KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 1
KITAB NURUL
QALBI AL-MUQADDAS 1
HATI
Oleh
Ma’ruf Zahran
Al-Kitab atau catatan tentang hati telah memasuki ruang kajian
rohani, bukan hati yang biasa dipahami dalam ranah ilmu kesehatan dan
kedokteran. Dalam Al-Quran adalah lebih dari 100 x bahwa Allah SWT membicarakan
firman mengenai hati, seluk-beluknya, macam-macamnya, sampai isyarat hati yang
berpengaruh terhadap ruh setiap manusia, dan hati yang diminta
pertanggungjawaban di hadapan Tuhan. Kecuali itu, hati (qalbu) juga sebenarnya
yang memiliki kesadaran. Artinya, bukan mata yang memiliki kesadaran melihat,
tetapi mata hati. Sebab, ada orang yang memiliki mata lahiriyah, tetapi tidak
memiliki mata batiniyah, kondisi yang demikian menunjukkan kebutaan mata batin.
Nurul qalbi al-muqaddas adalah kondisi hati yang disucikan Tuhan
sehingga bercahaya. Dia adalah Rabbun-nur yaitu Tuhan pemilik cahaya yang
cahayaNya telah Dia bagikan. "Allahu nurus-samawati wal ardh ..." Artinya: Allah adalah cahaya langit dan bumi.
(An-Nur:35). Saluran penyebaran cahayaNya kepada Rasulullah melalui wahyu,
sedang kepada para wali/waliyah melalui karamah. Adapun kepada orang-orang yang
bertaqwa (muttaqin) melalui ilham. Apa yang dimaksud ilham pada tingkat pemula
(martabatul-ula) adalah ilham qalbiyyah yang berdimensi ghaib. Maksudnya, isi
dari martabatul-ula adalah dzikir asmaullah al-husna. Dzikir yang disampaikan
dengan lemah-lembut dari relung qalbu yang memiliki irisan- irisan halus melalui
dari:
- Shudur.
- Qalbu.
- Fuad.
- Lub.
- Ruh.
- Sir.
Nabi Muhammad SAW pada usia 50 tahun baginda junjungan kesayangan
Allah SWT telah dibedah pada irisan terluar yaitu shudur (dada) untuk
di-isra'kan, sedangkan untuk mi'raj adalah Rasulullah SAW meminum air putih
saat di Baitul Makmur yang berlokus di langit yang ke-tujuh. Pada saat di
Masjidil-haram menuju Masjidil-aqsha yang dibersihkan adalah hati (qalbu al-muqaddas). Sedangkan untuk mi'raj
yang dibersihkan melalui air putih yang baginda junjungan minum adalah dalam
rangka membersihkan ruh (ruh al-muqaddas).
Di bawah akan diurai saat isra' yang berdimensi perjalanan bumi
(dunia), dan mi'raj yang berdimensi perjalanan langit (akhirat). Kedua
perjalanan yang memerlukan kesiapan lahiriyah-jasmaniyah dan batiniyah
rohaniyah. Maksud pembersihan dan penyucian tersebut adalah: Thabaqatir-ruwah
dalam Tasawuf adalah tingkatan periwatan dari qalbiyyah, ruhiyah, nuriyah.
Ketiga thabaqat akan menjelma dalam bentuk adab yang baik (husnul adab).
Hati yang dibersihkan (qalbu al-muqaddas) merupakan modal ibadah di
bumi secara ketuhanan (hubungan vertikal) saat pertalian hamba dengan Tuhan.
Dan qalbu al-muqaddas investasi paling kaya untuk perhubungan dengan sesama
secara horizontal (hablumminannas) yang jujur, berkeadilan, menetapi
kepercayaan (amanah), memenuji janji, berpandangan ke depan dan berpihak
sebagai insan yang berkemajuan.
Komunikasi antara Tuhan dengan hamba, dan hamba dengan Tuhan selalu
bermediasi pada ilham. Ilham adalah kecenderungan kuat kaum muslimin dan
muslimat untuk meraih petunjuk dari Allah Al-Ahad yang bersifat spiritual
(ruhiyah). Ilham adalah titik halus yang berada di posisi hati. Penjelasan hati
adalah ibarat panglima yang menggerakkan seluruh prajurit. Prajurit adalah
seluruh anggota tubuh yang berdzikir. Pada tingkat ilhamul qalbi, seorang salik
akan merasakan getaran (wajilah, Inggris: vibration) dalam bidang asmaullah
al-husna. Pembidangan ini akan mengambil namaNya dengan referensi yang
berjumlah 99, dan 99 tekstur warna dan rasa ruhiyah, serta 99 refleksi yang
menjadi basis adab murid (salik) sebagai respon dzikir salik. Responsi yang
dimaksud dalam kitab ini adalah:
- Ilhamul qalbi asmaullah Ar-Rahman.
- Ilhamul qalbi asmaullah Ar-Rahim.
- Ilhamul qalbi asmaullah Al-Malik.
- Ilhamul qalbi asmaullah Al-Quddus.
- Ilhamul qalbi asmaullah As-Salam.
Ilham dari Tuhan akan tersampaikan oleh Rasulullah SAW. Baginda
junjungan adalah utusan Tuhan kepada makhluk, untuk menyampaikan berita Tuhan
kepada makhluk sebagai amar putusan, dan baginda junjungan pula sebagai pembawa
do'a permohonan umat kepada Tuhan. Artinya Rasulullah SAW memiliki dua fungsi
dalam kerja dan dalam tugas. Untuk keterangan yang penting dihaturkan adalah
pengenalan pada ma'rifat Rasulullah, yaitu:
- Bi Rasulillah ilhamul qalbi asmaullah Ar-Rahman tersampaikan. Setelah diterima Tuhan, eskalasinya kemudian meningkat menjadi ilhamur-ruh shifatullah Ar-Rahman. Mengambil bentuk sikap hamba yang pengasih.
- Bi Rasulillah ilhamul qalbi asmaullah Ar-Rahim tersampaikan. Setelah diterima Tuhan, eskalasinya kemudian meningkat menjadi ilhamur-ruh shifatullah Ar-Rahim. Mengambil bentuk tubuh jasmani yaitu hamba Tuhan yang penyayang.
- Bi Rasulillah ilhamul qalbi asmaullah Al-Malik tersampaikan. Setelah diterima Tuhan, eskalasinya kemudian meningkat menjadi ilhamur-ruh shifatullah Al-Malik. Menjelma dalam wujud tubuh jasmani yaitu hamba Allah yang berkuasa dengan amanah, jujur dan adil.
- Bi Rasulillah ilhamul qalbi asmaullah Al-Quddus tersampaikan dan diterima Tuhan (maqbul). Eskalasi berikutnya adalah ilhamur-ruh al-muqaddas yang mengambil bentuk tubuh jasmani adam adalah hamba Tuhan yang menjaga kesucian diri dan kehormatan diri dalam arti tidak mau berzina, tidak mau mencuri, tidak mau korupsi.
- Bi Rasulillah ilhamul qalbi asmaullah As-Salam diterima pada pintu penerimaan amal (babul qabul) oleh Tuhan karena dibawa oleh baginda junjungan. Eskalasi berikutnya adalah diterima pada derajat (martabat) ilhamur-ruh. Ilhamur-ruh adalah martabat shifatullah al-'ulya, yaitu As-Salam. Menjadilah dia penyelamat orang-orang banyak. Waliyullah As-Salam telah tersengat oleh patri sifat penyelamatan dan suka menyelamatkan dalam segala hal.
Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar