AL BARKAH
AL-BARKAH
42
ALLAH MUHAMMAD
Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag
Keselamatan hidup manusia di dunia dan di akhirat, sangat
tergantung kepada rahmat Allah SWT dan syafaat Rasulullah SAW dalam merestui,
meridhai, mensyafaati iman dan amal. Syafaat iman dan amal sangat penting,
terutama ketika tidak ada pertolongan (syafaat) dari Rasulullah SAW dengan izin
Nya (bi idznillahi ta'ala). Qabul Nya sebuah amal shaleh bergantung kepada
ridha Nya dalam kajian tauhid Shamadiyah yaitu Allah tempat meminta (baca surah
Al Ikhlas). Allah Al Ahad - Allah Ash Shamad karena Dia (huwa) Allah Ahad, Ash
Shamad, lam yalid walam yulad, walam yakullahu kufuwan Ahad, satu surah
keesaan, Masya Allah, lahaula wala quwwata illa billah.
Masya Allah, lahaula wala quwwata illa billah, jalan rahasia adalah
jalan mengenal Allah SWT melalui (wasilah) kekasih Nya, Muhammad Rasulullah
SAW. Jika Ahmad Ruhullah adalah nama Ruh baginda, sedang menyatu jasmani dan
rohani sebagai gambar (visualisasi) yang
bisa dicontoh terdapat pada sosok insan mukmin kamil Muhammad bin Abdullah
(lahir : Mekah, 571 M. Wafat : Madinah, 623 M).
Jalan ini yang banyak manusia di dunia ini tidak tahu, berarti
mereka sesat. Kesesatan di dunia bukan karena tidak mengenal Nya, tapi tidak
tahu jalan - jalan, cara - cara (kaifiyat) yang dituju sehingga tidak pernah ke
tujuan, sebab tidak mau mengikuti jalan Muhammad (thariqah Muhammad), ajaran
Muhammad Rasulullah (risalah rahmatullah), sungguh hanya inilah jalan, manhaj
yang dibenarkan. Jangan sampai mengikuti bimbingan baginda, tetapi baginda
tidak dimuliakan.
Jalan rahasia terdapat pada Allah - Muhammad, Muhammad pemimpin
dunia - akhirat, pembimbing dzahir - batin, dengan baginda lah kita sampai
kepada Allah, dengan arahan dan tuntunan baginda baik nur risalah maupun nur
Muhammad Rasulullah SAW mengantarkan hamba - hamba kepada Allah, sang Jamil,
sang Jalil, sang Kamil, berdasarkan surah Al Fath (48) ayat 29 : "Muhammad
Rasulullah, dan orang-orang yang bersama dengannya (Muhammad) ...
" Artinya, tentang apa yang kita lihat adalah apa yang pernah
diperlihatkan oleh Rasulullah SAW, tentang apa yang kita dengar adalah apa yang
pernah didengarkan oleh Rasulullah SAW, tentang apa yang saksikan adalah apa
yang pernah dipersaksikan oleh Rasulullah, karena hanya Rasulullah SAW yang
pertama bersyahadat : Asyhadu alla ilaha illallah, makna inti yang dikandungnya
: Aku (Muhammad) bersaksi bahwa tidak ada tuhan kecuali Allah. Wa asyhadu anna
Muhammadar Rasulullah, inti makna yang dikandungnya : Aku (Allah) bersaksi
bahwa sungguh Muhammad utusan Allah. Apa yang kita pandang, apa yang dipandang
semata-mata terdiri atas kisah kuasa Nya Allah yang menguasakan (memberi kuasa)
kepada utusan Nya (Rasul) sebagai mandataris Allah SWT. Jalan Muhammad adalah
jalan tercepat dan terdekat menuju Nya, Allah SWT, 'alimul ghaibi was syahadah
(maha mengetahui yang ghaib dan yang nyata).
Jalan pemberian kuasa kepada kekasih Nya, maka yang maujud Allah
SWT, dan untuk memahami maujud Nya Ta'ala harus dengan mencontoh bagaimana
kisah sunnah, nubuwwah, risalah Muhammad yang turun dari sisi agung Nya, Al
'Azim, berlandas pada surah Yasin (36) ayat 1 -
4 : "Yasin (Muhammad). Demi Al Qur'an yang penuh hakim (hikmah
kebijaksanaan), dan sesungguhnya engkau (Muhammad) bagian dari utusan - utusan
penyampai risalah (mursalin). Di atas jalan yang lurus (mustaqim)."
Allah
SWT, Ta'ala Dzat perbuatan Nya yang tidak bisa dikenali.
Allah
SWT, Ta'ala Dzat nama Nya yang tidak bisa dinamai.
Allah
SWT, Ta'ala Dzat sifat Nya yang tidak bisa disifati.
Untuk mengenali perbuatan Nya (af'al Allah), untuk mengenali nama
Nya (asma Allah), untuk mengenali sifat Nya (shifat Allah) jalan yang paling ternama
adalah bernama jalan Rasulullah Muhammad SAW. Berdasarkan firman surah Al Ahzab
(33) ayat 45 : "Wahai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk menjadi
saksi, pembawa kabar gembira dan pembawa kabar menakutkan."
Maksud bahwa hayat, ilmu, qudrat, iradat Nya merupakan qadim Nya. Qadim Nya adalah tegas, teguh,
kokoh, kuat, nyata, tangguh, ulung, unggul
dalam itsbat perbuatan Nya,
itsbat nama Nya, itsbat sifat Nya, itsbat dzat Nya.
Jalan
rahasia ada dua :
1.Isyarat
wujud makhluk adalah "La ilaha" (tidak ada tuhan).
2.Isyarat
wujud qadim adalah "illallah" (kecuali Allah).
Keduanya ini baru sah bila yang mengucapkan adalah nur Muhammad
Rasulullah SAW sang kekasih sejati Nya - selalu Dia pandang, selalu Dia
shalawati tiada lupa dalam sehelai hembusan napas, tidak lupa dalam sedenting
detak jantung, tidak terpagat dalam aliran darah, masya Allah, la haula wala
quwwata illa billah.
Masya Allah, la haula wala quwwata illa billah, Allahu akbar
walillahilham. Sungguh, Dia percaya kepada Muhammad Al Amin yang Muhammad telah
penuh mendapat keutuhan keutamaan dari Nya, Muhammad habibullah. Bersandarlah
pada habibi Muhammad, peluk dekap dan pegang bimbingan tangan mulia baginda
habibi Muhammad, kecintaan dan kerinduan kepada baginda telah menjadi rahasia
jalan para wali Allah SWT (jamak : Auliya Allah). Jalan rahasia yang secara
jamak orang-orang belum tahu jalan rahasia ini. Masya Allah. La haula wala
quwwata illa billah.
Sebab, jalan ini adalah jalan mengikuti Rasulullah SAW ; memuliakan baginda sama artinya dengan
memuliakan Allah SWT. Menghormati
baginda sama artinya menghormati Allah. Mengarus - utamakan baginda sama
maknanya dengan mengarus - utamakan Allah. Mencintai baginda sama searah dengan
mencintai Allah. Merindukan baginda sama setujuan merindukan Allah. Mengikuti
baginda sama seiring dengan mengikuti Allah. Menaati baginda adalah menaati
Allah SWT. Sebaliknya, mendurhakai baginda sama saja dengan mendurhakai Allah.
Berlepas dari sunnah baginda sama artinya telah berlepas dari sunnah Allah.
Membenci baginda sama maksudnya dengan membenci Allah. Tidak bershalawat kepada
baginda sama arahnya tidak bershalawat kepada Allah. Mengenyampingkan baginda
sama maknanya dengan mengenyampingkan Allah. Allah - Muhammad - Muhammad -
Allah ; jangan dipisahkan sehingga dia berdua terpisah ; jangan satukan sehingga dia berdua menyatu. Allah SWT adalah
wujud qadim, sementara Muhammad Rasulullah SAW adalah wujud huduts (baharu).
Dekat, rekat, berharkat, bermartabat itulah Dia Allah SWT pemilik
sah utama nama Al Qarib, Ar Raqib, Ar Rafi', Ar Razzaq, Al Wahhab, At Tawwab,
Al Jabbar, Al Ghaffar, As Sattar, Al Fattah, Al Jalil, Al Karim, Al Halim, Al
'Alim, Al 'Adzim, Al Bar, Adh Dhar, Al Hasib, Al Hafidz, Al Muhidh, Al Jami',
Al Mani', Al Khafidh, Al Ghafir, Al 'Afuwwu, Al Qawi, Al Matin, Al Muntaqim, Al
Awwal, Al Akhir, Adz Dzahir, Al Batin, Al Hayyu, Al Qayyum, Al Jalali wal Ikram telah Dia
Allah (Huwallah) mengutus :
1.Rasulullah
SAW
2.Nabiyullah
SAW.
3.Waliyullah
radhiyallahu 'anhum ajma'in.
Jelas sudah apa yang dijelaskan, terang sudah apa yang diterangkan
dalam firman Tuhan surah Al Ankabut (29) ayat 45 : "Bacalah apa yang telah
diwahyukan kepada mu (Muhammad) dari
Alkitab (Al Qur'an) berisi : Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat (mampu)
mencegah perbuatan keji dan durhaka (ingkar), dan mengingat Allah (di dalam
shalat) adalah lebih besar (akbar) keutamaannya, dan Allah maha mengetahui apa
- apa yang kamu kerjakan." (Wallahu a’lam).
Komentar
Posting Komentar