AS'ADIYAH
AS
'ADIYAH || MAKTABAH 2HAMBA
Narasumber : Ma'ruf Zahran
Semoga Dia merahmati gurunda mulia, al imam Ahmad ibnu Athaillah
rahimahullah ta'ala, beliau telah berkata : "Jangan sampai permintaan dari
mu menjadi sebab Dia memberi, sebab pemberian Nya atas engkau yang merasa
meminta akan terkurangi ma'rifat mu tentang Dia. Adalah permintaan mu semata -
mata untuk menampakkan kehambaan mu (ubudiyah) dan menegaskan hak - hak
kebesaran sifat ketuhanan Nya (rububiyah)."
Tegas, Dia berbuat atau tidak berbuat bukan karena sesuatu yang
dipersembahkan kepada Nya, Dia tidak terpengaruh dengan perbuatan makhluk Nya,
Dia tidak mengambil manfaat dari kebaikan hamba Nya, Dia tidak merasa terhina
dengan kedurhakaan hamba kepada Nya, sungguh Dia adalah Al Karim, maha pemurah
telah menjadi sifat Nya dengan berlimpah karunia dari Nya tanpa membatasi
jumlah pemberian, adalah Dia maha pencinta (Al Wadud) dalam perbuatan Nya tanpa
pernah dusta dalam cinta, sekali Dia mencintaimu, selamanya Dia mencinta. Dia
adalah sang pengasih (Ar Rahim) tanpa pilih kasih, dengan kasih Nya telah dan
akan selalu Dia turunkan hujan deras kepada mu yang dapat mengalirkan sungai -
sungai, menumbuhkan tumbuhan, Dia menjadikan untuk mu sawah ladang, jalan -
jalan di bumi raya dan jalan - jalan planet di angkasa raya, maha suci Dia dari
pada terpengaruh terhadap alam semesta.
Semakin melatih jiwa di hari ke 26 Ramadhan menuju gerbang awal
ma'rifat sebagai upaya hamba Nya untuk menerbitkan cahaya - cahaya keyakinan
Nya dengan serta menenggelamkan kedirian dan keakuan dan memadamkan api kesombongan
diri, mulai dari perkataan, perbuatan, perhatian. Maksudnya status kehambaan
(ubudiyah) dari ranah perkataan adalah jangan terakui lagi sebagai diri pemilik
karunia. Bukan kah Dia yang menciptakan
dan apa Dia ciptakan alam merupakan kehendak Nya, secara langsung Dia juga yang
memerintah Nya, tergerak perintah Nya dalam jejak perbuatan Nya. Begitu pun
sejak dahulu (masa azali), sekarang dan yang akan datang merupakan qudrat dan
iradat Nya yang penuh hikmah tanpa pernah bisa engkau ketahui. Kemudian,
berserah diri sebagai muslim merupakan jalur tercepat mengenal Nya dengan
pengetahuan dari Nya (Al 'Alim). Sebab, Dia yang mendatangkan rahmat Nya kepada
hamba Nya, lalu Dia memandang dari rahmat Nya kepada Nya si hamba Nya bersujud,
tersungkur dan menangis kepada Nya sebuah tangisan dari Nya, sebagai yang Dia
telah kalamkan dalam kalamullah : "Mereka itulah orang-orang yang diberi
nikmat oleh Allah, yaitu para nabi dari keturunan Adam, dan dari keturunan
orang yang Kami bawa (dalam kapal) bersama Nuh, dan dari keturunan Ibrahim dan
Israel (Ya'qub), dan dari orang-orang yang Kami beri petunjuk (muhtada) dan
dari orang-orang yang Kami pilih (mujtaba). Apabila dibacakan kepada mereka
ayat - ayat yang maha pengasih, maka mereka tertunduk, sujud dan menangis."
(Maryam : 58).
Gambaran mereka yang sudah mengenal Nya adalah mereka yang tampak
dari lisan yang selalu memuji Nya, dari tulisan yang selalu memuji Nya, bukan
tiada peran makhluk, tetapi makhluk tidak layak untuk mengaku pengajar dan
penulis, kecuali hamba Nya yang mengajarkan dari ilmu dan iradat Nya, kecuali
hamba Nya yang diberi wewenang untuk menulis kalam - kalam Nya, karena tidak
ada bayan dan kalam, kecuali hanya bayan dan kalam Nya. Lalu, tiadalah kuasa
makhluk untuk memerintah tanpa perintah Nya, atau tiadalah kuasa makhluk untuk
melarang tanpa kuasa larangan dari Nya, begitu pun respon terhadap suruhan dan
larangan adalah hakikat Nya dari Nya, dan kembali kepada Nya segala pujian
untuk Nya.
Ibarat wayang di tangan dalang, tiadalah kuasa untuk menahan
musibah dan tiadalah kuasa untuk mendatangkan sa'adah (kebahagiaan), tiadalah
diri yang didatangkan mampu mengubah sesuatu yang telah ditetapkan pada masa
azali, berkenaan dengan takdir Nya telah berkata gurunda mulia al mursyid
illallah : "Bagaimana mungkin permintaan mu menjadi sebab terkabul nya
doamu, padahal telah Dia tetapkan sejak dahulu sebelum alam ini diadakan
Nya." Kalimat ini telah mengedukasi makhluk Nya ; bukan karena sebab
bekerja engkau kaya, tetapi telah disiapkan untuk hamba Nya berupa pundi -
pundi kekayaan Nya sebelum engkau dilahirkan Nya, bukan karena kuliah engkau
menjadi 'alim, tetapi Dia telah mengarahkan jalan - jalan kealiman Nya kepada
hamba Nya berupa kendi - kendi dari telaga ilmu Nya, bukan kuasa mu bisa
bershalawat kepada sang junjungan Nya, tetapi Dia sendiri yang terlebih dahulu
bershalawat tiada henti, lalu engkau pun diizinkan Nya untuk bershalawat kepada
kekasih Nya, dari Nya segala pujian dan kepada Nya kembali pujian.
Demikian paparan tulisan bertujuan upaya meniadakan diri sebagai
anugerah terbesar menanti kemuliaan malam Nya yang telah dijadikan oleh Nya,
sebuah anugerah yang Dia berikan kepada siapa Dia kehendaki dalam ketetapan
kehendak Nya. Dia memberi kerajaan kepada siapa yang Dia kehendaki, Dia
mencabut kerajaan kepada siapa yang Dia kehendaki, Dia memuliakan kepada siapa
yang Dia kehendaki, Dia menghinakan kepada siapa yang Dia kehendaki, di tangan
Nya seluruh kebaikan Nya, dan Dia berkuasa atas segala ciptaan Nya. Moga di
sepuluh hari terakhir Ramadhan semakin menajamkan pandangan Nya dalam memandang
seluruh jejak perbuatan Nya, nama Nya dan sifat Nya. (Kubu Raya, 27 April 2022
: 26 Ramadhan 1443 H). (Wallahu a'lam).
Komentar
Posting Komentar