BULAN AL QUR'AN - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
BULAN AL QUR'AN
Syahrul Qur'an
adalah Ramadan, bulan puasa ini erat kaitannya
dengan kitab suci. Dalam sejarah, kitab - kitab suci, Allah SWT turunkan di bulan Ramadan. Zabur,
Taurat, Injil dan Al Qur'an. Istimewa isi Al Qur'an mencakup isi kitab
Zabur, Taurat dan Injil, berupa kisah dan ajaran. Istimewa lagi bahwa Al Qur'an ditegaskan
isinya bebas dari intervensi dan manipulasi tangan - tangan kotor manusia. Garansi keaslian dan kemurnian Al Qur'an
dijamin Allah SWT sampai hari Qiyamat, seperti
Firman dalam surah Al Hijir (15) ayat 9.
Artinya : Sesungguhnya Kamilah yang
menurunkan Al Qur'an, dan sesungguhnya
kewajiban Kami yang menjaganya. Jalur
sanad yang sangat terpelihara dari Allah SWT,
malaikat Jibril hingga Nabi Muhammad SAW, dicatat,
dihapal, ditalaqqi, dimurattal siang dan malam oleh jutaan
sahabat dari generasi ke generasi secara mutawattir dan berkesinambungan sampai
hari Qiyamat.
Al Qur'an Al
Karim kitab yang paling banyak dibaca oleh umat manusia, di dalam salat, hidup dan mati umat muslim tidak bisa
dilepaskan dari Al Qur'an. Bahkan, siapapun yang ingin mencari kebaikan,
kebahagiaan, kedamaian, ketenangan, kemuliaan,
hendaklah menempuh jalan - jalan yang disuruh Al Quran, serta menjauhi jalan kekufuran, kedzaliman,
kedustaan, kejahatan, kedurhakaan,
itulah jalan yang dicegah Al Qur'an untuk dilalui, dengan demikian Al
Qur'an merupakan kitab petunjuk, kitab
pedoman, kitab panduan, kitab arahan yang terbuka bagi seluruh warga
masyarakat dunia, tanpa membedakan
agama, bangsa, bahasa,
ras, suku, adat istiadat, melampaui masa dan waktu diturunkannya, pedoman Al Qur'an berlaku seumur hidup hingga hari Kiamat, menjadi hujjah dan dalil di hadapan Allah SWT
kelak dikemudian hari. Beruntunglah umat manusia yang menerima Al Qur'an, beriman padanya, membacanya dengan tajwid dan tartil, mengerti dan memahami isi yang
dikandungnya, menghayati dan meresapi
pesan - pesannya, serta mengamalkan isinya dengan ikhlas, lalu mendakwahkannya, mempromosikannya serta ikut andil dalam
pengajaran, pembacaan, pengajian, pengkajian dan penelitian Al
Qur'an. Merugilah di dunia dan di akhirat,
mereka yang mendustakan Al Qur'an,
memperolokkannya,
mempermainkannya,
mengubahnya, serta jauh dari Al
Qur'an, neraka Jahannam tempat kembali mereka,
sebagai seburuk - buruk tempat kediaman. Na'udzubillahi min dzalik.
17 Ramadan
merupakan awal pertama turunnya Al Qur'an di Gua Hira Kota Mekah, surah Al Alaq ayat 1 -
5 (Bacalah dengan nama Tuhanmu
yang menciptakan. Menciptakan manusia
dari segumpal darah. Bacalah dengan nama
Tuhanmu yang Maha Pemurah, yang
mengajarkan manusia dengan perantaraan pena.
Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya). Nilai baca tulis isi pesan pendidikan wahyu
pertama. Dengan perantara baca tulis
manusia disuruh mengenal Tuhan yang Maha Pencipta dan Maha Mulia karena
kepemurahanNya. Alam semesta jagad raya
menjadi dalil pembacaan, penulisan, dan pembukuan ayat Allah yang tidak pernah
habis dan tidak pernah usai. Walau, didatangkan tujuh samudera menjadi tinta
untuk menulis tanda kekuasaan
Tuhanmu, dan dedaunan di dunia sebagai
kertasnya, Kami datangkan tujuh kali
lipat lagi, sementara kamu belum selesai
menulis kebesaranNya, kekuasaanNya, keluasan ilmuNya, cakupan rahmat serta ampunan maaf Nya yang
tiada bertepi dan tiada berhingga.
Membaca dan
menulis berkedudukan titah pertama dalam sejarah wahyu Al Qur'an telah dimulai
sesungguhnya (abad ke tujuh masehi) telah dapat merubah wajah dunia
kebodohan, biadab menjadi beradab, mengganti gelap menjadi terang, merubah riya' menjadi ikhlas. Bahkan, bukankah kamu dahulu (masa jahiliyah) bermusuh - musuhan, lalu Allah melembutkan dan menjinakkan
hatimu, dan menjadikan kamu bersaudara
dengan nikmat Allah ( Al Qur'an ). Bukankah kamu dahulu berada di tepi jurang
neraka, lalu Allah menyelamatkanmu dari
pada adzab. Karena itu, masa turunnya Al Qur'an merupakan kecerahan
dan pencerahan dunia, amanah Al Qur'an ini,
Allah SWT berikan kepada kekasihNya,
Nabi Muhammad SAW.
Pelanjut Al
Qur'an dari generasi ke generasi, mulai
sahabat, tabi'in, tabiit tabi'in, sampailah pada generasi Milenial sekarang ini
(mutaakhirin). Berlanjut berantai sanad
yang mutawatir, maka berbahagialah
siapapun yang ikut menyokong, memasyarakatkan,
membumikan, mempromosikan,
mengajarkan, menyediakan dana untuk Al Qur'an.
Al Qur'an pada hari Qiyamat akan memberikan syafaat atas ijin Allah
kepada siapa yang menjadikan Al Qur'an
sebagai sahabat dekatnya, yang
berkomunikasi dengan Al Qur'an dalam malam dan siangnya, pagi dan petang, sebelum terbit dan sebelum tenggelam
matahari, di waktu sahur dan berbuka.
Siapa yang
mampu memahami, mengamalkan, mengajarkan dalam kesabaran tentang Al
Qur'an, sungguh dia telah mengantongi
tiket kebahagiaan dunia akhirat. Sebab, Al Qur'an menjangkau pandangan mendunia dan
mengakhirat, sebuah pandangan utuh, menyeluruh,
meluas, tuntas hingga tempat
kembali dari perjalanan, terminal akhir : surga atau neraka. Mukjizat terbesar dari Al Qur'an menjangkau
luas ilmu Allah yang melewati masa umur dunia dan akhirat. Itulah kitab yang tidak ada keraguan
padanya, petunjuk bagi orang yang
bertaqwa ( 2 : 2 ).
Sungguh telah
Kami turunkan Al Qur'an di malam yang diberkati (berlimpah ruah tambahan
kebaikan). Peringatan, petunjuk,
obat penyembuh, kasih sayang bagi
orang mukmin. Mukjizat berupa tulisan agung
menghunjam ke lubuk hati yang paling dalam,
mengasah akal untuk memikirkan,
mengetahui, meneliti, memandang,
memilah memisah antara yang haq dan yang batil, membedakan yang halal dan yang haram, memahami antara larangan dengan suruhan, membandingkan antara syukur dengan
kufur, iman dengan syirik, riya' dengan ikhlas, riba dengan sadaqah, ma'ruf dengan mungkar, benar dengan salah, surga dengan neraka, inilah realitas fungsi Al Furqan (fungsi
pembeda).
Sedangkan
fungsi ruh, Al Qur'an menjadi dasar
berbuat, pijakan untuk melangkah, sensor dan alarm jiwa jika bersalah, lokomotif penarik gerbong diri penuh
kebaikan, penyuci kekejian hati. Ruh Al Qur'an mampu memberi arah pada
petunjuk yang lebih lurus, dan memberi
khabar gembira bagi mukmin yang beramal shalih, dan sungguh bagi mereka ada
pahala yang besar (ridha Allah dengan surgaNya).
Bergembiralah
dengan kedatangan Rasul pemanggul Al Qur'an,
dan hari ini kitab itu
diamanatkan kepada kita umat Nabi Muhammad SAW sedunia, dan kita bagian dari masyarakat dunia yang
mengimaninya. Ada tuntutan Al Qur'an
untuk dibaca, ditulis, diajarkan dengan tajwid dan tartil. Bahwa berguru kepada Al Qur'an merupakan
berguru sepanjang hayat dikandung badan. Supaya bacaan kita benar di mata Allah
dan RasulNya. Begitu penting guru Al
Qur'an bagi pembelajar yang tidak mengenal batas usia hingga wafat,
kita mengajar dan belajar Al Quran sampai akhir hayat, ajal menjemput.
Inilah ilmu
sejati haqqi, yang melahirkan Kimia, Fisika,
Bahasa, karena Allah yang
menurunkan Al Qur'an Maha Alim, Maha
Mengetahui, Maha Berpengetahuan
Mendalam. Sebaik - baik kamu adalah
orang yang belajar dan mengajarkan Al Qur'an.
Semboyan belajar seumur hidup mengantarkan semua umat untuk hidup dan
wafat bersama Al Qur'an, teman sejati saat detik kematian, sahabat terbaik menemani di alam kubur, kawan akrab tempat bernaung di padang mahsyar
saat matahari sejengkal dari atas ubun - ubun.
Masih ada
banyak fungsi Al Qur'an sebagai syafaat. Syafaat yang mensyafaati para sahabat Al
Qur'an di dunia dan di akhirat, sebagai pemberat timbangan kanan amal
kebaikan, sebagai bukti penerimaan kitab catatan amal dengan
tangan sebelah kanan, sebagai penuntun
dan penyuluh saat diri ini melewati jembatan shiratal mustaqim, sebagai pendekat kepada surga dan penjauh
dari kawah api neraka, sebagai hujjah
dan dalil di hadapan Allah, bahwa kita memuliakan Al Qur'an Kalam Tuhan, Tuhanpun berkenan kepada kita, Insya Allah Ta'ala. Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar