Postingan

Menampilkan postingan dari Januari, 2021

Umar Bin Khattab Al-Faruq - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Gambar
  CINTA SAHABAT (UMAR BIN KHATTAB AL FARUQ) Apabila insan pecinta sejarah menelisik kehidupan khalifah II, dapat menumbuhkan karakter mulia dan tinggi budi pekerti bagi setiap insan yang mau menjadikan sahabat Umar bin Khattab sebagai suri teladan dan pembelajaran seperti Allah nyatakan dalam Surah Yusuf (3) ayat 3, artinya : Kami menceritakan kepadamu (Muhammad) kisah yang baik dengan mewahyukan Al Quran ini kepadamu, dan sesungguhnya engkau (Muhammad) sebelum itu termasuk orang yang tidak mengetahui. Gambaran sahabat Rasulullah SAW termasuk Umar bin Khattab merupakan sahabat yang mendapat ridho Allah SWT yang wajib untuk dicontoh dan diteladani. Hal ini berdasarkan surah Al Bayyinah (98) ayat 7 - 8, artinya : Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal salih, mereka itulah sebaik-baik makhluk. Balasan mereka di sisi Tuhan mereka berupa surga Adn yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridho terhadap mereka, dan merekapun ridho k

Abu Bakar Ash-Shiddiq - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Gambar
KEADABAN MASA ABU BAKAR AS SHIDDIQ (MASA KEKHALIFAHAN 11 - 13 H ATAU 632 - 634 M) Masa yang singkat, khalifatur Rasulullah gelar bagi Abu Bakar menjadikan beliau terkemuka namanya diantara para sahabat Rasulullah SAW. Betapa mulia nama tersebut hingga Rasulullah SAW memberi gelar Ash Shiddiq. Abu Bakar yang memiliki nama kecil Abu Kuhafah kelahiran Mekkah dan usianya lebih tua dua tahun dari Nabi. Sahabat Nabi yang tidak pernah menyembah berhala walau hidup di lingkungan penyembah berhala (pagan). Tidak pernah berjudi, mengundi nasib dan tidak pernah meminum khamar, walau berada dan bergaul sehari-hari di lembah hitam masyarakat jahiliyah Mekkah dan sekitarnya. Abu Bakar justru sahabat yang pertama menyatakan keislamannya dihadapan Nabi SAW sebagai generasi pertama (Assabiqunal awwalun). Abu Bakar dalam sejarah telah membuktikan cinta kepada Allah dan RasulNya, melebihi cintanya kepada dirinya sendiri, keluarganya, kedua orang tuanya dan seluruh isi alam. Abu Bakar telah mewakafkan

Kado Pernikahan Untuk Ryan Fernanda - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Gambar
  KADO PERNIKAHAN UNTUK RYAN FERNANDA Sungguh suci mahligai Ar Rahim, suatu wujud mutlak kerahiman Allah yang menjadi nama muliaNya. Aku (Allah) Ar Rahim (Maha Penyayang), Barang siapa yang menyambungkannya, akan Aku sambungkan. Barangsiapa yang memutuskannya, Aku yang memutuskan rahimKu padanya (Hadits Qudsi). Kasih sayang (Ar Rahim) Allah tercurah sepenuh hati kepada Nur Muhammad SAW, sehingga menjadi sifat beliau. Lalu, terproyeksikan pada Nabi Adam sebagai eksistensi ayah dan ibu bagi Hawa. Kesempurnaan cinta pada ragawi dan kasih sayang pada hati merupakan essensi Ar Rahim yang diemanasikan Tuhan Ar Rahim dalam nikmat surgawi lahiri dan batini. Sewaktu kedua insan terbuang dari surga, dan jatuh ke bumi, kegalauan Adam lalu Allah jadikan Hawa sebagai percikan sifat Ar Rahim. Keperempuanan Hawa menjadi esensi kelemahlembutan jiwa dan cinta kasih sayang yang harus dihormati. Nikmat menyambungkan rahim harus diasaskan pada perjanjian suci yang disaksikan oleh rahim - rahim dalam ben

H. M. Yusuf (Keturunannya Telah Menyebar Hingga Ke Tanah Melayu) - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Gambar
  H. M. YUSUF (KETURUNANNYA TELAH MENYEBAR HINGGA KE TANAH MELAYU Tersebutlah kehadiran H. M. Yusuf sebagai puncak nasab dari telusur sejarah berdasarkan wawancara online dengan Hj. Hamsiyah binti Ahmad di Nagara Kabupaten Hulu Sungai Selatan Propinsi Kalimantan Selatan. Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, kering dahaga kerinduan untuk mencari akar sejarah terbasahi sudah. Terasa sangat kekurangan data, sambil menunggu serpihan informasi menjadi sangat berguna bagi Upaya silaturrahmi antar alam Banjar dengan alam Melayu. Menimbang, relasi Banjar - Melayu telah ratusan tahun terhubung. Hubungan itu bisa berupa perdagangan, perkawinan, pendidikan. Pendidikan dalam hal ini, orang Banjar (tuan guru) mengajar tiga asasi, Fikih, Tauhid, Tasawwuf. Trilogi ini menjadi identitas ulama Banjar. Orang yang belajar Fikih tidak belajar Tauhid, belum tamam. Orang belajar Fikih dan Tauhid tapi belum belajar Tasawuf artinya belum indah dan belum halus budi. Adabi hanya diajarkan pada ilmu Tasawuf.

Generasi Baru Banjar - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Gambar
  GENERASI BARU BANJAR Paradigma (cara pandang) baru bagi generasi Banjar yang lahir 1995 - 2010 berbeda dengan generasi yang lahir 1923. Apabila generasi lawas batas dunianya hanya apa yang dia lihat dengan mata telanjang, berbeda halnya dengan generasi baru Banjar yang begitu lahir (generasi 2000) telah berakrab dengan hand phone (HP). Dampak menyertanya adalah longgarnya primordialisme berupa kesukuan dan adat istiadat yang sudah terpelihara puluhan tahun. Pudarnya pesona tersebut sebab dari cara pikir (mindset) normatif ke arah cara pikir pragmatis. Maksudnya, menjadi Banjar adalah given, tapi untuk memerankan sesuatu merupakan konstruk sosial. Tetapi kondisi ini tidak rigid (kaku), melainkan lentur (elastis), maksudnya terkadang penguatan pada paguyuban, pada sisi lain pelemahan pada patembayan, atau sebaliknya. Masyarakat global (nanti) hampir tidak memiliki lagi identitas, atau mengalami bentuk identitas ganda sebagai warga dunia raya. (Mungkin) keluar masuk antar negara tidak