PEMUSNAHAN NASKAH
PEMUSNAHAN NASKAH
Oleh
Ma'ruf Zahran Sabran
Makna lailaha illallah bukan sekedar kata-kata. Bukan arti tidak ada Tuhan kecuali Allah. Tidak sebatas makna. Kata bukan, arti bukan, makna-pun bukan. Maksud lailaha illallah ialah membersihkan Allah dari nama dalam kurungan sangkaan manusia. Membuang Dia dalam jebakan sifat-Nya (subhana rabbika rabbil 'izzati 'amma yasifun).
Maha suci Allah dari apa-apa yang kamu
sifatkan. Maha suci Allah dari apa-apa yang kamu namakan. Maha suci Allah dari
apa-apa yang kamu persekutukan. Maha suci Allah dari apa-apa yang kamu ketahui.
Nabi Yusuf dilantik dengan wahyu, bahwa Tuhan bukan nama. Penamaan merupakan
bagian dari komposisi makhluk.
Mengingat 75% isi kitab suci Alquran ialah
tentang sejarah. Adam, Idris, Nuh. Pada masa Nuh, terjadi penenggelaman bumi
secara total. Termasuk pemusnahan naskah ketuhanan. Tersisa, Tuhan di hati
orang-orang yang beriman, bukan di laci.
Tuhan yang tidak sanggup mereka tuliskan, namun hidup di sanubari. Sisa
yang selamat hanya 40 orang umat yang dibawa Nuh kedalam kapal. "Keturunan
yang Kami bawa bersama Nuh. Sungguh dia adalah hamba yang banyak
bersyukur." (Al-Isra':3).
Nuh dan umat sesudahnya sampai hari kiamat
telah diturunkan Tuhan kitab-kitab suci. Taurat, Zabur, Injil, Alquran guna
menjelaskan Tuhan yang sebenarnya Tuhan, dan makhluk. Keduanya memiliki
perbedaan. Bila tesis Tuhan adalah maha mengetahui, jelas tesis hamba tidak
mengetahui. Tidak mungkin ada dua tesis yang mengetahui. Kecuali, Tuhan
menghendaki yang lain.
Maksudnya, semua wujud di dunia ini adalah
buatan (artificial). Adakah yang tidak dibuat. Malah, Allah Tuhan yang jelas
esa tidak tertampak dan tidak terbatas saja, mereka tulis. Dengan apapun nama
tulisan dan dari manapun bahasanya. Tegas, personifikasi tentang-Nya pasti
salah (batil). Nama yang ditujukan pada-Nya, bukan Dia. Sifat yang dialamatkan
pada-Nya, bukan Dia.
Dua saudara agama terdahulu, Yahudi dan
Nasrani. Mereka memahami Tuhan berbeda. Kecuali itu, Tuhan agama Yahudi lebih
bersifat materialistik (nyata, jasad). Tuhan agama Nasrani lebih bersifat
spiritualistik (ghaib, roh). Islam mencakup keseluruhan kesempurnaan (syamilah
kamilah). Berdasarkan surah Al-Maidah ayat 3 yang sudah termaktub dalam kitab
suci Alquran.
Bila umat Yahudi menjadikan Uzair (Nabi)
sebagai ibnullah (Uzair anak laki-laki Allah). Kemudian, umat Nasrani
menjadikan Isa putera Maryam (Rasul) sebagai ibnullah (Isa anak Allah). Sungguh
ucapan yang paling dusta di dunia dan di akhirat. Atau sebaliknya, engkau
mengambil anak laki-laki, sedang Tuhan menjadikan malaikat-malaikatnya sebagai
anak perempuan. Sungguh ucapan yang sangat besar kedurhakaan keyakinan (baca
Al-Isra':40). Padahal Allah tidak pernah mengambil diantara hamba-Nya sebagai
sekutu atau sebagai anak. "Maha suci Dia dan maha tinggi dari apa-apa yang
mereka katakan tentang Allah. Pasti Tuhan maha tinggi dan maha besar (tiada
tanding)" (Al-Isra':43).
Novelty kosmologi (alam semesta dan ilmu alam)
adalah tauhid (kesatuan). Artinya, semua materi alam mentauhidkan Allah
(mengesakan Allah). Ketika alam melihat ada manusia yang mempersekutukan Allah,
maka alam akan memberikan reaksi berupa kemarahan dan alam mengamuk.
"Hampir langit pecah, bumi terbelah, dan gunung-gunung meleleh, karena
mereka menyeru bahwa yang maha pengasih memiliki anak laki-laki." (Maryam:90-91).
Termasuk reaksi lautan ingin membasmi kesyirikan, daratan ingin memuntahkan isi
yang dikandungnya, langit ingin runtuh, matahari mengamuk, bulan membully.
Musibah terjadi di seluruh tempat, waktu dan lini. Maha suci Tuhan-mu, Tuhan
yang maha agung dari apa-apa yang mereka persekutukan (subhana rabbika rabbil
'izzati 'amma yusyrikun). Lillahita'ala.
Komentar
Posting Komentar