UJIAN AKHIR SEMESTER - D4 K3

 

UJIAN AKHIR SEMESTER MATAKULIAH AGAMA ISLAM
PROGRAM SARJANA TERAPAN JURUSAN K3 POLTEKKES PONTIANAK
SEMESTER SATU (GANJIL) TAHUN AKADEMIK 2024/2025
Dosen: H. Ma'ruf, S.Ag, M.Ag

1. Syahadat, syahadat artinya adalah kesaksian. Maksudnya, kesaksian tentang ke-esa-an. Esa Dia yang tidak beranak dan tidak diperanakkan. Surah Al-Ikhlas ayat 1 sampai 4 sudah cukup menerangkan tentang Dia (Allah). Karena Dia esa, niscaya yang menyaksikan adalah esa, dan disaksikan adalah esa, bukan dua atau tiga entitas. Bagi diri, bisakah berbuat dosa? Dosa diri. Artinya, diri  yang menyaksikan berbuat (kebebasan) dan diri juga yang disaksikan berbuat dosa (kesadaran). Lalu, mengapa ada konsep menyalahkan Tuhan, benarkah? Sebenarnya, diri menyalahkan serta menghukum diri! Kemana akan pergi? Dari esei terbentang di atas, bagaimana pendapatmu, jelaskan!

2. Salat, salat merupakan ibadah paling puncak kemuliaan. Berdasarkan surah Al-Ankabut ayat 45. Diterangkan, salat sanggup mencegah perbuatan keji dan mungkar. Tentu, terdapat hubungan pada saat (dalam) praktik mendirikan salat, dengan perbuatan keseharian di luar praktik salat. Bagaimana hubungan tersebut terjadi, antara praktik salat (in salat), dengan kesanggupan mencegah perbuatan keji dan mungkar (out salat). Indikator salat diterima atau tidak, justru pada saat tidak mengerjakan salat, seperti tidak judi online, tidak prostitusi online, tidak melakukan tindakan kriminal, tidak eksploitasi manusia, alam dan lainnya. Integritas dalam menepati janji politik, tidak korupsi terhadap pajak rakyat, amanah terhadap sumpah jabatan, dan nilai luhur lainnya. Jelaskan!

3. Zakat, zakat sangat berkaitan erat dengan fakta silaturrahim (menyambung hubungan kasih sayang). Rasuah (sogok-menyogok) sangat berkaitan erat dengan fakta qathiurrahim (memutus hubungan kasih sayang). Coba anda jelaskan:

  1. Hubungan zakat dengan silaturrahim, disertai contoh.
  2. Hubungan rasuah dengan qathiurrahim, disertai contoh.

4. Puasa, puasa tidak sekedar menahan makan dan minum. Tetapi makna puasa lebih dari sekadar tidak makan dan minum. Hakikat (esensi) puasa adalah mengendalikan, mengekang kepuasan diri. Intinya, orang yang tidak terkendali hasrat (keinginan) kepada dunia adalah mereka yang belum berpuasa. Meski mereka berpuasa di bulan Ramadan. Jika banyak manusia yang belum puas dengan diri dan dunianya, maka mereka belum berpuasa. Kecuali, hanya mereka sedang berada di bulan kewajiban puasa. Maksudnya, tujuan puasa sudah gagal untuk merubah dari pribadi tamak ke sederhana. Jelaskan esei di atas berdasarkan fakta sikap konsumerisme di tengah umat saat menjelang idulfitri!

5. Haji, nilai haji mabrur dan hajjah mabrurah adalah kepatuhan, ketundukan dan kepedulian sosial. Menjadi indikator kesalehan individual pada saat termanifestasi pada kesalehan sosial. Artinya, kesalehan sosial sebagai parameter haji mabrur (diterima) dan haji mardud (ditolak). Diukur dari setulus (kualitatif) dan sebanyak (kuantitatif) sedekah yang diberikan. Wujudnya, sikap filantropi (sedekah) dalam rangka aksi keberpihakan kepada orang-orang lemah (affirmative action) itu. Media (tools) pembelajaran yang diterapkan adalah dengan kurban harta dan jiwa untuk menemui Rabb-Nya. Pertanyaan:

  1. Jelaskan hubungan haji mabrur dengan sikap kepedulian sosial, sertakan contoh.
  2. Jelaskan hubungan haji mardud dengan sikap ketidak-pedulian sosial, sertakan contoh.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN