AL-QUDS 2
Al-Quds 2.
Free Al-Aqsha
Oleh
Ma’ruf Zahran
Negeri akhir zaman dan sekaligus negeri masa depan adalah
Palestina, dan kawasan sekitar. Beserta gegap gempita masyarakat mukmin
Palestina akan menyambut kedatangan Al-Mahdi, salam ya Mahdi Khalifatullah.
Saat dunia hari ini terbelah pada dua kemah besar, kemah tauhid yang tidak ada
kesyirikan didalamnya, dan kemah syirik yang tidak ada ketauhidan didalamnya.
Tidak ada wilayah netral atau kawasan abu-abu (grey area). Semuanya serba
jelas, semuanya serba terang. Jangan ragu! Ragu dalam iman kepada Allahu
Subhanahu wa Ta'ala berarti murtad.
Sungguh tidak ada lagi yang dapat disembunyikan, tatkala dunia
nyata telah diretas oleh dunia maya. Hari ini, kemajuan teknologi sudah membuka
pintu dan jendela dunia, link informasi sangat terbuka satu sama lain.
Komunikasi telah terkoneksi melalui alat (media) jaringan yang bekerja secara
otomatis. Semua menjadi kenyataan yang tidak bisa dibantah bahwa dahulu
pergaulan kita hanya sebatas sekampung, selurah, sekecamatan bagi generasi
kelahiran 1950-an. Sekarang, anak zaman generasi kelahiran 2000, saat dunia diatur oleh tombol dan
jari-jemari tangan karena penemuan handphone, pergaulan mereka sudah berskala
internasional. Mereka bisa menjalin persahabatan di dunia maya dan berlanjut pada
dunia realita dalam banyak hal. Meninggalkan dunia persahabatan koresponden
melalui perangko yang dijual oleh Kantor Pos. Ditambah kontak langsung melalui
online zoom-meeting dengan banyak varian yang ditawarkan, berupa produk e-mail,
e-book, e-learning, dan temuan aplikasi
yang semakin mempermudah penyampaian pesan. Kondisi milenial ke-3 hari ini,
semakin berdampak pada kosongnya ruang-ruang pertemuan (room meeting) seperti
tower pencakar langit yang telah dibangun dengan anggaran yang besar. Ternyata,
bisa ditentukan oleh seorang programmer dengan satu jari. Perubahan waktu ke
waktu membuat semakin seseorang jarang berjumpa sebab bekerja dari rumah (work
from home), dan meningkatnya jasa layanan online yang bersifat antar-jemput.
Dampaknya, selain mengurangi biaya perusahaan yang tidak terduga, namun juga
menambah tingkat pengangguran.
Saat akhir zaman bukan lagi memilih zona nyaman yang netral. Posisi
netral artinya posisi ragu atau posisi takut resiko, atau posisi yang
membenarkan dua prinsip yang berbeda, benar 🆚 salah. Kondisi
ini mustahil dijalankan oleh orang-orang mukmin, kecuali oleh orang-orang
munafik. Orang-orang mukmin tetap membenci dosa dan kejahatan walau di dalam
hati, dan itu adalah selemah-lemah iman (fa huwa adh 'aful iman).
Ya Allah ... Segerakan
kemenangan untuk bumi suci Palestina ... Selamatkan penduduknya dari angkara
murka kedzaliman musuh-musuh-Mu, dan
hancurkan mereka sehancur-hancurnya, serta jangan Engkau sisakan seorang-pun
dari mereka.
Masing-masing kubu sedang menunggu pemimpin mereka, Yahudi sedang
menunggu Dajjal, Muslim sedang menunggu Imam Mahdi, Nasrani sedang menunggu Isa
putera Maryam. Ketiganya adalah pemimpin yang akan memberikan arahan pada akhir
zaman kepada pengikutnya.
Bagi pengikutnya, ketiga sosok pemimpin ini digelar Al-Masih
artinya yang ditunggu kedatangannya.
- Al-Masih Nabi Isa putera kandung Maryam, ditunggu oleh ummat Nasrani.
- Al-Masih Imam Mahdi yang nama lengkapnya adalah Muhammad bin Abdullah Al-Mahdi, ditunggu oleh ummat Islam.
- Al-Masih Dajjal, ditunggu oleh ummat Yahudi.
Pasukan Al-Mahdi disebut Thaifah mansurah adalah kelompok pejuang
sang gerakan penolong dan penyelamat dunia yang dijanjikan Rasulullah akan
muncul di ujung masa.
Kelompok ini selalu mendapatkan kemenangan dimanapun mereka
bertempur. Keyakinan kepada Ahad menyebabkan mereka tidak pernah takut kepada
siapapun, selama berwujud makhluk, selama berwujud makhluk pasti lemah. Namun,
thaifah mansurah bukan sombong, bukan riya', bukan 'ujub, memang mereka dianugerahkan kekuatan dan kemuliaan dimanapun mereka berada di bawah kepemimpinan Al-Mahdi
yang dijanjikan. Landasan tauhid semurni-murni tauhid sudah menjadi syarat
utama kelompok penolong (thaifah mansurah). Mereka adalah pasukan Imam Mahdi
sebagai pemimpin zaman yang akan melumpuhkan Dajjal beserta pasukan koalisinya.
Peristiwa "Al-Malhamah
Al-Kubro" atau perang besar akhir zaman berada pada zona Syam,
yaitu Palestina, Yordania, Mesir, Iran, Irak dan kawasan yang dekat dengannya,
termasuk Yaman. Keberanian yang tiada tanding, tetapi cerdas, ahli strategi dan
taktik perang.
Sungguh yang ditunggu adalah ketibaan tiga pemimpin dunia yang
menyebabkan manusia mengerucutkan diri pada tiga jenis kekhalifahan (kepemimpinan). Khalifah Al-Mahdi untuk ummat
Islam dan Nabi Isa putera kandung Maryam sebagai ikutan kaum Nasrani, dimana
Nabi Isa putera kandung Maryam berimam
kepada Muhammad Rasulullah dan berbai'at kepada Imam Al-Mahdi Khalifatullah.
Sedang Dajjal sebagai pimpinan Yahudi dan orang-orang yang menyembahnya. Dajjal
akan memimpin pasukan Yahudi. Datangnya
akhir zaman ditandai dengan kesadaran penuh semua ummat muslim se-dunia bahwa
mereka berkewajiban membebaskan Al-Quds dari penjajahan Zionis Yahudi Israel.
Dalam menyikapi Al-Quds ummat manusia secara umum terbagi tiga:
- Beriman.
- Kafir.
- Ragu-ragu, kelompok ragu-ragu ini dimasukkan sebagai kafir.
Peta dunia akhir zaman telah digambarkan oleh Rasulullah dalam
nubuwwat beliau. Perhitungan 1/3 yang selamat dari Dajjal dan 2/3 yang
menyembah Dajjal. Artinya terdapat kelompok yang sekali menyatakan tauhid tetap
tauhid, mereka tidak takut kepada gempuran apapun, dan mereka siap hidup dan
mati karena Allahu Subhanahu wa Ta'ala. Jika terdapat ummat yang ragu-ragu
dalam beriman, mereka dikelompokkan dengan sesama kaum yang tidak beriman.
Al-Quds dan sekitarnya yang diberkahi sejak dahulu menjadi situs
para Nabi dan ummat muslimin. Namun tanah yang diberkahi tersebut telah
dirampas oleh penjajahan asing. Sehingga penduduk asli Palestina teraniaya.
Sungguh Palestina dalam sejarahnya dahulu, diperebutkan oleh dua kekuatan dunia
kala itu, sebelum Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wa sallam dilahirkan
(Mekah, 571 M). Dua negara adi kuasa ketika itu memperebutkan Palestina, adalah
Kekaisaran Romawi sebagai penguasa dibagian kawasan barat, dan Kerajaan Persia
sebagai penguasa dibagian kawasan timur, sama-sama berambisi. Sedang pemilik
sah bumi suci Palestina adalah Nabi Ibrahim dan keturunannya. Kitab suci
Al-Quran menyatakan bahwa Ibrahim bukan Yahudi, dan bukan Nasrani (makana
Ibrahima yahudiyyan wala nashraniyyan). Melainkan Ibrahim adalah hanif dan
muslim, dan Ibrahim bukan termasuk orang-orang yang musyrik.
Surah Al-Baqarah banyak membentangkan sejarah Bani Israil, sebagian
menjadi Yahudi (ummat Nabi Musa bin Imran), dan sebagian menjadi Nasrani (ummat
Nabi Isa putera kandung Maryam). Ciri-ciri karakter mereka adalah membunuh Nabi
Zakaria, membunuh Nabi Yahya, membunuh Nabi Isa putera kandung Maryam
(wayaqtulunal-anbiya'), intinya mereka memusuhi para utusan-utusan Tuhan (baca:
Yasin:14-21). Mereka menyembunyikan kebenaran, sedangkan mereka mengetahuinya
(wataktumunal-haqqa wa antum ta'lamun). Lalu, ciri mereka yang lain adalah
melampaui batas-batas Tuhan. Mereka memakan harta dengan cara yang batil,
kemudian mereka memutuskan hubungan dengan Allah dan Rasul-Nya, serta mereka
menyembah patung anak sapi ('ijil) yang dibuat oleh Samiri. Tetapi sedikit
sekali diantara mereka yang taat.
Sejak masa Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam, beliau berkeinginan dan cita-cita yang besar
agar Al-Quds wilayah Palestina bisa kembali ke pangkuan ummat Islam seperti
datuk moyangnya dulu, Ibrahim from Palestine 🇵🇸. Perang Tabuk
adalah upaya Rasulullah untuk membuka akses jalan ke Al-Quds. Kemudian
Rasulullah mengangkat panglima perang yang masih muda-belia, Usamah bin Zaid
bin Haritsah untuk membebaskan Al-Quds dari penjajahan Romawi dalam perang
Yarmuk, namun baru bisa membebaskan daerah disekitar Al-Quds Al-Aqsha. Namun
jantung dari sentrum Baitul Maqdis-Masjid Al-Aqsha belum bisa dibebaskan secara
total. Barulah pada masa khalifah Amirul Mukminin Umar bin Khattab terbuka
(Al-Fath) Al-Aqsha dan kemerdekaan, kemenangan yang gemilang.
Free Palestine 🇵🇸 terdengar di setiap negara barat dan timur. Bahkan di negara
Israel 🇮🇱 kecil yaitu Amerika 🇺🇸, teriakan slogan demo: Liberti, Free 🇵🇸 Palestine marak di USA.
Menyusul France🇫🇷, Amsterdam, Belanda,
Norwegia, Denmark 🇩🇰. Jerman 🇩🇪 pun tidak ketinggalan, demi ikut menggaungkan Hak Asasi Manusia
(HAM) yang sudah menjadi jantung dunia. Belahan dunia timur ikut serta
menanggung keprihatinan rakyat Palestine 🇵🇸 seperti
demontrasi besar-besaran di Indonesia 🇮🇩, Malaysia 🇲🇾, Rusia, dan negara-negara Balkan, dan negara-negara Teluk.
Sekarang, siapa gerangan yang menyusul pembebasan Al-Aqsha setelah
yang pertama, Khalifah Amirul Mukminin
Umar bin Khattab dari tangan kekuasaan Romawi. Kemudian menyusul yang ke-2,
Sultan Salahuddin Al-Ayyubi, sang pembebas Al-Aqsha. Pembebasan dari kekuasaan
kaum salib dalam perang yang sangat lama (1092-1291 Masehi). Sebuah peperangan
yang terpanjang dalam sejarah, selama 200 tahun durasi waktunya. Dan siapa yang
ke-3? Tanda tanya besar, namun yang membebaskannya adalah mereka yang berada
disekitar Al-Aqsha, mencintai dengan tulus dan berjuang dengan jiwa, raga,
harta secara ikhlas. Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar