Ali Bin Abi Talib ( Adil, Tegas dan Cerdas) - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
ALI BIN ABI TALIB
(ADIL, TEGAS DAN CERDAS)
Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya
: Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha
(Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah
pintunya). Posisi ulama dan umara
terhimpun pada dirinya. Diri yang
menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat,
13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi
Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay
bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar
bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin
Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi
Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami
Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri
Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu
Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling
disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga
dari Nabi SAW.
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Masa Ali bin Abi Talib
energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir
tidak ditemukan peradaban pada masanya.
Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan
yang akan datang. Betapa buruknya
perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Tugas
: Jelaskan peristiwa perang Siffin dan perang Jamal !
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusBismillahirrahmanirrahim.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Nama: Ardita Sukma
NIM: 12001186
Kelas: 2E PAI
KESIMPULAN
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
* Pengikut Usman
* Pengikut Ali
* Golongan moderat
* Golongan dengan prinsip jamaah.
Sekian kesimpulan dari saya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Assalamualaikum Wr.Wb
BalasHapusNama : Herni Arinda Putri
Kelas : 2E PAI
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Tiara
Nim : 12001257
Kelas : 2G/ PAI
Hari/Tanggal : Senin 21 Juni 2021
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : Yumita Sari
BalasHapusNim : 12001219
Kelas : 2 F PAI
Hadir
Perang Jamal terjadi di Basra, antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah. Perang ini terjadi karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan.
Sejarah Perang Jamal
Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.
Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah karena alasan berikut:
Tugas utama Ali adalah menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah dibagikan oleh Utsman kepada kaum kerabatnya menjadi milik milik
Tugas Ali bukan untuk mengusut kematian Utsman.
Menghukum pembunuh bukanlah perkara yang mudah, karena situasi politik yang sangat kacau.
Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:
Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.
Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "Ajaklah mereka kepada Kitabullah!" Ka'ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.
Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka'ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.
Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.
Banyak sekali pasukan yang gugur
Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.
Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.
Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.
Adapun peristiwa perang siffin mengalami beberapa persoalan
Pertama, jika kita mengangaap bahwa persoalan perang shiffin adalah persoalan agama-akidah, akan meniscayakan penilaian pihak mana yang salah dan pihak mana yang benar. Sedangkan kita tak bisa membenarkan keduanya dengan mencari-cari dalil yang dapat membenarkannya, atau sebaliknya. Sebab dalam persoalan agama –apalagi persoalan akidah, logika yang dibangun harus jelas dan tegas; halal-haram, salah-benar. Akidah tidak bisa berwarna abu-abu. Kaidah ushul mengatakan “Persoalan akidah (ibadah) pada dasarnya adalah haram, kecuali terdapat dalil yang membolehkannya.”
Selain itu, jika kita masih menganggap persoalan akidah, maka kita juga akan terjebak pada ide-ide khawarij, yakni mengkafirkan atau paling tidak menyalahkan salah satu dari keduanya, padahal antara Sayyidina Muawiyah dan Imam Ali merupakan sahabat seniornya Nabi Muhammad. Lebih-lebih Sayyidina Ali, saudara sepupu sekaligus menantu Nabi.
Nabi pernah bersabda “Semua sahabatku bersifat adil (dapat dipercaya).”
Kedua,perang Shiffin semata-mata persoalan hubungan sosial-politis antar sahabat, dalam term generasi selanjutnya muncul istilah fikih, muamalah, siyasah, dll. Kaidah awal yang dibangun dalam persoalan fikih muamalah-siyasah adalah “Pada dasarnya semuanya adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
Nama: Anggita Nally Wangsa
BalasHapusNIM:12001176
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
baitul mal atau zakat.
2. sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Nama : Nurgia Isti Adjah
BalasHapusNIM : 12001060
Kelas : 2A PAI
Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib :
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Nama : Tri Finasti (12001260)
BalasHapusKelas 2G PAI
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
Tipe kepemimpinan Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama :. Intan Mufidah
BalasHapusNIM : 12001088
Kelas : 2C PAI
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman.Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
BalasHapusRasulullah Saw memberi gelar beliau sebagai Babul ‘Ilmi atau pintu ilmu, Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : indri maulidia
BalasHapusKelas : 2 F
Prodi : pendidikan agama islam
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Nama: Keti Yuliantika (12001141)
BalasHapusKelas: 2D PAI
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib:
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
A. kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu:
1). Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis
2). Strategi dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.
3). Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.
B. Relevansi dalam nilai-nilai pendidikan Agma Islam
1). Bertanggung Jawab
2). Berani
3). Sederhana
4). Adil
Sekian terimakasih :)
Nama : Luthfia sarfina amalia
BalasHapuskelas :2G pai
Nim : 12001272
Pertempuran Shiffin adalah pertempuran kedua dari Perang Saudara Islam I, setelah Perang Jamal. Setelah terbunuhnya Khalifah Utsman bin affan , Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah, tetapi penerimaan dari seluruh kekhalifahan islam sangatlah sulit didapat. Ali bin Abi Thalib berkata tentang dirinya yang diangkat umat Islam sebagai khalifah itu merasa agak kurang senang. Sebab, di antaranya ada yang membunuhi Utsman bin Affan, sekarang mereka berada di sisi pendukungnya agar bisa membaiatnya. Muawiyah, Gubernur dari suriah yang merupakan kerabat dari khalifah yang terbunuh, sangat menginginkan pembunuh dari sang Khalifah diadili dimuka hukum. Seperti yang diterangkan oleh tabiin terkenal, Abu Muslim al khaulani. Dia datang bersama teman-temannya menanyai Muawiyah dan berkata mereka padanya, "Kamu menentang Ali dalam masalah khilafah atau kamu seperti dia?" Muawiyah menjawab, "Tidak. Aku tahu benar bahwa dia lebih baik dariku; tetapi kalian 'kan tahu, Utsman terbunuh dengan keji, sedang saya anak pamannya, dan juga keluarganya yang menuntut qisas kepada orang yang terlibat dalam pembunuhan itu. Maka kalian temuilah Ali dan katakan, Agar segera menyerahi para pembunuh Utsman'." Maka mereka mendatangi Ali dan menyampaikan hal itu kepadanya, dan Ali menjawab, "Ia harus masuk baiat dan kemudian mereka tuntut hal ini kepadaku. Muawiyah berpendapat Ali bin Abi Talib tidak berniat untuk melakukan hal ini, sehingga Muawiyah memberontak terhadap Ali bin Abi Talib dan membuat Ali bin Abi Talib berniat memadamkan pemberontakan Muawiyah. Tapi walau demikian, yang benar menurut ulama adalah Ali hendak melihat kasus ini dari perspektif mashlahah (keuntungan) dan mafsadah (kerusakan). Sehingga, dia berpendapat, perlu menahan dulu kasus ini. Agar supaya umat Islam bersatu dulu, baru melakukan qisas. Apalagi pembunuhnya hanya 2-3 orang saja, dan salah satunya seorang budak yang diketahui dari Mesir . Diketahui di belakang pembunuh pembunuh yang sedikit itu, kalau sampai qisas ditegakkan pada hari itu jua, maka kabilah-kabilah pembela pembunuh itu akan segera melakukan kehancuran yang lebih besar. Al-Juaniy, Imam al-Haramain berpendapat bahwa Muawiyah memang memerangi Ali bin Abi Thalib, tetapi tidak mengingkari kepemimpinannya, dan tidak bermaksud merebutnya untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, dia hanya menuntut agar terlaksananya qisas bagi para pembunuh Utsman, dengan asumsi dia benar, tetapi dia salah dalam hal ini. Hasil dari keadaan ini adalah pertempuran di Shiffin antara kedua belah pihak.
Perang Jamal, Pertempuran Basra juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan. Setelah berbaiat atas kekhilafahan Ali bin Abi Talib, Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam pergi ke Mekkah dan bertemu dengan Aisyah untuk meminta pertanggung jawaban kematian Utsman bin Affan. Kemudian Ya’la bin Munyah dari Basra dan Abdullah bin Amir dari Kufah turut bergabung. Akhirnya mereka sepakat untuk berangkat ke Basra beserta 700 orang lainnya untuk mencari pembunuh Utsman bin Affan.
Sesampainya di Basra mereka menemui Gubernur Basra yaitu Utsman bin Hunaif dan menahan pergerakan pasukan ini berharap mereka mau menunggu kedatangan Ali dari Madinah. Tetapi karena provokasi salah seorang khawarij yang bernama Jalabah, peperangan antara Utsman bin Hunaif dan pasukan Aisyah tidak terbendung. Yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Hunaif. Ali pun baru mendengar kematian gubernurnya saat di Kufah. Disini dia mengumpulkan pasukan hingga berjumlah 10.000 pasukan.
Assalamualaikum
BalasHapusNama : Yasser defansa
NIM : 12001361
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
Penyebab terjadinya Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi.Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
baitul mal atau zakat.
Nama : Arda Firdaus
BalasHapusNIM : 12001281
Kelas : 2B PAI
Kesimpulan
Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
Berikut merupakan tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib :
1. Ali merupakan seorang ulama dan Umara cerdas pada masanya
2. Menjadi imam yg amanah serta jendral yg tangguh pada zamannya
3. Adil, tegas dan cerdas.
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusnama: faidil azmi
BalasHapuskelas:2E
prodi: PAI
NIM:12001282
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Nur Miranti
BalasHapusNim : 12001311
Kelas : PAI 2B
📌 tipe kepemimpin ali bin abi thalib
1. Tipe Demokratis
Paham demokrasi ini merupakan paham yang dikembangkan dan
dianut oleh kaum Khawarij. Menurut mereka khalifah atau imam harus
dipilih secara bebas oleh umat Islam.
2. Tipe karismatik
Sifat Ali di hari pertama kekuasaannya, Khalifah Ali Bin Abi Thalib
selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup mereka.
3. Tipe militeristik
Dalam bidang pemerintahan ini, Ali berusaha mengembalikan
kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab pada tiap kesempatan yang
memungkinkan. Ia melakukan beberapa hal, yaitu:
a. Membenahi dan menyusun arsip negara dengan tujuan untuk mengamankan
dan menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah.
b. Membentuk kantor hajib (perbendaharaan)
c. Mendirikan kantor shahib al-Shurta (pasukan pengawal).
(sumber : imam ma'ruf, KEPEMIMPINAN KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB
(DALAM BUKU BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB
KARYA ALI AUDAH)
DAN RELEVANSINYA DALAM NILAI-NILAI
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2015/2016, (skripsi) )
Nama : Riska
BalasHapusNim: 12001316
Kelas : 2B PAI
Kesimpulan
*Tipe kepemimpinan syadina Ali bin Abi thalib*
1.Adil
2. Cerdas
3.Tegas
4. Ali bin abi tahib merupakan seorang perwira yang tangkas.
5.Pemberani.
Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin
Nama: Dela Sari (12001131)
BalasHapusKelas: PAI 2D
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abu Thalib
Tipe kepemimpinan Ali bin Abu Thalib cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini. Pada kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Nama. : Amin Rais
BalasHapusNim. : 12001278
Kelas. : 2G semester 2 PAI
Selama masa sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
baitul mal atau zakat. Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Sekian terima kasih.
Nama : Nadia vega
BalasHapusKelas : 2 C pai
Nim : 12001199
Assalamualaikum wr wb
Saya menyimpulkan bahwa Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.
BalasHapusNama : Deah Yuliati
NIM : 12001075
Kelas : 2B PAI
Beberapa tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berikut ini:
1. Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang sederhana tetapi tegas dan kaya akan ilmu.
2. Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa sifat yang sama dan sikap yang sama dengan para pendahulunya ia sangat lemah lembut, rasa kasih sayang kepada sesamanya, terutama kepada yang lemah. Ali merupakan seorang pemimpin yang berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka meskipun harus mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.
3. Demokratis, demokratis terlihat pada saat ali bin abu tholib menerima kekhalifahan dan mau dibayar tetapi bayar harus dilakukan di masjid dan di depan masyarakat banyak serta tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin.
4. Karismatik, khalifah Ali bin Abi Tholib selalu memperhatikan dan mencermati keadaan rakyatnya berusaha meneliti apa-apa yang mengusik menyakiti, dan menyulitkan hidup rakyatnya. Ini merupakan sifat kepemimpinan karismatik. Ali berusaha mengembalikan ke kebijaksanaan Khalifah Umar Bin Khattab pada setiap kesempatan yang memungkinkan titik contohnya, membentuk kantor hajib (pembendaharaan) mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang kedudukannya lebig tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau mustahib (mengawasi hukum) dan lain sebagainya.
5. Seorang sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk Surga.
Nama:Nurul Huda
BalasHapusNIM:12001319
Kelas:2B PAI
Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib:
1. Pemimpin yang cerdas.
2.Pemimpin yang tegas, berani dan bijaksana dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya.
3.Pemimpin yang sangat menegakkan keadilan.
4.Pemimpin yang sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
5.Pemimpin yang sangat berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Nama : Rina Surya Afsah
BalasHapusNim : 12001249
Kelas : 2G
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah.
kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis
2. Strategi dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.
3. Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.
NAMA : RUSDIANTARI
BalasHapusNIM : 12001320
KELAS : 2B PAI
"Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib"
Ali bin Abi Thalib adalah khilafah ke 4 setelah Usman bin Affan. Ali bin Abi Thalib adalah memiliki tipe kepemimpinan sbb:
1. jujur amanah,dan bertanggung jawab
2. adil dalam memimpin
3. Tangguh dan pekerja keras
4. seorang yang kaya namun tetap sederhana, dan Dermawan.
5. Dalam kepemimpinannya ia seorang prajurit handal yang berani dan tegas namun memiliki hati yang lemah lembut terhadap sesamanya terutama pada yang lemah(rakyat kecil).
Ali adalah pemimpin yang memuliakan para alim ulama, tidak menjauh dari orang-orang miskin. Saat menjadi khalifah, keadilan benar-benar tersebar. Bahkan tak hanya kaum muslimin yang merasakan, orang-orang non muslim juga merasakan keadilan tersebut.
NAMA : AGUNG WIBISONO
BalasHapusNIM : 12001160
KELAS : PAI 2D
Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib
4. Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam kepemimpinan
Diantara strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan
adalah memerangi Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin
Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik
perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.
Berikut ini akan diuraikan mengenai strategi itu;
a. Ali Bin Abi Thalib Memerangi Khawarij
Semula orang-orang yang kelak dikenal dengan khawarij ini turut
membaiat „Ali ra., dan „Ali ra.tidak menindak mereka secara langsung
mengingat kondisi umat belumlah kembali stabil, di samping para pembuat
makar yang berjumlah ribuan itu pun telah berbaur di Kota Madinah,
hingga dapat mempengaruhi hamba sahaya dan orang-orang Badui. Jika
Ali ra.bersegera mengambil tindakan, maka bisa dipastikan akan terjadi
pertumpahan darah dan fitnah yang tidak kunjung habisnya. Karenanya Ali
ra, memilih untuk menunggu waktu yang tepat, setelah kondisi keamanan
kembali stabil, untuk menyelesaikan persoalan yang ada dengan
menegakkan Qishash.Kaum khawarij sendiri pada akhirnya menyempal
dari Pasukan Ali ra.setelah beliau melakukan tahkim dengan Muawiyah ra.
setelah beberapa saat terjadi perbedaan ijtihad di antara mereka berdua.
(Ali ra. dan Muawiyah ra.). Orang-orang Khawarij menolak Tahkim seraya
mengumandangkan slogan:
Tidak ada hukum kecuali hukum Allah swt.Tidak boleh
menggantikan hukum Allah swt dengan hukum manusia. Demi Allah
b. Upaya Pengembangan dalam Bidang Pemerintahan.
Situasi ummat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Ali
Ibnu Abi Thalib sudah sangat jauh berbeda dengan masa-masa
sebelumnya. Ummat Islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan
Umar Ibnu Khattab masih bersatu, mereka mempunyai banyak tugas
yang harus diselesaikannya, seperti tugas melakukan perluasan
wilayah Islam dan sebagainya. Selain itu, kehidupan masyarakat Islam
masih sangat sederhana sebab belum banyak terpengaruh oleh
kemewahan duniawi, kekayaan dan kedudukan.
Namun pada masa pemerintahan Khalifah Usman Ibnu Affan
keadaan mulai berubah.Perjuangan pun sudah mulai terpengaruh oleh
hal-hal yang bersifat duniawi.Oleh sebab itu, beban yang harus dipikul
oleh penguasa selanjutnya semakin berat. Usaha-usaha Khalifah Ali
Ibnu Abi Thalib dalam mengatasi persoalan itu tetap dilakukannya,
walaupun ia memperoleh tantangan yang sangat luar biasa. Semua itu
3). Perkembangan di Bidang Politik Militer
Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib mempunyai kelebihan,
seperti kecerdasan, ketelitian, ketegasan keberanian dan
sebagainya. Karenanya saat ia terpilih sebagai Khalifah, jiwa dan
semangat itu masih membara didalam dirinya. Banyak usaha yang
dilakukan, termasuk bagaimana merumuskan sebuah kebijakan
untuk kepentingan negara, agama dan umat Islam kemasa depan
yang lebih cemerlang. Selain itu, ia juga terkenal sebagai
pahlawan yang gagah berani, penasihat yang bijaksana, penasihathukum yang ulung, dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat
sejati, dan seorang kawan yang dermawan.
Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib sejak masa mudanya amat
terkenal dengan sikap dan sifat keberaniannya, baik dalam
keadaan damai mupun saat kritis. Beliau amat tahu medan dan
tipu daya musuh, ini kelihatan sekali pada saat perang Shiffin.
Dalam perang itu Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib mengetahui benar
bahwa siasat yang dibuat Muawiyah Ibnu Abi Sufyan hanya untuk
memperdaya kekuatan Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib menolak
ajakan damai, sebab dia sangat mengetahui bahwa Muawiyah
adalah orang yang sangat licik. Namun para sahabatnya mendesak
agar menerima tawaran perdamaian itu.Peristiwa ini lalu dikenal
dengan istilah "Tahkim" di Daumatul Jandal pada tahun 34
Hijriyah.Peristiwa itu sebenarnya adalah bukti kelemahan dalam
system pertahanan pada masa pemerintahan Khalifah Ali Ibnu Abi
Thalib.Usaha Khalifah terus memperoleh tantangan dan selalu
dikalahkan oleh kelompok orang yang tidak senang pada
kepemimpinannya.
Nama : Selvi Agustin
BalasHapusNim : 12001027
Kelas : 2A
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib Ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, Adil, tegas, jujur, kuat, Dan tidak taku mati serta prajurit yang handal
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Nama : Ella suryana
BalasHapusNim : 12001214
Kelas : 2 F PAI
Makul : Sejarah Peradaban Islam
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abu Thalib, ia adalah seseorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas,
teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya tersebut ali mendapatkan julukan Asadullah yang artinya singa Allah karena ketegasannya, ia tidak segan - segan menganti pejabat gubernur yang tidak becus menggurusi kepentingan umat islam. ia juga tidak segan - segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan, diantara peperangan itu adalah perang jamaldan, perang siffin. berkat ketegasan dan ketangkasan perang tersebut dapat dimenanginya.
Namun dalam perang siffin, khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak mu'awiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama : Al Qholiah ( 12001216 )
BalasHapusKelas : 2B
Prodi : Pendidikan Agama Islam ( PAI )
Kepemimpinan pada masa Ali Bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib berasal dari keturunan Bani Hasyim. Ia adalah sepupu Nabi yang kemudian menjadi menantu setelah menikahi Fatimah az-Zahra. Ali adalah satu-satunya sahabat yang dididik oleh Rasul sejak kecil. Ali memerintah selama enam tahun dari 35 hingga 40 H atau 655-660 M. Pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah
Setelah Usman wafat, keadaan semakin kacau. Kaum muslimin mendesak agar Ali dibaiat sebagai khalifah. Dalam suasana kacau, Ali pun dibaiat. Peristiwa itu berlangsung pada 25 Zulhijah 35 H di Masjid Madinah. Ali diwarisi berbagai pergolakan.
Masa pemerintahannya penuh dengan cobaan :
- ia berusaha mengatasinya dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman bin Affan.
- Ia juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.
- Ali mengembalikan sistem distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah diterapkan pendahulunya Umar bin Khattab.
- Pemberontakan yang dihadapi Ali bin Abi Talib di antaranya datang dari Talhah, Zubair, dan Aisyah.
- Masa kepemimpinan yang penuh gejolak ini membuat tak banyak warisan yang ditinggalkan Ali.
- Salah satu dari sedikit warisan itu yakni penyempurnaan bahasa Arab.
- Ali memerintahkan Abul Aswad Ad Duali untuk memberi tanda baca dan menulis kitab-kitab Nahwu (tata bahasa).
- Ali juga membangun kota Kufah di Irak sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
- Di akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Talib, umat terpecah menjadi tiga golongan, yakni: Muawiyah Syiah, pengikut Abdullah bin Saba' al-Yahudi yang menyusup barisan tentara Ali bin Abi Talib Al Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib.
Assalamualaikum wr...wb...
BalasHapusNama : gustina
Kelas : 2E(PAI)
NIM : 12001190
Ali bin abi talib adalah khalifah keempat yang menjadi pemimpin umat islam
Setelah sepaninggalnya khalifah usman bi affan.Hidup beliau, lahir di makah dan wafat ny di kufah.
Ali bin abi talib adalah sepupu rasulullah sekali gus menantu
Rasulullah, karena beliau menikahi salah satu putri rasul yg bernama fatimah az zahro. Di dalam kepeminpinan
Ali bin abi talib umat islam terpecah menjadi empat golongan:
1.pengikut usman
Yaitu golongan yg menuntut kematian usman bin affan dan mengusulkan muawiah menjadi khlifah.
2.pengikut ali
Golongan yg mengajukan ali bin abi talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifaan usman bin affan.
3.golongan moderat
Yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerah kan urusanny ALLAH SWT.
4.golongan dengan perinsip jamaah
Diantaranya abu ayyub al anshari, usman bin zaid, muhammad bin maslamah,yang di ikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin.
Pada masa itu terjadi perang saudara yg di namai perang siffit dan perang jamal . Di masa ini lh umat islam menghabiskan tenaga antar umat islam lain nya.
Sekian kesimpulan dari saya waalaikumussalam wr...wb...
Nama : Amri nurfadillah
BalasHapusKelas : 2 E
Ali bin abi thalib adalah khalifah keempat ia dikenal sebagai pribadi yang adil, tegas dan cerdas ia pernah menjadi imam masjid dan juga jendral di medan perang. Ibu beliau bernama Fatimah bin hasyim. Abu thalib merupakan sepupu Rasulullah dan ia menjadi suami fatimah az zahroh anak dari Nabi muhammad. Abu thalib memiliki julukan Abu turab yang diberi oleh Rasulullah.
Pada masa Ali bin abi thalib setelah wafatnya usman menyisakan perpecahan terbagi menjadi 4 yaitu pengikut usman yang menuntut balas kematian utsman dan mengusulkan muawiyah menjadi khalifah. Lalu ada pengikut ali mengajukan ali menjadi khalifah pengganti usman. Lalu ada golongan moderat yang tidak mencalonkan siapa siapa. Dan yang golongan trrakhir golongan dengan prinsip jamaah yang diikuti 10.000 sahabat dan tabiin dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin.
Nama : Tarisa
BalasHapusKelas : 2 E
~Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib~
~ Adil; Keadilan Ali bin Abi Thalib bisa dilihat dari sistem pemerintah yang ia buat yaitu, sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
~ Tegas; bukti ketegasan ali bin abi thalib yaitu menurunkan jabatan muawiyyah yang kurang cakap dalam memimpin pemerintahan pada saat itu.
~ Cerdas; sesuai sabda Rasulullah SAW: "Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya)."
Nama: Tiara Cahyani
BalasHapusKelas: 2D
NIM:12001242
Kesimpulan:
•Dalam masa pemerintahannya, banyak terjadi pemberontakan yang hasilnya terdapat beberapa golongan/berpecah yaitu:
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan Moderat (tidak memilih siapapun)
4. Golongan dengan prinsip jama'ah.
•Juga pernah terjadi 2x perang yaitu jamal&siffin.
•Selama pemerintahan banyak terjadi pergolakan dan pemberontakan, juga terlalu fokus dalam mengurusnya sehingga hampir tidak ditemukannya peradaban dsb.
Sekian, Wassalamu'alaikum.
Tambahan:
Hapus• Selain itu dalam masa pemerintahan nya disebut sebagai pemerintahan yg merangkul, dalam artian merangkul kaum² yang lemah. Beliau sangat peduli terhadap rakyatnya terutama yg lemah.
Dari baitul maal, banyak disumbangkan pada rakyatnya yg membutuhkan.
• Kuat: dalam menghadapi kaum² yg memberontak
• Pada masa kepemimpinannya, kondisi sudah mulai tidak stabil
• Cerdas
Nama: Annisa
BalasHapusNim: 12001163
Kelas: 2E (PAI)
*KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB*
Ali bin Abi Thalib adalah imam masjid serta jenderal di medan perang. beliau lahir di Mekkah dan wafat di Kufah. Ali bin abi Thalib lahir pada hari jum'at, 13 Rajab tahun 599M. Nama lengkap beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Peristiwa penting pada masa Ali bin Abi Thalib, Ummat berpecah dalam empat firqah:
1. Pengikut Usman golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin affan dan mengusulkan Muawiyah menajadi khalifah.
2. Pengikut Ali
Golongan mengajukan Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
3. Golongan moderat
Golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Abu Ayyub Al Anshari, Usman bin Zaid, Muhammad bin Maslamah dan diikuti oleh 10.000 sahabat tabi'in.
Diantara perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib, perang siffin dan perang Jamal.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
Sekian terimakasih.
Nama: Nur Iqlima Yasika
BalasHapusNim: 12001302
Kelas: 2B PAI
~Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib~
1. Pemberani
2. Tegas dan teguh pendirian
3. Adil
4. Jujur
5. Bijaksana
6. Sederhana
7. Peduli terhadap rakyat
8. Tawadhu
9. Bertanggung jawab
10. Pekerja keras
Nama: Yossi Saputra
BalasHapusNim: 12001079
Kelas : 2B pai
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Sehingga di berikan gelar dalam sabdanya (Ana Madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha) yang artinya : aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya)
Ali Bi Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
1. Cerdas,
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur,
Beliau sangat menghargai kejujuran beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat,
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak kakut mati,
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama : Fitriyeh
Nim : 12001084
Kelas : 2C ( PAI )
KESIMPULAN
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal.
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Perang Shiffin (bahasa Arab: معركة صفين) adalah nama perang antara Imam Ali as dan Muawiyah yang terjadi pada bulan Shafar tahun 37 Hijriyah di sebuah tempat yang bernama Shiffin. Muawiyah dan bala tentaranya dalam perang ini digelari dengan istilah Qasitin (artinya para pelanggar). Di tengah-tengah perang, ketika tentara Muawiyah hampir mengalami kekalahan, mereka menancapkan Alquran di atas tombak, melihat ini sebagian tentara Imam Ali as tidak melanjutkan peperangan. Akhirnya masing-masing dari kedua pihak memilih seorang perwakilan untuk mengadakan arbitrasi dan perangpun berakhir tanpa ada hasil. Dalam perang ini Ammar dan Khuzaima mengalami kesyahidan.
Perang Jamal (bahasa Arab: حرب الجَمَل) adalah perang yang dipimpin oleh Aisyah (istri Nabi saw), Thalhah dan Zubair melawan Imam Ali as khalifah kaum Muslimin waktu itu. Perang ini meletus pada tahun 36 H/656 di sekitar Bashrah. Aisyah dan pasukannya menyulut api perang dengan alasan balas dendam atas pembunuh Utsman bin Affan, khalifah Ketiga.
Aisyah hadir dalam perang ini dan naik unta berambut merah. Penamaan perang ini dengan nama Perang Jamal (unta betina) adalah karena hal ini. Perang ini adalah perang pertama kali yang terjadi di antara kaum Muslimin. Perang ini diakhiri dengan kemenangan pasukan Imam Ali as dan terbunuhnya Thalhah dan Zubair. Aisyah menjadi tawanan dan dipulangkan secara terhormat ke Madinah.
Mengingat bahwa para pemimpin pasukan Jamal pada mulanya memberikan baiat kepada Imam Ali as, namun karena kemudian hari mereka membatalkan baiat itu, maka mereka dikenal dengan Nakitsin (orang-orang yang melanggar baiat).
Perang Jamal membuat pindahnya pusat pemerintahan kaum Muslimin dari Madinah ke Kufah, Irak. Dan karena telah terjadi perbedaan antara beberapa sahabat dan khalifah, maka muncul pula beberapa teori baru dalam hal teologi dan fikih antara mazhab-mazhab Islam dalam ranah politik.
Nama : Alifiah Indah Mulyayi
BalasHapusNim : 12001126
Kelas : 2D PAI FTIK
📍Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib📚
📝Kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu :
1.) Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis Dalam pembai‟atannya di
lakukan di masjid nabawi dan di depan masyarakat banyak agar, tujuannya
agar semua sepakat dalam pembai‟atan Khalifah Ali Bin Abi Thalib
sebagai khalifah ke empat setelah Utsman Bin Affan. Tipe karimaristik
yangmana Khalifah Ali Bin Abi Thalib adalah orang yang sangat baik hati
dan selalu memperhatikan masyarakatnya dalam melakukan aktifitas dalam
berdagang dan beraktifitas. Tipe militeristik yakni Khalifah Ali Bin AbiThalib sebagai khalifah untuk memperbaiki kepemimpinannya dan
memperkuat dalam pemerintah dan keamanan
2). Strategi
Dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang
mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam
bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.Strategi ini di kembangkan
dikarenakan pemerintahan Ali Bin Abi Thalib tidak stabil dan banyak
konflik politik yang menyebabkan tidak fokusnya Ali Bin Abi Thalib
dalam mengembangkan ilmu pendidikan islam.
3). Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut
orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman
pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.
📝Relevansi dalam nilai-nilai Pendidikan Agama Islam:
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Demikian Nilai-nilai pendidikan didalam kepemimpinan
Khalifah Ali Bin Abi Thalib yang bisa kita ambil dari kepemimpinanKhalifah Ali Bin Abi Thalib yaitu bertanggung jawab, berani, sederhana,
dan adil.
WALLAHU A'LAM BISHOWWAB
Assalamu'alaikum,
BalasHapusNama: Siti Lutfia Wahidiyah
Kelas: 2 A PAI
Nim: 12001033
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yaitu
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Ali bin Abi Thalib di panggil juga dengan Abu Turan (Bapak Tanah)
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Wallahu'alam, sekian Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Assalamualaikum wr wb
BalasHapusNama : Edyanto Maulana
NIM. : 12001107
Kelas. : PAI 2E
Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Nama: Nur Khalis
BalasHapusNim: 12001314
Kelas: 2C PAI
S pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya. Serta membuat salah satu sistem yang mana sistem tersebut merangkul kaum yang lemah, bahkan Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Tak ada yang meragukan keperwiraan dari Ali bin Abi Thalib. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin.
Mungkin hanya itu yang dapat saya simpulkan, sekian terimakasih🙏
Nama : Dea Febrianti
BalasHapusNim : 12001138
Kelas : 2D FTIK
tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berikut ini:
1. Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang sederhana tetapi tegas dan kaya akan ilmu.
2. Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa sifat yang sama dan sikap yang sama dengan para pendahulunya ia sangat lemah lembut, rasa kasih sayang kepada sesamanya, terutama kepada yang lemah. Ali merupakan seorang pemimpin yang berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka meskipun harus mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.
3. Demokratis, demokratis terlihat pada saat ali bin abu tholib menerima kekhalifahan dan mau dibayar tetapi bayar harus dilakukan di masjid dan di depan masyarakat banyak serta tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin.
4. Karismatik, khalifah Ali bin Abi Tholib selalu memperhatikan dan mencermati keadaan rakyatnya berusaha meneliti apa-apa yang mengusik menyakiti, dan menyulitkan hidup rakyatnya. Ini merupakan sifat kepemimpinan karismatik. Ali berusaha mengembalikan ke kebijaksanaan Khalifah Umar Bin Khattab pada setiap kesempatan yang memungkinkan titik contohnya, membentuk kantor hajib (pembendaharaan) mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang kedudukannya lebig tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau mustahib (mengawasi hukum) dan lain sebagainya.
5. Seorang sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk Surga.
Nama: Yossi Saputra
BalasHapusNim: 12001079
Kelas : 2B pai
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Sehingga di berikan gelar dalam sabdanya (Ana Madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha) yang artinya : aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya)
Ali Bi Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
1. Cerdas,
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur,
Beliau sangat menghargai kejujuran beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat,
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak kakut mati,
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi tholib adalah
BalasHapus- Seorang yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
- Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah.
- Di antara sosok pemimpin teladan pada masa seninggal Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abi Thalib. Dia merupakan salah seorang khalifah yang rajin mengirim pesan-pesan tertulis kepada para bawahannya.
- Pembawa panji kehormatan dari Nabi pada saat perang Khaibar. Satu dari sepuluh sahabat yang mendapat jaminan masuk surga dari Rasulullah.
- seseorang yang terdidik dengan sifat-sifat yang luhur dan mulia.
Nama : Nurul Safitri
BalasHapusNim: 12001162
Kelas : 2E PAI
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Kesimpulan tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib
Ali bin Abi Tholib diberi gelar pintunya ilmu.Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan.
Perang saudara pada masa Ali bin Abi Tholib
- Perang Siffin.
- Perang Jamal
Pada masa Ali bin Abi Tholib energi umat Islam terkuras hanya untuk konflik internal. hampir tidak ditemukan peradaban dimasa itu. Ali bin Abi Tholib sangat berperan penting dalam perpecahan ini, bnyak pengorbanan yang dilakukan. Karena tujuan dari semua ini adalah persatuan karena Allah.
Nama : Ria Eliana
BalasHapusKelas : PAI 2B
Nim : 12001064
Tipe Kepemimpinan Sayydina Ali bin Abi Taholib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah tipe kepemimpinan yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana Sayydina Ali bin Abi Tholib merangkul para kaum lemah.Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu,inilah bentuk adil pada pemerintahan sayydina ali.
Dan selain itu tipe kepemimpinan sayydina ali bin abi Taholib yaitu merakyat,cerdas,jujur,tidak takut mati,pekerja keras,handal,tangkas,tegas,teguh pendirian,dan pemberani.
Nama : Choirul Rahmawati
BalasHapusKelas : 2E PAI
--> Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib adalah sosok khalifah yang adil, tegas, dan cerdas. Memang Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib mempunyai kelebihan, seperti kecerdasan, ketelitian, ketegasan, keberanian dan sebagainya. Karenanya saat ia terpilih sebagai Khalifah, jiwa dan semangat itu masih membara didalam dirinya. Tipe kepemimpinan beliau pun dikenal dengan tipe Karismatik dimana Khalifah Ali Bin Abi Thalib selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup masyarakatnya. Ali bi Abi Thalib merupakan sosok pemimipin yang patut diteladani. Hidupnya sangat rendah hati.Ia tak pernah merasa dirinya lebih tinggi
dari orang lain, atau memperlakukan orang sebagai bawahannya. Karena tak lepas dari didikan Rasulullah, murah hati dia, lapang dada, tidak pendendam, selalu memelihara tali silaturahmi da pemaaf. Selain itu, Ali bin Abi Thalib adalah tipe pemimpin haus akan ilmu, tak salah jika para sahabat mengatakan bawa beliau adalah pemimpin yang sangat cerdas. Kecerdasan Ali Bin Abi Thalib dan keistimewaan Ali tak dimiliki oleh sahabat-sahabat yang lain. Selain dikenal dengan zahid, menjauhi segala kesenangan dan kemewahan
duniawi, dia adalah orang yang wara’, orang yang menjauhi segala macam dosa dan syubhat.Dia adalah orang yang sarat dengan ilmu, tempat para sahabat terkemuka bertanya dalam masalah-masalah hukum Agama yang muskil atau tentang makna sebuah ayat dalam Al-qur‟an
atau tafsirnya.
Wallahu'alam
Nama : Ria Eliana
BalasHapusKelas : PAI 2B
Nim : 12001064
Tipe Kepemimpinan Sayydina Ali bin Abi Taholib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah tipe kepemimpinan yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana Sayydina Ali bin Abi Tholib merangkul para kaum lemah.Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu,inilah bentuk adil pada pemerintahan sayydina ali.
Dan selain itu tipe kepemimpinan sayydina ali bin abi Taholib yaitu
- merakyat
- cerdas
- jujur
- tidak takut mati
- pekerja
keras
- handal
- tangkas
- tegas
- teguh pendirian,dan
- pemberani.
Nama : Yumita Sari
BalasHapusNim : 12001219
Kelas :2 F PAI
Hadir
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
baitul mal atau zakat.
2. sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Nama: Desi Mulia
BalasHapusNim: 12001317
Kelas: 2B
Kesimpulan:
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, beliau orang
yang terkenal dengan ketegasannya, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya. Serta membuat salah satu sistem yang mana sistem tersebut merangkul kaum yang lemah, bahkan Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Tak ada yang meragukan keperwiraan dari Ali bin Abi Thalib. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Dan juga orang yang bertanggung jawab dan adil dalam segala hal.
Nama : Syarifah Jumiati
BalasHapusNIM : 12001104
Kelas : PAI 2C
Seperti yang kita tahu bahwasan nya Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Beliu juga memiliki beberapa sifat yang sangat mulia seperti jujur, cerdas, kuat dan tidak takut mati. beli juga dikenal sebagai prajurit yang sangat handal dalam pereperangan. Sistem kepemimpinan beliau yang sangat luar biasa.
Ada beberapa tipe kepemimpinan syayyidina Ali Bin Abi Thalib sbb:
1. beliau merupakan pemimpin yang adil, dan senatiasa merangkul kaum yang lemah
2. pemimpin yang senantiasa mensejahterakan Rakyat nya dengan memberukan uang yang ada di baitul mal untuk diberikan pada mereka yang membutuhkan, beliau juga tidak membebankan pajak kepda mereka yang tidak mampu.
3. beliau juga merupakan seorang pemimpin yang sabar, bahakan ia dituduh adanya keterlibatan pembunuhan terhadap pembunuhan Usman, akan tetapi beliau menghadapi nya dengan sabar dan berusaha memberikan bukti yang nyata.
Nama: isti amaliyah karami
BalasHapusNIM: 12001035
Kelas: PAI 2A
KESIMPULAN
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
* Pengikut Usman
* Pengikut Ali
* Golongan moderat
* Golongan dengan prinsip jamaah.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusNama : Annisa
NIM : 12001312
Kelas : 2 B
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib:
1. Ali bin Abi Thalib sangat tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
2. Sistem pemerintahan Ali bin Abi Thalib sangat berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan Sunnah.
3. Ali bin Abi Thalib seorang Pemberani. Keberaniannya terlihat ketika beliau mengganti para gubernur yang diangkat khalifah Utsman bin Affan kemudian menarik kembali tanah milik negara.
4. Ali bin Abi Thalib seorang yang Cerdas. Beliau sarat dengan ilmu. Oleh karena iu menjadi tempat para sahabat terkemuka bertanya dalam masalah-masalah hukum Agama yang muskil atau tentang makna sebuah ayat dalam Al-Quran’an atau tafsirnya.
Nama : Najwa Arfiliani
BalasHapusNim : 12001110
Kelas : 2C PAI
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
Rasulullah menggelari Ali di dalam sabdanya yang artinya"Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya". Karena posisi ulama dan umara umara terhimpun pada dirinya. Pada masa Ali bin Abi Thalib terdapat peristiwa penting setelah wafatnya Usman bin Affan di tangan pemberontak yang kemudian menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam 4 firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Dan adapun perang saudara pada masa beliau adalah :
1. Perang siffin
2. Perang Jamal
Pada masa Ali bin Abi Thalib ini energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Dan hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.
Nama: Ratmi
BalasHapusNim: 12001005
Kelas: 2A- PAI
Masa kepemimpinan syaidina ali bin abi thalib.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
1. Cerdas,
2. Jujur
3. Kuat,
4. Tidak kakut mati,
5. Pekerja keras,
6. prajurit handal
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama: Irma Gusniawati
BalasHapusNim: 12001297
Kelas: 2B
Tipe Kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Tholib;-
~Tipe kepemimpinan syadina Ali bin Abi thalib*
1.Cerdas
2. Tegas
3.Adil
4. Pemberani
5. Bijaksana
6.Merakyat
7. Dermawan
8.Tangguh dan pekerja keras
Nama : Risky Syawani Dafitra
BalasHapusNim : 12001294
Kelas : 2E PAI
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib :
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali Bi Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
Cerdas, Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
Jujur, Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan.
Nama: Hafizah
BalasHapusNIM: 12001053
Kelas: PAI 2 B
KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB
Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu sahabat Nabi yang termasuk Assabiqunal Awwalun. Beliau juga merupakan sepupu Rasulullah sekaligus menantu Rasulullah
Pada masa Ali memerintah, Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Nama: Mega Nur Wahyuni
BalasHapusKelas :PAI 2A
NIM : 12001025
kepemimpinan Ali bin abi thalib
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut utsman
2. Pengikut ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Masa Ali bin
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.
Nama : Syarifah Rismaiyanti
BalasHapusKelas : 2B Pai
Nim : 12001076
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib
ALI BIN ABI TALIB Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha.
Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib.
Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW. Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib :
1. Cerdas
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur
Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak takut mati
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
5. Pekerja keras,
Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Ali Bin Abi Thalib merasa bangga dengan upah yang dihasilkan dari mengangkat air yang kemudian ditukar dengan kurma.
6. Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
Nama : Anisa Ayu Indrawati (12001168)
BalasHapusKelas : II E (PAI)
MENYIMPULKAN TENTANG BEBERAPA TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB (ADIL, TEGAS DAN CERDAS)
1. Kepemimpinan Kalifah Ali Bin Abi Thalib yang mewarnai pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang mengakibatkan terjadinya perdamaian.
2. Ali sebagai khalifah yang teladan, dimana Ali adalah pribadinya pernah menolak jadi pemimpin Islam dikarenakan situasi yang kurang tepat yang banyak terjadi kerusuhan disana sini, atas desakan masyarakat butuh pemimpin dan masyarakat untuk menjadikan Khalifah Ali Bin Abi Thalib menjadi pemimpin pun akhirnya diterima
3. Ali memiliki ke istimewaan sendiri. Yang pertama seorang kaya-raya tapi dermawan, dan lainnya, Áli, sederhana tapi tegas dan kaya ilmu. Sebutan Nabi Muhammad Saw. Ali gerbang Ilmu, bukti pengakuan Rasulullah atas penguasaan ilmu Ali.Tak heran bila Ali juga di kenal ahli hukum dan mujtahid yang darinya selalu keluar pencerahan-pencerahan ilmiah dan spiritualitas.Sebagai “mata air” hikmah banyak mewariskan kepada umat islam akan kehidupan, baik dalam memenuhi hajat profannya (material) maupun sakralnya (akhirat). Dalam satu kesempatan misalnya, dia bertutur soal hubungan manusia dengan sang khaliq. Katanya, “barang siapa telah memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka dia akan memperbaiki hubungannya dengan orang lain, dan barang siapa telah memperbaiki urusan akhiratnya, maka dia akan memparbaiki urusan duniannya.
4. Dan juga dalam beberapa hal sifat dan sikap Ali sama dengan para pendahulunya. Ia sangat lemah lembut, rasa kasih sayang kepada sesamanya, terutama kepada yang lemah. Ia berusaha sedapat mungkin membantu mereka meskipun harus mengorbankan kepentingan sendiri. Tetapi ia juga tidak ragu bertindak tegas jika keadaan memang menghendaki demikian.
5. Khalifah Ali Bin Abi Thalib pada malam hari ia sering menjadi pelayan kaum fakir miskin, menyelenggarakan makan malam buat mereka. Dia berusaha membebaskan mereka dari perbuatan meminta-minta, membebaskan dari kemiskinan semampu mungkin. Hatinya pedih apa bila melihat orang yang dalam keadaan kekurangan. Dan sesudah larut malam ia hanyut dalam ibadahnya sendiri, berjikir dan melaksanakan tahajud.
6. Ali juga menganjurkan untuk berfikir dan merenungkan kembali informasi yang kita terima.Renungkannlah berita yang engkau dengar secara baik-baik (dan jangan hanya menjadi sebagai penukil berita).Penukil ilmu sangatlah banyak dan perenungnya sangat sedikit.
Nama : Ayu Rahmawati
BalasHapusNim :1200028
Kelas : 1A PAI
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama: Nuri Handayani
BalasHapusNim:12001148
Kelas:2D Pai FTIK
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama: Hamidah
BalasHapusNIM: 12001034
Kelas: 2A/PAI
~Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib~
Ali bin Abi Thalib, semoga ridha Allah senantiasa menyertainya, khalifah Ar Rasyidin yang keempat. Sepupu sekaligus menantu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Pembawa panji kehormatan dari Nabi pada saat perang Khaibar. Satu dari sepuluh sahabat yang mendapat jaminan masuk surga dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Bahkan Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda tentang dirinya,
أنت مني بمنزلة هارون من موسى إلا أنه لا نبي بعدي
“Kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya tidak ada nabi setelahku” (HR. Muslim no. 4418).
1. Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang terdidik dengan sifat-sifat yang luhur dan mulia.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang memiliki rasa tanggung jawab atau amanah yang sangat besar.
2. Saat menjadi khalifah, keadilan benar-benar tersebar. Bahkan tak hanya kaum muslimin yang merasakan, orang-orang non muslim juga merasakan keadilan tersebut.
3. Ali adalah pemimpin yang memuliakan para alim ulama, tidak menjauh dari orang-orang miskin. Dalam kepemimpinan beliau, orang yang kuat tak bisa sekehendak melakukan kezaliman, dan orang yang lemah tidak khawatir akan keadilannya” (Al Khulafa ar Rasyidun: Ali bin Abi Thalib hal: 14-15).
4. Tekad beliau dalam membumikan tauhid di muka bumi amat tinggi. Lihatlah bagaimana perjuangan beliau saat hari-hari peperangan Khaibar. Beliau membulatkan tekad untuk tetap ikut dalam barisan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menuju Khaibar. Padahal saat itu mata beliau sedang sakit parah. Bukan perjuangan ringan saat harus berhadapan hembusan debu sahara dan jauhnya perjalanan.
5. Beliau sosok pemimpin sederhana dan dekat dengan rakyat kecil. Kedudukannya sebagai khalifah tak menghalanginya untuk berbaur dengan masyarakat.
Rasulullah juga bersabda bahwa pemilik kemuliaan dan ketakwaan adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum ‘ajma’iin.
Wallahu a'lam
semoga kita dapat meneladani sifat dan keteladan sayyidan Ali bin abi thalib.
Nama. : Nurhalida
BalasHapusKelas. : 2B PAI
NIM. : 12001318
* Perang Jamal
* Perang Siffin
* Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
1. Perang Jamal
Perang jamal adalah perang yang terjadi antara pasukan Aisyah dengan Ali bin Abi Thalib. Dinamakan perang jamal karena Aisyah menggunakan unta sebagai kendaraan perangnya. Perang ini di picu oleh keinginan Aisyah menuntut balas terbunuhnya Utsman bin Affan akan tetapi tidak di gubris oleh Ali karena ingin menenangkan situasi terlebih dahulu. Dalam pertempuram ini pasukan Alii bin Abi Thalib lebih unggul dari pasukan Aisyah, Thalhah dan Zubair yang berada di pihak Aisyah gugur dalam pertempuran tersebut beserta dengan unta milik Aisyah. Akhirnya Aisyah pun dipulangkan penuh kehormatan, mengingat dia adalah salah satu dari para Umahatul Mukminin ( para ibu kaum beriman).
2. Perang Siffin
Perang siffin adalah perang yang terjadi antara pasukan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abu sufyan. Pemberontakan ini terjadi karena Muawiyah tidak menerima tindakan khalifah Ali yang memecatnya, memecat keturunannya dan untuk mengambil kembali hak milik keluarganya. Iya juga menuntut pertanggung jawaban atas terbunuhnya khalifa Utsman bin Affan. Perang ini terjadi pada tahun 37 H atau 659 M.
3. Dari beberapa peperangan yang telah terjadi, dapat di simpulkan bahwa tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut :
a. Ali bin abi thalib terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya, menegakkan keadilan, menjalankan undang-undang Allah swt. Serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
B. Memiliki kecakapan dalam bidang ilmu pengetahuan, militer, dan strategi perang.
C. Sesok yang tegas dalam kepemimpinannya, yang man beliau mengganti seemua pejabat yang tidak layak dan mengambil kembali tanah tanah pada masa utsman bin affan yang dibagikan kepada kerabatnya dengan tujuan. Yang tidak jelas, hal inilah yang memicu banyaknya terjadi pemberontakan pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib.
D. Sesosok yang peduli terhadap pendidikan. Yaitu dengan mendirikan beberapa madrasah.
E. Pemimpin yang mengharuskan pegawainya berlaku jujur, cakap, dan bertanggung jawab.
F. Mengembangkan bidang pembangunan, terutama di kuffah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu nahwu, ilmu hadis, dll.
Nama : VITIANI
BalasHapusNim : 12001264
Kelas : 2G PAI
Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah. Perang ini terjadi karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan.
Sejarah Perang Jamal
Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.
Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah karena alasan berikut:
Tugas utama Ali adalah menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah dibagikan oleh Utsman kepada kaum kerabatnya menjadi milik milik
Tugas Ali bukan untuk mengusut kematian Utsman.
Menghukum pembunuh bukanlah perkara yang mudah, karena situasi politik yang sangat kacau.
Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:
Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.
Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "Ajaklah mereka kepada Kitabullah!" Ka'ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.
Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka'ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.
Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.
Banyak sekali pasukan yang gugur
Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.
Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.
Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.
Adapun peristiwa perang siffin mengalami beberapa persoalan
Pertama, jika kita mengangaap bahwa persoalan perang shiffin adalah persoalan agama-akidah, akan meniscayakan penilaian pihak mana yang salah dan pihak mana yang benar. Sedangkan kita tak bisa membenarkan keduanya dengan mencari-cari dalil yang dapat membenarkannya, atau sebaliknya. Sebab dalam persoalan agama –apalagi persoalan akidah, logika yang dibangun harus jelas dan tegas; halal-haram, salah-benar. Akidah tidak bisa berwarna abu-abu. Kaidah ushul mengatakan “Persoalan akidah (ibadah) pada dasarnya adalah haram, kecuali terdapat dalil yang membolehkannya.”
Selain itu, jika kita masih menganggap persoalan akidah, maka kita juga akan terjebak pada ide-ide khawarij, yakni mengkafirkan atau paling tidak menyalahkan salah satu dari keduanya, padahal antara Sayyidina Muawiyah dan Imam Ali merupakan sahabat seniornya Nabi Muhammad. Lebih-lebih Sayyidina Ali, saudara sepupu sekaligus menantu Nabi.
Nabi pernah bersabda “Semua sahabatku bersifat adil (dapat dipercaya).”
Kedua,perang Shiffin semata-mata persoalan hubungan sosial-politis antar sahabat, dalam term generasi selanjutnya muncul istilah fikih, muamalah, siyasah, dll. Kaidah awal yang dibangun dalam persoalan fikih muamalah-siyasah adalah “Pada dasarnya semuanya adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
Nama : Khairun Syari'ah
BalasHapusNim : 12001002
Kelas : PAI 2A
Tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Adapun sifat2 ali bin abi thalib Jujur,Amanah,cerdas,adil,Pekerja keras.Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Ali fuddin
BalasHapusNim: 12001129
Tipe tipe kepemimpinam Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
Sistem kepemimpinannya juga sangat berpegang teguh
terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
baitul mal atau zakat.
Nama: Aning Sri Mintarsih
BalasHapusKelas: 2A PAI
NIM:12001009
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib
- Adil, Keadilan Ali bin Abi Thalib bisa dilihat dari sistem pemerintah yang ia buat yaitu, sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu,
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
-Tegas, bukti ketegasan ali bin abi thalib yaitu menurunkan jabatan muawiyyah yang kurang cakap dalam memimpin pemerintahan pada saat itu.
- Cerdas, sesuai sabda Rasulullah SAW: "Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya)."
Hadist ini mmbuktikan bahwasannya luasnya pemikiran yg dimiliki oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib
Nama: Widia Alisa Wiyono
BalasHapusKelas: 2A PAI
Nim: 12001037
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib:
Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Sayyidina Ali Bin Abi Thalib merupakan seseorang yang cerdas, jujur, kuat. Kuatnya ini terbukti dari beliau yang selalu terlatih bela diri dan juga perang. Beliau juga merupakan sosok yang pekerja keras, Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Dan beliau juga merupakan Sosok prajurit yang handal karena berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Nama : Mufizdul Kubra
BalasHapusKelas : 2E PAI
NIM : 12001184
"Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib saat Menjadi Khalifah"
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
NAMA : Debby Juliani
BalasHapusNIM :12001068
KELAS :2B PAI
Bismillahirrahmanirrahim.
Tipe kepemimpinan syaiddina ali bin abi thalib :
Ali bin abi thalib lahir di mekah wafatnya di kufah lahir pada hari jum'at 13 rajab tahun 599M 17 maret.
Sifat sifat ali bin abi thalib :
1. Pemberani
2. Tegas
3. Adil
4. Cerdas
5. Kuat
6. Jujur
7. Pekerja keras
Pada masa pemimpinnannya banyak di kecam karna berbagai macam tindakan yang di dasarkan oleh pola pikirannya yang berbeda dengan orang lain.
Gaya pimpinan beliau ini merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga akhir ini.
Nama : Irda Febrianti
BalasHapusNIM : 12001014
Kelas : 2A PAI
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : Raden Bagaskara
BalasHapusNim : 12001137
Kelas : 2D Pai
Makul : Spi
"Masa Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib"
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Ali Bi Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf. Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan. Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Muhamad Taufik Saputra
BalasHapusNim : 12001290
Kelas : 2C Pai
Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Bulan Vanessa Anugrah Permata
BalasHapusNim : 12000141
Kelas : 2B Pendidikan Agama Islam
—TIPE KEPEMIMPINAN SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB—
1. Pemberani.
2. Cerdas ( Dapat mengerjakan apapun dengan Baik )
3. Pandai Berperang.
4. Pandai menulis.
5. Jujur ( Sangat menghargai kejujuran )
6. Kuat ( Selalu berlatih bela diri )
7. Tidak Takut Mati.
Nama: Fitri Wulandary
BalasHapusKelam: 2G PAI
NIM:12001248
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abdul Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan. pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Nama : Putri Nurul Aini
BalasHapusNIM : 12001306
Kelas : PAI 2B
"Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib"
Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi khulafaur rasyidin terakhir atau pemimpin islam setelah Rasulullah meninggal dunia. Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat atau yang terakhir. Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad saw. Ayah Ali bin Abi Thalib, Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad saw.
Ali bin Abi Thalib memiliki tipe kepemimpinan sebagai berikut:
1. Seorang pemimpin yang pemberani
2. Seorang pemimpin yang peduli terhadap pendidikan. Sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak-anak.
3. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin Abi Thalib mengharuskan pegawainya bersikap jujur, cakap, dan bertanggung jawab.
4. Beliau juga memajukan bidang ilmu bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama dikota Kufah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, dan dalam ilmu pengetahuan lainnya.
5. Dalam kepemimpinannya ia seorang prajurit handal yang berani dan tegas namun memiliki hati yang lemah lembut terhadap sesamanya terutama pada yang lemah (rakyat kecil).
nama: hendra wijaya
BalasHapusnim :12001270
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Muhammad Nasaruddin
BalasHapusNim : 12001121
Kelas : 2D PAI
Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib :
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Nama : Retia
BalasHapusKelas : 2D Pendidikan Agama Islam
Nim : 12001144
Tipe kepemimpinan sayyidina ali bin abu thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama: Chika Shakira
BalasHapusNim: 12001122
Kelas: 2D PAI
“Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib”
👉Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih.
Nama: Satina
BalasHapusNim: 12001019
Kelas: 2A PAI
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Dela Yunita
BalasHapusKelas : 2 G PAI
Nim : 12001247
Matkul : SPI
• tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Ali bin Abu Thalib juga merupakan seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal. Dan sampai sekarang beliau telah meninggal dunia pun gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Fathurrazaq
BalasHapusKelas : PAI 2F
NIM : 12001206
Tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib adalah pemimpin yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Serta beliau juga adalah pemimpin yang adil dan tegas, bahkan Rasulullah pun menggelarinya pintu dari Ilmu seperti sabda rasulullah ("Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya"). Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : Bunaya
BalasHapusNim : 12001196
Kelas :2E PAI
" Tipe Kepemimpinan Pada Masa Sayyidina Ali bin Abi Thalib"
Nama lengkapnya belisu adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah Saw
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Agil Ardiatna
BalasHapusKelas : 2C PAI
NIM : 12001120
Ciri Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib
Di antara sosok pemimpin teladan pada masa sepeninggal Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abi Thalib. Dia merupakan salah seorang khalifah yang rajin mengirim pesan-pesan tertulis kepada para bawahannya. Dalam surat kepada Gubernur Al Asthar di Kairo, Ali bin Abi Thalib menulis, ''Pemimpin itu harus bisa melihat dengan mata rakyat, harus mengerti bahasa rakyat, dan merasakan perasaan rakyat. Memajukan kemakmuran rakyat adalah tugas setiap pemimpin.'' Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Siti Nasuha 12001128
BalasHapusKelas : 2D PAI
KESIMPULANNYA...
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.
Sedara kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.
Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan.
Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Nova Fitriani
BalasHapusNIM : 12001155
Kelas : 2D PAI
Beberapa tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Talib yaitu Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Serta ia memiliki tipe kepemimpinan yang bijaksana dan adil serta tegas dalam menanggapi masalah yang ada pada saat itu, pada masa kepemimpinannya ini Ali bin Abi Talib juga sangat peduli terhadap rakyatnya.
Nama : Raudhatul Jannah
BalasHapusNIM : 12001187
Kelas : 2E PAI
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Talib
Ali bin Abi Talib diberi gelar oleh Rasulullah, yaitu : Ana Madinatul ilmi, wa'aliyyun babuha (aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Beliau menjadi imam di Masjid serta jenderal di medan perang.
Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting pada masa ini, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah.
Perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah perang Siffin dan Perang Jamal.
Masa Ali bin Abi Talib, energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Talib yaitu
1. Adil
2. Tegas
3. Cerdas, Hal ini terbukti ketika beliau mengerjakan apa saja dapat terlaksana dengan baik.
4. Jujur
5. kuat
6. pekerja keras
7. prajurit handal
dan masih banyak lagi, karena kepemimpinan Ali bin Abi merupakan salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Nama: Mayatik
BalasHapusNim: 12001111
Kelas: 2C PAI
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
1. Tipe Demokratis
a. Mulai berkembangnya paham demokrasi.
Paham demokrasi ini merupakan paham yang dikembangkan dan
dianut oleh kaum Khawarij. Menurut mereka khalifah atau imam harus
dipilih secara bebas oleh umat Islam.
Demokratis.Ali Bin Abu Thalib menerima kekhalifahan dan mau
dibaiat Tetapi bai‟at harus dilakukan di Mesjid Dan di depan masyarakat
banyak dan tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin. Bai‟at
berlangsung di Mesjid Nabawi, termasuk kaum Muhajirin dan Anshar dan
tidak ada penolakan, termasuk para sahabat besar, kecuali ada tujuh belas
sampai dua puluh orang.
2. Tipe Karismatik.
Sifat Ali di hari pertama kekuasaannya, Khalifah Ali Bin Abi Thalib
selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup mereka. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Khalifah Ali Bin Abi Thalib membuat
saluran air untuk mengairi lembah-lembah dan membuat sejumlah tempat
pemandian umum di jalan-jalan yang dilintasi kaum muslim. Ia juga sering
berjalan-jalan di pasar seraya memperingatkan para pedagang agar tidak
melakukan pekerjaan mereka tanpa mengetahui fikih muamalah ia
berkata,”orang yang berdagang dan tidak mengetahui fikih maka ia jatuh
dalam riba, kemudian melakukan riba, dan melakukannya lagi.
3. Tipe Milliteristik
Dalam bidang pemerintahan ini, Ali berusaha mengembalikan
kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab pada tiap kesempatan yang
memungkinkan. Ia melakukan beberapa hal, yaitu:
a. Membenahi dan menyusun arsip negara dengan tujuan untuk mengamankan
dan menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah.
b. Membentuk kantor hajib (perbendaharaan)
c. Mendirikan kantor shahib al-Shurta (pasukan pengawal)
d. Mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang
kedudukannya lebih tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau muhtasib
(mengawasi hukum). Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan perkara-
perkara yang tidak dapat diputuskan oleh qadhi atau penyelesaian perkara
banding.
Nama : Diffa Istu Pradana
BalasHapusNim : 12001224
Kelas : 2F PAI
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Nama: Mayatik
BalasHapusNim:12001111
Kelas:2C PAI
Berikut beberapa Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
1. Tipe Demokratis
a. Mulai berkembangnya paham demokrasi.
Paham demokrasi ini merupakan paham yang dikembangkan dan
dianut oleh kaum Khawarij. Menurut mereka khalifah atau imam harus
dipilih secara bebas oleh umat Islam.
Demokratis.Ali Bin Abu Thalib menerima kekhalifahan dan mau
dibaiat Tetapi bai‟at harus dilakukan di Mesjid Dan di depan masyarakat
banyak dan tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin. Bai‟at
berlangsung di Mesjid Nabawi, termasuk kaum Muhajirin dan Anshar dan
tidak ada penolakan, termasuk para sahabat besar, kecuali ada tujuh belas
sampai dua puluh orang.
2. Tipe Karismatik.
Sifat Ali di hari pertama kekuasaannya, Khalifah Ali Bin Abi Thalib
selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup mereka. Untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat Khalifah Ali Bin Abi Thalib membuat
saluran air untuk mengairi lembah-lembah dan membuat sejumlah tempat
pemandian umum di jalan-jalan yang dilintasi kaum muslim. Ia juga sering
berjalan-jalan di pasar seraya memperingatkan para pedagang agar tidak
melakukan pekerjaan mereka tanpa mengetahui fikih muamalah ia
berkata,”orang yang berdagang dan tidak mengetahui fikih maka ia jatuh
dalam riba, kemudian melakukan riba, dan melakukannya lagi.
3. Tipe Milliteristik
Dalam bidang pemerintahan ini, Ali berusaha mengembalikan
kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab pada tiap kesempatan yang
memungkinkan. Ia melakukan beberapa hal, yaitu:
a. Membenahi dan menyusun arsip negara dengan tujuan untuk mengamankan
dan menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah.
b. Membentuk kantor hajib (perbendaharaan)
c. Mendirikan kantor shahib al-Shurta (pasukan pengawal)
d. Mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang
kedudukannya lebih tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau muhtasib
(mengawasi hukum). Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan perkara-
perkara yang tidak dapat diputuskan oleh qadhi atau penyelesaian perkara
banding.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : Herlida Nafalia
Nim : 12001093
Kelas : 2C PAI
"TIPE KEPEMIMPINAN SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB"
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Peristiwa Perang Shiffin Dan Perang Jamal :
- Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
- Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman.
Nama: Yulia Tata Fhebiola
BalasHapusNim: 12001204
Kelas: 2F Pendidikan Agama Islam
-Tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib-
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Karena ketegasannya sebagai seorang pemimpin ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal, dimana pada masa kempemimpinan itu ali bin abi thalib membuat sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
Nama : Sonya Prawanda
BalasHapusNIM : 12001001
Kelas : 2A PAI
Masa Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada masa beliau, yakni pasca wafatnya Usman bin Affan, telah menyisakan perpecahan umat yang terpecah menjadi empat golongan/firqah, yaitu:
1. Pengikut Usman; golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali; golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat; golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah; memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun terjadinya perang saudara pada masa kepemimpinan beliau, yakni perang Siffin dan perang Jamal. Sehingga pada masa ini, energi umat Islam terkuras hanya untuk masalah konflik internal, sehingga menimbulkan perpecahan diantara umat.
بسم الله الرحمن الرحيم
BalasHapusNama: Alfikri Nugraha
Kelas: 2 D / PAI
Nim: 12001167
Tipe Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abu Thalib Radiyallahu 'Anhu
Beliau adalah Ali bin Abu Thalib bin 'Abdul Muthalib bin Hasyim bin 'Abdu Manaf, sepupu Nabi ﷺ, dan suami dari pemimpin seluruh perempuan di surga yaitu Fathimah Radiyallahu 'Anha serta ayah dari dua cucu kesayangan Nabi ﷺ, yaitu Al-Hasan dan Al-Husain. Ali adalah laki-laki pertama dari kalangan Bani Hasyim yang lahir dari seorang wanita kalangan Bani Hasyim juga kunyahnya adalah Abu Hasan. Sementara Nabi ﷺ memberinya kunyah Abu Turab. Ia masuk Islam ketika masih kecil, yaitu ketika berumur delapan tahun. Demikian menurut pendapat yang masyhur (Ma'rifatush Shahabah 1/278)
1. Beliau adalah sosok pemimpin yang pemberani hal ini terbukti ketika beliau ikut andil dalam perperangan khandaq dan khaibar, ketika ada seorang yahudi bertugas sebagai penyambut musuh keluar menghadang seraya berkata:
"Khaibar tahu akulah sang penyambut musuh, penyambut bersenjata lengkap, dan pahlawan teruji jika perang sudah dekat, pasti ia akan meletus (al-Bidayah wan Nihayah, Imam Ibnu Katsir)
Lalu Ali menjawabnya seraya berkata:
"Akulah yang dijuluki ibuku si singa, laksanan singa hutan asli yang menyeramkan, sungguh aku akan membunuh mereka semuanya. (Shahih Muslim, Kitab "Al-Jihad", Bab "Ghazwah Dzi Qarad" no. 1807)
2. Beliau adalah sosok pemimpin yang mencintai Allah dan Rasulnya, Allah dan Rasulnya pun mencintai beliau hal ini tergambar dalam sabda Rasulullah ﷺ "Sungguh aku aka menyerahkan panji pasukan ini kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasulnya dan dicintai oleh Allah dan Rasulnya." (Shahihul Bukhari)
3. Beliau adalah sosok pemimpin yang bijaksana, tidak menyukai perpecahan bahkan mencintai persatuan hal ini terlihat ketika perundingan jelang meletusnya perang jamal Ali radiyallahu 'anhu mengutus al-miqdad bin al-Aswad dan al-Qa'qa' bin 'Amr untuk berunding dengan Talhah dan az-Zubair untuk tidak berperang masing-masing pihak menjelaskan sudut pandang mereka. Talhah dan az-Zubair berpendapat bahwa tidak boleh membiarkan pembunuh Utsman begitu saja, sedangkan pihak Ali berpendapat bahwa menyelidikinya untuk sekarang bukanlah hal yang paling mendesak. Namun, hal ini bisa ditunda sampai keadaan stabil. Jadi, sebenarnya mereka telah sepakat untuk menqishash para pembunuh Utsman. hanya saja mereka berselisih tentang waktu yang tepat untuk menqishsah pembunuh Ali. yang menyulut api peperangan disini adalah para pengikut Abdullah bin Saba' yang ingin melakukan apa pun agar kesepakatan itu dibatalkan menjelang waktu subuh, ketika dua pasukan ini tertidur lelap sekelompok orang dari pengikut Abdullah bin Saba' menyerang pasukan Talhah dan az-Zubair, lalu membunuh beberapa orang dari mereka. Setelah itu, mereka melarikan diri. pasukan Talhah mengira bahwa pasukan Ali-lah yang telah menghianati mereka. Pagi harinya, mereka menyerang pasukan Ali. Melihat hal itu, pasukan Ali mengira bahwa pasukan Talhah dan az-Zubair telah berkhianat, sehingga kedua pasukan itu pun saling menyerang peperangan terus berlangsung sampai setengah hari sampai peperangan berakhir dengan menyisakan penyesalan dan korban yang banyak dari dua kubu pasukan (Ali dan Talhah). Demikianlah keadaan yang disebutkan oleh para sejarawan yang mencatat peperangan ini, seperti ath-Thabari, Ibnu Katsir, Ibnul Atsir, Ibnu Hazm dan yang lainnya.
Wallahu A'lam Bishowwab Semoga kita dapat meneladani kepribadian beliau Amin.
Nama:Revi Yanti
BalasHapusNim:12001095
Kelas:2C/PAI
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abu Thalib, ia adalah seseorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas,
teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya tersebut ali mendapatkan julukan Asadullah yang artinya singa Allah karena ketegasannya, ia tidak segan - segan menganti pejabat gubernur yang tidak becus menggurusi kepentingan umat islam. ia juga tidak segan - segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan, diantara peperangan itu adalah perang jamaldan, perang siffin. berkat ketegasan dan ketangkasan perang tersebut dapat dimenanginya.
Namun dalam perang siffin, khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak mu'awiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama :Misbahul Anam
BalasHapusKelas :2D
Tipe kepemimpinan sayyidina ali bin abi thalib.
Pada masa kepemimpinan sayyidina ali bin abi thalib ada beberapa peristiwa yang tidak bisa dilupakan oleh sejarah yang mana peristiwa tersebut pada pasca wafat nya uskan bin affan ditangan pemberontakan menyisakan perpecahan ummat berkepenjangan dalam hal ini Ummay berpecah dalam empat firqah :
1.pengikut usman
2.pengikut ali
3.golongan moderat
4.golongan dengan prinsip jamaah
Adapun juga perang saudara pada masa ali bin abi thalib adalah :
1.perang siffin
2.perang jamal
Dari peristiwa tersbut energi ummat islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.
Nama : renaldy zain
BalasHapusProdi :2E PAI (12001173)
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama : Titin suwarni
BalasHapusNim: 12001082
Kelas: 2c PAI
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Tholib.
Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama: Titin suwarni
BalasHapusNim: 12001082
Kelas: 2c PAI
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ismuniarsih
BalasHapusNim : 12001213
Kelas : 2F PAI
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin abi thalib.
1) Ali bin abi thalib adalah sosok pemimpin yang lebih mengutamakan umatnya. Hal ini dapat dilihat ketika semua kekayaan yang diperoleh para pejabat dengan cara yang tidak baik akan dikembalikan ke dalam perbendaharaan negara untuk kepentingan pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakatnya.
2) Ali bin abi thalib adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab besar dalam menyelesaikam permasalahan yang terjadi pada masa pemerintahannya.
3)khalifah Ali bin abi thalib adalah pemimpin yang melakukan kebijakan semata bertujuan untuk membersih kan praktis kolusi, korupsi dan nepotisme di dalam pemerintahannya.
4) Ali bin abi thalib memiliki tipe Kepemimpinan yang demokratis, hal ini dapat terlihat saat pembai'atannya dilakukan di Masjid Nabawi dan di depan masyarakat banyak, tujuannya agar semua sepakat dalam pembai'atan Ali bin abi thalib sebagai Khalifah ke 4.
5) Khalifah Ali bin abi thalib sebagai khalifah yang lebih memperbaiki Kepemimpinannya dan memperkuat pemerintahan dan keamanannya.
6) Khalifah Ali bin abi thalib merupakan pemimpin yang berpegang teguh pada Al-qur'an dan As-sunnah sebagai sumber hukum dalam pemerintahannya.
7) Khalifah Ali bin abi thalib merupakan pemimpin yang tegas, teliti, berani, cerdas dan memiliki jiwa semangat yang kuat dalam menyebarkan islam pada masa pemerintahannya.
Nama : Muhammad Faiq Jul Baihaqi
BalasHapusNIM : 12001231
Kelas : PAI 2 F
KESIMPULAN
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
* Pengikut Usman
* Pengikut Ali
* Golongan moderat
* Golongan dengan prinsip jamaah.
Bismillah,
BalasHapusNama: Pratiwi Amalia Putri
Kelas/NIM: 2F PAI/12001218
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
1. Pemimpin yang cerdas,
Dari segi keilmuan Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya: Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Karena itu, posisi ulama dan umara ada padanya, serta dirinya menjadi imam masjid, juga jenderal di medan perang.
2. Pemimpin yang tegas dan pemberani,
Dalam sebagian besar perang Rasulullah SAW, ia selalu bertugas membawa panji-panji perang. Keberanian, kepahlawanannya, dan kepiawaiannya tak ada tandingannya sehingga diberi julukan asadullah (singa Allah).
3. Pemimpin yang penyayang,
Sepeninggal Rasulullah Saw, Ali menjadi tempat para sahabat meminta pendapat. Meskipun tegas dan keras dalam setiap pertempuran, tetapi beliau memiliki sifat penyayang yang luar biasa. Beliau tak segan-segan menyedekahkan makanan yang seharusnya diperuntukkan bagi keluarganya. Ketika Abu Bakar, Umar bin Khathab dan Usman bin Affan menjadi khalifah, mereka tak segan untuk meminta pendapat dari Ali tentang suatu persoalan dan sebelum mengambil suatu tindakan.
Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali
Selama masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, sehingga masa kepemimpinannya yang begitu singkat hanya dihabiskan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut. Beberapa kebijakan yang dilakukan antara lain :
1) Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Usman bin Affan (mengganti pejabat yang kurang cakap)
2) Mengambil kembali tanah yang dibagikan oleh Usman kepada keluarganya dan mengembalikannya kepada Negara.
3). Membenahi keuangan negara (baitul mal)
4). Memajukan bidang ilmu bahasa
5). Memajukan bidang pembangunan
6). Bidang politik militer
Jadi, khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat Rasulullah SAW dan banyak mewarisi ilmu beliau, sehingga Ali terkenal juga dengan kecerdasan dan keluasan ilmu yang dimilikinya.
Nama: Risma Harianti
BalasHapusNim: 12001208
Kelas: 2F
Kesimpulan:
Di antara sosok pemimpin teladan pada masa seninggal Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abi Thalib. Dia merupakan salah seorang khalifah yang rajin mengirim pesan-pesan tertulis kepada para bawahannya. Dalam surat kepada Gubernur Al Asthar di Kairo, Ali bin Abi Thalib menulis, ''Pemimpin itu harus bisa melihat dengan mata rakyat, harus mengerti bahasa rakyat, dan merasakan perasaan rakyat. Memajukan kemakmuran rakyat adalah tugas setiap pemimpin.''
Rasulullah bersabda, ''Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban (di hadapan Allah) tentang kepemimpinannya.'' Maka, betapa tak terpujinya para pemimpin yang hanya berorientasi melanggengkan kekuasaan dan melupakan penderitaan rakyatnya.
Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali
Selama masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, sehingga masa kepemimpinannya yang begitu singkat hanya dihabiskan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut. Beberapa kebijakan yang dilakukan antara lain :
1) Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Usman bin Affan (mengganti pejabat yang kurang cakap)
2) Mengambil kembali tanah yang dibagikan oleh Usman kepada keluarganya dan mengembalikannya kepada Negara.
3). Membenahi keuangan negara (baitul mal)
4). Memajukan bidang ilmu bahasa
5). Memajukan bidang pembangunan
6). Bidang politik militer
Muhammad Andi in'am
BalasHapus12001205
2F
SPI
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
* Pengikut Usman
* Pengikut Ali
* Golongan moderat
* Golongan dengan prinsip jamaah
Nama: Dita Maulia
BalasHapusNim: 12001193
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib
Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yg berkuasa pada tahun 656 sampai 661. Beliau termasuk golongan pemeluk Islam pertama dan salah satu sahabat utama Rasulullah. Dalam masa kepemimpinan beliau, terkenal dengan keberanian serta ketegasannya dalam menjalankan tugas sebagai seorang khalifah. Ali juga menindak segala macam kezaliman dan kejahatan yg terjadi. Dalam kepemimpinan Ali, ada sebuah sistem pemerinatan yg berbeda dari sistem pemerintahan sebelumnya yaitu, sistem yg merangkul para kaum lemah. Maka dari itu pada masa khalifah Ali terkenal akan ketegasanya dalam menindak semua permasalahan
Nama : Inda
BalasHapusNim: 12001061
Kelas 2A
Prodi pendidikan agama Islam
Berikut Beberapa tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib :
Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Nama: Miftakhul Khalisa
BalasHapusKelas :2G
Pertemuan : ke-13
Ali Bi Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.
Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.
Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan.
Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
1. Cerdas,
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur,
Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat,
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak kakut mati,
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
5. Pekerja keras,
Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Ali Bin Abi Thalib merasa bangga dengan upah yang dihasilkan dari mengangkat air yang kemudian ditukar dengan kurma.
Selain itu masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yang dikerjakan dengan baik, tanpa mengenal lelah.
6. Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
Semua ciri-ciri dan sifat yang ada dalam diri Ali Bin Abi Thalib itu yang mebuat beliau menjadi seorang pemimpin yang hebat di kemudian hari.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Muya Sarah
BalasHapusNim : 12001212
Kelas : 2F PAI
Makul : Sejarah Peradaban Islam
" Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib "
Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.
Nama : Ayu Angraini
BalasHapusNim : 12001029
Kelas : 2A PAI
Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat dan terakhir dari suatu dinasti yang ada dalam sejarah Islam atau yang lebih dikenal dengan dinasti Khulafa al-Rasyidin. Ali adalah sepupu dan menantu Nabi. Ali adalah putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Pemilihan beliau sebagai khalifah menggantikan Usman yang wafat pada tahun 35 H, melalui cara yang berbeda dari pemilihan khalifah sebelumnya. Selama masa pemerintahannya yang kurang dari 5 tahun, beliau menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Beliau menghadapi berbagai tantangan yang dilancarkan oleh Thalhah cs, Mu’awiyah, dan Khawarij yang mengakibatkan terjadinya perang.di masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib tidaklah semulus pemerintahan khalifah sebelumnya, dikarenakan banyaknya tekanan-tekanan politik yang di lakukan oleh para sesama muslim, salah satunya yaitu perang Jamal, dimana perang ini terjadi antara pasukan yang di pimpin oleh Khalifah Ali dengan pasukan yang di pimpin oleh Aisah istri Nabi sendiri, dan perang antara pasukan Ali dengan pasukan Muawiyah perang ini disebut juga dengan perang siffin, yang di akhiri dengan perjanjian antara muawiyah dengan Ali yang di balut oleh politik pemerintahan muawiyah.
Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.
Nama : Andreka yuda pratama
BalasHapusnim : 12001004
Kelas : 2A
- Beberapa tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib
1). Ali bin abi tholib
Adalah pemimpin yang tegas, adil dan cerdas
2). Pada masa ali bin abi tholib terjadi perpecahan umat yang berkepanjangan diantaranya, terjadi dari empat firqah yaitu :
- pengikut utsman
Yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian utsman bin affan dan mengusulkan muawiyah menjadi khalifah
- pengikut Ali
Golongan yang mengajukan Ali Bin Abi Thalib menjadi khalifah
- golongan moderat
Golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahlan semua urusan kepada Allah swt
- golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya abu ayub al ansari, usamah bin zaid, Muhammad bin masimah yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin
3). Pada masa Ali bin Abi Thalib energi umat islam terkuras untuk konflik internal
Nama : Sri Endang Lestari
BalasHapusNim : 12001017
Kelas : PAI 2F
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama : Wina Janualda
BalasHapusNim : 12001228
Kelas : 2F PAI
Sejarah Peradaban Islam
Tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib
Selama menjadi Khalifah, Ali Bin Abi Thalib selalu memperhatikan dan mencermati keadaan rakyatnya. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thalib juga menggunakan potensi dalam usaha mengembangkan Islam, baik perkembangan dalam bidang sosial, politik, militer, dan ilmu pengetahuan.
Khalifah Ali bin Abi Thalib juga berhasil meluaskan wilayah kekuasaan Islam, misalnya setelah pemberontakan di Kabul dan Sistan ditumpas.
Ali Bin Abi Thalib mempunyai kelebihan seperti kecerdasan, ketelitian, keberanian dan sebagainya. Banyak usaha yang dilakukan termasuk bagaimana merumuskan sebuah kebijakan untuk kepentingan negara agama dan umat Islam ke masa depan yang lebih cemerlang. Selain itu Ali juga terkenal sebagai pahlawan yang gagah berani, penasehat yang bijaksana, penasehat hukum yang ulung, memegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati dan seorang yang dermawan. Yang terdapat pada Ali Ali Bin Abi Thalib merupakan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh sahabat-sahabat yang lain, Ali dikenal sebagai Zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga disebut orang yang wara' yang menjauhi segala dosa dan syubhat.
Dalam bidang pemerintahan Ali Bin Abi Thalib melakukan beberapa hal yaitu :
- membenahi dan menyusun arsip Negara dengan tujuan untuk mengamankan dan menyelamatkan dokumen-dokumen Khalifah.
- membentuk kantor Hajib (perbendaharaan)
- mendirikan kantor Shahib Al-Shurta (pasukan pengawal)
- mendirikan lembaga qhadi al-mudhalim (pengadilan) yang bertugas untuk menyelesaikan perkara-perkara yang tidak dapat diputuskan oleh qhadi atau penyelesaian perkara.
Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekalifahan yakni : mengganti para gubernur yang diangkat khalifah Utsman bin Affan, menarik kembali tanah milik negara, perkembangan di bidang politik militer, perkembangan di bidang ilmu bahasa, perkembangan di bidang pembangunan.
Nama : Nurul fadhilah
BalasHapusNim : 12001230
Kelas : 2F PAI
Makul : Sejarah Peradaban Islam
" Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib "
Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.
Nama: Paridatul Jemmah
BalasHapusNim : 12001154
Kelas :2D PAI
Gaya kepemimpinan Ali bin Abi Thalib cenderung merakyat,merangkuk para kaum lemah dan tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun agar tidak ada penindasan. Pada masa kepemimpinannya Ali banyak dikecam karena tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dari orang lain, kondisi yang seperti itu membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Pasca wafat Usman bin affan umat terpecah dalam empat bagian :
-Pengikut Usman
-Pengikut Ali
-Golongan Moderat
-Golongan dengan prinsip jemaah
Perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib adalah :Perang Siffin dan Perang Jamal.
1.Perang Shiffin merupakan perang yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Perang ini terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah. Perang siffin di latar belakangi oleh diangkatnya Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ali mengeluarkan berbagai kebijaksanaan kebijaksanaan seperti memecat gubernur yang sewenang wenangnya, menumpas pembangkang, dll. Dari kebijaksanaan tersebut timbul perlawanan dari Muawiyah.
Ali bergerak dari kuffah ke Damaskus dan bertemu Muawiyah di Siffin. Sehingga perang ini dinamakan perang Siffin. Perang ini diakhiri dengan perundingan dimana Amru bin Ash menancapkan Al Quran di ujung tombak. Mereka mengambil dua perwakilan untuk melakukan musyawarah. Ali bin Abi thalib diwakili oleh Abu Musa sedangkan Muawiyah diwakili oleh Amru bin Ash. Muawiyah dan Ali akan menurunkan semua jabatannya. Pertama Abu Musa menurunkan Ali bin Abi Thalib akan tetapi pada saat giliran Muawiyah, Amru bin Ash tidak menurunkan Muawiyah tetapi mengangkat Muawiyah sebagai Khalifah.
2.Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.
Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah.Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:
Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.
Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "Ajaklah mereka kepada Kitabullah!" Ka'ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.
Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka'ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.
Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.
Banyak sekali pasukan yang gugur
Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.
Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.
Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.
NAMA : NADILA AULIA MAFILZHA
BalasHapusNIM : 12001006
KELAS : 2C
PRODI : PAI
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya.
Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.
Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan ketangkasannya, perang Jamal jadi menang. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.
Nama: Fitria Ramadhani
BalasHapusNIM: 12001164
Kelas: PAI 2E
Tipe Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib:
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Rita
BalasHapusNIM : 12001024
Kelas : 2 A PAI
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
1. Cerdas
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur
Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak takut mati
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi Shallalllahu 'alaihi wassalam, dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi Shallallahu 'alihi wassalam yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
5. Pekerja keras
Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi Muhammad untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari.
6. Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
7. Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
8. Ali bin Abi Thalib itu adil. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan.
9. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
10. Gaya kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih.
★ Pertempuran Basra (juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan.
★ Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi di daerah Shiffin yang melibatkan pendukung Ali Bin Abi Thalib melawan Muawiyah Bin Abu Sufyan.
Bismillahirrahmanirrahim.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Nama : Febry Amanda
NIM : 12001211
Kelas : 2F Pendidikan Agama Islam
Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemerintahan Ali bin Abi Thalib, sistem yang dijalankan sedikit berbeda. Sistem berdiri tegak dalam membela atau merangkul kaum yang lemah. Pada masa Ali bin Abi Thalib terdapat peristiwa penting yang menyebabkan perpecahan umat yakni :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan Moderat
4. Golongan dengan Prinsip Jamaah
Dapat dilihat juga bahwasannya Ali bin Abi Thalib adalah pemimpin yang amat sangat ahli dan bertanggung jawab. Hingga Nabi sendiri telah memberikannya gelar yakni 'Ana Madinatul Ilmi, Wa 'Aliyyun Babuha' (aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Beliau juga menjadi Imam di masjid serta Jenderal di setiap perang, dan dapat dilihat bahwa Ali bin Abi Thalib sangat amat merangkul dan mementingkan rakyat yang lemah.
Nama : Jesti Suryanur
BalasHapusKelas : 2E PAI
Ali bin abi thalib adalah seorang khulafaurrasyidin yang terakhir.Ali bin abi thalib adalah seorang yg pemberani, dan juga seorang pemimpin yg peduli terhadap pendidikan.sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak anak.
Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin abi Thalib Mengharuskan pegawainya bersikap jujur, cakap, dan bertanggung jawab.
Beliau juga memajukan bidang ilmu bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama dikota kufah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, dan dalam ilmu pengetahuan lainnya.
Nama : shahibul Fadhli
BalasHapusKelas : 2E
*kesimpulan tipe kepemimpinan sayyidina ali bin Abi Thalib*
Sayyidina ali adalah seorang imam masjid dan seorang jenderal di kala perang, beliau juga adalah seorang menantu dari baginda Rasulullah SAW. Krna sayyidina ali menikahi putri nabi yang bernama Fatimah. Pada masa ali ada beberapa perpecahan hal ini di karenakan perpecahan di internal sendiri. Sehingga terjadi beberapa perang saudara di antaranya. Perang siffin dan perang Jamal.
Hal ini juga sangat banyak menguras energi Ummat islam. Dan pada masa ke pemimpin sayyidina ali harus kita jadikan pelajaran bahwa perpecahan sangat lah harus kita hindari dan jangan selalu cepat menyimpulkan sesuatu yang memang pada dasarnya kita masih belum mengetahui betul tentang hal itu.
Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Nama : Wiwik Rahayu
BalasHapusNim : 12001234
Kelas : 2F'PAI
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib Ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, Adil, tegas, jujur, kuat, Dan tidak taku mati serta prajurit yang handal
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Nama : Lukman Nur Hakim
BalasHapusKelas : 2C PAI
NIM : 12001086
Ali bin Abi Thalib.
Ali bin Abi Thalib adalah orang yang menguasai ilmu sehingga nabi memberi gelarnya pintu ilmu.kelahiran pada hari jumat, 13 rajab tahun 599 Masehi 17 maret. Ali bin Abi Thalib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW serta menantu karena menikahi anak Rasulullah SAW yaitu Fatimah Azzahra. Nabi memberi Ali sebagai Abu Turrab yaitu bapak tanah.
Pristiwa tatkala di masa Ali bin Abi Thalib tatkala pada masa Utsman bin Affan wafat di tangan pemberontak menyisakan 4 perpecahan yaitu :
-golongan yang mengikuti usman mreka menuntut balas dendam atas wafatnya usman dan muawiyah menjadi khalifah
- golongan pengikut Ali ia mengajukan untuk Ali menjadi khalifah setelah Usman
- Golongan moderat yaitu mereka tidak melakukan apa apa hanya menyerahkan diri kepada Allah SWT
- golongan dengan prinsip jamaah yaitu Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang di ikuti 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin.
Terdapat 2 perperangan perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib :
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal.
Pada masa Ali tenaga energi umat islam habis terkuras hanya untk konflik internal dan tidak ada peradaban di masanya.
Sekian..
Nama : sarfina anisa
BalasHapusNim : 12001008
Kelas : 2A PAI
Tipe kepemimpinan ali bin Abi Thalib
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama: Felia Noviantini
BalasHapusNim: 12001269
Kelas: 2G/PAI
**Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib**
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk Baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi Thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Ali bin Abu Thalib merupakan seorang yang cerdas, jujur, kuat, tidak takut mati, dan beliau juga di kenal sebagai prajurit yang handal.
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi. Dan perang ini juga di kenal dengan sebutan perang unta.
Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah umat Islam pasca terbunuhnya Utsman.
Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar umat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan. Perang ini terjadi di daerah shiffin.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama syiria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
Nama : Rizky Adrian Prayoga
BalasHapusKelas : 2F PAI
Nim : 12001220
Sejarah peradaban Islam pada masa sayyidina Ali bin Abi Thalib
✓.Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan.
✓.Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah
1.Pengikut Usman
2.Pengikut Ali
3.Golongan moderat
4.Golongan dengan prinsip jamaah
✓.Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
✓.Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.
Nama : Putri Maretha
BalasHapusNim : 12001090
Kelas : 2E/PAI
TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB :
Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib Ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, Adil, tegas, jujur, kuat, Dan tidak taku mati serta prajurit yang handal sehingga mendapatkan julukan sebagai Asadullah yang artinya Singa Allah. Kecerdasan Ali bin Abi Thalib juga mendapat gelar dari Rasulullah SAW Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan. Sedangkan Perang Shiffin (Mei-Juli 657 Masehi) adalah perang yang terjadi semasa zaman fitnah besar atau perang saudara pertama orang Islam dengan pertempuran utama terjadi dari tanggal 26-28 Juli. Pertempuran ini terjadi di antara dua kubu yaitu, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ali bin Abi Talib di tebing Sungai Furat yang kini terletak di Syria (Syam) pada 1 Shafar tahun 37 Hijriah.
Nama: Muhammad Nabil
BalasHapusKelas: 2B
Nim: 12001298
Tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Ali juga seorang pemimpin yang cerdas, jujur, kuat, tidak takut mati dan seorang prajurit pemberani.
Nama: Miqdad Al Farisi
BalasHapusNim: 12001229
Kelas: 2F (PAI)
KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB
Ali bin Abi Thalib adalah imam masjid serta jenderal di medan perang. beliau lahir di Mekkah dan wafat di Kufah. Ali bin abi Thalib lahir pada hari jum'at, 13 Rajab tahun 599M. Nama lengkap beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Peristiwa penting pada masa Ali bin Abi Thalib, Ummat berpecah dalam empat firqah:
1. Pengikut Usman golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin affan dan mengusulkan Muawiyah menajadi khalifah.
2. Pengikut Ali
Golongan mengajukan Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
3. Golongan moderat
Golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Abu Ayyub Al Anshari, Usman bin Zaid, Muhammad bin Maslamah dan diikuti oleh 10.000 sahabat tabi'in.
Diantara perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib, perang siffin dan perang Jamal.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Nadila Hidayati
BalasHapusKelas: 2E PAI
Nim: 1200116
Banyak sekali pelajaran dan sifat yang ada dalam diri Ali bin Abi Thalib, kesimpulan yang saya dapat diantaranya pada masa kepemimpinan beliau yang patut menjadi pedoman bagi kita umat akhir zaman pada saat ini yaitu:
• Cerdas, terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
• Kuat, di masanya energi beliau dan ummat habis terkuras hanya untuk memberantas kezoliman.
• Tidak takut mati, hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW.
Nama : Resti Anggraini
BalasHapusNIM : 12001022
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Kelas : 2A
Pertemuan ke :13
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ;
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama Muhammad Rubai
BalasHapusKelas 2 G
Nim 12001245Sahabat Nabi (bahasa Arab: أصحاب النبي, translit. aṣḥāb al-nabī) adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Secara terminologi, kata ṣahabat (صحابة) merupakan bentuk jama'/plural dari kata ṣahabi (صحابي) yang bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Para Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan.
Nama : Virgy Alwaisu Insan
BalasHapusKelas : 2A Pendidikan Agama Islam
Nim : 12001020
Tipe kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib :
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
- Pengikut Usman
- Pengikut Ali
- Golongan moderat
- Golongan dengan prinsip jamaah.
Nama: Giovani Akbar
BalasHapusNim: 12001023
Kelas: 2 A PAI
Berani mengambil risiko dalam perjuangan
Mempunyai sifat yg luhur, seperti jujur, sederhana, adil, dan tegas.
Menggantikan para pejabat yang kurang cakap.
Memperbaiki dan membenahi sistem keuangan negara.
Membangun bidang Infrastruktur negara.pembukuan mushaf Alquran
membuat armada laut
perkembangan di bidang ilmu bahasa.
perkembangan di bidang politik militer.Kemudian sifat yang melekat yang ada pada diri Khalifah Ali bin Abi Thalib yaitu rendah hati, saleh. Dan tidak pernah ketinggalan dalam berbagai perang besar bersama Nabi Muhammad Saw. .Ali adalah seorang pemuda yang gagah berani.
Nama : Wina Syarfina
BalasHapusNim : 12001036
Kelas : PAI 2A
Kesimpulan
Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
Berikut merupakan tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib :
•Ali merupakan seorang ulama dan Umara cerdas pada masanya
• Menjadi imam yg amanah serta jendral yg tangguh pada zamannya
• Adil, tegas dan cerdas.
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : Alya Mutiara Khansa
BalasHapusKelas : 2A PAI
NIM : 12001015
1) Ali bin Abi Thalib terkenal dengan kecerdasannya, pemimpin yang tegas, adil, jujur dan bertakwa kepada Allah SWT
2)Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Nama : Nada Mawarni
BalasHapusNim : 12001012
Kelas : PAI 2A
Tipe kepemimpiman khalifah ali bin abi thalib
1. Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.
2. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
3. .Berani mengambil risiko dalam perjuangan
4.Mempunyai sifat yg luhur, seperti jujur, sederhana, adil, dan tegas
5. menjalankan undang-undang allah swt.,serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
6. Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
nama: Muhammad Fahrul hidayah
BalasHapuskelas:2E
prodi: PAI
NIM:12001169
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Vioni Febrians Anarkis
BalasHapusNIM : 12001049
Kelas : 2 B
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib
1. Rasulullah menggelari Ali dengan Sabdanya " Ana Madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha" (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah Pintunya ).
2. Amanah
3. Jujur
4. Adil
5. Tegas
6. Cerdas
7. Mendapat nama panggilan Abu Turah ( Bapak Tanah )
8. Berani.
Nama: Nurul Huda Detalia
BalasHapusNim :12001188
Kelas :2E PAI
Sayyidina Ali dikenal sebagai khalifah yang pemberani, cerdas, pandai berperang dan pandai menulis. Beliau juga seorang orator ulang.
Khalifah Ali adalah tipe orang yang suka berterus terang. Ia tidak takut kepada celaan siapapun yang menjalankan kebenaran, meskipun hal tersebut beresiko bagi drinya.
Oleh sebab itu, setelah diangkat menjadi khalifah, Ali mengambil langkah-langkah tegas 1) memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Ustman dan dikirimlah kepala yang baru untuk menggantinya, 2) menggambil kembali tanah-tanah yang dibagi-bagikan Ustman kepada kerabatnya tanpa jalan yang sah. Demikian juga hibah atau pemberian Ustman kepada siapapun yang tidak beralasan diambil kembali oleh Ali untuk di kembalikan kepada negara. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini sistem kepemerintahan yang dijalankan berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan sebelumnya
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Hasna Safitri
BalasHapusKelas : 2F
Nim : 12001226
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini. Hingga menjadi sosok karakter yang bisa di terapkan oleh pemimpin pemimpin di muka bumi.
Nama:Rizky Pratama Putra
BalasHapusKelas:2A PAI
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abdul Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama: Yuni
BalasHapusNim: 12001201
Kelas: 2F_Pai
Makul: Spi
Ali bin Abi Thalib merupakan saudara sepupu Rasulullah Saw ( anak dari Abi Thalib).Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW. Dan Ali bin Abi Thalib tidak berlebihan ketika Rasulullah Saw menggelari Ali dalam sabda Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Dan beliau merupakan pemimpin yang tegas adil dan cerdas dalam memimpin sehingga digelari oleh beginda Rasulullah Saw sebagai Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha.
# Perang Jamal adalah perang unta yang melibatkan pendukung Ali Bin Abu Thalib melawan kubu Aisyah RA. Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi di daerah Shiffin yang melibatkan pendukung Ali Bin Abi Thalib melawan Muawiyah Bin Abu Sufyan. Dan pembahasannya mengenai perang jamal dan perang siffin sebagai berikut,
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman. Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
Atira Pebriani Safitri
BalasHapus2C PAI
Setelah membaca artikel tersebut saya dapat menyimpulkan tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Tholib yaitu adil, tegas, dan cerdas. Rasulullah menggelari Ali sebagai pintu dari kota ilmu. panggilan dari Rasulullah yang paling disenanginya adalah Abu Turab (bapak tanah) yang merupakan kenangan berharga dari beliau. Pada masa kepemimpinan Ali, terjadi perpecahan Ummat yang berkepanjangan sehingga menguras energi Ummat Islam dalam konflik internal. Ummat terpecah menjadi empat firqah, yaitu pengikut Usman, pengikut Ali, golongan moderat, dan golongan dengan prinsip jamaah. Pada masa Ali terdapat dua perang saudara, yaitu perang Siffin dan perang Jamal.
Nama : Lina Sayyidah
BalasHapusKelas : 2A PAI
NIM : 12001032
Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
Ada sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
Beliau terkenal adil, tegas, serta cerdas, berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan. Dimana pada Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama: Muhammad Sabhan R
BalasHapusNIM: 12001043
Kelas: 2F PAI
KESIMPULAN
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
* Pengikut Usman
* Pengikut Ali
* Golongan moderat
* Golongan dengan prinsip jamaah.
Nama : Alfin Mushonnif
BalasHapusKelas : 2F
Nim : 12001080
Kesimpulan :
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama:Windi wahyuni
BalasHapusNIM:12001083
Kelas:2C PAI
Makul:sejarah peradaban islam
Tipe kepemimpinan masa Ali bin abi talib adalah beliau merupakan sesesorang yang cerdas,jujur dan tegas.Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya,namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib cenderung merakyat dan tidak pilih kasih.
Nama : Gita Imelda
BalasHapusNim: 12001100
Kelas: 2D PAI
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 MasehiSedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan. Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman . Sedangkan Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali).
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib ini sangat merakyat dengan menyamaratakan semua golongan baik golongan lemah sekalipun beliau perlakukan semuanya dengan sama rata, pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini juga terjadi beberapa peristiwa dimana umat terpisah menjadi empat firfal, dimana ada pengikut utsman, pengikut ali, golongan moderat dan juga golongan dengan prinsip jamaah. Hal ini membuat masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini menghabiskan banyak sekali energi umat islam karena berkecimpung dalam konflik internal ini, bahkan dimasa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini tidak ditemukan peradaban.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ula Nurzakiyah
BalasHapusNIM : 12001147
Kelas : 2D PAI
Ali Bin Abi Thalib lahir di Mekah, pada hari Jumat 13 Rajab 599 M. Beliau wafat di Kufah. Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yaitu :
1. Merangkul kaum lemah
2. Semua tanah yang ada di bagi rata.
3. Semua uang yang masuk baitul maal dibagikan kepada yang membutuhkan.
4. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
5. Adil, Tegas dan Cerdas
Bismillahirrahmanirrahim.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Nama : Tria Asri Nur Sabani
NIM : 12001227
Kelas : PAI-2F
KESIMPULAN
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
baitul mal atau zakat.
2. sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.
Sekian kesimpulan dari saya.
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.
Nama : Gita Imelda
BalasHapusNim: 12001100
Kelas: 2D PAI
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman, Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib ini sangat merakyat dengan menyamaratakan semua golongan baik golongan lemah sekalipun beliau perlakukan semuanya dengan sama rata, pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini juga terjadi beberapa peristiwa dimana umat terpisah menjadi empat firfal, dimana ada pengikut utsman, pengikut ali, golongan moderat dan juga golongan dengan prinsip jamaah. Hal ini membuat masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini menghabiskan banyak sekali energi umat islam karena berkecimpung dalam konflik internal ini, bahkan dimasa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini tidak ditemukan peradaban.
Nama : Reza Bahtiar
BalasHapusNim : 12001159
Kelas : PAI 2 D
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
*Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, ke semuanya ini diperoleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
1. Cerdas
2. Jujur,
3. Kuat,
4. Tidak takut mati,
5. Pekerja keras,
6. Prajurit Handal
*Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Di mana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keberpihakan terhadap kaum apa pun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi Thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Muslimin Wahyu Fadillah
BalasHapusNIM : 12001279
Kelas : 2G PAI
Tipe kepemimpinan sayyidina ali bin abi thalib adalah :
Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
1. Tipe Demokratis
2. Tipe Karismatik.
3. Tipe Milliteristik
a. Ali Bin Abi Thalib Memerangi Khawarij Semula orang-orang yang kelak dikenal dengan khawarij ini turut membaiat „Ali ra., dan „Ali ra.tidak menindak mereka secara langsung mengingat kondisi umat belumlah kembali stabil, di samping para pembuat makar yang berjumlah ribuan itu pun telah berbaur di Kota Madinah, hingga dapat mempengaruhi hamba sahaya dan orang-orang Badui.
b. Upaya Pengembangan dalam Bidang Pemerintahan. Situasi ummat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib sudah sangat jauh berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Ummat Islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar Ibnu Khattab masih bersatu, mereka mempunyai banyak tugas yang harus diselesaikannya, seperti tugas melakukan perluasan wilayah Islam dan sebagainya. Selain itu, kehidupan masyarakat Islam masih sangat sederhana sebab belum banyak terpengaruh oleh kemewahan duniawi, kekayaan dan kedudukan. Namun pada masa pemerintahan Khalifah Usman Ibnu Affan keadaan mulai berubah.Perjuangan pun sudah mulai terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat duniawi.Oleh sebab itu, beban yang harus dipikul oleh penguasa selanjutnya semakin berat. Usaha-usaha Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib dalam mengatasi persoalan itu tetap dilakukannya, walaupun ia memperoleh tantangan yang sangat luar biasa.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : Fitri Nurhaliza
BalasHapusNIM : 12001202
Kelas : 2F PAI
TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB
Nabi Muhammad Saw. menggelari Ali sebagai Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Pada masa Ali bin Abi Thalib menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan yaitu
1. Pengikut ustman
2. Pengikut ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
- Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugasnya dan menegakan keadilan, menjalankan undang undang Allah Swt.
- Berani mengambil resiko dalam perjuangan
- Mempunyai sifat yang luhur, seperti jujur, sederhana, adil, dan tegas
- Ia juga memerangi mereka yang melakukan pemberontakan diantaranya adalah perang jamal dan perang shiffin. Berkat ketegasannya perang jamal dapay dimenanginya namun perang shiffin, khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak mu'awiyah.
* Perang jamal adalag perang unta yang melibatkan pendukung Ali bin Abi Thalib melawan kubu Aisyah RA. Dan * Perang Shiffin adalah perang yang terjadi didaerah shiffin yang melibatkan pendukung Ali bin Abi Thalib melawan Muawiyah bin Abu sufyan
Nama : Sella Selpia
BalasHapusNim : 12001243
Prodi : PAI
Kelas : 2G
Tipe kepemimpinan Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama:Melda Amanda
BalasHapusNim:12001241
Kelas:2G Pai
Ali Bin Abi Thalib lahir dimekah Jum'at,13 Rajab 599M dan wafat di Kufah.Ali Bin Abi Thalib mendapat gelar dari Rasulullah Saw yang dalam sabdanya Ana Madinatul Ilmi,Wa'aliyyun bahwa Aku kota ilmu dan Ali adalah pintunya.
Adapun tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib yaitu
-Pada masa Kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib terkenal tegas terhadap pendiriannya untuk menegakkan keadilan dalam menjalani kepemimpinan.Yang dibuktikan dengan dua ketetapan yaitu memecat kepala daerah angkatan Ustman dan mengambil kembali tanah-tanah yang dibagikan Ustman kepada famili dan kerabatnya tanpa jalan yang sah.Sikap tegas Ali tersebut bukan bearti menganut tipe kepemimpinan otoriter dan mengesampingkan demokrasi,tetapi merupakan cerminan watak beliau yang memiliki kemahiran dalam siasat peperangan.
-Berkat Ketegasannya Ali Bin Abi Thalib memenangkan dalam perang jamal.Namun dalan perang siffin hampir menang tetapi Ali tertipu oleh muslihat mu'awiyah yang meminta Ali agar diadakan perjanjian damai.
-Ali Bin Abi Thalib juga merupakan tipe orang suka berterus terang.Ia tidak takut terhadap celaan siapapun yang menjalankan kebenaran meski pun hal tersebut berisiko bagi dirinya.
-Dalam masa kepemimpinannya Ali Bin Abi Thalib terkenal sangat adil dan bijaksana,meskipun saat kepemimpinannya beliau dalam situasi politik yang sangat genting.Hal tersebut dilakukan karena disamping beliau tidak ambis menjadi khalifah juga beliau memegang prinsip bahwa keadilan,keamanan,dan kedamaian umat islam adalah prinsip utama yang harus ditegakkan.
-Ali bin Abi Thalib juga terkenal tegas dalam menjalankan undang-undang Allah Swt serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
-Ali Bin Abi Thalib juga merupakan pemimpin yang pemberani,cerdas,pandai berperang dan pandai menulis.
Nama : Siti Fajaria
BalasHapusNim : 12001152
Kelas : 2D
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, ke semuanya ini diperoleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
1. Cerdas
2. Jujur,
3. Kuat,
4. Tidak takut mati,
5. Pekerja keras,
6. Prajurit Handal
Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)
Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Di mana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keberpihakan terhadap kaum apa pun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi Thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Zainul Mustofa
BalasHapusNIM : 12001266
Kelas : 2G/PAI
Perang Jamal terjadi di Basra, antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah. Perang ini terjadi karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan.
Sejarah Perang Jamal
Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.
Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah.
Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama: Jumi saputri
Nim: 12001123
Kelas: 2D pai
Kesimpulan:
Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M, 17 Maret dan Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamah
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Sekian dari saya ucapan terimakasih
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
Nama : Shintia
BalasHapusKelas : 2C
NIM : 12001094
Tipe masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yaitu:
Terletak pada tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib terletak pada sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pada Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini. Dalam hal ini Ali bin Abi Thalib mempunyai sifat yang Adil, tegas dan cerdas dalam masa kepemimpinanya mejadi seorang yang adil, cerdas, dan tegas dalma hal apapun pada masanya.
Nama : Noviani (12001026)
BalasHapusKelas : 2A PAI
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Tholib beliau terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan perintah Allah SWT, serta menindak segala kedholiman dan kejahatan. Sistem yang dibuat berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan, dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Beliau juga berusaha menghidupkan cita-cita abu Bakar dan Utsman kepada kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara. Beliau juga menurunkan semua gubernur yang tidak disenangi rakyat, yang dianggap sebagai sumber fitnah dan penyebab bangkitnya para pemberontak menentang Usman
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Minnatun Nafiah
BalasHapusNim: 12001127
Kelas: 2D
Prodi: PAI
Ali bin Abi Talib merupakan Khalifah keempat, Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
Ali lahir di Mekah pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M, 17 Maret, dan wafat di Kufah. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah, ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay, Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW, sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW.
Adapun peristiwa yang di alami oleh Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan terdapat perpecahan ummat berkepanjangan, yaitu :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Adapun perang saudara yang di hadapi oleh Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Nama: Putri Vika Italiya (12001003)
BalasHapusKelas: 2A
Prodi: Pendidikan agama Islam
Fakultas: Tarbiyah dan ilmu keguruan
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abdul
Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
sistem yang dibuat Ali bin Abi Thalib adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Nama : Elisa
BalasHapusNim : 12001142
Kelas : PAI 2D
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
Ali Bi Abi Thalib
Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.
Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.
Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan.
Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin.
Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
1. Cerdas,
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur,
Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak takut mati
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.Selain itu masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yang dikerjakan dengan baik, tanpa mengenal lelah.
6. Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
Semua ciri-ciri dan sifat yang ada dalam diri Ali Bin Abi Thalib itu yang mebuat beliau menjadi seorang pemimpin yang hebat di kemudian hari.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama:Gabriel Angel Chanigia
BalasHapusNim:12001010
Kelas:2A Pendidikan Agama Islam
Masa pemerintahan Ali penuh dengan cobaan, mengalami perpecahan antara kaum tetapi Ali berusaha mengatasinya. Tidak berpihak terhadap kaum tertentu. Merangkul kaum yang lemah dan bersikap adil. Mencari cara agar kaumnya merasakan kemakmuran semuanya. Jujur dalam memimpin, tidak pilih kasih, adil, tegas, cerdas, bijak. Setiap orang yang terlibat dalam kepemimpinan Ali bin Abi Thalib harus bersikap jujur, cakap, dan bertanggung jawab
Nama : Ahmad Rofiq
BalasHapusNim : 12001277
Kelas : 2G PAI
kepemimpinan yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib.Tujuan adalah untuk mengulas semua model kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib. Agar semua mengetahui bagaimana cara Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin semasa menjadi Khalifah.dengan tujuan untuk memahami masa lalu, dan mencoba menguraikan berbagai fenomena fenomena yang terjadi di masa lampau.berupa referensi mengenai Sejarah Peradaban Islam pada masa sahabat, yaitu Sahabat Ali bin Abi Thalib dan tidak terlepas dari analisa analisa yang positif sehingga memperoleh data-data sejarah tepat.menunjukkan bahwa terdapat beberapa model kepemimpinan Kalifah Ali Bin Abi Thalib yang mewarnai pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang mengakibatkan terjadinya perdamaian. Maka dari itu, dengan ini dapat memberikan pandangan yang positif terhadap sosok Ali bin Abi Thalib ketika menghadapi persoalan persoalan pemerintahan yang tidak terlepas dari Al- Quran dan Sunnah.Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah ke-Empat yang menjabat sebagai khalifah setelah Usman Bin Affan.Ali memiliki ke istimewaan sendiri. Yang pertama seorang kaya-raya tapi dermawan, dan lainnya, Áli, sederhana tapi tegas dan kaya ilmu. Sebutan Nabi Muhammad Saw. Ali gerbang Ilmu, bukti pengakuan Rasulullah atas penguasaan ilmu Ali.Tak heran bila Ali juga di kenal ahli hukum dan mujtahid yang darinya selalu keluar pencerahan-pencerahan ilmiah dan spiritualitas.Sebagai mata air hikmah banyak mewariskan kepada umat islam akan kehidupan.Ali sebagai khalifah yang teladan, dimana Ali adalah pribadinya pernah menolak jadi pemimpin Islam dikarenakan situasi yang kurang tepat yang banyak terjadi kerusuhan disana sini, atas desakan masyarakat butuh pemimpin dan masyarakat untuk menjadikan Khalifah Ali Bin Abi Thalib menjadi pemimpin pun akhirnya diterima. Pada tanggal 23 juni 656 Masehi.Khalifah Ali Bin AbiThalib resmi menjadi Khalifah
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Nama : Devi Indriani
BalasHapusNim : 12001101
Kelas : PAI 2 C
≈»Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib«≈:
1. Cerdas,
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur,
Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak takut mati,
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
5. Pekerja keras,
Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari.
6. Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
nama:Arif husnaini
BalasHapus12001178
PAI 2 E
Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah Jumat 13 Rajab 599M dan meninggal di Kufah Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW yang menikah dengan putri Rasulullah fatimah Az-Zahra
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya
gaya yang di terapkan Ali bin Abi Thalib cenderung merakyat sistem yang di buat oleh Ali sebagai pemimpin adalah merangkul kaum yang lemah dan tidak ada keberpihakan pada kaum manapun ketika dibsuatu daerah terdapat kaum yang lemah maka diberi perlindungan serta tidak ada penindasan dan penderitaan
pemimpin harus bisa melihat dengan mata rakyat mengerti bahasa rakyatmerasakan perasaan rakyat serta memajukan kemakmuran rakyat
karena Rasulullah bersabda setiap pemimpin akan dimintakan pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya
Nama : Widya Aprina
BalasHapusKelas : 2E PAI
Nim : 12001171
Ali bin Abi Talib lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal
Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama: Ayu lestari
BalasHapusNim:12001105
Kelas: 2 A pai
Ali bin Abi Thalib adalah salah satu orang yang pertama kali beriman dengan Rasulullah SAW meskipun dia saat itu masih kecil. Dia adalah putera Ali bin Abi Thalib paman Rasulullah SAW dan dikawinkan dengan puterinya yang bernama Fatimah yang dari pihak inilah Rasulullah memperoleh keturunan. Ali semanjak kecilnya sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam, dia termasuk orang yang sangat fasih berbicara dan pengetahuannya juga tentang Islam sangat luas sehingga tidak heran dia adalah salah satu periwayat yang terbanyak meriwayatkan hadits Rasulullah SAW. Ali menggantikan kekhalifahan Usman bin Affan yang telah meninggal sebelum jabatannya berakhir selama kurang lebih sekitar lima tahun, setelah sebelumnya dilakukan bai'at, dia banyak melakukan perubahan hukum ketatanegaraan seperti kebijakan tentang hak pertanahan, pembagian harta warisan perang.
Kebijakan Ali
• Mengembalikan pemerintahan Islam seperti era amirul mukminin, Umar bin khattab
• Semua tanah yang diambil bani Umayyah pada masa Usman, dikembalikan lagi menjadi milik negara. Mengganti gubernur yang sewenang wenang salah satunya Muawiyyah di syam
• Karena perang saudara, Ali memindahkan ibukota dari madinah ke Kuffah pada tahun 657 M (M. Abdul karim, hal 107)
Kebijakan Ali bin Abi Thalib dalam masa kepemimpinannya
A. Pergantian pejabat yang tidak memiliki integritas Banyak pejabat yang diangkat karena kedekatannya dengan Khalifah Utsman Hal ini mengakibatkan kebencian terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib semakin bertambah
B. Membenahi Keuangan Negara Ali bin Abi Thalib membersihkan keuangan negara yang dimanfaatkan secara nepotis
C. Memajukan Bidang lmu Bahasa Menambahkan tanda baca pada tulisan Arab untuk mengurangi kesalahan cara membacadengan koordinatornya Abu Aswad ad-Duali. Khalifah Ali memerintahkan untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu
D. Bidang Pembangunan Pembangunan kota Kufah sebagai pusat kajian ilmu agama dan ilmu pengetahuan
Nama: Rinda Revi Oktavia
BalasHapusNim: 12001130
Kelas: PAI 2D
Hari/tanggal: Senin/ 21 Juni 2021
Matkul: Sejarah Peradaban Islam
******************************
*Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib*
📚Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
📌Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
💡Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
🌈Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
💫Sosoknya yang cerdas, jujur dan kuat menjadikan beliau sosok pemimpin yang amat di segani oleh para masyarakat.
Nama : Dede agustianto
BalasHapusKelas : 2E
Prodi : PAI
sayyidina ali bin abi thalib adalah salah satu sahabat nabi yang di beri gelar di dalam sabdanya Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3.Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
4. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
BalasHapusNama : suryan
Nim : 12001217
Kelas : 2D/ PAI
Hari/Tanggal : Senin 21 Juni 2021
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama : Wafiqa Magfirah
BalasHapusNim : 12001237
Kelas : 2F PAI
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib:
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
A. kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu:
1). Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis
2). Strategi dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.
3). Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.
B. Relevansi dalam nilai-nilai pendidikan Agma Islam
1). Bertanggung Jawab
2). Berani
3). Sederhana
4). Adil
Nama ; Dela Amara Munfaranlis
BalasHapusNim ; 12001109
Kelas; 2c PAI
KESIMPULAN
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. perang Shiffin semata-mata persoalan hubungan sosial-politis antar sahabat, dalam term generasi selanjutnya muncul istilah fikih, muamalah, siyasah, dll. Kaidah awal yang dibangun dalam persoalan fikih muamalah-siyasah adalah “Pada dasarnya semuanya adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”
Nama : Himmatul ulya
BalasHapusNim : 12001233
Kelas : 2F
BEBERAPA TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB
1. Cerdas,
Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
2. Jujur,
Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
3. Kuat,
Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
4. Tidak kakut mati,
Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
5. Pekerja keras,
Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Ali Bin Abi Thalib merasa bangga dengan upah yang dihasilkan dari mengangkat air yang kemudian ditukar dengan kurma.
Selain itu masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yang dikerjakan dengan baik, tanpa mengenal lelah.
6. Prajurit handal
Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
Semua ciri-ciri dan sifat yang ada dalam diri Ali Bin Abi Thalib itu yang mebuat beliau menjadi seorang pemimpin yang hebat di kemudian hari.
Nama : Drastha Chika Pamalsya
BalasHapusNim : 12001268
Kelas : 2G PAI
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib, diantaranya yaitu : cerdas, jujur, kuat, tidak takut mati, pekerja keras, dan prajurit yang handal.
Pada masa kepemimpinannya adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin, Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
Nama: Vira Ardiyati
BalasHapusNim: 12001091
Kelas: 2C (PAI)
Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib:
Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan sosok yang adil, tegas, dan cerdas.
Tidak seperti sistem pemerintahan kebanyakan, pada masa beliau merupakan sistem pemerintahan yang tidak pandang bulu, tidak berpihak, dan senantiasa merangkul kaum yang lemah.Gaya kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib yang Cenderung Merakyat.
Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia.
Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan orang yang kaya akan ilmu (berilmu). Terbukti Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah, yaitu Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah. Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan. Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT. Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah dan Perang Siffin dan Perang Jamal
Nama : Dayang Risky Dwi Wahyuni
BalasHapusNim :12001150
Kelas : 2D / Pendidikan Agama Islam
Makul : Sejarah Peradaban Islam
Senin, 21 Juni 2021
👳🏼♂️Ali bin Abi Talib anak dari Abdi Manaf dan Fatimah ini merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW yang diberi gelar olehnya yaitu "Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha" (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Beliau lahir di Mekah pada 13 Rajab / tahun 599 M (17 Maret) dan wafat di Kufah yang terkenal dengan pemimpin yang adil, tegas dan cerdas).
📌 Beberapa Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thollib Oleh Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag :
1. Pemberani dan Gagah
Keberanian yang dimiliki oleh Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra tidak ada duanya, sehingga beliau dijuluki sebagai Asadullah (Singa Allah).
2. Tegas dan Tangkas
Semisalnya terlihat dari m berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya.
3. Teguh dan Tabah
Misalnya didalam membangun kembali perdamaian dalam umat Islam.
4. Bersikap Adil
Contohnya, beliau tidak mementingkan diri sendiri dan selalu membantu orang yang kesusahan tanpa melihat status sosialnya.
5. Cerdas ataupun Berwawasan Luas
Ali bin Abi Thalib adalah seorang ahli agama yang faqih di samping ahli sastra yang terkenal, antara lain lewat bukunya "Nahjul Balaghah".
6. Sederhana, Rendah Hati dan Tenang.
Misalnya selalu hidup sederhana walaupun ia Khalifah, Sikap rendah hatinya tercermin pada cerita beliau yang menghormati orang tua dan Tenang dalam menghadapi kesukaran. Dan masih ada lagi sifat-sifat kepemimpinan beliau yang patut diteladani.
📍Penjelasan Singkat Tentang Peristiwa Perang Siffin dan Perang Jamal ;
-🤺 Perang Siffin ;
Merupakan peperangan antara pihak Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Diawali ketika khalifah Ali bin Abi Thalib meminta Muawiyah meletakan jabatan gubernurnya, namun Muawiyah menolaknya, bahkan secara terang- terangan menentang Ali bin Abi Thalib. Perang ini terjadi pada tahun 657 M (37 H) di Suriah.
-🤺 Perang jamal ;
Terjadi karena adanya adu domba oleh seseorang tak bertanggungjawab pada pasukan Ali bin Abi Thalib dengan pasukan yang berpihak kepada Aisyah dan perang ini terjadi juga karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan. Perang ini dulunya berlangsung di Basra pada tahun 656 M selepas Rasulullah wafat, antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah.
Nama:gusti hamza
BalasHapusNim:120001113
Kelas:2A
Prodi:pai
Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusAssalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
BalasHapusNama:Mutiara
Nim:12001261
Kelas:2G
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
* Pengikut Usman
* Pengikut Ali
* Golongan moderat
* Golongan dengan prinsip jamaah.
Sekian kesimpulan dari saya
Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 🤗
Nama : Puji Rahayu
BalasHapusKelas : 2D
Nim : 12001133
Tipe Kepimpinan Ali bin Abi Talib
Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW . Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab dari Nabi SAW.
Ali bin abi thalib adalah seorang khulafaurrasyidin yang terakhir.Ali bin abi thalib adalah seorang yg pemberani, dan juga seorang pemimpin yg peduli terhadap umatnya tegas dalam menegakan keadilan,serta menindak segala macam kejahatan dan kezaliman yang ada.Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Pengikut Ali golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.
Perang Jamal dan Siffin
Pertempuran Basra (juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan.sedangkan pertempuran Shiffin adalah pertempuran kedua dari Perang Saudara Islam I, setelah Perang Jamal.Faktor perang Shiffin adalah penolakan Muawiyah untuk berbaiat kepada Baginda Ali As dengan dalih bahwa Baginda Ali As terlibat dalam kasus pembunuhan Usman.
Bismillahirrahmanirrahim
BalasHapusAssalamu'alaikum Wr. Wb.
Nama : Husnul Ardela Marshenda
Kelas : 2 E
Nim : 12001215
Fakultas/ Prodi : FTIK/ PAI
Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam I
Dosen : Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag & Siti Fatimahtus Zahroh, M. Pd. I
Tipe kepemimpinan yang diterapkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib
Khalifah Ali bin Abi Thalib terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya menegakkan keadilan,
menjalankan undang-undang Allah SWT, dan menindak segala macam kezaliman dan kejahatan. Sehingga sesuah ia dibai’ah menjadi khalifah, dikeluarkan dua ketetapan :
a) Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat khalifah Utsman dan mengganti pilihannya sendiri.
b) Mengambil kembali tanah-tanah yang dibagi-bagikan khalifah Utsman kepada famili-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan yang sah. Demikian juga hibah atau pemberian Utsman kepada siapapun yang tiada beralasan diambil Ali kembali.
Selain itu khalifah Ali bin Abi Thalib juga seorang yang memiliki kecakapan dalam ilmu pengetahuan, bidang militer dan
strategi perang. Sama seperti pendahulunya seperti Rasulullah, Abu
Bakar dan Umar, khalifah Ali juga hidup sederhana dan zuhud. Ia tidak senang dengan kemewahan hidup. Ia bahkan menentang mereka yang hidup bermewah-mewahan.
Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas, teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut, Ali mendapatkan
julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan mengganti pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan
memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan ketangkasannya, Perang Jamal dapat dimenanginya.
Namun dalam Perang Siffin, Khalifah Ali tertipu muslihat pihak Muawiyyah. Ali yang sebenarnya memenangi peperangan akhirnya tidak dapat memenangi peperangan.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Nama : Syarif Ridho Baihaqi Asseggaf
BalasHapusNIM : 12001039
Kelas : 2A PAI
Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama: Intania Indriani
BalasHapusKelas: 2E/PAI
NIM: 12001192
Kesimpulan tentang Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Talib:
Ali bin Abi Talib adalah sepupu Rasulullah SAW, dan juga menantu nabi Muhammad saw, Ali bin Abu Talib seorang yang sangat cerdas, seorang perwira yang tidak perlu diragukan lagi, ia sangat pemberani, dan tidak goyah dengan pendiriannya, tentunya pemimpin yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan sunnah. Pengikut Ali pernah mengajukan Ali bin Abi Talib sebagai kelanjutn kekhalifaan usman bin affan, lalu pada masa Ali bin Abi Talib pernah adanya perang saudara.
Dengan sifatnya ini perang jamal dan siffin, perang jamal lah dapat dimenangkan.
Itulah nilai nilai yang kepemimpinan yang ada didalam diri Ali bin Abi Thalib yang bisa di pelajari untuk diri kita sendiri
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Anita Wahyu Purbosari
BalasHapusKelas : 2A PAI
NIM : 12001013
#Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib#
Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
Nama : Lutfiana Fajriah
BalasHapusKelas : 2B PAI
Nim : 12001063
Tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib
Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
wa 'aliyyun babuha julukan bagi Nabi Muhammad SAW. untuk Ali Bin Abi Thalib.
Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
1. Pengikut Usman
2. Pengikut Ali
3. Golongan moderat
4. Golongan dengan prinsip jamaah
Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal