UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA

UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
Dosen : H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Nama
NIM
Kelas
Semester

SOAL
1. Manusia terikat secara sunnah Allah kepada ruang, waktu, massa dan energi. Keempat item di ataspun akan musnah, karena bagian dari alam fisika yang bersifat fana (relatif dan temporer), sedang Allah SWT bersifat baqa (Maha Kekal). Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.

2. Salat secara fisik sangat menyehatkan. Tetapi, salat tidak sekedar bacaan dan gerakan (rukun qauli dan rukun fi'li), terdapat rukun hati (qalbi) seperti khusyu', khudu', tadharru', hudurul qalbi (hadir hati kepada Allah SWT), mahabbah (cinta), khauf (takut), raja' (harap). Jelaskan keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT, tidak hanya berputar di bumi yang berakhir musnah !

3. Ibadah haji merupakan ibadah sarat simbol tetapi kaya hikmah di dalam lima item rukunnya. Uraikan hikmah tersebut dalam kelima item rukun haji.

4. Tujuan akhir puasa adalah taqwa (2 : 183). Orang yang bertaqwa dicintai Allah. Salah satu pencirian manusia taqwa adalah pemaaf (memaafkan kesalahan orang lain). Pemaaf diturunkan dari sifat dan nama Ketuhanan (Rububiyah) yaitu Al-Afwu. Hubungkan secara spiritual bahwa pemaaf memiliki keterkaitan (relevansi) antara langit - bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas). Mohon argumentasi saudara disertai contoh !

Komentar

  1. Nama : Rini Munawirah
    NIM : F1051201022
    Kelas: IA2
    Semester : 1

    1.- Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? Benar,
    Proses tubuh hancur selama di alam kubur bukti kefanaan hidup.
    Setelah kehidupan dunia, seluruh manusia akan mengalami kematian lalu menjalani kehidupan di alam kubur. Dalam alam kubur , perubahan jasad manusia terjadi dan hanya segelintir dari manusia yang jasadnya tetap baik tanpa menggunakan formalin atau perawatan mayat tertentu.
    - Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.
    Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT.Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Allah SWT berfirman:
    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}
    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)dan di alam masyhar ada beberapa gambaran manusia seperti telanjang, hamparan tanah putih, manusia tenggelam di lautan keringat, dan manusia dibagi 3 kelompok.

    Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad dari Sahabat Anas bin Malik, beliau bersabda:
    لولا أنْ لا تَدافنوا لدعوتُ اللهَ أنْ يُسمِعَكمْ مِنْ عذابِ القبرِ
    “Lau la an la tudafanu lada’autullaha ‘azza wa jalla an yusmia’kum min adzabil-qabri ma asma’ani,”. Yang artinya: “Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan (jenazah), tentulah aku (Rasulullah) akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar,”.Dengan hadis tersebut, Rasulullah menyerukan kepada manusia untuk saling melakukan interaksi sosial dan juga kepedulian terhadap orang mati.Tak hanya itu, Rasulullah juga menegaskan bahwa terdapat kehidupan di alam kubur, baik itu berupa siksaan atau bahkan sebuah kenikmatan menunggu dari hamba-hamba Allah yang saleh.Hanya saja perlu ditekankan, kehidupan alam kubur bukanlah kehidupan yang berada di dalam tanah. Hanya Allah yang tahu di mana letak alam kubur itu berada, manusia hanya perlu mengimaninya saja bahwa ada siksa dan nikmat atasnyajasad manusia mulai mengalami pembusukan di daerah perut dan kemaluan.

    BalasHapus
  2. Nama : Rini Munawirah
    NIM : F1051201022
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    Karena itu, agar selamat kita harus menjaga perut kita dari mengkonsumsi hal-hal haram. Sedangkan kita juga harus menjaga kemaluan kita agar dapat menyalurkannya sesuai syariat Islam.Pada malam kedua, mulailah anggota-anggota tubuh yang lain ikut membusuk. Seperti limpa, hati, paru-paru, hingga lambung. Di hari ketiga, anggota-anggota tubuh tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap. Adapun di waktu sepekan setelah jasad manusia berada di dalam kubur, bagian wajah akan tampak membengkak. Seluruh anggota wajah seperti maha, pipi, lisan (mulut), dan juga hidung. Pembusukan jasad terus berlangsung hingga di hari ke-10, kali ini pembusukan terjadi makin ekstrem dan menyambangi anggota-anggota tubuh seperti yang ada di bagian perut dan dada.Perjalanan perubahan jasad manusia di dalam kubur terus berlanjut. Di pekan kedua, elemen rambut mulai rontok dan tercerabut dari kepala. Kemudian, karena adanya perpaduan dari berbagai proses pembusukan tersebut, hewan-hewan dapat mencium bau busuknya dari jarak lima kilometer.Segala hal yang pernah dianggap membanggakan dari diri manusia, tercerabut satu-satu. Setelah enam bulan berlangsung, kebanyakan perubahan jasad mulai masuk ke dalam tahapan rangka tulang. Daging yang membalut tulang mulai hilang dimakan hewan-hewan dan bakteri di dalam tanah.Dan setelah 25 tahun berada di dalam kubur, rangka tubuh manusia akan berubah menjadi semacam biji. Dan dalam biji tersebut terdapat satu tulang yang sangat kecil yang disebut ajbudz dzanab atau tulang ekor. Dari tulang inilah nantinya manusia akan kembali dibangkitkan Allah SWT pada yaum al-akhir atau hari kiamat.Perubahan jasad manusia dalam kubur ini juga tak lepas dari kehidupan yang menyertai di dalamnya. Ada siksa dan ada juga nikmat yang Allah berikan di dalamnya. Adalah amal serta ketakwaan manusialah yang dapat menjadi penolong dan menjadi sumber ketenangan hidup di alam tersebut.Hidup di dunia hanya sementara. Dunia adalah persinggahan, yang diisi oleh kilau dan juga kesenangan fana. Allah memang tidak menyajikan dunia hanya untuk dijalani dengan kesulitan saja oleh manusia, manusia boleh bersenang-senang di dalamnya, namun tetap dalam pakem syariat. Hal ini agar menjadi bekal manusia, oleh-oleh iman dan takwa dari dunia untuk dapat menapaki alam-alam selanjutnya yang Allah ciptakan.

    BalasHapus
  3. Nama : Rini Munawirah
    NIM : F1051201022
    Kelas : IA2
    Semester :1
    2. Jelaskan keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT, tidak hanya berputar di bumi yang berakhir musnah !
    Didalam ketiga rukun tersebut, ada hukum wajib dan hukum sunnah didalam salat. Rukun qauli adalah bacaan2 dalam salat. Rukun fi'li adalah gerakan salat, sedang rukun qalbi adalah niat karena Allah (lillah) ikhlas mendirikan salat.
    Kriteria salat yang khusyu' adalah mengikuti sunnah Rasul melalui sunnah qauliyah dan fi'liyah. Dasar pengantar salat khusyu' adalah doa dan sabar. Totalitas penyerahan diri (muslim) kepada Allah SWT ada di dalam salat, melalui bacaan, gerakan dan hati. Hikmah terbesar adalah mendirikan agama. Siapa yang meninggalkan salat, berarti meruntuhkan agamanya (Hadits). Jika syahadat ibarat pondasi, maka salat ibarat tiang dalam bangunan rumah. Lebih dari itu, salat menenangkan jiwa, karena dekat dengan Penciptanya.
    Saat bacaan dalam sholat kita ucapkan dengan sempurna maka gerakan sholat kita akan menjadi tenang dan teratur dan saat semua it sudah tenang dan teratur maka niat karena allah akan selalu senantiasa ada di dalam hati kita dan insyaallah sholat kita juga akan khusyu.

    3.Ibadah haji merupakan ibadah sarat simbol tetapi kaya hikmah di dalam lima item rukunnya. Uraikan hikmah tersebut dalam kelima item rukun haji.
    Didalam rukun haji mengandung hikmah batin yang luar biasa, diantaranya :

    1) .Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    2) .Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Histori di atas bukan secara kebetulan, tapi Qadarullah SWT. Apabila ditilik dari lughawi (bahasa). Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.

    BalasHapus
  4. Nama : Rini Munawirah
    NIM : F1051201022
    Kelas : IA2
    Semester : 1
    3). Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13). Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.
    4) .Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Ketika banjir pada masa Nabi Nuh AS. Bayt Allah itu diangkat Allah SWT ke langit ke tujuh (baytul makmur). Berkat Tuhan, ada sumur zamzam disekitar baytullah sebagai sumber mata air kehidupan, darah, tulang, kulit teraliri dan didistribusikan ke seluruh alam tanda kehidupan adalah air. Berkat kesabaran, kecerdasan, kekuatan yang Allah berikan kepada ibunda Hajar, bayi Ismail meminum air berkat hingga hari ini, jamaah haji meminumnya sebagai air surga yang Allah titipkan di bumi. Rumah, air, tumbuhan, keluarga di negeri yang aman, adalah prasyarat bisa menjalankan praktik ibadah dengan baik. Piranti-piranti tersebut sudah semestinya dijaga.
    5)Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat.

    BalasHapus
  5. Nama : Rini Munawirah
    NIM : F1051201022
    Kelas : IA2
    Semester : 1
    4.Hubungkan secara spiritual bahwa pemaaf memiliki keterkaitan (relevansi) antara langit - bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas). Mohon argumentasi saudara disertai contoh !
    Dalam interaksi kehidupan sehari-hari manusia terkadang dihadapkan pada suatu cobaan yang dapat membuat perasaan menjadi kesal dan marah. Merespons perilaku seseorang yang membuat kekesalan dan amarah dengan mengungkapkan emosi merupakan ekspresi yang wajar bagi setiap manusia.Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa memaafkan saat ia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan" (HR Ath-Thabrani).
    Memaafkan merupakan salah satu akhlak mulia bagi setiap mukmin dan sebagai indikasi karakter bagi orang bertakwa. Allah secara tegas mengapresiasi orang yang memiliki kelapangan dan kebesaran jiwa untuk memaafkan orang lain sebagai bentuk peri laku yang bijak dan membawa maslahat, "yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan me maafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134).
    Dengan memaafkan, tidak akan menurunkan derajat image seseorang, justru menjadi pemaaf akan membuat orang lain lebih hormat dan respek dengan diri seseorang. Allah berfirman, "Tetapi, barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS asy-Syura: 43).
    Hubungan pemaaf dengan manusia, biasanya tergantung dari diri manusia masing-masing tingkat kekecewaan, kekesalan dan kemarahan yang di alami berbeda-beda.
    Biasanya manusia akan memaafkan karena masih ada rasa empati dan simpati yang dirasakan. Jadi sebaiknya kita sebagai manusia harus terlatih untuk memaafkan yang lain karena Allah saja maha pemaaf masa kita yang hanya kecil dimata allah tidak mau memaafkan sesama manusia.

    Contoh nya : memaafkan jika ada teman yang mengaku atas kesalahan yang dia perbuat

    BalasHapus
  6. Nama : Utin Selviana
    Nim : f1051201040
    Kelas : IA2
    Semester : 1


    1.Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Allah SWT berfirman:
    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}
    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)
    Dalam surat lain digambarkan hati manusia saat dikumpulkan di alam mahsyar.
    قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ
    Artinya: Hati manusia pada waktu itu sangat takut".
    Dalam surat Al Qashash ayat 60 dijelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan kehidupan yang pertama.Selanjutnya ialah kehidupan setelah seseorang dikubur. Ia mati di dunia, tetapi hidup di alam kubur.Kemudian, orang yang dibangkitkan akan terus hidup hingga seterusnya apabila ia masuk surga.Ada juga orang yang tidak hidup, tetapi juga tidak meninggal, ialah orang-orang yang hidup dalam neraka.Maka dari itu, orang-orang yang berkata bahwa hidup itu hanya sekali di dunia, ia melihat kehidupan sekarang dan saat ini.Adapun orang yang beriman akan melihat kehidupan jauh hingga ke depan.Ayat ini mengatakan, apa yang dianugerahkan, apa yang diberikan kepadamu dari sesuatu apa pun yang terkecil hingga terbesar, maka itu ialah kesenangan hidup duniawi."Tidak jarang orang yang sudah diberi Allah, tapi masih tidak puas sehingga dia menerima pemberian dari setan. Dalam sebuah hadis dikatakan bahwa Allah telah memberikan rezeki kepada orang-orang ini, tapi datang setan menggoda sehingga diambilnya," ungkapnya.Ia menerangkan bahwa kesenangan hidup duniawi hanyalah sebuah kesenangan sementara yang menjadi hiasan dunia, seperti halnya anak dan harta benda yang hanya bersifat sementara di dunia.Hidup manusia ditandai adanya gerak, rasa, dan tahu.Siapa pun yang tidak memiliki pengetahuan, ia tidak hidup.Semakin tinggi pengetahuan terhadap gerak, rasa, dan tahu, semakin tinggi kualitas hidupnya.Hidup ketiga ialah hidup yang sempurna.

    BalasHapus
  7. Nama : Utin Selviana
    Nim : f1051201040
    Kelas IA2
    Semester : 1

    2.Rukun Qauli
    a).takbiratul ihram,
    b).al-Fatihah
    c).tahiyyat akhir
    d).selawat
    e).salam pertama

    1. Qalbi – di ingat dalam hati
    2. Qauli – di ucap dengan lidah
    3. Fi’li – perbuatan
    Rukun qalbi yaitu sebagai berikut:
    a. Niat shalat
    b. Tertib
    Rukun qauli (bacaan) yaitu sebagai berikut:
    a. Takbiratul ihram
    b. Membaca Al-fatihah
    c. Membaca tahiyyat akhir
    d. Salam
    Rukun fi‟li yaitu sebagai berikut:
    a. Berdiri
    b. Ruku’
    c. I’tidal
    d. Sujud
    e. Duduk diantara dua sujud
    f. Duduk tahiyyat akhir
    Rukun adalah segala sesuatu yang menompang atau elemen pokok
    yang kuat sehingga shalat itu menjadi terlakasana.
    Dan sholat yang diterima Allah SWT.
    Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat dari orang yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran-Ku, yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk-Ku, yang tidak mengulangi maksiat kepada-Ku, yang mengisi sebagian siang dengan berdzikir kepada-Ku, yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggalkan suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannnya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamaannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.” (Sayid Sabiq, Islamuna, hl. 119).

    BalasHapus
  8. Nama : Utin Selviana
    Nim : f1051201040
    Kelas : IA2
    Semester :1

    3.Ibadah haji merupakan salah satu sarana melakukan komunikasi antara seorang hamba dengan Khalik-nya. Ibadah ini pertama kali disyari’atkan pada tahun keenam Hijrah, sebagaimana Firman Allah swt. dalam QS Ali ’Imran/3:96-97. Kata al-Hajj menurut bahasa berarti menyengaja. Karena itu menurut istilah syari’at Islam, ia berarti menyengaja mengunjungi Ka’bah di Mekah untuk melakukan beberapa rangkaian amal ibadah menurut rukun dan syarat-syarat yang telah ditentukan oleh syara’. Haji merupakan rukun Islam yang kelima dan pokok ibadah yang keempat, yang diperintahkan setelah disyari’atkan ketiga pokok ibadah sebelumnya, yakni: ibadah salat, ibadah puasa Ramadhan, dan ibadah zakat.

    BalasHapus
  9. Nama : Utin Selviana
    Nim : f1051201040
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    4.Sikap pemaaf berarti
    sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan
    untuk membalasnya.
    ciri orang yang bertakwa adalah orang yang
    mau memaafkan orang lain tanpa harus menunggu orang lain itu meminta maaf. Jadi yang
    dimaksudkan dalam ayat di atas bukan meminta maaf, tetapi memberi maaf.
    Sikap memberi maaf jauh lebih mulia dari sikap meminta maaf. Dalam kehidupan
    sehari-hari Orang yang memberi maaf biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat
    orang lain terhadapnya kemudian dia dengan rela memaafkan kesalahan orang lain
    tersebut. Sedang orang yang meminta maaf justeru sebaliknya membuat kesalahan terhadap
    orang lain kemudian dia meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Jadi, jelas sikap orang yang pertama lebih mulia daripada sikap orang yang kedua. Orang yang
    pertama dengan rela hati menerima perlakuan orang lain yang tidak baik dengan
    memaafkannya, sementara orang yang kedua malah membuat kesalahan terhadap orang
    lain kemudian dia meminta orang lain memaafkannya. Sikap orang kedua belum tentu akan
    diterima oleh orang yang dimintai maaf, sedang sikap orang pertama jelas akan diterima
    dengan baik oleh orang yang berbuat salah. Karena itulah al-Quran menyebut ciri orang
    bertakwa adalah orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, bukan meminta maaf
    kepada orang lain.
    Dalam al-Quran juga ditegaskan bahwa sikap memberi maaf itu harus benar-benar
    disertai sikap lapang dada bahwa kesalahan orang lain itu benar-benar sudah dimaafkan
    tanpa ada perasaan dendam sedikit pun.


    Contoh nya :
    Ketika ada teman yang meminta maaf karena telah mengejeknya dimasa lampau maka ia harus memaafkan teman tersebut.

    BalasHapus
  10. Nama:istiqomah
    Nim:F1051201041
    Prodi:pendidikan fisika
    Kls:IA2
    Semester:1
    (1).Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Allah SWT berfirman:
    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ

    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}
    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)
    Dalam surat lain digambarkan hati manusia saat dikumpulkan di alam mahsyar.
    قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ
    Artinya: Hati manusia pada waktu itu sangat takut". (QS. An Naziat: 8)
    اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌۘ
    Pandangannya tunduk.(QS. An Naziat:9)
    Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu.
    Dan kehidupan kedua setelah matiKehidupan setelah kematian sejatinya dimulai sesaat setelah ruh manusia berpisah dari jasadnya dan diangkat ke langit lalu dikembalikan lagi ke alam barzah. Dalam surat al-Ankabut ayat 57 Allah berfirman, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
    Setiap orang akan merasakan kematian, tanpa terkecuali kepada Nabi sekalipun. Hakikat dari kematian adalah waktu terputusnya untuk beramal dan masuk dalam alam hisab.
    Di dunia, orang cenderung bebas melakukan hal apapun. Baik yang bersifat baik maupun buruk. Ini terjadi karena tidak akan ada yang menghitung dan menilai setiap perbuatan manusia di dunia. Namun berbeda dengan setelah kematian, sekecil apapun perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan.
    Untuk menyiapkan kehidupan setelah kematian, Rasulullah SAW pernah bersabda kepada Abdullah bin Umar RA, "Jadilah engkau di dunia ini seolah-olah seseorang yang asing, atau seorang musafir." Nabi selalu memberikan pesan kepada sahabat untuk tidak menyianyiakan waktu yang dipunya selama di dunia dan memanfaatkan dengan sebaik-baiknya dalam urusan agama.
    Kematian sejatinya adalah pembeda antara dunia ini dan dunia yang hidup selama-lamanya. Kematian adalah pemisah antara waktu untuk beramal dan waktu untuk ganjaran atas amal, serta pemisah antara waktu pengumpulan amal dan perhitungan atas amal yang telah di perbuat

    BalasHapus
  11. Nama:istiqomah
    Nim:F1051201041
    Prodi:pendidikan fisika
    Kls:IA2
    Semester:1
    (2). Dalam islam dianjurkan wajib untuk mengerjakan shalat sehari semalam lima waktu, nah kita disini membahas tentang penerapan shalat yang baik dan bear, apa itu maksud ketiga rukun tersebut ??

    Pertama
    "Rukun Qalbi"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.

    Kedua
    "Rukun Qauli"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.

    Ketiga
    "Rukun Fi'li"
    Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.Termasuk di dalam syarat sahnya rukun qauli adalah mendengar bacaan shalatnya sendiri. Dalam penjelasan ini dipaparkan beberapa hal yang mesti diperhatikan oleh mushalli (orang yang shalat) disaat melaksanakan rukun qauli sehingga shalatnya tetap sah.
    Pertama, mushalli harus mendengar suaranya sendiri saat mengucapkan rukun qauli.

    Ketentuan ini dalam keadaan normalnya orang yang sedang shalat, bukan mereka yang dalam kondisi tuli dan terganggu oleh suara hembusan angin atau hal-hal serupa yang diluar kuasa orang sedang shalat. Apabila masih bisa diusahakan, maka diwajibkan untuk meninggikan suara sehingga bisa didengar.
    -Kedua, mushalli diwajibkan memperjelas detail bacaan yakni tasydid dan makharijul huruf dengan sengaja.
    Jika mushalli sengaja melewatkan dua detail bacaan di atas, dikhawatirkan akan terjadi perubahan makna sehingga bertentangan dengan makna asli bacaan shalat. Sebagai missal, tasydid dalam lafadz إِيَّاكَ نَعْبُدُ (iyyaka na’budu) apabila tasydidnya dilewatkan menjadi إِيَاكَ نَعْبُدُ (iyaka na’budu). Makna yang seharusnya adalah “hanya kepada-Mu kami menyembah” dan berubah menjadi “kami menyembah cahaya mataharimu”.

    -Ketiga, mushalli tidak mengganti harakat atau syakal bacaan shalat yang dapat merubah makna. Misalnya dalam lafadz أَنْعَمْتَ (an’amta) diganti menjadi أَنْعَمْتُ (an’amtu) sehingga makna seharusnya “Kau berikan kenikmatan” berganti menjadi “kuberikan kenikmatan”.
    -Keempat, mushalli tidak menambah huruf dalam bacaan.
    Maksud dari menambah huruf dalam bacaan adalah seperti membaca panjang huruf alif dalam kata Allah saat takbiratul ihram. Seharusnya dibaca satu huruf alif pada alif yang pertama menjadi dua huruf alif.
    -Kelima, mushalli harus menjaga bacaan agar tidak terputus di pertengahan ayat atau kalimat karena napas. Mushalli harus membaca ayat sesuai dengan urutan aslinya. Kesesuaian ini adalah wajib dan sangat ditekankan dalam bacaan surat al-Fatihah dan tasyahud.jdi kita harus lebih memperhatikan hal2 yang harus d lakukan dalam sholat

    BalasHapus
  12. Nama : Vitra Arya
    Nim : F1051201013
    Kelas : 1A 1
    Semester 1

    1. Dalam Alquran, ada beberapa istilah yang dipergunakan Allah SWT untuk mengartikan kematian. Pertama, kata al-maut (kematian) itu sendiri. Kata ini dalam bentuk kata benda diulang sebanyak 35 kali. Al-maut menunjuk pada terlepasnya (berpisah) ruh dari jasad manusia. Kepergian ruh membuat badan tak berdaya dan kemudian hancur-lebur menjadi tanah. Allah SWT berfirman, Darinya (tanah) itulah Kami menciptakan kamu dan kepadanyalah Kami akan mengembalikan kamu, dan dari sanalah Kami akan mengeluarkan kamu pada waktu yang lain.” (QS Thaha [20]: 55). Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar. Allah SWT berfirman yang artinya " Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6) Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    2. Dalam islam dianjurkan wajib untuk mengerjakan shalat sehari semalam lima waktu dengan mengikuti rukum rukum yang telah ditetapkan agar salat kita syah diantaranya :
    Pertama Rukun Qalbi Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.
    Kedua Rukun Qauli Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.
    Ketiga Rukun Fi'li Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.
    Keterkaitan antara ketiga rukum itu sangat erat hubunganya, maka dari itu, satu saja kita tinggalkan bagian dari rukun rukun itu seperti mbaca alfatihah, maka salat kita tidak akan sah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3. Hikmah Rukun Haji
      A. Ihram adalah berpakaian serba putih tanpa jahitan. Pakaian ihram itu warnanya putih. Dalam buku The Power of Colour, Putih mengambarkan sebuah filsafat kesucian, kebersihan, clean, clear, bright. Kesucian dalam bahasa agama dikenal dengan ikhlas. Ikhlas (sincerity) adalah perbuatan give more get even more. Yang disebut dengan ketulusan adalah berikan lebih, get even more, kita akan mendapatkan yang lebih banyak lagi. Artinya pada saat memberikan sesuatu pada orang lain tidak pernah megharapkan satu balasan. Walau begitu, Allah akan memberikan satu balasan yang lebih dari apa yang diberikan ketika kita tidak pernah memikirkan imbalan. Selain itu Ihram juga menyimbolkan persamaan manusia, semua berpakaian sama siapapun orangnya. Kemudian ihram juga menyimbolkan kesederhanaan.
      B. Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran. Simbol keselarasan dengan Alam, sebagaimana bumi yang berputar pada porosnya, planet-planet yang berputar pada bintang, ataupun elektron yang berputar pada inti Atom. Thawaf mengajarkan untuk hidup selaras dengan Alam, sehingga kerusakan di dunia dapat dihindari.
      C. Sa’i adalah sebuah refleksi ketangguhan dalam pertualangan (struggle). Bisa dibayangkan seorang Hajar (ibu) dengan bayi yang masih merah harus berjuang dengan berat antara Safa dan Marwah. Tidak satu kali, namun 7 kali, di tempat yang sama bolak-baik mencari sebuah solusi.Jika direnungkan hal ini, pasti logika akan menyebutkan sebagai suatu yang tidak beralasan (unreasonable). Logika akan menyebutkan bahwa sebenanrnya 2 kalipun sudah cukup, mengapa harus 7 kali, tidak ada satu hal yang berubah dalam proses tersebut. Tapi itulah semangat perjuangan dan kemauan untuk berkorban dari Siti Hajar. Jika hikmah ini diambil sebagai pesan moral dalam kehidupan, maka kita akan menyadari bahwa hidup adalah perjuangan, tidak ada hidup tanpa perjuangan (life is struggle, there is no life without struggle).
      D. Melempar jumrah pada hakikatnya adalah melempar batu yang simbolnya adalah setan. Artinya ada satu pertarungan abadi antara kita dengan setan. Kita tidak berteman dengan setan. Setan adalah musuh dalam kehidupan. Pertanyaannya, sudahkah kita juga siap untuk melawan setan setelah kembali ke tanah air? Setan dalam artian bathiniyyah bisa berbentuk harta, jabatan dan segala macam yang dapat memalingkan kita dari kehendak Tuhan. Bagaimana setan dalam bentuk manusia yang senantiasa mengajak kepada perbuatan mungkar seperti mengajak untuk korupsi, merayu untuk khalwat dan berzina, sungguh kemauan dan keberaniaan kita menjadi taruhannya. Jumrah mengajarkan kita untuk siap menolak semuan rayuan walaupun kita harus bertempur dengan batu.
      E. Pada saat wukuf kita sedang melakukan kontemplasi, sesuai dengan ungkapan Umar R.A, “Haasibu anfusakum qabla an tuha sabu”, (periksalah dirimu sebelum Allah memeriksamu di akhirat). Wukuf juga menjadi simbolisasi proses padang mahsyar di akhirat, dimana manusia akan di hisab (di hitung amal baik dan buruk).Wukuf adalah sebuah transisi kehidupan sebelum wukuf yang penuh dengan perbuatan buruk atau hanya baik menuju (transisi) kepada perbuatan baik atau lebih baik pasca wukuf. Inilah yang disebut dengan haji mabrur. Haji yang menghantarkan pelakunya ke arah yang lebih baik setelah ia melakukan ibadah haji.

      Hapus
    2. 4. Islam bukanlah agama yang memerintahkan untuk hanya cukup beribadah saja kepada Allah tanpa memikirkan kehidupan dunia dan menjaga hubungan baik sesama muslim, begitu pun sebaliknya tidak juga hanya mengejar baik dengan manusia saja sebagai sesama makhluk sosial. Setiap ibadah yang diperintahkan Allah tentunya bertujuan untuk meningkatkan hubungan vertikal dan horizontal secara seimbang. Hubungan vertikal yaitu hubungan ubudiyah kita kepada Allah (Hablumminallah), sedangkan hubungan horizontal adalah hubungan muamalah kita kepada sesama muslim dan makhluk Allah lainnya (Hablumminannas). Bahkan, salah satu karakteristik utama masyarakat Islam di masa Rasulullah SAW adalah adanya iman dan taqwa yang kuat kepada Allah SWT, itu sejalan dan berbanding lurus dengan terciptanya ukhuwah Islamiyah dengan sesama muslim sehingga lahirnya persatuan umat Islam yang kuat.Salah satu ciri orang bertaqwa adalah bisa menahan marah dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Kita mungkin sering menemui orang lain yang kerap menyakiti dan menzalimi kita, bahkan apabila dia datang seolah sangat menyebalkan. Dimata kita semua perilakunya dan perkataannya adalah menyebalkan. Ketika kita pernah mengalami hal itu adalah indikasi bahwa kita sulit memaafkan orang lain. Padahal bagi orang bertaqwa itu, kesalahan kepada kita itu harus dibalas dengan senyum gampang memaafkan, jangan sampai menyimpan dendam berlarut. Sebenarnya kita pantas marah, tapi Allah minta kita untuk memaafkan agar kita menjadi lebih baik dari dia, dan kita juga dapat tambahan pahala. Tapi itu berat, tidak semua orang siap dan mampu, hanya orang yang bertaqwa saja yang bisa. Misalnya saja kita lihat ada orang yang rajin beribadah, tetapi dia selalu menghina orang, nah dari sini sebagai orang yg bertakwa hendaknya kita memaafkan perbuatammya, tetapi bukan hanya sekedar memaafkan tapi juga harus dinasehati agar mendapat hidayah dan juga hubungan sesama manusia atau allah tetap terjaga aman damai.

      Hapus
  13. Nama:istiqomah
    Nim:F1051201041
    Prodi:pendidikan fisika
    Semester:1
    Ksl:IA2
    (3).Uraikan Hikmah dalam rukun haji
    Berikut hikmah dibalik rukun haji
    -ihram
    Ihram adalah berpakaian serba putih tanpa jahitan. Pakaian ihram itu warnanya putih. Dalam buku The Power of Colour, Putih mengambarkan sebuah filsafat kesucian, kebersihan, clean, clear, bright. Kesucian dalam bahasa agama dikenal dengan ikhlas. Ikhlas (sincerity) adalah perbuatan give more get even more. Yang disebut dengan ketulusan adalah berikan lebih, get even more, kita akan mendapatkan yang lebih banyak lagi. Artinya pada saat memberikan sesuatu pada orang lain tidak pernah megharapkan satu balasan. Walau begitu, Allah akan memberikan satu balasan yang lebih dari apa yang diberikan ketika kita tidak pernah memikirkan imbalan. Selain itu Ihram juga menyimbolkan persamaan manusia, semua berpakaian sama siapapun orangnya. Kemudian ihram juga menyimbolkan kesederhanaan.
    -Thawaf
    Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran. Simbol keselarasan dengan Alam, sebagaimana bumi yang berputar pada porosnya, planet-planet yang berputar pada bintang, ataupun elektron yang berputar pada inti Atom. Thawaf mengajarkan untuk hidup selaras dengan Alam, sehingga kerusakan di dunia dapat dihindari.
    -Sa'i
    Sa’i adalah sebuah refleksi ketangguhan dalam pertualangan (struggle). Bisa dibayangkan seorang Hajar (ibu) dengan bayi yang masih merah harus berjuang dengan berat antara Safa dan Marwah. Tidak satu kali, namun 7 kali, di tempat yang sama bolak-baik mencari sebuah solusi.
    Jika direnungkan hal ini, pasti logika akan menyebutkan sebagai suatu yang tidak beralasan (unreasonable). Logika akan menyebutkan bahwa sebenanrnya 2 kalipun sudah cukup, mengapa harus 7 kali, tidak ada satu hal yang berubah dalam proses tersebut. Tapi itulah semangat perjuangan dan kemauan untuk berkorban dari Siti Hajar. Jika hikmah ini diambil sebagai pesan moral dalam kehidupan, maka kita akan menyadari bahwa hidup adalah perjuangan, tidak ada hidup tanpa perjuangan (life is struggle, there is no life without struggle).
    -Jumrah
    Melempar jumrah pada hakikatnya adalah melempar batu yang simbolnya adalah setan. Artinya ada satu pertarungan abadi antara kita dengan setan. Kita tidak berteman dengan setan. Setan adalah musuh dalam kehidupan. Pertanyaannya, sudahkah kita juga siap untuk melawan setan setelah kembali ke tanah air? Setan dalam artian bathiniyyah bisa berbentuk harta, jabatan dan segala macam yang dapat memalingkan kita dari kehendak Tuhan. Bagaimana setan dalam bentuk manusia yang senantiasa mengajak kepada perbuatan mungkar seperti mengajak untuk korupsi, merayu untuk khalwat dan berzina, sungguh kemauan dan keberaniaan kita menjadi taruhannya. Jumrah mengajarkan kita untuk siap menolak semuan rayuan walaupun kita harus bertempur dengan batu.
    -Wukuf
    Pada saat wukuf kita sedang melakukan kontemplasi, sesuai dengan ungkapan Umar R.A, “Haasibu anfusakum qabla an tuha sabu”, (periksalah dirimu sebelum Allah memeriksamu di akhirat). Wukuf juga menjadi simbolisasi proses padang mahsyar di akhirat, dimana manusia akan di hisab (di hitung amal baik dan buruk).
    -Wukuf adalah sebuah transisi kehidupan sebelum wukuf yang penuh dengan perbuatan buruk atau hanya baik menuju (transisi) kepada perbuatan baik atau lebih baik pasca wukuf. Inilah yang disebut dengan haji mabrur. Haji yang menghantarkan pelakunya ke arah yang lebih baik setelah ia melakukan ibadah haji.
    Hikmah dibalik rukun haji begitu sangat bermanfaat bgi kehidupan untuk memperbaiki kehidupan kita

    BalasHapus
  14. Nama : Maharani
    NIM : F1051201025
    Kelas : 1A2
    Semester : Ganjil
    JAWABAN
    1. Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Alquran menjelaskan bahwa alam semesta akan menyerupai awal pembentukannya. “(Ingatlah) pada hari langit Kami gulung seperti menggulung lembaran-lembaran kertas. Sebagaimana kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati. Sesungguhnya Kami akan melaksanakannya," bunyi Surah Al-Anbiya Ayat 104.
    Menggulung pada ayat tersebut bisa menggambarkan penyusutan alam semesta karena energi yang terdapat di dalamnya melebihi batasan. Dalam ayat yang lain, Allah berfirman tentang penciptaan kembali alam semesta.
    “(Yaitu) pada hari (ketika) Bumi diganti dengan Bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa,” bunyi Surah Ibrahim Ayat 48.
    Allah SWT berfirman:
    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu.
    (Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?” (An-Naziat: 10)
    Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang sependapat dengan mereka yang mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali sesudah mereka dimasukkan ke dalam Liang kuburnya.
    Mereka tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan tulang belulang mereka sudah berantakan.
    Adapun gambaran manusai di Alam Mahsyar sesuai hadis Rasulullah sebagai berikut:
    1. Hamparan tanah Putih
    Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
    Rasulullah SAW bersabda
    Artinya: Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa ada tanda bagi siapapun di atasnya." (HR. Muslim) [No. 2790 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    2. Manusia Tenggelam di Lautan Keringat
    Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari) [No. 6532 Fathul Bari] Shahih.
    3. Manusia Dibagi 3 Kelompok
    Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dibangkitkan atas tiga kelompok, ada yang dalam keadaan senang ada pula yang merasa ketakutan. Ada dua orang yang menunggangi satu onta, ada tiga orang yang menunggangi satu onta, ada empat orang yang menunggangi satu onta bahkan ada sepuluh orang yang menunggangi satu onta, lalu sisanya dikumpulkan oleh api yang selalu menyertai mereka pada malam dan siang." Mereka berkata: "Pada pagi dan sore hari." (HR. Muslim) [No. 2861 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    4. Telanjang
    Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR. Muslim) [No. 2859 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

    BalasHapus
  15. Nama:istiqomah
    Nim:F1051201041
    Prodi:pendidikan fisika
    Semester:1
    Ksl:IA2
    (4).Bismillah(۞ إِنَّ ٱللَّهَ یَأۡمُرُ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَـٰنِ وَإِیتَاۤىِٕ ذِی ٱلۡقُرۡبَىٰ وَیَنۡهَىٰ عَنِ ٱلۡفَحۡشَاۤءِ وَٱلۡمُنكَرِ وَٱلۡبَغۡیِۚ یَعِظُكُمۡ لَعَلَّكُمۡ تَذَكَّرُونَ)

    Artinya: “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat ihsan (kebajikan), memberi hak kepada kerabat, dan Dia melarang (melakukan) perbuatan keji, kemungkaran, dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapat mengambil pelajaran.”

    Menurut beliau, Ayat ini mencangkup seluruh akhlak islamiyah yang menjadi cerminan Islam dan Iman, sebagai buah ketaqwaan. Banyak hal menarik yang bisa dikaji darinya.


    Tiga Perintah: Wujud Ketaqwaan
    Pertama, ia sebagai mauidzah, agar kita selalu ingat untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangannya. Karena keduanya memiliki konsekuensi berupa balasan di hari Akhir kelak.

    Kedua, objek dalam ayat itu tidak disebutkan, dengan maksud bahwa yang menjadi sasarannya adalah semua manusia (yufīdu al-‘umūm). Menjadi logis, karena kandungannya memang tidak hanya untuk pribadi, tapi juga mencangkup kepentingan sosial secara luas.

    Di dalamnya juga disebutkan tiga perintah utama sebagai wujud ketaqwaan hamba, yaitu bersikap adil, ihsan dan menunaikan hak orang lain
    Berikut contoh nya yaitu
    -Menjalankan perintah Allah

    وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

    Artinya: “Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.” (Q. S. Al Baqarah :186)
    Menjadi lebih bersyukur
    Dengan berpuasa, maka seseorang akan merasakan bagaimana rasanya menjadi orang yang tidak memiliki makanan untuk dimakan sehingga ia akan jauh lebih bersyukur.
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu dia berkata, Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

    عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : اُنْظُرُوْا إِلَى مَنْ أَسْفَلَ مِنْكُمْ، وَلاَ تَنْظُرُوْا إِلَى مَنْ فَوْقَكُمْ، فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لاَ تَزْدَرُوْا نِعْمَةَ اللهِ عَلَيْكُمْ.
    Lihatlah kepada orang-orang yang lebih rendah daripada kalian, dan janganlah kalian melihat kepada orang-orang yang berada di atas kalian, karena yang demikian itu lebih patut bagi kalian, supaya kalian tidak meremehkan nikmat Allâh yang telah dianugerahkan kepada kalian.”
    -Melatih pengendalian diri
    Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu, bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “اَلصِّيَامُ جُنَّةٌ فَإِذَا كَانَ أَحَدُكُمْ صَائِمًا فَلاَ يَرْفُثْ وَلاَ يَجْهَلْ وَإِنِ امْرُؤٌ قَاتَلَهُ أَوْ شَاتَمَهُ، فَلْيَقُلْ: إِنِّي صَائِمٌ (مَرَّتَيْنِ)، وَالَّذِيْ نَفْسِي بِيَدِهِ، لَخُلُوْفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللهِ تَعَالَى مِنْ رِيْحِ الْمِسْكِ، يَتْرُكُ طَعَامَهُ وَشَرَابَهُ وَشَهْوَتَهُ مِنْ أَجْلِي، اَلصِّيَامُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ، وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا.”
    “Puasa itu adalah perisai. Oleh karena itu, jika salah seorang di antara kalian berpuasa, maka janganlah dia berkata-kata kotor dan tidak juga berlaku bodoh. Jika ada orang yang memerangi atau mencacinya, maka hendaklah dia mengatakan, ‘Sesungguhnya aku sedang berpuasa’ (sebanyak dua kali). Demi Rabb yang jiwaku berada di tangan-Nya, bau mulut orang yang berpuasa itu lebih harum di sisi Allah Ta’ala daripada aroma minyak kesturi, di mana dia meninggalkan makanan, minuman, dan nafsu syahwatnya karena Aku (Allah). Puasa itu untuk-Ku dan Aku akan memberikan pahala karenanya dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.”
    Sekian mohon maaf jika ada kesalahan
    Summa assalammualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Terimah kasih

    BalasHapus
  16. Nama : Maharani
    NiM : F1051201025
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Kelas :1A2
    Semester : Ganjil(1)
    2. Segala amalnya akan dilihat dan ditimbang. Amalan pertama yang akan dihisab di pengadilan Allah SWT kelak adalah sholat
    Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:
    “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda, ”Amalan hamba yang pertama kali dihisab hari kiamat adalah sholat, jika sholat itu bagus, dia beruntung dan berhasil, jika cacat dia menyesal dan merugi. Bila sholat wajibnya tidak sempurna, Allah SWT berkata, ”Lihatlah apakah hamba-Ku punya amalan sunnah sehingga bisa menutupi amalan wajibnya, dengan demikian tertutup segala amalnya.”
    Jika salah satu Rukun Sholat tidak terpenuhi maka tidak Sah sholat nya kecuali ada udzur tertentu seperti lupa.
    Rukun Qauli (Perkataan / Bacaan)
    Takbiratul Ihram (Menyebut 'Allahu Akbar')
    Membaca Al - Fatihah
    Membaca Tahiyyat Akhir
    Salam
    Perlu dilafalkan di mulut dan didengar sekurang-kurang oleh telinga sendiri. Tidak sah jika hanya dibaca didalam hati.
    Rukun Qalbi (Hati)
    Niat
    Tertib
    Rukun Fi'li (Perbuatan)
    Qiyam (Berdiri dengan khusyu ')
    Ruku '
    I'tidal
    Sujud
    Duduk diantara Dua Sujud
    Duduk membaca Tahiyyat Akhir

    BalasHapus
  17. Nama : Maharani
    NIM : F1051201025
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Kelas : 1A2
    Semester : Ganjil ( 1)

    3. Didalam rukun haji mengandung hikmah batin yang luar biasa, diantaranya :
    1. Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. tertuju mencari ridho Allah SWTH
    2. Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Ketika banjir pada masa Nabi Nuh AS. Bayt Allah itu diangkat Allah SWT ke langit ke tujuh (baytul makmur). Berkat Tuhan, ada sumur zamzam disekitar baytullah sebagai sumber mata air kehidupan, darah, tulang, kulit teraliri dan didistribusikan ke seluruh alam tanda kehidupan adalah air. Berkat kesabaran, kecerdasan, kekuatan yang Allah berikan kepada ibunda Hajar, bayi Ismail meminum air berkat hingga hari ini, jamaah haji meminumnya sebagai air surga yang Allah titipkan di bumi. Rumah, air, tumbuhan, keluarga di negeri yang aman, adalah prasyarat bisa menjalankan praktik ibadah dengan baik. Piranti-piranti tersebut sudah semestinya dijaga. Penjagaan tersebut diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Berdoa, bekerja, berikhtiar, bertawakkal adalah jalan kebaikan (tarikah hasanah) untuk kebaikan dan membangun dari generasi ke generasi, walau sumbangsih itu hanya separuh biji kurma.
    5. Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Lalu, bukalah  lembar baru biru kehidupan dengan bersih, biru, mulia dan baik iman, islam, amal saleh (muslim, mukmin, muhsin). Bumi Mina adalah tanah pertaubatan yang Allah SWT sediakan.

    BalasHapus
  18. Nama : Veren Pramestya Anantasa
    NIM : F1051201029
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    bismillah,,,
    1. Ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah. Akan tetapi, ada satu yang tidak hancur yakni tulang ekor. Berikut ada hadistnya.
    Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu mengatakan, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    مَا بَيْنَ النَّفْخَتَيْنِ أَرْبَعُوْنَ ثُمَّ يُنْزِلُ اللَّهُ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً . فَيَنْبُتُونَ كَمَا يَنْبُتُ الْبَقْلُ لَيْسَ مِنَ الإِنْسَانِ شَىْءٌ إِلاَّ يَبْلَى إِلاَّ عَظْمًا وَاحِدًا وَهْوَ عَجْبُ الذَّنَبِ ، وَمِنْهُ يُرَكَّبُ الْخَلْقُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ

    “Jarak antar dua tiupan Sangsakala itu empat puluh. Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari 4554 dan Muslim 5253)

    Mengapa demikian?
    Kita simak keterangan Ibnul Aqil yang dinukil oleh al-Hafidz Ibnu Hajar dari Ibnul Jauzi sebagai berikut,

    Ibnul Jauzi menyebutkan keterangan Ibnu Aqil,

    Dalam hadis ini terdapat rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh Allah. Karena Dzat yang menciptakan sesuatu yang wujud dari permulaan yang sebelumnya tidak ada, tidak membutuhkan sesuatu yang dijadikan acuan penciptaan. Atau dipahami bahwa hal itu Allah abadikan sebagai tanda bagi para Malaikat, yang ditugaskan untuk menghidupkan semua manusia utuh dengan jasadnya. Sementara Malaikat tidak memiliki ilmu tentang itu, selain bagian tulang manusia yang diabadikan. Agar diketahui bahwa Dia menghendaki hal itu untuk pengembalian ruh kepada masing-masing orang yang diwakili bagian anggota badannya. (Fathul Bari, 8/553)

    Adapun bentuk kebangkitan di Padang Mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian adalah:
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

    “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).

    Lalu bagaimana manusia digiring ke Padang Mahsyar?
    Manusia digiring ke Padang Mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan amalnya. Ada yang digiring dengan berjalan kaki dan ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ

    “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan.” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).

    Adapun kehidupan kedua setelah kematian manusia yakni:
    Imam Al-Muzani rahimahullah berkata, yang artinya :
    “Setelah hancur, manusia dibangkitkan. Dan pada hari kiamat, manusia dikumpulkan di hadapan Rabb-Nya. Di masa penampakan amal manusia dihisab. Dengan dihadirkannya timbangan-timbangan dan ditebarkannya lembaran-lembaran (catatan amal). Allah menghitung dengan teliti, sedangkan manusia melupakannya. Hal itu terjadi pada hari yang kadarnya di dunia adalah 50 ribu tahun. Kalaulah seandainya bukan Allah sebagai hakimnya niscaya tidak akan bisa, akan tetapi Allahlah yang menetapkan hukum di antara mereka secara adil. Sehingga lama waktunya (bagi orang beriman) adalah sekadar masa istirahat siang di dunia, dan Allah Yang Paling Cepat Perhitungan Hisabnya. Sebagaimana Allah memulai menciptakan mereka, ada yang sengsara atau bahagia, pada hari itu mereka dikembalikan. Sebagian masuk surga, sebagian masuk neraka.”

    BalasHapus
  19. Nama: Ardha Ardianti
    NIM: F1051201030
    Kelas: IA2
    Semester: 1
    1. Muslim wajib mempercayai adanya hari akhirat di mana dunia akan hancur luluh dan semua manusia bahkan semua makhluk di atas dunia akan mati dan hancur pula. Kemudian pada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar. Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut
    Arab: يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
    Latin: yauma tubaddalul-arḍu gairal-arḍi was-samāwātu wa barazụ lillāhil-wāḥidil-qahhār
    Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.
    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    Adapun gambaran manusai di Alam Mahsyar sesuai hadis Rasulullah sebagai berikut:
    a. Tanah Putih
    Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
    Berdasarkan hadits riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda mengenai gambaran Padang Mahsyar:
    Arab: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَقِيِّ لَيْسَ فِيْهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ رواه مسلم وفي رواية البخاري: قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
    Artinya: Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih; tidak ada tanda untuk seorangpun.
    b. Jarak Matahari
    Rasulullah juga bersabda bahwa Padang Mahsyar memiliki suhu yang panas. Sebab, jarak matahari hanya sejengkal dari Padang Mahsyar sehingga manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri sesuai amalan masing-masing.
    c. Lama Waktu
    Allah SWT akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar selama setengah hari dari lima puluh ribu tahun dengan terik matahari. Rasulullah bersabda kondisi itu akan ringan bagi beberapa golongan yang dinaungi oleh Allah SWT.
    d. Syafaat
    Arab: سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
    Artinya: Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan 'Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. 1. Imam (pemimpin) yang adil. 2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. 3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid. 4. Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. 5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: "Sungguh aku takut kepada Allah." 6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. 7. Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinang lah air matanya.
    Semoga, di Padang Mahsyar kita selalu dalam naungan Allah SWT dan syafaat Nabi Muhammad.

    BalasHapus
  20. Nama : Sulastri
    Nim : F1051201039
    Kelas : IA2
    Semester : Ganjil (1)

    1.Tidak karena seseorang yg meninggal dunia dimana roh pun harus berpisah dengan jasad.Roh itu adalah urusan Rabb-ku. (QS al-Israa: 85).
    Proses tubuh hancur selama di alam kubur bukti kefanaan hidup.Setelah kehidupan dunia, seluruh manusia akan mengalami kematian lalu menjalani kehidupan di alam kubur. Dalam alam kubur , perubahan jasad manusia terjadi dan hanya segelintir dari manusia yang jasadnya tetap baik tanpa menggunakan formalin atau perawatan mayat tertentu.
    - Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.
    Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT.Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Allah SWT berfirman:

    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ

    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.

    {فَمَ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}

    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)dan di alam masyhar ada beberapa gambaran manusia seperti telanjang, hamparan tanah putih, manusia tenggelam di lautan keringat, dan manusia dibagi 3 kelompok.

    BalasHapus
  21. Nama: Ardha Ardianti
    NIM: F1051201030
    Kelas: IA2
    Semester: 1
    2. "Rukun Qalbi" Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.
    "Rukun Qauli" Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.
    "Rukun Fi'li" Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir. Shalat itu suatu kewajiban yang dipenuhi. Syarat sah shalat bukan hanya ke tiga rukun tersebut, wajib juga mengetahui thaharah sebelum menghadap padanya melakukan shalat. Bacaan yang dibacakan harus baik, benar dan jelas. Dan Salat yang diterima ialah shalat yang dilakukan dengan penuh tawadhu’ karena kebesaran dan keagungan Allah. Andaikan orang ini khusyuk hatinya, akan khusyuk jugalah seluruh tubuhnya. Putuskan semua cabang hati yang berkaitan dengan dunia ini. Sabda Rasulullah shalallahu 'alahi wasallam, “Shalatlah shalat perpisahan.”. Shalatlah shalat yang mengucapkan selamat tinggal kepada dunia ini. Kekhusyukan tidak akan pernah tercapai bila kecintaan kepada dunia menguasai hati. Allah tidak akan terasa bila urusan dunia menjadi pusat perhatian.

    BalasHapus
  22. Nama: sulastri
    Nim: F1051201039
    Kelas :IA2
    Sementer: Ganjil(1)
    Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad dari Sahabat Anas bin Malik, beliau bersabda:

    لولا أنْ لا تَدافنوا لدعوتُ اللهَ أنْ يُسمِعَكمْ مِنْ عذابِ القبرِ

    “Lau la an la tudafanu lada’autullaha ‘azza wa jalla an yusmia’kum min adzabil-qabri ma asma’ani,”. Yang artinya: “Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan (jenazah), tentulah aku (Rasulullah) akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar,”.
    Dengan hadis tersebut, Rasulullah menyerukan kepada manusia untuk saling melakukan interaksi sosial dan juga kepedulian terhadap orang mati.Tak hanya itu, Rasulullah juga menegaskan bahwa terdapat kehidupan di alam kubur, baik itu berupa siksaan atau bahkan sebuah kenikmatan menunggu dari hamba-hamba Allah yang saleh.Hanya saja perlu ditekankan, kehidupan alam kubur bukanlah kehidupan yang berada di dalam tanah. Hanya Allah yang tahu di mana letak alam kubur itu berada, manusia hanya perlu mengimaninya saja bahwa ada siksa dan nikmat atasnya.Dalam buku Lulus Interview di Alam Kubur dari rangkuman berbagai penulis, jasad manusia di alam kubur akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pada malam pertama di alam kubur, jasad manusia mulai mengalami pembusukan di daerah perut dan kemaluan.Karena itu, agar selamat kita harus menjaga perut kita dari mengkonsumsi hal-hal haram. Sedangkan kita juga harus menjaga kemaluan kita agar dapat menyalurkannya sesuai syariat Islam.Pada malam kedua, mulailah anggota-anggota tubuh yang lain ikut membusuk. Seperti limpa, hati, paru-paru, hingga lambung. Di hari ketiga, anggota-anggota tubuh tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap. Adapun di waktu sepekan setelah jasad manusia berada di dalam kubur, bagian wajah akan tampak membengkak. Seluruh anggota wajah seperti maha, pipi, lisan (mulut), dan juga hidung. Pembusukan jasad terus berlangsung hingga di hari ke-10, kali ini pembusukan terjadi makin ekstrem dan menyambangi anggota-anggota tubuh seperti yang ada di bagian perut dan dada.Perjalanan perubahan jasad manusia di dalam kubur terus berlanjut. Di pekan kedua, elemen rambut mulai rontok dan tercerabut dari kepala. Kemudian, karena adanya perpaduan dari berbagai proses pembusukan tersebut, hewan-hewan dapat mencium bau busuknya dari jarak lima kilometer.Segala hal yang pernah dianggap membanggakan dari diri manusia, tercerabut satu-satu. Setelah enam bulan berlangsung, kebanyakan perubahan jasad mulai masuk ke dalam tahapan rangka tulang. Daging yang membalut tulang mulai hilang dimakan hewan-hewan dan bakteri di dalam tanah.Dan setelah 25 tahun berada di dalam kubur, rangka tubuh manusia akan berubah menjadi semacam biji. Dan dalam biji tersebut terdapat satu tulang yang sangat kecil yang disebut ajbudz dzanab atau tulang ekor. Dari tulang inilah nantinya manusia akan kembali dibangkitkan Allah SWT pada yaum al-akhir atau hari kiamat.Perubahan jasad manusia dalam kubur ini juga tak lepas dari kehidupan yang menyertai di dalamnya. Ada siksa dan ada juga nikmat yang Allah berikan di dalamnya. Adalah amal serta ketakwaan manusialah yang dapat menjadi penolong dan menjadi sumber ketenangan hidup di alam tersebut.Hidup di dunia hanya sementara. Dunia adalah persinggahan, yang diisi oleh kilau dan juga kesenangan fana. Allah memang tidak menyajikan dunia hanya untuk dijalani dengan kesulitan saja oleh manusia, manusia boleh bersenang-senang di dalamnya, namun tetap dalam pakem syariat. Hal ini agar menjadi bekal manusia, oleh-oleh iman dan takwa dari dunia untuk dapat menapaki alam-alam selanjutnya yang Allah ciptakan.

    BalasHapus
  23. Nama: Ardha Ardianti
    NIM: F1051201030
    Kelas: IA2
    Semester: 1
    3. Didalam rukun haji mengandung hikmah batin yang luar biasa, diantaranya :
    • Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    • Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi).
    • Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13). Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.
    • Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama.

    BalasHapus
  24. Nama : Sulastri
    Nim: F1051201039
    Sementer : Ganjil
    2.Di dalam shalat terdapat rukun qalbi,
    rukun qauli, dan rukun fi‟li, disamping ada pula sunah-sunah yang harus dilakukan.4
    Rukun qalbi yaitu sebagai berikut:
    a. Niat shalat
    b. Tertib
    Rukun qauli (bacaan) yaitu sebagai berikut:
    a. Takbiratul ihram
    b. Membaca Al-fatihah
    c. Membaca tahiyyat akhir
    d. Salam
    Rukun fi‟li yaitu sebagai berikut:
    a. Berdiri
    b. Ruku’
    c. I’tidal
    d. Sujud
    e. Duduk diantara dua sujud
    f. Duduk tahiyyat akhir
    Rukun adalah segala sesuatu yang menompang atau elemen pokok yang kuat sehingga shalat itu menjadi terlakasana. Karena sangat urgen dan vitalnya elemen-elemen, jika salah satunya tidak dilaksanakan maka shalat tidak diterima.

    BalasHapus
  25. Nama: Ardha Ardianti
    NIM: F1051201030
    Kelas: IA2
    Semester: 1
    lanjutan no. 3
    • Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Lalu, bukalah lembar baru biru kehidupan dengan bersih, biru, mulia dan baik iman, islam, amal saleh (muslim, mukmin, muhsin). Bumi Mina adalah tanah pertaubatan yang Allah SWT sediakan. Menggunting juga bermakna memutuskan hubungan dengan yang selain Allah, menggunting hubungan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT, menggunting keterikatan dan ketertarikan hati kepada dunia.Hikmah tahallul kesucian. Prosesi tahallul ada makna isyarat dan ibarat harapan terhadap tumbuhnya rambut cita-cita yang tidak mengulangi lagi kekeliruan masa lalu. Tapi, malah menaik meninggi martabat jiwa yang sehat afiat menuju Allah SWT yang Maha Tinggi. Selama kekotoran jiwa masih melekat, jiwa tidak bisa menaik kehadirat Tuhan Yang Maha Suci (Al Quddus). Penghalang perintangnya adalah kedurhakaan kepada Maha Pencipta. Zina, mabuk, judi, curi, sogok, korup, dzalim, tirani, culas, khianat, dusta, memandang kepada yang bukan mahramnya dengan pandangan mata syahwat (birahi sex), deretan dosa di atas barang kali kita kerjakan berkali-kali. Dapat dikenali bahwa tahallul adalah rehabilitasi dan reputasi mental (batin). Bahkan, pemulihan nama baik di mata Allah, dengan harapan semoga Allah SWT memantaskan diri kita memasuki surgaNya yang tinggi dan suci, dan menatap wajah Allah SWT yang Agung dan Mulia di surgaNya kelak.

    4. Manusia tidak pernah luput dari kesalahan, karena itu Islam mengajarkan setiap manusia untuk saling memaafkan. Allah SWT memuliakan orang yang bersedia memaafkan kesalahan orang lain, bahkan Allah sudah menyiapkan segudang pahala untuk orang tersebut. Selain itu, suka memaafkan merupakan salah satu sifat Rasulullah SAW. Beliau selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk tetap berbuat baik kepada orang lain meskipun orang tersebut membalasnya dengan kejahatan. Allah berfirman:
    وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَءَاتِيَةٌ ۖ فَٱصْفَحِ ٱلصَّفْحَ ٱلْجَمِيلَ
    Wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqq, wa innas-sā'ata la`ātiyatun faṣfaḥiṣ-ṣaf-ḥal jamīl.
    “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan, sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang. Maka, maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS AL Hijr:85)
    Contohnya: jika teman kita membuat kesalahan atau berbohong dengan kita, dan kita mengetahui dari orang lain kalau dia berbohong. Dan meskipun dia tidak ada meminta maaf kepada kita maka kita harus memaafkannya dan selalu ikhlas.

    BalasHapus
  26. UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
    Dosen : H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

    Nama : Helsi Hardiana
    NIM : F1051201002
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    SOAL
    1. Manusia terikat secara sunnah Allah kepada ruang, waktu, massa dan energi. Keempat item di ataspun akan musnah, karena bagian dari alam fisika yang bersifat fana (relatif dan temporer), sedang Allah SWT bersifat baqa (Maha Kekal). Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.

    Jawab : Ketika manusia mati secara fisik maka manusia akan musnah bersama alam yang juga musnah. Karena Allah telah berfirman dalam Al - Quran surah Ar Rahman ayat 26 -27, yang berbunyi,

    “Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang mempunyai kebesaran dan kemuliaan” (Q.S. al-Rahman: 26-27)

    Pada ayat tersebut di jelaskan bahwa semua yang ada di bumi akan binasa dan yang tetap kekal adalah Allah SWT. Abdurrahman bin Abu Bakar al-Suyuti dalam karyanya al-Dur al-Man al-Mantsur fi al-Tafsir bi al-Ma’tsur lil-Suyuti berkata :

    Ibnu Mundzir meriwayatkan dari Ibnu Jarir berkata ; Ketika diturunkan ayat “ Semua yang ada di bumi itu akan binasa “(al-Rahman : 26) para malaikat berkata “ Penduduk bumi binasa! “ lalu diturunkan ayat “ Tiap-tiap yang berjiwa akan mati “(Q.S.Ali ‘Imran : 185). Kemudian mereka berkata “ Binasalah tiap yang berjiwa “. Kemudian diturunkan ayat “ Tiap-tiap sesuatu pasti binasa, kecuali dzat-Nya (Allah) “(al-Qashash : 88), lalu mereka bekata “ Binasa ahli langit dan bumi “.

    Pada saat tiupan terompet sangkakala yang pertama menjadikan segala sesuatu yang ada di bumi sirna semuanya. Pendapat ini merupakan pendapat mayoritas ulama.

    Kemudian Allah Maha Kuasa menghidupkan dari ketiadaan menjadi ada. Sebagaimana firman Allah dalam Q.S. Al Waqiah ayat 57-59 : Kami telah menciptakan kamu, maka mengapa kamu tidak membenarkan? Maka Terangkanlah kepadaku tentang nutfah (sperma) yang kamu pancarkan. Kamukah yang menciptakannya, atau Kamikah yang menciptakannya? (QS: Al-Waqi’ah ayat 57-59).

    Dalil Aqli mengenai Allah Maha Kuasa menciptakan dari ketiadaan menjadi ada adalah dalam penciptaan manusia. Allah Maha Kuasa mnciptakan manusia dari benda mati sperma dan sel telur kemudian Allah tiupkan Ruh hingga berkembang menjadi manusia sempurna begitu mudah bagi Allah SWT.

    Begitu juga dengan bentuk kebangkitan di padang mahsyar setlah peniupan terompet yang kedua maka Allah membangkitkan dari yang tiada menjadi ada. Dalam keadaan utuh kemudian digiring kepadang mahsyar. Setelah itu, manusia bangkit dalam keadaan bermacam macam sesuai dengan amal perbuatan mereka. Semua amal perbuatan manusia akan dihisab dan dibalas dengan seadil adilnya. Dan inilah bentuk keadilan Allah SWT.

    Bagaimana kehidupan kedua setelah kematian ?
    Surga dan Neraka Allah buat menjadi kekal. Setelah tiupan Sangkakala yang kedua Surga dan Neraka menjadi kekal sebagai bentuk pembalasan abadi bagi manusia. Mengenai kekal nya surga dan neraka telah dijelaskan oleh para ulama bahwa surga dan neraka kekal bukan berasal dari zat nya yang kekal, namun surga neraka kekal karena Allah yang Maha Abadi yang telah mengkekalkannya. Jadi surga neraka kekal karena Allah yang mengkhendaki nya untuk kekal.



    BalasHapus
  27. UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
    Dosen : H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

    Nama : Helsi Hardiana
    NIM : F1051201002
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    2. Salat secara fisik sangat menyehatkan. Tetapi, salat tidak sekedar bacaan dan gerakan (rukun qauli dan rukun fi'li), terdapat rukun hati (qalbi) seperti khusyu', khudu', tadharru', hudurul qalbi (hadir hati kepada Allah SWT), mahabbah (cinta), khauf (takut), raja' (harap). Jelaskan keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT, tidak hanya berputar di bumi yang berakhir musnah !
    Rukun Qauli, Fi'li, dan Qalbi dalam shalat sangat berkaitan. Sebagaimana iman yang diyakini dengn hati di ucapkan dengn lisan dan di lakukan dengan perbuatan. Setiap gerakan dalam shalat memiliki bacaan yang berbeda baik itu di mulai dari takbir hingga salam. Di setiap bacaan itu juga kita harus menghadirkan hati untuk benar benar meresapi gerakan , dan bacaan yang kita lakukan. Tingkat tertinggi adalah saat sholat merasa dilihat Allah atau melihat Allah. Merasakan bahwa sholat yang dilakukan adalah sholat yang terakhir. Jadi, apabila Rukun Qauli, Fi'li dan Qalbi benar benar menyatu dalam shalat maka shalat yang dilakukan akan khusyu'. Solat yang benar dan Khusyu' akan menghasilkan seorang hamba yang benar benar hanya berharap pada Allah, mengagungkan Allah, cinta pada Allah, dan berserah diri pada Allah. Sholat yang benar yang terhubung antara Rukun Qauli, Fi'li, dan Qalbi, akan membentuk ikatan yang kuat antara seorang manusia dengan Allah SWT. Orang yang sholatnya benar akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, karena didalam sholat dia telah mengaitkan antara rukun qauli, fi'li dan Qalbi.

    Setiap gerakan dan bacaan dalam shalat memiliki keterkaitan yang erat dengan hati , sebagai contoh dalam takbir kita mengangkat tangan dan membaca "Allahu Akbar" maka serta merta kita menghadirkan hati dan merasa sedang menghadap Allah yang maha besar yang mampu mengangkat dan menolong segala masalah kita.

    Kemudian Ruku' kita membaca " Subhana Rabbiyal Adzimi Wabihamdih" yang artinya Maha Suci Tuhan Yang Maha Agung dan Segala Puji Baginya. Bagitu pula dengan i'tidal sujud hingga salam. Kita harus benar benar memahami apa yang kita baca dan lakukan sehingga kita bisa mengahdirkan hati pada sholat yang kita kerjakan.

    BalasHapus
  28. Nama: Sulastri
    Nim: F1051201039
    Semester:Ganjil

    3.Ibadah Haji dan Umroh merupakan pelaksanaan rukun Islam yang ke lima. Banyak sekali hikmah yang terkandung di dalamnya. Karena ibadah haji maupun ibadah umroh adalah wujud dari pertemuan antara kesadaran batin dan kecerdasan rasio.
    1 .Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    2 .Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Histori di atas bukan secara kebetulan, tapi Qadarullah SWT. Apabila ditilik dari lughawi (bahasa). Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    3. Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13). Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.

    BalasHapus
  29. Nama : Sulastri
    Nim: F1051201039
    Semester: Ganjil

    Lanjutan nmor 3
    4 .Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Ketika banjir pada masa Nabi Nuh AS. Bayt Allah itu diangkat Allah SWT ke langit ke tujuh (baytul makmur). Berkat Tuhan, ada sumur zamzam disekitar baytullah sebagai sumber mata air kehidupan, darah, tulang, kulit teraliri dan didistribusikan ke seluruh alam tanda kehidupan adalah air. Berkat kesabaran, kecerdasan, kekuatan yang Allah berikan kepada ibunda Hajar, bayi Ismail meminum air berkat hingga hari ini, jamaah haji meminumnya sebagai air surga yang Allah titipkan di bumi. Rumah, air, tumbuhan, keluarga di negeri yang aman, adalah prasyarat bisa menjalankan praktik ibadah dengan baik. Piranti-piranti tersebut sudah semestinya dijaga.
    5.Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat.

    BalasHapus
  30. Nama: Sulastri
    Nim: F1051201039
    Semester : Ganjil(1)

    4. Pemaafan merupakan kesediaan untuk menanggalkan kekeliruan masa lalu yang menyakitkan, tidak lagi mencari-cari nilai dalam amarah dan kebencian, dan menepis keinginan untuk menyakiti orang lain atau diri sendiri. Dalam interaksi kehidupan sehari-hari manusia terkadang dihadapkan pada suatu cobaan yang dapat membuat perasaan menjadi kesal dan marah. Merespons perilaku seseorang yang membuat kekesalan dan amarah dengan mengungkapkan emosi merupakan ekspresi yang wajar bagi setiap manusia.Rasulullah SAW bersabda, "Barang siapa memaafkan saat ia mampu membalas, maka Allah akan memberinya maaf pada hari kesulitan" (HR Ath-Thabrani).
    Memaafkan merupakan salah satu akhlak mulia bagi setiap mukmin dan sebagai indikasi karakter bagi orang bertakwa. Allah secara tegas mengapresiasi orang yang memiliki kelapangan dan kebesaran jiwa untuk memaafkan orang lain sebagai bentuk peri laku yang bijak dan membawa maslahat, "yaitu orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan me maafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan." (QS Ali Imran: 134).

    Dengan memaafkan, tidak akan menurunkan derajat image seseorang, justru menjadi pemaaf akan membuat orang lain lebih hormat dan respek dengan diri seseorang. Allah berfirman, "Tetapi, barang siapa bersabar dan memaafkan, sungguh yang demikian itu termasuk perbuatan yang mulia." (QS asy-Syura: 43).
    Hubungan pemaaf dengan manusia, biasanya tergantung dari diri manusia masing-masing tingkat kekecewaan, kekesalan dan kemarahan yang di alami berbeda-beda.
    Biasanya manusia akan memaafkan karena masih ada rasa empati dan simpati yang dirasakan.
    Contoh nya : maafkan teman yg sudh mengomongi kita sdi belakang

    BalasHapus
  31. Nama : Veren Pramestya Anantasa
    NIM : F1051201029
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    2. Syaikh ‘Abdurrahman bin Nashir As-Sa’di rahimahullah melanjutkan,

    وَالأَرْكَانُ القَوْلِيَّةُ مِنَ المَذْكُوْرَاتِ:

    تَكْبِيْرَةُ الإِحْرَامِ وَقِرَاءَةُ الفَاتِحَةِ عَلَى غَيْرِ مَأْمُوْمٍ وَالتَّشَهُّدُ الأَخِيْرِ وَالسَّلاَمُ

    وَبَاقِي أَفْعَالِهَا: أَرْكَانٌ فَعِلْيَةٌ, إِلَّا :

    اَلتَّشَهُّدَ اَلْأَوَّلَ , فَإِنَّهُ مِنْ وَاجِبَاتِ اَلصَّلَاةِ

    وَالتَّكْبِيرَاتِ غَيْرَ تَكْبِيرَةِ اَلْإِحْرَامِ.

    و “سُبْحَانَ رَبِّي اَلْأَعْلَى” مَرَّةً فِي اَلسُّجُودِ.

    و “رَبِّ اِغْفِرْ لِي” بَيْنَ اَلسَّجْدَتَيْنِ مَرَّةً, مَرَّةً, وَمَا زَادَ فَهُوَ مَسْنُونٌ.

    وَقَوْلَ: “سَمِعَ اَللَّهُ لِمَنْ حَمِدَهُ” لِلْإِمَامِ وَالْمُنْفَرِدِ.

    و “رَبَّنَا لَكَ اَلْحَمْدُ” لِلْكُلِّ.

    فَهَذِهِ اَلْوَاجِبَاتُ تَسْقُطُ بِالسَّهْوِ, وَيَجْبُرُهَا سُجُودُهُ اَلسَّهْوَ, وَكَذَا بِالْجَهْلِ

    وَالْأَرْكَانُ لَا تَسْقُطُ سَهْوًا وَلَا جَهْلاً وَلَا عَمْدًا.

    “Dan rukun berupa ucapan dari cara shalat yang telah disebutkan adalah: takbiratul ihram, membaca Al-Fatihah bagi selain makmum, tasyahud akhir, dan salam.

    Dan sisa gerakan itu masuk dalam rukun shalat yang berupa perbuatan kecuali:

    Tasyahud awwal, ini termasuk wajib shalat.
    Takbir-takbir dalam shalat kecuali takbiratul ihram.
    Ucapan “SUBHAANA ROBBIYAL A’LAA” sekali ketika sujud.
    Bacaan “ROBBIGH-FIR LII” di antara dua sujud satu kali satu kali; jika ditambah lebih dari itu, maka masuk dalam sunnah shalat.
    Ucapan “SAMI’ALLAHU LIMAN HAMIDAH” bagi imam dan munfarid (orang yang shalat sendirian).
    Ucapan “ROBBANAA LAKAL HAMDU” untuk imam, munfarid, dan makmum.
    Enam hal di atas masuk dalam wajib shalat. Wajib shalat bisa gugur karena lupa dan ditutup kelupaan tersebut dengan sujud sahwi, begitu pula gugur jika tidak tahu. Sedangkan rukun shalat tidaklah bisa gugur walau seseorang lupa, tidak tahu, atau sengaja."

    Adapun keterkaitan antara rukun qauli, rukun fi'li, dan rukun qalbi sehingga menjadi sholat yang diterima oleh Allah Ta'ala adalah tentu saja sangat berkaitan. Selain rukun qauli dan rukun fi'li yang tidak boleh ditinggalkan karena apabila ditinggalkan / terlupakan maka sholatnya tidak sah dan harus ditutup dengan sujud sahwi.

    BalasHapus
  32. UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
    Dosen : H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

    Nama : Helsi Hardiana
    NIM : F1051201002
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    3. Ibadah haji merupakan ibadah sarat simbol tetapi kaya hikmah di dalam lima item rukunnya. Uraikan hikmah tersebut dalam kelima item rukun haji.
    Jawab :
    1. Hikmah Niat
    Tidak hanya Haji ibadah lain pun harus memiliki niat yang lurus semata mata karena Allah Swt. Ibadah yang diniatkan bukan karena Allah akan tertolak dan sia sia. Seperti ibadah yang di campuri riya' dan sombong. Ibadah yang diniatkan karena Allah maka menjadi ibadah yang rusak. Niat merupakan syarat diterima nya sebuah amal ibadah yang kita lakukan. Niat yang ikhlas merupakan pintu awal untuk mendapatkan haji yang sempurna sebagaimana sabda Rasulullah SAW. Artinya : Haji yang mabrur balasannya tiada lain kecuali surga. (H.R. Muslim). Niat yang ikhlas tidak hanya di awal ibadah saja tetapi harus dijaga hingga akhir hayat, untuk menghindari terjadi nya Sum'ah atau memperdengarkan ibadah kepada orang lain dengan tujuan ingin dipuji.

    2. Hikmah Wuquf
    Wuquf diarafah adalah salah satu rangkaian ibadah haji yaitu dimana para jamaah haji harus berhenti sejenak dipadang Arafah. Wukuf dipadang arafah memiliki hikmah yang luar biasa sebagai wujud peristirahatan diri dan mengenal hakikat diri dan mengenal Allah SWT. dipadang Arafah juga kita bia mengingat dahysyatnya peristiwa mahsyar dimana setiap orang berkumpul tanpa pangkat, jabadan, kedudukan, kekayaan, anak keturunan, dan status sosial semua sama dihadapan Allah. Dipadang aarafah kita mengistirahatkan hati dan fikiran dari kegiatan duniawi dan mulai bertafakkur dan memfokudkan diri mengenal dan mengingat kembali hakikat diri. Mengenal bahwa diri adalah hamba Allah SWT. yang harus beribadah kepadanya.

    3. Hikmah Tawaf
    Thawaf memiliki banyak hikmah. Ibadah thawaf merfleksikan bahwa kita harus mengikiti perintah Allah dalam setiap langkah derakan dantujuan hidup.

    Thawaf, mengandung makna bahwa gerak hidup setiap manusia, bukanlah sekedar untuk hidup itu sendiri, melainkan segala gerak hidup itu terjadi dan menuju kepada Allah SWT. Allah SWT sebagai pusat pusaran gerak manusia, sebagai pusat orbit gerakan kehidupan manusia.
    Secara singkat, simbolisasi dari tawaf berdasarkan pemaknaan di atas, adalah bahwa setiap manusia harus memiliki kesadaran yang kuat mengenai pemahaman yang benar dan lurus dari mana kehidupan ini berasal dan ke mana akan menuju, yaitu dari dan menuju Allah. Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dimulai dan diakhiri dari Rukun Hajar Aswad, sedangkan Ka’bah berada disebelah kiri. Ka’bah adalah pusat/kiblat ibadah umat islam. Disinilah, di baitullah ini kita menjadi tamu Allah SWT.

    Riwayat lainnya dinukil dari Imam Shadiq As, “Saya bersama ayahandaku Imam Baqir As di Hajar Ismail dan ia sedang mengerjakan salat tatkala seseorang datang kepadanya dan mengucapkan salam. [kemudian] Ia berkata, “Saya mempunyai (tiga) pertanyaan: Apakah falsafah tawaf mengelilingi rumah ini?” Ayahandaku menjawab, “Allah Swt tatkala memerintahkan kepada para malaikat untuk sujud di hadapan Adam dan para malaikat awalnya ragu melihat persoalan ini, Allah Swt murka kepada mereka! Kemudian para malaikat memohon ampunan dari Allah Swt dan bertaubat atas apa yang mereka lakukan. Allah Swt memerintahkan supaya mereka melakukan tawaf mengelilingi Bait al-Makmur. Untuk anak-anak Adam juga Allah Swt menjadikan tawaf mengelilingi Ka’bah supaya dosa-dosa mereka diampuni”

    BalasHapus
    Balasan
    1. lanjutan


      4. Hikmah Sai
      Sa’i adalah salah satu rukun haji. Pengertiannya ialah jalan cepat, lebih cepat dari jalan biasa dan lebih lambat dari lari.

      Cara melakukan sa’i ialah berjalan dari bukit Shafa menuju bukit Marwah sebanyak tujuh kali yang diakhiri di bukit Marwah.

      Orang pertama yang melakukan sa’i antara dua bukit tersebut ialah ibu Nabi Ismail. Waktu itu, Siti Hajar kebingungan karena anaknya, Nabi Ismail menangis kehausan. Ia mencari air ke sana ke mari untuk minum anaknya. Kesudahannya, Allah memancarkan sebuah mat air untuk mereka berdua. Mata air tersebut kemudian diberi nama Zam-Zam. Hampir saja rasa haus itu akan menghabisi riwayat mereka berdua.

      Dalam ibadah Sa’i antara Shafa dan Marwah mengandung pengertian memohon pertolongan kepada Allah dalam menghadapi kesulitan, dan memohon ampunan dari seluruh perbuatan dosa. Karena, pada tempat itu Allah telah menghilangkan kesusahan yang menimpa Hajar dan anaknya yang bernama Ismail.

      Alloh Subhanahu Wata'ala Berfirman

      إِنَّ الصَّفَا وَالْمَرْوَةَ مِنْ شَعَائِرِ اللَّهِ فَمَنْ حَجَّ الْبَيْتَ أَوِ اعْتَمَرَ فَلا جُنَاحَ عَلَيْهِ أَنْ يَطَّوَّفَ بِهِمَا وَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَإِنَّ اللَّهَ شَاكِرٌ عَلِيمٌ (158)

      Sesungguhnya Safa dan Marwah adalah sebagian dari syiar Allah. Maka barang siapa yang beribadah haji ke Bailullah atau berumrah, maka tidak ada dosa baginya mengerjakan sa'i antara keduanya. Dan barang siapa yang mengerjakan suatu kebajikan dengan kerelaan hati, maka sesungguhnya Allah Maha Mensyukuri kebaikan lagi Maha Mengetahui.
      Di dalam sai kita mengabadikan perjuangan dan kasih sayang seorang ibu kepada anyaknya. Ibadah ini merupakan pengingat bagi setiap anak untuk berbakti kepada ibunya.
      Allah Swt. telah menjelaskan bahwa sa'i antara Safa dan Marwah termasuk salah satu syiar Allah, yakni salah satu syiar yang disyariatkan oleh Allah Swt. kepada Nabi Ibrahim a.s. dalam manasik haji. Telah dijelaskan pula dalam hadis Ibnu Abbas bahwa asal mula hal tersebut diambil dari tawaf Siti Hajar, ia pulang pergi antara Safa dan Marwah dalam rangka mencari air untuk putranya ketika persediaan air dan bekal mereka habis setelah mereka ditinggalkan oleh Nabi Ibrahim a.s. di tempat tersebut. Sedangkan di tempat itu tidak ada seorang manusia pun selain mereka berdua.
      Ketika Siti Hajar merasa khawatir terhadap kelangsungan hidup putranya di tempat itu karena perbekalannya telah habis, maka Siti Hajar meminta pertolongan kepada Allah Swt. Ia mondar-mandir antara Safa dan Marwah seraya merendahkan diri, penuh dengan rasa takut kepada Allah dan sangat mengharapkan pertolongan-Nya, hingga Allah membebaskannya dari kesusahannya itu, dan mengusir rasa keterasingannya, melenyapkan kesengsaraannya, serta menganugerahkan kepadanya zamzam yang airnya merupakan makanan yang mengenyangkan dan obat penawar bagi segala penyakit.

      Karena itu, orang yang melakukan sa'i di antara Safa dan Marwah hendaknya melakukannya dengan hati yang penuh harap kepada Allah, rendah diri dan memohon petunjuk serta perbaikan keadaannya, dan mengharapkan ampunan-Nya. Hendaknya dia berlindung kepada Allah Swt. agar dibebaskan dari semua kekurangan dan aib yang ada pada dirinya, dan memohon hidayah-Nya akan jalan yang lurus. Hendaknya dia memohon kepada Allah agar hatinya ditetapkan pada hidayah itu (Islam) hingga akhir hayatnya. Hendaknya ia memohon kepada Allah agar Dia mengalihkan keadaan dirinya yang penuh dengan dosa dan kedurhakaan kepada keadaan yang sempurna, ampunan, keteguhan hati dalam menempuh jalan yang lurus, seperti apa yang dialami oleh Siti Hajar a.s.

      Hapus
    2. 5. Hikmah Tahalul
      Menurut bahasa Tahallul berarti ‘menjadi boleh’ atau ‘diperbolehkan’. Dengan demikian tahallul ialah diperbolehkan atau dibebaskannya seseorang dari larangan atau pantangan Ihram. Pembebasan tersebut ditandai dengan tahallul yaitu dengan mencukur atau memotong rambut sedikitnya 3 helai rambut.
      Setelah menjalankan sa'i maka jamaah haji dan umrah melakukan tahallul, yakni dengan memotong rambut. Bagi laki-laki lebih diutamakan mencukur gundul rambut kepalanya. Namun boleh juga hanya memotong sedikit rambut kepadanya (misalnya 3 helai rambut pada bagian mana saja). Sedangkan bagi perempuan caranya adalah dengan mengumpulkan rambutnya dari seluruh bagian kepala, lalu memotongnya sepanjang satu ruas jari.
      Mencukur rambut ini merupakan rukun haji maupun umrah. Jadi, jika tidak melakukannya maka ibadah haji dan umrahnya tidak sah. namun demikian, ada juga ulama yang mengatakan bahwa mencukur rambut ini hanya wajib haji dan umrah.
      Dalam konteks sosial, tahallul mengandung makna pembersihan diri, penghapusan cara-cara berfikir yang kotor. Layaknya semua peristiwa, ibadah haji maupun umrah memiliki awal dan akhir. Bila mengenakan pakaian ihram dari miqat adalah momentum untuk mengawali ibadah ini, maka tahallul adalah mengakhiri ihram yang ditandai mencukur rambut.
      Ibnu Umar RA meriwayatkan bahwa Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam usai tahalul dengan bercukur berdoa, “Ya Allah, rahmati orang yang mencukur gundul kepalanya…!” Beliau Shalallahu Alaihi Wassalam mengulanginya hingga tiga kali. Lalu, ada seorang sahabat yang bertanya, “Bagaimana dengan orang yang hanya memangkas rambutnya saja?” Maka Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam berdoa, “Ya, Allah juga (rahmati) orang yang memangkas rambutnya.” (Muttafaq alaihi) (MI).

      Hapus
  33. Nama : Detya Anfaal Saputri
    NIM : F1051201031
    Kelas : 1A2
    Semester : 1

    1. Ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah, karena ketika manusia mati, jasad manusia akan dikubur, dan akan membusuk di dalam kubur, hal itu berarti fisik manusia yang telah mati akan musnah. Bentuk kebangkitan manusia di Padang Mahsyar yaitu Manusia dibangkitkan dengan berusia 33 tahun (sebagaimana dalam riwayat Muslim), dan hamba Allah yang pertama kali bangkit dan keluar dari kuburnya adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (sebagaimana dalam hadis riwayat Muslim).
    Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar. Allah SWT berfirman:
    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Kemudian manusia digiring ke padang mahsyar, mereka dihimpun di bumi yang baru berwarna putih kemerah-merahan, bagaikan tepung roti yang dibakar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ
    كَقُرْصَةِ نَقِىٍّ » . قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ : لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لأَحَدٍ .
    “Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti yang bersih”, Sahl atau yang lainnya berkata, “Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik siapa pun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Mereka dihimpun dalam kondisi telanjang, belum dikhitan, dan tanpa mengenakan alas kaki. Mereka digiring menuju mahsyar berkelompok, ada yang berkendaraan, ada yang berjalan kaki dan ada yang berjalan telungkup di atas wajahnya.
    Anas bin Malik berkata: “Ada seorang yang berkata, “Wahai Nabi Allah! Bagaimana orang kafir dihimpun dalam kondisi telungkup di atas wajahnya? Beliau menjawab, “Bukankah Dzat yang mampu membuatnya berjalan dengan kedua kaki di dunia mampu membuatnya berjalan di atas wajahnya pada hari kiamat?!” (HR. Bukhari)

    2. keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT yaitu seperti yang kita ketahui bahwa rukun qauli adalah elemen yang berupa aktivitas lidah (ucapan) yang terditi dari : lafaz takbiratul ihram yaitu mengucapkan Allahu Akbar, membaca surah Al-Fatihah, tasyahhud, shalawat nabi, dan salam. Rukun fi’li adalah elemen yang berupa aktivitas anggota badan yang terdiri dari : ruku’, I’tidal, sujud, duduk diantara dua sujud, duduk terakhir thuma’ninah, sedangkan qalbi adalah elemen yang merupakan aktivitas dati dan niat. Dari pengertian ketiga rukun tersebut maka jelas bahwa ketiga rukun tersebut menjadi keterpaduan yang tamam dalam salat, dimana ketiga rukun tersebut harus ada ketika kita melaksanakan salat, sehingga salat kita bisa sempurna.

    BalasHapus
  34. LANJUTAN
    Nama : Detya Anfaal Saputri
    NIM : F1051201031
    Kelas : 1A2
    Semester : 1

    3. -Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus.

    -Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    - Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13).
    -Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Ketika banjir pada masa Nabi Nuh AS. Bayt Allah itu diangkat Allah SWT ke langit ke tujuh (baytul makmur). Berkat Tuhan, ada sumur zamzam disekitar baytullah sebagai sumber mata air kehidupan, darah, tulang, kulit teraliri dan didistribusikan ke seluruh alam tanda kehidupan adalah air. Berkat kesabaran, kecerdasan, kekuatan yang Allah berikan kepada ibunda Hajar, bayi Ismail meminum air berkat hingga hari ini, jamaah haji meminumnya sebagai air surga yang Allah titipkan di bumi. Rumah, air, tumbuhan, keluarga di negeri yang aman, adalah prasyarat bisa menjalankan praktik ibadah dengan baik. Piranti-piranti tersebut sudah semestinya dijaga. Penjagaan tersebut diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Berdoa, bekerja, berikhtiar, bertawakkal adalah jalan kebaikan (tarikah hasanah) untuk kebaikan dan membangun dari generasi ke generasi, walau sumbangsih itu hanya separuh biji kurma. Cita dan cinta ibunda Hajar telah banyak mengundang banyak insan yang beriman berhaji dan berumrah.

    BalasHapus
  35. Nama : Veren Pramestya Anantasa
    NIM : F1051201029
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    3. Oleh Syaikh Abdul Azhim bin Badawi al-Khalafi
    Haji Adalah Salah Satu Ibadah dari Sekian Banyak Ibadah, Mempunyai Rukun, Hal-Hal yang Wajib dan Hal-Hal yang Sunnah. Berikut adalah rukun haji :
    1. Niat
    Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ “Padahal mereka tidak disuruh kecuali supaya menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus…” [Al-Bayyinah: 5] Dan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : إِنَّمَا اْلأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ. “Sesungguhnya amal perbuatan itu tergantung niatnya.”
    2. Wukuf di ‘Arafah
    Berdasarkan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam : اَلْحَجُّ عَرَفَةُ. “Haji adalah wukuf di ‘Arafah.” {Shahih: [Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2441)], Sunan at-Tirmidzi (II/188, no. 890), Sunan an-Nasa-i (V/264), Sunan Ibni Majah (II/1003, no. 3015), Sunan Abi Dawud (V/425, no. 1933).}

    3. Menginap di Muzdalifah sampai terbit fajar dan shalat Shubuh di sana
    Berdasarkan sabda beliau kepada ‘Urwah pada hadits tadi, “Barangsiapa yang mengikuti shalat kami (di Muzdalifah), lalu bermalam bersama kami hingga kami berangkat, dan sebelum itu dia benar-benar telah wukuf di ‘Arafah pada malam atau siang hari, maka hajinya telah sempurna dan ia telah menghilangkan kotorannya.” {Shahih:[Shahiih Sunan Ibni Majah (no. 2442)], Sunan at-Tirmidzi (II/188, no. 892), Sunan Abi Dawud (V/427, no. 1934), Sunan Ibnu Majah (II/1004, no. 3016), Sunan an-Nasa-i (V/263).}
    4. Thawaf Ifadhah
    Berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala : وَلْيَطَّوَّفُوا بِالْبَيْتِ الْعَتِيقِ “…Dan hendaklah mereka melakukan Thawaf sekeliling rumah yang tua itu (Baitullah).” [Al-Hajj: 29] Dan dari ‘Aisyah Radhiyallahu anhuma, ia berkata, “Shafiyah binti Huyay mengalami haidh setelah merampungkan thawaf Ifadhah.” Lalu ia berkata lagi, “Kemudian hal tersebut aku beritahukan kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau pun bersabda, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” “Wahai Rasulullah, ia telah thawaf Ifadhah, ia telah thawaf mengelilingi Ka’bah lalu haidh setelah thawaf Ifadhah,” jawabku. Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam bersabda, “Kalau begitu kita berangkat.”” {Muttafaq ‘alaih: Shahiih al-Bukhari (III/567, no. 1733), Shahiih Muslim (II/964, no. 1211), Sunan Abi Dawud (V/486, no. 1987), Sunan an-Nasa-i (I/194), Sunan at-Tirmidzi (II/210, no. 949), Sunan Ibni Majah (II/1021, no. 3072).}
    Sabda beliau, “Apakah ia akan menghalangi kita (untuk pergi)?” Menunjukkan bahwa thawaf ini harus dikerjakan, thawaf ini dapat menghalangi kepergian orang yang belum melaksanakannya.
    5. Sa’i antara Shafa dan Marwah
    Berdasarkan sa’inya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam dan sabda beliau: اِسْعَوْا، إنَّ اللهَ كَتَبَ عَلَيْكُمُ السَّعْيَ. “Kerjakanlah sa’i, sesungguhnya Allah telah mewajibkan sa’i atas kalian.” {Shahih: [Irwaa-ul Ghaliil (no. 1072)], Ahmad (XII/76, no. 277), Mustadrak al-Hakim (IV/70).}

    BalasHapus
  36. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  37. LANJUTAN
    Nama : Detya Anfaal Saputri
    NIM : F1051201031
    Kelas : 1A2
    Semester : 1

    -Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Menggunting juga bermakna memutuskan hubungan dengan yang selain Allah, menggunting hubungan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT, menggunting keterikatan dan ketertarikan hati kepada dunia.Hikmah tahallul kesucian. Prosesi tahallul ada makna isyarat dan ibarat harapan terhadap tumbuhnya rambut cita-cita yang tidak mengulangi lagi kekeliruan masa lalu.

    4. pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji, ada sebagian orang beranggapan bahwa meminta maaf itu mudah, namun tak semua bisa memaafkan, Terkadang memang ada benarnya, memaafkan memang bukan perkara yang mudah. Namun perlu diperhatikan, jika kita sulit memaafkan, maka akan banyak dendam di hati kita, terlebih kita akan sulit melupakan kesalahan orang lain terhadap apa yang diperbuat kepada kita. Wakil Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Banda Aceh ini menyebutkan, buah dari ketaqwaan kepada Allah dalam bentuk hablumminannas itu diungkapkan dalam Alquran antara lain dalam Surat Ali Imran ayat 133-134
    Artinya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”.
    “Salah satu ciri orang bertaqwa adalah bisa menahan marah dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Kita mungkin sering menemui orang lain yang kerap menyakiti dan menzalimi kita, bahkan apabila dia datang seolah sangat menyebalkan. Dimata kita semua perilakunya dan perkataannya adalah menyebalkan. Ketika kita pernah mengalami hal itu adalah indikasi bahwa kita sulit memaafkan orang lain. Padahal bagi orang bertaqwa itu, kesalahan kepada kita itu harus dibalas dengan senyum gampang memaafkan, jangan sampai menyimpan dendam berlarut,” sebutnya.
    Contoh : apabila ada orang yang kerap menyakiti dan menzalimi kita, bahkan apabila dia datang seolah sangat menyebalkan, maka sebaiknya kita memaafkannya dengan ikhlas.

    BalasHapus
  38. UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
    Dosen : H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

    Nama : Helsi Hardiana
    NIM : F1051201002
    Kelas : IA 1
    Semester : 1


    4. Tujuan akhir puasa adalah taqwa (2 : 183). Orang yang bertaqwa dicintai Allah. Salah satu pencirian manusia taqwa adalah pemaaf (memaafkan kesalahan orang lain). Pemaaf diturunkan dari sifat dan nama Ketuhanan (Rububiyah) yaitu Al-Afwu. Hubungkan secara spiritual bahwa pemaaf memiliki keterkaitan (relevansi) antara langit - bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas). Mohon argumentasi saudara disertai contoh !
    Jawab : Pemaaf memiliki relevansi antara hubungan Hablumminallah dan hablumminannaas. Allah berfirman barang siapa yang memaafkan kesalahan orang lain makan kesalahannya akan dimaafkan oleh Allah SWT. Selain itu dengan sifat pemaaf kita akan memiliki hari yang bersih dimana pada saat hari berbangkit orang yang memiliki hati yang bersih akan mendapatkan nikmat di Akhirat.
    Contohnya adalah peristiwa pada saat Sayyidah Aisyah pernah difitnah berzina padahal orang yang memfitnah adalah orang yang selalu dibantu oleh Sayyidina Abu Bakr. Maka Sayyidan Abu Bakr bersumpah untuk tidak memberi bantuan lagi kepadanyanya
    Abu Bakar mengetahui, salah seorang yang menyebar fitnah terhadap putrinya adalah Misthah. Ia adalah pembantu rumah tangga Abu Bakar. Bahkan, sahabat Nabi SAW sudah merawatnya sejak lama lantaran keluarganya miskin.
    Abu Bakar berkata, "Demi Allah, aku tidak akan memberi Misthah nafkah lagi setelah ia mengatakan (berita bohong) tentang Aisyah!"
    Maka Allah menurunkan firman-Nya, yakni ayat 22 surah an-Nuur. Artinya, "Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kerabat(nya), orang-orang miskin dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak suka bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang."
    Setelah itu, Abu Bakar berkata, "Demi Allah, aku sungguh ingin Allah mengampuniku.” Maka, ia pun kembali memberikan nafkah kepada Misthah sebagaimana semula.

    Sifat pemaaf merupakan sifta terpuji bahkan Rasulullah adalah orang yang paling pemaaf dan malah berbuat kebaikan kepada orang yang mendoliminya. Terdapat banyak kisah yang menceritakan bahwa Rasulullah adalah sosok yang pemaaf maka kita selaku umatnya harus meneladani Rasulullah SAW.

    BalasHapus
  39. Nama : Rizky Rahmadani
    NIM : F1051201018
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    1. Benarkah ketika manusia mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah?
    Mengapa demikian, dan bagaimana bentuk kebangkitan dipadang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian?
    Jawab: setelah kehidupan dunia kita akan ,seluruh manusia akan mengalami kematian lalu menjalani kehidupan di alam kubur, dan dalam alam kubur inilah perubahan jasad manusia terjadi. Nah apakah bnr jika kita mati kita akan musnah bersama alam yang juga musnah iya benar. Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad dari Sahabat Anas bin Malik, beliau bersabda:
    لولا أنْ لا تَدافنوا لدعوتُ اللهَ أنْ يُسمِعَكمْ مِنْ عذابِ القبرِ
    Artinya: “Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan (jenazah), tentulah aku (Rasulullah) akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar,”.
    Dengan hadits tersebut rasulullah menyerukan kepada manusia untuk saling peduli terhadap orang yang mati. Kehidupan di alam kubur baik berupa siksaan atau sebuah kenikmatan menunggu hamba-hamba Allah yang saleh.
    Dalam buku lulusan interview, jasad manusia di alam kubur akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu .
    Pada malam pertama di alam kubur, jasad manusia mulai mengalami pembusukan di daerah perut dan kemaluan.
    Karena itu, agar selamat kita harus menjaga perut kita dari mengkonsumsi hal-hal haram. Sedangkan kita juga harus menjaga kemaluan kita agar dapat menyalurkannya sesuai syariat Islam.
    Pada malam kedua, mulailah anggota-anggota tubuh yang lain ikut membusuk. Seperti limpa, hati, paru-paru, hingga lambung.
    Di hari ketiga, anggota-anggota tubuh tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap.
    Adapun di waktu 1 minggu setelah jasad manusia berada di dalam kubur, bagian wajah akan tampak membengkak, termasuk seluruh anggota wajah.
    Pembusukan jasad terus berlangsung hingga di hari ke-10, kali ini pembusukan terjadi makin ekstrem dan menyambangi anggota-anggota tubuh seperti yang ada di bagian perut dan dada.
    Perjalanan perubahan jasad manusia di dalam kubur terus berlanjut. Di pekan kedua, elemen rambut mulai rontok dan tercerabut dari kepala. Kemudian, karena adanya perpaduan dari berbagai proses pembusukan tersebut, hewan-hewan dapat mencium bau busuknya dari jarak lima kilometer.
    Segala hal yang pernah dianggap membanggakan dari diri manusia, tercerabut satu-satu. Setelah enam bulan berlangsung, kebanyakan perubahan jasad mulai masuk ke dalam tahapan rangka tulang. Daging yang membalut tulang mulai hilang dimakan hewan-hewan dan bakteri di dalam tanah.
    Dan setelah 25 tahun berada di dalam kubur, rangka tubuh manusia akan berubah menjadi semacam biji. Dan dalam biji tersebut terdapat satu tulang yang sangat kecil yang disebut ajbudz dzanab atau tulang ekor. Dari tulang inilah nantinya manusia akan kembali dibangkitkan Allah SWT pada yaum al-akhir atau hari kiamat. Tiba saatnya hari kiamat manusia akan di bangkitkan kembali. Setelah itu, manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar dan mempertanggungjawabkan amal ibadahnya selama hidup di dunia.
    Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut

    Arab: يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ

    Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.

    BalasHapus
  40. Nama : Rizky Rahmadani
    NIM : F1051201018
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    Lanjutan no 1

    Bagaimana kehidupan kedua setelah kematian? yaitu kehidupan setelah mati menurut islam selanjutnya yang akan dijalani setelah malaikat israfil meniupkan sangkakalanya.Ketika malaikat israfil meniupkan sangkakala yang pertama, maka semua makhluk akan binasa. Kemudian ia meniupkan untuk yang kedua kalinya, sehingga semua makhluk akan hidup kembali tanpa terkecuali.Setelah semua makhluk dibangkitkan tanpa terkecuali, termasuk dari golongan jin, manusia dan hewan. Padang Mahsyar adalah tempat datar yang sangat luas.
    Di tempat ini semua makhluk dari bumi dan langit lapisan ketujuh dikumpulkan untuk diadili. Semuanya berkumpul dalam keadaan berdesak-desakan.
    Setiap manusia pada hari itu akan diadili dengan diiringi oleh 2 malaikat.
    Yang satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.Setelah semua makhluk terkumpul dalam padang mahsyar.
    Tibalah saatnya untuk memperlihatkan buku catatan amal dari jin dan manusia.
    Amal mereka akan ditimbang dan dihitung, mana yang lebih banyak, amal baik atau amal buruk.Setelah melalui proses hisab. Semua manusia akan melewati jembatan yang lurus atau yang biasa disebut dengan Shirotol Mustaqim.
    Dalam melintasi jembatan ini, proses hisab yang sebelumnya dijalani sangat menentukan nasib manusia.setelah itu manusia akan di tentukan oleh Allah SWT yaitu jika orang-orang sholih yang berhasil melewati shirotol mustaqim iaakan ditempatkan di surga atas rahmat Allah. Semua orang muslim kelak akan ditempatkan di surga meskipun ia memiliki dosa.
    Hanya saja sebeum ia ditempatkan disurga akan ditempatkan lebih dulu di neraka untuk membersihkan dosa-dosanya.
    Dan Neraka adalah tempat bagi semua orang yang memiliki dosa. Baik itu muslim atau kafir.

    Untuk melewati itu semua kita hanya harus memiliki bekal yang baik selama di dunia ,hidup di dunia hanya sementara, dunia hanya persinggahan yang di isi oleh kilauan dan juga kesenangan yang fana.Allah tidak menyajikan dunia hanya untuk dijalani denga kesulitan tetapi manusia boleh bersenang senang tetapi sesuai engan ketentuan yang sudah Allah SWT tetapkan.

    BalasHapus
  41. Nama : Veren Pramestya Anantasa
    NIM : F1051201029
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    4. Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah menjelaskan tentang hadits, “Hendaklah setiap orang memiliki sifat mudah memaafkan yang lain. Tidak semua isu yang sampai ke telinganya, ia terima mentah-mentah, lantas ia membenci orang yang menyuarakan isu yang tidak menyenangkan tersebut. Hendaklah setiap orang memiliki sifat pemaaf. Karena Allah sangat menyukai orang yang memiliki sifat mulia tersebut, yang mudah memaafkan yang lain. Lantaran itu, ia akan diberi ganjaran. Karena jika dibalas dengan saling mempermalukan dan menjatuhkan, pasti konflik yang terjadi tak kunjung usai. Permusuhan akan tetap terus ada. Jika malah dibalas dengan diam, maka rampunglah perselisihan yang sedang berkecamuk.” (Syarh Riyadhis Sholihin, 4: 297).

    Syaikh juga menjelaskan bagaimanakah sifat ibadurrahman,

    وَإِذَا خَاطَبَهُمُ الْجَاهِلُونَ قَالُوا سَلَامًا

    “Dan apabila orang-orang jahil menyapa mereka, mereka mengucapkan kata-kata (yang mengandung) keselamatan. ” (QS. Al Furqon: 63).

    Syaikh Muhammad membicarakan ayat di atas, “Jika ada orang jahil mengejek, maka balaslah dengan mengucapkan doa kebaikan untuknya semisal mengucapkan ‘jazakallah khoiron‘ (artinya: semoga Allah membalas kebaikanmu). Lalu berpalinglah darinya. Tidak perlu berbicara dan melakukan hal lainnya.” (Syarh Riyadhus Sholihin, 4: 297-298).

    Adab yang diajarkan dalam Al Qur’an pula adalah membalas setiap tingkah laku jelek dari orang lain dengan kebaikan. Siapa yang bisa melakukan hal ini, sungguh ia benar-benar memiliki sifat sabar. Allah Ta’ala berfirman,

    وَلَا تَسْتَوِي الْحَسَنَةُ وَلَا السَّيِّئَةُ ادْفَعْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ فَإِذَا الَّذِي بَيْنَكَ وَبَيْنَهُ عَدَاوَةٌ كَأَنَّهُ وَلِيٌّ حَمِيمٌ وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا الَّذِينَ صَبَرُوا وَمَا يُلَقَّاهَا إِلَّا ذُو حَظٍّ عَظِيمٍ

    “Dan tidaklah sama kebaikan dan kejahatan. Tolaklah (kejahatan itu) dengan cara yang lebih baik, maka tiba-tiba orang yang antaramu dan antara dia ada permusuhan seolah-olah telah menjadi teman yang sangat setia. Sifat-sifat yang baik itu tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang sabar dan tidak dianugerahkan melainkan kepada orang-orang yang mempunyai keuntungan yang besar.” (QS. Fushilat: 34-35)

    Hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dan garis horizontal insaniyah (hablumminannas) yakni kita lihat sifat Allah yakni Al-'Afwu yang berarti Mahapemaaf. Allah selalu memaafkan para hambanya yang meminta ampunan kepada-Nya. Kita sebagai hambanya tentu juga harus bisa memaafkan kesalahan yang dilakukan oleh saudara kita.
    Jika kita mudah memaafkan yang lain …

    فَمَنْ عَفَا وَأَصْلَحَ فَأَجْرُهُ عَلَى اللَّهِ

    “Maka barang siapa mema’afkan dan berbuat baik maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (QS. Asy-Syura: 40)

    Semoga Allah memberikan taufik dan hidayah agar kita mudah untuk saling memaafkan. Aamiin allahumma aamiin.

    BalasHapus
  42. Nama: Alan
    Nim: F1051201017
    Kelas : IA1
    Semester:1

    1.Secara fisik manusia yang telah mati akan musnah bersama alam yang juga musnah itu adalah benar. Bentuk manusia setelah mati dan kehidupan yang kedua adalah nyata dan dalam fisik yang sempurna. Seperti hadis berikut" dari Aisyah : Aku mendengar Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda: Manusia di kumpulkan dihari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang, dan kulup."(H.R. Muslim).
    Firman Allah Subhana wa taala:" Pada hari manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam , supaya diperlihatkan kepada mereka( balasan) pekerjaan mereka"(Q.S.Al-Zalzalah:6)
    2. Rukun Qolbi adalah bacaan dalam bentuk dengan hati(niat).Rukun qouli adalah bacaan atau perkataan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaan nya terganggu oleh orang disamping kecuali salat sendiri . Rukun Fi'li adalah gerakan dalam salat yang harus dilakukan . Rukun salat adalah perbuatan atau gerakan dan perkataan atau bacaan yang membentuk hakikat salat. Tidak sah jika tidak dikerjakan ataupun dikerjakan hanya separuhnya, dan harus dikerjakan secara urut ( tertib).
    3.a.ihram adalah terlarang atau tercegah dari keduniawian, hikmahnya adalah membersihkan diri dari hawa nafsu serakah, kesombongan serta kesewenang-wenangan.
    b.thawaf hikmahnya bahwa gerak hidup manusia bukan sekedar untuk kehidupannya sendiri. Segala gerakan tersebut terjadi atas kuasa dan menuju kepada Allah.
    c. Sa'i hikmahnya memberikan sikap optimis dan usaha yang keras serta penuh kesabaran dan tawakal kepada Allah .
    d. wukuf hikmahnya mengingatkan manusia tentang kondisi dihari perhitungan kelak
    e. tahallul hikmahnya rambut yang terletak di bagian atas tubuh merupakan letak posisi yang paling mulia . Rambut merupakan saksi hidup, menyaksikan terus-menerus pertumbuhan dan perjalanan hayat seseorang .
    4.Pemaaf adalah salah satu akhlak terpuji , ada sebagian orang beranggapan bahwa meminta maaf itu mudah, namun tak semudah bisa memaafkan , terkadang memang ada benarnya , memaafkan memang bukan perkara yang mudah . Namun perlu diperhatikan ,jika kita sulit memaafkan , maka akan banyak dendam dihati kita , terlebih kita akan sulit melupakan kesalahan orang lain terhadap apa yang diperbuat terhadap kita. Pemaaf adalah sifat yang memang perlu dimiliki untuk membangun karakter seseorang. Bukan berarti memaksakan harus untuk memiliki sifat pemaaf, namun perlu kita belajar, dilatih bagaimana kita menumbuhkan sifat itu. Pemaaf adalah sifat mulia yang akan menjadikan , seseorang menjadi mulia karenanya. Puasa adalah salah satu bentuk ketakwaan hamba kepada Allah SWT. Dengan berpuasa maka kita akan lebih mudah memberi maaf kepada orang lain.

    Contohnya: jika ada seseorang yang berbuat salah kepada mu , sedangkan saat itu kamu sedang berpuasa . Maka dengan puasa itu akan membentengi kamu dari perbuatan marah dan lebih mudah untuk memberi maaf.

    BalasHapus
  43. Nama : Rizki Amalia
    Nim. : F1051201036
    Kelas : 1A2
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Semester 1

    SOAL
    1. Manusia terikat secara sunnah Allah kepada ruang, waktu, massa dan energi. Keempat item di ataspun akan musnah, karena bagian dari alam fisika yang bersifat fana (relatif dan temporer), sedang Allah SWT bersifat baqa (Maha Kekal). Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.
    Jawaban :
    manusia berasal dari tanah dan air. Yang dimaksud adalah air mani yang berasal dari saripati makanan yang tumbuh di atas tanah. Ini merujuk pada penciptaan manusiasesudah Adam, sebab Adam sebagai manusia pertama diciptakan Allah langsung dari tanah, tanpa melalui air mani (ibu dan bapaknya). Dan Manusia akan kembali lagi ke tanah , yang di maksud adalah jasad nya kembali ketanah.. tapi roh nya akan kembali ke pada Allah..
    Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad dari Sahabat Anas bin Malik, beliau bersabda:

    لولا أنْ لا تَدافنوا لدعوتُ اللهَ أنْ يُسمِعَكمْ مِنْ عذابِ القبرِ

    artinya: “Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan (jenazah), tentulah aku (Rasulullah) akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar,”

    Setelah manusia meninggal dunia, ia akan berpindah ke alam barzah, tempat di mana setiap manusia akan berjumpa dengan malaikat Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut akan menanyakan kepada manusia tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, apa kitabnya dan siapa Nabinya
    Hari kebangkitan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Tiupan pertamanya sebagai titik mula terjadinya hari akhir (kiamat) yang membinasakan semua makhluk di dunia.
    Kemudian pada tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan bangkit dari kebinasaannya dan inilah yang dinamakan hari kebangkitan
    Di Padang Mahsyar setiap insan akan mulai diadili tergantung amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat. Satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia
    Setelah di Padang Mahsyar tadi, amal manusia mulai ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya. Terdapat dalam Q.S As-Zalzalah ayat 7-8 yang berbunyi

    {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}
    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula


    BalasHapus
  44. Nama: Khairin Herawati
    Nim: F1051201042
    Prodi: pendidikan fisika
    Kelas: IA2


    Bismillahirrahmanirrahim..
    1. Musnahnya atau hancurnya bumi dan matinya fisik manusia dari duniawi ini sesungguhnya tidak benar" mati,mungkin dari dunia/bumi kita telah mati tp ruh yang ada pada diri manusia tersebut sebenarnya masih hidup inilah mengapa ada yang namanya hari dibangkitnya manusia dari alam kubur atau yaumul ba'ats. Kematian sejatinya adalah pembeda antara dunia ini dan dunia yang hidup selama-lamanya. Kematian adalah pemisah antara waktu untuk beramal dan waktu untuk ganjaran atas amal, serta pemisah antara waktu pengumpulan amal dan perhitungan atas amal yang sudah dikumpulkan. Setelah kematian datang, tidak ada satupun yang bisa mengungkapkan alasannya dalam berperilaku selama hidup di dunia. Ia akan menanggung segala dosa maupun pahala yang dikumpulkan selama masa hidupnya. Dalam surat Al Qashash ayat 60 dijelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan kehidupan yang pertama. Selanjutnya ialah kehidupan setelah seseorang dikubur. Ia mati di dunia, tetapi hidup di alam kubur. Kemudian, orang yang dibangkitkan akan terus hidup hingga seterusnya apabila ia masuk surga. Adapun dalam hadist Tirmidzi disebutkan: “Usman bin Affan ra. Apabila berdiri di atas kuburan ia selalu menangis. Maka dikatakan padanya: Engkau ingat surga dan neraka tidak menangis, tapi engkau menangis karna ini? Kemudian ia berkata: Aku mendengar Rasulullah saw bersabda: kuburan adalah tempat pertama dari akhirat.‟ Dalam hadist tersebut menegaskan bahwa setelah kematian ada kehidupan setelahnya yang akan dilalui oleh semua makhluk
    Allah Swt. Dan dari situlah manusia akan dibangkitkan kembali ke alam akhirat secara berbondong-bondong apabila saatnya sudah tiba yaitu pada hari akhir.

    2. Keterkaitan rukun qauli,fi'li,dan qalbi:
    Rukun berarti; tiang penopang, sandaran, kemuliaan, kekuatan, perkara besar, bagian, unsure (elemen) sendi, dan sudut. (Al-Munawwir,1984 : 567). Melihat aflikasinya, maka rukun dapat dimaknai sebagai tiang penopang, elemen pokok dan kekuatan yang harus ada pada suatu benda atau suatu proses. Maka rukun shalat adalah segala sesuatu yang menopang atau
    elemen pokok yang kuat sehingga shalat itu menjadi terlaksana. Karena
    sangat urgen dan vitalnya elemen-elemen ini, maka tanpa salah satunya shalat
    menjadi tidak diterima dalam arti seseorang dianggap belum melaksanakan shalat. Sebagai rukun Islam kedua setelah syahadat, shalat memiliki rukun (tata cara) yang spesifik. Rukun shalat dikategorikan ke dalam tiga macam, rukun qalbi (hati), rukun qauli (ucapan), dan rukun fi’li (perbuatan). Adapun rukun qalbi tak lain adalah niat. Sedangkan rukun qauli terdiri dari takbiratul ihram pada permulaan shalat, membaca surat al-Fatihah di setiap rakaat, membaca tasyahud (tahiyyat), membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw, dan mengucapkan salam pada akhir shalat. Adapun selain rukun-rukun diatas termasuk dalam kategori rukun fi’li. Pada dasarnya semua rukun ini berkaitan satu sama lain apabila salah satu tidak terlaksana maka bisa dibilang sholat yg dilakukan karena rukun merupakana penopang atau tiang dari sholat itu sendiri.

    BalasHapus
  45. Nama : Rizki Amalia
    Nim. : F1051201036
    Kelas : 1A2
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Semester 1

    2. Salat secara fisik sangat menyehatkan. Tetapi, salat tidak sekedar bacaan dan gerakan (rukun qauli dan rukun fi’li), terdapat rukun hati (qalbi) seperti khusyu’, khudu’, tadharru’, hudurul qalbi (hadir hati kepada Allah SWT), mahabbah (cinta), khauf (takut), raja’ (harap). Jelaskan keterkaitan antara rukun qauli, fi’li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT, tidak hanya berputar di bumi yang berakhir musnah !
    Jawaban :
    Rukun qauli adalah bacaan2 dalam salat sedangkan Rukun fi’li adalah gerakan salat, sedang rukun qalbi adalah niat karena Allah (lillah) ikhlas mendirikan salat.
    Kriteria salat yang khusyu’ adalah mengikuti sunnah Rasul melalui sunnah qauliyah dan fi’liyah. Dasar pengantar salat khusyu’ adalah doa dan sabar. Dalam sholat rukun terbagi menjadi 2 yaitu ad rukun wajib dan rukun sunnah.Totalitas penyerahan diri (muslim) kepada Allah SWT ada di dalam salat, melalui bacaan, gerakan dan hati. Hikmah salat menyadarkan manusia kepada posisi kehambaan yang pada hakikatnya tiada. Jika ada diadakan, kuasa dikuasakan, kuat dikuatkan oleh Allah SWT. Sebab, setinggi - tinggi penyerahan diri kepada Allah SWT adalah kerendahan hamba dihadirat Allah ketika salat. Minta tolonglah kamu kepada Allah dengan sabar dan salat. Dan sesungguhnya (ketiga itu) berat, kecuali orang yang khusyu. Yaitu orang - orang yang yakin akan perjumpaan dengan Tuhannya, dan sungguh mereka pasti dikembalikan kepada Tuhannya (Al Quran). Kriteria salat yang khusyu' adalah mengikuti sunnah Rasul melalui sunnah qauliyah dan fi'liyah. Dasar pengantar salat khusyu' adalah doa dan sabar. Totalitas penyerahan diri (muslim) kepada Allah SWT ada di dalam salat, melalui bacaan, gerakan dan hati. Hikmah terbesar adalah mendirikan agama. Siapa yang meninggalkan salat, berarti meruntuhkan agamanya (Hadits). Jika syahadat ibarat pondasi, maka salat ibarat tiang dalam bangunan rumah


    BalasHapus
  46. Nama : Rizky Rahmadani
    NIM : F1051201018
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    2. Jelaskan keterkaitan antar rukun qauli, fi'li dan qalbi sehingga menjadi keterpaduan yang sempurna serta salat yang diterima oleh Allah SWT dan tidak berakhir dibumi saja!
    Jawab: salat memang hal yang di wajibkan bagi semua umat muslim jadi kita harus melaksanakan salat agar hati menjadi tenang dan tentram, serta termasuk bekal kit menuju akhirat. Nah sebelum kita melaksanakan salat kita harus berwudhu sesuai ketentuan dari Allah SWT. Perintah untuk melakukan wudhu sebelum salat disampaikan langsung dari Allah SWT. Perintah wudhu tersebut terdapat dalam surah al maidah, ayat 6, yang artinya seperti di bawah ini:

    "Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu hendak melakukan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu sampai dengan siku, dan sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai dengan kedua mata kaki".
    Setelah itu baru kita salat dan sesuai dengan rukun salat agar salat kita diterima oleh Allah SWT yaitu Salah satu kewajiban umat Islam adalah sholat lima waktu, dan ibadah ini terdiri dari 13 rukun, yaitu niat, berdiri, takbiratul ihram, membaca Surah Al Fatihah, ruku, i'tidal, sujud, duduk iftirosy, duduk tawarruq, tasyahud akhir, membaca sholawat nabi, salam, dan tertib .
    Dalam hal itu ada juga rukun salat yang dibagi tiga jenis, yaitu rukun qauli, rukun fi'li dan rukun qalbi. Kita harus menerpadukan antara rukon salat yang 13 rukun tadi dan 3 rukun yang di bagi. Bagaimana caranya yaitu rukun qauli yaitu menyebut bacaan seperti Allahuakbar dengan gerak mulut yang tidak terlalu nyaring .Dalam kitab Fathul Mu’in dijelaskan sebagai berikut:

    (ويجب إسماعه) أي التكبير، (نفسه) إن كان صحيح السمع، ولا عارض من نحو لغط. (كسائر ركن قولي) من الفاتحة والتشهد والسلام. ويعتبر إسماع المندوب القولي لحصول السنة.

    Dan wajib meperdengarkan rukun qauli terhdap dirinya sendiri, seperti takbiratul ihram, jika pendengaran nya sehat, dan tidak terdapat suatu hal yang mengganggu semisal suara kegaduhan. Begitu juga rukun qauli yang lain, seperti fatiha, tasyahhud akhir serta salam. Selain itu juga dianjurkan memperdengarkan setiap bacaan yang sunnah, agar memperoleh kesunnahan.
    Nah untuk rukun fi'li yaitu perbuatan, jika kita sudah membaca nya dengan Allahuakbar maka kita harus menggerakan dengan mengangkat tangan seperti mengangkat tangan pada salat untuk bacaan allahuakbar. Setelah itu rukun qalbi itu arti hati berrti kita harus meniat kan dalm hati dari bacaan dan termasukan gerakan yg kita lakukan sesuai dengan bacaan salatnya

    Nah jadi pentingnya rukun wajib dari salat dan rukun qauli(bacaan), fi'li(perbuatan) dan qalbi(hati)itu harus menjadi keterpaduan yang sempurna agar salat kita menjadi bekal untuk kita di akhirat. Dan tidak hanya sebatas salat secara fisik tetapi memenuhi salat yang sempurna.

    BalasHapus
  47. Nama : Putri Chairunisa
    NIM : F1051201023
    Kelas : 1A2
    Semester : 1
    Jawaban nomor 1 :
    Setelah mati, manusia memasuki alam yang memisahkannya dengan alam dunia ini sehingga ia tidak bisa kembali lagi ke atas dunia, tapi belum masuk ke alam akhirat karena kiamat belum datang. Di alam inilah orang yang telah meninggal menunggu datangnya kiamat. Alam ini dinamakan barzakh atau bisa juga disebut alam kubur. Alam ini gaib yang tidak diketahui apa dan bagaimana kehidupan di dalamnya kecuali yang diberitakan oleh Allah dan Rasul-Nya.
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلاً

    “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘ anha) .
    Di padang mahsyar manusia dikumpulkan dengan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan. Namun pada akhirnya manusia juga diberi pakaian, manusia yang pertama kali diberi pakaian adalah Nabi Ibrahim. Nantinya manusia akan diberikan pakaian yg dipakai ketika mereka mati. Manusia digiring ke padang mahsyar dengan cara yang berbeda-beda sesuai dengan amalanya, ada yg berjalan kaki dan ada juga yang menggunakan kendaraan.

    عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ
    Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari) [No. 6532 Fathul Bari] Shahih.
    Di padang mahsyar manusia dibangkitkan atas tiga kelompok, dalam keadaan senang ataupun yang ketakutan.
    “Di tempat itu (padang Mahsyar), tiap-tiap diri merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya dahulu dan mereka dikembalikan kepada Allah Pelindung mereka yang sebenarnya dan lenyaplah dari mereka apa yang mereka ada-adakan.” (QS Yunus: 30).

    Kehidupan setelah kematian disebut juga akhirat atau alam baka. Sesungguhnya hamba yang beriman ketika hendak meninggalkan dunia dan menuju akhirat, turunlah malaikat dari langit, wajahnya putih, wajahnya seperti matahari. Mereka membawa kafan dari surga dan hanuth (minyak wangi) dari surga.
    1. Alam kubur (alam barzah)
    Setelah manusia meninggal dunia, ia akan berpindah ke alam barzah, tempat di mana setiap manusia akan berjumpa dengan malaikat Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut akan menanyakan kepada manusia tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, apa kitabnya dan siapa Nabinya.

    2. Hari kebangkitan
    Hari kebangkitan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Tiupan pertamanya sebagai titik mula terjadinya hari akhir (kiamat) yang membinasakan semua makhluk di dunia.
    Kemudian pada tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan bangkit dari kebinasaannya dan inilah yang dinamakan hari kebangkitan.

    3. Padang Mahsyar
    Konon, Padang Mahsyar adalah tempat datar yang sangat luas di mana matahari hanya berjarak satu jengkal dari kepala manusia.
    Di Padang Mahsyar setiap insan akan mulai diadili tergantung amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat. Satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.

    BalasHapus
  48. Nama : Putri Chairunisa
    NIM : F1051201023
    Kelas : 1A2
    Semester : 1
    Jawaban Sambungan nomor 1 :
    4. Yaumul mizan (hari penimbangan amal baik dan amal buruk)
    Setelah di Padang Mahsyar tadi, amal manusia mulai ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya.

    5. Yaumul hisab (perhitungan amal)
    Amal perbuatan yang kita lakukan selama di dunia, kemudian akan dihitung pada saat yaumul hisab.
    Allah berfirman, "Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghashiyah: 25-26).
    Kemudian dari Aisyah ra ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasulullah saw lantas menjawab, "Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad).

    6. Jembatan Shirathol Mustaqim
    Setelah amal dihitung, manusia akan berjalan melewati jembatan Shirathol Mustaqim. Cara dan keadaan menyeberang setiap manusia di jembatan ini pun berbeda-beda.
    Bagi yang timbangan amal kebaikannya lebih banyak, ia akan mudah menyeberanginya. Sebaliknya, bagi yang amal buruknya lebih banyak, maka jembatan ini akan berubah bak sekecil rambut yang dibagi tujuh sehingga akan menyulitkannya.

    7. Surga
    Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di dalamnya tidak ada kesedihan dan kesengsaraan, melainkan hanya kebaikan dan kebahagiaan. Surga diciptakan oleh Allah sebagai balasan bagi orang-orang yang beramal saleh dan telah berhasil melalui perjalanan panjang tadi.

    8. Neraka
    Tempat terakhir ini (neraka) adalah tempat penuh penderitaan sebagai balasan bagi orang-orang yang selalu berbuat keburukan.
    Allah berfirman, "Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu bagi mereka." (QS. Al-Hijr: 44).
    Al-Ashfahany menjelaskan, alam barzakh adalah alam pemisah antara manusia dan kesempatan mencapai derajat yang tinggi di akhirat.

    BalasHapus
  49. Nama: Khairin Herawati
    NIM: F1051201042
    Kelas: IA2
    Prodi: Pendidikan Fisika

    3. Rukun haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Rukun haji ada 5 yaitu niat ihram, wukuf,thawaf,sai,tahalul. Rukun haji harus dilaksanakan, apabila ada salah satu yang tidak dilaksanakan maka ibadah hajinya tidak sah.
    1. Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    2. Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri.Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    3. Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah.
    4. Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar.
    5. Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat.

    BalasHapus
  50. Nama : Putri Chairunisa
    NIM : F1051201023
    Kelas : 1A2
    Semester : 1
    Jawaban nomor 2 :
    Pertama dengan menyempurnakan wudhu. Sah tidaknya wudhu menentukan sah tidaknya sholat. Sehingga, memastikan wudhu sudah dikerjakan dengan sempurna adalah salah satu hal yang perlu dilakukan sebelum sholat.
    Kedua, memperbanyak zikir dan doa. Pada intinya, sholat adalah berzikir dan berdoa sekaligus membaca Alquran. Memperbanyak zikir dan doa membuat sholat menjadi sempurna.'
    Ketiga, berusaha fokus dan tuma'ninah dalam sholat. Setiap gerakan dikerjakan dengan tenang serta pikiran harus bebas dari segala urusan di luar sholat.

    Rukun Qalbi : Bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.
    Rukun Qauli : Bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama. (Takbiratul Ihram ( Menyebut 'Allahu Akbar'), Membaca Al - Fatihah, Membaca Tahiyyat Akhir, Salam)
    Rukun Fi'li : Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.

    BalasHapus
  51. Nama: Khairin Herawati
    NIM: F1051201042
    Kelas: IA2
    Prodi: Pendidikan Fisika

    4. Sebagai umat manusia dan hamba allah kita harus bisa meniru prilaku para nabi dan rasul yang suka memaafkan kita tidak boleh membenci sesama manusia. Habluminallah adalah hubungan secara vertikal antara manusia dengan Allah. Di sisi lain, manusia tinggal di bumi. Sebagai makhluk sosial, manusia harus saling mengenal dan berinteraksi dengan penduduk bumi. Manusia tidak bisa hidup sendiri, kerena itulah membutuhkan manusia lainnya. Hubungan antara manusia dengan sesama makhluk Allah di bumi inilah, yang disebut dengan habluminannas. Hubungan horizontal antara manusia satu dengan manusia yang lainnya. Dalam QS Ali Imran ayat 112 disebutkan, “mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia". Allah sendiri meminta agar hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia lainnya, harus berjalan semua. Keduanya tidak bisa dipisahkan,karena manusia membutuhkan langit dan bumi. Menyeimbangkan antara hubungan dengan Allah dan sesama manusia ini, sebenarnya juga diatur dalam nilai-nilai Pancasila. Yang pertama, adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, dimana kita harus mempercayai Tuhan diatas segalanya. Baru setelah itu Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab, bahwa kita harus selalu memanusiakan manusia. Jika kita bisa melakukan ini, maka persatuan Indonesia akan bisa diwujudkan. Jadi, antara meski ada perumpamaan ‘bagaikan langit dan bumi’ yang berarti sulit bertemu, manusia tetap tidak bisa dilepaskan dengan langit dan bumi. Hubungan itu harus berjalan seiring, yaitu hubungan dengan Allah dan hubungan dengan sesama manusia.

    BalasHapus
  52. Nama : Putri Chairunisa
    NIM : F1051201023
    Kelas : 1A2
    Semester : 1
    Jawaban nomor 3 :
    1. Ihram (niat)
    Ihram yaitu niat berhaji dari Miqat. Kamu diwajibkan membaca niat haji terlebih dahulu. Selanjutnya, kamu harus mandi wajib, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, dan mengenakan pakaian ihram. Pakaian ihram untuk laki-laki berupa dua helai kain ihram. Satu kain disarungkan dan satunya diselendangkan. Sedangkan untuk perempuan harus memakai pakian yang menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua tangan (pergelangan tangan sampai ujung jari). Jadi, intinya ihram itu niat masuk ibadah haji dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama berihram. Hal-hal yang dilarangnya seperti mencukur rambut, kuku dan lain-lain. Kalau kamu sudah mengucapkan niat ihram haji berarti sudah mulai melaksanakan haji.

    2. Wukuf di Arafah
    Wukuf memiliki arti berhenti. Sedangkan Arafah adalah nama sebuah gunung. Jadi, maksud wukuf di Arafah yaitu berhenti di Padang Arafah. Waktu pelaksanaan wukuf di Arafah ini mulai dari dzuhur sekitar pukul 12 siang tanggal 9 sampai subuh tanggal 10 Dzulhijjah. Ketika kamu sedang menuju ke Padang Arafah usahakan sambil membaca talbiyah, tahlil, takbir dan bisa juga shalawatan yang terpenting membaca doa sesuai sunnah Rasulullah saw. Dan selama melaksanakan wukuf tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil.

    3. Tawaf Ifadah
    Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri. Tawaf ini dimulai dari Hajar Aswad sampai berakhir di Hajar Aswad lagi. Syarat sah tawaf, yaitu harus suci dari hadas dan najis, menutup aurat, berada di dalam Masjidil Haram dan masih banyak lagi. Sedangkan sunnah tawaf, yaitu harus memegang Hajar Aswad, membaca doa mat’sur, harus berjalan cepat, melakukan idhthiba bagi laki-laki, mendekat pada Ka’bah bagi laki-laki, berjalan kaki bagi yang mampu dan mengusap rukun Yamani. Kemudian, tawaf juga mempunyai lima macam, yaitu tawaf rukun, tawaf qudum, tawaf sunat, tawaf wada dan tawaf nazar.

    4. Sa’i
    Sa’i memiliki arti berjalan atau berusaha. Jadi, sa’i adalah berjalan dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali putaran. Hukum sa’i menurut Imam Hanafi yaitu wajib. Syarat sa’i harus didahului dengan tawaf, dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah, menyempurnakan tujuh kali perjalanan dan dilaksanakan di tempat sa’i. Sa'i juga mempunyai ketentuan, seperti tidak dipersyaratkan harus suci dari hadas besar maupun kecil, sa’i dikerjakan setelah tawaf ifadhah dan tawaf umrah. Kalau sudah melaksanakan haji ifrad dan qiran tidak perlu melakukan sa’i lagi ketika melakukan tawaf ifadhah serta tidak ada sa’i sunat.

    5. Tahallul
    Tahallul yaitu mencukur rambut kepala. Di sini bagi laki-laki disunnahkan mencukur habis rambutnya alias botak, sedangkan wanita menggunting ujung rambut sepanjang jari. Tahallul haji terdiri dari dua macam, yaitu tahallul awal dan tahallul tsani. Tahalull awal adalah keadaan seseorang melakukan dua di antara kegiatan. Pertama melontar jumroh Aqabah kemudian memotong rambut. Dan kedua tawaf ifadhah serta sa’i, yaitu memotong atau mencukur rambut. Sedangkan tahallul tsani adalah keadaan ketika seorang jamaah melakukan tiga kegiatan haji, yaitu melontar jumroh, memotong rambut dan tawaf ifadhah.

    Rukun haji dilaksanakan dengan tertib, berurutan, tidak boleh secara acak

    BalasHapus
  53. Nama : Rizki Amalia
    Nim. : F1051201036
    Kelas : 1A2
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Semester 1

    3. Ibadah haji merupakan ibadah sarat simbol tetapi kaya hikmah di dalam lima item rukunnya. Uraikan hikmah tersebut dalam kelima item rukun haji.
    Jawaban :
    1. Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    2. Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Histori di atas bukan secara kebetulan, tapi Qadarullah SWT. Apabila ditilik dari lughawi (bahasa). Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    3. Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13). Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.

    BalasHapus
  54. Nama : Putri Chairunisa
    NIM : F1051201023
    Kelas : 1A2
    Semester : 1
    Jawaban nomor 4 :
    Pemaaf berarti orang yang rela memberi maaf kepada orang lain. Sikap pemaaf berarti sikap suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalasnya.
    Allah menjanjikan ampunan dan surga bagi insan pemaaf dan menggolongkannya sebagai orang yang bertakwa. Disebutkan dalam sebuah firman-Nya, "Dan bersegeralah kamu kepada ampunan Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, yaitu orang-orang yang menafkahkan hartanya baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan kesalahan orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan" (QS Al Imran: 133-134).
    Tatkala seseorang memaafkan dan mengalah maka secara lahir menunjukkan bahwa orang tersebut adalah lemah dan tidak memiliki kekuatan, akan tetapi Nabi SAW mengatakan bahwa barang siapa yang memaafkan atau mengalah maka Allah akan tambah kemuliaannya. Sikap memberi maaf jauh lebih mulia dari sikap meminta maaf. Dalam kehidupan sehari-hari Orang yang memberi maaf biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat orang lain terhadapnya kemudian dia dengan rela memaafkan kesalahan orang lain tersebut. Sedang orang yang meminta maaf justeru sebaliknya membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Jadi, jelas
    sikap orang yang pertama lebih mulia daripada sikap orang yang kedua. Orang yang pertama dengan rela hati menerima perlakuan orang lain yang tidak baik dengan memaafkannya, sementara orang yang kedua malah membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta orang lain memaafkannya. Sikap orang kedua belum tentu akan diterima oleh orang yang dimintai maaf, sedang sikap orang pertama jelas akan diterima dengan baik oleh orang yang berbuat salah. Karena itulah al-Quran menyebut ciri orang bertakwa adalah orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, bukan meminta maaf kepada orang lain.

    BalasHapus
  55. Nama : Rizki Amalia
    Nim. : F1051201036
    Kelas : 1A2
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Semester 1
    Lanjutan jawaban soal no 3
    4. Hikmah Sa’i. Sa’i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa’i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Ketika banjir pada masa Nabi Nuh AS. Bayt Allah itu diangkat Allah SWT ke langit ke tujuh (baytul makmur). Berkat Tuhan, ada sumur zamzam disekitar baytullah sebagai sumber mata air kehidupan, darah, tulang, kulit teraliri dan didistribusikan ke seluruh alam tanda kehidupan adalah air. Berkat kesabaran, kecerdasan, kekuatan yang Allah berikan kepada ibunda Hajar, bayi Ismail meminum air berkat hingga hari ini, jamaah haji meminumnya sebagai air surga yang Allah titipkan di bumi. Rumah, air, tumbuhan, keluarga di negeri yang aman, adalah prasyarat bisa menjalankan praktik ibadah dengan baik. Piranti-piranti tersebut sudah semestinya dijaga. Penjagaan tersebut diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Berdoa, bekerja, berikhtiar, bertawakkal adalah jalan kebaikan (tarikah hasanah) untuk kebaikan dan membangun dari generasi ke generasi, walau sumbangsih itu hanya separuh biji kurma. Cita dan cinta ibunda Hajar telah banyak mengundang banyak insan yang beriman berhaji dan.berumrah.
    5. Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Lalu, bukalah lembar baru biru kehidupan dengan bersih, biru, mulia dan baik iman, islam, amal saleh (muslim, mukmin, muhsin). Bumi Mina adalah tanah pertaubatan yang Allah SWT sediakan. Menggunting juga bermakna memutuskan hubungan dengan yang selain Allah, menggunting hubungan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT, menggunting keterikatan dan ketertarikan hati kepada dunia.Hikmah tahallul kesucian. Prosesi tahallul ada makna isyarat dan ibarat harapan terhadap tumbuhnya rambut cita-cita yang tidak mengulangi lagi kekeliruan masa lalu. Tapi, malah menaik meninggi martabat jiwa yang sehat afiat menuju Allah SWT yang Maha Tinggi. Selama kekotoran jiwa masih melekat, jiwa tidak bisa menaik kehadirat Tuhan Yang Maha Suci (Al Quddus). Penghalang perintangnya adalah kedurhakaan kepada Maha Pencipta. Zina, mabuk, judi, curi, sogok, korup, dzalim, tirani, culas, khianat, dusta, memandang kepada yang bukan mahramnya dengan pandangan mata syahwat (birahi sex), deretan dosa di atas barang kali kita kerjakan berkali-kali. Dapat dikenali bahwa tahallul adalah rehabilitasi dan reputasi mental (batin). Bahkan, pemulihan nama baik di mata Allah, dengan harapan semoga Allah SWT memantaskan diri kita memasuki surgaNya yang tinggi dan suci, dan menatap wajah Allah SWT yang Agung dan Mulia di surgaNya kelak.

    BalasHapus
  56. Nama : Rizki Amalia
    Nim. : F1051201036
    Kelas : 1A2
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Semester 1


    4. Tujuan akhir puasa adalah taqwa (2 : 183). Orang yang bertaqwa dicintai Allah. Salah satu pencirian manusia taqwa adalah pemaaf (memaafkan kesalahan orang lain). Pemaaf diturunkan dari sifat dan nama Ketuhanan (Rububiyah) yaitu Al-Afwu. Hubungkan secara spiritual bahwa pemaaf memiliki keterkaitan (relevansi) antara langit – bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas). Mohon argumentasi saudara disertai contoh !
    Jawaban :
    Membentuk pribadi taqwa. Taqwa adalah menjalankan seluruh perintah Allah SWT, dan meninggalkan seluruh larangan Allah SWT (Al Baqarah ayat 183).
    Hamba Allah SWT yang beriman dalam keadaan berpuasa adalah sedekat - dekat hamba dengan Allah SWT. Firman Allah SWT dalam Al Quran Surah Al Baqarah ayat 186. Artinya : Jika hambaKu bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permintaan orang yang meminta, hendaklah mereka memenuhi seruanKu dengan beriman (percaya) kepadaKu, mudahan mereka mendapat bimbingan.
    Puasa adalah lembaga pengampunan dosa. Nabi SAW bersabda : Siapa yg berpuasa Ramadan dengan dasar iman dan berharap rahmat Allah, diampuni dosa-dosanya yang telah lalu (Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim).
    Membentuk pribadi paripurna (kamil) yang berdimensi hubungan vertikal (hablumminallah) dan dimensi horizontal (hablumminannas). Dipahami bahwa capaian alumni puasa adalah pada surah Al Baqarah ayat 188, sebelumnya, ayat di atasnya, 183 - 187 berbicara tentang syariat puasa yang sangat sakral dan vertikal sebagai kesalehan individual. Sedang lanjutannya, ayat 188, sarat dengan dimensi kesalehan sosial ekonomi, sepertinya firmanNya, artinya : Dan janganlah kamu memakan harta diantara kamu dengan cara yang batil, dan janganlah kamu menyogok dengan harta itu kepada hakim, dengan bermaksud agar kamu dapat memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu mengetahui





    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Darmiati
      Nim : F1051201007
      Kelas : 1A 1
      Semester : 1


      1. Benar, Dalam surat Al Qashash ayat 60 dijelaskan bahwa kehidupan di dunia merupakan kehidupan yang pertama. Selanjutnya ialah kehidupan setelah seseorang dikubur. Ia mati di dunia, tetapi hidup di alam kubur. Kemudian, orang yang dibangkitkan akan terus hidup hingga seterusnya apabila ia masuk surga. Ada juga orang yang tidak hidup, tetapi juga tidak meninggal, ialah orang-orang yang hidup dalam neraka. Maka dari itu, orang-orang yang berkata bahwa hidup itu hanya sekali di dunia, ia melihat kehidupan sekarang dan saat ini. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut
      Arab: يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
      Latin: yauma tubaddalul-arḍu gairal-arḍi was-samāwātu wa barazụ lillāhil-wāḥidil-qahhār
      Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa. Berdasarkan hadits riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda mengenai gambaran Padang Mahsyar:
      Arab: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَقِيِّ لَيْسَ فِيْهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ رواه مسلم وفي رواية البخاري: قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
      Artinya: Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih; tidak ada tanda untuk seorangpun.
      Rasulullah juga bersabda bahwa Padang Mahsyar memiliki suhu yang panas. Sebab, jarak matahari hanya sejengkal dari Padang Mahsyar sehingga manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri sesuai amalan masing-masing.
      Arab: تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
      Artinya: Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil. -Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: 'Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.
      Allah SWT akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar selama setengah hari dari lima puluh ribu tahun dengan terik matahari. Rasulullah bersabda kondisi itu akan ringan bagi beberapa golongan yang dinaungi oleh Allah SWT. Berdasarkan hadist riwayat Al Bukhari dan Muslim, ketujuh hamba tersebut adalah 1) pemimpin yang adil, 2) pemuda yang tumbuh dalam ibadah, 3) Seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, 4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, 5) seseorang yang diajak berzina dan menolak karena Allah, 6) orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi dan berlinang air matanya.

      Hapus
  57. Nama : Diena Khairunnisa
    NIM : F1051201019
    Program Studi : Pendidikan Fisika
    Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan

    Bismillahirrahmanirrahim
    UAS MATA KULIAH AGAMA ISLAM
    1.  - Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? 
    Benar, sejatinya tidak ada yang kekal di dunia ini kecuali Allah, maka ketika manusia mati lalu jasadnya dikubur dalam tanah maka jasadnya akan membusuk , daging dagingnya akan hancur dan tersisalah tulangnya.
    “Jarak antar dua tiupan Sangsakala itu empat puluh. Kemudian Allah menurunkan hujan dari langit, lalu mereka tumbuh seperti tumbuhnya sayuran. Semua bagian manusia akan hancur kecuali satu tulang, yaitu tulang ekor. Dari tulang ekor itulah manusia diciptakan pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari 4554 dan Muslim 5253).
    Begitu juga dengan alam yang kita tinggali sekarang (kehidupan dunia) kelak akan musnah ketika datang hari kiamat dan tidak ada siapapun yang dapat selamat darinya.
    - Bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian?
    Setelah manusia mati lalu dikubur dan manusia menjalani kehidupan di alam barzakh lalu terjadi kiamat maka dunia dan seisinya hancur setelah itu manusia dibangkitkan dipadang mahsyar
    Allah SWT berfirman:

    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ

    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Dari ayat di atas dapat kita simpulkan manusia dibangkitkan dalam keadaan bermacam macam sesuai dengan perbuatannya didunia, apabila baik perbuatannya maka baiklah dia di bangkitkan dan begitu juga sebaliknya
    Manusia dibangkitkan telanjang, tanpa alas kaki, tidak dikhitan
    Dari Ibnu Abbas, dia berkata
    Rasulullah memberi nasihat kepada kami, beliau berkata: “Wahai sekalian manusia. Sesungguhnya kalian akan digiring menghadap Allah pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan tidak dikhitan
    Lalu setelah itu rupanya beragam jenis, ada yang lidahnya terpotong, ada yang tidak memiliki tangan dan kaki, ada yang wajahnya bercahaya , dll.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Rukun Qalbi adalah rukun hati seperti khusyu'nya kita ketika shalat, rukun Qauli adalah rukun bacaan yang kita ucapkan dengan lisan , rukun Fi'il adalah rukun gerakan yang kita lakukan ketika shalat. Ketiga rukun ini sangat penting dan saling terikat maka apabila kita shalat harus mencangkup ketiga rukun ini dan shalat kita bisa dikatakan sempurna. Apabila kita shalat kita membaca bacaan shalat (rukun Qauli) seperti surah Alfatihah, doa ruku', doa sujud dsb lalu sambil membaca doa tersebut kita melakukan gerakan gerakan shalat yang sesuai dengan bacaan yang kita baca, dan tentu dalam shalat kita harus khusyu' dan tidak memikirkan hal lain.

      3. Adapun hikmah batin yang terkandung dalam rukun haji adalah
      a. Hikmah Niat
      Niat disini haruslah ikhlas karena Allah semata karena apabila niat seseorang ikhlas karena Allah maka orang tersebut akan mendapat ketenangan hati, ibadahnya mendapat keridhaan Allah dan tidak haus akan pujian dari manusia.
      b. Hikmah Wuquf
      Wuquh memberi hikmah agar kita berhenti sejenak merenungkan apa yang telah terjadi selama hidup kita, apa yang telah kita perbuat agar setelah pulang dari haji kita dapat menjadi hamba yang lebih baik.
      c. Hikmah Tawaf
      Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali mengelilingi ka'bah . Yang mana terdapat hikmah , sejauh apapun kita berjalan jangan pernah meninggalkan Allah tetaplah selalu ingat kepadanya, berdzikir serta beribadah padanya.
      d. Hikmah Sa'i
      Mengingatkan kita akan pengorbanan seorang ibu terhadap anaknya dan mengajarkan kita untuk selalu berdoa, berikhtiar serta tawakal kepada Allah untuk setiap masalah.
      e. Hikmah tahallul
      Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya.

      Hapus
    2. 4. Salah satu ciri orang yang bertakwa adalah pemaaf yang mana sifat ini diturunkan dari sifat Allah yaitu Al-Afuw atau Maha Pemaaf. Sejatinya manusia itu adalah insan yang tak luput dari kesalahan dan dosa-dosa baik itu kesalahan manusia terhadap Allah baik kesalahan manusia terhadap manusia lain.
      Apabila kita melalukan kesalahan terhadap Allah , insyaaAllah Allah akan mengampuni dosa dosa kita dengan syarat kita benar benar bertaubat karena Allah adalah Maha Pemaaf bagi semua hamba-Nya tetapi yang sulit itu hubungan kita sesama manusia apabila kita melakukan kesalahan terhadap manusia lain baik itu dari perkataan kita maupun perbuatan kita maka apabila kita ingin bertaubat kita hendaklah langsung meminta maaf kepada orang yang kita sakiti dan apabila kita telah mendapat maaf darinya kita harus memohon maaf juga kepada Allah karena apabila sesuatu yang terkait dengan hablumminannas Allah tidak akan memaafkan apabila manusia yang kita sakiti tidak memaafkan kita. Maka kita sebagai manusia yang bertakwa hendaklah berhati hati dalam berbuat agar tidak melakukan kesalahan baik itu kepada Allah maupun kepada manusia yang lain dan hendaklah kita menjadi orang yang pemaaf apabila ada orang lain berbuat salah kepada kita .

      Sekian dan terima kasih 😊

      Hapus
  58. Nama : Chindy Aurellia Novithania
    NIM : F1051201035
    Kelas : IA 2
    Semester : 1

    1. ketika manusia telah mati secara fisik, maka akan ada kehidupan setelah kematian atau terkadang bisa juga disebut akhirat (alam baka), tujuan nya untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatan manusia baik amal maupun ibadah yaitu di yaumul barzah hari penantian seluruh umat manusia yg telah meninggal masa dibangkitkan manusia dari alam kubur untuk menghadap Allah swt.
    bentuk kebangkitan di padang mahsyar manusia digiring ke padang mahsyar dengan berbagai kondisi yang berbeda sesuai dengan amalnya. ada yang digiring dengan berjalan kaki, sebagaimana dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

    إِنَّكُمْ مُلاَقُو اللهِ حُفَاةً عُرَاةً مُشَاةً غُرْلاً

    “Sesungguhnya kalian akan menjumpai Allah dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian, berjalan kaki, dan belum dikhitan.” (Hadits shahih. Diriwayat-kan oleh al-Bukhari, no. 6043)
    Ada juga yang berkendaraan. Namun tidak sedikit yang diseret di atas wajah-wajah mereka. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    إِنَّكُمْ تُحْشَرُوْنَ رِجَالاً وَرُكْبَانًا وَتُجَرُّوْنَ عَلَى وُجُوْهِكُمْ

    “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan.” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).
    Kehidupan setelah kematian sejatinya dimulai sesaat setelah ruh manusia berpisah dari jasadnya dan diangkat ke langit lalu dikembalikan lagi ke alam barzah. Dalam surat al-Ankabut ayat 57 Allah berfirman, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."
    setiap orang akan merasakan kematian, tanpa terkecuali kepada Nabi sekalipun. hakikat dari kematian adalah waktu terputusnya untuk beramal dan masuk dalam alam hisab. Ustaz Ahmad mengingatkan, alam kubur akan menjadi persinggahan pertama bagi ruh yang telah dicabut dari jasadnya. Siapa yang selamat dalam kubur maka setelahnya kehidupan di akhirat akan lebih mudah. Namun bagi siapapun yang bersusah-susah dalam menjalani kehidupan di alam kubur, maka seterusnya ia tidak akan pernah tenang.
    Ia pun mengingatkan bahwa saat pencabutan ruh ini terjadi, ada perbedaan yang dilakukan oleh para malaikat pencabut nyawa. Hal ini tentu melihat dari amal dan ibadah masing-masing manusia.
    Bagi orang yang beriman, ketika ruh mereka dicabut akan terasa lancar seperti air yang keluar dari dalam mulut meskipun tetap terasa sakit. Namun bagi orang kafir, Rasulullah SAW mengibaratkan prosesnya seperti mencabut bulu domba yang basah, berat. "Akibat saking kerasnya tarikan yang dilakukan oleh malaikat pencabut nyawa, seluruh urat akan putus dan setiap otot yang ada di tubuh akan pecah,"
    "Hidup di dunia adalah untuk mencari bekal bagi kehidupan setelah kematian. Persiapkan diri terhadap kematian. Istiqomah lah dalam hidup dan mudah-mudahan dimudahkan saat menghadapi hari kematian,"

    BalasHapus
  59. Nama : Rizky Rahmadani
    NIM : F1051201018
    kelas : IA 1
    Semester : 1

    3. Uraikan hikmah dalam kelima item rukun haji ?
    Jawab: haji berarti berziarah ke tempat tertentu pada waktu-waktu tertentu untuk melakukan amalan-amalan tertentu dengan niat ibadah.
    amalan-amalan tertentu, yaitu mengerjakan serangkaian ibadah seperti rukun haji, wajib haji, tawaf, wukuf, sai, mabit di Minah dan Muzdalifah.
    Hikmah dari rukun haji

    1. Ihram (niat)
    Ihram yaitu niat berhaji dari Miqat. Kamu diwajibkan membaca niat haji terlebih dahulu. Selanjutnya, kitaharus mandi wajib, melaksanakan shalat sunnah dua rakaat, dan mengenakan pakaian ihram.

    Pakaian ihram untuk laki-laki berupa dua helai kain ihram. Satu kain disarungkan dan satunya diselendangkan.

    Sedangkan untuk perempuan harus memakai pakian yang menutup seluruh tubuh, kecuali muka dan kedua tangan (pergelangan tangan sampai ujung jari).

    Jadi, intinya ihram itu niat masuk ibadah haji dengan mengharamkan hal-hal yang dilarang selama berihram.

    Hal-hal yang dilarangnya seperti mencukur rambut, kuku dan lain-lain. Kalau kitasudah mengucapkan niat ihram haji berarti sudah mulai melaksanakan haji.

    2. Wukuf di Arafah
    Wukuf memiliki arti berhenti. Sedangkan Arafah adalah nama sebuah gunung. Jadi, maksud wukuf di Arafah yaitu berhenti di Padang Arafah.
    Waktu pelaksanaan wukuf di Arafah ini mulai dari dzuhur sekitar pukul 12 siang tanggal 9 sampai subuh tanggal 10 Dzulhijjah.
    Ketika kita sedang menuju ke Padang Arafah usahakan sambil membaca talbiyah, tahlil, takbir dan bisa juga shalawatan yang terpenting membaca doa sesuai sunnah Rasulullah saw.

    Dan selama melaksanakan wukuf tidak dipersyaratkan suci dari hadas besar maupun kecil. Maka dari itu, perempuan yang sedang haid atau nifas boleh melakukan wukuf.

    3. Tawaf Ifadah
    Tawaf adalah mengelilingi Ka’bah sebanyak tujuh kali putaran dengan posisi Ka’bah berada di sebelah kiri. Tawaf ini dimulai dari Hajar Aswad sampai berakhir di Hajar Aswad lagi.

    Syarat sah tawaf, yaitu harus suci dari hadas dan najis, menutup aurat, berada di dalam Masjidil Haram dan masih banyak lagi.

    Sedangkan sunnah tawaf, yaitu harus memegang Hajar Aswad, membaca doa mat’sur, harus berjalan cepat, melakukan idhthiba bagi laki-laki, mendekat pada Ka’bah bagi laki-laki, berjalan kaki bagi yang mampu dan mengusap rukun Yamani.

    Kemudian, tawaf juga mempunyai lima macam, yaitu tawaf rukun, tawaf qudum, tawaf sunat, tawaf wada dan tawaf nazar.

    4. Sa’i
    Sa’i memiliki arti berjalan atau berusaha. Jadi, sa’i adalah berjalan dari bukit Safa ke Marwah sebanyak tujuh kali putaran. Hukum sa’i menurut Imam Hanafi yaitu wajib.

    Syarat sa’i harus didahului dengan tawaf, dimulai dari bukit Safa dan berakhir di bukit Marwah, menyempurnakan tujuh kali perjalanan dan dilaksanakan di tempat sa’i. sa’i juga mempunyai ketentuan, seperti tidak dipersyaratkan harus suci dari hadas besar maupun kecil, sa’i dikerjakan setelah tawaf ifadhah dan tawaf umrah.

    Dan kalau kita sudah melaksanakan haji ifrad dan qiran tidak perlu melakukan sa’i lagi ketika melakukan tawaf ifadhah serta tidak ada sa’i sunat.

    5. Tahallul
    Tahallul yaitu mencukur rambut kepala. Di sini bagi laki-laki disunnahkan mencukur habis rambutnya alias botak, sedangkan wanita menggunting ujung rambut sepanjang jari.

    Tahallul haji terdiri dari dua macam, yaitu tahallul awal dan tahallul tsani. Tahalull awal adalah keadaan seseorang melakukan dua di antara kegiatan.

    Pertama melontar jumroh Aqabah kemudian memotong rambut. Dan kedua tawaf ifadhah serta sa’i, yaitu memotong atau mencukur rambut.

    Sedangkan tahallul tsani adalah keadaan ketika seorang jamaah melakukan tiga kegiatan haji, yaitu melontar jumroh, memotong rambut dan tawaf ifadhah.

    Yang terakhir, Tertib
    Tertib adalah rukun haji yang terakhirnya. Maksud tertib di sini harus dilaksanakan secara berurutan, tidak boleh acak.

    Jadi, intinya harus mulai dari niat, wukuf, tawaf, sa’i dan tahallul. Tidak bisa melakukan tahallul dulu baru sa’i atau setelah wukuf langsung tahallul.

    BalasHapus
  60. Nama : Chindy Aurellia Novithania
    Kelas : IA 2
    NIM : F1051201035
    Semester : 1

    2. Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang menegakannya,
    berarti telah menegakkan agama. Dan barangsiapa yang mengabaikannya,
    berarti telah menghancurkan agama. Di dalam shalat terdapat rukun qalbi,
    rukun qauli, dan rukun fi‟li, disamping ada pula sunah-sunah yang harus
    dilakukan.
    Rukun qalbi yaitu Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib. sebagai berikut:
    a. Niat shalat
    b. Tertib
    Rukun qauli (bacaan) Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. yaitu sebagai berikut:
    a. Takbiratul ihram
    b. Membaca Al-fatihah
    c. Membaca tahiyyat akhir
    d. Salam
    Rukun fi‟li Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan yaitu sebagai berikut:
    a. Berdiri
    b. Ruku’
    c. I’tidal
    d. Sujud
    e. Duduk diantara dua sujud
    f. Duduk tahiyyat akhir.
    Shalat hukumnya fardhu ain atas seseorang mukallaf. Kaum
    muslimin sepakat bahwa barang siapa yang mengingkari kewajiban shalat
    adalah kafir. Karena kewajiban shalat sudah ditetapkan dalam dalil qat’iy
    Al-Qur’an, Sunnah, dan Ijma’. Meninggalkan shalat akan mendapat
    hukuman dunia dan akhirat. Adapun hukuman akhirat sesuai dengan firman
    Allah SWT
    Artinya:“Celakalah bagi mereka yang shalat. Yaitu mereka yang lalai
    dengan shalatnya”. (QS. Al-Ma’un: 4-5)
    Dalam kitab Fathul Mu’in dijelaskan sebagai berikut:

    (ويجب إسماعه) أي التكبير، (نفسه) إن كان صحيح السمع، ولا عارض من نحو لغط. (كسائر ركن قولي) من الفاتحة والتشهد والسلام. ويعتبر إسماع المندوب القولي لحصول السنة.

    Dan wajib meperdengarkan rukun qauli terhdap dirinya sendiri, seperti takbiratul ihram, jika pendengaran nya sehat, dan tidak terdapat suatu hal yang mengganggu semisal suara kegaduhan. Begitu juga rukun qauli yang lain, seperti fatiha, tasyahhud akhir serta salam. Selain itu juga dianjurkan memperdengarkan setiap bacaan yang sunnah, agar memperoleh kesunnahan.

    BalasHapus
  61. Nama : Nada Liah
    NIM : F151201009
    Kelas : IA 1
    Semester : 1
    1. Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? Benar.
    Karena ketika manusia telah mati jasad nya akan di kuburkan kedalam tanah dan jasad nya akan hancur atau musnah. Namun, roh nya tidak akan musnah mengenai roh sebenarnya sudah ada pada zaman Rasulullah dan para sahabat. Allah SWT pun memerintahkan rasul-Nya untuk menjawab. “Roh itu adalah urusan Rabb-ku,” (QS Al Israa: 85).
    Bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ?
    Setiap Muslim wajib mempercayai adanya hari akhirat di mana dunia akan hancur luluh dan semua manusia bahkan semua makhluk di atas dunia akan mati dan hancur pula. Kemudian pada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar.
    Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT.

    Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Allah SWT berfirman:
    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}
    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)
    Dalam surat lain digambarkan hati manusia saat dikumpulkan di alam mahsyar.
    قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ
    Artinya: Hati manusia pada waktu itu sangat takut". (QS. An Naziat: 8)

    اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌۘ
    Pandangannya tunduk.(QS. An Naziat:9)
    Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu.

    {يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ}

    (Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?” (An-Naziat: 10)
    Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang sependapat dengan mereka yang mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali sesudah mereka dimasukkan ke dalam Liang kuburnya.
    Mereka tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan tulang belulang mereka sudah berantakan.

    BalasHapus
  62. Nama : Muhammad Irfan
    NIM : F1051201027
    Kelas : IA2
    Semeter : 1

    1) Benar, Setelah manusia meninggal, Manusia dibangkitkan dari alam kubur dan digiring menuju mahsyar sesuai dengan kondisi amal perbuatan pada saat mereka mati, bila mereka mati di atas kebaikan, mereka mendapat husnul khatimah dan bila mereka mati di atas keburukan, maka mereka mati di atas su’ul khatimah.
    Manusia semua berdiri di hadapan Allah selama setengah hari, yang kadarnya satu hari sama dengan lima puluh ribu tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ (المطففين 6) مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ

    “Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahut Targhib wat Tarhib no. 3589)

    Di tempat itu, manusia merasakan kesengsaraan yang amat berat, bagaimana tidak? Pada saat itu, matahari didekatkan satu mil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

    « تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُونَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيلٍ . فَيَكُونُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِى الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى كَعْبَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُونُ إِلَى حَقْوَيْهِ وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا » .

    “Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.”

    BalasHapus
    Balasan
    1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya ke mulutnya.

      (HR. Muslim)

      Di tengah suasana yang panas itu, ada sekelompok manusia yang beruntung dan berbahagia karena mendapat naungan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

      “Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang cinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya, seorang yang diajak mesum oleh wanita yang berkududukan dan cantik lalu ia mengatakan “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya berlinangan air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)

      Ada pula amalan lain yang dapat mendatangkan bantuan dan naungan Allah, yaitu: sedekah, membaca surat Al Baqarah dan Ali Imran, serta memudahkan orang yang kesulitan (lihat dalil-dalilnya dalam buku “Rintangan Setelah Kematian”).

      Di padang mahsyar, Allah menghardik dan mencela orang-orang kafir di hadapan seluruh makhluk, karena tindakan mereka menyekutukan Allah dengan berhala-berhala dan mengkultuskan orang shalih serta fanatik terhadap sesembahan nenek moyang mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:

      “Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafa’at besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al An’am: 94)

      Setelah kaum kafir mengetahui nasibnya dan kaum munafiqin dalam keadaan hina-dina, maka terjadilah dialog antar mereka di depan ahli mahsyar, sementara satu sama lain saling melempar tanggung jawab dan saling menyalahkan (kisahnya dapat dilihat di surat Qaf: 27-29, Yunus: 28-30 dan Ash Shaffat: 27-34).

      Hapus
    2. 2) Rukun sholat adalah perbuatan (gerakan) dan perkataan (bacaan) yang membentuk hakikat sholat. Tidak sah jika tidak dikerjakan ataupun dikerjakan hanya separuhnya, dan harus dikerjakan secara berurut (tertib). Ada 13 rukun sholat, Diantaranya ; Niat, Berdiri , Takbiratul Ihram , Membaca Al - Fatihah , Ruku' ,I'tidal , Sujud , Duduk Iftirosy , Duduk Tawarruq , Tasyahud Akhir , Membaca Shalawat Nabi , Salam , dan Tertib . Diantara 13 rukun tersebut ternyata dibagi menjadi 3 jenis rukun.

      Rukun Qalbi
      Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.

      Rukun Qauli
      Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.

      Rukun Fi'li
      Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.

      Hapus
    3. 3) Hikmah yang terkandung
      Semua jenis ibadah di dalam agama Islam pasti punya hikmah yang tinggi. Demikian pula dengan ibadah haji dan umroh. Hikamh dari pelaksanaan ibadah ini antara lain :

      1. Meningkatkan kedisiplinan
      Ketika di tanah suci Mekkah dan Madinah, seluruh umat yang melaksanakan ibadah haji dan umroh harus terbiasa untuk disiplin ketika melaksanakan ritual haji maupun sholat. Pola disiplin ini di harapkan bisa terus berkelanjutan meski waktu pelaksanaan ibadah sudah selesai.

      2. Meningkatkan kwalitas diri dalam beribadah
      Orang yang merasa banyak dosa sering merasa putus asa. Namun Allah menjanjikan akan menghapus segala dosa yang kita miliki ketika kita mau melaksanakan ibadah secara tulus dan ikhlas. Hal ini akan mendorong kita untuk lebih taat menjalankan jenis ibadah yang lain selain ibadah haji dan umroh.

      3. Memunculkan sifat yang sabar
      Ketika melaksanakan ritual ibadah haji dan umroh, tentu banyak cobaan dan godaan yang muncul. Banyak umat Islam dari berbagi negara yang berkumpul di satu tempat. Hal ini akan menimbulkan masalah berkenaan dengan fasilitas yang harus digunakan bersama karena jumlahnya yang terbatas. Di sini sifat sabar harus dikedepankan. Karena sifat egois dan mementingkan diri sendiri akan mengurangi nilai ibadah yang sedang dikerjakan.

      4. Melahirkan rasa solidaritas dan kekeluargaan
      Dengan berkumpulnya banyak umat dari berbagai negara atau daerah, akan menimbulkan rasa persatuan umat yang tinggi, tanpa membedakan golongan, ras dan lain-lain. Perbedaan yang ada tersebut tidak perlu menimbulkan perpecahan, namun justru akan membuat ikatan persaudaraan sesama umat Muslim seluruh dunia makin kuat.

      5. Meningkatkan dakwah
      Ketika umat Islam dari segela penjuru dunia berkumpul, akan menjadi media yang tepat untuk meningkatkan dakwah Islamiyah secara efektif. Di sini kita bisa saling belajar dan bertukar pengalaman terhadap pelaksanaan ibadah maupun penanaman nilai-nilai Islam di kehidupan sehari-hari dari masing-masing negara atau wilayah.
      Selain lima hikmah dari pelaksanaan ibadah haji dan umroh di atas, tentu masih ada banyak hikmah yang lain. Setiap umat pasti punya sudut pandang yang berbeda terhadap pelaksanaan ibadah yang harus dilakukan di tanah suci ini.
      Namun yang terpenting adalah setelah pulang dari berhaji maupun umroh, umat Islam harus punya pencerahan jiwa yang baru yang diwujudkan dalam amal shaleh, baik untuk diri sendiri maupun bagi masyarakat dan lingkungannya.

      Hapus
    4. 4) Hubungan dengan Allah sering disebut Hablum Minallah (حَبْلٍ مِّنْ اللَّهِ). Hubungan dengan sesama manusia sering disebut Hablum Minannas (حَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ).
      Secara bahasa, hablum minallah artinya adalah hubungan dengan Allah dan hablum minan-nas adalah hubungan dengan manusia.
      Contoh Amalan yang termasuk dalam hablumminallah tentu saja adalah amalan yang menjadi hubungan kita secara horizontal kepada Allah semata. Misalkan saja sholat, dzikir, mengaji, puasa, dan lain sebagainya.
      Sedangkan amalan yang termasuk dalam hablumminannas adalah amalan yang juga menyangkut hubungan kita dengan sesama manusia dan juga alam sekitar. Misalkan saja bermuamalah, mengajarkan suatu ilmu kebaikan, menyambung silaturrahmi, menjenguk orang sakit, dan sebagainya.
      Maka dari itu, seorang muslim janganlah sampai berat sebelah. Berat sebelah disini adalah jika kita hanya dominan di salah satu. Misalkan saja hablumminallahnya sangat kuat dan baik, tapi hablumminannasnya justru kurang. Atau sebaliknya juga. Hablumminannasnya sangat baik kuat, tapi malah justru hablumminallahnya yang kurang.

      Hapus
  63. Nama : Dayang AyuWandira
    NIM : F1051201015
    Kelas : 1A1
    semester 1

    bismillahh,
    1. Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ?
    Ya Benar,Proses tubuh akan hancur selama di alam kubur.
    Setelah kehidupan dunia, seluruh manusia akan mengalami kematian lalu menjalani kehidupan di alam kubur. Dalam alam kubur , perubahan jasad manusia terjadi dan hanya segelintir dari manusia yang jasadnya tetap baik tanpa menggunakan formalin atau perawatan mayat tertentu
    ika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ?
    Manusia dibangkitkan dengan berusia 33 tahun (sebagaimana dalam riwayat Muslim), dan hamba Allah yang pertama kali bangkit dan keluar dari kuburnya adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (sebagaimana dalam hadis riwayat Muslim).
    Kemudian manusia digiring ke padang mahsyar, mereka dihimpun di bumi yang baru berwarna putih kemerah-merahan, bagaikan tepung roti yang dibakar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    « يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ
    كَقُرْصَةِ نَقِىٍّ » . قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ : لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لأَحَدٍ
    “Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti yang bersih”, Sahl atau yang lainnya berkata, “Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik siapa pun.” (HR. Bukhari dan Muslim)
    Mereka dihimpun dalam kondisi telanjang, belum dikhitan, dan tanpa mengenakan alas kaki. Mereka digiring menuju mahsyar berkelompok, ada yang berkendaraan, ada yang berjalan kaki dan ada yang berjalan telungkup di atas wajahnya.
    Manusia dibangkitkan dari alam kubur dan digiring menuju mahsyar sesuai dengan kondisi amal perbuatan pada saat mereka mati, bila mereka mati di atas kebaikan, mereka mendapat husnul khatimah dan bila mereka mati di atas keburukan, maka mereka mati di atas su’ul khatimah.
    contohnya : Orang yang selalu membanggakan dan menyobngkan harta yang ia miliki ketika didunia dan enggan untuk berbagi, Orang selalu mencari-cari kesalah orang lain, serta iri dan dengki ketika melihat orang lain memiliki kelebihan , Orang yang melakukan syirik dan mempercayainya, dll
    Manusia semua berdiri di hadapan Allah selama setengah hari, yang kadarnya satu hari sama dengan lima puluh ribu tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ (المطففين 6) مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ
    “Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahut Targhib wat Tarhib no. 3589)
    Di tempat itu, manusia merasakan kesengsaraan yang amat berat, bagaimana tidak? Pada saat itu, matahari didekatkan satu mil. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
    “Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.”
    Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berisyarat dengan tangannya ke mulutnya.
    (HR. Muslim)

    BalasHapus
  64. Nama : Chindy Aurellia Novithania
    NIM : F1051201035
    Kelas : IA2
    Semester : 1
    3. *Ihram
    Ihram adalah berpakaian serba putih tanpa jahitan. Putih mengambarkan sebuah filsafat kesucian, kebersihan,
    Kesucian dalam bahasa agama dikenal dengan ikhlas. Yang disebut dengan ketulusan adalah berikan lebih, Artinya pada saat memberikan sesuatu pada orang lain tidak pernah megharapkan satu balasan. Walau begitu, Allah akan memberikan satu balasan yang lebih dari apa yang diberikan ketika kita tidak pernah memikirkan imbalan. Selain itu Ihram juga menyimbolkan persamaan manusia, semua berpakaian sama siapapun orangnya. Kemudian ihram juga menyimbolkan kesederhanaan.
    *.Thawaf
    Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran. Simbol keselarasan dengan Alam, sebagaimana bumi yang berputar pada porosnya, planet-planet yang berputar pada bintang, ataupun elektron yang berputar pada inti Atom. Thawaf mengajarkan untuk hidup selaras dengan Alam, sehingga kerusakan di dunia dapat dihindari.
    *.Sa'i
    kita akan menyadari bahwa hidup adalah perjuangan, tidak ada hidup tanpa perjuangan
    *. Jumrah
    Melempar jumrah pada hakikatnya adalah melempar batu yang simbolnya adalah setan. Artinya ada satu pertarungan abadi antara kita dengan setan. Kita tidak berteman dengan setan. Setan adalah musuh dalam kehidupan.
    *.Wukuf
    Wukuf adalah sebuah transisi kehidupan sebelum wukuf yang penuh dengan perbuatan buruk atau hanya baik menuju (transisi) kepada perbuatan baik atau lebih baik pasca wukuf. Inilah yang disebut dengan haji mabrur. Haji yang menghantarkan pelakunya ke arah yang lebih baik setelah ia melakukan ibadah haji.

    BalasHapus
  65. Nama : Muhammad Fadhel Ishak
    NIM : F1051201001
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    Bismillah jawaban UAS Pendidikan Agama Islam
    1. Benar, karena padang mahsyar adalah alam yang berbeda dari dunia yang kita tempati sekarang.
    Beberapa keadaan manusia di padang mahsyar adalah sebagai berikut:
    A. Pada saat berada di padang mahsyar manusia dibangkitkan dari kuburnya dengan bermacam-macam bentuk sesuai dengan amalan yang dia lakukan di dunia.
    "Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    B. Manusia akan dikumpulkan di suatu tempat putih yang sangat luas yaitu padang mahsyar. Hal ini mengacu pada hadits.
    Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa ada tanda bagi siapapun di atasnya."
    (HR. Muslim) [No. 2790 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    C. Matahari akan berada dekat dengan manusia sehingga manusia akan berkeringat sangat banyak dan kepanasan. Tetapi tidak dengan orang-orang beriman. Rasulullah bersabda : “Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.”
    Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: 'Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?' 
    D. Lama waktu yang dilalui di padang mahsyar adalah lima puluh ribu tahun dengan terik matahari. Rasulullah bersabda kondisi itu akan ringan bagi beberapa golongan yang dinaungi oleh Allah SWT.
    Sahabat bertanya kepada Rasulullah saw:”Sehari seperti lima puluh ribu tahun… Betapa lamanya hari itu?” Maka Rasulullah saw bersabda:”Demi jiwaku yang berada di dalam genggaman-Nya, sesungguhnya hari itu dipendekkan bagi mu’min sehingga lebih pendek daripada sholat wajibnya sewaktu di dunia.” (HR Ahmad 23/337)
    E. Manusia dibangkitkan berkelompok. Dalam kitab Tanbihul Ghafilin, dijelaskan ketika manusia dibangkitkan dari kubur dan dikumpulkan di padang mahsyar, terdapat 12 golongan umat manusia dengan keadaan berbeda-beda tergantung amal perbuatannya.
    F. Manusia di padang mahsyar akan menjalani berbagai proses perhitungan amal mereka selama di dunia dan menanti syafaat dari Rasulullah bagi orang-orang yang dikehendaki.
    “Setiap nabi pasti memiliki doa mustajab. Hanya saja mereka menyegerakan doa mereka di dunia. Namun, aku menunda doa itu demi menolong umatku pada hari kiamat. Insyaallah, doa itu akan terwujud,” (HR al-Bukhari dan Muslim)
    Demikianlah sedikit gambaran keadaan manusia saat di padang mahsyar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sambungan jawaban M Fadhel Ishak

      2. Rukun qauli, fi'li, dan qalbi harus dilakukan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tuntunan Al-Qur'an dan Hadits Rasulullah. Qauli adalah perkataan dalam sholat seperti membaca surah dan bacaan sholat. Fi'li adalah perbuatan/gerakan dalam sholat. Sedangkan Qalbi adalah niat dan tertib saat melaksanakan sholat. Semua rukun diatas harus saling berketerkaitan, dimana diawal sholat kita sudah meniatkan hati, kemudian kita mengucapkan takbir, dan mengangkat tangan, dan saat selesai sholat kita mengucapkan salam, menolehkan kepala, dan mengakhirinya dengan tertib. 3 rukun diatas berketerkaitan sepanjang kita sholat sehingga jika salah satunya tidak terlaksana dengan baik maka sholat kita tidak akan sampai kepada/diterima Allah.

      3. Haji adalah ibadah yang istimewa, karena dilaksanakan setahun sekali dan menjadi rukun islam yang kelima. Ibadah haji merupakan ibadah yang memerlukan persiapan matang baik dari rohani, fisik, serta materi yang kita miliki. Ibadah haji memiliki hikmah di setiap pelaksanaannya. Hikmah yang dapat diambil antara lain:
      Hikmah Niat, yaitu niat yang ikhlas semata-mata hanya untuk Allah, agar ibadah haji yang kita laksanakan diterima dan menjadi haji yang mabrur.
      Hikmah Wukuf, yaitu mengistirahatkan batin dan raga kita dari urusan duniawi saat melaksanakan wukuf di arafah, dan hanya berfokus dengan ibadah yang kita lakukan.
      Hikmah Tawaf, adalah hikmah bahwa setiap harinya kita selalu ingat dan beribadah kepada Allah.
      Hikmah Sa'i, adalah hikmah perjuangan ibunda hajar dalam mencarikan air untuk nabi Ismail AS yang masih bayi. Dalam hal ini kita mendapat hikmah untuk selalu menghormati orang tua kita, terutama sang ibu.
      Hikmah Tahallul, adalah kita meninggalkan diri kita yang dulunya dipenuhi oleh kekotoran dan dosa, kini telah kembali dalam keadaan yang baru seperti terlahir kembali.

      4. Menurut saya kita sebagai manusia harus meniru sifat Allah yang Maha Pemaaf dalam konsep garis vertikal illahiyah yaitu hubungan kita dengan Allah. Kita juga harus menjadi hamba yang selalu memohon ampunan Allah. Jika kita sudah bisa menjadi orang yang mudah memaafkan, maka kita bisa dengan mudah memberi maaf kepada orang lain dalam konsep garis vertikal insaniyah, atau hubungan sesama manusia.
      Contohnya saat kita melakukan kesalahan kita harus cepat memohon ampunan kepada Allah, dan jika ada orang yang melakukan kesalahan kepada kita, kita langsung maafkan tanpa perlu menunggu permintaan maaf dari orang tersebut.

      Hapus
  66. Nama : Abdul Aziz
    NIM : F1051201048
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    1. Benar, Setelah dihancur leburkannya alam semesta ini, seluruh makhluk akan di bangkitkan, setiap ruh akan dikembalikan pada jasad masing-masing, sehingga mereka mengalami kehidupan untuk yang kedua kalinya, setelah sebelumnya mereka mati.

    Dan Setelah mereka dibangkitkan pada yaumul ba’ts, lalu setiap jiwa akan dikumpulkan di padang mahsyar untuk dihisab (yakni dihitungkan seluruh amalnya di dunia, yang baik maupun yang buruk). Maka, barangsiapa yang amal baiknya melebihi amal keburukan, tentu Allah memasukkannya ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan. Namun jika yang terjadi adalah sebaliknya, baginya adalah api neraka yang penuh dengan siksa pedih yang memilukan.
    Segenap manusia berkumpul di padang mahsyar, diliputi oleh kemurkaan Allah SWT, yang belum pernah Allah SWT murka seperti pada ketika itu, sehingga segenap makhluk ketakutan, kelihatannya mereka suram dan muram, lebih-lebih lagi keadaan orang kafir, orang-orang musyrik, orang-orang munafik, orang-orang fasiq, dan para pendurhaka yang banyak dosa.

    Semua pada ketakutan menyesali perbuatan – perbuatan mereka yang lalu, mata mereka memandang dengan hati yang hancur, mereka tiada berbicara, tiada makan dan minum bahkan angin hawa sejuk pun tiada mereka dapat, dan mereka berdiri selama tiga ratus tahun, dalam keadaan bingung, tiada menghiraukan ahli famili, ibu, bapak, dan saudara sekandung, berpikir sendiri-sendiri tidak ada yang bisa menolong.

    Selain itu mereka sebatang kara, telanjang, tidak beralas kaki, dan tidak berkhitan ini seperti keadaan mereka ketika mereka keluar dari perut ibu.[5] Meskipun mereka semua telanjang bercampur antara kaum adam dan hawa, akan tetapi tidak seorangpun menyibukkan diri untuk melihata atau melirik oranglain, mereka semua sibuk menyelamatkan diri masing-masing. Ini sebagaimana firman Allah (QS. AL Anbiya’: 104) dan Sabda Nabi:

    5104 حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ حَدَّثَنَا وَكِيعٌ ح و حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ مُعَاذٍ حَدَّثَنَا أَبِي كِلَاهُمَا عَنْ شُعْبَةَ ح و حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ الْمُثَنَّى وَمُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ وَاللَّفْظُ لِابْنِ الْمُثَنَّى قَالَا حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ الْمُغِيرَةِ بْنِ النُّعْمَانِ عَنْ سَعِيدِ بْنِ جُبَيْرٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ قَامَ فِينَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَطِيبًا بِمَوْعِظَةٍ فَقَالَ يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّكُمْ تُحْشَرُونَ إِلَى اللَّهِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا كَمَا بَدَأْنَا أَوَّلَ خَلْقٍ نُعِيدُهُ وَعْدًا عَلَيْنَا إِنَّا كُنَّا فَاعِلِينَ



    5102و حَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ حَدَّثَنَا يَحْيَى بْنُ سَعِيدٍ عَنْ حَاتِمِ بْنِ أَبِي صَغِيرَةَ حَدَّثَنِي ابْنُ أَبِي مُلَيْكَةَ عَنْ الْقَاسِمِ بْنِ مُحَمَّدٍ عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ و حَدَّثَنَا أَبُو بَكْرِ بْنُ أَبِي شَيْبَةَ وَابْنُ نُمَيْرٍ قَالَا حَدَّثَنَا أَبُو خَالِدٍ الْأَحْمَرُ عَنْ حَاتِمِ بْنِ أَبِي صَغِيرَةَ بِهَذَا الْإِسْنَادِ وَلَمْ يَذْكُرْ فِي حَدِيثِهِ غُرْلًا

    Karena dahsyatnya keadaan pada waktu itu, manusia berbondong-bondong pergi menghadap Nabi Adam as Untuk mendapatkan syafa’at. Seraya memohon dan merengek meminta pertolongan, akan tetapai Nabi Adam berkata: “Nafsi-Nafsi, hai anak cucuku, ketahuilah kini aku memikirkan diriku sendiri, nasibku dan aku tidak dapat memikirkan dirimu, apalagi aku ini sudah pernah mendurhakai Allah. Sungguh aku tidak dapat menolonhmu carilah syafaat dari nabi-nabi lain.
    Sebagaimana Bumi menceritakan setiap ikhwal manusia, begitu pula lidah, tangan, kaki, dan kulitnya sendiri pun menjadi saksi pula atas perbuatan dirinya, ini seperti yang tertera dalam Al Qur’an(QS. An Nur: 24-25)

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Rukun qauli (perkataan atau bacaan) ialah rukun yang wajib didengari oleh telinga sendiri setiap bacaan lafaznya
      Rukun qalbi (hati) adalah melibatkan perkara yang perlu dilakukan dalam hati
      rukun fi’li adalah rukun pergerakan atau perbuatan.
      jadi, sholat itu wajib bagi semua umat muslim, dan tidak boleh sebagian

      3. (1.) Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT.
      (2.) Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya.
      (3.) Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan.
      (4.) Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga.
      (5.) Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Lalu, bukalah lembar baru biru kehidupan dengan bersih, biru, mulia dan baik iman, islam, amal saleh (muslim, mukmin, muhsin). Bumi Mina adalah tanah pertaubatan yang Allah SWT sediakan. Menggunting juga bermakna memutuskan hubungan dengan yang selain Allah, menggunting hubungan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT, menggunting keterikatan dan ketertarikan hati kepada dunia.

      Hapus
    2. 4. Sifat pemaaf adalah sifat suka memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan keinginan untuk membalas. Kita sebagai seorang muslim yang hidup ditengah-tengah masyarakat tentunya kita tidak akan mampu berlaku benar setiap saat. Kadang pasti kita pernah berbuat kesalahan kepada orang lain. Walaupun kita sudah berusaha sekuat tenaga, namun manusia itu terkadang lupa, lengah atau dalam keadaan yang sangat memaksa untuk berbuat kesalahan. Hal-hal tersebut tentunya tidak dapat kita ingkari.
      Suatu ketika Rasulullah Saw berdakwah kepada Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kulal, beliau sangat sedih karena dakwahnya tidak berhasil, tiada seorangpun yang mau menerimanya. Bahkan mereka mencemooh dan mencaci maki dengan ucapan-ucapan yang menyakitkan hati. Kesedihan yang dirasakan beliau lebih berat daripada penderitaan yang beliau di waktu perang Uhud. Sehingga Allah mengizinkan Malaikat penjaga bukit agar patuh merobohkan bukit itu diatas kaum yang yang menyakiti hati Rasulullah, jika Rasulullah menghendakinya. Namun Rasulullah tidak menginginkan bukit itu roboh dan menghancurkan kaum itu, karena masih mengharapkan barangkali anak cucunya ada yang mau menyembah kepada Allah.

      Meskipun Rasulullah pernah disakiti hatinya, namun beliau tidak ingin membalas menghancurkan kaum itu. Hal ini terangkan dalam hadist yang artinya: “Dari A’isyah r.a ia berkata: “Rasulullah Saw tidak pernah mempergunakan tangannya untuk memukul istri atau pelayan, kecuali dalam perang fisabilillah. Dan tidak pernah Rasulullah di ganggu, lalu membalas, kecuali jika melanggar suatu hukum Allah, maka beliau membalas karena menegakkan kalimat Allah”.

      Hapus
  67. Nama : Chindy Aurellia Novithania
    Kelas : IA2
    NIM : F1051201035
    Semester : 1
    4. Setiap mukmin dalam mengemban tugas hidupnya tidak lepas dari dua kewajiban, yakni kewajiban memelihara hubungan baik dengan Allah SWT dan memelihara hubungan baik dengan sesama manusia.
    Gambaran pokok manusia beragama adalah penyerahan diri. Ia menyerahkan diri kepada sesuatu yang Maha Ghaib lagi Maha Agung. Ia tunduk lagi patuh dengan rasa hormat dan khidmat. Ia berdo'a, bersembahyang, dan berpuasa sebagai hubungan vertikal (habluminallah) dan ia juga berbuat segala sesuatu kebaikan untuk kepentingan sesama umat manusia (habluminannas), karena ia percaya bahwa semua itu diperintahkan oleh Zat Yang Maha Ghaib serta Zat Yang Maha Pemurah.
    contoh sifat taqwa (pemaaf) sebagai hubungan vertikal (habluminalla) yaitu, berdoa meminta maaf kepada Allah, sholat, berpuasa dll
    sedangkan sifat pemaaf sesama umat manusia, yaitu, memaafkan kesalahann orang lain, tidak dendam

    mungkin sekian jawaban saya, kurang dan lebih mohon dimaafkan. wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  68. Nama : Dayang AyuWandira
    NIM : F1051201015
    Kelas : 1A1
    semester : 1

    lanjutan no:1
    Di tengah suasana yang panas itu, ada sekelompok manusia yang beruntung dan berbahagia karena mendapat naungan Allah. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    “Ada tujuh orang yang akan dinaungi Allah Ta’ala pada hari yang tidak ada naungan selain naungan-Nya, yaitu: Pemimpin yang ‘adil, pemuda yang tumbuh dalam beribadah kepada Allah, seorang yang hatinya terikat dengan masjid, dua orang yang cinta karena Allah, berkumpul karena-Nya dan berpisah pun karena-Nya, seorang yang diajak mesum oleh wanita yang berkududukan dan cantik lalu ia mengatakan “Sesungguhnya saya takut kepada Allah”, seorang yang bersedekah lalu ia menyembunyikan sedekahnya sampai-sampai tangan kirinya tidak mengetahui apa yang dikeluarkan oleh tangan kanannya dan seorang yang mengingat Allah di tempat yang sepi, lalu kedua matanya berlinangan air mata.” (HR. Bukhari dan Muslim)


    Di padang mahsyar, Allah menghardik dan mencela orang-orang kafir di hadapan seluruh makhluk, karena tindakan mereka menyekutukan Allah dengan berhala-berhala dan mengkultuskan orang shalih serta fanatik terhadap sesembahan nenek moyang mereka. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman:
    “Dan kamu benar-benar datang sendiri-sendiri kepada Kami sebagaimana Kami ciptakan kamu pada mulanya, dan apa yang telah Kami karuniakan kepadamu, kamu tinggalkan di belakangmu (di dunia). Kami tidak melihat pemberi syafa’at besertamu yang kamu anggap bahwa mereka itu sekutu-sekutu (bagi Allah). Sungguh, telah terputuslah (pertalian) antara kamu dan telah lenyap dari kamu apa yang dahulu kamu anggap (sebagai sekutu Allah).” (QS. Al An’am: 94)
    Kehidupan setelah kematian
    1. Alam kubur (alam barzah)
    Setelah manusia meninggal dunia, ia akan berpindah ke alam barzah, tempat di mana setiap manusia akan berjumpa dengan malaikat Munkar dan Nakir. Dua malaikat tersebut akan menanyakan kepada manusia tentang siapa Tuhannya, apa agamanya, apa kitabnya dan siapa Nabinya.
    2. Hari kebangkitan
    Hari kebangkitan ditandai dengan tiupan sangkakala oleh malaikat Israfil. Tiupan pertamanya sebagai titik mula terjadinya hari akhir (kiamat) yang membinasakan semua makhluk di dunia.
    Kemudian pada tiupan kedua, semua manusia tanpa terkecuali akan bangkit dari kebinasaannya dan inilah yang dinamakan hari kebangkitan.
    3. Padang Mahsyar
    Konon, Padang Mahsyar adalah tempat datar yang sangat luas di mana matahari hanya berjarak satu jengkal dari kepala manusia.
    Di Padang Mahsyar setiap insan akan mulai diadili tergantung amal perbuatannya dan diiringi oleh dua malaikat. Satu sebagai pengiringnya dan yang satu lagi sebagai saksi atas semua perbuatannya di dunia.
    4. Yaumul mizan (hari penimbangan amal baik dan amal buruk)
    Setelah di Padang Mahsyar tadi, amal manusia mulai ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya.
    5. Yaumul hisab (perhitungan amal)
    Amal perbuatan yang kita lakukan selama di dunia, kemudian akan dihitung pada saat yaumul hisab.
    Allah berfirman, "Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghashiyah: 25-26).
    Kemudian dari Aisyah ra ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasulullah saw lantas menjawab, "Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad).

    BalasHapus
  69. Nama : Nur Ulviani
    NIM : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Semester : 1
    1. - Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ? Iya Benar. Setelah kehidupan dunia, seluruh manusia akan mengalami kematian lalu menjalani kehidupan di alam kubur. Dalam alam kubur inilah, perubahan jasad manusia terjadi dan hanya segelintir dari manusia yang jasadnya tetap baik tanpa menggunakan formalin atau perawatan mayat tertentu.
    -Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.
    Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT. Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar. Allah SWT berfirman: يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka.
    Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali. {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ} Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)
    Dalam surat lain digambarkan hati manusia saat dikumpulkan di alam mahsyar. قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ Artinya: Hati manusia pada waktu itu sangat takut". (QS. An Naziat: 8) اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌۘ Pandangannya tunduk.(QS. An Naziat:9) Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu. {يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ} (Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?” (An-Naziat: 10) Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang sependapat dengan mereka yang mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali sesudah mereka dimasukkan ke dalam Liang kuburnya. Mereka tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan tulang belulang mereka sudah berantakan.
    Adapun gambaran manusai di Alam Mahsyar sesuai hadis Rasulullah sebagai berikut:
    1. Hamparan tanah Putih Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang. Rasulullah SAW bersabda: Artinya: Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa ada tanda bagi siapapun di atasnya." (HR. Muslim) [No. 2790 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    2. Manusia Tenggelam di Lautan Keringat
    Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari) [No. 6532 Fathul Bari] Shahih.

    BalasHapus
  70. Nama : Darmiati
    Nim : F1051201007
    Kelas 1A 1
    Sem 1

    2. Rukun qalbi yaitu sebagai berikut: a. Niat shalat b. Tertib Rukun qauli (bacaan) yaitu sebagai berikut: Takbiratul ihram b. Membaca Al-fatihah c. Membaca tahiyyat akhir d. Salam Rukun fi‟li yaitu sebagai berikut: a. Berdiri b. Ruku’ c. I’tidal d. Sujud e. Duduk diantara dua sujud. Dalam kitab Fathul Mu’in dijelaskan sebagai berikut:
    (ويجب إسماعه) أي التكبير، (نفسه) إن كان صحيح السمع، ولا عارض من نحو لغط. (كسائر ركن قولي) من الفاتحة والتشهد والسلام. ويعتبر إسماع المندوب القولي لحصول السنة.
    Dan wajib meperdengarkan rukun qauli terhdap dirinya sendiri, seperti takbiratul ihram, jika pendengaran nya sehat, dan tidak terdapat suatu hal yang mengganggu semisal suara kegaduhan. Begitu juga rukun qauli yang lain, seperti fatiha, tasyahhud akhir serta salam. Selain itu juga dianjurkan memperdengarkan setiap bacaan yang sunnah, agar memperoleh kesunnahan. (Fathul Mu’in Halaman 95). berdasarkan kitab di atas, ustadz Jaelani mengatakan setiap Muslim yang sholat wajib memperdengarkan setiap bacaan rukun qauli terhadap dirinya sendiri jika orang tersebut pendengarannya sehat, dan juga tidak ada suatu hal yang menghalangi, seperti suara kegaduhan.
    Hal itu berlaku dalam setiap rukun qauli, seperti takbiratul ihram, al-Fatihah, tasyahud akhir, membaca sholawat kepada Nabi, serta ketika mengucapkan salam yang pertama. Sementara dalam kitab Majmu’ disebutkan, bahwa sebagian ulama dari santrinya Imam Syaf’i berpendapat, adapun bagi orang yang bisu, ia wajib menggerakkan lisannya dengan tujuan membaca, sebagaimana ia menggerakkan bibirnya ketika ia berbicara. Karena dalam membaca dibutuhkan adanya pengucapan serta gerakan lisan.
    قَالَ أَصْحَابُنَا عَلَى الْأَخْرَسِ أَنْ يُحَرِّكَ لِسَانَهُ بِقَصْدِ الْقِرَاءَةِ بِقَدْرِ مَا يُحَرِّكُهُ النَّاطِقُ لان القراءة تتضمن نطقا وتحريك اللسان فقسط مَا عَجَزَ عَنْهُ وَوَجَبَ مَا قَدَرَ عَلَيْهِ.[2]
    Sebagaimana kaidah yang berlaku dalam fikih, “bagian suatu hal, yang mana seseorang tidak mampu melakukan keseluruhannya, maka ia wajib melakukan sesuai kemampuannya”. (Majmu’ Syarh AL-Muhaddzab juz 3, halaman 394.)
    Pertama
    "Rukun Qalbi"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.
    Kedua
    "Rukun Qauli"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.
    Ketiga
    "Rukun Fi'li"
    Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.

    BalasHapus
  71. Nama : Dayang AyuWandira
    NIM : F1051201015
    kelas : 1A1
    semester : 1

    lanjutan no 1
    6. Jembatan Shirathol Mustaqim
    Setelah amal dihitung, manusia akan berjalan melewati jembatan Shirathol Mustaqim. Cara dan keadaan menyeberang setiap manusia di jembatan ini pun berbeda-beda.
    Bagi yang timbangan amal kebaikannya lebih banyak, ia akan mudah menyeberanginya. Sebaliknya, bagi yang amal buruknya lebih banyak, maka jembatan ini akan berubah bak sekecil rambut yang dibagi tujuh sehingga akan menyulitkannya.
    7. Surga
    Surga adalah sebaik-baiknya tempat kembali. Di dalamnya tidak ada kesedihan dan kesengsaraan, melainkan hanya kebaikan dan kebahagiaan. Surga diciptakan oleh Allah sebagai balasan bagi orang-orang yang beramal saleh dan telah berhasil melalui perjalanan panjang tadi.
    8. Neraka
    Tempat terakhir ini (neraka) adalah tempat penuh penderitaan sebagai balasan bagi orang-orang yang selalu berbuat keburukan.
    Allah berfirman, "Tiap-tiap pintu telah ditetapkan untuk golongan yang tertentu bagi mereka." (QS. Al-Hijr: 44)

    jawaban no 2
    2. Shalat merupakan ibadah yang tersusun dari beberapa ucapan dan perbuatan yang dimulai dengan takbir dan diakhiri salam dengan syaratsyarat tertentu. Shalat adalah tiang agama. Barangsiapa yang menegakannya, berarti telah menegakkan agama. Dan barangsiapa yang mengabaikannya, berarti telah menghancurkan agama. Rukun sholat adalah perbuatan (gerakan) dan perkataan (bacaan) yang membentuk hakikat sholat. Tidak sah jika tidak dikerjakan ataupun dikerjakan hanya separuhnya, dan harus dikerjakan secara berurut (tertib). . Di dalam shalat terdapat rukun qalbi, rukun qauli, dan rukun fi‟li
    "Rukun Qalbi"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.
    "Rukun Qauli"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.
    "Rukun Fi'li"
    Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhi

    BalasHapus
  72. Nama : Ragilia An'nur Fadilah
    Nim : f1051201026
    Prodi : pendidikan fisika
    Kelas : IA2
    Semester : 1(ganjil)

    1. suatu waktu akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar.
    Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT.
    Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.
    Allah SWT berfirman:
    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ
    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka. Menurut Ibnu Juraij, mereka bercerai-berai terpisah-pisah dan tidak dapat berkumpul sama sekali.
    {فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ}
    Artinya: Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarrah pun, niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula. (Az-Zalzalah: 7-8)
    Dalam surat lain digambarkan hati manusia saat dikumpulkan di alam mahsyar.
    قُلُوْبٌ يَّوْمَىِٕذٍ وَّاجِفَةٌۙ
    Artinya: Hati manusia pada waktu itu sangat takut". (QS. An Naziat: 8)
    اَبْصَارُهَا خَاشِعَةٌۘ
    Pandangannya tunduk.(QS. An Naziat:9)
    Makna yang dimaksud ialah mereka tampak hina dan rendah karena menyaksikan huru-hara yang mengerikan lagi sangat menakutkan di hari (kiamat) itu.
    {يَقُولُونَ أَئِنَّا لَمَرْدُودُونَ فِي الْحَافِرَةِ}
    (Orang-orang kafir) berkata, "Apakah sesungguhnya kami benar-benar dikembalikan kepada kehidupan yang semula?” (An-Naziat: 10)
    Yaitu orang-orang musyrik Quraisy dan orang-orang yang sependapat dengan mereka yang mengingkari adanya hari berbangkit dan tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali sesudah mereka dimasukkan ke dalam Liang kuburnya.
    Mereka tidak percaya bahwa mereka akan dihidupkan kembali, padahal tubuh mereka telah hancur dan tulang belulang mereka sudah berantakan.

    2. Rukun Qauli, Fi'li, dan Qalbi dalam shalat sangat berkaitan. Sebagaimana iman yang diyakini dengn hati di ucapkan dengn lisan dan di lakukan dengan perbuatan. Setiap gerakan dalam shalat memiliki bacaan yang berbeda baik itu di mulai dari takbir hingga salam. Di setiap bacaan itu juga kita harus menghadirkan hati untuk benar benar meresapi gerakan , dan bacaan yang kita lakukan. Tingkat tertinggi adalah saat sholat merasa dilihat Allah atau melihat Allah. Merasakan bahwa sholat yang dilakukan adalah sholat yang terakhir. Jadi, apabila Rukun Qauli, Fi'li dan Qalbi benar benar menyatu dalam shalat maka shalat yang dilakukan akan khusyu'. Solat yang benar dan Khusyu' akan menghasilkan seorang hamba yang benar benar hanya berharap pada Allah, mengagungkan Allah, cinta pada Allah, dan berserah diri pada Allah. Sholat yang benar yang terhubung antara Rukun Qauli, Fi'li, dan Qalbi, akan membentuk ikatan yang kuat antara seorang manusia dengan Allah SWT. Orang yang sholatnya benar akan terhindar dari perbuatan keji dan mungkar, karena didalam sholat dia telah mengaitkan antara rukun qauli, fi'li dan Qalbi.
    Adapun keterkaitan antara rukun qauli, rukun fi'li, dan rukun qalbi sehingga menjadi sholat yang diterima oleh Allah Ta'ala adalah tentu saja sangat berkaitan. Selain rukun qauli dan rukun fi'li yang tidak boleh ditinggalkan karena apabila ditinggalkan / terlupakan maka sholatnya tidak sah dan harus ditutup dengan sujud sahwi.

    BalasHapus
  73. Nama : Nur Ulviani
    NIM : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Semester : 1
    3. Manusia Dibagi 3
    Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dibangkitkan atas tiga kelompok, ada yang dalam keadaan senang ada pula yang merasa ketakutan. Ada dua orang yang menunggangi satu onta, ada tiga orang yang menunggangi satu onta, ada empat orang yang menunggangi satu onta bahkan ada sepuluh orang yang menunggangi satu onta, lalu sisanya dikumpulkan oleh api yang selalu menyertai mereka pada malam dan siang." Mereka berkata: "Pada pagi dan sore hari." (HR. Muslim) [No. 2861 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    4. Telanjang
    Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR. Muslim) [No. 2859 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    5. Syafaat Rasulullah
    Dari Anas radliyallahuanhu mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka berujar; Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini. Maka mereka menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka; Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! Namun Adam menjawab; disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, Adam lalu menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus. Maka mereka mendatangi Nuh. Namun ternyata Nuh juga menjawab; disini bukan tempatku untuk memberi pertolongan, lantas Nuh menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah jadikan sebagai kesasih-Nya. Mereka pun mendatanginya, tetapi ia juga berujar; disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar; datanglah kalian kepada Musa yang Allah telah mengajaknya bicara. Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa juga mengatakan; Saya tak berhak meringankan kalian, dan Musa menyebut-nyebut kesalahan pribadinya, seraya berujar; datanglah kalian kepada Isa Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga mengatakan; saya tak berhak meringankan kalian sambil berujar; datanglah kepada Muhammad Shallallahualaihiwasallam, sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang telah mendapat ampunan. Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku. Ketika aku melihat-Nya, aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak Allah, lantas ada suara memanggil-manggil; Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi, utarakan uneg-unegmu kamu akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! langsung aku angkat kepalaku dan aku memuji rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali dan tersungkur sujud semisalnya pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang ditahan oleh Alquran. Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi sehingga keabadian wajib baginya. (HR. Bukhari) [No. 6565 Fathul Bari] Shahih.

    BalasHapus
  74. nama : Dayang AyuWandira
    NIM : F1051201015
    Kelas : 1A1
    semester : 1

    3. Rukun Haji : ihram, wukuf di arafah, tawaf, sa’i dan tahalul
    • Ihram : Pakaian ihram berwarna putih ini memiliki makna persamaan nilai kemanusiaan yang tidak membedakan antara satu dengan yang lain. Tidak melihat latar belakang status social ekonomi yang berbeda. Oleh karena itu, kita selayaknya bersikap tenggang rasa dan sadar membutuhkan orang lain. Pakaian melambangkan pola, status, dan perbedaan tertentu pada setiap individu. Kita seringkali menilai seseorang dari pakaiannya. Itu berarti, pakaian tidak hanya melindungi dan memperindah tubuh. Namun, juga memberi kesan kepribadian diri. Dengan mengganti pakaian ihram, memberi pengaruh psikologis membuang sifat kejam dan licik sehingga hidup semakin bahagia.
    Jadi ihram sebagai tanda kesucian dan siap diri untuk melaksanakan ibadah haji. Memakai kain ihram disertai larangan-larangan yang wajib dipatuhi. Dengan begitu, hikmah yang diambil adalah kepatuhan, kepasrahan, dan kerendahan hati kepada Allah SWT sebagai sikap seorang muslim
    • “Haji itu adalah Wukuf di Padang Arafah”, tanpa dengannya, haji tidak sah, sebagaimana sabdanya dalam hadis seperti tersebut di atas. Kata wukuf berasal dari kata Arab “wuquf” dengan akar kata waqafa berarti berhenti, yang dengan pesan moralnya mengajarkan manusia untuk sejenak meninggalkan aktivitas dunianya selama beberapa jam, yakni berhenti dari kegiatan apapun agar bisa melakukan perenungan jati diri; sedang kata ‘arafah berarti naik-mengenali. Dari makna bahasa ini dapat diperoleh suatu hikmah, bahwa Wukuf di Padang ‘Arafah, pada hakekatnya, adalah suatu usaha di mana secara fisik, tubuh jemaah haji berhenti di Padang ‘Arafah, lalu jiwa-spiritual mereka naik menemui Allah swt. Itulah hakekat wukuf di Padang ‘Arafah. Wukuf di Padang ‘Arafah ini memberikan rasa keharuan dan menyadarkan mereka akan yaumul mahsyar, yang ketika itu, manusia diminta untuk mempertanggung jawabkan atas segala yang telah dikerjakannya selama di dunia. Di Padang ‘Arafah itu, manusia insaf dengan sesungguhnya akan betapa kecilnya dia dan betapa agungnya Allah, serta dirasakannya bahwa semua manusia sama dan sederajat di sisi Allah, sama-sama berpakaian putih-putih, memuji, berdoa, sambil mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan semesta alam.
    • Thawaf melambangkan nilai-nilai tauhid. Dalam tawaf manusia diarahkan agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah SWT bukan hanya satu kali saja, tetapi berulang kali dan setiap waktu dalam kehidupan, sebagaimana dilambangkan dalam ibadah tawaf yang dilakukan tujuh kali putaran. Ini melambangkan agar manusia selalu mendekatkan diri kepada Allah selama tujuh hari dalam seminggu, bermakna manusia harus dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT setiap saat dan setiap hari dalam kehidupannya.
    Thawaf tersebut dilakukan dengan penuh penghayatan akan kehadiran Allah SWT, berzikir , berdoa dan memohon ampun kepada-Nya. Ini melambangkan agar setiap manusia harus selalu beribadah kepada Allah SWT dengan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap hari, mengingat kepada-Nya, berzikir, berdoa dan memohon ampun kepada-Nya.
    • Sa’i adalah berlari-lari kecil (bolak-balik) antara Bukit Shafa dan Bukit Marwah. Ibadah ini sebagai napak tilas perjuangan Siti Hajar, ibunda Ismail yang menangis kehausan ditengah padang pasir yang gersang dan panas. Tempat yang tiada tanda air ini tidak meluluhkan semangat Siti Hajar untuk berusaha mencari air. Siti Hajar percaya akan Kasih dan Kebesaran Allah SWT. Doa Siti Hajar terkabul dengan memancarnya air Zamzam yang membuat mereka dapat bertahan hidup.

    BalasHapus
  75. Nama : Nur Ulviani
    NIM : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Semester : 1
    2. Di dalam shalat terdapat rukun qalbi,rukun qauli, dan rukun fi‟li, disamping ada pula sunah-sunah yang harus dilakukan.
    Rukun qalbi yaitu sebagai berikut:
    a. Niat shalat
    b. Tertib
    Rukun qauli (bacaan) yaitu sebagai berikut:
    a. Takbiratul ihram
    b. Membaca Al-fatihah
    c. Membaca tahiyyat akhir
    d. Salam
    Rukun fi‟li yaitu sebagai berikut:
    a. Berdiri
    b. Ruku’
    c. I’tidal
    d. Sujud
    e. Duduk diantara dua sujud
    f. Duduk tahiyyat akhir
    Rukun adalah segala sesuatu yang menompang atau elemen pokok yang kuat sehingga shalat itu menjadi terlakasana. Karena sangat urgen dan vitalnya elemen-elemen, jika salah satunya tidak dilaksanakan maka shalat tidak diterima. Jika dijabarkan rukun shalat yaitu sebagai berikut:
    a. Niat
    Niat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah suatu tujuan dalam
    melakukan perbuatan.5 Dalam shalat niat dilakukan serempak dengan
    pengucapan lafadz Allahu Akbar ketika akan memulai shalat. Kualitas
    ibadah seseorang disisi Allah akan sangat tergantung pada niatnya, oleh
    karena itu niat sangat penting. Rasulullah SAW menerangkan bahwa
    seseorang akan memperoleh apa yang ia niatkan dalam menjalankan
    suatu aktivitas.
    b. Berdiri
    Berdiri bagi yang mampu saat mengerjakan shalat, jika tidak mampu
    maka duduk, dan jika tidak mampu boleh dengan berbaring.
    c. Takbiratul ihram
    Mengangkat kedua tangan dan mengucapkan lafadz Allahu Akbar.
    d. Membaca surat Al-Fatihah
    Al-Fatihah artinya pembuka. Untuk mendukung kekhusyu’an dalam shalat dianjurkan agar dapat memahami makna ayat demi ayat surat AlFatihah, karena didalamnya mengandung makna dan doa yang sangat universal dan menunjukkan arah hidup yang harus kita tempuh menuju hakikat pada kemanusiaan yang berasal dari Allah. Nabi Muhammad SAW bersabda:
    Artinya:“Tidak ada shalat (artinya tidak sah) orang yang tidak membaca
    Al-Fatihah”. (HR. Muslim)7
    e. Ruku’ dan thuma’ninah
    Ruku’ yang sempurna dilakukan sejajar antara pinggul dan tengkuk,
    kedua tangan lurus menopang lutut.
    f. I’tidal dan thuma’ninah
    I’tidal adalah berdiri secara tegak lurus setelah bangun dari ruku’. Waktu bangun dari ruku’ tersebut membaca Sami‟allaahu Liman Hamidah disertai mengangkat kedua tangan sebagaimana waktu takbiratul ihram.
    g. Sujud dengan thuma’ninah
    Sujud adalah menurunkan kedua lutut kemudian kedua telapak tangan disusul dengan kening.
    h. Duduk di antara dua sujud dengan thuma’ninah
    Duduk ini dilakukan antara sujud yang pertama dan sujud yang kedua, pada raka’at yang pertama sampai terakhir.
    i. Duduk terakhir
    Duduk tasyahhut akhir dilakukan pada raka’at yang terakhir, yang dilakukan setelah sujud yang kedua.
    j. Bertasyahhud
    Di dalam membaca tasyahhud disunnahkan mengangkat telunjuk kanan
    k. Membaca shalawat Nabi
    Sekurang-kurangnya mengucapkan Allahumma shalliala sayyidina Muhammad. Shalawat mengandung doa, lewat shalawat umat Nabi dapat menjalin komunikasi, dan bukti kasih sayang terhadap Beliau atas jasajasa perjuangannya.
    l. Salam
    Mengucapkan Assalamu„alaikum menoleh ke kanan selanjutnya menoleh ke kiri.
    m. Tertib
    Tertib artinya menetapkan urutan sebagaimana yang disebutkan diatas tanpa memindahkan posisi yang satu dengan yang lainnya

    BalasHapus
  76. Nama : Nur Ulviani
    NIM : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Semester : 1
    3. Ibadah haji adalah merupakan Rukun Islam yang kelima dan dikatakan juga sebagai rukun yang terakhir. Diantara kelima-lima rukun tersebut, ibadah haji ini agak luar biasa sedikit. Ia dikatakan semikian kerana untuk melakukannya seseorang itu mesti berkunjung ke Mekah Al Mukarramah di Arab Saudi. Disamping itu ia dikerjakan cuma sekali setahun yaitu pada bulan haji (Zulhijjah) dan diwajibkan keatas umat Islam yang mampu sekali seumur hidup. Kewajipan ke atas umat Islam untuk mengerjakan haji ini adalah berdasarkan firman Allah :
    "Mengerjakan haji adalah kewajipan manusia terhadap Allah yaitu bagi orang-orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa mengingkari kewajipan haji maka sesungguhnya Allah Maha Kaya dari alam semesta." (Ali Imran 97)
    Allah menjanjikan bahawa orang yang mengerjakan haji akan dapat menyaksikan keuntungan-keuntungan iaitu himah-hikmah yang boleh diperolehi disebalik ibadah haji itu. Di antara hikmah-hikmah haji ialah:
    1. Menjadi tetamu Allah
    Kaabah atau Baitullah itu dikatakan juga sebagai 'Rumah Allah'. Walau bagaimana pun haruslah difahami bahawa bukanlah Allah itu bertempat atau tinggal disitu. Sesungguhnya Allah itu ada dimana mana. Ia dikatakan sebagai 'Rumah Allah' kerana mengambil apa yang diucapkan oleh Nabi Ibrahim a.s. oleh yang demikian orang yang mengerjakan haji adalah merupakan tetamu istimewa Allah. Dan sudah menjadi kebiasaan setiap tetamu mendapat layanan yang istimewa dari tuan rumah. Rasulullah bersabda: "Orang yang mengerjakan haji dan orang yang mengerjakan umrah adalah tetamu Allah Azza wa jalla dan para pengunjung-Nya. Jika mereka meminta kepada-Nya nescaya diberi-Nya. Jika mereka meminta ampun nescaya diterima-Nya doa mereka. Dan jika mereka meminta syafaat nescaya mereka diberi syafaat." (Ibnu Majah)
    2. Mendapat tarbiah langsung daripada Allah
    Di kalangan mereka yang pernah mengerjakan haji, mereka mengatakan bahawa Ibadah Haji adalah kemuncak ujian daripada Allah s.w.t. Ini disebabkan jumlah orang yang sama-sama mengerjakan ibadah tersebut adalah terlalu ramai hingga menjangkau angka jutaan orang. Rasulullah bersabda: "Bahwa Allah Azza wa jalla telah menjanjikan akan 'Rumah' ini, akan berhaji kepadanya tiap-tiap tahun enam ratus ribu. Jika kurang nescaya dicukupkan mereka oleh Allah dari para malaikat." Sabda Rasulullah laga, "Dari umrah pertama hingga umrah yang kedua menjadi penebus dosa yang terjadi diantara keduanya,sedangkan haji yang mabrur (haji yang terima) itu tidak ada balasannya kecuali syurga." (Bukhari dan Muslim)

    BalasHapus
  77. 3. Secara bahasa, haji artinya mengunjungi (berkunjung). Sedang secara istilah adalah Niat sengaja mengunjungi baitullah untuk melaksanakan rukun Islam kelima, berhaji ke baitullah dengan syarat, wajib dan rukun haji dengan tujuan beribadah kepada Allah SWT. Firman Allah SWT (2 : 196), artinya : Dan sempurnakanlah haji dan umrah karena Allah (lillah).
    Didalam rukun haji mengandung hikmah batin yang luar biasa, diantaranya :
    1. Hikmah Niat, Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    2. Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    3. Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.
    4. Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali.
    5. Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya

    BalasHapus
  78. Nama : ARDI
    NIM : F1051201028
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    1. Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah
    Secara material, dikatakan bahwa jasad manusia berasal dari tanah, maka ia akan kembali ke pada tanah setelah matinya (dikubur/dikebumikan), begitu pula secara non-material, ruh manusia berasal dari alam yang lebih tinggi darinya yaitu alam mitsal (alam barzakh), maka ia dikembalikan ke alam barzakh, yang merupakan alam yang sesuai dengan karakteristiknya.

    Manusia tidak hanya terdiri dari tubuh material saja dan tidak berakhir keberadaannya dengan kehancuran fisik melalui kematian, sebagaimana perkiraan para filosof berpaham materialisme, namun juga memiliki daya-daya spiritual yang fungsi-fungsinya akan tersempurnakan justru setelah kematian fisikal, yakni gerbang ke tahap kehidupan manusia berikutnya yang lebih riil dan sempurna. Ini adalah suatu pengalaman eskatologis yang berkaitan dengan proses realisasi tujuan akhir keberadaan manusia itu sendiri. Kehidupan di dunia ini merupakan tempat tujuan-tujuan sementaranya yang tak-terbatas, dimana capaian tujuan yang satu menjadi pijakan capaian tujuan berikutnya, dan demikian seterusnya, dan ketika terlena dengan tujuan sementaranya, ia tidak akan sampai pada tujuan akhirnya. Di sinilah barangkali pembicaraan tentang eskatologi menemukan kembali signifikansinya.Dalam konteks Islam, tujuan akhir yang dimaksud adalah penyaksian manusia atas wajah Tuhan, sebuah puncak kebahagiaan.

    Jika demikian, bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian
    pada suatu waktu pula akan dibunyikan terompet sehingga seluruh makhluk yang mati akan bangkit kembali, berkumpul di padang mahsyar. Di tempat itu, akan diadakan hisab, yaitu perhitungan dosa dan pahala. Di Padang Mahsyar juga akan ada syafaat (pertolongan) dari Nabi Muhammad SAW dengan seizin Allah SWT. Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar. Allah SWT berfirman:

    يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗ

    Artinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)

    Dalam Tafsir Ibnu Katsir disebutkan, mereka kembali dari mauqif hisab (tempat penghisaban) dalam keadaan bercerai-berai dan bermacam-macam, ada yang celaka dan ada yang berbahagia. Para malaikat diperintahkan untuk membawa mereka yang berbahagia ke dalam surga, dan membawa mereka yang celaka ke dalam neraka.

    kehidupan kedua setelah kematian
    Kehidupan setelah kematian sejatinya dimulai sesaat setelah ruh manusia berpisah dari jasadnya dan diangkat ke langit lalu dikembalikan lagi ke alam barzah. Dalam surat al-Ankabut ayat 57 Allah berfirman, "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Kemudian hanya kepada Kami kamu dikembalikan."

    BalasHapus
  79. nama : Dayang AyuWandira
    NIM : F1051201015
    kelas : 1A1
    semester 1

    lanjutan no 3
    Hikmah dari kejadian ini adalah bahwa kehidupan merupakan perjuangan. Permasalahan dalam kehidupan merupakan hal wajar, sehingga kita sebagai manusia perlu berusaha dan bertawakkal kepada Allah SWT. Sikap tidak mudah putus asa dalam ruang dan waktu, dan menjalani kehidupan dengan sabar dan ikhlas disertai sikap optimis merupakan hikmah ritual ini. Karena pada akhirnya, Allah SWT yang menentukan hasil dari jerih payah kita. Dibalik kesulitan ada kemudahan. Kita juga harus mengingat akan firman Allah SWT, “Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri?” (QS. Ar-Rad : 11).
    • Tahallul adalah mencukur rambut. Hal ini dilakukan sebagai simbol untuk melepaskan diri dari segala larangan ihram. Bercukur mengandung makna membersihkan diri dari semua hal yang kotor, membersihkan hati, dan pikiran yang tidak bermanfaat. Bercukur melambangkan membuang hal-hal yang buruk menjadi hal-hal yang baik

    4. dosa Hablum Minallah (hubungan langsung kepada Allah) dan dosa Hablum Minannas (hubungan dengan sesama manusia).
    Oleh sebab itu apabila kita duduk diantara dua sujud ada dua permohonan ampun.
    Yaitu Robbighfirli (ampunilah dosaku yang sifatnya sesama manusia) dan Wa’fuanni (ma’afkanlah kesalahanku yang sifatnya langsung kepada Allah Ta’ala).
    Akan tetapi yang berat adalah dosa hablum minannas, karena disamping memohon ampun kepada Allah juga harus menyelesaikan haq adami (meminta maaf kepada sesama manusia).
    Andaikata tidak ada pemaafan dari Allah, maka tidak ada satupun manusia yang bisa selamat dan masuk syurga.
    Karena kita ini dahulunya adalah orang-orang musyrik yang menyekutukan Allah.
    Akan tetapi walaupun musyrik adalah dosa yang paling besar, Allah Ta’ala tetap memaafkan.
    Yang penting kita bertaubat, beriman dan jangan sekali-kali menyekutukan Allah lagi.
    Disini Allah lebih mendahulukan Robbigfirli dari pada Wa’fuanni.
    Hal ini membuktikan bahwa dosa yang berhubungan langsung kepada Allah Ta’ala lebih mudah untuk dimaafkan, dari pada dosa yang berhubungan dengan sesama manusia.
    Ibaratnya ada orang tua yang memiliki beberapa orang anak.
    Andaikata salah satu dari anaknya berbuat salah kepadanya, maka orang tua tersebut akan mudah memaafkan, apabila sang anak mau meminta maaf.
    Akan tetapi jika salah satu dari anaknya berbuat salah kepada anaknya yang lain, maka orang tua belum memaafkan sebelum dia meminta maaf kepada saudaranya yang lain tersebut.
    Begitupun juga dengan Allah.
    Dia mudah memaafkan kesalahan-kesalahan hambaNya yang sifatnya langsung kepadaNya.
    Dengan satu syarat hambanya mau memohon maaf dan memenuhi syarat-syaratnya.

    BalasHapus
  80. Nama : Nur Ulviani
    NIM : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Semester : 1
    3. Membersihkan dosa
    Mengerjakan Ibadah Haji merupakan kesempatan untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Allah. Terdapat beberapa tempat dalam mengerjakan ibadah haji itu merupakan tempat yang mustajab untuk berdoa dan bertaubat. Malah ibadah haji itu sendiri jika dikerjakan dengan sempurna tidak dicampuri dengan perbuatan-perbuatan keji maka Allah akan mengampunkan dosa-dosanya sehingga ia suci bersih seperti baru lahir ke dunia ini. Rasulullah bersabda: "Barangsiapa yang melakukan Ibadah Haji ke Baitullah dengan tidak mengucapkan perkataan keji, tidak berbuat fasik, dia akan kembali ke negerinya dengan fitrah jiwanya yang suci ibarat bayi baru lahir daripada perut ibunya." (Bukhari Muslim)
    4. Memperteguhkan iman
    Ibadah Haji secara tidak langsung telah menghimpunkan manusia Islam dari seluruh pelusuk dunia. Mereka terdiri dari berbagai bangsa, warna kulit dan bahasa pertuturan. Hal ini membuka pandangan dan fikiran tentang kebenaran Al-Quran yang diterangkan semua dengan jelas dan nyata. Firman -Nya: "Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang lelaki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal mengenal." (Al-Hujurat 13) "Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlainan bahasamu dan warna kulitmu." (Ar-Rumm 22)
    5. Iktibar daripada peristiwa orang-orang soleh
    Tanah suci Mekah adalah merupakan lembah yang menyimpan banyak rentetan peristiwa-peristiwa bersejarah. Diantaranya sejarah nabi-nabi dan rasul, para sahabat Rasulullah,para tabiin, tabi’ut tabiin dan salafus soleh yang mengiringi mereka. Sesungguhnya peristiwa tersebut boleh diambil iktibar atau pengajaran untuk membangun jiwa seseorang. Rasulullah bersabda: "Sahabat-sahabatku itu laksana bintang-bintang dilangit, jika kamu mengikut sahabat-sahabatku niscaya kamu akan mendapat petunjuk." Di antara peristiwa yang terjadi ialah:
    - Pertemuan di antara Nabi Adam a.s. dengan Siti Hawa di Padang Arafah.
    - Siti Hajar dan Nabi Ismail ditinggalkan di tengah padang pasir yg kering kontang di antara Bukit Safa dan Marwah.
    - Pengorbanan Nabi Ibrahim a.s. menyembelih Nabi Ismail sebagi menurut perintah Allah.
    - Nabi Ismail a.s. dan Nabi Ibrahim mendirikan Kaabah.
    - Lahirnya seorang anak yatim yang miskin dan serba kekurangan. Tidak tahu membaca dan menulis tetapi mempunyai akhlak yang terpuji hingga mendapat gelaran 'Al-Amin.
    - Medan Badar dan Uhud sewajarnya mengingati seseorang kepada kegigihan Rasulullah dan para sahabat menegakkan agama Allah

    BalasHapus
  81. 4. Dalam QS. al-Baqarah (2): 219 Allah Swt. berfirman: ُ ْو ف َ ِل الْع ُ َن ق ْ ُو ق ِ ْف ن ُ اذَا يـ َ َ َك م ن ْ أَلُو ْ َس ي َ و (البقرة: ٢١٩( Artinya: “Dan mereka bertanya kepadamu tentang apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: “Yang berlebih dari keperluan”. (QS. al-Baqarah (2): 219). Dari makna berlebih atau bertambah tersebut, kata al-‘afw maknanya berkembang menjadi menghapuskan atau memaafkan. Dalam QS. al-A’raf (7): 199 Allah Swt. berfirman: ْ َين ِ ل ِ اه َ ِن ْ الج َ ْض ع ِر ْ أَع َ ِف و ْ ر ُ ِالْع ب ْ ر ُ أْم َ و َ ْو ف َ ذِ الْع ُ خ ( الأعراف: ١٩٩( Artinya: “Jadilah engkau pemaaf dan suruhlah orang mengerjakan yang ma`ruf, serta berpalinglah daripada orang-orang yang bodoh.” (QS. al-A’raf (7): 199). Jadi, makna memaafkan inilah yang kemudian menjadi makna baku dari kata al-‘afw. Kata al-‘Afw juga merupakan salah satu dari sifat atau asma Allah yang berarti dzat yang Maha Pemaaf (QS. al-Mujadilah (58): 2). Sikap pemaaf merupakan salah satu dari akhlak mulia yang juga merupakan salah satu kriteria sekaligus manifestasi dari ketakwaan seseorang. Allah Swt. berfirman: ْ و ُ ِارع َ س َ ِٰلى ٰم ا الس و آ إ  َ ْ ُضه ر َ ٍ ع نة َ َج و ْ ُ كم ب َ ر ْ ن ِ ةٍ م َ ر ِ ْف غ َ ْ َين م ِ ق ت ُ ْلم ِ ْت ل د  ْ ُض أُعِ ْالأَر َ ات و ُ َ و . ْ ي ذِ  ال َ ن ْ ُو ق ِ ْف ن ُ يـ  السر َن ِ في  آ   الضر َ ِ و ْ َين ء آ مِ الْ َكاظِ َ ِ و ْ َين ء ِ اف َ الْع َ َظ و ْ ي َ الْغ ُ االله َ ِن ِ الناس و َ ْ َين ع ِ ن ْسِ ُح ب الْم  ُيحِ ( آل (١٣٤-١٣٣ :عمران Artinya: “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.” (QS. Ali ‘Imran (3): 133-134). Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa ciri orang yang bertakwa adalah orang yang mau memaafkan orang lain tanpa harus menunggu orang lain itu meminta maaf. Jadi yang dimaksudkan dalam ayat di atas bukan meminta maaf, tetapi memberi maaf. Sikap memberi maaf jauh lebih mulia dari sikap meminta maaf. Dalam kehidupan sehari-hari Orang yang memberi maaf biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat orang lain terhadapnya kemudian dia dengan rela memaafkan kesalahan orang lain tersebut. Sedang orang yang meminta maaf justeru sebaliknya membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Jadi, jelas sikap orang yang pertama lebih mulia daripada sikap orang yang kedua. Orang yang pertama dengan rela hati menerima perlakuan orang lain yang tidak baik dengan memaafkannya, sementara orang yang kedua malah membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta orang lain memaafkannya. Sikap orang kedua belum tentu akan diterima oleh orang yang dimintai maaf, sedang sikap orang pertama jelas akan diterima dengan baik oleh orang yang berbuat salah. Karena itulah al-Quran menyebut ciri orang bertakwa adalah orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, bukan meminta maaf kepada orang lain. Selain kisah diatas ada lagi kisah beliau, kisah pada saat Rasulullah diludahi oleh kaum kafir Quraisy ketika hendak pulang dari Masjid selesai menunaikan ibadah Sholat, namun tak pernah membalasnya dengan meludahi kembali. Kisah Rasulullah saat dilempar batu oleh budak Tsaqilf, hingga kakinya berdarah, namun yang dilakukan Rasulullah yaitu mendoakan mereka agar mendapat pengampunan Allah.

    BalasHapus
  82. Nama : Nur Ulviani
    NIM : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Semester : 1
    4. Manusia pasti tidak pernah luput dengan apa yang namanya kesalahan dan dosa. Terlepas dari perbuatan yang disengaja maupun yang tidak disengaja, pastinya sebagai individu kerap melakukan kesalahan setiap harinya. Ketika menyadari kesalahan terhadap perilaku atau perbuatan, tentunya sikap bijak yang harus dilakukan adalah meminta maaf. Selain meminta maaf, kamu juga harus mampu menerima permintaan maaf orang lain terhadap dirimu. Kata-kata minta maaf tentunya tidak mudah diucapkan namun ucapan tersebut sebaiknya dilakukan ketika berbuat kesalahan. Lalu jika kamu dimintai maaf, sebaiknya ikhlas menerima permintaan maaf tersebut. Meskipun orang lain kadang membuat sakit hati, sebagai umat Islam yang baik tidak baik menyimpan dendam kepada seseorang yang telah berbuat salah kepadamu.
    Jika seseorang memiliki kesalahan kepada kita, memaafkan adalah suatu hal yang baik untuk dilakukan tanpa harus membenci bahkan dendam dengan segala perbuatan yang dia lakukan kepada kita. Mengutip buku “20 Sebab Kenapa Harus Memaafkan” karya DR. Firanda Adirja, dijelaskan bahwa menurut Ibnu Taimiyyah, hendaknya seseorang mengetahui bahwa tidaklah seseorang membalas untuk membela jiwanya kecuali hal iyu akan menimbulkan kehinaan pada dirinya. Apabila dia memaafkan, maka Allah akan memuliakannya, dan ini telah dikabarkan Rasulullah SAW. Beliau bersabda, ‘Tidaklah seseorang memaafkan kecuali Allah akan menambah kemuliaannya.’ (HR Muslim no 2588).”
    Memaafkan sekaligus melupakan kesalahan orang lain yang telah menyakiti hati, memang tidaklah mudah. Sebagai manusia biasa, pastinya tidak dapat melupakan kesalahan orang lain begitu saja. Namun demikian, hal tersebut sangat tidak dibenarkan dalam Islam. Sebagai umat muslim, harus senantiasa belajar memaafkan sesama dengan ikhlas. Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah bersabda:
    "Barangsiapa yang didatangi saudaranya yang hendak meminta maaf, hendaklah memaafkannya, apakah ia berada dipihak yang benar ataukah yang salah, apabila tidak melakukan hal tersebut (memaafkan), niscaya tidak akan mendatangi telagaku (di akhirat) (HR Al-Hakim).

    Contohnya: Jika seseorang membicarakan keburukan kita terhadap orang lain dan kita mengetahuinya, sebaiknya kita memaafkannya walaupun dianya tidak meminta maaf kepada kita.

    BalasHapus
  83. Nama : Ragilia An'nur Fadilah
    Nim : F1051201026

    Lanjutan....

    3. Rukun haji adalah syarat wajib yang harus dilakukan saat menunaikan ibadah haji. Rukun haji dan umrah ada 5. Urutannya yaitu
    1. (Ihram), Ihram juga bermakna mengosongkan diri dari mentalitas keduniawiaan, membersihkan diri dari nafsu serakah, kesombongan serta kesewenang-wenangan. Pakaian ihram menyimbolkan egalitarianisme bahwa manusia tidak dipandang dari pangkat dan kedudukannya, melainkan kadar takwanya (Q.S:49: 13).
    2. (Wukuf di Arafah), berdiam diri dipadang Arafah saat pelaksanaan wukuf salah satu cara mengingatkan umat Islam tentang kondisi dihari perhitungan kelak
    3. (Thawaf), thawaf manusia dikondisikan untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah. gerakan berulang ini mengingatkan agar manusia selalu taat kepada Allah tidak hanya dalam sehari tetapi tujuh hari dalam seminggu setiap waktu
    4. (sa'i),Sa’i jadi isyarat akan sikap pantang menyerah. Dalam hidup ini, tiap orang diharuskan siap berjuang keras tanpa kenal lelah. Eits, jangan lupa untuk mengimbangi semua usaha yang dilakukan dengan doa.
    5. cukur rambut (tahalul),Hikmah menggundul rambut saat di Mina itu menandakan orang tersebut akan mencapai segala hal yang diharapkannya.

    Allah menjanjikan bahwa orang yang mengerjakan haji akan dapat menyaksikan keuntungan-keuntungan yaitu himah-hikmah yang boleh diperolehi disebalik ibadah haji itu. Di antara hikmah-hikmah haji ialah:
    * Menjadi tetamu Allah- Kaabah atau Baitullah itu dikatakan juga sebagai 'Rumah Allah'.
    * Mendapat tarbiah langsung daripada Allah - Di kalangan mereka yang pernah mengerjakan haji, mereka mengatakan bahawa Ibadah Haji adalah kemuncak ujian daripada Allah swt.
    * Membersihkan dosa - Mengerjakan Ibadah Haji merupakan kesempatan untuk bertaubat dan meminta ampun kepada Allah.
    * Memperteguhkan iman - Ibadah Haji secara tidak langsung telah menghimpunkan manusia Islam dari seluruh pelusuk dunia.
    * Iktibar daripada peristiwa orang-orang soleh - Tanah suci Mekah adalah merupakan lembah yang menyimpan banyak rentetan peristiwa-peristiwa bersejarah.

    BalasHapus
  84. Nama : ARDI
    NIM : F1051201028
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    2. Rukun sholat adalah perbuatan (gerakan) dan perkataan (bacaan) yang membentuk hakikat sholat. Tidak sah jika tidak dikerjakan ataupun dikerjakan hanya separuhnya, dan harus dikerjakan secara berurut (tertib). Ada 13 rukun sholat, Diantaranya ; Niat, Berdiri , Takbiratul Ihram , Membaca Al - Fatihah , Ruku' ,I'tidal , Sujud , Duduk Iftirosy , Duduk Tawarruq , Tasyahud Akhir , Membaca Shalawat Nabi , Salam , dan Tertib . Diantara 13 rukun tersebut dibagi menjadi 3 jenis rukun

    a. Rukun Qalbi"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.
    b. "Rukun Qauli"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.
    c. "Rukun Fi'li"
    Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.

    BalasHapus
  85. Nama : Ragilia An'nur Fadilah
    Nim : f1051201026
    Prodi : pendidikan fisika

    Lanjutan....

    4. *Sebagaimana yg kita ketahui bahwa hablumminallah merupakan hubungan yang terjalin antara manusia dan sang pencipta Allah SWT. Dimana keterkaitan antara pemaaf dan hablumminallah ni yaitu menggambarkan bahwa Allah sebagai sang pencipta akan selalu memaafkan kesalahan makhluknya dari kesalahan yang besar seperti banyaknya buih dilautan hingga sekecil biji jarah. Allah akan selalu mengetahui segala perbuatan makhluk nya dan akan selalu memaafkan segala perbuatan mahluknya asalkan makhluknya bersungguh sungguh bertobat menyebah padanya. Sehingga kita dapat ketahui kasih sayang Allah itu tidak terbatas kepada makhluk-nya
    *Sebagai manusia yang bersosialisasi dan tidak dapat hidup sendiri manusia harus menerapkan hablumminannas atau hubungan baik antara sesama manusia. Maka dari itu relevansi antara pemaaf dengan hablumminannas adalah kita sebagai manusia harus saling memaafkan dan saling mengingatkan apabila melakukan suatu kesalahan dan meminta maaf agar terjalin hablumminannas yg baik dalam bentuk menjaga silaturahmi sesama manusia.
    pemaaf merupakan salah satu akhlak terpuji, ada sebagian orang beranggapan bahwa meminta maaf itu mudah, namun tak semua bisa memaafkan, Terkadang memang ada benarnya, memaafkan memang bukan perkara yang mudah. Namun perlu diperhatikan, jika kita sulit memaafkan, maka akan banyak dendam di hati kita, terlebih kita akan sulit melupakan kesalahan orang lain terhadap apa yang diperbuat kepada kita. Wakil Ketua Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Banda Aceh ini menyebutkan, buah dari ketaqwaan kepada Allah dalam bentuk hablumminannas itu diungkapkan dalam Alquran antara lain dalam Surat Ali Imran ayat 133-134
    Artinya, “Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Rabb-mu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa. (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebaikan”.
    “Salah satu ciri orang bertaqwa adalah bisa menahan marah dan mudah memaafkan kesalahan orang lain. Kita mungkin sering menemui orang lain yang kerap menyakiti dan menzalimi kita, bahkan apabila dia datang seolah sangat menyebalkan. Dimata kita semua perilakunya dan perkataannya adalah menyebalkan. Ketika kita pernah mengalami hal itu adalah indikasi bahwa kita sulit memaafkan orang lain. Padahal bagi orang bertaqwa itu, kesalahan kepada kita itu harus dibalas dengan senyum gampang memaafkan, jangan sampai menyimpan dendam berlarut,” sebutnya.
    Contoh : apabila ada orang yang kerap menyakiti dan menzalimi kita, bahkan apabila dia datang seolah sangat menyebalkan, maka sebaiknya kita memaafkannya dengan ikhlas.

    BalasHapus
  86. Nama : ARDI
    NIM : F1051201028
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    3. A. Hikmah Ihram
    Ihram, mengandung makna melepaskan dan membebaskan diri dari lambang material dan ikatan kemanusiaan. Dengan berpakaian ihram maka manusia mampu melihat manusia sebagai manusia karena semua manusia melepas bungkusan pakaian manusianya yang sering menjadi simbol kepalsuan dan kebohongan. Ihram juga bermakna mengosongkan diri dari mentalitas keduniawiaan, membersihkan diri dari nafsu serakah, kesombongan serta kesewenang-wenangan.
    Pakaian ihram menyimbolkan egalitarianisme bahwa manusia tidak dipandang dari pangkat dan kedudukannya, melainkan kadar takwanya (Q.S:49: 13). Manusia dituntut untuk senantiasa bersikap wajar dan tidak berlebihan dalam hidup ini. Dengan pakaian jauh dari model pakaian modern, menggunakan pakaian yang sederhana, tanpa membedakan status sosial, mengindikasikan bahwa dalam hidup ini kita jangan terjebak dalam egoisme kehidupan.

    B. Hikmah Wukuf di Arafah
    Hikmahnya ialah supaya hati orang mukmin selalu tertaut kepada Tuhannya. Tentu supaya hati senantiasa mendapat intervensi Allah. Puncaknya, dengan intervensi Allah itu hati menjadi baik. Inilah faham tentang HAJI MABRUR. Dengan haji yang sempurna zhahir-bathin ini hati diperbaiki oleh Allah.
    Karena hati yang berpenyakit menjadi sumber semua persoalan dalam kehidupan. Sedangkan yang bisa memperbaiki hati itu HANYA Allah (Qs. al-Anfâl/8:24, al-A’râf/7:43). Mau atau tidak, kita harus bicara zhahir-bathin ini. Karena kita ini terdiri jasad dan ruh. Kita yang tidak mau memahami sisi hakikat dalam ibadah, artinya kita tidak mengakui eksistensi ruh, eksistensi diri kita sendiri. Itu artinya kita sama dengan menyatakan bahwa tubuh ini tanpa ruh, itu artinya mayat berjalan.

    C. Hikmah Tawaf
    Thawaf melambangkan nilai-nilai tauhid. Dalam tawaf manusia diarahkan agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah SWT bukan hanya satu kali saja, tetapi berulang kali dan setiap waktu dalam kehidupan, sebagaimana dilambangkan dalam ibadah tawaf yang dilakukan tujuh kali putaran. Ini melambangkan agar manusia selalu mendekatkan diri kepada Allah selama tujuh hari dalam seminggu, bermakna manusia harus dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT setiap saat dan setiap hari dalam kehidupannya.
    D. Hikmah sa’i
    Sa’i juga jadi isyarat akan sikap pantang menyerah. Dalam hidup ini, tiap orang diharuskan siap berjuang keras tanpa kenal lelah. Eits, jangan lupa untuk mengimbangi semua usaha yang dilakukan dengan doa. Ketaqwaan pada Allah subhanahu wa ta’ala nggak boleh terlewat di tiap usaha kita dalam meraih sesuatu. Inilah sebagian makna yang tergambar dalam ibadah sa’i di mana jamaah umroh maupun haji akan mendaki naik turun bukit Shafa dan Marwah sebanyak tujuh kali.

    E. Hikmah Tahallul
    Bercukur melambangkan membuang hal-hal yang buruk menjadi hal-hal yang baik. Jaa far al-Shadiq berpesan, a ? Cukurlah aib-aib lahir dan batin ketika mencukur rambut. Tinggalkan kebiasaan menuruti kehendakmu dan masuklah kepada perlindungan ke Masjidil Haram.

    BalasHapus
  87. Nama : Ari fatul fadila
    Nim : F1051201043
    Prodi : pendidikan fisika
    Kelas : IA2

    1. Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ?
    Manusia mempunyai titipan Allah yang diberikan kepada nya yaitu jasad yang melakat pada manusia dan otu akan musnah beserta tempat jasad yang dimilikinya seperti alam semesta malam dan siang yang hanya dperuntuk kepada jasad manusia dalam al quran Dan ketika Allah mandatangkan hari kiamat yang dimana membuat manusia bertanya2 dan bingung semuanya Allah memusnahkan manusia beserta alam nya ان الساعة لا ريب فيها setelah manusia dan alam nya musnah maka Allah akan membangkitan mereka kembali sebagaimana firman Allah وتخرج الحي من الميت وتخرج الميت من الحي Allah mengeluarakan yang hidup dari kematian dan Allah akan mematikan dari kehidupan. Dari itu manusi mulai dibangkitkan kembali menghadapi kehidupan selanjut nya yaitu yaumul hisab,yaumul mizan, dll semua dipertanggung jawabkan atas pekerjaan nya selama di bumi yang telah menikmmati alam semesta yang dititpkan kepadanya dan dikumpulkan oleh Allah di padang mahsyar yang keadaan nya sangat panas dan hina matahari pun berjarak 1 jengkal diatas kepala nya disitulah jawabn manusia mendapatkan akibat2 yang diperbuat nya sesuai dengan Amala nya apabila amal nya lebih banyak dari pada keburukan nya maka akan merasakan kenyaman yang banyak juga dan apabila amal buruk nya lebih banyak yang dilakukannya sungguh sangat pedih yang dirasakan nya atas balasan robb nya نعوذ بالله من ذالك
    Dan berikut Dali
    الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ الْأَرْضَ فِرَاشًا وَالسَّمَاءَ بِنَاءً وَأَنْزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَأَخْرَجَ بِهِ مِنَ الثَّمَرَاتِ رِزْقًا لَكُمْ فَلَا تَجْعَلُوا لِلَّهِ أَنْدَادًا وَأَنْتُمْ تَعْلَمُونَ

    Artinya :

    Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezeki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah, padahal kamu mengetahui.

    2. Banyak seseorang mengartikan bahwa shalat adalah pekerjaan yang biasa dan mengartikan bahwa shalat berupa doa yang biasa dilakukan, dibalik shalat sesungguh nya ada keajaiban yang sangat dahsyat didalam nya yaitu kita dapat merasakan nikmat nya hidup dan merasakan penyatuan hati dengan sang robb nya namun banyak kita melupakan syarat2 untuk bisa menyatukan hati kepada Allah SWT sehingga tak merasakan nikamat nya melakukan sholat bahkan terkadang melupakan nya untuk melakukan nya. Adapun shalat yang sesungguh nya ialah shalat yang tak lepas dengan rukun qouli,fi,li, dan hudurul qolby dngan benar dan khusu, tadarru, kepada Allah taala namun tak mudah seseorang melakukanya tentu ada proses yang harus dilakukannya yaitu diantara nya, melakukan hal kebaikan yang dapat menyadarkah hati untuk terpatri kepada Allah (sabar,ikhlas,qonaah,baik hati dll) itulah salah satu penyebab baik nya seseoranh sehingga melakukan shalat bisa lebih khusuk, dan tadarruk dalam melakukan nya.

    BalasHapus
  88. Nama : ARDI
    NIM : F1051201028
    Kelas : IA 2
    Semester : 1 (Ganjil)

    4. Orang yang bertakwa adalah orang yang mau memaafkan orang lain tanpa harus menunggu orang lain itu meminta maaf. Jadi yang dimaksudkan dalam ayat di atas bukan meminta maaf, tetapi memberi maaf. Sikap memberi maaf jauh lebih mulia dari sikap meminta maaf. Dalam kehidupan sehari-hari Orang yang memberi maaf biasanya didasari adanya kesalahan yang diperbuat orang lain terhadapnya kemudian dia dengan rela memaafkan kesalahan orang lain tersebut. Sedang orang yang meminta maaf justeru sebaliknya membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta maaf atas kesalahan yang telah diperbuatnya. Jadi, jelas sikap orang yang pertama lebih mulia daripada sikap orang yang kedua. Orang yang pertama dengan rela hati menerima perlakuan orang lain yang tidak baik dengan memaafkannya, sementara orang yang kedua malah membuat kesalahan terhadap orang lain kemudian dia meminta orang lain memaafkannya. Sikap orang kedua belum tentu akan diterima oleh orang yang dimintai maaf, sedang sikap orang pertama jelas akan diterima dengan baik oleh orang yang berbuat salah. Karena itulah al-Quran menyebut ciri orang bertakwa adalah orang yang mau memaafkan kesalahan orang lain, bukan meminta maaf kepada orang lain.

    Contoh pemaaf
    • Ketika ada orang yang tidak menepati janji yang telah di buat maka ia tidak marah atau membenci orang itu.
    • Ketika ada kawan yang meminta maaf karena telah mengejeknya dimasa lalu ia memaafkan kawan tersebut.

    BalasHapus
  89. Lanjutan saya
    Nama : Ari fatul fadila
    Nim : F1051201043
    Prodi : pendidikan fisika
    Kelas : IA2

    3.1.Ihram

    Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat sholat.

    2. Wukuf di Arafah

    Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.

    3. Tawaf

    Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.

    4. Sa'i

    Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.

    5. Tahalul

    Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.

    4. Pemaaf adalah sifat yang sangat baik dan terpuji tak mudah seseoranga dapat melakukannya sifat pemaaf juga ad kolerasi nya dengan taqwa bila seseorang bertaqwa taat kepada tuhan nya tentu kan merasakan kehinaan dihadapan Allah sehingga dampak nya dapat di implemtasikan didalam kehidupan nya yaitu dapat memaafkan seorang yang mempunyai salah kepada nya baik secara sengaja maupun tidak disengaja perilaku pemaaf terdapat 2 hubungan yaitu hablum minannas dan hablum minallah. Hablumminannas kaitanya dengan sesama manusia yang apabila seseorang dapat memaafkan sesama nya. Hablumminallah hubngan dngan Alllah bila seorang itu ikhlas dalam memaafkan seseorang maka Allah akan prihatin kepada orang yang memafkan nya karena sifat peamaaf salah satu sifat asma, Allah SWT yang mulhaq pada nya untuk itu salah satu sebab seseorang mendapatkan sifat pemaaf yaitu orang2 yang bertakwa taat mematuhi perintah nya ( sholat,puasa,zakit,hajji dll)
    Dan menjauhi larangan nya (maksiat,zina,mengunjing seseorang dan perbutan keji lainnya) pada hajikat nya bukan hanya berpuasa seseorang dapat bertakwa tetapi banyak hal2 yangadapat manusia bertakwa diantara nya sholat,sedekah, sabar ikhlas dll maka dari itu takwa adalah objek utama manusia dalam melakukan hal kebaikan baik sesama manusia maupun hubungan dengan Allah.

    BalasHapus
  90. Nama : Qadrin Jeniria
    Nim : F1051201021
    Kelas : IA 2
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Semester : 1 (Ganjil)

    1) a. Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ?
    Benar, setelah 25 tahun berada di dalam kubur, rangka tubuh manusia akan berubah menjadi semacam biji. Dan dalam biji tersebut terdapat satu tulang yang sangat kecil yang disebut ajbudz dzanab atau tulang ekor. Dari tulang inilah nantinya manusia akan kembali dibangkitkan Allah SWT pada yaum al-akhir atau hari kiamat. Perubahan jasad manusia dalam kubur ini juga tak lepas dari kehidupan yang menyertai di dalamnya. Ada siksa dan ada juga nikmat yang Allah berikan di dalamnya. Adalah amal serta ketakwaan manusialah yang dapat menjadi penolong dan menjadi sumber ketenangan hidup di alam tersebut.
    b) Bagaimanakah bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian ? Uraian narasi saudara mohon didukung dalil naqli dan dalil aqli.
    Hari kiamat pasti datang. Setelah itu, manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar dan mempertanggungjawabkan amal ibadahnya selama hidup di dunia.
    Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut
    Arab: يَوْمَ تُبَدَّلُ الْاَرْضُ غَيْرَ الْاَرْضِ وَالسَّمٰوٰتُ وَبَرَزُوْا لِلّٰهِ الْوَاحِدِ الْقَهَّارِ
    Latin: yauma tubaddalul-arḍu gairal-arḍi was-samāwātu wa barazụ lillāhil-wāḥidil-qahhār
    Artinya: (Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.
    Fakta-fakta Padang Mahsyar:
    1. Tanah Putih
    Padang Mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
    Berdasarkan hadits riwayat Muslim dan Bukhari, Rasulullah SAW bersabda mengenai gambaran Padang Mahsyar:
    Arab: يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَقِيِّ لَيْسَ فِيْهَا عَلَمٌ لأَحَدٍ رواه مسلم وفي رواية البخاري: قَالَ سَهْلٌ أَوْ غَيْرُهُ: لَيْسَ فِيهَا مَعْلَمٌ لِأَحَدٍ
    Artinya: Pada hari Kiamat, manusia dikumpulkan di atas tanah yang rata seperti roti putih yang bundar dan pipih; tidak ada tanda untuk seorang pun.
    2. Jarak Matahari
    Rasulullah juga bersabda bahwa Padang Mahsyar memiliki suhu yang panas. Sebab, jarak matahari hanya sejengkal dari Padang Mahsyar sehingga manusia akan tenggelam dalam keringatnya sendiri sesuai amalan masing-masing.
    Arab: تُدْنَى الشَّمْسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنَ الْخَلْقِ حَتَّى تَكُوْنَ مِنْهُمْ كَمِقْدَارِ مِيْلٍ، قَالَ سُلَيْمُ بْنُ عَامِرٍ : فَوَاللهِ، مَا أَدْرِي مَا يَعْنِي بِالْمِيْلِ أَمَسَافَةَ اْلأَرْضِ أَمْ الْمِيْلَ الَّذِي تُكْتَحَلُ بِهِ الْعَيْنُ، قَالَ : فَيَكُوْنُ النَّاسُ عَلَى قَدْرِ أَعْمَالِهِمْ فِي الْعَرَقِ فَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى كَعْبَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى رُكْبَتَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يَكُوْنُ إِلَى حَقْوَيْهِ، وَمِنْهُمْ مَنْ يُلْجِمُهُ الْعَرَقُ إِلْجَامًا، وَأَشَارَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِيَدِهِ إِلَى فِيْهِ
    Artinya: Pada hari kiamat, matahari didekatkan jaraknya terhadap makhluk hingga tinggal sejauh satu mil. -Sulaim bin Amir (perawi hadits ini) berkata: 'Demi Allah, aku tidak tahu apa yang dimaksud dengan mil. Apakah ukuran jarak perjalanan, atau alat yang dipakai untuk bercelak mata?' Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Sehingga manusia tersiksa dalam keringatnya sesuai dengan kadar amal-amalnya (yakni dosa-dosanya). Di antara mereka ada yang keringatnya sampai kedua mata kakinya. Ada yang sampai kedua lututnya, dan ada yang sampai pinggangnya, serta ada yang tenggelam dalam keringatnya.' Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam memberikan isyarat dengan meletakkan tangan ke mulut beliau.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 3. Lama Waktu
      Allah SWT akan mengumpulkan manusia di Padang Mahsyar selama setengah hari dari lima puluh ribu tahun dengan terik matahari. Rasulullah bersabda kondisi itu akan ringan bagi beberapa golongan yang dinaungi oleh Allah SWT.
      4. Syafaat
      Di Padang Mahsyar, Nabi Muhammad akan memberikan syafaat kepada tujuh hamba pilihan-Nya. Berdasarkan hadist riwayat Al Bukhari dan Muslim, ketujuh hamba tersebut adalah 1) pemimpin yang adil, 2) pemuda yang tumbuh dalam ibadah, 3) Seseorang yang hatinya terpaut pada masjid, 4) dua orang yang saling mencintai karena Allah, 5) seseorang yang diajak berzina dan menolak karena Allah, 6) orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi dan berlinang air matanya.
      Arab: سَبْعَةٌ يُظِلُّهُمْ اللهُ فِي ظِلِّهِ يَوْمَ لاَ ظِلَّ إِلاَّ ظِلُّهُ: اْلإِمَامُ الْعَادِلُ، وَشَابٌّ نَشَأَ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ، وَرَجُلٌ قَلْبُهُ مُعَلَّقٌ فِي الْمَسَاجِدِ، وَرَجُلاَنِ تَحَابَّا فِي اللهِ اجْتَمَعَا عَلَيْهِ وَتَفَرَّقَا عَلَيْهِ، وَرَجُلٌ طَلَبَتْهُ امْرَأَةٌ ذَاتُ مَنْصِبٍ وَجَمَالٍ فَقَالَ: إِنِّيْ أَخَافُ اللهَ، وَرَجُلٌ تَصَدَّقَ أَخْفَى حَتَّى لاَ تَعْلَمَ شِمَالُهُ مَا تُنْفِقُ يَمِيْنُهُ، وَرَجُلٌ ذَكَرَ اللهَ خَالِيًا فَفَاضَتْ عَيْنَاهُ
      Artinya: Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan 'Arsy-Nya pada hari di mana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata. 1) Imam (pemimpin) yang adil. 2) Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya. 3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid. 4) Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah. 5) Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: "Sungguh aku takut kepada Allah." 6) Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya. 7) Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinang lah air matanya.

      Hapus
    2. 2) Jelaskan keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT, tidak hanya berputar di bumi yang berakhir musnah !
      a) Rukun Qalbi. Rukun ini adalah niat yang diucapkan saat akan menunaikan salat.
      b) Rukun Qauli. Rukun ini terdiri dari mengucapkan takbir saat takbiratul ihram, pembacaan surat al-Fatihah dalam setiap rakaat, membaca tasyahud (tahiyyat), membaca shalawat kepada Nabi Muhammad saw, dan mengucapkan salam pada akhir shalat.
      c) Rukun Fi’li. Rukun fi’li adalah hal-hal yang meliputi segala gerak yang termasuk dalam rukun salat, yang tidak termasuk di dalam rukun qalbi dam rukun qauli.
      Salat yang diterima ialah shalat yang dilakukan dengan penuh tawadhu' karena kebesaran dan keagungan Allah. Andaikan orang ini khusyuk hatinya, akan khusyuk jugalah seluruh tubuhnya. Putuskan semua cabang hati yang berkaitan dengan dunia ini. “Sesungguhnya Aku hanya akan menerima shalat dari orang yang merendahkan diri dengan shalatnya karena kebesaran-Ku, yang tidak menyombongkan diri kepada makhluk-Ku, yang tidak mengulangi maksiat kepada-Ku, yang mengisi sebagian siang dengan berdzikir kepada-Ku, yang menyayangi orang miskin, orang dalam perjalanan, wanita yang ditinggalkan suaminya, dan yang mengasihi orang yang ditimpa musibah. Cahayanya bagaikan cahaya matahari. Aku lindungi dia dengan kekuasaan-Ku. Aku perintahkan malaikat menjaganya. Aku jadikan cahaya dalam kegelapannnya. Aku berikan ilmu dalam ketidaktahuannya. Perumpamaannya dibandingkan dengan makhluk-Ku yang lain adalah seperti perumpamaan firdaus di surga.” (Sayid Sabiq, Islamuna, hl. 119).

      Hapus
    3. 3) Ibadah haji merupakan ibadah sarat simbol tetapi kaya hikmah di dalam lima item rukunnya. Uraikan hikmah tersebut dalam kelima item rukun haji.
      1. Ihram
      Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat sholat. Ihram juga mengandung makna melepaskan dan membebaskan diri dari lambang material dan ikatan kemanusian. Dengan berpakaian ihram maka manusia mampu melihat manusia sebagai manusia karena semua manusia melepas bungkusan pakaian manusianyayang sering menjadi symbol kepalsuan dan kebohongan. Ihram juga bermakna mengosongkan diri dari mentalitas keduniawian, membersihkan diri dari nafsu serakah, kesombongan serta kesewenang-wenangan.

      2. Wukuf di Arafah
      Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh. Berdiam diri di arafah saat pelaksanaan wukuf salah satu cara mengingatkan umat islam tentang kondisi di hari perhitungan kelak. Setelah kiamat manusia dibangkitkan dari kematian dan dikumpulkan di padang mahsyar untuk menanti hisab dan mempertanggungjawabkan segala perilaku serta amal perbuatannya selama hidup di dunia. Saat menjalani wukuf para jamaah haji bisa membayangkan kondisi di akherat sehingga bisa bermuhasabah,berdzikir, dan memohon ampunan kepada Allah SWT agar dosa-dosanya terampuni.

      3. Tawaf
      Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam. Thawaf melambangkan nilai-nilai tauhid. Dalam tawaf manusia diarahkan agar selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT. Mendekatkan diri kepada Allah SWT bukan hanya satu kali saja, tetapi berulang kali dan setiap waktu dalam kehidupan, sebagaimana dilambangkan dalam ibadah tawaf yang dilakukan tujuh kali putaran. Ini melambangkan agar manusia selalu mendekatkan diri kepada Allah selama tujuh hari dalam seminggu, bermakna manusia harus dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT setiap saat dan setiap hari dalam kehidupannya. Thawaf tersebut dilakukan dengan penuh penghayatan akan kehadiran Allah SWT, berzikir , berdoa dan memohon ampun kepada-Nya. Ini melambangkan agar setiap manusia harus selalu beribadah kepada Allah SWT dengan merasakan kehadiran-Nya dalam setiap hari, mengingat kepada-Nya, berzikir, berdoa dan memohon ampun kepada-Nya.

      4. Sa'i
      Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.
      ibadah sa’i jadi perlambang tawakkal serta ikhtiar itu. Menurut sejarahnya, Siti Hajar nggak hanya duduk melongo sembari menunggu keajaiban jatuh dari langit. Ia berusaha dengan cara berlari kesana kemari dari bukit Shafa ke bukit Marwah untuk mencari air demi sang putra, Ismail. Nggak ada tuh dalam sejarahnya Siti Hajar hanya duduk dan nangis-nangis putus asa. Ia terus mengerahkan segenap tenaga, kehendak serta pikiran untuk terus bergerak dan berjuang. Pencarian air ini adalah perlambang pencarian materi ataupun kebutuhan hidup yang ada di atas Bumi tempat kita tinggal. Sa’i juga jadi isyarat akan sikap pantang menyerah. Dalam hidup ini, tiap orang diharuskan siap berjuang keras tanpa kenal lelah. Eits, jangan lupa untuk mengimbangi semua usaha yang dilakukan dengan doa. Ketaqwaan pada Allah subhanahu wa ta’ala nggak boleh terlewat di tiap usaha kita dalam meraih sesuatu.

      5. Tahalul
      Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah. Hal ini dilakukan sebagai simbol untuk melepaskan diri dari segala larangan ihram. Bercukur mengandung makna membersihkan diri dari semua hal yang kotor, membersihkan hati, dan pikiran yang tidak bermanfaat. Bercukur melambangkan membuang hal-hal yang buruk menjadi hal-hal yang baik.

      Hapus
    4. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    5. 4) Hubungkan secara spiritual bahwa pemaaf memiliki keterkaitan (relevansi) antara langit - bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas). Mohon argumentasi saudara disertai contoh !

      Manusia merupakan makhluk sosial yang tentunya akan berinteraksi dengan sesama. Namun tidak selamanya interaksi sosial berjalan dengan baik, sebab terjadinya masalah atau perbedaan pendapat. Tentunya hal itu akan menjadikan interaksi sosial malah akan menjadi rumit jika sama-sama mendahulukan emosi dan tidak ada yang mau mengalah. Memaafkan adalah sikap yang paling mulia untuk mengalah dan berusaha mengurangi emosi agar terciptanya rukun dengan sesama. Seseorang yang mudah memaafkan kesalahan orang lain nanti akan Allah berikan maaf pada hari kesulitan. Memaafkan kesalahan orang lain tentu sangat mudah jika kita berhati lapang dan ikhlas melupakan segala bentuk kesalahan seseorang. Memaafkan orang lain juga mempengaruhi akan rukunnya interaksi sesama manusia yang jauh dari perselisihan pendapat. Namun cobaan dalam memaafkan orang lain adalah ketika ia membuat masalah yang besar, dan membuat kita sangat marah. Hal yang harus kita lakukan adalah tetap memaafkannya, karena jika kita bersabar dan memaafkan maka akan ada jalan mudah bagi kita untuk mendapatkan pertolongan dari Allah. Memaafkan dan tidak berbuat dendam adalah sifat yang paling mulia, Allah akan menyukai orang yang berbuat baik, dan Allah sangat membenci orang yang punya sifat dendam. Jadi sebaiknya kita harus lebih berhati lapang dan ikhlas untuk memaafkan kesalahan orang lain
      Contohnya : Ketika kita dituduh atas suatu tindakan yang tidak benar dan terbukti tidak melakukannya(bersalah), maka kita haruslah memaafkan orang tersebut

      Hapus
  91. Nama : Nada Liah
    Nim : F1051201009
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    2.Jelaskan keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbi, sehingga menjadi keterpaduan yang tamam (sempurna) serta salat yang diterima oleh Allah SWT, tidak hanya berputar di bumi yang berakhir musnah !
    Jawab :
    Rukun sholat adalah perbuatan (gerakan) dan perkataan (bacaan) yang membentuk hakikat sholat. Tidak sah jika tidak dikerjakan ataupun dikerjakan hanya separuhnya, dan harus dikerjakan secara berurut (tertib).
    Ada 13 rukun sholat, Diantaranya ; Niat, Berdiri , Takbiratul Ihram , Membaca Al - Fatihah , Ruku' ,I'tidal , Sujud , Duduk Iftirosy , Duduk Tawarruq , Tasyahud Akhir , Membaca Shalawat Nabi , Salam , dan Tertib . Diantara 13 rukun tersebut ternyata dibagi menjadi 3 jenis rukun yaitu Rukun Qauli,Rukun Qalbi, dan Rukun Fi'li.
    1. Rukun Qauli (Perkataan / Bacaan)
    Takbiratul Ihram ( Menyebut 'Allahu Akbar')
    Membaca Al - Fatihah
    Membaca Tahiyyat Akhir
    Salam
    Perlu dilafalkan di mulut dan didengar sekurang-kurangnya oleh telinga sendiri. Tidak sah jika hanya dibaca didalam hati.
    2. Rukun Qalbi (Hati)
    Niat
    Tertib
    3. Rukun Fi'li (Perbuatan)
    Qiyam (Berdiri dengan khusyu')
    Ruku'
    I'tidal
    Sujud
    Duduk diantara Dua Sujud
    Duduk membaca Tahiyyat Akhir.
    Jadi pentingnya rukun wajib dari salat dan rukun qauli(bacaan), fi'li(perbuatan) dan qalbi(hati)itu harus menjadi keterpaduan yang sempurna agar salat kita menjadi bekal untuk kita di akhirat. Dan tidak hanya sebatas salat secara fisik namun termasuk dalam batin kita juga.

    BalasHapus
  92. Nama: Khairunnisa Afiqah
    NIM : F105120100
    Kelas : 1A1
    Semester : 1


    1. Benar, jasad manusia atau fisik manusia yang telah mati akan membusuk dan hancur/musnah bersama alam yang juga musnah.
    Para ulama menyatakan bahwa kematian bukan hanya lenyapnya seseorang dan tidak akan ada lagi kejadian setelah itu, terapi kematian adalah terputus atau terpisahnya hubungan antara roh dengan badan, bertukar atau berpindahnya suatu keadaan ke keadaan yang lain, suatu tempat ke tempat yang lain.
    "Allah memegang nyawa (seseorang) pada saat kematiannya dan nyawa (seseorang) yang belum mati ketika dia tidur; maka Dia tahan nyawa (orang) yang telah Dia tetapkan kematiannya dan Dia lepaskan nyawa yang lain sampai waktu yang ditentukan. Sungguh, pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran) Allah bagi kaum yang berpikir."-Surat Az-Zumar, Ayat 42

    BalasHapus
  93. Nama : Siti Rahma Yunita
    NIM : F1051201011
    Kelas : IA1
    Semester : 1 (satu)

    1. Tidak. Kematian yang berarti terpisahnya jasad material dengan ruh, merupakan salah satu stasiun perjalanan menuju ke akhirat, dimana seluruh makhluk hidup di dunia akan berakhir dan memasuki alam yang baru, yakni alam barzakh atau alam kubur. Mati bukanlah akhir dari segalanya, melainkan dimulainya episode baru dalam kehidupan yang berbeda. Karakter hakiki kematian bukanlah kemusnahan, melainkan pembaharuan dan perpindahan, sebab Allah “menjadikan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapakah diantara kamu yang terbaik amalnya” (Q.S. Al-Mulk: 2). Kematian merupakan pintu atau jembatan yang harus dilewati agar manusia dapat memasuki alam lain yang lebih sempurna. Dengan begitu, kematian berarti kelahiran dan kehidupan baru, ”Katakanlah, “Malaikat maut yang diserahi tugas (untuk mencabut nyawamu) akan mematikan kamu; kemudian hanya kepada Allah-lah kalian akan dikembalikan”. (QS. As-Sajadah: 11). Roh-roh yang dikembalikan kepada Allah akan menunggu sampai hari kiamat tiba sembari menerima pertanyaan-pertanyaan dan hukuman dari malaikat Munkar dan Nakir. Saat tiba hari kiamat, umat manusia panik, nampak seperti orang-orang yang mabuk padahal mereka tidak mabuk. Mereka berhamburan bagai anai-anai yang bertebaran dan gunung-gunung hancur bagai bulu yang dihambur-hamburkan, kemudian manusia mati semua. Setelah itu, ditiup sangkakala maka semua makhluk hidup kembali dan apa saja yang ada dalam perut bumi muntah keluar. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: “Dan apabila bumi diratakan,–Dan dilemparkan apa yang ada di dalamnya serta menjadi kosong” (QS. Al Insyiqaq: 3-4). Setelah itu, manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar dan mempertanggungjawabkan amal ibadahnya selama hidup di dunia. Allah SWT berfirman dalam Al Quran Surat Ibrahim ayat 48 mengenai Padang Mahsyar, sebagai berikut : “(Yaitu) pada hari (ketika) bumi diganti dengan bumi yang lain dan (demikian pula) langit, dan mereka (manusia) berkumpul (di Padang Mahsyar) menghadap Allah Yang Maha Esa, Mahaperkasa.” Manusia dibangkitkan dengan berusia 33 tahun (sebagaimana dalam riwayat Muslim), dan hamba Allah yang pertama kali bangkit dan keluar dari kuburnya adalah Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam (sebagaimana dalam hadis riwayat Muslim). Kemudian manusia digiring ke padang mahsyar, mereka dihimpun di bumi yang baru berwarna putih kemerah-merahan, bagaikan tepung roti yang dibakar. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Manusia dikumpulkan pada hari kiamat di atas tanah putih kemerah-merahan seperti tepung roti yang bersih”, Sahl atau yang lainnya berkata, “Tidak ada tanda (bangunan atau gedung) milik siapa pun.” (HR. Bukhari dan Muslim).

    BalasHapus
  94. Nama : Rizky Rahmadani
    NIM : F1051201018
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    4. Hubungkan secara spiritual bahwa oemaaf memiliki keterkaitan relevansi antara langit dan bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah dengan garis horizontal insaniyah!
    Jawab: Takwa menjadi tujuan semua ibadah dalam Islam. Oleh karena totalitas hidup, menurut Islam, adalah ibadah, maka tujuan hidup yang benar adalah takwa. Takwa ini mudah dikatakan tapi sulit diamalkan.
    Puasa mengajarkan kita untuk kembali secara total kepada pilihan yang pertama. Pilihan menjadi hamba Allah. Pilihan untuk menjadikan kehidupan sama dengan ibadah kepada Allah dalam maknanya yang paripurna.

    taqwa kepada Allah merupakan resultante (yang dihasilkan) daripada iman. Tidak ada taqwa tanpa didahului iman kepada Allah.

    Oleh karena itu, Allah mewajibkan puasa hanya kepada orang-orang yang beriman. Kewajiban puasa itu ditegaskan dalam Alqur’an Surah Al Baqarah ayat (183)

    یاایهالذین امنوکتب علیکم الصیام کماکتب علی الذین من قبلکم لعلکم تتقون
    (Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian agar kamu bertaqwa.)
    Jadi keterkaitan antara garis vertikal dan horizontal disini yaitu Allah SWT maha pemaaf (al-afwu) contoh: jika kita memohon ampunan kepada Allah dengan sungguh-sungguh maka kita akan diberikan pengampunan .nahh jika ada seseorang yang meminta maaf kepada kita hendaklah kita untuk memaafkannya, karena Untuk sang maha pencipta saja memaafkan hambanya maka kita pun harus berlaku hal yang sama.
    Syaikh Abdurrahman as-Sa’di ketika menafsirkan firman Allah Ta’ala,

    {إنَّ اللهَ لَعَفُوٌّ غَفُوْرٌ}

    “Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema’af lagi Maha Pengampun” (QS al-Hajj:60).

    Sekian dari saya
    Terima kasih

    BalasHapus
  95. Nama: Khairunnisa Afiqah
    NIM : F105120100
    Kelas : 1A1
    Semester : 1

    Sambungan jawaban Nomor 1.

    Adapun gambaran manusai di Alam Mahsyar sesuai hadis Rasulullah sebagai berikut:

    1) Hamparan tanah Putih
    Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
    Rasulullah SAW bersabda:
    Artinya: Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa ada tanda bagi siapapun di atasnya." (HR. Muslim) [No. 2790 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

    2) Manusia Tenggelam di Lautan Keringat
    Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari) [No. 6532 Fathul Bari] Shahih.

    3) Manusia Dibagi 3 Kelompok
    Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dibangkitkan atas tiga kelompok, ada yang dalam keadaan senang ada pula yang merasa ketakutan. Ada dua orang yang menunggangi satu onta, ada tiga orang yang menunggangi satu onta, ada empat orang yang menunggangi satu onta bahkan ada sepuluh orang yang menunggangi satu onta, lalu sisanya dikumpulkan oleh api yang selalu menyertai mereka pada malam dan siang." Mereka berkata: "Pada pagi dan sore hari." (HR. Muslim) [No. 2861 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    4) Telanjang
    Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR. Muslim) [No. 2859 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

    BalasHapus
  96. Nama : Siti Rahma Yunita
    NIM : F1051201011
    Kelas : IA1
    Semester : 1 (satu)

    Lanjutan nomor 1
    Mereka dihimpun dalam kondisi telanjang, belum dikhitan, dan tanpa mengenakan alas kaki. Mereka digiring menuju mahsyar berkelompok, ada yang berkendaraan, ada yang berjalan kaki dan ada yang berjalan telungkup di atas wajahnya. Setelah di Padang Mahsyar tadi, amal manusia mulai ditimbang mana yang baik dan mana yang buruk. Jika manusia lebih berat timbangan amal kebaikannya, maka dia akan mendapat keselamatan begitu pula sebaliknya. Amal perbuatan yang kita lakukan selama di dunia, kemudian akan dihitung pada saat yaumul hisab. Allah berfirman, "Sesungguhnya kepada Kami-lah kembali mereka, kemudian sesungguhnya kewajiban Kami-lah menghisab mereka.” (QS. Al-Ghashiyah: 25-26). Kemudian dari Aisyah ra ia bertanya tentang apa itu hisab yang mudah. Rasulullah saw lantas menjawab, "Allah memperlihatkan kitab (hamba)-Nya kemudian Allah memaafkannya begitu saja. Barang siapa yang dipersulit hisabnya, niscaya ia akan binasa.” (HR. Ahmad). Setelah amal dihitung, manusia akan berjalan melewati jembatan Shirathol Mustaqim. Cara dan keadaan menyeberang setiap manusia di jembatan ini pun berbeda-beda. Bagi yang timbangan amal kebaikannya lebih banyak, ia akan mudah menyeberanginya dan menuju surga. Sebaliknya, bagi yang amal buruknya lebih banyak, maka jembatan ini akan berubah bak sekecil rambut yang dibagi tujuh sehingga akan menyulitkannya sehingga jatuh ke dalam neraka.

    2. Seperti yang kita ketahui bahwa rukun qolbi yaitu niat yang diucapkan di dalam hati akan menentukan apakah perbuatan kita akan diterima oleh Allah atau sebaliknya “Setiap perbuatan (hanya sah) dengan niat dan setiap orang akan mendapatkan imbalan sesuai dengan niatnya”. (HR Bukhari Muslim). Niat menentukan sah tidaknya perbuatan yang kita lakukan, sehingga perbuatan yang kita lakukan setelahnya tidak akan sia-sia. Di dalam rukun sholat setelah rukun qalbi ada rukun qouli yang berupa ucapan atau bacaan. Rukun qouli ini harus diucapkan agar kita mendengar bacaan kita dan tidak kehilangan kefokusan atau kekhusyu’an. Karena sebelumnya kita sudah berniat melakukan sholat karena Allah maka dengan kita khusyu’ niat kita tidak akan berubah, kita akan tetap focus untuk menghadap Allah. Lalu selanjutnya ada rukun fi’li yaitu perbuatan atau gerakan kita dalam sholat. Rukun fi’li ini akan sah apabila rukun qalbi dan rukun qouli kita sudah dilakukan dengan benar dan juga sah. Jika semua rukun sudah terpenuhi dan sah maka InsyaAllah sholat kita akan diterima oleh Allah.

    3. Hikmah di dalam lima rukun haji :
    a. Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.

    BalasHapus
  97. Nama: Khairunnisa Afiqah
    NIM : F105120100
    Kelas : 1A1
    Semester : 1

    Sambungan jawaban nomor 1.

    5) SyafaatRasulullah
    Dari Anas radliyallahuanhu mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka berujar; Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini. Maka mereka menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka; Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! Namun Adam menjawab; disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, Adam lalu menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus. Maka mereka mendatangi Nuh. Namun ternyata Nuh juga menjawab; disini bukan tempatku untuk memberi pertolongan, lantas Nuh menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah jadikan sebagai kesasih-Nya. Mereka pun mendatanginya, tetapi ia juga berujar; disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar; datanglah kalian kepada Musa yang Allah telah mengajaknya bicara. Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa juga mengatakan; Saya tak berhak meringankan kalian, dan Musa menyebut-nyebut kesalahan pribadinya, seraya berujar; datanglah kalian kepada Isa Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga mengatakan; saya tak berhak meringankan kalian sambil berujar; datanglah kepada Muhammad Shallallahualaihiwasallam, sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang telah mendapat ampunan. Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku. Ketika aku melihat-Nya, aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak Allah, lantas ada suara memanggil-manggil; Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi, utarakan uneg-unegmu kamu akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! langsung aku angkat kepalaku dan aku memuji rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali dan tersungkur sujud semisalnya pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang ditahan oleh Alquran. Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi sehingga keabadian wajib baginya. (HR. Bukhari) [No. 6565 Fathul Bari] Shahih.

    Jawaban Nomor 2:

    2. "Rukun Qauli"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam pertama.
    "Rukun Fi'li"
    Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.
    "Rukun Qalbi"
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.

    Keterkaitan antara rukun qauli, fi'li dan qalbu ialah dimana setiap bacaan yang kita baca kita paham dan menghayati arti dari bacaan tersebut, sehingga dalam melakukan sholat yang dilakukan dapat menjadikan kita untuk lebih dekat dengan Allah. Serta niat di dalam hati kita lurus. Keterkaitannya dengan gerakan sholat misalnya sujud yang merupakan simbol penghambaan (ketaatan) tertinggi seorang muslim.
    Jadi ketika rukun qauli, fi'li dan qalbu dilakukan dengan baik ketika sholat InsyaAllah,sholat dapat diterima di sisi Allah SWT.

    BalasHapus
  98. b. Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Histori di atas bukan secara kebetulan, tapi Qadarullah SWT. Apabila ditilik dari lughawi (bahasa). Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    c. Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13). Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.
    d. Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Ketika banjir pada masa Nabi Nuh AS. Bayt Allah itu diangkat Allah SWT ke langit ke tujuh (baytul makmur). Berkat Tuhan, ada sumur zamzam disekitar baytullah sebagai sumber mata air kehidupan, darah, tulang, kulit teraliri dan didistribusikan ke seluruh alam tanda kehidupan adalah air. Berkat kesabaran, kecerdasan, kekuatan yang Allah berikan kepada ibunda Hajar, bayi Ismail meminum air berkat hingga hari ini, jamaah haji meminumnya sebagai air surga yang Allah titipkan di bumi. Rumah, air, tumbuhan, keluarga di negeri yang aman, adalah prasyarat bisa menjalankan praktik ibadah dengan baik. Piranti-piranti tersebut sudah semestinya dijaga. Penjagaan tersebut diperlukan perjuangan dan pengorbanan. Berdoa, bekerja, berikhtiar, bertawakkal adalah jalan kebaikan (tarikah hasanah) untuk kebaikan dan membangun dari generasi ke generasi, walau sumbangsih itu hanya separuh biji kurma. Cita dan cinta ibunda Hajar telah banyak mengundang banyak insan yang beriman berhaji dan berumrah.

    BalasHapus
  99. e. Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Lalu, bukalah lembar baru biru kehidupan dengan bersih, biru, mulia dan baik iman, islam, amal saleh (muslim, mukmin, muhsin). Bumi Mina adalah tanah pertaubatan yang Allah SWT sediakan. Menggunting juga bermakna memutuskan hubungan dengan yang selain Allah, menggunting hubungan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT, menggunting keterikatan dan ketertarikan hati kepada dunia.Hikmah tahallul kesucian. Prosesi tahallul ada makna isyarat dan ibarat harapan terhadap tumbuhnya rambut cita-cita yang tidak mengulangi lagi kekeliruan masa lalu. Tapi, malah menaik meninggi martabat jiwa yang sehat afiat menuju Allah SWT yang Maha Tinggi. Selama kekotoran jiwa masih melekat, jiwa tidak bisa menaik kehadirat Tuhan Yang Maha Suci (Al Quddus). Penghalang perintangnya adalah kedurhakaan kepada Maha Pencipta. Zina, mabuk, judi, curi, sogok, korup, dzalim, tirani, culas, khianat, dusta, memandang kepada yang bukan mahramnya dengan pandangan mata syahwat (birahi sex), deretan dosa di atas barang kali kita kerjakan berkali-kali. Dapat dikenali bahwa tahallul adalah rehabilitasi dan reputasi mental (batin). Bahkan, pemulihan nama baik di mata Allah, dengan harapan semoga Allah SWT memantaskan diri kita memasuki surgaNya yang tinggi dan suci, dan menatap wajah Allah SWT yang Agung dan Mulia di surgaNya kelak

    4. Memaafkan seseorang pasti merupakan hal yang sulit kita lakukan, namun demikian kita sebagai manusia harus memiliki jiwa pemaaf karena tidak ada manusia yang terlepas dari perbu“Jika kamu menyatakan sesuatu kabaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa’ [4]: 149). Orang yang memiliki jiwa pemaaf, secara lebih ia juga akan memiliki jiwa yang sabar dan ikhlas. Satu sifat terpuji bisa membawa pada sifat terpuji lainnya. Itulah yang nantinya akan membentuk suatu karakter sebagai seorang muslim yang tak hanya pandai namun muslim yang mempunyai pribadi seperti para Rasul dan sahabatnya. Kedua hubungan kita Antara sesama manusia, dengan saling memaafkan maka tidak akan terjadi perpecahan dan tidak ada dendam satu sama lain. Selain itu atan salah dan dosa. Banyak manfaat yang kita dapatkan ketika kia memaafkan orang lain. Pertama berhubungan antara kita terhadap Allah yaitu Memaafkan manusia, dimaafkan oleh Allah. Allah akan memberikan pengampunan bagi mereka, dan menyediakan balasan surga. Sesungguhnya Allah SWT Sang pencipta yang memiliki sifat-sifat mulia, dan salah satu yang dimiliki Allah yaitu sifat Pemaaf. Dosa manusia dengan Allah Subhanahuwataala akan terampuni sepanjang telah bertaubat, namun Allah belum mengampuni dosa antar sesama manusia sepanjang ia belum meminta maaf dan belum dimaafkan. Maka dengan kita sesama manusia saling memberi maaf, kita akan terlepas dari dosa yang merupakan kesalahan kita terhadap orang lain.

    BalasHapus
  100. Nama : Al Husairi
    NIM : F1051201006
    Kelas : IA 1
    Semester : 1

    1. > Benarkah ketika manusia telah mati secara fisik, maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ?
    Benar, Kehidupan di alam kubur dalam Islam merupakan suatu hal yang harus dipercaya.
    Rasulullah dalam hadis riwayat Ahmad dari Sahabat Anas bin Malik, beliau bersabda:
    لولا أنْ لا تَدافنوا لدعوتُ اللهَ أنْ يُسمِعَكمْ مِنْ عذابِ القبرِ
    “Lau la an la tudafanu lada’autullaha ‘azza wa jalla an yusmia’kum min adzabil-qabri ma asma’ani,”. Yang artinya: “Seandainya kalian tidak akan saling menguburkan (jenazah), tentulah aku (Rasulullah) akan berdoa kepada Allah agar memperdengarkan kepada kalian siksa kubur yang aku dengar,”.
    Dengan hadis tersebut, Rasulullah menyerukan kepada manusia untuk saling melakukan interaksi sosial dan juga kepedulian terhadap orang mati.
    Tak hanya itu, Rasulullah juga menegaskan bahwa terdapat kehidupan di alam kubur, baik itu berupa siksaan atau bahkan sebuah kenikmatan menunggu dari hamba-hamba Allah yang saleh.
    Hanya saja perlu ditekankan, kehidupan alam kubur bukanlah kehidupan yang berada di dalam tanah. Hanya Allah yang tahu di mana letak alam kubur itu berada, manusia hanya perlu mengimaninya saja bahwa ada siksa dan nikmat atasnya.
    Dalam buku Lulus Interview di Alam Kubur dari rangkuman berbagai penulis, jasad manusia di alam kubur akan mengalami perubahan seiring berjalannya waktu. Pada malam pertama di alam kubur, jasad manusia mulai mengalami pembusukan di daerah perut dan kemaluan.
    Karena itu, agar selamat kita harus menjaga perut kita dari mengkonsumsi hal-hal haram. Sedangkan kita juga harus menjaga kemaluan kita agar dapat menyalurkannya sesuai syariat Islam.
    Pada malam kedua, mulailah anggota-anggota tubuh yang lain ikut membusuk. Seperti limpa, hati, paru-paru, hingga lambung. Di hari ketiga, anggota-anggota tubuh tersebut mengeluarkan bau yang tidak sedap.
    Adapun di waktu sepekan setelah jasad manusia berada di dalam kubur, bagian wajah akan tampak membengkak. Seluruh anggota wajah seperti maha, pipi, lisan (mulut), dan juga hidung. Pembusukan jasad terus berlangsung hingga di hari ke-10, kali ini pembusukan terjadi makin ekstrem dan menyambangi anggota-anggota tubuh seperti yang ada di bagian perut dan dada.
    Perjalanan perubahan jasad manusia di dalam kubur terus berlanjut. Di pekan kedua, elemen rambut mulai rontok dan tercerabut dari kepala. Kemudian, karena adanya perpaduan dari berbagai proses pembusukan tersebut, hewan-hewan dapat mencium bau busuknya dari jarak lima kilometer.
    Segala hal yang pernah dianggap membanggakan dari diri manusia, tercerabut satu-satu. Setelah enam bulan berlangsung, kebanyakan perubahan jasad mulai masuk ke dalam tahapan rangka tulang. Daging yang membalut tulang mulai hilang dimakan hewan-hewan dan bakteri di dalam tanah.
    Dan setelah 25 tahun berada di dalam kubur, rangka tubuh manusia akan berubah menjadi semacam biji. Dan dalam biji tersebut terdapat satu tulang yang sangat kecil yang disebut ajbudz dzanab atau tulang ekor. Dari tulang inilah nantinya manusia akan kembali dibangkitkan Allah SWT pada yaum al-akhir atau hari kiamat.
    Perubahan jasad manusia dalam kubur ini juga tak lepas dari kehidupan yang menyertai di dalamnya. Ada siksa dan ada juga nikmat yang Allah berikan di dalamnya. Adalah amal serta ketakwaan manusialah yang dapat menjadi penolong dan menjadi sumber ketenangan hidup di alam tersebut.
    Hidup di dunia hanya sementara. Dunia adalah persinggahan, yang diisi oleh kilau dan juga kesenangan fana. Allah memang tidak menyajikan dunia hanya untuk dijalani dengan kesulitan saja oleh manusia, manusia boleh bersenang-senang di dalamnya, namun tetap dalam pakem syariat. Hal ini agar menjadi bekal manusia, oleh-oleh iman dan takwa yg dari dunia untuk dapat menapaki alam-alam selanjutnya yang Allah ciptakan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. >. Bagaimana bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian?
      Padang Mahsyar adalah tempat berkumpul seluruh mahluk yang telah mati dan dibangkitkan kembali.
      gambaran manusai di Alam Mahsyar sesuai hadis Rasulullah sebagai berikut:
      1. Hamparan tanah Putih
      Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
      Rasulullah SAW bersabda:

      ٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لِأَحَدٍ

      Artinya: Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa ada tanda bagi siapapun di atasnya." (HR. Muslim) [No. 2790 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
      2. Manusia Tenggelam di Lautan Keringat

      عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يَعْرَقُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حَتَّى يَذْهَبَ عَرَقُهُمْ فِي الْأَرْضِ سَبْعِينَ ذِرَاعًا وَيُلْجِمُهُمْ حَتَّى يَبْلُغَ آذَانَهُمْ

      Dari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari) [No. 6532 Fathul Bari] Shahih.

      Hapus
    2. Sambunga.
      3. Manusia Dibagi 3 Kelompok

      عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ يُحْشَرُ النَّاسُ عَلَى ثَلَاثِ طَرَائِقَ رَاغِبِينَ رَاهِبِينً وَاثْنَانِ عَلَى بَعِيرٍ وَثَلَاثَةٌ عَلَى بَعِيرٍ وَأَرْبَعَةٌ عَلَى بَعِيرٍ وَعَشَرَةٌ عَلَى بَعِيرٍ وَتَحْشُرُ بَقِيَّتَهُمْ النَّارُ تَبِيتُ مَعَهُمْ حَيْثُ بَاتُوا وَتَقِيلُ مَعَهُمْ حَيْثُ قَالُوا وَتُصْبِحُ مَعَهُمْ حَيْثُ أَصْبَحُوا وَتُمْسِي مَعَهُمْ حَيْثُ أَمْسَوْا

      Dari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dibangkitkan atas tiga kelompok, ada yang dalam keadaan senang ada pula yang merasa ketakutan. Ada dua orang yang menunggangi satu onta, ada tiga orang yang menunggangi satu onta, ada empat orang yang menunggangi satu onta bahkan ada sepuluh orang yang menunggangi satu onta, lalu sisanya dikumpulkan oleh api yang selalu menyertai mereka pada malam dan siang." Mereka berkata: "Pada pagi dan sore hari." (HR. Muslim) [No. 2861 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
      4. Telanjang

      عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقُولُ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ حُفَاةً عُرَاةً غُرْلًا قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ النِّسَاءُ وَالرِّجَالُ جَمِيعًا يَنْظُرُ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَا عَائِشَةُ الْأَمْرُ أَشَدُّ مِنْ أَنْ يَنْظُرَ بَعْضُهُمْ إِلَى بَعْضٍ

      Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR. Muslim) [No. 2859 Syarh Shahih Muslim] Shahih.

      Hapus
    3. Sambungan
      5. Syafaat Rasulullah
      Dari Anas radliyallahuanhu mengatakan, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat Allah mengumpulkan seluruh manusia, mereka berujar; Duhai sekiranya kita meminta syafaat kepada Tuhan kita sehingga Dia bisa meringankan penderitaan kita di tempat kita ini. Maka mereka menemui Adam dan mengutarakan hajat mereka; Engkaulah manusia yang Allah cipta dengan tangan-Nya dan Dia tiupkan ruh-Nya kepadamu, dan Dia perintahkan para malaikat untuk sujud kepadamu, maka tolonglah engkau meminta syafaat kepada Tuhan kami! Namun Adam menjawab; disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, Adam lalu menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datangilah Nuh, rasul pertama-tama yang Allah utus. Maka mereka mendatangi Nuh. Namun ternyata Nuh juga menjawab; disini bukan tempatku untuk memberi pertolongan, lantas Nuh menyebut-nyebut kesalahannya dan berujar; datanglah kalian kepada Ibrahim yang telah Allah jadikan sebagai kesasih-Nya. Mereka pun mendatanginya, tetapi ia juga berujar; disini bukan tempatku untuk meringankan kalian, dan ia sebut-sebut kesalahannya seraya berujar; datanglah kalian kepada Musa yang Allah telah mengajaknya bicara. Mereka pun mendatangi Musa, namun Musa juga mengatakan; Saya tak berhak meringankan kalian, dan Musa menyebut-nyebut kesalahan pribadinya, seraya berujar; datanglah kalian kepada Isa Mereka pun mendatangi Isa, dan isa juga mengatakan; saya tak berhak meringankan kalian sambil berujar; datanglah kepada Muhammad Shallallahualaihiwasallam, sebab dosanya yang dahulu dan yang akan datang telah mendapat ampunan. Mereka pun mendatangiku dan aku meminta izin kepada rabbku. Ketika aku melihat-Nya, aku langsung tersungkur sujud dan Ia meninggalkanku sekehendak Allah, lantas ada suara memanggil-manggil; Angkat kepalamu, mintalah, kamu akan diberi, utarakan uneg-unegmu kamu akan didengar, mintalah syafaat, kamu akan diberi! langsung aku angkat kepalaku dan aku memuji rabbku dengan pujian yang Dia ajarkan kepadaku. Lantas aku memberi syafaat dan Dia memberiku batasan, kemudian aku keluarkan mereka dari neraka dan kumasukkan surga, kemudian aku kembali dan tersungkur sujud semisalnya pada kali ketiga, keempat hingga tak tersisa di neraka selain yang ditahan oleh Alquran. Sedang Qatadah berkata dalam hal ini dengan redaksi sehingga keabadian wajib baginya. (HR. Bukhari) [No. 6565 Fathul Bari] Shahih.

      Hapus
    4. Jawaban nomor 2. Rukun sholat adalah perbuatan (gerakan) dan perkataan (bacaan) yang membentuk hakikat sholat. Ada 13 rukun sholat, Diantaranya ; Niat, Berdiri , Takbiratul Ihram , Membaca Al - Fatihah , Ruku' ,I'tidal , Sujud , Duduk Iftirosy , Duduk Tawarruq , Tasyahud Akhir , Membaca Shalawat Nabi , Salam , dan Tertib . Diantara 13 rukun tersebut ternyata dibagi menjadi 3 jenis rukun.
      Rukun Qauli
      Rukun Qalbi
      Rukun Fi'li
      Rukun Qauli (Perkataan / Bacaan)
      Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan mulut yang mengeluarkan suara hingga didengarkan oleh diri sendiri dan jangan sampai bacaannya tergangggu oleh orang disamping kecuali shalat sendiri. Bacaan melalui mulut yang mengeluarkan suara ialah takhbiratul ihram, al fatihah, tahiyat akhir, shalawat pada tahiyat akhir, dan salam.
      Perlu dilafalkan di mulut dan didengar sekurang-kurangnya oleh telinga sendiri. Tidak sah jika hanya dibaca didalam hati.

      Rukun Fi'li (Perbuatan)
      Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir.

      Rukun Qalbi (Hati)
      Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib.

      Ketiga rukun tersebut berterkaitan satu sama lain untuk mencapai kesempurnaan. Karena
      Tidak sah jika tidak dikerjakan ataupun dikerjakan hanya separuhnya, selain itu juga harus dikerjakan secara berurut (tertib)

      Hapus
    5. Jawaban nomor 3. hikmah dalam kelima item rukun haji yaitu
      > Ihram
      Ihram adalah berpakaian serba putih tanpa jahitan. Pakaian ihram itu warnanya putih. Dalam buku The Power of Colour, Putih mengambarkan sebuah filsafat kesucian, kebersihan, clean, clear, bright. Kesucian dalam bahasa agama dikenal dengan ikhlas. Ikhlas (sincerity) adalah perbuatan give more get even more. Yang disebut dengan ketulusan adalah berikan lebih, get even more, kita akan mendapatkan yang lebih banyak lagi. Artinya pada saat memberikan sesuatu pada orang lain tidak pernah megharapkan satu balasan. Walau begitu, Allah akan memberikan satu balasan yang lebih dari apa yang diberikan ketika kita tidak pernah memikirkan imbalan. Selain itu Ihram juga menyimbolkan persamaan manusia, semua berpakaian sama siapapun orangnya. Kemudian ihram juga menyimbolkan kesederhanaan.

      > Thawaf
      Thawaf adalah mengelilingi ka’bah sebanyak 7 putaran. Simbol keselarasan dengan Alam, sebagaimana bumi yang berputar pada porosnya, planet-planet yang berputar pada bintang, ataupun elektron yang berputar pada inti Atom. Thawaf mengajarkan untuk hidup selaras dengan Alam, sehingga kerusakan di dunia dapat dihindari.

      > Sa'i
      Sa’i adalah sebuah refleksi ketangguhan dalam pertualangan (struggle). Bisa dibayangkan seorang Hajar (ibu) dengan bayi yang masih merah harus berjuang dengan berat antara Safa dan Marwah. Tidak satu kali, namun 7 kali, di tempat yang sama bolak-baik mencari sebuah solusi.

      Jika direnungkan hal ini, pasti logika akan menyebutkan sebagai suatu yang tidak beralasan (unreasonable). Logika akan menyebutkan bahwa sebenanrnya 2 kalipun sudah cukup, mengapa harus 7 kali, tidak ada satu hal yang berubah dalam proses tersebut. Tapi itulah semangat perjuangan dan kemauan untuk berkorban dari Siti Hajar. Jika hikmah ini diambil sebagai pesan moral dalam kehidupan, maka kita akan menyadari bahwa hidup adalah perjuangan, tidak ada hidup tanpa perjuangan (life is struggle, there is no life without struggle).


      > Jumrah
      Melempar jumrah pada hakikatnya adalah melempar batu yang simbolnya adalah setan. Artinya ada satu pertarungan abadi antara kita dengan setan. Kita tidak berteman dengan setan. Setan adalah musuh dalam kehidupan. Pertanyaannya, sudahkah kita juga siap untuk melawan setan setelah kembali ke tanah air? Setan dalam artian bathiniyyah bisa berbentuk harta, jabatan dan segala macam yang dapat memalingkan kita dari kehendak Tuhan. Bagaimana setan dalam bentuk manusia yang senantiasa mengajak kepada perbuatan mungkar seperti mengajak untuk korupsi, merayu untuk khalwat dan berzina, sungguh kemauan dan keberaniaan kita menjadi taruhannya. Jumrah mengajarkan kita untuk siap menolak semuan rayuan walaupun kita harus bertempur dengan batu.

      >Wukuf
      Pada saat wukuf kita sedang melakukan kontemplasi, sesuai dengan ungkapan Umar R.A, “Haasibu anfusakum qabla an tuha sabu”, (periksalah dirimu sebelum Allah memeriksamu di akhirat). Wukuf juga menjadi simbolisasi proses padang mahsyar di akhirat, dimana manusia akan di hisab (di hitung amal baik dan buruk).

      Wukuf adalah sebuah transisi kehidupan sebelum wukuf yang penuh dengan perbuatan buruk atau hanya baik menuju (transisi) kepada perbuatan baik atau lebih baik pasca wukuf. Inilah yang disebut dengan haji mabrur. Haji yang menghantarkan pelakunya ke arah yang lebih baik setelah ia melakukan ibadah haji.

      Hapus
    6. Jawaban nomor 4. Ketika seseorang memiliki sifat pemaaf sehingga dapat memaafkan orang lain dengan ikhlas maka Allah akan mencintai dan mengasihi orang tersebut.
      Mendapatkan pengampunan.
      Nabi Muhammad SAW besabda:"Kasihanilah mereka yang ada di bumi, dan Yang di surga akan mengampuni kamu" (Tirmidzi).
      Sebagai contoh jika seseorang bertengkar dengan orang lain, saling bermusuhan dan tidak berteguran satu sama lain dalam beberapa hari. kemudian seseorang tersebut memohon ampunan kepada Allah atas perbuatannya nya itu. Tetapi mereka tidak saling bermaafan satu sama lain maka permohonan itu akan sia-sia karena orang tersebut tidak saling bermaafan satu sama lain. Dengan memaafkan orang lain, seorang muslim akan mendapatkan pengampunan dari Allah karena Allah jauh lebih besar dan lebih bermurah hati daripada umatnya.

      Hapus
  101. Nama: Khairunnisa Afiqah
    NIM : F105120100
    Kelas : 1A1
    Semester : 1

    3. hikmah rukun haji

    1. Hikmah Niat
    Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Diantara hikmah (kebaikan) yang diperoleh orang yang ikhlas adalah ketenangan hati, ketetapan hati yang tak tergoyahkan dalam beragama dengan lurus. Hambar pujian dan celaan manusia, karena mata batinnya hanya tertuju mencari ridho Allah SWT.
    2. Hikmah Wukuf
    Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Wukuf menyuruh kita berhenti sejenak. Bertujuan merehatkan batin supaya sehat. Mengistirahatkan riuh kehidupan yang menyita waktu duniawi untuk merenungkan (tadarrus, tafakkur, tadabbur) diri mengenal diri (arafah nafsi). Berproses selama hidup, miniaturnya pada puncak prosesi arafah yaitu hamba yang abdi Tuhan dalam durasi singkat, sejak tergelincir matahari dzuhur hingga terbenam matahari maghrib, simbol awal malam.
    3. Hikmah Tawaf
    Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13).  Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya.  Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah.
    4. Hikmah Sa'i
    Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Berdoa, bekerja, berikhtiar, bertawakkal adalah jalan kebaikan (tarikah hasanah) untuk kebaikan dan membangun dari generasi ke generasi, walau sumbangsih itu hanya separuh biji kurma.

    BalasHapus
  102. Nama: Khairunnisa Afiqah
    NIM : F105120100
    Kelas : 1A1
    Semester : 1

    Sambungan jawaban nomor 3:

    5.Hikmah Tahallul
    Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Hikmah pertaubatan bermaksud bahwa sungguh tahallul membuang rambut lama, tumbuh rambut baru. Batin maknawiyahnya adalah buanglah masa lalumu yang kotor, kelabu, keji, jahat. Lalu, bukalah  lembar baru biru kehidupan dengan bersih, biru, mulia dan baik iman, islam, amal saleh (muslim, mukmin, muhsin). Menggunting juga bermakna memutuskan hubungan dengan yang selain Allah, menggunting hubungan yang dapat merusak hubungan kita dengan Allah SWT, menggunting keterikatan dan ketertarikan hati kepada dunia.Hikmah tahallul kesucian. Prosesi tahallul ada makna isyarat dan ibarat harapan terhadap tumbuhnya rambut cita-cita yang tidak mengulangi lagi kekeliruan masa lalu. Tapi, malah menaik meninggi martabat jiwa yang sehat afiat menuju Allah SWT yang Maha Tinggi. Selama kekotoran jiwa masih melekat, jiwa tidak bisa menaik kehadirat Tuhan Yang Maha Suci (Al Quddus). Penghalang perintangnya adalah kedurhakaan kepada Maha Pencipta. Zina, mabuk, judi, curi, sogok, korup, dzalim, tirani, culas, khianat, dusta, memandang kepada yang bukan mahramnya dengan pandangan mata syahwat (birahi sex), deretan dosa di atas barang kali kita kerjakan berkali-kali. Dapat dikenali bahwa tahallul adalah rehabilitasi dan reputasi mental (batin). Bahkan, pemulihan nama baik di mata Allah, dengan harapan semoga Allah SWT memantaskan diri kita memasuki surgaNya yang tinggi dan suci, dan menatap wajah Allah SWT yang Agung dan Mulia di surgaNya kelak.

    Jawaban nomor 4:

    4. Pemaaf memiliki hubungan garis vertikal ilahiah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas), hal ini tentunya berkaitan dengan ketakwaan seseorang sehingga ia mampu menerapkan sifat pemaaf dengan baik. Sebagai contohnya ketika seorang tersebut adalah orang yang bertakwa kepada Allah SWT, maka tentunya ia mengetahui bahwa Allah memiliki sifat Al-afwu, jadi ia berpikir bahwa Allah saja maha pemaaf/pengampun kepada hambanya, apalagi kita ini sebagai hambanya yang rendah seharusnya bisa juga menjadi seorang yang pemaaf kepada sesama manusia. Seorang yang bertakwa menjadi pemaaf karena di hatinya tidak ada dendam. Dendam merupakan sifat yang di benci Allah. Sehingga orang yang taat akan menjauhi sifat tersebut. Seorang yang pemaaf akan memiliki hubungan yang baik dengan orang lain.

    BalasHapus
  103. Nama : Laras Prameswari
    NIM : f1051201037
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    1. a) Menurut pendapat dari beberapa penelitian ilmiah mengatakan bahwa otak manusia adalah 'komputer biologis', dimana fungsinya serupa dengan perangkat komputer personal berdaya kuantum. Hal itu menjadi dasar penelitian lanjutan yang menyebut bahwa jiwa manusia akan tetap abadi setelah jasadnya meninggal. Namun, bukan abadi dalam pengertian yang dimiliki sejumlah keyakinan, melainkan kekal dalam bentuk energi yang mampu berhubungan dengan dimensi lain (multi universe). Dimensi atau alam itu terbagi menjadi tiga, yaitu alam dunia, alam barzakh dan alam akhirat. Ketiga jenis alam itu memiliki status dan aturan sendiri. Alam dunia adalah refieksi dari jasad sedangkan ruh sebagai bagiannya, namun sebaliknya alam barzakh adalah refleksi dari ruh sedangkan jasad sebagai bagiannya. kematian atau maut adalah berpisahnya ruh dengan jasad, dan ketika pemisahan tersebut terjadi, ruh berada di alam barzakh atau alam kubur. Ibarat perjalanan waktu, manusia yang sudah pindah ke alam lain tidak akan kembali ke alam semula. Allah SWT berpesan pada ayat tentang hakikat, kedudukan, dan sifat dunia yang memiliki nilai rendah, hina, dan bersifat fana. Dalam surat Faathir ayat 5, Allah menekankan bahwa janji-Nya adalah benar. Dan, setiap manusia janganlah sekali-kali teperdaya dengan kehidupan dunia dan tertipu oleh pekerjaan setan. Di ayat lain dalam surat Al-Hadid ayat 20, Allah berfirman, yaitu : ''Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia itu hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan, dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-bangga tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani, kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." . Imam Ibnu Katsîr rahimahullah berkata, “Maksudnya: bahwa semua orang akan mati, tidak ada pilihan, tidak ada sesuatupun yang akan menyelamatkannya dari kematian, sama aja apakah seseorang itu berjihad atau tidak. Karena sesungguhnya manusia itu memiliki ajal yang telah ditetapkan dan waktu yang telah dibagikan. Sebagaimana Khâlid bin Walîd Radhiyallahu anhu berkata ketika kematian menjemputnya di atas tempat tidur, ‘Sesungguhnya aku telah menghadiri sekian peperangan, tidak ada satu pun dari anggota badanku yang tidak terdapat luka dari sebab tikaman tombak atau lemparan anak panah. Namun sekarang aku akan mati di atas tempat tidurku, sedangkan mata para pengecut tidak bisa tidur’.” [Tafsîr Ibnu Katsîr, 2/360]

    BalasHapus
  104. Nama : Laras Prameswari
    NIM : f1051201037
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    b) kematian berarti kelahiran dan kehidupan baru, “Katakanlah, malaikat maut yang diserahi tugas untuk mencabut nyawamu akan mematikan kamu, kemudian hanya kepada Allahlah kalian akan dikembalikan” (Q.s. al-Sajdah/32: 11.). Dalam pandangan agama, seseorang bergerak menuju jalan kesempurnaan dalam bentuk kematian. Artinya, kematian merupakan pintu atau jembatan yang harus dilewati agar manusia dapat memasuki alam lain yang lebih sempurna. Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang. Rasulullah SAW bersabda: ٍ عَنْ سَهْلِ بْنِ سَعْدٍ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُحْشَرُ النَّاسُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ عَلَى أَرْضٍ بَيْضَاءَ عَفْرَاءَ كَقُرْصَةِ النَّقِيِّ لَيْسَ فِيهَا عَلَمٌ لِأَحَدٍ Artinya: Dari Sahl bin Sad dia berkata; Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda; "Pada hari kiamat kelak manusia akan dikumpulkan di bumi yang sangat putih berbentuk bulat pipih dan datar tanpa ada tanda bagi siapapun di atasnya." (HR. Muslim) [No. 2790 Syarh Shahih Muslim] Shahih. Apabila bumi digoncangkan dengan goncangan (yang dahsyat),–Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat (yang dikandung)nya,–Dan manusia bertanya: “Mengapa bumi (menjadi begini)?”,–Pada hari itu bumi menceritakan beritanya,– Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan (yang demikian itu) kepadanya.–Pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka” (QS. Az Zalzalah: 1-6). Manusia dibangkitkan dari alam kubur dan digiring menuju mahsyar sesuai dengan kondisi amal perbuatan pada saat mereka mati, bila mereka mati di atas kebaikan, mereka mendapat husnul khatimah dan bila mereka mati di atas keburukan, maka mereka mati di atas su’ul khatimah. Manusia semua berdiri di hadapan Allah selama setengah hari, yang kadarnya satu hari sama dengan lima puluh ribu tahun. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
    يَوْمَ يَقُوْمُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِيْنَ (المطففين 6) مِقْدَارَ نِصْفِ يَوْمٍ مِنْ خَمْسِيْنَ أَلْفَ سَنَةٍ فَيُهَوِّنُ ذَلِكَ عَلَى الْمُؤْمِنِ كَتَدَلِّي الشَّمْسِ لِلْغُرُوْبِ إِلىَ أَنْ تَغْرُبَ
    “Pada hari manusia bangkit menghadap Allah Rabbul ‘alamin (Al Muthaffifin: 6), selama setengah hari (dari satu hari yang kadarnya) lima puluh ribu tahun. Maka diringankan bagi orang mukmin (sehingga lamanya) seperti matahari menjelang terbenam sampai terbenam.” (HR. Abu Ya’la dan Ibnu Hibban, dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Shahut Targhib wat Tarhib no. 3589). Di tempat padang Mahsyar inilah dimana semua manusia di timbang dan diperhitungkan amal ibadah ataupun kemaksitan yang telah ia lakukan selama hidup di dunia, apabila timbangan pahala dan kebaikan lebih berat maka ia ditempatkan ke syurga. Begitu juga sebaliknya apabila timbangan dosa dan keburukan lebih berat maka ia ditempatkan ke neraka.

    BalasHapus
  105. Nama : Laras Prameswari
    NIM : f1051201037
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    2. Dalam terminologi fiqih (madzhab Syafi’i), niat adalah menyengaja melaksanakan satu hal dengan disertai menjalankan sebuah kegiatan yang ia maksud. Jika dinisbatkan pada wudhu, niat dilakukan sejak melakukan rukun fi’li yang pertama kalinya yaitu membasuh muka. Apabila untuk shalat, niat berarti harus dijalankan saat mulai takbiratul ihram. Posisi niat berada di dalam hati. Sedangkan hukum melafalkannya melalui lisan yang berfungsi menolong hati supaya lebih ringan dan mudah terkoneksi merupakan kesunnahan. Pada dasarnya, Rukun Qauli adalah Hal yang wajib dikerjakan, berupa perkataan yang harus dilafadzkan ketika sedang mengerjakan shalat. Jika rukun qauli ini tidak diucapkan di bibir seseorang atau rukun qauli diucapkan di bibirnya (seperti hanya komat-kamit/sekedar bibir bergerak sehingga telinga dirinya sendiri tidak mendengar, maka shalatnya tidak sah. Hal ini dikarenakan unsur rukun qauli tidak terpenuhi. Ukuran mendengar bacaan sendiri adalah ketika seseorang shalat dalam keadaan yang sepi (seperti di dalam kamar yang tidak ada suara ramai mobil atau lainnya). Berikut adalah unsur Rukun Qauli ada 5, yaitu:
    1. Membaca Allaahu Akbar (Takbiratul Ihram)
    2. Membaca surat al-Faatihah
    3. Membaca tasyahhud (tahiyyat) akhir.
    4. Membaca shalawat kepada Nabi ketika tasyahud akhir
    5. Membaca salam pertama
    Rukun Fi’li hal yang dilakukan secara perbuatan (pergerakan), terdapat 6 rukun fi’li yaitu berdiri (qiam), rukuk, iktidal, sujud, duduk diantara dua sujud, dan duduk tahiyat akhir.
    Rukun Qalbi yaitu niat yang perlu dilakukan dalam hati dan tertib sesuai dengan syariat.
    Ketiga rukunn ini tidak boleh terlewatkan, apabila ada yang diremehkan bisa saja shalat yang kita kerjakan tidak sah, karna dalam mengerjakan shalat adanya aturan yang telah dianjurkan mulai dari niat hati sampai pergerakan dan bacaan dalam pelaksanaan shalat.

    BalasHapus
  106. Nama : Laras Prameswari
    NIM : f1051201037
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    3. Ibadah haji mengandung nilai-nilai historis.
    • Dari sejak mengenakan pakaian ihram yang melambangkan kezuhudan manusia sebagai latihan untuk kembali kepada fitrahnya yang asli, yaitu sehat dan suci-bersih. Selain itu melatih melatih manusia untuk menahan hawa nafsu. Dengan pakaian seragam putih, mereka berkumpul melakukan Ukuf di ‘Arafah.
    • Kata Wukuf berarti berhenti, sedang kata ‘arafah berarti naik-mengenali. Dari makna bahasa ini dapat diperoleh suatu hikmah, bahwa Wukuf di ‘Arafah, pada hakekatnya, adalah suatu usaha di mana secara fisik, tubuh kita berhenti di Padan ‘Arafah, lalu jiwa-spiritual kita naik menemui Allah swt. Wukuf di ‘Arafah ini memberikan rasa keharuan dan menyadarkan mereka akan yaumul mahsyar, yang ketika itu, manusia diminta untuk mempertanggung jawabkan atas segala yang telah dikerjakannya selama di dunia. Di Padan ‘Arafah itu, manusia insaf dengan sesungguhnya akan betapa kecilnya dia dan betapa agungnya Allah, serta dirasakannya bahwa semua manusia sama dan sederajat di sisi Allah, sama-sama berpakaian putih-putih, memuji, berdoa, sambil mendekatkan diri kepada Allah, Tuhan semesta alam.
    • Ibadah thawaf dan sa’i yang dilakukan secara serempak dalam suasana khusyu’ mengesankan keagungan Allah. Bacaan-bacaan yang dikumandangkan mensucikan dan mentauhidkan Allah memberi makna bahwa kaum muslim harus hidup dinamis, senantiasa penuh gerak dan perjuangan, bahkan pengorbanan demi untuk menggapai keridhaan Allah swt.
    • Peristiwa sa’i mengingatkan manusia akan perlunya hidup sehat disertai usaha sungguh-sungguh dan perjuangan habis-habisan dalam meraih kesehatan, kesejahteraan, dan kebahagiaan paripurna.
    • Melempar jumrah berkaitan erat dengan kisah ibrahim ketika melempar setan

    BalasHapus
  107. Nama : Laras Prameswari
    NIM : f1051201037
    Kelas : IA2
    Semester : 1

    4. Memaafkan orang yang berbuat buruk, memaafkan orang yang menyakiti kita, orang yang tidak berbuat baik kepada kita, maka kita berusaha untuk memaafkan mereka. Kewajiban orang yang berakal adalah hendaknya ia menguatkan jiwanya untuk senantiasa memaafkan manusia. Dan tidak membalas keburukan dengan keburukan lagi. Ketika ada orang misalnya mengejek kita dengan kata-kata yang tidak baik, lalu kemudian kita berbuat baik kepada dia dengan mendo’akan dia dengan kebaikan, maka itu Subhanallah menunjukkan akan kebesaran jiwa, kekuatan hati. Hal ini terdapat pada ayat QS Ali Imran: 134, “(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya) pada saat sarrâ’ (senang) dan pada saat dlarrâ’ (susah), dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.”. Orang yang bertakwa yang memaafkan kesalahan orang lain. Ia akan menghapus kesalahan tersebut hingga tak akan ia baca lagi. Ia tak akan mengungkit-ungkit kesalahan tersebut baik kepada pelakunya maupun kepada orang lainnya. Baginya kesalahan itu adalah masa lalu. Apabila seorang yang memaafkan masih saja membicarakan dan mengungkit kesalahannya, mungkin saja ia tak benar-benar menghapusnya, tak benar-benar memaafkannya. Kita ketahui bahwa kesabaran setiap manusia terdapat batasan-batasan yang berbeda, tetapi jika ingat mengingat bahwa Allah saja memaafkan hamba-hambanya meskipun hambanya melakukan dosa berkali kali, lantas mengapa kita hanya manusia biasa tidak dapat memaafkan kesalahan orang lain?. Menurut saya ketika kita merasa sakit hati ataupun marah kepada orang lain tetapi orang tersebut meminta maaf dan mengaku salah, maka tidak ada alasan kita menolak permintaan maaf tersebut karna dia sudah merasa telah mengaku melakukan kesalahan. Sedangkan apabila kita menemukan orang yang telah menyakiti kita tetapi dia tidak merasa bahwa itu salah atau kejam maka berusahalah memaafkannya dan percaya bahwa kelak kita mendapatkan balasan berkah dari Allah atas kesedihan yang kita rasakan saat itu dan berdoa semoga Allah menyadarkan hati dia bahwa apa yang telah ia lakukan menyakiti hati seseorang.
    Contoh : memaafkan seseorang yang membully kita, meskipun orang tersebut tidak meminta maaf sedikit pun.

    BalasHapus
  108. 3.Ibadah haji merupakan ibadah sarat simbol tetapi kaya hikmah di dalam lima item rukunnya. Uraikan hikmah tersebut dalam kelima item rukun haji.
    Jawab:
    1. Ihram
    Ihram yaitu berniat untuk haji. Niat haji dan umrah diwajibkan sebagaimana niat sholat.
    2. Wukuf di Arafah
    Waktunya mulai dari waktu Zuhur tanggal 9 Zulhijjah sampai Subuh tanggal 10 Zulhijjah. Jamaah bisa mengambil waktu siang sampai setelah maghrib, ataupun malam harinya sampai jelang subuh.
    3. Tawaf
    Tawaf yakni mengelilingi Kabah sebanyak tujuh kali. Putaran ini dimulai dari sekiranya arah dari Hajar Aswad, dan Kabah berada di sisi kiri badan jamaah haji. Gampangnya, orang berhaji berputar melawan arah jarum jam.
    4. Sa'i
    Sa'i adalah berjalan kaki dari Bukit Shafa dan Marwah. Dimulai dari Bukit Shafa, kemudian berjalan sampai tujuh kali perjalanan hingga berakhir di Bukit Marwah.
    5. Tahalul
    Tahalul yaitu mencukur rambut kepala setelah seluruh rangkaian haji selesai. Waktunya sekurang-kurangnya adalah setelah lewat tanggal 10 Dzulhijjah.

    4. Tujuan akhir puasa adalah taqwa (2 : 183). Orang yang bertaqwa dicintai Allah. Salah satu pencirian manusia taqwa adalah pemaaf (memaafkan kesalahan orang lain). Pemaaf diturunkan dari sifat dan nama Ketuhanan (Rububiyah) yaitu Al-Afwu. Hubungkan secara spiritual bahwa pemaaf memiliki keterkaitan (relevansi) antara langit - bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) dengan garis horizontal insaniyah (hablumminannas). Mohon argumentasi saudara disertai contoh !

    Jawab :
    Dalam memaafkan, idealnya pemaaf berarti orang yang rela memberi

    maaf kepada orang lain. Pada intinya sikap pemaaf berarti sikap suka
    memaafkan kesalahan orang lain tanpa sedikit pun ada rasa benci dan
    keinginan untuk balas dendam. Pemaafan merupakan kesediaan untuk
    menanggalkan kekeliruan masa lalu yang menyakitkan, tidak lagi mencari-cari
    nilai dalam amarah dan kebencian, dan menepis keinginan untuk menyakiti
    orang lain atau diri sendiri.
    Namun, tidak semua orang mau dan mampu memahami hal tersebut dan
    secara tulus memaafkan serta melupakan kesalahan orang lain. Proses
    memaafkan memerlukan kerja keras, kemauan kuat dan latihan mental karena
    terkait dengan emosi manusia yang fluktuatif, dinamis dan sangat reaktif
    terhadap stimulan luar. Karenanya, tidak mengherankan bila ada gerakan dan
    kelompok ekstrim atau pihak yang melakukan perbuatan anti sosial sebagai
    reaksi akibat atas kekecewaan masa lalu yang tidak termaafkan sehingga
    menjadi dendam.
    Sebagai contoh Allah menyuruh Abu Bakar As-Shiddiq untuk memaafkan ketika beliau bersumpah untuk tidak memberi nafkah lagi kepada salah satu kerabatnya yang bernama Misthah bin Utsatsah setelah dia mencemarkan kehormatan anaknya, ‘Aisyah dalam kasus Haditsatul ‘Ifki ( menyebarnya berita dusta bahwa ‘Aisyah berselingkuh dengan seorang sahabat yang bernama Shofwan ketika keduanya pulang dari suatu peperangan. Tetapi Allah menjernihkan kasus ini sebagaimana yang terdapat dalam surat An-Nur ayat 11-26 bahwa Aisyah bersih dari tuduhan dusta tersebut. Kemudian Allah menurunkan ayat untuk menasehati Abu Bakar Radhiallahu ‘Anhu :
    وَلْيَعْفُوا وَلْيَصْفَحُوا ۗ أَلَا تُحِبُّونَ أَن يَغْفِرَ اللَّهُ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيم..….

    “…Dan hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kalian tidak ingin Allah mengampuni kalian? Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang .” (QS.An-Nuur: 22 )

    Maka setelah turun ayat ini, Abu Bakar memaafkan Misthah dan tetap memberikan nafkah kepadanya.

    BalasHapus
  109. Nama :Muflih yogo walangga
    NIM : f1051201014
    Kelas : 1 A1
    Semester : 1
    Kita sebagai Makhluk yang fana akan musnah itu memang adalah hal yang benar dan untuk Allah subhanahu wa ta'ala yang bersifat baqa itu akan kekal jadi Benarkah kita manusia telah mati secara fisik maka dia musnah bersama alam yang juga musnah ya Kalau menurut saya itu benar dikarenakan kan pada surah al-qori’ah ayat 4-5يَوْمَ يَكُوْنُ النَّاسُ كَالْفَرَاشِ الْمَبْثُوْثِۙ - ٤Pada hari itu manusia seperti laron yang beterbangan,
    وَتَكُوْنُ الْجِبَالُ كَالْعِهْنِ الْمَنْفُوْشِۗ -٥ dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.
    Dari sini dapat kita lihat bahwa manusia itu akan hancur luluh lantah dan bahkan pun gunung-gunung seperti bulu yang dihamburkan manusia pun ikut hancur musnah
    Jika demikian bagaimana bentuk kebangkitan di padang mahsyar dan kehidupan kedua setelah kematian Dalam Alquran disebutkan keadaan manusia saat dibangkitkan dan dikumpulkan di alam mahsyar.Allah SWT berfirman: يَوْمَىِٕذٍ يَّصْدُرُ النَّاسُ اَشْتَاتًا ەۙ لِّيُرَوْا اَعْمَالَهُمْۗArtinya: Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam,supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka". (QS. Al Zalzalah:6)
    Jadi saat dibangkitkan kembali bentuk-bentuk dari manusia itu bermacam-macam sesuai dengan pekerjaan ataupun perbuatan yang telah dilakukan di dunia Yang dimana ada yang tercerai-berai adapun yang berbahagia Adapun gambaran Bagaimana wujud dari Manusia di padang mahsyar
    1. Hamparan tanah Putih Alam Mahsyar atau padang mahsyar adalah tempat berkumpulnya manusia setelah hari kiamat. Tempat itu digambarkan sebagai tanah rata yang berwarna putih, artinya belum pernah ditempati seseorang.
    2. Manusia Tenggelam di Lautan KeringatDari Abu Hurairah radliallahu anhu, bahwasanya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda: "Pada hari kiamat manusia berkeringat, hingga keringat mereka di bumi setinggi tujuh puluh hasta dan menenggelamkan mereka hingga telinga." (HR. Bukhari) [No. 6532 Fathul Bari] Shahih.
    3. Manusia Dibagi 3 KelompokDari Abu Hurairah dari Nabi Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dibangkitkan atas tiga kelompok, ada yang dalam keadaan senang ada pula yang merasa ketakutan. Ada dua orang yang menunggangi satu onta, ada tiga orang yang menunggangi satu onta, ada empat orang yang menunggangi satu onta bahkan ada sepuluh orang yang menunggangi satu onta, lalu sisanya dikumpulkan oleh api yang selalu menyertai mereka pada malam dan siang." Mereka berkata: "Pada pagi dan sore hari." (HR. Muslim) [No. 2861 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    4. Telanjang
    Dari Aisyah berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu alaihi wa Salam bersabda: "Manusia dikumpulkan pada hari kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, telanjang dan kulup." Aku bertanya: "Wahai Rasulullah, wanita-wanita dan lelaki-lelaki semua saling melihat satu sama lain?" Beliau menjawab: "Wahai Aisyah, permasalahnnya lebih sulit dari saling melihat satu sama lain." (HR. Muslim) [No. 2859 Syarh Shahih Muslim] Shahih.
    Jadi nomor saya dari hadits-hadits di atas bahwa banyak macam-macam wujud yang nanti akan ada di padang mahsyar sesuai dengan perbuatannya di dunia Bagaimana jika dia berbuat baik maka baiklah wujudnya dan jika dia berbuat buruk atau tidak mengikuti Perintah Allah dan selalu melanggar nya maka k akan kan wujudnya nya nya tidak baik di padang mahsyar nanti

    BalasHapus
  110. Nama : Sapna Yulianti
    NIM : F1051201033
    Kelas : IA 2
    Semester : 1

    Bismillah Jawaban UAS Makul PAI
    1. Benar, karena orang yang sudah meninggal akan dibangkitkan dialam yang berbeda dengan dunia yang kita tempati, sebab dunia yang kita tempati sudah hancur oleh kiamat. Kita akan dibangkitkan di padang mahsyar tempat dimana kita akan diadili dan ditimbang amal kebaikan dan keburukan kita. Beberapa kejadian di padang mahsyar adalah sebagai berikut:
    A. Manusia dibangkitkan dan dikumpulkan di padang mahsyar tanpa sehelai pakaianpun seperti saat baru terlahir ke dunia. Rasulullah SAW bersabda:
    “Manusia akan dikumpulkan pada hari Kiamat dalam keadaan tidak beralas kaki, tidak berpakaian dan belum dikhitan.” (Hadits shohih. Diriwayatkan oleh Muslim, no. 5102 dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha).
    B. Manusia akan dikumpulkan dengan cara digiring sesuai amal perbuatan yang dia lakukan di dunia. Sesuai dengan hadits nabi “Sesungguhnya kalian akan dikumpulkan (ke Padang Mahsyar) dalam keadaan berjalan, dan (ada juga yang) berkendaraan, serta (ada juga yang) diseret di atas wajah-wajah kalian.” (Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi, dan beliau mengatakan, “Hadits hasan.” Hadits ini dinilai hasan oleh al-Albani dalam Shahiih at-Targhib wat-Tarhib, no. 3582).
    C. Matahari akan berada dekat dengan manusia, orang yang amalnya baik tidak akan merasa kepanasan, tetapi orang yang buruk amalnya akan bermandikan keringat yang sangat banyak. Sesuai dengan hadits Rasulullah “Matahari akan didekatkan dengan makhluk pada hari kiamat sehingga jaraknya satu mil. Ketika itu, manusia berkeringat sesuai dengan amalnya. Di antara mereka ada yang berkeringat sampai ke mata kaki, ada pula yang sampai ke kedua lutut, ada yang sampai ke pinggangnya dan ada yang tenggelam oleh keringatnya.”
    D. Manusia akan dibangkitkan menjadi beberapa golongan dan diantara golongan tersebut ada yang akan dinaungi Allah sampai akhir, mereka adalah
    “Ada tujuh golongan yang akan dinaungi oleh Allah dengan naungan ‘Arsy-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali hanya naungan-Nya semata.
    1. Imam (pemimpin) yang adil.
    2. Pemuda yang tumbuh besar dalam beribadah kepada Rabbnya.
    3. Seseorang yang hatinya senantiasa terpaut pada masjid.
    4.  Dua orang yang saling mencintai karena Allah, dimana keduanya berkumpul dan berpisah karena Allah.
    5. Dan seorang laki-laki yang diajak (berzina) oleh seorang wanita yang berkedudukan lagi cantik rupawan, lalu ia mengatakan: “Sungguh aku takut kepada Allah.”
    6. Seseorang yang bershodaqoh lalu merahasiakannya sehingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfaqkan oleh tangan kanannya.
    7.  "Dan orang yang berdzikir kepada Allah di waktu sunyi, lalu berlinanglah air matanya.” (Hadits shahih. Diriwayatkan oleh al-Bukhari, II/143 – Fat-h, dan Muslim, no. 1031).
    Golongan lain yang mendapatkan naungan Allah Ta’ala adalah orang yang memberi kelonggaran kepada orang yang kesulitan membayar hutang kepadanya atau memutihkan hutang darinya
    E. Manusia yang sudah dikumpulkan akan menunggu timbangan amal kebaikan dan keburukannya di yaumul mizan, pada saat ini kita bisa memohon syafaat kepada Nabi Muhammad SAW, karena hanya beliau yang memiliki hak memberi syafaat pada para manusia. Di dalam Alquran surat Az-Zumar dan Al-Baqarah, Allah telah menjelaskan bahwa semua syafaat adalah milik Allah. Dan atas kehendak-Nya juga terdapat makhluk-Nya yang dapat memberikan syafaat yaitu Rasulullah SAW. Oleh karena itu kita harus rajin bersholawat kepada Rasulullah, agar di akhirat kita bisa mendapat syafaat dari beliau.
    Beberapa kejadian diatas adalah kejadian yang akan kita alami saat berapa di padang mahsyar.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sambungan jawaban Sapna Yulianti
      2. Rukun qauli (perkataan), fi'li (perbuatan), qalbi (hati) adalah 3 rukun yang terdapat dalam sholat. Ketiga rukun tersebut saling berketerkaitan satu sama lain. Dari awal sholat kita sudah meniatkan sholat kita dari dalam hati (rukun qalbi) hanya untuk Allah. Saat melakukan sholat kita membaca bacaan (rukun qauli) dan gerakan (rukun fi'li). Kemudian diakhiri dengan salam (qauli dan fi'li) dan mengakhiri semua rangkaian sholat kita dengan tertib (qalbi). Jika ada dari salah satu rukun itu yang tidak sempurna pelaksanannya, maka sholat kita tidak akan mudah diterima oleh Allah SWT.

      Hapus
    2. Sambungan Jawaban Sapna Yulianti

      3. Rukun haji ada 5 yaitu: niat,wuquf,tawaf,sai,dan tahalul. Dalam melaksanakan haji kita wajib melaksanakan kelima rukun tersebut karena rukun merupa pondasi dalam mengerjakan sesuatu.
      1. Hikmah niat,Niat karena Allah swt adalah melakukan segala perbuatan yang tujuannya hanya kepada Allah swt. Niat merupakan syarat sahnya suatu ibadah. Sebagaimana hadits Rasulullah saw yang menyatakan ; “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.” HR. Bukhari. Bagi siapa yang melakukan ibadah haji niat hanya kepada allah insyaallah amal ibadaha yang dilakukan selama haji akan diterima di sisi Allah SWT dan apa yang dilakukan hambanya tidak sia-sia.
      2. Hikmah wuquf,wuquf artinya berdiam diri atau berhenti sejenak di padang arafah. berdiam diri di padang Arafah saat melaksanakan wuquf salah satu cara untuk mengingatkan diri tentang kondisi di hari perhitungan kelak. setelah kiamat manusia akan dibangkitkan kembali dari kematian di padang mahsyar untuk menanti hisab dan mempertanggungjawabkan segala perilaku serta amal perbuatannya selama hidup di dunia. saat menjalani hukum umat haji bisa membayangkan kondisi di akhirat sehingga bisa bermuhasabah,berdzikir,dan memohon ampunan kepada Allah Swt agar diampuni dosa-dosanya.
      3. Hikmah tawaf,thawaf merupakan rukun yang tidak mudah ditangkap simbolisme yang terkandung di dalamnya. Bergerak mengelilingi Ka’bah tujuh kali, memiliki makna yang sangat dalam bagi hidup dan kehidupan setiap manusia dalam totalitas dimensinya, bukan hanya dalam konteks ritual atau kepentingan akhirat semata.
      Thawaf, mengandung makna bahwa gerak hidup setiap manusia, bukanlah sekedar untuk hidup itu sendiri, melainkan segala gerak hidup itu terjadi dan menuju kepada Allah SWT. Allah SWT sebagai pusat pusaran gerak manusia, sebagai pusat orbit gerakan kehidupan manusia. Secara singkat, simbolisasi dari tawaf berdasarkan pemaknaan di atas, adalah bahwa setiap manusia harus memiliki kesadaran yang kuat mengenai pemahaman yang benar dan lurus dari mana kehidupan ini berasal dan ke mana akan menuju, yaitu dari dan menuju Allah.

      Hapus
    3. Sambungan Jawaban Sapna Yulianti
      4. Sa’i merupakan salah satu rukun haji dan umroh dengan berlari-lari kecil di antara Shafa dan Marwah. Sa’i sendir berarti berusaha mencari kehidupan yang dinisbatkan pada kisah hidup Siti Hajar dan Nabi Ismail semasa kecil. Dari kisah di atas ibadah Sa’i merupakan bentuk diabadikannya usaha pencarian air oleh Siti Hajar untuk dirinya dan anaknya. Hal ini menunjukkan bahwa Sa’i inilah yang dikatakan sebagai haji, yaitu sebuah tekad untuk melakukan gerak abadi ke suatu arah yang tertentu. Sa’i adalah perjuangan fisik yang berarti mengerahkan tenaga di dalam pencarian (usaha) untuk menghilangkan lapar dan dahaga yang engkau tanggungkan beserta anak-anakmu. Secara sederhana Sa’I memberikan kita makna tentang dua hal yaitu tawakkal dan ikhtiar. Kedua hal ini tidak dapat dipisahkan karena merupakan merupakan satu-kesatuan yang saling berkaitan untuk tercapainya keseimbangan dalam perjalanan kehidupan kita untuk meraih kebahagian.Sa’I mengajarkan tentang makna perjuangan hidup pantang menyerah. Dalam hidup ini setiap orang harus siap berjuang keras dan pantang menyerah. Namun demikian, juga selalu disertai dengan tawakkal, kesabaran, keuletan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
      5. Hikmah tahalul, Pelaksanaan tahalul berada di akhir pelaksanaan haji atau umrah, yakni setelah melakukan berbagai amalan dan manasik yang berarti pertemuan, dialog, pernyataan dan lai-lain. juga ketika ihram, mabit di Muzdalifah, melontar dan segala muatan arti atau pesan, doa, pernyataan, dan lain-lain. Tahalul mengandung makna pembersihan diri, penghapusan cara-cara berfikir yang kotor baik yang berangkat dari pemikiran dalam kepala maupun bagian tindakan lainya dan pamungkas dari perjalanan suci seseorang setelah melaksanakan ibadah haji maupun umrah. Dengan adanya tahalul ini semoga kita semakin meningkatkan kualitas iman dan taqwa kita kepada Alah, senantiasa bermuhasabah dan bersyukur kepada Allah, semakin yakin dan sadar bahwa amal, sikap, ucapan, dan janji yang diucapkan akan selalu dinilai oleh Allah SWT.

      4. Pemaaf adalah sifat yang memang perlu dimiliki untuk membangun suatu karakter seseorang. Bukan berarti memaksakan harus untuk memiliki sifat pemaaf, namun terkadang perlu kita belajar, dilatih, bagaimana kita menumbuhkan sifat pemaaf itu. Pemaaf adalah sifat mulia yang akan menjadikan seorang menjadi mulia karenanya. Sifat pemaaf akan membawa pada hati yang bersih. Hati yang bersih bisa membawa pemiliknya menuju kehidupan akhirat, dan mendorong pemiliknya untuk tunduk kepada Allah. Allah akan memberikan pengampunan bagi mereka, dan menyediakan balasan surga. Sesungguhnya Allah SWT Sang pencipta yang memiliki sifat-sifat mulia, dan salah satu yang dimiliki Allah yaitu sifat Pemaaf.
      “Jika kamu menyatakan sesuatu kabaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Kuasa.” (QS. An-Nisa’ [4]: 149).
      Orang yang memiliki jiwa pemaaf, secara lebih ia juga akan memiliki jiwa yang sabar dan ikhlas. Satu sifat terpuji bisa membawa pada sifat terpuji lainnya. Itulah yang nantinya akan membentuk suatu karakter sebagai seorang muslim yang tak hanya pandai namun muslim yang mempunyai pribadi seperti para Rasul dan sahabatnya. Adapun hubungan manusia dengan allah (hablumminallah) dan hubungan sesama manusia (hablumminannas) juga harus kita jaga Allah sendiri meminta agar hubungan manusia dengan Allah dan manusia dengan manusia lainnya, harus berjalan semua. Keduanya tidak bisa dipisahkan,karena manusia membutuhkan langit dan bumi. Menyeimbangkan antara hubungan dengan Allah dan sesama manusia.

      Hapus
  111. Nama : Maharani
    Nim : F1051201025
    Prodi : Pendidikan Fisika
    Kelas : 1A2
    Semster : Ganjil (1)

    4. HABLUM MINALLAH
    Secara bahasa, arti Hablum Minallah adalah HUBUNGAN DENGAN ALLAH SWT. Sedangkan secara syari’ah, artinya adalah perjanjian dengan Allah yakni masuk dalam islam dan beriman dengan islam dimana iman ini adalah jaminan keselamatan di dunia dan akhirat.

    Hablum Minallah dibangun dengan berbagai cara antara lain Shalat, zakat, membaca Qur’an, do’a, shalawat, sedekah dan masih banyak lagi lainnya.

    HABLUM MINANNAS

    Secara bahasa, arti Hablum Minannas adalah HUBUNGAN DENGAN MANUSIA. Adapun secara syari’ah, maknanya adalah interaksi dengan sesama manusia dimana jaminan kepercayaan bagi para mukmin dan mukminat yang dibimbing oleh syariat Allah SWT.

    Hablum Minannas dilaksanakan dengan melakukan amalan lahir kita termasuk dalam bidang muamalat, munakahat, tarbiyah, dan lain lain. Hidup bermasyarakat adalah sebuah ketentuan yang tak bisa dihindarkan. Bahkan dalam melaksanakan ibadah shalat, didirikan secara berjamaah adalah utama.

    BalasHapus
  112. Nama :Muflih yogo walangga
    NIM : f1051201014
    Kelas : 1 A1
    Semester : 1
    yang diatas merupakan nomor satu

    no.2 Rukun Qauli adalah Hal yang wajib dikerjakan, berupa perkataan yang harus dilafadzkan ketika sedang mengerjakan shalat. Jika rukun qauli ini tidak diucapkan di bibir seseorang atau rukun qauli diucapkan di bibirnya (seperti hanya komat-kamit/sekedar bibir bergerak sehingga telinga dirinya sendiri tidak mendengar, maka shalatnya tidak sah. Rukun Fi'li"
    Maksudnya perbuatan sikap shalat pada suatu gerakan. Gerakan - gerakan tersebut ialah berdiri, ruku', i'tidal, sujud, duduk diantara 2 sujud, dan duduk pada tahiyatul akhir. Sedangkan Rukun Qalbi
    Maksudnya bacaan dalam bentuk dengan hati, yang dibaca di hati itu ialah niat dan tertib
    dapat kita lihat bahwa ada 2 rukun yang menyatakan gelap dan ada 1 rukun yang menyatakan Niat Dari Hati Dalam saat kita melakukan hal sesuatu pasti kita akan melakukannya dengan niat Karena untuk menghadap Allah kita akan berniat dengan sungguh-sungguh dengan khusyuk dan hormat tobat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala oleh karena itu jika kita sudah niat khusyuk dan bersungguh-sungguh menghadap Allah subhanahu wa ta'ala pada saat salat Dikarenakan sudah niat menjadikan kan kita dapat fokus melaksanakan Rukun Qauli dan Rukun Fi'l

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama :Muflih yogo walangga
      NIM : f1051201014
      Kelas : 1 A1
      Semester : 1
      no.3
      Hikmah Niat. Niat yang ikhlas semata dari, atas dan untuk Allah Maha Esa Tunggal, menjadikan haji diterima (mabrur dan mabrurah) bernilai surga dengan rido Allah SWT. Sabda Nabi SAW. Artinya : Haji yang mabrur, balasannya tiada lain kecuali surga (Hadits Riwayat Muslim). Niat ikhlas sebelum beramal, (menjaga) niat ikhlas saat beramal, (menjaga) niat ikhlas setelah beramal.
      Hikmah Wuquf. Wuquf secara bahasa artinya rehat, berhenti, jeda. Secara maknawiyah, menjadi rukun haji. Prosesinya berkumpul seluruh manusia yang telah berniat haji di suatu tempat, padang yang luas, arafah kita mengenalnya. Arafah itu sendiri artinya pengenalan diri. Diri hakikatnya adam (tiada, lawan dari wujud). Adam yang telah mengenal dirinya, dipertemukan dengan cermin (pakaian) dirinya (hawa) di bukit kasih sayang (jabal rahmah) yang terletak pada padang pengenalan (arafah). Histori di atas bukan secara kebetulan, tapi Qadarullah SWT. Hikmah Tawaf. Tawaf artinya gerak berkeliling, memutari. Berkeliling disekitar rumah Allah (bayt Allah) sebagai porosnya. Simbol poros kebaikan. Gerakan memutar sebanyak tujuh kali, mulai titik berangkat hajarul aswad (simbolnya batu hitam) dari kiri ke kanan yang berlawanan dengan arah gerak jarum jam. Hakikat gerak ini adalah penjagaan keseimbangan dengan setiap perbedaan bahkan perlawanan. Harmoni alam adalah adanya eksistensi dua entitas sunnah Allah. Entitas kanan-kiri, malam-siang, laki-perempuan, bersih-kotor, hitam-putih, menjadi satu kesatuan. Sebab, harmoni mewujud jika ada perbedaan yang saling mengenal (Alhujurat ayat 13). Ayat ini menyimpan rahasia agung berupa nilai universalitas. Tawaf gerak memutar sebanyak tujuh kali, makna spiritualnya adalah setiap hari yang dikitari, jangan jauh dari rumah Allah. Maksudnya dzikir hati kepada Allah SWT. Begitu kita berhenti bertawaf, hancurlah alam raya. Alam raya diciptakan untuk bertawaf (berdzikir) dalam untaian Subhanallah, Walhamdulillah, Walailaha illallah, Allahu Akbar, Wala haula wala quwwata illa billah. Jika alam dan adam berhenti bertawaf, qiyamat.
      Hikmah Sa'i. Sa'i juga gerakan berjalan dan berlari-lari kecil dari bukit Sofa ke bukit Marwah sebanyak tujuh kali. Sa'i mengenang perjuangan seorang ibu yang berhati kasih sayang tapi berhati kuat, sekuat batu, Hajar. Hajar adalah sebutan nama untuk bunda Ismail. Di gurun pasir Mekah tiada siapapun dan apapun juga. Berkat Tuhan memancarkan air dari tumit bayi Ismail, padang tandus Mekah menjadi negeri yang aman (balada amina). Demikian Allah menyebutkan keluarga Ibrahim menjadi ingatan kebaikan bagi generasi yang datang kemudian. Berkat rencana Tuhan lagi, membangun dan membina bayt (rumah) Nya, dahulu pernah dibangun Nabi Adam As ditempat yang sama. Hikmah tahallul. Tahallul artinya menghalalkan larangan (keharaman) haji, seperti memakai minyak wangi, mencabut rumput, menikah, menggunting kuku yang ditandai dengan menggunting rambut atau mencukurnya. Lautan mutiara hikmah yang disandang tahallul. Disamping makna doa tahallul yang diajarkan Nabi Muhammad SAW. Berbahagialah orang yang diberi kesempatan anugerah tahallul. Momentum paling jarang ditemui, kecuali berhaji atau berumrah. Ibadah tahallul yang sarat makna mengandung hikmah pertaubatan, kesucian, ketinggian. Perlambang dengan berguguran rambut di bumi perkemahan Mina.

      Hapus
    2. Nama :Muflih yogo walangga
      NIM : f1051201014
      Kelas : 1 A1
      Semester : 1
      no.4
      selalu memaafkan orang yang membenci dan menyakiti perasaannya. Rasulullah mengajarkan kepada kita untuk tetap berbuat baik kepada orang lain meskipun orang tersebut membalasnya dengan kejahatan.
      “Adalah Rasulullah SAW orang yang paling bagus akhlaknya: beliau tidak pernah kasar, berbuat keji, berteriak-teriak di pasar, dan membalas kejahatan dengan kejahatan. Malahan beliau pemaaf dan mendamaikan,” (HR Ibnu Hibban).
      Dilansir dari Nahdatul Ulama online, dalam surat Ali ‘Imran ayat 134, tercantum bahwa seorang Muslim yang bertakwa dianjurkan untuk mengambil paling tidak satu dari tiga sikap dari seseorang yang melakukan kekeliruan terhadapnya, yaitu menahan amarah, memaafkan, dan berbuat baik terhadapnya.
      ٱلَّذِينَ يُنفِقُونَ فِى ٱلسَّرَّآءِ وَٱلضَّرَّآءِ وَٱلْكَٰظِمِينَ ٱلْغَيْظَ وَٱلْعَافِينَ عَنِ ٱلنَّاسِ ۗ وَٱللَّهُ يُحِبُّ ٱلْمُحْسِنِينَ
      Allażīna yunfiqụna fis-sarrā`i waḍ-ḍarrā`i wal-kāẓimīnal-gaiẓa wal-'āfīna 'anin-nās, wallāhu yuḥibbul-muḥsinīn.
      Artinya : “(yaitu) orang yang berinfak, baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang lain. Dan Allah mencintai orang yang berbuat kebaikan.” (QS Ali Imran: 134).
      Dalam ayat lain, Allah berfirman:
      وَمَا خَلَقْنَا ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ إِلَّا بِٱلْحَقِّ ۗ وَإِنَّ ٱلسَّاعَةَ لَءَاتِيَةٌ ۖ فَٱصْفَحِ ٱلصَّفْحَ ٱلْجَمِيلَ
      Wa mā khalaqnas-samāwāti wal-arḍa wa mā bainahumā illā bil-ḥaqq, wa innas-sā'ata la`ātiyatun faṣfaḥiṣ-ṣaf-ḥal jamīl.
      “Dan tidaklah kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan, sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang. Maka, maafkanlah (mereka) dengan cara yang baik.” (QS AL Hijr:85)
      Pemaaf menurut saya Pemaaf ataupun orang yang suka Memaafkan itu sangat mempunyai hubungan denganrelevansi) antara langit - bumi atau hubungan garis vertikal ilahiyah (hablumminallah) yang dimana dimaksud ini adalah kita berhubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita merajut hubungan dengan Allah Subhanahu Wa Ta'ala kita tahu seperti hadis dan ayat di atas bahwa cerminan hidup kita adalah seseorang Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di mana Rasulullah adalah merupakan orang yang sangat pemaaf bukan hanya Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam Allah Subhanahu Wa Ta'ala sifat pemaaf Sebesar apapun kesalahan yang kita lakukan jika kita benar-benar bertaubat kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala pasti dibawakan oleh subhanahuwata'ala Kita sebagai manusia harus menjadi seorang yang pemaaf dikarenakan cerminan kita Rasulullah SAW wassalam pemaaf dan di dalam surah itu di Alquran telah dijelaskan bahwa Allah Subhanahu Wa Ta'ala sangat menyukai orang yang pemaaf memaafkan orang lain walaupun orang lain yang salah kita harus menjadi orang yang pertama kali memaafkan kesalahan orang lain ataupun meminta maaf kalau kita yang salah

      Hapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN