TUJUH HURUF HIJAIYAH YANG TIDAK TERDAPAT DALAM SURAH AL-FATIHAH
TUJUH
HURUF HIJAIYAH YANG TIDAK TERDAPAT DALAM SURAH AL-FATIHAH
Oleh
Ma’ruf
Zahran Sabran
Alfatihah
merupakan surah pertama dalam Alquran, dari 114 surah. Alfatihah yang berarti
pembukaan, pujian, pengakuan, permohonan petunjuk. Disamping berfungsi sebagai
obat dari segala penyakit, surah yang paling agung, dan pembuka pintu surga
(kebahagiaan). Serta, penghindaran dari siksa kubur, dan terbebas dari siksa
api neraka.
Pola
umum, Alquran disifati sebagai bacaan yang agung. Pola khusus, surah Alfatihah
disebut tujuh ayat yang dibaca berulang kali. "Dan sungguh, Kami telah
memberi kepadamu, tujuh ayat yang dibaca berulang. Dan, Alquran yang
agung." (Alhijr:87). Maksudnya, surah Alfatihah adalah tujuh ayat yang
selalu dibaca di semua kesempatan, terutama di dalam salat. Malah, menjadi rukun
bacaan. Sabda Rasulullah SAW menyatakan: "Tidak ada salat, bagi orang yang
tidak membaca surah Alfatihah." (Bukhari dan Muslim).
Artikel
ini menyarankan, membaca surah Alfatihah dengan benar secara murottal dan
mujawwad adalah penting. Membaca dengan hukum tajwid, makharijul-huruf dan
sifatul-huruf. Guna menyasar ketepatan arti dan presisi maknawi. Karena,
kesalahan dalam mengucap konsonan huruf dalam surah Alfatihah, tidak sebatas
merubah arti. Namun, tidak berarti. Malah, dapat memantik dosa.
Hindari
membaca tujuh huruf hijaiyah yang tidak terdapat di tujuh ayat surah Alfatihah.
Mengingat tujuh huruf yang dilarang untuk dibaca tadi, memuat tujuh karakter
yang berkonotasi negatif. Adapun ketujuh huruf larangan tersebut adalah:
1.Huruf tsa.
Huruf
tsa tidak terdapat dalam surah Alfatihah. Tsa yang diartikan kebinasaan. Tsa,
berkaitan dengan firman Tuhan surah Alfurqan ayat 14. "Jangan kamu
mengharapkan suatu kebinasaan. Melainkan, harapkanlah kebinasaan yang
banyak." Tsa bermakna kebinasaan (tsubura) ditujukan kepada orang-orang
yang durhaka. Tsa, dapat pula bermakna celaka, teruntuk orang-orang yang ingkar
di dalam neraka. "Mereka berteriak, celakalah aku. Dan dia akan masuk ke
dalam api neraka yang menyala." (Al-Insyiqaq:11-12). Misal, jangan sampai
salah, membaca nasta'in (huruf sa), menjadi natsta'in (huruf tsa).
2. Huruf jim.
Jim
(Jahannam) adalah huruf yang tidak ditemukan dalam surah Alfatihah. Jahannam
melambangkan posisi neraka terbawah, tempat yang paling berbahaya di akhirat.
Allah SWT berfirman: "Dan sungguh, Jahannam itu benar, sebagai tempat bagi
mereka yang ingkar. Jahannam itu, mempunyai tujuh pintu. Setiap pintu untuk
golongan tertentu dari mereka." (Alhijr:43-44). Kesalahan bacaan yang
sering ditemukan adalah "shirathallajina
..." (huruf jim). Padahal, seharusnya, "shirathalladzina ..." (huruf dzi).
3. Huruf kha.
Kha
yang berarti khiz. Khiz bermakna hina, menghinakan. Jangan sampai terjadi huruf
gha, dibaca kha. Wajib memerhatikan beda pengucapan gha dan kha. Sebab, bedanya
sangat tipis. Sama-sama keluar dari posisi tenggorokan bagian atas. Misal,
bacaan yang benar adalah ghairil maghdhubi
... (huruf gha). Bukan khairil maghdhubi
... (huruf kha). Merujuk pada
surah Ali Imran ayat 192. "Wahai Tuhan kami, sungguh orang yang Engkau
masukkan ke dalam neraka. Maka sungguh, Engkau telah menghinakannya. Dan tidak
ada seorang penolong bagi orang-orang yang aniaya."
4. Huruf zai.
Zai
yang berarti zaqqum. Zaqqum adalah nama buah yang tumbuh dari pohon zaqqum.
Akarnya menancap dari dataran terendah di neraka Jahannam. Zaqqum sebagai makanan
para pendosa. "Pasti, mereka (penduduk neraka) memakan buah dari pohon
zaqqum." (Alwaqi'ah:52). Pohon zaqqum, pohon terkutuk di dalam Alquran.
Artinya, huruf zai, tidak ditemukan dalam surah Alfatihah.
5. Huruf syin.
Huruf
syin (sy) jangan sampai terlafalkan pada surah Alfatihah. Tidak ada satupun
dari tujuh ayat yang merekom huruf syin. Syin yang bermakna rintihan kesakitan
dari penghuni penjara neraka. Syin disini adalah semiotika kerintihan seperti yang dibentang oleh Alquran. Surah
Hud ayat 106: "Seterusnya, orang-orang yang sengsara, tempatnya di dalam
neraka. Disana, mereka menghembuskan dan menarik napas dengan merintih."
Harap diingat, kesalahan jali dalam membaca Alquran adalah ketika membaca
shirathalladzina (huruf shad). Namun yang dibaca salah, syirathalladzina (huruf
syin). Dimohon sangat, untuk memerhatikan dengan teliti, setiap huruf yang
keluar dari mulut saat membaca surah Alfatihah, ummul kitab. Berpengaruh
terhadap arti dan maksud ayat.
6. Huruf dza.
Huruf
dza, tidak ditemukan dalam surah Alfatihah. Dza yang dimaksud adalah ladza.
Ladza merupakan nama neraka. Orang yang membaca, memahami, menalar, sehingga
menjadi pengamal surah Alfatihah dengan benar. Pasti, roh mereka tidak
tersentuh oleh neraka Ladza. Justru, roh mereka disambut oleh surga Firdaus.
Sebab, surah Alfatihah menolak huruf dza. Daya tolak yang melambangkan ketidaksetujuan
terhadap neraka. "Sekali-kali tidak, sungguh neraka itu, adalah api panas
yang bergejolak." (Alma'arij:15).
7. Huruf fa.
Maksud
ketiadaan huruf fa dalam surah Alfatihah mengisyaratkan fa adalah arti dan
lambang perpisahan. Keterpisahan antara yang hak dan yang batil. Huruf fa juga
bermakna keterpecahan. Berdasarkan surah Arrum ayat 14. "Dan pada hari
kiamat terjadi. Pada hari manusia terpecah (terberai, terpisah)." Allah
SWT melindungi hamba-Nya, pada hari keterpecahan (kiamat).
Hingga
terbit secercah harapan, masih ada cahaya. Dengan tidak adanya huruf yang
berkonotasi negatif tersebut. Terbit spirit bahwa para penghayat dan pengamal
surah Alfatihah, dapat terhindar dari zona Jahannam. Terhindar dari kesakitan
dalam tarikan dan hembusan napas. Terselamatkan dari kehinaan pada hari kiamat.
Tidak memakan buah dari pohon zaqqum. Wallahua'lam.
Komentar
Posting Komentar