MIFTAHUL KHAIR (KUNCI-KEBAIKAN) - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
(KUNCI KEBAIKAN)
1 Ramadan 1442 H bersamaan hari bulan Selasa, 13 April 2021 M merupakan hari bersejarah
bagi kota Pontianak umumnya, pada
khususnya masyarakat Kelurahan Banjar
Serasan Kecamatan Pontianak Timur.
Betapa tidak, telah tergapai cita
untuk salat tarawih pertama di landasan lantai dasar pembangunan Masjid yang
disampingnya terdapat surau bersejarah Miftahul Khair. Tepatnya beralamat di Jl. Tanjung Raya 2 Gg. Delima Mandiri (depan Sekolah Terpadu).
Tercatatlah masyarakat berduyun melaksanakan tarawih pertama di malam bulan
Ramadan beralas karpet beratap tenda dengan sisi tiang yang belum dicor. Walau demikian, suka cita dan bahagia tersungging di bibir
mereka, wajah cerah berseri, tanda
syukur mereka menerima karunia terbesar dari
Allah SWT, Iman dan Islam mereka.
Awalnya, Miftahul Khair
merupakan nama bangunan surau. Atas hidayah Allah terbit inisiasi warga untuk
alih status surau menjadi masjid, secita
dengan bangunan masjid baru. Sebuah cita yang agung, luhur dan berbudi. Disamping,
peningkatan status tersebut merupakan tuntutan pada saat sekarang
populasi ummat Islam di Kota Pontianak semakin bertambah. Dirasakan, sangat penting kebutuhan terhadap sarana dan
prasarana ibadah yang berada di tengah komunitas ummat Islam mayoritas. Alih
status ini berdampak pada pembebasan lahan dan rumah warga sebagai perluasan
masjid. Berkat rahmat Allah SWT dan
Rasulullah SAW upaya terpuji itupun berhasil dengan gemilang.
Sejak awal Ramadan aktifitas ibadah sudah dimulai, pertanda syiar
Islam semakin mercu suar menambah dan memperkuat identitas keislaman serta
keberlangsungan ummat Islam dalam meyakini dan mengamalkan ajaran agamanya.
Mengingat, Islam sebagai ajaran hidup di
tengah arus budaya perubahan dalam kurun waktu pergantian dari generasi ke
generasi. Realitas pertentangan pada
kancah medan kebaikan vis a vis kejahatan,
ma'ruf vis a vis mungkar, haq vis
a vis batil. Walau sunnatullah, kita
harus menjadi penyokong jalan kebaikan,
kubu kebenaran, salah satunya
adalah menjadi penyedia tenaga,
pikiran, dana, daya,
upaya untuk tegak menjulang syiar Allah,
dimana hari ini kita dipercayakan,
diberikan amanah mulia sebagai jamaah ummat Islam yang terketuk hatinya
untuk berbuat terbaik, sebelum ajal menjemput.
Sewaktu penulis bersilaturrahmi ke rumah Pak Dahlan, sebagai Ketua
Pembangunan Masjid, betapa beliau sangat
optimis. Optimisme yang tumbuh dari
kemurahan Allah SWT menggerakkan hati untuk saling bekerja sama dan sama
bekerja. Siang dan malam jamaah masjid
dan masyarakat sekitar bahu membahu terbayang dipelupuk mata masjid dua lantai
nan indah dan kokoh menjulang.
Sayang ditinggalkan sekira kita tidak termasuk ikut andil dalam
pembangunan mega proyek akhirat ini. Sudah di depan mata, moment berbakti kepada ayah bunda, saudara
dan keluarga terkasih sayang tetapi telah mendahului menuju haribaan
Tuhan, masih ada media untuk
berbakti. Nabi Muhammad saw mewartakan :
Bersadaqahlah atas nama mereka, keluarga tercinta, almarhum dan almarhumah. Titipkan hartamu di rumah Allah untuk
pelunasan semen, pasir, batu, kayu, paku. Atas nama mereka, sebagai bakti dan sayangmu mengingat jasa
kebaikan mereka yang tersayang. Selain
itu, masih Allah SWT sediakan paket amal
dengan pahala yang tiada terbatas, tiada terputus walau raga kita telah putih
berkalang tanah. Kejarlah paket Mega
Promo serta Banjir Hadiah berupa Wakaf Uang Tunai, Zakat,
Shadaqah Jariyah terbaik kita.
Wakaf dan Zakat kita ditukar ganti oleh Allah berupa hadiah akhirat
di surgaNya, kerajaan yang besar, pakaian sutera tipis dan tebal, minuman anggur, madu,
susu, air jernih mengalir dari
sungai - sungai surga, buah-buahan yang
banyak ragam jenisnya, pelayan dan
bidadari bak mutiara permata berkilauan,
makanan dan minuman yang lezat rasanya,
di bawah naungan lindung dan rindang di atas dipan-dipan dan sofa surga
beserta bantal dan permadani yang hijau,
empuk serta berkualitas sangat baik.
Maka, sucikanlah nama Tuhanmu
yang Maha Agung. Tercurah limpah kebaikan yang sangat banyak dari Tuhanmu untuk
hamba yang berbuat baik (bersadaqah).
Semuanya kelak akan dapat diraih,
berdasarkan nasehat Nabi Muhammad saw,
ujar beliau : Man bana masjidan,
banallahu lahu baitan fil jannah (Seseorang yang membangun masjid di
dunia, Allah akan membangunkan untuknya
istana di dalam surga).
Tergiur dengan janji ini,
sayang sekali, sekali sayang jika
kita tidak tercatat sebagai hamba yang
peduli kepada rumahNya di dunia. Sesen
dua sen, sekutip dua kutip, sebenggol
dua benggol, sejeput dua jeput,
segantang dua gantang, tidak
banyak barang sedikit, bukalah pintu
rahmat, ridho, ampunan,
maaf, kasih sayang Allah SWT
dengan tangan kananmu yang suka memberi,
hingga tangan kirimu tidak mengetahui,
setingkat itu pulalah keikhlasan.
Berkaitan Ramadan syahrul ibadah, wajib menghitung kekayaan yang
sudah sampai nisab (batas minimum) dan haul
(satu tahun simpanan harta), momentum Ramadan ini keluarkanlah.
Beruntunglah bagi siapa yang didekatkan Allah lewat jalan sadaqah. Ahlus sadaqah dekat dengan Allah, dekat dengan Nabi, dekat dengan malaikat, dengan manusia, dekat dengan surga, jauh dari neraka. Orang
yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari Nabi,
jauh dari malaikat, jauh dari
manusia, jauh dari surga, dekat dengan neraka. Dengan demikian, zakat,
infaq, wakaf dan sadaqah
berhikmah menjauhkan seseorang dari sifat kikir dan tamak haloba. Berbahagialah
dengan janji Allah berupa surga di dunia dan di akhirat bagi orang yang bersadaqah dalam arti memberikan pinjaman modal kepada Allah SWT di
dunia, berupa dana pembangunan Masjid
Miftahul Khair kepada Allah (berbisnis kepada Allah). Firman,
artinya : ...maka bacalah yang
mudah bagimu dari Al Qur'an, dirikanlah
salat, keluarkanlah zakat, berikanlah pinjaman kepada Allah dengan
pinjaman yang baik... (Al Muzammil/73,
ayat 20). Berbisnis yang tidak pernah rugi malah paling beruntung terus adalah
berbisnis kepada Allah. Niat tegaknya agama Allah dan Rasulnya dengan berkorban
(berjihad) harta dan jiwa, untuk
kemaslahatan dan keselamatan duniawiyah wal ukhrawiyah. Firman Allah SWT dalam
surah Ash Shaff (61) ayat 10 - 13, artinya
: Wahai orang yang beriman,
maukah Aku tunjukkan kepadamu,
suatu perdagangan (bisnis) yang dapat menyelamatkanmu dari adzab yang
pedih ? Hendaklah kamu beriman kepada
Allah dan Rasulnya, serta berjihad di
jalan Allah (berkorban) dengan harta dan
jiwamu. Itulah yang lebih baik
bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Allah mengampuni dosa - dosamu, memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir
sungai - sungai, dan tempat - tempat kediaman yang baik di dalam surga
Aden. Itulah kemenangan yang agung. Karunia lain yang engkau senangi lagi adalah
pertolongan Allah dan kemenangan yang dekat waktunya. Dan sampaikanlah berita gembira kepada orang
- orang mukmin (percaya).
Komentar
Posting Komentar