Postingan

PENGANTAR

  PENGANTAR Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT. Tuhan pemilik langit dan bumi, serta arasy yang agung. Salam beriring salawat, senantiasa terhaturkan kepada junjungan alam, kekasih-Nya, beserta keluarga, sahabat, dan umat yang setia pada risalah yang baginda sampaikan. Buku ini diangkat dari refleksi perjalanan batin Ramadan, dan akumulasi cakrawala pemikiran tentang bulan suci. Penulis merasakan cahaya Alquran, isyarat ilmiah dan ilhamiyah. Ibarat permata, yang menebarkan serpihan kilaunya, di setiap tepi dan sudutnya. Memadu pada getaran hati, bersatu pada jiwa Ramadani. Meski refleksi, namun sanggup memberi arti, bagi yang sanggup mengartikan. Bahwa Ramadan, tidak sama dengan bulan lain. Pembelajaran yang dikandungnya, adalah madrasah hidup dan pengkhabaran suci, tentang kehidupan setelah kematian. Kehidupan yang abadi, kekal, selamanya. Betapa Alquran sangat dekat dengan Ramadan. Sampai keduanya disebut beriringan dalam Alquran. "Bulan ...

KECERDASAN BERAGAMA MELAMPAUI BATAS LOGIKA (BELAJAR DARI NABI IBRAHIM)

Gambar
  KECERDASAN BERAGAMA MELAMPAUI BATAS LOGIKA (BELAJAR DARI NABI IBRAHIM) Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Ada yang menarik, bahwa siapa yang menolak agama   moyangmu, Nabi Ibrahim, tanda kebodohan jiwa (safiha nafsah). Safih merupakan sketsa pribadi yang kurang akal. Padahal, mulanya, Nabi Ibrahim sangat rasional. Terbukti, saat beliau mencari Tuhan yang berawal dari pengamatan (observasi) terhadap bintang, bulan, matahari. Ternyata, bintang bukan Tuhan, bulan bukan Tuhan, matahari bukan Tuhan. Bila ciptaan Tuhan yang besar saja, tidak boleh dituhankan dan dituankan, apalagi manusia yang kecil, lemah, lunglai. Tentu, Nabi Ibrahim harus mencari Tuhan yang maha besar, lebih besar daripada matahari. Untuk sampai ke titik ini, itulah tugas Nabi Ibrahim, khalilullah (sahabat setia-Nya). Kalau logika belum terlampaui, tidaklah Nabi Ibrahim mampu, masuk ke dalam gundukan gunung api yang dibangun oleh Namrud, raja zalim Babilonia. Jika kecerdasan beragama Nabi Ibrahim, tidak melampau...

DUA ALAM

Gambar
  DUA ALAM Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Dua alam (dunia dan akhirat), sangat tergambar secara gamblang dalam Alquran. Bukan "kaleng-kaleng," saat Alquran menerangkan penduduk surga beserta karakter. Dan, menerangkan penduduk neraka beserta karakter. Kepada penduduk neraka difirmankan, Tuhan tidak pernah berbuat aniaya kepada mereka. Melainkan, mereka yang berbuat aniaya terhadap diri mereka sendiri. Untuk penduduk surga, dikatakan,   bahwa dengan rahmat Allah SWT, mereka memasuki surga. Sebab, secara adab mengajarkan semua perbuatan baik manusia, terbit dari sisi Allah SWT. Adapun perbuatan jahat manusia, berasal dari kelalaian dan kealpaan manusia. Meski, dalam beberapa ayat, Tuhan menyerahkan putusan kepada manusia untuk memilih, secara bebas. Memilih karakter surga, atau karakter neraka. Karakter surga memakan makanan yang halal dan thayyibat. Karakter neraka memakan makanan yang haram dan khabitsat. Halal merupakan profil kebaikan, haram merupakan profil keburukan. H...

BUKA BUKU, TUHAN BUKAN BAHARU

Gambar
  BUKA BUKU, TUHAN BUKAN BAHARU Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Bermacam sikap manusia terhadap Allah SWT. Dari mulai mendustakan, sampai terang-terangan memadamkan api cahaya-Nya. Berupa membengkokkan agama-Nya yang lurus. Lalu, melarang manusia pada jalan Allah, dan menghalangi syiar Alquran. Membuat kekacauan dalam agama, menulis hukum agama. Namun, mereka katakan, ini datang dari sisi Allah. Sehingga, agama terpecah-belah, berkelompok dan saling menjauhi. Tidak cukup dengan cara ini, mereka menghukum Allah dan Rasul-Nya. Menghukum Allah SWT dengan meyakini, bahwa Allah memiliki anak laki-laki. Dan mereka beranggapan pasti masuk surga. Jika nanti, mereka masuk neraka, tidak lebih dari beberapa hari saja. Mereka juga menuduh Rasul-Nya, sebagai pendusta dan tukang sihir. Akhirnya, mereka menjadikan Allah sebagai musuh. Selain itu, ada yang mengambil sikap pertentangan dengan cara meragukan hari kiamat dan hari kebangkitan alam kubur. Ada yang mengimani Tuhan sebagai pencipta lan...

MEMAKNAI SILATURAHMI

Gambar
  MEMAKNAI SILATURAHMI Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Sungguh mulia, tatkala air mani yang hina tersimpan di dalam rahim yang kokoh, menuruti perintah-Nya. Rahim yang memang sudah mempunyai sel indung telor (ovarium), saat dibuahi (bercampur) dengan air mani (sperma) yang jijik, berbau, lemah sehingga mudah rusak. Kemudian, menjadi nutfah (percampuran keduanya). Nutfah menjadi 'alaqah. 'Alaqah secara bahasa diartikan yang bergantung, bisa pula diartikan darah. Anomali, dari setetes air mani yang lemah, dapat menjadi tulang belulang yang kuat. Di dalam tulang berisi darah, kalsium, kalium. Lalu, masing-masing bekerja menurut tugas dan porsinya. Semua memiliki kandungan gizi dan nutrisi sesuai fungsi. Dari air setetes mani, lalu menjadi daging pipi, daging betis, daging paha, daging dada, daging susu, daging pantat yang semua dialiri saraf-saraf. Dari setetes air mani, sanggup menjadi otak beserta fungsi pikir. Dari setetes air mani, ditransformasi menjadi hati, dan isi dada yan...

PINTU RAHASIA

Gambar
  PINTU RAHASIA Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Alhamdulillah, artikel yang ditulis memuat esei, untuk mengajak pembaca mengembangkan pola pikir pelepasan. Namun, juga ingin mengingatkan, bahwa apapun yang tertulis dan terbaca, tidak mampu meraup seutuhnya makna tulisan dan bacaan. Tetap masih menyimpan pertanyaan. Bila tidak mau kecewa, saat tidak puas terhadap jawaban. Lebih baik tidak bertanya. Niscaya, diam merupakan jalan terbaik, dan diam adalah pintu rahasia. Artinya, biarkan Almutakallim yang berbicara. Hamba, dengarkan saja bisikan, dan pembicaraan-Nya. Agar tidak selisih paham antara teks bicara dengan pendengar. Untuk yang mendengar juga harus Dia (Assami'). Kemudian, dimana posisi anda? Bukankah, ketika anda "haqqul yaqin" bahwa pembicara dan pendengar adalah esa. Kontan, diri kemanusiaan (insaniyah) anda, sudah musnah, punah. Tenggelam, terbenam, karam, lebur dan tercebur ke dalam lautan Ahadiyah, musyahadah rububiyah. Melalui pintu rahasia tadi (diam). S...

PENEGAK KEBENARAN

Gambar
  PENEGAK KEBENARAN Oleh Ma’ruf Zahran Sabran Kini, dipilihnya umat Muhammad SAW selaku pengawal hukum Allah SWT supaya kebenaran tegak. Keberlangsungan misi Rasulullah SAW dilimpahkan kepada umatnya, agar berkeadilan. Menjadi penyeru kebaikan dan mengawalnya. Menjadi saksi yang menyaksikan, karena mereka menerima amanah Alquran beserta fungsi pembeda (Alfurqan). Sangat banyak pembedaan (disparitas) dua kelompok uji yang dibentang. Disertai konsekuensi logis dari setiap pekerjaan. Dualitas akibat dari sebab perbuatan. Surga dunia-akhirat, neraka dunia-akhirat. Sebelum datang keputusan hukum Tuhan di akhirat. Di dunia, selalu diperingatkan oleh-Nya. Melalui utusan-Nya yang terpilih, Muhammad Rasulullah SAW sebagai pembawa kabar gembira (basyir), dan pembawa kabar menakutkan (nadzir). Dan Muhammad SAW adalah pembela orang-orang yang beriman dan beramal saleh. Dan, Rasulullah SAW berlepas tangan dari orang-orang yang ingkar. Artinya, Rasulullah SAW bukan penjaga mereka, bukan ...