KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 2

 

KITAB NURUL QALBI AL-MUQADDAS 2
RUH

Oleh
Ma’ruf Zahran

Kitab Nurul Qalbi Muqaddas 2 membicarakan tentang ruh, ruh adalah sifat Muhammad SAW. Apa yang menjadi sifat Allah SWT sangat bersesuaian dengan sifat Nabi Muhammad SAW tanpa berselisih satu inci, tetapi Allah SWT bukan Muhammad SAW atau sebaliknya, walau tidak bisa disatukan, keduanya saling berhampiran. Jangan satukan hingga Dia menyatu, dan jangan pisahkan hingga Dia bercerai. Aku bersaksi bahwa sesungguhnya tiada Tuhan kecuali Allah (dan) aku bersaksi bahwa sesungguhnya Muhammad utusan (pesuruh) Allah. "  ... Alastubirabbikum? Qalu bala syahidna  ... " Artinya: ... Bukankah Aku Tuhanmu? Para ruh (arwah) menjawab: Benar, kami menyaksikan  ... (Al-A'raf:172).  Reka-ulang syahadat (kesaksian) ini sejak lahir di permukaan bumi (dunia) senantiasa dibacakan, terutama saat perdana kelahiran bayi yang diadzankan, seterusnya reka-ulang tersebut selalu hadir di mata, di telinga, di lisan, di hati, di ruh.

Kitab catatan sejarah setiap manusia tentang materi yang diperbuatnya, materi yang dipercakapkannya, materi yang menjadi fokus perhatiannya, janji-janji yang dibuatnya sungguh sudah diperlihatkan sebelum mizan (timbangan) ditegakkan. Terlebih dahulu diperlihatkan kepada setiap ruh kitab (catatan) perbuatan yang terbuka (kitab al-mansura). "Ada sebagian manusia yang diampuni sesuai yang Dia kehendaki dan sebagian lagi disiksa sesuai dengan yang Dia kehendaki, dan Allah maha berkuasa atas tiap-tiap sesuatu."  (Al-Baqarah:284).

Manusia (insan jasadiyah) yang memberlakukan ruh sangat berpengaruh terhadap ruhnya yang sekarang dan yang akan datang.  Bila insan jasadiyah beradab buruk (su'ul adab), niscaya pekat dan gelap ruh (insan ruhiyah) di bumi dan tidak mampu menembus lapisan-lapisan langit. Sebab wujud ruh  telah diperbudak oleh alam jasad duniawiyah, maliyah (kehartaan), malikiyah (kekuasaan). Wallahu a'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN