TAFAKKUR MALAM - MUNAJAT 6 - IMAM ABIL HASAN ASY-SYAZILI
MUNAJAT 6
IMAM ABIL HASAN ASY-SYAZILI
Oleh
Ma’ruf Zahran
Allahumma ... Tunjukilah dan
bimbinglah kami ke arah jalan taubat yang kami ikuti jalanMu seperti Engkau
telah mengajarkan taubat kepada bapak kami, Adam. Lalu Engkau terima taubat
Adam yang datang dariMu (taubat) dan kembali kepadaMu (taubat). Taubat dariMu
menjadi teladan bagi keturunan Adam. Dari taubat kami yang Engkau atur dan
Engkau terima aturan taubatNya sungguh menjadi tanda dari hamba-hambaMu yang
Engkau cintai. Rabbi, rabbi, rabi, tiada keburukan hamba jika hamba telah
Engkau cintai, dan tiada kebaikan hamba jika hamba telah Engkau benci. Hakikat
taat hamba adalah kebaikan yang Engkau cintai, bukan kebaikan yang Engkau
benci. Tiada keburukan jika Engkau telah cinta, dan tiada kebaikan jika Engkau
telah benci. Masukkan kami kepada tempat yang masuk dengan benar, dengan
kebenaran cintaMu. Dan keluarkan kami dari tempat keluar dengan benar, dengan
kebenaran cintaMu. Kebenaran cintaMu adalah ma'rifat tentangMu.
Allahumma ... Jangan Engkau
jadikan kebaikan kami seperti kebaikan yang engkau serupakan dengan kebaikan
Iblis. Dan jangan Engkau jadikan kebanggaan pada keburukan kami yang telah kami
anggap sebagai kebaikan. Hindarkan kami dari kebaikan yang semu dan dari
keburukan napsu yang diperturutkan. Orang-orang yang buruk adalah orang yang
telah Engkau lepaskan dari anugerah cintaMu. Jadikanlah keburukan-keburukan
kami sebagai keburukan orang yang Engkau cintai, dan jangan Engkau jadikan
kebaikan-kebaikan kami sebagai kebaikan orang yang Engkau benci. Sebanyak apapun
kebaikan tidaklah berguna selama bersama kebencian dariMu, dan tidaklah
berbahaya keburukan selama bersama kecintaan dariMu.
Allahumma ... Engkau telah merahasiakan rahasia terhadap
kami, dengan rahasiaMu supaya kami berpengharapan kepadaMu, janganlah Engkau sia-siakan harapan kami.
Dengan rahasiaMu supaya kami tumbuh rasa takut kepadaMu, maka amankanlah
ketakutan kami. Engkau telah memberi iman kepada kami sebelum kami meminta
kepadaMu, Engkau telah mencintakan kami kepada
iman dan menghiasinya di hati kami, dan Engkau telah membencikan kami terhadap kedurhakaan dengan
ilmu dan ilham yang telah Engkau terjemahkan. Engkau adalah Tuhan yang maha
baik ...
Allahumma ... BagiMu segala
puji atas kenikmatan yang telah Engkau berikan, segala puji bagiMu atas
pemberian anugerahMu, pujian untukMu sebanyak makhluk yang memujiMu yang kami
ketahui dan yang tidak kami ketahui dalam rahmatMu. RahmatMu yang berlimpah
ampunan, ampunilah kami, rahmatMu yang berlimpah anugerah, janganlah Engkau
hukum kami dengan mengambil anugerah ma'rifat yang telah Engkau berikan karena
kesombongan kami.
Allahumma ... Jadikan kami
rela dengan keputusanMu. Sabarkan kami dalam menjalani ketaatan kepadaMu, dan
sabarkan kami dalam menjauhi larangan dariMu. Jauhkan kami dari kedurhakaan
kepadaMu yang menyebabkan kami semakin menjauh dariMu. Berilah kami hakikat
iman kepadaMu ... Hakikat iman kepadaMu
sehingga kami tidak berharap kecuali kepadaMu
...
Allahumma ... Berilah kami
hakikat iman kepadaMu sehingga kami tidak takut selain kepadaMu, kami tidak
akan cinta kecuali kepadaMu, kami tidak akan menyembah kecuali kepadaMu. Atas
pemberian hakikat iman dariMu, jadikanlah kami para hambaMu yang pandai
bersyukur dengan kesyukuran yang datang dariMu dan kesyukuran yang pulang
kepadaMu. Duhai Tuhan yang memberi pakaian perlindungan kepada kami, tutupilah aib kami dengan
pakaian keselamatan dariMu. Duhai Tuhan yang maha bagus, tolonglah kami untuk
selalu mengingatMu, berterimakasih kepadaMu, dan baguskanlah ibadah kami
kepadaMu. Duhai Tuhan yang maha penolong, tolonglah kami dengan keyakinan dan
kepasrahan kepadaMu. Duhai Tuhan yang maha terang, terangilah wajah kami dengan
cahaya sifatMu dan gembirakan kami bersamaMu di dalam surgaMu diantara para
wali kekasihMu. Jadikanlah tangan rahmatMu terbuka lebar untuk kami, guru-guru
kami, pasangan kami, anak-anak kami, serta semua orang yang telah menjadi
penghubung kebaikan untuk kami, dan sebab-sebab mereka sebagai pengantar,
penganjur, pekerja dan penggiat kalimat tauhid. Sambungkan doa untuk mereka
kaum shalihin yang terdahulu, sekarang dan yang akan datang.
Allahumma ... Jadilah Engkau
sahabatku yang selalu menyertaiku dalam diam dan gerak, dalam muqim dan
musafir. Jangan Engkau tinggalkan aku sendirian tanpa diriMu, sungguh aku tidak
kuat menanggung rindu untuk dapat berjumpa denganMu. Jangan Engkau biarkan aku
dengan napsuku yang liar walau sekedip mata, karena aku sangat memerlukanMu.
Jangan Engkau lepaskan aku dari genggaman tanganMu meski sedetik, sungguh aku
sengsara bila Engkau lepaskan. Kabulkan ya Rabbi, sungguh Engkau sebaik-baik
yang mengabulkan pinta. ... Wahai Dia...
Dia... Dia... Dia... Dia... (Ya
Huw... Huw... Huw... Huw... Huw... ). Dia meskipun maha tinggi ... tetapi maha dekat (Ya 'Ali ... Ya Qarib).
Allahumma, Engkau satu-satunya pemilik keagungan dan kemuliaan,
muliakan kami seperti kemuliaan wali-wali yang mengenalMu. Wahai Tuhan yang
menguasai kerajaan langit dan bumi, Tuhan yang menguasai malam dan siang, Tuhan
yang menguasai gelap dan terang. Kami bermohon bukakan hijab yang menyelimuti
jiwa kami sebagai penghambat mengenal RasulMu. Mengenal RasulMu adalah pintu
utama untuk dapat mengenalMu ya rabb..., ya rabb..., ya rabb..., ya nur.. , ya
nur..., ya nur...
Allahumma ... Duhai Allah yang maha pembuka. Aku mengeluh kepadaMu terhadap
kegelapan hijab, keburukan hisab, kepedihan adzab. Sesungguhnya tidak ada
seorang pun yang bisa aman dari adzabMu, kecuali Engkau selamatkan kami dengan
ampunanMu. Tidak ada seorang pun yang berani berbicara di hadapanMu, kecuali
telah mendapat restu dariMu, dan
pembicaraan mereka adalah benar.
Allahumma ... Ajari aku
ma'rifat sehingga aku tidak lagi meminta bantuan selain bantuan dariMu, seperti
para nabi yang hanya berharap kepadaMu dan denganMu, tidak kepada selain
diriMu. Adam dengan taubat dariMu dan kepadaMu, demikian pula Nuh dengan
bahtera yang berlayar berkat restu Tuhannya. Luth, Hud, adalah dua nabi yang telah
diselamatkan Allah beserta kaumnya, kecuali mereka yang durhaka. Ibrahim
menolak bantuan Jibril karena tidak ada seorang makhlukpun yang dapat
memadamkan api.
Ayyub yang menderita sakit tetapi tidak pernah menyalahkanMu
melainkan selalu memujiMu. "Tuhanku, sesungguhnya aku tersentuh derita,
sedang Engkau maha penyayang diantara yang menyayangi." Yunus ditimpa
malang dengan doa yang mengakui kesalahan diri. "Lailaha illa anta,
subhanaka inni kuntu minadz-dzalimin." Tidak ada Tuhan kecuali Engkau.
Maha suci Engkau, sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang dzalim."
Zakaria yang merindu keturunan tetapi dengan permohonan yang sangat merayu,
"Tuhan, jangan tinggalkan aku sendiri, sesungguhnya Engkau sebaik-baik
yang mewarisi."
Allahumma ... Engkau sambut
munajat mereka dengan cara Engkau menghilangkan derita mereka. Ya'qub telah
Engkau beri kesanggupan melihat kembali setelah buta berpuluh tahun dan Engkau
pertemukan dengan Yusuf.
Rabbi ... Nuh telah
memanggilMu sebelumnya, maka Engkau menyelamatkannya dari kesulitan, dan Ayyub
telah memanggilMu sesudahnya, kemudian Engkau singkirkan deritanya. Yunus telah
memanggilMu saat di dalam perut ikan Nun, Dia menyelamatkan Yunus dalam kegelapan. Zakaria telah memanggilMu,
segera Engkau beri keturunan dari rahim istrinya yang mandul karena faktor
ketuaan. Engkau mengetahui musibah yang akan dialami Ibrahim, maka Engkau
dinginkan api dan menjadi keselamatan atas Ibrahim. Engkau selamatkan Hud, Luth
dan keluarganya dari adzab yang menimpa kaumnya. Rabbi, Tuhanku, demikian
Engkau telah bertindak baik terhadap para nabiMu, sedangkan aku adalah hambaMu
yang biasa, bukan nabi dan bukan wali, bukan pula orang-orang yang shiddiqin,
shalihin, muttaqin, muhsinin, bukan ulama' bukan auliya', bukan fuqaha bukan
hukama, tetapi inilah aku, sebatas hambaMu. Jika Engkau menyiksaku dengan
seluruh yang Engkau ketahui, memang aku layak mendapatkannya. Tetapi jika Engkau
mengasihaniku seperti Engkau mengasihani mereka (para nabi) kendatipun besar
dosa-dosaku, maka Engkau lebih utama melakukan sifat kemaafan dan paling berhak
atas kemurahan.
Komentar
Posting Komentar