Ali Bin Abi Talib ( Adil, Tegas dan Cerdas) - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

 

ALI BIN ABI TALIB  (ADIL,  TEGAS DAN CERDAS)

Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi,  wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu,  dan Ali adalah pintunya).  Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.  Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.  Catatan hidup beliau,  lahir di Mekah,  wafat di Kufah.  Kelahiran pada hari  Jumat,  13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan.  Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah)  dari Nabi SAW.  Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari  Nabi SAW.

Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan.  Ummat berpecah dalam empat firqah :
1.      Pengikut Usman
yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
2.      Pengikut Ali
golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
3.      Golongan moderat
yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah  SWT.
4.      Golongan dengan prinsip jamaah
diantaranya Abu Ayyub Al Anshari,  Usamah bin Zaid,  Muhammad bin Maslamah,  yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.

Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
1. Perang Siffin.
2. Perang Jamal

Masa Ali bin Abi Talib  energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.  Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang.  Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

Tugas : Jelaskan peristiwa perang Siffin dan perang Jamal  !

 

Komentar

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Bismillahirrahmanirrahim.
    Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

    Nama: Ardita Sukma
    NIM: 12001186
    Kelas: 2E PAI

    KESIMPULAN

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    * Pengikut Usman
    * Pengikut Ali
    * Golongan moderat
    * Golongan dengan prinsip jamaah.

    Sekian kesimpulan dari saya.
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.


    BalasHapus
  3. Assalamualaikum Wr.Wb
    Nama : Herni Arinda Putri
    Kelas : 2E PAI

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  4. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Nama : Tiara
    Nim : 12001257
    Kelas : 2G/ PAI
    Hari/Tanggal : Senin 21 Juni 2021

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
    Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib  energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.  Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  5. Nama : Yumita Sari
    Nim : 12001219
    Kelas : 2 F PAI
    Hadir

    Perang Jamal terjadi di Basra, antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah. Perang ini terjadi karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan.
    Sejarah Perang Jamal

    Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.

    Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah karena alasan berikut:

    Tugas utama Ali adalah menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah dibagikan oleh Utsman kepada kaum kerabatnya menjadi milik milik

    Tugas Ali bukan untuk mengusut kematian Utsman.

    Menghukum pembunuh bukanlah perkara yang mudah, karena situasi politik yang sangat kacau.

    Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:

    Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.

    Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "Ajaklah mereka kepada Kitabullah!" Ka'ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.

    Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka'ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.

    Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.

    Banyak sekali pasukan yang gugur

    Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.

    Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.

    Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.

    Adapun peristiwa perang siffin mengalami beberapa persoalan
    Pertama, jika kita mengangaap bahwa persoalan perang shiffin adalah persoalan agama-akidah, akan meniscayakan penilaian pihak mana yang salah dan pihak mana yang benar. Sedangkan kita tak bisa membenarkan keduanya dengan mencari-cari dalil yang dapat membenarkannya, atau sebaliknya. Sebab dalam persoalan agama –apalagi persoalan akidah, logika yang dibangun harus jelas dan tegas; halal-haram, salah-benar. Akidah tidak bisa berwarna abu-abu. Kaidah ushul mengatakan “Persoalan akidah (ibadah) pada dasarnya adalah haram, kecuali terdapat dalil yang membolehkannya.”
    Selain itu, jika kita masih menganggap persoalan akidah, maka kita juga akan terjebak pada ide-ide khawarij, yakni mengkafirkan atau paling tidak menyalahkan salah satu dari keduanya, padahal antara Sayyidina Muawiyah dan Imam Ali merupakan sahabat seniornya Nabi Muhammad. Lebih-lebih Sayyidina Ali, saudara sepupu sekaligus menantu Nabi.
    Nabi pernah bersabda “Semua sahabatku bersifat adil (dapat dipercaya).”
    Kedua,perang Shiffin semata-mata persoalan hubungan sosial-politis antar sahabat, dalam term generasi selanjutnya muncul istilah fikih, muamalah, siyasah, dll. Kaidah awal yang dibangun dalam persoalan fikih muamalah-siyasah adalah “Pada dasarnya semuanya adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”



    BalasHapus
  6. Nama: Anggita Nally Wangsa
    NIM:12001176

    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
    yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
    terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
    Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
    gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
    yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
    yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
    beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
    baitul mal atau zakat.
    2. sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
    salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
    politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
    sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
    Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
    hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
    telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
    melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
    lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
    kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.

    BalasHapus
  7. Nama : Nurgia Isti Adjah
    NIM : 12001060
    Kelas : 2A PAI

    Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib :

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    BalasHapus
  8. Nama : Tri Finasti (12001260)
    Kelas 2G PAI

    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
    Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
    Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.

    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

    Tipe kepemimpinan Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  9. Nama :. Intan Mufidah
    NIM : 12001088
    Kelas : 2C PAI

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman.Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

    BalasHapus
  10. Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Rasulullah Saw memberi gelar beliau sebagai Babul ‘Ilmi atau pintu ilmu, Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal
    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  11. Nama : indri maulidia
    Kelas : 2 F
    Prodi : pendidikan agama islam
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.

    BalasHapus
  12. Nama: Keti Yuliantika (12001141)
    Kelas: 2D PAI


    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib:

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    A. kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu:
    1). Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis
    2). Strategi dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.
    3). Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
    sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
    penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.

    B. Relevansi dalam nilai-nilai pendidikan Agma Islam
    1). Bertanggung Jawab
    2). Berani
    3). Sederhana
    4). Adil


    Sekian terimakasih :)

    BalasHapus
  13. Nama : Luthfia sarfina amalia
    kelas :2G pai
    Nim : 12001272

    Pertempuran Shiffin adalah pertempuran kedua dari Perang Saudara Islam I, setelah Perang Jamal. Setelah terbunuhnya Khalifah Utsman bin affan , Ali bin Abi Thalib diangkat sebagai khalifah, tetapi penerimaan dari seluruh kekhalifahan islam sangatlah sulit didapat. Ali bin Abi Thalib berkata tentang dirinya yang diangkat umat Islam sebagai khalifah itu merasa agak kurang senang. Sebab, di antaranya ada yang membunuhi Utsman bin Affan, sekarang mereka berada di sisi pendukungnya agar bisa membaiatnya. Muawiyah, Gubernur dari suriah yang merupakan kerabat dari khalifah yang terbunuh, sangat menginginkan pembunuh dari sang Khalifah diadili dimuka hukum. Seperti yang diterangkan oleh tabiin terkenal, Abu Muslim al khaulani. Dia datang bersama teman-temannya menanyai Muawiyah dan berkata mereka padanya, "Kamu menentang Ali dalam masalah khilafah atau kamu seperti dia?" Muawiyah menjawab, "Tidak. Aku tahu benar bahwa dia lebih baik dariku; tetapi kalian 'kan tahu, Utsman terbunuh dengan keji, sedang saya anak pamannya, dan juga keluarganya yang menuntut qisas kepada orang yang terlibat dalam pembunuhan itu. Maka kalian temuilah Ali dan katakan, Agar segera menyerahi para pembunuh Utsman'." Maka mereka mendatangi Ali dan menyampaikan hal itu kepadanya, dan Ali menjawab, "Ia harus masuk baiat dan kemudian mereka tuntut hal ini kepadaku. Muawiyah berpendapat Ali bin Abi Talib tidak berniat untuk melakukan hal ini, sehingga Muawiyah memberontak terhadap Ali bin Abi Talib dan membuat Ali bin Abi Talib berniat memadamkan pemberontakan Muawiyah. Tapi walau demikian, yang benar menurut ulama adalah Ali hendak melihat kasus ini dari perspektif mashlahah (keuntungan) dan mafsadah (kerusakan). Sehingga, dia berpendapat, perlu menahan dulu kasus ini. Agar supaya umat Islam bersatu dulu, baru melakukan qisas. Apalagi pembunuhnya hanya 2-3 orang saja, dan salah satunya seorang budak yang diketahui dari Mesir . Diketahui di belakang pembunuh pembunuh yang sedikit itu, kalau sampai qisas ditegakkan pada hari itu jua, maka kabilah-kabilah pembela pembunuh itu akan segera melakukan kehancuran yang lebih besar. Al-Juaniy, Imam al-Haramain berpendapat bahwa Muawiyah memang memerangi Ali bin Abi Thalib, tetapi tidak mengingkari kepemimpinannya, dan tidak bermaksud merebutnya untuk dirinya sendiri. Akan tetapi, dia hanya menuntut agar terlaksananya qisas bagi para pembunuh Utsman, dengan asumsi dia benar, tetapi dia salah dalam hal ini. Hasil dari keadaan ini adalah pertempuran di Shiffin antara kedua belah pihak.
    Perang Jamal, Pertempuran Basra juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan. Setelah berbaiat atas kekhilafahan Ali bin Abi Talib, Thalhah bin Ubaidillah dan Zubair bin Awwam pergi ke Mekkah dan bertemu dengan Aisyah untuk meminta pertanggung jawaban kematian Utsman bin Affan. Kemudian Ya’la bin Munyah dari Basra dan Abdullah bin Amir dari Kufah turut bergabung. Akhirnya mereka sepakat untuk berangkat ke Basra beserta 700 orang lainnya untuk mencari pembunuh Utsman bin Affan.

    Sesampainya di Basra mereka menemui Gubernur Basra yaitu Utsman bin Hunaif dan menahan pergerakan pasukan ini berharap mereka mau menunggu kedatangan Ali dari Madinah. Tetapi karena provokasi salah seorang khawarij yang bernama Jalabah, peperangan antara Utsman bin Hunaif dan pasukan Aisyah tidak terbendung. Yang mengakibatkan terbunuhnya Utsman bin Hunaif. Ali pun baru mendengar kematian gubernurnya saat di Kufah. Disini dia mengumpulkan pasukan hingga berjumlah 10.000 pasukan.

    BalasHapus
  14. Assalamualaikum
    Nama : Yasser defansa
    NIM : 12001361

    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
    Penyebab terjadinya Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
    Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi.Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
    Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
    gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
    yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
    yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
    beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
    baitul mal atau zakat.

    BalasHapus
  15. Nama : Arda Firdaus
    NIM : 12001281
    Kelas : 2B PAI

    Kesimpulan

    Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
    Berikut merupakan tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib :
    1. Ali merupakan seorang ulama dan Umara cerdas pada masanya
    2. Menjadi imam yg amanah serta jendral yg tangguh pada zamannya
    3. Adil, tegas dan cerdas.
    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  16. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  17. nama: faidil azmi
    kelas:2E
    prodi: PAI
    NIM:12001282
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  18. Nama : Nur Miranti
    Nim : 12001311
    Kelas : PAI 2B

    📌 tipe kepemimpin ali bin abi thalib

    1. Tipe Demokratis

    Paham demokrasi ini merupakan paham yang dikembangkan dan
    dianut oleh kaum Khawarij. Menurut mereka khalifah atau imam harus
    dipilih secara bebas oleh umat Islam.

    2. Tipe karismatik
    Sifat Ali di hari pertama kekuasaannya, Khalifah Ali Bin Abi Thalib
    selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
    apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup mereka.

    3. Tipe militeristik
    Dalam bidang pemerintahan ini, Ali berusaha mengembalikan
    kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab pada tiap kesempatan yang
    memungkinkan. Ia melakukan beberapa hal, yaitu:
    a. Membenahi dan menyusun arsip negara dengan tujuan untuk mengamankan
    dan menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah.
    b. Membentuk kantor hajib (perbendaharaan)
    c. Mendirikan kantor shahib al-Shurta (pasukan pengawal).

    (sumber : imam ma'ruf, KEPEMIMPINAN KHALIFAH ALI BIN ABI THALIB
    (DALAM BUKU BIOGRAFI ALI BIN ABI THALIB
    KARYA ALI AUDAH)
    DAN RELEVANSINYA DALAM NILAI-NILAI
    PENDIDIKAN AGAMA ISLAM, 2015/2016, (skripsi) )

    BalasHapus
  19. Nama : Riska
    Nim: 12001316
    Kelas : 2B PAI

    Kesimpulan
    *Tipe kepemimpinan syadina Ali bin Abi thalib*
    1.Adil
    2. Cerdas
    3.Tegas
    4. Ali bin abi tahib merupakan seorang perwira yang tangkas.
    5.Pemberani.

    Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin

    BalasHapus
  20. Nama: Dela Sari (12001131)
    Kelas: PAI 2D

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abu Thalib

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abu Thalib cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini. Pada kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    BalasHapus
  21. Nama. : Amin Rais
    Nim. : 12001278
    Kelas. : 2G semester 2 PAI


    Selama masa sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
    yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
    terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
    Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
    gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
    yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
    yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
    beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
    baitul mal atau zakat. Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
    salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
    politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
    sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
    Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
    hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
    telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
    melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
    lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
    kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.

    Sekian terima kasih.

    BalasHapus
  22. Nama : Nadia vega
    Kelas : 2 C pai
    Nim : 12001199

    Assalamualaikum wr wb
    Saya menyimpulkan bahwa Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.

    BalasHapus

  23. Nama : Deah Yuliati
    NIM : 12001075
    Kelas : 2B PAI

    Beberapa tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berikut ini:
    1. Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang sederhana tetapi tegas dan kaya akan ilmu.
    2. Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa sifat yang sama dan sikap yang sama dengan para pendahulunya ia sangat lemah lembut, rasa kasih sayang kepada sesamanya, terutama kepada yang lemah. Ali merupakan seorang pemimpin yang berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka meskipun harus mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.
    3. Demokratis, demokratis terlihat pada saat ali bin abu tholib menerima kekhalifahan dan mau dibayar tetapi bayar harus dilakukan di masjid dan di depan masyarakat banyak serta tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin.
    4. Karismatik, khalifah Ali bin Abi Tholib selalu memperhatikan dan mencermati keadaan rakyatnya berusaha meneliti apa-apa yang mengusik menyakiti, dan menyulitkan hidup rakyatnya. Ini merupakan sifat kepemimpinan karismatik. Ali berusaha mengembalikan ke kebijaksanaan Khalifah Umar Bin Khattab pada setiap kesempatan yang memungkinkan titik contohnya, membentuk kantor hajib (pembendaharaan) mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang kedudukannya lebig tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau mustahib (mengawasi hukum) dan lain sebagainya.
    5. Seorang sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk Surga.

    BalasHapus
  24. Nama:Nurul Huda
    NIM:12001319
    Kelas:2B PAI

    Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib:
    1. Pemimpin yang cerdas.
    2.Pemimpin yang tegas, berani dan bijaksana dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya.
    3.Pemimpin yang sangat menegakkan keadilan.
    4.Pemimpin yang sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
    5.Pemimpin yang sangat berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan As-Sunnah.

    BalasHapus
  25. Nama : Rina Surya Afsah
    Nim : 12001249
    Kelas : 2G

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah.
    kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu:
    1. Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis
    2. Strategi dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.
    3. Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
    sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
    penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.

    BalasHapus
  26. NAMA : RUSDIANTARI
    NIM : 12001320
    KELAS : 2B PAI

    "Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib"

    Ali bin Abi Thalib adalah khilafah ke 4 setelah Usman bin Affan. Ali bin Abi Thalib adalah memiliki tipe kepemimpinan sbb:
    1. jujur amanah,dan bertanggung jawab
    2. adil dalam memimpin
    3. Tangguh dan pekerja keras
    4. seorang yang kaya namun tetap sederhana, dan Dermawan.
    5. Dalam kepemimpinannya ia seorang prajurit handal yang berani dan tegas namun memiliki hati yang lemah lembut terhadap sesamanya terutama pada yang lemah(rakyat kecil).


    Ali adalah pemimpin yang memuliakan para alim ulama, tidak menjauh dari orang-orang miskin. Saat menjadi khalifah, keadilan benar-benar tersebar. Bahkan tak hanya kaum muslimin yang merasakan, orang-orang non muslim juga merasakan keadilan tersebut.

    BalasHapus
  27. NAMA : AGUNG WIBISONO
    NIM : 12001160
    KELAS : PAI 2D

    Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib


    4. Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam kepemimpinan
    Diantara strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan
    adalah memerangi Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin
    Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik
    perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.
    Berikut ini akan diuraikan mengenai strategi itu;
    a. Ali Bin Abi Thalib Memerangi Khawarij
    Semula orang-orang yang kelak dikenal dengan khawarij ini turut
    membaiat „Ali ra., dan „Ali ra.tidak menindak mereka secara langsung
    mengingat kondisi umat belumlah kembali stabil, di samping para pembuat
    makar yang berjumlah ribuan itu pun telah berbaur di Kota Madinah,
    hingga dapat mempengaruhi hamba sahaya dan orang-orang Badui. Jika
    Ali ra.bersegera mengambil tindakan, maka bisa dipastikan akan terjadi
    pertumpahan darah dan fitnah yang tidak kunjung habisnya. Karenanya Ali
    ra, memilih untuk menunggu waktu yang tepat, setelah kondisi keamanan
    kembali stabil, untuk menyelesaikan persoalan yang ada dengan
    menegakkan Qishash.Kaum khawarij sendiri pada akhirnya menyempal
    dari Pasukan Ali ra.setelah beliau melakukan tahkim dengan Muawiyah ra.
    setelah beberapa saat terjadi perbedaan ijtihad di antara mereka berdua.
    (Ali ra. dan Muawiyah ra.). Orang-orang Khawarij menolak Tahkim seraya
    mengumandangkan slogan:
    Tidak ada hukum kecuali hukum Allah swt.Tidak boleh
    menggantikan hukum Allah swt dengan hukum manusia. Demi Allah
    b. Upaya Pengembangan dalam Bidang Pemerintahan.
    Situasi ummat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Ali
    Ibnu Abi Thalib sudah sangat jauh berbeda dengan masa-masa
    sebelumnya. Ummat Islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan
    Umar Ibnu Khattab masih bersatu, mereka mempunyai banyak tugas
    yang harus diselesaikannya, seperti tugas melakukan perluasan
    wilayah Islam dan sebagainya. Selain itu, kehidupan masyarakat Islam
    masih sangat sederhana sebab belum banyak terpengaruh oleh
    kemewahan duniawi, kekayaan dan kedudukan.
    Namun pada masa pemerintahan Khalifah Usman Ibnu Affan
    keadaan mulai berubah.Perjuangan pun sudah mulai terpengaruh oleh
    hal-hal yang bersifat duniawi.Oleh sebab itu, beban yang harus dipikul
    oleh penguasa selanjutnya semakin berat. Usaha-usaha Khalifah Ali
    Ibnu Abi Thalib dalam mengatasi persoalan itu tetap dilakukannya,
    walaupun ia memperoleh tantangan yang sangat luar biasa. Semua itu
    3). Perkembangan di Bidang Politik Militer
    Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib mempunyai kelebihan,
    seperti kecerdasan, ketelitian, ketegasan keberanian dan
    sebagainya. Karenanya saat ia terpilih sebagai Khalifah, jiwa dan
    semangat itu masih membara didalam dirinya. Banyak usaha yang
    dilakukan, termasuk bagaimana merumuskan sebuah kebijakan
    untuk kepentingan negara, agama dan umat Islam kemasa depan
    yang lebih cemerlang. Selain itu, ia juga terkenal sebagai
    pahlawan yang gagah berani, penasihat yang bijaksana, penasihathukum yang ulung, dan pemegang teguh tradisi, seorang sahabat
    sejati, dan seorang kawan yang dermawan.
    Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib sejak masa mudanya amat
    terkenal dengan sikap dan sifat keberaniannya, baik dalam
    keadaan damai mupun saat kritis. Beliau amat tahu medan dan
    tipu daya musuh, ini kelihatan sekali pada saat perang Shiffin.
    Dalam perang itu Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib mengetahui benar
    bahwa siasat yang dibuat Muawiyah Ibnu Abi Sufyan hanya untuk
    memperdaya kekuatan Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib menolak
    ajakan damai, sebab dia sangat mengetahui bahwa Muawiyah
    adalah orang yang sangat licik. Namun para sahabatnya mendesak
    agar menerima tawaran perdamaian itu.Peristiwa ini lalu dikenal
    dengan istilah "Tahkim" di Daumatul Jandal pada tahun 34
    Hijriyah.Peristiwa itu sebenarnya adalah bukti kelemahan dalam
    system pertahanan pada masa pemerintahan Khalifah Ali Ibnu Abi
    Thalib.Usaha Khalifah terus memperoleh tantangan dan selalu
    dikalahkan oleh kelompok orang yang tidak senang pada
    kepemimpinannya.

