AL-QUDS 1
Al-Quds 1
SAVE AL-QUDS
Oleh
Ma’ruf Zahran
Diangkatnya tulisan Al-Quds adalah upaya menyaksikan kepedihan yang
di alami rakyat Palestina Berdaulat yang berada dalam penjajahan Zionis Israel.
Sejak tahun 1948 bumi suci Palestina Al-Quds-Al-Muqaddasah dijajah termasuk
kawasan Masjidil Aqsha dan kawasan disekitarnya. Umat Islam dunia kurang peduli
terhadap penjajahan Zionis Israel sejak 1948 tersebut. Satu bukti diantara
bukti yang banyak adalah orang tua, guru, imam, khatib, penceramah sangat
kurang mengangkat persoalan keperihan dan kemiskinan di tanah suci Palestina
Al-Quds-Al-Muqaddasah dan larangan salat lima waktu di Masjid Al-Aqsha, karena
penjajahan. Perubahan peta dunia akan terjadi, saat meledaknya keinginan kuat
(himmah) untuk menang. Ketika almanak menunjukkan 7-10-2023 dini hari, terjadi
peristiwa yang di luar nalar dunia. Mujahidin (Pejuang Kemerdekaan Palestina)
melancarkan rudal ke arah musuh sebanyak 5.000 rudal sebagai serangan darat,
laut dan udara ke arah kantong-kantong kawasan militer Israel, dan membumi-hanguskan
tank-tank dan barak-barak pertahanan mereka. Demikian, ketika Ahad dimaknai
Al-Qahhar yang artinya maha gagah atau maha mengalahkan dan tidak pernah kalah.
Meskipun Ahad bukan asma', Ahad bukan sifat, Ahad bukan perbuatan, Ahad bukan
diri-Nya. Sebab, rahasia Ahad adalah yang tidak ternamai dan tidak dinamai,
bahkan lebih jauh daripada nama adalah Dia sang maha kebenaran hakikat
keghaiban yang wajib tidak terungkapkan selamanya, walau oleh seorang utusan dari bangsa
malaikat dan bangsa manusia. Ilmu Tauhid menyebutnya wajibul wujudul ghaibul
muthlaq.
Persoalan yang sangat mendasar hampir 75 tahun sebagian besar ummat
manusia umumnya dan ummat muslim dunia khususnya terlupakan dengan tidak
sengaja atau dilupakan dengan sengaja tentang bumi suci Palestina, Al-Quddus,
Aqsha Al-Muqaddasah. Manusia berlomba-lomba berziarah ke Mekkah Al-Mukarramah,
karena di dalam kota tua itu terdapat Baitullah. Manusia berlomba-lomba
mengejar Raudhah Asy-Syarif di Madinah Al-Munawwarah yang didalamnya terdapat
marqadina yang mulia sang Nabi Muhammad Shallallahu 'alaihi wasallam. Kedua tempat yang tidak sepi dari penziarah,
telah menjadi tempat paling mewah dalam mengundang mata uang dari semua penjuru
dunia. Selain keuntungan haji sebagai perayaan tahunan, sedang keuntungan umrah
sebagai perayaan harian. Kemewahan telah menjadi jubah kesenangan bagi penduduk
Mekah, Madinah dan kawasan sekitar. Lalu, bagaimana dengan Aqsha?
Seperti sengaja atau tidak sengaja membuang kesucian Masjid
Aqsha-Al-Quddus dari hati ummat Islam bertahun-tahun lamanya, minimal melupakan
perjuangan Mujahidin tanah suci Palestina. Minimal tidak tergerak hati sebagai
bagian dari tempat suci tersebut, setelah tidak lagi dijadikan arah kiblat.
Sebab, Al-Aqsha kurang dikumandangkan bila dibandingkan dengan kedua tempat
suci, Mekah dan Madinah. Padahal, negeri-negeri akhir zaman adalah Syam,
termasuk bumi agung Palestina yang terdapat Masjid Al-Aqsha- Baitullah
Al-Maqdis. Lihatlah di masjid-masjid hari ini, apa yang sering mereka sebut
dalam khutbah dan dalam kajian rutin hanyalah istilah-istilah
"haramain" (dua tempat suci), apakah sebatas Mekah dan Madinah saja?
Atau mereka namakan keduanya dengan dua tempat mulia, Al-Mukarramah dan Al-Munawwarah.
Kemudian dimana Al-Muqaddasah? Terlupakan! Save Al-Aqsha (jaga dan jaga
Al-Quds), save Palestina, save Gaza dari kaum penjajah yang kejam, Zionis
Israel. Satu tempat suci telah dilupakan, Al-Aqsha menunggu jihad dan
munajatmu!
Bukti pengabaian terhadap Al-Quds ditunjukkan sangat jarang atau
mungkin belum ada ruang masjid atau rumah muslim yang menyandingkan 3 gambar
kota suci, meski sekedar gambar. Namun waktu
telah menunjukkan ketidak-pedulian ummat terhadap kewajiban individu
muslim untuk merebut Al-Aqsha yang telah lama dirampas, dirompak, dirampok dan
dicuri dengan paksa oleh Zionis Israel. Dan pengabaian dunia terhadap negeri
terjajah Palestina, baik oleh negara blok barat maupun negara blok timur.
Penggeloraan semangat juang untuk pembebasan Al-Aqsha terkesan sengaja
diabaikan. Pengabaian ini terjadi disebabkan beberapa faktor, diantaranya
keamanan kawasan yang diproteksi oleh negara barat dan sekutunya, Amerika.
Dekade tahun 2000 saat sekat wilayah terbuka di handphone (telepon genggam)
yang dimiliki hampir semua orang akan menjadi berkah tersendiri bagi penduduk
Al-Aqsha, bumi suci Tuhan untuk keterpujian Para Nabi dan Para Wali.
Menghadirkan sejarah Palestina di ruang studi secara off-line dan on-line
adalah mendesak. Hari ini saat dunia yang berpenduduk 8 milyar sudah sangat
menginginkan Palestina merdeka!!! Berkat Tuhan dan segala keterpujian
untuk-Nya, sudah menjadi sunnah Allahu Subhanahu wa Ta'ala tentang kemajuan
jelajah IT (informasi teknologi), keburukan Zionis Israel terbuka dengan lebar
dan lapang. Lapangan penindasan yang mereka buat terhadap ibu, anak, orang tua
yang akan ibadah di Baitullah Al-Aqsha, pembunuhan dan penyiksaan telah menuai
kecaman dari seluruh penduduk dan warga dunia. Sekarang dan hari-hari
berikutnya adalah masa kehancuran orang-orang dzalim seperti yang sudah Tuhan
sebutkan kebinasaan untuk kaum yang durhaka. Titah kuasa dan kehendak Tuhan
pasti terlaksana sesuai dengan waktu ajal (putusan) yang telah Dia putuskan
dari sisi-Nya lagi tercatat (ila ajalim-musamman-'indah).
Save Al-Quds telah memanggil namamu, Muhammad, Muhammad, Muhammad,
tanpa memandang apakah kamu Wahabi atau Salafi, Sunni atau Syi'i, dalam zona
dunia. Atau zona lokal dan wilayah regional seperti organisasi Muhammadiyah,
Al-Wasliyah, Tarbiyatul-Islamiyah, Al-Irsyad, NU, pada seluruh cabang dan
rantingnya untuk satu tujuan yaitu bebaskan Al-Aqsha dan save kaum muslimin dan
muslimat di bumi suci Palestina dan kawasan sekitar yang diberkahi Tuhan
sebagai pertunjukan sebagian tanda-tanda kebesaran Kami (alladzi barakna
haulahu linuriyahu min-ayatina) ... "... sesungguhnya Dia maha mendengar
lagi maha melihat." (Al-Isra':1). Palestina dan negeri kawasan
disekitarnya adalah negeri Para Nabi Adam, Nuh, Idris, Hud, Luth, Saleh,
Ibrahim, Ismail, Ishaq Ya'qub, Yusuf,
Ayyub, Syuaib, Musa, Harun, Daud, Sulaiman dan seluruh situs negeri Para
Anbiya' dan Auliya' seperti Al-Ghazali, Asy-Syafi'i.
Terakhir, dunia Arab khususnya dan dunia non Arab umumnya baru
tersadar bahwa rekayasa politik dunia sangat dominan sehingga mampu mengatur
persoalan domestik (urusan dalam negeri) mereka sendiri. Sebut Irak, Syuriah,
Mesir, Kuwait, Libiya dan Arab Saudi. Lewat media satelit yang dipancarkan pada
semua penduduk bumi sampai pojok-pojok sudutnya, tentang berita dunia seperti
berita dari desa kecil, merupakan media informasi dunia terlengkap dan terupdate.
Wallahu a'lam.
Komentar
Posting Komentar