DARI PULAU MAYA UNTUK DUNIA (MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW) - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

 


DARI PULAU MAYA UNTUK DUNIA (MAULID NABI BESAR MUHAMMAD SAW)

Ibadallah.

Maulid Nabi (kelahiran Nabi) merupakan awal peradaban dunia yang sesungguhnya turun rahmat Allah swt bagi seluruh alam. Sedang nur ke kekasih Allah swt telah diciptakan Allah swt sebelum adanya alam semesta. Alam semesta inilah wujud nyata dari Ar Rahman yang terlimpah pada Nabi Muhammad Rahman lalu dengan itu, Allah swt berkenan menciptakan alam dunia dan alam akhirat sebagai wujud cinta Allah swt kepada Rasulullah Muhammad saw. Betapa tinggi kedudukan beliau disamping nama, sifat dan dzat Allah swt.

Artinya, seluruh nama, sifat dan dzat Allah swt terserap sepenuhnya pada diri beliau sehingga menjadi nama dan sifat beliau. Sebuah kajian tasawuf menghadirkan bahwa telah lahir cahaya sebagai cermin yang nyata baginda Nabi Muhammad saw mewujudlah alam semesta ini menjadi damai, alam bershalawat kepada Nabi Muhammad saw, shalawat yang bermakna rahmat, tsawab dan syafaat.

Mereka yang menjadi ummat baginda Nabi Muhammad saw mendapat rahmat di dunia dan akhirat. Sedang mereka yang tidak menjadi ummat baginda Nabi Muhammad saw hanya mendapat rahmat Allah swt di dunia, berupa aman saat mereka berdagang, berusaha, belajar dan mengajar.

Maka, memperingati maulid Nabi Muhammad saw senapas dengan kesyukuran (terima kasih) alam semesta kepada nurun Nabi Muhammad saw. Sebagai mana dalam kitab Burdah pernah disebut : Anta syamsun anta badrun, anta nurun fauqa nuri (Engkau matahari, engkau bulan, engkau cahaya di atas cahaya alam semesta). Bahkan, di usia muda belia, beliau telah memberi contoh saat peletakan kembali batu hajarul aswad pada tempatnya saat Mekah dilanda banjir bandang.

Jelaslah, bahwa peringatan maulid Nabi Muhammad saw merupakan perayaan alam semesta. Kenapa tidak, tanpamu kekasih Ku Muhammad saw tidaklah aku ciptakan nurul Muhammad saw disisiKu. Lalu Akupun bersalawat kepadanya, kemudian Ku ciptakan alam semesta ini dengan  nur Muhammad menjadi terciptalah, jelaslah dan teranglah alam semesta ini dengan cahaya (nur)Muhammad saw yang bersumber dari ketunggalan utama maha cahaya (An Nur).

An Nur adalah Allah swt, sedangkan nur adalah Nabi Muhammad (Ahmad) saw nama yang terdahulu (Nabi Muhammad saw berpangkat Nabi awal dan Nabi akhir) dalam pertamanya dan berakhirnya alam semesta. Sedangkan ummatnya berkedudukan sebagai abdun nur (hamba cahaya Allah). Allah swt Al Hadi, Muhammad hadi, sedangkan hambaNya abdul hadi, Allah swt Al Aziz, Nabi Nya Muhammad saw aziz, hambaNya berkelas abdul aziz, disinilah letak pertalian hubungan Allah - Muhammad - alam. Dalam hal ini, Nabi Muhammad bergelar aziz dari sumberNya yaitu Allah Al Aziz, karena hanya Nabi Muhammad saw (Ahmad) yang berkemampuan menyerap cahaya (nur) Allah swt secara utuh dan sempurna, lalu alampun memandang sosok yang ada di dalam cermin, sungguh dalam cermin besar kehidupan itulah kita memandang perbuatan, sifat, nama Allah swt melalui utusan dutaNya (apostle) Nabi Muhammad saw, niscaya agama Islam yang tinggi, luhur, agung dan mulia ini bisa di contoh, karena tervisualisasi. Firman Tuhan dalam surah Al Ahzab ayat 21 (artinya) : Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu suri tauladan yang baik bagimu, yaitu bagi orang yang berharap Allah pada hari akhir dan banyak mengingat Allah.

Dapat dimengerti, kesyukuran (terima kasih) kepada Allah swt yang telah mengutus kekasih Nya ke alam ini sebagai :

1. Rahmat

Dengan maulid Nabi Muhammad saw sudah seharusnya kita bergembira berkah kelahiran baginda, berkah  kedatangan baginda, berkah diutusnya baginda Nabi yang berarti kumpulan dan himpunan rahmat yang sempurna telah lahir (maulid) ke alam qadim Nur Muhammad dan hari Senin tanggal 12 Rabiul Awal tahun Gajah, yang bersamaan dengan 21 April 571M kelahiran jasmani dan rohaninya di kota Mekah.

Jika Allah, para malaikat, para nabi dan alam semesta ini bershalawat kepada Nabi Muhammad saw disebabkan Allah swt sudah ridha kepada kekasih Nya. Rahmat Allah, tsawab dan syafaat Allah swt yang tercurahlimpahkan kepada Nabi Muhammad saw itulah maka Nabi Muhammad saw bisa memberi rahmat, tsawab dan syafaat kepada ummat beliau dengan izin Allah swt. Tidak berlebihan jika alampun menandungkan salawat bagi jiwa termulia junjungan alam. Junjungan telah lebih dahulu diciptakan sebelum Allah swt menciptakan alam nyata (syahadah) dan alam maya (ghaibah). Sebagaimana firman Tuhan dalam surah Al Anbiya' ayat 107 : Dan tidaklah Kami utus engkau (Muhammad) kecuali sebagai rahmat bagi seluruh alam.

Bagi seluruh alam engkau (Muhammad) diciptakan karena Allah swt hanya memandang kepada kekasih Nya. Ridha Allah pun diletakkan pada keridhaan kekasih Nya (Muhammad). Alangkah tinggi derajat yang disandang oleh Muhammad Rasulullah saw sebuah nama yang bergandengan dengan nama Allah swt yang berkenan memberikan Ar RahmanNya kepada Nabi, Ar RaufNya kepada Nabi, As SalamNya kepada Nabi, Allah Al Ghafur, Allah Asy Syakur dan Allah Ash Shabur Nya kepada Nabi Muhammad saw. Begitu pula di dalam nama Allah Ar Rahim beliau kepada kekasih Nya Muhammad,  Muhammad Rahim, sebagai yang termaktub  di dalam firman Tuhan surah At Taubah ayat 128 : Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul (Muhammad) dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami (saat awal Islam). Dia (Muhammad) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, Dia (Muhammad) terhadap orang-orang yang beriman bersikap penyantun (rauf) dan penyayang (rahim).

2. Fadilat

Rasulullah saw adalah utama dan keutamaan Allah swt, sayang dan kesayangan Allah swt, sehingga Nabi Muhammad saw memiliki hak yang sangat besar yang diberikan Allah swt kepada baginda Nabi Muhammad saw. Bahkan, jika engkau ridha Muhammad, Aku juga ridha, tapi jika engkau Muhammad tidak ridha, aku juga tidak ridha. Siapa yang engkau tolak menghadapmu, Aku pun juga menolaknya, siapa yang engkau terima menghadapmu, Aku juga menerimanya, siapa hamba yang menghadapKu bersamamu (Muhammad saw) aku pasti menerimanya, sebab pintu langit tidak terbuka kecuali dengan kunci salawat. Sebab, salawat adalah dzikir dan dzikir adalah salawat.

Berdasarkan surah Al Ahzab ayat 40 - 41 : Muhammad itu bukan bapak dari salah seorang diantara kamu, tetapi dia adalah utusan Allah dan penutup para nabi, dan Allah maha mengetahui segala sesuatu. Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan ingat yang sebanyak - banyaknya. Ayat 40 berbicara tentang posisi nabi Muhammad saw, sedang ayat 41 menyuruh ingat (dzikir) kepada Allah swt sebanyak - banyaknya, berkat kelahiran dan kedatangan baginda Nabi Muhammad saw lalu bershalawatlah kepadanya, kepada maha guru yang telah memperkenalkan Allah kepadamu dengan beraneka ragam nikmat yang telah dan akan selalu dianugerahkanNya, dan anugerah terbesar berupa keutamaan - keutamaan (fadilat) adalah kelahiran (maulid) Nabi Muhammad saw. Oleh sebab itu, ayat selanjutnya menyuruh kita tasbih, tahmid, tamjid, takbir pada waktu pagi dan petang, sebagaimana suruhan Nya pada ayat 42 - 44  : Dan, bertasbihlah kepadaNya pada waktu pagi dan petang. Dialah yang memberi rahmat kepadamu dan para malaikat Nya, agar Dia mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya. Dan Dia maha penyayang kepada orang - orang yang beriman. Penghormatan dari Allah kepada mereka (orang - orang) yang beriman ketika mereka menemui Allah adalah : salam (keamanan, kesejahteraan dan keselamatan), dan Dia (Allah) menyediakan bagi mereka pahala (surga) yang mulia. Keterhubungan antar ayat dalam satu surah (korelasi internal) atau munasabah dakhiliyah terdapat hubungan yang erat antara Allah, nabi, malaikat dan orang - orang yang beriman. Bagi orang yang beriman,  Fadil (manusia utama) itu telah lahir (maulid) yang akan membawa fadilat (keutamaan - keutamaan) bagi semesta alam, jika terhenti salawat maka Allah swt memandang tidak ada lagi keutamaan (fadilat) bagi semesta alam, ketiadaan salawat akan segera Allah swt gulung langit seperti Allah swt menggulung lembaran - lembaran kertas ijazah (sijil), sebagaimana sabda Nya dalam surah Al Anbiya' ayat 104 - 107 : Ingatlah, pada hari Kami menggulung langit, seperti Kami menggulung lembaran - lembaran kertas, sama saat Kami telah memulai penciptaan pertama, begitulah Kami akan mengulanginya lagi. Janji yang pasti Kami tepati, sungguh, Kami telah melaksanakannya. Dan sungguh, telah Kami tulis di dalam Zabur, setelah (tertulis) di dalam Adz Dzikir (Lauh Mahfudz), bahwa bumi ini akan diwarisi oleh hamba - hambaKu yang saleh (Muhammad). Sungguh, di dalam (Al - Qur'an) ini benar - benar menjadi petunjuk bagi kaum yang menyembah Allah. Dan Kami tidak mengutus engkau (Muhammad) melainkan sebagai rahmat (kasih sayang) seluruh alam.

Berbahagia dengan peringatan maulid Nabi Muhammad saw tahun 1443 H bersamaan di tahun 2021 M di Suka Baru Kecamatan Pulau Maya Kabupaten Kayong Utara (KKU) Kalimantan Barat sudah menunaikan suruhan Allah swt dalam surah Yunus ayat 57 - 58 : Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu nasehat dari Tuhanmu, penyembuh dari penyakit yang ada di dalam dada, petunjuk dan rahmat (kasih sayang) bagi orang yang beriman. Katakanlah, dengan fadilat (karunia - keutamaan) dan rahmat Allah, hendaklah dengan itu mereka bergembira. Itu lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan (dunia). Selain  peringatan maulid Nabi Muhammad saw menjalin silaturrahmi ummat, juga sebagai upaya menjalankan amanat langit berupa tugas - tugas kenabian (prophetic) yaitu pembacaan ayat - ayat Allah, menyucikan jiwa dan tugas keguruan (tearch) sebagaimana sabda Nya, Allah Tuhan yang mulia dalam surah Al Jumuah ayat 2 : Dia (Allah) yang mengutus seorang rasul (Muhammad) dari kaumnya sendiri, untuk membacakan ayat - ayat Nya, menyucikan (jiwa) dan mengajarkan kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah), meskipun mereka sebelumnya berada dalam kesesatan yang nyata.

Disinilah posisi urgensi (kepentingan - kegunaan) dan signifikansi (kebermaknaan - keberartian) dari peringatan maulid nabi Muhammad saw baik dalam arti pembacaan (tilawah) ayat atau tanda kebesaran Allah swt di langit dan di bumi, maupun di dalam diri mereka sendiri, kebesaran Allah swt dalam alam kenyataan (syahadah) dan alam ketersembunyian (ghaibah). Nyatalah dengan pembacaan riwayat hidup nabi Muhammad saw akan tumbuh rindu, tumbuh kasih dan sayang serta tumbuh cinta kepada baginda nabi Muhammad saw dan ahlul baitnya. Paparan demi paparan disampaikan dalam momentum yang diberkahi peringatan maulid. Kegunaannya juga sebagai pembersihan (tazkiyyah) jiwa, dengan memasukkan pikiran dan perasaan suri tauladan kesempurnaan akhlak mulia dan adab luhur kepada jiwa pendengar (mustami') pada peringatan maulid, khususnya di dusun Suka Baru desa Tanjung Satai kecamatan pulau Maya. Selain itu, peringatan maulid juga untuk mengajarkan (mu'allimah) isi kandungan kebaikan (hasanah) dan kebahagiaan (sa'adah) yang dipromosikan  kitab Al Qur' an dan hikmah. Kegunaannya sudah jelas, terurai dalam pembacaan, penyucian dan pembelajaran sebagai inti tugas penyampai dan tugas agency kebaikan. Seperti amarNya dalam surah Fushshilat ayat 33 : Dan siapakah orang yang lebih baik perkataannya dari pada orang yang menyeru kepada Allah (da'i) dan mengerjakan kebaikan seraya berkata : sesungguhnya aku termasuk dalam golongan orang - orang yang berserah diri (muslim).

Rahmat dan fadilat yang awal diberikan Allah swt kepada kekasihNya (nur Muhammad) yang berasal dari nur Allah inilah, belas kasih Allah kepada baginda nabi Muhammad saw lalu berkat beliau terlimpah rahmat dan fadilat Allah swt kepada semesta alam. Dengan harapan tentunya, sebuah peringatan maulid yang melahirkan, membawakan, mendatangkan, menghadirkan rahmat (kasih sayang tulus) yang meluluskan seluruh niat baik, khususnya masyarakat pulau Maya, dan fadilat (karunia) dari Allah swt di dalam ridha Nya dan syafaat 'udzma (pertolongan agung) dari nabi Muhammad saw pada hari qiyamat nanti. Dua inilah (rahmat dan fadilat) yang didamba menjadi tumpuan harapan dan tujuan peringatan maulid di kepulauan Maya untuk dunia kita, dan untuk akhirat kita. Karena, masyarakat pulau Maya sudah berkesadaran bahwa tidak ada dunia dan akhirat, tatkala tidak ada maulid Muhammad (kelahiran nabi Muhammad saw merupakan awal penarik gerbong kebaikan - kebaikan lainya). Adanya kelahiran (maulid) lalu adalah peringatan dan perayaan Idul Fitri dan Idul Adha, adanya maulid kemudian adanya Indonesia, adanya maulid kemudian adanya hari jadi kota Pontianak (1771 - 2021). Semarak maulid di bumi Lancang Kuning, dan semarak maulid di bumi Kayong. Wallahu a'lam.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

AN NURIYAH

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN