AKHLAK 1- HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

 


AKHLAK 1
HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

Ma’ruf Zahran

Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik. Jika tidak, maka bahtera akan karam.

Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

1. Saling mengerti.

Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.

Jamak karakter yang akan ditemui, ada tipe cuek tetapi pemurah, ada tipe aktivis tetapi pelit, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tetapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, ada yang peduli dengan tetangga jauh, tetapi lupa dengan tetangga dekat, ada yang suka silaturrahim tapi isinya gosip, ada yang pura-pura tidak peduli tapi suka up date status, ada yang jarang rapat, tetapi rapat dengan instagram, ada seperti wartawan, ada seperti hartawan, ada seperti ilmuan, ada seperti agamawan, ada seperti seniman. Keragaman ini bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama. Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.

Dinamika hidup bertetangga  akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Negara yang kuat karena berisi masyarakat yang kuat, masyarakat yang kuat berisi tetangga yang kuat, tetangga yang kuat berisi keluarga yang kuat, keluarga yang kuat berisi individu-individu yang kuat, SDM yang kuat.

Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang. Maka rumah-rumah warga bisa dijadikan ajang pelatihan dan pendidikan dalam berbagai jenis seperti TPA, PIAUD, Rumah Al-Quran, Rumah Bimbingan Belajar, Perpustakaan Masyarakat, Rumah Singgah, Rumah Bermain Anak, POSYANDU, Majelis Taklim, Rumah Kerajinan Masyarakat, PKK dengan berbagai program. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

2. Saling menolong.

Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style). Kesepakatan dan kesepahaman kerja sama memang sudah menjadi (be ing) tugas profesi setiap orang, setiap orang menyandang dua titipan Tuhan, selaku 'abdullah (jamak: 'ibadullah), dan khalifatullah (jamak: khala-ifullah) fil - ardhi (di bumi). Penyandangnya adalah manusia sebagai pemimpin yang berstrata, bertingkat (berhirarki) pada satuan desa, satuan kota/kabupaten, satuan provinsi, satuan negara, itulah hakikat makna kesatuan (unity). Kesatuan kemanusiaan (unity of mankind) berskala jasmani, dan kesatuan kemanusiaan (unity of human) berskala rohani, keduanya penting dihadirkan dalam kesepakatan, kesepahaman, kesehatan, keterpaduan sehingga hidup harmoni keluarga, tetangga, bangsa, agama dan negara. Keluarga mendukung tetangga, tetangga mendukung bangsa, agama dan negara sebagai ciri masyarakat madani (madinah antonim qaryah). Masyarakat madinah adalah masyarakat kota yang berperadaban bercirikan hidup menetap (muqim), sedang lawan dari muqim adalah musafir (ibnu sabil atau nomaden). Selain bercirikan masyarakat yang sangat menjunjung janji dan perjanjian (konsisten), setia dengan tugas dan tanggung jawab profesi (komitmen). keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari  dalam empat posisi jendela:  saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci). Melainkan sifatnya jendela, harus kadang terbuka, kadang tertutup sesuai dengan situasi dan kondisi. Adalah Islam juga mengajarkan bahwa buka-tutup, dan penentuan arus serta pengalihan arus, karena nilai fleksibilitas (muyassarah) Islam sebagai agama yang bersifat terbuka terhadap arus pemikiran (open minded) yang sesuai sebagai ciri masyarakat yang berkemajuan (kosmopolitan) dalam ilmu, iman dan amal, sehingga ajarannya mengundang peminat, pemerhati, pengamat, pengkaji dan peneliti. Hal ini telah dibuktikan sejarah sejak bom WTC di Amerika dan Eropa memeluk agama Islam

Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.

Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus  utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan. Memperhatikan luasnya kawasan cakupan bertetangga, maka jangan menghina tetangga di depan atau di belakang mereka. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.

Artinya, jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya, berjalanlah sejauh-jauhnya sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhan, pandanglah langit tinggi yang kokoh tanpa tiang, lalu temukan, dimana dirimu sekarang ini?  Engkau hadir karena ada yang lain hadir, itulah tetangga (jiran), engkau bisa melihat karena ada yang dilihat, itulah tetangga (jiran), engkau bisa mendengar karena ada yang berbicara, itulah tetangga (jiran). Lalu, siapakah jiran yang paling dekat? Oleh sebab, Nabi Muhammad SAW melarang menyakiti jiran, tetapi hormatilah mereka!

Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

  1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
  2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
  3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
  4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

  1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
  2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
  3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting. Tetapi, kadang regulasi membuat sulit dan payah, kadang regulasi membuat aman dan nyaman. Dahulu, sebelum manusia ramai seperti ini, kehidupan menjadi sangat alami dan alamiyah, saat penduduk sedikit, niscaya bumi seakan-akan luas. Sekarang, panduduk bumi ramai, niscaya bumi seakan-akan sempit. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

  1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
  2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
  3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

1. Uqsussalam.

            Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan.  Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

2. Wa-ijabatud-da'wah.

Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah)  berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

Uqsussalam sungguh sangat bermakna jamak. Ijabah da'wah atau menunaikan tugas panggilan menjadi tunai apabila telah memenuhi permintaan, atau undangan permohonan untuk datang bersilaturahmi baik pada ajang-ajang ketahniyahan maupun ajang-ajang ketakziyahan. Ijabah da'wah  adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama.

Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga  dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).

Uqsussalam dalam redaksi hadits yang lain juga disebutkan istilah "raddussalam" atau mengembalikan salam (keselamatan) yang menjadi hukum wajib membalas salam. Pepatah pitutur Melayu mengatakan: "Ada ubi ada talas," artinya: Ada budi ada balas, orang yang mengucapkan salam wajib dibalas dengan salam. Salam keselamatan yang mendunia dan mengakhirat, sedunia dan seakhirat adalah bersumber dari kemaha-tunggalan, kemaha-esaan Allah SWT Al-Ahad, As-Salam, As-Salam Al-Ahad, Al-Ahad As-Salam. Keselamatan dibalas dengan keselamatan. Sebab Tuhan As-Salam sumber As-Salam Al-Ahad, dalam redaksi doa: "Allahumma antas-salam,"  artinya: Ya Allah, Engkau adalah sumber keselamatan.

3. Wa'iyadatul maridh.

Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

Allahu Rabbirrahman-Rabbirrahim adalah Tuhan orang-orang yang lemah (Rabbul-mustad'afin),  Tuhan orang-orang yang miskin (Rabbul-masakin), Tuhan orang-orang yang sakit (Rabbul-maridhin), Tuhan orang-orang yang teraniaya (Rabbul-madzlumin), "Aku sangat dekat dengan mereka."

Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i  mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.

Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab, mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orang-orang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjuta-juta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjung-pengunjungnya.

Iyadah sama-sama mengunjungi yang artinya semakna dengan hajji-hajjah. Hajji mengunjungi rumah Allah SWT Al-Ahad, iyadi mengunjungi hamba Allah SWT Al-Ahad. Rumah penting, hamba Allah SWT Al-Ahad jauh lebih penting, keduanya penting, saling mengasah, saling mengasuh, saling mengasih.

Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah SWT Al-Ahad muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman). Hakikatnya, mengunjungi apapun bila disuruh Allah SWT adalah mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.

4. Wat-tiba'ul-janaiz.

Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu yang gigih, giat dan gagit  (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan rohani serta kebahagiaan  (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat 100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan 100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.

It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair), Tuhan mengatakan: " Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan mereka dengan dzuriyat mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan  (leluhur yang shaleh-shaleh dari moyang-moyang mereka terdahulu). Setiap orang terikat dengan amalnya." (Ath-Thur:21). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

5. Watashmithul-'athis.

Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman. Sebab ruwet masalah kehidupan dan himpitan, hempasannya membuat nadi berdetak kencang, darah tinggi, ucapan alhamdulillah telah menormalkan jantung, nadi dan darah. Alhamdulillah bacaan malaikat, alhamdulillah bacaan Allah SWT Al-Ahad. DariNya dzikir dan kepadaNya kembali dzikir.

Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat.

Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

 

 

 

 

 

Komentar

  1. NAMA : MURTI PERTIWI
    KELAS : 1 B
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
    MAKUL : AGAMA ISLAM

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA:
    Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.
    hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik.
    Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit.
    secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    ~Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    ~Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    ~Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    ~Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga.
    Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.
    Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
  2. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.
    Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit.
    Iyadah sama-sama mengunjungi yang artinya semakna dengan hajji-hajjah. Hajji mengunjungi rumah Allah SWT Al-Ahad, iyadi mengunjungi hamba Allah SWT Al-Ahad.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair), Tuhan mengatakan: " Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan mereka dengan dzuriyat mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan (leluhur yang shaleh-shaleh dari moyang-moyang mereka terdahulu). Setiap orang terikat dengan amalnya." (Ath-Thur:21).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
    Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat.
    Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.
    Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.
    Sekian dari saya pak maaf resume saya ada yang kurang ,saya ucapkan terimakasih
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakaatuh 🙏🏻

    BalasHapus
  3. NAMA : TARISA ANGGINI
    NIM : F1072221003
    KELAS : PP.APK 1B
    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    MA’RUF ZAHRAN

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.

    BalasHapus
  4. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.

    2. Saling menolong.
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.

    BalasHapus
  5. 3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab, mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orang-orang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjuta-juta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjung-pengunjungnya.

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat 100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan 100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  6. Nama : Dina Wahyuni
    NIM : F1072221007
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : PPAPK 1B
    Semester: 1 / Ganjil
    Mata Kuliah: Agama Islam

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.

    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    2. Saling menolong

    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal.

    BalasHapus
  7. Nama : Dina Wahyuni
    NIM : F1072221007
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : PPAPK 1B
    Mata Kuliah: Agama Islam
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib
    dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa,
    harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah,
    takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka
    menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan,
    keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari
    yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang
    terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah
    SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah
    terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat
    pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan
    mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab,
    mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orangorang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjutajuta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjungpengunjungnya.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab)
    menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu
    yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan
    karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan
    rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari
    janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke
    arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat
    100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan
    100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan
    "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan
    sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain
    sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta)

    BalasHapus
  8. Nama : Utin Nopa Ramadhaniah
    NIM : F1072221001
    Prodi : Pendidikan Biologi 1b

    As'salamualaikum..
    Akhlak 1
    Hak dan Kewajiban Tetangga

    Islam sebagai "rahmatan lil'alamin" memuat ajaran-ajaran Kedamaian, tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan dunia pun tidak jauh. Untuk kepentingan inilah judul tulisan di bentangkan: adab bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunikasi yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:

    1.saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan Harmoni bertetangga. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam maka dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.
    Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan atau human relationship. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan, memberi, dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong

    Di dalam Al-Qur'an topik ta'aun dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa ada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal yang satu(adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia "wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertakwa diantar kamu. Sungguh Allah Maha Mengetahui, maha mengenal".
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah; ta'aruf, tafahum, ta'awun, dan ranah takafun.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim diantaranya

    1. Uqsussalam

    Menyebarkan keselamatan sabagai lambang salam. Sebagai pengantar : assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ( keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini memiki arti saling mendoakan kesehatan, keamanan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

    2. Wa-ijabatud-da'wah

    Dakwah (memenuhi undangan) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib di penuhi kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyatul maridh

    Mengunjungi orang yang sedang sakit apabila seagama atau bertetangga untuk mencari ridha Allah SWT al-ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab didalam diri si sakit terdapat rabbi Rabbirahman. Rabbirrahim. Allah adalah Tuhan semua umat manusia.

    4.Wat- tiba'ul-janaiz

    Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah yang merupakan bagian dari pembelajaran akal dan hati. Mengantar jenazah kekuburan adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of islam terdapat 0ada it tiba'ul-janaiz.

    5. Watasmithul-'athis

    Artinya bacaan bersin orang lain yang mengucap "alhamdulillah" Dangan balasan "yarhamukallah", artinya ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali menjawab yarhamukallah (semoga Allah menyayangi mu).
    Mendapatkan tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  9. Nama : Haqi Goza Iktibar
    NIM : F1072221005
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : PPAPK 1B
    Semester: 1 / Ganjil
    Mata Kuliah: Agama Islam

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.

    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    2. Saling menolong

    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal.

    BalasHapus
  10. Nama : Haqi Goza Iktibar
    NIM : F1072221005
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : PPAPK 1B
    Semester: 1 / Ganjil
    Mata Kuliah: Agama Islam


    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib
    dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa,
    harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah,
    takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka
    menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari
    yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang
    terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah
    SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah
    terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab,
    mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orangorang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjutajuta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjungpengunjungnya.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan
    karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan
    rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke
    arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat
    100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % -kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % -kepercayaan
    100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan
    "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan
    sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain
    sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  11. Nama : Fitri Adma Yanda
    Nim : F1072221004
    Kelas :pp.Apk

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.

    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.

    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

    Uqsussalam dalam redaksi hadits yang lain juga disebutkan istilah "raddussalam" atau mengembalikan salam (keselamatan) yang menjadi hukum wajib membalas salam. Pepatah pitutur Melayu mengatakan: "Ada ubi ada talas," artinya: Ada budi ada balas, orang yang mengucapkan salam wajib dibalas dengan salam. Salam keselamatan yang mendunia dan mengakhirat, sedunia dan seakhirat adalah bersumber dari kemaha-tunggalan, kemaha-esaan Allah SWT Al-Ahad, As-Salam, As-Salam Al-Ahad, Al-Ahad As-Salam. Keselamatan dibalas dengan keselamatan. Sebab Tuhan As-Salam sumber As-Salam Al-Ahad, dalam redaksi doa: "Allahumma antas-salam," artinya: Ya Allah, Engkau adalah sumber keselamatan.
    3. Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

    Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.
    Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

    Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    BalasHapus
  12. Nama : Pirda Mudiatun Mahmudah
    Nim : F1072221002
    Kelas : 1B ppapk

    RESUME AGAMA


    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" mengandung ajaran perdamaian (peace), khususnya agama perdamaian dunia dan akhirat (assalam).Istilah surga di akhirat adalah kehidupan yang damai tanpa konflik, kecuali kepastian kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Jika cetak biru surga tidak dapat dihadirkan, terutama kehidupan keluarga dan kehidupan bertetangga, bagaimana seharusnya tanggung jawab setiap orang untuk mengurangi penderitaan. Untuk tujuan inilah judul artikel telah diperluas: Adab Tetangga.

    Lingkungan ada sebagai sebuah komunitas yang bergabung dan berasosiasi dengan alasan dekat dengan tempat tinggal atau rumah tinggal, berisi penghuni dari semua gaya. Keharusan keberadaan adalah keragaman, dan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, sudut pandang (perspektif) berkontribusi pada kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah hikmah dari tarik ulur antara kepentingan tugas pribadi dan kepentingan tugas sosial, dalam hal ini tetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi, dan ada hak-hak individu yang harus dipatuhi. Ini seperti mengayuh di antara dua karang, karang rumahan dan karang komunal. Jika tidak, bahtera akan tenggelam.

    secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya.
    Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.








    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

    3.Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah."


    BalasHapus
  13. Nama : Fitri Adma Yanda
    Nim : F1072221004
    Kelas :pp.Apk

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.

    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.

    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

    3. Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah).
    Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT.

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.

    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

    5. Watashmithul-'athis.

    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  14. Nama:Nurdini Layliyah
    Nim:F1071221056
    Kelas:1-A2
    Prodi:Pendidikan biologi

    Tugas Resume
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    2. Saling menolong.


    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
                Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah)  berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  15. Nama: Putri Januariza
    Nim: F1071221009
    Semester dan kelas: 1-A1
    Mata Kuliah: Agama Islam (AKHLAK 1: HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA)
    Yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga (Adab bertetangga).Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi
    Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan dan di dalam (Q.S.Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Memperhatikan luasnya kawasan cakupan bertetangga, maka jangan menghina tetangga di depan atau di belakang mereka. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya. Artinya, jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya, berjalanlah sejauh-jauhnya sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhan, pandanglah langit tinggi yang kokoh tanpa tiang, lalu temukan, dimana dirimu sekarang ini? Engkau hadir karena ada yang lain hadir, itulah tetangga (jiran), engkau bisa melihat karena ada yang dilihat, itulah tetangga (jiran), engkau bisa mendengar karena ada yang berbicara, itulah tetangga (jiran). Lalu, siapakah jiran yang paling dekat? Oleh sebab, Nabi Muhammad SAW melarang menyakiti jiran, tetapi hormatilah mereka!

    BalasHapus
  16. Nama: Putri Januariza
    Nim: F1071221009
    Semester dan kelas: 1-A1
    Mata Kuliah: Agama Islam (AKHLAK 1: HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA)
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya. Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Iyadah sama-sama mengunjungi yang artinya semakna dengan hajji-hajjah.Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh.It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu. Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah. sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
  17. Nama : Ripsani Hadjna Boelky
    NIM : F1071221052
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A2
    Semester : 1 / Ganjil
    Mata Kuliah : Agama Islam

    TUGAS RESUME
    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship).

    2. Saling menolong.

    Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style). Kesepakatan dan kesepahaman kerja sama memang sudah menjadi (be ing) tugas profesi setiap orang, setiap orang menyandang dua titipan Tuhan, selaku 'abdullah (jamak: 'ibadullah), dan khalifatullah (jamak: khala-ifullah) fil - ardhi (di bumi). Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci). Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give).

    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Ripsani Hadjna Boelky
      NIM : F1071221052
      Prodi : Pendidikan Biologi
      Kelas : 1-A2
      Semester : 1 / Ganjil
      Mata Kuliah : Agama Islam

      Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

      1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
      1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

      Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status 2. hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam.

      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.

      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Uqsussalam sungguh sangat bermakna jamak.

      3. Wa'iyadatul maridh.

      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.

      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

      5. Watashmithul-'athis.

      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

      Hapus
  18. Nama : Syifa Rahmatillah
    Nim : F1071221029
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A1

    *HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA*
    Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen , tanpa rancangan.
    Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti
    adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

    2. Saling menolong
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    - Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    - Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    - Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    - Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak monoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.
    Memperhatikan luasnya kawasan cakupan bertetangga, maka jangan menghina tetangga di depan atau di belakang mereka. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    - Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    - Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    - Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Regulasi dalam kehidupan bertetangga:
    • Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    • Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    • Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    *Hak dan Kewajiban Bertetangga sesama Ummat Muslim*

    1. Uqsussalam
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam.
    Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit adalah jalan mencari ridha Allah SWT
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah.

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. terikat dengan amalnya." (Ath-Thur:21). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib.

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Selain sebagai ungkapan hati, kata-kata ini juga merupakan kasih-sayang serta terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  19. Nama : Virga Virnanda
    NIM : F1071221046
    Kelas : A2
    Prodi : Pendidikan Biologi
    AKHLAK 1- HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    • Adab Bertetangga.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik. Jika tidak, maka bahtera akan karam.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti, adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.
    2. Saling menolong
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style). Kesepakatan dan kesepahaman kerja sama memang sudah menjadi (be ing) tugas profesi setiap orang, setiap orang menyandang dua titipan Tuhan, selaku 'abdullah (jamak: 'ibadullah), dan khalifatullah (jamak: khala-ifullah) fil - ardhi (di bumi). Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    a. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    b. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    c. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan
    d. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.

    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan. Memperhatikan luasnya kawasan cakupan bertetangga, maka jangan menghina tetangga di depan atau di belakang mereka. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya. Engkau hadir karena ada yang lain hadir, itulah tetangga (jiran), engkau bisa melihat karena ada yang dilihat, itulah tetangga (jiran), engkau bisa mendengar karena ada yang berbicara, itulah tetangga (jiran).

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam, yaitu menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
      2. Wa-ijabatud-da'wah, yaitu donasi-donasi kemanusiaan dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat). Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama. Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).
      3. Wa'iyadatul maridh, mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab, mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orang-orang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjuta-juta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjung-pengunjungnya. Iyadah sama-sama mengunjungi yang artinya semakna dengan hajji-hajjah. Hakikatnya, mengunjungi apapun bila disuruh Allah SWT adalah mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.

      Hapus
    2. 4. Wat-tiba'ul-janaiz, mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu. Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
      5. Watashmithul-'athis, artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta). Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman.Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad.

      Hapus
  20. Nama : Wahdania
    Nim : F 1071151036
    Kelas : 1 A
    tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik Jika tidak, maka bahtera akan karam. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.
    1. Saling mengerti

    Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.

    2. Saling menolong

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

    3. Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    Allahu Rabbirrahman-Rabbirrahim adalah Tuhan orang-orang yang lemah (Rabbul-mustad'afin), Tuhan orang-orang yang miskin (Rabbul-masakin), Tuhan orang-orang yang sakit (Rabbul-maridhin), Tuhan orang-orang yang teraniaya (Rabbul-madzlumin), "Aku sangat dekat dengan mereka."

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti.

    BalasHapus
  21. Nama : Wahdania
    Nim : F 1071151036
    Kelas : 1 A
    tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik Jika tidak, maka bahtera akan karam.Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.
    1. Saling mengerti

    Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.

    2. Saling menolong

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah."

    BalasHapus
  22. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  23. Nama : WAHYUNI
    NIM : F1071221055
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1 A1
    Mata Kuliah: Agama Islam

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.
    1. Saling mengerti

    Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.

    2. Saling menolong

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah."

    BalasHapus
  24. Nama:delvia uliyanda
    Nim:F1071221024
    Prodi:pendidikan biologi
    Kelas:A2

    Akhlak
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dengan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan dalam hal ini bertetangga ada hak-hak sosial yang Harus dipatuhi dan hal-hal individu yang Harus dipatuhi ibarat Mendayung diantara dua Karang Karang domestik dan Karang publik jika tidak maka bahtera akan karam.secara umum agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:
    1.Saling Mengerti
    saling mengerti adalah awal bagi persyaratan Harmoni bertetangga. tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. dengan persyaratan saling mengerti artinya saat tetangga marah yang lain diam saat yang lain diam Mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan baik generasi yang akan datang.buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.
    2.Saling tolong menolong
    Keadaban(adabiyah-madaniyah)sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1.ranah ta'aruf,saling kenal-mengenal,sepengenalan
    2.ranah tafshhum,saling nemahami sepemahaman
    3.ranah ta'awun saling tolong-sepenolonh.
    4.ranah takaful,saling menanggung sepenanggungan.
    kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar,tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semua berkat,Tuhan takdirnya. artinya jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya Berjalanlah sejauh jauh sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhan pandanglah langit tinggi yang kokoh tempat yang lalu temukan di mana dirimu sekarang engkau hadir karena ada yang lain hadir itulah tetangga (Jiran ),engkau bisa melihat karena ada yang dilihat itulah tetangga (Jiran),kau bisa mendengar karena ada yang berbicara itulah tetangga (Jiran).


    ada 4 (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang:berdasarkan hadist Nabi Muhammad saw diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim (syaikani):
    1.barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah mereka menghormati tamu.
    2.barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah mereka menyambung Tali Kasih sayang. 3.barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah mereka memperlihatkan tetangga.
    4.barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    urgensitas hadist di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban Tetangga.
    1.Apabila mereka meminta saran sarankanlah.
    2.Apabila mereka Meminta perlindungan lindungan Lindungilah.
    3.apabila mereka meminta nasehat-nasehatilah.

    BalasHapus
  25. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  26. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya regulasinya:
    1.relasi tetangga dalam 3 kapasitas status hubungan: setetangga, saudara,seagama, 2.relasi tetangga dalam 2 kapasitas status hubungan tetangga dan seagama
    3.relasi tetangga dalam satu kapasitas status Tetangga.

    ada beberapa hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim yang wajib dipenuhi yaitu:
    1.Uqsussalam
    Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan, dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (Barakat).Uqsussalam bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam semakin banyak menjawab salam dan mengucapkan salam semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
    2.wa-ijabatud-da'wah.
    ijabah dakwah adalah kehadiran saat kesukaan dengan Tania seperti pesta perkawinan pesta kelulusan Yang intinya adalah ke syukuran kepada Allah SWT.
    ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong,menopang,mendukung,menyangga dalam pilar-pilar keduniaan setiap muslim.
    3.wa'iyadatul maridh
    mengunjungi orang sakit 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah Jalan mencari Rida Allah Al Ahad dalam balutan sakit kita memohon doa dari mereka yang sakit Sebab di dalam diri si sakit terdapat kasih sayang Tuhan (Rabbi Rahman rabbir Rahim)
    Iyadatul maridh adalah prosesi ibadah saat berdimensi habluminannas yang terkadang tanpa disadari semua memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharapkan Ridha Allah.
    4.wat-tiba'ul-janaiz
    it-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan rasulnya di dalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu inilah yang mendasari tawasul kepada kebajikan mereka. (Minal Khairi ilal khair) Tuhan mengatakan: Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan kami hubungkan mereka dengan dzuriat mereka, dan kami mengurangi sedikitpun pahala kebaikan,(Kalau roh leluhur yang shaleh-shaleh dari moyang moyang mereka terdahulu).mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunahkan menghampiri hukum wajib Timing of Education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
    5.Watashamithul-'athais
    artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah" balas dengan yarhamukallah orang yang bersin kembali menjawab yahdikumullah kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan kata-kata bukan kata tanpa Makna kata-kata tersebut bukan tanpa arti Selain sebagai ungkapan hati kasih sayang juga terhubung dengan Sang Khalik pencipta.
    yarhamukallah artinya adalah Semoga Allah menyayangimu yahdikumullah Semoga Allah memberi petunjuk betapa indahnya pergaulan orang-orang Mukmin muslim Mukhlis dalam hidup bertetangga mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah Allah Al Ahad

    BalasHapus
  27. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  28. Nama: Desy Syafitri
    NIM : F1071221001
    Prodi: Pendidikan biologi
    Kelas:A1

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga yaitu :
    1. Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.

    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    Adapun Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    BalasHapus
    Balasan
    1. 1. Uqsussalam. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat).
      2. Wa-ijabatud-da'wah. Uqsussalam sungguh sangat bermakna jamak. Ijabah da'wah atau menunaikan tugas panggilan menjadi tunai apabila telah memenuhi permintaan, atau undangan permohonan untuk datang bersilaturahmi baik pada ajang-ajang ketahniyahan maupun ajang-ajang ketakziyahan. Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama.
      3. Wa'iyadatul maridh. Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
      4.Wat-tiba'ul-janaiz. It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat 100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan 100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
      It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair).
      5.Watashmithul-'athis. Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman. Sebab ruwet masalah kehidupan dan himpitan, hempasannya membuat nadi berdetak kencang, darah tinggi, ucapan alhamdulillah telah menormalkan jantung, nadi dan darah.

      Hapus
  29. Nama : Nur Alfiatun Nikmah
    NIM : F1071221038
    Kelas : 1-A2
    Prodi : Pendidikan Biologi

    AKHLAK 1 : HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan. Dalam bertetangga, ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini merupakan corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen atau yang berdasarkan dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit.

    Secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti
    Saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang. Maka rumah-rumah warga bisa dijadikan ajang pelatihan dan pendidikan dalam berbagai jenis seperti TPA, PIAUD, Rumah Al-Quran, Rumah Bimbingan Belajar, Perpustakaan Masyarakat, Rumah Singgah, Rumah Bermain Anak, POSYANDU, Majelis Taklim, Rumah Kerajinan Masyarakat, PKK dengan berbagai program. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci). Melainkan sifatnya jendela, harus kadang terbuka, kadang tertutup sesuai dengan situasi dan kondisi.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

      1) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      2) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      3) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      4) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

      1) Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      2) Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      3) Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

      Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

      1) Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2) Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3) Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Ketiga regulasi tersebut sesuai penempatan dan perlakuannya.

      Hapus
    2. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Ijabah da'wah atau menunaikan tugas panggilan menjadi tunai apabila telah memenuhi permintaan, atau undangan permohonan untuk datang bersilaturahmi baik pada ajang-ajang ketahniyahan maupun ajang-ajang ketakziyahan. Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya.

      3. Wa'iyadatul maridh.

      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.

      Iyadah sama-sama mengunjungi yang artinya semakna dengan hajji-hajjah. Hajji mengunjungi rumah Allah SWT Al-Ahad, iyadi mengunjungi hamba Allah SWT Al-Ahad.

      Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah SWT Al-Ahad muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.

      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah.Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

      5. Watashmithul-'athis.

      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta). Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      Hapus
  30. Nama : Nova Siswanti Adtya
    NIM : F1071221003
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A1

    Resume
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Tugas setiap insan untuk hidup bertetangga mempunyai adab bertetangga. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan timbal balik antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga adapun hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuhi. Bertetangga tidak harus seragama atau kesamaan antar suku etnis, budaya, kesenjangan ekonomi, dan lain-lain. Didalam agama terdapat arahan dalam bertetangga yaitu :
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.
    2. Saling tolong menolong
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    •Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    •Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    •Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan
    •Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.
    hak dan kewajiban tetangga.
    •Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    •Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    •Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    • Uqsussalam
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    •Wa-ijabatud-da'wah
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.
    •Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit.
    •Wat-tiba'ul-janaiz
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
    •Watashmithul-'athis
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
    Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, dan Yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

    BalasHapus
  31. Assalamualaikum warahmatullahi wabarrakatuh

    Nama : Asmawati
    NIM : F1071221025
    Kelas : 1.A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    AKHLAK 1
    Hak dan Kewajiban Tetangga

    Dalam islam kita diajarkan untuk mendahului adab sebelum melakukan perbuatan.
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian baik di dunia maupun di akhirat. Salah satu contoh adab yang harus kita jaga adalah bagaimana adab dalam kehidupan bertetangga.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.
    Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi beberapa cara dalam hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13).
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    a) Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    b) Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    c) Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    d) Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
  32. Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    2.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan.  Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah)  berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    Kesimpulannya
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi, kadang harus menerima. Sehingga kita memperoleh Ridho dari Allah Subhanahu Wa Ta'ala baik di dunia maupun di akhirat kelak.

    Terima kasih
    Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarrakatuh 🙏

    BalasHapus
  33. Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
    Nama: Ade Irma Suryani
    NIM: F1071221005
    Kelas: 1A1
    Prodi: Pendidikan Biologi
    Semester: 1

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Hasil resume:
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga diakhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagian dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Untuk itu pentingnya membentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.

    2. Saling menolong

    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal.

    BalasHapus
  34. Nama: Ade Irma Suryani
    NIM: F1071221005
    Kelas: 1A1
    Prodi : pendidikan Biologi
    Semester: 1

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Lanjutan resume:
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib
    dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa,
    harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah,
    takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang
    terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah
    SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah
    terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat
    pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan
    mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab)
    menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan
    "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan
    sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain
    sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
    Waalaikumsalam warahmatullahi wabarokatuh

    BalasHapus

  35. Nama : Eli Delima
    Kelas : A1
    Semester : 1
    NIM : F1071221035
    Prodi : Pendidikan Biologi

    AKHLAK 1: HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.

    Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman. Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Kesepakatan dan kesepahaman kerja sama memang sudah menjadi (be ing) tugas profesi setiap orang, setiap orang menyandang dua titipan Tuhan, selaku 'abdullah (jamak: 'ibadullah), dan khalifatullah (jamak: khala-ifullah) fil - ardhi (di bumi). Penyandangnya adalah manusia sebagai pemimpin yang berstrata, bertingkat (berhirarki) pada satuan desa, satuan kota/kabupaten, satuan provinsi, satuan negara, itulah hakikat makna kesatuan (unity). Keluarga mendukung tetangga, tetangga mendukung bangsa, agama dan negara sebagai ciri masyarakat madani (madinah antonim qaryah). Masyarakat madinah adalah masyarakat kota yang berperadaban bercirikan hidup menetap (muqim), sedang lawan dari muqim adalah musafir (ibnu sabil atau nomaden).
    Keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1)Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2)Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3)Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4)Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton.
    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang.
    Jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya, berjalanlah sejauh-jauhnya sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhanm Engkau hadir karena ada yang lain hadir, itulah tetangga (jiran), engkau bisa melihat karena ada yang dilihat, itulah tetangga (jiran), engkau bisa mendengar karena ada yang berbicara, itulah tetangga (jiran).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam

    Urgensitas hadist diatas sesuai dengan hak dan kewajiban bertetangga.
    -Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    -Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    -Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1)Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2)Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3)Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat). Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama.

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah SWT Al-Ahad muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman). Hakikatnya, mengunjungi apapun bila disuruh Allah SWT adalah mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
      It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair), Tuhan mengatakan: " Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan mereka dengan dzuriyat mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan (leluhur yang shaleh-shaleh dari moyang-moyang mereka terdahulu). Setiap orang terikat dengan amalnya." (Ath-Thur:21).

      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  36. NAMA : PINASTI HANINGTYAS
    NIM : F1071221027
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
    KELAS : 1-A1

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Adanya tetangga yang berkumpul dan bergaul menjadi alasan kedekatan tempat tinggal yang berisi penghuni yang beragam coraknya. Dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) elah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. bertetangga tidak mengharuskan adanya kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, inilah yang disebut sebagai bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang secara homogen yaitu berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit.

    1. Saling mengerti.
    Tanpa memaknai apa itu arti saling mengerti anatar sesama tetangga maka kan menimbulkan pertikaian. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter. Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    2. Saling menolong
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)."

    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci). Melainkan sifatnya jendela, harus kadang terbuka, kadang tertutup sesuai dengan situasi dan kondisi. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.


    BalasHapus
    Balasan
    1. Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
      1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.
      Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
      4. Terkait dengan
      etiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.
      hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar. Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      \Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
      Ijabah da'wah atau menunaikan tugas panggilan menjadi tunai apabila telah memenuhi permintaan, atau undangan permohonan untuk datang bersilaturahmi baik pada ajang-ajang ketahniyahan maupun ajang-ajang ketakziyahan. Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).
      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

      5.Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).


      Hapus
  37. Nama: Harun Asyrofi
    NIM: F1071221059
    Kelas: 1-A1
    Prodi: Pendidikan Biologi
    AKHLAK 1: HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1.Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2.Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3.Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.
    Sekarang, panduduk bumi ramai, niscaya bumi seakan-akan sempit. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1.Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2.Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
  38. Nama: Harun Asyrofi
    NIM: F1071221059
    Kelas: 1-A1
    Prodi: Pendidikan Biologi
    AKHLAK 1: HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat 100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan 100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  39. Nama : Salsa Damaika Hadi
    NIM : F1071221033
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A1
    Matkul : Agama Islam
    Tema : Hak dan Kewajiban Tetangga

    Islam adalah agama "rahmatan lil 'alamin" yang memuat ajaran-ajaran kedamaian terutama ledamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi ini berdekatan tidak jauh. Tugas insan untuk mengurangi kesengsaraan terutama hidup berumah tangga dan hidup bertetangga. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang berada dekat dengan tempat tinggal kita yang berisi penghuni yang berbagai latar belakang sosial, ekonomi, religi, dan sudut pandang. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bisa menjadi azab sehingga agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga :
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal dari persyaratan harmoni bertetangga sehingga tidak terjadi pertikaian. Karakter tetangga adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami. Dengan beragam karakter tersebut bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama dengan menyusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal. Upaya untuk mencapai harmonisasi bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling menolong.
    Dalam surah Al-Maidah ayat 3 yang berisi tentang tolong-menolong (ta'aun) yang dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (adam). Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah :
    2.1. Ranah ta'aruf yaitu saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum yaitu saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun yaitu saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful yaitu saling menanggung-sepenanggungan.
    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang karena hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT. dan hari akhir yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani) :
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ada beberapa hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim yang wajib dipatuhi yaitu :
      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatab sebagai lambang salam karena salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah SWT. Uqsussalam bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Uqsussalam juga bermakna saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin banyak dan besar pahalanya.
      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah yang wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang akan melebur ke dalam kesamaan agama.
      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT. Kita memohon doa dari mereka yang sakit karena di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Allah (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad bahkan pahalanya berjuta-juta kali haju dan umrah.
      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Hal ini, hati akan mengambil pelajaran "fa'tabiru ya ulil abshar" (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab" (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
      5. Watashmithul-'athis.
      Membalas bacaan bersin orang lain yang mengucapkan "alhamdulillah" balas dengan "yarhamukallah" orang yang bersin kembali menjawab "yahdikumullah". Kata ini berisi ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
      Alhamdulillah adalah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, karena saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk .

      Hapus
  40. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  41. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan:
    1.Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.

    2.Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.

    3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqussalam
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia:dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang donasi pikiran perasaan, kewenangan untuk kebaikan bersama untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh.It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu. Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

    BalasHapus
  42. Nama : Fiqri Hidayat
    NIM : F1071221039
    Kelas : 1 A1
    Materi : Hak dan Kewajiban Tetangga.

    Resume :

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.

    Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    2. Saling menolong.

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style).
    Selain bercirikan masyarakat yang sangat menjunjung janji dan perjanjian (konsisten), setia dengan tugas dan tanggung jawab profesi (komitmen). keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

      1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

      Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam.

      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.

      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

      3. Wa'iyadatul maridh.

      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.

      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

      5. Watashmithul-'athis.

      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Sekian Resume dari saya
      Mohon maaf jika ada yang kurang pak 🙏
      Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarokatuh

      Hapus
  43. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
    Bismillahirrahmanirrahim

    Nama : Ita rahmadia
    NIM : F1071221048
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1A2

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah).
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    ➡️ Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan. Memperhatikan luasnya kawasan cakupan bertetangga, maka jangan menghina tetangga di depan atau di belakang mereka. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.

    ➡️ Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    ➡️ Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. (sambungan)

      Nama : Ita rahmadia
      NIM : F1071221048
      Prodi : Pendidikan Biologi
      Kelas : A2

      ➡️ Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      ➡️ Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat).

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Allahu Rabbirrahman-Rabbirrahim adalah Tuhan orang-orang yang lemah (Rabbul-mustad'afin), Tuhan orang-orang yang miskin (Rabbul-masakin), Tuhan orang-orang yang sakit (Rabbul-maridhin), Tuhan orang-orang yang teraniaya (Rabbul-madzlumin), "Aku sangat dekat dengan mereka." Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta). Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu dan Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      ➡️ Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad.

      Hapus

  44. Nama : Suryani
    Nim : F1071221014
    Kelas : A2
    Semester : 1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Hasil Resume :

    • Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.
    • Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    • Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.
    • Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.
    • Adapun kebertetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit.

    • Secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga :

    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong.
    QS. Al-Maidah : 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia.
    QS Al-Hujurat : 13, ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitanisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Keluarga mendukung tetangga, tetangga mendukung bangsa, agama dan negara sebagai ciri masyarakat madani (madinah antonim qaryah).

    BalasHapus
    Balasan
    1. • Masyarakat madinah adalah masyarakat kota yang berperadaban bercirikan hidup menetap (muqim), sedang lawan dari muqim adalah musafir (ibnu sabil atau nomaden).

      • Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah :
      1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
      2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
      3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
      4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

      • Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani) :
      1. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      2. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      3. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      4. Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      • Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting.

      • Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship) :
      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      • Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu :

      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada udzur.
      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT.

      Hapus
    2. 4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair).
      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah". Alhamdulillah bacaan malaikat, alhamdulillah bacaan Allah SWT Al-Ahad. DariNya dzikir dan kepadaNya kembali dzikir. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyayangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.


      Hapus
  45. Nama : Tasya Nur Atika
    NIM : F1071221013
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A1

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus di patuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik. Jika tidak, maka bahtera akan karam.

    Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    🌿1. Saling Mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    🌿 2. Saling Menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    📍Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    📍Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    📍Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    📍Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.
      Artinya, jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya, berjalanlah sejauh-jauhnya sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhan, pandanglah langit tinggi yang kokoh tanpa tiang, lalu temukan, dimana dirimu sekarang ini? Engkau hadir karena ada yang lain hadir, itulah tetangga (jiran), engkau bisa melihat karena ada yang dilihat, itulah tetangga (jiran), engkau bisa mendengar karena ada yang berbicara, itulah tetangga (jiran). Lalu, siapakah jiran yang paling dekat? Oleh sebab, Nabi Muhammad SAW melarang menyakiti jiran, tetapi hormatilah mereka!

      Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
      📍1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      📍2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      📍3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      📍4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
      📍1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      📍2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      📍3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehati lah.

      Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting. Tetapi, kadang regulasi membuat sulit dan payah, kadang regulasi membuat aman dan nyaman. Sekarang, penduduk bumi ramai, niscaya bumi seakan-akan sempit. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      📍1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      📍2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      📍3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

      Hapus
    2. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      🌿1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
      🌿2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat). Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).
      🌿3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah SWT Al-Ahad muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman). Hakikatnya, mengunjungi apapun bila disuruh Allah SWT adalah mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.
      🌿4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
      🌿5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin.
      Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad.

      Hapus
  46. Nama : Naya Uzzahra
    NIM : F1071221058
    Prodi : Pendidikan Biologi (1-A2)
    AKHLAK 1- HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama “rahmatan lil`alamin” mengandung ajaran tentang kedamaian (peace), terutama agama yang mengandung kedamaian (assalam) di dunia dan di akhirat. Ruang dimensi antara akhirat dan dunia lebih berdekatan, tidak jauh. Istilah surga di akhirat adalah kehidupan yang damai tanpa konflik, kecuali kepastian kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang berkumpul dan berinteraksi demi kedekatan dengan tempat tinggal atau rumah yang menampung penghuni yang berbeda-beda. Keberagaman, sosial, ekonomi, pendidikan, agama, sudut pandang (perspektif) yang berbeda-beda ini menjadi bagian dari tetangga yaitu kebijaksanaan perjuangan antara kepentingan tugas individu dan kepentingan tugas sosial, dalam hal ini bertetangga. Ada hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak individu yang harus dihormati.
    Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang pendidikan, kesetaraan ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti
    Dalam bertetangga akan ada banyak karakter yang akan ditemui. Keragaman ini bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama.
    Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong
    Keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT. Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
      1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

      Dalam kehidupan bertetangga ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam.
      Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam.
      2. Wa-ijabatud-da'wah (Memenuhi undangan).
      Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya.
      3. Wa'iyadatul maridh (Mengunjungi orang sakit).
      Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT.
      4. Wat-tiba'ul-janaiz (Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah).
      It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah."
      Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      Hapus
  47. Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Nama : Amelia Dwi Kartika
    Nim : F1071221007
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A1
    Tugas meresume

    ‌HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam memuat ajaran-ajaran kedamaian di dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab.  Ada hak sosial dan individu yang harus dipatuhi. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga :

    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantikpertikaian. Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal.
    Dinamika hidup bertetangga  akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship) yang akan memberi kebaikan, kebahagiaan, serta hadiah.
    2. Saling tolong menolong
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia pada QS. Al- Hujarat ayat 13. Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style).
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    - Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    - Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    - Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    -Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang. Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani) :
    - Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    -Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    -Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    -Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    -Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    -Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    -Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam
      Uqsussalam bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

      3.Wa'iyadatul maridh
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

      5. Watashmithul-'athis
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
      Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      Sekian dari saya terimakasih 🙏🏻
      Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

      Hapus
  48. Nama :Sri Wahyuninsih
    Nim :F1071221012
    Prodi :Pendidikan Biologi
    Kelas :1-A2

    AKHLAK 1

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    →Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong.
    →Kesepakatan dan Keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    1.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehifupan bertetangga pyn ada eegulasinya.Regulasu dalam tiga panduan hubungan (eelationship) :

    1.Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2.Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam
    →Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar. Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Wa-ijabatud-da'wah.
      →Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

      Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama.

      Uqsussalam dalam redaksi hadits yang lain juga disebutkan istilah "raddussalam" atau mengembalikan salam (keselamatan) yang menjadi hukum wajib membalas salam.

      3. Wa'iyadatul maridh.
      →Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit.

      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah).

      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah.

      Iyadah sama-sama mengunjungi yang artinya semakna dengan hajji-hajjah. Hajji mengunjungi rumah Allah SWT Al-Ahad, iyadi mengunjungi hamba Allah SWT Al-Ahad.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      →Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).
      It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair),

      5. Watashmithul-'athis.
      →Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah."

      Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman.
      Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin.

      Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      Hapus
  49. Nama : Amalia Putri Shalihat
    NIM : F1071221028
    Kelas : 1-A2
    Prodi : Pendidikan Biologi

    AKHLAK 1- HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga :
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.
    2. Saling tolong menolong
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    - Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    - Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    - Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Regulasi dalam kehidupan bertetangga:
    • Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    • Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    • Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.
    Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.




    BalasHapus
    Balasan
    1. 2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama.
      Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.

      4.Wat-tiba'ul-janaiz
      Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

      5.Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      sekian terima kasih Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh

      Hapus
  50. Nama: Syarifah Zulfa Aripah Billah
    NIM: F1071221006
    Kelas: 1-A2
    Prodi: Pendidikan Biologi

    AKHLAK 1 - HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Untuk ini penting dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Hal ini disebabkan karena tetangga itu sangat beragam karakternya. Sikap saling mengerti ini akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.
    2. Saling menolong
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    • Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    • Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    • Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    • Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam
      Uqsussalam bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
      2. Wa-ijabatud-da'wah
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
      3. Wa'iyadatul maridh
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
      5. Watashmithul-'athis
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  51. Nama: Maya Novita Sari
    NIM : F1071221021
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A1
    MaKul : Agama Islam

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh.
    Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga.
    Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.
    1. Saling Mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling Menolong
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.

    BalasHapus
  52. Nama : maya novita sari
    Prodi : pendidikan biologi
    Kelas 1-A1
    Lanjutan resume
    Kesatuan kemanusiaan (unity of mankind) berskala jasmani, dan kesatuan kemanusiaan (unity of human) berskala rohani, keduanya penting dihadirkan dalam kesepakatan, kesepahaman, kesehatan, keterpaduan sehingga hidup harmoni keluarga, tetangga, bangsa, agama dan negara.
    ● Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    ● Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman
    ● Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    ● Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan. Islam juga mengajarkan bahwa buka-tutup, dan penentuan arus serta pengalihan arus, karena nilai fleksibilitas (muyassarah) Islam sebagai agama yang bersifat terbuka terhadap arus pemikiran (open minded) yang sesuai sebagai ciri masyarakat yang berkemajuan (kosmopolitan) dalam ilmu, iman dan amal, sehingga ajarannya mengundang peminat, pemerhati, pengamat, pengkaji dan peneliti.
    Terdapat empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    *Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    *Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    *Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    *Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    *Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    *Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    *Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.
    Agama Islam mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting. Tetapi, kadang regulasi membuat sulit dan payah, kadang regulasi membuat aman dan nyaman. Dahulu, sebelum manusia ramai seperti ini, kehidupan menjadi sangat alami dan alamiyah, saat penduduk sedikit, niscaya bumi seakan-akan luas. Sekarang, panduduk bumi ramai, niscaya bumi seakan-akan sempit. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya.
    1.Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2.Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    BalasHapus
  53. Nama : maya novita sari
    Prodi : pendidikan biologi
    Kelas 1-A1
    Lanjutan resume
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2.Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.
    Ijabah da'wah pun saling mendoakan, menolong, membantu, menyokong, menopang, mendukung, menyangga dalam pilar-pilar keduniaan dan keakhiratan sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  54. Nama: Tri Elyza Handayani
    Kelas: 1-A1
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Hak dan Kewajiban Tetangga

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).Secara umum agama memberikan lalulintas hidup yaitu:1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal dari persyaratan harmoni bertetangga sehingga tidak terjadi pertikaian. Karakter tetangga adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami. Dengan beragam karakter tersebut bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama dengan menyusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal. Upaya untuk mencapai harmonisasi bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling menolong.
    Dalam surah Al-Maidah ayat 3 yang berisi tentang tolong-menolong (ta'aun) yang dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (adam). Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah :
    2.1. Ranah ta'aruf yaitu saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum yaitu saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun yaitu saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful yaitu saling menanggung-sepenanggungan.
    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang karena hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT. dan hari akhir yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani) :
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.Ada beberapa hak dan kewajiban bertetangga

    BalasHapus
  55. Nama:Tri Elyza Handayani
    Kelas: 1-A1
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Ada beberapa hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim yang wajib dipatuhi yaitu :
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatab sebagai lambang salam karena salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah SWT. Uqsussalam bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Uqsussalam juga bermakna saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin banyak dan besar pahalanya.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah yang wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang akan melebur ke dalam kesamaan agama.
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT. Kita memohon doa dari mereka yang sakit karena di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Allah (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad bahkan pahalanya berjuta-juta kali haju dan umrah.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Hal ini, hati akan mengambil pelajaran "fa'tabiru ya ulil abshar" (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab" (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
    5. Watashmithul-'athis.
    Membalas bacaan bersin orang lain yang mengucapkan "alhamdulillah" balas dengan "yarhamukallah" orang yang bersin kembali menjawab "yahdikumullah". Kata ini berisi ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
    Alhamdulillah adalah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, karena saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

    BalasHapus
  56. Nama : Arnefa Puspita Sari
    Nim : F1071221043
    Semester/Kelas : 1/A1
    Prodi :Pendidikan Biologi
    AKHLAK 1-HAK dan KEWAJIBAN TETANGGA
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair), Tuhan mengatakan: " Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan mereka dengan dzuriyat mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan (leluhur yang shaleh-shaleh dari moyang-moyang mereka terdahulu). Setiap orang terikat dengan amalnya." (Ath-Thur:21).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
    Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat.
    Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.
    Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

    BalasHapus
  57. Nama : LATIFAH PUJI LESTARI
    NIM : F1071221020
    Kelas : 1-A2

    AKHLAK 1 : HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal- mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    • Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    • Ranah tafahhum, saling memahami- sepemahaman.
    • Ranah ta'awun, saling menolong- sepenolongan.
    • Ranah takaful, saling menanggung- sepenanggungan.
    Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    • Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    • Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    • Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    • Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    Dan apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    • Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    • Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    • Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan.
      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim). Allahu Rabbirrahman-Rabbirrahim adalah Tuhan orang-orang yang lemah (Rabbul-mustad'afin), Tuhan orang-orang yang miskin (Rabbul-masakin), Tuhan orang-orang yang sakit (Rabbul-maridhin), Tuhan orang-orang yang teraniaya (Rabbul-madzlumin), "Aku sangat dekat dengan mereka." Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT.
      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka (minal khair ilal khair), Tuhan mengatakan: " Dan orang-orang yang beriman beserta anak cucu mereka yang mengikuti mereka dalam keimanan, Kami hubungkan mereka dengan dzuriyat mereka, dan Kami tidak mengurangi sedikit pun pahala kebaikan (leluhur yang shaleh-shaleh dari moyang-moyang mereka terdahulu). Setiap orang terikat dengan amalnya." (Ath-Thur:21). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib.
      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
      Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman. Sebab ruwet masalah kehidupan dan himpitan, hempasannya membuat nadi berdetak kencang, darah tinggi, ucapan alhamdulillah telah menormalkan jantung, nadi dan darah. Alhamdulillah bacaan malaikat, alhamdulillah bacaan Allah SWT Al-Ahad. DariNya dzikir dan kepadaNya kembali dzikir. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      Hapus
  58. Nama : Farida
    Nim : F1071221018
    Kelas :1-A2
    Prodi : Pendidikan Biologi

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Islam adalah agama rahmatan lil ‘alamin yaitu rahmat bagi seluruh alam. Islam adalah agama yang damai dan mewujudkan kedamaian serta kasing sayang terhadap sesama manusia maupun alam. Dua hal yang berdekatan yakni bahwa akhirat dan dunia tidak jauh. Kehidupan di surga damai dan tidak ada konflik, penuh dengan kesenangan dan kebahagiaan. Oleh karena itu sebagai manusia kita harus hidup damai dan menjauhi kesengsaraan dan pertikaian, terutama dalam hidup bertetangga. Dalam bertetangga kita harus toleransi terhadap perbedaan dan kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan dan kesejajaran ekonomi.
    Adab bertetangga yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yaitu:
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti dalam bertetangga dapat mencegah pertikaian dan permasalahan. Karena kita hidup berdampingan, setiap orang memiliki sifat dan karakter yang berbeda-beda sehingga saling mengerti sangat penting dalam hidup bertetangga. Tanpa adanya saling mengerti kehidupan bertetangga tidak akan damai. Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saling pengertian dapat menciptakan kebahagiaan, kebaikan, saling memberi informasi serta saling memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong
    Perintah tolong menolong (ta’awun) terdapat dalam Q.S Al-maidah ayat 2 yang artinya “...Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh Allah sangat berat siksa-nya”. manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    a) Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    b) Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    c) Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    d) Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Saling sepenanggungan harus dilakukan oleh setiap orang yang dimulai dengan membuka diri dengan orang lain disekitarnya.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.

    BalasHapus
    Balasan

    1. Empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
      - Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      - Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      - Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      - Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
      1. Apabila dimintai saran, maka berilah saran
      2. Apabila dimintai perlindungan, maka lindungilah.
      3. Apabila dimintai nasehat, maka nasehatilah.

      Dalam kehidupan bertetangga juga terdapat regulasinya. Berikut ini regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      a. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      B. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      C. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
      Ketiga regulasi ini harus disesuaikan penempatan dan perlakuan terhadap tetangga. Setiap regulasi memiliki perbedaan hak dan kewajibannya masing-masing.

      Berikut ini Hak dan kewajiban bertetangga yang wajib dipenuhi sebagai sesama umat muslim:
      1. Uqsussalam
      Uqsussalam adalah saling mengucapkan dan menjawab salam, yang mana salam ini memiliki makna saling mendoakan kesehatan, keamanan dan keselamatan. Lafadz salam yaitu Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh yang memili arti “Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya.” Dengan sering Mengucapkan salam akan mendapat ganjaran pahala yang besar.

      2. Wa-ijabatud-da'wah
      Ijabah da'wah artinya menunaikan tugas panggilan, permintaan atau undangan permohonan untuk datang bersilaturahmi baik pada ajang-ajang tasyakuran seperti pesta, perkawinan dan sebagainya serta ajang-ajang takziyahan. Ijabah da'wah yaitu saling mendoakan, tolong-menolong, membantu, mendukung, menopang, menyangga dalam hal dunia dan akhirat sebagai ikrar, janji, bay'at, iman setiap muslim; lafal "wabihi nasta'inu 'ala umuriddun-ya wad-din," (Dan dengan Nya kami bermohon tentang dunia dan akhirat).

      3. Wa'iyadatul maridh
      Memiliki arti mengunjungi aorang yang sakit. Mengunjungi orang yang sakit dalam rangka mencari ridha Allah SWT , hal ini biasa kita sebut hablumminannas.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz
      Artinya Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Saat proses pengantaran jenazah kita dapat berfikir dan mengambil pelajaran bahwa hidup didunia hanya sememtara, sehingga kita akan berlomba-lomba dalam beribadah dan mencari pahala.

      5. Watashmithul-'athis
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain ketika orang tersebut mengucap: "Alhamdulillah," maka balaslah dengan "Yarhamukallah." Dan Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata ini adalah sebuah doa sebagai rasa syukur dan kasih sayang kepada Allah SWT.

      Hapus
    2. NAMA: Ineke Laili Ramadhini
      NIM: F1071221026
      KELAS: 1-A2
      PRODI: Pendidikan Biologi

      AKHLAK 1
      HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

      Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
      1. Saling mengerti
      Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship). Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

      2. Saling menolong
      Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
      •Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
      •Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
      •Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
      •Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

      Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya. Saling sepenanggungan harus dilakukan oleh setiap orang yang dimulai dengan membuka diri dengan orang lain disekitarnya.
      Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.
      Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

      •Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      •Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      •Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      •Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

      ~Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      ~Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      ~Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

      Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
      Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

      Hapus
    3. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  59. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  60. Nama : Diana Fisa Astuti
    Nim : F1071221040
    Kelas : 1A2
    Prodi : pen.Biologi

    Islam sebagai agama «rahmatan lil 'alamin» memuat ajaran-ajaran kedamaian , tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan . Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen , tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen.
    Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi , bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter. Jamak karakter yang akan ditemui, ada tipe cuek tetapi pemurah, ada tipe aktivis tetapi pelit, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tetapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, ada yang peduli dengan tetangga jauh, tetapi lupa dengan tetangga dekat, ada yang suka silaturrahim tapi isinya gosip, ada yang pura-pura tidak peduli tapi suka up date status, ada yang jarang rapat, tetapi rapat dengan instagram, ada seperti wartawan, ada seperti hartawan, ada seperti ilmuan, ada seperti agamawan, ada seperti seniman.
    Negara yang kuat karena berisi masyarakat yang kuat, masyarakat yang kuat berisi tetangga yang kuat, tetangga yang kuat berisi keluarga yang kuat, keluarga yang kuat berisi individu-individu yang kuat, SDM yang kuat. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu

    Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang . Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya.
    Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama. Uqsussalam dalam redaksi hadits yang lain juga disebutkan istilah «raddussalam» atau mengembalikan salam yang menjadi hukum wajib membalas salam. Salam keselamatan yang mendunia dan mengakhirat, sedunia dan seakhirat adalah bersumber dari kemaha-tunggalan, kemaha-esaan Allah SWT Al-Ahad, As-Salam, As-Salam Al-Ahad, Al-Ahad As-Salam.

    BalasHapus
  61. Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka menlaksanakan amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah kegiatan amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung. Pada hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang sangat dekat dengan kita, selalu kita lihat perilakunya, dan yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2.Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
  62. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Dengan maksud menyebarkanluaskan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Yang bermakna menuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat)

    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya merupakan prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab, mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orang-orang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjuta-juta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjung-pengunjungnya.

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan semua pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita adalah berkat dari para pendahulu yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat 100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan 100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.

    5. Watashmithul-'athis.
    Yang berarti membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sekedar kata biasa, bukan juga kata yang tanpa makna. Melainkan sebagai ungkapan isi hati kasih-sayang yang terhubung dengan Sang Pencipta

    BalasHapus
  63. Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

    Nama : Ummi Fatoni
    NIM : F1071221036
    Fakultas : Keguruan dan Ilmu Pendidikan
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Semester : 1
    Kelas : A2

    •Hak dan Kewajiban Tetangga
    Islam sebagai agama memuat ajaran-ajaran kedamaian dunia dan akhirat yang artinya bahwa akhirat tidak jauh dan duniapun tidak jauh. Surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tidak ada konflik.
    Tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dekat dengan tempat tinggal yang hadir dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, pembelajaran, agama, dan sudut pandang. Menjadi bagian dari tetangga adalah adanya tarik-ulur antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat. Hak sosial dan hak individu harus dipatuti. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan juga adzab. Bertetangga tidak harus sama antara agama, etnis, latar belakang pendidikan, dan ekonomi. Agama dapat memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga, yaitu:
    1. Saling mengerti, yang artinya awal dari sayarat harmoni bertetangga. Tanpa saling mengerti dapat membuat perkelahian. Karakter yang akan ditemui dari tetangga ada tipe cuek tetapi pemurah, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tetapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, dll. Keragaman ini jika dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama. Dengan syarat saling mengerti artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan.
    2. Saling menolong, surah Al-Maidah ayat 3 berisi tentang tolong-menolong dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal asal yang satu (Adam) kemudian berketurunan dalam ayat Al-Hujurat:13 yang mengandung paham nilai kesemestaan yang bercabang pada kebudayaan dan peradaban. Kesatuan kemanusiaan berskala jasmani dan rohani, keduanya penting dalam kesepakatan, kesepahaman, kesehatan, keterpaduan sehingga hidup harmoni keluarga, tetangga, bangsa, agama dan negara. Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Untuk bisa saling sepenanggungan, setiap diri harus membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci).
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam, menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam.
    2. Wa-ijabatud-da'wah, memenuhi undangan.
    3. Wa'iyadatul maridh, mengunjungi orang sakit.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz, mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah.
    5. Watashmithul-'athis, membalas bacaan bersin orang lain.

    Sekian resume dari saya, terima kasih
    Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

    BalasHapus
  64. Nama : Sinta
    NIM : F1071221041
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : A1
    Semester: 1 / Ganjil
    Mata Kuliah: Agama Islam

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.
    Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1.Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.

    BalasHapus
  65. 2.Saling menolong.

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    1.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

    1.Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2.Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3.Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

    Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: 1.setetangga, sesaudara, seagama.
    2.Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam
    Uqsussalam bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.
    2.Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
    3.Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    BalasHapus
  66. 4. Wat-tiba'ul-janaiz.

    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
    5.Watashmithul-'athis.

    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman. Sebab ruwet masalah kehidupan dan himpitan, hempasannya membuat nadi berdetak kencang, darah tinggi, ucapan alhamdulillah telah menormalkan jantung, nadi dan darah. Alhamdulillah bacaan malaikat, alhamdulillah bacaan Allah SWT Al-Ahad. DariNya dzikir dan kepadaNya kembali dzikir.
    Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

    BalasHapus
  67. Nama: Anita Tri Andriani
    NIM: F1071221011
    Kelas: 1-A1
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian, tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    2. Saling menolong.
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    - Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    - Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    - Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    - Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga:
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam (Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam)
    2. Wa-ijabatud-da'wah (Memenuhi undangan)
    3. Wa'iyadatul maridh (Mengunjungi orang sakit)
    4. Wat-tiba'ul-janaiz (Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah)
    5. Watashmithul-'athis (Membalas bacaan bersin orang lain)

    BalasHapus
  68. Nama : Indah Sari
    NIM : F1071221015
    Kelas : A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab.
    1. Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Jamak karakter yang akan ditemui, ada tipe cuek tetapi pemurah, ada tipe aktivis tetapi pelit, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tetapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, ada yang peduli dengan tetangga jauh, tetapi lupa dengan tetangga dekat, ada yang suka silaturrahim tapi isinya gosip, ada yang pura-pura tidak peduli tapi suka up date status, ada yang jarang rapat, tetapi rapat dengan instagram, ada seperti wartawan, ada seperti hartawan, ada seperti ilmuan, ada seperti agamawan, ada seperti seniman. Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam.
    2. Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
  69. Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci). Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Artinya, jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya, berjalanlah sejauh-jauhnya sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhan, pandanglah langit tinggi yang kokoh tanpa tiang, lalu temukan. Engkau hadir karena ada yang lain hadir, itulah tetangga (jiran), engkau bisa melihat karena ada yang dilihat, itulah tetangga (jiran), engkau bisa mendengar karena ada yang berbicara, itulah tetangga (jiran). Oleh sebab, Nabi Muhammad SAW melarang menyakiti jiran, tetapi hormatilah mereka!
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani): Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam. Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah. Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting. Tetapi, kadang regulasi membuat sulit dan payah, kadang regulasi membuat aman dan nyaman. Dahulu, sebelum manusia ramai seperti ini, kehidupan menjadi sangat alami dan alamiyah, saat penduduk sedikit, niscaya bumi seakan-akan luas. Sekarang, panduduk bumi ramai, niscaya bumi seakan-akan sempit. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship): Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga. Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu: 1. Uqsussalam. Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat).

    BalasHapus
  70. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  71. Nama : Wahyu Hidayattulloh
    NIM : F1071221042
    Kelas : A2
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Hak dan Kewajiban Tetangga
    Islam sebagai agama memuat ajaran-ajaran kedamaian dunia dan akhirat yang artinya bahwa akhirat tidak jauh dan duniapun tidak jauh. Surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tidak ada konflik.
    Tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dekat dengan tempat tinggal yang hadir dengan berbagai latar belakang sosial, ekonomi, pembelajaran, agama, dan sudut pandang. Menjadi bagian dari tetangga adalah adanya tarik-ulur antara kepentingan individu dengan kepentingan masyarakat. Hak sosial dan hak individu harus dipatuti. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan juga adzab. Bertetangga tidak harus sama antara agama, etnis, latar belakang pendidikan, dan ekonomi. Agama dapat memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga, yaitu:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.

    2. Saling menolong.
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka menlaksanakan amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah kegiatan amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung. Pada hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang sangat dekat dengan kita, selalu kita lihat perilakunya, dan yang selalu kita dengar pembicaraannya. Dalam konteks ini, Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3.Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
      Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.
      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam.
      Dengan maksud menyebarkanluaskan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Yang bermakna menuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat)

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Iyadatul maridh sebenarnya merupakan prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab, mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orang-orang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjuta-juta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjung-pengunjungnya.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan semua pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita adalah berkat dari para pendahulu yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat 100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan 100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.

      5. Watashmithul-'athis.
      Yang berarti membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sekedar kata biasa, bukan juga kata yang tanpa makna. Melainkan sebagai ungkapan isi hati kasih-sayang yang terhubung dengan Sang Pencipta.

      Hapus
  72. Nama:Diana Fisa Astuti
    NIM : F1071221040
    Kelas :1 A2
    Prodi : pen.biologi

    Islam sebagai agama «rahmatan lil 'alamin» memuat ajaran-ajaran kedamaian , tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan . Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen , tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen.
    Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi , bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter. Jamak karakter yang akan ditemui, ada tipe cuek tetapi pemurah, ada tipe aktivis tetapi pelit, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tetapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, ada yang peduli dengan tetangga jauh, tetapi lupa dengan tetangga dekat, ada yang suka silaturrahim tapi isinya gosip, ada yang pura-pura tidak peduli tapi suka up date status, ada yang jarang rapat, tetapi rapat dengan instagram, ada seperti wartawan, ada seperti hartawan, ada seperti ilmuan, ada seperti agamawan, ada seperti seniman.
    Negara yang kuat karena berisi masyarakat yang kuat, masyarakat yang kuat berisi tetangga yang kuat, tetangga yang kuat berisi keluarga yang kuat, keluarga yang kuat berisi individu-individu yang kuat, SDM yang kuat. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu

    Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang . Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya.
    Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama. Uqsussalam dalam redaksi hadits yang lain juga disebutkan istilah «raddussalam» atau mengembalikan salam yang menjadi hukum wajib membalas salam. Salam keselamatan yang mendunia dan mengakhirat, sedunia dan seakhirat adalah bersumber dari kemaha-tunggalan, kemaha-esaan Allah SWT Al-Ahad, As-Salam, As-Salam Al-Ahad, Al-Ahad As-Salam.

    BalasHapus
  73. Nama. : Sherly Meidina
    Nim : F1071221004
    Kelas : I-A2
    Pendidikan Biologi

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Islam adalah agama "rahmatan lil 'alamin" yang mengajarkan kedamaian dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).
    Bertetangga dapat mendatangkan nikmat ataupun adzab. Dalam bertetangga tidak mengharuskan keseragaman beragama, etnis, latar belakang maupun ekonomi. Secara umum agama memberikan arahan untuk hidup bertetangga antara lain :
    1. Saling mengerti
    Dimana ini menjadi awal persyaratan hidup harmoni dalam bertetangga. Karena dengan saling mengerti akan terhindar dari pertikaian antar tetangga. Dengan banyaknya karekteristik seseorang diperlukan adanya saling mengerti untuk mencapai suatu harmonisasi.
    Selain itu Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Negara yang kuat karena berisi masyarakat yang kuat, masyarakat yang kuat berisi tetangga yang kuat, tetangga yang kuat berisi keluarga yang kuat, keluarga yang kuat berisi individu-individu yang kuat, SDM yang kuat.
    2. Saling menolong
    Dalam surah Al-Maidah ayat 3, tolong menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah). Untuk mencapai kebudayaan dibutuhkan kesepakatan bersama (konvensi), lebih-lebih lagi untuk membangun peradaban, perlu sosialisasi, publikasi, promosi, sehingga keadaan (adabiyah-madaniyah) telah menjadi gaya hidup semua orang (life style).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    - Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    - Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    - Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    - Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Keberadaan tetangga diperlukan dalam rangka mengekspresikan amal shaleh dimana kadang kita harus memberi dan kadang kita menerima sebuah kebaikan.
      Selain itu banyaknya amal tetangga adalah bagi Amaliyah Jiran yang berpahala panjang. Dari nabi Muhammad Saw menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan. Memperhatikan luasnya kawasan cakupan bertetangga, maka jangan menghina tetangga di depan atau di belakang mereka. Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.

      Ada 4 kriteria keimanan berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

      1) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
      2) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
      3) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
      4) Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

      Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
      - Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
      - Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
      - Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

      Selain itu adanya regulasi dalam tiga panduan hubungan :
      - Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      - Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      - Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Hapus
    2. Ada beberapa hal dan kewajiban bertetangga yang harus dipenuhi antara lain:
      •Uqsussalam. salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Karena Allah menjamin keselamatan dan keamanan bagi umatnya yang mengucapkan salam kepada saudaranya.
      •Wa-ijabatud-da'wah
      •Wa'iyadatul maridh (mengunjungi orang yang sakit) dimana kita harus tetap menjaga silahturahmi dan mendoakan tetangga atau saudara kita yang sakit
      •Wat-tiba'ul-janaiz (mengantar jenazah) Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan
      •Watashmithul-'athis. Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  74. Nama : Sayyida Nafisa
    Kelas. : 1 A2
    Nim. : F1071221050
    Pendidikan biologi

    ‌HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam memuat ajaran-ajaran kedamaian di dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Ada hak sosial dan individu yang harus dipatuhi. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga :

    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantikpertikaian. Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan (human relationship) yang akan memberi kebaikan, kebahagiaan, serta hadiah.
    2. Saling membantu
    Ayat ketiga Surat Al-Maidah, bertema gotong royong (ta'aun), didasarkan pada kesepakatan dan pemahaman bahwa semua manusia memiliki dimensi asal (dimensi manusia) yang sama dalam dimensi ruang dan waktu. (Adam), kemudian turun seperti kalam Allah yang paling mulia dalam QS. Al-Hujarat ayat 13. Bagian ini berisi pemahaman tentang nilai alam semesta (kosmopolitanisme), yang bercabang menjadi budaya (tsaqafah) dan peradaban (hadharah). Perwujudan kebudayaan membutuhkan saling pengertian (kesepakatan), pembangunan peradaban membutuhkan sosialisasi, publikasi, dan propaganda, dan situasi (adabiyah-madaniyah) disesuaikan dengan gaya hidup (lifestyle) setiap orang. Pekerjaan yang dilakukan di bawah bantuan timbal balik di bidang-bidang berikut:

    - Alam Taalhu, saling mengenal, saling mengenal.
    Kerajaan Tafahum, Saling Pengertian.
    - Alam Ta'awun, Gotong Royong.
    - Takāful, ranah saling berbagi.

    Kehadiran tetangga sangat penting dalam kaitannya dengan hadirnya berbagai corak amalan dan perubahan yang dihindari oleh Amaryah. Banyaknya perbuatan bertetangga merupakan sebutan perbuatan bertetangga yang akan dibalas dalam waktu yang lama.
    Keimanan seseorang kepada Allah SWT dan akhirat memiliki empat (klausa) kriteria yang menjadi indikator seseorang beriman atau tidak. Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diucapkan oleh Imam Bukhari dan Muslim (Shaihani):

    -Orang-orang yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir harus menghormati tamu-tamu mereka.
    -Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, ikatlah tali cinta.
    -Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir harus menghormati tetangganya. -Siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir harus mengucapkan kata-kata yang baik atau tetap diam.

    Urgensi hadits di atas sangat sesuai dengan hak dan kewajiban tetangga.
    -Ketika dimintai nasihat, berikan.
    -Jika mereka meminta perlindungan, lindungi.
    Jika Anda dimintai saran, berikan. Lingkungan juga memiliki aturan. 3 aturan panduan hubungan:

    - Hubungan tetangga dalam kapasitas tiga status hubungan:
    Tetangga, saudara, agama.
    - Hubungan tetangga dalam dua kapasitas status hubungan:
    Tetangga dan sesama orang percaya.
    - Hubungan lingkungan dalam kapasitas nasional:
    tetangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam
      Uqsussalam bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
      3.Wa'iyadatul maridh
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman).

      4. Wat-tiba'ul-janaiz
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.
      5. Watashmithul-'athis
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
      Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk.

      Hapus
    2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
    3. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  75. Nama : Ardita Putri Melisa Jawanti
    NIM : F1071221023
    Kelas : 1-A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Tugas meresume materi "Hak dan Kewajiban Tetangga"
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti yang harus dipatuhi dalam bertetangga. Bertetangga tidak harus memiliki agama yang sama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.
    Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 membahas tentang tolong-menolong (ta'aun) yang dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal asal yang satu (Adam). Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    -Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    -Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    -Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    -Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya, yang selalu kita dengar pembicaraannya.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    -Apabila mereka meminta saran, sarankanlah
    -Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah
    -Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    -Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    -Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    -Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Ardita Putri Melisa Jawanti
      NIM : F1071221023
      Kelas : 1-A1
      Prodi : Pendidikan Biologi

      Tugas meresume materi "Hak dan Kewajiban Tetangga"
      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah)  berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).
      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka.
      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta). Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat.

      Hapus
  76. NAMA: FANNISA SAFARINI
    NIM: F1071221030
    KELAS: I-A2
    PRODI: PENDIDIKAN BIOLOGI

    Hak dan Kewajiban Tetangga

    Islam adalah agama yang membuat ajaran-ajaran kedamaian dunia dan akhirat. Setiap insan harus hidup dengan menjaga kedamaian dan meminimalkan kesengsaraan terutama dalam kehidupan bertetangga.

    Tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman yang berisi penghuni dengan beragam corak, seperti perbedaan latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, dan sudut pandang. Menjadi bagian dari tetangga berarti tarik ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan. Ada hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Bertetangga pun tidak harus seragam baik dalam agama, etnis, latar belakang pendidikan, dan kesejajaran ekonomi. Namun, ada juga bertetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti perumahan guru atau komplek perumahan dosen.

    Seperti apapun bentuk kehidupan bertetangganya agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga, diantaranya adalah sebagai berikut:
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal dari keharmonisan kehidupan bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memetik pertikaian. Dalam sebuah kehidupan bertetangga pasti akan ditemui karakter yang berbeda-beda, ada tipe yang cuek tapi pemurah, ada tipe yang aktivis tetapi pelit, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, dan berbagai karakter lainnya. Keragaman ini apabila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong
    Seperti yang sudah disebutkan dalam surah Al-Hujurat ayat 13 bahwa Allah menjadikan manusia dari laki-laki dan perempuan dan telah menjadikan manusia berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar manusia saling kenal mengenal. Surah al-hujurat ayat 13 mengandung paham nilai kesemestaan yang bercabang pada kebudayaan dan peradaban. Untuk mencapai kebudayaan dan peradaban dibutuhkan sebuah kesepakatan bersama. Kesepakatan dan kesepahaman kerjasama memang sudah menjadi tugas dan profesi setiap orang selaku abdullah dan khalifatullah di bumi. Kesatuan manusia berskala jasmani dan rohani yang penting dihadirkan dalam kesepakatan, kesepahaman, kesehatan, keterpaduan sehingga tercipta kehidupan yang harmonis di dalam keluarga, tetangga, bangsa, agama, dan negara. Keadaban sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong-menolong dalam ranah:
    -ranah ta'aruf, saling kenal mengenal, sepenalan.
    -ramah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    -ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    -ranah Takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Untuk bisa saling pos sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang lain di sekitarnya. Keberadaan tetangga kadang mengharuskan kita untuk memberi dan kadang harus menerima di mana keduanya adalah amal sholeh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi dan si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT.
    Pada hakikatnya tetangga adalah keluarga dan keluarga adalah tetangga maka hormatilah tetangga.
    Ada 4 kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang:
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    -Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Maka sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga, yaitu:
    -Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    -Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    -Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting.

      Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      -Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      -Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      -Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim, ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama.

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim). Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati. It-tiba' adalah posisi pengikut Allah dan Rasul-Nya, didalamnya mengandung kesadaran bahwa kita terlahir dari orang-orang terdahulu, inilah yang mendasari tawassul kepada kebajikan mereka. Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib.

      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).
      Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu.
      Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

      Hapus
  77. Nama : Aulia Nur Rahmania
    Nim : F1071221061
    Kelas : 1-A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat). Uqsussalam juga bermaksud saling mengucapkan dan menjawab salam. Semakin banyak menjawab dan mengucapkan salam, semakin besar dan semakin banyak pahalanya.

    BalasHapus
  78. Bismillahirrahmanirrahim ✨
    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

    Nama : Bagus Maulana
    NIM : F1071221002
    Kelas : 1 A-2
    Prodi : Pendidikan Biologi

    📑Tugas Resume

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.

    📌 Secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga :

    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam).
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.

    📌Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    📌Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    📌Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship) yaitu :
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
    Balasan
    1. 📌Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam.
      Yang dimaksud dengan uqsussalam adalah menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Uqsussalam disini bermakna saling mendoakan kesehatan, keamanan, keselamatan. Dan aksi-aksi keamanan, keselamatan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan dan kebaikan-kebaikan (barakat).

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Wa-ijabatud-da'wah bermakna Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Wa'iyadatul maridh berarti Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab, mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orang-orang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjuta-juta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjung-pengunjungnya.
      Hakikatnya, mengunjungi apapun bila disuruh Allah SWT adalah mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.

      Wat-tiba'ul-janaiz bermakna Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal). Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh.

      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  79. 2. Wa-ijabatud-da'wah (memenuhi undangan)
    Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat). Ijabah da'wah adalah kehadiran saat kesukaan dengan tahniah seperti pesta perkawinan, pesta kelulusan yang intinya adalah kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad. Sedangkan dimensi ijabah da'wah dalam situasi dan kondisi kesedihan dengan takziah bersituasikan dan berkondisikan seperti musibah kematian dan sebagainya. Ijabah da'wah penting guna membangun kesadaran tentang kesamaan kesenangan dan kesusahan sebagai ummat setetangga dan seagama. Ijabah da'wah akan memunculkan kasih-sayang sesama dalam komunitas profesi, organisasi, literasi, famili, tetangga yang semuanya itu lebur ke dalam kesamaan agama.


    3. Wa'iyadatul maridh (mengunjungi orang sakit)
    'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim). Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT. Tetamu Allah SWT Al-Ahad ini akan Allah SWT Al-Ahad muliakan mereka sebagai tamu yang maha pengasih (dhuyufur-rahman). Hakikatnya, mengunjungi apapun bila disuruh Allah SWT adalah mengunjungi Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
  80. 4. Wat-tiba'ul-janaiz (mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah).
    Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

    5. 5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta). Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat. Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
  81. Nama : Reny Radita Putri
    NIM : F1071221037
    Kelas : 1A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Tugas RESUME
    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.

    Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga

    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.

    Masyarakat madinah adalah masyarakat kota yang berperadaban bercirikan hidup menetap (muqim), sedang lawan dari muqim adalah musafir (ibnu sabil atau nomaden). Selain bercirikan masyarakat yang sangat menjunjung janji dan perjanjian (konsisten), setia dengan tugas dan tanggung jawab profesi (komitmen). keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.

    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga.

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting.

      Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
      1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
      2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
      3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
      1. Uqsussalam.
      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.
      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.

      3. Wa'iyadatul maridh.
      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.
      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

      5. Watashmithul-'athis.
      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  82. Nama : Diana Fisa Astuti
    NIM : F1071221040
    Kelas : 1 A2

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Ma’ruf Zahran

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.

    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    2. Saling menolong

    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal.

    BalasHapus
  83. Nama : Fingkie Febria Anggreany
    NIM : F1071231033
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : I-A2

    AKHLAK 1 - HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Hak dan kewajiban tetangga dalam Islam mencerminkan prinsip saling menghormati, tolong-menolong, dan kepedulian terhadap kebutuhan serta kesejahteraan sesama. Hak tetangga dalam Islam mencakup:
    1. Hormat-menghormati: Saling menghormati keberadaan dan privasi masing-masing.
    2. Bantuan dan tolong-menolong: Memberikan pertolongan dalam kebutuhan, baik dalam urusan sehari-hari maupun darurat.
    3. Berbagi dalam kebahagiaan dan duka: Menunjukkan empati dan solidaritas dalam kebahagiaan dan kesedihan tetangga.
    4. Menjaga keamanan: Melindungi tetangga dari bahaya atau ancaman yang dapat mengenai mereka.
    5. Menjaga lingkungan: Tidak merusak atau mengganggu ketenangan lingkungan tetangga.

    Sedangkan kewajiban tetangga melibatkan:
    1. Saling menghormati: Memberikan penghormatan dan tidak melanggar privasi tetangga.
    2. Berlaku adil dan jujur: Tidak merugikan tetangga dalam transaksi atau hubungan apapun.
    3. Bantuan dalam kebutuhan: Memberikan pertolongan saat tetangga membutuhkan bantuan.
    4. Menjaga ketenangan: Tidak melakukan tindakan yang mengganggu ketenangan atau keamanan tetangga.
    5. Berkomunikasi dengan baik: Berkomunikasi secara positif untuk menghindari konflik dan memperkuat hubungan tetangga.

    BalasHapus
  84. NAMA : KHALISHAH NOVIANTI
    KELAS : A1
    NIM : F1071231036
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.

    BalasHapus
  85. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  86. Nama : Rahma Alya
    NIM : F1071231012
    Kelas : I-A3

    Masyaallahh tabarakallah, islam sebagai agama " rahmatan lil' alamin " yang memuat ajaran kedamaian dunia dan akhirat. Yang mana pada materi ini di ajarkan bagaimana hak dan kewajiban tetangga yang seharusnya.

    BalasHapus
  87. Nama : Fajar Fadilah
    NIM : F1071231059
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1-A2


    Penting untuk bertetangga dengan baik sesuai ajaran Islam, yang mengajarkan kedamaian dalam dunia dan akhirat. Tetangga adalah komunitas dengan beragam latar belakang, dan kita harus saling mengerti, menolong, dan menyambung tali kasih. Islam juga mengajarkan untuk mengunjungi orang sakit dan mengikuti jenazah. Balasan saat orang bersin adalah doa untuk keselamatan. Menghormati tetangga adalah bagian dari iman, dan itu penting dalam Islam.Semua tindakan ini merupakan bentuk kebaikan yang akan mendatangkan kebahagiaan dan harmoni dalam hidup bertetangga, sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

    BalasHapus
  88. Nama : Zahra Nadira
    NIM : F1071231039
    Kelas : I-AI

    Masyaallahh tabarakallah, islam sebagai agama " rahmatan lil' alamin " yang memuat ajaran kedamaian dunia dan akhirat. Yang mana pada materi ini di ajarkan bagaimana hak dan kewajiban tetangga yang seharusnya.

    BalasHapus
  89. Nama : Dian Maryani
    Nim : F1072231045
    Kelas: I-AI

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga yaitu salinh mengerti dan saling menolong.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu, Uqsussalam, Wa-ijabatud-da'wah, Wa'iyadatul maridh, Wat-tiba'ul-janaiz dan Watashmithul-'athis

    BalasHapus
  90. Nama :laras
    Nim : F1071231051
    Kelas :I-A2
    Prodi :Pendidikan Biologi
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab.Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Negara yang kuat karena berisi masyarakat yang kuat, masyarakat yang kuat berisi tetangga yang kuat, tetangga yang kuat berisi keluarga yang kuat, keluarga yang kuat berisi individu-individu yang kuat, SDM yang kuat .
    2. Saling menolong,Selain bercirikan masyarakat yang sangat menjunjung janji dan perjanjian (konsisten), setia dengan tugas dan tanggung jawab profesi (komitmen). keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

    Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.

    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.

    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi,
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).kecuali ada uzur.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.

    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  91. Nama: Anggia Putri Widi
    Kelas : I-A2
    NIM : F1071231011

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.

    BalasHapus
  92. Nama : Dinda Dwi Lestari
    NIM : F1071231005
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : I-A2
    MasyaAllah terimakasih bapak atas informasi yang telah dibagikan dimana ini sangat bermanfaat dalam kehidupan saat kita bertetangga, seperti yang diketahui bahwa Islam adalah agama Rahmatan Lil Al-Amin, yang menyukai kedamaian antar sesama dan lingkungannya. Disaat bertetangga diajarkan untuk saling menghormati, saling menolong, dan diwajibkan untuk Uqsussalam, Wa-Ijabatud-da'wah, Wa’iyadatul maridh, Wat-tiba'ul-janaiz, dan Watashmithul-'athis

    BalasHapus
  93. Nama: Yuni
    NIM: F1071231013
    Kelas: I-A2
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga, yakni saling mengerti, saling menolong. Hubungan dengan tetangga memiliki arti tersendiri dalam menjalankan berbagai bentuk amal shaleh yang beragam dan menghadapi perubahan yang membuat praktik kebaikan tidak selalu satu arah. Terkadang kita memberi bantuan, dan terkadang kita menerima bantuan dari mereka.

    BalasHapus
  94. NAMA: FAUZAN DAFFA
    NIM:F1071231025
    PRODI: PENDIDIKAN BIOLOGI
    KELAS:I-A2


    Teks di atas membahas pentingnya hidup bertetangga dalam Islam dengan berlandaskan pada ajaran "rahmatan lil 'alamin" yang mengedepankan kedamaian dan keselamatan dalam dunia dan akhirat. Penulis menggarisbawahi empat aspek utama yang menjadi tugas setiap individu dalam meminimalkan kesengsaraan dan meningkatkan kesejahteraan dalam hidup bertetangga.

    Pertama, menekankan pentingnya saling mengerti antara tetangga dengan karakteristik yang beragam. Kehadiran tetangga adalah keniscayaan yang memerlukan pemahaman dan kerjasama untuk mencapai harmoni bertetangga.

    Kedua, menyoroti konsep saling menolong dalam Islam, dengan mengutip ayat Al-Quran yang menekankan pentingnya bantu-membantu antar tetangga.

    Ketiga, membahas kunjungan kepada orang sakit sebagai wujud kebaikan dan kasih sayang dalam komunitas bertetangga.

    Keempat, merincikan tugas mengantarkan jenazah dan mengikuti prosesi pemakaman sebagai bagian dari pendidikan agama Islam.

    Terakhir, menguraikan pentingnya membalas bacaan bersin orang lain dengan doa-doanya yang mengandung makna kasih sayang dan petunjuk dari Allah.

    BalasHapus
  95. Nama:Ivan
    NIM:F1071231021
    Kelas: I-A2
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Hak dan Kewajiban Tetangga

    Islam sebagai "rahmatan lil'alamin" memuat ajaran-ajaran Kedamaian, tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan dunia pun tidak jauh. Untuk kepentingan inilah judul tulisan di bentangkan: adab bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunikasi yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:

    1.saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan Harmoni bertetangga. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam maka dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.
    Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan atau human relationship. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan, memberi, dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong

    Di dalam Al-Qur'an topik ta'aun dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa ada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal yang satu(adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia "wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertakwa diantar kamu. Sungguh Allah Maha Mengetahui, maha mengenal".
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah; ta'aruf, tafahum, ta'awun, dan ranah takafun.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim diantaranya

    1. Uqsussalam

    Menyebarkan keselamatan sabagai lambang salam. Sebagai pengantar : assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ( keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini memiki arti saling mendoakan kesehatan, keamanan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

    2. Wa-ijabatud-da'wah

    Dakwah (memenuhi undangan) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib di penuhi kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyatul maridh

    Mengunjungi orang yang sedang sakit apabila seagama atau bertetangga untuk mencari ridha Allah SWT al-ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab didalam diri si sakit terdapat rabbi Rabbirahman. Rabbirrahim. Allah adalah Tuhan semua umat manusia.

    4.Wat- tiba'ul-janaiz

    Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah yang merupakan bagian dari pembelajaran akal dan hati. Mengantar jenazah kekuburan adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of islam terdapat 0ada it tiba'ul-janaiz.

    5. Watasmithul-'athis

    Artinya bacaan bersin orang lain yang mengucap "alhamdulillah" Dangan balasan "yarhamukallah", artinya ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali menjawab yarhamukallah (semoga Allah menyayangi mu).
    Mendapatkan tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  96. NAMA : Egyta Ramadhani
    NIM : F1071231056
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
    KELAS : 1-A3

    Islam sebagai "rahmatan lil'alamin" mengandung ajaran kedamaian, khususnya sebagai agama yang mendorong kedamaian baik di dunia maupun akhirat. Islam mengajarkan bahwa akhirat dan dunia tidak terlalu jauh berbeda, dan ini menjadi landasan untuk membahas "adab bertetangga".

    Tetangga adalah mereka yang tinggal dekat kita, dan agama memberikan pedoman untuk hidup berdampingan:

    1. Saling pengertian adalah kunci harmoni. Ketika tetangga marah, yang lain sebaiknya tetap diam. Ini mendorong kolaborasi dalam pendidikan generasi mendatang dan berbagi informasi tentang kebaikan.

    2. Saling menolong didasarkan pada kesamaan manusia dan prinsip kesetaraan dalam Islam. Itu mencakup ta'aruf (mengenal), tafahum (memahami), ta'awun (membantu), dan takafun (mendukung).

    Terkait hak dan kewajiban umat Muslim dalam bertetangga, ada beberapa poin penting:

    1. Uqsussalam, menyebarkan salam sebagai tanda kedamaian dan berdoa untuk kebaikan.
    2. Wa-ijabatud-da'wah, merespons undangan seperti tahni'ah dan takziah.
    3. Wa'iyatul maridh, mengunjungi tetangga yang sakit untuk mencari berkah.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz, mengikuti dan mengantar jenazah sebagai bagian dari pembelajaran Islam.
    5. Watasmithul-'athis, merespons bersin dengan doa.

    Menjadi tetangga yang baik dianggap sebagai anugerah dari Allah SWT.

    BalasHapus
  97. Nama : Jumisa
    Nim. : F1071231047
    Kelas. : 1-A1
    Prodi. : Pendidikan biologi

    Setelah membaca teks diatas dapat kita ketahui bahwa pentingnya hidup bertetangga. Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    2. Saling menolong.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    3. Wa'iyadatul maridh.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    5. Watashmithul-'athis.

    BalasHapus
  98. Nama: Esha Astri Prayogo
    NIM: F1071231037
    Kelas: I-A2
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian, tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.

    BalasHapus
  99. Nama : Nur Aisyah
    NIM : F1072231003
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : PPAPK 1B
    Mata Kuliah: Agama Islam
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib
    dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa,
    harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah,
    takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka
    menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan,
    keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari
    yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang
    terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah
    SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah
    terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat
    pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan
    mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab,
    mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orangorang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjutajuta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjungpengunjungnya.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab)
    menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu
    yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan
    karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan
    rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari
    janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke
    arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat
    100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan
    100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan
    "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan
    sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain
    sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta)

    BalasHapus
  100. Nama: Marjanah Nawwar Murti
    NIM: F1071231028
    Kelas: I-A3
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Pentingnya Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" yang mengajarkan kedamaian untuk dunia dan akhirat. Islam menekankan hubungan yang erat antara dunia dan akhirat, dengan akhirat sebagai tempat damai tanpa konflik. Setiap individu memiliki tanggung jawab untuk mengurangi penderitaan dalam hidupnya, terutama dalam interaksi dengan tetangga dan dalam hubungan rumah tangga.

    Pentingnya "Adab Bertetangga" dalam Islam ditekankan, di mana bertetangga melibatkan hubungan kompleks antara individu dengan berbagai latar belakang yang berbeda. Ini adalah keseimbangan antara hak-hak sosial dan hak-hak individu, seperti mendayung di antara dua karang, yaitu karang domestik dan karang publik. Agama mengakui keberagaman dalam bertetangga, termasuk tetangga dengan agama, etnis, dan latar belakang yang beragam.

    Pada akhirnya, kita diingatkan bahwa agama, khususnya Islam, memberikan panduan tentang bagaimana menjalani kehidupan bertetangga yang harmonis dan damai, tanpa memandang perbedaan antara tetangga. Ini termasuk hak dan kewajiban dalam bertetangga dalam komunitas Muslim, seperti menyebarkan keselamatan, mengunjungi orang sakit, mengiringi jenazah, dan menjawab dengan baik ketika seseorang bersin.

    BalasHapus
  101. Nama : Anis Aulia Nabilah
    Kelas : I-A2
    NIM : F1071231053
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" yang memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) di dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.

    BalasHapus
  102. Nama : Resya
    NIM : F1071231010
    Kelas : I-A1

    Masyaallah
    Sangat banyak nilai-nilai kebaikan yang dapat diambil dari tulisan di blogspot ini. Tulisan luar biasa ini menguraikan dengan sangat rinci hak dan kewajiban bertetangga dalam Islam. Penjelasan mengenai pentingnya saling mengerti, saling menolong, mengunjungi orang sakit, mengantar jenazah, bahkan membalas bacaan saat seseorang bersin sangatlah bermakna. Tulisan ini memberikan wawasan yang mendalam tentang bagaimana Islam mengajarkan kita untuk menjalin hubungan yang baik dengan tetangga, tidak hanya sebagai tugas sosial, tetapi juga sebagai ibadah kepada Allah. Semoga tulisan ini menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang untuk dapat menjalani hidup dengan lebih penuh kasih sayang dan kebaikan terhadap sesama.

    BalasHapus
  103. Bertetangga adalah menjadi bagian dari komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal. Dalam bertetangga, penting untuk saling mengerti dan menolong satu sama lain. Hak-hak sosial dan individu harus dipatuhi. Keseragaman agama, etnis, latar belakang pendidikan, dan kesejajaran ekonomi tidak diharuskan dalam bertetangga. Harmonisasi bertetangga dapat dicapai melalui visi, misi, dan kepemimpinan yang baik.

    BalasHapus
  104. Nama: Nira Nirmala
    Nim: F1071231044
    Kelas: A1
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. tetangga merupakan komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga yaitu agar dapat saling mengerti, dan saling tolong menolong.

    BalasHapus
  105. Nama : Mutia Harminingsih
    NIM : F1071231026
    Kelas : I-A3
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian,tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat.Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Agama Islam ibarat polisi lalu lintas mengatur aturan (rasyid) mana jalan yang benar (haq) dan mana jalan yang salah (bathil), mana jam (sa'ah, saat) jalan bisa dilewati, dan jam (saat) jalan tidak bisa dilewati, keberadaan aturan (regulasi) penting. Tetapi, kadang regulasi membuat sulit dan payah, kadang regulasi membuat aman dan nyaman.Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    BalasHapus
  106. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  107. Nama: Rizki Cantika Febiola
    Kelas: 1- A2
    NIM: F1071231015
    Prodi: Pendidikan Biologi

    Hak dan kewajiban tetangga adalah aspek penting dalam membangun hubungan yang baik dalam masyarakat. Hak tetangga meliputi hak untuk hidup dalam lingkungan yang aman dan damai, hak atas privasi, dan hak untuk tidak mengalami gangguan yang berlebihan. Kewajiban tetangga mencakup menjaga ketenangan, tidak mengganggu ketenangan tetangga, serta memberikan pertolongan dalam situasi darurat.

    Dalam konteks akhlak, perilaku tetangga harus didasarkan pada prinsip-prinsip seperti saling menghormati, toleransi, dan empati. Ini berarti tetangga seharusnya menghormati hak dan privasi satu sama lain, berkomunikasi secara baik, dan berusaha untuk hidup berdampingan dalam damai dan harmonis. Akhlak yang baik dalam hubungan tetangga adalah kunci untuk menciptakan komunitas yang baik dan harmonis.

    BalasHapus
  108. Nama : Febia Andini
    NIM : F1071231042
    KELAS : A3
    PRODI: PENDIDIKAN BIOLOGI



    hidup bertetangga dalam Islam, yang dianggap sebagai "rahmatan lil 'alamin" atau rahmat bagi seluruh alam. Islam mengajarkan kedamaian dan menghubungkan dunia dengan akhirat, di mana akhirat disebut sebagai kehidupan damai tanpa konflik. Judul tulisan ini adalah "Adab Bertetangga" dan menggarisbawahi bahwa menjadi tetangga melibatkan hubungan kompleks antara individu dan masyarakat.

    Pentingnya hidup bertetangga disoroti, di mana tetangga dapat menjadi nikmat atau adzab. Hidup bertetangga tidak bergantung pada keseragaman agama, etnis, latar belakang pendidikan, atau ekonomi, tetapi mencakup beragam corak sosial. Agama memberikan panduan dalam interaksi sehari-hari dengan tetangga, dan tulisan ini menekankan pentingnya memahami hak-hak sosial yang harus dipatuhi serta hak-hak individu yang harus dipertahankan.
    Indikator beriman tidaknya seseorang dalam Islam dapat diukur melalui prinsip-prinsip yang dinyatakan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW, sebagaimana yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim. Berikut adalah empat prinsip tersebut:

    1. Menghormati Tamu: Seseorang yang beriman kepada Allah dan hari akhir diharapkan akan menghormati tamu. Ini mencerminkan sikap keramahan dan kebaikan dalam Islam.

    2. Menyambung Tali Kasih-Sayang: Beriman kepada Allah dan hari akhir juga berarti menjaga hubungan sosial dan keluarga. Menyambung tali kasih-sayang adalah indikasi penting dari iman, karena mencerminkan kemampuan untuk merawat hubungan antarindividu.

    3. Memuliakan Tetangga: Islam mengajarkan pentingnya berbakti kepada tetangga. Memuliakan tetangga adalah tanda dari iman yang kuat, karena menunjukkan rasa peduli terhadap mereka yang tinggal di sekitar kita.

    4. Berkata yang Baik atau Diam: Sik

    BalasHapus
  109. Nama : Ulfyyah Marzukoh
    NIM : F1071231048
    Kelas : I-A3
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Setelah membaca materi diatas , Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    2. Saling menolong.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton.

    BalasHapus
  110. NAMA : RIZKI AGUNG VIDIARTO
    NIM : F1071231003
    KELAS : 1-A1
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Tetapi, di dalam agama sudah memberi arahan untuk hidup bertetangga, yaitu :
    1. Saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    2. Saling menolong
    Surah Al-Maidah ayat 3, tolong-menolong dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal asal yang satu (Adam), Allah SWT berfirman : "Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." Q.S. Al-Hujurat:13


    BalasHapus
  111. Nama : Dina Fadillatu Rahmah
    NIM : F1071231014
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : 1 A1
    Keterangan : Hadir
    Bismillahirohmanirohim.
    Materi ini sangat menekankan pentingnya akhlak dalam hubungan tetangga. Dalam Islam, bertetangga bukan hanya sebatas tinggal di sebelah rumah, tapi juga tentang saling pengertian, tolong-menolong, mengunjungi yang sakit, dan menghormati satu sama lain. Pesan-pesan ini mengajarkan bahwa hubungan sosial yang baik sangat ditekankan dalam agama Islam, untuk menciptakan masyarakat yang kuat dan harmonis.

    BalasHapus
  112. Nama: Viny Gita Cahyani
    Nim: F1071231022
    Prodi: Pendidikan Biologi
    Kelas: I-A3

    Islam sebagai agama “rahmatan lil ‘alamin” memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    2. Saling menolong.
    Keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1. Ranah ta’aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta’awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Kadang harus memberi (take), kadang harus menerima (give). Keduanya adalah amal shaleh, si pemberi mendapat pahala karena mau memberi, si penerima mendapat pahala karena mau menerima, keduanya mulia di mata Allah SWT, sehingga amal shaleh berlangsung.
    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. Mereka yang selalu kita lihat perilakunya.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da’wah.
    Memenuhi undangan. Da’wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni’ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur.
    3. Wa’iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit
    4. Wat-tiba’ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah.
    5. Watashmithul-‘athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: “Alhamdulillah,” balas dengan “Yarhamukallah.”

    BalasHapus
  113. Nama : Siti Normala
    Nim : F1071231023
    Kelas : 1-A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Masya Allah materi yang disampaikan oleh bapak sangat bermanfaat sekali untuk menambah pengetahuan.
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab.
    1. Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Jamak karakter yang akan ditemui, ada tipe cuek tetapi pemurah, ada tipe aktivis tetapi pelit, ada tipe pekerja tetapi pendiam, ada tipe penolong tetapi pamrih, ada tipe taat tapi pamer, ada tipe pembicara tapi malas kerja, ada tipe rajin kerja tapi jarang di rumah, ada yang peduli dengan tetangga jauh, tetapi lupa dengan tetangga dekat, ada yang suka silaturrahim tapi isinya gosip, ada yang pura-pura tidak peduli tapi suka up date status, ada yang jarang rapat, tetapi rapat dengan instagram, ada seperti wartawan, ada seperti hartawan, ada seperti ilmuan, ada seperti agamawan, ada seperti seniman. Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam.
    2. Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal.
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
  114. Nama: Dian Nova Aulia
    NIM : F1071231024
    Kelas : I-A3
    Prodi : Pendidikan Biologi


    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    2. Saling menolong.


    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.

    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

    3. Wa'iyadatul maridh.
    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).

    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  115. Nama : Yesa Oktavia Ramadhani
    Nim : F1071231035
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : I-A2
    Hak dan kewajiban bertetangga
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab.
    secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.
    2. Saling menolong.

    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun adasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam),
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.
    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.

    Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.

    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar:

    2. Wa-ijabatud-da'wah.

    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur 3.Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.

    Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard). Akal pikiran sehat menanya, kenapa dia mati? Dan hati perasaan mengambil pelajaran, "fa'tabiru ya ulil abshar," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki pandangan), "fa'tabiru ya ulil albab," (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
    5. Watashmithul-'athis.

    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti.

    BalasHapus
  116. Nama : Marsa Vikia Hisan
    NIM : F1071231032
    Kelas : I-A3
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman dengan berisi keberagaman. Tetangga bisa berasal dari berbagai suku bangsa.
    Dalam bertetangga, Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti.
    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.
    Sering mengerti melupakan langkah utama yang dapat membuat kerukunan antar nusa dalam bertetangga.
    2. Saling menolong
    Menolong sampai merupakan langkah untuk membuat kesejahteraan dalam lingkungan masyarakat khususnya saat kita bertetangga. Tolong menolong memang dijelaskan dalam Al-Qur'an dalam beberapa ayat diantaranya, Surah Al-Maidah ayat 3, dan (Al-Hujurat:13).

    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status setetangga.

    BalasHapus
  117. Nama : Anisah
    NIM : F1071231007
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Kelas : I-A2
    MasyaAllah Syukron jazakallah khairan bapak atas informasi yang telah dibagikan dimana ini sangat bermanfaat dalam kehidupan saat kita bertetangga, seperti yang diketahui bahwa Islam adalah agama Rahmatan Lil Al-Amin, yang menyukai kedamaian antar sesama dan lingkungannya. Disaat bertetangga diajarkan untuk saling menghormati, saling menolong, dan diwajibkan untuk Uqsussalam, Wa-Ijabatud-da'wah, Wa’iyadatul maridh, Wat-tiba'ul-janaiz, dan Watashmithul-'athis



    a. Uqsussalam
    Menyebarkan keselamatan sabagai lambang salam. Sebagai pengantar : assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ( keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini memiki arti saling mendoakan kesehatan, keamanan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

    b. Wa-ijabatud-da'wah
    Dakwah (memenuhi undangan) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib di penuhi kecuali ada uzur.

    c. Wa'iyatul maridh
    Mengunjungi orang yang sedang sakit apabila seagama atau bertetangga untuk mencari ridha Allah SWT al-ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab didalam diri si sakit terdapat rabbi Rabbirahman. Rabbirrahim. Allah adalah Tuhan semua umat manusia.

    d.Wat- tiba'ul-janaiz
    Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah yang merupakan bagian dari pembelajaran akal dan hati. Mengantar jenazah kekuburan adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of islam terdapat 0ada it tiba'ul-janaiz.

    e .Watasmithul-'athis
    Artinya bacaan bersin orang lain yang mengucap "alhamdulillah" Dangan balasan "yarhamukallah", artinya ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali menjawab yarhamukallah (semoga Allah menyayangi mu).
    Mendapatkan tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  118. NAMA : VALLENTINNO
    NIM : F1072231007
    KELAS : PP. APK
    PRODI : PEND. BIOLOGI

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang tinggal dekat satu sama lain. Bertetangga melibatkan kearifan dalam menyeimbangkan kepentingan individu dan sosial. Bertetangga tidak memerlukan keseragaman dalam agama, etnis, ekonomi, atau latar belakang. Saling pengertian dan tolong-menolong adalah kunci untuk menjaga harmoni dalam bertetangga. Agama Islam memberikan panduan dalam hidup bertetangga, termasuk hak-hak dan kewajiban yang harus dipatuhi. Keberadaan tetangga adalah karunia Allah yang harus dihormati dan dijaga. Islam mendorong saling pengertian, pertolongan, mengunjungi yang sakit, mengikuti jenazah, dan saling mengucapkan doa dalam hubungan tetangga.
    Hak dan Kewajiban Bertetangga Sesama Umat Muslim:

    Hak dan kewajiban antara tetangga dalam komunitas Muslim memiliki beberapa aspek yang harus dipatuhi:

    1. **Uqsussalam:** Menciptakan rasa keselamatan sebagai lambang perdamaian. Ini melibatkan saling mendoakan kesejahteraan, keamanan, dan keselamatan, serta menjawab salam dengan baik.

    2. **Wa-ijabatud-da'wah:** Menanggapi undangan dan memenuhinya. Ini mencakup kehadiran dalam acara perayaan dan berduka serta berpartisipasi dalam kebaikan bersama.

    3. **Wa'iyadatul maridh:** Mengunjungi orang yang sakit sebagai bentuk kasih sayang dan pencarian ridha Allah SWT.

    4. **Wat-tiba'ul-janaiz:** Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah ke pemakaman. Ini merupakan pelajaran tentang kehidupan dan kematian, mengingatkan akan kerapuhan hidup, dan pentingnya menjalani hidup dengan rendah hati.

    5. **Watashmithul-'athis:** Membalas bacaan bersin dengan kata-kata yang mencerminkan kasih sayang dan juga terhubung dengan Sang Pencipta. Ini mencakup ungkapan syukur dan doa bagi yang bersin.

    Semua tindakan ini mencerminkan pentingnya hubungan harmonis antara tetangga dalam komunitas Muslim, dan mereka juga berfungsi sebagai ibadah yang dapat membawa pahala besar jika dilakukan dengan niat mencari keridhaan Allah SWT. Hak dan kewajiban ini mengajarkan kesadaran akan persamaan dalam kesenangan dan penderitaan di antara sesama Muslim dalam komunitas mereka.

    BalasHapus
  119. Nama : Zulfa Nur Jannah
    NIM : F1071231030
    Kelas : I-A3
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Dari materi tersebut dapat diambil kesimpulan berupa Islam mengajarkan kedamaian dunia akhirat untuk manusia dan mengajarkan tentang kebersamaan dalam kehidupan, contohnya bertetangga. Dalam bertetangga tidak harus memiliki kesamaan latar, suku, agama, maupun perekonomian. Agama memberikan rules lalu lintas dalam bertetangga, seperti saling tolong menolong dan saling memahami.
    Islam seperti polisi lalu lintas yang bertugas dalam mengatur kehidupan umat-Nya. Adapun hak dan kewajiban yang harus diikuti dalam bertetangga sesame muslim ialah uqussalam, wa-ijabatud-da’wah, wa’iyadatul maridh, wat-tiba’ul-janaiz, dan watashmithul-‘athis.

    BalasHapus
  120. NAMA : AULIA LATIFATUN KHOSINA
    NIM : F1071231054
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
    KELAS : I- A3

    AKHLAK 1

    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA

    Islam sebagai agama " rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran -ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti, tanpa kehadiran makna saling mengerti akan memantik pertikaian.
    2. Saling menolong.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam dan perubahan -perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton. Hak dan kewajiban tetangga:
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankan lah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat. Nasehatilah.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hal yang wajib di penuhi yaitu:
    1. Uqsussalam
    2. Wa-ijabatud-da'wah
    3. Wa'iyadatul maridh
    4. Wat-tiba'ul-janaiz
    5. Watashmithul-'athis

    BalasHapus
  121. Nama : Aydia Khairunnisa
    Nim : F 1071231001
    Kelas : l-A2
    Prodi: Pendidikan biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga. Ada hak-hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik. Jika tidak, maka bahtera akan karam.Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):

    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
  122. Nama : Nadia
    NIM : F1071231052
    Kelas : A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:

    1. Saling mengerti.

    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam, mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.

    2. Saling menolong

    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:

    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.

    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.

    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.

    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

    1. Uqsussalam.

    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Sebab nama Allah SWT telah menjamin keselamatan dan keamanan dengan saya sebagai pengantar: Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh (Keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya).

    2. Wa-ijabatud-da'wah.

    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

    3. Wa'iyadatul maridh.

    Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).

    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

    5. Watashmithul-'athis.

    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  123. Nama : Divanadia Putri Muslimah
    Nim : F1071231004
    Kelas : I-A3
    Prodi: Pendidikan Biologi
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.
    Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    ~Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    ~Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    ~Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    ~Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status setetangga.

    BalasHapus
  124. Nama : Nazwa Elsa Husin
    NIM : F1071231006
    Kelas : I-A1
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Masya Allah terimakasih atas materi nya pak.
    ilmu Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab.
    1. Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. Walaupun lama kelamaan akan tampak benang hitam ke permukaan, tetapi sudah patal akibatnya. Sebab, tetangga yang sudah hadir di tengah-tengah lingkungan kehidupan kita adalah sesuatu yang telah jadi (given), bahwa mereka adalah hasil dari lapisan-lapisan pengalaman yang pernah dialami, bahwa mereka adalah sama dengan kita, ingin hidup berdampingan walau berbeda karakter.
    2. Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13)
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    a. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    b. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    c. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    d. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Keberadaan tetangga sangat berarti dalam rangka mengeksistensi amal shaleh yang beragam corak dan perubahan-perubahan yang membuat amaliyah tidak menoton.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    3. Wa'iyadatul maridh.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    5. Watashmithul-'athis.

    BalasHapus
  125. NAMA : RIZKINA SAPUTRI
    NIM : F1071231017
    KELAS : 1-A2
    PRODI : PENDIDIKAN BIOLOGI
    MAKUL : AGAMA ISLAM

    AKHLAK 1
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA:
    Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah).
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan.
    hak sosial yang harus dipatuhi dan ada hak-hak individu yang harus dipatuti. Ibarat mendayung diantara dua karang, karang domestik dan karang publik.
    Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit.
    secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.
    Untuk mengundang kebaikan perlu disusun visi dan misi tetangga baik secara formal maupun non formal, artinya sangat diperlukan pimpinan, amir atau ketua jiran dalam upaya mencapai harmonisasi bertetangga.
    Dinamika hidup bertetangga akan memperkuat sendi-sendi bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    ~Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    ~Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    ~Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    ~Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga.
    Nabi Muhammad SAW menyatakan batas tetangga adalah 40 buah rumah ke arah arus barat, 40 buah rumah ke arah arus timur, 40 buah rumah ke arah arus utara, 40 buah rumah ke arah arus selatan.
    Kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar, tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semuanya berkat Tuhan, takdirNya.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4.Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
  126. Nama : Laily Zahwa Salsa Bila
    NIM : F1071231041
    Kelas : A-2
    Prodi : Pendidikan Biologi

    Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi tersebut adalah pentingnya adab bertetangga dalam Islam. Islam adalah agama kedamaian, dan kehidupan bertetangga sudah semestinya harus mencerminkan nilai-nilai keselamatan, saling mengerti, dan saling menolong. Adanya bermacam-macam karakter tetangga dijelaskan sebagai suatu kekayaan yang perlu dikelola dengan baik. Beberapa aspek adab bertetangga, seperti saling mengerti, menolong, mengunjungi yang sakit, mengantar jenazah, dan merespon bersin, dianggap sebagai tugas setiap individu. Selain itu, keberadaan tetangga disebut sebagai karunia terbesar dari Allah.

    BalasHapus
  127. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Nama :Nur alya F1071231061
    Kelas:I-A3
    Masya allah terimakasih banyak pak atas ilmunya sangat bermanfaat bagi kehidupan sehari jari

    BalasHapus
  128. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  129. Nama : Amanda Putri Noviyanti
    Nim : F1072231006
    Kelas : PPAPK
    MasyaAllah Syukron jazakallah khairan bapak atas informasi yang telah dibagikan dimana ini sangat bermanfaat dalam kehidupan saat kita bertetangga, seperti yang diketahui bahwa Islam adalah agama Rahmatan Lil Al-Amin, yang menyukai kedamaian antar sesama dan lingkungannya. Disaat bertetangga diajarkan untuk saling menghormati, saling menolong, dan diwajibkan untuk Uqsussalam, Wa-Ijabatud-da'wah, Wa’iyadatul maridh, Wat-tiba'ul-janaiz, dan Watashmithul-'athis



    a. Uqsussalam
    Menyebarkan keselamatan sabagai lambang salam. Sebagai pengantar : assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ( keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini memiki arti saling mendoakan kesehatan, keamanan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

    b. Wa-ijabatud-da'wah
    Dakwah (memenuhi undangan) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib di penuhi kecuali ada uzur.

    c. Wa'iyatul maridh
    Mengunjungi orang yang sedang sakit apabila seagama atau bertetangga untuk mencari ridha Allah SWT al-ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab didalam diri si sakit terdapat rabbi Rabbirahman. Rabbirrahim. Allah adalah Tuhan semua umat manusia.

    d.Wat- tiba'ul-janaiz
    Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah yang merupakan bagian dari pembelajaran akal dan hati. Mengantar jenazah kekuburan adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of islam terdapat 0ada it tiba'ul-janaiz.

    e .Watasmithul-'athis
    Artinya bacaan bersin orang lain yang mengucap "alhamdulillah" Dangan balasan "yarhamukallah", artinya ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali menjawab yarhamukallah (semoga Allah menyayangi mu).
    Mendapatkan tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  130. Nama : Saripah Nur Asikin
    NIM: F1071231016
    Prodi: Pendidikan Biologi
    Kelas: I-A3

    Masya Allah, Alhamdulillah saat ini masih dapat merasakan indahnya Islam. Sebelumnya terima kasih kami ucapkan kepada bapak atas ilmu yang telah bapak bagi, semoga ilmu tersebut dapat menjadi Amal jariah bapak. Aamiin ya rabbal alamin, pak saya ingin menyampaikan salam dari kakak saya pak ,Syarifah Sajila Apjan. Hehe

    Agama Islam adalah agama yang Rahmatan lil'alamin, agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti: Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Keragaman ini bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama.
    2. Saling menolong. Sebuah kerja sama yang baik dapat diciptakan dilingkungan bertetangga dengan sikap saling tolong dalam bertetangga terdapat ranah ranah berikut :
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    Banyaknya amal tetangga adalah nama bagi amaliyah jiran yang berpahala panjang. Sebab hakikatnya tetangga adalah keluarga dan hakikatnya keluarga adalah tetangga. , Nabi Muhammad SAW melarang menyakiti jiran, tetapi hormatilah mereka! Dalam Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani). Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah. Memenuhi undangan. Da'wah
    3. Wa'iyadatul maridh. Mengunjungi orang sakit. '
    4. Wat-tiba'ul-janaiz. Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah,"

    BalasHapus
  131. Nama : Faiza Rahma Amanta
    Nama: F1071231008
    Kelas: A1
    Prodi : Pend.Biologi

    Islam sebagai agama “lil ‘alamin” yang penuh kasih sayang mengandung ajaran perdamaian, agama itu sendiri yang mengandung kedamaian (assalam) di dunia dan di akhirat. Tetangga merupakan komunitas yang bersatu dan bersosialisasi melalui kedekatan apartemen atau rumah susun dengan penghuni yang berbeda-beda coraknya.Agama Islam memberikan arahan dalam kehidupan bertetangga agar dapat saling memahami dan membantu.

    BalasHapus
  132. Nama:Wilda
    NIM: f1071231040
    Kelas :1-A3
    Prodi: pendidikan Biologi

    Islam sebagai agama " rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran -ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti: Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Keragaman ini bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama.
    2. Saling menolong. Sebuah kerja sama yang baik dapat diciptakan dilingkungan bertetangga dengan sikap saling tolong dalam bertetangga terdapat ranah ranah berikut :
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
  133. Nama : HASNITA DINDA WULANDARI
    Nim : F1072231009
    Kelas : I-PPAPK
    Prodi: Pendidikan Biologi
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.
    Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti.
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga.
    2. Saling menolong.
    Surah Al-Maidah ayat 3 topik tolong-menolong (ta'aun) dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa pada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan (dimention of humanity) dalam hal asal yang satu (Adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia:"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, Kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang-orang yang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertaqwa di antara kamu. Sesungguhnya Allah Al-'Alim (maha mengetahui), Allah Al-Khabir (maha mengenal)." (Al-Hujurat:13). Ayat ini mengandung paham nilai kesemestaan (kosmopolitantisme) yang bercabang pada kebudayaan (tsaqafah), peradaban (hadharah).
    keadaban (adabiyah-madaniyah) Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    ~Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    ~Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    ~Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    ~Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):

    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status setetangga.

    BalasHapus
  134. Nama: Abdilah inggit puspitaningrum
    Nim: F1072231005
    Kelas: PPAPK

    Islam sebagai agama " rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran -ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat.Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti: Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Keragaman ini bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama.
    2. Saling menolong. Sebuah kerja sama yang baik dapat diciptakan dilingkungan bertetangga dengan sikap saling tolong dalam bertetangga terdapat ranah ranah berikut :
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.

    BalasHapus
  135. Nama : Suci Maharti
    Nim : F1072231002
    Kelas : 1B PPAPK
    MasyaAllah Syukron jazakallah khairan bapak atas informasi yang telah dibagikan dimana ini sangat bermanfaat dalam kehidupan saat kita bertetangga, seperti yang diketahui bahwa Islam adalah agama Rahmatan Lil Al-Amin, yang menyukai kedamaian antar sesama dan lingkungannya. Disaat bertetangga diajarkan untuk saling menghormati, saling menolong, dan diwajibkan untuk Uqsussalam, Wa-Ijabatud-da'wah, Wa’iyadatul maridh, Wat-tiba'ul-janaiz, dan Watashmithul-'athis.
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.
    Agama memberi arahan dalam lalulintas hidup bertetangga:
    1. Saling mengerti: Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan harmoni bertetangga. Tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian.Keragaman ini bila dikelola dengan baik akan mendatangkan kebaikan bersama.
    2. Saling menolong. Sebuah kerja sama yang baik dapat diciptakan dilingkungan bertetangga dengan sikap saling tolong dalam bertetangga terdapat ranah ranah berikut :
    1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah. Memenuhi undangan. Da'wah
    3. Wa'iyadatul maridh. Mengunjungi orang sakit. '
    4. Wat-tiba'ul-janaiz. Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. (maka ambillah pelajaran wahai kaum yang memiliki akal).
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah".


    BalasHapus
  136. Nama : Taskiatun Nafis
    NIM : F1071231060
    Kelas : I-A3
    Prodi : Pendidikan Biologi
    Komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya di sebut dengan tetangga. Ada beberapa hal dan kewajiban bertetangga yang harus dipenuhi antara lain:
    •Uqsussalam. salam adalah lambang bahwa diri, jiwa, harta, agama, akal dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah. Karena Allah menjamin keselamatan dan keamanan bagi umatnya yang mengucapkan salam kepada saudaranya.
    •Wa-ijabatud-da'wah
    •Wa'iyadatul maridh (mengunjungi orang yang sakit) dimana kita harus tetap menjaga silahturahmi dan mendoakan tetangga atau saudara kita yang sakit
    •Wat-tiba'ul-janaiz (mengantar jenazah) Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan
    •Watashmithul-'athis. Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  137. Nama:Candra Putra Herlangga
    NIM:F1071231019
    PRODI: Pendidikan Biologi
    Kelas:1-A2
    islam, sebagai agama "rahmatan lil 'alamin," mendorong ajaran-ajaran kedamaian yang merangkum kedamaian dalam dunia dan akhirat. Dalam pandangan Islam, akhirat bukanlah suatu yang jauh, melainkan berdekatan dengan dunia, menawarkan kehidupan damai tanpa konflik
    Bertetangga adalah bagian dari komunitas yang beragam, dengan latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, dan perspektif yang berbeda.
    Pentingnya bertetangga tidak tergantung pada keseragaman agama, etnis, pendidikan, atau ekonomi, melainkan pada keragaman yang mencirikan komunitas yang heterogen. Ada berbagai macam corak bertetangga, seperti berdasarkan profesi atau asas ekonomi. Meskipun memerlukan penelitian yang lebih mendalam, agama memberikan pedoman dalam menjalani kehidupan bertetangga dengan penuh rasa hormat dan kedamaian.
    Saling Mengerti
    Saling mengerti merupakan landasan utama untuk menciptakan harmoni dalam hidup bertetangga. Bertetangga berarti berdampingan dengan beragam karakter, dan mengelola keragaman ini dengan baik dapat membawa kebaikan bersama. Dalam dinamika hidup bertetangga, pentingnya kepemimpinan dalam merancang visi dan misi bersama untuk mencapai harmonisasi.
    Saling Menolong
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    2.1. Ranah ta'aruf, saling kenal-mengenal, sepengenalan.
    2.2. Ranah tafahhum, saling memahami-sepemahaman.
    2.3. Ranah ta'awun, saling menolong-sepenolongan.
    2.4. Ranah takaful, saling menanggung-sepenanggungan.
    Untuk bisa saling sepenanggungan harus setiap diri membuka diri untuk orang-orang lain di sekitarnya, seperti filosofi teori Jendela Jauhari dalam empat posisi jendela: saling terbuka, satu terbuka-satu tertutup, satu tertutup-satu terbuka, dan saling tertutup (mengunci).

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Urgensitas hadits di atas sangat bersesuaian dengan hak dan kewajiban tetangga.
    1. Apabila mereka meminta saran, sarankanlah.
    2. Apabila mereka meminta perlindungan, lindungilah.
    3. Apabila mereka meminta nasehat, nasehatilah.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim diantaranya

    1. Uqsussalam
    2. Wa-ijabatud-da'wah
    3. Wa'iyatul maridh
    4.Wat- tiba'ul-janaiz
    5. Watasmithul-'athis


    BalasHapus
    Balasan
    1. Nama : Atika Fazira
      Nim : 231021002
      Prodi : D-IV Sanitasi Lingkungan

      Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib dipenuhi yaitu:

      1. Uqsussalam.

      Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam.

      2. Wa-ijabatud-da'wah.

      Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah, takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari yang akan datang (akhirat).

      3. Wa'iyadatul maridh.

      Mengunjungi orang sakit. 'Iyadah sebuah pengunjungan (visiting) kepada orang-orang sakit apabila seagama-setetangga adalah jalan mencari ridha Allah SWT Al-Ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab, di dalam diri si sakit terdapat kasih-sayang Tuhan (Rabbirrahman, Rabbirrahim).
      Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah).
      Iyadah adalah proses saling mengunjungi, orang-orang yang mengunjungi orang-orang yang sakit adalah mereka yang sedang ditunjuk Allah SWT Al-Ahad untuk mengunjungi, merapat, mendekat kepada Allah SWT.

      4. Wat-tiba'ul-janaiz.

      Mengikuti, mengiringi, mengantarkan jenazah. Dalam proses pengantaran jenazah ke kubur adalah pembelajaran akal dan hati (education for the heart and the hard).

      5. Watashmithul-'athis.

      Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

      Hapus
  138. Nama :Dea Yusnita
    Nim: 231021004
    Prodi: D4 sanitasi lingkungan

    Terimakasih bapak buat ilmu nya ,di sini saya lebih memahami Hak dan kewajiban tetangga merujuk pada hak-hak dan tanggung jawab yang dimiliki oleh individu atau rumah tangga terhadap tetangga mereka. Hak tetangga mencakup hak untuk menikmati ketenangan, keamanan, dan privasi di lingkungan tempat tinggal mereka. Di sisi lain, kewajiban tetangga melibatkan tanggung jawab untuk menjaga ketertiban, menghormati hak-hak tetangga lainnya, dan menghindari tindakan yang dapat mengganggu kehidupan sehari-hari mereka. Ini membentuk dasar etika sosial dalam kehidupan komunitas.

    BalasHapus
  139. Nama: Fibri Amanda
    Nim : 231021010
    Prodi : D4 Sanitasi lingkungan

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    BalasHapus
  140. Nama : Dimas kurniawan
    Nim : 231021009

    Islam sebagai "rahmatan lil'alamin" memuat ajaran-ajaran Kedamaian, tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan dunia pun tidak jauh. Untuk kepentingan inilah judul tulisan di bentangkan: adab bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunikasi yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:

    1.saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan Harmoni bertetangga. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam maka dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.
    Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan atau human relationship. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan, memberi, dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong

    Di dalam Al-Qur'an topik ta'aun dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa ada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal yang satu(adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia "wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertakwa diantar kamu. Sungguh Allah Maha Mengetahui, maha mengenal".
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah; ta'aruf, tafahum, ta'awun, dan ranah takafun.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim diantaranya

    1. Uqsussalam

    Menyebarkan keselamatan sabagai lambang salam. Sebagai pengantar : assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ( keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini memiki arti saling mendoakan kesehatan, keamanan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

    2. Wa-ijabatud-da'wah

    Dakwah (memenuhi undangan) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib di penuhi kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyatul maridh

    Mengunjungi orang yang sedang sakit apabila seagama atau bertetangga untuk mencari ridha Allah SWT al-ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab didalam diri si sakit terdapat rabbi Rabbirahman. Rabbirrahim. Allah adalah Tuhan semua umat manusia.

    4.Wat- tiba'ul-janaiz

    Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah yang merupakan bagian dari pembelajaran akal dan hati. Mengantar jenazah kekuburan adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of islam terdapat 0ada it tiba'ul-janaiz.

    5. Watasmithul-'athis

    Artinya bacaan bersin orang lain yang mengucap "alhamdulillah" Dangan balasan "yarhamukallah", artinya ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali menjawab yarhamukallah (semoga Allah menyayangi mu).
    Mendapatkan tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  141. Nama : Nurlia Karmila
    Prodi : D4 sanitasi Lingkungan
    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    BalasHapus
  142. nama : bhela fajar ayu
    nim : 231021003
    prodi : d4 sanitasi lingkungan

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    BalasHapus
  143. Nama: Salsabillah Azzahra
    NIM: 231021026
    Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan

    Materi ini membahas pentingnya adab bertetangga dalam Islam. Ditekankan bahwa bertetangga bukan hanya sebagai tetangga fisik, tetapi juga sebagai bagian dari komunitas yang memerlukan saling pengertian, tolong-menolong, dan kehadiran dalam berbagai aspek kehidupan. Hak dan kewajiban tetangga, termasuk saling mengucapkan salam, mengunjungi yang sakit, mengikuti jenazah, dan merespons dengan doa saat bersin, dijelaskan sebagai bagian integral dari ajaran Islam. Keseluruhan materi menggarisbawahi nilai-nilai kesantunan, kebaikan, dan kerja sama dalam hidup bertetangga.
    Allahualam.

    BalasHapus
  144. Nama: Tiara Nabila
    Prodi : D4 sanitasi lingkungan
    Nim : 231021029

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Untuk ini penting dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Tetapi, secara umum, agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga
    1. Saling mengerti
    2. Saling menolong

    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    Dalam kehidupan bertetangga pun ada regulasinya. Regulasi dalam tiga panduan hubungan (relationship):
    1. Relasi tetangga dalam tiga kapasitas status hubungan: setetangga, sesaudara, seagama.
    2. Relasi tetangga dalam dua kapasitas status hubungan: setetangga dan seagama.
    3. Relasi tetangga dalam satu kapasitas status: setetangga.
    Ketiga regulasi di atas sesuai penempatan dan perlakuannya, tetangga beda agama, ada hak dan kewajiban, tetangga dan saudara ada regulasinya, keduanya bersifat lokal. Sedang regulasi setetangga dan seagama lebih bersifat global internasional sebab status keislaman selaku agama dunia akhirat, dzahir batin, berasal dari Tuhan Allah SWT Al-Ahad.

    BalasHapus
  145. Nama Maisya Indah Taqwini
    Prodi D3 sanitasi lingkungan
    Nim 231011013


    Akhlak
    HAK DAN KEWAJIBAN TETANGGA
    keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dengan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan dalam hal ini bertetangga ada hak-hak sosial yang Harus dipatuhi dan hal-hal individu yang Harus dipatuhi ibarat Mendayung diantara dua Karang Karang domestik dan Karang publik jika tidak maka bahtera akan karam.secara umum agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:
    1.Saling Mengerti
    saling mengerti adalah awal bagi persyaratan Harmoni bertetangga. tanpa kehadiran makna saling mengerti hanya akan memantik pertikaian. dengan persyaratan saling mengerti artinya saat tetangga marah yang lain diam saat yang lain diam Mari dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan baik generasi yang akan datang.buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan kebahagiaan (take and give), memberi dan menerima hadiah.
    2.Saling tolong menolong
    Keadaban(adabiyah-madaniyah)sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah:
    1.ranah ta'aruf,saling kenal-mengenal,sepengenalan
    2.ranah tafshhum,saling nemahami sepemahaman
    3.ranah ta'awun saling tolong-sepenolonh.
    4.ranah takaful,saling menanggung sepenanggungan.
    kehadiran tetangga juga termasuk karunia Allah SWT terbesar,tidak ada suatu kejadian yang terjadi dengan sebab kebetulan, semua berkat,Tuhan takdirnya. artinya jadikan hidup yang dibentangkan Tuhan seperti jalan raya Berjalanlah sejauh jauh sehingga engkau menemukan jalan terakhir Tuhan pandanglah langit tinggi yang kokoh tempat yang lalu temukan di mana dirimu sekarang engkau hadir karena ada yang lain hadir itulah tetangga (Jiran ),engkau bisa melihat karena ada yang dilihat itulah tetangga (Jiran),kau bisa mendengar karena ada yang berbicara itulah tetangga (Jiran).

    BalasHapus
  146. Nama : Muhamad Alfin Sadewa
    NIM : 231011015
    Prodi : D3 sanitasi

    As'salamualaikum..
    Akhlak 1
    Hak dan Kewajiban Tetangga

    Islam sebagai "rahmatan lil'alamin" memuat ajaran-ajaran Kedamaian, tepatnya agama yang mengandung kedamaian dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan dunia pun tidak jauh. Untuk kepentingan inilah judul tulisan di bentangkan: adab bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunikasi yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Agama memberi arahan dalam lalu lintas hidup bertetangga:

    1.saling mengerti
    Saling mengerti adalah awal bagi persyaratan Harmoni bertetangga. Dengan mempersyaratkan saling pengertian artinya saat tetangga marah yang lain diam. Saat yang lain diam maka dorong dan ajak bersinergi untuk berpartisipasi aktif dalam kebangkitan pendidikan bagi generasi yang akan datang.
    Saling mengerti akan menimbulkan pengertian dalam relasi kemanusiaan atau human relationship. Buah dari saling pengertian adalah saling memberi informasi tentang kebaikan, kebahagiaan, memberi, dan menerima hadiah.

    2. Saling menolong

    Di dalam Al-Qur'an topik ta'aun dibangun atas dasar kesepakatan dan kesepahaman bahwa ada dimensi ruang dan waktu setiap manusia memiliki kesamaan dalam hal yang satu(adam), kemudian berketurunan seperti firman Tuhan yang maha mulia "wahai manusia, sesungguhnya kami telah menciptakan kamu dari laki-laki dan perempuan, kami telah menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku untuk saling mengenal. Sesungguhnya orang paling mulia diantara kamu di sisi Allah adalah orang-orang yang paling bertakwa diantar kamu. Sungguh Allah Maha Mengetahui, maha mengenal".
    Sebuah kerja yang harus dilakukan dengan tolong menolong dalam ranah; ta'aruf, tafahum, ta'awun, dan ranah takafun.

    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama umat muslim diantaranya

    1. Uqsussalam

    Menyebarkan keselamatan sabagai lambang salam. Sebagai pengantar : assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh ( keselamatan atasmu, dan rahmat Allah, dan keberkahan Nya). Uqsussalam disini memiki arti saling mendoakan kesehatan, keamanan, kedamaian, ketenangan, kebahagiaan, dan kebaikan kebaikan.

    2. Wa-ijabatud-da'wah

    Dakwah (memenuhi undangan) berupa undangan untuk tahni'ah, takziah wajib di penuhi kecuali ada uzur.

    3. Wa'iyatul maridh

    Mengunjungi orang yang sedang sakit apabila seagama atau bertetangga untuk mencari ridha Allah SWT al-ahad dalam balutan si sakit kita memohon do'a dari mereka yang sakit. Sebab didalam diri si sakit terdapat rabbi Rabbirahman. Rabbirrahim. Allah adalah Tuhan semua umat manusia.

    4.Wat- tiba'ul-janaiz

    Mengikuti, mengiringi, dan mengantarkan jenazah yang merupakan bagian dari pembelajaran akal dan hati. Mengantar jenazah kekuburan adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of islam terdapat 0ada it tiba'ul-janaiz.

    5. Watasmithul-'athis

    Artinya bacaan bersin orang lain yang mengucap "alhamdulillah" Dangan balasan "yarhamukallah", artinya ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali menjawab yarhamukallah (semoga Allah menyayangi mu).
    Mendapatkan tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam

    BalasHapus
  147. Nama : Regina Purwandini Rahardjo
    Prodi : D3 Sanitasi
    NIM: 231011019

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.

    BalasHapus
  148. NAMA: Mirnawati
    NIM: 231011014
    KELAS: D3 Sanitasi

    Bismillahirrahmanirrahim
    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.
    Kewajiban kita sebagai tetangga yaitu saling pengertian dan saling tolong menolong supaya mendapatkan ketenangan.

    BalasHapus
  149. Nama : vivi ulfa
    Nim : (231021030)
    Prodi : D4 kesehatan lingkungan

    tetangga adalah orang terdekat dalam kehidupan sehari-hari. Maka itu, hak dan kedudukan tetangga bagi seorang mukmin sangatlah besar serta mulia. Bahkan sikap terhadap tetangga dapat dijadikan patokan keimanan seseorang. Muslimin yang baik adalah yang berbuat kebaikan pula terhadap tetangganya.
    Ada empat (klausul) kriteria keimanan seseorang kepada Allah SWT dan kepada hari kemudian yang menjadi indikator beriman tidaknya seseorang: Berdasarkan Hadits Nabi Muhammad SAW yang diriwayatkan oleh imam Bukhari dan Muslim (Syaikhani):
    1. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menghormati tamu.
    2. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka menyambung tali kasih-sayang.
    3. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka memuliakan tetangga.
    4. Barang siapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah mereka berkata yang baik atau diam.

    BalasHapus
  150. NAMA: PUTRI KHAIRUNISSA
    Prodi :D4 sanitasi lingkungan



    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa,
    harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah,
    takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka
    menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan, keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari
    yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang
    terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah
    SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah
    terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab,
    mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orangorang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjutajuta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjungpengunjungnya.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab) menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan
    karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan
    rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke
    arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat
    100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % -kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % -kepercayaan
    100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan
    "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan
    sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain
    sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    BalasHapus
  151. Nama: Putri Nurhasanah
    NIM :231021021
    PRODI :D4 SANITASI LINGKUNGAN

    amalnya." (Ath-Thur:21). Mengantar jenazah ke kubur adalah sunnah yang sangat disunnahkan menghampiri hukum wajib, timing of education of Islam terdapat pada ittiba'ul janaiz.

    5. Watashmithul-'athis.

    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta).

    Alhamdulillah sebuah doa yang paling tinggi nilainya, sebuah materi Alhamdulillah bisa membuat jantung seseorang nyaman. Sebab ruwet masalah kehidupan dan himpitan, hempasannya membuat nadi berdetak kencang, darah tinggi, ucapan alhamdulillah telah menormalkan jantung, nadi dan darah. Alhamdulillah bacaan malaikat, alhamdulillah bacaan Allah SWT Al-Ahad. DariNya dzikir dan kepadaNya kembali dzikir.

    Alhamdulillah bacaan yang tulus kesyukuran kepada Allah SWT Al-Ahad, terutama setelah bersin. Saat bersin jantung manusia terkatup (mati), kemudian bekerja lagi setelah bersin. Setelah bersin itu adalah miniatur kebangkitan setelah miniatur kematian. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT, yang telah menghidupkanku setelah mematikanmu. Gudang hamdalah tidak pernah sepi dari pujian malam dan siang, dunia dan akhirat.

    Yarhamukallah adalah ucapan balas kepada orang yang bersin dengan mengucapkan hamdalah, kemudian yang bersin kembali yahdikumullah. Yarhamukallah artinya adalah semoga Allah menyangimu, yahdikumullah semoga Allah memberimu petunjuk. Betapa indahnya pergaulan orang-orang mukmin, muslim, mukhlis dalam hidup bertetangga. Mendapat tetangga yang baik adalah anugerah terbesar dan terindah dari Allah SWT Al-Ahad. Wallahu a'lam.

    BalasHapus
  152. Nama : Uray Muhammad Fadhil
    NIM : 231131047
    Prodi : D4-K3
    Terkait dengan hak dan kewajiban bertetangga sesama ummat muslim ada beberapa hak yang wajib
    dipenuhi yaitu:
    1. Uqsussalam.
    Menyebarkan keselamatan sebagai lambang salam. Salam adalah lambang bahwa diri, jiwa,
    harta, agama, akal, dan keturunan saudara aman dan damai bersama Allah.
    2. Wa-ijabatud-da'wah.
    Memenuhi undangan. Da'wah (Indonesia: dakwah) berupa undangan untuk tahni'ah,
    takziyah wajib dipenuhi, kecuali ada uzur. Donasi-donasi kemanusiaan adalah dalam rangka
    menyebarluaskan propaganda kebaikan, keselamatan untuk semua orang, donasi pikiran, perasaan,
    keilmuan, kehartaan, kebijakan, kewenangan untuk kebaikan bersama, untuk hari ini dan untuk hari
    yang akan datang (akhirat).
    3. Wa'iyadatul maridh.
    Iyadatul maridh sebenarnya adalah prosesi ibadah taat berdimensi "hablumminannas" yang
    terkadang tanpa disadari memuat banyak daftar pahala bila ditunaikan untuk mengharap ridha Allah
    SWT Al-Ahad (li-ibtigha-i mardhatillah). Mardhatillah terdapat pada jiwa yang miskin, mardhatillah
    terdapat pada jiwa yang sakit, mardhatillah terdapat pada jiwa yang susah, mardhatillah terdapat
    pada jiwa yang teraniaya.
    Iyadah (mengunjungi) orang yang miskin, sakit, susah dan orang-orang yang teraniaya sama dengan
    mengunjungi Allah SWT Al-Ahad. Bahkan pahalanya berjuta-juta kali haji dan umrah. Sebab,
    mengunjungi orang-orang miskin sudah pasti berjumpa Allah SWT Al-Ahad, mengunjungi orangorang yang sakit berpahala berjuta-juta kebaikan (khairat), berjuta-juta keluhuran (barakat), berjutajuta kebahagiaan (sa'adat), itulah yang Tuhan (Rabb) curahkan kepada si sakit dan para pengunjungpengunjungnya.
    4. Wat-tiba'ul-janaiz.
    Ittiba' dalam segala kondisi (li kulli hal) dan seluruh pembahasan adalah penting (li kulli bab)
    menjadikan insan tidak sombong dan tidak angkuh. Sebab, keberadaan kita berkat para pendahulu
    yang gigih, giat dan gagit (sungguh-sungguh bekerja) untuk Allah SWT Al-Ahad sehingga titisan
    karya, andil dan bakti mereka dapat dirasakan secara berkelanjutan dalam kebangunan jasmani dan
    rohani serta kebahagiaan (sustainable the development and the rest). It-tiba' janaiz (jamak dari
    janazah) adalah sama dengan kuliah berbobot 100 sks yang akan merubah seseorang (awareness) ke
    arah yang lebih baik bagi kehidupannya 100 tahun yang akan datang, bagi pelayanan kepada ummat
    100 % - kasih-sayang 100 % - kesabaran 100 % - kesyukuran 100 % - kesantunan 100 % - kepercayaan
    100 % - kearifan 100 % - kejujuran 100 ℅ - amanah 100 % - kecerdasan 100 % - kebaikan 100 %.
    5. Watashmithul-'athis.
    Artinya membalas bacaan bersin orang lain yang mengucap: "Alhamdulillah," balas dengan
    "Yarhamukallah." Orang yang bersin kembali menjawab: "Yahdikumullah." Kata-kata tersebut bukan
    sebatas sebutan, kata-kata bukan kata tanpa makna, kata-kata tersebut bukan tanpa arti. Selain
    sebagai ungkapan hati kasih-sayang juga terhubung dengan sang Khaliq (pencipta)

    BalasHapus
  153. Nama : Rita Ananda Agustina
    NIM : 231131051
    Prodi : D4 - K3

    Bertetangga bisa menjadi berkah atau ujian, tanpa memandang keseragaman agama, etnis, atau latar belakang. Meskipun ada kompleks perumahan dengan kesamaan profesi atau asas ekonomi, agama sering memberikan arahan dalam interaksi keseharian bertetangga, menciptakan kerangka nilai dan norma bersama.

    BalasHapus
  154. Nama : Ananda Husnul Khotimah
    NIM : 231131004
    Prodi : D4 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai.

    BalasHapus
  155. Nama : Syarifah nafisya aini
    Nim : 231131045
    Prodi : D4 - K3

    Materi tersebut juga membahas tentang kompleksitas kehidupan bertetangga, mengingat tetangga memiliki latar belakang yang beragam. Hal ini tentu menjadi tantangan tersendiri dalam menjaga kerukunan antar tetangga. Namun, dengan memahami hak dan kewajiban tetangga, kita dapat meminimalisir potensi konflik dan menjaga lingkungan bertetangga yang harmonis.

    Saya setuju dengan pernyataan bahwa Islam adalah agama yang mengajarkan kedamaian. Hal ini tercermin dalam ajaran-ajaran Islam tentang bertetangga, yang menekankan pentingnya menjaga kerukunan dan saling membantu antar tetangga.

    BalasHapus
  156. NAMA : SANDIA WIPITRI
    NIM. : 231131042
    PRODI : D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA

    Dalam Islam, bertetangga merupakan salah satu hubungan sosial yang sangat penting. Islam mengajarkan kepada umatnya untuk berbuat baik kepada tetangga, baik tetangga Muslim maupun non-Muslim.

    Hak Tetangga

    Menurut Islam, tetangga memiliki beberapa hak yang harus dipenuhi oleh tetangga lainnya. Hak-hak tersebut antara lain:

    ●Hak keselamatan: Tetangga berhak untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk bahaya, baik bahaya fisik maupun non-fisik.

    ●Hak kenyamanan: Tetangga berhak untuk mendapatkan kenyamanan dalam kehidupannya, baik kenyamanan fisik maupun non-fisik.

    ●Hak bantuan: Tetangga berhak untuk mendapatkan bantuan dari tetangga lainnya ketika membutuhkan.

    ●Hak kehormatan: Tetangga berhak untuk mendapatkan perlindungan kehormatannya, baik kehormatan diri maupun kehormatan keluarganya.

    Kewajiban Tetangga

    Sebagai balasan atas hak-hak yang diberikan, tetangga juga memiliki kewajiban kepada tetangga lainnya. Kewajiban-kewajiban tersebut antara lain:

    ●Menjaga keselamatan tetangga: Tetangga harus menjaga keselamatan tetangganya dari segala bentuk bahaya, baik bahaya fisik maupun non-fisik.

    ●Menjaga kenyamanan tetangga: Tetangga harus menjaga kenyamanan tetangganya, baik kenyamanan fisik maupun non-fisik

    ●Membantu tetangga: Tetangga harus membantu tetangganya ketika membutuhkan, baik bantuan materi maupun non-materi.

    ●Melindungi kehormatan tetangga: Tetangga harus melindungi kehormatan tetangganya, baik kehormatan diri maupun kehormatan keluarganya.

    Penerapan hak dan kewajiban tetangga merupakan salah satu bentuk implementasi nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari. Dengan memenuhi hak dan kewajiban tetangga, kita dapat menciptakan lingkungan yang harmonis dan saling membantu.

    BalasHapus
  157. Nama:Satria Hadi Perdana Karteda
    Nim:231131043
    Prodi:D4 K3

    Dalam Ajaran Islam, tetangga memiliki hak dan kewajiban terhadap tetangganya. Berbagai hadist Nabi Muhammad SAW dan ayat Al-Quran menekankan pentingnya bertetangga dengan baik dan memenuhi hak-hak tetangga. Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai hak dan kewajiban tetangga menurut Akhlak
    Dengan saling memahami dan memenuhi hak serta kewajiban tetangga, maka terciptalah lingkungan yang harmonis, rukun, dan penuh rasa kekeluargaan. Marilah bersama-sama membangun masyarakat yang berakhlak mulia, dimulai dari cara kita bertetangga!

    BalasHapus
  158. Nama: Rahayu puspitaningrum
    Nim:231131036
    prodi: D4 K3

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya.

    Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan.

    BalasHapus
  159. Nama:rizky irvian maulana
    Nim:231021023
    Ringkasan hak dan kewajiban tetangga mencakup berbagai aspek dalam hubungan tetangga, seperti hak atas privasi, hak untuk hidup dalam lingkungan yang aman dan damai, serta kewajiban untuk menghormati privasi dan kedamaian tetangga. Selain itu, tetangga juga memiliki hak dan kewajiban terkait properti masing-masing, seperti hak untuk menggunakan properti mereka sesuai dengan aturan yang berlaku dan kewajiban untuk tidak mengganggu properti tetangga. Ini adalah gambaran umum, tetapi hak dan kewajiban tetangga dapat bervariasi berdasarkan hukum yang berlaku di suatu negara atau wilayah.

    BalasHapus
  160. Nama Luthfi Fatchurrozi
    NIM 231131015
    Prodi D-IV K3

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Dua dimensi yang berhampiran dan berdekatan bahwa akhirat tidak jauh, dan duniapun tidak jauh. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Bagaimana seharusnya yang menjadi tugas setiap insan untuk meminimalkan kesengsaraan apabila tidak mampu menghadirkan cetak biru (blue print) surgawi, terutama hidup rumah tangga dan hidup bertetangga. Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.

    Keberadaan tetangga adalah komunitas yang bergabung dan bergaul dengan alasan kedekatan tempat tinggal atau rumah kediaman berisi penghuni yang beragam coraknya. Sebuah keniscayaan adalah majemuk dalam kehadiran, berbagai latar belakang sosial, ekonomi, edukasi, religi, sudut pandang (perspektif) telah ikut meramaikan kompleksitas kepentingan. Menjadi bagian dari tetangga adalah kearifan tarik-ulur antara kepentingan tugas individu dengan kepentingan tugas sosial kemasyarakatan, dalam hal ini bertetangga.

    BalasHapus
  161. Nama : Daifa Nabila
    NIM : 231131008
    Prodi: D4 Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Materi hak dan kewajiban tetangga merupakan materi yang penting untuk dipelajari, baik dalam konteks agama maupun sosial. Dalam Islam, hak dan kewajiban tetangga merupakan bagian dari adab bertetangga yang ditekankan oleh Rasulullah SAW.

    Secara umum, hak tetangga dapat dibagi menjadi dua, yaitu hak yang bersifat umum dan hak yang bersifat khusus. Hak tetangga yang bersifat umum adalah hak yang dimiliki oleh semua tetangga, baik Muslim maupun non-Muslim, tanpa memandang suku, agama, ras, atau status sosial.

    Dengan menerapkan hak dan kewajiban tetangga, kita dapat menciptakan lingkungan yang nyaman dan aman untuk ditinggali.

    BalasHapus
  162. Nama : Maulana Fadil Ilham
    NIM : 231131019
    Prodi : D4 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja

    Islam sebagai agama "rahmatan lil 'alamin" memuat ajaran-ajaran kedamaian (peace), tepatnya agama yang mengandung kedamaian (assalam) dunia dan akhirat. Sebutan surga di akhirat adalah kehidupan damai yang tiada konflik, kecuali konfirmasi tentang kebahagiaan dan ketenangan (sa'adah dan sakinah). Untuk kepentingan inilah judul tulisan dibentangkan: Adab Bertetangga.Bertetangga bisa menjadi nikmat dan bertetangga bisa adzab. Bertetangga tidak mengharuskan keseragaman atau kesamaan agama, etnis, latar belakang (alumni) pendidikan, kesejajaran ekonomi, ini adalah corak visualisasi bertetangga yang heterogen (pluralis), tanpa rancangan. Adapun berketetanggaan yang didasarkan atas kesamaan profesi, seperti komplek perumahan guru, komplek perumahan dosen. Atau yang berangkat dari kesamaan asas ekonomi, seperti komplek perumahan elit. Mengamati dan mengulas data heterogen dan homogen dalam interaksi keseharian mereka, perlu waktu penelitian yang memadai.

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

AN NURIYAH

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN