Al Hikam - Kajian 49 - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

 


AL HIKAM KAJIAN 49
HAKIKAT DUNIA

Telah bersabda tuan guru besar al imam al mursyid billah al arif billah fillah Ahmad ibnu Athaillah rahimahullah hafidzahullah subhanahu wa ta'ala : Dunia menampakkan dirinya ke dalam dua wajah, wajah dzahir dan wajah batin. Wajah dzahir dunia bersifat tipuan, sedangkan batin dunia bersifat pembelajaran. Napsu memandang kepada dzahir dunia dan hati (qalbu) memandang kepada batin dunia.

1. Dzahir dunia bersifat tipuan.

Dunia sangat berselera dengan kesenangan napsu, untuk mendukung zona kesenangan, kenyamanan, keamanan dan kemudahan dibuat kondisi dunia seperti ruang surga mayapada atau cetak biru (blue print). Bukan untuk mempertentangkan dzahir dunia bersifat tipuan dengan batin dunia bersifat pelajaran. Tetapi dzahir dunia bisa menghanyutkan manusia pada jurang - jurang kebinasaan. Sewaktu napsu melulu diikuti hilanglah rasa malu. Rasa malu adalah pintu gerbang pertama bagi tumbuhnya esensi peradaban atau sikap dasar kehidupan seperti kejujuran, tanggungjawab, bekerja keras, bukan peradaban yang dibangun berupa gedung - gedung pencakar langit, jalan - jalan dan alat transportasi modern, bangunan - bangunan fisik tersebut merupakan peradaban semu, walaupun sebenarnya juga positif, tapi bukan segalanya. Tipuan dan kesementaraan serta kemusnahan adalah sifat duniawiyah seperti segala yang baru akan lama, rusak dan musnah. Tetapi banyak manusia yang tertipu dikira hidup ini lama, dikira hidup ini abadi, dikira hidup ini langgeng. Kemudian, menjalani hidup yang panjang setelah ini.

2. Batin dunia bersifat pelajaran.

Batin dunia bersifat nasehat. Dunia banyak memberikan informasi batin. Informasi tentang dunia di tangan arif billah fillah sebagai kapal yang mengantar cita - cita al arif billah menemui Tuhannya, apa yang disenangi oleh arif billah fillah dari dunia adalah memandang Allah swt dalam bentangan alam raya, hamparan bumi sebagai lantai dan hamparan langit sebagai tudung. Lalu, bertungkus - lumus mereka di dunia untuk sebaik mungkin menyiapkan bekal - bekal akhiratnya. Sebab, hanya di alam dunia sekarang ini sajalah ; arif billah fillah bisa menikmati silaturahmi, bisa menikmati membaca dan mentadabburi Al Qur'an, bisa menikmati kehidupan berkeluarga dan bermasyarakat. Batin dunia selalu mengingatkan pelajaran untuk membuat patron (contoh) kehidupan akhirat dengan patron berupa karya terbaik, amal terbaik, belajar terbaik, mengajar terbaik,  pendengar terbaik, pembicara terbaik, pembaca terbaik, penulis terbaik, dan prestasi - prestasi ibadah dan ridha Allah, nanti di akhirat pun kondisi yang terbaik dalam rahmat, ridha dan jannat Nya, insya Allah. (Wallahu a'lam).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

AN NURIYAH

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN