AL-MUQADDAS 15
AL-MUQADDAS
15
RUH
Oleh
Ma’ruf
Zahran
Pertanyaan Tuhan di alam ruh (jamak; arwah) bersebab hanya satu,
tetapi memiliki banyak konsekuensi (akibat yang harus dipertanggungjawabkan
sampai hari akhir) yaitu:
- Alastubirabbikum (bukankah Aku Tuhanmu) sebagai pertanyaan di alam ruh.
- Alastubirabbikum (bukankah Aku Tuhanmu) bisa dengan redaksi "marrabbuka", siapa Tuhanmu?
Sebagai pertanyaan di alam kubur. Kemudian ditanyakan lagi: "Hal 'arafta Muhammad?" (Adakah
engkau mengenal Muhammad?). Apabila gagal menjawab dua pertanyaan ghaib (non
materi) ini, niscaya gagal menjawab seluruh pertanyaan:
- 2.1. Apa kiblatmu?
- 2.2. Apa imammu?
- 2.3. Siapa saudara-saudaramu?
Al-Ka'batu qiblati (Ka'bah kiblatku), Al-Qur'anu imami (Al-Qur'an
pemimpinku), Muslimina wal muslimat, mukminina wal mukminat ikhwani (seluruh
orang Islam dan seluruh orang beriman adalah saudaraku). Bukan jawaban lisan,
tetapi jawaban ruh. Sedang akhirat sudah hari kepastian (yaumul haq), hari
pembalasan (yaumul jaza'), jangan tanya lagi iman atau tidak iman, jangan tanya
lagi mau beramal saleh atau tidak, tidak ada gunanya pada hari ketika surga di
depan mata dan neraka sudah hadir menyala di depan kepala.
Sungguh sangat sengsara para pendosa, orang-orang dzalim, saat
jasmani dan rohani mereka mendurhakai Allah SWT dan Rasulullah SAW, tidak
beriman dan tidak berislam: "Dan alangkah ngerinya kalau sekiranya kamu
melihat orang-orang yang berdosa itu menundukkan kepala di hadapan
Tuhannya ... " (As-Sajadah:12).
"Dan adapun orang-orang yang fasik (berdosa), maka tempat kediaman mereka
adalah neraka. Setiap kali mereka hendak keluar darinya, mereka dikembalikan
lagi ke dalamnya dan dikatakan kepada mereka: rasakan adzab neraka yang dahulu
kamu dustakan." (As-Sajadah:20).
Ruh orang-orang dzalim tidak akan pernah tenang sedikitpun di
neraka, sebab ruh mereka tidak menjadikan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan
yang esa. Namun banyak tuhan yang mereka yakini memberikan untung dan rugi,
tuhan pangkat, tuhan jabatan, tuhan titel, tuhan langit, tuhan bumi, dan semua
yang menjadi kesukaan topik kajian. Hari pengusiran (yaumul hasrah) adalah pada hari Allah mengusir musuh-musuhNya menuju neraka saat mereka dijadikan
bahan bakar Jahannam (hashabu Jahannam) dalam firman: "Sungguh kamu dan
apa yang kamu sembah selain Allah menjadi bahan bakar Jahannam, kamu pasti
masuk ke dalamnya. Seandainya (berhala yang kamu takuti dan berpengharapan
kepadanya) itu sebagai tuhan, tentu mereka tidak akan memasukinya (neraka), dan
semuanya kekal di dalam neraka. Mereka merintih dan menjerit di dalam neraka,
dan mereka tidak dapat mendengar." (Al-Anbiya':98-100).
Sangat berbahaya ruh yang melupakan perjanjian dengan Tuhan, Tuhan
ingatkan hari ini semua jangan lalai dan lengah atau melupakan isi perjanjian
yang berat di sana (alam ruh). Di sini (alam dunia) sudah Tuhan reka-ulang dan
membangunkan memori ruh setiap manusia dalam surah Al-A'raf (7) ayat 172,
As-Sajadah (32) ayat 7-9, Shad (38) ayat 72.
Karakter neraka yang bengis, marah, mengancam, menyiksa,
mengoyak-ngonyak tubuh sampai ke usus
dan dicincang-cincang, lalu dihidupkan kembali, disiksa lagi dengan
siksaan yang lebih berat dari siksa yang pertama untuk Kami rasakan adzab,
adzab Allah yang maha pedih (liyadzuqul
adzaballahi syadid). Kekal selamanya di neraka dengan cara tidak hidup dan
tidak mati (la yamutu wala yahya), terus menerus merasakan adzab dengan tidak
mati yang dapat menuntaskan siksa atau mengakhiri hukuman (la mauta) dan tidak
pula hidup yang menyenangkan (wala hayata) sebab yang ada di neraka merupakan
kehidupan yang menyeramkan, menakutkan, mengerikan dan siksaan yang sangat
pedih setiap detiknya. Intinya tiada kematian yang dapat menyudahi siksa dan
tidak ada kehidupan untuk memulainya dengan taubat (la mauta wala hayata).
Dalam firman:" ...Dan diancamkan
kepada orang-orang dzalim dengan neraka, neraka yang gejolak apinya mengepung
mereka. Dan apabila mereka meminta minum, mereka diberi minuman dari cairan
timah panas yang mendidih (al-muhli), minuman yang merontokkan wajah. Itulah
sejahat-jahat minuman dan neraka adalah seburuk-buruk tempat kediaman."
(Al-Kahfi:29).
Kegelapan alam barzakh, kegelapan alam akhirat, kegelapan alam
neraka hanya akan diterangi oleh nur kekasihKu, Muhammad Rasulullah SAW
habibullah al-musthafa. Maka setiap akan selalu bersama pemimpin (imam,
mursyid) selama hidup di dunia dan di akhirat. Tidak dapat dipungkiri lagi bila
Fir'aun dan orang-orang yang yang bersama dengannya Kami tenggelamkan mereka
(di laut merah) seluruhnya. Dalam firman Tuhan: "Kemudian Fir'aun ingin
mengusir mereka (Musa dan kaumnya) dari negeri (Mesir), maka Kami tenggelamkan
dia beserta semua pengikutnya." (Bani Israil:103). Makna yang tersirat
dalam ayat ini adalah sekiranya ingin selamat:
- Jangan menjadi Fir'aun dan jangan menjadi pengikutnya, atau jangan sewatak dengannya. Sebab yang dihukum bukan hanya orang jahat, tetapi juga orang-orang yang bersahabat dengan orang jahat dan sedikit-banyak sudah bergaul, apalagi semakan-seminum, setidur-bangun dengan orang jahat atau bertindak seperti Fir'aunisme.
- Jangan menjadi Namrud yang sombong dengan kekuatan dan kekuasaan. Telah sewatak mereka berdua yang sama-sama melantik dirinya dalam kode jabatan tuhan. Mengaku tuhan si Fir'aun di kawasan benua Afrika, dan mengaku tuhan si Namrud pada kawasan Asia Tengah. Nilai pembelajaran bagi umat yang hadir sekarang adalah nilai pencegahan yaitu jangan meniru Fir'aun dan jangan meniru Namrud, keduanya sudah mendurhaka kepada Allah SWT dan mendurhaka kepada nur kekasihku, Rasulullah SAW sayyidul mursalin. Jangan bersahabat dengan orang-orang yang sewatak dengan Fir'aun dan Namrud, dan jangan sepemikiran dengan Fir'aunisme dan Namrudisme. Ruh yang kuat adalah ruh yang bisa menangkal serangan 'radikal bebas' di alam. Tawaran kelezatan ragawi selalu datang di papan handphone dalam layanan yang mudah, bahkan murah, tetapi dapat berdampak dosa. Demikian tulisan ini dibentangkan dalam menghapus rupa-rupa dunia sebagai perintang ruh menemui Tuhan Al-Khaliq, Al-Bari' Al-Musawwir. Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar