Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2022

JALAN LURUS

Gambar
  JALAN LURUS Oleh Ma'ruf Zahran Ada anggapan membelokkan jalan tipuan syariat ke dalam kelompok yang mengatakan kelompok benar dan kelompok salah. Kelompok bila berderivikasi benar pasti sedikit-banyak, atau kurang-lebih mengandung salah. Salah dapat diartikan bengkok atau tidak lurus. Bersedikit-berbanyak, berkurang-berlebih dalam beragama adalah sesuatu yang dapat menyimpang, simpangan kanan atau simpangan kiri. Jalan lurus (shirathal mustaqim) berarti tidak ke simpang timur, barat, selatan, utara. Nabi Muhammad SAW bersabda: "Khairul umuri ausathuha," Artinya: Sebaik-baik urusan adalah yang pertengahan." Jalan tengah merupakan gambaran garis tengah (the middle part) adalah Islam, Islam bukan Yahudi dan Islam bukan Nasrani, melainkan hanifah, samhah. Hanifah artinya condong kepada kebenaran, kebenaran selalu memposisikan dirinya sebagai neraca yang setimbang, seimbang dan adil (justice) dalam setiap keadaan. Posisi stabil merupakan rupa gambaran wujud para nabi (a

KEESAAN

Gambar
KEESAAN Oleh Ma'ruf Zahran Mengutip tausyiah Gurunda Syekh Arif billah Maulana Usman Al-Muqaddas pada tanggal 1 Juli 2022 bahwa syahadah (kesaksian) ruh di alam ruh sedang mereka-ulang: pada hamba Tuhan di dunia sekarang. Sekarang penulis mereka-ulang : "Alastu birabbikum? Qalu, bala syahidna." Artinya: Bukankah Aku Tuhanmu? (Para ruh) menjawab: Benar, kami menyaksikan. Gurunda kembali merefleksikan syahadah (kesaksian) di hadapan penulis. Dalam rangka mengistbatkan keesaan Allah SWT Al-Ahad Al-Ikhlas, keesaan Tuhan yang murni (monotheisme). Dalam kaca mata hakikat bahwa yang itsbat hanya Dia yang haq, selain Dia adalah bathil. Pengakuan terhadap yang bathil adalah syirik bukan tauhid. Al-Wahid (the person) telah menghapus yang jamak (majemuk). Kecuali yang majemuk berasal dariNya dan kembali kepadaNya. Ucapan innalillahi wainnailaihi raji'un sebuah penghayatan yang setiap kali hadir diawal dan diakhir kegiatan, diawal dan diakhir nama, diawal dan diakhir sifat, dia

DIGITALISASI PEMBELAJARAN PAI UNSUR AL-QURAN

Gambar
 BUKU REFERNSI DIGITALISASI PEMBELAJARAN PAI UNSUR AL-QURAN Oleh Ma’ruf Zahran Kompetensi guru PAI secara profesional harus mampu menguasai dan mengembangkan materi baik secara tekstual (teks book) dan kontekstual (mengaitkan dengan kenyataan dan mencari pertautan materi). Penguasaan, pengembangan dan mencari bahan pengait dalam pembelajaran dan berkemampuan dalam mengajarkan adalah kompetensi paedagogik yang diharapkan. Guru adalah profesi pintar dan bisa memintarkan orang lain berkat ilmullah SWT (ilmu Allah SWT), guru adalah amaliyah guna menghidupkan hati siswa-siswanya untuk taat kepada Allah SWT dengan kehidupan dari Allah SWT (hayatullah SWT), bukan dengan Iblis, Iblis yang menjadi musuh Rasulullah SAW. Guru yang menguat-nguasakan siswa menjadi berenergi, bersinergi dengan berkat rahmat qudrat Allah SWT saja (qudratullah SWT). Guru menyuruh siswa optimis, menggantungkan cita-cita setinggi bintang di langit dengan berkat, rahmat, hidayat iradat Allah SWT (iradatullah SWT)