AL-FATTAH

 


AL-FATTAH

Oleh
Ma'ruf Zahran

Dialah Allah dengan nama dan sifatNya, al-Fattah. Al-Fattah dapat diartikan selalu membuka kecerahan ilmu. Allah jalla wa aftah selalu mengantar ilmu pengetahuan kepada manusia dan seisi alam semesta dengan dengan sifatNya al-Fattah, maka dzat (diri) Nya sebaik-baik pembuka dan sebaik-baik pemberi kemenangan (wa huwa khairul-fatihin). Pengertian kedua adalah pemberi kemenangan demi kemenangan bagi kaum muslimin di dunia dan di akhirat. Hidup di dunia pasti berlalu sesuai dengan ketentuanNya, sesuai dengan catatan pada nama di sisiNya (ila ajalim-musamman 'indah), kemudian kamu menjadi ragu (tsumma antum tamtarun). Al-Fattah selalu membuka pintu hidayah, pintu maghfirah setiap saat (detik) dan sepanjang hayat dikandung badan.

Al-Fattah sang maha pembuka yang membuka  pikiran manusia yang selama ini tertutup oleh tebalnya kekafiran, kemusyrikan dan kejahilan berupa dosa. Al-Fattah yang mengurai benang kusut kekalutan hidup menjadi lapang dan terbuka. Al-Fattah telah bertindak kepada hamba-hambaNya, sehingga terbuka hati untuk selalu ingat kepada Allahu jalla wa ahlam setelah dahulu banyak melupakannya.

Al-Fattah selalu memberi kemenangan kepada umat Nabi Muhammad SAW dalam bentuk kemenangan terhadap godaan syaitan, godaan hawa napsu yang membonceng dunia. Al-Fattah membuka gelap kelabunya mata hati memandang ayat-ayat Allahu jalla wa ahlam di alam semesta, sehingga manusia larut dengan kesibukan dunia, kemudian melupakan Allah SWT.

WaliNya bernama abdul fattah, abdul fattah merupakan nama dari hamba Tuhan sang maha pembuka. Dari tangan wali al-Fattah terbuka segala macam ketertutupan selubung rahmat Allahu jalla wa aftah. Sungguh, barangsiapa yang mengabdi secara tulus tanpa pernah mengeluh kepada wali al-Fattah, niscaya Allah SWT al-Fattah bukakan padanya pintu-pintu ma'rifat, sebuah pemberian Tuhan yang paling agung.

Wali al-Fattah nampak dari perilaku yang membuka peluang-peluang bagi keselamatan, kesehatan, kebaikan, kebahagiaan, kesejahteraan untuk orang lain, keluarga dan keturunannya. Wali al-Fattah selalu berkeinginan dan berkehendak baik pada setiap orang, wali al-Fattah melepaskan belenggu derita orang lain, sampai akhirnya mereka menggapai kemerdekaan yang gilang-gemilang.

Wali al-Fattah selalu memberikan kebahagiaan dan obat bagi hati umat yang patah, luka dan terbelah. Wali al-Fattah senantiasa gemar membaca sebab dengan membaca sebagai asbab bagi terbukanya pintu-pintu hidayah. Wali al-Fattah sangat gemar menulis, sebab dengan menulis adalah cara untuk mengikat ilmu supaya tidak lari dari diri penulis dan pembacanya, abadi dalam waktu yang lama, tulisan yang dapat dibaca dari generasi ke generasi. Semakin berabad-abad tulisan semakin langka dan semakin diminati dalam kajian sejarah dan purbakala.

Wali al-Fattah pun bertingkat-tingkat wilayah derajatnya, ada wali al-Fattah al-Bidayah (permulaan) artinya duduk pada maqam ma'rifat af'al. Terdapat pula wilayatul-wali al-Fattah tingkat al- Wasathiyah atau pertengahan yaitu ma'rifat pada asma was shifat, dan terakhir terdapat wilayatul-wali an-Nihayah, ujung tiada berkesudahan adalah kedudukan maqam ma'rifat dzat, semua ini menunjukkan kemuliaan.

Al-Fattah pembuka pintu-pintu rezeki dengan doa, baru berusaha, kemudian tawakkal. Al-Fattah adalah Dia pembuka ilmu. Setelah dibukakan pintu ilmu, barulah belajar. Dengan mudah rezeki diraih dan dengan mudah ilmu diperoleh. Segalanya harus dimulai dari perkenan al-Fattah, kemudian al-Fattah yang menunjukkan arah dan jalan ilmu dan jalan rezeki dariNya dan kembali kepadaNya. Wallahu a'lamu bish-shawab.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN