Al Hikam - Hikmah 91 - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

 


Al Hikam – Hikmah 91
ARIF BILLAH

Al - Arifuna idza busithu akhwafa minhum idza qubithu wala yaqifu 'ala hududil adab fil basthi illa qalil.  Artinya : Orang arif lebih takut berada pada lapangan luas dari pada lapangan sempit. Pada lapangan luas (kadang)  tidak mampu menegakkan ketentuan adab,  kecuali hanya sedikit (orang).

Maksudnya,  ketika manusia diuji oleh keluasan rezeki,  kesehatan,  kemudahan,  kekayaan,  pengikut yang banyak dan keturunan,  jabatan dan tanda (lencana)  penghargaan,  hampir - hampir dia berenang di kolam kemewahan,  menikmati hidup, menyandarkan dan mereguk kenikmatan jasmani dan memuaskannya,  lalu lupa kepada Allah yang memberikan nikmat  yang banyak. Sedang rantai - rantai ujian berupa kesempitan hidup (qabith) lebih mendekatkan kepada Allah. Karena,  kesempitan, duka,   derita,  merupakan musuh hawa nafsu.  Hawa nafsu ingin dimanjakan,  benci kepada 'amal,  nafsu ingin sarjana tapi jangan kuliah,  nafsu instant (segera)  sifatnya dan tidak mau berproses. Maka,  kesempitan hidup  (qabith) posisinya lebih dekat dengan Allah,  berlawanan dengan basith (kemudahan hidup) adalah sejalan dengan cita - cita hawa nafsu. Abu Bakar Ash Shiddiq ra, berkata : Ketika kami diuji dengan kesulitan (qabith), maka kami bersabar dan menang (perang Badar), tapi ketika kami diuji dengan kesenangan (basith)  , kami tidak bersabar dan kalah (perang Uhud). Jika Allah hanya merasakan kepadamu tentang kelezatan hidup di dunia (basith) dan tidaklah memberikan kepadamu kegetiran (qabith) seperti Fir'aun,  Qarun dan Haman,  tidaklah mereka merasakan kebaikan batin,  kecuali semakin jauh dari Allah sebagai sumber dari segala sumber kebahagiaan,  ketenangan dan keselamatan  dunia dan akhirat.

Arif billah dalam cahaya pengenalan (nurul ma'rifatullah billah) telah menembus medan - medan kerahasiaan (mayadinul asrar) bawa basith yang didatangkan Allah merupakan rantai - rantai ujian berupa taat dan nikmat.  Taat yang ditunaikan mengandung ujian halus dan samar telah merasa dirinya ahli taat, ahli shalat,  ahli zakat,  dan ahli - ahli amal shalihat yang bersifat kesucian,  kemuliaan,  ketinggian (isti'la)  yang hanya disandang oleh Allah saja (uluhiyyah). Arif billah memandang hakikat batin taat memberitakan hari bahwa taatmu terbit dari Allah berkat hidayah (petunjuk),  ma'unah (pertolongan),  irsyadah (bimbingan),  inayah (perhatian), semuanya itu berasal dari Allah swt sebagai anugerah yang agung (ni'mah  udzma) sehingga hamba bisa taat.  Arif billah juga bisa menyaksikan secara batin (musyahadah) bahwa medan - medan ujian nikmat sebagai pantulan basathNya Allah mengandung seruan batin nikmat yaitu bersyukurlah engkau kepada Allah,  tuhan pemberi nikmat,  bukan malah engkau berani kepadaNya.  Begitu juga hal  ihwal qabatNya Allah,  arif billah memandang hakikat batin bala', maka bersabarlah.  Di dalam kesabaran, pahit dan getirnya musibah,  tersimpan manisnya taat kesabaran yang berbuah pahala yang agung berupa ridha Allah dan surgaNya.  Pahala kesabaran menanggung bala'  sangat tinggi hingga Allah bershalawat kepada mereka (ula - ika ' alaihim shalawatum mirrabbihim) dan  juga Allah bersama orang - orang yang shabar (innallaha ma'ash shabirin),  pahala besar dalam sabar,  tidak akan didapat oleh ahlus shalah dan ahlush shaum. Begitupun halnya dengan medan - medan maksiyat sebagai qabathNya Allah,  ada hakikat suara batin yang menyeru : Hai hamba, sesungguhnya engkau sakit dalam balutan qabathKu,  lepaskanlah ikatan - ikatan dosamu,  bersegera lepaslah dirimu dari mempertuhankan hawa nafsu ingin kaya,  ingin berkuasa,  ingin terhormat,  ingin terpandang,  semua itu adalah tipu daya yang memperdayakan dirimu sebagai pengabdi hamba nafsu dan pengabdi syahwat dan pengabdi syaithan.  Berlarilah menuju Allah sesegera mungkin,  lepaskan kekayaanmu melimpah ruah yang datangNya bukan rahmat dari Allah,  tetapi engkau meminta selain Allah.  Tembus pandangan batin arif billah dalam menyaksikan medan - medan ujian jiwa (musyahadah billah) pada basathNya Allah (nikmat dan taat)  serta qabathNya Allah (bala' dan maksiyat).  Wallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

AN NURIYAH

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN