TUJUH KEJADIAN LUAR BIASA SAAT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD

 



TUJUH KEJADIAN LUAR BIASA SAAT KELAHIRAN NABI MUHAMMAD

Oleh

Ma'ruf Zahran Sabran

Berdasarkan Hadis, dan kitab Sirah Nabawiyah ditemukan beberapa peristiwa penting sekitar kelahiran sang Rasul. Kejadian luar biasa bukan insiden kebetulan. Melainkan rencana langit yang sudah lama, lalu Kami mendaratkannya di bumi secara berangsung-angsur (lihat Alhadid:22). Tujuh peristiwa sejarah dunia pada saat kelahiran Rasulullah kekasih Allah adalah:

Satu: Keluarnya cahaya yang menerangi istana di kota Syam. Syam adalah sebutan untuk kota lama Palestina, Yordania dan Syiria sekarang. Kawasan Syam merupakan negeri akhir zaman yang banyak didoakan Nabi Muhammad.  Kelak, akan banyak terjadi peperangan, penindasan, kelaparan, kemiskinan yang melanda kawasan ini. Baik karena konflik dalam negeri maupun campur tangan negara asing, termasuk Amerika dan sekutu Yahudi. Setelah Palestina merdeka, Palestina menjadi kota yang satu-satunya paling makmur di dunia. Ketika dunia timur-barat, regio utara-selatan menjadi sangat miskin, payah dan susah. Pembalikan fakta yang menjadi sunnatullah (ketentuan Allah SWT).

Terbitnya cahaya di tengah gulita malam yang menerangi istana di Syam, mencirikan prediksi akhir zaman. Rasulullah akan lahir dan menjadikan situs  Syam yang kelak akan bangkit menyuarakan kebenaran Tuhan. Maknanya, akan tiba masanya, Islam akan dibela oleh tiga pasukan berpanji hitam yang tak terkalahkan (thaifah manshurah). Pasukan dari negeri Yaman, Khurasan, Syam.

Dua: Runtuhnya istana Kisra di Persia. Memaknai setiap peristiwa sangat penting. Sebab pergerakan semesta adalah ayat-ayat Allah SWT. Jamak dalam kitab suci, Tuhan membentang ayat (tanda) kekuasaan-Nya di darat, laut dan udara. Bumi yang terhampar, langit yang menjulang tanpa tiang, sebagai pertanyaan pemantik, mengapa kamu tidak memikirkannya?

Dalam konteks kelahiran sang junjungan, terjadi peristiwa yang bersamaan di negara adikuasa belahan timur, istana kisra di Persia roboh. Para peramal didatangkan untuk membaca isyarat alam. Bukan dalam arti kebetulan, nanti Persia akan menjadi negara makmur yang bertauhid dan bernabi Muhammad Rasulullah.

Tiga: Padamnya api yang disembah oleh penganut Majusi. Para penyembah api di kuil api terperanjat, api besar mereka padam serentak. Api pujaan dan pujian tiba-tiba tidak menyala, mengherankan. Selama dua ratus tahun, kuil api, dan apinya menyala. Malam Senin, 12 Rabiulawal, mendadak api Majusi itu padam total. Semesta memberi isyarat, semesta sedang bergembira merayakan kelahiran sang cahaya. Isyarat kemenangan tauhid dan kehancuran thaghut. Tugas mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju cahaya, sudah dilahirkan (maulud).

Empat: Runtuhnya gereja di Bukhara. Tanda keempat juga sangat mencengangkan penduduk bumi dan langit. Menyusul robohnya gereja tua yang dipimpin oleh seorang pendeta Bukhara yang menguasai kitab Injil. Dia adalah pendeta yang pertama kali melihat tanda-tanda kenabian (irhas) berupa nubuwah (cap kenabian) di punggung Muhammad. Tidak hanya itu, pendeta Bukhara mencium nubuwah tersebut yang bertuliskan Muhammad Rasulullah.

Sejarahnya, pendeta Bukhara adalah sahabat Abu Talib. Ketika Abu Talib membawa Muhammad berdagang ke Syam. Di tengah perjalanan, pendeta melihat awan yang menaungi ekspedisi dagang Abu Talib dan Muhammad. Pendeta segera keluar dari gereja dan menemui sahabatnya, serta menjamu mereka dengan hidangan istimewa.

Fakta berkata, Muhammad yang ikut berdagang bersama pamandanya, tidak berani masuk ke dalam gereja agung Bukhara. Muhammad yang masih remaja itu, menunggu ekspedisi komoditi dagang Abu Talib  (hypermart), sambil duduk di bawah sebatang pohon kurma, dia menyandar. Pendeta melihat cahaya di seluruh tubuh Muhammad. Lalu meminta Abu Talib agar Muhammad membersamai makan siang mereka.

Di gereja itu, sang pendeta Bukhara (Bukhaira) berkenalan dengan seorang remaja, Muhammad bin Abdullah. Sambil pendeta bertanya kepada Muhammad. Hai Muhammad, dimanakah engkau mendapati Tuhanmu? Muhammad menjawab: Temui Tuhan di hati hamba-hambaNya yang patah. Sebelum berpamitan pulang. Pendeta sempat menjelaskan kepada Abu Talib, bahwa aku mengetahui dan menyadari tanda-tanda kenabian padanya. Awan mendung yang menemani perjalanan dagang, Mekah-Syiria.

Lalu, di punggungnya tertulis nubuwah: Muhammad Rasulullah, dan pendeta sempat menciumnya, sambil menitik air mata karena iman kepada Injil. Sembari mengatakan, inilah yang dijanjikan Allah tentang utusan akhir zaman. Aku beriman kepada kerasulan Muhammad meskipun dia belum dilantik menjadi utusan terakhir. Namun tanda kenabian telah Tuhan tulis dalam maktabah Taurat dan Injil, aku menyaksikan dan mengimani.

Terakhir, wasiat pendeta kepada Abu Talib. Hai sahabatku: Jagalah anak ini, dia akan menjadi pemimpin dunia. Lindungi, rawat, sepanjang hidupmu. Andai orang-orang Yahudi mengetahui bahwa dia adalah pemimpin dunia dan utusan terakhir. Terlahir dari bangsa Arab Adnani, keturunan Ismail, bukan keturunan Ishak dan Yakub.  Maka pasti orang-orang Yahudi akan membunuhnya. Bawalah dia pulang ke Mekah dan jangan lanjutkan perjalanan ke Syam. Sebab, di Syam bertebaran orang-orang Yahudi dan para rahib. Mereka sedang men-sweeping para pendatang yang memasuki pintu gerbang kota Syam. Untuk mencari, dan membunuh seseorang yang dijanjikan oleh data Taurat. Sejak peristiwa tadi, Abu Talib tidak pernah lagi membawa Muhammad berniaga ke Syam.

Lima: Tertutup pintu langit. Tanda semesta berselawat adalah terkunci rapat rahasia langit. Sehingga jin tidak sanggup mengintip pembicaraan langit. Langit telah dipersenjatai dengan bintang-bintang sebagai alat pelempar syaitan (star wars). Keterjagaan berita langit tidak sanggup ditembus oleh agen iblis dan sindikat kejahatan. Perubahan yang menjadi penciri kelahiran (maulid) sang kekasih. Sebab selama ini, iblis bisa berlalu-lalang dari langit ke langit dengan rasa sombong. Sejak maulid, langit terkunci bagi iblis untuk melancarkan aksi jahat yang didukung oleh dunia hitam perdukunan, dalam rangka mengganggu radar spiritual ketuhanan.

Semenjak hari kelahiran (maulid) Muhammad bin Abdullah, iblis dan persekutuan syaitan hanya melakukan operasional tipu-tipu di bumi, bukan lagi di langit. Telah Tuhan firmankan: "Dan sungguh telah Kami hiasi langit yang dekat dengan bintang-bintang sebagai alat pelempar syaitan. Dan Kami ancam mereka dengan siksa neraka." (Almulk:5). Sebab itu, selalulah memohon perlindungan kepada Allah, dari godaan syaitan yang terkutuk. Sembari kerap membaca surah yang mengandung dua perlindungan (almu'awwidzatain), yaitu surah Alfalak (113) dan surah Annas (114).

Enam: Aminah mendapat ketenangan saat melahirkan, Halimah mendapat keberkahan saat merawat Muhammad. Sungguh, Muhammad tidak lahir dari vagina (farji) Aminah. Tapi Aminah menyaksikan cahaya yang keluar dari perutnya. Muhammad lahir dalam posisi bersujud dan sudah berkhitan. Aminah mendengar suara semesta yang lembut sedang berselawat kepada Muhammad, di hari kelahiran sang junjungan yang ditunggu.

Tujuh: Serangan pasukan bergajah untuk meruntuhkan Ka'bah. Tercatat Abrahah dari Yaman adalah nama seorang Gubernur yang mendirikan gereja di San'a, untuk menandingi pengunjung yang banyak ke Mekah. Abrahah akan meruntuhkan Ka'bah, agar perhatian umat tertuju untuk berziarah ke gereja di ibu kota Yaman. Selain motif agama, Abrahah juga menyimpan motif ekonomi (devisa) yang akan diberikan oleh wisatawan religi. Atau menjadikan kota Yaman sebagai destinasi wisatawan domestik dan mancanegara, yang selalu diminati dan dikunjungi.

Terdepan nama Abdul Mutalib yang menyaksikan rencana peristiwa pembongkaran Ka'bah oleh Abrahah, sebagai saksi hidup. Beliau adalah sesepuh masyarakat Mekah dari keturunan yang dimuliakan. Silsilah Arab Adnani, keturunan bani Ismailiah-Ibrahimiah. Dia pemegang kunci baitullah (Ka'bah), dan kakek dari Nabi Muhammad bin Abdullah bin Abdul Mutalib. Beliau sangat berhak dan berkewajiban menjaga keamanan dan menjaga kebersihan Ka'bah dan sekitarnya. Beliau merespon kehendak keras Abrahah secara cerdas. Kecerdasan spiritual Abdul Mutalib menunjukkan kematangan pengalaman, dan kualitas iman. Sebuah capaian tertinggi di sinta takwa, penyerahan diri kepada Allah SWT secara total dan tulus.

"Hai Abrahah," Abdul Mutalib mulai membuka pembicaraan dengan tenang tapi pasti. "Kembalikan unta-untaku yang telah engkau ambil. Unta itu adalah milikku. Sedang Ka'bah ada pemiliknya. Dia yang menjaga rumah-Nya. Kami tidak bisa melarangmu." Abrahah menjawab dengan sombong: "Hahaha, gampang. Aku kembalikan unta-untamu, Hai Abdul Mutalib."

Abdul Mutalib kembali kepada kaumnya (penduduk Mekah). Sembari menyampaikan himbauan untuk sementara keluar meninggalkan kota Mekah, kawasan Ka'bah dan sekitarnya. Jangan melakukan perlawanan, cukup menyaksikan pasukan bergajah berbuat untuk meruntuhkan Ka'bah. Menyaksikan dari atas bukit-bukit Mekah.

Detik-detik Abrahah beserta pasukan gajah mulai memasuki kota suci Mekah. Keanehan terjadi, ketika semua gajah memutar arah balik. Tidak mau menuju Ka'bah. Abrahah kehilangan bahkan lepas kendali komando terhadap pasukan.  Meskipun dicemeti, gajah semakin melonjak, mengamuk, mengaum, marah dan berteriak. Sehingga tentara terjatuh, terjerembab ke tanah, lalu diinjak oleh kaki gajah. Mati dengan cara memilukan dan memalukan. Dari atas langit, serangan sijjil bertubi-tubi, tidak pernah henti. Peristiwa ini, direkam dalam surah Alfil:1-5. Fakta sejarah mencatat sebagai tahun gajah. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

MENEMUKAN JALAN TENGAH DALAM PEMAHAMAN ISLAM

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

MERAHASIAKAN ATAU MENYATAKAN AMAL