TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN
TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN
Oleh
Ma'ruf Zahran Sabran
Nubuwah Nabi tentang Ruwaibidah. Ruwaibidah berarti manusia yang
banyak bicara tanpa kebijaksanaan. Curriculum Vitae (cv) nya banyak ilmu yang
ditandai pendidikan tinggi dan bergelar. Orang awam tertipu dengan simbol atau
gelar yang disandang. Ruwaibidah menjadi ciri akhir zaman.
Ketika dibuka ruang publik berbantuan facebook, twitter, instagram,
youtube telah menjadi ajang pertukaran paham dan informasi global. Lebih lagi
saat dikemas dalam bentuk IA dan chat GPT. Layaknya kerja seorang ilmuwan
dengan pendekatan scientific. Dampaknya, kebaikan dan keburukan bisa ditipu
dengan efek suara (audio), dan efek gambar (visual). Sehingga banyak komentar
yang tidak berbasis data alias hoax (fitnah).
Saatnya, setiap orang bertanggungjawab terhadap diri sendiri. Bukan
usil dengan orang lain, apa yang Tuhan anugerahkan kesaksian pertama kali,
itulah fitrah. Syahadat, bukan-kah Aku Tuhan-mu. Roh menjawab, benar, kami menyaksikan (buka Al-A'raf:172). Kesaksian
bukan sekadar ucapan diri, namun perjanjian dari diri kepada diri. Menyaksikan
dan disaksikan (syahid-masyhud).
Hari ini, semua orang boleh bicara. Kebebasan berpendapat, bahkan direkam. Boleh-kah, setiap orang, mau tidak mau diwajibkan atau
mewajibkan diri memegang telepon genggam. Artinya, godaan untuk berkomentar
menjadi sangat kuat. Bahaya ghibah masa lampau mungkin bisik-bisik tetangga.
Namun kini, ghibah sudah terorganisir dengan media digital. Dampak pahala atau
dosa yang dihasilkan berhulu-ledak dahsyat. Ketahuilah, anggota grup di media
adalah majelis, jamaah, organisasi yang menghimpun banyak orang. Bila baik yang
diketik dan dishare akan menjadi amal kebaikan jariyah. Sedang bila buruk yang
diketik dan dishare akan menjadi amal keburukan jariyah.
Sadarilah, baik dan buruk yang dishare, tetap berhukum ghibah.
Karena, hari ini banyak orang yang "menangguk di air keruh." Isinya
mungkin benar, tetapi terdapat niat "adu domba" (namimah). Disini,
harus dicermati betul. Beda baik dan buruk sangat samar. Bahkan mungkin
terbalik. Konon, tidak semua baik itu baik. Dan tidak semua buruk itu buruk.
Lembaran masa yang kini dialami (kita). Kepalsuan, kebohongan (Dajjal) beserta
fitnah-nya.
Nanti, banyak orang sudah mengaku berbuat baik dengan lima kali
mengunjungi masjid. Ternyata, hati dan lisan yang penuh ghibah lewat telepon
genggam seluler. Kunjungan ke masjid yang dia lakukan, tidak memberi dampak
bagi kebangkitan rohani. Ibarat keledai (himar) yang membawa kitab yang tebal,
namun tidak mengerti isinya. Membaca bacaan salat sama dengan membaca perkataan
suci, mungkin-kah layak keluar dari hati yang kotor? Berjanji dengan lisan,
tetapi mengingkari dengan perbuatan. Betapa banyak contoh sejak dahulu, remaja
masjid setelah dewasa menjadi lupa kepada komitmen perjuangan.
Kepalsuan (Dajjal) tidak berkutik, bila umat berpegangan kuat
kepada kitabullah (hikmah) dan sunnah. Sebenarnya, tipuan pahala dan dosa telah
dibongkar Tuhan rahasianya. Melainkan banyak yang belum menyadari. Sebab
diantaranya larut dan terlena dalam buaian pahala yang menjanjikan, dan dalam
buaian dosa yang menakutkan (buka Alkahfi:102-106). Penting untuk diketahui,
menjaga jarak antara diri dengan pahala, menjaga jarak antara diri dengan dosa.
Sehingga tidak berlarut dalam dunia angan-angan (halusinasi).
Ada pula orang-orang yang menjadi antek-antek Dajjal. Memutar fakta
yang benar menjadi salah dan yang salah menjadi benar. Kebohongan publik
terjadi secara masif dan viral. Dunia yang tidak menentu setelah ini, setelah
megatrust, likuivaksi, sunami, berharap dan berhadap kepada wajah Tuhan saja.
Sebagaimana yang sudah Dia firman-kan: "Maka hadapkan-lah wajahmu kepada
agama yang hanif (lurus). Agama fitrah Allah yang dengannya Tuhan menciptakan
manusia. Tidak ada perubahan di dalam ciptaan Allah. Itulah agama yang tegak
lurus. Dan melainkan kebanyakan manusia tidak mengetahui." (Arrum:30).
Kembali kepada Alquran artinya kembali kepada fitrah. Kembali kepada sunnah,
sama dengan kembali kepada fitrah. Lanjutan ayat (31): "Orang-orang yang
kembali kepada-Nya (Tuhan) adalah mereka yang bertakwa, mendirikan salat. Dan
jangan kamu menjadi orang-orang yang musyrik."
Apa yang membuat manusia perpaling dari jalan Tuhan adalah
mengingkari suara utusan yang datang. Surah Annahl ayat 1 dan 2 mengingatkan:
"Telah datang perintah Allah, maka jangan kamu menghendaki percepatan
(pemberlakuan hukum-Nya). Maha suci Dia lagi maha tinggi dari apa-apa yang kamu
persekutukan. Berkali-kali malaikat turun dengan ruh (ruhul qudus, Jibril) dari
perintah-Nya. Kepada siapa yang dikehendaki diantara hamba-hambaNya, untuk
memperingatkan sesungguhnya Dia, tidak ada Tuhan kecuali Aku. Maka kepada-Ku,
semua kamu harus bertakwa."
Maksudnya, bila pahala dan dosa dapat ditipu. Lain halnya dengan
fitrah yang menyatu di dalam diri. Dia tidak sanggup ditipu. Bagaimana tidak,
ruh suci sudah Tuhan amanah-kan pada tiap diri (kullu nafs).
Potensi beragama adalah inheren bagi semua orang. "Katakan
(Muhammad) berulang kali Kami turunkan padanya, ruhul-qudus dari Tuhan-mu
dengan kebenaran. Untuk menguatkan hati orang-orang yang beriman, petunjuk dan
kabar gembira bagi kaum muslimin." (Annahl:102). Kelak, pertanggungjawaban
akan diminta, saat kontrak hidup telah usai. Namun jangan abai dan lalai akan
perjanjian diri. Jauh hari, Tuhan peringatkan: "Datang hari ketika
tiap-tiap diri mendebat dirinya. Dan disempurnakan tiap-tiap diri mengenai
balasan perbuatan. Dan mereka tidak dianiaya." (Annahl:111).
Ingat, jangan menyesal dikemudian hari, saat semua umat
dibangkitkan beserta rasul mereka. Dakwah (misi) utusan Tuhan adalah sama,
sembahlah Allah, dan jauhilah taghut (jangan kamu menyembah berhala). Sebagian
mereka mendapat petunjuk Allah, dan sebagian mereka mendapat kesesatan yang
tetap. Maka berjalan-lah di muka bumi, lalu perhatikan bagaimana keadaan akibat
dari orang-orang yang mendustakan (buka Annahl:36). Wallahu a'lam.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Khoirunissa
BalasHapusNim:241021015
Jurusan:Kesehatan Lingkungan
Prodi:D4 Sanitasi Lingkungan
(MHS)
Nama:Bareta Aprilia Mutiarani
BalasHapusNim: 241021002
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
(MHS)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Ferdian Satriadi
BalasHapusNim : 241011004
Jurusan : Sanitasi lingkungan
Prodi : D3
(Mahasiswa)
Nama: Asma Dzatunnit Taqaini
BalasHapusNim: 241011002
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D3 Sanitasi Lingkungan
MHS
Nama: Muhammad Zadwa Akbar
BalasHapusNim: 241011009
Jurusan: Sanitasi lingkungan
Prodi: D3
(Mahasiswa)
Nama : Agustya Ningsih
BalasHapusNim : 241011001
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D3 Sanitasi
Kalimat Berkesan : Ternyata, iman dan takwa adalah fitrah.Melawan keduanya merupakan bentuk perilaku yang menyimpang (disorder).
Nama: Muhammad Andre Saputra
BalasHapusNim: 241011007
Jurusan: kesehatan lingkungan
Prodi: D3 sanitasi lingkungan
(mahasiswa)
Nama : Eliyana
BalasHapusNim : 241011003
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D3 Sanitasi
(Mahasiswa)
Nama : Muhammad Fakhri Fadhlurrahman
BalasHapusNim : 241021022
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan Komentar : (MHS)
Kalimat berkesan: Kelak, pertanggungjawaban akan diminta, saat kontrak hidup telah usai.
Nama: Rizky Chandra Saputra
BalasHapusNim : 241021034
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi lingkungan
Komentar: (MHS)
Nama : Muhammad Mubdi khalid
BalasHapusNim : 241011008
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D3 Sanitasi
nama. :Putri Larasati
BalasHapusnim. : 241021030
jurusan : Kesehatan Lingkungan
prodi : D4
(Mahasiswa)
Nama: Yusy Dinda Aliani
BalasHapusNIM: 241021039
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar: Tipuan pahala dan dosa di akhir zaman menciptakan kebingungan antara kebenaran dan kebohongan media sosial memicu ghibah tanpa informasi dasar yang benar, jadi begitu penting setiap individu untuk bertanggung jawab atas ucapan dan kembali kepada ajaran agama yang benar serta tidak terpengaruh dengan kebohongan di media sosial.
nama: Vadila Anisa Mahira
BalasHapusNIM: 241011012
Jursan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D3 Sanitasi
Komentar: MHS
Nama : Bintang Syahiyanda Putra
BalasHapusNIM : 241021003
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar: Ternyata,tipuan pahala dan dosa merupakan ciri akhir zaman
Nama:khalid wahyu akhmad
BalasHapusNim:240121014
Jurusan:kesehatan lingkungan
Prodi:d4 Sanitasi lingkungan
Komentar:TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Elsy Pratiwi
BalasHapusNIM : 241021006
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar : MHS
Nama: Dinda Maisarah
BalasHapusNIM: 241021005
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar: Tipuan pahala dan dosa sering kali muncul ketika seseorang terjebak pada pemahaman dangkal tentang kebaikan dan keburukan, sehingga menganggap dosa bisa diabaikan atau pahala bisa diraih dengan cara instan tanpa niat yang tulus. Penting untuk memahami bahwa pahala dan dosa tidak hanya terkait tindakan, tetapi juga niat dan integritas moral yang mendasarinya.
NAMA : MUHAMMAD AKBAR
BalasHapusNIM : 241011006 JURUSAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI : D4 SANITASI LINGKUNGAN
(MHS)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Veny Ananda Ramadhani
BalasHapusNIM: 241021036
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar: di akhir zaman, akan banyak kebohongan yang menyamarkan kebenaran tentang pahala dan dosa. Ini memperingatkan manusia untuk selalu mengikuti ajaran yang benar, berhati-hati terhadap ajaran sesat, dan tetap menjaga integritas dalam menjalankan perintah agama.
(MHS)
Nama : Rifo Desta Pratama
BalasHapusNim : 241011010
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D3 Sanitasi Lingkungan
Nama: Nadiyah Afifah
BalasHapusNim: 241021025
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar: Tulisan ini menyoroti bagaimana media sosial di era digital sering menyesatkan, menciptakan kebingungan antara pahala dan dosa. Penulis mengingatkan pentingnya menjaga tanggung jawab pribadi dan fitrah, serta berhati-hati terhadap ghibah dan fitnah yang tersebar luas. Pesannya jelas: tetaplah berpegang pada ajaran agama di tengah dunia yang penuh ilusi.
Nama: ibnu maftuh
BalasHapusnim : 241021012
jurusan : KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI : D4 SANITASI LINGKUNGANG
KOMENTAR :(MHS)
Manusia akan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiri
Nama:Nur fajra maulidin
BalasHapusNim: 241021029
Jurusan: kesehatan lingkungan
Prodi: D4 sanitasi lingkungan
(MHS)
Nama:Nur fajra maulidin
BalasHapusNim:241021029
Jurusan: kesehatan lingkungan
Prodi:D4 sanitasi lingkungan
(MHS)
Nama:Febyadi Wirawan
BalasHapusNim:241021007
Jurusan:Kesehatan Lingkungan
Prodi:D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar: (MHS)
Manusia akan bertanggung jawab atas perbuatannya sendiru
Nama : Zahra Khairunnisa
BalasHapusNIM : 241131044
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 K3
Komentar : Kondisi akhir zaman, menyoroti fenomena "ruwaibidah," yaitu orang yang banyak bicara tanpa kebijaksanaan meskipun berpendidikan. Dengan kemajuan teknologi dan media sosial, informasi dapat tersebar dengan cepat, tetapi sering kali tidak akurat, mengakibatkan hoaks dan ghibah yang terorganisir. Pentingnya tanggung jawab individu terhadap kata-kata dan tindakan, serta bagaimana setiap orang harus menyadari dampak dari apa yang mereka bagikan.Pertanggungjawaban atas perbuatan akan diminta di akhirat, sehingga penting untuk tidak mengabaikan perjanjian dengan diri sendiri dan Tuhan.
Nama: Rajesha Privati
BalasHapusNIM: 241131030
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 K3
Komentar: dari apa yang telah saya baca, ini membahas fenomena akhir zaman, di mana pahala dan dosa dapat ditipu melalui teknologi dan media sosial. Penulis menyoroti bahaya informasi yang menyesatkan dan ghibah (gosip) yang disebarkan secara digital, yang sering kali terlihat samar antara kebaikan dan keburukan. Penulis juga mengingatkan bahwa meskipun orang dapat tertipu oleh simbol gelar, status, dan perbuatan lahiriah seperti shalat, namun fitrah manusia, yaitu kesaksian dan perjanjian dengan Tuhan, tidak bisa ditipu. Kembali kepada Alquran dan sunnah adalah kunci untuk menghindari tipuan Dajjal dan godaan dunia, serta untuk mencapai keselamatan spiritual di akhirat.
Nama: Nisrina Dwi Ghassani
BalasHapusJurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
NIM: 241021028
Komentar: Bila melihat zaman sekarang sudah sangat jelas dan banyak ciri-ciri akhir zaman, banyak dosa yang dilakukan baik sadar maupun tanpa sadar. Manusia akan bertanggung jawab atas segala perbuatannya selama di dunia, oleh karena itu kita semua sudah seharusnya menjauhi larangan Allah dan menjadi hamba yg dapat menjaga keimanan.
(MAHASISWA)
Nama:Rahmad Hafiev
BalasHapusNim:241131029
Jurusan: kesehatan lingkungan
Prodi: D4 keselamatan dan kesehatan kerja
Komentar: (MHS)
Manusia akan bertanggungjawab atas perbuatan sendiri
Nama:Gagah osqarino sutrisna
BalasHapusNim:241021009
Jurusan:kesehatan lingkungan
Prodi:d4 Sanitasi lingkungan
Komentar:(MHS)TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN
Nama: Naaila Inaura Alriflia
BalasHapusNim: 241131021
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 K3
Komentar: baik dan buruk yang dishare, tetap berhukum ghibah Isinya mungkin benar, tetapi terdapat niat "adu domba" maka berhati hatilah dalam menggunakan media sosial.Bila baik yang diketik dan dishare akan menjadi amal kebaikan jariyah. Sedang bila buruk yang diketik dan dishare akan menjadi amal keburukan jariyah
Nama: Rendi Agista
BalasHapusNim: 241131031
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komentar: (MHS)
Kutipan tersebut mengandung pengingat tentang pentingnya tanggung jawab manusia atas kehidupan mereka di dunia, serta peringatan dari Allah tentang konsekuensi perbuatan setiap individu. Ayat-ayat dalam surat An-Nahl menekankan konsep balasan di hari kiamat, di mana setiap manusia akan dipertanggungjawabkan atas apa yang mereka lakukan selama hidupnya.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusMateri ini mengingatkan kita akan pentingnya berpegang teguh pada ajaran Islam yang benar. Di tengah gempuran informasi yang tidak akurat dan godaan duniawi, kita harus senantiasa berhati-hati dan tidak mudah terpengaruh oleh hal-hal yang dapat menyesatkan. Dengan kembali kepada Al-Quran dan sunnah, kita dapat menjaga keimanan kita dan meraih kebahagiaan di dunia dan akhirat.
BalasHapus
BalasHapusKomentar:
Zaman yang semakin tua memang dipenuhi dengan berbagai fitnah dan godaan. Namun, hal ini tidak perlu membuat kita merasa putus asa. Justru, kita harus semakin kuat imannya dan terus berpegang teguh pada ajaran Islam.(mahasiswa)
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Muhammad Naufal Fawwaz
BalasHapusNim: 241131018
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Di akhir zaman, tipuan pahala dan dosa semakin samar. Yang dianggap baik bisa jadi buruk, dan yang tampak buruk justru dipuja. Hati-hati, karena kebenaran sering kali tertutup oleh kedok kepentingan dan nafsu.
Nama : Muhamad Maysa Sanjaya Putra
BalasHapusNIM : 241021021
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar : komentar saya adalah setelah saya membaca artikel yang bapak berikan bahwasanya apa yang terjadi sekarang sudah menjadi tanda " Bahwa hari kiamat itu sudah dekat atau akhir zaman dan dengan ini saya sadar bahwa saya harus melindungi diri saya dan keluarga saya dari fitnah " Di akhir zaman Semoga Allah menjadikan kita orang " Yang selalu berada di jalannya hingga hari akhir kelak
NAMA : Kiki Ainurrahmah
BalasHapusNIM : 241131014
JURUSAN : kesehatan lingkungan
PRODI : D4 keselamatan dan kesehatan kerja
KOMENTAR : dari apa yang telah saya baca,ini membahas fenomena akhir zaman, di akhir zaman, akan banyak kebohongan yang menyamarkan kebenaran tentang pahala dan dosa. Ini memperingatkan manusia untuk selalu mengikuti ajaran yang benar, berhati-hati terhadap ajaran sesat, dan tetap menjaga integritas dalam menjalankan perintah agama.
Nama: Narti Apriyani
BalasHapusNIM: 241131024
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komentar:
Di jaman teknologi seperti sekarang ini memudahkan semua orang untuk mengakses informasi melalui internet seperti WhatsApp, Instagram, Facebook dll. Hal ini memberikan dampak positif, tapi juga memberikan dampak negatif.
Dengan kemudahan ini orang-orang bahkan tidak perlu bertemu langsung untuk berghibah yg jelas walau sekali pun itu dalam betuk teks tetaplah dihukumi dosa.
Disini pengarang ingin mengingatkan kita bahwa di akhirat nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban, dan pengarang meminta kita untuk tidak lalai terhadap setiap perbuatan kita agar tidak menyesal dikemudian hari.
Serta pengarang ingin mengingatkan kita untuk senantiasa menyembah Allah dan tidak mendustainya.
Nama: Nely adriani
BalasHapusNIM :241131025
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi: Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komentar saya:
Zaman yang semakin tua dan penuh fitnah adalah ungkapan yang sering kita dengar. Ini bisa diartikan sebagai masa di mana nilai-nilai moral semakin luntur, informasi yang tidak benar (hoax) mudah menyebar, dan godaan-godaan negatif semakin banyak.(mahasiswa)
Nama : Lafrida Thenynoveline Chamilla Pratiknyo
BalasHapusNIM : 241021016
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar : Banyak orang akan berusaha memanipulasi pemahaman tentang baik dan buruk demi kepentingan pribadi atau kelompok. Kesadaran akan dampak dari tindakan dan ucapan di era digital sangat diperlukan untuk menjaga diri dari kebohongan dan fitnah.
nama : binti fatonah
BalasHapusNim : 231021004
jurusan : kesehatan lingkungan
prodi : D4 SANITASI LINGKUNGAN
komentar :penting untuk meningkatkan kesadaran diri dan kembali pada ajaran yang benar, agar tidak terjebak dalam ilusi yang menyesatkan.
Nama: Nyemas Nabilah Huwaida
BalasHapusNIM: 241131027
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 keselamatan dan kesehatan kerja
Komentar:
Sekarang teknologi semakin canggih, contohnya adalah sosial media yang banyak digunakan oleh manusia jaman sekarang, pertukaran paham dan informasi semakin luas, dampak yang di sebabkan pun ada baik dan buruknya. godaan untuk berkomentar menjadi sangat kuat, ntah itu berkomentar secara lisan atau ketikan, jika yang di ketik atau yang keluar dari mulut adalah sesuatu hal yang baik, maka amal jariyah yang di dapat, tetapi jika sebaliknya, maka dosa jariyah yang di dapat. Tetapi baik dan buruk nya itu tetap berhukum ghibah.
Dari text ini, pengarang telah mengingatkan,bahwa kelak di akhir usia pertanggungjawaban akan diminta dan jangan sampai kita menyesal dikemudian hari saat semua umat di bangkitkan.
