Abu Bakar Ash-Shiddiq - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

KEADABAN MASA ABU BAKAR AS SHIDDIQ (MASA KEKHALIFAHAN 11 - 13 H ATAU 632 - 634 M)

Masa yang singkat, khalifatur Rasulullah gelar bagi Abu Bakar menjadikan beliau terkemuka namanya diantara para sahabat Rasulullah SAW. Betapa mulia nama tersebut hingga Rasulullah SAW memberi gelar Ash Shiddiq.

Abu Bakar yang memiliki nama kecil Abu Kuhafah kelahiran Mekkah dan usianya lebih tua dua tahun dari Nabi. Sahabat Nabi yang tidak pernah menyembah berhala walau hidup di lingkungan penyembah berhala (pagan). Tidak pernah berjudi, mengundi nasib dan tidak pernah meminum khamar, walau berada dan bergaul sehari-hari di lembah hitam masyarakat jahiliyah Mekkah dan sekitarnya. Abu Bakar justru sahabat yang pertama menyatakan keislamannya dihadapan Nabi SAW sebagai generasi pertama (Assabiqunal awwalun). Abu Bakar dalam sejarah telah membuktikan cinta kepada Allah dan RasulNya, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, keluarganya, kedua orang tuanya dan seluruh isi alam. Abu Bakar telah mewakafkan diri untuk Allah dan RasulNya, tidak ada lagi yang tersisa di hati Abu Bakar, kecuali hanya ada Allah dan RasulNya. Nabi bersabda : Sekiranya ditimbang langit dan bumi beserta isinya, serta alam semesta, maka lebih berat iman Abu Bakar dari pada segalanya. Disinilah, betapa mulianya hati, budi pekerti, ucapan dan perbuatan sahabat terdekat Rasulullah SAW yang sekaligus mertua Rasulullah SAW. Kemuliaan berkat Allah dan RasulNya yang membimbing. Dalam sifat kelemahlembutannya ada ketegasan. Ketegasan bukan menonjolkan ego diri untuk meruntuhkan muru'ah orang lain. Hal ini nampak dari putusan beliau memerangi Nabi palsu, orang yang murtad (riddah) dan orang yang ingkar membayar zakat. Dalam kelemahlembutan hatinya ada kebijaksanaan yang menjadi pondasi (dasar) peradaban Islam yang asasi berupa ide pembukuan (kodifikasi) Al Quran. Dalam kelemahlembutannya ada keberanian singa Allah (asadullah) dalam mengutus pasukan untuk membebaskan rakyat Roma dari kedzaliman Kaisar Roma. Dalam kelembutannya ada ketepatan dalam membentuk dewan perwakilan rakyat sebagai kepemimpinan kologial para sahabat besar yang dinamakan ahlul halli wal aqdi. Dalam kelemahlembutan beliau yang arif dan bijak, telah menyelamatkan keberlangsungan ummat Islam lewat surat wasiyatnya mengangkat Umar bin Khattab sebagai Khalifah Rasyidin yang ke 2. Semua resiko kepempimpinan beliau tanggung, walau beliau dalam keadaan sakit, akibat racun yang diberikan oleh pembantunya. Khalifah Abu Bakarpun wafat dalam keadaan syahid seperti ketiga khalifah sesudah beliau (Umar, Utsman dan Ali).

Prestasi keadaban masa Khalifah 1 (Abu Bakar Shiddiq) diantaranya :

1.    Mengirim pasukan dakwah dan perdamaian ke seluruh pelosok negeri Arab, dan bukan negeri Arab seperti Persia,  Irak dan Syam.

2.    Mengirim pasukan di bawah pimpinan Usamah bin Zaid untuk memerangi kaum Romawi sebagai realisasi dari rencana Rasulullah SAW ketika masih hidup.

KEADABAN MASA ABU BAKAR ASH SHIDDIQ

Keadaban Masa Khalifah Rasyidun 1 diantaranya : Supremasi hukum bagi siapa yang ingkar zakat dan nabi palsu, diperangi. Item ingkar zakat diatas mengganggu stabilitas ekonomi dan kelangsungan pendapatan dan belanja negara, sedang item kedua, mengganggu stabilitas kewibawaan negara dan rakyat. Sebagai polisi dunia, Ummat Islam berkewajiban menyebarkan rahmat bagi seluruh alam dalam rangka menegakkan kemakmuran dan keadilan semesta dengan membasmi kemiskinan dan ketidakadilan yang telah menjadi prinsip hidup sahabat selaku murid Rasulullah SAW. Missi kemanusian itu telah berhasil membebaskan Irak dari penjajahan Persia, dibawah komando Khalid bin Walid dibantu Musanna bin Harisah. Lalu, membebaskan bangsa Syiria dari penjajahan bangsa Romawi. Selain itu, ide pengumpulan Al Quran juga oleh khalifah Abu Bakar As Shiddiq.

KEBIJAKAN KHALIFAH ABU BAKAR ASH SHIDDIQ

• Pertahanan dan Keamanan. Keamanan dalam negeri dan pertahanan luar negeri menjadi skala prioritas kepemimpinan beliau (11 - 13 H). Beberapa pasukan diutus ke wilayah Muslim untuk menjaga eksistensi pemerintahan di tapal batas negara, seperti Khalid bin Walid, Musanna bin Harisah, Zaid bin Sufyan, Amr bin Ash.
• Bidang eksekutif. Pejabat diangkat pada penguasa wilayah yang telah menyebarkan pada wilayah Arab dan non Arab. Diangkat para amir, hakim, kepolisian, katib, amil dan sebagainya. Serta membentuk DPR, yang disebut Ahlul halli wal aqdi.
• Bidang legislatif. Legislator dibentuk untuk merumuskan hukum yang diambil dari dalil terperinci dari Al Quran dan Sunnah. Mengingat syiar Islam telah meluas ke daerah yang non Arab, perlu dirumuskan Undang-undang (Qanun/dustur) tentang ajaran Islam.
• Bidang yudikatif. Bidang ini mengurusi pranata hukum. Mengingat masyarakat madani yang berkeadaban sepeninggal Nabi Muhammad SAW, tidak banyak persoalan hukum dan setiap masalah bisa ditangani khalifah dan sahabat besar.

Dibawah ini, penulis berupaya melihat sosok kepribadian Abu Bakar Ash Shiddiq berupa karakter yang patut dicontoh oleh generasi millenial sekarang, diantaranya, pemurah, dermawan, cerdas, 'alim, taat, lemah lembut tetapi tegas, adil tetapi bijaksana, amanah dan jujur.