Umar Bin Khattab Al-Faruq - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

 

CINTA SAHABAT (UMAR BIN KHATTAB AL FARUQ)

Apabila insan pecinta sejarah menelisik kehidupan khalifah II, dapat menumbuhkan karakter mulia dan tinggi budi pekerti bagi setiap insan yang mau menjadikan sahabat Umar bin Khattab sebagai suri teladan dan pembelajaran seperti Allah nyatakan dalam Surah Yusuf (3) ayat 3, artinya : Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau (Muhammad) sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui. Gambaran sahabat Rasulullah SAW termasuk Umar bin Khattab merupakan sahabat yang mendapat ridho Allah SWT yang wajib untuk dicontoh dan diteladani. Hal ini berdasarkan surah Al Bayyinah (98) ayat 7 - 8, artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal salih, mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka berupa surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka, dan merekapun ridho kepadaNya. Demikian balasan bagi mereka yang takut kepada Tuhannya.

Peradaban Islam dan kaum muslimin telah mencapai puncaknya pada masa Umar bin Khattab setelah melewati kegemilangan ummat Islam masa Nabi Muhammad SAW yang bereda dibawah sinaran wahyu dan bendera tauhid serta kegemilangan masa Abu Bakar Ash Shiddiq (11 - 13 H). Umar bin Khattab telah berhasil menata kehidupan ummat manusia di wilayah Islam serta menyebarkan Islam yang damai pada sayap barat (Bizantium, Romawi) dan sayap timur (Persia). Kedua negara adikuasa tersebut jatuh takluk dibawah kekhalifahan (kepemimpinan) Umar bin Khattab al Faruq. Kekayaan dalam dan luar negeri tidak membuat Umar lengah dan lalai dalam ketundukan dan ketawadhuannya sebagai hamba Allah. Bahkan, di saat menjabat dialah orang yang paling miskin di Madinah, hingga jubahnya bertambal. Dan pernah suatu ketika beliau terlambat khutbah di masjid Nabawi karena menunggu jubahnya kering. Umar, khalifah yang bergelar amirul mukminin ini tidak memiliki istana atau rumah dinas jabatan, beliau terkadang ada di masjid, atau berada di tengah-tengah orang miskin. Pikirannya dalam memimpin jauh dari upaya memperkaya diri dan keluarga. Seluruh jaringan bisnis keluarga khalifah Umar yang dahulu telah terjalin, sejak beliau menjadi khalifah, net working bisnis dan komersil usaha dagang keluarganya, beliau batalkan. Hal ini tentu dalam rangka menjaga muru'ah (nama baik), wibawa dan menghindari unsur fitnah tentang bisnis keluarga khalifah. Aspek penegakan hukum saat tegas jika menyangkut tindak KKN (Korupsi, Kolusi, Nepotisme) lingkungan keluarga atau kerabat khalifah. Atau dalam arti, kerabat khalifah, jika terbukti bersalah, maka mendapat hukuman dua kali dibanding rakyat. Pada masa al Faruq inilah supremasi hukum ditegakkan, keadilan ekonomi merata, sehingga masa Umar bin Khattab RA tidak ada orang miskin. Birokrasi pemerintahan berjalan tanpa pungli. Integritas penyelenggara pemerintahan ketika saat Umar sangat bersih (clean goverment).

Pemajuan peradaban sejatinya nampak dari masyarakat yang merasa nyaman dan aman. Aman dalam bidang kebebasan beragama dalam agama yang beragam, bahkan cinta terhadap keragaman, saling menghormati, tidak ada builying (hinaan),  tidak ada kekerasan seksual, tapi kehidupan Madinah berjalan dengan syarat masyarakat madani, diantaranya empati dengan rasa cinta dan spiritualitas. Disinilah keberhasilan Rasulullah SAW mencetak alumninya dari halaqah Rasulullah SAW. Salah satunya Umar bin Khattab dari 124. 000 sahabat yang beliau tinggalkan saat beliau wafat.

Aman secara ekonomi, artinya masa Khalifah Umar bin Khattab tidak ada orang miskin, yang berdampak pada rendahnya kriminalitas dan kejahatan. Terjaminnya keamanan dalam negeri berdampak luas pada upaya menyelamatkan dunia dari kedzaliman dan penindasan, salah satunya adalah pembebasan Palestina dari penjajahan dunia sayap barat, serta menjadi pintu masuk bagi Islamisasi (misi penyelamatan) ke benua Afrika. Penyelamatan Afrika menjadi pintu bagi Islamisasi ke benua Eropa (Spanyol, atau Andalusia nama aslinya).

Ternyata, revolusi karakter dan akhlak harus dimulai dan dicontohkan dari pucuk pimpinan, seperti efek domino akan memberikan dampak luas secara populis sistematis. Pemimpin (khalifah) merupakan gambaran arah pemersatu yang berkemajuan dan berkeadilan, karena khalifah simbol dan makna sebuah daulah (negara). Umar bin Khattab tidak hanya tokoh yang melegendaris di dunia muslim timur atau barat, tapi juga tokoh dunia di kalangan non muslim seperti ditulis oleh Michael Hart (100 tokoh yang berpengaruh terhadap dunia).

Historiografi hidupnya menjadi cermin bagi generasi ke generasi yang dapat dipantau dari catatan sejarah dan peradaban. Jiwa kepemimpinan khalifah Umar bin Khattab sangat perhatian terhadap kondisi umat. Berjiwa besar menerima kritik, tegas tapi berhati lembut. Al Faruq merupakan gelar pembeda antara yang hak dan yang batil.

Sungguh banyak peradaban yang beliau tinggalkan untuk dunia dan kejayaan kaum muslimin, diantaranya kota Kuffah, kota Basrah di Irak, dan kota Fustat di Mesir. Membentuk diwan-diwan atau kementerian, departemen, dan pos-pos pemerintahan pusat dan daerah. Serta sebagai Polisi Dunia menuntaskan dan menumpas kedzaliman, tirani dan arogansi kekuasaan.

Informasi sejarah menyatakan batas negara Madinah di bawah kepemimpinan Umar bin Khatab meliputi dunia timur dan barat. Sebelah timur hingga sungai Sind (Pakistan), sedang wilayah barat hingga sungai Jihun di Libia. Pada masa beliau juga, Palestina diislamkan, begitu juga Mesir dibebaskan dari penjajahan Romawi (belahan benua Afrika sekarang).

Dua kekuatan negara adi kuasa (super power) masa itu, jatuh pada masa Khalifah kedua, Umar al Faruq. Keduanya adalah kekaisaran Persia di timur, dan kekaisaran Romawi di barat. Dua kekuasaan ini tumbang, keniscayaan berdiri tegaklah peradaban Islam dan kaum muslimin. Prestasi yang ditorehkan Umar, dampaknya berkelanjutan hingga yang akan datang.

Tercatat juga prestasi yang telah diletakkan Umar sebagai bapak modern pemerintahan, kebijakan politik, fiskal dan moneter dengan mencetak mata uang dinar dan dirham sebagai alat tukar bagi perekonomian di bawah pemerintahannya. Kebijakan politik berupa membangun pranata hukum, pendidikan, kesehatan dan kepala pemerintahan wilayah (amir).

Kekuasaan telah terbagi sesuai dengan kewenangan dan pembidangan kerja yang independent (legislatif, eksekutif, yudikatif). Pada masa beliau juga dibentuk Baitul Mal beserta administrasi ketentaraan yang digaji oleh Baitul Mal. Selanjutnya untuk mengurusi operasional tugas eksekutif, Umar membentuk diwan (lembaga) sebagai berikut : diwan al kharraj (perpajakan),  diwan al - addats (kepolisian), diwan al jundi (ketentaraan), nazar an nafi'at (pekerjaan umum), baitul mal (keuangan, perbendaharaan dan kekayaan negara).

Masa ini juga ditetapkan kalender Islam yang dihitung dari hijrah Nabi SAW. Kalender Hijriyah merupakan titik balik kemenangan bagi ummat Islam dan hijrah menandai pengorbanan yang luar biasa untuk memulai kembali dakwah Islam di Madinah dari angka nol.

Kegemilangan masa Umar bin Khattab menjadikan dirinya tidak sombong. Sewaktu berada di puncak berlimpahruahnya kekayaan dalam dan luar negeri Islam, Umar semakin wara', tawadhu, khusyu, tadarru'. Sungguh raya nasehat-nasehatnya, sungguh bernas mutiara permata petuahnya hingga hari ini. Hitunglah dirimu, sebelum engkau dihitung pada hari Kiamat (Hasibu anfusakum qabla antuhasabu - Umar bin Khattab - )