MISI BELUM SELESAI

 


MISI BELUM SELESAI

Oleh

Ma’ruf Zahran Sabran

Panutan dan ikutan umat adalah para utusan Tuhan di bumi. Mereka tulus tanpa pamrih. Mereka ikhlas tanpa culas. Tidak menjual agama, dan tidak menulis kitab suci dengan tangan mereka. Berbeda dengan kaum Yahudi, mereka menutupi kebenaran, sedang mereka menyaksikan.

Sehingga, hampir separuh isi dari surah Almaidah membicarakan perilaku orang-orang Yahudi. Adapun hampir separuhnya lagi, membicarakan perilaku orang-orang Nasrani. Ketika orang-orang Yahudi ingin melihat Tuhan yang nyata, demikian pula orang-orang Nasrani. Faktanya, penutup surah Almaidah, terdapat beberapa ayat yang membentang dialog antara Tuhan dan Isa ruhullah. Dialog yang sangat cerdas, sehingga bantahan Isa putera Maryam yang dipertuhankan oleh umatnya, dapat diterima akal sehat. Sebab pembelokan ajaran keesaan, dilakukan 300 tahun setelah Isa wafat dan diangkat kehadirat Allah SWT. Lugas, Isa adalah utusan Allah SWT. Itulah, Isa putera Maryam, yang terlahir tanpa ayah. Kalam Tuhan yang benar, jangan tersimpan keraguan tentang Isa, bahwa dia adalah hamba-Nya dan utusan-Nya.

Tugas (misi) belum selesai sampai detik ini, ialah tugas membela Nabi Isa putera Maryam. Risalah Alquran terus dibaca, dibantu, ditebar dari generasi ke generasi. Melalui literasi, orasi dan diskusi, guna menempatkan Isa di tempat yang sebenarnya, bukan dijadikan Tuhan, disamping Allah SWT yang maha esa. Sebab, tujuan Alquran diturunkan (600 M) yaitu mengoreksi penyimpangan keesaan Tuhan, saat keesaan Tuhan telah diselewengkan, sejak tahun 325 M.

Dipilihnya umat Muhammad SAW selaku pengawal hukum Allah SWT supaya tegak. Keberlangsungan misi Rasulullah SAW dilimpahkan kepada umatnya. Menjadi penyeru kebaikan dan mengawalnya. Menjadi saksi yang menyaksikan, karena mereka menerima amanah Alquran beserta fungsi pembeda (Alfurqan). Sangat banyak pembedaan dua kelompok yang dibentangnya. Disertai konsekuensi logis dari setiap pekerjaan. Dua akibat dari perbuatan, yaitu surga dunia-akhirat, neraka dunia-akhirat.

Sebelum datang keputusan hukum Tuhan di akhirat. Di dunia, selalu diperingatkan oleh-Nya. Melalui utusan-Nya yang terpilih, Muhammad Rasulullah SAW sebagai pembawa kabar gembira (basyir), dan pembawa kabar menakutkan (nadzir). Dan Muhammad SAW adalah pembela orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan, Rasulullah SAW berlepas tangan dari orang-orang yang ingkar. Artinya, Rasulullah SAW bukan penjaga mereka, bukan wakil mereka, bukan untuk memaksa mereka supaya beriman kepada kenabian dan kerasulan Muhammad SAW. Karena iman bukan keterpaksaan, namun kesadaran. Kesadaran adalah rasa hidayah. Hidayah adalah rasa kesadaran. Sehingga, hidayah dan rasa, bukan materi ujuk-beri. Maksudnya, rasa tidak untuk dibagi rata.

Sebelum Alquran ditutup untuk selamanya. Karena tidak ada lagi yang mau menjadikannya pedoman. Sebelum huruf Alquran diangkat ke hadirat pemilik-Nya. Dalam arti, tidak ada seorangpun yang mampu membaca Alquran. Muspra cahaya gunung, bumi, langit, bulan, matahari, detik, menit, jam, hari, pekan, bulan, tahun, hidup, mati. Selama ini, alam semesta bekerja menurut koridor dan kompas Alquran. Meninggalkan kompas Alquran berarti memilih kematian jasmani dan rohani. Maksud kematian alam jasmani ialah, air tidak lagi bermanfaat, membeku tidak lagi mengalir. Udara tidak lagi berhembus lembut dan pelan. Tetapi, udara sudah mengamuk keras dan sangat cepat, tergesa-gesa. Api tidak lagi menyalakan hangat yang bermanfaat. Melainkan hanya tinggal bara api yang sangat panas. Api sudah sangat besar, menjadi musuh. Bukan lagi menjadi sahabat. Tanah tidak lagi sanggup untuk ditanami. Kecuali tanah, sudah menjadi kering, kerontang, mati (tidak merespon). Wallahua'lam.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIPUAN PAHALA DAN DOSA CIRI AKHIR ZAMAN

CIPTAKAN TATA DUNIA DAMAI

KULIAH AGAMA - KETUHANAN YME DAN FILSAFAT KETUHANAN