UJIAN AKHIR SEMESTER - D3 GIZI KELAS B
UAS GANJIL D3 GIZI
KELAS B
MATA KULIAH AGAMA ISLAM - POLTEKKES PONTIANAK
TAHUN AKADEMIK 2024/2025
Dosen: H. Ma'ruf, S.Ag, M.Ag
Soal:
- Bagi Nabi Muhammad SAW, salat adalah wisata rohani, disamping relaksasi jasmani. Coba buat metrik hubungan (korelasi) signifikan antara salat dengan kesehatan jasmani. Berikan contoh gerakan dan bacaan salat yang berpengaruh terhadap kesehatan jantung, liver (hati), ginjal, otak, darah. Lalu, pastikan kejelasan bahwa salat membawa efek normal dalam metabolisme kerja tubuh!
- Gizi, diksi yang kerap kali disebut Alquran dengan istilah (terminologi) thayyib. Sedang kebolehan untuk dikonsumsi disebut halal. MUI dan Balai POM, adalah dua instansi yang memiliki kapasitas untuk menjamin kehalalan dan kegizian melalui sertifikasi halal. Coba jelaskan pengaruh kehalalan dan kegizian terhadap kesehatan lahir dan batin! Sehingga keduanya saling bersinergi dalam upaya menciptakan generasi qurani dan masyarakat madani. Uraikan beserta contoh!
- Unit terkecil dalam sebuah negara adalah keluarga. Ayah dituntut untuk mencari rezeki yang halal dan bergizi. Dua item ini sangat senyawa dalam tubuh. Artinya terdapat kesamaan unsur kimiawi dan biologi. Jelaskan bagaimana rezeki yang halal dan bergizi, lalu dikonsumsi. Hasilnya, keturunan yang saleh dan salehah. Dan jelaskan bagaimana proses makanan dan minuman yang haram dan tidak bergizi, berakibat pada keturunan yang tidak baik!
- Memperoleh gizi rohani diantaranya dengan cara mendirikan salat. Coba jelaskan pengaruh salat sebagai sumber akhlak yang mampu mencegah perbuatan keji dan mungkar. Secara preventif bahwa salat merupakan pencegahan dini terhadap kejahatan zina, keburukan judi, dan kekejian riba'. Uraikan!
- Klimaks beragama adalah berakhlak mulia. Berakhlak artinya arif (bijak) dalam menyikapi kondisi secara beradab. Arif tidak diajarkan didalam ilmu. Tetapi buah dari ilmu adalah kearifan bersikap. Ini, bukan sesuatu yang harus dipikirkan, melainkan sesuatu yang wajib dirasakan. Betapa tidak, novelty hulu dan hilir beragama adalah berakhlak terhadap diri sendiri. Maksudnya, diri yang memikirkan dan diri yang dipikirkan. Diri yang merasakan dan diri yang dirasakan. Kemudian, bagaimana cara berakhlak mulia dari diri sendiri, untuk diri sendiri. Jelaskan hikmah berakhlak kepada diri sendiri beserta contoh!
Selamat
mengerjakan.
Komentar
Posting Komentar