KEMULIAAN UMAT TERDAHULU

 

KEMULIAAN UMAT TERDAHULU

Oleh

Ma’ruf Zahran Sabran

Salat merupakan kemuliaan umat terdahulu yang menjadi syarat kebahagiaan mereka. Salat, secara bahasa adalah doa. Salat adalah ibadah para nabi dan umatnya, dahulu, kini, dan kemudian hari. Kesadaran masa silam tentang umat terdahulu menjadi kawah candradimuka bagi umat sesudahnya, sekarang dan akan datang. Salat subuh dikerjakan oleh Nabi Adam alaihissalam. Kesadaran masa lalu, akan memperkuat pondasi peribadatan masa kini, dan kehidupan abadi kelak. Dunia adalah awal (ula bentuk feminin dari awal), dan negeri akhir (akhirah bentuk muannats, feminin dari kata akhir). Kesadaran adanya kehidupan yang akan datang (akhir, akhirah) sanggup membuat seseorang mengekang hawa napsu. Mengendalikan syahwat, untuk tidak menjadi hamba (budak) keinginan biologis semata ('abdusy-syahwat, 'abdul-buthun). Untuk kepentingan itu, bahwa Adam, Idris, Nuh, sampai kepada Zakaria, Yahya, Isa putera tunggal Maryam, dan Maryam sendiri menjalankan tugas. Tugas dalam arti mendirikan salat, membayar zakat, dan menunaikan puasa. "Isa mengatakan: Sesungguhnya aku hamba Allah, diberikan kepadaku Alkitab. Dijadikannya aku sebagai nabi. Dijadikan keberkahan untukku dimana saja aku berada. Diwasiatkan kepadaku (diperintah) untuk salat, zakat sepanjang hidupku." (Maryam: 30-31). Demikian pula Maryam, sebagai contoh perempuan terkemuka di langit dan di bumi. Dimana hari ini, banyak gadis dan para ibu mencari idola. Jadikan bunda Maryam sebagai uswah, sebagai qudwah. Qudwah dalam menghadapi fitnah dari kaumnya. Uswah dalam mendidik putera kesayangan. "Dan ketika malaikat berkata kepada Maryam, sungguh Allah telah memilihmu, menyucikanmu, dan memilihmu (terdepan) diantara semua perempuan di alam semesta." (Ali Imran: 42). Menyimak tentang Maryam, bermaksud bahwa perintah-suruhan Tuhan tentang salat kepadanya, dan untuk kaum Yahudi dan Nasrani. "Hai Maryam, taatilah untuk Tuhanmu, sujud, rukuklah bersama orang-orang yang rukuk." (Maryam: 43).

Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa Adam, dan semua para utusan Tuhan hingga Isa putera tunggal Maryam mendirikan salat? Tentu, sumber berita dari Tuhan. Agama merupakan berita yang agung (naba' adzim). Sang penyampai berita adalah seorang pembawa berita, nabi yang agung (nabi adzim). Berbeda dengan khabar, khabar adalah berita biasa. Bukan spektakuler seperti agama, hari kiamat, mahsyar, mizan, surga dan neraka.

Umat yang beriman kepada kitab Taurat dan kitab Injil memiliki identitas karakter yang sama dengan umat yang mengimani kitab Alquran. Kesamaan karakter yang membuat kemuliaan umat Yahudi (pengikut Nabi Musa), dan kemuliaan umat Nasrani (pengikut Nabi Isa). Bercirikan hari ini, justru ketika mereka beriman kepada Allah yang esa, beriman Rasulullah Muhammad Saw, beriman kepada hari akhir. Mendirikan salat, berpuasa, berzakat, berkesantunan (ra'fah) dan berkasih-sayang (rahmah). Mereka mendapat dua kali ganjaran kesayangan dari Allah (kiflaini mirrahmatih). Artinya, mereka beriman kepada Nabi Musa dan kepada Nabi Muhammad Saw. Mereka beriman kepada Nabi Isa dan kepada Nabi Muhammad Saw.

Motivasi untuk beriman kepada Nabi Muhammad Saw bagi ahlul-kitab merupakan seruan semesta. Bahwa mereka, kalangan ahlul-kitab dari Yahudi dan Nasrani, sungguh Tuhan akan memberikan dua bagian keutamaan dari rahmat-Nya. Simaklah wahai ahlul-kitab, kamu akan memperoleh cahaya. Dengan cahaya Nur Muhammad Rasulullah Saw, kamu bisa berjalan. Tuhan Allah akan mengampuni-mu. Dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang (baca Alhadid: 28). Ayat ini diturunkan dalam rangka bahwa keimanan kepada kerasulan dan kenabian Muhammad Saw adalah mutlak (absolut). Seruan iman tertulis dikalam kudus-Nya: "Supaya ahlul-kitab mengetahui, sungguh sedikitpun mereka tidak mendapat karunia Allah (sekiranya mereka tidak beriman kepada Rasul Muhammad Saw). Dan bahwa karunia itu, ada di tangan Allah. Dia memberi karunia (iman dan islam) kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah pemilik karunia yang agung." (Alhadid: 29).

Dengan catatan, surah Albaqarah ayat 62 menjadi garansi kualitas (quality insurance) dengan syarat: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang Yahudi, Nasrani, shabiin (penyembah bintang). Siapa saja diantara mereka yang beriman kepada Allah dan hari akhir, serta beramal saleh, bagi mereka pahala dari sisi Tuhan mereka. Mereka tidak takut dan tidak bersedih hati." (Albaqarah: 62). Tiga agama besar dunia ini, memiliki rumpun keturunan yang sama. Common sense (akal sehat) mengatakan, ketiga bilik (Yahudi, Nasrani, Islam) berasal dari satu rumah. Rumah Nabi Ibrahim yang melahirkan Nabi Ismail (Ibrani: Yishma'el), Nabi Ishak (Yitzchak), Nabi Ya'kub (Ya'aqov), Nabi Yusuf (Yosef), Nabi Ayyub (Iyyov), Nabi Musa (Moshe), Nabi Isa (Yeshua). Dengan perjanjian yang luar biasa di alam roh, metafisika dan bersifat azali: "Rasul Muhammad beriman kepada apa apa yang diturunkan dari Tuhannya (Alquran), demikian pula orang-orang beriman. Mereka beriman kepada Allah, para malaikat-Nya, semua kitab-Nya, seluruh para utusan-Nya. (Mereka berkata), kami tidak membedakan seorangpun dari para utusan-Nya. Pasti kami mengatakan, kami dengar dan kami taati. Pengampunan Engkau Tuhan kami (doa), dan kepada Engkau tempat kembali kami." (Albaqarah: 285).

Adapun tugas (misi) terakhir kenabian Muhammad Saw adalah membangkitkan romantisme masa lalu. Mengajak kaum Yahudi dan Nasrani (ahlul-kitab) untuk menuju kesamaan keyakinan syahadat (kalimah-sawa'). Yahudi, Nasrani, Islam dalam kalimah sawa' (keyakinan yang sama) adalah perintah menyembah Allah, dan larangan mempersekutukan-Nya. Dokumen kitab suci berkalam: "Katakan (Muhammad), wahai ahli kitab! Marilah bersama menuju kalimat yang sama,  antara kami dan antara kamu. Bahwa kita tidak menyembah selain Allah. Dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan siapa-pun. Dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain, (adanya) tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling, nyatakan kami berserah diri. Saksikan, sesungguhnya kami orang-orang muslim." (Ali Imran: 64).

Sedang Nabi Ibrahim telah diutus Tuhan (7500 SM) di Babilonia, kemudian hijrah ke Palestina. Nabi Ibrahim sudah berdakwah sebelum Nabi Musa dan Nabi Isa. Artinya, Nabi Ibrahim bukan utusan Yahudi, dan bukan kelompok Nasrani. Namun, Nabi Ibrahim diakui memeluk agama penyerahan diri secara total. Tanpa diragukan, Nabi Ibrahim seorang muslim. Totally, dia mukhbit (tunduk), patuh, taat dan berserah diri. Sehingga sang utusan Tuhan ini, tidak sanggup lagi berkata mengapa, dimana, kapan dan tidak mampu lagi untuk mengungkapkan iman kepada Tuhan. Kecuali, sami'na wa atha'na (kami dengar dan kami taat). Tuhan yang diyakini  Nabi Ibrahim, bukan Tuhan yang ditemukan pada benda-benda bumi dan langit. Tuhan yang tidak berdimensi ruang (kubus, segi empat, oval, diagonal, hexagonal). Tuhan yang bukan berdimensi waktu (dahulu, sekarang, akan datang). Tuhan yang tidak berdimensi energi (kuat atau lemah). Kini, menghapus bayangan Tuhan, meskipun di dalam benak, adalah tugas kenabian Muhammad Saw dalam risalah Tuhan pemelihara semesta. Maksudnya, iman meta-intuisi tidak membutuhkan gambar (fitur), pemikiran (logos), penempatan (lokus) tentang Dia sang Ahad (esa). Wallahua'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN