TANDA - TANDA LAILATUL QADAR - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

 

TANDA - TANDA LAILATUL QADAR

1.    Tanda fisik

Tanda ini bisa diamati,  dilihat dan disaksikan berupa gejala alam.  Efek dari malam turunnya malaikat (sepasukan malaikat) yang dipimpin langsung oleh malaikat Jibril sebuah peristiwa langka yang hanya terjadi di malam - malam ganjil Ramadan pada sepuluh hari yang terakhir.  Cahaya matahari menjadi redup sejak dari terbit hingga terbenam,  efek nur (cahaya)  malaikat membuat kalah cahaya matahari bahkan tidak mampu bersinar terang sebagaimana biasanya.  Lebih lanjut Imam Bukhari (ahli dan periwayat Hadits) juga kembali mewartakan dedaunan dan pepohonan menjadi tenang,  dalam arti khusyu' tidak bergerak,  suasana tenang tidak gaduh dengan suara binatang malam. Tanda  - tanda fisik menggambarkan kedamaian malam itu,  tetapipun belum bisa dipastikan dengan gejala alam seperti tersebut.  Karena,  pada malam dua tujuh Ramadan di Madinah,  saat turunnya Lailatul Qadar  malam suci nan mulia,  kota Madinah pada masa Nabi diguyur hujan sangat lebat,  sehingga membuat basah dinding dan lantai Masjid Nabawi.  Wallahu a'lam.

2.    Tanda psikhis

Dirasakan bagi yang merasakan adanya getaran (vibrasi) jiwa,  yang menjadi awal titik point perubahan  (awarness) dalam cara pandang dunia dan akhiratnya.  Perubahan kearah kesadaran bertuhan yang sifatnya istiqamah (permanen),  bukan sifatnya sementara (insiden). Berkesinambungan hingga wafatnya (hingga terbit fajar kehidupan baru setelah kematiannya).  Banyak medan perasaan yang dilewati pada malam itu dan sangat bersifat individualistik - intuitif. Cara pandang baru terhadap dunia  - akhirat,  relasi manusia  - Tuhan,  kehidupan sosial  - kehidupan individual,  pandangan tentang harta halal - haram,  pandangan tentang ilmu nafi' (bermanfaat)  - tidak bermanfaat,  pandangan tentang tauhid - syirik,  tawadhu - takabbur,  ikhlas  - riya',  zuhud - tamak.  Dan,  malam mulia nan qudus itu, dia telah mendapatkan konsep atau amar putusan Allah melalui turunnya malaikat melalui bahasa batin yang bercahaya (nurul kalam)  yang mengambil bentuk ilham,  irsyad,  burhan,  huda,  bayyinat (Al Baqarah ayat 185), atau mengambil bentuk yang disebutkan Al Kahfi  (min ladunna 'ilma)  sebagian dari ilmu ladunni,  sebagai rahmat dari sisi Tuhan kami.

Lailatul Qadar merupa dalam bentuk pendidikan ruhani dari Tuhannya  (Tarbiyyatul ruhaniyyah min 'indi rabbihi) tercerahkan,  kokoh tak tergoyahkan,  teguh pada iman,  ilmu,  islam dan amal. Salam dari Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.  Menyambut salam Tuhan merupakan kedamaian hidup selamanya,  setara dengan seribu bulan,  bahkan lebih baik dari pada seribu bulan,  lebih baik dalam niat,  lebih baik dalam taat,  lebih baik dalam cinta,  lebih baik dalam ilmu,  lebih baik dalam amal,  lebih baik dalam pemberian,  lebih baik dalam pelayanan,  lebih baik dalam pengabdian,  karena dalam dirinya telah Allah titipkan kualitas malaikat,  bahkan lebih dari pada malaikat.  Saatnya puncak kesalaman (kedamaian)  adalah berjumpa dengan Allah As Salam  (Maha Damai).

Semoga di tahun ini kita mendapatkan Lailatul Qadar yang dijanjikan Allah As Salam. Insya Allah.

Komentar

  1. Terima kasih atas perkongsian. Terima kasih buat Ryan Farnanda atas perkongsian link .

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN