ALAM SEMESTA BEKERJA SESUAI PETUNJUK TUHAN
ALAM SEMESTA BEKERJA SESUAI PETUNJUK TUHAN
Oleh
Ma’ruf Zahran Sabran
Belajar tidak jauh-jauh, tetapi maukah diri berubah.
Belajar ke dalam diri adalah esensi. Sedang belajar kepada luar diri adalah
pancingan (stimulan). Diri adalah bagian dari alam semesta. Apakah karakter
diri seperti air, api, angin atau tanah yang menyatu menjadi jasmani. Sementara
diri rohani kadang disebut jiwa (roh), akal. Artinya, potensi untuk berubah
atau tidak, kemudinya terletak di akal. Kitab suci sering menanyakan,
"afala ta'qilun" (apakah kamu tidak berakal). Akal merupakan alat
pikir dan rasa untuk memercayai Tuhan Allah Swt atau mendustakan-Nya. Daya
tembus keduanya sama-sama kuat, beriman atau ingkar. Meski akal kadang menipu,
juga kadang jujur.
Kerja akal saat menipu, dia buat alasan supaya hasil
tipuannya masuk akal. Masuk akal belum tentu benar, namun boleh jadi sekedar
pembenaran. Tidak masuk akal belum tentu salah, namun ketulusan. Ketulusan
seseorang tidak sanggup ditakar oleh akal. Orang lain hanya melihat bukti dan
kepentingan jabatan yang diutamakan. Walau melukai rasa keadilan dari
tersangka. Sudah lama wilayah akal mendominasi manusia, berabad-abad supremasi
akal dipegang oleh USA dan Eropa yang rasional dan sekuler. Science yang
dirancang mereka, hingga menyeret pengkajian di ranah agama. Dampaknya, sisi
dalam agama (esoteris) terdepak, tergerus, terusir. Adapun kerja akal yang
jujur, dia taat kepada suruhan Tuhannya, lalu dikerjakan. Dan menjauhi larangan
Tuhannya dalam simpul-simpul takwa.
Kecuali perkembangan terakhir ini, mereka
(orientalis) memberikan perhatian terhadap sisi dalam batin ajaran Islam,
termasuk kajian nur Muhammad Rasulullah Saw. Peristiwa kebakaran Los Angeles
(LA, 2025, Januari) yang menghanguskan wilayah dan kawasan disekitarnya, tanda
kebanyakan mereka tidak percaya adanya Allah Tuhan penguasa semesta alam.
Hollywood sehari sebelum kebakaran mengatakan, Tuhan telah kalah suara dalam
pemilihan suara artis bintang. Tuhan berada diangka nol. Kalah dengan suara
yang diperoleh artis papan atas (Angelina). Malamnya, bola api dari langit
merusak kota LA yang terindah di dunia. Rumah mewah para artis dan kawasan
Hollywood terbakar tidak tersisa, selain puing-puing yang terbakar, berasap,
dan berdebu. Termasuk rumah mewah artis terkenal ikut terbakar jadi abu, Paris
Hilton. Hanya setengah malam, negara menanggung kerugian 1.750 triliun US dolar
dan akan terus bertambah. Api menjalar ke bagian New York, Washington DC.
Diperparah dengan angin Santa Ana yang dengan secepat kilat membawa api
dahsyat. Demikian Tuhan berbuat terhadap negara genosida, penjahat, penjajah
Palestina. Karena, Israel yahudi besar, USA yahudi kecil.
Tiga hari sebelumnya, Donald Trump (presiden
terpilih) menyerukan dalam pidato politiknya, berkehendak menjadikan Timur
Tengah sebagai neraka. Trump lupa, bahwa ada yang maha kuasa sedang mengatur
alam semesta. Tuhan yang maha kuasa, Dia turunkan api dari langit. Lalu terjadi
kebakaran yang disulut oleh angin, supaya api semakin membara. Saksi hidup,
banyak sekali pernyataan dari pemadam kebakaran (damkar), bahwa semakin
dipadamkan api, anehnya semakin besar menyala. Sehingga, mereka kompak
mengatakan, ini api neraka yang dikirim Tuhan, api azab. Bukan api biasa.
Dalam suasana hati kalut, dan banyak dari korban
kebakaran berada di camp-camp pengungsian, mereka memeluk Islam. Setelah
beberapa bukti nyata yang mereka lihat secara langsung. Masjid Al-Ikhlas yang
mungil berdiri di tengah kota LA California, selamat dengan tegak di tengah
arus api yang menggila. Dan beberapa rumah muallaf yang pro kemerdekaan
Palestina, tetap utuh. Tidak dijilat api!
Api neraka LA sangat kuat hubungannya dengan
genosida Palestina dan penjajahan, anti kemanusiaan. Tuhan timpakan api besar
di LA, menyatakan bahwa Tuhan berpihak kepada orang-orang yang lemah,
tertindas, terjajah. Disamping tanda, alam semesta berada di bawah pengaruh
kekuasaan Tuhan Allah Swt, bukan dibawah kendali USA dan sekutunya. Supaya USA,
dan sekutunya ikut merasakan siksa yang pedih (ala fir'auna asyaddal adzab).
Alam semesta dan manusia merupakan kenyataan dari
kebesaran kehendak-Nya. Betapa bahagianya api dahsyat mendapat mandat dari Rabb
untuk menghanguskan LA. Suatu penghormatan dari-Nya untuk menunaikan skenario
Tuhan. Betapa senangnya angin, angin (santa-ana) juga melaksanakan tugas
kemiliteran ini, berdasarkan firman: "Adakah salah seorang diantara kamu
yang ingin memiliki kebun kurma dan anggur yang mengalir dibawahnya
sungai-sungai. Disana mereka memiliki bermacam-macam buahan. Kemudian datanglah
masa tuanya, sedang dia memiliki keturunan yang masih kecil. Lalu kebun (aset)
itu ditiup angin kencang yang didalamnya mengandung api panas (neraka),
sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayatNya kepadamu, mudahan
kamu berpikir." (Albaqarah:266). Bersatu angin dan api, semakin
memperbesar dampak kerusakan LA.
Biarkan semesta bekerja menurut perintah Tuhan.
Jangan tunggu tentara batalion infanteri, kaveleri, artileri bersiap, bergerak.
Cukup angin, api, air, tanah menjadi
hamba-Nya sebagai militer. Dia berbuat tidak menunggu bom nuklir dilancarkan,
tidak berbantuan senjata kimia. Namun hulu ledak langit dan bumi, lebih
memiliki kecepatan dan kekuatan daripada tentara manapun di jagat ini.
Hamba-Nya (api dan angin) lebih canggih daripada alutsista manapun di kolong
langit ini.
Tuhan sudah pernyatakan: "Apabila telah datang
hukuman kejahatan kedua, Kami datangkan hamba Kami (api) yang memiliki kekuatan
dahsyat. Mereka (api) mengamuk di rumah-rumah (mewah). Dan janji Kami pasti
berlaku." (Al-Isra':5). Demikian api, angin, air, tanah sebagai
hambaTuhan. Mereka berbuat sekehendak Allah Swt.
Pascakemerdekaan negara Palestina kelak, niscaya
Palestina menjadi daerah yang paling maju di dunia. Sementara negara lain dalam
kondisi miskin dan rampok. Kondisi yang terbalik, kenyataan yang jauh berbeda.
Palestina, menjadi negara idaman semua orang. Cita-cita untuk salat di masjid
Al-Aqsa, sebentar lagi akan menjadi realita.
Kitab suci Alquran sudah memberi isyarat. Bahwa
Allah Swt akan memenangkan Palestina dari musuh-musuhnya. Dan kamu akan
memasuki masjid (Aqsa) dalam keadaan aman. Sebagaimana dahulu kamu memasukinya.
Dan kamu akan mengatur (tadbir) dengan pengaturan yang penuh. Tidak lama lagi,
waktu kemenangan yang dijanjikan akan tiba. Hari ini, USA, Israel, Palestina
menjadi kajian pembelajaran di alam terbuka. Wallahua'lam.
Komentar
Posting Komentar