AL-MAKKIYAH 7
Al-Makkiyah 7
RAHASIA TUJUH AYAT DALAM SURAH AL-FATIHAH
Oleh
Ma’ruf Zahran
Bismillah ruh
berdzikir, ijinkan al-Faqir menulis titik demi titik, semoga menjadi amal
jariyah dari gurunda yang bersanad sampai kepada tabi'in, Imamul Hasanul Basri,
waliyullah Qutuburrabbani. Sampai kepada sahabat sayyidina Ali bin Abi Thalib
Radhiyallahu 'anhu. Diterima dari Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril, dari
Allahu Subhanahu wa Ta'ala.
Surah Al-Fatihah yang berangkai ayat, namun disunnahkan berhenti pada tempat perhentian setiap ayat demi ayat yang utuh-menyeluruh. Hamba membaca ayat demi ayat, Tuhan merespon bacaan ayat. Dinukil dari tulisan Guru Syekh Auliya Opu Daeng Haji Muhammad Munir bin Guru Syekh Auliya Opu Daeng Haji Mukhtaruddin Al-Wali dari Tanjung Pura (Pontianak, Borneo Barat) yang disalin oleh Syarif Ahmad Al-Aydarus serta mendapat tambahan penjelasan dari penulis, Ma'ruf bin Zahran berikut:
Ayat 1.
Bismillahirrahmanirrahim.
Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih-maha penyayang.
Respon ayat 1.
Dengan nama-Ku
hamba berseru yang telah diperkenalkan tentang Aku melalui Muhammad, bi ... (Muhammadi). Jika bi artinya dengan yaitu
dengan cara Muhammad (bi manhaji Muhammadi) adalah AKU yang bernama ALLAH,
bismillah, maka AKU berisim ALLAH. Dengan Muhammad pula, AKU perkenalkan
dzatKu, Aku adalah dzat (diri) yang Ar-Rahman (maha pengasih), dan Aku adalah
dzat (diri) yang Ar-Rahim (maha penyayang). Aku adalah pangkat sifat Ar-Rahman
dan pangkat sifat Ar-Rahim, sedang inti perbuatan-Ku adalah perbuatan Ar-Rahman
dan perbuatan Ar-Rahim. Oleh sebab itu, seluruh qudratKu adalah qudrat
Ar-Rahman dan qudrat Ar-Rahim, serta iradat-Ku adalah iradat Ar-Rahman dan
iradat Ar-Rahim dalam sebutan kun rahmat yang terdiri dari kun rahman dan kun
rahim (menjadilah sesuatu, jadilah dengan kasih-Ku, dengan sayang-Ku). Ruh
kasih-sayang itulah rahasia inti dari hayatKu.
Ayat 2.
Alhamdulillahirabbil
'alamin. Artinya: Segala puji bagi Allah
Tuhan yang memelihara alam semesta.
Respon ayat 2.
Terpuji lah Aku, Aku-lah Tuhan (Allahu Jalla wa 'Ala), ... ya Musabbibal asbab (wahai penyebab segala sebab), causa prima (pencipta pertama) yang tanpa sebab. Wujud haqqul mubin (nyata kebenaran yang jelas) tiada bias. Terang tiada bayang. Rab (Tuhan) bagi sekalian alam semesta, Rab (Tuhan) bagi langit, bumi dan diantara keduanya. Rab bagi dunia dan akhirat. Terpuji di awal dan terpuji di akhir seluruh nama dan sifat-Nya. Sungguh yang terpuji dan semua puji adalah AKU, rabbul 'alamin, Tuhan semesta alam. Tiada yang terpuji, kecuali hanya AKU. Kuterima sembah puji untuk-Ku. Dan Ku-kembalikan lagi puji untuk-mu. Sebab Aku tidak butuh pujian. Aku tidak perlu dipuji. Sebab Aku sudah sangat maha terpuji. Semua puji yang dihantar kepada-Ku akan kembali kepada diri yang memuji. Rahasia pelajaran dari pujian, ALHAMDU. Inilah makna rahasia hubungan Aku dengan wali-Ku. Selamanya tidak mampu untuk diceritakan, sebab bukan cerita.
Ayat 3.Ar-Rahmanir-rahim.
Maha pengasih-maha
penyayang merupakan bagian terbesar dari dua aplikasi nama-Nya diantara
nama-Nya yang banyak. Hakikat nama-Nya Ar-Rahman dan Ar-Rahim saat bisa
dipahami, dimengerti dan diamalkan itulah sejatinya Muhammad Rasulullah SAW
binuri rahman, binuri rahim (dengan cahaya kemurahan dan dengan cahaya
kesayangan). Bersalawat-salam dengan nama kekasih-Nya (Muhammad), niscaya Tuhan
akan ridha. Maksudnya, mencintai Rasul-Nya sama dengan mencintai-Nya, menuruti
Rasul-Nya sama dengan menuruti-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa-mu,
menghapus kesalahan-mu, dan memasukkan-mu ke dalam surga yang mengalir
sungai-sungai di bawahnya, dan engkau kekal didalamnya. Dengan kedua nama-Nya,
Tuhan Ar-Rahman yang memelihara dunia, dan Tuhan Ar-Rahim yang memelihara akhirat.
Adapun rahmah mencakup kedua wilayah tadi. Bahkan rahmah (kasih-sayang) lebih
dalam lagi, sudah menjadi sifat-Nya. Sejak dahulu (masa azali), Dia adalah
wujudul-haqqi yang senantiasa siap menyediakan diri-Nya sebagai pencipta dan
pembela hamba-Nya dalam catatan sejati kedirian-Nya, dengan cara menangguhkan
siksa terhadap musuh-Nya di dunia, sampai tiba waktu ditetapkan. Dan
menyegerakan nikmat pahala, sebelum nikmat surga di akhirat bagi abdi-Nya, dan
memberikan surga di dunia, sebelum perjumpaan dan pertemuan dengan-Nya dengan
syafaat kekasih-Nya (bi-wajhil karim). Perjumpaan dengan-Nya adalah keluasan
rahmat-Mu ya Rabb (bi-rahmatikal wasi'ah), bukan karena ibadah taat yang engkau
sombongkan.
Respon ayat 3.
Pabila hamba-Ku
menyebut Aku yang Ar-Rahman, demikianlah sebutan nama-Ku (asma'), gelar
pangkat-Ku (sifat), dan perbuatan-Ku (qudrat dan iradat) Allahu Subhanahu wa
Ta'ala kepada hamba-Ku, penuh dengan kasih-Ku. Pabila hamba-Ku menyebut
Ar-Rahim, niscaya demikian pula Aku yang Ar-Rahim bernama dan menamakan mereka
dengan Muhammad-rahim, saat ketika abdul-rahim (insan) lenyap ke dalam rumah
cahaya diri Muhammad (ruhi Muhammad-rahim). Ternyatalah bahwa hanya Aku Al-Ahad
yang Ar-Rahman dan Ar-Rahim. Tajalli rahmat-Ku pada tanah yang terhampar,
tajalli rahmat-Ku pada air yang membasahi, tajalli rahmat-Ku pada angin yang
berhembus, tajalli rahmat-Ku pada api yang membakar.
Quraish Syihab
menyatakan, sebatas kemanusiaan, manusia wajib mencontoh Tuhan dalam nama-Nya
Ar-Rahman dan Ar-Rahim adalah menjadikan sedekat-dekat hamba dengan Tuhan-nya,
lalu mengesakan-Nya. Meniru Tuhan dalam sifat kasih-Nya tanpa pilih kasih, dan
meniru sayang-Nya tiada terbilang. Menurut penulis, bukankah sudah senama dan
sesifat, walaupun kualitas tetap berbeda. Adapun menurut Bey Arifin dalam kitab
Samudera Al-Fatihah bahwa respon Tuhan terhadap ayat 3 adalah: Kuterima ucapan
nama-Ku yang benar bahwa sesungguhnya Aku maha pengasih dan Aku maha penyayang,
sebab engkau meyakini-Ku dengan nama-Ku, maka lakukan pekerjaan dengan meniru
sifat kasih-Ku dan sifat sayang-Ku. Pabila engkau telah mengetahui, disitulah
letak rahasia (sir) ridha-Ku.
Memanggil
kesayangan-Ku, maksudnya mamanggil
Muhammad sama dengan memanggil-Ku. Bahkan, setiap taat dan bacaan doa
munajat tanpa diawali dengan mengingat nama kasih dan memuat sifat dari buah kesayangan-Ku, Muhammad-Ku, pasti taat
kalian akan Aku tolak, pasti doa kalian akan Aku abaikan, dan pasti munajat
kalian akan Aku sia-siakan. Kecuali kalian bertaubat sebelum kematian dengan
mengimani Rasul-Ku secara dzahir dan batin.
Sebaran ayat
dalam kitab suci Al-Quran Al-Karim adalah perbincangan dan percakapan kami
berdua saja, Tuhan dan Muhammad. Hakikat dalam misal: "Dan Tuhanmu maha
pengampun, memiliki (pemilik) kasih-sayang (dzu-rahmah). Jika Dia hendak
menyiksa mereka, tentu Dia akan menyegerakan siksa bagi mereka. Namun bagi
mereka (pendosa) ada waktu tertentu yaitu saat dimana mereka tidak lagi
menemukan tempat berlindung selain dari-Nya." (Al-Kahfi:58).
Jadi, respon Tuhan bagi mereka yang membaca ayat 3: Ar-Rahmanir-rahim adalah: Lil mukminin wa munzilal kitab. Artinya: Sifat kasih-Ku dan sifat sayang-Ku untuk orang-orang yang beriman dan kepada mereka Al-Kitab (Al-Fatihah) diturunkan.
Ayat 4.Maliki yaumiddin.
Maliki
yaumiddin bisa diartikan dalam banyak cabang arah. Arah pertama: (Malik) sang raja pada hari agama. Arah
kedua: Penguasa pada hari pembalasan. Arah ketiga: Penghitung pada hari
perhitungan. Sungguh dahsyat nama Malik sampai Dia tak terhingga dalam hal
kepemilikan terhadap sesuatu yang menjadikan dia raja, dan raja yang mutlak
pasti berkuasa.
Maha raja
diraja (king of king) sangat merealita kerajaan-Nya di akhirat nanti.
Titah-perintah Allah Al-Malik yang tidak bisa diganggu-gugat, tidak ada revisi
(perbaikan), tidak ada amnesti (pengampunan), tidak ada grasi (potongan masa
tahanan). Melainkan berkat syafaat agung yang telah diperkenankan Tuhan Allahu
Subhanahu wa Ta'ala kepada kekasih yang selalu Dia salawati yaitu Muhammad.
Muhammad akan mengenal umat dengan cahaya bekas wudu' atau kesucian. Cahaya shiddiq (nur
kejujuran), cahaya amanah (nur amanah), cahaya tabligh (nur keterbukaan
penyampaian), cahaya fatanah (nur kecerdasan, nur kecerahan). Keempat sifat ini
terkoneksi kepada Nur Muhammad. Sehingga, sebuah konsekuensi logis bahwa
orang-orang yang jujur menjadi dermaga tempat berlabuh bagi para pendosa.
Tugas di dunia,
bagi orang yang mengimani dan mengamalkan Nur Muhammad pada ranah cahaya
kejujuran adalah dia yang diikuti, ditunggu nasehat-nya serta dicintai manusia.
Di akhirat, Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam berkenan memberikan syafaat
kejujuran bagi umat yang jujur dalam ilmu, iman, islam dan amal ihsan.
Tugas di dunia,
bagi orang yang mengimani dan mengamalkan Nur Muhammad pada ranah cahaya amanah
adalah dia (umat) yang menanggung titipan kesakitan dari yang sakit. Dia yang
menanggung titipan penderitaan dari yang menderita, dia yang menanggung lelah
dan payah dari seluruh umat atau sebagian umat dalam keadaan lelah dan payah.
Pengiman Nur Muhammad sudah Tuhan jadikan mereka sebagai penangkal murka dan
siksa Tuhan, sebab umat Muhammad yang mengimani Nur Muhammad amanah adalah wali
amanah di dunia. Artinya, bumi dunia akan tetap senantiasa terhampar dan langit
dunia senantiasa terjulang selama masih ada pengiman Nur Muhammad. Sebab hanya
jalan Muhammad yang Tuhan ridhai yaitu bi-manhaji Muhammadi. Dengan petunjuk
dari Muhammad, niscaya ibadah taat diterima oleh Allahu Subhanahu wa Ta'ala,
bi-hadi Muhammadi. Matahari bersinar dan bulan bercahaya, wajib diketahui bahwa
keduanya bisa bercahaya dan bersinar karena restu Tuhan kepada Nur Muhammadi
Shallallahu 'alaihi wa sallam dan para pengiman Nur Muhammad. Sebab kepangkatan
yang Tuhan anugerahkan kepada Muhammad seorang Nabi yang mulia (bi-jahi
Muhammad), kepada keluarga suci, sahabat pilihan dan umat setia-nya sampai
akhir masa. Nur Muhammad dan para pengikutnya inilah benteng pertahanan pertama
dan terakhir yang Tuhan pandang dengan pandangan ruh kasih-sayang secara
menyeluruh (ruh rahmah 'ammah).
Tugas di dunia,
untuk orang yang mengimani, menghayati dan bahkan pengamal sifat Nuri Muhammadi
Shallallahu 'alaihi wa sallam pada ranah tabligh, ternyata mereka yang menjadi
tumpuan solusi masalah keluarga, masyarakat, negeri dan bangsanya. Sebab hanya
mereka yang dalam pandangan Allahu Subhanahu wa Ta'ala yang mampu menerima
amanah dan penyampaian pesan petunjuk (rusydiyah) kepada keluarga, negara dan
bangsa sesuai dengan kapasitas yang Tuhan berikan kepada mereka secara
individual. Para pengiman Nur Muhammadi telah siap menerima tongkat estafet
amanah tabligh ini. Karena mereka dipersiapkan Tuhan sudah sejak masa azali
atau masa tiada sebutan yang berjarak 500 tahun sebelum alam arwah, malah lebih
jauh sebelum itu!!! Mereka ini adalah para auliya dari setiap penjuru tempat
dan auliya dari setiap penjuru waktu dunia. Sebagian mereka adalah wali masyhur
dan lebih banyak lagi sesungguhnya mereka adalah wali mastur. Apa yang menjadi
perhatian nabi adalah menjadi wilayah perhatian wali, apa yang menjadi kasih
nabi adalah yang menjadi tambatan kasih wali. Apa yang dipikirkan nabi adalah
yang menjadi topik pemikiran wali. Apa yang menjadi perasaan nabi, niscaya
menjadi ruang perasaan wali. Demikian dua keadaan yang tidak tercerai dan dua
perhatian yang tidak terberai.
Tugas di dunia
untuk pengamal Nur Muhammad bidang fatanah atau kecerdasan pasti diawali dengan
kajian ilmu syariat secara syariat dan kajian ilmu hakikat secara hakikat.
Keduanya tidak terpisahkan, meski kajian bidangnya bisa dibedakan. Kecerdasan
dan kecerahan fatanah bi-nuri sayyidi Muhammad yang dimiliki dan diimani umat,
lantas umat yang demikian akan menjadi wali kecerdasan (wali fatanah) sehingga:
- Wali tambatan ilmu bagi umat yang mencari keilmuan. Jangan menolak untuk memberi ilmu dan mengabar informasi, sebab itu amanah Tuhan.
- Wali penasehat bagi umat yang mencari kepenasehatan jasmani dan rohani. Dua hal yang tak perpisah, sebab keduanya unsur hayati insani. Jangan menolak memberi nasehat, sebab nasehat akan turun melalui nasehat ilmu ladunni dari sisi Kami sebagai rahmat (rahmatan mil-ladunna 'ilma).
Respon ayat 4.
Mulkuhu la yafna, wa huwa sari'ul hisab. Artinya: Kerajaan-Nya (Aku Al-Malik) tidak pernah binasa, dan Dia maha cepat perhitungan-Nya.
Ayat 5.Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.
Wadah yang
Al-Ahad sediakan berupa dua fasilitas yang wajib untuk dimanfaatkan. Sayang
apabila tidak dimanfaatkan dua mediasi yang menjadi kebutuhan setiap orang.
Potensi fitrah
yang pertama adalah na'budu (kami menyembah). Potensi fitrah yang kedua adalah
nasta'in (kami perlu bantuan). Sebab fitrah bertuhan adalah asal semula
penciptaan manusia, artinya potensi ruh yang telah dibawa sejak lahir
(primordial). Potensi tersebut ketika teraktualisasi beralih status menjadi
agama. Dan setiap orang memiliki keinginan yang kuat (hasrat) untuk
mengungkapkan rasa berterimakasih kepada Tuhan yang telah menciptakan dan
menghadirkannya di muka bumi. Iyyaka na'budu (hanya kepada-Mu saja, kami
menyembah) adalah fasilitas yang benar dan tepat untuk mengungkapkan rasa
syukur yang terimplementasikan lewat ibadah.
Potensi fitrah
kedua yaitu nasta'in (kami bermohon bantuan). Nasta'in berangkat dari kelemahan
diri manusia yang tidak bisa menundukkan takdir. Malah sebaliknya, manusia yang
harus tunduk kepada takdir, baik dengan cara terpaksa maupun dengan cara
suka-rela. Manusia pasti kalah saat berhadapan dengan takdir yang sudah Tuhan tetapkan
di alam semesta. Maksudnya, takdir manusia tidak bisa setinggi gunung, takdir
manusia tidak sekuat harimau, larinya tidak secepat kuda, terbangnya tidak
sekuat burung gagak, berenangnya tidak sepandai ikan. Selain itu, takdir
manusia tidak mampu menembus bumi. Sebab, takdir manusia terikat dengan ruang,
waktu dan keadaan. Dihadapkan dengan makhluk Allahu Subhanahu wa Ta'ala saja,
manusia sudah kalah menyerah sebelum bertarung. Disini permohonan itu
disediakan, wa-iyyaka nasta'in.
Wa-iyyaka nasta'in adalah totalnya kehambaan seseorang di sisi Rabbul 'alamin, Rabbur-rahmanurrahim, Rabbul maliki yaumiddin. Penyerahan diri total dan permohonan total (isti'anah) tanpa menyertakan kekuatan daya dan dana diri yang lemah dan miskin.
Ayat lima surah Al-Fatihah adalah poros tengah yang menjadi satu titik temu dari kedua belah pihak yang masing-masing memiliki hak. Adalah hak Tuhan untuk disembah (ibadah), dan adalah hak hamba untuk memohon bantuan kepada Tuhan atau fasilitas isti'anah.
Respon ayat 5.
Tuhan merespon
dua ucapan dalam satu ayat. Tatkala hamba membaca iyyaka na'budu (hanya
kepada-Mu kami menyembah), menjadi hak Tuhan menerima sembahan atau menolak
sembahan hamba. Bila hamba mengaku masih bisa dengan kekuatan hamba menyembah,
pasti Dia tolak sembahan yang dengan rupa manusia merasa kuat menyembah. Atau
sebaliknya, sembahan yang bukan ditujukan kepada-Nya (kafir) atau dalam
sembahan terlalu banyak yang dituju, ingin naik pangkat, ingin tenang, ingin
damai, ingin melunasi hutang. Keinginan yang jamak tersebut itulah syirik.
Maupun berpura-pura ibadah, bermalas-malasan dan niatnya kepada yang selain
Allah, ibadahnya orang munafik. Ibadah orang yang kafir nikmat, ibadah orang
yang musyrik dan ibadah orang yang munafik akan ditolak oleh-Nya. Kecuali setelah
mereka bertaubat, niscaya ibadah berikutnya akan diterima oleh-Nya.
Oleh karena
itu, pabila ingin ibadah hamba diterima oleh sang Al-Wakil, wajib hamba
berserah diri dengan ibadah yang mereka lakukan dengan sempurna. Jalan syariat
mengajarkan supaya memenuhi syarat dan
rukunnya, sempurna tumakninah dan kehadiran hati kepada-Nya. Jalan hakikat
mengajarkan wajib meniadakan tuhan-tuhan lain seperti tuhan kekuatan, tuhan
ilmu, tuhan kitab, tuhan pangkat, tuhan nama, tuhan aksara, tuhan bacaan, tuhan
tulisan, tuhan gerakan. Jalan ma'rifat mengajarkan, tinggalkan syariat dan
hakikat, melainkan ibadah berbasis pengenalan kepada-Nya dengan cara berserah
diri. Ibadah yang Dia terima adalah: "Ibadah dari hamba yang bertawakal
(berserah diri) hanya kepada Tuhan yang esa daripada tuhan-tuhan yang
banyak" ('ibadata 'abdin mutawakkil 'ala rabbil arbab).
Tatkala hamba membaca wa-iyyaka nasta'in adalah menjadi hak hamba untuk meminta pertolongan (isti'anah). Isti'anah adalah suatu keadaan yang terjadi diantara dua rasa, rasa takut (khauf) dan rasa harap (raja'). Tetapi yang terkandung dalam makna tolonglah kami lebih banyak kepada permohonan dihindarkan dari siksa (adzab) neraka daripada meminta surga. Otomatis, ketika dijauhkan dari neraka, artinya didekatkan kepada surga. Beginilah, siapa gerangan yang dikeluarkan Allahu Subhanahu wa Ta'ala dari dalam neraka, dan dimasukkan oleh Allahu Subhanahu wa Ta'ala ke dalam surga, begitulah kemenangan yang nyata. Lebih jauh lagi kemenangan tertinggi sebagai respon Tuhan adalah selalu bersama-Ku, kemanapun Aku pergi, engkau senantiasa menyertai-Ku. Engkau senantiasa ada, dimanapun Aku berada. Sebab yang meminta untuk bersama-Ku, hakikatnya bukan permintaan-mu, melainkan Aku ridha kepada-mu.
Ayat 6.Ihdinas-sirathal mustaqim. Bimbinglah kami (kepada) jalan yang lurus.
Mustaqim adalah
jalan lurus wahyu para nabi yang sudah menjadi bukti kebenaran ajaran Tuhan
yang benar tiada kebengkokan didalamnya. Mustaqim artinya sekali benar tetap
benar, tanpa revisi. Mustaqim juga bermakna cepat, tepat, cermat, tanggap.
Mustaqim tidak berbelok-belok, bagaimana akhirnya begitulah awalnya, lurus!!!
Realisasi permohonan adalah berisi doa pada ayat ini, Tuhan bimbing jalan kami
menuju jalan-Mu yang lurus. Akal sehat kami belum tentu sanggup meniti jalan
lurus-Mu. Napsu kami suka melalaikan dari ingat kepada-Mu. Iman kami terkadang
diselimuti Iblis yang mengaku penasehat, bahkan Iblis tidak segan-segan mengaku
dirinya sebagai tuhan. Iblis tidak malu mengaku dirinya sebagai Nabi Muhammad.
Justru itulah, kami sadar bahwa hati kami berbolak-balik (labil). Kadang kami
beriman, tetapi kami ragu, kadang islam tetapi hati membelot. Qalbu kami
laksana air di daun talas, tidak tetap pendirian, tidak lurus dalam taat, tidak
istiqamah dalam hasanah. Itulah sebabnya kenapa disuruh meminta jalan lurus,
bukan meminta jalan kanan (yamin) dan jangan meminta jalan kiri (syimal).
Jangan memohon ditempuhkan jalan kebaikan, sebab belum tentu baik, tetapi yang
akhirnya bisa menjadi tipuan kebaikan. Dan jangan mencela jalan buruk, boleh
jadi jalan buruk namun sudah banyak menyampaikan manusia pada jalan lurus
(mustaqim). Jalan lurus adalah terang, lebar, luas dan menampung banyak
pengguna jalan. Sedang jalan kiri dan jalan kanan adalah persimpangan.
Respon ayat 6.
Respon-Ku adalah hak penunjukan-Ku. Artinya adalah petunjuk kepunyaan-Ku, lalu hidayah adalah materi berharga yang Aku berikan untuk siapa yang Aku kehendaki kepada orang-orang yang diturunkan rahmat surah Al-Fatihah kepadanya. Di dalam surah Al-Fatihah menyimpan rahasia-Ku, yaitu kebenaran Al-Fatihah (bi-sirril Fatihah). Ijabah doa dari-Ku merupakan kehormatan yang Aku karuniakan kepada surah Al-Fatihah (bi-hurmatil Fatihah). Maka, bermohon bantuan kepada-Ku dengan surah kemuliaan Al-Fatihah yang Aku tunjuk (bi-karamatil Fatihah). Apabila disadari dan dihayati ini, adalah rahasia permohonan yang sudah mencakup semua permohonan duniawi dan ukhrawi. Itulah setinggi-tinggi nikmat seorang abdi yang mengabdi secara tulus, dalam kaedah: "Hidayatan wa hudan lilladzi unzila 'alaihi fi haqqihi ni'mal 'abdu innahu awwab." Apabila rahasia kebenaran ibadah bercita-cita ingin diterima, jadikan surah Al-Fatihah doa kebenaran atau bi-haqqi Al-Fatihah. Membenarkan kebenaran surah pembuka akan membuka seluruh aliran surah yang berjumlah 113 surah setelahnya.
Ayat 7.Shirathal-ladzina an 'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladhallin.
Terang-nyata
bahwa sesungguhnya jalan orang-orang yang mendapat karunia nikmat adalah jalan para nabi, para
shiddiqin, syuhada' dan shalihin. Namun keempat tipe jalan ini sangat berat
dilalui, ketika belum ma'rifat dan belum menjadi arif kamil. Jalan yang terjal
sehingga paling berat tantangan ujian di dalam menelusurinya. Jalan orang-orang
yang benar adalah berat yaitu bersedia meninggalkan posisi yang 'basah' karena
berpihak kepada Allah. Rela hidup miskin di dunia, rela dihinakan di dunia,
rela tidak dianggap di muka bumi, semua orang menghinanya sebab semua orang
tahu tentang aibnya. Padahal dia benar, benar karena mempertahankan kejujuran,
bukan membela dan mempertahankan kedustaan.
Jalan para
syuhada' pun demikian pula. Terkadang mereka dianggap tidak mau meraih
kesempatan jabatan. Sebab musyahadah kaum syuhada' menunjukkan bahwa pada
jabatan tersebut terdapat fitnah yang dapat menggugurkan iman. Kaum syuhada'
meninggalkan nikmat yang sementara (dunia), dalam rangka meraih nikmat yang
kekal (akhirat).
Lagi pula kaum
shalihin lebih berhati-hati saat mengambil-alih sesuatu yang bukan menjadi
haknya. Meskipun kelihatan shaleh, seperti merampas kepengurusan haji dan
umrah, mengambil-alih status pengurus kemasjidan, atau merubah pola tatanan
yang sudah rapi dengan alasan lebih sunnah. Terhukum dzalim bila dirimu telah
sanggup menipu imanmu. Atau tipuan yang bersembunyi disebalik atas nama iman
dan atas nama agama. Tipuan samar dengan basis dalil lebih berbahaya daripada
tanpa dalil Tuhan. Kaum shalihin menyadari jebakan kasar dan jebakan halus.
Halusinasi itulah yang sangat samar ujiannya, seperti kedok menunaikan ibadah,
tetapi ada orang lain yang tersakiti. Seperti berangkat haji dengan uang
korupsi, atau kedok menyantuni anak yatim-piatu, namun sumbangan sudah menjadi
asset pribadi dan keluarga. Atau membangun masjid, disebaliknya terkandung niat
untuk membangun kebaikan dan kebajikan diri yang gemar ber-infaq.
Ghairil maghdhubi bi 'alaihim yaitu bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai. Mereka yang dimurkai adalah jalan orang-orang yang mengetahui rambu-rambu kebenaran, namun dengan sengaja melanggarnya. Dalam sejarah telah dicontohkan tentang umat terdahulu, umat Nuh, umat Hud, Lut, Musa. Waladhallin, dan bukan jalan orang-orang yang sesat. Jalan orang-orang yang sesat artinya tidak mau mengikuti petunjuk yang benar.
Optimalisasi
jalan lurus wajib 'ain harus setiap detik diupayakan. Sebab, terpeleset sedikit
tanpa mengenal-Nya, gugurlah yang telah ditanam. Apa yang ditanam adalah Tauhid
dengan bertuhankan Ahad yang esa, Allah adalah pangkat nama, Tuhan (rabb)
adalah pangkat sifat. Sedangkan Ahad bukan nama dan bukan sifat dalam firman
suci-Nya: Laisa kamitslihi syai-un, Dia tidak serupa dengan sesuatu apapun.
(Asy-Syura:11). Ahad tidak terpedaya oleh sebab yang dibuat-Nya sendiri, dan
Ahad tidak berdosa dengan akibat buruk yang sudah ditetapkan oleh-Nya. Sebab
Dia Ahad bukan sebab, dan Dia Ahad bukan akibat. Dengan maksud jangan
mempersoalkan Tuhan, Tuhan telah sempurna sejak sebelum ada masa. Sejati-Nya
Ahad memang sudah ada, sebab, "lam yalid walam yulad, walam yakullahu
kufuwan ahad." Artinya: Tidak beranak dan tidak diperanakkan, dan tidak ada
satupun yang menyerupai-Nya. (Al-Ikhlas:3-4).
Respon ayat 7.
- Jalan orang-orang yang mendapat nikmat.
- Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai.
- Bukan jalan orang-orang yang sesat.
Respon Tuhan
terhadap mereka yang mendapat nikmat dengan memberikan ciri-cirinya: "minannabiyyina ...
wash-shiddiqina ... wasy-syuhada
... wash-shalihina ...
al-ahbab." Golongan yang mendapat nikmat adalah para nabi,
orang-orang yang jujur, syuhada',
orang-orang yang shaleh serta orang-orang yang mencintai mereka.
Mencintai para nabi, mencintai shiddiqin, mencintai syuhada', mencintai shalihin.
Respon Tuhan
terhadap orang-orang yang dimurkai dengan memberikan penciri yaitu bahwa mereka menyaksikan kekafiran
mereka secara sadar dengan menolak kebaikan/menutupi kebenaran. Respon Tuhan
terhadap orang-orang yang sesat adalah orang-orang yang Engkau sesatkan, sebab
hati mereka penuh kesombongan karena tidak mengakui Nur Muhammad, sehingga
mereka tidak mengenal pintu hidayah (alladzina adhlalta 'ala qulubihim hatta la
ya'rifunal-bab). Amin ... Allah mengampuni kami dan kamu, dan
mengampuni orang-orang mukmin pada hari ditegakkan perhitungan (yaghfirullahu
lana wa lakum, walil-mukminina yauma yaqumul-hisab).
Nama; Nurlia Karmila
BalasHapusNIM: 231021019
Prodi : D4 Sanitasi Lingkungan
Subhanallah, sesungguhnya allah itu memiliki surah alfatihah dengan berisikan 7 ayat ,yang dimana surah alfatihah adalah surah pembuka yang penuh keberkahan apabila selalu membacanya, dan dalam setiap ayat surah alfatihah memiliki arti yang sangat subhanallah jika didengar, dari yg saya dapat .. ternyata banyak rahasia yang tidak ki ketahui dalam ayat² surah alfatihah yakni :
Ayat 1
Membahas nama nama allah swt dimana isinya menyebutkan bahwa sesungguhnya nama nama allah memiliki berbagai sifat yang mulia
Ayat 2
Segala puji bagi allah swt yang memelihara alam semesta dimana kita memuji akan kekuasaan allah dalam menciptakan alam semesta serta kuasa²nya.
Ayat 3
Allah maha pengasuh dan maha penyayang dimana memiliki sifat kasih dan sifat sayang
Ayat 4
Allah sesungguhnya maha yang sangat bijaksana
Ayam 5
Sunguh dahsyatnya kuasa allah sehingga hamba bersembah diri kepada allah dimana allah yang maha mewakili.
Ayat 6
Dibimbingnya kami kenalan yang lurus dimana allah selalu memberi kita petunjuk disegala kesulitan kita, maka kita harus mendekati diri kepada allah.
Ayat 7
Kenikmatan yang didapat jangan lah engkau berbuat semena menabatas nikmat yang telah diberikan, selalu lah berbuat baik agar dapat menuju ke pintu hidayah . Karena allah maha mengampuni
Itulah ringkasan yang saya dapatkan dari referensi di atas, dari blogspot nya bapak yang berjudul rahasia 7 ayat dalam alfatihah.. sekian terimakasih , Alhamdulillah
Nama:Rizky irvian maulana
BalasHapusNim:231021023
Jurusan:D IV SANITASI LINGKUNGAN
Surah Al-Fatihah adalah surah pembuka dalam Al-Quran dan terdiri dari tujuh ayat. Meskipun tidak ada yang secara eksplisit menyebutnya sebagai "tujuh rahasia," beberapa ulama Islam dan pakar tafsir telah memberikan interpretasi dan makna mendalam untuk setiap ayat dalam Al-Fatihah. Berikut adalah ringkasan yang mungkin termasuk dalam kategori tersebut:
1. Ayat Pertama (Al-Fatihah 1): Bismillahir-Rahmanir-Raheem
- Merupakan kalimat pembukaan yang berarti "Dengan nama Allah, Yang Maha Pengasih, Yang Maha Penyayang." Ayat ini mengingatkan kita akan karakteristik Allah yang penuh kasih dan penyayang.
2. Ayat Kedua (Al-Fatihah 2): Alhamdulillahi Rabbil 'Alamin
- Mengungkapkan pujian dan syukur kepada Allah, Pencipta dan Tuhan seluruh alam semesta. Ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur kepada-Nya.
3. Ayat Ketiga (Al-Fatihah 3): Ar-Rahmanir-Raheem
- Menekankan sifat-sifat Allah yang penuh kasih dan penyayang. Ini mengingatkan kita akan sifat-sifat yang harus kita curahkan dalam kehidupan sehari-hari.
4. Ayat Keempat (Al-Fatihah 4): Maliki Yaumid-Din
- Menggambarkan Allah sebagai Pemilik hari Penghakiman. Ini mengajarkan kita tentang akhirat dan akhir dari segala perbuatan kita.
5. Ayat Kelima (Al-Fatihah 5): Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in
- Menegaskan bahwa hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan. Ini menggarisbawahi konsep tauhid dan ketergantungan kita pada Allah.
6. Ayat Keenam (Al-Fatihah 6): Ihdinas-Siratal-Mustaqeem
- Memohon petunjuk dari Allah untuk tetap berada di jalan yang benar. Ini adalah doa untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya.
7. Ayat Ketujuh (Al-Fatihah 7): Siratal-ladhina an'amta 'alayhim ghayril-maghduubi 'alayhim walad-daaalleen
- Memohon agar kita dapat mengikuti jalan orang-orang yang telah mendapat nikmat Allah, bukan jalan mereka yang mendapat kemurkaan atau kesesatan.
Tujuh ayat dalam Surah Al-Fatihah ini mengandung makna dan pesan yang dalam dalam ajaran Islam dan dianggap sebagai doa penting dalam shalat Muslim. Beberapa ulama telah memberikan tafsir dan pemahaman yang lebih dalam tentang masing-masing ayat ini.
Surah Alfatihah yang mengandung 7 ayat ketika hamba membaca Allah SWT merespon bacaan ayat berdasarkan apa yang tertulis di surah Alfatihah,sungguh semua respon adalah segala hal yang sangat baik untuk hamba-hambaanya.
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama: Shulistia
BalasHapusNim: 231021027
Jurusan: D4 Sanitasi lingkungan
Subhanallah, sesungguhnya allah itu memiliki surah alfatihah dengan berisikan 7 ayat ,yang dimana surah alfatihah adalah surah pembuka yang penuh keberkahan apabila selalu membacanya, dan dalam setiap ayat surah alfatihah memiliki arti yang sangat subhanallah jika didengar, dari yg saya dapat .. ternyata banyak rahasia yang tidak ki ketahui dalam ayat² surah alfatihah yakni :
Ayat 1
Membahas nama nama allah swt dimana isinya menyebutkan bahwa sesungguhnya nama nama allah memiliki berbagai sifat yang mulia
Ayat 2
Segala puji bagi allah swt yang memelihara alam semesta dimana kita memuji akan kekuasaan allah dalam menciptakan alam semesta serta kuasa²nya.
Ayat 3
Allah maha pengasuh dan maha penyayang dimana memiliki sifat kasih dan sifat sayang
Ayat 4
Allah sesungguhnya maha yang sangat bijaksana
Ayam 5
Sunguh dahsyatnya kuasa allah sehingga hamba bersembah diri kepada allah dimana allah yang maha mewakili.
Ayat 6
Dibimbingnya kami kenalan yang lurus dimana allah selalu memberi kita petunjuk disegala kesulitan kita, maka kita harus mendekati diri kepada allah.
Ayat 7
Kenikmatan yang didapat jangan lah engkau berbuat semena menabatas nikmat yang telah diberikan, selalu lah berbuat baik agar dapat menuju ke pintu hidayah . Karena allah maha mengampuni
Itulah ringkasan yang saya dapatkan dari referensi di atas, dari blogspot nya bapak yang berjudul rahasia 7 ayat dalam alfatihah.. sekian terimakasih , Alhamdulillah
Nama: Sabina Dira Zelita
BalasHapusNim: 231021025
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Al-fatihah adalah surah yang berisi tujuh ayat yang diturunkan sebelumnya Nabi Muhammad Saw hijrah yang disebut dengan Ummul Qur'an atau induk Alquran. Disebut Ummul Qur'an karena tujuh ayat tersebut kandungan nya merupakan intisari dari Alquran secara keseluruhan.
isi kandungan surah Al-fatihah adalah
1. Menyakini Allah dengan segala sifat keutamaan Nya
2. Menyakini bahwa Allah telah mencurahkan kasih sayang nya dan menciptakan serta mengatur alam semesta. Karena Allah adalah sang penguasa alam
3. Menyakini bahwa Allah yang mengetahui dan menentukan hari akhir
4. Hendaknya manusia hidup dengan mematuhui segala perintahnya dan menjauhi segala larangannya agar Allah selalu menunjukkan umatnya ke jalan yang benar'.
Nama: Putri Khairunissa
BalasHapusNIM. :231021020
Jurusan:prodi D4 sanitasi lingkungan
RAHASIA TUJUH AYAT DALAM SURAH AL-FATIHAHSurah Al-Fatihah yang berangkai ayat, namun disunnahkan berhenti pada tempat perhentian setiap ayat demi ayat yang utuh-menyeluruh.
Ayat 1. Bismillahirrahmanirrahim. Muhammad (bi manhaji Muhammadi) adalah AKU yang bernama ALLAH, bismillah, maka AKU berisim ALLAH. Dengan Muhammad pula, AKU perkenalkan dzatKu, Aku adalah dzat (diri) yang Ar-Rahman (maha pengasih), dan Aku adalah dzat (diri) yang Ar-Rahim (maha penyayang). Aku adalah pangkat sifat Ar-Rahman dan pangkat sifat Ar-Rahim, sedang inti perbuatan-Ku adalah perbuatan Ar-Rahman dan perbuatan Ar-Rahim.
Ayat 2. Alhamdulillahirabbil 'alamin. Sungguh yang terpuji dan semua puji adalah AKU, rabbul 'alamin, Tuhan semesta alam. Tiada yang terpuji, kecuali hanya AKU. Kuterima sembah puji untuk-Ku. Dan Ku-kembalikan lagi puji untuk-mu. Sebab Aku tidak butuh pujian. Aku tidak perlu dipuji. Sebab Aku sudah sangat maha terpuji
Ayat 3. Ar-Rahmanir-rahim.wujudul-haqqi yang senantiasa siap menyediakan diri-Nya sebagai pencipta dan pembela hamba-Nya dalam catatan sejati kedirian-Nya, dengan cara menangguhkan siksa terhadap musuh-Nya di dunia, sampai tiba waktu ditetapkan.
Ayat 4.
Maliki yaumiddin.diartikan dalam banyak cabang arah. Arah pertama: (Malik) sang raja pada hari agama. Arah kedua: Penguasa pada hari pembalasan. Arah ketiga: Penghitung pada hari perhitungan. Sungguh dahsyat nama Malik sampai Dia tak terhingga dalam hal kepemilikan terhadap sesuatu yang menjadikan dia raja, dan raja yang mutlak pasti berkuasa.
Ayat 5.
Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.
Wadah yang Al-Ahad sediakan berupa dua fasilitas yang wajib untuk dimanfaatkan. Sayang apabila tidak dimanfaatkan dua mediasi yang menjadi kebutuhan setiap orang.
Ayat 6.
Ihdinas-sirathal mustaqim. Bimbinglah kami (kepada) jalan yang lurus.
Mustaqim adalah jalan lurus wahyu para nabi yang sudah menjadi bukti kebenaran ajaran Tuhan yang benar tiada kebengkokan didalamnya. Mustaqim artinya sekali benar tetap benar, tanpa revisi. Mustaqim juga bermakna cepat, tepat, cermat, tanggap.
Ayat 7.
Shirathal-ladzina an 'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladhallin.
Terang-nyata bahwa sesungguhnya jalan orang-orang yang mendapat karunia nikmat adalah jalan para nabi, para shiddiqin, syuhada' dan shalihin. Namun keempat tipe jalan ini sangat berat dilalui, ketika belum ma'rifat dan belum menjadi arif kamil. Jalan yang terjal sehingga paling berat tantangan ujian di dalam menelusurinya.
Nama: Salsabillah Azzahra
BalasHapusNIM: 231021026
Prodi: D4 Sanitasi Lingkungan
Ringkasan singkat yang dapat diambil,
1. Alhamdulillahi rabbil alamin
Kita sebagai manusia sudah seharusnya memuji Allah sebagai Tuhan bagi segala makhlum yang ada di alam semesta, baik manusia, jin, hewan, tumbuhan, planet, galaksi dan segala yang ada di semesta ini.
2. Arrahmanirrahim
Menggambarkan sifat-sifat Allah yang maha pengasih (pemurah) dan maha penyayang.
Allah lah satu-satunya dzat yang memiliki keluasan rasa kasih kepada makhluknya tanpa batas dan punya rasa sayang kepada makhluk-Nya yang tiada bertepi.
3.Maliki yaumiddin
Ayat dan kalimat maliki yaumiddin artinya yang menguasai pada Hari Pembalasan kelak. Malik berarti yang menguasai, dan yaumiddin berarti hari pembalasan.
Ada juga yang mengartikan Maaliki yaumiddin adalah Allah yang maha merajai hari akhir atau hari pembalasan nantinya. Hidup itu hanya sekadar mampir minum dan hakikat daripada kehidupan adalah akhirat di mana hari pembalasan selalu ada untuk memberikan pembalasan terhadap apa yang dikerjakan manusia selama hidupnya.
Dalam sebuah ayat dalam Al Quran disinggung bahwa seberat biji zarah pun setiap perbuatan baik kebaikan maupun keburukan pasti ada balasannya. Dan, di hari pembalasan kelak hanya Allah yang menguasai atau merajai. Secara singkat, tafsir makna dan arti dari maliki yaumiddin adalah Allah yang maha kuasa di mana Allah yang akan menguasai dan merajai nanti pada hari pembalasan, yaitu hari di mana setiap perbuatan manusia mendapatkan balasan.
4. Iyya kana’budu wa iyya kanasta’in
Arti makna dan hakikat dari ayat iyya kana’budu wa iyya kanasta’in adalah bahwa Allah merupakan dzat yang kita sembah dan satu-satunya dzat yang bisa dijadikan sandaran untuk meminta pertolongan.
Melalui ayat iyya kana’budu wa iyya kanasta’in, manusia seharusnya tahu dan mengerti bahwa Allah lah satu-satunya dzat yang disembah dan Allah lah satu-satunya dzat yang dijadikan sandaran atau tempat untuk meminta pertolongan. Tidak ada yang lain. Allah adalah satu-satunya dzat yang harus kita sembah dan kita minta pertolongan.
5. Ihdinas siratal mustaqim
Arti dan maksud ihdinas siratal mustaqim dalam surat Al Fatihah menegaskan kepada umat Islam untuk meminta kepada Allah agar senantiasa diberikan pintu hidayah melalui jalan yang lurus, yaitu jalan yang benar menurut Allah.
Pasalnya, hidup ini senantiasa selalu ada godaan dan bujukan rayu syaitan. Oleh karena itu, melalui kalimat ihdinas siratal mustaqim maksudnya agar kita diberikan jalan yang lurus dan dan jalan yang diridhai oleh Allah. Begitulah arti, makna dan maksud ihdinas siratal mustaqim.
6. Shirotholladziina an’ amta ‘alaihim ghoiril maghdhuubi ‘alaihim walodh dholliin
Arti, makna dan hakikat dari ayat dalam surah al fatihah ini bahwa kita meminta kepada Allah agar diberikan petunjuk atau hidayah berupa jalan yang lurus (melanjutkan kalimat ihdinas siratal mustaqim), yaitu jalan yang benar-benar dirahmati oleh Allah, bukan jalan yang dimurkai atau jalan yang sesat sebagaimana orang-orang telah dimurkai dan disesatkan oleh Allah karena kelakuan dan perbuatan mereka sendiri.
Sampai kepada sahabat sayyidina Ali bin Abi Thalib Radhiyallahu 'anhu. Diterima dari Rasulullah SAW melalui malaikat Jibril, dari Allahu Subhanahu wa Ta'ala.
BalasHapusSurah Al-Fatihah yang berangkai ayat, namun disunnahkan berhenti pada tempat perhentian setiap ayat demi ayat yang utuh-menyeluruh. Hamba membaca ayat demi ayat, Tuhan merespon bacaan ayat.Dengan nama-Ku hamba berseru yang telah diperkenalkan tentang Aku melalui Muhammad, bi ... . Dengan Muhammad pula, AKU perkenalkan dzatKu, Aku adalah dzat yang Ar-Rahman , dan Aku adalah dzat yang Ar-Rahim . Oleh sebab itu, seluruh qudratKu adalah qudrat Ar-Rahman dan qudrat Ar-Rahim, serta iradat-Ku adalah iradat Ar-Rahman dan iradat Ar-Rahim dalam sebutan kun rahmat yang terdiri dari kun rahman dan kun rahim .Ayat 2.
Alhamdulillahirabbil 'alamin. Artinya: Segala puji bagi Allah Tuhan yang memelihara alam semesta.
Terpuji lah Aku, Aku-lah Tuhan , ... ya Musabbibal asbab , causa prima yang tanpa sebab. Terpuji di awal dan terpuji di akhir seluruh nama dan sifat-Nya. Sungguh yang terpuji dan semua puji adalah AKU, rabbul 'alamin, Tuhan semesta alam. Tiada yang terpuji, kecuali hanya AKU.
Kuterima sembah puji untuk-Ku. Dan Ku-kembalikan lagi puji untuk-mu. Sebab Aku sudah sangat maha terpuji. Semua puji yang dihantar kepada-Ku akan kembali kepada diri yang memuji.Ayat 3.
Ar-Rahmanir-rahim.
Maha pengasih-maha penyayang merupakan bagian terbesar dari dua aplikasi nama-Nya diantara nama-Nya yang banyak. Bersalawat-salam dengan nama kekasih-Nya , niscaya Tuhan akan ridha. Maksudnya, mencintai Rasul-Nya sama dengan mencintai-Nya, menuruti Rasul-Nya sama dengan menuruti-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa-mu, menghapus kesalahan-mu, dan memasukkan-mu ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan engkau kekal didalamnya. Bahkan rahmah lebih dalam lagi, sudah menjadi sifat-Nya. Sejak dahulu , Dia adalah wujudul-haqqi yang senantiasa siap menyediakan diri-Nya sebagai pencipta dan pembela hamba-Nya dalam catatan sejati kedirian-Nya, dengan cara menangguhkan siksa terhadap musuh-Nya di dunia, sampai tiba waktu ditetapkan.
Nama : Devira Azhara
BalasHapusNim : 231021007
prodi : D4 sanitasi Lingkungan
Surah Al-Fatihah yang berangkai ayat, namun disunnahkan berhenti pada tempat perhentian setiap ayat demi ayat yang utuh-menyeluruh.
ayat 1 : Allah adalah dzat (diri) yang Ar-Rahman (maha pengasih), dan Allah adalah dzat (diri) yang Ar-Rahim (maha penyayang).
Ayat 2 : Semua puji yang dihantar kepada-Nya akan kembali kepada diri yang memuji. Rahasia pelajaran dari pujian, ALHAMDU.
Ayat 3 : Respon Tuhan bagi mereka yang membaca ayat 3: Ar-Rahmanir-rahim adalah: Lil mukminin wa munzilal kitab. Artinya: Sifat kasih-Ku dan sifat sayang-Ku untuk orang-orang yang beriman dan kepada mereka Al-Kitab (Al-Fatihah) diturunkan.
Ayat 4 : Allah maha yang bijaksana
Ayat 5 : Menegaskan bahwa hanya kepada Allah kita menyembah dan hanya kepada-Nya kita meminta pertolongan. Ini menggarisbawahi konsep tauhid dan ketergantungan kita pada Allah.
Ayat 6 : Memohon petunjuk dari Allah untuk tetap berada di jalan yang benar. Ini adalah doa untuk mendapatkan petunjuk dan hidayah-Nya.
Ayat 7 : Memohon agar kita dapat mengikuti jalan orang-orang yang telah mendapat nikmat Allah, bukan jalan mereka yang mendapat kemurkaan atau kesesatan.
nama : bhela fajar ayu
BalasHapusNim: 231021003
prodi : d4 sanitasi lingkungan
Surah Al-Fatihah yang berangkai ayat, namun disunnahkan berhenti pada tempat perhentian setiap ayat demi ayat yang utuh-menyeluruh. Hamba membaca ayat demi ayat, Tuhan merespon bacaan ayat.
Nama: Adelia Sannisa Putri Hidayah
BalasHapusNIM:231021001
Prodi: D4 sanitasi lingkungan
Surah Al-Fatihah yang berangkai ayat, namun disunnahkan berhenti pada tempat perhentian setiap ayat demi ayat yang utuh-menyeluruh. Hamba membaca ayat demi ayat, Tuhan merespon bacaan ayat.
Ayat 1
Membahas tentang nama nama Allah diantara nya Ar Rahman (maha pengasih) dan Ar rahim (maha penyayang).
Ayat 2
Membahas tentang Allah yg maha terpuji, yang tidak perlu di puji,dan bagi kita yang memuji Allah akan kembali ke yang memujinya(hamba nya)
Ayat 3
Quraish Syihab menyatakan, sebatas kemanusiaan, manusia wajib mencontoh Tuhan dalam nama-Nya Ar-Rahman dan Ar-Rahim adalah menjadikan sedekat-dekat hamba dengan Tuhan-nya, lalu mengesakan-Nya.
Ayat 4
Membahas tentang Allah bersifat al- Malik yaitu tidak pernah binasa, dan Dia maha cepat perhitungan-Nya.
Ayat 5
Membahas tentang hamba membaca iyyaka na'budu (hanya kepada-Mu kami menyembah), menjadi hak Tuhan menerima sembahan atau menolak sembahan hamba dan apabila hamba membaca wa-iyyaka nasta'in adalah menjadi hak hamba untuk meminta pertolongan (isti'anah).
Ayat 6
Membahas tentang hak penunjukan-Ku. Artinya adalah petunjuk kepunyaan-Ku, lalu hidayah adalah materi berharga yang Aku berikan untuk siapa yang Aku kehendaki kepada orang-orang yang diturunkan rahmat surah Al-Fatihah kepadanya.
Ayat 7
Membahas tentang
1. Jalan orang-orang yang mendapat nikmat.
2. Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai.
3. Bukan jalan orang-orang yang sesat. Sekian terima kasih
Nama: vivi ulfa
BalasHapusNik: 231021030
Prodi: D4 sanitasi lingkungan
Subhanallah, maha suci Allah yang menciptakan alam semesta berserat isinya.arti dari surah Al fatihah adalah pembukaan, maka surah ini juga memiliki beragam keutamaan bagi seseorang yang mengamalkannya. Serta banyak sekalih manfaat dari ayat ayat Al fatiha seperti:
-Mengabulkan segala hajat dengan izin Allah SWT.
-Obat atas segala penyakit.
-Terbatas dari gangguan setan atau sebagian media untuk ruqyah.
-Bacaan wajib dan syarat sah sholat.
-Mempermudah dan melancarkan rezeki.
-Memperoleh pahala layaknya membaca sepertiga al Quran. Serta Allah juga memerintah kn kepada kita untuk mengamalkan asmanya.
Surah Alfatihah yang mengandung 7 ayat ketika hamba membaca Allah SWT merespon bacaan ayat berdasarkan apa yang tertulis di surah Alfatihah,sungguh semua respon adalah segala hal yang sangat baik untuk hamba-hambaanya,teks tersebut menggambarkan suatu pandangan teologis atau pemahaman tentang Allah dalam konteks agama Islam. Pandangan ini menekankan hubungan antara nama Allah, Muhammad, sifat-sifat Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, serta konsep kasih-sayang sebagai rahasia inti dari pemahaman tersebut. Namun, penting untuk diingat bahwa ini adalah satu perspektif tertentu, dan pemahaman tentang Allah dalam agama Islam dapat bervariasi di antara individu dan kelompok.
BalasHapuspengungkapan keyakinan atau pandangan spiritual yang menggambarkan Tuhan sebagai entitas yang maha terpuji, maha kuasa, dan sebagai sumber segala penciptaan, mencerminkan pemahaman tentang hubungan antara pencipta dan ciptaan serta pentingnya puji-pujian terhadap Tuhan dalam pandangan tersebut. Ini adalah pandangan spiritual yang sangat individual dan mungkin memiliki makna mendalam bagi penulisnya.
1.Teks tersebut menekankan pentingnya memahami dan menghargai nama-nama Allah yang penuh kasih-sayang seperti Ar-Rahman dan Ar-Rahim.
2.Rasulullah Muhammad SAW dipandang sebagai teladan yang harus dicintai dan diikuti dengan penuh keikhlasan dalam ajaran Islam.
3.Cinta kepada Rasulullah SAW dianggap setara dengan cinta kepada Allah, dan mengikuti ajaran-Nya dianggap setara dengan mengikuti Allah.
4.Allah dipandang sebagai pemurah dan penyayang yang selalu siap memberi rahmat kepada hamba-Nya dan menunda siksaan bagi musuh-Nya.
5.Ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya merupakan jalan menuju pengampunan dosa-dosa, penghapusan kesalahan, dan surga abadi di akhirat.
6.Rahmat Allah mencakup dunia dan akhirat, dan rahmat tersebut adalah salah satu sifat-Nya yang penuh kasih-sayang.
7.Pengingatan bahwa pertemuan dengan Allah adalah hasil dari rahmat-Nya, bukan karena sombong atas ibadah yang dilakukan.
Nama: Dea Yusnita
BalasHapusNim : 231021004
Prodi: D4 sanitasi lingkungan
Surat Al Fatihah adalah salah
satu surat dalam Al-Qur'an yang populer. Surat yang terdiri dari tujuh ayat ini menjadi bacaan wajib dalam rangkaian salat fardhu maupun sunnah. Arti dari surat Al Fatihah adalah pembukaan, yang bermakna sebagai surat pembuka dalam Rangkasan dari tujuh ayat surah Al Fatihah yaitu :
Ayat 1
(Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Ayat 2
Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam.” Allah mengajari kita bagaimana seharusnya memuji dan menyucikan pihak yang pantas dipuji dan disucikan
Ayat 3
Dialah Allah Yang Maha Pengasih, Pemilik dan sumber sifat kasih. Dialah Tuhan Yang menganugerahkan segala macam karunia, baik besar maupun kecil, kepada seluruh makhluk. Allah Maha Penyayang Yang selalu tiada henti memberi kasih dan kebaikan kepada orang-orang yang beriman.
Ayat 4
Allah satu-satunya Pemilik hari Pembalasan dan perhitungan atas segala perbuatan, yaitu hari kiamat. Kepemilikan-Nya pada hari itu bersifat mutlak dan tidak disekutui oleh suatu apa pun.
Ayat 5
Hanya kepada Allah, Menyembah dan Memohon Pertolongan. Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan beribadah dengan penuh ketulusan, kekhusyukan, dan tawakal.
Ayat 6
tunjukkilah kami jalan yang lurus”. Dalam ayat ini, bermakna doa utama dalam sholat seorang muslim adalah diberikannya
Ayat 7
(yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.
Nama : Atika Fazira
BalasHapusNim : 231021002
Prodi : D-IV Sanitasi Lingkungan
Surat al Fatihah adalah surah pembuka dalam Al-Qur'an. Surah yang terdiri dari tujuh ayat ini diturunkan di Mekah. Surat al Fatihah sendiri memiliki banyak nama seperti Ummul-Kitab (Induk Kitab) atau Ummul-Quran (Induk Quran). Kandungan di dalam surat al Fatihah sudah mencakup tujuan asasi dari Al-Qur'an secara umum.
Al-Fatihah memiliki tiga macam tauhid. Tauhid pertama adalah Tauhid Rububiyah yang mana Mengesakan Allah melalui perbuatan Nya yaitu mencipta dan memberi rezeki. Tauhid yang kedua ialah Uluhiyah yaitu mengesakan Allah dalam bentuk beribadah hanya pada Allah tidak selain Nya
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Javianty Chelavica
BalasHapusNim : 231021014
Prodi : D-4 Sanitasi Lingkungan
RAHASIA TUJUH AYAT DALAM SURAH AL-FATIHAH
kemuliaan dari Surah al-Fatihah yang kita ketahui. Seperti bahwa Surah al-Fatihah disebut sebagai ummul kitāb, yakni induk Al-Quran karena kandungannya yang mencakup pesan-pesan inti Al-Quran. Ia juga selalu dibaca di setiap salat dan diyakini menjadi Surah penyembuh bagi segala penyakit fisik maupun batin
Surah al-Fatihah adalah Surah yang istimewa. Selain memiliki nama-nama yang mulia, kedudukan yang agung, kandungan yang mendalam, ia juga memiliki kemukjizatan dari sisi angka, yaitu angka tujuh,Selain dapat menghilangkan 7 petaka yang berupa: kebinasaan, kebodohan, keburukan, neraka, kecelakaan, kegelapan dan bahaya lisan, tentu Surah ini juga akan membuka 7 kebaikan seperti: kesuksesan, pengetahuan, surga, keselamatan, cahaya dan penjagaan lisan.
Tentu, setiap keutamaan dari Surah-Surah Al-Quran, termasuk Surah al-Fatihah, bukan hanya sebatas bacaan saja, akan tetapi perlu upaya perenungan serta pengamalan dalam perilaku sehari-hari. Semoga dengan tulisan ini dapat menambah kecintaan dan semangat kita dalam membaca Al-Quran, mengkaji serta mewujudkan nilai-nilainya, demi mengupayakan kehidupan yang lebih baik.
Nama : Fibri Amanda
BalasHapusNIM : 231021010
PERODI : D4 kesehatan lingkungan
Arti dari surat Al Fatihah adalah pembukaan, yang bermakna sebagai surat pembuka dalam Al-Qur'an.
Ayat 1.
Bismillahirrahmanirrahim. Artinya: Dengan nama Allah yang maha pengasih-maha penyayang.
Respon ayat 1.
Dengan nama-Ku hamba berseru yang telah diperkenalkan tentang Aku melalui Muhammad, bi ... (Muhammadi). Jika bi artinya dengan yaitu dengan cara Muhammad (bi manhaji Muhammadi) adalah AKU yang bernama ALLAH, bismillah, maka AKU berisim ALLAH.
Ayat 2.
Alhamdulillahirabbil 'alamin. Artinya: Segala puji bagi Allah Tuhan yang memelihara alam semesta.
Respon ayat 2.
Terpuji lah Aku, Aku-lah Tuhan (Allahu Jalla wa 'Ala), ... ya Musabbibal asbab (wahai penyebab segala sebab), causa prima (pencipta pertama) yang tanpa sebab. Wujud haqqul mubin (nyata kebenaran yang jelas) tiada bias. Terang tiada bayang.
Ayat 3.
Ar-Rahmanir-rahim.
Maha pengasih-maha penyayang merupakan bagian terbesar dari dua aplikasi nama-Nya diantara nama-Nya yang banyak. Hakikat nama-Nya Ar-Rahman dan Ar-Rahim saat bisa dipahami, dimengerti dan diamalkan itulah sejatinya Muhammad Rasulullah SAW binuri rahman, binuri rahim (dengan cahaya kemurahan dan dengan cahaya kesayangan). Bersalawat-salam dengan nama kekasih-Nya (Muhammad), niscaya Tuhan akan ridha. Maksudnya, mencintai Rasul-Nya sama dengan mencintai-Nya, menuruti Rasul-Nya sama dengan menuruti-Nya, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa-mu, menghapus kesalahan-mu, dan memasukkan-mu ke dalam surga yang mengalir sungai-sungai di bawahnya, dan engkau kekal didalamnya.
Ayat 4.
Maliki yaumiddin.
Maliki yaumiddin bisa diartikan dalam banyak cabang arah. Arah pertama: (Malik) sang raja pada hari agama. Arah kedua: Penguasa pada hari pembalasan. Arah ketiga: Penghitung pada hari perhitungan. Sungguh dahsyat nama Malik sampai Dia tak terhingga dalam hal kepemilikan terhadap sesuatu yang menjadikan dia raja, dan raja yang mutlak pasti berkuasa.
Respon ayat 4.
Mulkuhu la yafna, wa huwa sari'ul hisab. Artinya: Kerajaan-Nya (Aku Al-Malik) tidak pernah binasa, dan Dia maha cepat perhitungan-Nya.
Ayat 5.
Iyyaka na'budu wa iyyaka nasta'in.
Wadah yang Al-Ahad sediakan berupa dua fasilitas yang wajib untuk dimanfaatkan. Sayang apabila tidak dimanfaatkan dua mediasi yang menjadi kebutuhan setiap orang.
[Respon ayat 5.
Tuhan merespon dua ucapan dalam satu ayat. Tatkala hamba membaca iyyaka na'budu (hanya kepada-Mu kami menyembah), menjadi hak Tuhan menerima sembahan atau menolak sembahan hamba.
[Oleh karena itu, pabila ingin ibadah hamba diterima oleh sang Al-Wakil, wajib hamba berserah diri dengan ibadah yang mereka lakukan dengan sempurna.
Ayat 6.
Ihdinas-sirathal mustaqim. Bimbinglah kami (kepada) jalan yang lurus.
Mustaqim adalah jalan lurus wahyu para nabi yang sudah menjadi bukti kebenaran ajaran Tuhan yang benar tiada kebengkokan didalamnya. Mustaqim artinya sekali benar tetap benar, tanpa revisi. Mustaqim juga bermakna cepat, tepat, cermat, tanggap.
Respon ayat 6.
Respon-Ku adalah hak penunjukan-Ku. Artinya adalah petunjuk kepunyaan-Ku, lalu hidayah adalah materi berharga yang Aku berikan untuk siapa yang Aku kehendaki kepada orang-orang yang diturunkan rahmat surah Al-Fatihah kepadanya.
Ayat 7.
Shirathal-ladzina an 'amta 'alaihim ghairil maghdhubi 'alaihim waladhallin.
Terang-nyata bahwa sesungguhnya jalan orang-orang yang mendapat karunia nikmat adalah jalan para nabi, para shiddiqin, syuhada' dan shalihin.
Respon ayat 7.
Jalan orang-orang yang mendapat nikmat.
Bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai.
Bukan jalan orang-orang yang sesat.
nama : Dimas kurniawan
BalasHapusNim : 231021009
Prodi : D-4 Sanitasi Lingkungan
Surah Al-Fatihah adalah surah pertama dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Makkah sehingga tergolong surah makiyah dan terdiri dari tujuh ayat. Al-Fatihah merupakan surah yang pertama-tama diturunkan dengan lengkap di antara surah-surah yang ada dalam Al-Qur'an.
Nama : dewi wulansari
BalasHapusNim : 231021008
Prodi : D-4 sanitasi lingkungan
Subhanallah, maha suci Allah yang menciptakan alam semesta berserat isinya.arti dari surah Al fatihah adalah pembukaan, maka surah ini juga memiliki beragam keutamaan bagi seseorang yang mengamalkannya. Serta banyak sekalih manfaat dari ayat ayat Al fatiha seperti:
-Mengabulkan segala hajat dengan izin Allah SWT.
-Obat atas segala penyakit.
-Terbatas dari gangguan setan atau sebagian media untuk ruqyah.
-Bacaan wajib dan syarat sah sholat.
-Mempermudah dan melancarkan rezeki.
-Memperoleh pahala layaknya membaca sepertiga al Quran. Serta Allah juga memerintah kn kepada kita untuk mengamalkan asmanya.
Surah Al-Fatihah adalah surah pertama dalam al-Qur'an. Surah ini diturunkan di Makkah sehingga tergolong surah makiyah dan terdiri dari tujuh ayat.