Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Islam - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Sejarah Peradaban Islam I - Kepercayaan Bangsa Arab Sebelum Islam

Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

    Kepercayaan bangsa Arab banyak ditulis oleh Al Quran dan para ahli sejarah. Surah An Najmi ayat 19 - 21. Al Ankabut ayat 61. Al - Hajj ayat 17. Penelusuran sejarah agama yang dapat dipercaya dengan landasan kitab suci, sesungguhnya agama pertama, terutama, tertinggi dan termulia adalah din al Islam. Inilah satu-satunya agama yang diridhoi Allah SWT. Dalam perjalanan sejarah ummat manusia, terjadilah penyimpangan-penyimpangan ajaran bahkan penyimpangan konsep dasar tauhid.    
    Dalam balantika sejarah, manusia telah berani merubah agama yang datangnya dari Allah (Islam) dimana Allah telah mewahyukannya kepada para Nabi. Para Nabi dan Rasul inilah berkewajiban menyampaikan ajaran Allah kepada umat manusia secara lokalitas. Sedang Nabi Muhammad SAW menyampaikannya bersifat universal sampai hari qiyamat. Sifat universalitas Islam inilah yang membuat ajaran Allah SWT membumi. Dinamikanya berkelindan, bergerak maju, bersentuhan dan berkomunikasi di dalam sejarah dan peradaban.
    Atau dengan lain, sewaktu Islam lokal telah dimaknai sebagai varian dari Islam universal, sejarah dan peradaban kemanusiaan merekam, mencatat, membukukan dan mempublikasi. Sehingga muncullah aneka agama dan ragam pemikiran mengenai kepercayaan. Bahkan, suatu bangsapun telah berani membuat apa yang mereka sebut dengan agama yang berafiliasi dengan negara, bangsa, keturunan, adat istiadat, bahkan organisasi.  Semakin canggih cara berpikir manusia sekarang, semakin banyak mereka membuat agama dan sekaligus membuat tuhan. Fenomena ini tidaklah mengherankan, jika menilik tanda-tanda akhir zaman. Bahkan, aturan syariatpun bisa berubah menjadi doktrin agama. Kawasan agama bisa menjadi pembenar sebuah sebuah tindakan aniaya. Misal, doktrin Yahudi adalah menjadikan seluruh Palestina termasuk Al Aqsa, sebagai tanah yang diberkati Tuhan. Pemberkatan tanah itu akan diberikan oleh Al Masih Ad Dajjal  yang ditunggu dan dinantikan. Untuk penguasaan hak tanah tersebuh, Yahudi melakukan upaya pembersihan etnis muslim Palestina atas nama Kitab Suci.
    Sama halnya dengan peristiwa pembantaian Muslim Rohingya, Myanmar. Kejadian yang baru terjadi, tetapi sudah lama dilupakan. Bukankah pembantaian muslim Rohingya dipelopori oleh seorang Biksu ? Begitu halnya terjadi di India, atas nama agama Hindu mereka dengan bangga, bersatu dan kompak menyiksa, membunuh muslim India, memperkosa dengan keji muslimah India. Belum lagi keadaan yang menyedihkan, tentang minoritas muslim Cina, minoritas muslim Thailan, minoritas muslim Filipina, dan kondisi memprihantinkan ummat Muslimin di seluruh dunia.
    Dampak agama yang tidak dipahami dengan benar, menjadikan agama momok yang sangat berbahaya dan menakutkan. Bahkan tuhanpun telah berani mereka personifikasi. Dengan tangan tuhan mereka berani membunuh, atas nama tuhan mereka mencaci maki, atas nama agama mereka membela tuhan. Bukankah Allah SWT telah mengetahui niat mereka. Atas nama agama mereka menjadi relawan, tapi Allah SWT maha mengetahui apa yang diniatkan disebalik pekerjaan.
    Firman Allah SWT dalam surah Asy Syura ayat 13, artinya : "Dia telah mensyariatkan bagi kamu tentang agama yang telah  diwasiyatkan Nya kepada Nuh dan apa yang kami wasiyatkan kepadamu dan apa yang Kami wasiyatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa yaitu : Tegakkanlah agama (tauhid) dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang musyrik agama yang kamu seru kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendakiNya dan memberi petunjuk pula bagi orang yang taubat (kembali)."
    Orang-orang musyrik merekayasa Allah dalam benak mereka. Allah yang mereka bayangkan itu bisa menolak sesuatu dan bisa menerima sesuatu. Artinya, agama tauhid yang disampaikan Nabi Isa putera Maryam telah rusak selama kurang lebih lima ratus tahun. Masa itu oleh sejarawan disebut masa fatrah (kekosongan) kenabian. Telah dimaklumi, betapa rusak keyakinan tauhid mereka dan betapa bejat akhlak mereka sebagian besar, kecuali sebagian kecil yang Allah pelihara akhlak dan hidayah tauhid mereka.Saking jahilinya masyarakat Arab sebelum Islam, ada yang menyembah matahari. Penyembah syaitan, penyembah patung yang mereka buat sendiri, kerusakan tauhid mereka sudah sangat parah. Beragam tuhan yang ada dalam mereka mewujud dalam rupa sesembahan.