    BalasHapus
  28. Nama : Selvi Agustin
    Nim : 12001027
    Kelas : 2A

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib


    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

    Ali bin Abi Thalib Ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, Adil, tegas, jujur, kuat, Dan tidak taku mati serta prajurit yang handal
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    BalasHapus
  29. Nama : Ella suryana
    Nim : 12001214
    Kelas : 2 F PAI
    Makul : Sejarah Peradaban Islam

    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abu Thalib, ia adalah seseorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas,
    teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya tersebut ali mendapatkan julukan Asadullah yang artinya singa Allah karena ketegasannya, ia tidak segan - segan menganti pejabat gubernur yang tidak becus menggurusi kepentingan umat islam. ia juga tidak segan - segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan, diantara peperangan itu adalah perang jamaldan, perang siffin. berkat ketegasan dan ketangkasan perang tersebut dapat dimenanginya.
    Namun dalam perang siffin, khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak mu'awiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  30. Nama : Al Qholiah ( 12001216 )
    Kelas : 2B
    Prodi : Pendidikan Agama Islam ( PAI )


    Kepemimpinan pada masa Ali Bin Abi Thalib

    Ali bin Abi Thalib berasal dari keturunan Bani Hasyim. Ia adalah sepupu Nabi yang kemudian menjadi menantu setelah menikahi Fatimah az-Zahra. Ali adalah satu-satunya sahabat yang dididik oleh Rasul sejak kecil. Ali memerintah selama enam tahun dari 35 hingga 40 H atau 655-660 M. Pengangkatan Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah
    Setelah Usman wafat, keadaan semakin kacau. Kaum muslimin mendesak agar Ali dibaiat sebagai khalifah. Dalam suasana kacau, Ali pun dibaiat. Peristiwa itu berlangsung pada 25 Zulhijah 35 H di Masjid Madinah. Ali diwarisi berbagai pergolakan.

    Masa pemerintahannya penuh dengan cobaan :
    - ia berusaha mengatasinya dengan menarik para amir yang sebelumnya diangkat oleh Usman bin Affan.
    - Ia juga mengambil alih tanah yang dihadiahkan Usman kepada penduduk dengan menyerahkan hasil pendapatan kepada negara.
    - Ali mengembalikan sistem distribusi pajak tahunan di antara orang Islam yang pernah diterapkan pendahulunya Umar bin Khattab.
    - Pemberontakan yang dihadapi Ali bin Abi Talib di antaranya datang dari Talhah, Zubair, dan Aisyah.
    - Masa kepemimpinan yang penuh gejolak ini membuat tak banyak warisan yang ditinggalkan Ali.
    - Salah satu dari sedikit warisan itu yakni penyempurnaan bahasa Arab.
    - Ali memerintahkan Abul Aswad Ad Duali untuk memberi tanda baca dan menulis kitab-kitab Nahwu (tata bahasa).
    - Ali juga membangun kota Kufah di Irak sebagai pusat pemerintahan dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan.
    - Di akhir masa pemerintahan Ali bin Abi Talib, umat terpecah menjadi tiga golongan, yakni: Muawiyah Syiah, pengikut Abdullah bin Saba' al-Yahudi yang menyusup barisan tentara Ali bin Abi Talib Al Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali bin Abi Thalib.

    BalasHapus
  31. Assalamualaikum wr...wb...
    Nama : gustina
    Kelas : 2E(PAI)
    NIM : 12001190

    Ali bin abi talib adalah khalifah keempat yang menjadi pemimpin umat islam
    Setelah sepaninggalnya khalifah usman bi affan.Hidup beliau, lahir di makah dan wafat ny di kufah.
    Ali bin abi talib adalah sepupu rasulullah sekali gus menantu
    Rasulullah, karena beliau menikahi salah satu putri rasul yg bernama fatimah az zahro. Di dalam kepeminpinan
    Ali bin abi talib umat islam terpecah menjadi empat golongan:
    1.pengikut usman
    Yaitu golongan yg menuntut kematian usman bin affan dan mengusulkan muawiah menjadi khlifah.
    2.pengikut ali
    Golongan yg mengajukan ali bin abi talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifaan usman bin affan.
    3.golongan moderat
    Yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerah kan urusanny ALLAH SWT.
    4.golongan dengan perinsip jamaah
    Diantaranya abu ayyub al anshari, usman bin zaid, muhammad bin maslamah,yang di ikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin.
    Pada masa itu terjadi perang saudara yg di namai perang siffit dan perang jamal . Di masa ini lh umat islam menghabiskan tenaga antar umat islam lain nya.
    Sekian kesimpulan dari saya waalaikumussalam wr...wb...

    BalasHapus
  32. Nama : Amri nurfadillah
    Kelas : 2 E

    Ali bin abi thalib adalah khalifah keempat ia dikenal sebagai pribadi yang adil, tegas dan cerdas ia pernah menjadi imam masjid dan juga jendral di medan perang. Ibu beliau bernama Fatimah bin hasyim. Abu thalib merupakan sepupu Rasulullah dan ia menjadi suami fatimah az zahroh anak dari Nabi muhammad. Abu thalib memiliki julukan Abu turab yang diberi oleh Rasulullah.

    Pada masa Ali bin abi thalib setelah wafatnya usman menyisakan perpecahan terbagi menjadi 4 yaitu pengikut usman yang menuntut balas kematian utsman dan mengusulkan muawiyah menjadi khalifah. Lalu ada pengikut ali mengajukan ali menjadi khalifah pengganti usman. Lalu ada golongan moderat yang tidak mencalonkan siapa siapa. Dan yang golongan trrakhir golongan dengan prinsip jamaah yang diikuti 10.000 sahabat dan tabiin dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin.

    BalasHapus
  33. Nama : Tarisa
    Kelas : 2 E

    ~Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib~

    ~ Adil; Keadilan Ali bin Abi Thalib bisa dilihat dari sistem pemerintah yang ia buat yaitu, sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    ~ Tegas; bukti ketegasan ali bin abi thalib yaitu menurunkan jabatan muawiyyah yang kurang cakap dalam memimpin pemerintahan pada saat itu.

    ~ Cerdas; sesuai sabda Rasulullah SAW: "Ana madinatul ilmi,  wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu,  dan Ali adalah pintunya)."

    BalasHapus
  34. Nama: Tiara Cahyani
    Kelas: 2D
    NIM:12001242

    Kesimpulan:
    •Dalam masa pemerintahannya, banyak terjadi pemberontakan yang hasilnya terdapat beberapa golongan/berpecah yaitu:
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan Moderat (tidak memilih siapapun)
    4. Golongan dengan prinsip jama'ah.

    •Juga pernah terjadi 2x perang yaitu jamal&siffin.

    •Selama pemerintahan banyak terjadi pergolakan dan pemberontakan, juga terlalu fokus dalam mengurusnya sehingga hampir tidak ditemukannya peradaban dsb.

    Sekian, Wassalamu'alaikum.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Tambahan:
      • Selain itu dalam masa pemerintahan nya disebut sebagai pemerintahan yg merangkul, dalam artian merangkul kaum² yang lemah. Beliau sangat peduli terhadap rakyatnya terutama yg lemah.
      Dari baitul maal, banyak disumbangkan pada rakyatnya yg membutuhkan.

      • Kuat: dalam menghadapi kaum² yg memberontak

      • Pada masa kepemimpinannya, kondisi sudah mulai tidak stabil

      • Cerdas

      Hapus
  35. Nama: Annisa
    Nim: 12001163
    Kelas: 2E (PAI)

    *KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB*
    Ali bin Abi Thalib adalah imam masjid serta jenderal di medan perang. beliau lahir di Mekkah dan wafat di Kufah. Ali bin abi Thalib lahir pada hari jum'at, 13 Rajab tahun 599M. Nama lengkap beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Peristiwa penting pada masa Ali bin Abi Thalib, Ummat berpecah dalam empat firqah:
    1. Pengikut Usman golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin affan dan mengusulkan Muawiyah menajadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    Golongan mengajukan Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
    3. Golongan moderat
    Golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    Abu Ayyub Al Anshari, Usman bin Zaid, Muhammad bin Maslamah dan diikuti oleh 10.000 sahabat tabi'in.
    Diantara perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib, perang siffin dan perang Jamal.
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.

    Sekian terimakasih.

    BalasHapus
  36. Nama: Nur Iqlima Yasika
    Nim: 12001302
    Kelas: 2B PAI

    ~Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib~

    1. Pemberani
    2. Tegas dan teguh pendirian
    3. Adil
    4. Jujur
    5. Bijaksana
    6. Sederhana
    7. Peduli terhadap rakyat
    8. Tawadhu
    9. Bertanggung jawab
    10. Pekerja keras

    BalasHapus
  37. Nama: Yossi Saputra
    Nim: 12001079
    Kelas : 2B pai

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Sehingga di berikan gelar dalam sabdanya (Ana Madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha) yang artinya : aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya)

    Ali Bi Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
    1. Cerdas,
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    2. Jujur,
    Beliau sangat menghargai kejujuran beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
    3. Kuat,
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
    4. Tidak kakut mati,
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.

    BalasHapus
  38. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh

    Nama : Fitriyeh
    Nim : 12001084
    Kelas : 2C ( PAI )

    KESIMPULAN

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal.
    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    Perang Shiffin (bahasa Arab: معركة صفين) adalah nama perang antara Imam Ali as dan Muawiyah yang terjadi pada bulan Shafar tahun 37 Hijriyah di sebuah tempat yang bernama Shiffin. Muawiyah dan bala tentaranya dalam perang ini digelari dengan istilah Qasitin (artinya para pelanggar). Di tengah-tengah perang, ketika tentara Muawiyah hampir mengalami kekalahan, mereka menancapkan Alquran di atas tombak, melihat ini sebagian tentara Imam Ali as tidak melanjutkan peperangan. Akhirnya masing-masing dari kedua pihak memilih seorang perwakilan untuk mengadakan arbitrasi dan perangpun berakhir tanpa ada hasil. Dalam perang ini Ammar dan Khuzaima mengalami kesyahidan.
    Perang Jamal (bahasa Arab: حرب الجَمَل) adalah perang yang dipimpin oleh Aisyah (istri Nabi saw), Thalhah dan Zubair melawan Imam Ali as khalifah kaum Muslimin waktu itu. Perang ini meletus pada tahun 36 H/656 di sekitar Bashrah. Aisyah dan pasukannya menyulut api perang dengan alasan balas dendam atas pembunuh Utsman bin Affan, khalifah Ketiga.
    Aisyah hadir dalam perang ini dan naik unta berambut merah. Penamaan perang ini dengan nama Perang Jamal (unta betina) adalah karena hal ini. Perang ini adalah perang pertama kali yang terjadi di antara kaum Muslimin. Perang ini diakhiri dengan kemenangan pasukan Imam Ali as dan terbunuhnya Thalhah dan Zubair. Aisyah menjadi tawanan dan dipulangkan secara terhormat ke Madinah.
    Mengingat bahwa para pemimpin pasukan Jamal pada mulanya memberikan baiat kepada Imam Ali as, namun karena kemudian hari mereka membatalkan baiat itu, maka mereka dikenal dengan Nakitsin (orang-orang yang melanggar baiat).
    Perang Jamal membuat pindahnya pusat pemerintahan kaum Muslimin dari Madinah ke Kufah, Irak. Dan karena telah terjadi perbedaan antara beberapa sahabat dan khalifah, maka muncul pula beberapa teori baru dalam hal teologi dan fikih antara mazhab-mazhab Islam dalam ranah politik.

    BalasHapus
  39. Nama : Alifiah Indah Mulyayi
    Nim : 12001126
    Kelas : 2D PAI FTIK

    📍Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib📚
    📝Kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu :
    1.) Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis Dalam pembai‟atannya di
    lakukan di masjid nabawi dan di depan masyarakat banyak agar, tujuannya
    agar semua sepakat dalam pembai‟atan Khalifah Ali Bin Abi Thalib
    sebagai khalifah ke empat setelah Utsman Bin Affan. Tipe karimaristik
    yangmana Khalifah Ali Bin Abi Thalib adalah orang yang sangat baik hati
    dan selalu memperhatikan masyarakatnya dalam melakukan aktifitas dalam
    berdagang dan beraktifitas. Tipe militeristik yakni Khalifah Ali Bin AbiThalib sebagai khalifah untuk memperbaiki kepemimpinannya dan
    memperkuat dalam pemerintah dan keamanan

    2). Strategi
    Dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang
    mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam
    bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.Strategi ini di kembangkan
    dikarenakan pemerintahan Ali Bin Abi Thalib tidak stabil dan banyak
    konflik politik yang menyebabkan tidak fokusnya Ali Bin Abi Thalib
    dalam mengembangkan ilmu pendidikan islam.

    3). Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
    sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut
    orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
    penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman
    pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.

    📝Relevansi dalam nilai-nilai Pendidikan Agama Islam:
    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    Demikian Nilai-nilai pendidikan didalam kepemimpinan
    Khalifah Ali Bin Abi Thalib yang bisa kita ambil dari kepemimpinanKhalifah Ali Bin Abi Thalib yaitu bertanggung jawab, berani, sederhana,
    dan adil.

    WALLAHU A'LAM BISHOWWAB

    BalasHapus
  40. Assalamu'alaikum,
    Nama: Siti Lutfia Wahidiyah
    Kelas: 2 A PAI
    Nim: 12001033

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yaitu


    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Ali bin Abi Thalib di panggil juga dengan Abu Turan (Bapak Tanah)

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal
    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    Wallahu'alam, sekian Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  41. Assalamualaikum wr wb
    Nama : Edyanto Maulana
    NIM. : 12001107
    Kelas. : PAI 2E

    Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    BalasHapus
  42. Nama: Nur Khalis
    Nim: 12001314
    Kelas: 2C PAI

    S pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
    yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya. Serta membuat salah satu sistem yang mana sistem tersebut merangkul kaum yang lemah, bahkan Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Tak ada yang meragukan keperwiraan dari Ali bin Abi Thalib. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin.

    Mungkin hanya itu yang dapat saya simpulkan, sekian terimakasih🙏

    BalasHapus
  43. Nama : Dea Febrianti
    Nim : 12001138
    Kelas : 2D FTIK

    tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib berikut ini:
    1. Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang sederhana tetapi tegas dan kaya akan ilmu.
    2. Ali bin Abi Thalib memiliki beberapa sifat yang sama dan sikap yang sama dengan para pendahulunya ia sangat lemah lembut, rasa kasih sayang kepada sesamanya, terutama kepada yang lemah. Ali merupakan seorang pemimpin yang berusaha semaksimal mungkin untuk membantu mereka meskipun harus mengorbankan kepentingan dirinya sendiri.
    3. Demokratis, demokratis terlihat pada saat ali bin abu tholib menerima kekhalifahan dan mau dibayar tetapi bayar harus dilakukan di masjid dan di depan masyarakat banyak serta tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin.
    4. Karismatik, khalifah Ali bin Abi Tholib selalu memperhatikan dan mencermati keadaan rakyatnya berusaha meneliti apa-apa yang mengusik menyakiti, dan menyulitkan hidup rakyatnya. Ini merupakan sifat kepemimpinan karismatik. Ali berusaha mengembalikan ke kebijaksanaan Khalifah Umar Bin Khattab pada setiap kesempatan yang memungkinkan titik contohnya, membentuk kantor hajib (pembendaharaan) mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang kedudukannya lebig tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau mustahib (mengawasi hukum) dan lain sebagainya.
    5. Seorang sahabat Nabi SAW yang dijamin masuk Surga.

    BalasHapus
  44. Nama: Yossi Saputra
    Nim: 12001079
    Kelas : 2B pai

    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Sehingga di berikan gelar dalam sabdanya (Ana Madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha) yang artinya : aku adalah kota ilmu dan Ali adalah pintunya)

    Ali Bi Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
    1. Cerdas,
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    2. Jujur,
    Beliau sangat menghargai kejujuran beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
    3. Kuat,
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
    4. Tidak kakut mati,
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.

    BalasHapus
  45. Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi tholib adalah

    - Seorang yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.

    - Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah.

    - Di antara sosok pemimpin teladan pada masa seninggal Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abi Thalib. Dia merupakan salah seorang khalifah yang rajin mengirim pesan-pesan tertulis kepada para bawahannya.

    - Pembawa panji kehormatan dari Nabi pada saat perang Khaibar. Satu dari sepuluh sahabat yang mendapat jaminan masuk surga dari Rasulullah.

    - seseorang yang terdidik dengan sifat-sifat yang luhur dan mulia.



    BalasHapus
  46. Nama : Nurul Safitri
    Nim: 12001162
    Kelas : 2E PAI

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
    Kesimpulan tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib

    Ali bin Abi Tholib diberi gelar pintunya ilmu.Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan.
    Perang saudara pada masa Ali bin Abi Tholib
    - Perang Siffin.
    - Perang Jamal
    Pada masa Ali bin Abi Tholib energi umat Islam terkuras hanya untuk konflik internal. hampir tidak ditemukan peradaban dimasa itu. Ali bin Abi Tholib sangat berperan penting dalam perpecahan ini, bnyak pengorbanan yang dilakukan. Karena tujuan dari semua ini adalah persatuan karena Allah.

    BalasHapus
  47. Nama : Ria Eliana
    Kelas : PAI 2B
    Nim : 12001064

    Tipe Kepemimpinan Sayydina Ali bin Abi Taholib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah tipe kepemimpinan yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana Sayydina Ali bin Abi Tholib merangkul para kaum lemah.Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu,inilah bentuk adil pada pemerintahan sayydina ali.
    Dan selain itu tipe kepemimpinan sayydina ali bin abi Taholib yaitu merakyat,cerdas,jujur,tidak takut mati,pekerja keras,handal,tangkas,tegas,teguh pendirian,dan pemberani.

    BalasHapus
  48. Nama : Choirul Rahmawati
    Kelas : 2E PAI

    --> Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib

    Ali bin Abi Thalib adalah sosok khalifah yang adil, tegas, dan cerdas. Memang Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib mempunyai kelebihan, seperti kecerdasan, ketelitian, ketegasan, keberanian dan sebagainya. Karenanya saat ia terpilih sebagai Khalifah, jiwa dan semangat itu masih membara didalam dirinya. Tipe kepemimpinan beliau pun dikenal dengan tipe Karismatik dimana Khalifah Ali Bin Abi Thalib selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
    apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup masyarakatnya. Ali bi Abi Thalib merupakan sosok pemimipin yang patut diteladani. Hidupnya sangat rendah hati.Ia tak pernah merasa dirinya lebih tinggi
    dari orang lain, atau memperlakukan orang sebagai bawahannya. Karena tak lepas dari didikan Rasulullah, murah hati dia, lapang dada, tidak pendendam, selalu memelihara tali silaturahmi da pemaaf. Selain itu, Ali bin Abi Thalib adalah tipe pemimpin haus akan ilmu, tak salah jika para sahabat mengatakan bawa beliau adalah pemimpin yang sangat cerdas. Kecerdasan Ali Bin Abi Thalib dan keistimewaan Ali tak dimiliki oleh sahabat-sahabat yang lain. Selain dikenal dengan zahid, menjauhi segala kesenangan dan kemewahan
    duniawi, dia adalah orang yang wara’, orang yang menjauhi segala macam dosa dan syubhat.Dia adalah orang yang sarat dengan ilmu, tempat para sahabat terkemuka bertanya dalam masalah-masalah hukum Agama yang muskil atau tentang makna sebuah ayat dalam Al-qur‟an
    atau tafsirnya.

    Wallahu'alam

    BalasHapus
  49. Nama : Ria Eliana
    Kelas : PAI 2B
    Nim : 12001064

    Tipe Kepemimpinan Sayydina Ali bin Abi Taholib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah tipe kepemimpinan yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana Sayydina Ali bin Abi Tholib merangkul para kaum lemah.Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu,inilah bentuk adil pada pemerintahan sayydina ali.

    Dan selain itu tipe kepemimpinan sayydina ali bin abi Taholib yaitu
    - merakyat
    - cerdas
    - jujur
    - tidak takut mati
    - pekerja
    keras
    - handal
    - tangkas
    - tegas
    - teguh pendirian,dan
    - pemberani.

    BalasHapus
  50. Nama : Yumita Sari
    Nim : 12001219
    Kelas :2 F PAI
    Hadir

    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
    yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
    terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
    Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
    gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
    yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
    yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
    beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
    baitul mal atau zakat.
    2. sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
    salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
    politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
    sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
    Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
    hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
    telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
    melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
    lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
    kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.

    BalasHapus
  51. Nama: Desi Mulia
    Nim: 12001317
    Kelas: 2B

    Kesimpulan:
    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib, beliau orang
    yang terkenal dengan ketegasannya, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya. Serta membuat salah satu sistem yang mana sistem tersebut merangkul kaum yang lemah, bahkan Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Tak ada yang meragukan keperwiraan dari Ali bin Abi Thalib. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Dan juga orang yang bertanggung jawab dan adil dalam segala hal.

    BalasHapus
  52. Nama : Syarifah Jumiati
    NIM : 12001104
    Kelas : PAI 2C

    Seperti yang kita tahu bahwasan nya Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Beliu juga memiliki beberapa sifat yang sangat mulia seperti jujur, cerdas, kuat dan tidak takut mati. beli juga dikenal sebagai prajurit yang sangat handal dalam pereperangan. Sistem kepemimpinan beliau yang sangat luar biasa.

    Ada beberapa tipe kepemimpinan syayyidina Ali Bin Abi Thalib sbb:
    1. beliau merupakan pemimpin yang adil, dan senatiasa merangkul kaum yang lemah
    2. pemimpin yang senantiasa mensejahterakan Rakyat nya dengan memberukan uang yang ada di baitul mal untuk diberikan pada mereka yang membutuhkan, beliau juga tidak membebankan pajak kepda mereka yang tidak mampu.
    3. beliau juga merupakan seorang pemimpin yang sabar, bahakan ia dituduh adanya keterlibatan pembunuhan terhadap pembunuhan Usman, akan tetapi beliau menghadapi nya dengan sabar dan berusaha memberikan bukti yang nyata.

    BalasHapus
  53. Nama: isti amaliyah karami
    NIM: 12001035
    Kelas: PAI 2A

    KESIMPULAN

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    * Pengikut Usman
    * Pengikut Ali
    * Golongan moderat
    * Golongan dengan prinsip jamaah.


    BalasHapus
  54. Bismillahirrahmanirrahim
    Nama : Annisa
    NIM : 12001312
    Kelas : 2 B

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib:

    1. Ali bin Abi Thalib sangat tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.

    2. Sistem pemerintahan Ali bin Abi Thalib sangat berpegang teguh terhadap Al-Qur'an dan Sunnah.

    3. Ali bin Abi Thalib seorang Pemberani. Keberaniannya terlihat ketika beliau mengganti para gubernur yang diangkat khalifah Utsman bin Affan kemudian menarik kembali tanah milik negara.

    4. Ali bin Abi Thalib seorang yang Cerdas. Beliau sarat dengan ilmu. Oleh karena iu menjadi tempat para sahabat terkemuka bertanya dalam masalah-masalah hukum Agama yang muskil atau tentang makna sebuah ayat dalam Al-Quran’an atau tafsirnya.

    BalasHapus
  55. Nama : Najwa Arfiliani
    Nim : 12001110
    Kelas : 2C PAI

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
    Rasulullah menggelari Ali di dalam sabdanya yang artinya"Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya". Karena posisi ulama dan umara umara terhimpun pada dirinya. Pada masa Ali bin Abi Thalib terdapat peristiwa penting setelah wafatnya Usman bin Affan di tangan pemberontak yang kemudian menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam 4 firqah :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah

    Dan adapun perang saudara pada masa beliau adalah :
    1. Perang siffin
    2. Perang Jamal

    Pada masa Ali bin Abi Thalib ini energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Dan hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.

    BalasHapus
  56. Nama: Ratmi
    Nim: 12001005
    Kelas: 2A- PAI

    Masa kepemimpinan syaidina ali bin abi thalib.

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.

    Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    1. Cerdas,
    2. Jujur
    3. Kuat,
    4. Tidak kakut mati,
    5. Pekerja keras,
    6. prajurit handal
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  57. Nama: Irma Gusniawati
    Nim: 12001297
    Kelas: 2B

    Tipe Kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Tholib;-

    ~Tipe kepemimpinan syadina Ali bin Abi thalib*
    1.Cerdas
    2. Tegas
    3.Adil
    4. Pemberani
    5. Bijaksana
    6.Merakyat
    7. Dermawan
    8.Tangguh dan pekerja keras

    BalasHapus
  58. Nama : Risky Syawani Dafitra
    Nim : 12001294
    Kelas : 2E PAI

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib :

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

    Ali Bi Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.

    Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
    Cerdas, Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    Jujur, Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.


    Prajurit handal
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
    Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh.

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan.

    BalasHapus
  59. Nama: Hafizah
    NIM: 12001053
    Kelas: PAI 2 B

    KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB

    Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu sahabat Nabi yang termasuk Assabiqunal Awwalun. Beliau juga merupakan sepupu Rasulullah sekaligus menantu Rasulullah

    Pada masa Ali memerintah, Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1.      Pengikut Usman

    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2.      Pengikut Ali

    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3.      Golongan moderat

    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah  SWT.
    4.      Golongan dengan prinsip jamaah

    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid,  Muhammad bin Maslamah,  yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.


    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    BalasHapus
  60. Nama: Mega Nur Wahyuni
    Kelas :PAI 2A
    NIM : 12001025

    kepemimpinan Ali bin abi thalib
    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
    Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.

    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut utsman
    2. Pengikut ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal
    Masa Ali bin

    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.

    BalasHapus
  61. Nama : Syarifah Rismaiyanti
    Kelas : 2B Pai
    Nim : 12001076
    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib

    ALI BIN ABI TALIB Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha.
    Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib.
    Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW. Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
    Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib :
    1. Cerdas
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    2. Jujur
    Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
    3. Kuat
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
    4. Tidak takut mati
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
    5. Pekerja keras,
    Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Ali Bin Abi Thalib merasa bangga dengan upah yang dihasilkan dari mengangkat air yang kemudian ditukar dengan kurma.
    6. Prajurit handal
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
    Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.

    BalasHapus
  62. Nama : Anisa Ayu Indrawati (12001168)
    Kelas : II E (PAI)

    MENYIMPULKAN TENTANG BEBERAPA TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB (ADIL, TEGAS DAN CERDAS)

    1. Kepemimpinan Kalifah Ali Bin Abi Thalib yang mewarnai pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang mengakibatkan terjadinya perdamaian.
    2. Ali sebagai khalifah yang teladan, dimana Ali adalah pribadinya pernah menolak jadi pemimpin Islam dikarenakan situasi yang kurang tepat yang banyak terjadi kerusuhan disana sini, atas desakan masyarakat butuh pemimpin dan masyarakat untuk menjadikan Khalifah Ali Bin Abi Thalib menjadi pemimpin pun akhirnya diterima
    3. Ali memiliki ke istimewaan sendiri. Yang pertama seorang kaya-raya tapi dermawan, dan lainnya, Áli, sederhana tapi tegas dan kaya ilmu. Sebutan Nabi Muhammad Saw. Ali gerbang Ilmu, bukti pengakuan Rasulullah atas penguasaan ilmu Ali.Tak heran bila Ali juga di kenal ahli hukum dan mujtahid yang darinya selalu keluar pencerahan-pencerahan ilmiah dan spiritualitas.Sebagai “mata air” hikmah banyak mewariskan kepada umat islam akan kehidupan, baik dalam memenuhi hajat profannya (material) maupun sakralnya (akhirat). Dalam satu kesempatan misalnya, dia bertutur soal hubungan manusia dengan sang khaliq. Katanya, “barang siapa telah memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka dia akan memperbaiki hubungannya dengan orang lain, dan barang siapa telah memperbaiki urusan akhiratnya, maka dia akan memparbaiki urusan duniannya.
    4. Dan juga dalam beberapa hal sifat dan sikap Ali sama dengan para pendahulunya. Ia sangat lemah lembut, rasa kasih sayang kepada sesamanya, terutama kepada yang lemah. Ia berusaha sedapat mungkin membantu mereka meskipun harus mengorbankan kepentingan sendiri. Tetapi ia juga tidak ragu bertindak tegas jika keadaan memang menghendaki demikian.
    5. Khalifah Ali Bin Abi Thalib pada malam hari ia sering menjadi pelayan kaum fakir miskin, menyelenggarakan makan malam buat mereka. Dia berusaha membebaskan mereka dari perbuatan meminta-minta, membebaskan dari kemiskinan semampu mungkin. Hatinya pedih apa bila melihat orang yang dalam keadaan kekurangan. Dan sesudah larut malam ia hanyut dalam ibadahnya sendiri, berjikir dan melaksanakan tahajud.
    6. Ali juga menganjurkan untuk berfikir dan merenungkan kembali informasi yang kita terima.Renungkannlah berita yang engkau dengar secara baik-baik (dan jangan hanya menjadi sebagai penukil berita).Penukil ilmu sangatlah banyak dan perenungnya sangat sedikit.

    BalasHapus
  63. Nama : Ayu Rahmawati
    Nim :1200028
    Kelas : 1A PAI

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah.

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  64. Nama: Nuri Handayani
    Nim:12001148
    Kelas:2D Pai FTIK

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  65. Nama: Hamidah
    NIM: 12001034
    Kelas: 2A/PAI

    ~Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib~

    Ali bin Abi Thalib, semoga ridha Allah senantiasa menyertainya, khalifah Ar Rasyidin yang keempat. Sepupu sekaligus menantu Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Pembawa panji kehormatan dari Nabi pada saat perang Khaibar. Satu dari sepuluh sahabat yang mendapat jaminan masuk surga dari Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam. Bahkan Nabi shallallahu’alaihi wasallam pernah bersabda tentang dirinya,

    أنت مني بمنزلة هارون من موسى إلا أنه لا نبي بعدي

    “Kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa. Hanya tidak ada nabi setelahku” (HR. Muslim no. 4418).


    1. Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang terdidik dengan sifat-sifat yang luhur dan mulia.
    Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan seorang pemimpin yang memiliki rasa tanggung jawab atau amanah yang sangat besar.

    2. Saat menjadi khalifah, keadilan benar-benar tersebar. Bahkan tak hanya kaum muslimin yang merasakan, orang-orang non muslim juga merasakan keadilan tersebut.

    3. Ali adalah pemimpin yang memuliakan para alim ulama, tidak menjauh dari orang-orang miskin. Dalam kepemimpinan beliau, orang yang kuat tak bisa sekehendak melakukan kezaliman, dan orang yang lemah tidak khawatir akan keadilannya” (Al Khulafa ar Rasyidun: Ali bin Abi Thalib hal: 14-15).

    4. Tekad beliau dalam membumikan tauhid di muka bumi amat tinggi. Lihatlah bagaimana perjuangan beliau saat hari-hari peperangan Khaibar. Beliau membulatkan tekad untuk tetap ikut dalam barisan Rasulullah shallallahu’alaihi wasallam menuju Khaibar. Padahal saat itu mata beliau sedang sakit parah. Bukan perjuangan ringan saat harus berhadapan hembusan debu sahara dan jauhnya perjalanan.

    5. Beliau sosok pemimpin sederhana dan dekat dengan rakyat kecil. Kedudukannya sebagai khalifah tak menghalanginya untuk berbaur dengan masyarakat.

    Rasulullah juga bersabda bahwa pemilik kemuliaan dan ketakwaan adalah Ali bin Abi Thalib radhiyallahu anhum ‘ajma’iin.

    Wallahu a'lam
    semoga kita dapat meneladani sifat dan keteladan sayyidan Ali bin abi thalib.



    BalasHapus
  66. Nama. : Nurhalida
    Kelas. : 2B PAI
    NIM. : 12001318

    * Perang Jamal
    * Perang Siffin
    * Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    1. Perang Jamal
    Perang jamal adalah perang yang terjadi antara pasukan Aisyah dengan Ali bin Abi Thalib. Dinamakan perang jamal karena Aisyah menggunakan unta sebagai kendaraan perangnya. Perang ini di picu oleh keinginan Aisyah menuntut balas terbunuhnya Utsman bin Affan akan tetapi tidak di gubris oleh Ali karena ingin menenangkan situasi terlebih dahulu. Dalam pertempuram ini pasukan Alii bin Abi Thalib lebih unggul dari pasukan Aisyah, Thalhah dan Zubair yang berada di pihak Aisyah gugur dalam pertempuran tersebut beserta dengan unta milik Aisyah. Akhirnya Aisyah pun dipulangkan penuh kehormatan, mengingat dia adalah salah satu dari para Umahatul Mukminin ( para ibu kaum beriman).
    2. Perang Siffin
    Perang siffin adalah perang yang terjadi antara pasukan Ali bin Abi Thalib dengan Muawiyah bin Abu sufyan. Pemberontakan ini terjadi karena Muawiyah tidak menerima tindakan khalifah Ali yang memecatnya, memecat keturunannya dan untuk mengambil kembali hak milik keluarganya. Iya juga menuntut pertanggung jawaban atas terbunuhnya khalifa Utsman bin Affan. Perang ini terjadi pada tahun 37 H atau 659 M.
    3. Dari beberapa peperangan yang telah terjadi, dapat di simpulkan bahwa tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah sebagai berikut :
    a. Ali bin abi thalib terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya, menegakkan keadilan, menjalankan undang-undang Allah swt. Serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
    B. Memiliki kecakapan dalam bidang ilmu pengetahuan, militer, dan strategi perang.
    C. Sesok yang tegas dalam kepemimpinannya, yang man beliau mengganti seemua pejabat yang tidak layak dan mengambil kembali tanah tanah pada masa utsman bin affan yang dibagikan kepada kerabatnya dengan tujuan. Yang tidak jelas, hal inilah yang memicu banyaknya terjadi pemberontakan pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib.
    D. Sesosok yang peduli terhadap pendidikan. Yaitu dengan mendirikan beberapa madrasah.
    E. Pemimpin yang mengharuskan pegawainya berlaku jujur, cakap, dan bertanggung jawab.
    F. Mengembangkan bidang pembangunan, terutama di kuffah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu nahwu, ilmu hadis, dll.

    BalasHapus
  67. Nama : VITIANI
    Nim : 12001264
    Kelas : 2G PAI

    Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah. Perang ini terjadi karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan.
    Sejarah Perang Jamal
    Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.
    Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah karena alasan berikut:
    Tugas utama Ali adalah menarik kembali semua tanah dan hibah yang telah dibagikan oleh Utsman kepada kaum kerabatnya menjadi milik milik
    Tugas Ali bukan untuk mengusut kematian Utsman.
    Menghukum pembunuh bukanlah perkara yang mudah, karena situasi politik yang sangat kacau.

    Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:
    Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.
    Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "Ajaklah mereka kepada Kitabullah!" Ka'ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.
    Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka'ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.

    Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.
    Banyak sekali pasukan yang gugur
    Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.
    Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.
    Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.
    Adapun peristiwa perang siffin mengalami beberapa persoalan
    Pertama, jika kita mengangaap bahwa persoalan perang shiffin adalah persoalan agama-akidah, akan meniscayakan penilaian pihak mana yang salah dan pihak mana yang benar. Sedangkan kita tak bisa membenarkan keduanya dengan mencari-cari dalil yang dapat membenarkannya, atau sebaliknya. Sebab dalam persoalan agama –apalagi persoalan akidah, logika yang dibangun harus jelas dan tegas; halal-haram, salah-benar. Akidah tidak bisa berwarna abu-abu. Kaidah ushul mengatakan “Persoalan akidah (ibadah) pada dasarnya adalah haram, kecuali terdapat dalil yang membolehkannya.”
    Selain itu, jika kita masih menganggap persoalan akidah, maka kita juga akan terjebak pada ide-ide khawarij, yakni mengkafirkan atau paling tidak menyalahkan salah satu dari keduanya, padahal antara Sayyidina Muawiyah dan Imam Ali merupakan sahabat seniornya Nabi Muhammad. Lebih-lebih Sayyidina Ali, saudara sepupu sekaligus menantu Nabi.
    Nabi pernah bersabda “Semua sahabatku bersifat adil (dapat dipercaya).”
    Kedua,perang Shiffin semata-mata persoalan hubungan sosial-politis antar sahabat, dalam term generasi selanjutnya muncul istilah fikih, muamalah, siyasah, dll. Kaidah awal yang dibangun dalam persoalan fikih muamalah-siyasah adalah “Pada dasarnya semuanya adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

    BalasHapus
  68. Nama : Khairun Syari'ah
    Nim : 12001002
    Kelas : PAI 2A

    Tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib.

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
    Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Adapun sifat2 ali bin abi thalib Jujur,Amanah,cerdas,adil,Pekerja keras.Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    BalasHapus
  69. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  70. Nama:Ali fuddin
    Nim: 12001129

    Tipe tipe kepemimpinam Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
    yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
    Sistem kepemimpinannya juga sangat berpegang teguh
    terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
    Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
    gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
    yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
    yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
    beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
    baitul mal atau zakat.

    BalasHapus
  71. Nama: Aning Sri Mintarsih
    Kelas: 2A PAI
    NIM:12001009

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Tholib

    - Adil, Keadilan Ali bin Abi Thalib bisa dilihat dari sistem pemerintah yang ia buat yaitu, sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu,
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    -Tegas, bukti ketegasan ali bin abi thalib yaitu menurunkan jabatan muawiyyah yang kurang cakap dalam memimpin pemerintahan pada saat itu.

    - Cerdas, sesuai sabda Rasulullah SAW: "Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya)."
    Hadist ini mmbuktikan bahwasannya luasnya pemikiran yg dimiliki oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib

    BalasHapus
  72. Nama: Widia Alisa Wiyono
    Kelas: 2A PAI
    Nim: 12001037

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib:
    Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Sayyidina Ali Bin Abi Thalib merupakan seseorang yang cerdas, jujur, kuat. Kuatnya ini terbukti dari beliau yang selalu terlatih bela diri dan juga perang. Beliau juga merupakan sosok yang pekerja keras, Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Dan beliau juga merupakan Sosok prajurit yang handal karena berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.

    BalasHapus
  73. Nama : Mufizdul Kubra
    Kelas : 2E PAI
    NIM : 12001184

    "Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib saat Menjadi Khalifah"

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  74. NAMA : Debby Juliani
    NIM :12001068
    KELAS :2B PAI

    Bismillahirrahmanirrahim.
    Tipe kepemimpinan syaiddina ali bin abi thalib :
    Ali bin abi thalib lahir di mekah wafatnya di kufah lahir pada hari jum'at 13 rajab tahun 599M 17 maret.
    Sifat sifat ali bin abi thalib :
    1. Pemberani
    2. Tegas
    3. Adil
    4. Cerdas
    5. Kuat
    6. Jujur
    7. Pekerja keras
    Pada masa pemimpinnannya banyak di kecam karna berbagai macam tindakan yang di dasarkan oleh pola pikirannya yang berbeda dengan orang lain.
    Gaya pimpinan beliau ini merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga akhir ini.


    BalasHapus
  75. Nama : Irda Febrianti
    NIM : 12001014
    Kelas : 2A PAI

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  76. Nama : Raden Bagaskara
    Nim : 12001137
    Kelas : 2D Pai
    Makul : Spi
    "Masa Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib"

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Ali Bi Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf. Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan. Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  77. Nama : Muhamad Taufik Saputra
    Nim : 12001290
    Kelas : 2C Pai

    Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib adalah

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  78. Nama : Bulan Vanessa Anugrah Permata
    Nim : 12000141
    Kelas : 2B Pendidikan Agama Islam

    —TIPE KEPEMIMPINAN SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB—

    1. Pemberani.
    2. Cerdas ( Dapat mengerjakan apapun dengan Baik )
    3. Pandai Berperang.
    4. Pandai menulis.
    5. Jujur ( Sangat menghargai kejujuran )
    6. Kuat ( Selalu berlatih bela diri )
    7. Tidak Takut Mati.

    BalasHapus
  79. Nama: Fitri Wulandary
    Kelam: 2G PAI
    NIM:12001248

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abdul Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan. pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    BalasHapus
  80. Nama : Putri Nurul Aini
    NIM : 12001306
    Kelas : PAI 2B

    "Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib"

    Ali bin Abi Thalib adalah salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yang menjadi khulafaur rasyidin terakhir atau pemimpin islam setelah Rasulullah meninggal dunia. Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat atau yang terakhir. Ali bin Abi Thalib adalah sepupu Nabi Muhammad saw. Ayah Ali bin Abi Thalib, Abu Thalib adalah paman Nabi Muhammad saw.
    Ali bin Abi Thalib memiliki tipe kepemimpinan sebagai berikut:
    1. Seorang pemimpin yang pemberani
    2. Seorang pemimpin yang peduli terhadap pendidikan. Sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak-anak.
    3. Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin Abi Thalib mengharuskan pegawainya bersikap jujur, cakap, dan bertanggung jawab.
    4. Beliau juga memajukan bidang ilmu bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama dikota Kufah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, dan dalam ilmu pengetahuan lainnya.
    5. Dalam kepemimpinannya ia seorang prajurit handal yang berani dan tegas namun memiliki hati yang lemah lembut terhadap sesamanya terutama pada yang lemah (rakyat kecil).

    BalasHapus
  81. nama: hendra wijaya
    nim :12001270

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  82. Nama : Muhammad Nasaruddin
    Nim : 12001121
    Kelas : 2D PAI

    Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib :

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    BalasHapus
  83. Nama : Retia
    Kelas : 2D Pendidikan Agama Islam
    Nim : 12001144

    Tipe kepemimpinan sayyidina ali bin abu thalib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
    Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  84. Nama: Chika Shakira
    Nim: 12001122
    Kelas: 2D PAI
    “Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib”
    👉Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih.

    BalasHapus
  85. Nama: Satina
    Nim: 12001019
    Kelas: 2A PAI

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  86. Nama : Dela Yunita
    Kelas : 2 G PAI
    Nim : 12001247
    Matkul : SPI

    • tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib yaitu Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Ali bin Abu Thalib juga merupakan seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal. Dan sampai sekarang beliau telah meninggal dunia pun gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  87. Nama : Fathurrazaq
    Kelas : PAI 2F
    NIM : 12001206
    Tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib adalah pemimpin yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Serta beliau juga adalah pemimpin yang adil dan tegas, bahkan Rasulullah pun menggelarinya pintu dari Ilmu seperti sabda rasulullah ("Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya"). Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  88. Nama : Bunaya
    Nim : 12001196
    Kelas :2E PAI
    " Tipe Kepemimpinan Pada Masa Sayyidina Ali bin Abi Thalib"

    Nama lengkapnya belisu adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah Saw

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib dikenal sebagai seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  89. Nama : Agil Ardiatna
    Kelas : 2C PAI
    NIM : 12001120

    Ciri Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib

    Di antara sosok pemimpin teladan pada masa sepeninggal Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abi Thalib. Dia merupakan salah seorang khalifah yang rajin mengirim pesan-pesan tertulis kepada para bawahannya. Dalam surat kepada Gubernur Al Asthar di Kairo, Ali bin Abi Thalib menulis, ''Pemimpin itu harus bisa melihat dengan mata rakyat, harus mengerti bahasa rakyat, dan merasakan perasaan rakyat. Memajukan kemakmuran rakyat adalah tugas setiap pemimpin.'' Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  90. Nama : Siti Nasuha 12001128
    Kelas : 2D PAI

    KESIMPULANNYA...

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.
    Sedara kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.
    Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan.
    Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin.
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  91. Nama : Nova Fitriani
    NIM : 12001155
    Kelas : 2D PAI

    Beberapa tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Talib yaitu Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Serta ia memiliki tipe kepemimpinan yang bijaksana dan adil serta tegas dalam menanggapi masalah yang ada pada saat itu, pada masa kepemimpinannya ini Ali bin Abi Talib juga sangat peduli terhadap rakyatnya.

    BalasHapus
  92. Nama : Raudhatul Jannah
    NIM : 12001187
    Kelas : 2E PAI

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Talib

    Ali bin Abi Talib diberi gelar oleh Rasulullah, yaitu : Ana Madinatul ilmi, wa'aliyyun babuha (aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Beliau menjadi imam di Masjid serta jenderal di medan perang.
    Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting pada masa ini, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah.
    Perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah perang Siffin dan Perang Jamal.
    Masa Ali bin Abi Talib, energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Talib yaitu
    1. Adil
    2. Tegas
    3. Cerdas, Hal ini terbukti ketika beliau mengerjakan apa saja dapat terlaksana dengan baik.
    4. Jujur
    5. kuat
    6. pekerja keras
    7. prajurit handal
    dan masih banyak lagi, karena kepemimpinan Ali bin Abi merupakan salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

    BalasHapus
  93. Nama: Mayatik
    Nim: 12001111
    Kelas: 2C PAI

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    1. Tipe Demokratis
    a. Mulai berkembangnya paham demokrasi.
    Paham demokrasi ini merupakan paham yang dikembangkan dan
    dianut oleh kaum Khawarij. Menurut mereka khalifah atau imam harus
    dipilih secara bebas oleh umat Islam.
    Demokratis.Ali Bin Abu Thalib menerima kekhalifahan dan mau
    dibaiat Tetapi bai‟at harus dilakukan di Mesjid Dan di depan masyarakat
    banyak dan tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin. Bai‟at
    berlangsung di Mesjid Nabawi, termasuk kaum Muhajirin dan Anshar dan
    tidak ada penolakan, termasuk para sahabat besar, kecuali ada tujuh belas
    sampai dua puluh orang.
    2. Tipe Karismatik.
    Sifat Ali di hari pertama kekuasaannya, Khalifah Ali Bin Abi Thalib
    selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
    apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup mereka. Untuk
    memenuhi kebutuhan masyarakat Khalifah Ali Bin Abi Thalib membuat
    saluran air untuk mengairi lembah-lembah dan membuat sejumlah tempat
    pemandian umum di jalan-jalan yang dilintasi kaum muslim. Ia juga sering
    berjalan-jalan di pasar seraya memperingatkan para pedagang agar tidak
    melakukan pekerjaan mereka tanpa mengetahui fikih muamalah ia
    berkata,”orang yang berdagang dan tidak mengetahui fikih maka ia jatuh
    dalam riba, kemudian melakukan riba, dan melakukannya lagi.
    3. Tipe Milliteristik
    Dalam bidang pemerintahan ini, Ali berusaha mengembalikan
    kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab pada tiap kesempatan yang
    memungkinkan. Ia melakukan beberapa hal, yaitu:
    a. Membenahi dan menyusun arsip negara dengan tujuan untuk mengamankan
    dan menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah.
    b. Membentuk kantor hajib (perbendaharaan)
    c. Mendirikan kantor shahib al-Shurta (pasukan pengawal)
    d. Mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang
    kedudukannya lebih tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau muhtasib
    (mengawasi hukum). Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan perkara-
    perkara yang tidak dapat diputuskan oleh qadhi atau penyelesaian perkara
    banding.

    BalasHapus
  94. Nama : Diffa Istu Pradana
    Nim : 12001224
    Kelas : 2F PAI

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    BalasHapus
  95. Nama: Mayatik
    Nim:12001111
    Kelas:2C PAI

    Berikut beberapa Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    1. Tipe Demokratis
    a. Mulai berkembangnya paham demokrasi.
    Paham demokrasi ini merupakan paham yang dikembangkan dan
    dianut oleh kaum Khawarij. Menurut mereka khalifah atau imam harus
    dipilih secara bebas oleh umat Islam.
    Demokratis.Ali Bin Abu Thalib menerima kekhalifahan dan mau
    dibaiat Tetapi bai‟at harus dilakukan di Mesjid Dan di depan masyarakat
    banyak dan tidak tersembunyi, dan atas kerelaan kaum muslimin. Bai‟at
    berlangsung di Mesjid Nabawi, termasuk kaum Muhajirin dan Anshar dan
    tidak ada penolakan, termasuk para sahabat besar, kecuali ada tujuh belas
    sampai dua puluh orang.
    2. Tipe Karismatik.
    Sifat Ali di hari pertama kekuasaannya, Khalifah Ali Bin Abi Thalib
    selalu memperhatikan dan mencermati keadaaan rakyatnya.Berusaha meneliti
    apa-apa yang mengusik, menyakiti, dan menyulitkan hidup mereka. Untuk
    memenuhi kebutuhan masyarakat Khalifah Ali Bin Abi Thalib membuat
    saluran air untuk mengairi lembah-lembah dan membuat sejumlah tempat
    pemandian umum di jalan-jalan yang dilintasi kaum muslim. Ia juga sering
    berjalan-jalan di pasar seraya memperingatkan para pedagang agar tidak
    melakukan pekerjaan mereka tanpa mengetahui fikih muamalah ia
    berkata,”orang yang berdagang dan tidak mengetahui fikih maka ia jatuh
    dalam riba, kemudian melakukan riba, dan melakukannya lagi.
    3. Tipe Milliteristik
    Dalam bidang pemerintahan ini, Ali berusaha mengembalikan
    kebijaksanaan khalifah Umar bin Khattab pada tiap kesempatan yang
    memungkinkan. Ia melakukan beberapa hal, yaitu:
    a. Membenahi dan menyusun arsip negara dengan tujuan untuk mengamankan
    dan menyelamatkan dokumen-dokumen khalifah.
    b. Membentuk kantor hajib (perbendaharaan)
    c. Mendirikan kantor shahib al-Shurta (pasukan pengawal)
    d. Mendirikan lembaga qadhi al-Mudhalim suatu unsur pengadilan yang
    kedudukannya lebih tinggi dari qadhi (memutuskan hukum) atau muhtasib
    (mengawasi hukum). Lembaga ini bertugas untuk menyelesaikan perkara-
    perkara yang tidak dapat diputuskan oleh qadhi atau penyelesaian perkara
    banding.

    BalasHapus
  96. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Nama : Herlida Nafalia
    Nim : 12001093
    Kelas : 2C PAI

    "TIPE KEPEMIMPINAN SAYYIDINA ALI BIN ABI THALIB"

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    Peristiwa Perang Shiffin Dan Perang Jamal :

    - Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

    - Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
    Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman.

    BalasHapus
  97. Nama: Yulia Tata Fhebiola
    Nim: 12001204
    Kelas: 2F Pendidikan Agama Islam

    -Tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib-
    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Karena ketegasannya sebagai seorang pemimpin ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal, dimana pada masa kempemimpinan itu ali bin abi thalib membuat sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.

    BalasHapus
  98. Nama : Sonya Prawanda
    NIM : 12001001
    Kelas : 2A PAI

    Masa Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib

    Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam. Pada masa beliau, yakni pasca wafatnya Usman bin Affan, telah menyisakan perpecahan umat yang terpecah menjadi empat golongan/firqah, yaitu:
    1.      Pengikut Usman; golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2.      Pengikut Ali; golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3.      Golongan moderat; golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah  SWT.
    4.      Golongan dengan prinsip jamaah; memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.

    Adapun terjadinya perang saudara pada masa kepemimpinan beliau, yakni perang Siffin dan perang Jamal. Sehingga pada masa ini, energi umat Islam terkuras hanya untuk masalah konflik internal, sehingga menimbulkan perpecahan diantara umat.

    BalasHapus
  99. بسم الله الرحمن الرحيم

    Nama: Alfikri Nugraha
    Kelas: 2 D / PAI
    Nim: 12001167

    Tipe Kepemimpinan Khalifah Ali bin Abu Thalib Radiyallahu 'Anhu

    Beliau adalah Ali bin Abu Thalib bin 'Abdul Muthalib bin Hasyim bin 'Abdu Manaf, sepupu Nabi ﷺ, dan suami dari pemimpin seluruh perempuan di surga yaitu Fathimah Radiyallahu 'Anha serta ayah dari dua cucu kesayangan Nabi ﷺ, yaitu Al-Hasan dan Al-Husain. Ali adalah laki-laki pertama dari kalangan Bani Hasyim yang lahir dari seorang wanita kalangan Bani Hasyim juga kunyahnya adalah Abu Hasan. Sementara Nabi ﷺ memberinya kunyah Abu Turab. Ia masuk Islam ketika masih kecil, yaitu ketika berumur delapan tahun. Demikian menurut pendapat yang masyhur (Ma'rifatush Shahabah 1/278)

    1. Beliau adalah sosok pemimpin yang pemberani hal ini terbukti ketika beliau ikut andil dalam perperangan khandaq dan khaibar, ketika ada seorang yahudi bertugas sebagai penyambut musuh keluar menghadang seraya berkata:

    "Khaibar tahu akulah sang penyambut musuh, penyambut bersenjata lengkap, dan pahlawan teruji jika perang sudah dekat, pasti ia akan meletus (al-Bidayah wan Nihayah, Imam Ibnu Katsir)

    Lalu Ali menjawabnya seraya berkata:

    "Akulah yang dijuluki ibuku si singa, laksanan singa hutan asli yang menyeramkan, sungguh aku akan membunuh mereka semuanya. (Shahih Muslim, Kitab "Al-Jihad", Bab "Ghazwah Dzi Qarad" no. 1807)

    2. Beliau adalah sosok pemimpin yang mencintai Allah dan Rasulnya, Allah dan Rasulnya pun mencintai beliau hal ini tergambar dalam sabda Rasulullah ﷺ "Sungguh aku aka menyerahkan panji pasukan ini kepada seseorang yang mencintai Allah dan Rasulnya dan dicintai oleh Allah dan Rasulnya." (Shahihul Bukhari)

    3. Beliau adalah sosok pemimpin yang bijaksana, tidak menyukai perpecahan bahkan mencintai persatuan hal ini terlihat ketika perundingan jelang meletusnya perang jamal Ali radiyallahu 'anhu mengutus al-miqdad bin al-Aswad dan al-Qa'qa' bin 'Amr untuk berunding dengan Talhah dan az-Zubair untuk tidak berperang masing-masing pihak menjelaskan sudut pandang mereka. Talhah dan az-Zubair berpendapat bahwa tidak boleh membiarkan pembunuh Utsman begitu saja, sedangkan pihak Ali berpendapat bahwa menyelidikinya untuk sekarang bukanlah hal yang paling mendesak. Namun, hal ini bisa ditunda sampai keadaan stabil. Jadi, sebenarnya mereka telah sepakat untuk menqishash para pembunuh Utsman. hanya saja mereka berselisih tentang waktu yang tepat untuk menqishsah pembunuh Ali. yang menyulut api peperangan disini adalah para pengikut Abdullah bin Saba' yang ingin melakukan apa pun agar kesepakatan itu dibatalkan menjelang waktu subuh, ketika dua pasukan ini tertidur lelap sekelompok orang dari pengikut Abdullah bin Saba' menyerang pasukan Talhah dan az-Zubair, lalu membunuh beberapa orang dari mereka. Setelah itu, mereka melarikan diri. pasukan Talhah mengira bahwa pasukan Ali-lah yang telah menghianati mereka. Pagi harinya, mereka menyerang pasukan Ali. Melihat hal itu, pasukan Ali mengira bahwa pasukan Talhah dan az-Zubair telah berkhianat, sehingga kedua pasukan itu pun saling menyerang peperangan terus berlangsung sampai setengah hari sampai peperangan berakhir dengan menyisakan penyesalan dan korban yang banyak dari dua kubu pasukan (Ali dan Talhah). Demikianlah keadaan yang disebutkan oleh para sejarawan yang mencatat peperangan ini, seperti ath-Thabari, Ibnu Katsir, Ibnul Atsir, Ibnu Hazm dan yang lainnya.

    Wallahu A'lam Bishowwab Semoga kita dapat meneladani kepribadian beliau Amin.

    BalasHapus
  100. Nama:Revi Yanti
    Nim:12001095
    Kelas:2C/PAI

    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abu Thalib, ia adalah seseorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas,
    teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya tersebut ali mendapatkan julukan Asadullah yang artinya singa Allah karena ketegasannya, ia tidak segan - segan menganti pejabat gubernur yang tidak becus menggurusi kepentingan umat islam. ia juga tidak segan - segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan, diantara peperangan itu adalah perang jamaldan, perang siffin. berkat ketegasan dan ketangkasan perang tersebut dapat dimenanginya.
    Namun dalam perang siffin, khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak mu'awiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  101. Nama :Misbahul Anam
    Kelas :2D

    Tipe kepemimpinan sayyidina ali bin abi thalib.
    Pada masa kepemimpinan sayyidina ali bin abi thalib ada beberapa peristiwa yang tidak bisa dilupakan oleh sejarah yang mana peristiwa tersebut pada pasca wafat nya uskan bin affan ditangan pemberontakan menyisakan perpecahan ummat berkepenjangan dalam hal ini Ummay berpecah dalam empat firqah :
    1.pengikut usman
    2.pengikut ali
    3.golongan moderat
    4.golongan dengan prinsip jamaah

    Adapun juga perang saudara pada masa ali bin abi thalib adalah :
    1.perang siffin
    2.perang jamal

    Dari peristiwa tersbut energi ummat islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.

    BalasHapus
  102. Nama : renaldy zain
    Prodi :2E PAI (12001173)

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  103. Nama : Titin suwarni
    Nim: 12001082
    Kelas: 2c PAI

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Tholib.
    Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  104. Nama: Titin suwarni
    Nim: 12001082
    Kelas: 2c PAI

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib.
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.

    BalasHapus
  105. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  106. Nama : Ismuniarsih
    Nim : 12001213
    Kelas : 2F PAI

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin abi thalib.
    1) Ali bin abi thalib adalah sosok pemimpin yang lebih mengutamakan umatnya. Hal ini dapat dilihat ketika semua kekayaan yang diperoleh para pejabat dengan cara yang tidak baik akan dikembalikan ke dalam perbendaharaan negara untuk kepentingan pembangunan negara dan kesejahteraan masyarakatnya.

    2) Ali bin abi thalib adalah sosok pemimpin yang bertanggung jawab besar dalam menyelesaikam permasalahan yang terjadi pada masa pemerintahannya.

    3)khalifah Ali bin abi thalib adalah pemimpin yang melakukan kebijakan semata bertujuan untuk membersih kan praktis kolusi, korupsi dan nepotisme di dalam pemerintahannya.

    4) Ali bin abi thalib memiliki tipe Kepemimpinan yang demokratis, hal ini dapat terlihat saat pembai'atannya dilakukan di Masjid Nabawi dan di depan masyarakat banyak, tujuannya agar semua sepakat dalam pembai'atan Ali bin abi thalib sebagai Khalifah ke 4.

    5) Khalifah Ali bin abi thalib sebagai khalifah yang lebih memperbaiki Kepemimpinannya dan memperkuat pemerintahan dan keamanannya.

    6) Khalifah Ali bin abi thalib merupakan pemimpin yang berpegang teguh pada Al-qur'an dan As-sunnah sebagai sumber hukum dalam pemerintahannya.

    7) Khalifah Ali bin abi thalib merupakan pemimpin yang tegas, teliti, berani, cerdas dan memiliki jiwa semangat yang kuat dalam menyebarkan islam pada masa pemerintahannya.

    BalasHapus
  107. Nama : Muhammad Faiq Jul Baihaqi
    NIM : 12001231
    Kelas : PAI 2 F

    KESIMPULAN

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    * Pengikut Usman
    * Pengikut Ali
    * Golongan moderat
    * Golongan dengan prinsip jamaah.

    BalasHapus
  108. Bismillah,
    Nama: Pratiwi Amalia Putri
    Kelas/NIM: 2F PAI/12001218

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    1. Pemimpin yang cerdas,
    Dari segi keilmuan Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya: Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Karena itu, posisi ulama dan umara ada padanya, serta dirinya menjadi imam masjid, juga jenderal di medan perang.

    2. Pemimpin yang tegas dan pemberani,
    Dalam sebagian besar perang Rasulullah SAW, ia selalu bertugas membawa panji-panji perang. Keberanian, kepahlawanannya, dan kepiawaiannya tak ada tandingannya sehingga diberi julukan asadullah (singa Allah).

    3. Pemimpin yang penyayang,
    Sepeninggal Rasulullah Saw, Ali menjadi tempat para sahabat meminta pendapat. Meskipun tegas dan keras dalam setiap pertempuran, tetapi beliau memiliki sifat penyayang yang luar biasa. Beliau tak segan-segan menyedekahkan makanan yang seharusnya diperuntukkan bagi keluarganya. Ketika Abu Bakar, Umar bin Khathab dan Usman bin Affan menjadi khalifah, mereka tak segan untuk meminta pendapat dari Ali tentang suatu persoalan dan sebelum mengambil suatu tindakan.

    Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali
    Selama masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, sehingga masa kepemimpinannya yang begitu singkat hanya dihabiskan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut. Beberapa kebijakan yang dilakukan antara lain :
    1) Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Usman bin Affan (mengganti pejabat yang kurang cakap)
    2) Mengambil kembali tanah yang dibagikan oleh Usman kepada keluarganya dan mengembalikannya kepada Negara.
    3). Membenahi keuangan negara (baitul mal)
    4). Memajukan bidang ilmu bahasa
    5). Memajukan bidang pembangunan
    6). Bidang politik militer

    Jadi, khalifah Ali bin Abi Thalib merupakan sahabat Rasulullah SAW dan banyak mewarisi ilmu beliau, sehingga Ali terkenal juga dengan kecerdasan dan keluasan ilmu yang dimilikinya.

    BalasHapus
  109. Nama: Risma Harianti
    Nim: 12001208
    Kelas: 2F

    Kesimpulan:
    Di antara sosok pemimpin teladan pada masa seninggal Nabi Muhammad SAW adalah Ali bin Abi Thalib. Dia merupakan salah seorang khalifah yang rajin mengirim pesan-pesan tertulis kepada para bawahannya. Dalam surat kepada Gubernur Al Asthar di Kairo, Ali bin Abi Thalib menulis, ''Pemimpin itu harus bisa melihat dengan mata rakyat, harus mengerti bahasa rakyat, dan merasakan perasaan rakyat. Memajukan kemakmuran rakyat adalah tugas setiap pemimpin.''
    Rasulullah bersabda, ''Setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban (di hadapan Allah) tentang kepemimpinannya.'' Maka, betapa tak terpujinya para pemimpin yang hanya berorientasi melanggengkan kekuasaan dan melupakan penderitaan rakyatnya.

    Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali
    Selama masa pemerintahannya banyak terjadi pemberontakan, sehingga masa kepemimpinannya yang begitu singkat hanya dihabiskan untuk menumpas pemberontakan-pemberontakan tersebut. Beberapa kebijakan yang dilakukan antara lain :
    1) Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Usman bin Affan (mengganti pejabat yang kurang cakap)
    2) Mengambil kembali tanah yang dibagikan oleh Usman kepada keluarganya dan mengembalikannya kepada Negara.
    3). Membenahi keuangan negara (baitul mal)
    4). Memajukan bidang ilmu bahasa
    5). Memajukan bidang pembangunan
    6). Bidang politik militer

    BalasHapus
  110. Muhammad Andi in'am
    12001205
    2F
    SPI


    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    * Pengikut Usman
    * Pengikut Ali
    * Golongan moderat
    * Golongan dengan prinsip jamaah

    BalasHapus
  111. Nama: Dita Maulia
    Nim: 12001193

    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib
    Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yg berkuasa pada tahun 656 sampai 661. Beliau termasuk golongan pemeluk Islam pertama dan salah satu sahabat utama Rasulullah. Dalam masa kepemimpinan beliau, terkenal dengan keberanian serta ketegasannya dalam menjalankan tugas sebagai seorang khalifah. Ali juga menindak segala macam kezaliman dan kejahatan yg terjadi. Dalam kepemimpinan Ali, ada sebuah sistem pemerinatan yg berbeda dari sistem pemerintahan sebelumnya yaitu, sistem yg merangkul para kaum lemah. Maka dari itu pada masa khalifah Ali terkenal akan ketegasanya dalam menindak semua permasalahan

    BalasHapus
  112. Nama : Inda
    Nim: 12001061
    Kelas 2A

    Prodi pendidikan agama Islam
    Berikut Beberapa tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib :
    Pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    BalasHapus
  113. Nama: Miftakhul Khalisa
    Kelas :2G
    Pertemuan : ke-13

    Ali Bi Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.

    Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.

    Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan.

    Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin.

    Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib

    Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, kesemuanya ini diperloleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.

    1. Cerdas,

    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.

    2. Jujur,

    Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.

    3. Kuat,

    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.

    4. Tidak kakut mati,

    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.

    5. Pekerja keras,
    Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Ali Bin Abi Thalib merasa bangga dengan upah yang dihasilkan dari mengangkat air yang kemudian ditukar dengan kurma.

    Selain itu masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yang dikerjakan dengan baik, tanpa mengenal lelah.

    6. Prajurit handal

    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.

    Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.

    Semua ciri-ciri dan sifat yang ada dalam diri Ali Bin Abi Thalib itu yang mebuat beliau menjadi seorang pemimpin yang hebat di kemudian hari.


    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  114. Nama : Muya Sarah
    Nim : 12001212
    Kelas : 2F PAI
    Makul : Sejarah Peradaban Islam

    " Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib "

    Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.

    BalasHapus
  115. Nama : Ayu Angraini
    Nim : 12001029
    Kelas : 2A PAI

    Ali bin Abi Thalib adalah khalifah keempat dan terakhir dari suatu dinasti yang ada dalam sejarah Islam atau yang lebih dikenal dengan dinasti Khulafa al-Rasyidin. Ali adalah sepupu dan menantu Nabi. Ali adalah putra Abi Thalib bin Abdul Muthalib. Pemilihan beliau sebagai khalifah menggantikan Usman yang wafat pada tahun 35 H, melalui cara yang berbeda dari pemilihan khalifah sebelumnya. Selama masa pemerintahannya yang kurang dari 5 tahun, beliau menghadapi berbagai pergolakan. Tidak ada masa sedikitpun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil. Beliau menghadapi berbagai tantangan yang dilancarkan oleh Thalhah cs, Mu’awiyah, dan Khawarij yang mengakibatkan terjadinya perang.di masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib tidaklah semulus pemerintahan khalifah sebelumnya, dikarenakan banyaknya tekanan-tekanan politik yang di lakukan oleh para sesama muslim, salah satunya yaitu perang Jamal, dimana perang ini terjadi antara pasukan yang di pimpin oleh Khalifah Ali dengan pasukan yang di pimpin oleh Aisah istri Nabi sendiri, dan perang antara pasukan Ali dengan pasukan Muawiyah perang ini disebut juga dengan perang siffin, yang di akhiri dengan perjanjian antara muawiyah dengan Ali yang di balut oleh politik pemerintahan muawiyah.
    Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.

    BalasHapus
  116. Nama : Andreka yuda pratama
    nim : 12001004
    Kelas : 2A

    - Beberapa tipe kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib

    1). Ali bin abi tholib
    Adalah pemimpin yang tegas, adil dan cerdas

    2). Pada masa ali bin abi tholib terjadi perpecahan umat yang berkepanjangan diantaranya, terjadi dari empat firqah yaitu :
    - pengikut utsman
    Yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian utsman bin affan dan mengusulkan muawiyah menjadi khalifah
    - pengikut Ali
    Golongan yang mengajukan Ali Bin Abi Thalib menjadi khalifah
    - golongan moderat
    Golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahlan semua urusan kepada Allah swt
    - golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya abu ayub al ansari, usamah bin zaid, Muhammad bin masimah yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin

    3). Pada masa Ali bin Abi Thalib energi umat islam terkuras untuk konflik internal




    BalasHapus
  117. Nama : Sri Endang Lestari
    Nim : 12001017
    Kelas : PAI 2F

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  118. Nama : Wina Janualda
    Nim : 12001228
    Kelas : 2F PAI
    Sejarah Peradaban Islam

    Tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib

    Selama menjadi Khalifah, Ali Bin Abi Thalib selalu memperhatikan dan mencermati keadaan rakyatnya. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thalib juga menggunakan potensi dalam usaha mengembangkan Islam, baik perkembangan dalam bidang sosial, politik, militer, dan ilmu pengetahuan.

    Khalifah Ali bin Abi Thalib juga berhasil meluaskan wilayah kekuasaan Islam, misalnya setelah pemberontakan di Kabul dan Sistan ditumpas.

    Ali Bin Abi Thalib mempunyai kelebihan seperti kecerdasan, ketelitian, keberanian dan sebagainya. Banyak usaha yang dilakukan termasuk bagaimana merumuskan sebuah kebijakan untuk kepentingan negara agama dan umat Islam ke masa depan yang lebih cemerlang. Selain itu Ali juga terkenal sebagai pahlawan yang gagah berani, penasehat yang bijaksana, penasehat hukum yang ulung, memegang teguh tradisi, seorang sahabat sejati dan seorang yang dermawan. Yang terdapat pada Ali Ali Bin Abi Thalib merupakan keistimewaan yang tidak dimiliki oleh sahabat-sahabat yang lain, Ali dikenal sebagai Zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga disebut orang yang wara' yang menjauhi segala dosa dan syubhat.

    Dalam bidang pemerintahan Ali Bin Abi Thalib melakukan beberapa hal yaitu :
    - membenahi dan menyusun arsip Negara dengan tujuan untuk mengamankan dan menyelamatkan dokumen-dokumen Khalifah.
    - membentuk kantor Hajib (perbendaharaan)
    - mendirikan kantor Shahib Al-Shurta (pasukan pengawal)
    - mendirikan lembaga qhadi al-mudhalim (pengadilan) yang bertugas untuk menyelesaikan perkara-perkara yang tidak dapat diputuskan oleh qhadi atau penyelesaian perkara.

    Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekalifahan yakni : mengganti para gubernur yang diangkat khalifah Utsman bin Affan, menarik kembali tanah milik negara, perkembangan di bidang politik militer, perkembangan di bidang ilmu bahasa, perkembangan di bidang pembangunan.

    BalasHapus
  119. Nama : Nurul fadhilah
    Nim : 12001230
    Kelas : 2F PAI
    Makul : Sejarah Peradaban Islam

    " Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib "

    Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.

    BalasHapus
  120. Nama: Paridatul Jemmah
    Nim : 12001154
    Kelas :2D PAI

    Gaya kepemimpinan Ali bin Abi Thalib cenderung merakyat,merangkuk para kaum lemah dan tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun agar tidak ada penindasan. Pada masa kepemimpinannya Ali banyak dikecam karena tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dari orang lain, kondisi yang seperti itu membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Pasca wafat Usman bin affan umat terpecah dalam empat bagian :
    -Pengikut Usman
    -Pengikut Ali
    -Golongan Moderat
    -Golongan dengan prinsip jemaah

    Perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib adalah :Perang Siffin dan Perang Jamal.

    1.Perang Shiffin merupakan perang yang terjadi pada masa Khalifah Ali bin Abi Thalib. Perang ini terjadi antara Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah. Perang siffin di latar belakangi oleh diangkatnya Ali bin Abi Thalib sebagai khalifah. Ali mengeluarkan berbagai kebijaksanaan kebijaksanaan seperti memecat gubernur yang sewenang wenangnya, menumpas pembangkang, dll. Dari kebijaksanaan tersebut timbul perlawanan dari Muawiyah.
    Ali bergerak dari kuffah ke Damaskus dan bertemu Muawiyah di Siffin. Sehingga perang ini dinamakan perang Siffin. Perang ini diakhiri dengan perundingan dimana Amru bin Ash menancapkan Al Quran di ujung tombak. Mereka mengambil dua perwakilan untuk melakukan musyawarah. Ali bin Abi thalib diwakili oleh Abu Musa sedangkan Muawiyah diwakili oleh Amru bin Ash. Muawiyah dan Ali akan menurunkan semua jabatannya. Pertama Abu Musa menurunkan Ali bin Abi Thalib akan tetapi pada saat giliran Muawiyah, Amru bin Ash tidak menurunkan Muawiyah tetapi mengangkat Muawiyah sebagai Khalifah.
    2.Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.
    Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah.Kronologi terjadinya perang Jamal adalah sebagai berikut:
    Khalifah Ali ingin melakukan kompromi kepada Thalhah dan yang lainnya agar tak pecah pertikaian, namun kesepakatan sulit tercapai, sehingga perang pun terjadi.
    Aisyah maju dan memberi Mushaf kepada Ka'ab bin Sur Qadhi Bashrah dan berkata, "Ajaklah mereka kepada Kitabullah!" Ka'ab bin Sur pun maju dengan membawa Mushaf dan mengajak mereka kepadanya, dan disambut pasukan Kufah.
    Abdullah bin Saba' dan para pengikutnya yang berada di depan pasukan membunuh siapa saja dari pasukan Bashrah , saat Ka'ab bin Sur mengangkat mushaf mereka menghujaninya dengan anak panah hingga ia tewas.
    Aisyah dihujani anak panah namun ia tak mundur dan terus mendesak pasukan ke arah khalifah Ali.
    Banyak sekali pasukan yang gugur
    Aisyah terus mendesak maju dan mengejar pembunuh Utsman, sampai akhirnya unta yang dinaikinya tertebas kakinya.
    Unta tersebut roboh ke tanah dan ditebas kakinya adalah dengan tujuan agar Aisyah tak terkena anak panah, dan agar ia bisa keluar dari medan pertempuran.
    Setelah unta itu roboh, pasukan Aisyah banyak yang menarik diri, dan akhirnya Aisyah meminta perjanjian damai.

    BalasHapus
  121. NAMA : NADILA AULIA MAFILZHA
    NIM : 12001006
    KELAS : 2C
    PRODI : PAI

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya.
    Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.
    Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan ketangkasannya, perang Jamal jadi menang. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
    Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.
    Strategi Ali Bin Abi Thalib dalam menegakkan kekhalifaan adalah memeranig Khawarij. Untuk kepentingan agama dan negara, Ali Bin Abi Thali juga menggukan potensi dalam usaha pengembangan Islam, baik perkembangan dalam bidang Sosial, politik, Militer, dan Ilmu Pengetahuan.

    BalasHapus
  122. Nama: Fitria Ramadhani
    NIM: 12001164
    Kelas: PAI 2E

    Tipe Kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib:
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    BalasHapus
  123. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  124. Nama : Rita
    NIM : 12001024
    Kelas : 2 A PAI

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib

    1. Cerdas
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    2. Jujur
    Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wassalam dan sekaligus memeluk agama Islam.
    3. Kuat
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
    4. Tidak takut mati
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi Shallalllahu 'alaihi wassalam, dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi Shallallahu 'alihi wassalam yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
    5. Pekerja keras
    Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi Muhammad untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari.
    6. Prajurit handal
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
    7. Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
    8. Ali bin Abi Thalib itu adil. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan.
    9. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    10. Gaya kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih.

    ★ Pertempuran Basra (juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan.
    ★ Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi di daerah Shiffin yang melibatkan pendukung Ali Bin Abi Thalib melawan Muawiyah Bin Abu Sufyan.

    BalasHapus
  125. Bismillahirrahmanirrahim.
    Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

    Nama : Febry Amanda
    NIM : 12001211
    Kelas : 2F Pendidikan Agama Islam

    Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    Pada masa kepemerintahan Ali bin Abi Thalib, sistem yang dijalankan sedikit berbeda. Sistem berdiri tegak dalam membela atau merangkul kaum yang lemah. Pada masa Ali bin Abi Thalib terdapat peristiwa penting yang menyebabkan perpecahan umat yakni :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan Moderat
    4. Golongan dengan Prinsip Jamaah

    Dapat dilihat juga bahwasannya Ali bin Abi Thalib adalah pemimpin yang amat sangat ahli dan bertanggung jawab. Hingga Nabi sendiri telah memberikannya gelar yakni 'Ana Madinatul Ilmi, Wa 'Aliyyun Babuha' (aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Beliau juga menjadi Imam di masjid serta Jenderal di setiap perang, dan dapat dilihat bahwa Ali bin Abi Thalib sangat amat merangkul dan mementingkan rakyat yang lemah.

    BalasHapus
  126. Nama : Jesti Suryanur
    Kelas : 2E PAI

    Ali bin abi thalib adalah seorang khulafaurrasyidin yang terakhir.Ali bin abi thalib adalah seorang yg pemberani, dan juga seorang pemimpin yg peduli terhadap pendidikan.sebagai contoh, beliau mendirikan beberapa madrasah untuk tempat belajar anak anak.

    Dalam menjalankan roda pemerintahan, Ali bin abi Thalib Mengharuskan pegawainya bersikap jujur, cakap, dan bertanggung jawab.

