Al Hikam - Hikmah 240 - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
Al Hikam - Hikmah 240
DZAHIR DAN BATIN DUNIA
Al Imam Ahmad Ibnu Athaillah Hafidzahullah Rahimahullah Ta'ala anhu
wanafa'ana bi 'ulumihi fid darain (wafat di Mesir tahun 709 H), merumuskan
kepada pembaca tentang dzahir dunia dan batin dunia. Dalam hikmah : Jika engkau sudah tertarik
pada permulaan yang dzahir, akan
membosankan engkau kepada dunia yang dzahir pada penghabisannya, maka terhalanglah engkau hakikat yang batin.
Disini beliau menyuruh kita cerdas memandang dunia. Dunia memiliki dua pandangan, supaya manusia tidak tenggelam hanyut di bawa
oleh arus deras kejamnya dunia. Dunia
tidak memberi waktu istirahatmu, 24 jam
engkau bekerja malam dan siang, dunia
terus menyuruhmu bekerja sampai engkau mati diterkam dunia, dunia lebih buas dari pada harimau yang
paling garang sekalipun.
Siapapun yang melayani dunia bersiaplah menjadi budaknya. Siapa
yang menyembah dunia bersiaplah menjadi babunya dunia. Ternyata dunia berkongsi dengan syaithan dan
hawa nafsu yang ada dalam diri manusia. Ibnu Athaillah menyebutnya dzahir
dunia. Dzahir dunia menawarkan kenikmatan
syahwat yang menggairahkan, dzahir dunia
menjanjikan hidup layak, kaya, terhormat, dengan kaya engkau tidak
dihina, dengan kaya engkau
terhormat, dengan kaya engkau
termulia, dengan kaya engkau terpandang
tetapi hanya di mata dunia dan bagi orang - orang yang menuhankan dunia. Ingatlah,
engkau terhina di mata Allah, rasulNya,
malaikat - malaikat Nya dan para waliNya. Karena ukuran kemuliaan bukan terletak pada
kepemilikan harta kekayaan, atau banyaknya pengaruh, atau titel dan pangkat yang efektif untuk
menakut - nakuti rakyat. Sungguh, banyak tertipu manusia dengan dunia, sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tidak ada artinya.
Dzahir dunia telah banyak menenggelamkan manusia di lumpur pekatnya
dosa, sehingga ruh tidak bisa menaiki
tangga - tangga langit, saat ruh akan
menaiki tangga - tangga langit, maka makhluk
yang bernama dunia akan membenamkannya ke dalam bawah terdalam kawah bumi yang
gelap, kotor dan dipenuhi binatang buas,
tempat ruh jahat berdiam namanya sijjin.
Jika dzahir dunia mempesona,
menggairahkan, menawarkan
kesenangan, dunia tampil seperti
sempurna, mengajak pada kesenangan
materi, berbeda halnya dengan batin
dunia. Batin dunia adalah pelajaran, pengajaran, pendidikan yang merupakan
peringatan dini. Batin dunia selalu mengingatkan dan memperingatkan manusia
bahaya dzahir dunia jika diikuti terus -
menerus. Manusia yang aktifitasnya melulu seputar memuaskan dzahir dunia, terhijab (terhalanglah) dia dari memandang batin dunia. Walau sebanyak apapun mereka memuaskan hidup
dengan dunia, dunia akan terus membuat
mereka haus jika mereka tidak memandang kepada batin dunia, batin dunia adalah pelajaran bagi kaum yang
luas pandangannya (ibrah li - ulil abshar).
Kapankah merasa nikmat dunia ? Allah tidak memberikan kesenangan
kepada dunia, kecuali engkau letih
mengejarnya di awal dan menyisakan kekecewaan di akhir. Engkau tidak diciptakan untuk dunia, tapi engkau diciptakan untuk akhirat. Di dunia ini bukan tempat yang layak untukmu
berseng - senang. Bersenang - senangmu
nanti di akhirat, ridha Allah dan surgaNya.
Oleh sebab itu, jangan jatuhkan
dirimu untuk melayani dunia. Tapi, dunia yang harus melayanimu. Engkau makhluk
Allah tertinggi, jangan jatuhkan harkat
dan martabat dirimu dengan menyembah dunia.
Seluruh isi alam rela berkorban dan disiapkan untuk dirimu, dirimu hanya menyembah Allah saja.
Sungguh mulia dirimu seperti permata (jauhari) yang dipelihara dan dijaga oleh bingkai -
bingkai atau figura alam. Semua alam
berkhidmat kepadamu. Engkau berkhidmat
kepadaKu (Allah).
Demikian hikmah dari beliau (Al Imam Ahmad Ibnu Athaillah Hafidzahullah
Rahimahullah Ta'ala anhu) semoga kita
memetik kebaikan dari nasehat beliau.
Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar