MERAHASIAKAN ATAU MENYATAKAN AMAL

 


MERAHASIAKAN ATAU MENYATAKAN AMAL

Oleh

Ma’ruf Zahran Sabran

KEDUANYA baik, engkau sembunyikan (sirrakum), dan engkau nyatakan (wajahrakum), Dia (Allah) mengetahui apa-apa yang kamu kerjakan (perbuat). Perbuatan sebelum meluncur, terdapat pertimbangan akal. Isi akal adalah perpaduan antara pikiran dan perasaan yang berpusat di hati. Kerja hati sebelum amal (perbuatan) disebut niat. Posisi niat sangat penting untuk mengambil tindakan merahasiakan atau menyatakan amal. Niat boleh diartikan rencana amal, motivasi (daya dorong), tujuan beramal. Sebelum beramal, bersihkan terlebih dahulu rukun niat di dalam hati, karena Allah atau karena selain Dia. Atau niat yang bercampur, karena Allah, karena manusia, karena dunia dan karena akhirat juga. Niat yang beragam seperti ini, jelas telah syirik karena banyak Tuhan yang diniati. Atau niat bukan karena Allah, jelas telah ingkar. Niat hanya untuk Allah saja (lillah), bukan selain Dia dan bukan banyak niat (tujuan) yang dituju.

Manajemen dalam Islam hanya mengenal satu tujuan, satu niat, untuk Allah. Seperti algoritma yang menarik banyak partikel disekitarnya. Allah SWT lebih dari segalanya, semua Dia ciptakan. Jelas, bila niat amal hanya bertujuan karena dan untuk Allah, niscaya seluruh isi alam semesta tunduk kepada kehendak Allah SWT. Ibarat medan magnet yang menarik besi sehingga berani bergerak dan mendekat.

Oleh karena itu, semua amal (perbuatan) dalam Islam selalu dengan membawa nama Allah yang menjadi ayat pertama diturunkan oleh Allah SWT. "Bacalah dengan nama Tuhanmu yang maha menciptakan." (Iqra':1). Penting, memulai sesuatu dengan niat yang baik. Karena niat baik akan berpengaruh sepanjang hidup. Niat menggerakkan amal jasmani dan amal rohani. Terkadang, niat seorang mukmin lebih ikhlas daripada amalnya. Maksudnya, terkadang kedudukan niat lebih mulia daripada amal. Oleh sebab itu, jangan remehkan niat. Niat adalah rahasia diri dengan Allah, dan rahasia Allah dengan diri yang selalu terjaga.

Artinya, niat yang menuntun amal, bukan amal yang menuntun niat. Faktanya, banyak orang kaya, sanggup, sehat, ada biaya untuk berangkat haji, aman dalam perjalanan. Tetapi, tidak ada niat sama sekali untuk menunaikan haji. Takutlah kepada Allah SWT saat Dia menutup pintu niat untuk beribadah kepadaNya. Pada kondisi penuh gemilang kesenangan, kesehatan, kesempatan, namun diri dan hati telah jauh dariNya. Kembali lagi, Dia peringatkan dengan kerikil musibah, agar hamba ingat dan berkeinginan pulang (kembali) taat kepada sang maha pengasih. Meski sang maha pengasih tidak tampak (ghaib). "Sesungguhnya engkau (Muhammad) hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan. Dan mereka yang takut kepada yang maha pengasih, meskipun mereka tidak melihat-Nya (ghaib). Berikan kabar gembira kepada mereka dengan ampunan dan pahala yang mulia (surga)." (Yasin:11).

Demikian pula ibadah lain, seperti salat, puasa, zakat, haji. Hari ini kita salat, bagaimana baik-buruk salat, tidak terulang lagi dengan kondisi, situasi, toleransi salat berikutnya. Tahun ini kita puasa, bagaimana baik-buruk puasa, tidak terulang kembali dengan tahun, bulan dan hari-hari Ramadan yang akan datang. Betapapun bagus atau buruk zakat, infak dan sedekah ditahun tadi, tidak persis sama dengan zakat, infak dan sedekah ditahun ini. Ini menandakan waktu dan kesempatan tidak akan terulang dua kali. Sebab itu, Allah SWT dalam beberapa ayat, selalu bersumpah demi waktu. Demi masa yang senja, demi malam, demi waktu fajar, demi waktu duha, demi matahari, demi bulan. Menandakan bahwa momen waktu akan pergi berlalu, tanpa sanggup untuk ditarik kembali. "Sesungguhnya Kami telah memperingatkan kepadamu tentang siksa yang dekat. Pada hari manusia melihat apa yang telah mereka perbuat oleh kedua tangannya (kiamat). Berkata orang yang ingkar: Alangkah baiknya, sekiranya aku dahulu (di dunia), menjadi tanah saja." (Annaba':40).

Maksudnya, investasi paling berharga adalah waktu hidup di dunia. Manfaatkan waktu hidup sebelum mati (hayataka qabla mautika), sehat sebelum sakit (shihhataka qabla saqamika), muda sebelum tua (syababaka qabla haramika), lapang sebelum sempit (faraghaka qabla syughlika), kaya sebelum miskin (ghinaka qabla faqrika). Lima momen penting yang tidak akan terulang. Artinya, puncak kejayaan (majesty) hidup, muda, sehat, lapang, kaya hanya sekali. Jangan lalai terhadap sukses tadi. Setelah itu, mungkin hari-hari dimana banyak manusia menjadi prihatin dan menyesal. Seperti pepatah: "Belajar di waktu kecil, bagai mengukir di atas batu. Belajar sesudah dewasa, laksana mengukir di atas air." Lirik lagu selanjutnya: Ilmu dunia akhirat wajib dituntut dipelajari (2x). Dari kecillah engkau mendapat, sudah dewasa berguna kemana pergi (2x). Bagaimana dengan penyesalan para pendosa di akhirat, ketika mereka belum sempat bertaubat. Artinya, mati didalam kedurhakaan kepada Allah SWT dan kedurhakaan kepada Rasul Muhammad SAW? Sungguh, di depan dan di belakang telah menunggu siksa yang mengerikan.

Lalu, menyatakan atau menyembunyikan amal, sah-sah saja. Tergantung kepada niatnya. Niat adalah amal batin yang tidak ada seorangpun tahu. Niat sebagai amal batin rabbani itu adalah musyahadah, mahabbah, ma'rifah. Terwujud kemudian pada amal  jasmani seperti istikomah, syukur, sabar. Terwujud lagi dalam amal rohani seperti ikhlas (tauhid), rida, zikrul-maut (ingat mati). Maknanya, niat memiliki posisi sentral dalam keseluruhan rangkaian ibadah apapun.

Perbuatan yang baik ('amal shalih) berawal dari niat yang saleh. Niat yang saleh bersumber dari hati yang bersih, hati yang sehat (qalbun salim). Hati yang sehat selalu selamat dari perbuatan jahat. Hati sehat mengajak kepada kebaikan dan mengajar kepada perilaku terpuji (ihsan). Perbuatan yang jahat ('amal qabih) bermula dari niat yang rusak (jahat). Niat yang jahat bersumber dari hati yang sakit (qalbun maridh), atau hati yang telah mati (qalbun mayyit). Hati yang mati, tidak sanggup menghidupkan amal baik. Hati yang mati, tidak sanggup menerangi lingkungan sekitar. Hati yang mati selalu berorientasi kepada keakuan diri (egois), tanpa pertimbangan.

Posisi hati sangat sentral, ibarat polisi, guru, dokter bagi diri, kesemuanya bisa berjalan. Dengan syarat, hati yang bersih. Hati yang bersih dapat membersihkan aura kotor dari setiap diri. Hati yang sehat dapat mentransfer kesehatan hati pada hati yang sakit. Luar biasa kekuatan hati, bisa menembus lapisan hijab. Bila tidak tertembus, luar biasa juga tebal hijab seseorang. Sangat ingkar (kafara) sehingga tidak lagi "mempan" nasehat. Seluruhnya, berawal dari niat hati. Maknanya, hati yang selamat, sanggup menginspirasi dan sanggup mengintimidasi diri dan lingkungan. Pemisah antara hamba Tuhan dengan hamba dunia. Hati yang bersih sanggup menginspirasi hamba (sahabat) Tuhan. Serta hati yang bersih mampu mengintimidasi musuh-musuh Tuhan.

Menyatakan amal sangat baik, jika berniat memotivasi orang lain untuk beramal. Niscaya akan banyak orang yang mengikuti jejak baiknya. "Siapa yang mentradisikan tradisi kebaikan, maka dia mendapat pahala, sebanyak pahala orang yang mengikutinya, sampai hari kiamat. Siapa yang mentradisikan tradisi keburukan, pasti dia mendapat dosa, sebanyak dosa orang yang mengikutinya, sampai hari kiamat." (Hadis riwayat Musim).

Ahli syariat selalu meletakkan amal untuk dinampakkan, dipernyatakan. Guna meraih fadilah (keutamaan) salat berupa pahala salat. Guna meraih fadilah (keutamaan) puasa berupa pahala puasa. Guna meraih fadilah (keutamaan) zakat berupa pahala zakat. Sedang ahli hakikat (ahlul-haq) selalu mementingkan musyahadah rububiyah, mahabbah ilahiyah, ma'rifah kamilah (kesempurnaan). Tiga level ibadah rabbani ini, sanggup melewati level ibadah jasmani dan rohani. Artinya, ciri khas mereka adalah menyembunyikan amal, kecuali yang terbiasa nampak, seperti salat berjamaah. Wallahua'lam.

Komentar

  1. M. Agung sri wahyudi
    12417026
    Semester 2
    Kls 2B

    BalasHapus
  2. Deya Erfiza_12417039_TBI_2B hadir pak🙏🏻

    BalasHapus
  3. Nama : Salsabila
    Nim : 12417029
    Prodi : Tadris Bahasa Inggris
    Semester : 2
    Kelas : 2B
    keterangan : Hadir

    BalasHapus
  4. M. Harist Sutisna_12417028_TBI_2B hadir🙏🏻

    BalasHapus
  5. Nabilah Mumtazah 12417022
    2B TBI Semester 2

    BalasHapus
  6. Ali Marhaban 12417040 TBI Semester-2 Kelas-2B

    BalasHapus
  7. Arini Faiza 12417042 TBI Semester 2 Kelas 2B

    BalasHapus
  8. Ilma Sartika 14217031 TBI Semester 2 Kelas 2B

    BalasHapus
  9. Nama: Hildayana Nur Anisa
    NIM: 12417024
    Prodi: Tadris Bahasa Inggris
    Semester: 2
    Kelas: B
    Keterangan: Hadir

    BalasHapus
  10. Jasuli_12417030_TBI-B2.
    Artikel yang sangat menarik untuk dibaca, serta sangat menambah wawasan. 👍👍👍

    BalasHapus
  11. WIRDA HANDAYANI PRATIWI (12417032) TADRIS BAHASA INGGRIS semester 2, Kelas B

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN