AL-AMRIYAH 2

 


NURIYAH AL-AMRIYYAH
(Mempersembahkan Kitab Pusaka Nusantara Penghias Naskah Pustaka Dunia)

Al-Amriyyah 2.
JAMAK

Oleh
Ma’ruf Zahran

Keragaman delapan milyar penduduk bumi yang terpandang dari satu sang maha pencipta (Al-Khaliq). Dari yang satu ini memberikan cahayaNya (Nurullah) kepada Nur Muhammad pada martabat alam Wahdah (alam Nur Muhammad).

Adam yang jamak, Nur Muhammad esa (alam Wahdah), Tuhan esa (alam Ahadiyah). Keyakinan pada tri entitas (tiga wujud) yaitu Adam wujud majazi, wujud fatamorgana, penampakan yang sebenarnya dari kenyataan Muhammad, masih dalam tahap wujud dan akal majazi. Selanjutnya, Muhammad menjadi wakil Tuhan di bumi dan di langit bersalawat pada kekasih Allah, Muhammad Rasulullah. Sedang tetap di dalam wujud hakiki yang hakikatnya tidak bisa dihinggakan (invinitie) yaitu Dia esa yang datang, Dia esa yang pulang. Dia esa  yang memberi dan Dia esa yang menerima, Dia esa yang menyuruh dan Dia esa yang disuruh, Dia esa yang melarang dan Dia esa yang dilarang. Keyakinan utuh tidak ada ragu sedikitpun, bulat tiada benjong, sempurna tidak ada cacat. Keyakinan jangan disinggahkan di akal, nanti akal ragu, keyakinan jangan disinggahkan di ilmu, nanti ilmu ikut menuntut hak tanya, ilmu menuntut hak jawab. Benang kusut yang selamanya tidak mampu diurai.

Satu teori akan dibantah oleh teori lain, satu praktik akan dibantah oleh praktik yang saling beradu argumen, satu resep akan bertabrakan dengan resep lain, satu hukum akan berlawanan dengan hukum lain, maupun sebagai titik singgung. Jalaluddin Rumi menyatakan terlalu banyak contoh titik-titik singgung, sehingga esensi Tuhan yang sebenarnya akan menjadi tertutupi. Titik singgung tersebut adalah ayat, alamat atau perhentian sementara untuk sebuah satu pemahaman. Satu pemahaman di sini maksudnya untuk pemahaman af'alullah bisa 10 tahun, belum lagi menumbuhkan rasa yang bagi salik dapat ditempuh 10 tahun. Dan menggerakkan amal harus dilalui 10 tahun lagi. Di tingkat ma'rifat af'alullah perlu 30 tahun masa tempuh, namun belum tentu berhasil. Contoh, salik masih mengomentari qudrat dan iradat Tuhan dalam Tuhan berbuat.

Apa yang ditakuti oleh manusia sekarang adalah apa yang belum terjadi, seakan manusia menentukan masa depan. Padahal sebenarnya jangankan menentukan masa depan, menemukannya saja tidak. Saking manusia percaya kepada dirinya sendiri, sehingga tidak percaya kepada hari kemudian. Mereka merancang apa yang bukan dirancang Allah, niscaya rancangan mereka gagal. Kaum beriman hanya percaya kepada rancangan terbaik dari Allah SWT. Jamak makhluk tetap nol di 'aynullah, yaitu:

1.000 : 0 = invinitie (tak terhingga).

1. 000.000 : 0 = invinitie (tak terhingga).

100. 000. 000 : 0 = invinitie (tak terhingga).

1. 000. 000. 000. 000 : 0 = invinitie (tak terhingga).

Namun, dengan cara meniadakan diri yang fana di hadirat Allah SWT, akan ditinggikan derajat hamba sampai tanpa batas. Wallahu a'lam.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN