Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
Sejarah Peradaban Islam I - Sejarah Peradaban Islam Sebagai Ilmu Pengetahuan
Oleh : Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan. Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI. Sebenarnya pada ranah bisnis dan ekonomi, melawan kemapanan sudah lama dilakukan. Produk dan market yang tidak up to date pasti ditinggal konsumen. SPI hari ini baru memulai, diperlukan sebuah keberanian untuk out of body. Istilah merdeka belajar dan kampus merdeka supaya alam pikiran tidak terjajah oleh abad tengah, berisi sejarah konflik.
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis.
4. Rasional.
5. Universal.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan. Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI. Sebenarnya pada ranah bisnis dan ekonomi, melawan kemapanan sudah lama dilakukan. Produk dan market yang tidak up to date pasti ditinggal konsumen. SPI hari ini baru memulai, diperlukan sebuah keberanian untuk out of body. Istilah merdeka belajar dan kampus merdeka supaya alam pikiran tidak terjajah oleh abad tengah, berisi sejarah konflik.
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis.
4. Rasional.
5. Universal.
Tugas : Uraikan satu persatu persyaratan ilmu pengetahuan di atas. Lalu, kaitkan dengan SPI beserta contoh materi SPI.
Nama: Awalia Ramadani
BalasHapusNIM :12201026
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Kelas: 1 A , semester 1
sejarah merupakan ilmu pengetahuan,ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung ,dalam hal ini adalah bahasa dan literasi sejarah.yang bersatu atau bergumal dengan perjalanan panjang waktu.
Sejarah bertujuan sejarah bukan fiktif,perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable .baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al-Qur'an.
Pekerjaan kulia SPI bukan hanya membaca menulis, presentasi,lalu pulang ,kerja kulia SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI.melihat kerja dan materi SPI ini layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan kendati demikian.
Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme),termasuk di ranah SPI.sebenarnya pada ranah bisnis dan ekonomi,melawan kemapanan sudah lama dilakukan.
Nama: Leny Novita Sari
BalasHapusKelas:1A
NIM:12201005
Jadi kesimpulanya:1.metodologis
untuk mempriajari limu SPI kita membutuḥikan alat Penghubung dalam hal ini terdapat seperti Sejarah buikan fiktif buktikan dengan metodologi ilmiah yang vaid dan reliable, akuntabilitasi publik dan kebenaran universal.
2.objektif
Abad 21 Ini Juga ditandai dengan upaya melawan kemapunan (establisme), termasuk ranah Spi
3.sistematis
melihat kerja dan materi SPI ini layaknya spi Sudah menjadi limu Pengetahuan kendati demikian, Perlu uraian Sistemats Sebagai bekal mahasiswawa Peminat SPI dan SPI untuk Sungguh-sungaih merealisasikan asa
4.rasional
Ini menunjukkan bahwa satu pola pikir yang mana menunjukkan seseorang untuk berpikir secara logis
5. Universal
universal lebih tepatnya bersifat umum atau enitasi suatu kebiasaan yang dapat di aplikasikan mulai dari hal-hal kecil.
Nama : Fikry Ali Syahbana
BalasHapusNIM : 12201031
Kelas : 1A PAI ( Semester 1 )
Sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al – Quran.
Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang – damai, kalah – menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI. Sebenarnya pada ranah bisnis dan ekonomi, melawan kemapanan sudah lama dilakukan. Produk dan market yang tidak up to date pasti ditinggal konsumen. SPI hari ini baru memulai, diperlukan sebuah keberanian untuk out of body. Istilah merdeka belajar dan kampus merdeka supaya alam pikiran tidak terjajah oleh abad tengah, berisi sejarah konflik.
1. Metodologis adalah sebuah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang ingin digunakan. Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur yang dipakai oleh peneliti suatu disiplin ilmu.Dalam studi spi ialah prosedur yang ditempuh secara ilmiah, cepat dan tepat dalam mempelajari Islam secara luas dalam berbagai aspeknya, baik dari segi sumber ajaran, pemahaman terhadap sumber ajaran maupun sejarahnya
2. Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.(Pada abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI)
3. Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.Sistematis pada abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang – damai, kalah – menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.)
4. Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia.Rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir, alat dalam berpikir adalah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
5. Universal ialah entitas berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi atau dicontohkan oleh beberapa hal,khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
Nama: M.Ridho Nasyirudin
BalasHapusKelas: 1.E
NIM:12201177
Kesimpulannya:
Sejarah peradaban Islam ini sangat lh penting.Bnyak anak" dijenjang seperti mts,ma,man, atau pun sekolah Islam lainnya juga mempelajari.Mempelajari sejarah peradaban Islam ini membantu kita mengetahui sejarah" Islam zaman dahulu.
Semua orang pastinya sudah mengetahui sejarah peradaban Islam sebagai ilmu pengetahuan yang sangat penting dalam kita mengenal Islam.
Nama: Rizka Amanda
BalasHapusNim : 12201157
Kelas : 1E
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
1. Metodologis dalam studi spi ialah prosedur yang ditempuh secara ilmiah, cepat dan tepat dalam mempelajari Islam secara luas dalam berbagai aspeknya, baik dari segi sumber ajaran, pemahaman terhadap sumber ajaran maupun sejarahnya
2. Objektif ialah keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya. (Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI)
3. Sistematis ialah memecahkan suatu permasalahan haruslah secara berurutan ( Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.)
4. Rasional ialah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan . Rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir, alat dalam berpikir adalah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika. (Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi)
5. Universal ialah entitas berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi atau dicontohkan oleh beberapa hal tertentu.(sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapus
BalasHapusNama:ire annisa
Nim :12201156
Kls :1E
Rasional ialah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan .
universal yaitu, umum atau berlaku untuk semua orang hingga untuk seluruh dunia, bersifat (melingkupi) seluruh dunia.
Nama : Dea mustika atmaja
BalasHapusNim : 12201072
Prodi : PAI (1B)
SPI merupakan ayahnya ilmu pengetahuan, dan filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibunya. SPI bertujuan bahwa sejarah perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akun tabilitas publik, uji materi dan kebenaran universal.
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
Problematika dan tuntutan user yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis
4. Rasional
5. Universal
Nama:Nurhasanah
BalasHapusNim:12201068
Kelas:PAI 1B
1. Metodologis
suatu ilmu bagaimana cara mengetahui mengenai langkah-langkah sekaligus wawasan teori yang di berikan.
2. Objektif
upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti.
3. Sistematis
segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis.
4. Rasional
menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, atau cocok dengan akal sehat.
5. Universal
umum atau berlaku untuk semua orang hingga seluruh dunia.
Setelah mengetahui arti dari setiap syarat ilmu pengetahuan di atas Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
Nama: wahyu kurniawan
BalasHapusKelas. : 1e
Nim. : 12201152
Perlu diberikan suatu perkara seperti bukti atau saksi dengan metodologi ilmiah. Akuntabilitas publik uji materi dan kebenaran universal.
1. Metodologis
Metodologis dlm studi spi ialah teknik yang digunakan secara ilmiah cepat dan tepat dalam membaca islam secara luas didalam berbagai aspek.
2.objektif
Upaya untuk mengambil karakteristik asli sebuah sesuatu yang sedang diamati.
3.sistematis
Menghancurkan suatu masalah secara teratur
4. Rasional
Alat wajib dalam mencari pengetahuan dan menguji nya.
5 universal
Entitias berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi.
NAMA : Husna yayni
BalasHapusNim. : 12201150
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan. Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar «menggantang asap».
Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21.
Assalamualaikum
BalasHapusNama : Widia
Kelas : 1B
NIM : 12201045
Prodi : pendidikan Agama Islam
1. Metodologis adalah teknik yang digunakan atau bisa kita tempuh secara ilmiah ,cepat dan tepat dalam membaca Islam secara luas.
2. Objektif dalam keilmuan berarti upaya -upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yg sedang diteliti dengan suatu cara dimana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
3. Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis.
4. Rasional ialah perangkat yang paling penting dalam memperoleh pengetahuan dan memeriksa pengetahuan rasionalisme yng mengajarkan bahwa pemahaman didapat dari cara berpikir.
5. Universal yaitu entitas berulang atau timbul kembali yg dapat diinstansiasi.
Nama : Tira Mauliza
BalasHapusNim : 12201007
Kelas : 1A PAI
1. Metodelogis yaitu ilmu yang mencakup usaha untuk menganalisis dan menelaah tujuan mulai dari penjelasan, penyebab, percobaan, sampai kemungkinan peluang. Metodelogi juga bisa di sebut penelitian.
Kaitan metodelogis dengan SPI ialah kerja ilmiah yang menanyakan tentang apa, bagaimana, bilamana, mengapa, dimana, siapa ,yang mana untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut membutuh kan penelitian dan analisis
2. objektif adalah menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarahnya yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Kaitan nya dengan SPI, dalam Sejarah Peradaban Islam ini terdapat hal yang pasti nya harus sesuai dengan fakta yang terjadi tentang sejarah tersebut, karena yang namanya sejarah adalah hal yang benar benar nyata.
3. Sistematis. Maksud sistematis dalam melakukan penelitian sejarah penguasaan metode ilmiah sangat diperlukan, tidak bisa asal melakukan sejarah. Kaitannya dengan SPI adalah dalam melakukan penelitian sejarah itu harus dikuasai setiap urutannya mulai dari latar belakang hingga terbentuknya suatu sejarah karena dalam menuliskan sejarah tidak boleh asal jadi metodenye harus dikuasai agar sistematis dan berurutan dan bisa dengan mudah dipahami.
4. Rasional, logis dan masuk akal atau sesuai dengan nalar manusia.
Kaitannya dengan SPI adalah dalam sejarah harus bisa memuat kejadian yang masuk akal dan mendekatkan logika dengan rasa yang tersambung dengan jati diri mahasiswa.
5. Universal (menyeluruh). Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan kebenarannya. Dan kebenaran itu lah yang bersifat universal yaitu kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum.
Contoh Materi Sejarah Peradaban Islam adalah tentang sejarah peradaban Islam pada masa nabi Muhammad. Yang mana pada sejarah peradaban Islam sebelum nabi Muhammad terdapat syarat metodelogis yaitu menanyakan tentang apa yang dibahas (sejarah peradaban Islam pada masa nabi muhammad), bagaimana keadaan dan proses sejarah peradaban Islam pada nabi Muhammad, dan pertanyaan lainnya seperti mengapa, kapan dan siapa.lalu syarat yang kedua itu objektif yang mana sejarah peradaban Islam pada masa nabi Muhammad itu sesuai fakta dan benar benar terjadi. Dan sistematis yaitu berurutan dan ada sebab akibat, Rasional yaitu tentang sejarah peradaban Islam pada masa nabi muhammad masuk akal adanya seperti penyembahan berhala itu ada karena pada zaman jahiliyah yang mana masyarakat nya belum mengenal islam lebih dalam. Dan universal yaitu menyeluruh, terbukti kebenarannya dalam Al-Qur'an
Nama : Isman Nurhadi Abrar
BalasHapusNIM : 12201034
Kelas : PAI 1A
1. Metodologis : diperoleh dari cara tertentu dan teratur yang dirancang, diamati dan terkontrol guna mencari kebenaran.
Kaitannya dengan SPI bahwa dalam mempelajari SPI salah satunya dengan suatu rancangan yang ilmiah sehingga literatur yang digunakan dapat menyakini esensi dari SPI itu sendiri sesuai dengan maksud dan tujuan yang diatur,dirancang dan diamati sekian rupa.
2. Objektif : sesuai berdasarkan objek yang dikaji dan didukung dari fakta empiris.
Kaitannya dengan SPI bahwa dalam kajian SPI juga harus berdasarkan pada data-data atau kajian yang objektif yang artinya memiliki fakta yang sesuai dengan kenyataan, tidak boleh hasil atau ajaran dalam SPI yang bersifat Subjektif, jika bersifat subjektif akan memberatkan sejarah itu sendiri menjadi pandangan sebelah mata saja. Contohnya dalam membahas sebuah tokoh ternama pada suatu masa, sebut saja Ibnu Sina haruslah dipandang dari beberapa Riwayat yang shahih sehingga tidak menimbulkan pandangan sebelah mata saja.
3. Sistematis : disusun dalam satu sistem satu dengan saling berkaitan dan menjelaskan sehingga satu kesatuan.
Kaitannya dengan SPI bahwa dalam kajian SPI harus bersifat sistematis secara penyusunan dan pembahasan di dalamnya, sehingga tidak membuat bingung pelajar dalam memahami susunan dari suatu sejarah tersebut. Contohnya, jika membahas tentang kedaulahan sebuah dinasti/bani, sebut saja bani umayyah, sudah selayaknya membahas dimulai dari awal berdirinya terlebih dahulu, baru memasuki kejayaan dan keemasan, hingga akhirnya membahas tentang masa keruntuhannya.
4. Rasional : Masuk Akal,sesuai dengan kaidah ilmu pengetahuan yang diakui kebenarannya.
Kaitannya dengan SPI bahwa dalam kajian SPI segala sesuatu yang dibahas dalam SPI haruslah berupa Riwayat-riwayat yang masuk akal dan termuat secara baik serta mendapat pengakuan oleh para sejarahwan.
5. Universal : Berlaku umum, berlaku untuk siapapun dan dimanapun, dengan tata cara dan variable.
Kaitannya dengan SPI dalam memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Dalam hal ini SPI ditujukan secara menyeluruh kepada pembacanya, tanpa adanya Batasan dalam pembacaannya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama :Annisa fitri sakinah
BalasHapusKelas : 1 A pai
Nim :12201010
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji Sejarah peradaban islam ini sangat penting untuk di pelajari, karena terdapat peristiwa atau peninggalan yang pernah terjadi di masa lampau. menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
Problematika dan tuntutan user yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis
4. Rasional
5. Universal
Nama : Aidil Saputra
BalasHapusNIM : 12201012
Kelas : PAI 1A
1. Metodologi adalah ilmu yang digunakan untuk menemukan suatu kebenaran dan metodologi ini sangat berkaitan dengan SPI untuk membuktikan bahwa sejarah bukan sebuah fiktif tapi sejarah itu benar adanya.
2. Objektif, ilmu pengetahuan harus memiliki objek kajian yang tampak dari luar maupun dalam baik merupakan objek material maupun formal, begitu pula dalam makul SPI disitu harus memiliki suatu objek untuk dikaji, diteliti dan dipelajari.
3. Sistematis, artinya berbagai informasi dalam suatu ilmu pengetahuan harus disusun dengan teratur, harus tergantung satu sama lain, rasional dan logis. Begitu pula dalam makul SPI ini, disini sejarah peradaban Islam harus tersusun dengan teratur, saling tergantung satu sama lain, rasional dan logis.
4. Rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, Menurut pikiran yang sehat, masuk akal dan sesuai dengan nalar manusia, dalam makul SPI ini materi atau sejarah yang disampaikan harus logis, masuk akal dan sesuai dengan nalar manusia.
5. Universal, artinya kebenaran yang diungkapkan tidak mengenai suatu yang bersifat khusus melainkan kebenaran tersebut berlaku umum.
Nama : Nursyahirah (12201030)
BalasHapusKelas : PAI 1A
1. Metodologis : Upaya terus menerus tiada henti untuk menggali sejarah yang masih luas atau belum terungkap. Contoh : baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
2. Objektif : berdasarkan objek yang diteliti dan sesuai fakta, contoh : misal untuk mengetahui hadis tersebut palsu atau tidak maka kita harus mencari atau meneliti hadis tersebut sesuai fakta yang ada.
3. Sistematis : tersusun atau terstruktur sehingga saling berkaitan satu sama lain. contoh : jika membahas tentang dinasti abbasiyyah haruslah tersusun dari siapa pendirinya tahun kapan berdirinya sampai masa keemasan atau keruntuhannya.
4. Rasional : menurut pemikiran yang masuk akal. contoh : teori masuknya islam ke Indonesia
5. Universal : bersifat umum. contoh : pembahasan yang menyeluruh tanpa batasan.
Nama : Tuti Rahayu
BalasHapusNim : 12201067
Prodi : PAI 1b
"Metodologi adalah analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan pada bidang studi.
objektif adalah keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.
sistematis atau dengan cara yang diatur baik-baik.
Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia.
universal yaitu, umum atau berlaku untuk semua orang hingga untuk seluruh dunia.
Jadi kaitannya dengan ilmu sejarah peradaban Islam adalah. Analisis secara sistematis dari metode yang diterapkan dalam keadaan yang sebenarnya, dengan cara di atur dengan sebaik-baiknya dalam pola pikir berdasarkan logika dan nalar manusia. Yang berlaku untuk semua orang hingga untuk seluruh dunia."
Nama: ikhsan kadri
BalasHapusNim:12201115
Kelas:1d Pai
1.metodologi dalam ilmu sejarah kebudayaan Islam(SPI)merupakan perancangan atau penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kebenaran suatu sejarah.
2.objektif merupakan upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya. (Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI).
3.sistematis merupakan penguraian atau perumahan suatu penelitian secara berurutan.
4.rasional merupakan suatu pola pikir manusia yang segala sesuatunya dipikirkan dengan logika.
5.universal adalah umum yang bersifat menyeluruh.maksutnya adalah hasil sebuah penelitian yang bersifat umum atau mudah di terima oleh orang umum.
Nama:Cut Aisyah Indra
BalasHapusNim:12201122
Kelas:1D Pai
Semester:1
bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
1.metedologis
Ialah upaya penggalian tentang peristiwa sejarah tersebut seperti:kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI.
2.Objektif
Yaitu suatu objek yang harus di teliti sesuai dengan fakta.Contohnya: ketika ingin memastika satu hadis apakah ia benar shohih maka kita harus meneliti hadist tersebut akan keshahihannya.
3.Sistematis
Ialah bersifat tersusun dan saling berkaitan contohnya,Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
4.Rasional.
Ialah suatu penelitian yang masuk akal sepertibmasuknya agama Islam ke Indonesia.
5.Universal.
Yakni mempunyai sifat global atau umum.Contohnya, seperti kemanusiaan yang tidak saling membandingkan antara suku dan ras masing",karena ini bersifat global.
Nama: Siti zahrani
BalasHapusNim:12201064
Kelas 1B
Bismillah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
1.objektif adalah mengenai keadaan yang sebenarnya tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi.kaitannya dengan SPI ialah penilaian objektif adalah penilaian harus jujur berdasarkan fakta benar benar ada atau terjadi seperti yang telah diajarkan dalam Islam.
2.sistematis adalah segalah usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis.kaitannya dengan SPI ialah dapat membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh , menyeluruh,terpadu,dan sebab akibat objek.
3. Metodologi digunakan ketika seseorang ingin membahas kajian2 seputar ragam metode .
Kaitannya dengan SPI ialah metodologi ini merupakan sebuah tata cara yang menentukan proses penelusuran apa saja yang ingin digunakan.
4.Rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, cocok,dengan akal.
Kaitannya dengan SPI karena dalam Islam kita diajak untuk melakukan hal yang baik dan bermanfaat.
5.Universal artinya umum. Kaitannya dengan SPI ialah dapat kita lihat dari contoh bahwa konsep kemanusiaan adalah konsep yang dipercaya berlaku umum atau universal ,konsep ini dipercaya dimiliki oleh setiap manusia,baik itu berbeda agama,bahkan berbeda suku.
Wasalamualaikum warahmatullahi wabarakaatuh
NAMA : Muhammad Wildan
BalasHapusNIM : 12201158
KELAS : 1 E ( PAI )
SEMESTER : 1
Budaya arab sebelum kedatangan Baginda Nabi Muhammad Saw adalah sangat dimurkai Allah SWT karna mereka memiliki, membudayakan, mengamalkan didalam kehidupan sehari-hari sifat2 ( perbuatan) yang sangat tercela, sifat2 ( perbuatan) yang sangat dimurkai Allah SWT. Maka dari itu, Allah SWT mengutus Seorang Nabi seorang manusia yg amat sangat mulia seorang makhluk Allah SWT yang sempurna sehingga menjadi kekasih Allah SWT yaitu Baginda Rasulullah Nabi Muhammad Saw. Beliau diutus untuk seluruh alam semesta ini beliau diutus untuk seluruh makhluk Allah SWT Yaitu untuk menyempurnakan, mengajarkan Akhlak Budi pekerti yang mulia dan untuk mengajarkan bagaimana cara untuk menempuh jalan menuju Allah SWT untuk mendapatkan ridho, Rahmat dan SYURGANYA Allah SWT. Nah, itulah Tujuan Allah SWT mengutus Nabi kita Baginda Rasulullah Saw.
Nama: Amanda Shawitri Ramadani
BalasHapusNIM: 12201048
Kelas: 1B
1. Metodologi adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksaaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan. Dalam melakukan metodologi sejarah peradaban Islam ada empat langkah yang perlu diperhatikan yaitu konstruksi, Interpretasi, Transformasi dan Rekonstruksi.
2. Objektif adalah menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarah dan oktualisasinya.
3. Sistematis artinya teratur menurut sistem dengan cara yang diatur baik. Sejarah Peradaban Islam tersusun dengan baik, sistematisasinya antara lain senada dengan periodisasi sejarah Islam.
4. Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia.
5. Universal diartikan sebagai suatu konsep dimana satu hal dapat digunakan untuk semuanya atau bersifat umum.
Nama: Nurhidayah
BalasHapusNim: 12201029
Kelas: 1A PAI
Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
1. Metodologis: Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
2. Objektif: Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI.
3. Sistematis: Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah.
4. Rasional: naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
5. Universal: SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.
Nama : Amalia Alza Sholeha
BalasHapusNIM : 12201160
Kelas : PAI 1E
1. Metodologis
Ilmu pengetahuan ini bahwa sejarah bukan fiktih perlu dibuktikan dengan dengan metogologis ilmiah yang valid dan reliable akuntabilitas publik uji materi dan kebenaran universal.
2. Objektif
Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemampuan termasuk diranah psi, objek itu harus dikaji sesuai dengan fakta yang berlaku.
3. Sistematis
Berbagai pengetahuan dan informasi dalam suatu ilmu pengetahuan harus disusun dengan teratur, mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
4. Rasional
Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah.
5. Universal
Universal yaitu menyeluruh, SPI khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.
Nama:sri hariyati astuti
BalasHapusNim:12201144
Kelas:1D
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
1. Metodologos merupakan metode yang teratur dan berfikir baik dalam mencapai suatu tujuan. Salah satu contoh nya adalah dalam penulisan sejarah peradapan islam mempunyai dua metode ialah, yang pertama metode pengamatan sejarah ( historiografi ), yang kedua metode sejarah.
2. Objektif adalah upaya menangkap sifat suatu objek yang diteliti dengan suatu cara tidak tergantung pada fasilitas apapun. Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI.
3. Sistematis adalah suatu usaha dalam merumuskan suata dalam hubungan suatu sistem yang utuh dan menyeluruh.
4. Rasional berarti menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat, atau cocok dengan akal sehat. Suatu pemikiran yang rasional dapat diperoleh dengan mempelajari kecakapan berpikir dengan logika.
5. Universal ialah entitas berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi atau dicontohkan oleh beberapa hal tertentu.(sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.)
Nama : Sukma Larassati
BalasHapusNIM :12201039
Kelas : 1B
Sejarah yang bergumal dengan perjalanan waktu panjang Sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distoris sejarah bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif,dan perlu di buktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliabel, akuntabilitas publik,uji materi,dan kebenaran universal.
Nama:dimas pandu andriatma
BalasHapusNim:12201059
Kelas:1b
Spi'khususnya sejarah merupakan ayah ilmu pengetahuan pada saat yang sama filsafat sudah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu nya ilmu pengetahuan. Jika ayah dn ibu ada ilmu pengetahuan masih sangat perlu membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini alat tersebut adalah bahasa dan literasi.
1.metedologos merupakan metode yang teratur dan berfikir baik dalam mencapai suatu tujuan.
2.objektif adalah upaya menangkap suatu objek yang diteliti dengan suatu cara tidak tergantung pada kualitas tertentu.
3.sistematis adalah suatu usaha dalam merumuskan suatu dalam hubungan suatu sistem. Yang utuh dan menyeluruh.
4.rasional adalah menurut pikiran dan pertimbangan yang logis, menurut pikiran yang sehat
5.universal adalah entitas berulang atau timbul kembali yang dapat di instansi sasi atau dicontohkan oleh beberapa hal tertentu.
NAMA:SOHID MAULANA
BalasHapusNIM:12201136
KELAS:1D
SEMESTER:1
1.metodologis
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
2.objektif
Berupaya untuk meneliti sebuah sifat ilmiyah yg berada di dalam materi tersebut
3.sistematis.
Mengurai kembali materi spi dengan cara yang bnr atau berurutan.
4.rasional.
Pola pikir manusia di mane cendereng atau nalar pikir manusia menggunakan logika terhadap menguraikan materi spi.
5.universal.
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.
Nama: Abdul hadi
BalasHapusKelas:1D
Nim:12201135
1.metodologis Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan pengetahuan ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran yang menyeluruh
2.objektif yaitu sangat bermanfaat sekali agar kita mengetahui sejarah Islam pada masa terdahulu dan bagaimana perjuangan Islam pada masa nya
3. Sistematis SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
4 .rasional sejarah dalam makul spi ini sesuai dengan nalar pikiran manusia dalam artian sesuai dengan akal pikiran manusia.
5. Universal yaitu mempelajari ilmu spi ini harus secara menyeluruh agar kita mengetahui seluk beluk tentang sejarah peradaban Islam.
Nama :Reza Kurniawan
BalasHapusNim :12201137
Kelas : 1D
Semester :1
-Metodologis adalah cara atau jalan yg akan ditempuh secara ilmiah utk mendapatkan suatu unsur atau tujuan yg diinginkan capat dan akurat.Dalam SPI sangat dibutuhkan hal ini,agar dpt mendalami dari setiap aspeknya.
-Objektif.Dalam Sejarah kita harus melihat objek yg ingin kita teliti atau kaji,agr tepat sasaran dalam hal menangkap sifat alami dari objek yg diteliti.Agar mendapatkan nilai ujungnya.
-Sistematis,utk memecahkan masalah tentunya kita memerlukan sistem yg rapi agar dapat mencapai goals tsb,seperti mengkritisi naskah SPI yg membahas kerajaan,perang,menang kalah dll.
-Rasional,Dengan adanya penelitian atau pengkajian yg telah mendapat hasil,tentunya memerlukan alasan yg rasional utk mempertanggung jawabkan setiap kesimpulan.Jadi rasional menjadi alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan.
- Universal adalah hal yang biasa memiliki makna luas atau terbuka. atau entitas kebiasaan yang dapat dipakai dan dicontohkan melalui hal-hal tertentu.
kesimpulanya:1.metodologis
BalasHapusuntuk mempriajari limu SPI kita membutuḥikan alat Penghubung dalam hal ini terdapat seperti Sejarah buikan fiktif buktikan dengan metodologi ilmiah yang vaid dan reliable, akuntabilitasi publik dan kebenaran universal.
2.objektif
Abad 21 Ini Juga ditandai dengan upaya melawan kemapunan (establisme), termasuk ranah Spi
3.sistematis
melihat kerja dan materi SPI ini layaknya spi Sudah menjadi limu Pengetahuan kendati demikian, Perlu uraian Sistemats Sebagai bekal mahasiswawa Peminat SPI dan SPI untuk Sungguh-sungaih merealisasikan asa
4.rasional
Ini menunjukkan bahwa satu pola pikir yang mana menunjukkan seseorang untuk berpikir secara logis
5. Universal
universal lebih tepatnya bersifat umum atau enitasi suatu kebiasaan yang dapat di aplikasikan mulai dari hal-hal
Nama : Haikal Azizi
BalasHapusKelas :1E
Prodi : pendidikan agama Islam/ fakultas tarbiyah ilmu keguruan
Nim :12201171
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan,Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI.Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI.
Nama : Riandika
BalasHapusNim :12201113
Kelas : 1D semester 1
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan.
Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI.
Wagini
BalasHapus12201167
1E
Semester 1
1.metodologis Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
2.objektif Berupaya untuk meneliti sebuah sifat ilmiyah yg berada di dalam materi tersebut.
3.sistematis mengurai kembali materi spi dengan cara yang benar atau berurutan.
4.rasional pola pikir manusia di mana cenderung atau nalar pikir manusia menggunakan logika terhadap penguraian materi spi.
5.universal SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.
Nama : Thasya Adawiyah
BalasHapusNim : 12201046
Kelas : 1B
Semester : 1
Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan.sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara.pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
NAMA : M. Ade Fatahillah
BalasHapusNIM : 12201076
KELAS : 1c Semester 1
Sejarah peradaban Islam sangatlah penting,sistematis sebagai bekal mahasiswa ,penikmat dan peminat sejarah peradaban Islam untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan yang tidak hanya sekedar "mengentang asap". Tujuan bahwa sejarah bukan fiktif perlu dibuktikan dengan metode ilmiah yang valid dan realita akuntanbilitas publik,uji materi kebenaran universal.
Nama : Lilis Suryani
BalasHapusNim : 12201033
Kelas : 1A PAI
1. Metodologi adalah sebuah pembuktian berupa sejarah bukan fiktif, bukti tersebut didapat dari sebuah penelitian ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
- Kaitannya dengan SPI yaitu sejarah tidak bisa dibuat tanpa adanya pembuktian kenapa karena sejarah sendiri butuh yang namanya penemuan dan penemuan tersebut berupa bukti-bukti
Contoh nya seperti bukti tulisan,suatu ornumen,atau benda-benda
2. Objektif adalah sesuatu/semua yang didasari oleh fakta dan dapat dipertanggungjawabkan melalui data
- Kaitannya dengan SPI yaitu sejarah peradaban membutuh suatu fakta/data untuk menulis sejarah tersebut,tanpa adanya fakta bagaimana kita akan menulis sejarah tersebut apakah menggunakan opini, opini belum berupa fakta/data jadi sejarah dan ilmu objektif sangat berkaitan
3. Sistematis adalah sesuatu yang tersusun dengan rapi dan teratur.
- Kaitannya dengan SPI yaitu
Sejarah membutuhkan sebuah susunan yang ter struktur kenapa? Karena kalau sejarah disusun tidak secara ter susun maka sejarah tersebut akan kacau.
Contoh : sejarah peradaban islam pada masa nabi muhammad, bukan kah sebelum sejarah peradaban islam pada masa nabi muhammad ada sejarah peradaban islam sebelum nabi muhammad lahir. Jadi sejarah tersebut harus terstruktur
4. Rasional adalah berpikir logis kemampuan ini digunakan untuk mempertimbangkan aspek dan menganalisis relevansi informasi yang berhubungan dengan suatu kejadian, baik yang berupa fakta, opini, maupun data
5. Universal adalah kebenaran yang sifatnya umum tak terbatas ruang dan waktu. Universal juga suatu kebenaran yang berlaku kapan saja dan dimana saja
Nama : Fatwa Muhammad Syahid
BalasHapusNIM : 12201141
Kelas : 1D PAI Semester 1
1. Metodologis adalah sebuah tata cara yang menentukan proses penelusuran, penelitian, atau observasi apa yang ingin digunakan. Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur yang dipakai oleh peneliti suatu disiplin ilmu.
2. Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti atau dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
3. Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
4. Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia.
5. Universal artinya umum.
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
Nama : Siti Aminah
BalasHapusNIM : 12201125
Kelas : 1D
Prodi : PAI
Semester : 1
1. Metodologis sebagai persyaratan ilmu pengetahuan SPI adalah suatu prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh secara ilmiah dalam rangka mempelajari dan memahami ilmu sejarah, contohnya penulisan sejarah dan menganalisis fakta sejarah.
2. Objektif
Ilmu SPI berobjek pada fakta-fakta tentang pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam dari waktu ke waktu. Contohnya perkembangan islam pada zaman nabi muhammad dengan perkembangan islam pada zaman sekarang.
3. Sistematis
Pembahasan materi sejarah dalam ilmu SPI harus terstruktur secara sistematis dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami materi dengan mudah, jelas dan pasti, supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau tersesat dalam memahami ilmu sejarah itu sendiri. Contohnya pemaparan sejarah diurutkan dari zaman terdahulu kemudian tersusun hingga perkembangan islam di zaman saat ini.
4. Rasional
Dalam mempelajari sejarah kita tidak akan terlepas dari unsur rasionalisme, kita membutuhkan kedekatan logika dan rasa dalam memahami sejarah itu sendiri, agar kita benar-benar memahami apa dan seperti apa sejarah peradaban islam itu.
5. Universal
Kajian Ilmu sejarah harus bersifat umum, mencakup segala aspek kehidupan mengenai sejarah baik itu pada masa lampau atau masa sekarang, tidak terfokus pada suatu pembahasan tertentu saja, dan yang terpenting adalah dapat diterima dan dipahami kebenarannya di khalayak umum.
Nama : Shakila Febriyani (12201155)
BalasHapusKelas : 1E
Prodi : PAI
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan pada bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini mencakup konsep seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Kaitannya dgn spi adalah sejarah tidak bisa dibuat dengan mengada ada tanpa adanya bukti, perlu ada analisis teoritis terlebih dahulu contoh seperti bukti berupa tulisan dll.
2. Objektif
dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
Kaitannya dgn spi sejarah peradaban memerlukan suatu fakta yg diteliti untuk ditulis dalam sejarah, contoh seperti yg ada di dalam kitab suci Al-Qur'an.
3. Sistematis.
segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
Kaitannya dgn spi adalah sejarah yg ada dari dulu sampai sekarang pasti tersusun dgn sesuai peradabannya.
4. Rasional.
suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia. Rasional juga diartikan adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Gagasan atau ide berpikir rasional memiliki keterkaitan dengan cabang ilmu filsafat.
5. Universal.
Universal artinya umum. Sebagai contoh, konsep kemanusiaan adalah konsep yang dipercaya berlaku universal, sebab konsep ini dipercaya dimiliki oleh setiap manusia tanpa membedakan apakah manusia tersebut berkulit hitam, berkulit putih, baragama Islam atau beragama Kristen, apakah ia orang Tionghoa atau orang Amerika.
Afton Dwi putra
BalasHapusNim 12201176
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
analisis teoritis sistematis dari metode yang diterapkan pada bidang studi. Ini terdiri dari analisis teoritis dari tubuh metode dan prinsip-prinsip yang terkait dengan cabang pengetahuan. Biasanya, ini mencakup konsep seperti paradigma, model teoritis, fase dan teknik kuantitatif atau kualitatif.
Kaitannya dgn spi adalah sejarah tidak bisa dibuat dengan mengada ada tanpa adanya bukti, perlu ada analisis teoritis terlebih dahulu contoh seperti bukti berupa tulisan dll.
2. Objektif
dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
Kaitannya dgn spi sejarah peradaban memerlukan suatu fakta yg diteliti untuk ditulis dalam sejarah, contoh seperti yg ada di dalam kitab suci Al-Qur'an.
3. Sistematis.
segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.
Kaitannya dgn spi adalah sejarah yg ada dari dulu sampai sekarang pasti tersusun dgn sesuai peradabannya.
4. Rasional.
suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia. Rasional juga diartikan adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Gagasan atau ide berpikir rasional memiliki keterkaitan dengan cabang ilmu filsafat.
5. Universal.
Universal artinya umum. Sebagai contoh, konsep kemanusiaan adalah konsep yang dipercaya berlaku universal, sebab konsep ini dipercaya dimiliki oleh setiap manusia tanpa membedakan apakah manusia tersebut berkulit hitam, berkulit putih, baragama Islam atau beragama Kristen, apakah ia orang Tionghoa atau orang Amerika.
Nama : HABIB AL IDRIS NASUTION
BalasHapusKelas : 1E
Nim : 12201173
Matkul: SEJARAH PERADABAN ISLAM
Semester : 1
ASSALAMU'ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABAROKATUH
menurut saya lima persyaratan SPI ialah sebagai berikut :
1. METODOLOGIS
Metodologi penelitian, terdiri dari dua kata, yaitu metodologi dan penelitian. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), metodologi adalah ilmu tentang metode; uraian tentang metode. Sedangkan penelitian dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penelitian adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data yang dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecahkan suatu persoalan atau menguji suatu hipotesis untuk mengembangkan prinsip-prinsip umum.
Jadi, jika kita kaitkan dengan pelajaran sejarah peradaban islam, metodologis penelitian adalah suatu cara atau teknik untuk mendapatkan informasi dan sumber data yang akan digunakan dalam penelitian. Informasi atau data ini bisa dalam bentuk apa saja, literatur, seperti jurnal, artikel, tesis, buku sejarah masa lampau, koran, dan sebagainya. Selain itu, metodologi penelitian bisa juga diperoleh melalui media elektronik seperti televisi atau radio. Bahkan sumber data bisa juga diperoleh dari survei atau wawancara.
Maka dari itu, ketika seseorang ingin melakukan menentukan metodologi penelitian terlebih dahulu. Dengan ditentukannya, metodologi penelitian, maka peneliti menjadi lebih memahami alur kerja atau langkah-langkah dalam melakukan penelitian. Tidak hanya itu, peneliti juga akan mudah menemukan jawaban dari topik permasalahan yang sedang diteliti, sehingga penelitian dapat diselesaikan dengan hasil yang maksimal.
2. OBJEKTIF
Objektif berasal dari bahasa Latin objectum, yang berarti "sesuatu yang disajikan kepada pikiran". Menurut KBBI, objektif adalah keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Objektif adalah kata sifat yang berarti kurangnya bias, penilaian, atau prasangka. Objektif berarti penilaian berdasarkan fakta dan tidak terdistorsi oleh bias, emosi, atau prasangka. Ketika melakukan sesuatu secara objektif, seseorang melakukannya dengan pikiran terbuka, mempertimbangkan fakta daripada perasaan pribadi. Dalam pengertiannya yang paling murni, gagasan objektivitas mengasumsikan bahwa kebenaran atau realitas independen ada di luar penyelidikan atau pengamatan apa pun. Jadi jika kita kaitkan dangan sejarah maka pemikiran objektif ialah sebuah pengamatan atau penydikan yang kita lakukan ketika dengan tempat atau benda yang bersejarah.
3. SISTEMATIS
Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya. Sejarah peradaban islam sangat perlu sekali usaha sistematis ketika berhadapan dengan pengamatan apakah sejarah ini benar atau tidaknya.
4. RASIONAL
Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar. Rasional juga diartikan adalah hal yang bisa dilakukan dengan hal yang ada. Gagasan atau ide berpikir rasional memiliki keterkaitan dengan cabang ilmu filsafat. Pemikiran rasional terjadi dengan mempelajari cara berpikir menggunakan logika secara lurus, tepat, dan teratur. Sejarah peradaban islam pemikaran rasional ialah dimana kita harus berpikir apakah ini Sejarah tepat atau tidak dan juga Sejarah peradaban islam dapat kita temui di Alquran dan hadist
5. UNIVERSAL
Pengertian Universal adalah sesuatu yang sifatnya umum dan berlaku bagi semua orang. Universal juga dapat diartikan sebagai suatu konsep dimana satu hal dapat digunakan untuk semuanya.
Dimana kita seorang yang mempelajari sejarah harus menerima pendapat orang lain tanpa pandang bulu.
Sekian dari uraian saya mohon maaf bila ada pengurangan kata saya akhiri wasslamualaikum WARAHMATULLAHI WABAROKATUH
Nama: Muhammad Fathur Ridha
BalasHapusKelas:1B
Prodi:PAI
NIM:12201054
1. Metodologis adalah langkah yang digunakan untuk menentukan suatu proses penelusuran yg akan digunakan. Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan. Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
2.objektif adalah keadaan yang sebenarnya, tanpa dipengaruhi pendapat atau pandangan pribadi. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
3. Sistematis artinya teratur,tersusun.Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi. Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.
4.Rasional
Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
5.Universal artinya menyeluruh.khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
NAMA :MURNI HASTI NINGRUM
BalasHapusKELAS :1E
PRODI :PAI
NIM 12201165
1. Metodologis sebagai persyaratan ilmu pengetahuan SPI adalah suatu prosedur atau langkah-langkah yang ditempuh secara ilmiah dalam rangka mempelajari dan memahami ilmu sejarah, contohnya penulisan sejarah dan menganalisis fakta sejarah.
2. Objektif
Ilmu SPI berobjek pada fakta-fakta tentang pertumbuhan dan perkembangan peradaban islam dari waktu ke waktu. Contohnya perkembangan islam pada zaman nabi muhammad dengan perkembangan islam pada zaman sekarang.
3. Sistematis
Pembahasan materi sejarah dalam ilmu SPI harus terstruktur secara sistematis dengan tujuan agar mahasiswa dapat memahami materi dengan mudah, jelas dan pasti, supaya tidak terjadi kesalahpahaman atau tersesat dalam memahami ilmu sejarah itu sendiri. Contohnya pemaparan sejarah diurutkan dari zaman terdahulu kemudian tersusun hingga perkembangan islam di zaman saat ini.
4. Rasional
Dalam mempelajari sejarah kita tidak akan terlepas dari unsur rasionalisme, kita membutuhkan kedekatan logika dan rasa dalam memahami sejarah itu sendiri, agar kita benar-benar memahami apa dan seperti apa sejarah peradaban islam itu.
5. Universal
Kajian Ilmu sejarah harus bersifat umum, mencakup segala aspek kehidupan mengenai sejarah baik itu pada masa lampau atau masa sekarang, tidak terfokus pada suatu pembahasan tertentu saja, dan yang terpenting adalah dapat diterima dan dipahami kebenarannya di khalayak umum
nama : sri yuliana
BalasHapusnim : 12201088
kelas : 1c
semester 1
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI.abad 21 ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI.
Nama : Mu'alim
BalasHapusNim : 12201114
Kelas : 1D
Semester 1
1.metodologi dalam kajian spi merupakan teknik yang digunakan secara ilmiah,cepat dan tepat dalam membaca Islam secara luas dalam berbagai aspek,masing-masing dalam frase sumber ajaran dan sejarahnya.
2. Objektif dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
3. Sistematis ialah memecahkan suatu permasalahan haruslah secara berurutan ( Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
4.rasional ialah perangkat yang paling penting dalam memperoleh pengetahuan dan memeriksa pengetahuan rasionalisme yang mengajarkan bahwa pemahaman di dapat dari cara berpikir.
5.universal yaitu entitas berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi.(sejarah adalah ayah ilmu pada saat yang sama filsafat pertama kali digunakan sebagai ibu ilmu dalam mempelajari ruang, ayah dan ibu adalah sains masih menginginkan alat perhubung dalam hal ini bahasa dan literasi.)
Nama:vanny
BalasHapusKls 1d pai
Nim:12201139
Sejarah peradaban islam ini sangat penting untuk di pelajari karena emang dasar nya sejarah adalah ilmu yang harus kita pelajari agar kita bisa memahami pra sejarah apa yang belum kita pahami bagaimana tentang cara mereka beradaptasi dengan satu sama lain seperti berdagang, bahkan merantau pun juga menjadi salah satu dari peradaban. Nah perlu kita ketahui bahwa apa yang pernah kita lakukan juga pernah di lakukan oleh pra sejarah dulu sebelum kita ada. Sejarah peradaban islam pada ilmu pengetahuan adalah sebuah karakteristik yang harus kita kembangkan dan kita contohkan. Peradaban islam membuat kita semakin tau bagaimana cara mereka orang orang terdahulu mengembangkan ilmu nya.bukan hanya sekedar perdagangan bahkan masih banyak lagi peradaban islam di bidang pengetahuan
Nama:Lailatul Muslimah
BalasHapusKelas: 1 D
NIM:12201117
Semester: 1
Prodi: PAI
Sejarah merupakan ilmu pengetahuan,ilmu yang masih membutuhkan alat pembantu yaitu bahasa dan literasi seharah,yang masih ada dalam perjalanan sejarah dahulu.sejarah bertujuan sejarah bukan fiktif,yang mana perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable.kerja kuliah SPI bukan hanya sekedar membaca,presentasi,lalu pulang kembali,tetapi kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI.maka dari itu kita harus memahami sejarah pada zaman dulu agar kita bisa memahami maksud dan tujuan Sejarah Peradaban Islam.
Nama : tria auliya
BalasHapusNim : 12201047
Kelas : 1b
Khususnya sjrh merupakan ayah ilmu pengetahuan saat yng sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu ilmu pengetahuan diruang belajar. Bertujaun bahwa sejarah bukan fiktif, perlu di buktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan raliable, akuntabilitas publik, uji materi,dan kebenaran universal.kerja kuliah SPI kerja ilmiah didepan land scap SPI. Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritis naskah SPI ,yang hnya bnayak membahas kerajaan, perang damai, kalah menang, perebutan tahtah dengan porsi yang lebih banayk.abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemampuan temasuk di tanah SPI sebagai jenis disiplin lima humaniora, hrus memposisikan SPI yang secara berkeadialan dan berimbang dlama menginpormasikan sejara bukan saja menjdi alat kekuasaan tapi juga paparan manusiawi.syarat ilmu pengetahuan SPI adalah metodologis, objektif, sistematik, rasional dan universal.
Assalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
BalasHapusNama : Mega Rezeky Aprilya
NIM : 12201049
Kelas : 1B (PAI)
Semester : 1
1. Metodologis dalam studi SPI adalah prosedur yang ditempuh secara ilmiah, cepat dan tepat dalam mempelajari Islam secara luas dalam berbagai aspeknya.
2. Objektif adalah keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah (empiris) sebuah objek yang sedang diteliti atau dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
3. Sistematis ialah memecahkan suatu permasalahan haruslah secara berurutan. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
4. Rasional adalah alat terpenting dalam memperoleh pengetahuan dan mengetes pengetahuan. Rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir, alat dalam berpikir adalah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
5. Universal adalah entitas berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi atau dicontohkan oleh beberapa hal tertentu. Sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.
Sekian dari saya
Wassalamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Nama : Sriwati Puspa Dewi Ahmad
BalasHapusKelas : 1A
NIM : 12201032
Prodi : PAI
1. Metodelogis yaitu ilmu yang mencakup usaha untuk menganalisis dan menelaah tujuan mulai dari penjelasan, penyebab, percobaan, sampai kemungkinan peluang. Metodelogi juga bisa di sebut penelitian.
Kaitan metodelogis dengan SPI ialah kerja ilmiah yang menanyakan tentang apa, bagaimana, bilamana, mengapa, dimana, siapa ,yang mana untuk menemukan jawaban dari pertanyaan tersebut membutuh kan penelitian dan analisis
2. objektif adalah menunjuk kejadian atau peristiwa itu sendiri, yakni proses sejarahnya yang sesuai dengan keadaan sebenarnya.
Kaitan nya dengan SPI, dalam Sejarah Peradaban Islam ini terdapat hal yang pasti nya harus sesuai dengan fakta yang terjadi tentang sejarah tersebut, karena yang namanya sejarah adalah hal yang benar benar nyata.
3. Sistematis. Maksud sistematis dalam melakukan penelitian sejarah penguasaan metode ilmiah sangat diperlukan, tidak bisa asal melakukan sejarah. Kaitannya dengan SPI adalah dalam melakukan penelitian sejarah itu harus dikuasai setiap urutannya mulai dari latar belakang hingga terbentuknya suatu sejarah karena dalam menuliskan sejarah tidak boleh asal jadi metodenye harus dikuasai agar sistematis dan berurutan dan bisa dengan mudah dipahami.
4. Rasional, logis dan masuk akal atau sesuai dengan nalar manusia.
Kaitannya dengan SPI adalah dalam sejarah harus bisa memuat kejadian yang masuk akal dan mendekatkan logika dengan rasa yang tersambung dengan jati diri mahasiswa.
5. Universal (menyeluruh). Sejarah merupakan ilmu pengetahuan yang disusun atas hasil penyelidikan dari beberapa peristiwa yang dapat dibuktikan kebenarannya. Dan kebenaran itu lah yang bersifat universal yaitu kebenaran yang disajikan dalam ilmu pengetahuan harus berlaku secara umum.
Nama : Siti Rahmah
BalasHapusNim : 12201027
Kelas : 1A PAI
1. Metodelogis merupakantata cara yang menentukan proses penelusuran apa yang ingin digunakan. Metodologi penelitian adalah sekumpulan kegiatan, peraturan serta prosedur yang dipakai oleh peneliti suatu disiplin ilmu.
2. Objektif dalam dalam keilmuan berarti upaya-upaya untuk menangkap sifat alamiah sebuah objek yang sedang diteliti/ dipelajari dengan suatu cara di mana tidak tergantung pada fasilitas apapun dari subjek yang menyelidikinya.
3. Sistematis adalah segala usaha untuk menguraikan dan merumuskan sesuatu dalam hubungan yang teratur dan logis sehingga membentuk suatu sistem yang berarti secara utuh, menyeluruh, terpadu, mampu menjelaskan rangkaian sebab akibat menyangkut obyeknya.Sistematis pada abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang – damai, kalah – menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
4. Rasional adalah suatu pola pikir dimana seseorang cenderung bersikap dan bertindak berdasarkan logika dan nalar manusia.Rasionalisme mengajarkan bahwa pengetahuan diperoleh dengan cara berpikir, alat dalam berpikir adalah kaidah-kaidah logis atau kaidah-kaidah logika.
5. Universal ialah entitas berulang atau timbul kembali yang dapat diinstansiasi atau dicontohkan oleh beberapa hal,khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
Nama : Melati Juliar Pramestri
BalasHapusNim : 12201056
Kelas : 1b
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. 1.metodologis
untuk mempriajari limu SPI kita membutuḥikan alat Penghubung dalam hal ini terdapat seperti Sejarah buikan fiktif buktikan dengan metodologi ilmiah yang vaid dan reliable, akuntabilitasi publik dan kebenaran universal.
2.objektif
Abad 21 Ini Juga ditandai dengan upaya melawan kemapunan (establisme), termasuk ranah Spi
3.sistematis
melihat kerja dan materi SPI ini layaknya spi Sudah menjadi limu Pengetahuan kendati demikian, Perlu uraian Sistemats Sebagai bekal mahasiswawa Peminat SPI dan SPI untuk Sungguh-sungaih merealisasikan asa
4.rasional
Ini menunjukkan bahwa satu pola pikir yang mana menunjukkan seseorang untuk berpikir secara logis
5. Universal
universal lebih tepatnya bersifat umum atau enitasi suatu kebiasaan yang dapat di aplikasikan mulai dari hal-hal kecil.
Nama : Dinda putri sabrina
BalasHapusNim : 12201091
kelas : 1c PAI
SPI, khususnya sejarah merupakan (ayah) ilmu pemhetahuan saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai (ibu) ilmu pengetahuan di ruang belajar.Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu di buktikan dengan metodologi ilmiah yang falid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran Universal.Baru 5% dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al-Qur'an.banyak yang di pertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bagaimana, dimana, siapa.dari 5 item tersebut menjadi kata tanya di wilayah ilmu pengetahuan SPI ini sendiri. Tentu berujung dalam pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI.
menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan juga jauh dari distorsi dan intervensi, memprtsyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembaran SPI. Perpanjang lembar pembahasan tentang Hak dan kewajiban. sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1.Metodologis
2.Objektif
3.Sistematis
4.Rasional
5.Universal
2.
Nama : Jamila
BalasHapusKelas :1c
Nim: 12201108
Sejarah merukapan ayah dari ilmu pengetahuan dan sejarah masih membutuhkan alat penghubung upaya terus menerus menggali sejarah yang lebih luas belum terungkap laksana hutan belantara.baru 5 persen dari dari sejarah dan ilmiah yg berupaya di pahami dari isi Al-Quran kerje kuliah spi bukan hanya baca, tulis ,persentasi, lalu pulang kerja kuliah spi adalah kerja kuliah ilmiah di depan land scam spi pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan pristiwa besar dunia aspek secara lokal tidak terjemah .abad ke 21 ini di tandai juga melakukan kemampuan ,termasuk di ranah spi 1.metodologis
untuk mempriajari limu SPI kita membutuḥikan alat Penghubung dalam hal ini terdapat seperti Sejarah buikan fiktif buktikan dengan metodologi ilmiah yang vaid dan reliable, akuntabilitasi publik dan kebenaran universal.
2.objektif
Abad 21 Ini Juga ditandai dengan upaya melawan kemapunan (establisme), termasuk ranah Spi
3.sistematis
melihat kerja dan materi SPI ini layaknya spi Sudah menjadi limu Pengetahuan kendati demikian, Perlu uraian Sistemats Sebagai bekal mahasiswawa Peminat SPI dan SPI untuk Sungguh-sungaih merealisasikan asa
4.rasional
Ini menunjukkan bahwa satu pola pikir yang mana menunjukkan seseorang untuk berpikir secara logis
5. Universal
universal lebih tepatnya bersifat umum atau enitasi suatu kebiasaan yang dapat di aplikasikan mulai dari hal-hal kecil.
Contoh spi : pemaparan sejarah diurutkan dari zaman terdahulu kemudian tersusun hingga perkembangan islam di zaman saat ini.
Nama: Bayu Saputra
BalasHapusNim: 12201086
Prodi: Pai
Kelas: 1 C
Jadi sejarah peradaban Islam khususnya sejarah merupakan ayah ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu ilmu pengetahuan di ruang belajar. Jika ayah dan ibu ada ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik uji materi dan kebenaran universal. Baru 5% dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Alquran. Memasuki abad baru abad ke-21 abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah FPI yang hanya banyak membahas kerajaan, perang damai, kalah menang, perbuatan tahta dengan polisi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia aspek sejarah lokal tidak terjamah lokalitas penting kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa di mana waktu mereka hidup dan di mana ruang mereka berada. Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang sejarah berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan tapi juga paparan yang manusiawi untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja muthola'ah dan mujahadah lembar demi lembar SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan 1)metodologis
2) objektif
3) sistematis
4) Rasional
5) universal
Nama : Muhammad Riski Adi Saputra
BalasHapusNim : 12201089
Kelas : 1C
Jadi sejarah peradaban Islam khususnya sejarah merupakan ayah ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu ilmu pengetahuan di ruang belajar. Jika ayah dan ibu ada ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik uji materi dan kebenaran universal. Baru 5% dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Alquran. Memasuki abad baru abad ke-21 abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah FPI yang hanya banyak membahas kerajaan, perang damai, kalah menang, perbuatan tahta dengan polisi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia aspek sejarah lokal tidak terjamah lokalitas penting kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa di mana waktu mereka hidup dan di mana ruang mereka berada. Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang sejarah berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan tapi juga paparan yang manusiawi untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja muthola'ah dan mujahadah lembar demi lembar SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan 1)metodologis
2) objektif
3) sistematis
4) Rasional
5) universal
Nama:Maritsa
BalasHapusNim:122010196
Kelas:1c PAI
SPI merupakan ayah dan ibu dalam ilmu pengetahuan sejarah SPI.Dan ilmu pengetahuan ini membutuhkan alat penghubung,dalam hal ini adalah bahasa dan literasi.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable,akuntabilitas publik,uji materi, dan kebenaran universal.
Kerja SPI ialah kerja ilmiah di depan land scape SPI.perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa,penikmat SPI untuk sungguh-sungguh merealisme asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan.
Pada abad 21,ditandai dengan mengkritis naskah SPI, yang hanya membahas kerjaan,perang dumai,kalah menang,dan perebutan tahta dengan porsi yang kalah lebih banyak
Abad 21 juga di tandai dengan upaya melawan kemampuan (estabilisme),termasuk di ranah SPI, sebenarnya pada bisnis dan ekonomi.
Nama : Maharani
BalasHapusNim : 12201043
Kelas : 1B
Prodi : PAI
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar.
1. Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
2. Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI.
3. Sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
4. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
5. Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
Nama : Januari
BalasHapusKelas : 1 C
Prodi : PAI
NIM : 12201082
Jawaban SPI
1. Tujuannya adalah sejarah yang saat ini tidak fiktif harus dibuktikan Metodologi ilmiah yong falid
a. Metodologi dalam mata kuliah SPI adalah teknik yang digunakan atau bisa kita tempuh secara ilmiah secara luas.
b. sifat (empiris) kediaman objek yong diteliti / dipelajari dengan cara yang amat teliti tidak lagi bergantung pada jasa apapun dari tantangan yang mempelajarinya.
C. Secara sistematis memecahkan suatu masalah
D. Rasional adalah alat yang Paling Penting dalam mendapatkan Pengetahuan.
e. Universal adalah hal yang biasa memiliki Makna luas atau terbuka. atau estetik kebiasaan yang dapat dipakai dan dicontohkan melalui hal-hal tertentu.
Nama : Muhammad Alif Saifullah
BalasHapusNim : 12201041
Kelas : 1 B
Menurut saya SPI adalah khususnya sejarah merupakan ayah ( father ) ilmu pengetahuan , saat yang sama filsafat juga telah terlebih dahuli di dengungkan sebagai ibu ( mpther ) dari ilmi pengetahuan di ruangan lingkup pembelajaran . Dapat kita mengerti bahwa keduannya saling berhubungan antara satu dengan yang satunya karena ilmu pengetahuan pada saat ini masih membutuhkan penghubung yaitu dari segi bahasa dan literasi.
Yang mana dalamnya bertujuan mengetahuai kebenaran Al Qur'an yanga mana sebagai kita umat islam beusaha memahami dan mendalami isi dalam keseluruhan Al Qu'an .
a. Metodologi dalam mata kuliah SPI adalah teknik yang digunakan atau bisa kita tempuh secara ilmiah secara luas.
b. sifat (empiris) kediaman objek yong diteliti / dipelajari dengan cara yang amat teliti tidak lagi bergantung pada jasa apapun dari tantangan yang mempelajarinya.
C. Secara sistematis memecahkan suatu masalah
D. Rasional adalah alat yang Paling Penting dalam mendapatkan Pengetahuan.
e. Universal adalah hal yang biasa memiliki Makna luas atau terbuka. atau estetik kebiasaan yang dapat dipakai dan dicontohkan melalui hal-hal tertentu.
Nama: zainul musthofa
BalasHapusKelas: 1b Pai
Semester:1
Menurut saya SPI itu Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan. Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
Tugas SPI
BalasHapusNama:Isma Rahayu
Kelas:1c
Nim:12201103
Jadi sejarah peradaban Islam khususnya sejarah merupakan ayah ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu ilmu pengetahuan di ruang belajar. Jika ayah dan ibu ada ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik uji materi dan kebenaran universal. Baru 5% dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Alquran. Memasuki abad baru abad ke-21 abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah FPI yang hanya banyak membahas kerajaan, perang damai, kalah menang, perbuatan tahta dengan polisi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia aspek sejarah lokal tidak terjamah lokalitas penting kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa di mana waktu mereka hidup dan di mana ruang mereka berada. Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang sejarah berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan tapi juga paparan yang manusiawi untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja muthola'ah dan mujahadah lembar demi lembar SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan 1)metodologis
2) objektif
3) sistematis
4) Rasional
5) universal
Nama : Najla Nabilah
BalasHapusNIM : 12201050
Kelas : 1 B
Prodi : PAI
dari blog di atas kita mengetahui bahwa SPI sebagai ilmu pengetahuan menyorot dan membutuhkan persyaratan sebagai berikut :
1. Metodologis, tata cara yg menentukan proses penelusuran apa yang ingin digunakan.
2. Objektif,
3. Sistematis.
4. Rasional.
5. Universal.
Nama : Khairunnisa
BalasHapusNIM : 12201083
Kelas : 1C
Prodi : PAI
Jadi sejarah merupakan ayahnya ilmu pengetahuan dan filsafat merupakan ibunya ilmu pengetahuan dan alat penghubung dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang sejarah berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan tapi juga paparan yang manusiawi untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja muthola'ah dan mujahadah lembar demi lembar SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan
1)metodologis
2) objektif
3) sistematis
4) Rasional
5) universal
Nama: Yulia Sari
BalasHapusNim: 12201074
Kelas: 1C PAI
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis
4. Rasional
5. Universal
Nama:Almer leandro oka
BalasHapusNIM:12201092
Kelas:1c
Prodi:pai
Ilmu secara terminologi merupakan pengantar bagi pencapaian manusia dalam tingkatannya, tergantung seberapa besar kuantitas dan kualitas ilmu tersebut dicapai menuju kesempurnaan yang menjadi dambaan bagi seluruh manusia.
Teori pengetahuan menurut Islam tidak hanya menonjolkan sudut pandang yang khusus dari mana kaum Muslim memandang ilmu, akan tetapi juga menekankan keharusan yang mendesak untuk mencari ilmu. Seperti diketahui, perintah Allah yang pertama kepada Nabi Saw yakni wahyu pertama “Iqra’’. Selain itu, Islam memandang bahwa membaca itu bukan hanya pintu menuju ilmu, akan tetapi juga cara untuk mengetahui dan menyadari tentang Allah Swt.
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh dan sirah, atau dalam bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ‘Ilmu Tarikh’ ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
BalasHapusBertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.
Kerja kuliah SPI bukan hanya baca, tulis, presentasi lalu pulang. Kerja kuliah SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI. Bahwa banyak yang dipertanyakan tentang SPI mulai dari apa, mengapa, kenapa, bilamana, dimana, siapa. Lima item kata tanya itu wilayah ilmu pengetahuan dan sekaligus menjadi area pertanyaan dalam kuliah SPI. Belum lagi analisis SWOT perperistiwa dalam SPI. Tentu berujung pada pencarian nilai ekstrinsik dan intrinsik dari balantika SPI. Melihat kerja dan materi SPI ini, layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan. Kendati demikian, perlu uraian sistematis sebagai bekal mahasiswa, penikmat dan peminat SPI untuk sungguh-sungguh merealisasikan asa, bahwa SPI merupakan ilmu pengetahuan, tidak hanya sekedar "menggantang asap."
Mahasiswa, dosen, pencinta SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Pembahasan itu terkesan deretan nama besar dan peristiwa besar dunia, aspek sejarah lokal tidak terjamah. Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI. Sebenarnya pada ranah bisnis dan ekonomi, melawan kemapanan sudah lama dilakukan. Produk dan market yang tidak up to date pasti ditinggal konsumen. SPI hari ini baru memulai, diperlukan sebuah keberanian untuk out of body. Istilah merdeka belajar dan kampus merdeka supaya alam pikiran tidak terjajah oleh abad tengah, berisi sejarah konflik.
Nama : Sherly Wulandari
BalasHapusNIM : 12201099
Prodi : PAI 1C
Matkul : Sejarah Peradaban Islam
MATERI : SEJARAH PERADABAN ISLAM SEBAGAI PENGETAHUAN
sejarah merupakan ilmu pengetahuan,ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung ,dalam hal ini adalah bahasa dan literasi sejarah.yang bersatu atau bergumal dengan perjalanan panjang waktu.
Sejarah bertujuan sejarah bukan fiktif,perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable .baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al-Qur'an.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Upaya terus menerus tiada henti menggali sejarah yang masih luas belum terungkap laksana hutan belantara. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran. Pekerjaan kuliah SPI bukan hanya membaca menulis, presentasi,lalu pulang ,kerja kulia SPI adalah kerja ilmiah di depan land scape SPI.melihat kerja dan materi SPI ini layak sudah SPI menjadi ilmu pengetahuan kendati demikian.Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan(establisme),termasuk di ranah SPI.sebenarnya pada ranah bisnis dan ekonomi,melawan kemapanan sudah lama dilakukan. Sejarah peradaban islam ini sangat penting untuk di pelajari, karena terdapat peristiwa atau peninggalan yang pernah terjadi di masa lampau. Kenapa sejarah itu penting, dimana pada zaman sekarang anak muda masih banyak yang belum mengetahui peninggalan yang sangat bermakna. Contohnya, bukti peninggalan islam di nusantara dengan adanya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatallah. Makam ini disinyalir sebagai arkeologi Islam tertua di bumi Nusantara.
Nama: Cahaya Azkiya
BalasHapusNIM : 12201100
Kelas : 1C
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi
Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis.
4. Rasional.
5. Universal.
Nama: Cahaya Azkiya
BalasHapusNIM : 12201100
Kelas : PAI 1C
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi
Sejarah yang bergumal dengan perjalanan panjang waktu, sangat memungkinkan bahwa membuka peluang bagi distorsi sejarah.
Bertujuan bahwa sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal.
Lokalitas penting, kepentingannya terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersambungkan dengan jati diri mahasiswa, dimana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berada. Meninggalkan sejarah lokal sama artinya dengan mahasiswa yang tercerabut dari akar kesejarahan dan terlempar dari kesejatidirian leluhurnya.
Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban, problematika dan tuntutan user Yang dialamatkan kepada mata kuliah SPI. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis.
4. Rasional.
5. Universal.
Nama: Muhammad As'ad Adhi Ghazali Gasim
BalasHapusNim: 12201078
Kelas: 1C
Prodi: PAI
sejarah bukan fiktif, perlu dibuktikan dengan metodologi ilmiah yang valid dan reliable, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. SPI akan memasuki abad baru, abad 21. Abad ini ditandai dengan mengkritisi naskah SPI, yang hanya banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak. Abad 21 ini juga ditandai dengan upaya melawan kemapanan (establisme), termasuk di ranah SPI.
Ilmu secara terminologi merupakan pengantar bagi pencapaian manusia dalam tingkatannya, tergantung seberapa besar kuantitas dan kualitas ilmu tersebut dicapai menuju kesempurnaan yang menjadi dambaan bagi seluruh manusia.
BalasHapusTeori pengetahuan menurut Islam tidak hanya menonjolkan sudut pandang yang khusus dari mana kaum Muslim memandang ilmu, akan tetapi juga menekankan keharusan yang mendesak untuk mencari ilmu. Seperti diketahui, perintah Allah yang pertama kepada Nabi Saw yakni wahyu pertama “Iqra’’. Selain itu, Islam memandang bahwa membaca itu bukan hanya pintu menuju ilmu, akan tetapi juga cara untuk mengetahui dan menyadari tentang Allah Swt.
Kata sejarah dalam bahasa Arab disebut tarikh dan sirah, atau dalam bahasa Inggris disebut history. Dari segi bahasa, al-tarikh berarti ketentuan masa atau waktu, sedang ‘Ilmu Tarikh’ ilmu yang membahas peristiwa-peristiwa atau kejadian-kejadian, masa atau tempat terjadinya peristiwa, dan sebab-sebab terjadinya peristiwa tersebut.
Sedangkan menurut pengertian istilah, al-tarikh berarti; ’’sejumlah keadaan dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lampau, dan benar-benar terjadi pada diri individu atau masyarakat, sebagaimana benar-benar terjadi pada kenyataan-kenyataan alam dan manusia’’
Dalam bahasa Indonesia sejarah berarti: silsilah; asal-usul (keturunan); kejadian dan peristiwa yang benar-benar terjadi pada masa lampau. Sedangkan Ilmu Sejarah adalah “ pengetahuan atau uraian peristiwa-peristiwa dan kejadian-kejadian yang benar-benar terjadi di masa lampau. ”
Nama muhammad ukasyah
BalasHapusAnak kls 1c
Nim: 12201073
Sejarah peradaban islam ini sangat penting untuk di pelajari, karena terdapat peristiwa atau peninggalan yang pernah terjadi di masa lampau. Kenapa sejarah itu penting, dimana pada zaman sekarang anak muda masih banyak yang belum mengetahui peninggalan yang sangat bermakna. karena terdapat peristiwa atau peninggalan yang pernah terjadi di masa lampau. Kenapa sejarah itu penting, dimana pada zaman sekarang anak muda masih banyak yang belum mengetahui peninggalan yang sangat bermakna. Contohnya, bukti peninggalan islam di nusantara dengan adanya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatallah. Makam ini disinyalir sebagai arkeologi Islam tertua di bumi Nusantara. Itulah salah satunya sangat penting mempelajari sejarah peradaban islam bagi mahasiswa dan yang lainnya.
Wassalamu'alaikum wr wb
Nama: Mutia Amanda Putri
BalasHapusNim: 12201075
Kelas: 1C PAI
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. Baru lima persen dari kebenaran sejarah dan ilmiah yang berupaya dipahami dari keseluruhan isi Al - Quran.Perpanjang lebar pembahasan tentang hak dan kewajiban. Sekarang saatnya menyorot SPI sebagai ilmu pengetahuan yang mempersyaratkan :
1. Metodologis
2. Objektif
3. Sistematis
4. Rasional
5. Universal
Nama: Karsih Amelia Novita Andini
BalasHapusNim: 12201084
Kelas: 1c
Prodi: PAI
Untuk mempelajari sejarah di perlukan alat penghubung dan perlu dibuktikan dengan metodelogi ilmiah yang valid dan reliable seperti akuntabilitas publik, uji materi dan kebenaran uni versal. Pada Abad ke 21,banyak membahas kerajaan, perang - damai, kalah - menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak yang dimana kejadian ini terdapat pada masa lalu/lampau. Pembelajaran SPI ini sangat penting untuk pembekalan diri mahasiswa agar mahasiswa tidak lupa akan penting nya kejadian peristiwia penting tersebut.Untuk menghasilkan materi SPI yang benar dan jauh dari distorsi dan intervensi, mempersyaratkan kerja mutholaah dan mujahadah lembar demi lembar SPI.Mengurai dan merajut kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI secara berimbang dalam menginformasikan sejarah.
Nama:Ade Khairul Arya Putra
BalasHapusNIM: 12201077
Kelas: 1C
Prodi: Pendidikan Agama Islam (PAI)
SPI, khususnya sejarah merupakan ayah (father) ilmu pengetahuan, saat yang sama filsafat telah terlebih dahulu didengungkan sebagai ibu (mother) ilmu pengetahuan diruang belajar. Jika ayah dan ibu ada, ilmu pengetahuan masih membutuhkan alat penghubung, dalam hal ini adalah bahasa dan literasi. SPI sebagai ilmu pengetahuan menyorot dan membutuhkan persyaratan sebagai berikut :
1. Metodologis, tata cara yg menentukan proses penelusuran apa yang ingin digunakan.
2. Objektif,
3. Sistematis.
4. Rasional.
5. Universal.
Nama : Anisa Fitriani
BalasHapusNim : 1220140
Kelas : 1D
Metodologis mempunyai arti metode yang berarti cara atau proses yang digunakan untuk memudahkan suatu pekerjaan di SPI metodologis bertujuan untuk subuah metode ilmiah yang valid dan reliebel, akuntabilitas publik, uji materi, dan kebenaran universal. Contohnya, upaya terus menggali sejarah yang masih luas laksana hutan belantara’
Okjektif mempunyai keterkaitan dengan SPI yaitu yang mencakup fakta-fakta yang berhubungan dengang pertumbuhan dan perkembangan Pendidikan islam baik informal maupun formal. Contohnya, kritis dalam menanggapi naskah SPI, yang hanya membahas kerajaan, perang-damai, kalah-menang, perebutan tahta dengan porsi yang lebih banyak.
Sistematis di SPI mampu menguraikan dan merajt Kembali sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan yang manusiawi.
Rasional memiliki keterkaitan yaitu kepentingan yang terletak pada kedekatan logika dan rasa yang tersanbung dengan jati diri mahasiswa.di mana waktu mereka hidup, dan dimana ruang mereka berbeda.
Universal dalam SPI adalah mengurai dan merajut Kembali SPI sebagai jenis disiplin ilmu humaniora, harus memposisikan SPI yang secara berkeadilan dan berimbang dalam menginformasikan sejarah, dan bukan saja menjadi alat kekuasaan, tapi juga paparan manusiawi.