    Beliau juga memajukan bidang ilmu bahasa, serta mengembangkan bidang pembangunan, terutama dikota kufah sebagai pusat ilmu tafsir, ilmu hadis, ilmu nahwu, dan dalam ilmu pengetahuan lainnya.

    BalasHapus
  127. Nama : shahibul Fadhli
    Kelas : 2E
    *kesimpulan tipe kepemimpinan sayyidina ali bin Abi Thalib*
    Sayyidina ali adalah seorang imam masjid dan seorang jenderal di kala perang, beliau juga adalah seorang menantu dari baginda Rasulullah SAW. Krna sayyidina ali menikahi putri nabi yang bernama Fatimah. Pada masa ali ada beberapa perpecahan hal ini di karenakan perpecahan di internal sendiri. Sehingga terjadi beberapa perang saudara di antaranya. Perang siffin dan perang Jamal.
    Hal ini juga sangat banyak menguras energi Ummat islam. Dan pada masa ke pemimpin sayyidina ali harus kita jadikan pelajaran bahwa perpecahan sangat lah harus kita hindari dan jangan selalu cepat menyimpulkan sesuatu yang memang pada dasarnya kita masih belum mengetahui betul tentang hal itu.
    Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.

    BalasHapus
  128. Nama : Wiwik Rahayu
    Nim : 12001234
    Kelas : 2F'PAI

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib


    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

    Ali bin Abi Thalib Ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, Adil, tegas, jujur, kuat, Dan tidak taku mati serta prajurit yang handal
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    BalasHapus
  129. Nama : Lukman Nur Hakim
    Kelas : 2C PAI
    NIM : 12001086
    Ali bin Abi Thalib.

    Ali bin Abi Thalib adalah orang yang menguasai ilmu sehingga nabi memberi gelarnya pintu ilmu.kelahiran pada hari jumat, 13 rajab tahun 599 Masehi 17 maret. Ali bin Abi Thalib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW serta menantu karena menikahi anak Rasulullah SAW yaitu Fatimah Azzahra. Nabi memberi Ali sebagai Abu Turrab yaitu bapak tanah.
    Pristiwa tatkala di masa Ali bin Abi Thalib tatkala pada masa Utsman bin Affan wafat di tangan pemberontak menyisakan 4 perpecahan yaitu :
    -golongan yang mengikuti usman mreka menuntut balas dendam atas wafatnya usman dan muawiyah menjadi khalifah
    - golongan pengikut Ali ia mengajukan untuk Ali menjadi khalifah setelah Usman
    - Golongan moderat yaitu mereka tidak melakukan apa apa hanya menyerahkan diri kepada Allah SWT
    - golongan dengan prinsip jamaah yaitu Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang di ikuti 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang usman dan ali sebagai pemimpin.
    Terdapat 2 perperangan perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib :
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal.
    Pada masa Ali tenaga energi umat islam habis terkuras hanya untk konflik internal dan tidak ada peradaban di masanya.
    Sekian..

    BalasHapus
  130. Nama : sarfina anisa
    Nim : 12001008
    Kelas : 2A PAI

    Tipe kepemimpinan ali bin Abi Thalib

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  131. Nama: Felia Noviantini
    Nim: 12001269
    Kelas: 2G/PAI

    **Tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Thalib**

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk Baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama. Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman. Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi Thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
    Ali bin Abu Thalib merupakan seorang yang cerdas, jujur, kuat, tidak takut mati, dan beliau juga di kenal sebagai prajurit yang handal.
    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi. Dan perang ini juga di kenal dengan sebutan perang unta.
    Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah umat Islam pasca terbunuhnya Utsman.
    Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar umat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan. Perang ini terjadi di daerah shiffin.
    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama syiria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

    BalasHapus
  132. Nama : Rizky Adrian Prayoga
    Kelas : 2F PAI
    Nim : 12001220

    Sejarah peradaban Islam pada masa sayyidina Ali bin Abi Thalib

    ✓.Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan.

    ✓.Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah
    1.Pengikut Usman
    2.Pengikut Ali
    3.Golongan moderat
    4.Golongan dengan prinsip jamaah

    ✓.Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    ✓.Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.

    BalasHapus
  133. Nama : Putri Maretha
    Nim : 12001090
    Kelas : 2E/PAI

    TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB :
    Ali bin Abi Thalib merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. 
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib Ini dikenal sebagai sosok yang cerdas, Adil, tegas, jujur, kuat, Dan tidak taku mati serta prajurit yang handal sehingga mendapatkan julukan sebagai Asadullah yang artinya Singa Allah. Kecerdasan Ali bin Abi Thalib juga mendapat gelar dari Rasulullah SAW Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan. Sedangkan Perang Shiffin (Mei-Juli 657 Masehi) adalah perang yang terjadi semasa zaman fitnah besar atau perang saudara pertama orang Islam dengan pertempuran utama terjadi dari tanggal 26-28 Juli. Pertempuran ini terjadi di antara dua kubu yaitu, Muawiyah bin Abu Sufyan dan Ali bin Abi Talib di tebing Sungai Furat yang kini terletak di Syria (Syam) pada 1 Shafar tahun 37 Hijriah.

    BalasHapus
  134. Nama: Muhammad Nabil
    Kelas: 2B
    Nim: 12001298

    Tipe kepemimpinan Khalifah Ali bin Abi Thalib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Ali juga seorang pemimpin yang cerdas, jujur, kuat, tidak takut mati dan seorang prajurit pemberani.

    BalasHapus
  135. Nama: Miqdad Al Farisi
    Nim: 12001229
    Kelas: 2F (PAI)

    KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI TALIB

    Ali bin Abi Thalib adalah imam masjid serta jenderal di medan perang. beliau lahir di Mekkah dan wafat di Kufah. Ali bin abi Thalib lahir pada hari jum'at, 13 Rajab tahun 599M. Nama lengkap beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Peristiwa penting pada masa Ali bin Abi Thalib, Ummat berpecah dalam empat firqah:
    1. Pengikut Usman golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin affan dan mengusulkan Muawiyah menajadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    Golongan mengajukan Ali bin Abi Thalib menjadi khalifah.
    3. Golongan moderat
    Golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    Abu Ayyub Al Anshari, Usman bin Zaid, Muhammad bin Maslamah dan diikuti oleh 10.000 sahabat tabi'in.
    Diantara perang saudara pada masa Ali bin Abi Thalib, perang siffin dan perang Jamal.
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.

    BalasHapus
  136. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  137. Nama: Nadila Hidayati
    Kelas: 2E PAI
    Nim: 1200116

    Banyak sekali pelajaran dan sifat yang ada dalam diri Ali bin Abi Thalib, kesimpulan yang saya dapat diantaranya pada masa kepemimpinan beliau yang patut menjadi pedoman bagi kita umat akhir zaman pada saat ini yaitu:
    • Cerdas, terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    • Kuat, di masanya energi beliau dan ummat habis terkuras hanya untuk memberantas kezoliman.
    • Tidak takut mati, hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW.

    BalasHapus
  138. Nama : Resti Anggraini
    NIM : 12001022
    Prodi : Pendidikan Agama Islam
    Kelas : 2A
    Pertemuan ke :13

    Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ;
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  139. Nama Muhammad Rubai
    Kelas 2 G
    Nim 12001245Sahabat Nabi (bahasa Arab: أصحاب النبي, translit. aṣḥāb al-nabī‎) adalah orang-orang yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Secara terminologi, kata ṣahabat (صحابة) merupakan bentuk jama'/plural dari kata ṣahabi (صحابي) yang bermakna membersamai, mendampingi, dan berinteraksi langsung. Para Sahabat yang utama mempunyai hubungan yang sangat erat dengan Nabi Muhammad, sebab mereka merupakan penolongnya dan juga merupakan murid dan penerusnya. Bagi dunia Islam saat ini, sahabat Nabi berperan amat penting, yaitu sebagai jembatan penyampaian hadis dan sunnah Nabi Muhammad yang mereka riwayatkan.

    BalasHapus
  140. Nama : Virgy Alwaisu Insan
    Kelas : 2A Pendidikan Agama Islam
    Nim : 12001020


    Tipe kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib :

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    - Pengikut Usman
    - Pengikut Ali
    - Golongan moderat
    - Golongan dengan prinsip jamaah.

    BalasHapus
  141. Nama: Giovani Akbar
    Nim: 12001023
    Kelas: 2 A PAI

    Berani mengambil risiko dalam perjuangan
    Mempunyai sifat yg luhur, seperti jujur, sederhana, adil, dan tegas.
    Menggantikan para pejabat yang kurang cakap.
    Memperbaiki dan membenahi sistem keuangan negara.
    Membangun bidang Infrastruktur negara.pembukuan mushaf Alquran
    membuat armada laut
    perkembangan di bidang ilmu bahasa.
    perkembangan di bidang politik militer.Kemudian sifat yang melekat yang ada pada diri Khalifah Ali bin Abi Thalib yaitu rendah hati, saleh. Dan tidak pernah ketinggalan dalam berbagai perang besar bersama Nabi Muhammad Saw. .Ali adalah seorang pemuda yang gagah berani.

    BalasHapus
  142. Nama : Wina Syarfina
    Nim : 12001036
    Kelas : PAI 2A

    Kesimpulan

    Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
    Berikut merupakan tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib :

    •Ali merupakan seorang ulama dan Umara cerdas pada masanya
    • Menjadi imam yg amanah serta jendral yg tangguh pada zamannya
    • Adil, tegas dan cerdas.
    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  143. Nama : Alya Mutiara Khansa
    Kelas : 2A PAI
    NIM : 12001015

    1) Ali bin Abi Thalib terkenal dengan kecerdasannya, pemimpin yang tegas, adil, jujur dan bertakwa kepada Allah SWT

    2)Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    BalasHapus
  144. Nama : Nada Mawarni
    Nim : 12001012
    Kelas : PAI 2A

    Tipe kepemimpiman khalifah ali bin abi thalib

    1. Masa Ali bin Abi Talib  energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya.
    2. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.  
    3. .Berani mengambil risiko dalam perjuangan
    4.Mempunyai sifat yg luhur, seperti jujur, sederhana, adil, dan tegas
    5. menjalankan undang-undang allah swt.,serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
    6. Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan.  Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1.      Pengikut Usman
    2.      Pengikut Ali
    3.      Golongan moderat
    4.      Golongan dengan prinsip jamaah

    BalasHapus
  145. nama: Muhammad Fahrul hidayah
    kelas:2E
    prodi: PAI
    NIM:12001169

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  146. Nama : Vioni Febrians Anarkis
    NIM : 12001049
    Kelas : 2 B
    Prodi : Pendidikan Agama Islam

    Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib

    1. Rasulullah menggelari Ali dengan Sabdanya " Ana Madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha" (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah Pintunya ).
    2. Amanah
    3. Jujur
    4. Adil
    5. Tegas
    6. Cerdas
    7. Mendapat nama panggilan Abu Turah ( Bapak Tanah )
    8. Berani.

    BalasHapus
  147. Nama: Nurul Huda Detalia
    Nim :12001188
    Kelas :2E PAI

    Sayyidina Ali dikenal sebagai khalifah yang pemberani, cerdas, pandai berperang dan pandai menulis. Beliau juga seorang orator ulang.
    Khalifah Ali adalah tipe orang yang suka berterus terang. Ia tidak takut kepada celaan siapapun yang menjalankan kebenaran, meskipun hal tersebut beresiko bagi drinya.

    Oleh sebab itu, setelah diangkat menjadi khalifah, Ali mengambil langkah-langkah tegas 1) memecat kepala-kepala daerah yang diangkat oleh Ustman dan dikirimlah kepala yang baru untuk menggantinya, 2) menggambil kembali tanah-tanah yang dibagi-bagikan Ustman kepada kerabatnya tanpa jalan yang sah. Demikian juga hibah atau pemberian Ustman kepada siapapun yang tidak beralasan diambil kembali oleh Ali untuk di kembalikan kepada negara. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.


    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini sistem kepemerintahan yang dijalankan berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan sebelumnya

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  148. Nama : Hasna Safitri
    Kelas : 2F
    Nim : 12001226
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini. Hingga menjadi sosok karakter yang bisa di terapkan oleh pemimpin pemimpin di muka bumi.

    BalasHapus
  149. Nama:Rizky Pratama Putra
    Kelas:2A PAI

    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abdul Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  150. Nama: Yuni
    Nim: 12001201
    Kelas: 2F_Pai
    Makul: Spi

    Ali bin Abi Thalib merupakan saudara sepupu Rasulullah Saw ( anak dari Abi Thalib).Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW. Dan Ali bin Abi Thalib tidak berlebihan ketika Rasulullah Saw menggelari Ali dalam sabda Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Dan beliau merupakan pemimpin yang tegas adil dan cerdas dalam memimpin sehingga digelari oleh beginda Rasulullah Saw sebagai Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha.

    # Perang Jamal adalah perang unta yang melibatkan pendukung Ali Bin Abu Thalib melawan kubu Aisyah RA. Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi di daerah Shiffin yang melibatkan pendukung Ali Bin Abi Thalib melawan Muawiyah Bin Abu Sufyan. Dan pembahasannya mengenai perang jamal dan perang siffin sebagai berikut,
    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.

    Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman. Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

    BalasHapus
  151. Atira Pebriani Safitri
    2C PAI

    Setelah membaca artikel tersebut saya dapat menyimpulkan tipe kepemimpinan sayyidina Ali bin Abi Tholib yaitu adil, tegas, dan cerdas. Rasulullah menggelari Ali sebagai pintu dari kota ilmu. panggilan dari Rasulullah yang paling disenanginya adalah Abu Turab (bapak tanah) yang merupakan kenangan berharga dari beliau. Pada masa kepemimpinan Ali, terjadi perpecahan Ummat yang berkepanjangan sehingga menguras energi Ummat Islam dalam konflik internal. Ummat terpecah menjadi empat firqah, yaitu pengikut Usman, pengikut Ali, golongan moderat, dan golongan dengan prinsip jamaah. Pada masa Ali terdapat dua perang saudara, yaitu perang Siffin dan perang Jamal.

    BalasHapus
  152. Nama : Lina Sayyidah
    Kelas : 2A PAI
    NIM : 12001032

    Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
    Ada sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.
    Beliau terkenal adil, tegas, serta cerdas, berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan. Dimana pada Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  153. Nama: Muhammad Sabhan R
    NIM: 12001043
    Kelas: 2F PAI

    KESIMPULAN

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    * Pengikut Usman
    * Pengikut Ali
    * Golongan moderat
    * Golongan dengan prinsip jamaah.

    BalasHapus
  154. Nama : Alfin Mushonnif
    Kelas : 2F
    Nim : 12001080

    Kesimpulan :

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  155. Nama:Windi wahyuni
    NIM:12001083
    Kelas:2C PAI
    Makul:sejarah peradaban islam

    Tipe kepemimpinan masa Ali bin abi talib adalah beliau merupakan sesesorang yang cerdas,jujur dan tegas.Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya,namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib cenderung merakyat dan tidak pilih kasih.

    BalasHapus
  156. Nama : Gita Imelda
    Nim: 12001100
    Kelas: 2D PAI

    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 MasehiSedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan. Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman . Sedangkan Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali).
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib ini sangat merakyat dengan menyamaratakan semua golongan baik golongan lemah sekalipun beliau perlakukan semuanya dengan sama rata, pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini juga terjadi beberapa peristiwa dimana umat terpisah menjadi empat firfal, dimana ada pengikut utsman, pengikut ali, golongan moderat dan juga golongan dengan prinsip jamaah. Hal ini membuat masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini menghabiskan banyak sekali energi umat islam karena berkecimpung dalam konflik internal ini, bahkan dimasa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini tidak ditemukan peradaban.

    BalasHapus
  157. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  158. Nama : Ula Nurzakiyah
    NIM : 12001147
    Kelas : 2D PAI
    Ali Bin Abi Thalib lahir di Mekah, pada hari Jumat 13 Rajab 599 M. Beliau wafat di Kufah. Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yaitu :
    1. Merangkul kaum lemah
    2. Semua tanah yang ada di bagi rata.
    3. Semua uang yang masuk baitul maal dibagikan kepada yang membutuhkan.
    4. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    5. Adil, Tegas dan Cerdas

    BalasHapus
  159. Bismillahirrahmanirrahim.
    Assalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh.

    Nama : Tria Asri Nur Sabani
    NIM : 12001227
    Kelas : PAI-2F

    KESIMPULAN
    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib termasuk sistem pemerintahan
    yang terkenal tegas, bijaksana dan sangat mementingkan kemaslahatan umatnya.
    Sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib juga sangat berpegang teguh
    terhadap al-Qur’an dan as-Sunah. Kebijakan-kebijakan Khalifah Ali bin Abi
    Thalib yaitu: memecat kepala-kepala daerah yang di angkat usman dan di
    gantikan oleh kepala daerah pada masa Ali, mengambil kembali tanah-tanah
    yang dibagikan Ustman kepada family-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan
    yang sah, demikin juga hibah atau pemberian kepada siapapun yang tiada
    beralasan, memindahkan ibukota Madinah ke Kuffah dan mempungsikan kembali
    baitul mal atau zakat.
    2. sistem pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib dalam perspektif fiqih siyasah
    salah satunya tentang kebijakan penetapan hukum, kebijakan peradilan dan
    politik peperangan, seperti peperangan yang terjadi dalam perang Siffin,
    sesungguhnya ali tidak ingin melakukan tahkim atau arbitrase, karena khalifah
    Ali sendiri telah mengetahui bahwasanya tahkim yang di lakukan muawiyyah
    hanyalah politik untuk mengalahkan pasukan Ali, karena pasukan Muawiyyah
    telah terpojok. Akan tetapi Khalifah Ali di paksa pasukannya sendiri untuk
    melakukan tahkim, dan mereka mengancam akan memberontak seperti yang di
    lakukannya terhadap Muawiyyah. Dengan rasa terpaksa, Khalifah Ali menuruti keinginan pasukannya untuk melakukan tahkim tersebut.Begitupun dengan
    kebijaka-kebijakan lainnya yang di jalankan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib.
    Sekian kesimpulan dari saya.
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wa barakatuh.

    BalasHapus
  160. Nama : Gita Imelda
    Nim: 12001100
    Kelas: 2D PAI

    Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman, Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib ini sangat merakyat dengan menyamaratakan semua golongan baik golongan lemah sekalipun beliau perlakukan semuanya dengan sama rata, pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini juga terjadi beberapa peristiwa dimana umat terpisah menjadi empat firfal, dimana ada pengikut utsman, pengikut ali, golongan moderat dan juga golongan dengan prinsip jamaah. Hal ini membuat masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini menghabiskan banyak sekali energi umat islam karena berkecimpung dalam konflik internal ini, bahkan dimasa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini tidak ditemukan peradaban.

    BalasHapus
  161. Nama : Reza Bahtiar
    Nim : 12001159
    Kelas : PAI 2 D

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
    *Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, ke semuanya ini diperoleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
    1. Cerdas
    2. Jujur,
    3. Kuat,
    4. Tidak takut mati,
    5. Pekerja keras,
    6. Prajurit Handal
    *Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
    Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
    Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.

    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

     Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Di mana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keberpihakan terhadap kaum apa pun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi Thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  162. Nama : Muslimin Wahyu Fadillah
    NIM : 12001279
    Kelas : 2G PAI

    Tipe kepemimpinan sayyidina ali bin abi thalib adalah :
    Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang.
    1. Tipe Demokratis
    2. Tipe Karismatik.
    3. Tipe Milliteristik


    a. Ali Bin Abi Thalib Memerangi Khawarij Semula orang-orang yang kelak dikenal dengan khawarij ini turut membaiat „Ali ra., dan „Ali ra.tidak menindak mereka secara langsung mengingat kondisi umat belumlah kembali stabil, di samping para pembuat makar yang berjumlah ribuan itu pun telah berbaur di Kota Madinah, hingga dapat mempengaruhi hamba sahaya dan orang-orang Badui.

    b. Upaya Pengembangan dalam Bidang Pemerintahan. Situasi ummat Islam pada masa pemerintahan Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib sudah sangat jauh berbeda dengan masa-masa sebelumnya. Ummat Islam pada masa pemerintahan Abu Bakar dan Umar Ibnu Khattab masih bersatu, mereka mempunyai banyak tugas yang harus diselesaikannya, seperti tugas melakukan perluasan wilayah Islam dan sebagainya. Selain itu, kehidupan masyarakat Islam masih sangat sederhana sebab belum banyak terpengaruh oleh kemewahan duniawi, kekayaan dan kedudukan. Namun pada masa pemerintahan Khalifah Usman Ibnu Affan keadaan mulai berubah.Perjuangan pun sudah mulai terpengaruh oleh hal-hal yang bersifat duniawi.Oleh sebab itu, beban yang harus dipikul oleh penguasa selanjutnya semakin berat. Usaha-usaha Khalifah Ali Ibnu Abi Thalib dalam mengatasi persoalan itu tetap dilakukannya, walaupun ia memperoleh tantangan yang sangat luar biasa.

    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.
    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  163. Nama : Fitri Nurhaliza
    NIM : 12001202
    Kelas : 2F PAI

    TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB

    Nabi Muhammad Saw. menggelari Ali sebagai Ana madinatul ilmi,  wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu,  dan Ali adalah pintunya). Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah)  dari Nabi SAW.  Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari  Nabi SAW.
    Pada masa Ali bin Abi Thalib menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan yaitu
    1. Pengikut ustman
    2. Pengikut ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah

    - Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib Ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugasnya dan menegakan keadilan, menjalankan undang undang Allah Swt.
    - Berani mengambil resiko dalam perjuangan
    - Mempunyai sifat yang luhur, seperti jujur, sederhana, adil, dan tegas
    - Ia juga memerangi mereka yang melakukan pemberontakan diantaranya adalah perang jamal dan perang shiffin. Berkat ketegasannya perang jamal dapay dimenanginya namun perang shiffin, khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak mu'awiyah.
    * Perang jamal adalag perang unta yang melibatkan pendukung Ali bin Abi Thalib melawan kubu Aisyah RA. Dan * Perang Shiffin adalah perang yang terjadi didaerah shiffin yang melibatkan pendukung Ali bin Abi Thalib melawan Muawiyah bin Abu sufyan

    BalasHapus
  164. Nama : Sella Selpia
    Nim : 12001243
    Prodi : PAI
    Kelas : 2G

    Tipe kepemimpinan Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  165. Nama:Melda Amanda
    Nim:12001241
    Kelas:2G Pai

    Ali Bin Abi Thalib lahir dimekah Jum'at,13 Rajab 599M dan wafat di Kufah.Ali Bin Abi Thalib mendapat gelar dari Rasulullah Saw yang dalam sabdanya Ana Madinatul Ilmi,Wa'aliyyun bahwa Aku kota ilmu dan Ali adalah pintunya.
    Adapun tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib yaitu
    -Pada masa Kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib terkenal tegas terhadap pendiriannya untuk menegakkan keadilan dalam menjalani kepemimpinan.Yang dibuktikan dengan dua ketetapan yaitu memecat kepala daerah angkatan Ustman dan mengambil kembali tanah-tanah yang dibagikan Ustman kepada famili dan kerabatnya tanpa jalan yang sah.Sikap tegas Ali tersebut bukan bearti menganut tipe kepemimpinan otoriter dan mengesampingkan demokrasi,tetapi merupakan cerminan watak beliau yang memiliki kemahiran dalam siasat peperangan.
    -Berkat Ketegasannya Ali Bin Abi Thalib memenangkan dalam perang jamal.Namun dalan perang siffin hampir menang tetapi Ali tertipu oleh muslihat mu'awiyah yang meminta Ali agar diadakan perjanjian damai.
    -Ali Bin Abi Thalib juga merupakan tipe orang suka berterus terang.Ia tidak takut terhadap celaan siapapun yang menjalankan kebenaran meski pun hal tersebut berisiko bagi dirinya.
    -Dalam masa kepemimpinannya Ali Bin Abi Thalib terkenal sangat adil dan bijaksana,meskipun saat kepemimpinannya beliau dalam situasi politik yang sangat genting.Hal tersebut dilakukan karena disamping beliau tidak ambis menjadi khalifah juga beliau memegang prinsip bahwa keadilan,keamanan,dan kedamaian umat islam adalah prinsip utama yang harus ditegakkan.
    -Ali bin Abi Thalib juga terkenal tegas dalam menjalankan undang-undang Allah Swt serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
    -Ali Bin Abi Thalib juga merupakan pemimpin yang pemberani,cerdas,pandai berperang dan pandai menulis.

    BalasHapus
  166. Nama : Siti Fajaria
    Nim : 12001152
    Kelas : 2D

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
     Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib ini, ke semuanya ini diperoleh dari dirinya sendiri dan juga contoh dari ayah angkatnya Nabi SAW.
    1. Cerdas
    2. Jujur,
    3. Kuat,
    4. Tidak takut mati,
    5. Pekerja keras,
    6. Prajurit Handal

     Perang Jamal atau dikenal juga dengan sebutan Pertempuran Basra adalah perang antara pendukung Khalifah Ali Bin Abi Thalib melawan pendukung Aisyah, perang ini sendiri terjadi di daerah Basra, Irak, pada tahun 656 Masehi.
    Penyebab terjadinya perang ini adalah adanya tuntutan Aisyah RA yang merupakan istri mendiang Nabi Muhammad, untuk menegakkan keadilan atas kematian Utsman Bin Affan (selaku Khalifah sebelum Ali), sebelum berbaiat kepada Ali sebagai Khalifah ummat Islam pasca terbunuhnya Utsman
    Sedangkan Perang Shiffin adalah perang yang terjadi pada Bulan Mei-Juli tahun 657 Masehi. Perang ini sendiri adalah pertempuran yang melibatkan 2 kelompok besar ummat muslim yang merupakan kelompok pendukung Khalifah Ali bin Abi Thalib melawan kelompok pendukung Muawiyah bin Abu Sufyan.

    Perang Shiffin terjadi di Syam (saat ini bernama Syria) dan dilatarbelakangi karena di mata Muawiyah, khalifah Ali bin Abi Thalib telah bertindak tidak adil atas peristiwa terbunuhnya Utsman Bin Affan (Khalifah sebelum Ali)

     Tipe Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Di mana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keberpihakan terhadap kaum apa pun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi Thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  167. Nama : Zainul Mustofa
    NIM : 12001266
    Kelas : 2G/PAI

    Perang Jamal terjadi di Basra, antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah. Perang ini terjadi karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan.
    Sejarah Perang Jamal

    Dalam sejarah perkembangan agama Islam yang dikutip dari buku Sejarah & peradaban Islam, Moh Nurhakim (2003:51), salah satu peristiwa penting adalah Perang Jamal. Pada saat perang terjadi, istri Nabi SAW, yakni Aisyah menjadi pemimpin perang. Perang Jamal disebut juga Perang Unta, yang terjadi antar kaum muslimin untuk pertama kalinya.

    Lebih dari 500.000 orang telah gugur baik di pihak Ali bin Abi Thalib maupun pihak Aisyah. Perang yang terjadi karena gugurnya Ali bin Utsman ini membuat pihak Aisyah menuntut terhadap Ali bin Abi Thalib, namun sayangnya pihak Ali tak bisa mengabulkan tuntutan dari pihak Aisyah.

    BalasHapus
  168. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Nama: Jumi saputri
    Nim: 12001123
    Kelas: 2D pai
    Kesimpulan:
    Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M, 17 Maret dan Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamah
    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal
    Sekian dari saya ucapan terimakasih
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    BalasHapus
  169. Nama : Shintia
    Kelas : 2C
    NIM : 12001094

    Tipe masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yaitu:

    Terletak pada tipe kepemimpinan Ali bin Abi Thalib terletak pada sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pada Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini. Dalam hal ini Ali bin Abi Thalib mempunyai sifat yang Adil, tegas dan cerdas dalam masa kepemimpinanya mejadi seorang yang adil, cerdas, dan tegas dalma hal apapun pada masanya.

    BalasHapus
  170. Nama : Noviani (12001026)
    Kelas : 2A PAI

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Tholib beliau terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas-tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan perintah Allah SWT, serta menindak segala kedholiman dan kejahatan. Sistem yang dibuat berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan, dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Beliau juga berusaha menghidupkan cita-cita abu Bakar dan Utsman kepada kaum kerabatnya ke dalam kepemilikan negara. Beliau juga menurunkan semua gubernur yang tidak disenangi rakyat, yang dianggap sebagai sumber fitnah dan penyebab bangkitnya para pemberontak menentang Usman

    BalasHapus
  171. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  172. Nama: Minnatun Nafiah
    Nim: 12001127
    Kelas: 2D
    Prodi: PAI
    Ali bin Abi Talib merupakan Khalifah keempat, Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
    Ali lahir di Mekah pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M, 17 Maret, dan wafat di Kufah. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah, ibunya bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay, Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW, sekaligus menantu Nabi Muhammad SAW, Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW.
    Adapun peristiwa yang di alami oleh Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan terdapat perpecahan ummat berkepanjangan, yaitu :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    Adapun perang saudara yang di hadapi oleh Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    BalasHapus
  173. Nama: Putri Vika Italiya (12001003)
    Kelas: 2A
    Prodi: Pendidikan agama Islam
    Fakultas: Tarbiyah dan ilmu keguruan

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abdul
    Thalib ia terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas tugasnya dalam menegakkan keadilan, menjalankan undang undang Allah SWT, serta menindak segala macam kezaliman dan kejahatan.
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
    Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
    sistem yang dibuat Ali bin Abi Thalib adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    BalasHapus
  174. Nama : Elisa
    Nim : 12001142
    Kelas : PAI 2D

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.
    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW.
    Ali Bi Abi Thalib
    Ali bin Abi Thalib lahir sekitar 13 Rajab 23 pra Hijriah dan wafat pada 21 Ramadhan 40 Hijriah. Sedangkan nama Lengkap beliau adalah Ali Ibnu Abi Thalib Ibnu Abdul Muthalib Ibnu Hasyim Ibnu Abdi Manaf.
    Sedari kecil Ali bin Abi Thalib diasuh oleh Nabi SAW, beliau banyak diajarkan berbagai macam hal oleh Nabi SAW. Ada banyak sekali pelajaran yang diberikan oleh Nabi SAW pada Ali bin Abi Thalib ini.
    Hal ini yang membuat Ali lebih mengerti Nabi SAW dan juga mampu megerjakan dengan baik apa yang diperintahkan.
    Pada tahun 23 Juni 656 beliau resmi diangkat menjadi seorang khalifah. Namun sebenarnya beliau sama sekali tidak ingin menjadi seorang pemimpin.

    Sifat-sifat Ali Bin Abi Thalib
    1. Cerdas,
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.

    2. Jujur,
    Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.

    3. Kuat
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.

    4. Tidak takut mati
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.Selain itu masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yang dikerjakan dengan baik, tanpa mengenal lelah.

    6. Prajurit handal
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.

    Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.

    Semua ciri-ciri dan sifat yang ada dalam diri Ali Bin Abi Thalib itu yang mebuat beliau menjadi seorang pemimpin yang hebat di kemudian hari.


    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.

    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.

    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.

    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.

    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.

    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.

    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  175. Nama:Gabriel Angel Chanigia
    Nim:12001010
    Kelas:2A Pendidikan Agama Islam

    Masa pemerintahan Ali penuh dengan cobaan, mengalami perpecahan antara kaum tetapi Ali berusaha mengatasinya. Tidak berpihak terhadap kaum tertentu. Merangkul kaum yang lemah dan bersikap adil. Mencari cara agar kaumnya merasakan kemakmuran semuanya. Jujur dalam memimpin, tidak pilih kasih, adil, tegas, cerdas, bijak. Setiap orang yang terlibat dalam kepemimpinan Ali bin Abi Thalib harus bersikap jujur, cakap, dan bertanggung jawab

    BalasHapus
  176. Nama : Ahmad Rofiq
    Nim : 12001277
    Kelas : 2G PAI

    kepemimpinan yang terjadi pada masa pemerintahan khalifah Ali bin Abi Thalib.Tujuan adalah untuk mengulas semua model kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib. Agar semua mengetahui bagaimana cara Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin semasa menjadi Khalifah.dengan tujuan untuk memahami masa lalu, dan mencoba menguraikan berbagai fenomena fenomena yang terjadi di masa lampau.berupa referensi mengenai Sejarah Peradaban Islam pada masa sahabat, yaitu Sahabat Ali bin Abi Thalib dan tidak terlepas dari analisa analisa yang positif sehingga memperoleh data-data sejarah tepat.menunjukkan bahwa terdapat beberapa model kepemimpinan Kalifah Ali Bin Abi Thalib yang mewarnai pemerintahan Khalifah Ali bin Abi Thalib yang mengakibatkan terjadinya perdamaian. Maka dari itu, dengan ini dapat memberikan pandangan yang positif terhadap sosok Ali bin Abi Thalib ketika menghadapi persoalan persoalan pemerintahan yang tidak terlepas dari Al- Quran dan Sunnah.Ali Bin Abi Thalib adalah khalifah ke-Empat yang menjabat sebagai khalifah setelah Usman Bin Affan.Ali memiliki ke istimewaan sendiri. Yang pertama seorang kaya-raya tapi dermawan, dan lainnya, Áli, sederhana tapi tegas dan kaya ilmu. Sebutan Nabi Muhammad Saw. Ali gerbang Ilmu, bukti pengakuan Rasulullah atas penguasaan ilmu Ali.Tak heran bila Ali juga di kenal ahli hukum dan mujtahid yang darinya selalu keluar pencerahan-pencerahan ilmiah dan spiritualitas.Sebagai mata air hikmah banyak mewariskan kepada umat islam akan kehidupan.Ali sebagai khalifah yang teladan, dimana Ali adalah pribadinya pernah menolak jadi pemimpin Islam dikarenakan situasi yang kurang tepat yang banyak terjadi kerusuhan disana sini, atas desakan masyarakat butuh pemimpin dan masyarakat untuk menjadikan Khalifah Ali Bin Abi Thalib menjadi pemimpin pun akhirnya diterima. Pada tanggal 23 juni 656 Masehi.Khalifah Ali Bin AbiThalib resmi menjadi Khalifah
    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.

    BalasHapus
  177. Nama : Devi Indriani
    Nim : 12001101
    Kelas : PAI 2 C

    ≈»Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Tholib«≈:
    1. Cerdas,
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    2. Jujur,
    Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
    3. Kuat
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
    4. Tidak takut mati,
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
    5. Pekerja keras,
    Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari.
    6. Prajurit handal
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.

    BalasHapus
  178. nama:Arif husnaini
    12001178
    PAI 2 E
    Ali bin Abi Thalib lahir di Mekah Jumat 13 Rajab 599M dan meninggal di Kufah Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW yang menikah dengan putri Rasulullah fatimah Az-Zahra
    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya
    gaya yang di terapkan Ali bin Abi Thalib cenderung merakyat sistem yang di buat oleh Ali sebagai pemimpin adalah merangkul kaum yang lemah dan tidak ada keberpihakan pada kaum manapun ketika dibsuatu daerah terdapat kaum yang lemah maka diberi perlindungan serta tidak ada penindasan dan penderitaan
    pemimpin harus bisa melihat dengan mata rakyat mengerti bahasa rakyatmerasakan perasaan rakyat serta memajukan kemakmuran rakyat
    karena Rasulullah bersabda setiap pemimpin akan dimintakan pertanggungjawaban tentang kepemimpinannya

    BalasHapus
  179. Nama : Widya Aprina
    Kelas : 2E PAI
    Nim : 12001171

    Ali bin Abi Talib lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan.

    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  180. Nama: Ayu lestari
    Nim:12001105
    Kelas: 2 A pai

    Ali bin Abi Thalib adalah salah satu orang yang pertama kali beriman dengan Rasulullah SAW meskipun dia saat itu masih kecil. Dia adalah putera Ali bin Abi Thalib paman Rasulullah SAW dan dikawinkan dengan puterinya yang bernama Fatimah yang dari pihak inilah Rasulullah memperoleh keturunan. Ali semanjak kecilnya sudah dididik dengan adab dan budi pekerti Islam, dia termasuk orang yang sangat fasih berbicara dan pengetahuannya juga tentang Islam sangat luas sehingga tidak heran dia adalah salah satu periwayat yang terbanyak meriwayatkan hadits Rasulullah SAW. Ali menggantikan kekhalifahan Usman bin Affan yang telah meninggal sebelum jabatannya berakhir selama kurang lebih sekitar lima tahun, setelah sebelumnya dilakukan bai'at, dia banyak melakukan perubahan hukum ketatanegaraan seperti kebijakan tentang hak pertanahan, pembagian harta warisan perang.

    Kebijakan Ali
    • Mengembalikan pemerintahan Islam seperti era amirul mukminin, Umar bin khattab
    • Semua tanah yang diambil bani Umayyah pada masa Usman, dikembalikan lagi menjadi milik negara. Mengganti gubernur yang sewenang wenang salah satunya Muawiyyah di syam
    • Karena perang saudara, Ali memindahkan ibukota dari madinah ke Kuffah pada tahun 657 M (M. Abdul karim, hal 107)

    Kebijakan Ali bin Abi Thalib dalam masa kepemimpinannya

    A. Pergantian pejabat yang tidak memiliki integritas Banyak pejabat yang diangkat karena kedekatannya dengan Khalifah Utsman Hal ini mengakibatkan kebencian terhadap Khalifah Ali bin Abi Thalib semakin bertambah

    B. Membenahi Keuangan Negara Ali bin Abi Thalib membersihkan keuangan negara yang dimanfaatkan secara nepotis

    C. Memajukan Bidang lmu Bahasa Menambahkan tanda baca pada tulisan Arab untuk mengurangi kesalahan cara membacadengan koordinatornya Abu Aswad ad-Duali. Khalifah Ali memerintahkan untuk mengembangkan pokok-pokok ilmu nahwu

    D. Bidang Pembangunan Pembangunan kota Kufah sebagai pusat kajian ilmu agama dan ilmu pengetahuan

    BalasHapus
  181. Nama: Rinda Revi Oktavia
    Nim: 12001130
    Kelas: PAI 2D
    Hari/tanggal: Senin/ 21 Juni 2021
    Matkul: Sejarah Peradaban Islam
    ******************************
    *Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib*

    📚Tidak berlebihan jika Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).

    📌Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    💡Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu.

    🌈Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.

    💫Sosoknya yang cerdas, jujur dan kuat menjadikan beliau sosok pemimpin yang amat di segani oleh para masyarakat.

    BalasHapus
  182. Nama : Dede agustianto
    Kelas : 2E
    Prodi : PAI

    sayyidina ali bin abi thalib adalah salah satu sahabat nabi yang di beri gelar di dalam sabdanya Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah.
    2. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.
    3.Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT.
    4. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.

    BalasHapus
  183. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Nama : suryan
    Nim : 12001217
    Kelas : 2D/ PAI
    Hari/Tanggal : Senin 21 Juni 2021

    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
    Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  184. Nama : Wafiqa Magfirah
    Nim : 12001237
    Kelas : 2F PAI

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib:

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan. Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.
    Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    A. kepemimpinan Khalifah Ali Bin Abi Thalib terbagi menjadi tiga yaitu:
    1). Tipe Khalifah Ali Bin Abi Thalib demokratis
    2). Strategi dengan itu Khalifah Ali Bin Abi Thalib menganti pejabat yang mana sudah di angkat oleh Utsman Bin Affan, mengembangkan dalam bidang Sosial, Politik, Militer dan Pengetahuan.
    3). Faktor kecerdasan Khalifah Ali Bin Abi Thalib dalam memimpin yakni
    sebagai zahid, menjauhi segala kesenangan duniawi, dan juga di sebut orang yang wara’, yang menjauhi segala dosa dan syubhat,sebagai
    penasehat para khalifah sebelumnya Abu Bakar, Umar dan Utsman pandanganya sangat dalam dalam memutuskan perkara.

    B. Relevansi dalam nilai-nilai pendidikan Agma Islam
    1). Bertanggung Jawab
    2). Berani
    3). Sederhana
    4). Adil

    BalasHapus
  185. Nama ; Dela Amara Munfaranlis
    Nim ; 12001109
    Kelas; 2c PAI
    KESIMPULAN
    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. perang Shiffin semata-mata persoalan hubungan sosial-politis antar sahabat, dalam term generasi selanjutnya muncul istilah fikih, muamalah, siyasah, dll. Kaidah awal yang dibangun dalam persoalan fikih muamalah-siyasah adalah “Pada dasarnya semuanya adalah halal, kecuali ada dalil yang mengharamkannya.”

    BalasHapus
  186. Nama : Himmatul ulya
    Nim : 12001233
    Kelas : 2F

    BEBERAPA TIPE KEPEMIMPINAN ALI BIN ABI THALIB
    1. Cerdas,
    Hal ini terbukti ketika beliau dapat mengerjakan apa saja dengan baik.
    2. Jujur,
    Beliau sangat menghargai kejujuran. Pada usia 15 tahun beliau tidak malu dan meyatakan dukungannya bahwa atas ajaran Nabi Muhammad SAW dan sekaligus memeluk agama Islam.
    3. Kuat,
    Beliau selalu berlatih bela diri dan juga pedang, itu yang membuat tubuhnya menjadi kekar dan juga kuat.
    4. Tidak kakut mati,
    Hal ini beliau perlihatkan di banyak perang. Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW,dan beliau juga pernah bersedia tidur di tempat tidur Nabi SAW yang kala itu sedang dikepung oleh para kaum musryik.
    5. Pekerja keras,
    Hal ini beliau perlihatkan ketika dipilih oleh Nabi SAW untuk mengerjakan pekerjaan sehari-hari sekaligus untuk penghidupan sehari-hari. Ali Bin Abi Thalib merasa bangga dengan upah yang dihasilkan dari mengangkat air yang kemudian ditukar dengan kurma.
    Selain itu masih banyak pekerjaan yang dilakukan oleh beliau yang dikerjakan dengan baik, tanpa mengenal lelah.
    6. Prajurit handal
    Beliau juga dikenal sebagai prajurit yang handal, berbekal kemampuannya dalam bidang bertarung dan juga menggunakan pedang.
    Beliau selalu berada di garis depan bersama Nabi SAW ketika melawan musuh. Beliau selalu dapat mengepung semua musuhnya dengan baik, dan mampu melumpukan musuhnya dengan baik.
    Semua ciri-ciri dan sifat yang ada dalam diri Ali Bin Abi Thalib itu yang mebuat beliau menjadi seorang pemimpin yang hebat di kemudian hari.


    BalasHapus
  187. Nama : Drastha Chika Pamalsya
    Nim : 12001268
    Kelas : 2G PAI

    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW. Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia, dan mengerti benar watak Nabi Muhammad SAW. Ada beberapa sifat yang terdapat dalam diri Ali bin Abi Thalib, diantaranya yaitu : cerdas, jujur, kuat, tidak takut mati, pekerja keras, dan prajurit yang handal.
    Pada masa kepemimpinannya adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan. Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.
    Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib. Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.
    Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin, Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal.
    Dan pada masa Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal. Hampir tidak ditemukan peradaban pada masanya. Sejarah ini harus menjadi pelajaran berharga bagi generasi sekarang dan yang akan datang. Betapa buruknya perpecahan, serta betapa baiknya persatuan.

    BalasHapus
  188. Nama: Vira Ardiyati
    Nim: 12001091
    Kelas: 2C (PAI)

    Tipe kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib:
    Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan sosok yang adil, tegas, dan cerdas.
    Tidak seperti sistem pemerintahan kebanyakan, pada masa beliau merupakan sistem pemerintahan yang tidak pandang bulu, tidak berpihak, dan senantiasa merangkul kaum yang lemah.Gaya kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib yang Cenderung Merakyat.
    Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib ini adalah salah satu pemimpin yang sering disebut sebagai salah satu kepemimpinan yang paling sukses sepanjang sejarah setelah sepeninggalan Nabi Muhammad SAW.

    Ali bin Abi Thalib sendiri merupakan salah satu sahabat kepercayaan Nabi Muhammad SAW yang setia.
    Sayyidina Ali bin Abi Thalib merupakan orang yang kaya akan ilmu (berilmu). Terbukti Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya).
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah, yaitu Pengikut Usman
    yaitu golongan yang menuntut balas atas kematian Usman bin Affan dan mengusulkan Muawiyah menjadi khalifah. Pengikut Ali
    golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan. Golongan moderat
    yaitu golongan yang tidak mengajukan calon dan menyerahkan urusannya kepada Allah SWT. Golongan dengan prinsip jamaah
    diantaranya Abu Ayyub Al Anshari, Usamah bin Zaid, Muhammad bin Maslamah, yang diikuti oleh 10.000 sahabat dan tabi'in dengan memandang Usman dan Ali sebagai pemimpin.

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah dan Perang Siffin dan Perang Jamal

    BalasHapus
  189. Nama : Dayang Risky Dwi Wahyuni
    Nim :12001150
    Kelas : 2D / Pendidikan Agama Islam
    Makul : Sejarah Peradaban Islam

    Senin, 21 Juni 2021

    👳🏼‍♂️Ali bin Abi Talib anak dari Abdi Manaf dan Fatimah ini merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW yang diberi gelar olehnya yaitu "Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha" (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Beliau lahir di Mekah pada 13 Rajab / tahun 599 M (17 Maret) dan wafat di Kufah yang terkenal dengan pemimpin yang adil, tegas dan cerdas).


    📌 Beberapa Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali Bin Abi Thollib Oleh Ustadz H. Ma'ruf Zahran, S.Ag, M.Ag :

    1. Pemberani dan Gagah
    Keberanian yang dimiliki oleh Sayyidina Ali Bin Abi Thalib ra tidak ada duanya, sehingga beliau dijuluki sebagai Asadullah (Singa Allah). 

    2. Tegas dan Tangkas
    Semisalnya terlihat dari m berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. 

    3. Teguh dan Tabah
    Misalnya didalam membangun kembali perdamaian dalam umat Islam.

    4. Bersikap Adil
    Contohnya, beliau tidak mementingkan diri sendiri dan selalu membantu orang yang kesusahan tanpa melihat status sosialnya.

    5. Cerdas ataupun Berwawasan Luas
    Ali bin Abi Thalib adalah seorang ahli agama yang faqih di samping ahli sastra yang terkenal, antara lain lewat bukunya "Nahjul Balaghah".

    6. Sederhana, Rendah Hati dan Tenang.
    Misalnya selalu hidup sederhana walaupun ia Khalifah, Sikap rendah hatinya tercermin pada cerita beliau yang menghormati orang tua dan Tenang dalam menghadapi kesukaran. Dan masih ada lagi sifat-sifat kepemimpinan beliau yang patut diteladani.

    📍Penjelasan Singkat Tentang Peristiwa Perang Siffin dan Perang Jamal ;

    -🤺 Perang Siffin ;
    Merupakan peperangan antara pihak Ali bin Abi Thalib dan Muawiyah bin Abi Sufyan. Diawali ketika khalifah Ali bin Abi Thalib meminta Muawiyah meletakan jabatan gubernurnya, namun Muawiyah menolaknya, bahkan secara terang- terangan menentang Ali bin Abi Thalib. Perang ini terjadi pada  tahun 657 M (37 H) di Suriah.

    -🤺 Perang jamal ;
    Terjadi karena adanya adu domba oleh seseorang tak bertanggungjawab pada pasukan Ali bin Abi Thalib dengan pasukan yang berpihak kepada Aisyah dan perang ini terjadi juga karena pasukan di sisi Aisyah menginginkan adanya keadilan akibat terbunuhnya Utsman bin Affan. Perang ini dulunya berlangsung di Basra pada tahun 656 M selepas Rasulullah wafat, antara pasukan yang berpihak pada Ali bin Abi Thalib dan juga pasukan yang berpihak kepada Aisyah.

    BalasHapus
  190. Nama:gusti hamza
    Nim:120001113
    Kelas:2A
    Prodi:pai


    Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan.Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.
    Sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.
    Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.
    Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.
    Namun dari pada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin. Gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  191. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  192. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
    Nama:Mutiara
    Nim:12001261
    Kelas:2G

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya.
    Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.
    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Fatimah putri Rasulullah SAW merupakan satu-satunya yang mempunyai keturunan. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab (Bapak Tanah) dari Nabi SAW. Abu Turab adalah panggilan yang paling disenangi oleh Ali bin Abi Talib karena itu merupakan kenang-kenangan berharga dari Nabi SAW.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    * Pengikut Usman
    * Pengikut Ali
    * Golongan moderat
    * Golongan dengan prinsip jamaah.

    Sekian kesimpulan dari saya
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh 🤗

    BalasHapus
  193. Nama : Puji Rahayu
    Kelas : 2D
    Nim : 12001133
    Tipe Kepimpinan Ali bin Abi Talib

    Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW . Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW. Ali bin Abi Talib mendapat nama panggilan Abu Turab dari Nabi SAW.
    Ali bin abi thalib adalah seorang khulafaurrasyidin yang terakhir.Ali bin abi thalib adalah seorang yg pemberani, dan juga seorang pemimpin yg peduli terhadap umatnya tegas dalam menegakan keadilan,serta menindak segala macam kejahatan dan kezaliman yang ada.Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Pengikut Ali golongan yang mengajukan Ali bin Abi Talib menjadi khalifah sebagai pelanjut kekhalifahan Usman bin Affan.Masa Ali bin Abi Talib energi ummat Islam habis terkuras hanya untuk konflik internal.
    Perang Jamal dan Siffin
    Pertempuran Basra (juga dikenal sebagai Perang Unta atau Perang Jamal) adalah perang yang terjadi di Basra, Irak pada tahun 656 masehi, antara pasukan yg berpihak pada Ali bin Abi Thalib (Sepupu dan menantu dari nabi Muhammad) dan pasukan yang berpihak kepada Aisyah, Istri dari nabi Muhammad, yang menginginkan keadilan atas terbunuhnya khalifah terdahulu yaitu Utsman bin Affan.sedangkan pertempuran Shiffin adalah pertempuran kedua dari Perang Saudara Islam I, setelah Perang Jamal.Faktor perang Shiffin adalah penolakan Muawiyah untuk berbaiat kepada Baginda Ali As dengan dalih bahwa Baginda Ali As terlibat dalam kasus pembunuhan Usman.

    BalasHapus
  194. Bismillahirrahmanirrahim

    Assalamu'alaikum Wr. Wb.

    Nama : Husnul Ardela Marshenda
    Kelas : 2 E
    Nim : 12001215
    Fakultas/ Prodi : FTIK/ PAI
    Mata Kuliah : Sejarah Peradaban Islam I
    Dosen : Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag & Siti Fatimahtus Zahroh, M. Pd. I

    Tipe kepemimpinan yang diterapkan Sayyidina Ali bin Abi Thalib

    Khalifah Ali bin Abi Thalib terkenal berani dan tegas dalam menjalankan tugas-tugas kepemimpinannya menegakkan keadilan,
    menjalankan undang-undang Allah SWT, dan menindak segala macam kezaliman dan kejahatan. Sehingga sesuah ia dibai’ah menjadi khalifah, dikeluarkan dua ketetapan :
    a) Memecat kepala-kepala daerah yang diangkat khalifah Utsman dan mengganti pilihannya sendiri.
    b) Mengambil kembali tanah-tanah yang dibagi-bagikan khalifah Utsman kepada famili-famili dan kaum kerabatnya tanpa jalan yang sah. Demikian juga hibah atau pemberian Utsman kepada siapapun yang tiada beralasan diambil Ali kembali.

    Selain itu khalifah Ali bin Abi Thalib juga seorang yang memiliki kecakapan dalam ilmu pengetahuan, bidang militer dan
    strategi perang. Sama seperti pendahulunya seperti Rasulullah, Abu
    Bakar dan Umar, khalifah Ali juga hidup sederhana dan zuhud. Ia tidak senang dengan kemewahan hidup. Ia bahkan menentang mereka yang hidup bermewah-mewahan.
    Ali bin Abi Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas, teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut, Ali mendapatkan
    julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan mengganti pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan
    memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamal dan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan ketangkasannya, Perang Jamal dapat dimenanginya.
    Namun dalam Perang Siffin, Khalifah Ali tertipu muslihat pihak Muawiyyah. Ali yang sebenarnya memenangi peperangan akhirnya tidak dapat memenangi peperangan.

    Wassalamu'alaikum Wr. Wb.

    BalasHapus
  195. Nama : Syarif Ridho Baihaqi Asseggaf
    NIM : 12001039
    Kelas : 2A PAI

    Pada masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib atau pada masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib adalah sebuah sistem yang berbeda dari kebanyakan sistem pemerintahan.Dimana sistem yang dibuat adalah sistem yang merangkul para kaum lemah. Tidak ada keterpihakan terhadap kaum apapun, semua kaum dirangkul dan menjadi satu. Kaum lemah pun demikian, diberi perlindungan dan tidak ada penindasan.Semua tanah yang ada di bagi rata. Semua uang yang ada masuk baitul maal untuk kemudian dibagikan pada mereka yang membutuhkan. Pajak tidak terlalu dibebankan pada kaum yang tidak dapat membayarnya, namun lebih menekankan bagaimana membuat sebuah kemakmuran bersama.Pada masa kepemimpinannya Ali bin Abi Thalib banyak dikecam karena berbagai macam tindakan yang didasari oleh pola pikirnya yang berbeda dengan orang lain, kondisi seperti itu yang membuat banyak orang mulai mempertanyakan keterlibatan Ali bin Abi Thalib dalam pembunuhan Usman.Namun daripada menanggapi semua omongan tersebut beliau lebih suka memberikan bukti nyata. Semuanya tidak berjalan dengan mulus, masih ada beberapa orang yang tidak suka dengan cara Ali bin Abi Thalib menjalankan pemerintahannya dan tidak suka jika beliau menjadi seorang pemimpin.Maka dari itu disusunlah sebuah pemberontakan, yang akhirnya menewaskan Ali bin Abi thalib.Namun walaupun beliau telah meninggal dunia, gaya Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  196. Nama: Intania Indriani
    Kelas: 2E/PAI
    NIM: 12001192

    Kesimpulan tentang Tipe kepemimpinan Ali bin Abi Talib:

    Ali bin Abi Talib adalah sepupu Rasulullah SAW, dan juga menantu nabi Muhammad saw, Ali bin Abu Talib seorang yang sangat cerdas, seorang perwira yang tidak perlu diragukan lagi, ia sangat pemberani, dan tidak goyah dengan pendiriannya, tentunya pemimpin yang berpegang teguh dengan Al-Quran dan sunnah. Pengikut Ali pernah mengajukan Ali bin Abi Talib sebagai kelanjutn kekhalifaan usman bin affan, lalu pada masa Ali bin Abi Talib pernah adanya perang saudara.
    Dengan sifatnya ini perang jamal dan siffin, perang jamal lah dapat dimenangkan.

    Itulah nilai nilai yang kepemimpinan yang ada didalam diri Ali bin Abi Thalib yang bisa di pelajari untuk diri kita sendiri

    BalasHapus
  197. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  198. Nama : Anita Wahyu Purbosari
    Kelas : 2A PAI
    NIM : 12001013

    #Tipe Kepemimpinan Sayyidina Ali bin Abi Thalib#

    Rasulullah SAW menggelari Ali dalam sabdanya : Ana madinatul ilmi, wa 'aliyyun babuha (Aku adalah kota ilmu, dan Ali adalah pintunya). Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Ali bin Abu Thalib adalah seorang perwira yang tangkas, cerdas, tegas teguh pendirian dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraannya. Berkat keperwiraannya tersebut Ali mendapatkan julukan Asadullah, yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia tidak segan-segan menggati pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat Islam. Ia juga tidak segan-segan memerangi mereka yang melakukan pemberontakan. Di antara peperangan itu adalah Perang Jamaldan Perang Siffin. Berkat ketegasan dan keteangkasannya, perang Jamal dapat dimenanginya. Namun dalam perang Siffin,Khalifah Ali tertipu oleh muslihat pihak Mu’awiyah. Ali hampir memenangi, namun pihak Muawiyah meminta kepada Ali agar diadakan perjanjian damai yang disebut perjanjian di Daumatul Jandal. Kepemimpinan Ali bin Abi Thalib yang yang cenderung merakyat dan tidak pilih kasih tetap dikenang hingga hari ini.

    BalasHapus
  199. Nama : Lutfiana Fajriah
    Kelas : 2B PAI
    Nim : 12001063

    Tipe kepemimpinan Ali Bin Abi Thalib
    Posisi ulama dan umara terhimpun pada dirinya. Diri yang menjadi imam di masjid serta jenderal di medan perang. Catatan hidup beliau, lahir di Mekah, wafat di Kufah. Kelahiran pada hari Jumat, 13 Rajab tahun 599 M., 17 Maret. Nama lengkapnya adalah Ali bin Abi Talib bin Abdi Manaf bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdil Manaf bin Qusay bin Kilab bin Murah bin Kaab bin Luay bin Ghalib bin Fihris bin Malik bin Nadar bin Kinanah.

    Ibu beliau bernama Fatimah binti Asad bin Hasyim bin Abdi Manaf bin Qusay. Ali bin Abi Talib merupakan saudara sepupu Rasulullah SAW (anak dari Abi Talib). Ali bin Abi Talib juga menantu Nabi Muhammad SAW, Ali menjadi suami Sayyidatuna Fatimah Az Zahro binti Muhammad Rasulullah SAW.
    wa 'aliyyun babuha julukan bagi Nabi Muhammad SAW. untuk Ali Bin Abi Thalib.
    Ada peristiwa penting masa Ali bin Abi Talib, pasca wafat Usman bin Affan di tangan pemberontak menyisakan perpecahan ummat berkepanjangan. Ummat berpecah dalam empat firqah :
    1. Pengikut Usman
    2. Pengikut Ali
    3. Golongan moderat
    4. Golongan dengan prinsip jamaah

    Adapun perang saudara pada masa Ali bin Abi Talib adalah
    1. Perang Siffin.
    2. Perang Jamal

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN