AKHLAK 3 - AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
AKHLAK 3
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI
Ma’ruf Zahran
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri
sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan
keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak.
Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia
Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan)
haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang,
hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji
akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah
SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada
tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya.
Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak
kepada diri sendiri.
Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri
jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan
kerakusan diri. Rakus diri kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol
dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa,
memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan
bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri,
keluarga dan segelintir kelompok. Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri
sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, korupsi akan
menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin. Rasa ingin
bahagia dengan harta korup sebenarnya telah membangun sakit dalam penyakit
rohani dan menaruh duri dalam daging jasmani, selain dosanya sangat ekstra.
Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata
kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri
nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari
Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa
kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak
oknum korup adalah orang-orang yang nota bene
berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan
ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Dengan harta sangat berpeluang besar untuk korup sebagai gambar hartawan yang
pecundang (oportunis). Dengan pangkat tertinggi telah memberi kesempatan untuk
merugikan asset negara baik SDM maupun SDA terkuras habis atas nama
kepangkatan. Atas nama pengaruh pun oknum bisa korup, sungguh yang dirugikan
adalah rakyat yang mendiami gugusan pulau nusantara dalam wadah NKRI. Agama
yang suci sekalipun kadang bisa dijadikan alat politik atau media untuk kepentingan
kelompok dan golongan, kepentingan sesaat. Bahkan, derajat kemuliaan (marwah)
diri sendiri dan keluarga sering tergadai.
Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka
yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi). Sungguh
orang-orang yang terbebas dari mencuri kekayaan negeri baik dalam bentuk
anggaran dan non anggaran adalah para ilmuwan, para pejabat, para penguasa,
para pengusaha yang "qa-iman bil qisthi", berdiri dengan
lurus-setimbang. Firman Tuhan: "Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan
selain Dia, (pernyataan yang sama) dari para malaikat dan orang-orang yang
berilmu yang menegakkan (kebenaran) dengan keadilan (setimbang). Tidak ada
tuhan selain Dia, maha perkasa maha bijaksana." (Ali Imran:18).
Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul
'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Dalam formulasi bangun
keislaman diistilahkan dengan relasi amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat
merealisasikan keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan).
Realisasi keterpaduan tersebut diupayakan pendidikan baik secara formal, non
formal dan in formal. Sebab muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Ilmu berisi kompetensi
pengetahuan (intelektual), amal berisi kompetensi inti keterampilan dan sosial,
sedang ikhlas merupakan kompetensi inti spiritual. Tri pusat pendidikan akan
memberikan warna dan corak generasi yang akan datang. Sekarang, apa yang kita
perbuat hari ini akan menjadi cermin dan teladan perilaku bagi generasi yang
akan datang. Siklus kehidupan berjalan mengikuti patron (contoh), kemudian
generasi sekarang harus dapat melakukan pembinaan, pendampingan, pemberian
contoh yang baik (patronase) bagi generasi muda belia yang akan datang.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya
tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan
nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu
biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu
kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan
berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri. Akhlak
dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu
ikhlas sebagai upaya pembelajaran dan
perkuliahan seumur hidup. Urgensitas menuntut ilmu ikhlas baik dalam pengajian
formal, non formal dan in formal. Dengan kata lain, setiap orang harus memiliki
guru (murabbi) yang menuntun jalan. Sebab belajar tidak hanya sehari atau dua
hari tetapi seumur hidup sebagai yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW:
"Tuntutlah ilmu dari buaian (mahad) hingga ke liang kubur (lahad)."
Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan
pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik
keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni
damai saat bersama iman dan amal. Kesesuaian antara ilmu, iman dan amal itulah
akhlak ihsan-shiddiq. Shiddiq (jujur)
merupakan profil pribadi yang berintegritas, dapat mengambil pelajaran ('ibrah)
masa lalu, hidup dengan memberi manfaat masa sekarang, berwawasan lebih maju
lagi guna masa depan, link sejarah yang setiap kali hadir pada tiga dimensi
lorong waktu; past, present time, future (madhi, mudhari, mustaqbal).
Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan
jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib
dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi. Orang tua yang
menanam jasa, sahabat sebaya tempat bergaul, anak-anak merupakan harapan masa
depan. Ketiga lingkar tersebut setiap kali pasti ditemui. Bisa menempatkan diri
terhadap tiga lingkungan yang berbeda masa sebagai bentuk akhlak diri yang
berkemajuan dan berkecerdasan (ihsan-fathanah). Kemudian berbicara sesuai
dengan ketiga angkatan ini menunjukkan akhlak baik yang mampu berkomunikasi
(ihsan-tabligh). Lalu akhlak diri yang bisa menunaikan amanah Allah SWT Jalla
wa 'Ala dalam akhlak kepada diri sendiri, amanah kepada orang lain
(ihsan-amanah).
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif
yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan
berjariyah kemajuan (multi player effect). Sebab, usul kebaikan akan melahirkan
kebaikan pula (in ahsantum ahsantum). Pewarisan nilai dan praktik ihsan dapat
melalui pendidikan yang sistematis dan terencana dengan metode pembiasaan
(habit). Jiwa akan mudah menerima kebaikan bila lingkungan keluarga, sekolah
dan masyarakat membiasakan kebaikan dengan slogan yang mesti selalu diingat:
"Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang sederhana, mulailah dari
sekarang." Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri
muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. Diri
yang bersih.
Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu
bersih. Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi
maha penyayang. Aplikasi dari teori kebersihan (thaharah) tersebut dalam bentuk
khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari
hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah (preventif)
penyakit jasmani dan rohani. Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah
Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk
menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk
menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan
dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu
(teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
Lebih terinci lagi tentang wudhu, tayamum dan mandi telah Tuhan
sebutkan dalam kitab suciNya (Al-Maidah:6). Dalam persoalan akhlak bersih diri
dan diri bersih juga memuat regulasi
makanan dan minuman halal dan bergizi.
Terjaga kehalalannya (halala) dan nutrisi dengan gizi yang cukup terpenuhi dan
seimbang kadarnya (thayyiba) baik dari sumber hewani maupun dari sumber nabati.
Kemudian, bersyukurlah dan beribadahlah sebagai yang telah Tuhan kalamkan:
"Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang
telah Kami rezekikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika hanya
kepadaNya saja kamu beribadah." (Al-Baqarah:172).
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan
beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri,
bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al-
Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan
rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk
ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal
sukses di dalam dan di luar negeri. Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka
sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang
ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat
ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah
SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba. Melainkan bahwa
sesungguhnya hamba tersebut sebagai diri yang terdampak atas perbuatan
kesyukuran atau kekufuran. Maksudnya, kesyukuran berdampak baik bagi dirinya
sendiri sebagai akhlak yang terpuji (akhlak mahmudah) karena bersesuaian
(ekuivalen) dengan irama jantung, detak nadi dan aliran darah sebagai ciri
manusia sehat. Sedang kekufuran berdampak buruk bagi dirinya sendiri sebagai
akhlak tercela (akhlak madzmumah) karena tidak bersesuaian (ambivalent) dengan
irama jantung, detak nadi dan aliran darah sebagai ciri manusia sakit.
2. Diri
yang bertanggung jawab.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu,
keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat
seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang
dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi.
Keseimbangan inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab
sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil-ardhi) yang dahulu pernah ditolak
gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya, dalam firmanNya: "Sesungguhnya
Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka
menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam
keadaan aniaya lagi bodoh." (Al-Ahzab:72).
Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat
dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan
paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia
memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Sungguh semua datang dari Allah
SWT dan kepadaNya semua dikembalikan. Berdamailah dengan diri sendiri adalah
sebaik-baik keutamaan yang diutamakan.
Keadaan lingkungan sekitar merupakan bagian dari penyempurna kebahagiaan yang
telah Allah SWT As-Salam titipkan di hati orang-orang yang beriman dan beramal
shaleh berupa kehidupan yang baik (hayatan thayyibah). Semoga literasi yang
sederhana ini menjadikan kita hamba-hamba Tuhan yang lebih tenang. Wallahu
a'lam.
NAMA : LELY HERLINA
BalasHapusNIM : 12201120
KELAS : 1D
SEMESTER : 1
Kesimpulannya ialah:
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal sukses di dalam dan di luar negeri. Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba.
Sangat perlu di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.Sebaliknya Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, akan membuat rugi di dalam hidup nya menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Sungguh semua datang dari Allah SWT dan kepadaNya semua dikembalikan. Berdamailah dengan diri sendiri adalah sebaik-baik keutamaan yang diutamakan.
Nama : riandika
BalasHapusNim : 12201113
Kelas : 1D semester 1
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.
Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya.
Rakus diri kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok.
Sebab, korupsi akan menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin.
Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Firman Tuhan: "Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (pernyataan yang sama) dari para malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan (kebenaran) dengan keadilan (setimbang).
Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri.
Bisa menempatkan diri terhadap tiga lingkungan yang berbeda masa sebagai bentuk akhlak diri yang berkemajuan dan berkecerdasan (ihsan-fathanah).
Lalu akhlak diri yang bisa menunaikan amanah Allah SWT Jalla wa 'Ala dalam akhlak kepada diri sendiri, amanah kepada orang lain (ihsan-amanah).
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).
Jiwa akan mudah menerima kebaikan bila lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat membiasakan kebaikan dengan slogan yang mesti selalu diingat: "Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang sederhana, mulailah dari sekarang."
Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
Dalam persoalan akhlak bersih diri dan diri bersih juga memuat regulasi makanan dan minuman halal dan bergizi.
Kemudian, bersyukurlah dan beribadahlah sebagai yang telah Tuhan kalamkan: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang telah Kami rezekikan kepadamu.
Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji."
Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi.
Keseimbangan inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil-ardhi) yang dahulu pernah ditolak gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya, dalam firmanNya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh."
Keadaan lingkungan sekitar merupakan bagian dari penyempurna kebahagiaan yang telah Allah SWT As-Salam titipkan di hati orang-orang yang beriman dan beramal shaleh berupa kehidupan yang baik (hayatan thayyibah).
Nama: Abdul Ali Mubarok
BalasHapusKelas: 1F
Prodi: Pai
Nim:12201187
Smester:1
Kesimpulannya ialah:
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal sukses di dalam dan di luar negeri. Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba.
Sangat perlu di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.Sebaliknya Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, akan membuat rugi di dalam hidup nya menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Sungguh semua datang dari Allah SWT dan kepadaNya semua dikembalikan. Berdamailah dengan diri sendiri adalah sebaik-baik keutamaan yang diutamakan.
Nama : Muhammad Taufik Al-Farizi
BalasHapusNim : 12201174
Kelas : 1E
Prodi : Pendidikan Agama Islam
Semester : 1
semua pernyataan di atas adalah bahwa akhlak itu sangatlah penting bagi kehidupan sehari-hari di manapun dan kapanpun, mengapa akhlah sangat penting bagi kehidupan? karena seseorang akan terlihat terhormat apabila seseorang itu memiliki akhlak yang mulia dan cara menilai seseorang itu baik atau tidak itu dapat kita lihat dari akhlaknya apakah dia memiliki akhlak yang baik atau yang buruk jadi itulah alasan mengapa akhlak sangat penting bagi kehidupan.
Nama : Hardianti
BalasHapusNim : 12201119
Kelas : 1 D PAI
Semester 1
* Bismillahirrahmanirrahim*
KESIMPULAN : Dapat kita ketahui bahwasannya akhlak sangatlah penting sekali. Akhlak mencerminkan kepribadian diri kita, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, menuntut ilmu harus lah dibarengi dengan akhlak. Mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.
Berilmu saja tidak cukup apabila tidak memiliki akhlak yang sempurna, jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi).
Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu.Sebab muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Ilmu berisi kompetensi pengetahuan (intelektual), amal berisi kompetensi inti keterampilan dan sosial, sedang ikhlas merupakan kompetensi inti spiritual. Tri pusat pendidikan akan memberikan warna dan corak generasi yang akan datang.
Upaya berakhlak kepada diri sendiri
adalah bentuk kasih sayang kita terhadap diri sendiri agar terhindar dari lembah-lembah kejahatan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri. Akhlak dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu ikhlas sebagai upaya pembelajaran dan perkuliahan seumur hidup.
Untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat.Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect). Sebab, usul kebaikan akan melahirkan kebaikan pula (in ahsantum ahsantum).Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. Diri yang bersih.
Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang.Aplikasi dari teori kebersihan (thaharah) tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah (preventif) penyakit jasmani dan rohani. Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
2. Diri yang bertanggung jawab.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi. Keseimbangan inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil-ardhi) yang dahulu pernah ditolak gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya, dalam firmanNya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh." (Al-Ahzab:72).Sungguh semua datang dari Allah SWT dan kepadaNya semua dikembalikan. Berdamailah dengan diri sendiri adalah sebaik-baik keutamaan yang diutamakan.Wallahu a'lam.
Nama: Nafsiah
BalasHapusNIM: 12201123
Kelas: 1D PAI
Alamat: Desa Jeruju Besar, Kec. Sungai Kakap, Kab. Kubu Raya.
Dari tulisan diatas dapat disimpulkan bahwa Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa, Misalnya kita melakukan hal-hal yang bisa membuat tubuh kita menderita. Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
Pertama, Diri yang bersih. Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu bersih, Aplikasi dari teori kebersihan tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah penyakit jasmani dan rohani. Dalam persoalan akhlak bersih diri dan diri bersih juga memuat regulasi makanan dan minuman halal dan bergizi. Terjaga kehalalannya dan nutrisi dengan gizi yang cukup terpenuhi dan seimbang kadarnya baik dari sumber hewani maupun dari sumber nabati. Akhlak kepada diri sendiri yaitu bersyukur kepada Allah dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah, Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Sebagaimana yang telah Allah SWT firmankan dalam Al Quran surah Luqman ayat 12 yang artinya: "Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." Pada ayat tersebut, Allah SWT tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba. Melainkan sesungguhnya hamba tersebut sebagai diri yang terdampak atas perbuatan kesyukuran atau kekufuran nya sendiri.
Kemudian yang kedua, yakni diri yang bertanggung jawab. Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi, artinya akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi. Keseimbangan antara pemenuhan hak dan kewajiban inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi yang dahulu pernah ditolak gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S. Al Ahzab ayat 72, yang artinya "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh."
Karena itu, Allah swt selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang.
Wallahua'lam bishawab.
Nama:Sri hariyati astuti
BalasHapusNim:12201144
Kelas:1D
Semester:1
Dari tulisan di atas pentinya berakhlak kepada diri sendiri sebelum ke orang lain karena Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.ketika orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri,berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).
Nama : ALFIRMANSAH
BalasHapuskls: 1D
Smester: 1
Kesimpulan nya ia lah ..
Dalam kehidupan manusia ahlaq itu sangat penting dimana dengan ahlaq orang dapat menilai kita dan juga perlu kita ketahui bah nabi Muhammad SAW. beliau di turun kan untuk menyempurnakan ahlaq umat manusia. Bukan menyempurnakan agama karna udah pada dasar nya agama Islam sudah sempurna, maka ahlaq itu sangat penting. percuma orang memiliki banyak ilmu tapi tidak mempunyai ahlaq. Ingat Al adabu faqoll Ilmi..
"Adab di atas nya ilmu" yang mana dari pernytaan itu
Menyatakan bahwa dalam hal apapun ahlaq tetap harus di jaga.
NAMA :IPAFAT IRMAWATI
BalasHapusNIM :12201212
ALAMAT : MA'HAD AL-JAMIAH IAIN PONTIANAK
akhlak untuk diri sendiri itu sangat penting karena Tampa ada akhlak kita tidak bisa menghargai orang lain atau sekitarnya dan bermanfaat untuk diri sendiri Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
Nama:Reza Kurniawan
BalasHapusNim:12201137
Kelas:1D
Semester 1
Adab tidak hanya ditampakkan dihadapan orang banyak,tetapi juga kita harus menanamkan dalam diri kita adab terhadap diri sendiri.Karna untuk mendapatlkan ketenangan jiwa,temtunya kita harus menanata diri kita sendiri salah satunya adalah dengan cara beradab dng diri sendiri tidak mengikuti hasrat dan keiinginan nafsu diri yg slalu meronta" utk mendapatkan kepuasan sementara.Poin inilah yg menjadi poin penting dalam mendapatkan kebersihan jiwa raga,jasmani dan rohani.Karna kekayaan dan ketenaran belum tentu membuat kita menjadi lebih tenang damai dan bahagia.Tetapi apabila kita telah memiliki ketenangan jiwa mestilah setiap yg kita perbuat atau lakukan akan slalu berdampak positif bagi diri maupun sekitar.Semoga kita termasukkan orng yg slalu menyucikan diri jiwa dan raga.
Nama : Kholisin
BalasHapusNim :12201129
kelas : 1D
Semester :1
Dari tulisan bapak yang dapat saya ambil bahwassanya :
sikap,tingkah laku, tabiat,prilaku seseorang yang kita sebut akhlak akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain apabila akhlak kita baik.sebaliknya apabila akhlak kita buruk maka itu akan merugikan orang lain serta dirikita sendiri, contohnya saja seperti sifat Rakus. sifat Rakus kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok.maka dari itu upayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. DIRI YANG BERSIH
2. DIRI YANG BERTANGGUNG JAWAB
Malsud diri yang bersih adalah Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang.seperti contonya : dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah (preventif) penyakit jasmani dan rohani. Sebagaimana yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."Adapun juga maksud dari diri yang bertanggung jawab adalah rasa,keinginan ,serta beban untuk memikul amanah yang diberikan oleh allah untuk menjadi sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil-ardhi) yang dahulu pernah ditolak gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya, sebagaimana dalam firmanNya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh." (Al-Ahzab:72).
Nama:Tahmid
BalasHapusNim :12201208
Kelas:1F
Semester :1
Nama : salwa salsabila
BalasHapusNim : 12201124
Semester : 1/1D
Alamat : tanjung raya 1
Kesimpulan:
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam.Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah.Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi).
Nama : Ikhsan Aldri Adam
BalasHapusNim :12201126
Alamat : kab.sambas
Bismillahirrahmanirrahim
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Dalam formulasi bangun keislaman diistilahkan dengan relasi amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat merealisasikan keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan). Realisasi keterpaduan tersebut diupayakan pendidikan baik secara formal, non formal dan in formal.
1. Diri yang bersih.
Aplikasi dari teori kebersihan (thaharah) tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah (preventif) penyakit jasmani dan rohani. Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
2.Diri yang bertanggung jawab
Keseimbangan inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil-ardhi) yang dahulu pernah ditolak gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya, dalam firmanNya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh." (Al-Ahzab:72).
nama: Rifa fadila salsabila
BalasHapusNim: 12201185
Kelas: 1F
Semester: 1
dari tulisan di atas dapat di simpulkan bahwa akhlak itu penting. aklah adalah cerminan kepribadian seseorang, selain itu berakhlak akan mampu mangantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi.penilaian baik buruknya seseorang dapat di lihat dari akhlak nya, karena pada jaman sekarang akhlak susah untuk di cari . aklah itu penting untuk kehidupan sehari-hari karena dengan berakhlak lah kehidupan sosial akan aman,tentram dan damai, manusia akan saling tolong menolong dalam kebaikan serta saling menjaga satu sama lain.
Nama:Anggi Rahmi putri
BalasHapusNim:12201148
Kelas:1E Pai
Alamat:kota baru
Dalam kehidupan manusia ahlaq itu sangat penting dimana dengan ahlaq orang dapat menilai kita dan juga perlu kita ketahui bah nabi Muhammad SAW. beliau di turun kan untuk menyempurnakan ahlaq umat manusia. sikap,tingkah laku, tabiat,prilaku seseorang yang kita sebut akhlak akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain apabila akhlak kita baik.Adab tidak hanya ditampakkan dihadapan orang banyak,tetapi juga kita harus menanamkan dalam diri kita adab terhadap diri sendiri.bila seseorang tidak mempunyai akhlak maka menyengsarakan diri yang dzahir menyengsarakan diri yang batin.
Nama : Alya maisyarah
BalasHapusKelas : 1E
Nim : 12201170
berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. Diri yang bersih.
Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu bersih. Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Aplikasi dari teori kebersihan (thaharah) tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas
2. Diri yang bertanggung jawab.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi.
Nama: Sucy Ramadani
BalasHapusNim: 12201161
Kelas: 1E
Setelah saya membaca blogspotnya pak maruf dapat saya simpulkan bahwa akhlak itu sangatlah penting terutama akhlak kepada Allah SWT, akhlak kepada diri sendiri,akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda),akhlak kepada tetangga,akhlak kepada sesama, kepada makhluk Allah SWT lainnya.
akhlak adalah cerminan kepribadian seseorang, selain itu berakhlak akan mampu mangantarkan seseorang kepada martabat yang tinggi.dengan kita berakhlak seseorang pasti lebih bisa menghargai kita karena pada jaman sekarang akhlak susah untuk di cari akhlak itu penting untuk kehidupan sehari-hari karena dengan berakhlak lah kehidupan sosial akan berjalan dengan baik.
Nama : Mu'alim
BalasHapusNim : 12201114
Kelas 1D
Semester 1
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal.
NAMA :ZAIM RIFQI ABRAR
BalasHapusNIM :12201142
KELAS:1D
SEMESTER:1
ASALAMMUALAIKUM WR.WB
Bismillahirrahmanirrahim
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Dalam formulasi bangun keislaman diistilahkan dengan relasi amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat merealisasikan keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan). Realisasi keterpaduan tersebut diupayakan pendidikan baik secara formal, non formal dan in formal.
1. Diri yang bersih.
Aplikasi dari teori kebersihan (thaharah) tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah (preventif) penyakit jasmani dan rohani. Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
2.Diri yang bertanggung jawab
Keseimbangan inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi (khalifah fil-ardhi) yang dahulu pernah ditolak gunung, langit dan benda-benda alam semesta lainnya, dalam firmanNya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh." (Al-Ahzab:72)
Nama : Khairunnisa
BalasHapusNIM : 12201110
Kelas : 1D PAI
Semeseter : Satu
Alamat : Jl. Karya Bhakti, Gg Karya Bhakti 2
Dari bacaan di atas dapat diambil kesimpulan bahwasanya penting sekali akhlak terutama untuk diri sendiri maupun orang lain disekitar kita akhlak juga dapat mencerminkan baik buruknya kepribadian seseorang.
Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain mendapatkan ilmu haruslah dengan akhlak mendapatkan karunia Tuhan (rizqon) haruslah dengan berakhlak mendapatkan anugerah Tuhan (Fadhlan )haruslah dengan berakhlak demikian untuk mendapatkan ampunan ,kasih sayang hikmah Ridhonya dan surganya Kita juga harus berharap kepada Allah Subhanahu wa ta'ala,nabi Muhammad berakhlak kepada orang tua, berakhlak kepada tetangga, berakhlak kepada sesama, beraakhlak kepada makhluk Allah Subhanahu Wa Ta'ala lainnya.
Sangat perlu di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.Sebaliknya Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, akan membuat rugi di dalam hidup nya menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi.
Nama: Laili
BalasHapusNim:12201153
Kelas:Pai 1E
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.jika ingin diri kita sendiri selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, maka jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri sendiri. Seperti rasa ingin bahagia dengan harta hasil korupsi sebenarnya telah membangun sakit dalam penyakit rohani dan menaruh duri dalam daging jasmani, selain dosanya sangat ekstra.Berakhlak kepada diri sendiri yaitu berasal dari ilmu dan memperoleh rasa kepada aplikasi akhlak. Dengan harta yang sangat berpeluang besar untuk korupsi sebagai gambar hartawan yang pecundang.Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi).Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Realisasi keterpaduan tersebut diupayakan pendidikan baik secara formal, non formal dan in formal. Sebab muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Tri pusat pendidikan akan memberikan warna dan corak generasi yang akan datang. Sekarang, apa yang kita perbuat hari ini akan menjadi cermin dan teladan perilaku bagi generasi yang akan datang.Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Berakhlak kepada diri sendiri diantaranya mengupayakan menjadikan muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1.diri yang bersih
Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu bersih. Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Aplikasi dari teori kebersihan tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Dalam persoalan akhlak bersih diri dan diri bersih juga memuat regulasi makanan dan minuman halal dan bergizi. Terjaga kehalalannya dan nutrisi dengan gizi yang cukup terpenuhi dan seimbang kadarnya baik dari sumber hewani maupun dari sumber nabati. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati.
2.Diri yang bertanggung jawab.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi.
Afton Dwi putra
BalasHapusNim: 12201176
Kelas: 1E
Alamat : KORPRI
Perodi: PAI
Kesimpulan yang dapat saya ambil dari materi diatas :
Akhlak itu sangat penting. Menuntut ilmu pun didapat dengan akhlak. Akhlak banyak kajiannya salah satunya adalah akhlak kepada diri sendiri. Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, contohnya yang banyak terjadi di negara kita adalah pejabat yang korupsi, padahal ia berilmu dan berpangkat. Agama yang suci sekalipun kadang bisa dijadikan alat politik atau media untuk kepentingan kelompok dan golongan. Bahkan derajat kemuliaan diri sendiri dan keluarga sering tergadaikan. Maka dari itu dibutuhkannya quwwatul ilmi dan quwatul amal(beramal berdasarkan ilmu).
Akhlak kepada diri sendiri sebagai upaya menyayangi diri dari tidak terjerumus kedalam lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal. Dan untuk memberikan dampak positif bagi kemaslahatan diri sendiri dan orang lain. Kita dilarang jahat kepada diri sendiri. Dan untuk berakhlak kepada diri sendiri itu butuh ilmu.Diantara akhlak kepada diri sendiri contohnya :
1.Diri yang bersih
Akhlak kepada diri sendiri dapat dilakukan dengan cara selalu bersyukur dan beribadah kepada-Nya. Dan untuk beribadah kepada-Nya dibutuhkan yang namanya kebersihan. Islam mengajarkan kita untuk selalu bersih dalam hal dan keadaan apapun. Aplikasi dari kebersihan ini yaitu berwudhu, tayamum dan mandi.
2.Diri yang bertanggung jawab
Diri yang bertanggung jawab terhadap individu, keluarga, masyarakat dan kepada profesi. Adalah akhlak diri yang sehat itu seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban, yaitu bertanggung jawab. Kita sebagai manusia diberi amanah oleh allah untuk selalu ingat darimana kita berasal, dimana kita sekarang, dan kemana kita akan pulang. Dengan selalu mengingat allah kita akan tenang, damai dan bahagia
Nama:Nawalia Jasmine Putri Bandhyta
BalasHapusKelas:PAI 1 E
Nim:12201151
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua , kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
Ilmu berisi kompetensi pengetahuan , amal berisi kompetensi inti keterampilan dan sosial, sedang ikhlas merupakan kompetensi inti spiritual. Tri pusat pendidikan akan memberikan warna dan corak generasi yang akan datang. Sekarang, apa yang kita perbuat hari ini akan menjadi cermin dan teladan perilaku bagi generasi yang akan datang. Siklus kehidupan berjalan mengikuti patron , kemudian generasi sekarang harus dapat melakukan pembinaan, pendampingan, pemberian contoh yang baik bagi generasi muda belia yang akan datang.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Aplikasi dari teori kebersihan tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah penyakit jasmani dan rohani. Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal ayat 11: «Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu ».
Lebih terinci lagi tentang wudhu, tayamum dan mandi telah Tuhan sebutkan dalam kitab suciNya
Nama : Bayu prasetio
BalasHapusNim :12201168
Kelas : 1 E (PAI) semester 1
Belajar tentang berakhlak tentulah sangat penting terutama pada diri sendiri.
Berakhlak baik terhadap diri sendiri niscaya akan memberikan dampak positif dan akan memberikan keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Sebab, usul kebaikan akan melahirkan kebaikan pula (in ahsantum ahsantum).untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik orang lain seperti,keluarga,dan masyarakat umum .dan berkhlak kepada diri sendiri ini merupakan upaya menyayangi diri sendiri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri.
Kenapa kok begitu penting belajar ilmu akhlak atau adab karena jika kita ingin mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak.
Dan Akhlak kepada diri sendiri ini adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah.Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati.
Nama: Abdul Hadi
BalasHapusKelas:1D
Nim:12201135
Mengapa kita harus berakhlak khususnya pada diri sendiri? karena Rasulullah SAW.di utus untuk menyempurnakan akhlak. Nah kita sebagai umatnya beliau kita harus mengikuti ap yang beliau lakukan serta mengikuti kehidupan beliau setiap hari. Akhlak kepada diri sendiri yaitu contoh dari salah satu nya yaitu introspeksi diri sendiri jangan suka mencari kesalahan orang lain. Belum tentu apa yang kita lihat sesuai dengan niat yang orang lain lakukan. Dan kita di ajarkan untuk bersifat husnuzon. Karena apabila seseorang bersifat suu'uzon maka kita bisa jadi termasuk 2 dosa yang pertama, fitnah jika kita salah menilai seseorang dari apa yang mereka lakukan. Dan apabila kita menilai seseorang bahwa mereka melakukan tersebut benar (orang melakukan yang nampak nya jelek) maka itu akan menjadi ghibah. Nah maka dari itu kita harus introspeksi diri sendiri karena kita tidak tau karena yang maha tau adalah Allah SWT.
NAMA: KUSNUL KHOTIMAH
BalasHapusNIM: 12201131
KELAS: 1D
SEMESTER 1
Dari ulasan diatas dapat diambil kesimpulah bahwasanya Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak.Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri.
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian.
Nama: Asissa islamidina
BalasHapusKelas: 1F
Nim :12201183
Tulisan ini sangat relevan dengan kehidupan kita terutama sebagai seorang mahasiswa yang masih muda dan suka labil yaitu berakhlak pada diri sendiri apalagi dalam proses mencari ilmu ini.
Nama:Siti Mashita
BalasHapusNim:12201189
Kelas :1f
Alamat :jln Sentarum mandiri
Akhlak terhadap diri sendiri yaitu sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa, Memelihara kesucian dan kehormatan diri. Qana'ah : menerima apa adanya pemberian dari Allah. Berdo'a kepada Allah Sabar dengan ketentuan Allah.
Nama : arumi samsudin
BalasHapusNim : 12201196
Kelas : 1f
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain, banyak nya kajian kuliah agama Islam dan keislaman selalu ber awal dari akhlaq. Sebab, guna mendapatkan ilmu harus lah dengan berakhlaq. Diri sendiri jangan dibuat semaunya, dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri, orang yang sudah tidak berakhlaq kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada diri nya sendiri, sebab, korupsi akan menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin. Rasa ingin bahagia dengan harta korupsi sebenarnya telah membangun sakit dalam penyakit rohani dan menaruh curiga dalam daging jasmani. Berakhlaq kepada diri sendiri ber asal dari imut dan ber oleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup. Survei membuktikan banyak oknum korupsi adalah orang orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh.
Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat di utamakan lagi adalah kekuatan ilmu ( quwwatul ilmu) setelah ilmu membutuhkan quwwatul amal. Yaitu mereka yang beramal dan berilmu dalam formulasi bangun keislaman di istilahkan dengan relasi amal ilmiah nya dan ilmu amaliyah. Guna dapat merealisasikan kedua nya yang saling berpautan di butuhkan tarbiyah (pendidikan) . Realisasi keterpaduan tersebut di upaya kan pendidikan baik secara formal, nonton formal, dan in formal. Sebab, muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Mengupayakan menjadi diri sendiri muslim, mukmin, dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa
1. Diri yang bersih
2. Diri yang bertanggung jawab
Nama : Rizka Amanda
BalasHapusNim : 12201157
Kelas : 1e Pai
Kesimpulannya: berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak.Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal. Kesesuaian antara ilmu, iman dan amal itulah akhlak ihsan-shiddiq. Shiddiq (jujur) merupakan profil pribadi yang berintegritas, dapat mengambil pelajaran ('ibrah) masa lalu, hidup dengan memberi manfaat masa sekarang, berwawasan lebih maju lagi guna masa depan, link sejarah yang setiap kali hadir pada tiga dimensi lorong waktu; past, present time, future (madhi, mudhari, mustaqbal).Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah.Sebab, muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Mengupayakan menjadi diri sendiri muslim, mukmin, dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa
1. Diri yang bersih
2. Diri yang bertanggung jawab
Nama: Sohid Maulana
BalasHapusNim:12201136
Prodi:Pai
Kelas:1D
Semester:1
Kesimpulan....
Akhlak itu penting bagi manusia apa lagi ber-ahklah kepada diri sendiri bagaimana cara ber ahklak. Karana setiap sesuatu harus di sandingkan dengan ahklak Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, yaitu dengan belajar dengan di tanamkan dari sejak usia dini .supaya kita bisa mendidk ahklak terhadap anak usia dini.
Nama : Dinda Wulandari
BalasHapusNim : 12201184
Kelas :1F(semester 1)
Akhlak pada diri sendiri sangatlah penting dikehidupan sehari hari,berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri. Akhlak dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu ikhlas sebagai upaya pembelajaran dan perkuliahan seumur hidup. Urgensitas menuntut ilmu ikhlas baik dalam pengajian formal, non formal dan in formal. Dengan kata lain, setiap orang harus memiliki guru (murabbi) yang menuntun jalan. Sebab belajar tidak hanya sehari atau dua hari tetapi seumur hidup sebagai yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: "Tuntutlah ilmu dari buaian (mahad) hingga ke liang kubur (lahad)."
Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat.
Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).
Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. Diri yang bersih
2.Diri yang bertanggung jawab.
Nama : Kholilurrahman
BalasHapusKelas : 1F
Nim : 12201203
Alamat : Danau Sentarum
Akhlak kepada diri sendiri akan memberikan keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain, banyak nya kajian kuliah agama Islam dan ke islaman selalu berawal dengan akhlak dengan akhlak kita akan mudah untuk menuntut ilmu,dengan akhlak kita akan lebih mudah mendapatkan barokah seorang guru,maka perbaiki dulu akhlak kita baru kita belajar,karma setinggi tingginya ilmu tetapi tidak punya akhlak itu percuma,ilmu tanpa akhlak bagaikan api tanpa kayu bakar begitu sebaliknya akhlak tanpa ilmu bagaikan jasad tanpa ruh
Nama:iqsan fiqih
BalasHapusKelas:1d Pai
Nim:12201109
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain diri bila ingin selamat, sejahtera,sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak.
Nama:vanny
BalasHapusKls:1D
Nim:12201139
Kesimpulan,
Kita harus membiasakn ahlaq yang baik dalam diri kita, keluarga kita, dan orang orng di sekitar kita, kita harus menjadikan ahlaq sebagai (habits) kebiasaan. Agar kita bisa selalu menerapkan ahlaq yang baik , dalam dunia pendidikan maupun kehidupan sehari hari, ahlaq sangat berperan penting. Kita harus berusaha untuk selalu mengamal kan hal tersebut karena ahlaq adalah salah satu tolak ukur manusia dalam hal apapun.
Dan harus di amal kan.
Nama : wahyu Kurniawan
BalasHapusKelas. : 1e
Nim. : 12201152
Akhlak harus ditanamankan dri sejak kecil. Didalam kehidupan inilah akhlak yang paling diutamakan. Sebanyak apapun ilmu seseorang,setinggi apapun pangkat nya dan semewah apapun rumahnya jika tidak dilandasi dngn akhlak yang baik maka semua sia². Seseorang saja yang belajr mencari ilmu juga dilandasi dengan akhlak. Tanpa akhlak ilmu tidak bisa masuk. Artinya krtika akhlak kita tercela dn tidak baik itu menunjukkan hati kita kotor dan perbuataan kita tidak baik didepan orang. Oleh karena itu akhlak yang harus diutamakan. Akhlak ini penting didalam kehidupan. Sehingga dengan berakhlak lah kita bisa dihargai dn bisa memiliki banyak kawan dn bnyk org yg menyukai kita karena akhlakull karimah.
Nama : Rasti
BalasHapusNim : 12201162
Kelas : 1 E
Alamat : Kapuas Hulu
Kesimpulan yang saya dapatkan adalah, akhlak adalah yang mencerminkan diri seseorang baik atau tidaknya.Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.Apalagi di dalam menuntut ilmu harus memiliki adab (akhlak yang mulia) untuk mendapatkan ilmu yang bermanfaat.Sebab,adab lebih didahulukan dan yang kedua baru ilmu.
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Nama : M. Handyka Permana
BalasHapusNim :12201192
kelas: 1F
prodi: PAI
alamat:kep.anambas, kep. Riau
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak.
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada akhlak.
ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Dalam keislaman diistilahkan dengan amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan), Sebab muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Ilmu berisi pengetahuan , amal berisi inti keterampilan dan sosial, sedang ikhlas merupakan inti spiritual.
"wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan.
Nabi Muhammad SAW bersabda: "Tuntutlah ilmu dari buaian (mahad) hingga ke liang kubur .
" Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. Diri yang bersih.
Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu bersih.bersih telah disyariatkan oleh Tuhan .
2. Diri yang bertanggung jawab.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Keseimbangan inilah sebagai modal manusia menanggung amanah dan tanggung jawab sebagai pemimpin di muka bumi.
NAMA: Hairol pahmi
BalasHapusKELAS: 1E
NIM: 12201172
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan orang lain. Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, bahkan akhlak banyak di katakan lebih utama dari pada ilmu. Orang lain tidak melihat seberapa besar atau banyak nya ilmu seseorang terlebih dahulu tetapi orang selalu melihat akhlak ny dulu, apakah baik atau tidak. Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Inti dari akhlak kepada diri sendiri ialah Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri. sebelum berakhlak kepada orang lain mulai lah dari diri sendiri lebih dahulu misalnya menuntut ilmu dengan sungguh-sungguh di masa sekolah atau perkuliahan yang sudah menjadi kewajiban kita bagi pelajar atau mahasiswa. untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat.
Nama : Diky Amanda
BalasHapusNim : 12201214
Kelas : 1F
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri. Akhlak dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu ikhlas sebagai upaya pembelajaran dan perkuliahan seumur hidup. Urgensitas menuntut ilmu ikhlas baik dalam pengajian formal, non formal dan in formal. Dengan kata lain, setiap orang harus memiliki guru (murabbi) yang menuntun jalan. Sebab belajar tidak hanya sehari atau dua hari tetapi seumur hidup sebagai yang telah disabdakan oleh Nabi Muhammad SAW: "Tuntutlah ilmu dari buaian (mahad) hingga ke liang kubur (lahad)."
Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal. Kesesuaian antara ilmu, iman dan amal itulah akhlak ihsan-shiddiq. Shiddiq (jujur) merupakan profil pribadi yang berintegritas, dapat mengambil pelajaran ('ibrah) masa lalu, hidup dengan memberi manfaat masa sekarang, berwawasan lebih maju lagi guna masa depan, link sejarah yang setiap kali hadir pada tiga dimensi lorong waktu; past, present time, future (madhi, mudhari, mustaqbal).
Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi. Orang tua yang menanam jasa, sahabat sebaya tempat bergaul, anak-anak merupakan harapan masa depan. Ketiga lingkar tersebut setiap kali pasti ditemui. Bisa menempatkan diri terhadap tiga lingkungan yang berbeda masa sebagai bentuk akhlak diri yang berkemajuan dan berkecerdasan (ihsan-fathanah). Kemudian berbicara sesuai dengan ketiga angkatan ini menunjukkan akhlak baik yang mampu berkomunikasi (ihsan-tabligh). Lalu akhlak diri yang bisa menunaikan amanah Allah SWT Jalla wa 'Ala dalam akhlak kepada diri sendiri, amanah kepada orang lain (ihsan-amanah).
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect). Sebab, usul kebaikan akan melahirkan kebaikan pula (in ahsantum ahsantum). Pewarisan nilai dan praktik ihsan dapat melalui pendidikan yang sistematis dan terencana dengan metode pembiasaan (habit). Jiwa akan mudah menerima kebaikan bila lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat membiasakan kebaikan dengan slogan yang mesti selalu diingat: "Mulailah dari diri sendiri, mulailah dari yang sederhana, mulailah dari sekarang." Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa
Nama : Feby Lany Yuniar
BalasHapusKelas / NIM : 1 F / 12201194
prodi : PAI semester 1
kesimpulan saya : Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri. Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. Rakus diri kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok. Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, korupsi akan menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin. Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan . Pewarisan nilai dan praktik ihsan dapat melalui pendidikan yang sistematis dan terencana dengan metode pembiasaan . Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Dalam persoalan akhlak bersih diri dan diri bersih juga memuat regulasi makanan dan minuman halal dan bergizi.
Terjaga kehalalannya dan nutrisi dengan gizi yang cukup terpenuhi dan seimbang kadarnya baik dari sumber hewani maupun dari sumber nabati. Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati.
Melainkan bahwa sesungguhnya hamba tersebut sebagai diri yang terdampak atas perbuatan kesyukuran atau kekufuran. Maksudnya, kesyukuran berdampak baik bagi dirinya sendiri sebagai akhlak yang terpuji karena bersesuaian dengan irama jantung, detak nadi dan aliran darah sebagai ciri manusia sehat. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi. Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Berdamailah dengan diri sendiri adalah sebaik-baik keutamaan yang diutamakan. Keadaan lingkungan sekitar merupakan bagian dari penyempurna kebahagiaan yang telah Allah SWT As-Salam titipkan di hati orang-orang yang beriman dan beramal shaleh berupa kehidupan yang baik . Semoga literasi yang sederhana ini menjadikan kita hamba-hamba Tuhan yang lebih tenang.
Nama : Fatwa Muhammad Syahid
BalasHapusNIM : 12201141
Kelas : 1D PAI
Semester : 1
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi). Sungguh orang-orang yang terbebas dari mencuri kekayaan negeri baik dalam bentuk anggaran dan non anggaran adalah para ilmuwan, para pejabat, para penguasa, para pengusaha yang "qa-iman bil qisthi", berdiri dengan lurus-setimbang. ulasi bangun keislaman diistilahkan dengan relasi amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat merealisasikan keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan). Realisasi keterpaduan tersebut diupayakan pendidikan baik secara formal, non formal dan in formal. Sebab muatan pendidikan adalah ilmu, amal, dan ikhlas. Ilmu berisi kompetensi pengetahuan (intelektual), amal berisi kompetensi inti keterampilan dan sosial, sedang ikhlas merupakan kompetensi inti spiritual.
Jika diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, maka jangan biarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. Rakus diri kepada harta adalah kesilauan yang tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa, dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok. Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, korupsi akan menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin. Rasa ingin bahagia dengan harta korup sebenarnya telah membangun sakit dalam penyakit rohani dan menaruh duri dalam daging jasmani, selain dosanya sangat ekstra. Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal. Kesesuaian antara ilmu, iman dan amal itulah akhlak ihsan-shiddiq. Shiddiq (jujur) merupakan profil pribadi yang berintegritas, dapat mengambil pelajaran ('ibrah) masa lalu, hidup dengan memberi manfaat masa sekarang, berwawasan lebih maju lagi guna masa depan, link sejarah yang setiap kali hadir pada tiga dimensi lorong waktu; past, present time, future (madhi, mudhari, mustaqbal).
Wallahu a'lam.
NAMA : Muhammad Wildan
BalasHapusNIM : 12201158
KELAS : 1 E
PRODI : PAI
Akhlak kepada diri sendiri adalah suatu sikap, perbuatan, sifat yang diperintahkan Allah SWT dalam Al-Qur'an dan Baginda Rasulullah Saw dalam hadisnya, karena dengan berakhlak tersebutlah Manusia akan menjadi mulia baik Dimata Allah SWT dan Dimata banyak orang ( manusia). Bahkan didalam hadisnya Baginda Rasulullah Saw bersabda yang artinya " Kebanyakan Manusia masuk surga karena dia mempunyai akhlak yang sangat mulia" karena dengan akhlak tersebutlah akhlak yang diajarkan junjungan kita Baginda Rasulullah Saw manusia akan menjadi orang mulia baik di dunia maupun di akhirat, hidupnya akan dicintai banyak orang termasuk keluarganya dan yang lainnya. Maka dari itu mari kita mempraktekkan didalam kehidupan sehari-hari kita akhlak yang diajarkan Baginda Rasulullah Saw supaya hidup kita bahagia, tenang, mulia baik di dunia maupun di akhirat. Wassalam.
Nama : Sawitri
BalasHapusNim : 12201202
kelas : 1f Pai
akhlak sangatlah penting dalam kehidupan, manusia yang tidak memiliki akhlak itu sama saja dengan tidak memiliki ilmu. Sebaik baiknya orang adalah orang yang berakhlak. Orang yang berakhlak akan memberi keuntungan tidak hanya kepada diri sendiri tapi juga kepada orang lain. Banyaknya kajian keilmuan yang dimulai dengan akhlak, karena memulai ilmu haruslah dengan akhlak. DAn jikala diri ingin selamat, bahagia, sejahtera, sehat dan bahagia maka jagalah diri agar tidak melakukan akhlak tercela. Berakhlak berasal kepada dri sendiri berasal dari ilmu dan beoleh aplikasi akhlak. nerilmu saja tidak cukup. Quwwatul 'ilmi adalah kekuatan ilmu, setelah dibutuhkannya quwwatul 'ilmi maka ada quwwatul 'amal. Akhlak kepada diri sendiri merupakan sikap menyayangi diri supaya tidak terjerumus kedalam lembah lembah kehinaan. ilmu dan amal ikhlas adalah seruan agama "wala tulqu biaydikum ilat-tahluka" yang artinya janganlah kamu hancurkan dirimu dalam kebinasaan, hal ini adalah larangan agar dirimu menjauhi perbuatan jahat.
NAMA : Murni Hasti Ningrum
BalasHapusKELAS :1E
PRODI.:PAI
NIM. : 12201165
dari kesimpulan di atas ialah akhlak
Dapat mecerminkan diri seseorang baik dan buruknya sifat (akhlak orang tersebut).
Akhlak mempunyai akar kata sama dengan khalik (pencipta) dan makhluk (yang diciptakan). Karenanya, akhlak tidak hanya mempunyai dimensi horisontal dengan sesama makhluk (termasuk diri sendiri dan alam), tetapi juga dimensi vertikal dengan Allah. Karena inilah, konsep akhlak menjadi menyeluruh.
Akhlak mulia menjadi penciri kesempurnaan iman. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.” (HR Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin:278). Hadis lain menegaskan jika misi utama Rasulullah diutus adalah menyempurnakan akhlak yang mulia.makanya dari pada itu kita sebagai mahasiswa (penuntut ilmu) harus lah mempunyai akhlak yang baik ,baik itu di dalam perbuatan tingkah laku ,dan baik di dalam bicara,kepada yang lebih tua dari kita,dan kita jg harus menghormati yang lebih tua dan menyanyangi yang lebih muda.maka dari pada itu Sangat penting di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.
Nama : Maulia
BalasHapusKelas : 1F
Nim : 12201209
Prodi : PAI
Akhlak kepada diri sendiri adalah suatu sikap, perbuatan, sifat yang diperintahkan Allah SWT dalam Al-Qur'an dan Baginda Rasulullah Saw dalam hadisnya, karena dengan berakhlak tersebutlah Manusia akan menjadi mulia baik Dimata Allah SWT dan Dimata banyak orang ( manusia). Bahkan didalam hadisnya Baginda Rasulullah Saw bersabda yang artinya " Kebanyakan Manusia masuk surga karena dia mempunyai akhlak yang sangat mulia" karena dengan akhlak tersebutlah akhlak yang diajarkan junjungan kita Baginda Rasulullah Saw manusia akan menjadi orang mulia baik di dunia maupun di akhirat, hidupnya akan dicintai banyak orang termasuk keluarganya dan yang lainnya. Maka dari itu mari kita mempraktekkan didalam kehidupan sehari-hari kita akhlak yang diajarkan Baginda Rasulullah Saw supaya hidup kita bahagia, tenang, mulia baik di dunia maupun di akhirat.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: wagini(12201167)
BalasHapusKelas: 1E pai
Semester 1
Bismillah
Berakhlak memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun orang lain, maka dalam keadaan apapun kita harus menggunakan akhlak pada saat menuntut ilmu berbicara kepada orang lain menghadap kepada Allah dan lain-lainnya.
Sifat rakus akan membuat diri kita tidak terkontrol. orang yang tidak berakhlak terutama pada diri sendiri hakikatnya tidak mencintai dirinya sendiri.korupsi akan menyengsarakan diri yang batin maupun Zahir, dan hakikatnya mereka membangun sakit dalam penyakit rohani dan menaruh duri dalam ragam jasmani.
Berakhlak merupakan wujud syukur kita kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Berilmu saja tidak cukup karena dengan ilmu berpeluang untuk korupsi maka dari itu perlunya akhlak ditanam dalam diri masing-masing.
1. Diri yang bersih
Taharah (kebersihan) dalam bentuk khitan bagi laki-laki maupun perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas, adapun mandi sangat berguna untuk mencegah penyakit jasmani dan rohani.
2. Diri yang bertanggung jawab
Diri yang bertanggung jawab adalah akhlak diri yang dapat menyeimbangkan antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai manusia individu, keseimbangan inilah sebagai tanggung jawab manusia mempertahankan amanahnya sebagai khalifah di muka bumi ini.
Oleh karena itu Allah menyuruh manusia untuk mengingat dari mana mereka berasal di mana mereka sekarang dan di mana mereka akan pulang, dengan inilah manusia akan mengingat Allah di mana di dalamnya terdapat ketenangan, kedamaian, ketentraman, dan kebahagiaan. Berdamai dengan diri sendiri merupakan keutamaan dari yang utama.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Elva Nadila
BalasHapusKelas:1D PAI
Nim:12201121
Semester 1
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri.Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh.Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi).Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Sungguh semua datang dari Allah SWT dan kepadaNya semua dikembalikan
Nama : POMITA
BalasHapusKelas : 1 E
Nim : 12201178
Almat : kota baru
Dapat di simpulkan bahwa ahlak adalah yang mencermin kan diri seseorang baik atau buruk nya seseorang,apalagi dalam menuntut ilmu yang harus di miliki semua orang yaitu adab akhlak yang mulia dalam menuntut ilmu.sebab adab no satu saat menuntut ilmu.akhlak kepada diri sendiri akan memberikan ke pada diri sendiri mau pun orang lain.akhlak itu sangat berperan penting dalam kehidupan dunia sebab dengan akhlak kita dapat mejaga hubungan antar orang lain ilmu karna akhlak memcakup aspek kehidupan tentang segala hal dengan berakhlak kita menjadj manusia terhormat dan di harga i oleh orang lain.
Nama : Yunda Acisa Haskil
BalasHapusNIM : 12201175
Kelas : 1E
Prodi : PAI
Alamat : Ma'had Aljami' ah
Kepada diri sendiri itu sikap kita kepada diri kita sendiri atau sikap kepribadian yang baik antara jasmani atau rohani. Kita juga harus bersikap adil kepada diri kita bukan hanya berakhlak kepada sesama tapi juga harus kepada diri sendiri.
Contoh berakhlak kepada diri sendiri itu:
Menuntut ilmu
Kerja keras
Kerja cerdas
Dan tawakal kepada Allah
Juga akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya kita tidak terjerumus dalam lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan Nista dengan ilmu iman dan amal Ikhlas itu adalah Seruan agama.
Akhlak yang terdapat pada diri kita sendiri pasti akan memberikan manfaat atau dampak positif yang lebih besar bagi awal kemaslahatan umum yang berkemajuan Jariyah dan berjariah kemajuan.
Berakhlak kepada diri sendiri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin, dan Muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakal yang berupa:
Menjadi diri yang bersih dan diri yang bertanggung jawab .
Nama: Habib Al idris nasution
BalasHapusKelas : 1E
Nim : 12201173
Prodi : PAI
Semester : 1
Matkul : Tasawuf
Dalam hal ini, Akhlak bukan lah hanya sebuah teori tetapi Akhlak membutuhkan praktik mulai dari diri sendiri kepada Allah baru kepada orang disekitarnya, Akhlak sangat lah ibaratnya sebuah permata di kumpulan emas maka yang berharga ialah sebuah permata yang diartikan Akhlak dan ilmu di ibaratkan sekumpulan emas karna ilmu tanpa Akhlak ia akan selalu membangga -banggakan ilmu yang bahkan ia bisa saja menyalah gunakan ilmu yang didapatinya. Orang yang berakhlak akan senantiasa karunia dan anugerah dari Allah bukan hanya itu terhadap orang disekikarnya juga karna ia akan penuh tanggung jawab dan insya akan selalu bersih karna menjaga apa yang ia perbuat. Berakhlak sangatlah perlu karna Nabi Muhammad SAW membawakan ajaran agama islam ialah Aqidah dan Akhlak untuk itulah keislaman seseorang dimulai dari Akhlak dan diakhiri dengan Akhlak juga karna Akhlak lebih tinggi daripada ilmu.
Nama:Dina Safitri
BalasHapusNIM:12201205
KELAS:1F
Prodi: PAI
Semester:1
Dapat saya simpulkan begitu pentingnya posisi akhlak pada diri manusia. dalam diri kita maupun dalam kehidupan sehari-hari karena akhlak mencangkup aspek kehidupan.dengan akhlak semua tatanan hidup akan berjalan dengan baik . seseorang yang berakhlak menjadikan ia seorang insan yang selalu sadar akan kerendahan dirinya serta tidak mudah menyalakan gunakan apa yang sudah ia emban dalam hidupnya.apalagi terhadap sang pencipta karna dengan akhlak seseorang akan lebih tahu tentang kekurangan yang ada pada dirinya serta tidak mudah mengalahkan gunakan tugasnya di muka bumi ini dan selalu mudah untuk menerima apapun yang sudah menjadi perjalanan nya di bumi ini.akhlak pada diri sendiri sejatinya cinta dan sayang pada diri sendiri serta takut untuk melakukan kerugian pada diri sendiri serta selalu mengingat tentang kesalahan dengan mendekatkan diri kepada sang maha kuasa.
Nama: Elva Nadila
BalasHapusKelas:1D PAI
Nim:12201121
Semester 1
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. Rakus diri kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok.Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh.Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu.Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi).
Nama: Anisatul Hasanah
BalasHapusNim:12201211
Kelas:1F
-akhlak adalah yang mencerminkan diri seorang baik atau buruknya seseorang, apalagi dalam menuntut ilmu yang harus dimiliki setiap orang itu adab terhadap ilmu dan akhlak yang mulia, sebab adab nomor satu saat menuntut ilmu. Akhlak itu sangat penting dalam kehidupan dunia, sebab dengan akhlak kita dapat menjaga hubungan antar orang lain.
Nama : Shakila Febriyani
BalasHapusNim : 12201155
Prodi : PAI
Kelas : 1E
Kesimpulannya adalah akhlak kepada diri sendiri itu sayang kepada dirinya sendiri, Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), memelihara diri sendiri dgn akhlak yaitu sabar, shidiq,tawaduk, bersyukur, pemaaf dan amanah. Berilmu saja tidak cukup jika tidak disertai dgn akhlak, contoh Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi). Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Dalam formulasi bangun keislaman diistilahkan dengan relasi amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat merealisasikan keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan).
untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal. Kesesuaian antara ilmu, iman dan amal itulah akhlak ihsan-shiddiq.
Kesadaran dalam berakhlak yaitu dgn menhormati orang tua, menghargai teman sebaya dan menyayangi yg lebih muda.
Ketiga lingkar tersebut setiap kali pasti ditemui. Bisa menempatkan diri terhadap tiga lingkungan yang berbeda masa sebagai bentuk akhlak diri yang berkemajuan dan berkecerdasan (ihsan-fathanah).Kemudian berbicara sesuai dengan ketiga angkatan ini menunjukkan akhlak baik yang mampu berkomunikasi (ihsan-tabligh). Lalu akhlak diri yang bisa menunaikan amanah Allah SWT Jalla wa 'Ala dalam akhlak kepada diri sendiri, amanah kepada orang lain (ihsan-amanah).
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa:
1. Diri yang bersih.
Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu bersih. Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Lebih terinci lagi tentang wudhu, tayamum dan mandi telah Tuhan sebutkan dalam kitab suciNya, Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah.
2. Diri yang bertanggung jawab.
Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu yang dipatuti, pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial yang dipatuhi.
Nama : Wulan Meilani Putri
BalasHapusKelas :1E
Semester 1
Prodi : PAI
Jadi kesimpulannya Jadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
nama : qonitha Amanda Fitriyani
BalasHapusKelas : 1f
Nim : 12201186
Prodi : PAI
Jadi kesimpulannya itu adalah akhlak kepada diri ialah memberikan diri keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain juga.bila diri ingin selamat, sejahtera,sehat dan bahagia,diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
HapusNAMA Desi Ratna Sari
BalasHapusNim 12201198
Kelas 1f
Kesimpulan dari akhlak kepada diri sendiri ialah berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Nama : Syarifah Alya Nurlail
BalasHapusNim : 12201143
Kelas : 1D PAI
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak.Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya.Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri. Rakus diri kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok. Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."Lebih terinci lagi tentang wudhu, tayamum dan mandi telah Tuhan sebutkan dalam kitab suciNya (Al-Maidah:6). Dalam persoalan akhlak bersih diri dan diri bersih juga memuat regulasi makanan dan minuman halal dan bergizi. Terjaga kehalalannya (halala) dan nutrisi dengan gizi yang cukup terpenuhi dan seimbang kadarnya (thayyiba) baik dari sumber hewani maupun dari sumber nabati. Kemudian, bersyukurlah dan beribadahlah sebagai yang telah Tuhan kalamkan: "Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang telah Kami rezekikan kepadamu. Dan bersyukurlah kepada Allah jika hanya kepadaNya saja kamu beribadah." (Al-Baqarah:172).Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba.dalam firmanNya: "Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah kepada langit, bumi, dan gunung, maka mereka menolak amanah, lalu Kami berikan manusia, sesungguhnya adalah manusia dalam keadaan aniaya lagi bodoh." (Al-Ahzab:72).
Nama:Vivi Widyastuti
BalasHapusKelas:1F PAI
NIM:12201200
Alamat: sui jawi
Akhlak kepada diri sendiri merupakan sikap atau rasa yang sudah ada pada dalam diri kita masing-masing mengupayakan kita tidak terjerumus kelembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Akhlak dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu ikhlas sebagai upaya pembelajaran sumur hidup. Urgensi tas menuntut ilmu ikhlas baik dalam pengajian formal, non formal dan informal. Dengan kata lain, setiap orang harus memiliki guru yang menuntun jalan. Dengan adanya akhlak pada diri kita akan memberikan dampak positif bagi diri kita sendiri. Akhlak kepada diri sendiri juga adalah dengan bersyukur kepadanya dan beribadah. Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang dan kemana dia akan pulang, manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian sungguh semua datang dari Allah SWT. Dan kepadanya semua di kembalikan.
Nama: Anisa Fitriani (12201140) 1D
BalasHapusWalau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya.
Rakus diri kepada harta adalah diri yang silau tidak terkontrol dan tidak ada kesanggupan untuk melihat dengan rasa, mendengar dengan rasa, memperhati dengan rasa dan sulit membedakan dengan rasa tentang harta kekayaan bangsa yang dinikmati bersama, tetapi hanya dinikmati oleh diri sendiri, keluarga dan segelintir kelompok.
Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
Nama : normadan
BalasHapusNim : 12201210
Kelas : 1f
Akhlak kepada diri sendiri akhlak kepada diri sendiri bisa mengakibatkan kita menjadi orang yang menguntungkan bagi kita sendiri dan menguntungkan bagi seseorang karena bisa menjadikan manusia yang memiliki akhlak pada diri sendiri dia akan menghargai diri sendiri kita dengan cara dan menyayangi diri sendiri menjaga kesehatannya menjaga dirinya dan juga membantu orang lain karena dia sadar dengan dirinya sendiri dia berakhlak dengan dia sendiri dengan cara dia beribadah kepada sang pencipta yang telah melahirkannya dan dia berakhlak dia menghormati dirinya sendiri dengan cara dia beribadah kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah menciptakannya dan dia berakhlak kepada diri sendiri dengan cara dia menjaga kesehatannya agar tetap selamat ya sehat karena dia berakhlak kepada diri sendiri bagaimana kalau kita tidak berakhlak kepada diri kita sendiri kita tidak beribadah mungkin tidak bersyukur kepada kita sang pencipta dan menciptakan kita ketika berakhlak kepada diri kita sendiri karena kita tidak menjaga kesehatan kita kita ngomong bukan kita pakai-pakaian narkoba maka sejak itu tidaklah berakhlak pada diri sendiri karena kita tidak menjaga kesehatan demi kebaikan kita dan demi kebaikan orang lain
Nama: Syahdi
BalasHapusKelas: 1F PAI
Nim: 12201181
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri. Akhlak dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu ikhlas sebagai upaya pembelajaran dan perkuliahan seumur hidup.
Nama: Salsabillah Azzahra
BalasHapusNIM: 231021026
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Bismillahirahmanirrahiim. Alhamdulillah, terima kasih atas materi yang disampaikan, Pak. Materi ini membahas pentingnya berakhlak kepada diri sendiri dalam konteks kehidupan Islami. Menyoroti aspek akhlak terhadap Allah, Nabi Muhammad Shallallahu `alaihi Wa Sallam, orang tua, tetangga, sesama, dan makhluk lainnya. Pembahasan mencakup nilai-nilai seperti kejujuran, tanggung jawab, kebersihan, dan pentingnya pendidikan dalam membentuk akhlak yang baik. Ditekankan bahwa akhlak yang baik terkait erat dengan ilmu, amal, dan ketundukan kepada Alla SET. Demikian, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Allahualam.
Nama : Bhela Fajar Ayu
BalasHapusNim : 231021003
prodi : D4 kesehatan lingkungan
akhlak untuk diri sendiri itu sangat penting karena Tampa ada akhlak kita tidak bisa menghargai orang lain atau sekitarnya dan bermanfaat untuk diri sendiri Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
Nama : Aska dara suprawati putri
BalasHapusNim : 231011004
Prodi : D3 Sanitasi
Dari tulisan di atas pentinya berakhlak kepada diri sendiri sebelum ke orang lain karena Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.ketika orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri,berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).
Nama : Hanifah Azzahrah
BalasHapusNim : 231011009
Prodi : D3 Sanitasi
akhlak kepada diri sendiri melibatkan kejujuran, kesabaran, kerendahan hati, dan kasih sayang. Penting untuk memupuk nilai-nilai positif, menghormati orang lain, dan terus berusaha menjadi versi terbaik dari diri sendiri.
Nama : Sabina Dira Zelita
BalasHapusNim : 231021025
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
. Diri yang bersih.
Ajaran Islam sangat berkepentingan kepada pemeluknya untuk selalu bersih. Ajaran bersih telah disyariatkan oleh Tuhan yang maha pengampun lagi maha penyayang. Aplikasi dari teori kebersihan (thaharah) tersebut dalam bentuk khitan laki-laki dan khitan perempuan, bersuci dari najis dan bersuci dari hadas. Sedangkan kewajiban mandi sangat berguna untuk mencegah (preventif) penyakit jasmani dan rohani. Sebagai yang telah dikalamkan Tuhan dalam surah Al-Anfal (8) ayat 11: "Ketika Allah membuat kamu mengantuk untuk menenteramkan jiwamu, dan Allah menurunkan air hujan dari langit untuk menyucikan dirimu dari air hujan, dan untuk menghilangkan gangguan syaithan dari dirimu dan untuk menguatkan hatimu serta untuk meneguhkan telapak kakimu (teguh pendirian dan tiada ketakutan)."
Nama Maisya Indah Taqwini
BalasHapusNim 231011013
Prodi D3 sanitasi
Dewasa ini akhlaq masyarakat dan bangsa ini semakin hancur dan hilang. Hal ini terbuktidengan adanya perilaku-perilaku maksiat yang dilakukan oleh masyarakat Indonesiaterutama kaum muda. Perilaku maksiat yang sekarang semakin merajalela di kehidupanmasyarakat, sehingga sudah dianggap biasa dan wajar dalam kehidupan keseharian.Perilaku maksiat tersebut juga diawali dengan semakin banyaknya wanita yang banggamempertontonkan auratnya seakan dirinya adalah miliknya semata. Hal ini tidak terlepasdari kesalahan manusia terutama umat Islam dalam memahami agama mereka yang dijadikanpedoman hidup dalam mengarungi kehidupanya di dunia ini. Salah satu kunci utama dalammembenahi akhlaq masyarakat dan bangsa ini adalah dengan menitik beratkan padalingkungan keluarga. Perlu penyadaran terhadap setiap individu dan keluarga, bahwasanyamemahami dan berperilaku sesuai akhlaq Islam sangat penting. Pada proses penanaman nilaiakhlaq ini yang pertama kali harus ditanamkan adalah nilai-nilai akhlak terhadap dirisendiri, karena semua hal akan dimulai dari diri kita sendiri, setelah diri kita benar-benarberperilaku sesuai dengan akhlaq Islam, maka secara otomatis dapat menjalar dalam aspek-aspekkehidupan yang lain
NAMA: MIRNAWATI
BalasHapusNIM: 231011014
KELAS: D3 SANITASI
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.
Orang yang berakhlak itu lebih mulia daripada orang yang berilmu. Sebab orang yang hanya berilmu dapat korupsi. Namun jika orang berakhlak dia tidak akan melakukannya .
Berakhlak kepada diri diantaranya mengupayakan menjadi diri muslim, mukmin dan muhsin dengan doa, usaha, ikhtiar dan tawakkal berupa diri yang bersih dan diri yang bertanggung jawab.
Nama : Muhammad Dendra Arifin
BalasHapusProdi : D3 Sanitasi
NIM : 231011016
Akhlak kepada diri sendiri tidak hanya kita sendiri yang merasakan nya tapi juga orang lain, jika kita sendiri saja tidak mampu untuk merubah diri kita menjadi akhlak yang baik maka akan menjadi orang yang sulit menerima nasehat dari orang lain. Kebanyakan orang yang korupsi dan mencuri itu orang yang minim akhlak karena mereka hanya ingin memiliki nya sendiri memakai uang rakyat untuk pribadi. Jadi rubah lah akhlak menjadi lebih baik agar bukan diri kita sendiri aja merasakan kebaikan nya tapi juga orang lain allahuaklam bissawab
Nama: Adelia Sannisa Putri Hidayah
BalasHapusNim : 231021001
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama, "wala tulqu biaydikum ilat-tahlukah," artinya: Dan janganlah kamu hancurkan dirimu kepada kebinasaan. Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri. Akhlak dalam bentuk ihsan kepada diri sendiri dapat mengambil bentuk menuntut ilmu ikhlas sebagai upaya pembelajaran dan perkuliahan seumur hidup.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua , kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri.
BalasHapusNama : Feri Dwiyansyah
BalasHapusNim : 231011007
Prodi : d3 sanitasi
Kesimpulan nya ia lah ..
Dalam kehidupan manusia ahlaq itu sangat penting dimana dengan ahlaq orang dapat menilai kita dan juga perlu kita ketahui bah nabi Muhammad SAW. beliau di turun kan untuk menyempurnakan ahlaq umat manusia. Bukan menyempurnakan agama karna udah pada dasar nya agama Islam sudah sempurna, maka ahlaq itu sangat penting. percuma orang memiliki banyak ilmu tapi tidak mempunyai ahlaq. Ingat Al adabu faqoll Ilmi..
"Adab di atas nya ilmu" yang mana dari pernytaan itu
Menyatakan bahwa dalam hal apapun ahlaq tetap harus di jaga.
Nama : Uray Muhammad Fadhil
BalasHapusNIM : 231131047
Prodi : D4 - K3
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam.Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah.Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi).
Nama : Ridho Aliardi
BalasHapusNIM : 231131037
Program Studi : D4 - K3
Mata Kuliah : Agama Islam
"Berusaha untuk selalu jujur dalam segala hal dan memperbaiki diri jika terdapat kekurangan. Menjaga sikap rendah hati dan bersyukur atas setiap nikmat yang diberikan. Memperlihatkan empati dan kepedulian terhadap orang lain serta berusaha menjadi pribadi yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar."
Nama : Rita Ananda Agustina
BalasHapusNIM : 231131051
Prodi : D4 - K3
akhlak kepada diri sendiri memainkan peran penting dalam menjaga kehormatan dan martabat. Menjauhi perbuatan buruk, mengambil ilmu dengan ikhlas, dan mempraktikkan ajaran agama adalah fondasi utama bagi pembentukan karakter yang baik. Mendapatkan ilmu sepanjang hidup, baik melalui pendidikan formal maupun pengalaman sehari-hari, adalah investasi terbaik untuk perkembangan diri yang berkelanjutan.
Nama : Javianty Chelavica
BalasHapusNim : 231021014
Akhlak kepada diri sendiri
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Dengan harta sangat berpeluang besar untuk korup sebagai gambar hartawan yang pecundang (oportunis. Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi). Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu. Dalam formulasi bangun keislaman diistilahkan dengan relasi amal ilmiyah dan ilmu amaliyah. Guna dapat merealisasikan keduanya yang saling berpautan dibutuhkan tarbiyah (pendidikan). Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan. Menjauhi hina dan nista dengan ilmu, iman dan amal ikhlas adalah seruan agama.Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal.Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect). Sebab, usul kebaikan akan melahirkan kebaikan pula (in ahsantum ahsantum)
Nama:Satria Hadi Perdana Karteda
BalasHapusNim:231131043
Prodi:D4-K3
Akhlak terhadap diri sendiri yang baik akan membawa dampak positif bagi diri sendiri dan orang lain. Dengan berakhlak baik terhadap diri sendiri, kita akan memiliki rasa percaya diri, motivasi, dan semangat untuk hidup. Kita juga akan lebih mudah untuk menjalin hubungan yang baik dengan orang lain.
Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya, baik itu jasmani maupun rohani. Akhlak terhadap diri sendiri merupakan hal yang penting karena berkaitan dengan bagaimana kita memperlakukan diri kita sendiri.
Nama: Rahayu puspitaningrum
BalasHapusNim: 231131036
Prodi: D4-K3
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.
Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).
Nama : Syarifah nafisya aini
BalasHapusNim : 231131045
Prodi : D4 - K3
Materi "Akhlak Kepada Diri Sendiri" memberikan pesan yang bagus dan penting tentang pentingnya menjaga moral dan etika dalam kehidupan sehari-hari. Materi ini dapat menjadi bahan renungan bagi kita semua untuk memperbaiki diri dan menjadi pribadi yang lebih baik.
Nama :Nuzul izhar
BalasHapusNim :231131034
Prodi :D4-K3
Pentingnya menjaga akhlak yang terpuji seperti kesyukuran memang dapat memberikan ketenangan jiwa dan kelapangan hati, membentuk karakter yang harmonis dengan irama kehidupan. Seiring dengan itu, pemahaman bahwa tindakan kita memiliki dampak pada diri sendiri, baik itu akibat kebaikan atau keburukan, menjadi panggilan untuk menjaga akhlak dan mengambil langkah yang membawa manfaat.
Nama: Alif Hatorangan Pohan
BalasHapusNIM: 231131003
PRODI: D4-K3
akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
Nama : Ridwan Nashir
BalasHapusNIM : 231131038
Prodi : D4 - K3
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam.Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah.Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi).
Nama : SANDIA WIPITRI
BalasHapusNim : 231131042
Prodi. : d4 keselamatan dan kesehatan kerja (k3)
Akhlak kepada diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
Akhlak kepada diri sendiri dapat dibagi menjadi dua aspek, yaitu:
●Aspek jasmani, yaitu sikap seseorang dalam menjaga kesehatan dan kebersihan diri, serta memelihara kesucian diri.
●Aspek rohani, yaitu sikap seseorang dalammengembangkan potensi diri, meningkatkan keimanan dan ketakwaan, serta mengendalikan hawa nafsu.
Akhlak terhadap diri sendiri memiliki banyak manfaat, baik bagi diri sendiri maupun bagi orang lain. Bagi diri sendiri, akhlak terhadap diri sendiri dapat meningkatkan kualitas hidup, membuat hidup lebih bahagia dan bermakna, serta menjauhkan diri dari perbuatan tercela. Bagi orang lain, akhlak terhadap diri sendiri dapat membuat kita menjadi pribadi yang lebih baik dan bermanfaat bagi masyarakat.
NAMA : HENDRI HERYADI
BalasHapus(231131012)
PRODI : SARJANA TERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
MAKUL :AGAMA ISLAM
Akhlak kepada diri sendiri merupakan aspek penting dalam pembentukan karakter dan perilaku seseorang. Ini mencakup serangkaian nilai dan sikap yang diinternalisasi untuk menciptakan individu yang bertanggung jawab, etis, dan berkualitas moral tinggi.
Akhlak kepada diri sendiri juga mencakup tanggung jawab terhadap diri sendiri dan pilihan hidup. Mengakui konsekuensi dari setiap tindakan dan siap bertanggung jawab atas keputusan pribadi adalah langkah penting dalam membentuk karakter yang bertanggung jawab.
Dalam keseluruhan, akhlak kepada diri sendiri adalah upaya yang berkelanjutan untuk menjadi individu yang lebih baik secara moral. Ini melibatkan kesadaran diri, integritas, disiplin, rendah hati, dan tanggung jawab. Dengan mengutamakan nilai-nilai ini, seseorang dapat membangun fondasi yang kokoh untuk kehidupan yang bermakna dan memuaskan.
Dalam perspektif agama Islam, akhlak kepada diri sendiri menjadi bagian integral dari konsep akhlak secara umum. Islam mengajarkan prinsip-prinsip moral dan etika yang harus dipraktikkan oleh setiap Muslim dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam hubungannya dengan diri sendiri. Beberapa aspek utama dalam akhlak kepada diri sendiri dalam Islam melibatkan kesadaran spiritual, integritas, sabar, dan pengembangan pribadi.
Pertama-tama, kesadaran spiritual dianggap sebagai fondasi dari akhlak kepada diri sendiri dalam Islam. Kesadaran ini mencakup pengenalan diri sebagai makhluk Allah yang bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan. Dengan menyadari adanya Allah, seorang Muslim diharapkan untuk hidup sesuai dengan ajaran Islam dan berusaha untuk mendekatkan diri kepada-Nya.
Integritas adalah nilai fundamental yang harus dijunjung tinggi dalam akhlak kepada diri sendiri dalam Islam. Menjaga kejujuran, keadilan, dan amanah dalam segala hal, baik dalam tindakan maupun perkataan, mencerminkan kualitas moral yang dihargai dalam Islam. Integritas ini melibatkan konsistensi dalam perilaku, bahkan di tengah-tengah ujian atau godaan.
Sabar juga ditekankan dalam akhlak kepada diri sendiri dalam Islam. Seorang Muslim diharapkan untuk bersabar dalam menghadapi cobaan dan kesulitan, serta menerima takdir dengan hati yang lapang. Kesabaran ini membantu memperkuat iman dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah.
Pengembangan pribadi juga menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari akhlak kepada diri sendiri dalam Islam. Islam mendorong umatnya untuk terus meningkatkan diri melalui pembelajaran, kebijaksanaan, dan perbaikan diri secara konstan. Pendidikan, baik dalam bidang spiritual maupun dunia, dianggap sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Selain itu, Islam menekankan pentingnya menjaga kesehatan fisik dan mental. Merawat tubuh sebagai amanah dari Allah dan menjaga keseimbangan antara tubuh dan roh merupakan bagian dari akhlak kepada diri sendiri. Hal ini termasuk menjauhi hal-hal yang merugikan kesehatan dan memastikan tubuh digunakan untuk melakukan amal yang baik.
Secara keseluruhan, akhlak kepada diri sendiri dalam perspektif agama Islam melibatkan kesadaran spiritual, integritas, sabar, pengembangan pribadi, dan pemeliharaan kesehatan. Dengan mempraktikkan nilai-nilai ini, seorang Muslim diharapkan dapat mencapai kesempurnaan moral dan mendekatkan diri kepada Allah.
Nama: Dea Yusnita
BalasHapusNim: 231021004
Prodi: D4 sanitasi lingkungan
Alhamdulillah, terimakasih bapak atas ilmu yang telah bapak berikan di sini saya dapat lebih memahami ap itu akhlak kepada diri sendiri dan yang saya tauJadi, yang dimaksud dengan akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa
Nama: Ryan prasetia
BalasHapusNIM: 231131040
prodi: D4 k3
Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Keadaan lingkungan sekitar merupakan bagian dari penyempurna kebahagiaan yang telah Allah SWT As-Salam titipkan di hati orang-orang yang beriman dan beramal shaleh berupa kehidupan yang baik (hayatan thayyibah).
Nama : Ananda Husnul Khotimah
BalasHapusNIM : 231131004
Prodi : D4 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri.
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh.Setelah ilmu membutuhkan quwwatul 'ilmi, dibutuhkan lagi quwwatul 'amal yaitu mereka yang beramal berdasarkan ilmu.Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi).
Nama: Nalendra Borneo
BalasHapusNim:231131030
Prodi: D4-K3
Dapat mecerminkan diri seseorang baik dan buruknya sifat (akhlak orang tersebut).
Akhlak mempunyai akar kata sama dengan khalik (pencipta) dan makhluk (yang diciptakan). Karenanya, akhlak tidak hanya mempunyai dimensi horisontal dengan sesama makhluk (termasuk diri sendiri dan alam), tetapi juga dimensi vertikal dengan Allah. Karena inilah, konsep akhlak menjadi menyeluruh.
Akhlak mulia menjadi penciri kesempurnaan iman. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.” (HR Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin:278). Hadis lain menegaskan jika misi utama Rasulullah diutus adalah menyempurnakan akhlak yang mulia.makanya dari pada itu kita sebagai mahasiswa (penuntut ilmu) harus lah mempunyai akhlak yang baik ,baik itu di dalam perbuatan tingkah laku ,dan baik di dalam bicara,kepada yang lebih tua dari kita,dan kita jg harus menghormati yang lebih tua dan menyanyangi yang lebih muda.maka dari pada itu Sangat penting di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.
Nama : Aura Khalisa Amelia
BalasHapusNIM : 231131007
Prodi : D4-K3
Akhlak mulia menjadi penciri kesempurnaan iman. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.” (HR Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin:278). Hadis lain menegaskan jika misi utama Rasulullah diutus adalah menyempurnakan akhlak yang mulia.makanya dari pada itu kita sebagai mahasiswa (penuntut ilmu) harus lah mempunyai akhlak yang baik ,baik itu di dalam perbuatan tingkah laku ,dan baik di dalam bicara,kepada yang lebih tua dari kita,dan kita jg harus menghormati yang lebih tua dan menyanyangi yang lebih muda.maka dari pada itu Sangat penting di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.
Nama:Putri Nurhasanah
BalasHapusNim:231021021
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Pesan yang disampaikan menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT dan tanggung jawab individu dalam memenuhi hak dan kewajiban sebagai makhluk sosial. Ingat akan asal-usul, keberadaan, dan tujuan hidup dianggap sebagai kunci untuk mencapai ketenangan, kebahagiaan, dan kedamaian.
Nama : vivi ulfa
BalasHapusNim : 231021030
Prodi : D4 sanitasi lingkungan
Akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani. Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita, dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Nama : Dezka Amalvi Fahriza
BalasHapusNim : 231011006
Prodi : D3 Sanitasi
akhlak untuk diri sendiri itu sangat penting karena Tampa ada akhlak kita tidak bisa menghargai orang lain atau sekitarnya dan bermanfaat untuk diri sendiri Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
Nama : Zahra Septi Nur Annisa
BalasHapusNIM : 231131050
Program studi : D4-K3
Dalam web ini kita diajarkan untuk mengetahui tentang akhlak untuk diri sendiri. Informasi tentang akhlak untuk diri sendiri ini sudah sangat lengkap, berbagai penjelasan sudah tersedia disini. Informasi dalam web ini sangat akurat, saya membandingkan web ini dengan web lain tidak beda jauh isi nya.
Magneta Meisya Ricimena
BalasHapus231131016
D-IV K3
Materi akhlak kepada diri sendiri mencakup prinsip-prinsip moral dan etika yang membimbing seseorang untuk mengembangkan karakter yang baik dan perilaku yang benar dalam kehidupan sehari-hari. Berikut rangkuman dari materi akhlak kepada diri sendiri:
Taqwa kepada Tuhan:
Menjalin hubungan yang kuat dengan Tuhan.
Menyadari keberadaan Tuhan dalam setiap aspek kehidupan.
Mengamalkan ajaran agama dan menjalani ibadah dengan penuh kesadaran.
Integritas:
Menjaga kejujuran dan kebenaran dalam segala situasi.
Konsisten antara perkataan dan perbuatan.
Menunjukkan keberanian untuk mengakui kesalahan dan memperbaiki diri.
Kesabaran dan Syukur:
Bersabar dalam menghadapi cobaan dan ujian kehidupan.
Bersyukur atas nikmat-nikmat yang diberikan Tuhan, baik yang besar maupun kecil.
Disiplin Diri:
Mengatur waktu dan energi dengan baik.
Mengendalikan diri dari kebiasaan buruk dan mendorong kebiasaan baik.
Menjauhi godaan dan mengendalikan hawa nafsu.
Berkemauan Baik:
Membangun niat yang baik dalam segala perbuatan.
Bertujuan untuk memberikan manfaat kepada diri sendiri dan orang lain.
Bersikap Adil:
Menilai dan bertindak secara adil terhadap orang lain.
Menyadari hak-hak dan kewajiban sebagai individu dalam masyarakat.
Empati:
Mampu merasakan dan memahami perasaan orang lain.
Berusaha membantu dan mendukung orang lain dalam kesulitan.
Kesederhanaan:
Menjauhi sikap sombong dan riya'.
Bersikap rendah hati dan tidak merendahkan orang lain.
Bertanggung Jawab:
Bertanggung jawab atas setiap perbuatan dan keputusan.
Menyadari konsekuensi dari tindakan dan siap menerima tanggung jawabnya.
Peningkatan Diri:
Selalu berusaha untuk meningkatkan diri melalui pembelajaran dan pengembangan.
Menerima masukan dan kritik dengan terbuka untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
Melalui praktik-praktik ini, seseorang dapat mengembangkan akhlak yang baik dan menjadi individu yang bermanfaat bagi diri sendiri, keluarga, masyarakat, dan Tuhan.
Nama: Mifthahul Adnin
BalasHapusNim: 231231020
Prodi: D4-K3
Kita perlu selalu berintrospeksi diri dan bermuhasabah agar dapat memperbaiki diri menjadi pribadi muslim yang lebih baik. Evaluasi dan instropeksi diri secara berkala penting untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Nama : wanda rahmadhia
BalasHapusNim : 231131048
Prodi : D4-K3
Dapat mecerminkan diri seseorang baik dan buruknya sifat (akhlak orang tersebut).
Akhlak mempunyai akar kata sama dengan khalik (pencipta) dan makhluk (yang diciptakan). Karenanya, akhlak tidak hanya mempunyai dimensi horisontal dengan sesama makhluk (termasuk diri sendiri dan alam), tetapi juga dimensi vertikal dengan Allah. Karena inilah, konsep akhlak menjadi menyeluruh.
Akhlak mulia menjadi penciri kesempurnaan iman. Nabi Muhammad saw. bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling bagus akhlaknya.” (HR Tirmidzi, Riyadlu Al-Shalihin:278). Hadis lain menegaskan jika misi utama Rasulullah diutus adalah menyempurnakan akhlak yang mulia.makanya dari pada itu kita sebagai mahasiswa (penuntut ilmu) harus lah mempunyai akhlak yang baik ,baik itu di dalam perbuatan tingkah laku ,dan baik di dalam bicara,kepada yang lebih tua dari kita,dan kita jg harus menghormati yang lebih tua dan menyanyangi yang lebih muda.maka dari pada itu Sangat penting di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.
Nama : Muhammad Nabil khairullah
BalasHapusNim : 231131028
Prodi : D4-K3
apabila seseorang itu memiliki akhlak yang mulia dan cara menilai seseorang itu baik atau tidak itu dapat kita lihat dari akhlaknya apakah dia memiliki akhlak yang baik atau yang buruk jadi itulah alasan mengapa akhlak sangat penting bagi kehidupan.
NAMA: Muhammad Rizal
BalasHapusNIM. : 231011017
PRODI: D3 SANITASI LINGKUNGAN
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal sukses di dalam dan di luar negeri. Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba.
Sangat perlu di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.Sebaliknya Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, akan membuat rugi di dalam hidup nya menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Sungguh semua datang dari Allah SWT dan kepadaNya semua dikembalikan. Berdamailah dengan diri sendiri adalah sebaik-baik keutamaan yang diutamakan.
Nama: Maulana Fadil Ilham
BalasHapusNIM: 231131019
PRODI: D4-K3
akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa
Nama : Muhammad Arsat
BalasHapusnim :231131023
prodi :D4-K3
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebenarnya, berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
NAMA : KORI SAVITRI
BalasHapusNIM : 231131014
PRODI : D4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Dengan harta sangat berpeluang besar untuk korup sebagai gambar hartawan yang pecundang (oportunis). Dengan pangkat tertinggi telah memberi kesempatan untuk merugikan asset negara baik SDM maupun SDA terkuras habis atas nama kepangkatan. Atas nama pengaruh pun oknum bisa korup, sungguh yang dirugikan adalah rakyat yang mendiami gugusan pulau nusantara dalam wadah NKRI. Agama yang suci sekalipun kadang bisa dijadikan alat politik atau media untuk kepentingan kelompok dan golongan, kepentingan sesaat. Bahkan, derajat kemuliaan (marwah) diri sendiri dan keluarga sering tergadai.
Jika berilmu saja belum cukup untuk menangkal godaan korupsi, maka yang sangat diutamakan lagi adalah kekuatan ilmu (quwwatul 'ilmi). Sungguh orang-orang yang terbebas dari mencuri kekayaan negeri baik dalam bentuk anggaran dan non anggaran adalah para ilmuwan, para pejabat, para penguasa, para pengusaha yang "qa-iman bil qisthi", berdiri dengan lurus-setimbang. Firman Tuhan: "Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (pernyataan yang sama) dari para malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan (kebenaran) dengan keadilan (setimbang). Tidak ada tuhan selain Dia, maha perkasa maha bijaksana." (Ali Imran:18).
Nama:rizky irvian maulana
BalasHapusNim:231021023
Ringkasan ahlak kepada diri sendiri adalah prinsip-prinsip moral dan etika yang kita anut untuk membimbing perilaku dan tindakan kita dalam kehidupan sehari-hari. Ini melibatkan integritas, empati, kejujuran, dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.
Nama : Rahadatul Aisy
BalasHapusNim : 231131035
Prodi : D4-K3
Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Dengan harta sangat berpeluang besar untuk korup sebagai gambar hartawan yang pecundang . Dengan pangkat tertinggi telah memberi kesempatan untuk merugikan asset negara baik SDM maupun SDA terkuras habis atas nama kepangkatan. Atas nama pengaruh pun oknum bisa korup, sungguh yang dirugikan adalah rakyat yang mendiami gugusan pulau nusantara dalam wadah NKRI. Agama yang suci sekalipun kadang bisa dijadikan alat politik atau media untuk kepentingan kelompok dan golongan, kepentingan sesaat. Bahkan, derajat kemuliaan diri sendiri dan keluarga sering tergadai.
Nama: Muhamad Alfin Sadewa
BalasHapusNim: 231011015
Prodi: D3 sanitasi
Dari tulisan di atas pentinya berakhlak kepada diri sendiri sebelum ke orang lain karena Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain.ketika orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri,berakhlak kepada diri sendiri merupakan wujud nyata kekasih-sayangan dan kecintaan kepada diri sendiri dalam rangka mensyukuri nikmat penciptaan (khalqiyyah) dan mensyukuri nikmat sebagian hembusan ruh dari Allah SWT (nafkhiyyah), berdasarkan surah Shad ayat 72.
Larangan berbuat jahat kepada diri sendiri dan suruhan berbuat baik kepada diri sendiri adalah inti akhlak kepada diri sendiri Akhlak yang terdapat pada diri niscaya akan memberikan dampak positif yang lebih besar bagi amal kemaslahatan umum yang berkemajuan jariyah dan berjariyah kemajuan (multi player effect).
Nama : Andrean Tiardi
BalasHapusNIM : 231011002
Prodi : D3 Sanitasi
Adab tidak hanya ditampakkan dihadapan orang banyak,tetapi juga kita harus menanamkan dalam diri kita adab terhadap diri sendiri.Karna untuk mendapatkan ketenangan jiwa,tentunya kita harus menata diri kita sendiri salah satunya adalah dengan cara beradab pada diri sendiri tidak mengikuti hasrat dan keinginan nafsu diri yg selalu meronta" utk mendapatkan kepuasan sementara.Poin inilah yg menjadi poin penting dalam mendapatkan kebersihan jiwa raga,jasmani dan rohani.Karna kekayaan dan ketenaran belum tentu membuat kita menjadi lebih tenang damai dan bahagia.Tetapi apabila kita telah memiliki ketenangan jiwa mestilah setiap yg kita perbuat atau lakukan akan slalu berdampak positif bagi diri maupun sekitar. Semoga kita termasuk orang yg selalu menyucikan diri jiwa dan raga. Terima kasih atas ilmunya pak.
Nama : Regina Purwandini Rahardjo
BalasHapusProdi : D3 Sanitasi
NIM : 231011019
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal sukses di dalam dan di luar negeri.
nur lutfi amalia
BalasHapus231131033
D4 K3
Kesimpulan....
Akhlak itu penting bagi manusia apa lagi ber-ahklah kepada diri sendiri bagaimana cara ber ahklak. Karana setiap sesuatu harus di sandingkan dengan ahklak Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, yaitu dengan belajar dengan di tanamkan dari sejak usia dini .supaya kita bisa mendidk ahklak terhadap anak usia dini.
Nama : Angelina
BalasHapusNim :231011003
assalamualaikum izin mengomentari blogspot yang di share oleh bapak
terimakasih atas ilmu yang bapak beri bahwa Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri.
sekian terimakasih wassalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh
Nama: TAUFIQUR RAIHAN
BalasHapusNim:231011022
Prodi:D3 sanitasi
Kesimpulannya ialah:
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal sukses di dalam dan di luar negeri. Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba.
Sangat perlu di perhatikan akhlak seseorang kepada orang tua,guru guru dan semua orang yang berada di sekitarnya.Sebaliknya Orang yang sudah tidak berakhlak kepada diri sendiri hakikatnya tidak sayang kepada dirinya sendiri. Sebab, akan membuat rugi di dalam hidup nya menyengsarakan diri yang dzahir dan menyengsarakan diri yang batin.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam. Artinya diri yang telah berkesadaran bahwa orang tua wajib dihormati, sebaya wajib dihargai, anak-anak wajib disayangi.
menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi). Sebagai hanya dengan ingat Allah SWT (dzikrullah) manusia memiliki ketenangan, kebahagiaan, kedamaian. Sungguh semua datang dari Allah SWT dan kepadaNya semua dikembalikan. Berdamailah dengan diri sendiri adalah sebaik-baik keutamaan yang diutamakan.
Ryan Mahendra Cahyo Sumunar
BalasHapus231131039
D4-K3
Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Dengan harta sangat berpeluang besar untuk korup sebagai gambar hartawan yang pecundang (oportunis). Firman Tuhan: ‘‘Allah menyatakan bahwa tidak ada tuhan selain Dia, (pernyataan yang sama) dari para malaikat dan orang-orang yang berilmu yang menegakkan (kebenaran) dengan keadilan (setimbang).
Nabil Dharmawan
BalasHapus231131029
D4-K3
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang. Artinya dengan ilmu sangat berpeluang untuk korup, sebagai gambar ilmuwan yang pecundang.
Akhlak kepada diri sendiri merupakan upaya menyayangi diri supaya tidak terjerumus ke lembah-lembah kehinaan dan kenistaan.Ternyata, untuk bisa berakhlak kepada diri sendiri mesti dengan pendidikan, ketika telah tuntas mendidik diri sendiri, barulah menjadi pendidik keluarga, pendidik masyarakat, pendidik ummat. Kedudukan ilmu sangat harmoni damai saat bersama iman dan amal.Akhlak bagian yang terpancar keluar sebagai refleksi dari simpanan jiwa yang dalam.Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah.Diri yang bertanggung jawab sebagai tanggung jawab individu, keluarga, masyarakat dan tanggung jawab profesi. Adalah akhlak diri yang sehat seimbang antara pemenuhan hak dan kewajiban sebagai makhluk individu.Oleh sebab itu, Tuhan selalu menyuruh manusia untuk selalu ingat dari mana dia datang, dimana dia sekarang, dan kemana dia akan pulang (sangkan paraning dumadi).
Nama : Mas Irrizki Ramadani
BalasHapusNim : 231131017
Prodi : D4 - Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua , kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Diri bila diri ingin selamat, sejahtera, sehat dan bahagia, diri jangan dibiarkan berbuat semaunya dalam maksud memuaskan seluruh hasrat dan kerakusan diri.
nama : muhammad ariya
BalasHapusnim : 231131022
prodi : sater k3
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak. Demikian pula untuk mendapat ampunan, kasih-sayang, hikmah, ridhaNya dan surgaNya harus berakhlak. Walau jamak kaji akhlak, kaji akhlak kepada Allah SWT Al-Ahad, kaji akhlak kepada Nabi Muhammad Rasulullah SAW, kaji akhlak kepada orang tua (ayah dan bunda), kaji akhlak kepada tetangga, kaji akhlak kepada sesama, kaji kepada makhluk Allah SWT lainnya. Qadarullah, kesempatan kajian kali ini membentang dengan tajuk utama akhlak kepada diri sendiri. Berakhlak kepada diri sendiri berasal dari ilmu dan beroleh rasa kepada aplikasi akhlak. Berilmu saja tidak cukup, survei membuktikan banyak oknum korup adalah orang-orang yang nota bene berilmu, berharta, berpangkat, berkedudukan, berpengaruh.
Nama : Atika Fazira
BalasHapusNim : 231021002
Prodi : D-IV Sanitasi Lingkungan
akhlak terhadap diri sendiri adalah sikap seseorang terhadap diri pribadinya baik itu jasmani sifatnya atau rohani . Kita harus adil dalam memperlakukan diri kita , dan jangan pernah memaksa diri kita untuk melakukan sesuatu yang tidak baik atau bahkan membahayakan jiwa.
Contoh macam-macam akhlak tersebut di antarannya sikap rela berkorban, jujur, sopan, santun, tawakal, adil, sabar, dan lain sebagainya.
Akhlak terhadap diri sendiri antara lain: memelihara kesucian diri; menutup aurat; jujur dalam perkataan dan perbuatan; ikhlas, sabar, dan rendah hati; malu melakukan perbuatan jahat; menjauhi iri dan dengki; menjauhi rasa dendam; berlaku adil terhadap diri sendiri dan orang lain; menjauhi segala perbuatan yang sia-sia
Nama : Najmi Assyifa awalunnisa
BalasHapusNim : 231021017
Prodi : D4 sanitasi lingkungan
Cara untuk memelihara akhlak terhadap diri sendiri yaitu dengan sabar, shidiq, tawaduk, syukur, istiqamah, iffah, pemaaf dan amanah.
Akhlak kepada diri sendiri akan memberi keuntungan kepada diri sendiri dan kepada orang lain. Banyaknya kajian kuliah Agama Islam dan keislaman selalu berawal dari akhlak, dengan akhlak, berakhir kepada akhlak. Sebab, guna mendapatkan ilmu haruslah dengan berakhlak, mendapatkan karunia Tuhan (rizqan) haruslah dengan berakhlak, mendapatkan anugerah Tuhan (fadhlan) haruslah dengan berakhlak.
Akhlak kepada diri sendiri adalah bersyukur kepada Nya dan beribadah. Keperluan bersyukur bukan Dia butuh kepada makhluk untuk disyukuri, bukan Dia yang memohon kepada makhluk untuk disembah. Sebab, Dia Allah SWT Al- Karim, Al-Jalil telah agung walau tanpa disyukuri. Kesyukuran atau ungkapan rasa terimakasih kembali kepada diri si hamba yang bersyukur dalam bentuk ketenangan jiwa, kelapangan hati. Tenang jiwa dan lapang hati adalah modal sukses di dalam dan di luar negeri. Firman Tuhan dalam kitab suciNya: " ... Dan barang siapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur kepada dirinya sendiri, dan barang siapa yang ingkar, sungguh Allah maha kaya maha terpuji." (Luqman:12). Dalam ayat ini, Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak buruk atas kekufuran hamba dan Allah SWT Al-Hamid tidak terdampak baik atas kesyukuran hamba.