil yaitu
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Sekian terimakasih. Wassalamu'alaikum wr wb��
Nama : Raden Ayu Indriani
BalasHapusNim : 11901159
Kelas : 3A
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Dalam kebijakan sosial, liberalisasi dapat merujuk kepada pelonggaran pembatasan hukum, seperti perceraian, aborsi, atau obat-obatan psikoaktif. Terkait hak sipil, ini dapat merujuk kepada eliminasi hukum yang melarang homoseksualitas, hak properti, kepemilikan pribadi senjata api, pernikahan sesama jenis, pernikahan antar-ras, atau pernikahan antar-kepercayaan.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Nama : PUJI WISMANINGRUM
BalasHapusNIM : 11711004
Kelas : PAI 3D
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Fakta liberalisme Para pegiat gerakan Liberalisasi Islam tidak segan-segan untuk melecehkan prinsip-prinsip pokok dalam agama kita. Mereka bukan lagi berbeda pendapat dalam masalah cabang-cabang fiqih tetapi telah “bermain api” dalam area keimanan-kekufuran tauhid-syirik Islam-murtad. Buku LIBERALISASI ISLAM
Akibat dari gerakan liberalisasi memberikan dampak negatif pada kehidupan sosial masyarakat. Dampak itu bisa dilihat dalam bidang syari'ah dengan salah satu wajahnya berupa dibolehkan pernikahan beda agama. Sementara dalam bidang akidah berupa kepercayaan pada kebenaran agama lain, dan dalam bidang akhlak berupa relativisasi ukuran baik dan buruk pada manusia dengan mengabaikan peran agama. Lebih parah lagi, program tersebut tidak hanya disebarkan oleh kaum orientalis. Beberapa cendekiawan Muslim Indonesia turut berperan dalam menggaungkan paham tersebut. Hasilnya, tidak heran jika beberapa kajian ilmiah di Indonesia baik dalam bentuk buku, majalah atau jurnal memuat tulisan yang sarat mendukung gerakan liberalisme pemikiran Islam.
Sekularisasi Sekularisme, sekulerisme, atau sekuler saja dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu.
Sekularisme juga merujuk kepada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia, terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan. Sekularisme memperoleh akar intelektualnya dari para filsuf Yunani dan Romawi.
Westernisasi Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.Dampak Westernisasi
Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi dengan melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. ... Lunturnya jati diri bangsa serta budaya lokal; generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi.
Nama : Arul Almuharaji Hairani
BalasHapusNim : 11901140
Kelas : PAI 3D
Baiklah di sini saya akan menyimpulkan dari apa yang telah saya baca dan saya tela'ah.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam. Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama : Dewi halimah
BalasHapusNim : 11901253
Kelas : 3D PAI
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Nama : Wiwid Siti Hidayah
BalasHapusNim : 11901106
Kelas : PAI 3G
Definisi “liberalisasi” dalam KBBI selalu dilimitasi dengan obyek “tata negara dan ekonomi”. Dan, hingga kini, dalam KBBI kita tidak mendapati arti liberal maupun liberalisasi yang bersinggungan dengan masalah agama, pemikiran keagamaan, tatanan agama dan persoalan teologi, sebagaimana yang telah marak diperbincangkan, setidaknya dalam satu dasawarsa terakhir ini.
Setidaknya, fakta ini bisa mengantarkan kita pada sejumlah kesimpulan berikut: Pertama, bahwa kata “liberal” berikut segenap derivasinya masih berstatus asing ketika diletakkan dalam konteks keagamaan dan teologi (Islam). Sejak awal umat Islam Indonesia tidak mengenal model Islam yang liberal dalam berbagai aspeknya, dan karena itu ketika memperbincangkan topik-topik keagamaan, mereka tidak pernah menyandingkannya dengan ungkapan liberal berikut segenap turunannya.
Kedua, tatkala ungkapan liberal dan turunannya itu adalah asing secara teologis (Islam), maka sudah dipastikan jika konsep liberal dalam bidang keagamaan jelas tidak islami. Liberalisasi, bagaimanapun, sebelumnya telah melanda Yahudi dan Kristen selama ratusan tahun.
Sekularisasi adalah paham yang memisahkan agama dari hidup dan kehidupan manusia. Manusia sekuler memandang agama sebagai masalah pribadi dan menolak campur tangan agama dalam ranah publik. Konsep sekularisasi mengacu pada proses dengan mana pengaruh agama atas banyak bidang kehidupan sosial secara mantap berkurang. Sekularisasi merupakan kecenderungan pokok dalam masyarakat barat dalam beberapa tahun lalu atau sekurang-kurangnya sejak munculnya industrialisasi. Kemajuan ilmu pengetahuan, industrialisasi, urbanisasi,dan rasionalisasi dan modernisasi masyarakat telah menyebabkan agama semakin surut. Sekularisasi mempunyai ciri-ciri : 1. Berorientasi semata-mata pada masalah keduniaan 2. Tidak terikat dengan (atau mengenyampingkan) nilai-nilai keagamaan.
Pengertian westernisasi merupakan suatu proses yang mana masyarakat di negara timur itu mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti misalnya industri, teknologi, ekonomi, hukum, politik, gaya hidup, cara pakaian, agama, filsafat, gaya bahasa, alfabet serta nilai-nilai.
Dampaknya Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi dengan melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing pada saat berinteraksi dengan orang lain.
Lunturnya jati diri bangsa serta budaya lokal; generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi. Banyak kalangan remaja saat ini menganggap budaya Barat lebih baik dari budaya lokal sehingga jati diri bangsa serta budaya lokal akan luntur dengan secara perlahan.
Nama : Weni Ayu Sundari
BalasHapusNIM : 11901108
Kelas : 3G PAI
Liberalisme atau liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Banyak sekali dampak dari liberalisme yang sudah terjadi pada masa itu. Berikut ini merupakan contoh-contoh dari dampak liberalisme bagi dunia adalah: Magna Charta, Politik Pintu Terbuka, Revolusi Industri, Revolusi Perancis, Revolusi Amerika,Propaganda Liberalisme masa Perang Dingin, Dihapusnya Politik Apertheid.
Lahirnya paham liberalisme merupakan embrio dari perjuangan kaum liberal yang menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu sebenarnya telah ada di Inggris sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarki, dimana setiap orang harus tunduk terhadap kekuasaan bangsawan dan agama dengan adaya kekangan tersebut orang-orang ingin melepaskan diri dan memperjuangkan kemerdekaan individu.
Sekularisme adalah suatu paham yang memisahkan antara kehidupan dunia dengan akhirat dalam semua aspek kehidupan, baik dari sisi agama, ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan lain sebagainya. Selain itu, sekularisme juga memperjuangkan hak untuk bebas dari berbagai aturan-aturan dari ajaran agama, di samping juga memberikan sifat toleransi yang tidak terbatas, termasuk juga antar agama. Dengan kata lain, sekularisme merujuk kepada kepercayaan bahwa semua kegiatan dan keputusan yang keseluruhannya berada dan dibuat oleh manusia, tidak boleh ada peran dan campur tangan agama di dalamnya. Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”. Pemikiran-pemikiran itulah yang menjadi pemicu munculnya gerakan Renaissance dimana perlawanan terhadap Gereja di berbagai negara Eropa, Banyak cedikiawan yang belajar tentang filsafat dan berbagai ilmu pengetahuan ke negara maju Andalusia (Muslim). Dan selain itu, paham sekularisme digaungkan sebagai sistem pemerintahan yang baru. Dari pemikiran tersebut, sekularisme menjadi paham dan berkembang sampai sekarang.
Westernisasi adalah suatu proses yang mana masyarakat di negara timur itu mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang. Adapun bidangnya seperti industri, teknologi, ekonomi, hukum, politik, gaya hidup, cara pakaian, agama, filsafat, gaya bahasa, alfabet serta nilai-nilai.
Dampak westernisasi yang terjadi di suatu masyarakat akan mempengaruhi penilaian serta tindakan masyarakat tersebut. Dibawah ini merupakan beberapa dampak westernisasi ialah sebagai berikut: Perubahan perilaku; Lunturnya jati diri bangsa serta budaya lokal; Perubahan cara hidup. Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Nama : Abdul Kholik
BalasHapusNIM. : 11901179
KELAS. : PAI 3A
Makul. : Sejarah Peradaban Islam II
Baik
Kesimpulan dari gerakan penghancuran Islam
kita dapat melihat bahwa gerakan organisasi-organisasi Yahudi begitu halus, menggunakan tangan orang lain untuk menghancurkan Islam. Karena mereka takut kalau Islam bersatu, memegang teguh akidah dan menjalankan syariat agamanya secara konsisten, cita-cita mereka untuk membangun Israel Raya pasti tidak akan tercapai. Untuk itu mereka melakukan segala macam cara dan upaya menjauhkan umat Islam dari akidah dan syariat agamanya. Mereka secara halus merekrut tokoh-tokoh politik hampir disemua negara-negara didunia ini, bahkan yang berpenduduk mayoritas Islam, agar menjadi agen untuk menekan, bahkan kalau perlu membasmi gerakan persatuan Islam tersebut.
Dulu dizaman Orde Baru, kelompok-kelompok yang menyandang nama Islam tidak diberi ruang gerak. Bahkan ideologi negara mau dijadikan pengganti agama. Pernah terjadi pelarangan siswi sekolah memakai jilbab. Sekarang ini, setelah kita dapat memilih presiden dengan cara yang paling demokratis, pembantaian ummat Islam di Maluku tidak pernah diselesaikan, bahkan seperti dibiarkan. Hubungan ekonomi dengan Yahudi (Israel) secara diam-diam tetap diusahakan oleh pemerintah Gus Dur waktu itu. Sesuatu yang telah diharamkan berdasarkan kesepakatan ulama, dihalalkan oleh presiden Gus Dur, padahal masalah halal-haram dalam akidah Islam merupakan hal yang krusial. Akhir kata, semoga Allah Yang Maha Kuasa dan Maha Pengasih dan Penyayang, masih mau mengulurkan tanganNya, membantu bangsa kita menghadapi tantangan Yahudi ini. Tapi kita juga harus ingat, bahwa Tuhan tidak akan merubah nasib suatu bangsa kalau bangsa tersebut tidak mau merubah nasibnya
Nama : Sri Rahayu
BalasHapusNim : 11901266
Kelas : PAI 3E
kesimpulan yang bisa di ambil yaitu. Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan Sekularisasi memiliki banyak tingkatan arti, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. Teoris sosial seperti Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber, dan Émile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan mendorong penurunan tingkat religiusitas. Penelitian dalam proses ini bertujuan untuk menentukan kelakuan yang menyebabkan kepercayaan, praktik dan institusi keagamaan kehilangan pengaruh publik. Sejumlah teoris membantah bahwa sekularisasi peradaban modern disebabkan oleh ketidakmampuan manusia untuk mengadopsi kebutuhan etis dan spiritual manusia agar sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan yang semakin cepat. Sebutan ini juga memiliki arti tambahan yang historis. Sekularisasi pernah diberlakukan pada properti gereja yang melibatkan pengabaian barang oleh gereja dan dijual setelah pemerintah menyita properti tersebut. Ini sering terjadi setelah negosiasi dan persetujuan yang masuk akal berhasil tercapat. Dalam teologi katolik, sebutan ini juga dapat menandakan izin atau kekuasaan yang diberikan kepada seseorang (biasanya rohaniwan, yang menjadi rohaniwan sekuler) untunk tinggal di luar koloni religiusnya (biara) dengan waktu yang ditentukan atau permanen.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Nama : Nur Hajiati Arafah
BalasHapusNim : 11901268
Kelas : PAI 3C
Disebut perang salib, karena ekspedisi militer Kristen mempergunakan salib sebagai simbol pemersatu untuk menunjukan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang suci dan bertujuan untuk membebaskan kota suci Baitulmakdis (Yerusalem) dari tangan orang-orang Islam. Penyebab langsung terjadinya perang salib adalah permintaan Kaisar Alexius Connenus pada tahun 1095 kepada Paus Urbanus II. Kaisar dari Bizantium meminta bantuan dari Romawi karena daerah-daerah yang tersebar sampai ke pesisir Laut Marmora dibinasakan oleh Bani saljuk. Bahkan, kota Konstatinopel diancamnya pula. Adanya permintaan ini, Paus melihat kemungkinan untuk mempersatukan kembali (gereja Yunani dengan Romawi yang telah terpecah tahun 1009-1054 M). Penyebab lainnya Perang Salib adalah faktor sosial ekonomi. Para pedagang besar yang berada di pantai timur Laut Tengah, terutama yang berada di kota Venezia, Ganoa, dan Pisa, berambisi untuk menguasai sejumlah kota dagang disepanjang pantai timur dan selatan Laut Tengah untuk memperluas jaringan perdagangan mereka. Untuk itu, mereka rela menanggung sebagian dana Perang Salib dengan maksud menjadikan kawasan itu sebagai pusat perdagangan mereka bila Kristen Erofa memperoleh kemenangan. Terjadinya Perang Salib antara kedua belah pihak, Timur-Islam dengan Barat-Kristen disebabkan oleh faktor-faktor utama yaitu agama, politik, dan sosial ekomomi, Faktor Agama. Pihak Kristen merasa tidak bebas menunaikan ibadah ke Baitumakdis, sejak Dinasti Seljuk merebutnya dari Dinasti Fathimiyah tahun 1070 M. Para penguasa Seljuk menetapkan sejumlah peraturan yang dianggap mempersulit mereka yang hendak melaksanakan ibadah ke Baitulmakdis., bahkan mereka yang pulang berziarah sering mengeluh karena mendapat perlakuan jelek dari orang-orang Seljuk yang fanatik. Umat Kristen merasa perlakuan para penguasa Dinasti Seljuk sangat berbeda dengan para penguasa Islam lainnya yang pernah menguasai kawasan itu sebelumnya.
Faktor Politik. Kekalahan Bizantium tahun 1071 M di Manzirkat (Malazkird atau Malsyird, Armenia) dan Asia kecil jatuh ke bawah kekuasaan Seljuk, mendorong Kaisar Alexius I Comnenus (kaisar Constantinopel) meminta bantuan kepada Paus Urbanus II untuk mengembalikan kekuasaannya di daerah-daerah pendudukan Dinasti Seljuk. Sementara itu, kondisi kekuasaan Islam sedang melemah, sehingga orang-orang Kristen di Erofa berani untuk ikut dalam Perang Salib. Dinasti Fathimiyah dalam keadaan limpuh dan kekuasaan Islam di Andalusia semakin goyah dengan dikuasainya Toledo dan Siciliaoleh Kristen Spanyol.
Faktor Sosial Ekonomi. Pedagang-pedagang besar di pantai timur Laut Tengah, terutama yang berada di Kota Venezia , Genoa, dan Pisa berambisi untuk menguasai kota-kota dagang di sepanjang pantai timur dan selatan Laut Tengah sehingga rela menanggung sebagian dana perang Salib.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
BalasHapusSekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Nama : Lailatul
BalasHapusNim :11901333
Pai 3H
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Nama : Rabani (11901115)
BalasHapusKelas : PAI 3C
Kesimpulan
Konsep sekularisme yaitu suatu paham yang menyangkut ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasa berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan ke dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya.
Sekularisme memiliki ciri yang meyakini bahwa nilai keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh aspeknya. Ia menyebarkan paham ideologisnya melalui prinsip pragmatisme dan ulitarianisme, kegiatan yang sifatnya politis bebas dari pengaruh agama.
Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi.
Di dalam sistem sekuler, pemerintah pun juga tidak dapat mencampuri urusan agama bahkan sebaliknya. Munculnya paham sekularisme ini di benuar Eropa karena pengalaman buruk daerah-daerah Eropa terhadap peran agama dalam pemerintahan maupun kehidupan sosial keagamaan.
Penerapan sistem sekuler pada negara-negara Eropa menjadikan masyarakat berkembang bebas dari kungkungan dogma-dogma agama yang pada waktu itu sangatlah mendominasi.
Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasi manusia dan lain ideologi saintisme sebagainya. Bahkan pada saat ini sekularisme bertumbuh menjadi sebuah trend bagi anak muda dengan gaya hidup ala kebarat-baratan, jauh dari nilai sosial budaya yang telah berlaku di Indonesia ini.
Sekularisme sangat menggoda penghayatan hidup manusia dalam aspek keagamaan dan keimanan. Sekularisme menggoda manusia dalam hal godaan materi.
Sering sekali sekularisme menggoda diri manusia dan mendorong manusia untuk bersikap melampaui batas yang telah ditentukan oleh ajaran agama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Mujibburrahman
BalasHapusNim: 11901096
Kelas:PAI 3G
Bismillahirahmanirahim,
Di sini saya akan menyimpulkan,
Sekularisasi adalah transformasi
lokal identifikasi erat dengan cita-
cita dan lembaga-lembaga
keagamaan ke dalam nilai-nilai
dan pendirian non-spiritual dan
sekuler. ekularisasi tesis
menyebabkan fakta bahwa ketika
orang "berevolusi", melalui
modernisasi dan rasionalisasi
terutama, agama kehilangan
kemampuan dalam segala hal
dari kehidupan sosial dan
pemerintahan. Istilah dapat
ditemukan dalam konteks
sekularisasi mengangkat
pembatasan agama dari seorang
imam.Westernisasi, sebagai
Eropanisasi dengan baik atau
oksidentalisasi dari istilah
Oksiden, yang menjamin bahwa
dunia barat; mengamati "oksiden"
dalam kamus, adalah kegiatan di
mana masyarakat adalah di
bawah puncak mengadopsi cara
hidup Barat di berbagai bidang
seperti untuk misalnya industri,
teknologi, hukum, politik,
ekonomi, cara hidup, makan gaya,
gaun, terminologi, alfabet, iman,
filsafat, dan nilai-nilai.
Westernisasi dapat dikaitkan
dengan akulturasi dan
enkulturasi. Liberalisme atau
Liberal adalah sebuah ideologi,
pandangan filsafat, dan tradisi
politik yang didasarkan pada
pemahaman bahwa kebebasan
dan persamaan hak adalah nilai
politik yang utama. Secara umum,
liberalisme mencita-citakan suatu
masyarakat yang bebas, dicirikan
oleh kebebasan berpikir bagi para
individu.Secara umum, sistem
ekonomi liberalis berkaitan
dengan adanya tekanan politik
multilateral, melalui kertel-kartel
pengelolaan sistem perdagangan
seperti bank dunia. Kondisi ini
menyebabkan berkurangnya
wewenang pemerintah hingga
titik terendah. Sistem ekonomi ini
akan menghasilkan tekanan
intervensi pemerintah dan juga
mampu meningkatkan kekuatan
perkembangan ekonomi.
Nama: ikram maulana
BalasHapusKelas: PAI 3/E
NIM: 11901181
Adapun kesimpulan yang dapat saya ambil dari artikel karya bapak Ma'ruf Zahra, S. Ag, M. Ag mengenai gerakan menghancurkan islam adalah bahwasanya Dua abad perang salib (1092 - 1291) telah memerangi kaum Muslimin melalui daya dan dana negara eropa adi kuasa, tapi hasilnya nihil. Oleh sebab itu, abad ini mereka melancarkan perang konsep secara ilmiah untuk missi merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua. Gerakan (movement) terpelajar ini adalah : Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi. Dapat kita simpulkan bahwa setelah dua abad di jajah oleh bangsa Eropa tetapi umat islam tetap tegar dan kekuasaannya tidak jatuh ke tangan Eropa makan dari itu mereka membuat siasat baru untuk menjatuhkan kekuasaan muslim dengan cara memulai gerakan liberalisasi, sekulerisasi dan westernisasi yang mana dari ketiga gerakan itu tidak lain bertujuan untuk merusak tatanan kehidupan kaum muslimin secara tidak langsung dikarenakan serangan yang kaum Eropa berikan sebelumnya tidak berhasil makan dari itu mereka mencoba menghancurkan kaum muslimin dari dalam. Sekian yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon maaf sumassalamu'alakum warahmatullahi wabarokatuh
Nama : Lasmini
BalasHapusNIM : 11901264
Kelas : 3/D Pendidikan Agama Islam
Sekulerisme banyak dipahami sebagai ideologi yang memisahkan agama dari dunia. Dalam peradaban Barat, sekulerisme menjadi pandangan hidup dan ruh bagi dinamikanya, khususnya ketika Gereja mulai menunjukkan problematika teologisnya. Hal itu karena manusia modern percaya, bahwa dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
Respon kaum muslim terdapat perbedaan terhadap kemajuan
Barat. Sebagian mengajak orang agar menolak dan bertahan,
sedangkan sebagian lagi memiliki semangat untuk belajar dan menyaingi Eropa-Barat untuk menjadi modern. Para penguasa
Muslim berkiblat ke Barat untuk mendongkrak progam modernisme
politik, ekonomi dan militer dengan merujuk pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Eropa. Mereka menjadi
kekuatan penyeimbang bagi Barat, merestrukturisasi militer juga
birokrasi modern secara sangat baik, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan persenjataan modern. Mereka juga
mendatangkan para pendidik dari sekolah-sekolah Eropa. Selain itu,
juga dilakukan mengirim pendidik ke Eropa, yang bertujuan untuk
dapat belajar bahasa, ilmu pengetahuanm juga politik. Juga
mendirikan pusat-pusat penerjemahan penerbiatan dalam rangka
menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya yang berasal dari
Barat. Akibat semua itu maka muncul kaum elite baru ditubuh umat
Islam sehingga memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu
minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas tradisional
yang berpegang pada ajaran agama Islam.
Nama : Anggita
BalasHapusNim: 11901034
Kelas : PAI 3 D
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar.
Sekularisme memiliki ciri yang meyakini bahwa nilai keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh aspeknya. Ia menyebarkan paham ideologisnya melalui prinsip pragmatisme dan ulitarianisme, kegiatan yang sifatnya politis bebas dari pengaruh agama.
Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi.Westernisasi adalah sikap dan tindakan orang-orang di negara-negara timur yang cenderung meniru perilaku dan kebiasaan orang-orang di negara-negara Barat. Sejarah westernisasi bermula Pada akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19, orang-orang yang berpandangan Timur di dunia Islam, mulai memodernisasi dan memperkuat tentara mereka dengan cara mengirim kader-kadernya ke negara-negara Eropa, atau dengan mendatangkan para ahli dari Barat untuk mengajar dan membuat perencanaan bagi kebangkitan modern.
Nama : Slamet Bayu Krisna
BalasHapusNIM : 11901056
Kelas : PAI 3B
1. Liberalisme adalah faham yang kemudian menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di semua bidang, baik itu di dalam bidang politik, ekonomi ataupun juga agama. Secara umum, liberalisme tersebut ini ialah mencita-citakan masyarakat yang bebas, yang kemudian dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi tiap-tiap atau masing-masing individu. Awal kemunculan paham liberalisme ini pada saat kejadian atau peristiwa revolusi Perancis yang terjadi diabad 18 silam. Peristiwa/kejadian tersebut disebabkan oleh karena adanya kepincangan sistem serta juga kesenjangan sosial di masyarakat yang begitu mencolok. Di waktu itu di negara Perancis masih terdapat penggolongan terhadap masyarakat, yang mana golongan tertentu itu mendapatkan keistimewaan yang tidak mungkin bisa untuk didapatkan golongan lainnya. Kenyamanan tersebut hanya dapat atau bisa dirasakan oleh mereka dari keluarga kerajaan serta pemuka agama, sedangkan untuk masyarakat lainnya (baik yang kaya serta yang miskin) harus patuh pada masyarakat dari golongan istimewa, hal inilah yang menyebabkan munculnya ideologi liberalisme ini.
2. Sekularisme adalah paham yang menyangkut tentang ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasanya berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya.
3. Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempengaruhi kehidupan suatu bangsa maupun negara Yang bertujuan untuk mewarnai kehidupan sehari-hari dengan mengimitasi Gaya Barat (Budaya Barat).
Nama: Asyitha anisny
BalasHapusNim:11901023
Kelas:PAI 3D
Bismillahirahmanirahim,
Di sini saya akan menyimpulkan, Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Nurhasanah
BalasHapusNIM : 11901032
kelas : PAI 3H
Bismillahirrahmanirrahim
Liberalisme adalah faham yang kemudian menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di semua bidang, baik itu di dalam bidang politik, ekonomi ataupun juga agama. Secara umum, liberalisme tersebut ini ialah mencita-citakan masyarakat yang bebas, yang kemudian dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi tiap-tiap atau masing-masing individu.
Di dalam masyarakat modern, liberalisme tersebut akan tumbuh di dalam sistem demokrasi, hal tersebut disebabkan oleh karena ke-2nya itu sama-sama dilandaskan pada kebebasan mayoritas.
Sekularisasi ialah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Sekularisasi teridiri dari dua macam yaitu sekularisasi budaya dan sekularisasi agama.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Nama : Lhaila Juli Styaningsih
BalasHapusNIM : 11901322
Kelas : PAI 3A
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama : Hapipah indarti
BalasHapusNIM : 11901052
kelas : PAI 3/D
Pengertian Liberalisme:
Menurut Ayn Rand (1970) liberalisme adalah suatu sistem sosial yang berasaskan pada pengakuan atas hak-hak individu, termasuk hak milik dimana semua pemilikan adalah milik pribadi.
Sejarah Liberalisme:
Perturnbuhan dan perkembangan perjuangan kaum liberal semakin nyata dengan munculnya golongan borjuls di Prancis pada abad ke-18 yang rnenyuarakan liberalisme sebagai aksi protes terhadap kepincangan yang ada di Prancis selama itu. Golongan borjuis berhasil rnendekati rakyat untuk menentang kekuasaan raja yang absolut guna rnendapatkan kebebasan dan kemerdekan dalam biclang polltik, ekonomi, dan agama.
Gerakan ini diilhami oleh buah karya ahll piker seperti Montesquieu (menulis L’esprit des Lois: jiwa undang-undang) dan J.J. Rousseau (yang menulis Du Contract socia). Gerakan liberalisme ini akhinya meningkat menjadi gerakan politik dengan meletusnya Revolusi Prancls tahun 1789. Satu naskah penting dalam bidang politik yang dihasilkan di vvaktu Revolusi Prancis adalah yang lazim clisebut “La Declaration des Droits de L’homme et clu Citoyen” (pernyataan hak-hak asasi manusia clan warga negara), dikumandangkan pada 27 Agustus 1791.
Dampak Liberalisme:
Liberalisme memberikan dampak negatif pada kehidupan sosial masyarakat. Dampak itu bisa dilihat dalam bidang syari’ah dengan salah satu wajahnya berupa dibolehkan pernikahan beda agama. Sementara dalam bidang akidah berupa kepercayaan kepada kebenaran agama lain, dan dalam bidang akhlak berupa relativisasi ukuran baik dan buruk pada manusia dengan mengabaikan peran agama.
Pengertian Sekularisme:
Pengertian Ideologi Sekularisme merupakan sebuah ideologi dalam lembaga negara harus terpisah dari hal-hal yang berkaitan dengan agama.
Menurut Wipster Sekularisme merupakan Semangat duniawi atau orientasi yakni “Duniawi” dan sejenisnya. Secara khusus, dalam hukum menerapkan seperangkat praktik atau prinsip yang menolak segala bentuk ibadah dan kepercayaan. Kepercayaan bahwa urusan agama dan gereja tidak ada hubungannya dengan urusan pemerintah, terutama pendidikan.
Dampak Sekularisme:
Dampak Positif
1. Meminimalkan dalam penyalahgunaan agama untuk instrumen sebagai mengatur terhadap masyarakat.
2. Mendorong terhadap masyrakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.
3. Menghindari adanya sebuah konflik horizontal yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
Dampak Negatif
1.Hilangnya sebuah identitas negara, khususnya yang terjadi di Indonesia, yang secara historis mempunyai kepercayaan terhadap yang gaib.
2. Penggunaan sumber daya alam sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat.
3. Munculnya sikap individualistis.
Pengertian Westernisasi:
Menurut Soerjono Soekanto, makna yang terkandaung dalam westernisasi adalah proses kehidupan yang mengedepakan pada industrialisasi dan sistem ekonomi kapitalis. Sehingga kehidupan di dalamnya meniru atau sama persis dengan kehidupan masyarakat yang ada di dunia barat.
Dampak Westernisasi:
1. Perubahan Perilaku Masyarakat
2. Jati Diri Bangsa dan Budaya Lokal Mulai Luntur
3. Perubahan Cara Hidup Masyarakat
Nama : Bunga Amalia Rustaman
BalasHapusNIM : 1190138
Kelas : PAI 3B
KESIMPULAN
Modernisasi merupakan suatu proses perubahan cara dari tradisional menjadi cara baru yang yang lebih maju. Perubahan ini diantaranya meliputi aspek sistem sosial, ekonomi, dan politik. Lahirnya modernisasi berasal dari kemajuan dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi hingga menyebar luas dari kota-kota besar sampai ke desa terpencil.
Globalisasi berasal dari bahasa Inggris, Global yang artinya universal dan lizazion yang artinya proses. Jadi jika diartikan menurut istilahnya maka globalisasi adalah sebuah proses penyebaran melalui unsur-unsur baru yang mendunia baik menyangkut informasi, gaya hidup, pemikiran, dan teknologi. Secara luas globaliasi bisa diartikan bahwa masyarakat yang hidup dalam era ini kehidupan mereka sangat ditentukan oleh proses-proses global.
Westernisasi merupakan arus besar dalam menciptakan dan mengubah karakter kehidupan bangsa-bangsa di dunia secara umum dan negara islam pada khususnya menjadi paham Barat lewat dimensi politik, sosial, kultural, dan teknologi. Dalam arti lain westernisasi bisa dikatakan sebagai identifikasi dan imitasi budaya barat.
Sekularisasi merupakan perubahan masyarakat yang teridentifikasi dekat dengan nilai-nilai agama kemudian berubah menjadi nilai-nilai non agama. Dalam hal ini sekularisasi erat kaitannya dengan modernisasi dan rasionalisasi dimana ada keyakinan bahwa perkembangan moral agama masyarakat sangat dipengaruhi oleh modernisasi yang kehilangan kekuasaannya atas kehidupan masyarakat dan pemerintah.
Nama : Dini Herlinda
BalasHapusNim :11901165
Kelas : Pai 3G
Liberasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama.
Westernisasi, atau juga dikenal oksidentalisasi adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan.
Perang salib terjadi hampir dua abad lamanya yaitu pada tahun 1095 M - 1291 M yang didorong oleh keinginan orang kristen untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan umat islam. Dan perang salib ini berpengaruh pada perekonomian dan kehidupan kaum muslimin diseluruh benua.
Nama : Heni Kurniati
BalasHapusNIM : 11901073
Kelas : PAI 3A
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan.
sekularisasi peradaban modern yang disebabkan oleh kelemahan manusia untuk melihat persyaratan etika dan spiritual manusia untuk menjaga sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan semakin cepat.
Dampak sekularisasi
-Dampak Positif
Meminimalkan dalam penyalahgunaan agama untuk instrumen sebagai mengatur terhadap masyarakat.Mendorong terhadap masyrakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.Menghindari adanya sebuah konflik horizontal yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
-Dampak Negatif
Hilangnya sebuah identitas negara, khususnya yang terjadi di Indonesia, yang secara historis mempunyai kepercayaan terhadap yang gaib.Penggunaan sumber daya alam sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat.Munculnya sikap individualistis.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Dampak Westernisasi
Terjadinya perubahan perilaku masyarakat seperti menggunakan istilah atau kata bahasa asing saat berinteraksi dengan orang lain.Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal.Terjadinya perubahan cara hidup, seperti kebiasaan minum minuman keras.
Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Aida Hana Soraya
BalasHapusNIM : 1 1 9 0 1 2 4 4
kelas : PAI 3H
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. teori bersosialisasi seperti misalnya Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber dan Emile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Westernisasi dapat kita ketahui dengan memperhatikan karakteristiknya di masyarakat. Adapun ciri-ciri westernisasi adala sebagai berikut:
-Lifestyle atau gaya hidup masyarakat mengalami perubahan dan meniru perkembangan yang terjadi di negara-negara Barat. Misalnya; gaya hidup mewah, hedonisme, dan lain sebagainya.
-Mengikuti kebiasaan sebagian masyarakat Barat dalam mengonsumsi minuman keras dan obat-obatan terlarang.
-Semakin maraknya pergaulan bebas dan perilaku seksual menyimpang di tengah-tengah masyarakat.
-Perubahan pada cara berpakaian, cara berkomunikasi, dan hubungan sosial yang mengikuti kebiasaan di negara-negara Barat.
Nama: Khovivah
BalasHapusNIM: 11901284
Kelas: PAI/3B
Kesimpulan yang dapat saya berikan adalah Liberalisasi disini diartikan sebagai proses atau usaha untuk menerapkan paham liberal atau paham kebebasan dalam tatanan kehidupan juga ekonomi sebuah negara. Faktanya sekarang hampir seluruh dunia ingin menggunakan sistem liberal ekonomi, yang dimana sistem ini bertujuan untuk mendapatkan keuntungan, sehingga diharapkan akan mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui surplus neraca perdagangan. Namun seperti yang kita ketahui bahwa sistem liberal ekonomi artinya membuka pasar bebas, yang artinya akan sangat banyak barang impor yang masuk yang dapay mengakibatkan menurunnya produksi produk nasional akibat kalah saing dengan produk asing. Liberalisasi pertama kali digunakan oleh negara Jepang, kemudian ke Korea Selatan dan Taiwan pada tahun 1950-an silam. Hal inilah yang menyebabkan dari negara lain ingin mencoba menggunakan sistem liberalisasi.
Sedangkan sekuralisasi diartikan sebagai hal-hal yang membawa arah kehidupan yang tidak didasarkan kepada hukum agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.
Dan yang terakhir adalah Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19. Faktanya di Indonesia sudah banyak sekali pola hidup Westernisasi ini, yang berakibat pada munculnya perilaku mementingkan diri sendiri juga terkadang melupakan norma-norma yang berlaku.
Nama : Ainun Fitriyah
BalasHapusNim : 11901084
Kelas : 3C /PAI
KESIMPULAN
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Nama : Hamidun
BalasHapusNim : 11901087
Kelas : PAI 3A
Bismillahhirrohmanirrohim
Disini saya akan menyimpulkan tentang tiga hal tersebut yaitu :
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia.
Westernisasi muncul di masa kepemimpinan Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang memberi peluang modernisasi westernisasi.
Akibat munculnya westernisasi pada masyarakat
1. Keraguan terhadap Syari’at Islam
2. Akidah Ummat Islam Menjadi Rusak
3. Adanya Kehidupan Individualis
4. Adanya Pemikiran yang diwarnai oleh Sekulerisasi.
Muhammad irfan
BalasHapus11901170
PAI 3 A
Liberalisme adalah faham yang kemudian menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di semua bidang, baik itu di dalam bidang politik, ekonomi ataupun juga agama. Secara umum, liberalisme tersebut ini ialah mencita-citakan masyarakat yang bebas, yang kemudian dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi tiap-tiap atau masing-masing individu.Awal kemunculan paham liberalisme ini pada saat kejadian atau peristiwa revolusi Perancis yang terjadi diabad 18 silam. Peristiwa/kejadian tersebut disebabkan oleh karena adanya kepincangan sistem serta juga kesenjangan sosial di masyarakat yang begitu mencolok.1. Didalam liberalisme, masyarakatnya itu mempunyai kesempatan yang sama yakni untuk bekerja serta mempunyai sesuatu hal,
2. Masyarakatnya pun juga tentu diperlakuan yang sama di dalam menyelasikan masalah untuk menghilangkan egoisme,
3. Pemerintahan kemudian ditentukan oleh adanya persetujuan rakyat atau juga masyarakat yang diperintah
sekularisasi adalah pengakuan pluralitas masyarakat bukan sebatas pluralitas keyakinan, tetapi sebagai pluralitas lainnya, terutaman pluralitas iman
Dalam gerakan sekularisasi, disadari bahwa di hadapan otonomi "Yang Ilahi" dan institusinya, dunia (sekuler) juga memiliki institusi dan hukum-hukumnya. Latarbelakang pemisahan Otonomi Dunia dan otonomi "Yang Ilahi" dan perangkatnya muncul dari kesadaran masyarakat setelah revolusi Perancis dan modernisme sendiri, bahwa wilayah rohani dan ajarannya tidak dapat melakukan "monopoli", antara lain misalnya, tafsir terhadap otonomi dunia, yang telah majemuk masyarakatnya. Atau secara positif dikatakan, agama (dan ajarannya) memiliki otonominya sendiri dan dunia (masyarakat luas) memiliki wilayah pergaulan yang khas, meskipun di dalam masing-masing pluralitas (kepelbagaian) masyarakat itu, terdapat antara lain orang-orang yang mengakui otonomi dan kekhasan agamanya.
Pengertian westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing ketika berinteraksi dengan orang lain.
Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal; generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi. Banyak kalangan remaja saat ini menganggap budaya Barat lebih baik dari budaya lokal sehingga jati diri bangsa dan budaya lokal akan luntur secara perlahan.
Perubahan cara hidup; Salah satu cara hidup masyarakat di negara Barat yang banyak dilakukan di Indonesia adalah kebiasaan minum minuman keras. Sebenarnya minuman keras tidak cocok untuk masyarakat di negara tropis, namun hal tersebut terjadi karena proses westernisasi yang telah mengubah cara hidup sebagian masyarakat kita.westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat.
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Nama : Selvi Awaliyah
BalasHapusNIM : 11901238
Kelas : PAI 3E
Bismillahirrahmanirrahim.
Di sini saya menyimpulkan sedikit pendapat saya mengenai ketiga hal tersebut :
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia.
NAMA: PUTRI ANGGRAINI
HapusKELAS: PAI 3B
NIM: 11901135
MAKUL: SEJARAH PERADABAN ISLAM 2
MATERI: LIBERALISME, SEKULARISME DAN WESTERNISASI
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Awal perkembangan liberalisme terjadi di Inggris pada tahun 1215. Pada saat itu, Raja John mengeluarkan piagam Magna Charta yang menjamin kebebasan hak individu. Piagam Magna Charta merupakan langkah awal pembatasan kekuasaan absolut para Raja Inggris. Pemikiran lebih lanjut mengenai liberalisme di Inggris dikembangkan oleh John Locke dalam bukunya yang berjudul Two Treatises of Government (1690). Dalam buku tersebut John Locke menyatakan bahwa pemerintah memiliki tugas utama untuk menjamin hak-hak dasar rakyat. Berikut ini merupakan contoh-contoh dari liberalisme bagi dunia adalah:
⇔ Magna Charta.
⇔ Politik Pintu Terbuka.
⇔ Revolusi Industri.
⇔ Revolusi Perancis.
⇔ Revolusi Amerika
⇔ Propaganda Liberalisme masa Perang Dingin.
⇔ Dihapusnya Politik Apertheid.
Secara etimologi sekularisme berasal dari bahasa latin, saeculum yang memiliki arti waktu tertentu atau tempat tertentu. Atau lebih tepatnya menunjukkan kepada waktu sekarang dan di sini, di dunia ini. Sehingga, sungguh tepat jika saeculum disinonimkan dengan kata wordly dalam bahasa inggrisnya. Maka sekularisme secara bahasa bisa diartikan sebagai faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja dan di dunia ini. Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat spiritual seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama. Awal bergulirnya sekularisasi adalah akibat westernisasi (pembaratan) ajaran Nabi Isa. Sebagaimana diketahui pada awalnya ajaran Nabi Isa itu masih orisinil, yakni ajaran tauhid. Banyak orang tidak menyenanginya sehingga pengikut Nabi Isa selalu dikejar-kejar dan hidup tertekan mencapai rentang waktu sekitar 200 tahun lamanya. Muncul istilah sekularisme dan fahamnya adalah setelah terjadi pengekagan oleh gereja yang menyekat pintu pemikiran dan penemuan sains. Pihak gereja Eropa telah menghukum ahli sains seperti Copernicus, Gradano, Galileo dll. yang mengutarakan penemuan saintifik yang berlawanan dengan ajaran gereja. Kemunculan paham ini juga disebabkan tindakan pihak gereja yang mengadakan upacara agama yang dianggap berlawanan dengan nilai pemikiran dan moral seperti penjualan surat pengampunan dosa, yaitu seseorang boleh membeli surat pengampunan dengan nilai uang yang tinggi dan mendapat jaminan syurga walaupun berbuat kejahatan di dunia. Di samping itu bahwa lahirnya sekularisasi juga dilatar belakangi oleh penolakan terhadap dogma-dogma gereja yang cenderung memusuhi rasionalitas dan pengetahuan.
Westernisasi berasal dari bahasa inggris yaitu west berarti Barat. Istilah ini sering diartikan sebagai usaha meniru gaya hidup orang barat (orang Eropa Barat atau Amerika). Meniru model hidup berarti meniru secara berlebihan model pakaian, rambut, busana, pola bergaul, berpesta (seperti perayaan ulang tahun), rekreasi dan kebiasaan minum-minuman keras. Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat. Serbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
BalasHapusNama :MAULIDIA
NIM:11901230
Kelas :3C
Sekulerisme banyak dipahami sebagai ideologi yang memisahkan agama dari dunia. Dalam peradaban Barat, sekulerisme menjadi pandangan hidup dan ruh bagi dinamikanya, khususnya ketika Gereja mulai menunjukkan problematika teologisnya. Hal itu karena manusia modern percaya, bahwa dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
Respon kaum muslim terdapat perbedaan terhadap kemajuan
Barat. Sebagian mengajak orang agar menolak dan bertahan,
sedangkan sebagian lagi memiliki semangat untuk belajar dan menyaingi Eropa-Barat untuk menjadi modern. Para penguasa
Muslim berkiblat ke Barat untuk mendongkrak progam modernisme
politik, ekonomi dan militer dengan merujuk pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Eropa. Mereka menjadi
kekuatan penyeimbang bagi Barat, merestrukturisasi militer juga
birokrasi modern secara sangat baik, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan persenjataan modern. Mereka juga
mendatangkan para pendidik dari sekolah-sekolah Eropa. Selain itu,
juga dilakukan mengirim pendidik ke Eropa, yang bertujuan untuk
dapat belajar bahasa, ilmu pengetahuanm juga politik. Juga
mendirikan pusat-pusat penerjemahan penerbiatan dalam rangka
menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya yang berasal dari
Barat. Akibat semua itu maka muncul kaum elite baru ditubuh umat
Islam sehingga memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu
minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas tradisional
yang berpegang pada ajaran agama Islam.
Nama: Muhammad Zulkarnaen
BalasHapusNIM: 11901065
Kelas: PAI 3B
1. Liberalisme
Liberalisme adalah sebuah ideologi pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Yang ciri-cirinya adalah anggota masyarakat memiliki kebebasan intelektual penuh, pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas, kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal buruk, dan suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu/sebagian besar individu berbahagia. Macam-macam liberalisme yang pertama adalah liberalisme klasik yaitu akan hilang begitu saja atau tergantikan oleh liberalisme modern, dan yang kedua adalah liberalisme modern yakni suatu tindakan mengubah hal-hal mendasar hanya saja mengubah hal-hal lainnya/dengan kata lain nilai-nilai intinya tidak berubah tetapi hanya ada tambahan-tambahan saja.
2. Sekularisme
Sekularisme adalah suatu proses perbedaan antara nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai kepentingan duniawi titik jadi sekolah itu semacam ideologi yang menganggap bahwa hidup ini adalah semata-mata untuk kepentingan duniawi titik sekulerisme ini dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama. Jadi sekulerisme Ini adalah sebuah pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan.
3. Westernisasi
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat ke barat-baratan atau budaya bangsa lain. Ciri-cirinya antara lain gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat gaya hidup konsumerisme atau boros suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di Barcelona dan sebagainya tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah, kegiatan hidup yang terprogram, misal wisata ke luar, dengan menu teratur, belanja ke swalayan, dan sebagainya.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusNama: Tri Wulandari
Kelas: PAI 3C
Nim: 11901301
Kesimpulan yang dapat saya tarik dari Gerakan (Movement) yang terjadi dua abad setelah perang salib (1092-1291) yaitu:
Liberalisasi merupakan paham ekonomi dan politik yang menekankan pada kebebasan (freedom), persamaan (equality), dan kesempatan (oportunity). Sejara fham di beralis me ini berasal dari Yunani kuno yang merupakan elemen terpenting dalam peradaban barat. Liberalisasi di picu oleh kondisi sistem ekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal.
Fakta sejarah mengatakan bahwa liberalisasi dimulai sejak tahun 1212, ketika raja John di Inggris mengeluarkan “Magna Charta” dokumen yang mencatat beberapa hal yang diberikan raja kepada bangsawan bawahan. Lalu ditandai dengan revolusi tak berdarah yang terjadi di tahun 1688 yang dikenal dengan “The Glonous Revolution of 1688”.
Sekularisasi adalah memisahkan antara urusan dunia dan urusan agama. Sekularisasi merupakan latarbelakang dari Sejarah Barat pada abad pertengahan setelah perang salib. Perang salib pertama kali digagas oleh Paus Urban ll yang mayoritas diikuti oleh rakyat jelata. Pada saat itu dunia barat berada dibawah hegemoni penuh Gereja yang mayoritas rakyatnya beragama Nasrani. Banyak ditemukan sains yang bertentangan dengan doktrin gereja yang diklaim oleh pihak gereja sebagai sihir yang harus dimusnahkan.
Seorang ilmuwan Eropa yaitu Galileo Galilei mendapatkan hukuman karena mengemukakan sebuah teori yang menyatakan “Bumi itu berbentuk bulat” hal ini sangat bertentangan dengan pemahaman masyarakat Eropa dan doktrin gereja yang menyatakan bahwa”Bumi itu berbentuk datar”. Karena banyaknya penemuan ilmiah yang tidak sesuai dengan dogma-dogma Gereja, maka kaum ilmuwan dan terpelajar Eropa menganggap bahwa agama hanya merupakan kebohongan intelektual dan tidak memiliki landasan ilmiah. Namun mereka juga meyakini bahwa tidak mungkin hidup tanpa agama hal inilah yang memunculkan adanya Sekularisme.
Sekularisasi sama sekali tidak relevan dengan Islam dan kaum muslimin. Faktanya Islam sejauh ini tidak pernah mengalami kecelakaan sejarah sebagimana agama yang diterapkan di Barat. Al-qur’an sebagai kitab suci kaum muslimin tidak pernah bertentangan dengan penemuan-penemuan ilmiah. Bahkan penemuan ilmiah akhirnya membenarkan Al-qur'an.
Westernisasi dimulai sejak tahun 1700¬. Hal ini dimulai dengan sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke¬18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan pola pikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-¬ide barat.
Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan teknologi. Arus ini bertujuan mewarnai kehidupan bangsa, terutama kaum muslimin dengan gaya barat. Dengan cara menggusur kepribadian muslim yang merdeka dan karakteristik yang unik. Kaum muslimin dijadikan tawanan budaya yang meniru secara total Peradaban Barat.
Nama : Ika Dini
BalasHapusKelas : PAI 3C
Nim : 11901336
Disini saya akan menyimpulkan tiga gerakan liberalisasi, sekularisasi dan westernisasi
✏️liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Liberalisasi juga dapat di artikan sebagai ideologi, pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar.
✏️Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendidikan non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi juga dapat diartikan sebagai hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasi manusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Sekularisasi terbagi menjadi 2 macam yaitu Sekularisasi budaya dan Sekularisasi agama
✏️Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
nama : elisa
BalasHapusnim : 11901215
kls : pai/3B
liberalisasi,Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Salah satu bentuk sekularisasi yang terjadi dalam konteks budaya Indonesia adalah budaya Bali. Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali lebih dikenal dengan sebutan lapel, dalam aktivitas berkeseniannya lebih dikenal lewat seni pertunjukan tan maupun dramatari, Keberadaan topeng dalam mayarakat sangat berkaitan erat dengan upacara-upacara keagamaan Hindu, karena kesenian dalam agama dan masyarakat.
Periode sekularisasi moderat terjadi antara abad ke-17 dan ke-18. Pada periode sekularisme moderat, agama dianggap sebagai masalah individu yang tidak ada hubunganya dengan negara, tetapi meskipun demikian negara masih berkewajiban memelihara gereja, khususnya bidang upeti atau pajak. Dalam pengertian ini, dalam pemisahan antara negara dan gereja, tidak dirampas agama Masehi sebagai agama sekaligus dengan nilai-nilai yang dimilikinya, meskipun ada sebagian ajarannya ada yang diingkari, dan menuntut menundukkan ajaran-ajaran Masehi kepada akal, prinsip-prinsip alam, dan perkembanganya.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Nama:Aditya islami
BalasHapusNim:11901355
Kelas:Pai 3B
Bismillahirrohmanirrohiim...
Pengertian Sekularisasi
Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”. Dan selain itu, paham sekularisme digaungkan sebagai sistem pemerintahan yang baru.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Dampak Positif
Meminimalkan dalam penyalahgunaan agama untuk instrumen sebagai mengatur terhadap masyarakat.Mendorong terhadap masyrakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.Menghindari adanya sebuah konflik horizontal yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
Dampak Negatif
Hilangnya sebuah identitas negara, khususnya yang terjadi di Indonesia, yang secara historis mempunyai kepercayaan terhadap yang gaib.Penggunaan sumber daya alam sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat.Munculnya sikap individualistis.
Sejarah Westernisasi
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat.
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Menurut Soerjono Soekanto, Westernisasi adalah suatu proses kehidupan yang mengutamakan industrialisasi dan juga sistem ekonomi kapitalis sehingga kehidupannya meniru atau berusaha sama persis dengan kehidupan masyarakat yang berada di negara Barat.
Dampak Westernisasi
Terjadinya perubahan perilaku masyarakat seperti menggunakan istilah atau kata bahasa asing saat berinteraksi dengan orang lain.Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal.Terjadinya perubahan cara hidup, seperti kebiasaan minum minuman keras.
Nama : Amalia Ambarita
BalasHapusNIM : 11901089
Kelas : PAI3/H
Berdasarkan hasil ringkasan dan kesimpulan saya dapat diketahui bahwa :
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Liberalisme dapat juga diartikan sebagai paham dan tradisi politik yang terfokus pada kebebasan dan persamaan hak bagi setiap individu di dalam masyarakat. Hal ini berarti suatu negara dan pemerintahnya harus menghormati serta melindungi kebebasan dan hak setiap warganya di dalam berbagai aspek kehidupan manusia.
Liberalisme muncul pada saat peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad 18 dahulu. Peristiwa revolusi Perancis ini disebabkan karena adanya kepincangan sistem dan kesenjangan sosial yang terjadi di masyarakat yang sangat mencolok. Pada waktu itu di negara Perancis masih terdapat penggolongan dalam masyarakat, dimana terdapat golongan tertentu yang mendapatkan keistimewaan yang tidak mungkin didapatkan oleh golongan lainnya.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Awal bergulirnya sekularisasi adalah akibat westernisasi (pembaratan) ajaran Nabi Isa. Sebagaimana diketahui pada awalnya ajaran Nabi Isa itu masih orisinil, yakni ajaran tauhid. Banyak orang tidak menyenanginya sehingga pengikut Nabi Isa selalu dikejar-kejar dan hidup tertekan mencapai rentang waktu sekitar 200 tahun lamanya.
Macam-Macam Sekularisasi :
1. Sekulariasasi Budaya
2. Sekularisasi Agama
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Westernisasi diartikan sebagai gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa - bangsa barat
Dampak positif dari adanya westernisasi yaitu :
1. Tingkat kehidupan lebih baik berkat IPTEK yang selangkah lebih maju
2. Meningkatnya Ilmu pengetahuan dan teknologi
3. Gaya hidup / lifestyle lebih kompetitif
4. Menekan angka pengangguran dalam masyarakat karena industri yang berkembang pesat dengan IPTEK
Dampak negatif dari adanya westernisasi yaitu :
1. Munculnya paham - paham liberalisme yang bertentangan dengan kebudayaan Indonesia
2. Terciptanya hedonisme, sekulerisme, serta sikap individualistik
3. Rusaknya moral bangsa akibat kebudayaan Barat yang sering tak sejalan dengan norma.
NORMAN SAFUTRA
BalasHapus11901045
PAI/3D
Liberalisme
-liberal atau liberalisme merupakan salah satu jenis paham atau ideologi yang menjunjung kebebasan, dan mengakui hak-hak individual baik dalam bidang politik, agama, sosial, ekonomi maupun kebudayaan yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan yang lain.
-Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. (Government by the Consent of The People or The Governed)
-Revolusi Industri yang memunculkan golongan swasta akhinya memulai bisnis atau modalnya ke wilayah lain, demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
-Cerita singkat tentang berdirinya paham liberal berawal dari peristiwa revolusi Perancis pada abad ke-18. Dahulu di Perancis terdapat pemisahan golongan, yaitu golongan berhak istimewa dan golongan tanpa hak. Dimana golongan berhak istimewa berasal dari keluarga kerajaan dan pemuka agama dan golongan ini dapat menguasai segalanya. Puncak Revolusi Perancis terjadi pada tahun 1789 dan Perancis baru benar-benar menggunakan paham liberal pada tahun 1870.
Sekuralisme
-Sekularisme adalah konsep atau ideologi bahwa harus ada pemisahan antara agama dengan institusi atau badan negara. Tergantung dari pengertian dan penerapannya, sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan suatu kerangka yang netral tanpa menekan sebuah agama tertentu. Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan.
-Meyakini bahwa nilai keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh aspeknya.
Menyebarkan paham melalui prinsip pragmatisme dan ulitarianisme.
Kegiatan yang sifatnya politis bebas dari pengaruh agama.
-Tolak hukum berdasarkan apa yang Allah kirimkan, membebaskan Syariah dari semua aspek kehidupan, dan mengganti wahyu ilahi dengan hukum positif yang mereka adopsi dari orang-orang kafir yang memusuhi Allah dan para rasulnya.
-Sejarah munculnya sekularisme sebenarnya merupakan bentuk kekecewaan (mosi tidak percaya) masyarakat Eropa kepada agama kristen saat itu (abad 15 an). Di mana kristen beberapa abad lamanya menenggelamkan dunia barat ke dalam periode yang kita kenal sebagai the dark age. Padahal pada saat yang sama peradaban Islam saat itu sedang berada di puncak kejayaannya. Sehingga ketika perang salib berakhir dengan kekalahan di pihak Eropa, walau mereka mengalami kerugian di satu sisi, tetapi, sebenarnya mereka mendapatkan sesuatu yang berharga, yaitu inspirasi pengetahuan. Karena justru setelah mereka “bergesekan” dengan umat Islam di perang salib hal tersebut ternyata menjadi kawah candradimuka lahirnya renaissance beberapa abad setelahnya di Eropa.
3.Westernisasi
-Westernisasi secara umum dan khusus dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk menjadi sama dengan negara Barat. Westernisasi paling mudah dilihat dalam perilaku seseorang yang kebarat-baratan.
-Sikap individualis merupakan salah satu contoh kebiasaan masyarakat Barat yang banyak ditiru oleh masyarakat kita. Ini membuat masyarakat menjadi semakin bersaing dan kehilangan rasa kekeluargaannya.
-Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing ketika berinteraksi dengan orang lain.
-Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700¬an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke¬18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat. terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan.
Nama : subandi
BalasHapusNim : 11901325
Kelas : pai 3 f
dapat disimpulkan bahwa Perang Salib dimenangakan oleh
umat Islam, akan tetapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perang salib sangat
banyak, termasuk dalam segi perekonomian, karena Perang Salib terjadi di daerah
kekuasaan Islam, meskipun umat Kristen juga tidak kalah merugi.
Meskipun pihak Kristen Eropa menderita kekalahan dalam Perang Salib, namun
mereka telah mendapatkan hikmah yang tidak ternilai harganya karena mereka
dapat berkenalan dengan kebudayaan dan peradaban Islam yang sudah sedemikian
majunya. Bahkan kebudayaan dan peradaban yang mereka peroleh dari Timur-
Islam menyebabkan lahirnya renaisans di Barat.
Nama : Khairul Yuda
BalasHapusKelas : PAI 3A
Nim : 11901251
Dari pernyataan di atas dapat lah saya tarik kesimpulan bahwa Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi. Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
NAMA : MASTURAH RAHMA
BalasHapusKELAS : PAI 3E
NIM : 11901269
Pengertian Modernisasi
Modernisasi dalam ilmu budaya mengidentifikasi jenis transformasi dari keadaan tidak baik atau kurang berkembang menjadi arah yang lebih baik, mencari untuk mencapai masyarakat yang lebih maju, sejahtera dan berkembang. Juga diungkapkan modernisasi mungkin konsekuensi dari kemajuan teknologi dan teknologi yang berkembang saat ini. Jumlah teknologi dalam membangun modernisasi dirasakan dan dinikmati oleh semua tingkat masyarakat benar-benar, dari metropolis ke desa-desa terpencil. Wilbert E Moore, modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri Negara barat yang stabil.
Dampak Negatif Modernisasi : Pola Hidup Konsumtif, Sikap Individualistik, Gaya Hidup Kebarat-baratan, Kesenjangan Sosial
Pengertian Sekularisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. teori bersosialisasi seperti misalnya Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber dan Emile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
Sekularisasi Agama
Hubungan yang jelas antara sekularisasi agama terjalin karena adanya dua periodesasi sekuler. Periode sekulasisasi terbagi ke dalam 2 macam periode, yaitu: Periode sekularisasi moderat, Periode sekularisme ekstrem
Pengertian Westernisasi
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi
Nama:Sukma Ningsih(11901246)
BalasHapusKelas:Pai 3f
Dapat di simpulkan bahwa Paham liberal menjadi tantangan tersendiri bagi umat untuk mempertahankan ajaran syariat agama islam. Liberasi adalah upaya membebaskan manusia dati sistem pengetahuan, sosial, ekonomo yg membelenggu manusia.
Sekularisasi adalah hal hal yang membawa kearah kehidupan yg tidak didasarkan pada ajaran agama. Sekularisasi mengarah pada leyakinan bahwa ketika masyarakat berkembang terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi agama kehilangan kekuasaannya disemua aspek kehidupan sosial.
Westernisasi yaitu sebuah proses dimana kehidupan masyarakat meniru budaya barat. Salah satu strategi barat untuk memadamkan syariat islam. Sebuah gerakan yang menjadikan seluruh umat manusia mengikuti pola pikir dan pola sikap barat.
Nama : Samzul Rizal
BalasHapusKelas : PAI 3F
KESIMPULAN
Terjadinya Perang Salib antara Timur-Islam melawan Barat-Kristen disebabkan oleh banyak faktor utama, seperti agama, politik, dan sosial ekomomi. Semua bermula pada tahun 1070, ketika Yerusalem diambil oleh bani Saljuk dari Turki, dan pada 1071 Diogenes, kaisar Yunani, dikalahkan dan ditawan di Mantzikert. Terjadinya Perang Salib antara Timur-Islam melawan Barat-Kristen disebabkan oleh banyak faktor utama, seperti agama, politik, dan sosial ekomomi. Semua bermula pada tahun 1070, ketika Yerusalem diambil oleh bani Saljuk dari Turki, dan pada 1071 Diogenes, kaisar Yunani, dikalahkan dan ditawan di Mantzikert.
Asia Kecil dan seluruh Suriah menjadi milik bani Saljuk. Antiokhia menyerah pada tahun 1084, dan pada tahun 1092 tidak ada satu pun kota besar di Asia yang dikuasai oleh Kristen. Hal ini diperparah dengan aturan dari bani Saljuk yang membatasi dan memperketat ziarah umat Kristen ke Yerusalem. Hal ini mendorong umat Kristen untuk mendapatkan kebebasannya kembali dengan berusaha merebut Yerusalem dari tangan kaum Muslim.
Hasil dari perang salib ini adalah hilangnya kekuasaan Kristen di Suriah, meskipun umat Kristen diizinkan untuk hidup damai di wilayah tersebut.
Nama : Lindri Lestari
BalasHapusNim : 11901199
Kelas : 3 F
Dua abad perang salib mereka memerangi kaum Muslimin tapi hasilnya tetap nihil dan mereka melancarkan perang konsep secara ilmiah untuk missi merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua. Gerakan (movement) terpelajar ini adalah : Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Nama : Diar Shalihah
BalasHapusNim : 11901050
Kelas : Pai 3H
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Dian Anggriani
BalasHapusNim : 11901277
Kelas : Pai 3f
Dapat di simpulkan bahwa perang salib yang memerangi kaum muslimin dengan melalui daya dan dana tetapi hasil dari perang tersebut nihil . Sebab perang pada konsep ilmiah yaitu liberalisasi sekularisasi dan westernisiasi.
Nama : khairul hambali
BalasHapusNim : 11901273
Kelas : PAI 3G
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Assya Nurlansa
BalasHapusNim : 11901178
Kelas : PAI 3 B
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
Sekularisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu. Sekularisme juga merujuk kepada anggapan bahwa aktivitas dan penentuan manusia, terutamanya yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.
Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan teknologi. Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M.
Nama: Zaidainil Murtadho
BalasHapusNIM: 11901356
Kelas: 3D/PAI
Liberasi adalah upaya membebaskan manusia dari sistem pengetahuan, sosial, ekonomi yg membelenggu manusia.
Sekularisasi adalah hal hal yang membawa kearah kehidupan yg tidak didasarkan pada ajaran agama. Sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat berkembang terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi agama kehilangan kekuasaannya disemua aspek kehidupan sosial.
Westernisasi yaitu sebuah proses dimana kehidupan masyarakat meniru budaya barat. Salah satu strategi barat untuk memadamkan syariat Islam. Sebuah gerakan yang menjadikan seluruh umat manusia mengikuti pola pikir dan pola sikap barat.
Nama: puti mifta maharani
BalasHapusKelas : pai 3f
Nim : 11901281
Bismilahhirahman nirahim kesimpulan saya yaitu
Perang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri! atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
Perang Salib dimulai ketika Kaisar Alexios I dari Byzantium meminta bantuan Paus Urbanus II untuk melawan kekuatan Turki Seljuk yang mulai mengancam dan membuat Kekaisaran Byzantium kian terpojok. Permintaan ini disambut gembira oleh Sang Paus yang merasa kekuasaan spiritualnya semakin terdesak. Konspirasi Kaisar dan Paus ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan akbar di Clermont, Perancis Selatan, tahun 1095. Dalam pidato yang berapi-api, Paus Urbanus membakar emosi ummat Kristen.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama: Arief Akbar Jailani
BalasHapusNim: 11901304
Kelas: Pai 3F
Jadi kesimpulannya adalah
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam. Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. teori bersosialisasi seperti misalnya Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber dan Emile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama.
Dalam masyarakat modern, liberalisme akan dapat tumbuh dalam sistem demokrasi, hal ini dikarenakan keduanya sama-sama didasarkan pada kebebasan mayoritas. Banyak suatu negara yang tidak mematuhi peraturan tersebut.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M.
Nama : YAHYA
BalasHapusNim :11901122
Kelas : PAI 3 G
Kesimpulan :
Paham liberal menjadi tantangan tersendiri bagi umat untuk mempertahankan ajaran syariat agama islam. Liberasi adalah upaya membebaskan manusia dati sistem pengetahuan, sosial, ekonomo yg membelenggu manusia.
Sekularisasi adalah hal hal yang membawa kearah kehidupan yg tidak didasarkan pada ajaran agama. Sekularisasi mengarah pada leyakinan bahwa ketika masyarakat berkembang terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi agama kehilangan kekuasaannya disemua aspek kehidupan sosial.
Westernisasi yaitu sebuah proses dimana kehidupan masyarakat meniru budaya barat. Salah satu strategi barat untuk memadamkan syariat islam. Sebuah gerakan yang menjadikan seluruh umat manusia mengikuti pola pikir dan pola sikap barat.
Nama Abdul Halim
BalasHapusKelas pai 3b
Nim 11901280
Kesimpulan ny adalah
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Mungkin hanya ini yang dapat saya paparkan kurang dan lebihnya mohon maaf
Assalamualaikum
BalasHapusNama : Rudiansyah (11901306)
Kelas : FTIK/PAI 3F
Dari pemaparan materi diatas dapat disimpulkan bahwa :
Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno. Jika dilacak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistem ekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal. liberalisme adalah paham ekonomi dan politik yang menekankan pada kebebasan (freedom), persamaan (equality), dan kesempatan (opportunity). Karena liberalisme merupakan sistem, pandangan hidup atau ideologi Barat, maka Islam bagi Barat merupakan tantangan bagi liberalisme. Sudah tentu sebaliknya liberalisme juga merupakan tantangan bagi Islam. Tapi ia juga mengakui bahwa nilai-nilai liberal Barat merupakan ancaman bagi masyarakat Islam. Tidak diragukan lagi, dunia Islam dalam jangka panjang akan nampak lebih lemah menghadapai ide-ide liberal ketimbang sebaliknya, sebab selama seabad setengah yang lalu liberalisme telah memukau banyak pengikut Islam yang kuat. Perbedaan identitas dan kemudian gesekan antara satu peradaban Benturan ini menurutnya akan mengakibatkan ketegangan, benturan, konflik ataupun peperangan di masa depan. Perbedaan ini pada tingkat kehidupan sosial menyebabkan
konflik. Pada tingkat individu, mengakibatkan terjadinya pergolakan pemikiran dalam diri seseorang dan pada tataran konsep, mengakibatkan tumpang tindih dan kebingungan konseptual (conceptual confusion). perang pemikiran dalam skala besar saat ini terjadi antara peradaban Islam dan kebudayaan Barat atau pandangan hidup (worldview) Islam dan Barat. Dalam kondisi pasif yang kita saksikan dari peradaban Islam dan kebudayaan Barat hanyalah suatu perbedaan biasa dan wajar. Tapi dalam gerakannya yang ekspansif melalui proyek globalisasi, modernisasi, dan westernisasi Barat berubah wajah menjadi tantangan bagi bangsa-bangsa dan peradaban lain, termasuk Islam.
Sekularisme biasanya berdampak kepada pembebasan politik dari otoritas Agama, namun juga digunakan dalam konteks lainnya untuk menggambarkan proses yang bertujuan untuk marginalisasi Islam. Secara umum sekularisme adalah paham yang berpandangan bahwa agama tidak berurusan dengan persoalan keduniaan yaitu persoalan politik dan sosial budaya. Agama cukup bergelut dengan ritual keagamaanan. Atas dasar itu islam menentang sekularisasi karena islam tidak memiliki potensi sama
sekali terjadinya proses sekularisasi. Pernyataan ini didukung oleh para ilmuwan Islam. Karena itu sekularisme dalam prakteknya hanya cendrung terhadap masalah-masalah realitas kehidupan dunia dan mengeyampingkan persoalan kerohanian spritual dan kehidupan akhirat yang merupakan bagian dari doktrin keagamaan.
Westernisasi merupakan perbuatan pemujaan yang berlebihan terhadap Barat
dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola kehidupan mereka tanpa ada filter yang menyaringnya. Pola adopsi ini tidak saja terjadi secara objektif, namun bisa terjadi secara subjektif yaitu interaksi yang lahir dari ide suatu individu, masyarakat atau bangsa untuk mengambil dan meniru cara-cara orang Barat dalam berbagai demensi untuk suatu tujuan ke arah kemajuan. Sejatinya telah biasa digunakan oleh para orientalis Barat untuk menyebutkan garis perjuangan yang ditempuh oleh berbagai kekuatan yang mengendalikan politik luar negeri, guna menyeret dunia Islam kepada faham-faham Barat dan peradabannya, dimana berbagai kekuatan tersebut berusaha untuk dapat mengendalikan dan memperbudak umat Islam dalammengikuti sistem politik, ekonomi, sosial mereka, hingga umat Islam dapat melebur dalam cetakan Barat. Sasarannya, agar Islam menyimpang dari tujuan yang utama melalui berbagai penyusupan unsur-unsur Barat dalam tubuh Islam.
Perang salib yang terjadi memang berdampak terhadap Islam, Barat menjadi maju karena menjarah kekayaan-kekayaan Islam namun di sisi lain Islam tetap tumbuh dan berkembang dan tak terkalahkan. Begitu banyak sumbangsih Islam terhadap dunia namun tak sedikit yang ingin menjatuh seperti barat melalui Liberalisasi, Sekularisasi, dan Westernisasi ini.
Trm ksh.
Nama : Dwi Agusnandar
BalasHapusNim : 11901100
Kelas : PAI 3/D
Liberalisme
-liberal atau liberalisme merupakan salah satu jenis paham atau ideologi yang menjunjung kebebasan, dan mengakui hak-hak individual baik dalam bidang politik, agama, sosial, ekonomi maupun kebudayaan yang dilindungi oleh campur tangan negara serta badan-badan yang lain.
-Pemerintah harus mendapat persetujuan dari yang diperintah. (Government by the Consent of The People or The Governed)
-Revolusi Industri yang memunculkan golongan swasta akhinya memulai bisnis atau modalnya ke wilayah lain, demi memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
-Cerita singkat tentang berdirinya paham liberal berawal dari peristiwa revolusi Perancis pada abad ke-18. Dahulu di Perancis terdapat pemisahan golongan, yaitu golongan berhak istimewa dan golongan tanpa hak. Dimana golongan berhak istimewa berasal dari keluarga kerajaan dan pemuka agama dan golongan ini dapat menguasai segalanya. Puncak Revolusi Perancis terjadi pada tahun 1789 dan Perancis baru benar-benar menggunakan paham liberal pada tahun 1870.
Sekuralisme
-Sekularisme adalah konsep atau ideologi bahwa harus ada pemisahan antara agama dengan institusi atau badan negara. Tergantung dari pengertian dan penerapannya, sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan suatu kerangka yang netral tanpa menekan sebuah agama tertentu. Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan.
-Meyakini bahwa nilai keagamaan haruslah dibedakan dari nilai-nilai kehidupan dunia dan seluruh aspeknya.
Menyebarkan paham melalui prinsip pragmatisme dan ulitarianisme.
Kegiatan yang sifatnya politis bebas dari pengaruh agama.
-Tolak hukum berdasarkan apa yang Allah kirimkan, membebaskan Syariah dari semua aspek kehidupan, dan mengganti wahyu ilahi dengan hukum positif yang mereka adopsi dari orang-orang kafir yang memusuhi Allah dan para rasulnya.
-Sejarah munculnya sekularisme sebenarnya merupakan bentuk kekecewaan (mosi tidak percaya) masyarakat Eropa kepada agama kristen saat itu (abad 15 an). Di mana kristen beberapa abad lamanya menenggelamkan dunia barat ke dalam periode yang kita kenal sebagai the dark age. Padahal pada saat yang sama peradaban Islam saat itu sedang berada di puncak kejayaannya. Sehingga ketika perang salib berakhir dengan kekalahan di pihak Eropa, walau mereka mengalami kerugian di satu sisi, tetapi, sebenarnya mereka mendapatkan sesuatu yang berharga, yaitu inspirasi pengetahuan. Karena justru setelah mereka “bergesekan” dengan umat Islam di perang salib hal tersebut ternyata menjadi kawah candradimuka lahirnya renaissance beberapa abad setelahnya di Eropa.
3.Westernisasi
-Westernisasi secara umum dan khusus dapat diartikan sebagai kecenderungan untuk menjadi sama dengan negara Barat. Westernisasi paling mudah dilihat dalam perilaku seseorang yang kebarat-baratan.
-Sikap individualis merupakan salah satu contoh kebiasaan masyarakat Barat yang banyak ditiru oleh masyarakat kita. Ini membuat masyarakat menjadi semakin bersaing dan kehilangan rasa kekeluargaannya.
-Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing ketika berinteraksi dengan orang lain.
-Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700¬an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke¬18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat. terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan.
Nama : Neti angriani
BalasHapusKelas : Pai 3f
Nim : (11901279)
Kesimpulan :
Bismillahirrahmanirrahim
Kurang lebih selama dua abad (1092-1291) perang salib telah memerangi para kaum muslimin dengan melalui bantuan daya dan dan dari negara Eropa Adi kuasa, namun hasilnya nihil. Maka dari itu, pada abad ke dua ini mereka menggunakan cara merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua melalui konsep ilmiah. Gerakan (movement) terpelajar ini terdiri dari liberalisasi (kebebasan berpikir), sekuralisasi (kehidupan yang tidak disasarkan pada ajaran agama) dan westernisasi (dengan mengikuti gaya hidup, hukum dan pergaulan seperti bangsa barat)
Liberalisasi adalah ideologi tentang kebebasan manusia yang tidak lagi terkait dengan nilai-nilai warisan pendahulu yang mana hal itu dianggap tidak relevan dan tidak sesuai zaman serta menghilangkan nilai-nilai agama yang dianggap tidak perlu lagi untuk dijalankan.
Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun (tanpa landasan ajaran agama) selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut faham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimiliki nya selama hal itu tidak merugikan orang lain.
Nama: Nurul ain
BalasHapusNim: (11901011)
Kelas: Pai 3 G
Assalamualaikum warahmatullahi hiwabarakatuh.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan an kedalam nilai-nilai dan pe ndirian non spiritual dan sekuler.
lahirnya paham liberalisme merupakan awal dari perjuangan kaum liberal yang menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu sebenarnya telah ada di Inggris sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan dan kaum agama pada zaman,adapun pengaruh liberalisme dalam masyarakat Islam di Indonesia telah menyebabkan berbagai gerakan islam liberalisme.
Yang pertama adalah westernisasi apa itu westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang hilang jiwa nasionalismenya yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat ke barat-baratan yang berdampak seperti perilaku seksual yang menyimpang di dalam masyarakat.
Nama: Bayu
BalasHapusNim: 11901105
Kelas: PAI 3A
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Konsep sekularisme yaitu suatu paham yang menyangkut ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasa berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan ke dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya. Fakta & Sejarah Sekuralisme adalah Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme. Sekularisme berfungsi sebagai ideologi yang dipaksakan dari luar oleh para penjajah. Adapun Akibat dari Sekuralisme adalah sebagai berikut : Organisasi massa, partai politik dan negara tidak boleh berdasarkan agama, Aspek kehidupan, politik, ekonomi, budaya, dll. Tidak harus didasarkan pada agama, Negara tidak perlu khawatir tentang agama karena agama adalah urusan pribadi, Blokir campur tangan Tuhan (agama) dalam urusan duniawi.
Nama : Meta Dwi Julianti
BalasHapusKelas : PAI 3E
NIM: 11901043
Kesimpulan:
liberalisme adalah paham yang berusaha memperbesar wilayah kebebasan individu dan mendorong kemajuan sosial. Manusia memiliki kebebasan dalam landasan pemikirannya dan mampu untuk bertindak sesuai dengan apa yang diinginkannya. Tetapi kebebasan yang dimaksud yaitu kebebasan yang bertanggungjawab karena tanpa adanya sikap tanggungjawab, tatanan masyarakat liberal tak akan pernah terwujud .Semula liberalisme merupakan gerakan pemikiran yang kemudian berkembang menjadi gerakan politik saat meletusnya Revolusi Perancis pada 1789 yang terkenal dengan semboyan; liberte (kebebasan), egalite (keseteraan), dan fraternite (persaudaraan). Pasca revolusi, paham liberal disebarluaskan ke negara-negara Eropa, Amerika, dan Afrika.
sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil, dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama. Hal ini dikatakan menunjang demokrasi dengan melindungi hak-hak kalangan beragama minoritas.
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Westernisasi sudah berkembang di masyarakat luas. Dan hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita, terlebih lagi yang tidak sesuai dengan budaya bangsa timur.
NAMA : NUR HAKIKI
BalasHapusNIM :11901348
KELAS : PAI 3H
KESIMPULAN YANG SAYA DAPAPATKAN :
A. Definisi
1. Sekularisme, pembentukan kehidupan kelembagaan baru yang tidak terikat dengan aturan-aturan agama.
2. Westernisasi : suatu keadaan kehidupan atau gaya hidup yang berpusat pada mode orang-orang barat
3. Liberalisme : pandangan atau ideologi dimana orang-orang berhak menentukan pendapat dan kehidupan individualis nya
B. Fakta :
1. Sekularisme melahirkan keadaan lembaga yang tidak ingin ikut andil dalam masalah-masalah yang terkait dengan agama
2. Westernisasi melahirkan kehidupan masyarakat yang seluruhnya melihat ke arah Eropa dan membuat banyak keuntungan dari pihak mereka.
3. Liberalisme : lahirnya dogma-dogma ini bertujuan hanya untuk menguntungkan diri sendiri berdasarkan tokoh-tokoh yang menstujuinya
C. AKIBAT
1. Sekularisme : keseharusan lembaga menjaga rasa kesetaraan pada agama mayoritas dan minoritas, malah menimbulkan masalah baru karena tidak bisa menyelesaikan konflik atas dasar perbedaan pendapat.
2. Westernisasi : membuat hilangnya rasa nasionalisme dan aturan-aturan kehiduoan orang-orang timur yang bersahaja. Semua bergaul bebas tanpa bisa dicegah dengan aturan.
3. Liberalisme : orang-orang bebas berpendapat meskipun pendapat itu bisa saja menyakiti pihak lain dan akan ada sanki ketika orang lain mencegah perbuatannya.
D. Sejarah
1. Sekukarisme mulai dikenal pada tahun 1846 setelah George Jacob Holyoake menghunakan istilah ini pertama kali. Istilah ini pada masanya merupakan istilah yang berpatokan pada etika alamiah dibanding etika ajaran-ajaran moral keagamaan atau kepercayaan. Dari hal ini mulailah tercetus keinginan bebas yang melahitkan Renaissance dan membentuk pemerintahan baru berdasarkan istilah sekularisme ini.
2. Westernisasi : lahir pada abad 17-18 dimana untuk pertama kali pemimpin Turki Utsmani bekerja sama dengan pemimpin bangsa Eropa. Kerja sama itu membawa pengaruh pada kehidupan masyarakat yang kian modern, dan akhirnya mengikuti arus kehidupan Eropa dalam kegiatan negaranya.
3.Liberalisme : awalnya liberalisme di cetuskan karena rasa tidak puas dan ingin bebas para budak atau rakyat kalangan bawah atas tekanan para bangsawan yang selalu menindas dan tidak menyamaratakan mereka. Kemudian pada tahun 1215 Magna Charta th berhasil memerdekakan pendapat dan kebebasan ini, akan tetapi seorang budak masih saja mendapat perlakuan kejam dan tidak manusiawi.Hal ini juga mulai diberlakukan diberbagai belahan negara.
Mulai dari tahun itu terjadi petubahan-perubaha dan tuntutan berasaskan pada kebebasan dan indivualis. Yaitu pada tahun 1776 kolinialisme inggris melepas jajahannya dan ada juga yang ingin memanfaatkan teori liberalisme pada monopoli perdagangan dan politik .
Nama : Awaliyah Nur Aeni
BalasHapusNim : 11901119
Kelas : Pai 3 F
*Kesimpulan
Gerakan menghancurkan islam dimulai adanya perang salib selama dua abad (1092-1291) dengan mengkonsep secara ilmiah dalam misi merusak kehidupan kaum musliminndi seluruh benua. Berikut gerakan (movement) terpelajar, yaitu :
1. Sekularisasi ialah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
2. Westerenisasi sebagai eropanisasi denhan baik atau oksidentalisasi dari istilah oksiden. Westerenisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
3. Liberalisme merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik berdasarkan pada pemahaman kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Pada sistem ekonomi liberalis berakibat meingkatkan angka kemiskinan dikarenakan sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Nama: Hasibah
BalasHapusNim: 11901019
Kelas: PAI 3B
Bismillah, hasil kesimpulan saya dari materi Gerkan Menghancurkan Islam ialah :
-Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler.
- Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan.
-Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
-Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
*Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia.
sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh seseorang.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
-Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri
Nama : hajiah triningsih
BalasHapusNim : 11901202
Kelas : PAI 3F
Liberalisasi adalah ideologi tentang kebebasan manusia yang tidak lagi terkait dengan nilai-nilai warisan pendahulu yang mana hal itu dianggap tidak relevan dan tidak sesuai zaman serta menghilangkan nilai-nilai agama yang dianggap tidak perlu lagi untuk dijalankan. Dari makna kebebasanberfikir inilah kata liberal berkembang sehingga mempunyai berbagaimakna. Puncak liberalisasi politik terjadi pada abad ke 19 ketika dibeberapa negara Eropa paham liberalisme terus menggelinding dalam bentuk ide-ide kebebasan dan gerakan-gerakan revolusioner.Akibatnya tahun 1830 banyak raja dan bangsawan Eropa yang kehilangan kekuasaan mereka. Pada tahun 1848, banyak negara berhasil memperjuangkan hak-hak sipil, meskipun sedikit sekali yang berubah menjadi negara demokrasi. Pada tahun-tahun itu pula hampir seluruh negara Eropa berhasil menghapuskan sistem perbudakan. Sedangkan tahun 1865 Amerika Serikat melakukan amandemen ke-13 pada Konstitusi Negara itu untuk menghapuskan perbudakan. Amandemen ke-15 yang kemudian diadopsi pada tahun 1870 memberikan hak pilih kepada para budak.
Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut faham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimiliki nya selama hal itu tidak merugikan orang lain.Sekularisasi juga adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Westernisasi adalah gerakan yang mengubah budaya suatu bangsa menjadi seperti budaya negara-negara barat / eropa yang cendrung liberal dan sekuler.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Rezky Wulandari
BalasHapusNim : 11901344
Kelas : Pai 3b
Liberalisasi adalah ideologi tentang kebebasan manusia yang tidak lagi terkait dengan nilai-nilai warisan pendahulu yang mana hal itu dianggap tidak relevan dan tidak sesuai zaman serta menghilangkan nilai-nilai agama yang dianggap tidak perlu lagi untuk dijalankan. Dari makna kebebasanberfikir inilah kata liberal berkembang sehingga mempunyai berbagaimakna. Puncak liberalisasi politik terjadi pada abad ke 19 ketika dibeberapa negara Eropa paham liberalisme terus menggelinding dalam bentuk ide-ide kebebasan dan gerakan-gerakan revolusioner.Akibatnya tahun 1830 banyak raja dan bangsawan Eropa yang kehilangan kekuasaan mereka. Pada tahun 1848, banyak negara berhasil memperjuangkan hak-hak sipil, meskipun sedikit sekali yang berubah menjadi negara demokrasi. Pada tahun-tahun itu pula hampir seluruh negara Eropa berhasil menghapuskan sistem perbudakan. Sedangkan tahun 1865 Amerika Serikat melakukan amandemen ke-13 pada Konstitusi Negara itu untuk menghapuskan perbudakan. Amandemen ke-15 yang kemudian diadopsi pada tahun 1870 memberikan hak pilih kepada para budak.
Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut faham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimiliki nya selama hal itu tidak merugikan orang lain.Sekularisasi juga adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Westernisasi adalah gerakan yang mengubah budaya suatu bangsa menjadi seperti budaya negara-negara barat / eropa yang cendrung liberal dan sekuler.
Nama : Inayah Wulan Dari
BalasHapusNim : 11901247
Kelas : PAI 3 B
Kesimpulan :
Liberal (liberalisme) adalah satu nama di antara nama-nama untuk menyebut ideologi Dunia Barat yang berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan. Disebut liberal, yang secara harfiah berarti “bebas dari batasan” (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasangereja dan raja
Gerakan liberalisme tersebut masuk ke dalam bidang agama sebagai contoh gerakan reformasi Inggris bertujuan untuk menghapuskan kekuasaan golongan agama (papal jurisdiction), dan menghapus cukai terhadap gereja (clerical taxation). Oleh sebab itu gerakan liberalisme berkaitan dengan penentangan terhadap agama dan sistem pemerintahan yang dilakukan golongan agama (gereja) atau raja-raja yang memerintah atas nama Tuhan. Liberalisme adalah kesinambungan dari pada modernism. Ia bukanlah masalah yang dihadapi oleh dunia dan masyarakat Islam secara perseorangan, sebaliknya merupakan persoalansejagat (dunia) yang sedang dihadapi oleh agama-agama lainuga termasuk Yahudi dan Kristian (Katholik atau Protestan).
Maka sekularisme secara bahasa bisa diartikan sebagai faham yang hanya melihat kepada kehidupan saat ini saja dan di dunia ini. Tanpa ada perhatian sama sekali kepada hal-hal yang bersifat spiritual seperti adanya kehidupan setelah kematian yang notabene adalah inti dari ajaran agama. Dalam Webster Dictionary sekularisme didefinisikan sebagai, “A system of doctrines and practices that rejects any form of religious faith and worship.” ( Sebuah sistem doktrin dan praktik yang menolak bentuk apa pun dari keimanan dan peribadatan). Sekularisme membahayakan keterbukaan dan kebebasan yang dihasilkan oleh sekularisasi. Maka dari itu, sekularisme harus diawasi, di periksa dan dicegah untuk menjadi ideologi negara. Paham sekularisme yang merupakan akar kebudayaan Barat itu akhirnya bersifat ekspansif sehingga membutuhkan proses untuk menjadikan segala sesuatu sekuler, proses itu adalah sekularisasi. Dengan proses ini manusia dewasa menjadi lebih mementingkan kehidupan material ketimbang spiritual.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Dampak westernisasi yang terjadi di suatu masyarakat akan mempengaruhi penilaian serta tindakan masyarakat tersebut. Dibawah ini merupakan beberapa dampak westernisasi ialah sebagai berikut:
1. Perubahan perilaku; masyarakat yang terdampak westernisasi dengan melalui berbagai media akan cenderung mengalami perubahan perilaku. Misalnya menggunakan istilah atau kata-kata bahasa asing pada saat berinteraksi dengan orang lain.
2. Lunturnya jati diri bangsa serta budaya lokal; generasi muda yang telah banyak menggunakan teknologi akan mengalami dampak westernisasi. Banyak kalangan remaja saat ini menganggap budaya Barat lebih baik dari budaya lokal sehingga jati diri bangsa serta budaya lokal akan luntur dengan secara perlahan.
3. Perubahan cara hidup; Salah satu cara hidup masyarakat di negara Barat yang banyak dilakukan di Indonesia ialah kebiasaan minum minuman keras. Sebenarnya minuman keras ini tidak cocok untuk masyarakat di negara tropis, namun hal tersebut terjadi sebab adanya proses westernisasi yang sudah mengubah cara hidup sebagian masyarakat kita.
Nama : Sepia Cahayani Dwi Putri
BalasHapusKelas : PAI 3H
Nim : 11901097
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : Intan Kurniyawati
BalasHapusNIM. : 11901001
Kelas. : PAI 3A
Secara politis liberalisasi adalah ideologi politik yang berpusat pada individu, dianggap sebagai memiliki hak dalam pemerintahan, termasuk hak dihormati, hak berekspresi dan bertindak serta bebas dari ikatan ikatan agama dan ideologi. Dalam konteks sosial liberalisme diartikan sebagai suatu etika sosial yang membela kebebasan dan persamaan secara umum.Tren liberalisme bermula dari upaya info tentang individu dalam bidang ekonomi dan politik, yang kemudian menyebar kepada individu dalam bidang intelektual, keagamaan, dan berbagai bidang lainnya. Liberalisasi pemikiran masuk ke dalam agama Islam melalui beberapa metode dan pendekatan. Di antaranya, relativisme kebenaran, reinterpretasi al-Quran, dan dekonstruksi syari'ah. Melalui program tersebut, pluralisme akhirnya memberikan dampak negatif pada kehidupan sosial masyarakat. Sejarahnya paham liberalisme ini berasal dari Yunani kuno,
salah satu elemen terpenting dari peradaban Barat. Namun, jika dilacak hingga Abad Pertengahan, liberalisme dipicu oleh kondisi sistem
ekonomi dan politik yang didominasi oleh sistem feodal.
sekularisme sebagai suatu aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak segala bentuk yang diimani dan diagungkan oleh agama atau keyakinan harus terpisah sama sekali dari masalah kenegaraan (urusan duniawi). Pada abad ke-17 dan 18 M, di Barat, berkembang periode sekularisme moderat. Pada masa itu, agama dipandang sebagai masalah individu yang tak berkaitan dengan masalah negara. Memasuki abad ke-19, berkembang sekularisme ekstrem, ditandai dengan munculnya pemikiran materialisme historis Marxisme. Di dunia Islam, para ulama dan ilmuwan Muslim memiliki pandangan yang berbeda tentang sekularisme dan sekularisasi. Ulama dan filsuf terkemuka dari Mesir, Sayyid Qutub, mendefinisikan sekularisme sebagai pembangunan struktur kehidupan tanpa dasar agama. Sehingga, Sayyid Qutub memandang sekularisme bertentangan dengan Islam. Bahkan, menurutnya, sekularisme adalah musuh Islam yang paling berbahaya.
Westernisasi berasal dari bahasa inggris yaitu west berarti Barat. Istilah ini sering diartikan sebagai usaha meniru gaya hidup orang barat (orang Eropa Barat atau Amerika). Meniru model hidup berarti meniru secara berlebihan model pakaian, rambut, busana, pola bergaul, berpesta (seperti perayaan ulang tahun), rekreasi dan kebiasaan minum-minuman keras. Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Westernisasi yang terjadi di Indonesia dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme dan jati diri bangsa. Selain itu, Westernisasi dapat merusak budaya asli iundonesia Dan melumpuhkan generasi muda karena lebih memperhitungkan budaya Barat.
Rocy Wahyudi
BalasHapus11901283
PAI 3A
liberalisasi adalah satu nama di antara nama-nama
untuk menyebut ideologi Dunia Barat yang berkem-bang sejak masa Reformasi
Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan (abad V-
XV). Disebut liberal, yang secara harfiah bererti "bebas dari batasan" (free from
restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari
pengawasan gereja dan raja.5
Istilah „liberalisme‟berasal dari bahasa Latin
,liber,yang ertinya„bebas‟ atau „merdeka’. Hingga pengujung abad ke-18 Masehi,
istilah ini terkait erat dengan konsep manusia merdeka setelah dibebaskan, yakni
mantan budak (freed-man). Dari sinilah muncul istilah „liberal arts‟ yang bererti
ilmu yang berguna bagi dan sepatutnya dimiliki oleh setiap manusia merdeka.6
Ini
berkebalikan total dengan kehidupan Barat Abad Per-tengahan ketika gereja dan
raja mendominasi seluruh segi kehi-dupan manusia.
sekularisasi dimaksudkan kepada penyerahan kekuasaan dan
hak milik gereja kepada negara dan yayasan duniawi. Dan pada abad ke 20, istilah ini mengalami perkembangan
secara konseptual yang panjang, sehingga memiliki makna dan arti yang beragam. Sedangkan di indonesia kata
sekularisasi ataupun sekularisme merupakan kata yang ‘haram’ untuk dibicarakan. Di Indonesia sendiri isu
mengenai sekularisasi pertama dilontarkan pada tahun 1970-an oleh Nurcholish Majid dan menuai pro dan kontra.
Perbedaan sekularisasi dan sekularisme adalah, sekularisasi di pahami sebagai proses Pelepasan Kehidupan tidak
lagi didominasi institusi agama atau kewenangan lembaga agama. Sekularisasi juga diartikan sebagai gerakan
pemisahan atau pelepasan diri dari kekuasaan institusi agama dalam berbagai aspeknya. Sedangkan sekularisme
adalah sebagai suatu ideologi atau paham yang menolak eksistensi pengaturan sacral. Para tokoh sepakat adanya
sekularisasi dan sekularisme ini karena adanya modernisasi Auguste Comte misalnya, ia mengumumkan bahwa
sebagai akibat dari modernisasi, masyarakat akan tumbuh melampaui "tahap teologis" dalam evolusi sosial dan pada
saat itu agama akan ditinggalkan.1 Selain itu juga Modernisasi mengakibatkan sekularisasi.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Nama : Sulis Sutiawati
BalasHapusNIM : 11901210
Kelas :PAI 3G
Kesimpulan :
Dua abad perang salib (1092 - 1291) telah memerangi kaum Muslimin melalui daya dan dana negara eropa adi kuasa, tapi hasilnya nihil.
Liberal (liberalisme) adalah satu nama di antara nama-nama untuk menyebut ideologi Dunia Barat yang berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan. Disebut liberal, yang secara harfiah berarti “bebas dari batasan” (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasangereja dan raja
Gerakan liberalisme tersebut masuk ke dalam bidang agama sebagai contoh gerakan reformasi Inggris bertujuan untuk menghapuskan kekuasaan golongan agama (papal jurisdiction), dan menghapus cukai terhadap gereja (clerical taxation).
sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Nama : maya sari
BalasHapusNim: 11901278
Kelas: Pai 3 F
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.
Westernisasi, atau juga dikenal oksidentalisasi adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Perang Salib dimenangakan oleh
BalasHapusumat Islam, akan tetapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perang salib sangat
banyak, termasuk dalam segi perekonomian, karena Perang Salib terjadi di daerah
kekuasaan Islam, meskipun umat Kristen juga tidak kalah merugi.
Meskipun pihak Kristen Eropa menderita kekalahan dalam Perang Salib, namun
mereka telah mendapatkan hikmah yang tidak ternilai harganya karena mereka
dapat berkenalan dengan kebudayaan dan peradaban Islam yang sudah sedemikian
majunya. Bahkan kebudayaan dan peradaban yang mereka peroleh dari Timur-
Islam menyebabkan lahirnya renaisans di Barat.
Perang salib adalah serangkaian perang agama selama hampir dua abad sebagai
reaksi Kristen Eropa terhadap Islam di Asia. Perang ini terjadi karena kota-kota dan tempat
suci kaum Kristen diduduki Islam di seperti Suriah, Asia Kecil, Spanyol dan Sicilia
terutama kota suci Baitul Maqdis (Yerussalem). Nama perang Salib dia,bil karena militer
pasukan Salib menggunakan Salib dalam peperangannya. Perang Salib I dimulai ketika Paus Urbanus II yang terpilih pada tahun 1108 M.
Dan menjadi penguasa yang dipatuhi semua kaum Kristen, ia mengajak semua pemimpin
Kuntuk melakukan peperangan melawan kaum Muslimin untuk merebut Baitul Maqdis. Angkatan pertama Perang Salib I bergerak dari Perancis dan Jerman pada awal
tahun 1096 M. Angkatan ini terdiri dari masyarakat jelata dan dipimpin oleh seorang
pendeta bernama Peter. Namun pasukan yang pertama ini tidak berpengalaman, setelah
beberapa kali konflik dengan penduduk Bulgaria dan Byzantium serta melakukan
penjarahan selama di perjalanan, pasukan yang tidak berpengalaman ini akhirnya
dihancurkan oleh pasukan Kilij Arslan di Asia Kecil. Angkatan pertama ini dikenal sebagai
People’s Crusade atau Popular Crusade.
Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya perang salip. Adapun yang
menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya perang salib, ada tiga hal, yaitu
agama, politik, dan sosial ekonomi.
a. Faktor agama
Sejak dinasti Saljuk merebut Baitul Maqdis dari tangan Dinasti
Fathimiyah pada tahun 1070 M, pihak Kristen merasa tidak bebas lagi
menunaikan ibadah ke sana karena penguasa Saljuk menetapkan sejumlah
peraturan yang dianggap mempersulit mereka yang hendak melaksanakan
ibadah ke Baitul Maqdis. Umat Kristen merasa perlakuaan apara penguasa
Dinasti Saljuk sangat berbeda dari para penguasa islam lainnya yang pernah
berkuasa di kawasan itu sebelumnya.
b. Faktor politik
Ketika itu dinasti Saljuk di Asia Kecil sedang mengalami perpecahan,
dan Dinasti Fathimiyah di Mesir dalam keadaan lumpuh, sementara kekuasaan
islam di Spanyol semakin goyang. Situasi yang demikian, mendorong para
penguasa Kristen di Eropa untuk merebut satu persatu daerah kekuasaan islam,
seperti dinasti kecil di Edessa dan Baitul Maqdis.
c. Faktor sosial ekonomi
Stratifikasi sosial masyarakat eropa ketika itu terdiri dari tiga kelompok,
yaitu kaum gereja, kaum bangsawan, serta kesatria, dan rakyat jelata. Perang Salib menimbulkan beberapa akibat penting dalam sejarah dunia. Perang
Salib membawa Eropa kedalam kontak langsung dengan dunia muslim dan
terjadinya hubungan antara timur dan barat. Kontak ini menimbulkan saling tukar
pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang maju memberi
daya dorong besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat.
Keuntungan Perang Salib bagi Eropa adalah menambah lapangan perdagangan,
mempelajari kesenian, dan penemuan penting,seperti kompas pelaut, kincir angin
dan sebagainya dari orang Islam. Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang
maju dan mempelajari kehidupan industri timur yang lebih berkembang. Ketika
kembali ke Eropa, mereka mendirikan sebuah pasar khusus untuk barang-barang
timur. Orang barat mulai mnyadari kebutuhan akan barang-barang timur, dan
karena kepentingan ini perdagangan antara timur dan barat menjadi lebih
berkembang.
Nama : Qisan
BalasHapusNim: 11901297
Kelas : PAI 3 F
Secara garis besar dapat disimpulkan bahwa Perang Salib dimenangakan oleh
umat Islam, akan tetapi dampak negatif yang ditimbulkan oleh perang salib sangat
banyak, termasuk dalam segi perekonomian, karena Perang Salib terjadi di daerah
kekuasaan Islam, meskipun umat Kristen juga tidak kalah merugi.
Meskipun pihak Kristen Eropa menderita kekalahan dalam Perang Salib, namun
mereka telah mendapatkan hikmah yang tidak ternilai harganya karena mereka
dapat berkenalan dengan kebudayaan dan peradaban Islam yang sudah sedemikian
majunya. Bahkan kebudayaan dan peradaban yang mereka peroleh dari Timur-
Islam menyebabkan lahirnya renaisans di Barat.
Perang salib adalah serangkaian perang agama selama hampir dua abad sebagai
reaksi Kristen Eropa terhadap Islam di Asia. Perang ini terjadi karena kota-kota dan tempat
suci kaum Kristen diduduki Islam di seperti Suriah, Asia Kecil, Spanyol dan Sicilia
terutama kota suci Baitul Maqdis (Yerussalem). Nama perang Salib dia,bil karena militer
pasukan Salib menggunakan Salib dalam peperangannya. Perang Salib I dimulai ketika Paus Urbanus II yang terpilih pada tahun 1108 M.
Dan menjadi penguasa yang dipatuhi semua kaum Kristen, ia mengajak semua pemimpin
Kuntuk melakukan peperangan melawan kaum Muslimin untuk merebut Baitul Maqdis. Angkatan pertama Perang Salib I bergerak dari Perancis dan Jerman pada awal
tahun 1096 M. Angkatan ini terdiri dari masyarakat jelata dan dipimpin oleh seorang
pendeta bernama Peter. Namun pasukan yang pertama ini tidak berpengalaman, setelah
beberapa kali konflik dengan penduduk Bulgaria dan Byzantium serta melakukan
penjarahan selama di perjalanan, pasukan yang tidak berpengalaman ini akhirnya
dihancurkan oleh pasukan Kilij Arslan di Asia Kecil. Angkatan pertama ini dikenal sebagai
People’s Crusade atau Popular Crusade.
Ada beberapa faktor yang memicu terjadinya perang salip. Adapun yang
menjadi faktor utama yang menyebabkan terjadinya perang salib, ada tiga hal, yaitu
agama, politik, dan sosial ekonomi.
a. Faktor agama
Sejak dinasti Saljuk merebut Baitul Maqdis dari tangan Dinasti
Fathimiyah pada tahun 1070 M, pihak Kristen merasa tidak bebas lagi
menunaikan ibadah ke sana karena penguasa Saljuk menetapkan sejumlah
peraturan yang dianggap mempersulit mereka yang hendak melaksanakan
ibadah ke Baitul Maqdis. Umat Kristen merasa perlakuaan apara penguasa
Dinasti Saljuk sangat berbeda dari para penguasa islam lainnya yang pernah
berkuasa di kawasan itu sebelumnya.
b. Faktor politik
Ketika itu dinasti Saljuk di Asia Kecil sedang mengalami perpecahan,
dan Dinasti Fathimiyah di Mesir dalam keadaan lumpuh, sementara kekuasaan
islam di Spanyol semakin goyang. Situasi yang demikian, mendorong para
penguasa Kristen di Eropa untuk merebut satu persatu daerah kekuasaan islam,
seperti dinasti kecil di Edessa dan Baitul Maqdis.
c. Faktor sosial ekonomi
Stratifikasi sosial masyarakat eropa ketika itu terdiri dari tiga kelompok,
yaitu kaum gereja, kaum bangsawan, serta kesatria, dan rakyat jelata. Perang Salib menimbulkan beberapa akibat penting dalam sejarah dunia. Perang
Salib membawa Eropa kedalam kontak langsung dengan dunia muslim dan
terjadinya hubungan antara timur dan barat. Kontak ini menimbulkan saling tukar
pikiran antara kedua belah pihak. Pengetahuan orang timur yang maju memberi
daya dorong besar bagi pertumbuhan intelektual Eropa Barat.
Keuntungan Perang Salib bagi Eropa adalah menambah lapangan perdagangan,
mempelajari kesenian, dan penemuan penting,seperti kompas pelaut, kincir angin
dan sebagainya dari orang Islam. Mereka juga dapat mengetahui cara bertani yang
maju dan mempelajari kehidupan industri timur yang lebih berkembang. Ketika
kembali ke Eropa, mereka mendirikan sebuah pasar khusus untuk barang-barang
timur. Orang barat mulai mnyadari kebutuhan akan barang-barang timur, dan
karena kepentingan ini perdagangan antara timur dan barat menjadi lebih
berkembang.
Nama: Deka Safitri
BalasHapusNim: 11901265
Kelas: 3D
Definisi Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Sekularisme berasal dari kata saeculum yang artinya dunia dalam konteks waktu, yaitu dunia yang sekarang. Lawan katanya saeculum adalah eternum, atau dunia yang nanti. Eternum sering diartikan sebagai keabadian. Berdasrkan asal kata ini, sekularismemerupakan faham yang lebih mementingkan, mengutamakan, atau berorientasi kepada kehidupan di dunia (yang sekarang), dari pada urusan kehidupan di dinia nanti (eternum). Dalam berbagai agama dunia nanti atau eternum disebut sebagai akhirat.. Pada tingkatnya yang ekstrim, faham sekularisme merupakan faham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dr. Nurcholish Masjid menyatakan bahwa puncak dari sekularisme adalah atheisme.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
Pengertian Westernisasi
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme.
"Sekularisme berfungsi sebagai ideologi yang dipaksakan dari luar oleh para penjajah," ungkap John L Esposito dalam Ensiklopedi Oxford. Salah satu negara Muslim yang menerapkan sekularisme dan memilih menjadi negara sekuler adalah Turki. Semua bermula ketika Kekhalifahan Turki Usmani mengalami kekalahan dalam Perang Dunia I.
Lalu, muncullah negara baru Turki di era kepemimpinan Mustafa Kemal yang dikenal sebagai Ataturk. Di bawah kepemimpinannya, Turki berubah 360 derajat. Ia memilih menjadikan negeri Muslim itu sebagai negara sekuler. "Dia menghapus kesultanan yang bersifat politik dan kekhalifahan yang bersifat keagamaan," tutur Esposito yang juga guru besar Studi Islam pada Universitas Georgetown, Amerika Serikat. Di era awal Republik Turki, kalender Islam diganti dengan kalender masehi. Tulisan Arab tak lagi digunakan dan diganti dengan tulisan Latin.
Proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain sebagainya.
Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi
informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain. Proses transfer budaya
Barat ke Indonesia terjadi melalu berbagai media teknologi tersebut sehingga tanpa disadari
sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh westernisasi.
Selain teknologi, proses westernisasi juga dapat terjadi secara besar-besaran ketika
pemerintah suatu negara mengeluarkan kebijakan yang berisi doktrin mendukung
westernisasi. Hal tersebut terjadi di negara Jepang, yaitu pada masa kekaisaran Meiji dimana
Pangeran Yorihito Higashifushimi yang merupakan salah satu pemimpin Jepang pada waktu
itu melakukan westernisasi melalui gaya berpakaian
Nama : Juniarti
BalasHapusNim : 11901314
Kelas : Pai 3 D
Assalamualaikum wr wb, baiklah yang dapat saya simpulkan dari blog bapak yaitu
Perang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
Perang Salib dimulai ketika Kaisar Alexios I dari Byzantium meminta bantuan Paus Urbanus II untuk melawan kekuatan Turki Seljuk yang mulai mengancam dan membuat Kekaisaran Byzantium kian terpojok. Permintaan ini disambut gembira oleh Sang Paus yang merasa kekuasaan spiritualnya semakin terdesak. Konspirasi Kaisar dan Paus ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan akbar di Clermont, Perancis Selatan, tahun 1095. Dalam pidato yang berapi-api, Paus Urbanus membakar emosi ummat Kristen.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Westernisasi merupakan arus besar dalam menciptakan dan mengubah karakter kehidupan bangsa-bangsa di dunia secara umum dan negara islam pada khususnya menjadi paham Barat lewat dimensi politik, sosial, kultural, dan teknologi
contohnya
-Mulai lunturnya Budaya lokal Indonesia
-Pergaulan remaja yang semakin bebas
Sekularisasi merupakan perubahan masyarakat yang teridentifikasi dekat dengan nilai-nilai agama kemudian berubah menjadi nilai-nilai non agama
contohnya
-Tidak peduli dengan urusan duniawi, seperti orang-orang beragama yang tidak mau bersedekah untuk pembangunan jalan raya, , rumah sakit atau fasilitas umum lainnya karena menganggap bahwa hal tersebut adalah urusan negara bukan urusan agama. Sehingga mereka hanya mau bersedekah untuk hal yang berkaitan dengan agama misalnya pembangunan masjid, pondok pesantren dan sebagainya.
Nama : Fikri Azhari Lilwalidain
BalasHapusNIM : 11901158
Kelas : PAI 3B
Sekularisasi menurut Nurcholish Madjid pada dasarnya tidak sama dengan
konsep sekularisme, tapi dalam hal ini sekularisasi yang dimaksud ialah bentuk
liberating depelompent dan proses pembebasan. Hal ini diperlukan umat Islam karena
dalam perkembangannya tidak sanggup lagi membedakan nilai-nilai yang disangkanya
islami mana yang tansenden mana yang temporal. Demikian juga sekularisasi tidaklah dimaksudkan sebagai penerapan sekularisme dan mengubah kaum muslim menjadi
sekularis. Tapi menduniawikan hal yang sifatnya duniawi dan melepaskan Islam dari
kecenderungan meng-ukhrawi-kannya.
Ide sekularisasi Nurcholish sebenarnya ditujukan untuk merespon persoalan
politik Indonesia pada tahun 1970-an. Hal ini utamanya karena umat Islam tidak lagi
mampu membedakan mana urusan agama dan negara. Sebagian elit politik saat itu
kembali menggagas ide pembentukan negara Islam yang menurut Nurcholish, gagasan
negara Islam merupakan sebuah bentuk apologi umat Islam dalam menghadapi ideologi
Barat seperti Demokrasi, Sosialisme, Komunisme, Liberalisme dan lain-lain. Ideologi
tersebut mempunyai pengaruh sedemikian besar di berbagai negara sehingga umat Islam
merasa khawatir dan melakukan counter terhadap ideologi tersebut dengan menawarkan
alternatif “negara Islam” meskipun secara konseptual masih abstrak. Menurutnya cita-
cita negara Islam tidak ada dalam Al-Qur’an atau Hadis secara konkrit, namun hanya
penjelasan tentang bagaimana nilai-nilai Islam harus dijalankan. Ia kemudian
menekankan perlunya rasionalisasi khususnya dalam pengambilan keputusan yang
bersifat konsensus-kenegaraan.
Liberalisme atau liberal adalah
salah satu karakteristik terhadap gerakan
kebangkitan Islam yang dimulai sejak
abad ke 19.
Istilah ini merujuk kepada
sikap umum para pembaharu muslim
dalam menghadapi kondisi umat Islam,
khususnya dalam bidang pemikiran.
Istilah liberal sendiri baru digunakan
belkangan sekitar tahun 1950-an, yang mana para sarjana barat mulaibanyak
menulis tentang fenomena modern
kebangkitan Islam.
Arti kata Islam Liberal tidak
selamanya jelas, bagi Breg Barton dalam
bukunya yang berjudul “Gagasan Islam
Liberal di Indonesia” dikatakan bahwa
Islam liberal di Indonesia adalah sama
dengan pembaharuan Islam atau Islam
New Modernis.
Sedangkan menurut JIL
(Jaringan islam Liberalisme) sendiri,
Islam liberal adalah Islam yang
menekankan kebebasan pribadi dan
pembebasan dari struktur sosial politik
yang menindas.
Liberalisme dapat pula
diartikan sebagai sebiah ideologi,
pandangan filsafat dan tradisi politik
yang didasarkan pada pemahaman
kebebasan adalah nilai politik yang
utama. Kebebasan adalah tujuan
tersendiri bagi liberali, tanpa kebabasan
manusia tidak dapat hidup dan
masyarakat tidak dapat berfungsi, karena
itu gagasan kebebasan disetiap masa dan
tempat selalu memainkan peran.
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Pengertian Westernisasi menurut para ahli sebagai berikut ini:
1. Samuel P. Huntington
Menurut Samuel P. Huntington, pengertian westernisasi adalah proses di dalam
masyarakat yang mengikuti segala bentuk gaya hidup bangsa barat.
2. Koentjaraningrat
Menurut Koentjaraningrat, pengertian westernisasi adalah proses meniru gaya hidup orang
barat yang dilakukan masyarakat secara berlebihan dalam bentuk gaya hidup, kebiasaan,
gaya pergaulan, dan lain sebagainya. Westernisasi tidak cocok untuk diterapkan di negara
Indonesia karena masyarakat kita masih menjunjung tinggi nilai-nilai budaya Timur.
NAMA : RANI
BalasHapusKELAS : PAI /3 H
NIM : 11901232
Disini saya akan menyimpulkan yang telah saya baca Diatas
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”faham sekularisme merupakan faham yang tidak mengakui adanya Tuhan. Dr. Nurcholish Masjid menyatakan bahwa puncak dari sekularisme adalah atheisme.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi,Proses westernisasi tidak terjadi begitu saja. Ada banyak media dan pola
penyebarannya, misalnya melalui media pemegang kekuasaan suatu negara, majalah, televisi,
wisata, teknologi, dan lain
Fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa. Pada abad ke-19 M, negara-negara Barat yang menjajah negara-negara Islam membawa sebuah ideologi - yang menjadi kepanjangan budaya asing - bernama sekularisme.
Salah satu yang paling mempengaruhi penyebaran westernisasi adalah teknologi
informasi, misalnya internet, gadget, televisi, radio, dan lain-lain. Proses transfer budaya
Barat ke Indonesia terjadi melalu berbagai media teknologi tersebut sehingga tanpa disadari
sebagian besar masyarakat kita akan terpengaruh oleh westernisasi
NAMA : MUHAMMAD KHOTIB
BalasHapusNIM : 11901217
KELAS : PAI 3C
Dapat saya simpulkan bahwa :
Liberalisasi adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Sekularisasi adalah suatu proses pembedaan antara nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai kepentingan duniawi.Jadi sekuler itu semacam ideology yang menganggap bahwa hidup ini adalah semata- mata untuk kepentingan duniawi. Sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama. Jadi sekularisme adalah pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan.
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
Nama: muhammad al arrafiq
BalasHapusKelas :PAI 3H
Nim. : 11901320
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai.
Nama : Tiara Sofi (11901013)
BalasHapusKelas: PAI 3/H
Assalamualaikum
Bismillah
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sebutan sekularisasi juga digunakan dalam konteks mengangkat batasan keagamaan dari seorang rohaniwan.Sekularisasi memiliki banyak tingkatan arti, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. Teoris sosial seperti Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber, dan Émile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan mendorong penurunan tingkat religiusitas.
Liberalisasi (atau Liberalisasi dalam bahasa Inggris British ) adalah prasyarat untuk privatisasi dan globalisasi . Liberalisasi adalah istilah luas yang biasanya mengacu pada peraturan dan pembatasan pemerintah yang lebih sedikit, terutama pada kegiatan ekonomi. Dengan demikian liberalisasi pada dasarnya adalah perubahan falsafah ekonomi suatu negara. Fitur inti dari liberalisasi adalah: [ butuh rujukan ] perubahan sikap negara terhadap masyarakat industri .Perubahan dari ekonomi yang direncanakan secara terpusat menjadi negara yang dipimpin pasar .
perubahan dari intervensi pemerintah yang berlebihan menjadi intervensi minimal.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi. Sebagian sejarawan mengatakan bahwa proses westernisasi ini terjadi sejak dimulainya kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan dunia Islam lainnya pada abad ke-19.
perubahan dari nasionalisasi ke privatisasi.
BalasHapusNama: Peni Nurtiya Sani (11901059)
Kelas : PAI 3 I
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. teori bersosialisasi seperti misalnya Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber dan Emile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
Macam-Macam Sekularisasi
Terdiri atas:
1. Sekulariasasi Budaya
Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali lebih dikenal dengan sebutan lapel, dalam aktivitas berkeseniannya lebih dikenal lewat seni pertunjukan tan maupun dramatari, Keberadaan topeng dalam mayarakat sangat berkaitan erat dengan upacara-upacara keagamaan Hindu, karena kesenian dalam agama dan masyarakat.
2. Sekularisasi Agama
Hubungan yang jelas antara sekularisasi agama terjalin karena adanya dua periodesasi sekuler. Periode sekulasisasi terbagi ke dalam 2 macam periode, yaitu:
Periode sekularisasi moderat
Periode sekularisasi moderat terjadi antara abad ke-17 dan ke-18. Pada periode sekularisme moderat, agama dianggap sebagai masalah individu yang tidak ada hubunganya dengan negara, tetapi meskipun demikian negara masih berkewajiban memelihara gereja, khususnya bidang upeti atau pajak.
Periode sekularisme ekstrem
Periode sekularisasi ekstrem berkembang pada abad 19 jika pada periode sekularisme moderat, agama masih diberi tempat dalam suatu negara, maka pada periode ekstrem, agama tidak hanya menjadi urusan pribadi, akan tetapi negara justru memusuhi agama.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Sistem ekonomi liberal seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan seperti meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Agenda sekularisasi Nurcholish Madjid tersebut kemudian mendapat kritik
BalasHapuskeras. Sebagian besar kritik itu dipicu karena penggunaan istilak “sekularisasi”. Sejak
dekade 1980-an Nurcholish tetap konsisten dengan subtansi gagasan tersebut, meski
pada akhirnya ia sedikit merevisi istilah “sekularisasi” menjadi “desakralisasi” atau
“devaluasi radikal”. Pandangan ini dipengaruhi oleh Talcott Parson dan Robert N.
Bellah. Menurut Bellah, paham devaluasi radikal mempunyai kaitan dengan proses awal
umat Islam. Bahkan lebih lanjut, paham ini merupakan salah satu struktur penting di
masa nabi Muhammad ketika beliau membangun masyarakat Madinah. Bellah
beranggapan bahwa devaluasi dapat disebut sebagai sekularisasi terhadap semua
struktur sosial yang ada dihadapan Tuhan-manusia yang menjadi pusat ini. Diatas
segalanya ini berarti dihapuskannya ikatan-ikatan kekerabatan yang sudah lama menjadi
lokus utama dari yang sakral di dunia Arab pra-Islam
Sekularisasi tidaklah dimaksudkan sebagai penerapan sekularisme,
sebab secularism is the name of an ideology, a new closed world view
which fuction very much like a new religion. Dalam hal ini yang
dimaksud (dengan sekularisasi) ialah setiap bentuk liberating
depelompent. Proses pembebasan ini diperlukan karena umat Islam,
akibat perjalan sejarahnya sendiri, tidak sanggup lagi membedakan
nilai-nilai yang disangkanya islami mana yang tansenden mana yang
temporal. (demikian juga) sekularisasi tidaklah dimaksudkan sebagai
penerapan sekularisme dan mengubah kaum muslim menjadi
sekularis. Tapi menduniawikan hal yang sifatnya duniawi dan
melepaskan Islam dari kecenderungan meng-ukhrawi-kannya
Sekularisasi lebih lanjut bertujuan untuk memantapkan tugas duniawi manusia
sebagai “khalifah Allah di muka bumi”. Tugas manusia sebagai khalifah tersebut yang
memberikan adanya ruang kebebasan manusia dalam bertindak. Kebebasan dalam
bertindak tersebut bisa menjadikan manusia melakukan kebaikan dalam kehidupannya
dan hal itu bisa berarti arah menuju kemajuan peradaban. Hal inilah yang memberikan
pembenaran bagi adanya tanggungjawab manusia di hadapan Tuhan kelak setelah
hidup. Tetapi yang terjadi pada umat Islam sekarang adalah mereka kehilangan
kreativitas dalam hidup keduniaan. Hal ini mengesankan seolah-olah mereka lebih
memilih diam dan pasrah akan keadaan. Sebagai konsekuensi muncullah paham
fatalisme yang membelenggu pemikiran umat Islam.
Nama : indri apriliani (11901151)
BalasHapusKelas : pai 3 H
Nama : Rini Handayani
BalasHapusKelas : 3F/PAI
NIM : 11901012
Kesimpulan dari materi tentang gerakan menghancurkan Islam adalah gerakan yang dilakukan oleh umat kristen terhadap umat Islam dengan cara merusak kehidupan kaum Muslim di seluruh dunia. Berikut ini definisi, fakta, akibat, dan sejarah dari gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi:
1. Liberalisasi adalah proses dan usaha yang dilakukan oleh suatu negara untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Contoh adalah kasus Musim Semi Praha. Liberalisasi akidah Islam ditujukan kepada penghancuran akidah dan penancapan paham pluralisme agama. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan kepada penggugatan otentisitas Al-Qur'an.
2. Sekularisasi adalah perbuatan yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama dan mengarah kepada keyakinan bahwa agama dapat menghilangkan kekuasaan di semua aspek kehidupan politik, ekonomi, sosial dan budaya. Bentuk dari sekularisme diantaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasi manusia.
3. Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya. Seperti meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan.
Budaya westernisasi memberikan dampak positif dan negatif. Hal ini menuntut kita untuk bisa memilih manakah yang dapat diterima dan tidak perlu diikuti.
Sekian dan terimakasih 🙏
Nama:Devi Anggreni
BalasHapusKelas:PAI 3B
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Nama : Salwa Rayyana
BalasHapusNIM : 11901049
Kelas : PAI 3D
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler.
Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia.
Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama : mita
BalasHapusNim. : 11901214
Kelas : pai 3h
Kesimpulan
Perang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
liberalisme) adalah satu nama di antara nama-nama untuk menyebut ideologi Dunia Barat yang berkembang sejak masa Reformasi Gereja dan Renaissans yang menandai berakhirnya Abad Pertengahan. Disebut liberal, yang secara harfiah berarti “bebas dari batasan” (free from restraint), karena liberalisme menawarkan konsep kehidupan yang bebas dari pengawasangereja dan raja
Gerakan liberalisme tersebut masuk ke dalam bidang agama sebagai contoh gerakan reformasi Inggris bertujuan untuk menghapuskan kekuasaan golongan agama (papal jurisdiction), dan menghapus cukai terhadap gereja (clerical taxation).
sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
A. Liberalisasi
BalasHapusLahirnya paham liberalisme merupakan embrio dari perjuangan kaum liberal yang menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu sebenarnya telah ada di Inggris sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarki, dimana setiap orang harus tunduk terhadap kekuasaan bangsawan dan agama dengan adaya kekangan tersebut orang-orang ingin melepaskan diri dan memperjuangkan kemerdekaan individu.
Peristiwa yang pertama adalah ditandatanganinya Declration of Independence dari tiga belas daerah koloni Inggris di Amerika utara dengan deklarasi ini, maka lepaslah tiga belas koloni ini dari belenggu penjajahan Ingris dan lahirlah negara Amerika Serikat.Negara ini selanjutnya memegang peranan yang penting dalam perkembangan sejarah dunia.
B. Sekulerisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. teori bersosialisasi seperti misalnya Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber dan Emile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
C. Westernisasi
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700¬an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke¬18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat.
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan pola¬pikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-¬ide barat.
Nama : Meilani Wahyu Putri
BalasHapusNim : 11901316
Kelas : PAI 3B
Perang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Nama : Yudistira Ripani Maulana
BalasHapusKelas : PAI 3H
NIM : 11901074
A. Liberlisasi
Lahirnya paham liberalisme merupakan embrio dari perjuangan kaum liberal yang menentang setiap tindakan yang dianggap menekan kebebasan individu sebenarnya telah ada di Inggris sebagai reaksi terhadap penindasan yang dilakukan oleh kaum bangsawan dan kaum agama di zaman absolute monarki, dimana setiap orang harus tunduk terhadap kekuasaan bangsawan dan agama dengan adaya kekangan tersebut orang-orang ingin melepaskan diri dan memperjuangkan kemerdekaan individu.
Peristiwa yang pertama adalah ditandatanganinya Declration of Independence dari tiga belas daerah koloni Inggris di Amerika utara dengan deklarasi ini, maka lepaslah tiga belas koloni ini dari belenggu penjajahan Ingris dan lahirlah negara Amerika Serikat.Negara ini selanjutnya memegang peranan yang penting dalam perkembangan sejarah dunia.
B. Sekulerisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Sekularisasi memiliki banyak derajat makna, yaitu sebagai teori atau proses sejarah. teori bersosialisasi seperti misalnya Karl Marx, Sigmund Freud, Max Weber dan Emile Durkheim, menyatakan bahwa modernisasi masyarakat akan menginspirasi penurunan tingkat dikenal religiusitas.
C. Westernisasi
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700¬an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke¬18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat.
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan pola¬pikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-¬ide barat.
Nama: Era Anggini
BalasHapusNIM: 11901002
Kelas: PAI/3E
(1) Liberalisasi adalah suatu ideologi atau paham yang menjunjung tinggi kebebasan dan persamaan hak individu dalam berbagai aspek kehidupan, baik di bidang ekonomi, politik, sosial, agama, dan hal lainnya yang menyangkut harkat hidup orang banyak. Awal kemunculan paham liberalisme adalah peristiwa revolusi Perancis yang terjadi pada abad 18 silam. Peristiwa tersebut disebabkan karena kepincangan sistem dan kesenjangan sosial di masyarakat yang sangat mencolok.
Salah satu nilai pokok di dalam liberalisme adalah setiap individu memiliki kesempatan yang sama (Hold The Basic Equality of All Human) pada semua bidang. Namun, bukan berarti setiap orang bisa memberikan hasil yang sama. Persamaan hak dan kesempatan merupakan hal yang mutlak di dalam ideologi ini.
Dampak itu bisa dilihat dalam bidang syari'ah dengan salah satu wajahnya berupa dibolehkan pernikahan beda agama. Sementara dalam bidang akidah berupa kepercayaan pada kebenaran agama lain, dan dalam bidang akhlak berupa relativisasi ukuran baik dan buruk pada manusia dengan mengabaikan peran agama. Beberapa cendekiawan Muslim Indonesia juga turut berperan dalam menggaungkan paham tersebut. Hasilnya, tidak heran jika beberapa kajian ilmiah di Indonesia baik dalam bentuk buku, majalah atau jurnal memuat tulisan yang sarat mendukung gerakan liberalisme pemikiran Islam.
(2) Sekularisasi adalah paham yang menyangkut tentang ideologi atau kepercayaan yang mana senantiasanya berpendirian bahwa paham agama tidak boleh dimasukkan dalam urusan politik, negara, atau institusi publik lainnya. Sekularisme berkembang di dunia Barat pada era modern. Pada masa itu, negara-negara di Eropa, khususnya, memisahkan hal-hal yang menyangkut masalah agama dan nonagama. Pemicunya adalah ketidakserasian antara hasil penemuan sains atau ilmu pengetahuan dengan doktrin Kristen. Memasuki abad ke-19, berkembang sekularisme ekstrem, ditandai dengan munculnya pemikiran materialisme historis Marxisme.
Fakta dari sekularisasi ini sendiri contohnya ialah diibaratkan sebagai trend bagi anak muda pada saat ini. Trend tersebut disajikan dalam bentuk gaya hidup western atau kebarat-baratan, jauh dari nilai sosial budaya yang telah berlaku.
Dampak dari adanya sekularisasi ini sangat banyak, namun kali ini saya akan mengambil contoh dari segi pendidikan, yaitu: Mengurangi jam belajar yang direncanakan untuk materi keagamaan, menyebarkan pemikiran duniawi yang menjadi bahan untuk siswa, serta menghilangkan perbedaan antara Muslim dan kafir.
(3) Westernisasi diartikan sebagai satu peniruan gaya hidup orang barat yang dilakukan masyarakat secara berlebihan, pergaulan, kebiasaan, proses gaya hidup danlain sebaginya. Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M.
Fakta dari westernisasi yang terlihat ialah adanya gaya hidup yang mengikuti perkembangan di dunia barat, misalnya berkehidupan mewah dan juga boros dalam membelanjakan sesuatu hal. Dampak dari westernisasi ini sangat jelas terlihat, diantaranya ialah adanya pengaruh dari dunia Barat melalui tayangan televisi, majalah, dan internet menimbulkan perilaku yang berbeda dan masyarakat kita, serta adanya anggapan bahwa segala sesuatu yang berasal dan Barat adalah budaya terbaik sehingga menyebabkan lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal mulai luntur.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ahmad Sahrin Septiandy
BalasHapusnim: 11901326
Kelas : PAI 3G
Perang Salib adalah rangkaian perang agama yang mendapatkan restu dari Gereja Latin di abad pertengahan. Perang ini menurut pengetahuan umum adalah perang – perang yang terjadi di kawasan timur Laut Tengah untuk merebut kembali Tanah Suci dari kekuasaan Islam. Tidak hanya ditujukan untuk memperebutkan Yerusalem yang dikenal sebagai kota suci, tetapi secara tersirat dalam sejarah perang salib juga dianggap sebagai perang suci antara dua agama besar, Islam dan Kristen. Walaupun demikian, istilah perang Salib ini juga dikenal sebagai istilah bagi perang – perang di kawasan lain yang mendapatkan restu Gereja. Berbagai alasan menjadi pemicu peperangan baik itu untuk pemberantasan ajaran sesat dan berhala, menyelesaikan pertikaian di antara sesama pihak Kristen Katolik, juga untuk mencapai maksud di bidang politik dan penguasaan wilayah.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Nama:Juliani
BalasHapusNim:11901147
Kelas:pai 3(g)
Makul:sejarah pendidikan islam
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan.
Dua abad perang salib (1092 - 1291) telah memerangi kaum Muslimin melalui daya dan dana negara eropa adi kuasa, tapi hasilnya nihil. Oleh sebab itu, abad ini mereka melancarkan perang konsep secara ilmiah untuk missi merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua. Gerakan (movement) terpelajar ini adalah : Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi.
Nama : Muhammad Zibi Alifiqri
BalasHapusKelas : PAI-I
Semester : 3
NIM :11901128
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai.
Sedangkan Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Nama : Budi 11901203
BalasHapusKelas :PAI 3G
MK : Sejarah Peradaban Islam 2
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama: kris wanto
BalasHapusNim:11901321
Kls: PAI H/3
Sekulerisme banyak dipahami sebagai ideologi yang memisahkan agama dari dunia. Dalam peradaban Barat, sekulerisme menjadi pandangan hidup dan ruh bagi dinamikanya, khususnya ketika Gereja mulai menunjukkan problematika teologisnya. Hal itu karena manusia modern percaya, bahwa dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
Respon kaum muslim terdapat perbedaan terhadap kemajuan
Barat. Sebagian mengajak orang agar menolak dan bertahan,
sedangkan sebagian lagi memiliki semangat untuk belajar dan menyaingi Eropa-Barat untuk menjadi modern. Para penguasa
Muslim berkiblat ke Barat untuk mendongkrak progam modernisme
politik, ekonomi dan militer dengan merujuk pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Eropa. Mereka menjadi
kekuatan penyeimbang bagi Barat, merestrukturisasi militer juga
birokrasi modern secara sangat baik, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan persenjataan modern. Mereka juga
mendatangkan para pendidik dari sekolah-sekolah Eropa. Selain itu,
juga dilakukan mengirim pendidik ke Eropa, yang bertujuan untuk
dapat belajar bahasa, ilmu pengetahuanm juga politik. Juga
mendirikan pusat-pusat penerjemahan penerbiatan dalam rangka
menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya yang berasal dari
Barat. Akibat semua itu maka muncul kaum elite baru ditubuh umat
Islam sehingga memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu
minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas tradisional
yang berpegang pada ajaran agama Islam.
Nama : Ella Fatika Sari
BalasHapusNIM : 11901020
Kelas : PAI 3B
Komentar :
Liberalisasi perdagangan (trade liberalization) adalah konsep ekonomi yang mengacu kepada berlangsunganya penjualan produk antar Negara dengan tanpa dikenai pajak ekspor-impor atau hambatan perdagangan lainnya. Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara. Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial. Liberalisasi dimulai di Jepang, dan kemudian Korea Selatan dan Taiwan, pada 1950-an, pada saat sebagian besar negara berkembang lain memberlakukan rezim substitusi impor dan intervensi negara. Negara-negara di kawasan Asia Tenggara lainnya (Malaysia, Thailand, Indonesia dan Filipina) melakukan liberalisasi perdagangan dan penanaman modal asing secara signifikan sejak tahun 1970-an. Negara-negara di kawasan Indocina mulai menerima pasar bebas secara bertahap pada 1980-an. Vietnam mempercepat liberalisasi perdagangan dan investasi asing dalam rangka persyaratan keanggotaan WTO pada 2006.
Sekularisme adalah konsep atau ideologi bahwa harus ada pemisahan antara agama dengan institusi atau badan negara. Tergantung dari pengertian dan penerapannya, sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan suatu kerangka yang netral tanpa menekan sebuah agama tertentu. Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju pemisahan antara agama dan pemerintahan. Meminimalisir penyalahgunaan agama sebagai alat untuk mengatur masyarakat. Mendorong masyarakat untuk menggunakan nalar, logika, pengetahuan serta bukti yang konkrit. Menghindari terjadinya konflik horizontal yang sering terjadi di Indonesia. Hilangnya jati diri negara, khususnya Indonesia yang secara historis memiliki kepercayaan kepada hal yang gaib. Eksploitasi terhadap Sumber Daya Alam untuk memenuhi kebutuhan yang ada dalam masyarakat. Timbulnya sikap individualistik. Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”.
Westernisasi diartikan sebagai gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa - bangsa barat. Tingkat kehidupan lebih baik berkat IPTEK yang selangkah lebih maju. Meningkatnya Ilmu pengetahuan dan teknologi. Gaya hidup / lifestyle lebih kompetitif. Menekan angka pengangguran dalam masyarakat karena industri yang berkembang pesat dengan IPTEK. Munculnya paham - paham liberalisme yang bertentangan dengan kebudayaan Indonesia. Terciptanya hedonisme, sekulerisme, serta sikap individualistik. Rusaknya moral bangsa akibat kebudayaan Barat yang sering tak sejalan dengan norma. Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700¬an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke¬18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas.
Nama : Muhammad riansyah noer
BalasHapusNim :11901133
Kelas : PAI 3A
Perang Salib terjadi selama hampir dua abad lamanya (490 H/1095 m sampai 691 H/1291 M) yang setidaknya terdiri atas delapan babak, didorong oleh keinginan kaum Kristen Eropa untuk merebut Baitul Maqdis dari tangan ummat Islam. Disebut Perang Salib karena pasukan Kristen mempergunakan salib sebagai pemersatu untuk menunjukkan bahwa peperangan yang mereka lakukan adalah perang atas nama agama (Kristen).
Perang Salib dimulai ketika Kaisar Alexios I dari Byzantium meminta bantuan Paus Urbanus II untuk melawan kekuatan Turki Seljuk yang mulai mengancam dan membuat Kekaisaran Byzantium kian terpojok. Permintaan ini disambut gembira oleh Sang Paus yang merasa kekuasaan spiritualnya semakin terdesak. Konspirasi Kaisar dan Paus ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan akbar di Clermont, Perancis Selatan, tahun 1095. Dalam pidato yang berapi-api, Paus Urbanus membakar emosi ummat Kristen.
Nama:ketrin putri Utami
BalasHapusKelas :PAI 3/i
Nim. :11901136
Kesimpulan:
1. Kata animisme berasal dari bahasa latin, yaitu anima yang berarti 'roh'.
Kepercayaan animisme adalah kepercayaan kepada makhluk halus dan
roh. Keyakinan ini banyak dianut oleh bangsa-bangsa yang belum
bersentuhan dengan agama wahyu.
2. Abad ke-13, di Sumatra telah berdiri kerajaan Islam Samudera Pasai
yang merupakan kerajaan Islam Pertama di Indonesia. Kerajaan ini
terletak di pesisir timur laut Aceh (sekarang=Kab. Lhokseumawe),
Tahun 1514 di ujung utara pulau Sumatera berdiri kesultanan Aceh
dikenal dengan nama Aceh Darussalam. Kemunculan kerajaan samudera
pasai adalah hasil islamisasi daerah pesisir pantai yang dilakukan
3. Sunan Ampel, Pada masa kecilnya bernama Raden Rahmat, dan
diperkirakan lahir pada tahun 1401 di Champa. Ada dua pendapat
mengenai lokasi Champa ini. Encyclopedia Van Nederlandesh Indie
mengatakan bahwa Champa adalah satu negeri kecil yang terletak di
Camboja. Pendapat lain, Raffles menyatakan bahwa Champa terletak di
Aceh yang kini bernama Jeumpa.
4. Muhammadiyah didirikan di Kampung Kauman Yogyakarta, pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 Nopember 1912 oleh seorang yang
bernama Muhammad Darwis, kemudian dikenal dengan KHA Dahlan .
Beliau adalah pegawai kesultanan Kraton Yogyakarta sebagai seorang
Khatib dan sebagai pedagang. Melihat keadaan ummat Islam pada waktu
itu dalam keadaan jumud, beku dan penuh dengan amalan-amalan yang
bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak mereka kembali
kepada ajaran Islam yang sebenarnya berdasarkan Qur`an dan Hadist.
5. Nahdlatul Ulama (Kebangkitan Ulama atau Kebangkitan Cendekiawan
Islam), disingkat NU adalah sebuah organisasi Islam yang besar di
Indonesia. Organisasi ini berdiri pada 13 Januari 1926 dan bergerak di
bidang pendidikan, sosial, dan ekonomi.
Nama: Juliati
BalasHapusNim: 11901317
Kelas: 3 Pai C
•Kesimpulan dari "Gerakan Menghancurkan Islam"
Dari tugas yang telah diberikan maka saya akan memaparkan secara singkat kata dari liberalisasi, sekularisasi, dan westernisasi.
√. liberalisasi diambil dari kata liberal yang berarti bersifat bebas, dan berpandangan bebas (luas dan terbuka). Sedangkan kata liberalisasi sendiri yaitu proses usaha untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Jadi pengertian liberalisasi adalah yang bersinggungan dengan masalah agama, pemikiran keagamaan tatanan agama dan persoalan teologi.
Faktanya:
(1). Kata liberal masih berstatus asing ketika diletakkan dalam konteks keagamaan dan teologi (Islam). Kata liberalisasi/liberalisme jika diterjemahkan dalam bahasa Arab menjadi "Al-Liberaliyya" yang menunjukkan secara tegas bahwa konsep dan pemikiran tersebut merupakan produk asing di luar Islam.
(2). Sudah di pastikan bahwa konsep liberal dalam keagamaan jelas tidak islami.
(3). Dari kedua poin di atas (Islam-liberal) tidak bisa disatukan karena Islam yang berarti tunduk-patuh, sedangkan liberal yang berarti bebas tanpa ikatan dan aturan. Jadi jika tetap dipaksakan untuk disatukan maka artinya ketunduk-patuhan yang bebas tanpa aturan. Bagaimana pun liberalisasi dalam Islam adalah bagian yang tidak terpisahkan dari serangan terhadap Islam itu sendiri.
√. Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
√. Pengertian Westernisasi,
Westernisasi berasal dari kata western yang artinya barat. Westernisasi berarti proses
pembaratan, pengambilalihan, atau peniruan budaya barat.
Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi
budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya
hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai.
Fakta, akibat, dan sejarah ketiga konsep dan gerakan Liberalisasi, Sekularisasi dan Westernisasi
Sekularisme yang tumbuh di dunia Islam adalah produk imperialisme Eropa.
Nama: Deny Rahmawati
BalasHapusNim: 11901112
Kelas: PAI 3 C
Kesimpulan:
Setelah berkali-kali melakukan serangan atau pemberontak kan namun hasilnya tidak ada, lalu dibuatlah suatu kebijakan yang bernama Gerakan (movement) terpelajar adalah sebagai berikut: Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi.
Pengertian westernisasi adalah sikap dan tindakan orang-orang di negara-negara timur yang cenderung meniru perilaku dan kebiasaan orang-orang di negara-negara Barat. Misalnya gaya pakaian, perilaku dan kebiasaan sehari-hari yang kebarat-baratan.
Sekularisme merupakan sebuah ideologi yang dimana sebuah institusi negara haruslah terpisah dengan hal yang berurusan agama. Sekularisme dapat menunjang kebebasan dalam memeluk agama serta kebebasan dalam meyakini siatu keparcayaan, yang kemudian menciptakan suatu sikap netral dalam menghadapi suatu masalah dan tidak memihak kepada agama tertentu.
Liberalisme ialah suatu filsafat yang mengutamakan kebebasan. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu. PahamPaham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. LiberalismeLiberalisme menghendaki adanya, pertukaran gagasan yang bebas, ekonomi pasar yang mendukung usaha pribadi (private enterprise) yang relatif bebas, dan suatu sistem pemerintahan yang transparan, dan menolak adanya pembatasan terhadap pemilikan individu. Oleh karena itu paham liberalisme lebih lanjut menjadi dasar bagi tumbuhnya kapitalisme.
Nama : Rio Reonaldy
BalasHapusNim : 12001258
Kelas : Pai 3g
Di sini saya akan menyimpulkan bahwasannya Sekularisasi ini yaitu hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama di lain, sisi
Sekularisasi pernah diberlakukan pada properti gereja yang melibatkan pengabaian barang oleh gereja dan dijual setelah pemerintah menyita properti tersebut.
Sekularisasi juga bisa di artikan sebagai transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama,
Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan.
Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan
Westernisasi yang terjadi di Indonesia bisa atau dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme serta jati diri bangsa.
Liberalisme adalah faham yang kemudian menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di semua bidang, baik itu di dalam bidang politik, ekonomi ataupun juga agama. Secara umum, liberalisme tersebut ini ialah mencita-citakan masyarakat yang bebas, yang kemudian dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi tiap-tiap atau masing-masing individu.
Di dalam masyarakat modern, liberalisme tersebut akan tumbuh di dalam sistem demokrasi, hal tersebut disebabkan oleh karena ke-2nya itu sama-sama dilandaskan.
Nama : Yuliana
BalasHapusNim : 11901366
Kelas : PAI 3/B
Bismillahirrahmanirrahim
Sedikit saya simpulkan Sekulerisme banyak dipahami sebagai ideologi yang memisahkan agama dari dunia. Dalam peradaban Barat, sekulerisme menjadi pandangan hidup dan ruh bagi dinamikanya, khususnya ketika Gereja mulai menunjukkan problematika teologisnya. Hal itu karena manusia modern percaya, bahwa dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
Respon kaum muslim terdapat perbedaan terhadap kemajuan
Barat. Sebagian mengajak orang agar menolak dan bertahan,
sedangkan sebagian lagi memiliki semangat untuk belajar dan menyaingi Eropa-Barat untuk menjadi modern. Para penguasa
Muslim berkiblat ke Barat untuk mendongkrak progam modernisme
politik, ekonomi dan militer dengan merujuk pada kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang berasal dari Eropa. Mereka menjadi
kekuatan penyeimbang bagi Barat, merestrukturisasi militer juga
birokrasi modern secara sangat baik, dan mengembangkan ilmu
pengetahuan yang terkait dengan persenjataan modern. Mereka juga
mendatangkan para pendidik dari sekolah-sekolah Eropa. Selain itu,
juga dilakukan mengirim pendidik ke Eropa, yang bertujuan untuk
dapat belajar bahasa, ilmu pengetahuanm juga politik. Juga
mendirikan pusat-pusat penerjemahan penerbiatan dalam rangka
menerjemahkan dan menerbitkan karya-karya yang berasal dari
Barat. Akibat semua itu maka muncul kaum elite baru ditubuh umat
Islam sehingga memunculkan dua pandangan yang berbeda yaitu
minoritas elite modern yang terbaratkan dan mayoritas tradisional
yang berpegang pada ajaran agama Islam.
Nama : Cintya Bela
BalasHapusNIM : 11901300
Kelas : PAI 3B
Liberalisasi adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisasi mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Ciri-ciri dari liberalisasi
-Anggota masyarakat memiliki kebebasan intektual penuh
-Pemerintah hanya mengatur kehidupan masyarakat secara terbatas
-Kekuasaan dari seseorang terhadap orang lain merupakan hal yang buruk
-Suatu masyarakat dikatakan berbahagia apabila setiap individu/sebagian besar individu berbahagia.
Macam-macam liberalisasi
-Liberalisasi Klasik
akan hilang begitu saja / tergantikan oleh liberalisme modern
-Liberalisasi Modern
tidak mengubah hal-hal mendasar, hanya saja mengubah hal-hal lainnya / dengan kata lain, nilai intinya tidak berubah tetapi hanya ada tambahan-tambahan saja.
Sekularisasi adalah suatu proses pembedaan antara nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai kepentingan duniawi. Jadi sekuler itu semacam ideology yang menganggap bahwa hidup ini adalah semata- mata untuk kepentingan duniawi.
Sekularisasi dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama.
Jadi sekularisasi adalah pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan.
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
Ciri-ciri Westernisasi
-Gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
-Gaya hidup konsumerisme (boros)
-Suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di bar, dan sebagainya
-Tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang
-Terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah
-Kegiatan hidup yang terprogram, misal wisata ke luar negeri, makan dengan menu teratur, belanja ke swalayan, dan sebagainya.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Deti Ayuni
Nim :11901116
Kelas : 3G PAI
Kesimpulan mengenai konsep liberalisme, westernisasi, sekularisme, serta fakta dan sebabnya
- Liberalisme adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan adalah nilai politik yang utama. Faktanya Liberalisasi atau liberalisme kini menjadi paham yang banyak di takuti oleh dunia.Pengaruh liberalisme dalam masyarakat Islam di Indonesia telah menyebabkan berbagai gerakan Islam liberal.
Westernisasi
- Pengertian westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Dampak Semakin maraknya pergaulan bebas serta juga perilaku seksual menyimpang di tengah-tengah masyarakat. Fakta Westernisasi yang terjadi di Indonesia bisa atau dapat membuat masyarakat kehilangan rasa nasionalisme serta jati diri Bangsa, banyak mengikuti kebudayaan barat.
Sekuralisasi
Sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Fakta Tradisi Topeng di Bali Indonesia, Proses sekularisasi dalam kesenian topeng terjadi, yang dahulu dianggap sakral dan hanya dapat ditarikan pada waktu-waktu tertentu atau pada hari suci sekarang sudah dapat dinikmati setiap saat.Pergeseran dari masyarakat riligus magis ke masyarakat yang lebis bersifat sekuler
Nama: Meldasari
BalasHapusNim: 11901066
Kelas: PAI 3C
Makul: SPI 2
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi).
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.
Westernisasi, atau juga dikenal oksidentalisasi adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi.
Nama : Salsabila
BalasHapusNim :11901229
Kelas : 3C
Bismillahirrahmanirrahim.
Kesimpulan saya adalah :
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
nama : Minggu
BalasHapuskelas : pai 3h
nim : 11901081
mk : sejarah peradaban islam 2
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Nama Masodi
BalasHapusNim 11901311
Kelas Pai 3 H
Westernisasi
- Pengertian
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
- Ciri-ciri
-Gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
-Gaya hidup konsumerisme (boros)
-Suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di bar, dan sebagainya
-Tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang
-Terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah
-Kegiatan hidup yang terprogram, misal wisata ke luar negeri, makan dengan menu teratur, belanja ke swalayan, dan sebagainya.
Sekularisasi & Sekularisme
- Pengertian
Sekularisasi adalah suatu proses pembedaan antara nilai-nilai keagamaan dengan nilai-nilai kepentingan duniawi.Jadi sekuler itu semacam ideology yang menganggap bahwa hidup ini adalah semata- mata untuk kepentingan duniawi.
Sekulerisme dalam penggunaan masa kini secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan atau negara harus berdiri terpisah dari agama.
Jadi sekularisme adalah pemikiran yang memisahkan agama dari kehidupan
Westernisasi
- Pengertian
westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
- Ciri-ciri
-Gaya hidup seakan-akan bebas tanpa mengenal nilai dan norma sosial dalam masyarakat.
-Gaya hidup konsumerisme (boros)
-Suka kegiatan yang bersifat seremonial yang disertai pesta, minuman keras, dansa di bar, dan sebagainya
-Tindakan pergaulan bebas dan berperilaku menyimpang
-Terjadinya kawin kontrak tanpa ikatan yang sah
-Kegiatan hidup yang terprogram, misal wisata ke luar negeri, makan dengan menu teratur, belanja ke swalayan, dan sebagainya.
Rahmad Fajar Erliansyah (11901227)
BalasHapusSekularisme, yaitu sebuah ideologi yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau badan dalam sebuah negara harus berdiri terpisah dari agama.
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama.
Westernisasi, yaitu suatu perilaku yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya sehingga meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat - baratan.
Nama :Sri Mata Sari
BalasHapusKelas : PAI 3
Nim : 11901175
Bismillahirrahmanirrahim
assalamuallaikum warahmatullahi wabbarokatu
Pengertian Sekularisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Macam-Macam Sekularisasi
Terdiri atas:
1. Sekulariasasi Budaya
Salah satu bentuk sekularisasi yang terjadi dalam konteks budaya Indonesia adalah budaya Bali. Topeng sebagai bentuk karya seni tradisional di Bali lebih dikenal dengan sebutan lapel, dalam aktivitas berkeseniannya lebih dikenal lewat seni pertunjukan tan maupun dramatari, Keberadaan topeng dalam mayarakat sangat berkaitan erat dengan upacara-upacara keagamaan Hindu, karena kesenian dalam agama dan masyarakat.
2. Sekularisasi Agama
Hubungan yang jelas antara sekularisasi agama terjalin karena adanya dua periodesasi sekuler. Periode sekulasisasi terbagi ke dalam 2 macam periode, yaitu:
* Periode sekularisasi moderat
Periode sekularisasi moderat terjadi antara abad ke-17 dan ke-18. Pada periode sekularisme moderat, agama dianggap sebagai masalah individu yang tidak ada hubunganya dengan negara, tetapi meskipun demikian negara masih berkewajiban memelihara gereja, khususnya bidang upeti atau pajak.
*Periode sekularisme ekstrem
Periode sekularisasi ekstrem berkembang pada abad 19 jika pada periode sekularisme moderat, agama masih diberi tempat dalam suatu negara, maka pada periode ekstrem, agama tidak hanya menjadi urusan pribadi, akan tetapi negara justru memusuhi agama.
Pengertian Westernisasi
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus.
sekian dan terima kasih waasalamuallaikum warahmatullahi wabbarokatu
Nama: Erani Kholifah
BalasHapusNim: 11901022
Kelas: PAI 3D
Term “liberal” diambil dari bahasa Latin liber artinya bebas
dan bukan budak atau suatu keadaan dimana seseorang itu bebas dari kepemilikan orang lain. Makna bebas kemudian menjadi sebuah sikap kelas masyarakat terpelajar di Barat yang membuka pintu kebebasan berfikir (The old Liberalism). Dari makna kebebasan
berfikir inilah kata liberal berkembang sehingga mempunyai berbagai makna. Puncak liberalisasi politik terjadi pada abad ke 19 ketika dibeberapa negara Eropa paham liberalisme terus menggelinding dalam bentuk ide-ide kebebasan dan gerakan-gerakan revolusioner. Akibatnya tahun 1830 banyak raja dan bangsawan Eropa yang
kehilangan kekuasaan mereka. Pada tahun 1848, banyak negara
berhasil memperjuangkan hak-hak sipil, meskipun sedikit sekali yang berubah menjadi negara demokrasi. Pada tahun-tahun itu pula hampir seluruh negara Eropa berhasil menghapuskan sistem
perbudakan.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Westernisasi merupakansuatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik,
ekonomi, gaya hidup, cara pakaian, gaya bahasa, alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi adalah suatu proses di mana masyarakat di negara timur mengadopsi budaya Barat di berbagai bidang seperti industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, gaya hidup, cara pakaian, gaya bahasa,alfabet, agama, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi saat ini sangatlah mudah berkembang di Indonesia hal ini disebabkan Karena kurangnya pengetahuan tentang IPTEK , mudahnya budaya asing masuk ke Indonesia dan tidak adanya penyaringan tehadap budaya-budaya yang masuk ke Indonesia sehingga Westernisasi mudah berkembang dengan mudah di Indonesia. Westernisasi yang berkembang di Indonesia memberikan dampak, baik berupa dampak positif maupun negatif. Dampak positifnya yaitu perkembangan IPTEK semakin luas dan masuknya ide-ide baru yang membuat masyarakat Indonesia terutama pengusaha dan pemuda memiliki motivasi terhadap inovatif. Dan dampak negatifnya yaitu lunturnya jiwa nasionalisme dan munculnya sikap hedonism, sekularisme dan konsumtif. Meski banyak dampak positif yang di timbulkan tetap saja westernisasi itu sangat membahayakan nasionalisme bangsa dan Negara serta hilangnya kebudayaan bangsa dan identitas bangsa.
Nama: suci syafitri
BalasHapusKelas: pai3A
Nim:11901118
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nur Indah Pajarina
BalasHapus11901024
PAI 3G
Liberalisme adalah faham yang kemudian menghendaki adanya kebebasan kemerdekaan individu di semua bidang politik, ekonomi, ataupun agama. Liberalisme ini mencita-citakan masyarakat yang bebas, yang kemudian dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi setiap individu. Liberalisme menjadi gerakan yang berbeda di zaman pencerahan, ketika menjadi popular di kalangan filsuf dan ekonomi Barat. Liberaisme berusaha untuk menggantikan norma-norma hak istimewa turun temurun, agama negara, monarki absolut. Kaum liberal juga mengakhiri kebijakan merkantilis, monopoli kerajaan, dan hambatan perdagangan lainnya, alih-alih mempromosikan perdagangan bebas dan pasar bebas. Liberalisme di Timur Tengah mempengaruhi periode reformasi serta kebangkitan konstitusionalisme, nasionalisme, dan sekularisme. Perubahan ini membantu menciptakan rasa krisis dalam Islam, yang mengarah pada kebangkitan Islam.
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa kea rah kehidupan yang tidak didararkan pada ajaran agama. Sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat berkembang, terutama melalui modernisasi dan rasinalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan. Sekularisme adalah sebuah ideology yang menyatakan bahwa sebuah institusi atau abdan negara harus berdiri terpisah dari agama atau kepercayaan. Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak menganakemaskan sebuah agama tertentu. Sekularisme juga merujuk kepada anggapan bahwa akitivitas dan penentuan manusia, terutama yang politis, harus didasarkan pada apa yang dianggap sebagai bukti konkret dan fakta, dan bukan berdasarkan pengaruh keagamaan.
Westernisasi diartikan sebagai gaya atau tingkah laku seseorang yang mengikuti gaya perilaku dan gaya hidup bangsa asing yaitu bangsa-bangsa barat. Dampak dari adanya westernisasi ini adalah munculnya paham-paham liberalisme yang bertentangan dengan kebudayaan Indonesia. Terciptanya hedoisme, sekulerisme, serta sikap individualistic. Rusaknya moral bangsa akibat kebudayaan Barat yang sering tak sejalan dengan norma.
Nama: Maryani
BalasHapusKelas : PAI 3 E
NIM :11901093
Liberalisme adalah sebuah ideologi kebebasan yang menekankan atas kehendak individu dalam segala aspek kehidupan. Kehendak bebas individu dengan demikian menolak peranan raja yang dominan. Dan dari sinilah kemudian muncul apa yang kita sebut sebagai demokrasi atau kekuasaan rakyat.
Revolusi Prancis (1789–1815) disebut sebagai tonggak munculnya gerakan liberalisme. Gerakan ini bisa disebut juga sebagai akhir dari era pemerintahan aristokrat, dimana sebuah kebijakan mutlak berada ditangan segelintir penguasa saja. Dalam hal ini raja dan keluarga kerajaan. Montesquieu dan Rousseau, pemikir utama Perancis kala itu, merupakan pelopor utama gerakan liberalisme.
Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”.
Pemikiran-pemikiran itulah yang menjadi pemicu munculnya gerakan Renaissance dimana perlawanan terhadap Gereja di berbagai negara Eropa, Banyak cedikiawan yang belajar tentang filsafat dan berbagai ilmu pengetahuan ke negara maju Andalusia (Muslim). Dan selain itu, paham sekularisme digaungkan sebagai sistem pemerintahan yang baru.
Sekularisme menjadi paham sistem pemerintahan yang kuat di Eropa karena masyarakatnya khawatir jika agama (Gereja) menguasai kehidupan mereka kembali akan terjadi kemunduran dan penindasan seperti abad sebelumnya. Sehingga bisa disebut sekularisme adalah bentuk trauma bangsa Eropa terhadap kezaliman kekuasaan Gereja pada saat itu.
Westernisasi berasal dari bahasa inggris yaitu west berarti Barat. Istilah ini sering diartikan sebagai usaha meniru gaya hidup orang barat (orang Eropa Barat atau Amerika). Meniru model hidup berarti meniru secara berlebihan model pakaian, rambut, busana, pola bergaul, berpesta (seperti perayaan ulang tahun), rekreasi dan kebiasaan minum-minuman keras.Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat terbatas.Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Faktor-Faktor Penyebab Westernisasi :
1. Masyarakat yang bersifat konsumtif terhadap produk luar negeri
2. Pengaruh perkembangan teknologi informasi
Dampak Westernisasi
Pengaruh Positif:
– Memberi inspirasi bagi kita agar tidak tertinggal informasi tentang kecanggihan teknologi.
– Menggunakan sebagai motivasi untuk hidup yang lebih baik dan maju.
– Memberi semangat bagi kita untuk memperkenalkan dengan Negara asing bahwa kebudayaan Indonesia yang beragam mampu bersaing dengan kebudayaan mereka.
Nama: Mud Maindah
BalasHapusNim: 11901307
Kelas: PAI 3F
Menurut apa yang saya baca dan pahami dari ketiga konsep dan gerakan. Liberalisasi adalah gerakan liberalisasi pada awalnya merupakan gerakan yang memiliki upaya bebas individu dibidang politik dengan ekonomi, disini liberalisasi adalah tentang ideologi kebebasan manusia yang tidak lagi terkait dengan nilai-nilai warisan pendahulu yang mana hal itu dianggap tidak relevan dan tidak sesuai zaman serta menghilangkan nilai-nilai agama yang dianggap tidak perlu lagi untuk dijalankan.
Sekularisasi adalah pemikiran dimana manusia bebas melakukan apapun selama tidak merugikan orang lain baik hal tersebut bertentangan dengan norma-norma agama. Mereka para penganut paham sekularisasi beranggapan bahwa setiap manusia berhak melakukan apapun atas tubuh yang dimilikinya selama hal itu tidak merugikan orang lain.
Westernisasi merupakan gerakan yang berupaya menjadikan pola pikir dan pola sikap barat, dimana gerakan ini mengubah budaya suatu bangsa menjadi seperti budaya negara barat/eropa.
Nama : Muhammad Haidir
BalasHapusNIM : 11901037
Kelas : 3G
Kesimpulannya yaitu :
Gerakan menghancurkan islam dimulai adanya perang salib selama dua abad (1092-1291) dengan mengkonsep secara ilmiah dalam misi merusak kehidupan kaum musliminndi seluruh benua. Berikut gerakan (movement) terpelajar, yaitu :
1. Sekularisasi ialah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
2. Westerenisasi sebagai eropanisasi denhan baik atau oksidentalisasi dari istilah oksiden. Westerenisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
3. Liberalisme merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik berdasarkan pada pemahaman kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Pada sistem ekonomi liberalis berakibat meingkatkan angka kemiskinan dikarenakan sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Nama: Mila Sariani
BalasHapusNim:11901193
Kelas:PAI/3C
Sekularisasi menurut Nurcholish Madjid pada dasarnya tidak sama dengan
konsep sekularisme, tapi dalam hal ini sekularisasi yang dimaksud ialah bentuk
liberating depelompent dan proses pembebasan. Hal ini diperlukan umat Islam karena
dalam perkembangannya tidak sanggup lagi membedakan nilai-nilai yang disangkanya
islami mana yang tansenden mana yang temporal. Demikian juga sekularisasi tidaklahdimaksudkan sebagai penerapan sekularisme dan mengubah kaum muslim menjadi
sekularis. Tapi menduniawikan hal yang sifatnya duniawi dan melepaskan Islam dari
kecenderungan meng-ukhrawi-kannya.
Ide sekularisasi Nurcholish sebenarnya ditujukan untuk merespon persoalan
politik Indonesia pada tahun 1970-an. Hal ini utamanya karena umat Islam tidak lagi
mampu membedakan mana urusan agama dan negara. Sebagian elit politik saat itu
kembali menggagas ide pembentukan negara Islam yang menurut Nurcholish, gagasan
negara Islam merupakan sebuah bentuk apologi umat Islam dalam menghadapi ideologi
Barat seperti Demokrasi, Sosialisme, Komunisme, Liberalisme dan lain-lain. Ideologi
tersebut mempunyai pengaruh sedemikian besar di berbagai negara sehingga umat Islam
merasa khawatir dan melakukan counter terhadap ideologi tersebut dengan menawarkan
alternatif “negara Islam” meskipun secara konseptual masih abstrak. Menurutnya cita-
cita negara Islam tidak ada dalam Al-Qur’an atau Hadis secara konkrit, namun hanya
penjelasan tentang bagaimana nilai-nilai Islam harus dijalankan. Ia kemudian
menekankan perlunya rasionalisasi khususnya dalam pengambilan keputusan yang
bersifat konsensus-kenegaraan.
Sejarah Islam Liberal di Indonesia
melewati empat tahap, yaitu: Pertama,
tahap awal yang masih menyatu dengan
pemikiran Neo-Modernisme, yang terkenal
dengan tokoh utamanya, yaitu Nurcholish
Madjid, Abdurahman Wahid, Mukti Ali,
dan Harun Nasution. Kedua, pembentukan
paradigma Islam Liberal. Ketiga, kritik
dan evaluasi terhadap tokoh Islam liberal, seperti yang dialami: Nurcholish Madjid
dan Harun Nasution mendapat kritikan
tajam dari H.M. Rasjidi, Al-Attas, dan
Daud Rasyid. Kemudian Ulil Abshar yang
dikritik Atiyan Ali dan Adian Husaini.
Keritikan dari berbagai kalangan itu
menimbulkan polemik yang
berkepanjangan dikalangan umat Islam
Indonesia.
ori modernisasi lahir sebagai tanggapan ilmuwan sosial Barat terhadap Perang Dunia
II. Teori ini muncul sebagai upaya Amerika untuk memenangkan perang ideologi melawan
sosialisme yang pada waktu itu sedang populer. Bersamaan dengan itu, lahirnya negara-
negara merdeka baru di Asia, Afrika, dan Amerika Latin bekas jajahan Eropa melatar
belakangi perkembangan teori ini. Negara adidaya melihat hal ini sebagai peluang untuk
membantu Negara Dunia Ketiga sebagai upaya stabilitas ekonomi dan politik.
Di awal perumusannya tahun 1950-an, aliran modernisasi mencari bentuk teori dan
mewarisi pemikiran-pemikiran dari teori evolusi dan fungsionalisme. Teori evolusi dan
fungsionalisme pada waktu itu dianggap mampu menjelaskan proses peralihan masyarakat
tradisional menuju masyarakat modern di Eropa Barat, selain juga didukung oleh para pakar
yang terdidik dalam alam pemikiran struktural-fungsionalisme. Teori evolusi
menggambarkan perkembangan masyarakat sebagai gerakan searah seperti garis lurus. Kita
dapat melihatnya dalam karya-karya Spencer dan Comte. Teori fungsionalisme dari Talcott
Parsons beranggapan bahwa masyarakat tidak ubahnya seperti organ tubuh manusia yang
memiliki berbagai bagian yang saling bergantung.
Nama : Nyemas Dinny Citra Ayu
BalasHapusNim : 11901343
Kelas : PAI 3B
Matkul : Sejarah Peradaban Islam 2
Perang Salib dimulai ketika Kaisar Alexios I dari Byzantium meminta bantuan Paus Urbanus II untuk melawan kekuatan Turki Seljuk yang mulai mengancam dan membuat Kekaisaran Byzantium kian terpojok. Permintaan ini disambut gembira oleh Sang Paus yang merasa kekuasaan spiritualnya semakin terdesak. Konspirasi Kaisar dan Paus ditindaklanjuti dengan mengadakan pertemuan akbar di Clermont, Perancis Selatan, tahun 1095. Dalam pidato yang berapi-api, Paus Urbanus membakar emosi ummat Kristen.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Hafizah
BalasHapusNim : 11901358
Kelas : PAI 3H
kesimpulan saya :
1. Liberalisasi
liberalisme adalah paham/landasan suatu pemikiran. Liberalisasi Islam Pada era sekarang prinsip Aswaja sangat relevan dan dapat memberikan panduan dalam menghadapi pemikiran-pemikiran para penyimpang. Karena, saat ini kita berhadapan dengan golongan yang terus saling bertentangan, yaitu ekstrem kiri (liberalisme) dan ekstrem kanan (ekstremisme).
perkembangan pemikiran Islam liberal dapat dilacak dalam berbagai gerakan pembaruan dan modernisme Islam di Indonesia pada akhir abad ke-20. Kemunculannya di Indonesia boleh dikatakan lebih belakangan dibandingkan di negara-negara Islam lainnya, seperti Mesir dan Pakistan yang lebih dahulu mengenalkan pemikiran ini
2. sekularisme
sekualirisme ini sebagai suatu aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak segala bentuk yang diimani dan diagungkan oleh agama atau keyakinan harus terpisah sama sekali dari masalah kenegaraan (urusan duniawi).
Adalah Zia Gokalp (1875-1924) seorang sosiolog terkemuka dan politikus nasional Turki yang pertama kali memopulerkan istilah "sekuler" di dunia Islam. Sekularisme semakin merebak di dunia Islam pada era imperialisme atau penjajahan. Dalam perkembangannya, masyarakat Muslim ternyata kurang cocok dengan sistem negara sekuler. Akibat dari perkembangan ini, Aliran sekulerisme ini dimusnahkan karena dianggap dapat menghancurkan Islam.
3. westernisasi
westernisasi merupakan perbuatan pemujaan yang berlebihan terhadap Barat dengan cara mengadopsi secara keseluruhan pola kehidupan mereka tanpa ada filter yang menyaringnya.
Kemunculan aliran weternisasi akibat dari muncul ketika Islam di bawahkepemimpinan Abbasyiah II. Westernisasi muncul di masa kepemimpinan Turki Usmani ketika terjadi perpecahan di antara khalifah Islam yang memberi peluang modernisasi westernisasi.
Akibat munculnya westernisasi pada masyarakat
1. Keraguan terhadap Syari’at Islam
2. Akidah Ummat Islam Menjadi Rusak
3. Adanya Kehidupan Individualis
4. Adanya Pemikiran yang diwarnai oleh Sekulerisasi
Nama : Muhammad Fachrulli
BalasHapusNIM : 11901080
Kelas PAI 3G
Gerakan menghancurkan islam dimulai dengan adanya perang salib selama dua abad dengan mengonsep secara ilmiah dalam misi merusak kehidupan kaum muslim di seluruh benua.
-Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
-Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi.
-Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti.
Nama : Indri aulia
BalasHapusNim : 11901143
Kelas : PAI 3D
Posisi Amerika Serikat yang dianggap sebagai negara adidaya, memudahkannya menyebarkan pengaruh konsep kerangka pembangunan modern ke seluruh dunia.Pada saat hampir bersamaan, Amerika Serikat yang terlibat perebutan pengaruh dengan Uni Soviet berusaha meluaskan pengaruh ke berbagai belahan dunia, bahkan hingga mencapai negara-negara yang letaknya sangat jauh dari Amerika Serikat.
modernisasi adalah suatu transformasi total kehidupan bersama yang tradisional atau pra modern dalam arti teknologi serta organisasi social kea rah pola-pola ekonomis dan politis yang menjadi cirri Negara barat yang stabil.
Dampak Positif Modernisasi
-Perubahan Cita-cita dan Sikap
-Sebagai Teknologi Dan Ilmu Pengetahuan
-Tingkat Kehidupan yang Lebih Baik
Dampak Negatif Modernisasi
-Pola Hidup Konsumtif
-Sikap Individualistik
-Gaya Hidup Kebarat-baratan
-Kesenjangan Sosial
Pengertian Sekularisasi
Istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”. Dan selain itu, paham sekularisme digaungkan sebagai sistem pemerintahan yang baru.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Dampak Positif
Meminimalkan dalam penyalahgunaan agama untuk instrumen sebagai mengatur terhadap masyarakat.Mendorong terhadap masyrakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.Menghindari adanya sebuah konflik horizontal yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
Dampak Negatif
Hilangnya sebuah identitas negara, khususnya yang terjadi di Indonesia, yang secara historis mempunyai kepercayaan terhadap yang gaib.Penggunaan sumber daya alam sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat.Munculnya sikap individualistis.
Sejarah Westernisasi
Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban, selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional. Hanya beberapa birokrat kesekretariatan yang menguasai bidang administrasi mulai terbuka terhadap kebiasaan dan ide-ide barat.
Menurut Soerjono Soekanto, Westernisasi adalah suatu proses kehidupan yang mengutamakan industrialisasi dan juga sistem ekonomi kapitalis sehingga kehidupannya meniru atau berusaha sama persis dengan kehidupan masyarakat yang berada di negara Barat.
Dampak Westernisasi
Terjadinya perubahan perilaku masyarakat seperti menggunakan istilah atau kata bahasa asing saat berinteraksi dengan orang lain.Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal.Terjadinya perubahan cara hidup, seperti kebiasaan minum minuman keras.
Nama : Nurul Syahida
BalasHapusNIM : 11901332
KELAS : PAI 3D
Baiklah disini saya akan menyimpulkan definisi, fakta, dampak serta sejarah dari liberalisasi, sekularisme, dan westernisasi.
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha). Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Dampak Positif
Meminimalkan dalam penyalahgunaan agama untuk instrumen sebagai mengatur terhadap masyarakat. Mendorong terhadap masyrakat untuk menggunakan logika, pemikiran, pengetahuan dan bukti nyata.Menghindari adanya sebuah konflik horizontal yang sering terjadi di wilayah Indonesia.
Dampak Negatif
Hilangnya sebuah identitas negara, khususnya yang terjadi di Indonesia, yang secara historis mempunyai kepercayaan terhadap yang gaib.Penggunaan sumber daya alam sebagai memenuhi kebutuhan masyarakat.Munculnya sikap individualistis.
Westernisasi adalah sebuah arus besar yang mempunyai jangkauan politik, sosial, kultural dan teknologi. Perjalanan westernisasi dapat ditelusuri sejak tahun 1860 M ketika gerakan ini memulai aktifitasnya di Libanon melalui para zending Kristen. Dari sanalah kemudian merambat ke Mesir. Di bawah naungan Khudaiwi Ismail yang akan menjadikan Mesir sebagai bagian dari Eropa. Kemajuan westernisasi berkembang pesat setelah orang-orang Ittihad (Persatuan) menguasai pemerintahan Turki Utsmani dan jatuhnya Sultan Abdul Hamid pada tahun 1924 M.
Dampak Westernisasi
Terjadinya perubahan perilaku masyarakat seperti menggunakan istilah atau kata bahasa asing saat berinteraksi dengan orang lain. Lunturnya jati diri bangsa dan budaya lokal.Terjadinya perubahan cara hidup, seperti kebiasaan minum minuman keras.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama :Umi Maulana
BalasHapusKelas : PAI 3/I
NIM : 11901042
A.Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
B.Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi. .
C.Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Namun, sistem ekonomi liberalis ini berbanding terbalik dengan sistem ekonomi sosialis, proteksionis, serta environmentalis. Sistem ekonomi ini secara domestik tidak langsung bertolak belakang dengan prinsip ekonomi proteksionis, namun terkadang memang dijadikan sebagai suatu alat tawar dalam membujuk negara lain untuk membuka pasarnya.
Sistem ekonomi liberal ini seringkali menjadi hambatan untuk perdagangan yang adil dan gerakan lain yang mendukung hak buruh serta keadilan sosial yang sudah seharusnya menjadi prioritas terbesar dalam suatu negara.
Sistem ekonomi liberalis juga akan semakin meningkatkan kemiskinan, karena sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Disisi lain, posisi rakyat akan ditempatkan pada posisi yang pinggiran atau marginal residual. Sehingga, sistem ekonomi liberalis jelas akan mengusir rakyat miskin, pembangunan rakyat akan menjadi tidak imbang dengan pembangunan ekonomi. Rakyat atau kalangan kelas bawah akan selalu menjadi budak di dalam negaranya sendiri.
Nama : Abdur Rahman
BalasHapusNim : 11711136
Proses Reaktualisasi peradaban Islam di mulai dari gerakan movement yakni Sekularisme, Liberalisme, westenisasi
1.Sekulerisme ialah aliran yang mentransformasi budaya lokal yang identifikasi nya erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan masuk kedalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler.
Dalam sekulerisme terdapat kesesuaian dengan watak zaman yang selalu berubah, dan juga kebebasan yang menjamin kemajuan serta perkembangan kehidupan.
2. Liberalisme merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik berdasarkan pada pemahaman kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Pada sistem ekonomi liberalis berakibat meingkatkan angka kemiskinan dikarenakan sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
3. . Westerenisasi sebagai eropanisasi denhan baik atau oksidentalisasi dari istilah oksiden. Westerenisme dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi budaya.
Nama : Khalifatur Rahman
BalasHapusNim : 11901082
Kelas : PAI 3 H
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Liberalisasi juga dapat di artikan sebagai ideologi, pandangan filsafat dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita
Nama : Mutiara Putri Dwi Jayanti
BalasHapusKelas : 3D PAI
NIM : 11901236
Liberalisme adalah ideologi politik yang berpusat pada individu, dianggap sebagai memiliki hak dalam pemerintahan, termasuk persamaan hak dihormati, hak berekspresi dan bertindakserta bebas dari ikatan-ikatan agama dan ideologi. Dalam konteks sosial liberalisme diartikan sebagai adalah suatu etika sosial yang membela kebebasan (liberty) dan persamaan (equality) secara umum.
Puncak liberalisasi politik terjadi pada abad ke 19 ketika di beberapa negara Eropa paham liberalisme terus menggelinding dalam bentuk ide-ide kebebasan dan gerakan-gerakan revolusioner. Gagasan ekonomi liberal didasarkan pada sebuah pandangan bahwa setiap individu harus diberi kebebasan untuk melakukan kegiatan-kegiatan ekonominya tanpa ada intervensi dan campur tangan dari negara. Kaum liberal percaya, bahwa ekonomi akan melakukan regulasi sendiri (the invisible hand). Atas dasar itu, campur tangan negara tidak diperlukan lagi.
Liberalisme Keagamaan Barat Ketika liberalisme merasuk ke dalam pemikiran keagamaan maka banyak konsep dasar dalam agama Kristen yang berubah.
Liberalisme dalam bidang sosial dan politik Dalam peradaban Barat telah memarginalkan agama atau memisahkan agama dari urusan sosial dan politik secara perlahan-lahan. Agama tidak diberi tempat di atas kepentingan sosial dan politik. Dan Ketika liberalisme masuk ke dalam pemikiran keagamaan Kristen Katolik dan Protestan ia telah mensubordinasikan gereja ke bawah kepentingan politik dan humanisme, serta mengurangi peran teologidalam bidang-bidang kehidupan. Maka dari itu dalam liberalisme
pemikiran keagamaan, masalah yang pertama kali dipersoalkan adalah konsep Tuhan (teologi) kemudian doktrin atau dogma agama. Setelah itu, liberalisme mempersoalkan dan kemudian memisahkan hubungan agama dari politik (sekularisme). Akhirnya liberalisme pemikiran keagamaan menjadi sekularisme dan dipicu oleh gelombang pemikiran postmodernisme yang menjunjung tinggi pluralisme, persamaan (equality), dan relativisme.
Sekularisasi muncul sebagai dampak dari proses modernisasi yang terjadi pada masa pencerahan. Ini terjadi di dunia Barat ketika nalar Agama (The Age of Religion) digantikan oleh nalar akal. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi. mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
sekularisasi adalah pembebasan manusia dari proteksi Agama dan Metafisika, pengalihan dari alam lain kepada dunia ini.Karena Sekularisasi yang diasumsikan proses menuju Sekuler, tidak menutup kemungkinan bahwa orang yang melaksanakan Sekularisasi dalam hidupnya pada akhirnya akan menjadi Sekuler dan akan menganut paham Sekularisme, karena sekularisasi pada akhirnya akan mengantar penganutnya ke Sekularisme. Sekularisai sangat erat hubungannya dengan Sekularisme.
sekularisasi berakar dari kepercayan Bibel. Bahkan Bibel sangat mendukung gagasan Sekularisasi. Dengan begitu Harvey cox menyimpulkan bahwa Sekularisasi merupakan suatu keharusan seorang Kristen.Gagasan sekularisasi muncul karena Yahudi-Kristen adalah Agama sejarah yang terbentuk dari budaya. Sekularisasi akan mengiring kepada sekularisme, sebuah ideologi yang mengesampingkan peran Tuhan dalam kehidupan manusia. Sekularisasi memang sesuai dengan pandangan alam Yaduhi-Kristen yang terbaratkan. Namun sekularisasi tidaklah sesuai dengan Agama Islam yang final dan otentik
westernisasi merupakan sebuah media, sistem atau sarana yang dibangun oleh Barat untuk menyebarkan berbagai alam pemikiran, pandangan hidup dan peradaban Barat yang mereka anggap, bahwa hal-hal tersebut merupakan nilai-nilai yang terbaik dan universal, sehingga dapat diterapkan kepada seluruh peradaban di dunia termasuk Islam.
Nama : Ade Genta Mazari
BalasHapusNim : 11711131
Kelas : 3D
Sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
Liberalisme merupakan sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik berdasarkan pada pemahaman kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Pada sistem ekonomi liberalis berakibat meingkatkan angka kemiskinan dikarenakan sistem ekonomi ini lebih fokus mementingkan hak pemodal, kapitalis, atau investor. Sehingga, memungkinkan mereka pada posisi sentral yang sangat substansial.
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain).
Nama: Nova Tania Sari
BalasHapusNIM: 11901110
Kelas: PAI 3 C
1. Liberalisasi
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Pada dasarnya liberalisme tersebut mencita-citakan suatu masyarakat untuk dapat bebas dengan kebebasan berfikir (berpendapat) pada setiap individu dengan cara menolak adanya suatu pembatasan bagi pemerintah dan juga agama, Paham liberalisme menolak adanya pembatasan, khususnya dari pemerintah dan agama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.
Akibat: Setiap individu bebas untuk memiliki sumber-sumber daya produksi. Hal ini mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
Sejarah: Liberalisme Klasik timbul pada awal abad ke 16. Sedangkan Liberalisme Modern mulai muncul sejak abad ke-20.
3. Sekularisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler, Sekularisme menjadi paham sistem pemerintahan yang kuat di Eropa karena masyarakatnya khawatir jika agama (Gereja) menguasai kehidupan mereka kembali akan terjadi kemunduran dan penindasan seperti abad sebelumnya. Akibat: hilangnya toleransi antar umat beragama.
Sejarah: istilah sekularisme muncul pertama kali pada tahun 1846 oleh George Jacub Holyoake yang menyatakan “sekularisme adalah suatu sistem etik yang didasarkan pada prinsip moral alamiah dan terlepas dari agama, wahyu atau supernaturalisme”.
Pemikiran-pemikiran itulah yang menjadi pemicu munculnya gerakan Renaissance dimana perlawanan terhadap Gereja di berbagai negara Eropa, Banyak cedikiawan yang belajar tentang filsafat dan berbagai ilmu pengetahuan ke negara maju Andalusia (Muslim). Dan selain itu, paham sekularisme digaungkan sebagai sistem pemerintahan yang baru Dari pemikiran tersebut, sekularisme menjadi paham dan berkembang sampai sekarang.
3. Westernisasi
Westernisasi adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, filsafat, dan nilai-nilai, Westernisasi bisa mengancam hilangnya budaya lokal Akibat: Mulai lunturnya Budaya lokal Indonesia, Pergaulan remaja yang semakin bebas, Cara berpakaian yang meniru budaya barat, cenderung terbuka, gaya hidup yang konsumtif terhadap produk luar negri.Sejarah: Menurut Antony Black kehadiran westernisasi yang sebenarnya baru dimulai sejak tahun 1700an, muncul sebuah hubungan baru antara Islam yang di bawah pemerintahan Utsmani dengan Barat. Pada awalnya proses westernisasi waktu itu berjalan dengan lamban. selama abad ke18 interaksi antara peradaban Islam dengan barat sangat.
terbatas. Dalam bidang fikih tampak tidak ada perubahan. Sehingga dapat dipahami bahwa politik Utsmani mempertahankan polapikir dan kebiasaan yang tradisional.
Nama : Nely Agustina
BalasHapusNIM : 11901185
Kelas : PAI 3C
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi.
Nama : Julia Kurniati
BalasHapusNIM : 11901293
Kelas : PAI 3 G
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).
Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.
Westernisasi (pembaratan), atau juga dikenal oksidentalisasi (dari kata oksiden, yang artinya dunia barat) adalah sebuah proses dimana pola kehidupan masyarakat meniru gaya budaya Barat seperti gaya berpakaian, tingkah laku, maupun kebudayaan. Di Indonesia, tidak jelas berawal kapan westernisasi telah terjadi.
Dampak Positif Modernisasi
-Perubahan Cita-cita dan Sikap
-Sebagai Teknologi Dan Ilmu Pengetahuan
-Tingkat Kehidupan yang Lebih Baik
Dampak Negatif Modernisasi
-Pola Hidup Konsumtif
-Sikap Individualistik
-Gaya Hidup Kebarat-baratan
-Kesenjangan Sosial
Nama : Merry Rahmawati
BalasHapusNim : 11901206
Kelas : PAI 3C
- Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
- Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
- Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan ekulturasi.
Nama : M Ridho Hadiska Riono
BalasHapusNIM : 11901025
Kelas : 3G/PAI
1. Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
2. Ensiklopedi Islam mendefinisikan sekularisme sebagai suatu aliran atau sistem doktrin dan praktik yang menolak segala bentuk yang diimani dan diagungkan oleh agama atau keyakinan harus terpisah sama sekali dari masalah kenegaraan (urusan duniawi).
Secara bahasa, sekuler berasal dari bahasa Latin, saeculum yang bermakna ganda, yakni 'ruang' dan 'waktu'. Istilah ruang merujuk pada pengertian dunia atau duniawi, sedangkan waktu mengandung pengertian sekarang atau kini. Kata secular akhirnya berkembang menjadi sebuah istilah yang bermakna atau bersifat duniawi atau kebendaan.
Sekularisme berkembang di dunia Barat pada era modern. Pada masa itu, negara-negara di Eropa, khususnya, memisahkan hal-hal yang menyangkut masalah agama dan nonagama. Pemicunya adalah ketidakserasian antara hasil penemuan sains atau ilmu pengetahuan dengan doktrin Kristen.
3. Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan enkulturasi.
Nama : Cintiya
BalasHapusNim :11901076
Kelas : PAI 3H
liberalisme adalah ideologi politik yang berpusat
pada individu, dianggap sebagai memiliki hak dalam pemerintahan,
termasuk persamaan hak dihormati, hak berekspresi dan bertindak
serta bebas dari ikatan-ikatan agama dan ideologi. Dalam konteks
sosial liberalisme diartikan sebagai adalah suatu etika sosial yang
membela kebebasan (liberty) dan persamaan (equality) secara
Menurut Alonzo L. Hamby, PhD, Profesor Sejarah di
Universitas Ohio, liberalisme adalah paham ekonomi dan politik
yang menekankan pada kebebasan (freedom),
persamaan (equality),
dan kesempatan (opportunity)
sekularisme adalah suatu paham yang memisahkan antara kehidupan
dunia dengan akhirat dalam semua aspek kehidupan, baik dari sisi
agama, ekonomi, pendidikan, politik, sosial dan lain sebagainya. Selain
itu, sekularisme juga
memperjuangkan hak untuk bebas dari berbagai
aturan-aturan dari ajaran agama, di samping juga memberikan sifat
toleransi yang tidak terbatas, termasuk juga antar agama. Dengan kata
lain, sekularisme merujuk kepada kepercayaan bahwa semua kegiatan
dan keputusan yang keseluruhannya berada dan dibuat oleh manusia,
tidak boleh ada peran dan campur tangan agama di dalamnya.
Nama : Sari Rahayu (11901291)
BalasHapusKelas : PAI 3/I
Perang salib (1092 - 1291) telah memerangi kaum Muslimin melalui daya dan dana negara eropa, tapi hasilnya nihil. Oleh sebab itu, selanjutnya mereka melancarkan perang konsep secara ilmiah untuk merusak tatanan kehidupan kaum muslimin di seluruh benua. Gerakan (movement) terpelajar ini adalah : Liberalisasi, Sekularisasi, Westernisasi. Berikut ini adalah penjelasannya :
1. Liberalisasi adalah proses (usaha) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Hal ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
2. Sekularisasi adalah hal-hal yang membawa ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama. Tesis sekularisasi mengarah pada keyakinan bahwa ketika masyarakat "berkembang", terutama melalui modernisasi dan rasionalisasi, agama kehilangan kekuasaannya di semua aspek kehidupan sosial dan pemerintahan.Bagi umat islam, sekularisme merupakan suatu paham atau ideologi yang dianggap menyesatkan. Karena, agama tidak dapat mencampuri urusan duniawi. Bentuk dari sekularisme di antaranya adalah tidak peduli dengan urusan agama, landasan hukumnya adalah hak asasimanusia dan lain ideologi saintisme sebagainya.
3. Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru atau melakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negatif, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Nama : Fatiha Azha
BalasHapusNim : 11901208
Kelas : PAI 3 A
1. Liberalisasi
Liberalisasi adalah proses (usaha dan sebagainya) untuk menerapkan paham liberal dalam kehidupan (tata negara dan ekonomi). Ini mirip dengan deregulasi. Liberalisasi rezim otokratik mempelopori demokratisasi (atau bisa juga tidak, seperti halnya dalam kasus Musim Semi Praha).Liberalisasi akidah Islam diarahkan pada penghancuran akidah Islam dan penancapan paham pluralisme agama yang memandang semua agama adalah benar. Liberalisasi konsep wahyu ditujukan untuk menggugat otentisitas (keaslian) al-Quran Mushaf Utsmani dan as-Sunnah.
2. Sekularisasi
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Macam-Macam Sekularisasi
1. Sekulariasasi Budaya
2. Sekularisasi Agama
3. Westernisasi
Westernisasi adalah suatu perbuatan seseorang yang mulai kehilangan jiwa nasionalismenya, yang meniru ataumelakukan aktivitas bersifat kebarat-baratan (budaya bangsa lain). Budaya westernisasi di Indonesia dalam tekhnologi masa kini sudah berkembang dan memberikan dampak positif dan negative, hal ini menuntut kita untuk mawaspadai manakah yang bisa diterima dan mana yang tidak perlu diikuti. Sebagai mahasiswa dan kaum terpelajar, kita wajib menyaring gaya hidup bangsa lain yang masuk mempengaruhi bangsa kita.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama: Bastiah
Nim: 11901121
Kelas: PAI 3 D
Liberalisme atau Liberal adalah sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Secara umum, liberalisme mencita-citakan suatu masyarakat yang bebas, dicirikan oleh kebebasan berpikir bagi para individu.Secara umum, sistem ekonomi liberalis berkaitan dengan adanya tekanan politik multilateral, melalui kertel-kartel pengelolaan sistem perdagangan seperti bank dunia. Kondisi ini menyebabkan berkurangnya wewenang pemerintah hingga titik terendah. Sistem ekonomi ini akan menghasilkan tekanan intervensi pemerintah dan juga mampu meningkatkan kekuatan perkembangan ekonomi.
Sekularisasi adalah transformasi lokal identifikasi erat dengan cita-cita dan lembaga-lembaga keagamaan ke dalam nilai-nilai dan pendirian non-spiritual dan sekuler. Sekularisasi tesis menyebabkan fakta bahwa ketika orang “berevolusi”, melalui modernisasi dan rasionalisasi terutama, agama kehilangan kemampuan dalam segala hal dari kehidupan sosial dan pemerintahan. Istilah dapat ditemukan dalam konteks sekularisasi mengangkat pembatasan agama dari seorang imam.
Westernisasi, sebagai Eropanisasi dengan baik atau oksidentalisasi dari istilah Oksiden, yang menjamin bahwa dunia barat; mengamati “oksiden” dalam kamus, adalah kegiatan di mana masyarakat adalah di bawah puncak mengadopsi cara hidup Barat di berbagai bidang seperti untuk misalnya industri, teknologi, hukum, politik, ekonomi, cara hidup, makan gaya, gaun, terminologi, alfabet, iman, filsafat, dan nilai-nilai. Westernisasi dapat dikaitkan dengan akulturasi dan ekulturasi.
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya saya mohon maaf.
Wabillahitaufiq walhidayah wassalamualaikum wr. wb.