TRANSFORMASI ENERGI MENJADI MANFAAT

TRANSFORMASI ENERGI MENJADI MANFAAT

Oleh
Ma’ruf Zahran

TAHUN 2024 selayaknya menjadi momen transformasi energi menjadi manfaat. Tulisan ini diinspirasi dari dawuh (nasehat) kanjeng Nabi Muhammad SAW. Berintikan peringatan (warning) terhadap dua nikmat Tuhan, dimana manusia sering abai terhadap keduanya yaitu energi kesehatan dan energi waktu luang atau masa senggang. Keduanya, dapat mentransformasi menjadi ledakan manfaat (selamanya), atau menjadi ledakan mudharat (selamanya). Tulisan ini diangkat untuk mengulas, sungguh kita berada pada posisi  dimana, dan bagaimana seyogyanya. Mudahan tulisan ini ikut menjadi daya tawar dalam menentukan sikap para transformer.

Akhir zaman sudah masa pembelahan manusia dalam kemah yang saling berani unjuk diri. Terserah untuk memilih kubu yang mana, sebab terang-terangan jalan terbuka lebar dan luas. Energi positif semakin kuat dengan hipno ABS (alam bawah sadar) dipergunakan oleh orang yang berkepentingan, demikian pula kerja energi negatif. Multi varian apabila mengerucut (piramida) hanya berhadapan satu lawan satu, Dajjaliyan atau Mahdiyan.

Pabila kita menyaksikan hari keterpisahan (yaumul furqan), sekarang sudah terjadi. Misal peningkatan angka perceraian suami-istri yang tidak sehaluan, keterberaian saudara dengan saudaranya yang tidak sepengkajian, keretakan ayahnda dengan anaknya yang tidak sepaham, demikianlah kehendak akhir zaman. Skenario yang jamak Tuhan sebutkan dalam kitab suci. Masa dimana seseorang sudah menjadi dirinya sendiri, tanpa terpengaruh dengan instrumen lain. Dirinya telah menjadi dirinya. Pilihan bebas pada watak Dajjaliyan atau watak Mahdiyan. Setelah pilihan ditentukan, kunci mati sampai akhir hayat. Ketika sekarang tidak berguna nasehat, atau sekarang tidak berguna iman. Jika dahulu mereka tidak beriman, atau beriman namun tidak beramal baik (lam takun amanat min qablu, au kasabat fi imaniha khaira).

Vis a vis jangan diherankan lagi, kedua kubu sudah sangat berani unjuk kekuatan (show off force). Kini, setiap orang hanya akan memantapkan apa yang telah didapatkan selama ini (establishment). Sekolah dan kuliah (S1, S2, S3) tidak banyak memberi pengaruh terhadap kebangkitan rohani, kecuali sekedar meratifikasi status. Hukum ekonomi bicara, bila rupiah tidak terkendali, akan berdampak terhadap inflasi.

Inflasi S1, S2, S3 tak terhindarkan. Terlebih lagi saat ilmuwan tidak mampu menunjukkan eksistensi diri saat percaturan internasional sudah tanpa batas. Boleh jadi ibarat ayam mati di lumbung padi. Berilmu tetapi tidak bahagia, berharta namun tidak berzakat, sehat tetapi tidak salat.

Refleksi siklus tahunan adalah merekomendasi dan memverifikasi posisi di kemah mana kita berada? Menguatkan kemah tauhid atau kemah syirik? Lalu, tetap berjalan pada rel masing-masing sampai wafat. Gass full adalah penciri zaman edan, barangsiapa yang tidak edan tidak kebagian. Romo Ronggo Warsito telah sejak lama memperingatkan ketibaan  zaman itu, inilah zaman-nya.

Jangan sering tertipu dengan bungkus. Organisasi-pun adalah bungkus, bila belum tahu organ dalam-nya. Semua yang bernama adalah bungkus, semua yang bersifat merupakan bungkus. Kita perlu kepada bungkus, ibarat kulit dengan daging. Umpama syariat dengan hakikat, keduanya tak terpisahkan, syariat guru berlisensi, hakikat guru  bermutu-tinggi. Kenyataannya pada merubah energi siswa menjadi bermanfaat berkah, bukan limbah.

Dana, daya dan waktu adalah energi yang sama Tuhan berikan kepada manusia, sudahkah dimanfaatkan menjadi kebaikan, atau malah menjadi keburukan? Empat pertanyaan pada hari sebelum kaki manusia bergerak melangkah pada lorong diri akhirat adalah: Pertanyaan pertama tentang umur-mu? Untuk apa digunakan? Kedua pertanyaan tentang masa muda-mu? Diisi dengan apa?Ketiga pertanyaan tentang ilmu-mu? Ilmu diamalkan atau tidak, dan untuk siapa ilmu dan amal tersebut? Keempat pertanyaan tentang harta-mu, dari dimana didapat, dan kemana dibelanjakan? Sudahkah harta berfungsi sesuai suruhan dan larangan Al-Quran? Sungguh pada hari akhir, Al-Quran menjadi hujjah (kitab suci yang berbicara secara argumentatif). Ibarat KUHP (kitab undang-undang hukum pidana), umpama handbook atau ensiklopedi hari kiamat.

Dihadapan mahkamah Tuhan, tayang kehidupan seseorang dipertontonkan sejak baligh sampai wafat. Tidak luput walau sehalus atom, atom kebaikan walau sedikit lintasan hati, atau segores-sebetik fuadi. Demikian pula atom kejahatan. Baik, akan Kami perlihatkan baik (khairayyarah), pasti Kami balas! Jahat, akan Kami perlihatkan jahat (syarrayyarah), pasti Kami balas! (baca: Al-Zilzalah: 7-8).

Tegas, lugas itulah pernyataan sang Pencipta, tanpa takut-takut. Karena Dia memegang ubun-ubun, ubun-ubun para pendusta lagi pendosa. Maka panggillah para penolongmu! Kami akan memanggil malaikat Zabaniyah. Sekali-kali jangan, jangan kamu patuh kepadanya (pendusta dan pendurhaka). Dan kepada Allah, segeralah bersujud serta mendekat. (baca: Al-'Alaq: 16-19).

Kepastian penguatan daya energi jiwa (anfus), daya energi harta (amwal), daya energi waktu (awqat), selayaknya dipacu mulai sekarang. Bergerak, bergegas sebab waktu semakin singkat. "Dan bersegeralah kamu mencari ampunan dari Tuhan-mu dan meraih surga seluas langit dan bumi. (Ampunan dan surga) disediakan bagi orang-orang yang bertakwa". (Ali Imran: 133). Musabaqah (perlombaan) mencapai titik finish sedang berlangsung. Bagi poin kebaikan, langsung bekerja untuk mencapai titik puncak bahkan mendaulat diri menjadi pemilik (owner) kebaikan yang inheren dalam diri. Kejahatan juga bekerja dan bersinergi sesamanya, untuk target capaian poin kejahatan maksimal.

Tanpa menunggu, siapa yang berhenti, dia yang tergilas siklus dan direbus oleh api keserakahan duniawi. Kajian Tauhid Ahadiyah (KTA) harus semakin diintensifkan untuk ketersediaan pangan rohani sebagai pengganti pangan jasmani, saat krisis global melanda dunia kemanusiaan pada setiap benua. KTA mampu menjadikan siang-malam mereka adalah nutrisi gizi yang paling sesuai untuk kebutuhan pangan rohani, kebutuhan sandang rohani, kebutuhan papan rohani sebagai kebutuhan primer (dharuriyat). Semoga menjadi renungan dalam dan dalam renungan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN

AJAKAN PERDAMAIAN MENJADI TUGAS KESEMESTAAN