NGOPI BERSAMA GURU
NGOPI BERSAMA GURU
Pontianak, Ahad, 29 September 2024 di rumah
guru, ngopi (ngobrol perkara iman) tema Maulid Nabi Muhammad Rasulullah.
Obrolan berangkat dari istilah Sayyiduna Muhammad rahmat bagi sekalian alam.
Mengutip kalamullah yang mulia surah Al-Anbiya' ayat 107: "Dan tidak Kami
utus engkau (Muhammad), melainkan rahmat bagi semua alam." Bertahun-tahun
ayat ini dibaca, banyak yang keliru dalam mengimani Muhammad sebagai rahmat
bagi seluruh alam semesta. Pertanyaan adalah, mana yang lebih dahulu, alam atau
Muhammad. Spanduk yang tertulis sering kali terbaca, memperingati maulid Nabi
Muhammad SAW. Pada tanggal12 Rabiul Awal 1446 H. Jelas, tanggal tersebut
merupakan kelahiran Muhammad bin Abdullah yang bersamaan dengan Mekah, 20 April
571 M.
Pertanyaan belum dijawab, mana yang lebih
dahulu, kelahiran Muhammad bin Abdullah atau kelahiran alam semesta. Ingat,
selain Ahad adalah alam, meski surga sekali-pun. Sedang dalam sejarah manusia,
Adam tinggal di surga. Mungkinkah Muhammad bin Abdullah (lahir Mekah, wafat
Madinah) tetap sedia memberi rahmat kepada alam, surga dan Adam?
Penceramah selalu merujuk bahwa maulid adalah
kelahiran Nabi Muhammad SAW dengan
memaparkan surah Al-Anbiya' ayat 107. Sudah tepatkah, atau? Pembohongan massal.
Mengaitkan satu teks ayat dengan konteks sejarah dan budaya tanpa telusur
kepustakaan, bisa jadi keliru. Apa maksud ayat bahwa misi diutusnya Muhammad
adalah rahmat?
Meski memperingati tanggal 12 Rabiul Awal
adalah memperingati tiga peristiwa sejarah sekaligus. 12 Rabiul Awal baginda lahir,
hijrah dan wafat. Dalam Alquran, ada istilah diutus (rasala), dibangkitkan
(ba'atsa), datang (ja-a), dilahirkan (maulid). Keempat kata ini, memiliki
dimensi (aspek) ruang, waktu, situasi dan kondisi yang berbeda.
Sekadar pertanyaan pemantik, mengapa, singkat
kata, ratusan tahun Nur Muhammad disembunyikan dalam ceramah dan kajian?
Padahal, Nur Muhammad adalah musuh Iblis yang pertama dan utama. Ingin
direbut-nya adalah Nur dari Allah. Namun Allah telah dahulu memberikan Nur-Nya
kepada Muhammad. Lillahi ta'ala.
Komentar
Posting Komentar