I LOVE ALQURAN

 


I LOVE ALQURAN

Oleh

Ma’ruf Zahran Sabran

Alquran, kitab agung yang dapat dirasakan keagungannya. Kitab suci yang dirasakan kesuciannya. Sebab dia berbicara berbasis kebenaran. Kebenaran berbasis kesucian. Bagaimana bisa dikatakan kitab suci, bisa isinya menyimpang dari kebenaran. Tetap tidak bisa disebut kitab suci, kecuali kitab yang disucikan. Artinya, kitab suci itu, tidak suci. Pembuktian kesuciannya adalah kata, kalimat, bahkan huruf kitab tidak berubah. Terjaga sejak dia diturunkan dan selamanya terjaga (tanpa revisi yang sanggup merubah arti, makna dan maksud). Kemudian dia memberitakan peristiwa terdahulu, sekarang dan akan datang. Dia mengandung mukjizat yang tak tertandingi oleh siapapun, hatta utusan Tuhan sekalian.

Bila kita telah menyatu dengan Alquran, karena keseringan menatapnya. Jelas, dia sendiri yang akan menjelaskan firman Tuhan. Bahwa, setiap ayat mengandung makna zahir dan makna batin. Makna zahir yang dapat ditafsirkan oleh mufassir. Makna batin, hanya dirasakan oleh ahlul haq. Ahlul haq yang dapat berkomunikasi kepada pemilik kitab suci, Allah SWT. Semakin menambah kecintaanku terhadap Alquran (i love Alquran).

Rasa merupakan sumbu beragama. Terumbu karang keimanan. Sehingga, boleh dikatakan beriman, jika seseorang mampu bertahan hidup beriman di tengah amuk badai, dan arung gelombang. Hidup miskin tetapi tetap beriman. Meskipun disekitarnya adalah kehidupan orang-orang kaya. Tetap salat, kendati kanan-kiri, lingkungan anti salat. Teguh menjadi anggota parlemen yang bersih, kendati hidup diseputar anggota parlemen yang korup. Zahran (wafat: Pemangkat, 2013),  pernah mengatakan: "Ikan tetap tawar, meski hidup di air asin." Menggambarkan keteguhan prinsip, tetapi bukan ego sentris, dan bukan narsis. Hidup bukan menjadi korban iklan, bukan menjadi korban mode. Sungguh, masih Zahran mengatakan betapa penting edukasi masa dini, ujarnya: "Tempalah besi ketika masih panas." Sesuai dengan profesi yang dia tekuni, tukang besi (the blacksmith), selama 32 tahun. Sebelum mendiang alih profesi, sebagai pedagang.

Alquran tetap Alquran, berjalan menurut irama dan suara kebenaran. Sebab, sendiri dengan kebenaran, lebih mulia daripada banyak yang berpihak pada kesesatan. Kehidupan hanya sekali, bukan dua kali. Bila tidak beriman saat kehidupan yang pertama, di dunia ini. Pasti, penyesalan akan datang pada kehidupan yang kedua, di akhirat itu. Informasi yang paling valid tentang kehidupan dunia dan akhirat, hanya terdapat di kitab agung Alquran. Semakin menambah kecintaanku terhadap Alquran (i love Alquran). Nanti, sesal berkepanjangan ialah: "Berkata orang-orang yang ingkar, celaka aku, kenapa dahulu (dunia) aku tidak dijadikan (keadaan) tanah saja, supaya tidak ada pertanggungjawaban hari ini." (Annaba':40).

Alquran punya cerita, Alquran punya prinsip, Alquran punya nilai. Ketiganya menyatu dalam satu pesan ayat. Keseluruhan Alquran indah karena intinya sama. Parsial Alquran juga indah, karena keterkaitan satu sama lain. Membuat para pembaca, selalu ketagihan untuk menemuinya, mendekap, mendekat, membaca, memahami. Akhirnya, berulang kali, murattal (siklus) pembacaan. Dari Alfatihah sampai Annas. Mulai dari Alfatihah lagi, hingga Annas. Seterusnya, sampai akhir hayat. Sebab, setiap kali membacanya, terdapat novelty (kebaruan) dari inspirasi kata dan ayatnya. Semakin menambah kecintaanku terhadap Alquran (i love Alquran).

Inilah kitab yang berbicara kepadamu, yang dahulu engkau dustakan. Kitab yang  berbicara tentang dirimu, mengoreksi, yang dahulu engkau jauhi. Alkitab yang berpikir, akan membaca pikiranmu. Alfurqan yang menghakimi. Dia membela orang-orang yang tunduk, patuh, taat. Dia membela tauhid. Dia menjatuhkan dan menghinakan orang-orang zalim, jahat, munafik, musyrik.  Pada hari ini (kiamat), mulialah orang yang memuliakan dirimu (Alquran). Celakalah orang yang menghinakan dirimu (Alquran). Terangkatlah derajat orang yang menghormatimu. Rendah-hinalah derajat orang yang menghinamu. Makmur orang yang mengedepankan-mu. Miskin orang yang membelakangi-mu. Terbuka jiwa orang yang merapatimu. Tertutup jiwa orang yang menjauhimu. Semakin menambah kecintaanku terhadap Alquran (i love Alquran).

Dia menjadi saksi dan rekam jejak bagi perbuatan Tuhan. Artinya, secara realita, Alquran mengecam orang-orang yang beragama secara "halu." Mereka menyatakan dengan gampang, jaminan bahwa mazhab, kelompok, dan persekutuan mereka masuk surga. Padahal, mereka sedang membaca Alkitab. Dan mereka mengatakan, andaikata mereka disentuh neraka, tidak lebih hanya beberapa hari saja (baca:Albaqarah ayat 80). Mereka menjual ayat Allah dengan harga yang murah, untuk kepentingan bisnis agama. Dan, memakan harta manusia secara batil, jalan kecurangan.

Celaka orang-orang yang menulis kitab dengan tangan mereka sendiri. Kemudian mereka katakan: " Ini berasal dari Allah." Untuk mereka memperjual-belikan ayat-ayat Allah dengan harga yang murah. Celaka, seluruh apa yang mereka kerjakan (baca: Albaqarah ayat 79). Kemudian, mereka menyembunyikan kebenaran, sedang mereka mengetahui. Menghalangi manusia dari jalan Allah. Beriman kepada sebagian kitab Allah dan mendustakan sebagiannya lagi. Membunuh kaum salihin dan para utusan, serta membuat kerusakan di muka bumi. Kejahatan agama terbesar, adalah tatkala mereka mengatakan Isa putera Allah, dan Uzair putera Allah. Demikian ucapan bohong kaum Nasrani dan Yahudi yang diabadikan Alquran. Adapun kejahatan bangsa Arab sebelum kedatangan Rasulullah SAW adalah, mereka mengatakan Tuhan mengambil malaikat sebagai anak perempuan. Sungguh besar dosa kedustaan mereka (baca: Bani Israil ayat 40).

Sebenarnya mereka hidup dalam ketakutan, seperti hidup dikejar dosa. Tensi jantung yang tidak pernah stabil,  adrenalin yang cemas, labil. Watak ini, banyak dicontoh, meski oleh mereka yang mengaku beriman. Bila tiba ajalnya, meski dokter ahli didatangkan dari seluruh dunia. Dan, biar sirene kematian berputar sepanjang malam dan siang. Namun mati juga, bila janji takdir untuknya tertulis mati. Ada yang tidak mati-mati, bila catatan ketentuan masanya belum tiba.

Atau, mungkin kamu sudah lupa akan janji dengan Tuhan. Namun fakta dan bukti masih ada, yaitu engkau masih hidup sampai hari ini. Sama dengan ketika engkau melupakan saat hidup bersama kehidupan ibu. Buktinya, pusar yang berlobang menjadi tanda di tubuh, bahwa engkau pernah hidup di alam rahim (kandungan) ibu. Selama 9 bulan, 10 hari. Ketika itu, janin bernapas dengan napas ibu, janin makan dengan makanan ibu, janin minum dengan minuman ibu. Tanda dari tanda-tanda kekuasaan-Nya, mengapa kamu bisa dipalingkan dari kebenaran tauhid, dan menolak Alquran? Wallahua'lam.

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN