Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2022

MAKTABAH 1 - WAHDANIYAT - Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag

Gambar
  MAKTABAH 1 WAHDANIYAT Ustadz H. Ma'ruf H. Zahran, S.Ag, M.Ag Literasi maktabah 1 berbicara wahdaniyat sebagai bagian dari dua puluh sifat wajib Allah SWT Jalla Jalaluhu Al-Wahdah, Al-Wahid, Al-Ahad. Sebab Dia bersifat wahdah atau esa, dan wahdaniyat yang artinya keesaan bertujuan Dia harus diesakan dalam keesaan perbuatanNya, keesaan nama dan penamaanNya, keesaan sifat dan penyifatanNya, keesaan diri dan kedirianNya. Demikian pula saat membicarakan perbuatanNya yang berupa qudrat dan iradat bahwa perbuatan yang dilakukan oleh diri sendiri dan diri orang lain adalah berangkat dari sifat keesaanNya di dalam qudrat (kuasa) Nya, dan berangkat dari sifat keesaanNya di dalam iradat (kehendak) Nya. Setiap perbuatan apapun yang terjadi di alam ini berasal dari keesaan kuasa dan kehendakNya. Artinya, tidak ada manusia yang bisa berkuasa dan tidak ada manusia yang bisa berkehendak atas perbuatan dirinya dan perbuatan orang lain kepadanya, bahkan seluruh alam semesta sangat bergantung kep

KATA PENGANTAR TAUHIDIYAH AHADIYAH

Gambar
  Kata Pengantar Alhamdulillah rampung tulisan yang akan dicetak secara digitalisasi dan manualisasi buku setelah rangkai tangkai kata merajut menjadi kalimat kalimat menjadi bagunan alenia, bangunan alenia menuju (be coming) gedung buku, gedung buku terdapat jendela-jendela ilmu pengetahuan. Terdapat 16 literasi memuat tulisan teks mengarah kepada keesaan Allah SWT Al-Ahad merupakan penciri buku Tauhidiyah Ahadiyah. Nama Tauhidiyah Ahadiyah adalah berawal dari pengajian dzikir shalawat dan doa Arasy yang didirikan oleh Tuan Gurunda Syekh Mursyid Murabbi billah Haji Usman bin Melek bin Beddu Al-Muqaddas, lalu oleh penulis, nama pengajian tersebut dikutip sebagai nama buku ini, setelah sukses maktabah yang mendahuluinya, buku Al-Usmaniyah. Pendalaman dari buku Al-Usmaniyah terdapat di dalam buku ini. Literasi Tasawuf yang berawal dari mengenal Allah SWT dan berakhir kepada mengenal Nya lagi. Putaran Allah, Muhammad, Adam dan Adam, Muhammad, Allah bagian   corak yang sangat kental da

TAUHIDIYAH AHADIYAH 16

Gambar
  TAUHIDIYAH AHADIYAH 16 3 T Ma'ruf Zahran Sebuah pengenalan sering diawali dengan nama, tetapi apalah artinya nama tanpa pengenalan lebih dalam terhadap pengenalan sifat, pengenalan perbuatan dan pengenalan diri. Pengenalan adalah pintu utama untuk saling menyayangi dan saling menyayangi pengantar bagi saling mencintai. Lebih lagi kepada sang sejati, Ar-Rahman. Dalam rangka mencapai hikmat ma'rifat terlebih dahulu para murid menempuh jalan bagi para pencari Tuhan (salik). Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al-Ghazali, pengarang, pengamal, pengajar mulia Tasawuf telah menetapkan jalan tersebut, yaitu Takhalli, Tahalli, Tajalli. A. Takhalli. Takhalli berasal dari kata khali, khali artinya kosong. Takhalli adalah upaya proses pengosongan diri. Maksudnya kerja batin (amal hakikat) membuang, mengusir, mengosongkan diri dari perbuatan, perkataan, nama, sifat dari karakter-karakter jahat, seperti membuang: Sifat binatang buas (subu'iyah) menyerang, menyergap, membenci

TAUHIDIYAH AHADIYAH 15

Gambar
  TAUHIDIYAH AHADIYAH 15 TINGKATAN FANA' BILLAH Ma'ruf Zahran Waliyullah yang diberi kemuliaan dari Allah SWT (karamatullah SWT) bertingkat-tingkat anugerah rahmat dari Nya yang disebut waridat. Waridat adalah sebuah pemberian Tuhan yang maha agung secara tiba-tiba dan langsung tanpa bersebab dari alam semesta yang huduts. Kehalusan dan kelembutan pemberian Tuhan. Al-Lathif yang maha halus merupakan pemberian yang hampir tidak terasa datangNya. Supaya tidak ada yang merasa berjasa sehingga bisa membuat alasan (madlul) bagi penghampiran kedatangan wardiyah, radhiyah, mardhiyyah. Bagi orang-orang yang halus budi, halus rasa sungguh mereka merasakan dan menyadari datangNya waridat tersebut, maka mereka segera bersujud, tersungkur dan menangis. Telah memandang betapa bercahayaNya Dia An-Nur. Sungguh besar dan agung wardiyah Tuhan yang selalu datang tidak pernah putus. Wardiyah Tuhan yang selalu mencintai tidak akan pernah membenci selamanya, sang kekasih. Wardiyah Tuhan yang

TAUHIDIYAH AHADIYAH 14

Gambar
  TAUHIDIYAH AHADIYAH 14 FANA Ma'ruf Zahran Maqam fana billah merupakan jalan dan jalur yang sangat mulia dan suci. Tidak semua salik dan murid mampu menggapainya, kecuali rahmat dari Allah SWT.  Maqam fana adalah maqam mulia karena tidak sembarang orang mendapatkannya, mendapatkannya dengan cara seperti proses   mengambil madu di tengah-tengah sengatan lebah, ibarat proses mendulang emas di dalam lumpur, lumpur dibuang emas diambil. Upaya amal batin meraih fana billah semata-mata ridha Nya atas tiga latihan yang dilakukan sebagai tiga asas dalam satu kesatuan yaitu latihan jasmani (riyadhah), latihan rohaniyah (mujahadah), latihan rabbaniyah (tawajjuh). Dalam rangka menyingkirkan alam makhluk berupa hakikat alam semesta yang ketiadaan untuk dibuat tiada (pandangan 'adam kepada dunia), alam semesta yang baharu dipandang baharu (pandangan huduts kepada dunia),   alam semesta yang hancur binasa dipandang dengan cara pandang kehancuran dan kebinasaan (pandangan fana kepada dun

TAUHIDIYAH AHADIYAH 13

Gambar
  TAUHIDIYAH AHADIYAH 13 BAQA Ma'ruf Zahran Wujud adalah sifat pertama dan utama Allah SWT (nafsiyah) yang mewujudkan sifat-sifat lainnya seperti sifat qidam (terdahulu), baqa' (kekal) dan sebagainya. Tetapi keesaan (ahadiyah) datang dari Nya dan kembali kepada Nya, Esa yang disembah dan Esa yang menyembah, Esa yang dikenali dan Esa yang mengenali, Esa yang disayangi dan Esa yang menyayangi, Esa yang dicintai dan Esa yang mencintai (la habib wala mahbub illallah). Kajian sekedar penyampaian sifat baqa' sebenarnya tidak bisa diurai - tidak bisa dikupas - tidak bisa dibahas. Tetapi untuk menyampaikan paham, kadar terbatas kata-kata berikut: La wujud wala mawjud illallah (tidak ada yang ada dan tidak ada yang mengadakan kecuali Allah). La 'alim wala ma'lum illallah (tidak ada yang mengetahui dan tidak ada yang diketahui kecuali Allah). La 'arif wala ma'ruf illallah (tidak ada yang mengenal dan tidak ada yang dikenal kecuali Allah). La 'abid wala ma

TAUHIDIYAH AHADIYAH 12

Gambar
  TAUHIDIYAH AHADIYAH 12 QIDAM Ma'ruf Zahran Qidam menjadi sifat Allah SWT yang tidak bisa diserupakan dengan apapun, Dia yang maha terdahulu bagian yang terhimpun dalam sifat salbiyah Nya Allah SWT. Salbiyah tidak ada satu pun yang sama dengan Nya, berdasarkan firman Allah SWT dalam surah Asy-Syura ayat 11: "Laisa kamitslihi syai-un wahuwassami'ul bashir" (Tidak ada satupun yang serupa dengan Nya, dan Dia maha mendengar lagi maha melihat). Makna sifat qidam dapat pula diartikan Dia yang terdahulu dan Dia tidak boleh didahului. Sebab hakikatnya tidak ada yang dapat mendahului Nya berabad-abad lamanya dalam perhitungan tahun cahaya, bukan dalam perhitungan tahun masehi atau perhitungan tahun hijri. Perhitungan tahun miladiyah berdasarkan pada peredaran matahari,   sedangkan perhitungan tahun hijriyah berdasarkan pada peredaran bulan. Perhitungan tahun cahaya berdasarkan pada peredaran bintang (wallahu a'lam). Malah, lebih cepat daripada perhitungan tahun cahaya