NAMA : SRI ASTUTI RAHMADANI
BalasHapusNIM : 241131034
JURUSAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI : D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
sebagai orang beriman janganlah kita mengadu domba satu sama lain
Nama: Riza Rachman
BalasHapusNim: 241131032
Jurusan: D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Pentingnya untuk selalu bersikap kritis, memperkuat iman, dan memahami ajaran agama secara mendalam untuk menghindari tipuan tersebut. Mengedepankan nilai-nilai kebaikan dan kejujuran menjadi kunci untuk tetap berada di jalan yang benar.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNAMA: Daffa Syailendra Ghiffari
BalasHapusNIM:241131007
JURUSAN: Kesehatan lingkungan
PRODI: D4 Keselamatan dan kesehatan kerja
KOMENTAR: tegakkan lah kejujuran dan kebenaran walau pun banyak orng yang benci atas kejujuran itu, karna kite di ciptakan bukan untuk mereka tapi untuk kembali ke maha pencipta
NAMA : Tamir Musyaffa Al'Albar
BalasHapusNIM : 241131036
JURUSAN : KESEHATAN LINGKUNGAN
PRODI : D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Di zaman yang semakin tua dan penuh pancaroba ini, kemampuan sebagai orang untuk membedakan perkara haq dan batil semakin berkuran. Seba, perkara-perkara haq dan dan batil bercampur sedemikian rupa, hingga sulit di bedakan. Dalam kondisi demikian, tidak ada jalan lain bagi kita semu, kecuali tidak henti hentinya meningkatkan keimanan dan ketakwaa, serta menjaga diri dan keluarga dari fitnah akhir zaman yang semakin merajalela.
Dengan adanya media sosial di tengah tengah kita, sebagai orang harus bijak dalam menggunakan media sosial karena dengan adanya pemahaman dosa jariya. Jika selama ini kita di ajar kan mengenai tiga jenis amal yang tidak terputus pahalanya meski seseorang telah meninggal dunia (amal jariyah), maka sudah waktunya sekarang kita sendiri dan masyarakat di luar sana di ingatkan tentang adanya pontensi dosa jariyah yang mungkin saja diri kita sendiri atau mereka lakukan tanpa sadar akibat pengaruh negatif penggunaan media sosia. Dalam perkembangan kekinian, kita sama-sama menyaksikan bahwa pelaku penyebaran fitnah dan kabar bohong alis hoax yang sebagian juga di sebarkan melalui saluran media sosial ternyata bukan hanya berasal dari kalangan awam yang tidak berpendidikan. Tapi juga mereka yang berpendidikan tinggi serta memiliki kedudukan yang terhormat secara sosial.
Nama : Salwa Fazara Sopiani
BalasHapusNim : 241131033
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Komentar : Media digital menjadi salah satu sarana terjadinya ghibah, ghibah tersebut menjadi dampak timbulnya pahala dan dosa. Oleh karena itu, jadilah manusia yang pintar dalam membedakan mana yang baik dan buruk, kelak Allah akan meminta pertanggungjawaban tentang apa yang sudah diperbuat semasa hidupnya.
Nama : Nur Rafika Aprila
BalasHapusNIM : 241131026
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : Keselamatan dan Kesehatan
Pentingnya kembali kepada fitrah dan agama yang lurus, seperti menghadapi tantangan dunia yang penuh dengan kebohongan, kekacauan, dan fitnah. Apalagi di zaman sekarang, zaman penuh teknologi internet seperti sosial media WhatsApp, Instagram, Facebook, TikTok, YouTube, dan berbagai situs lainnya yang memberikan dampak positif maupun dampak negatif.
informasi dan komunikasi sangat cepat tersampaikan melalui teknologi, contoh gosip/gibah yang mudah sekali tersebar melalui sosial media entah itu fakta atau hoax. Tak disangka hal tersebut bisa memicu fitnah dan dosa yang harus dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.
Manusia harus selalu waspada terhadap fitnah dunia dan tetap berpegang pada agama yang lurus agar selamat dunia dan akhirat
Nama:Muna Mas'udah Tusa'diah
BalasHapusNIM:241131020
Jurusan:Kesehatan Lingkungan
Prodi:D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
dizaman sekarang orang² menormalisasikan ghibah tanpa lita ketahui ghibah merupakan salah satu dosa yang paling berat, seperti sekarang orang² bisa berghibah dimanapun bahkan dengan jempol pun ia bisa berghibah. jadi pandai²lah menggunakan sosial media agar kita selalu terhindar dari dosa² seperti ghibah tersebut
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Devica Indriani Wibowo
BalasHapusJurusan:Kesehatan Lingkungan
Prodi:D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Nim:241131009
Komentar saya:Memberikan nasihat yang kuat tentang pentingnya kembali kepada fitrah, yaitu agama yang lurus dan mengikuti ajaran Allah. Penulis menekankan bahwa tipuan duniawi seperti pahala dan dosa tidak akan mampu menggoyahkan iman yang kuat, yang dibentuk melalui kedekatan dengan Alquran dan sunnah. Teks ini mengingatkan kita untuk tidak terlena dalam duniawi dan tetap berpegang teguh pada nilai-nilai spiritual.
Nama : Hidayatul Rosid
BalasHapusNim : 241131011
Jurusan : kesehatan lingkungan
Prodi : D4 K3
Komentar : diakhir zaman ini sering kali kita membagikan informasi yang tidak kita ketahui sebab dan akibatnya dimana hal ini sangat berpengaruh terhadap keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah. Oleh karena itu marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kepada Allah agar terhindar dari fitnah dan tipuan pahala dan dosa diakhir zaman.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama:Syafa'ati Fajranesya
BalasHapusNim:241131035
Jurusan:kesehatan lingkungan
Prodi:D-IV K3
Komentar:
Menurut saya, Di era modern ini, media sosial dan teknologi seperti AI turut memperparah keadaan, karena memungkinkan penyebaran informasi yang tidak benar dengan cepat, sehingga fitnah, hoax,Nubuwah Nabi tentang Ruwaibidah mengingatkan kita akan bahaya di akhir zaman, di mana banyak orang berbicara tanpa kebijaksanaan, meskipun memiliki pengetahuan dan gelar yang tinggi.Ruwaibidah mencerminkan kondisi di mana kebenaran dan ringkasan menjadi kabur, yang berpotensi memecah-belah masyarakat. Nabi mengingatkan umat untuk kembali pada fitrah, Al-Quran, dan sunnah sebagai pegangan dalam menghadapi masa penuh tipu daya ini. Peran penting salat dan keimanan pada Tuhan harus dijaga, agar tidak tergelinci
Terimakasih
Nama:Syarial Apriansyah
BalasHapusNIM: 241131036
Jurusan : kesehatan lingkungan
Prodi : D4 keselamatan dan kesehatan kerja
Komentar : (mahasiswa)
Manusia akan bertanggung jawab atas perbuatan nya sendiri
Nama : Inscia Amaranti
BalasHapusNIM : 241131013
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 K3
Komentar : Menurut saya, tipu daya setan dan iblis sangat luar biasa dalam mempengaruhi hati dan pemikiran manusia.
Apa yang membuat manusia perpaling dari jalan Tuhan adalah mengingkari suara utusan yang datang. Surah Annahl ayat 1 dan 2 mengingatkan: "Telah datang perintah Allah, maka jangan kamu menghendaki percepatan (pemberlakuan hukum-Nya).
Nama:Utin Naira Rifa Herlia
BalasHapusNIM:241131041
Jurusan:Kesehatan lingkungan
Prodi:D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja
komentar:Bahwa di era digital, dengan kemudahan akses informasi dan komunikasi, orang mudah tertipu dengan informasi yang tidak benar dan terjebak dalam dosa tanpa sadar. Oleh karena itu,kita harus meningkatkan ketaqwaan sehingga kita dapat terhindar dari perbuatan yang tidak baik.
Nama : Uray Muhammad Abidzar Nafy Ardha
BalasHapusNIM : 241131039
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 K3
Komentar : mengingatkan kita akan ajaran menyesatkan yang membelokkan makna ibadah, tanda perlunya kewaspadaan dan kembali ke ajaran agama yang benar.
Nama: Ikhwan Hafidz
BalasHapusNIM: 241131012
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 K3
Komentar : Ghibah atau gosip dalam Islam dianggap dosa besar, bahkan diibaratkan oleh Allah dalam Al-Qur'an seperti memakan daging saudara sendiri yang sudah mati . Meski yang dibicarakan benar, tetap nggak dibolehkan. Nabi Muhammad SAW juga mengajarkan kalau kita nggak bisa ngomong yang baik, lebih baik diam, karena kata-kata bisa sangat menyakiti orang lain. Jadi, daripada tergoda buat ngomongin orang, lebih baik kita jaga lisan dan hubungan baik, sekaligus menghindari dosa dengan menjauhi ghibah.
Nama : Mazaya Alilla Wislianty
BalasHapusNIM : 241021018
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Komentar : Banyak orang akan berusaha memanipulasi pemahaman tentang baik dan buruk demi kepentingan pribadi atau kelompok.
Teks menekankan bahwa tipuan duniawi seperti pahala dan dosa tidak akan mampu menggoyahkan iman yang kuat, yang dibentuk melalui kedekatan dengan Alquran dan sunnah.
Nama: Dhika Alankara Putra
BalasHapusNim: 241131010
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 K3
Komentar: penting untuk tetap kita waspadai dan bijak dalam menjalani keyakinan, agar tidak terjebak dalam tipu daya yang merugikan.
Nama : abil safta
BalasHapusNim : 241131001
Jurusan : Kesehatan Lingkungan
Prodi : D4 K3
Komentar: Orang yang memanipulasi terhadap hal yang benar dan yang salah demi kepentingan diri sendiri maupun kelompok ini sangat merugikan apalagi didalam era digital yang penyampaian informasi begitu cepat, namun mereka tidak sadar semua yang mereka perbuat akan dipertanggung jawab kan dihari akhir kelak
Nama: Andreian Prameswara Raja
BalasHapusNim: 241131003
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 K3
Komentar: mengajarkan kita untuk lebih sadar dan kritis dalam menjalani kehidupan, serta tidak mudah terperdaya oleh godaan yang menyesatkan
Nama: Muhammad Difa Nouvaldi
BalasHapusNim:241131017
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 K3
Komentar: inti dari materi ini adalah ajakan untuk salalu waspada terhadap tipuan moral dan spiritual yang mengiringi akhir zaman, terutama di era digital yang penuh dengan kebingungan informasi dan peyebaran hoaks. umat manusia diingatkan untuk kembali kepada alquran dan sunnah serta mejaga diri dari jebakan dosa dan pahala yang semu.
Komentar: (MHS) Memang benar kita sudah masuk ke masa atau era akhir zaman, karna apa saya bisa berpikir seperti itu coba kita rasakan waktu semakin cepat berlalu seperti 1 tahun terasa 1 bulan, 1 bulan terasa 1 Minggu dan terus semakin cepat, dan sekarang untuk mengakses sesuatu sangat mudah tinggal membuka handphonenya, dan yang membuat kita semakin yakin dekatnya hari kiamat ialah fitnah menyebar banyak dimana mana yang baik menjadi buruk, yang buruk menjadi baik. Kesalahan² dianggap benar maksiat terjadi dimana-mana. Menyebar banyak dusta, bentuknya beraneka ragam dan disitu letak banyak nya ujian, semakin berkembangnya teknologi, semakin merajalela fitnah di muka bumi, saran saya untuk menghadapi keadaan umat Islam sekarang ialah mendekatkan diri kepada Allah dan tidak meninggalkan shalat
BalasHapusNama: Moehammad Fariel Hakman
BalasHapusNIM: 241131016
Jurusan: Kesehatan Lingkungan
Prodi: D4 Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
Komentar: Tipuan pahala dan dosa merupakan salah satu ciri akhir zaman yang perlu diwaspadai. Kita harus selalu berhati-hati dalam melakukan amal ibadah dan tidak tertipu oleh penampilan luar. Kita juga harus menyadari bahwa dosa-dosa yang kita lakukan akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat.Sebagai umat Islam, kita perlu mempersiapkan diri menghadapi akhir zaman dengan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita. Kita harus selalu berusaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan menjauhi segala bentuk kemaksiatan. Kita juga harus memperbanyak amal sholeh dan berdoa agar Allah SWT melindungi kita dari fitnah akhir zaman.
Nama : Naufal Afif Satyanda
BalasHapusNIM : 241021026
Jurusan : kesehatan lingkungan
Prodi : D4 sanitasi lingkungan
komentar : Orang-orang yang kembali kepada-Nya (Tuhan) adalah mereka yang bertakwa, mendirikan salat. Dan jangan kamu menjadi orang-orang yang musyrik.