HIZIB MA'RUF
HIZIB MA'RUF
Oleh
Ma’ruf Zahran
Ya Allah, Tuhan yang maha gagah perkasa, tidak ada yang dapat gagah
perkasa sepertiMu, aku berlindung kepadaMu dari godaan dan tipuan makhlukMu. Dengan berlindung di dalam benteng pertahanan dan perlindunganMu
tidak ada seorang pun yang bisa menembusnya baik dari langit maupun dari bumi.
Jadilah Engkau selalu hadir melindungi, menyayangi, mengasihi, mencintai kami
berkat kalimah agung: LAILAHA ILLALLAH MUHAMADURRASULULLAH, kalimat yang haq,
diatas kalimat mulia itu kami hidup, mati, dan dengan dua kalimat mulia kami dibangkitkan
pada hari berbangkit, serta masuk ke dalam surgaMu dengan rahmat, kemuliaan dan
ibadah yang qabul di sisiMu.
Tiada yang dapat merusak benteng pertahananMu, tiada yang dapat
memasuki dan merasuki dua kalimah syahadat yang telah terpatri di dalam hatiku,
baik dari makar syaithan yang terkutuk, dari Azazil yang berwujud Jibril, dari
Azazil yang berwujud Mikail, dari Azazil yang berwujud Israfil, dari Azazil
yang berwujud Izrail. Aku berlindung kepadaMu, denganMu dan atas kehendakMu.
Aku bermohon kepadaMu, denganMu dan atas kehendakMu dari tipuan-tipuan dukun
yang nyata maupun tersembunyi. Berilah aku kesadaran setiap saat untuk beriman
kepadaMu dan RasulMu, musyahadah dan muraqabah kepada keduaNya tiada jeda walau
sehala, tiada henti walau semili, tiada istirahat walau sekejap. Namun selalu
memandangMu, pandanganku yang tidak
pernah terhijab walau oleh lembayung di ujung gelap. Selalu menatapMu, tatapan
yang tidak pernah terlelap walau oleh asap yang menguap. Selalu melihatMu,
penglihatan yang tidak pernah luput oleh
pada titik-titik yang selalu meliput. Rabbi (Tuhanku), penghadiranMu
setiap saat selalu aku rindukan, kerinduanku kepadaMu dalam tidur dan bangunku,
dekapan cintuMu sangat aku dambakan, saat suka dan dukaku, ciuman dariMu setiap
detik-detiknya sangat aku butuhkan, supaya lisanku meluncur seperti lisanMu.
Rabbi (Tuhanku), jadikan tanganku seperti tanganMu, tangan yang murah untuk
memberi, tetapi tahanlah tangisku di hadapan manusia, supaya aku tidak riya' di
hadapan mereka. Jadikanlah tangisku ini hanya bersamamu, biarkan dia menjadi
kemesraan kita berdua, biarkan dia menjadi kuah cinta kita.
Ya Allah, Tuhan tempat aku berlindung di dalam rumah batin suciNya,
dalam bentengMu dan benteng Nabi Muhammad SAW (hizib Allah dan hizib
Rasulullah), Rasulullah SAW binnuri Muhammad SAW. Rabbi, jadikanlah pandanganku
dengan pandangan yang bercahaya
Muhammadi, pendengaranku dengan pendengaran yang bercahaya Muhammadi,
pembicaraanku dengan pembicaraan yang bercahaya Muhammadi, napasku dengan napas
yang bercahaya Muhammadi, pikiranku dengan pikiran yang bercahaya Muhammadi,
perasaanku dengan perasaan yang bercahaya Muhammadi, darah yang mengalir padaku
dengan darah aliran yang bercahaya Muhammadi, jantungku yang berdetak adalah
jantung dengan cahaya Muhammadi, daging, tulang, urat dan bulu yang bercahaya
Muhammadi. Jadikan pandanganku bersama dengan pandangan kasih RasulMu, jadikan
pendengaranku bersama dengan pendengaran kasih RasulMu, jadikan pembicaraanku
bersama dengan pembicaraan kasih RasulMu. Jadikan tangan ini dalam keadaan
selalu memberi kelapangan bagi kesempitan ummat Muhammad, jadikan kaki yang
Engkau titipkan menjadi jalan cahaya kebaikan yang ditapaki ummat Muhammad
dalam kegelapan, ya Nur, ya Nur, ya Nur. Rabbi, Engkau maha pencinta, Engkau
maha sayang, Engkau maha kasih, titipkan anugerah ma'rifat kepadaku, kepada
keluargaku, dan kepada seluruh ummat Muhammad SAW. Rabbi, jadikan mereka
wali-waliMu, sedekat-dekat dengan Rasulullah SAW di dunia dan di akhirat,
seerat-erat tangan kami dengan tangan utusan muliaMu, seakrab-akrab dengan
Rasulullah SAW. Rabbi, jadikan dengan mata sang kekasihMu kami menatapMu dengan
cinta yang membuncah dan dengan rindu yang melimpah, jadikan dengan telinga
sang kekasihMu kami mendengar alunan gemercik air mata hati yang membasahi
langit dan bumi batin kami. Rabbi, berikan anugerah pemberianMu untuk kami
berbakti kepada ayahnda kami laksana langit batin yang menjulang kebahagiaan,
dan berbakti kepada ibunda kami laksana bumi batin yang menghamparkan
kebahagiaan.
Rabbi, singkapkan hijab kepada kami tentang keburukan duniawi yang
menyimpan muslihat besar saat mata kami lepas dari shalawat. Singkirkan
selubung tipuan yang menyamar sebagai "orang-orang suci" saat lisan
kami telah Engkau lupakan salam kepada ayahnda rohani kami, "assalamu
'alaika ya abati ya Rasulullah."
Rabbi, rabbi, rabbi, bukakan tirai penutupMu sehingga aku hanya
memandang kebesaranMu yang denganNya aku merasa betapa diriku kecil. Rabbi,
rabbi, rabbi berikan aku cahaya pendengaran nur kekasihMu sehingga pendengaranku
bercahaya. Rabbi, rabbi, rabbi tuliskan pada lisanku cahaya kekasihMu yang
shiddiq dan amanah, tabligh dan fathanah, sehingga kalam-kalamku kalam yang
shiddiq, kalam yang amanah, kalam yang tabligh, kalam yang fathanah. Lisanku
yang selalu basah menyebut nama kekasihMu, hatiku yang basah karena diguyur
cintaMu Tuhanku berkat pimpinanku, "assalamu 'alaika ya sayyidi ya
Rasulullah."
Rabbi, rabbi, rabbi, turunkan anugerah cintaMu sehingga aku tidak
lagi berharap kepada selain Engkau. Campakkan butiran-butiran ma'rifat kepadaku
seperti yang telah Engkau campakkan ke dalam hati kekasihMu, Rasulullah dan
kepada wali-waliMu. Rabbi, rabbi, rabbi. Tumpahkan hujan rahmat ke dalam hatiku
supaya aku tidak lagi memandang rendah kepada tanah ketika tanah hayat dengan
Nur kekasihMu. Alirkan air Nur kekasihMu ke dalam darahku sehingga aku tidak
mencela setiap darah yang mengalir pada ciptaanMu. Kobarkan api Nur kekasihMu
sehingga aku tidak lagi terhijab dengan api yang membakar. Hembuskan angin Nur
kekasihMu sehingga aku tidak lagi berharap kecuali napas dariMu. Napas dariMu
kembali kepadaMu dalam napas cahaya Nur Muhammad SAW. Dengan napas Nur Muhammad
kekasihMu yang datang dan pulang kepadaMu terikut aku didalamnya. Selamatkan
ummat Muhammad SAW yang kembali kepadaMu dalam bejana surga kekasihMu, salam
untukmu, wahai maha guru rohaniku, sang utusan Allah, "assalamua 'alaika
ya ustadzi ya Rasulullah."
Rabbi, rabbi, rabbi. Jatuhkan rahmatMu kepadaku dalam Nur kekasihMu
pada kehidupan dan kematianku, sehingga aku tidak lagi takut menghadapi kedua
medan tersebut, kecuali hanya takut kepadaMu. Haturkan salam kami kepada
kekasihMu, sebagaimana Engkau menghaturkan salam kepadanya. Haturkan salawat
kami kepada kekasihMu, sebagaimana Engkau menghaturkan salawat kepadanya.
Sampaikan rasa sayang kami kepada kesayanganMu,
sebagaimana Engkau menyampaikan rasa sayangMu kepadanya. Kumpulkan rasa cinta kami kepada
kecintaanMu, sebagaimana Engkau kumpulkan rasa cintaMu kepadanya. Himpunkan
rasa rindu kami kepada kerinduanMu, sebagaimana Engkau rindu.
Rabbi, rabbi, rabbi. Tunjukilah aku dari makhluk yang Engkau pilih
sebagaimana pencinta RasulMu, disetiap tempat bersama RasulMu, setiap
detik-detik waktu yang akan datang, sekarang dan kemudian adalah selalu bersama
dengan kekasihMu. Rabbi, rabbi, rabbi, bagaimana aku bisa berlepas dariMu,
sedangkan jiwaku berada dalam genggamanMu. Bagaimana aku bisa berdusta
denganMu, bukankah aku selalu berada dalam pengawasanMu. Bukankah Engkau maha
mengetahui keadaanku yang dzahir dan keadaanku yang batin dalam jiwaku.
Duhai rabbi, rabbi, rabbi. Bimbinglah tanganku menuju habibi
Muhammad. Duhai habibi Muhammad, bimbinglah tanganku menuju rabbi
-mujib-rahim-wadud. Arahkan tanganku ya rabbi kepada arus kekasih-sayanganMu,
Muhammadi -wahai sang utusan- tetaplah hadir dalam hidup dan matiku, hadirlah
dalam suka dan dukaku, hadirlah dalam tidur dan bangunku, hadirlah dalam
kesenyapan dan kesendirianku, hadirlah dalam kesepian dan keramaianku, hadirlah
dalam kesedihan dan dalam kebahagiaanku, salam dari Allah untukmu wahai
cintaku, wahai Rasulullah, "assalamu 'alaika ya habibi ya
Rasulullah."
Komentar
Posting Komentar