TAFAKKUR MALAM - 1924-2024

 


TAFAKKUR MALAM
1924-2024

Oleh
Ma’ruf Zahran

Satu abad sudah keruntuhan Turki Utsmani. Seperti babak permulaan abad itu yang ditandai negeri-negeri Arab terbelah, terkocar-kacir menandai datangnya abad baru. Abad baru (1924) ketika manusia cenderung mengandalkan rasionalitas dan mengenyampingkan spiritualitas. Tokoh-tokoh rasionalitas pun bermunculan pada abad tadi (rentang  waktu 1924-2024), seperti Jamaluddin Al- Afghani, Muhammad Abduh, Muhammad bin Abdul Wahab, Rasyid Ridha, dan sebagainya. Setelah didominasi secara berabad-abad oleh abad spiritualitas Islam (Tasawuf) khususnya dalam rentang masa 1824-1924. Masa sekarang boleh dikatakan masa pertentangan antara dua kubu yang masing-masing sudah memiliki pengikut yang berseberangan jalan. Rasionalitas sentris, atau spiritualitas sentris, dapat pula memunculkan corak varian ketiga yaitu perpaduan (konvergensi) antara rasionalitas dan spiritualitas sebagai jalan bagian tengah (the middle part). The middle part akan mengambil corak yang sangat kentara dan motif damai pada abad yang mendatang (2024-3024), tetapi jumlahnya diprediksi  hanya 1/3. Prediksi 1/3 dari umat Muhammad SAW didasarkan pada nubuwwah Rasulullah SAW tentang akhir zaman, bahwa hanya 1/3 dari umatku yang selamat dari tipu muslihat Dajjal. Sedangkan 2/3 dari umat Nabi Muhammad SAW adalah penganut, pengikut dan penyembah Dajjal.

Perputaran masa rasionalitas Muhammad Abduh dan Rasyid Ridha yang telah mendominasi abad tadi (1924-2024) akan segera berakhir dan berganti dengan corak baru yaitu konvergensi rasionalitas dan spiritualitas, dimana mujaddid yang akan membawa konsep pembaharuannya adalah tokoh yang sedang ditunggu. Porak-poranda tatanan kehidupan baik yang disebabkan oleh peristiwa bencana alam atau disebabkan oleh peristiwa non bencana alam, kondisi-kondisi ini membuat wajah dunia tidak lagi ramah seramah dahulu.  Bencana alam terjadi dimana-mana, langit, bumi, malam, siang, bencana taat,  bencana maksiat.

Abad yang akan datang ini (2024-3024) adalah selalu memohon pertolongan Allah SWT, mungkin pada rentang abad itulah bahwa akan turun Dajjal setelah fitnah-fitnah Dajjal sudah sangat lama datang dan akan semakin memaksimalkan mesin kerja fitnahnya sekarang ini.  Dengan pertimbangan 1/3 umat Muhammad SAW yang wafat sebagai muslim dan umat Muhammad SAW. Jumlah 2/3 wafat dalam keadaan kafir dan bukan umat Muhammad SAW. Harus digiatkan kembali pembacaan, pengkajian, pembahasan, pemahaman 110 ayat surah Al-Kahfi yang seluruh ayat-ayatnya berbicara tentang hakikat. Memohon hizib Allah SWT (benteng-benteng Allah) berupa penjagaan dari Allah SWT yang maha menjaga (Al-Hafidz), berupa pengaturan dari Allah SWT  yang maha mengatur (Al-Wakil), berupa pertolongan dari Allah SWT yang maha menolong (Al-Wali), berupa kesantunan dari Allah SWT (Al-Halim), berupa kelembutan dari Allah SWT yang maha lembut (Al-Lathif). Dalam bacaan Ratib Al-Aththas di sebut:  Ya 'aliman bikhalqih  ... Ya haliman bikhalqih  ...  Ya lathifan bikhalqih  ...  Ulthuf bina wal muslimin. Artinya: Wahai yang maha mengetahui tentang ciptaanNya,  … Wahai yang maha santun kepada ciptaanNya,  ...  Wahai yang maha lembut kepada ciptaanNya  ...  Berlaku lembutlah kepada kami dan berlaku lembutlah kepada kaum muslimin.

Sebab hanya pandangan dzikrullah yang bertempat di hati dan sebutlah nama Allah SWT sebanyak-banyaknya sebagai kekuatan yang terkumpul dan kemenangan yang berhimpun berkat di dalam imam besar yang awal dan akhir, imam besar yang dzahir dan batin (fi imamim-mubin, Muhammad SAW). Nur Muhammad SAW sekarang mulai dibuka supaya beriman kepada Allah dan RasulNya tidak seperti imannya orang-orang munafik.

Babak terbaru dunia Islam sungguh sangat kentara, sejak diawali gempa Turki dan Syiria (Senin, 6 Februari 2023) yang berhulu gempa 7,8 magnitudo. Bangunan pencakar langit hancur berkeping-keping, tiada tersisa. Syiria, Yaman, Jordania, Palestina, Mesir, Turki adalah negeri-negeri akhir zaman yang dilanda musibah dahsyat pada seluruh lapangan kehidupan. Apa yang diharus-utamakan hari ini adalah iman yaqin tanpa keraguan sedikitpun.

Tahun-tahun sekarang dan mendatang adalah tahun fitnah yang memiliki dua alternatif (pilihan). Pilihan pertama adalah dengan berada di akhir masa sekarang ini telah melahirkan kesadaran yang tumbuh dari rasa bahwa masa ini merupakan masa-masa ujian, cobaan, fitnah agama. Fitnah agama yang membuat manusia terbagi dua yaitu "fariqun fil jannah," artinya sebagian ke dalam surga, "wa fariqun fis-sa'ir," artinya sebagian ke dalam neraka. Pengaruh fitnah kedua hal ini telah berjalan sejak dahulu, sekarang, sampai datang  ketetapanNya adalah turun Dajjal yang memastikan 1/3 umat Muhammad dan 2/3 umat Dajjal yang berasal dari umat Muhammad dalam pembagian 1/3 pertama adalah umat Muhammad yang murtad dan 1/3 kedua adalah umat Muhammad yang ragu (syak) dalam beriman. Mereka yang murtad dan mereka yang ragu kepada Allah SWT dan ragu kepada Nur Muhammad Rasulullah SAW digolongkan sebagai kafir permanen dengan stigma (stempel) yang diberikan cap oleh Dajjal. Ketika saat Dajjal turun sebagai tanda pertama dari sepuluh tanda besar kiamat ('alamatul-kubra), maka bermunculan tanda 2/3/4/5/6/7/8/9/10 secara sangat cepat seperti butiran tasbih yang putus dari talinya.

Tahun 2023 dan seterusnya jangan pisahkan Allah-Muhammad-Ummat. Tripartite atau tiga unsur ini jangan dilempar, jangan dibuang, jangan dipisahkan. Bila ummat memisahkan Allah-Muhammad (Nur Allah/Nur Muhammad) akan muncul bencana. Bencana itu adalah wafat tanpa membawa iman. Sebab ajaran-ajaran Islam adalah ajaran yang paling tua dalam firman Allah SWT: "Dia (Allah) telah mensyariatkan kepadamu (Muhammad) agama yang sudah diwasiatkan kepada Nuh, dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa, dan Isa. (Wasiat) itu adalah tegakkan agama dan jangan berpecah-belah didalam agama. Orang-orang musyrik sangat membenci terhadap seruanmu (Muhammad). Allah memilih (Muhammad)  sebagai hamba yang dikehendakiNya dan Allah memberi petunjuk kepadanya (Muhammad) bagi orang-orang yang mau kembali." (Asy-Syura':13).

Jangan memecahbelah di dalam agama artinya jangan pisahkan Allah-Muhammad dengan membenci salat, salawat, dan silaturrahim, ketiganya adalah hubungan. Beriman kepada Allah SWT dan beriman kepada Rasulullah SAW, menaati Allah SWT dan menaati Rasulullah SAW adalah jalan hamba yang benar (shiddiq/shiddiqah).

Perbedaan orang-orang yang mengimani Nur Muhammad SAW artinya menjadikan Rasulullah SAW sebagai "uswah hasanah" artinya contoh suri tauladan yang baik. Mencontoh Muhammad SAW sebagai uswah hasanah di awal karena Muhammad awal dan uswah hasanah di akhir karena Muhammad akhir. Mencontoh Muhammad SAW pada aspek dzahir karena Muhammad SAW dzahir seperti syariat salat Muhammad SAW, syariat zakat Muhammad SAW, syariat puasa Muhammad SAW, syariat haji Muhammad SAW, syariat umrah Muhammad SAW. Mencontoh Muhammad SAW dari aspek batin adalah bagaimana batin (hakikat) salat Muhammad SAW, bagaimana batin (hakikat) zakat Muhammad SAW, bagaimana batin (hakikat) puasa Muhammad SAW, bagaimana batin (hakikat) haji Muhammad SAW, bagaimana batin (hakikat) umrah Muhammad SAW. Syariat Muhammad dengan hakikat Muhammad jangan dipisahkan. Dzahir Muhammad dengan batin Muhammad jangan dipisahkan, dia adalah Muhammad yang utuh, insan kamil.

Setelah mengenali, mengetahui, mengerti, memahami dan mengamalkan syariat shalat Muhammad dan hakikat salat Muhammad, lalu bagaimana ma'rifat salat Muhammad. Tiga kajian tersebut adalah keadaan yang termaktub pada kategori: shalatihim hafidzun, shalatihim khasyi'un, shalatihim da-imun. Demikian pula zakat syariat yang disyariatkan, zakat hakikat yang dihakikatkan, zakat ma'rifat yang dima'rifatkan. Syariat puasa yang disyariatkan, hakikat puasa yang dihakikatkan, ma'rifat puasa yang dima'rifatkan. Sehingga pembagian kelas puasa ada tiga tingkatan: shaumul awwam (puasa orang umum), shaumul khawas (puasa orang khusus), shaumul khawasul-khawas (puasa orang yang khusus lebih khusus lagi). Tahun 2023 dan seterusnya adalah tahun-tahun yang wajib  senantiasa membersamai ummat, Muhammad, Allah SWT Al-Ahad, Ash-Shamad. Jika ada ummat yang memecahbelah agama Allah SWT dengan utusanNya (Rasulullah SAW) adalah keniscayaan yang menjadi urusan Allah SWT semata sebagaimana yang telah Dia kalamkan: "Sesungguhnya orang-orang yang memecahbelah agamanya dan mereka menjadi terpecahbelah dalam golongan-golongan, sedikitpun bukan menjadi tanggungjawabmu (Muhammad). Sesungguhnya menjadi urusan Allah, terserah kepada Allah untuk menghukum atau mengampuni mereka. Kemudian Dia akan memberitahukan kepadamu (Muhammad) apa-apa yang mereka kerjakan." (Al-An'am:159).

Tahun 2023 ummat Muhammad SAW harus semakin memperkuat amal-amal batin sebagai hizbullah (benteng-benteng pertahanan Allah SWT). Sehingga Allah SWT menjaga ummat Muhammad SAW seperti penjagaan Allah SWT kepada kekasihNya, Muhammad Rasulullah SAW dalam firman: "Katakan (Muhammad): Sesungguhnya aku (Muhammad) adalah utusan Allah kepadamu semua, milik Allah kerajaan langit dan bumi. Tidak ada Tuhan kecuali Dia, Dia yang menghidupkan dan mematikan. Maka berimanlah kepada Allah dan RasulNya, RasulNya seorang nabi yang ummi, nabi yang ummi beriman kepada Allah dan kepada kitab-kitabNya. Ikuti cahaya dia (Muhammad), mudahan kamu mendapat petunjuk." (Al-A'raf:158). Kemudian di dalam surah Yasin (36) ayat 8-9 sebagai ayat perlindungan untuk Rasulullah Muhammad SAW demikian pula perlindungan untuk ummat Muhammad SAW saat menghadapi fitnah dan huru-hara saat ini dalam firman Allah SWT: "Sesungguhnya Kami telah memasang belenggu di leher mereka sampai ke dagu, sehingga mereka tertengadah. Dan Kami jadikan dinding di hadapan mereka dan di belakang mereka, lalu Allah menutup mereka, sehingga mereka tidak dapat melihat." Wallahu a'lam.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN